Anda di halaman 1dari 23

Laporan Praktek Kerja

PT PUPUK KUJANG CIKAMPEK

BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
1.1.1 Pabrik Pupuk Kujang IA
Pada tahun 1960-an, Pemerintah Indonesia mencanangkan pelaksanaan
program peningkatan produksi pertanian di dalam usaha swasembada pangan.
Demi suksesnya program pemerintah ini maka kebutuhan akan pupuk mutlak
harus dipenuhi, sedangkan produksi PUSRI I waktu itu tidak mencukupi.
Dengan ditemukannya beberapa sumber gas alam di bagian utara Jawa Barat,
munculah gagasan untuk membangun pabrik urea di Jawa Barat dan lokasi
proyek pupuk ditetapkan di Cikampek, Kabupaten Karawang.
Untuk melaksanakan proyek pendirian pabrik pupuk di Jawa Barat
tersebut, pada tahun 1973 pemerintah menunjuk Departemen Pertambangan
dan Energi sebagai pelaksananya. Oleh Departemen Pertambangan,
wewenang pelaksanaan proyek dilimpahkan kepada Pertamina dengan
BEICIP, sebuah perusahaan Perancis sebagai konsultan untuk meneliti
kemungkinan pembangunan sebuah pabrik di Jawa Barat. Tim teknis
dibentuk dan langkah langkah teknis diambil oleh Pertamina dengan
menentukan Jatibarang Balongan sebagai lokasi proyek.
Pada tahun 1975 keluar Surat Keputusan Presiden No. 16/1975
tertanggal 17 April 1975 yang memutuskan untuk mengalihkan tugas
pelaksanaan Proyek Pupuk Jawa Barat dari Departemen Pertambangan
kepada Departemen Perindustrian. Kemudian pada bulan April 1975 Menteri
Perindustrian mengeluarkan SK No. 25/M/SK/IV/1975 untuk membentuk
tim penyelesaian proyek dengan ketua tim Dirjen Industri Kimia, yaitu Ir. A.
Salmon Mustafa dan Ir. Didi Suwardi sebagai pimpinan lapangan.
Guna mengelola pabrik pupuk urea yang akan lahir tersebut,
dibentuklah sebuah badan hukum (Persero) dengan Peraturan Pemerintah No
19/1975 tertanggal 9 Juni 1975. Pemberian nama badan hukum tersebut
dilakukan oleh Bapak Aang Kunaefi selaku Gubernur Jawa Barat, dan
dipilihlah nama Pupuk Kujang. Tanggal 9 Juni 1975 PT Pupuk Kujang telah
lahir dengan Akta Notaris Sulaeman Ardjasasmita, SH No 19.

Departemen Teknik Kimia Universitas Diponegoro 1


Laporan Praktek Kerja
PT PUPUK KUJANG CIKAMPEK

Pada bulan Juli 1976, pembangunan pabrik mulai dilakukan dengan


kontraktor utama Kellog Overseas Corporation(USA) yang menangani tugas-
tugas teknik (engineering), desain (design), pengaturan tata letak
(procurement), dan uji coba produksi awal (start up) dari pabrik ammonia dan
utilitas, konstruksi dan koordinasi dari pabrik urea. Sedangkan sebagai
kontraktor untuk menangani tugas-tugas teknik (engineering), pengaturan
tata letak (procurement), dan pengawasan konstruksi dan koordinasi dari
pabrik urea adalah Toyo Engineering Corporation (Japan).
Bulan Oktober flushing dan start up sudah bisa dilakukan dari beberapa
unit pabrik sehingga pada tanggal 7 November 1978, pabrik ammonia sudah
menghasilkan produksi yang pertama. Pada tanggal 12 Desember 1978 PT
Pupuk Kujang diresmikan oleh Bapak Presiden Soeharto dan pada 1 April
1979 PT Pupuk Kujang mulai dengan operasi komersial.
Kujang mulai berproduksi dengan kapasitas terpasang:
- 1000 ton/hari ( 330.000 ton/tahun ) pabrik amonia
- 1725 ton/hari ( 570.000 ton/tahun ) pabrik urea
- 30 ton/hari ( 9.900 ton/tahun ) hasil samping amonia (karbonmonoksida)
1.1.2 Pabrik Pupuk Kujang IB
Pabrik Pupuk Kujang IB didirikan pada tanggal pertengahan 2003
seluas 3,5 Ha. Pabrik Pupuk Kujang IB dibangun oleh kontraktor Toyo
Engineering Corporation. Pembangunan proyek oleh PT. Rekayasa Industri
dan PT. Inti Karya Persada Teknik, terdiri atas pabrik urea dan pabrik amonia
dengan kapasitas yang sama dengan pabrik pupuk Kujang IA. Tujuan
pembangunan pabrik ini adalah:
1. Meningkatkan kemampuan PT Pupuk Kujang dalam memasok
kebutuhan pupuk di Jawa Barat.
2. Meningkatkan skala ekonomis usaha perusahaan.
3. Melipat gandakan efek ekonomi berganda pada daerah di sekitar
perusahaan.
Pabrik Pupuk Kujang IB dirancang berdasarkan proses Aces 21 dari
Toyo Engineering Corporation (Jepang). Pabrik Pupuk kujang 1B dilengkapi
dengan Sistem Kontrol Electronik (DCS) dan Counter Current System pada

