PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sepeda motor adalah salah satu alat transportasi yang sedang banyak
motor sebagai alat transportasi. Hal ini tidak terlepas dari banyaknya
karena letaknya yang cukup dekat maka mereka lebih memilih melakukan
ini semakin terasa dengan meningkatnya kepadatan arus lalu lintas di jalan
raya karena banyaknya pengendara sepeda motor, bahkan setiap pagi hari dan
jam pulang kerja tidak jarang terjadi kemacetan di beberapa ruas jalan di
Kabupaten Bantul ini dapat kita lihat di dalam tabel di bawah ini:
1
2
beberapa alasan, yang pertama harga sepeda motor relatif lebih murah dari
mobil dan kendaraan lainnya sehingga dapat terjangkau oleh semua kalangan
masyarakat. Apalagi sekarang dapat dibeli secara kredit dengan uang muka
yang sangat murah, sehingga bagi beberapa orang tawaran kredit tersebut
kedua adalah sepeda motor merupakan alat transportasi yang sangat praktis,
macet, dan sepeda motor dinilai sangat tepat untuk bisa menerobos kemacetan
di jalan raya. Alasan yang ketiga, jika dibandingkan dengan mobil, konsumsi
bahan bakar sepeda motor jauh lebih irit sehingga menghemat pengeluaran
biaya. Konsumsi satu liter bensin pada sepeda motor rata-rata dapat
3
konsumsi satu liter bensin hanya dapat digunakan untuk menempuh jarak
sekitar 5-15 kilometer. Dengan melihat ketiga alasan tersebut maka tidak
heran jika beberapa tahun belakangan ini jumlah pengguna sepeda motor
meningkat drastis karena masyarakat lebih memilih sepeda motor dari pada
di jalan raya. Tingginya angka kecelakaan ini dapat kita lihat dalam tabel
jiwa.Berdasarkan data dari Kepolisian Indonesia tahun 2006, Dr. Agus Taufik
Mulyono dari Pusat Studi Transportasi dan Logistik Universitas Gadjah Mada
terhadap arti aturan yang berlaku ataupun tidak melihat ketentuan yang
logam yang mengakibatkan bagian kendaraan patah, peralatan yang sudah aus
adalah faktor jalan, faktor jalan terkait dengan perencanaan jalan, geometrik
Faktor yang keempat adalah faktor lingkungan, sebagai contoh adalah ketika
terjadi hujan, hujan juga mempengaruhi unjuk kerja kendaraan seperti jarak
pengereman menjadi lebih jauh, jalan menjadi lebih licin, jarak pandang juga
terpengaruh karena penghapus kaca tidak bisa bekerja secara sempurna atau
lebatnya hujan mengakibatkan jarak pandang menjadi lebih pendek. Asap dan
keprihatinan yang besar bagi pemerintah, oleh karena itu sebagai upaya
sebuah kebijakan yang berkaitan dengan lalu lintas jalan raya. Kebijakan
siang hari” yang lebih familiar disebut sebagai Light on dengan alasan untuk
tertuang pada Undang-Undang No. 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan
RI pada tanggal 26 Mei 2009 yang kemudian disahkan oleh Presiden RI pada
2013)
7
sebagian besar kecelakaan terjadi pada roda dua atau sepeda motor. Selain itu,
Tahun 2009 ini melihat bahwa lalu lintas dan angkutan jalan mempunyai
malam hari dan pada kondisi tertentu, (2) Pengemudi sepeda motor selain
lampu utama pada siang hari. Menyalakan lampu motor siang hari dianggap
sebagai sebuah solusi yang tepat oleh pemerintah dalam rangka mengurangai
untuk alat penerangan saat berkendara, lampu juga dapat berfungsi sebagai
sign atau penanda di jalan bahwa ada kendaraan. Dengan adanya lampu
kendaraan yang sedang menyala maka dengan melihat cahaya lampu tersebut
orang akan segera tahu bahwa ada kendaraan yang sedang melintas. Maka
dari itu lampu yang ada pada kendaraan bermotor dapat merupakan salah satu
8
kelengkapan kendaraan bermotor yang sangat vital dan harus ada pada setiap
kebijakan publik yang diambil oleh pemerintah pasti mengundang pro dan
kontra dari masyarakat. Salah satunya adalah ayat kedua pada pasal tersebut
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajib menyalakan lampu utama pada
ini juga terkesan kurang serius, hal ini terlihat dari upaya sosialisasi serta
menyalakan lampu motor disiang hari secara mendalam. Oleh karena itu,
Kabupaten Bantul.“
B. Indentifikasi Masalah
C. Pembatasan Masalah
Agar penelitian dapat dilakukan lebih fokus dan mendalam, maka tidak
hari atau Light ondi wilayah kabupaten Bantul tahun 2010 sampai 2013.
D. Perumusan Masalah
Kabupaten Bantul?”
10
E. Tujuan Penelitian
Bantul.
F. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
penelitian ini.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Peneliti
c. Bagi Masyarakat
tersebut.