Departemen Teknik Kimia Universitas Diponegoro 2


Laporan Praktek Kerja
PT PUPUK KUJANG CIKAMPEK

unit Demineralisasi. Pabrik juga dirancang berdasarkan teknologi hemat


energy diantaranya Low Energy Process KBR, Sistem pemanasan udara
bakar, dan Unitized Chiller.
Kapasitas pabrik Pupuk Kujang IB sama dengan pabrik Pupuk Kujang
IA. Dimana kapasitas untuk pabrik amonia sebanyak 330.00 ton/tahun dan
untuk pabrik urea sebanyak 570.000 ton/tahun.
1.2. Lokasi dan Layout Pabrik
Lokasi pabrik ditentukan dari beberapa faktor, seperti letak sumber
bahan baku, distribusi dan daerah pemsaran produk. Terdapat 2 hal pokok
dalam penentuan lokasi pabrik menurut Weber, yaitu:
1. Weight Gain
Lokasi pabrik yang didirikan di dekat lokasi pemasaran. Hal itu
dikarenakan hasil dari proses produksi memiliki berat yang lebih besar
dibandingkan dengan berat bahan baku. Maka, dengan mendekatkan
pabrik pada lokasi pemsaran biaya transportasi akan lebih effisien.
2. Weight Loss
Lokasi pabrik yang didirikan di dekat sumber bahan baku. Hal ini
dikarenakan hasil dari proses produksi memiliki berat yaang lebih kecil
dibandingkan dengan bahan baku. Maka, jika pabrik didirikan di dekat
lokasi pemasaran maka transportasi tidak akan berjalan effisien. Karena
nantinya akan ada sebagian berat dari bahan baku yang terbuang selama
proses produksi.
Lokasi pabrik PT Pupuk Kujang adalah di desa Dawuan, kecamatan
Cikampek, kabupaten Karawang, Jawa Barat.
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan lokasi tersebut
adalah :
a. Dekat dengan daerah pemasaran pupuk dan fasilitas transportasi yang
memadai.
b. Dekat dengan sumber bahan baku gas alam di Cilamaya.
c. Dekat dengan sumber pembangkit listrik Jatiluhur.
d. Dekat dengan sumber air tawar.
e. Tersedianya fasilitas transportasi yang memadai.

Departemen Teknik Kimia Universitas Diponegoro 3


Laporan Praktek Kerja
PT PUPUK KUJANG CIKAMPEK

f. Penyediaan tenaga kerja dapat dijamin keberadaannya


Tata letak pabrik disusun untuk memudahkan jalannya produksi dan
juga untuk memudahkan keluar masuknya kendaraan serta memudahkan bila
sewaktu-waktu terjadi keadaan berbahaya. Di pabrik ini juga dibuat daerah
pengaman dengan jarak 100 meter untuk menjaga lingkungan terhadap
adanya kemungkinan polusi baik polusi gas maupun kebisingan. Demikian
pula untuk pengolahan air buangan, diatur sedemikian rupa sehingga air yang
keluar dari lingkungan pabrik sudah tidak membahayakan.
Untuk memenuhi fasilitas perusahaan, PT. Pupuk Kujang bekerja sama
dengan PT. KIKC menyediakan jalan utama selebar 10 meter, jalan madya
selebar 7 meter, jaringan kabel listrik dari PT. PLN, jaringan kabel telkom
dari PT. Telkom, jaringan pipa air bersih, sistem drainase yang memadai,
kolam penampung limbah cair terpadu, dan jalur pipa gas dari PT. PGN.
Selain itu disediakan pula kantor pos pembantu, bank, poliklinik, unit
pemadam kebakaran, bengkel peralatan pabrik, jasa pemeliharaan dan
rancang bangun, fasilitas training, dan sarana olah raga (lapangan golf,
lapangan tenis, kolam renang, lapangan bulu tangkis, sarana bridge, bilyard,
dll). Bagi karyawan disediakan juga komplek perumahan, sarana pendidikan
dan sarana peribadatan.
Kawasan Industri Kujang Cikampek (KIKC) letaknya berdekatan
dengan pabrik Pupuk Kujang karena pabrik-pabrik yang berada di kawasan
tersebut memanfaatkan bahan baku dan utilitas dari pabrik Pupuk Kujang
sehingga dapat mempermudah pengiriman. Kawasan perumahan dan
perkantoran memiliki letak yang agak jauh dari lokasi pabrik. Hal tersebut
dimaksudkan untuk menghindari polusi. Tata letak PT. Pupuk Kujang tertera
pada Gambar 1.1.Tujuan tata letak pabrik dirancang dengan tujuan:
1. Pengolahan produk lebih efisien
2. Memudahkan penanggulangan bahaya yang mungkin terjadi seperti
kebakaran, peledakan, kebocoran gas dan lain-lain
3. Mencegah polusi gas maupun suara
4. Memudahkan jalan keluar dan masuknya kendaraan di area pabrik

Departemen Teknik Kimia Universitas Diponegoro 4


Laporan Praktek Kerja
PT PUPUK KUJANG CIKAMPEK

Ke jakarta

Pengamanan

Garasi Bis
Karyawan

Unit Utilitas
Kolam Penampungan

Unit Unit

Pabrik-pabrik
Ammonia Urea KPK

Anak Persahaan
Unit Unit

Pengantongan
Utilitas Utilitas
Air

Unit Unit
Ammonia Urea Balai
Kesehatan

Lab Bengkel

Parkir Diklat K3

Kantor Kantor
perusahaan

Gambar 1. 1 Plant Layout PT Pupuk Kujang


1.3. Organisasi Perusahaan
Organisasi di PT. Pupuk Kujang mempunyai tujuan jangka pendek dan
jangka panjang yang menjadi arah pengembangan perusahaan. Tujuan jangka
pendek yaitu menyelesaikan dan menyempurnakan pengembangan pabrik
urea, sedangkan tujuan jangka panjang, yaitu:
1. Mengolah bahan mentah menjadi bahan baku untuk pembuatan urea dan
bahan kimia lainnya.
2. Penyediaan jasa dalam proyek industri pupuk, kimia, penelitian,
pemeliharaan serta fabrikasi alat-alat produksi.

Departemen Teknik Kimia Universitas Diponegoro 5


Laporan Praktek Kerja
PT PUPUK KUJANG CIKAMPEK

3. Menyediakan jasa angkutan dan pergudangan untuk melengkapi


pelaksanaan usaha-usaha diatas.
4. Menyalurkan dan menyediakan jasa pergudangan ekspor maupun impor
untuk hasil produksi.
1.3.1 Struktur Organisasi
PT Pupuk Kujang merupakan Badan Usaha Milik Negara di
bawah Departemen Perindustrian dan Perdagangan dan dibawah
naungan Direktorat Industri Kimia Dasar yang seluruh modalnya milik
pemerintah. Perusahaan ini mempunyai struktur organisasi yang
berbentuk lini dan staf. Tugas kelompok lini adalah melaksanakan tugas
pokok, sedangkan kelompok staf melaksanakan tugas penunjang.
Struktur organisasi PT Pupuk Kujang telah mengalami
reorganisasi sejak pabrik didirikan pada tahun 1975. Struktur organisasi
terbaru terbit pada tanggal 21 November 2016. Struktur organisasi di PT
Pupuk Kujang secara garis besar sesuai dengan Surat Keputusan Direksi
No. 048/SK/DU/XJ/2016. Berdasarkan Surat Keputusan tersebut, PT.
Pupuk Kujang dipimpin oleh Dewan Direksi yang terdiri dari :

a. Direktur Utama.
b. Direktur Produksi
c. Teknik dan Pengembangan.
d. Direktur Sumber Daya Manusia dan Pemasaran.
e. Direktur Keuangan
Direktur-direktur tersebut mempunyai tugas-tugas sebagai
berikut :
a. Direktur Utama
Direktur utama membawahi keempat direktur yang lain, juga
membawahi langsung Sekretariat Perusahaan, Satuan Pengawasan
Intern dan Staf.

b. Direktur Produksi
Direktur Produksi membawahi langsung Kompartemen Produksi
dan Kompartemen Pemeliharaan dan staf.

Departemen Teknik Kimia Universitas Diponegoro 6


Laporan Praktek Kerja
PT PUPUK KUJANG CIKAMPEK

c. Direktur Teknik dan Pengembangan


Direktur Teknik dan Pengembangan membawahi langsung
Kompartemen Teknik & Pengembangan, kompatemen Pengadaan &
Material serta staf

d. Direktur Sumber Daya Manusia dan Pemasaran


Direktur Sumber Daya Manusia dan Pemasaran membawahi
langsung Kompartemen Pemasaran dan Penjualan,Kompartemen
Sumber Daya Manusia beserta Staf.

e. Direktur Keuangan
Direktur Komersil membawahi langsung Kompartemen
Administrasi Keuangan dan staf.

Bagan struktur organisasi PT. Pupuk Kujang dapat dilihat di


lampiran.
1.3.2 Komposisi dan Jumlah Karyawan
Berdasarkan data rekapitulasi kekuatan karyawan yang diperoleh dari
Biro Sumber Daya Manusia PT. Pupuk Kujang per bulan Desember 2016
jumlah karyawan adalah 1154 orang. Jumlah ini tidak termasuk tenaga harian
lepas (karyawan honorer dan ikatan kerja), dengan komposisi sebagai berikut:

Tabel 1. 1 Jumlah Karyawan Berdasarkan Status dan Lokasi Kantor


Lokasi Kantor Tetap TR Honorer Jumlah
Pupuk Kujang Cikampek 1128 2 3 1133
Karyawan Ahli Tugas 13 0 0 13
Pupuk Kujang Jakarta 8 0 0 8
Jumlah 1149 2 3 1154
(Sumber: Departemen PPSDM PT. Pupuk Kujang, 2016)

Tabel 1. 2Jumlah Karyawan Berdasarkan Jabatan


Jabatan Tetap TR Honorer Jumlah
Direksi 0 0 0 0
Staf Ahli 0 0 1 1

Departemen Teknik Kimia Universitas Diponegoro 7


Laporan Praktek Kerja
PT PUPUK KUJANG CIKAMPEK

General Manager 9 0 0 9
Staf setingkat 7 0 0 7
Manager 34 0 1 35
Staf setingkat 19 0 0 19
Superintendent 98 0 0 98
Ass Superintendent 10 0 0 10
Staf setingkat 39 0 0 39
Supervisor 227 0 0 227
Staf setingkat 73 0 0 73
Sekr Direksi/GM 3 - 0 3
Staf Pratama III 22 2 1 25
(**)
I. Jumlah Pejabat 378 0 3 381
Struktural
II. Jumlah Pejabat 163 2 0 165
Fungsional
Jumlah Pejabat 541 2 3 546
(I+II)
Pelaksana Utama / 216 0 0 216
Senior
Pelaksana Madya 209 0 0 209
Pelaksana Muda 110 0 0 110
Pelaksana Pratama 73 0 0 73
Sub Jumlah (i s/d n) 608 0 0 608
Jumlah (a s/d n) 1149 2 3 1154
(Sumber: Departemen PPSDM PT. Pupuk Kujang, 2016)

Tabel 1. 3Jumlah Karyawan Berdasarkan Jenis Kelamin


Jenis Kelamin Jumlah
Laki-laki 1055
Perempuan 99
Jumlah 1154

Departemen Teknik Kimia Universitas Diponegoro 8


Laporan Praktek Kerja
PT PUPUK KUJANG CIKAMPEK

(Sumber: Departemen PPSDM PT. Pupuk Kujang, 2016)


Tabel 1. 4Jumlah Karyawan Berdasarkan Tingkat Pendidikan Terakhir
Pendidikan Jumlah
Pasca Sarjana 25
Sarjana 286
Sarjana Muda 130
S.L.T.A. (DI dan DII) 712
S.L.T.P. 1
S.D. -
Jumlah 1154
(Sumber: Departemen PPSDM PT. Pupuk Kujang, 2016)
1.3.3 Sistem Kerja
Berdasarkan waktu kerjanya, karyawan dapat dibedakan menjadi
karyawan reguler dan karyawan shift. Pembagian kerja secara shift bertujuan
untuk menjamin lancarnya pabrik agar bisa beroperasi secara 24 jam penuh.
a. Jam karyawan reguler
Karyawan yang termasuk karyawan reguler adalah mereka yang tidak
terlibat langsung dalam kegiatan produksi maupun pengamanan pabrik,
yaitu karyawan yang bekerja selama 5 hari dalam seminggu.
Jam kerja untuk karyawan reguler adalah sebagai berikut :
Senin-Kamis : 07.00 - 16.00
Istirahat : 11.30 - 12.30
Jumat : 07.00 - 16.30
Istirahat : 11.30 - 13.00
Sabtu dan minggu libur
Yang termasuk karyawan reguler ini biasanya adalah pada bagian
administrasi dan kepala seksi ke atas.
b. Jam kerja Shift
Jam kerja shift berlaku bagi karyawan yang terlibat langsung dalam
kegiatan produksi, pengamanan dan kesehatan. Jam kerja karyawan shift
diatur sebagai berikut:
Shift pagi : 07.00 - 15.00 WIB

Departemen Teknik Kimia Universitas Diponegoro 9


Laporan Praktek Kerja
PT PUPUK KUJANG CIKAMPEK

Shift sore : 15.00 - 23.00 WIB


Shift malam : 23.00 - 07.00WIB
Di PT Pupuk Kujang terdapat 4 kelompok shift, masing-masing
kelompok bekerja selama tujuh hari dan libur dua hari. Pengaturan
kelompok shift terlampir.
c. Sistem Penggajian
Sistem penggajian di PT. Pupuk Kujang dibedakan menjadi 2, yaitu:
1. Gaji karyawan tetap, ikatan dinas dan honorer
Karyawan tetap, karyawan yang bekerja karena ikatan dinas,
maupun karyawan honorer, gaji diberikan setiap akhir bulan. Gaji
ini meliputi:tunjangan istri, tunjangan anak, kesehatan, jabatan,
perumahan, transportasi, dll.
2. Gaji tenaga harian lepas
Untuk tenaga harian lepas, gaji diberikan setiap hari sabtu yang
jumlahnya disesuaikan dengan jumlah jam kerja.
Disamping gaji rutin, setiap karyawan memperoleh bonus keuntungan
tahunan yang biasanya tergantung laju produksinya. Bagi karyawan yang
lembur diberikan upah tambahan dengan perhitungan sebagai berikut:
1. Untuk hari biasa, lembur 1 jam pertama sebesar 1,5 kali upah/jam
2. Untuk hari minggu dan hari libur besarnya 2 kali upah/jam
3. Bagi karyawan yang dipanggil untuk bekerja di pabrik di luar jam
kerja akan diberikan tambahan upah
Setiap karyawan dari PT. Pupuk Kujang memiliki masing-masing hak
dan kewajiban yang harus dipenuhi. Hak karyawan salah satunya adalah
cuti. Cuti diberikan kepada masing-masing karyawan dengan ketentuan
sebagai berikut:
1. Cuti tahunan, dengan jangka waktu 12 hari dalam 1 tahun
2. Cuti melahirkan, menikah, dan hamil yang diberikan kepada
karyawati dengan lamanya cuti masing-masing 2 bulan, 3 bulan dan
2 bulan
3. Setelah 6 tahun, diberikan cuti besar selama 2 bulan. Terhitung 46
hari dan dibagi ke dalam tahun yang berbeda

Departemen Teknik Kimia Universitas Diponegoro 10


Laporan Praktek Kerja
PT PUPUK KUJANG CIKAMPEK

1.4. Fasilitas
Sebagai karyawan PT. Pupuk Kujang, banyak fasilitas yang bisa
didapatkan, diantaranya sekolah, fasilitas olahraga, klinik dan seragam yang
bisa diperoleh.
Sekolah : di PT. Pupuk Kujang terdapat sekolah dari
PAUD, TK, SD hingga SMP.
Fasilitas Olahraga : terdapat berbagai fasilitas olahraga di PT. Pupuk
Kujang diantaranya, Lapangan bulutangkis,
voli, tennis, futsal, sepak bola, golf, dll.

Klinik
Seragam : Sepatu dan baju untuk semua karyawan
termasuk satpam. Sepatu dan baju olahraga yang
bisa diperoleh setiap 2 tahun, jaket bagi
karyawan shift yang diperoleh setiap tahun,
peralatan mechanik dan seragam yang diperoleh
setiap tahunnya.
1.5. Bahan Baku dan Produk yang Dihasilkan
PT. Pupuk Kujang dalam proses produksi urea menggunakan bahan
baku gas alam, udara, dan air yang diolah terlebih dahulu di unit ammonia
untuk menghasilkan NH3 dan CO2 sebagai bahan dasar pembuatan urea.
Selanjutnya NH3 dan gas CO2 direaksikan dalam Unit Urea membentuk urea
CO(NH2)2.
1.5.1 Bahan Baku Unit Amonia
a. Gas Alam
Gas alam diperoleh dari Pertamina PHE, yang digunakan sebagai
sumber CH4 yang akan diubah terlebih dahulu menjadi CO dan H2 serta
CO2 dan H2 dalam proses reforming. Penyediaan gas alam ini diambil dari
tiga buah sumber, yaitu: Offshore; Arco, L. Parigi di lepas pantai
Cilamaya, Sumber gas alam di Mundu, Kabupaten Indramayu. Untuk
transportasi gas alam dari sumber ke lokasi pabrik telah dipasang pipa

Departemen Teknik Kimia Universitas Diponegoro 11


Laporan Praktek Kerja
PT PUPUK KUJANG CIKAMPEK

bawah tanah sepanjang 114 km dengan diameter 24 inch dan disepanjang


pipa terdapat kompresor.
Jumlah bahan baku gas alam yang diperlukan rata-rata 30.080
m3/jam untuk memproduksi 1.180 ton/hari amonia. Komposisi gas alam
yang digunakan sebagai bahan baku dapat dilihat pada Tabel 1.5
Tabel 1. 5 Komposisi Gas Alam Untuk Bahan Baku

Komponen Aktual
CO2 (%) 7,47
Ar (%) 0,00
N2 (%) 4.32
CH4 (%) 81.57
H2S (ppm) 11.20
C2 (%) 3.02
C3 (%) 1.51
i-C4 (%) 0,54
n-C4 (%) 0,62
i-C5 (%) 0,24
n-C5 (%) 0,16
C6+ (%) 0,55
(Process Engineering PT Pupuk Kujang, 17 Januari2017)

b. Udara Bebas
Udara merupakan sumber N2 untuk proses pembuatan amonia.
Jumlah udara bebas yang dibutuhkan oleh PT. Pupuk Kujang untuk
menunjang proses produksinya adalah 40.365 m3/jam, dan untuk
memenuhi kebutuhan ini telah dipasang kompresor yang dilengkapi
filter untuk menyaring debu dan partikel padat. Kandungan dari udara
bebas ditunjukan pada Tabel 1.6 di bawah ini :
Tabel 1. 6 Komposisi Udara

Komponen % mol

Departemen Teknik Kimia Universitas Diponegoro 12


Laporan Praktek Kerja
PT PUPUK KUJANG CIKAMPEK

N2 78,040
O2 20,990
Ar 0,940
CO2 0,030
Total 100,00
(Process Engineering PT Pupuk Kujang, 2016)
c. Steam (uap)
Steam yang digunakan di unit Amonia dihasilkan oleh Waste
Heat Boiler (WHB) dan Package Boiler di unit Utilitas dengan
kapasitas 88.706 kg/jam. Steam yang dihasilkan berupa uap dengan
tekanan tinggi (105 Kg/cm2), uap bertekanan menengah (45 Kg/cm2)
dan uap bertekanan rendah (3,5 Kg/cm2).
Uap bertekanan tinggi (High Pressure Steam) diproduksi di
pabrik amonia dengan memanfaatkan panas dari Secondary Reformer
(103-D) yang suhunya sekitar 10000C. Kapasitas produksi uap sekitar
300 ton/jam, dengan tekanan 105 kg/cm2..
Suhu yang keluar dari Secondary Reformer (103-D) masih tinggi
yaitu antara 950-10000C, sehingga panas ini dimanfaatkan untuk
memproduksi steam bertekanan tinggi di Waste Heat Boiler (101-
CA/CB).
1.5.2 Bahan Baku Unit Urea
a. Amonia Cair
Ammonia cair sebagai bahan dasar pembuatan urea diambil dari
unit Ammonia yang diperoleh dengan mereaksikan antara gas hidrogen
dengan gas nitrogen. Spesifikasi ammonia cair yang diperbolehkan
tercantum pada Tabel 1.7 dibawah ini:
Tabel 1. 7 Komposisi Amonia

Komposisi
Kadar Ammonia minimal 99,5 % berat
Kadar air minimal 0,5 % berat
Minyak maksimal 5 ppm (b/b)
Tekanan 18 kg/cm2G

Departemen Teknik Kimia Universitas Diponegoro 13


Laporan Praktek Kerja
PT PUPUK KUJANG CIKAMPEK

Suhu 25-30 oC
Jumlah normal 40.983 kg/jam
Jumlah rancang 49.180 kg/jam
(Process Engineering PT Pupuk Kujang, 2016)
b. Gas Karbondioksida (CO2)
Karbondioksida juga diambil dari unit Ammonia karena
karbondioksida merupakan hasil samping dari pembuatan ammonia.
Spesifikasi dari gas karbon dioksida yang diijinkan dapat dilihat pada
Tabel 1.8.
Tabel 1. 8 Komposisi Gas Karbondioksida

Komposisi
Kadar CO2 (basis kering) minimal 98,5 % volume
Kadar air jenuh
Kadar sulfur maksimal 1,0 ppm (b/b)
Tekanan 1,6 kg/cm2G
Suhu 38 oC
Kadar penyerap 0,01 %
Jumlah normal 27.450 kg/jam
Jumlah rancang 32.940 kg/jam
(Process Engineering PT Pupuk Kujang, 2016)
1.5.3 Bahan Penunjang
a. Absorbent
Absorbent adalah bahan yang digunakan untuk menjerap bahan
lainnya sehingga dapat memisahkan antara bahan yang satu dengan
bahan lainnya. Absorbent biasanya digunakan dalam unit separasi
dengan berbagai tujuan. Berikut adalah berbagai jenis absorbent yang
digunakan pada PT. Pupuk Kujang dan tujuannya yang bisa dilihat pada
Tabel 1.9 dibawah ini.
Tabel 1. 9Jenis Absorbent yang Digunakan
Unit Absorbent Tujuan

Departemen Teknik Kimia Universitas Diponegoro 14


Laporan Praktek Kerja
PT PUPUK KUJANG CIKAMPEK

Ammonia Karbon aktif Untuk menghilangkan mercury yang


terkandung di dalam gas alam sebagai
bahan baku unit ammonia
Larutan Benfield untuk menyerap gas CO2 pada CO2
removal untuk diperoleh gas CO2
murni sebagai bahan baku unit urea
Silica Gel untuk mengurangi kandungan air dan
CO2 pada umpan ammonia converter
karena dapat merusak katalis
Urea CO2 untuk menyerap ammonia excess pada
stripper dan dikembalikan sebagai
umpan di reaktor urea
(PT. Pupuk Kujang, 2016)
b. Katalis
Terdapat berbagai katalis yang digunakan oleh PT. Pupuk Kujang
yang tujuannya untuk mempercepat reaksi yang terjadi. Berikut adalah
jenis katalis yang digunakan pada PT. Pupuk Kujang dan tujuannya
yang dapat dilihat pada Tabel 1.10 dibawah ini.
Tabel 1. 10Jenis Katalis yang Digunakan
Unit Pemroses Katalis
Primary Reformer Nikel (Ni)
Secondary Reformer Nikel (Ni)
Shift Converter (High Temperatur) Fe-Cr
Shift Converter (Low Temperatur) Cu-ZnO
Methanator Nikel (Ni)
Ammonia Converter Fe
Persiapan Bahan Baku ZnO
(PT. Pupuk Kujang, 2016)
Selain bahan penunjang yang telah disebutkan diatas, terdapat
pula beberapa bahan penunjang yang lainnya, seperti:
1) Senyawa fosfat, untuk mencegah timbulnya kerak dan korosi pada
pipa heat exchanger

Departemen Teknik Kimia Universitas Diponegoro 15


Laporan Praktek Kerja
PT PUPUK KUJANG CIKAMPEK

2) Gas klorin, untuk membunuh bakteri dan mencegah timbulnya


lumut pada menara pendingin
3) Asam sulfat dan soda kaustik, untuk mengatur pH air pendingin
4) Dispersant, untuk mencegah penggumpalan dan pengendapan
kotoran-kotoran yang terdapat pada air pendingin dan mencegah
terjadinya fouling pada pipa heat exchanger
Bahan-bahan penunjang yang berupa katalis sebagian besar
sudah dapat diproduksi sendiri oleh anak perusahaan, PT. Kujang
United Catalysts. Katalis tersebut adalah katalis ZnO dan karbon aktif
untuk Guard Chamber, katalis nikel untuk Reformer, katalis Fe-Cr
untuk HTS, dan katalis Cu-ZnO-alumina untuk LTS. Sedangkan bahan-
bahan pembantu lainnya masih harus didatangkan dari luar negeri, yaitu
dari Jerman dan Jepang.
1.5.4 Produk
1.5.4.1 Produk Utama
Produk utama dari PT. Pupuk Kujang yaitu urea prill dengan
kapasitas terpasang yaitu 1.725 ton/hari.
Tabel 1. 11Spesifikasi Produk Urea
Kandungan Jumlah
Nitrogen 46,47%
Air 0,33%
Biuret 0,46%
Fe 0,82 ppm (b/b)
Ammonia bebas 133 ppm (b/b)
Ukuran 6 US mesh 0,00% berat
Ukuran 18 US mesh 98.27% berat
Ukuran 25 US mesh 1.32% berat
pan 0.41% berat
(Data AnalisaLaboratorium Performance Pabrik Urea Kujang 1A, 2017)
1.5.4.2 Produk Samping
Produk samping dari PT. Pupuk Kujang yang dihasilkan dari Unit
Ammonia berupa ammonia cair dan gas karbondioksida. Unit Ammonia

Departemen Teknik Kimia Universitas Diponegoro 16


Laporan Praktek Kerja
PT PUPUK KUJANG CIKAMPEK

juga menghasilkan panas yang tinggi dari hasil reaksi. Panas ini
dimanfaatkan oleh Waste Heat Boiler (WHB) untuk membuat steam
bertekanan tinggi (105kg/cm2G) dan Boiler Feed Waste (BFW) yang
mengalir dari Steam Drum. Oksigen cair dan nitrogen cair dihasilkan dari
Unit Utillitas dengan memanfaatkan udara sebagai bahan dasar. Gas
hidrogen dihasilkan oleh unit Hidrogen Purge Gas Recovery sedangkan
gas CO dihasilkan oleh unit Cosorb (CO-absorbsi).
Ammonia cair yang diproduksi ada dua macam yaitu ammonia
panas dan ammonia dingin. Ammonia panas langsung digunakan sebagai
bahan baku pembuatan urea, sedangkan ammonia dingin dialirkan ke
penyimpanan untuk disalurkan ke konsumen. Spesifikasi produk
ammonia dapat dilihat pada Tabel 1.12.
Tabel 1. 12 Spesifikasi Produk Ammonia

Komponen Laju Produksi


Jumlah normal 40.983 kg/jam
Jumlah rancang 42.917 kg/jam
Ammonia panas
- Kadar 99,5 % ( min )
- Kadar air 0,5%
- Temperatur 300C
- Tekanan 18 kg / cm2
Ammonia dingin
- Kadar 99,95% ( min )
- Kadar air 0,05%
- Temperatur -330C
- Tekanan 1,032 kg/cm2
kadar minyak 5 ppmv ( maks )
(Process Engineering PT Pupuk Kujang, 2016)
1.6. Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Undang-undang No.1 tahun 1970 menetapkan bahwa setiap tenaga
kerja berhak mendapatkan perlindungan demi keselamatan hidup dan
meningkatkan produksi serta produktifitas nasional. Juga berdasarkan surat

Departemen Teknik Kimia Universitas Diponegoro 17


Laporan Praktek Kerja
PT PUPUK KUJANG CIKAMPEK

Keputusan Direksi PT. Pupuk Kujang (Persero) No.067/DIR/X/1978 tentang


pemberian wewenang kepada bagian keselamatan dan pemadam kebakaran
maka perusahaan mengambil langkah-langkah yang pada prinsipnya adalah
melakukan pencegahan dan penanggulangan terhadap kemungkinan
terjadinya bahaya.
Jenis bahaya di tempat kerja bermacam-macam, seperti :
a. Bahaya zat kimia baik berupa gas maupun cairan yang beracun atau
mudah terbakar.
b. Debu-debu di sekitar tempat kerja yang dapat mengganggu pernafasan.
c. Aliran listrik tegangan tinggi.
d. Kebisingan yang melebihi ambang batas pendengaran.
e. Mesin-mesin yang bekerja tanpa alat pengaman sehingga menimbulkan
bahaya mekanis.
f. Peralatan yang bekerja pada tekanan dan suhu yang tinggi sehingga dapat
menimbulkan peledakan dan kebakaran.
g. Penerangan / lampu yang kurang memadai.
h. House keeping yang tidak baik mengakibatkan tempat kerja kotor serta
alat-alat yang tidak teratur sehingga menyulitkan dalam penanggulangan
kebakaran dan kecelakaan.
i. Jam kerja yang berlebihan dan kerja rutin sehingga dapat menyebabkan
kelelahan dan kejenuhan.
Untuk mengatasi akibat yang ditimbulkan oleh jenis-jenis bahaya
tersebut, diperlukan kesatuan kelompok kerja dalam sistem terpadu. Sistem
keselamatan kerja di lingkungan PT. Pupuk Kujang melibatkan enam
kelompok kerja yaitu :
a. Bagian keselamatan dan pemadam kebakaran (fire and safety).
b. Bagian keamanan.
c. Bagian pemeliharaan dan lapangan.
d. Bagian kesehatan.
e. Bagian ekologi.
f. Bagian perbendaharaan dan asuransi.

Departemen Teknik Kimia Universitas Diponegoro 18


Laporan Praktek Kerja
PT PUPUK KUJANG CIKAMPEK

Selain kelompok kerja di atas, sangat penting juga adanya kesadaran


dari seluruh karyawan untuk mencegah serta menghindari adanya bahaya
yang dapat merugikan diri sendiri, orang lain maupun perusahaan. Untuk
mengingatkan para karyawan, maka setiap pagi dan sore selalu dibacakan
pesan-pesan keselamatan kerja oleh bagian keselamatan dan pemadam
kebakaran.
1.6.1 Bagian Keselamatan dan Pemadam Kebakaran
Bagian ini berkedudukan di bawah divisi inspeksi dan keselamatan
dengan jumlah anggota 33 orang yang dibagi menjadi dua seksi yaitu seksi
pencegahan dan seksi penanggulangan kecelakaaan atau kebakaran.
Bagian ini dilengkapi sarana penunjang seperti :
a. Mobil ambulan
b. Kendaraan pemadam kebakaran, fire truck multi purpose dan fire jeep
precure
c. Jaringan air hidran dari kawasan pabrik sampai perumahan
d. Masker gas dan debu, safety goggle dan ear plug.
e. Racun api, pendeteksi api dan peralatannya.
f. Kotak PPPK
g. Poster-poster keselamatan.
1.6.2. Bagian Keamanan
Bagian keamanan terdiri dari dua pasukan yaitu pasukan penjagaan,
pasukan penyelidikan dan pasukan penanggulangan. Tugas utama dari bagian
ini adalah menjaga keamanan lingkungan.
1.6.3. Bagian Pemeliharaan dan Lapangan
Bagian ini menyediakan sarana bagi karyawan berupa perlengkapan
kerja, misalnya pakaian kerja dan peralatan lainnya. Bagian ini juga
menyediakan konsultasi bagi karyawan yang ditangani oleh seorang psikolog.
1.6.4. Bagian Kesehatan
Bagian ini dilengkapi dengan dokter umum, perawat dan dokter gigi,
bertugas untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada seluruh karyawan
dan keluarga.
1.6.5. Bagian Ekologi

Departemen Teknik Kimia Universitas Diponegoro 19


Laporan Praktek Kerja
PT PUPUK KUJANG CIKAMPEK

Bagian ini bertugas untuk menjaga kelestarian lingkungan dan


mencegah terjadinya pencemaran lingkungan baik pencemaran udara maupun
suara.
1.6.6. Bagian Perbendaharaan dan Asuransi
Bertugas mengurusi masalah asuransi tenaga kerja dan pemberian
santunan kepada karyawan yang mendapatkan musibah kecelakaan. Dengan
adanya asuransi ini diharapkan akan memberikan rasa aman kepada karyawan
dalam menjalankan tugasnya.
1.7. Unit Unit yang Ada Dalam Pabrik
Secara garis besar proses produksi di PT. Pupuk Kujang dibagi menjadi
empat unit yang saling berkaitan satu sama lainnya, yaitu Unit Utilitas, Unit
Ammonia, Unit Urea dan Unit Pengantongan.
1.7.1 Unit Utilitas
Unit ini merupakan unit penunjang bagi unit-unit lainnya yang bertugas
menyediakan sarana prasarana untuk kebutuhan proses produksi.
Sesuai dengan pengoperasiannya, unit ini meliputi:
a. Unit Penyediaan Air.
Untuk penyediaan air bahan baku, pabrik telah membangun stasiun
pompa air, yaitu di daerah Parangkadali dan Cikao bagian hilir
bendungan Jatiluhur yang berjarak kurang lebih 10 km dan 8 kolam
cadangan yang terletak di sekitar kawasan pabrik. Kebutuhan air untuk
Kujang IA adalah sebesar 900 m3/jam sedangkan untuk Kujang IB
sebesar 850 m3/jam.
b. Unit Pengolahan Air.
Pada unit ini mengolah raw water (air baku) menjadi air bersih yang
siap digunakan untuk proses selanjutnya, kebutuhan air minum dan
sebagai hydrant.
c. Unit Pembangkit Listrik.
Berupa satu unit Gas Turbine Generator kapasitas 15 MW, tiga unit
Diesel Standby Generator kapasitas 750 KW/unit dan satu unit Diesel
Emergency Generator kapasitas 375 KW.
d. Unit Pembangkit Uap.

Departemen Teknik Kimia Universitas Diponegoro 20


Laporan Praktek Kerja
PT PUPUK KUJANG CIKAMPEK

Terdiri dari 3 boiler, yaitu package boiler 2007 U dan 2007 UA yang
menghasilkan uap 90 ton/jam, serta waste heat boiler (WHB) 2003 U
dengan kapasitas produksi 90,7 ton/jam.
e. Unit Udara Instrumen dan Udara Pabrik
Unit ini bertugas menghasilkan udara tekan kering untuk keperluan
proses pabrik (plant air) dan udara instrument (instrument air) yang
digunakan untuk pembersihan peralatan, mixer di water treatment dan
sebagainya.
f. Unit Pengolahan Limbah
Untuk menghindari masalah pencemaran lingkungan terutama yang
disebabkan oleh air buangan pabrik.
1.7.2. Unit Ammonia
Bahan baku yang digunakan untuk menghasilkan ammonia adalah gas
alam, udara dan air. Unit ammonia menghasilkan ammonia dengan kapasitas
terpasang 1000 ton/hari. Disamping itu juga dihasilkan Karbon Dioksida
(CO2) dan Hidrogen (H2).
Unit Ammonia dibagi menjadi lima sub unit, yaitu:
1. Sub Unit Pemurnian Gas Alam
Unit ini bertujuan untuk memisahkan zat-zat pengotor yang dapat
mengganggu proses sintesa ammonia. Pengotor yang dimaksudkan
adalah debu, fraksi berat, merkuri dan senyawa belerang.
2. Sub Unit Pembuatan Gas Sintesa
Unit ini memproses gas alam, steam dan udara menjadi gas H2, N2, CO
dan CO2.
3. Sub Unit Pemurnian Gas Sintesa
Unit ini merupakan tempat pemisahan gas sintesa dengan gas-gas CO2
dan CO karena gas-gas CO2 dan CO merupakan racun bagi katalis pada
sintesa ammonia.
4. Sub Unit Sintesa Ammonia
Unit ini mereaksikan H2 dan N2 dalam Ammonia Converter untuk
menghasilkan ammonia (NH3).
5. Sub Unit Pemisahan dan. Pemurnian

Departemen Teknik Kimia Universitas Diponegoro 21


Laporan Praktek Kerja
PT PUPUK KUJANG CIKAMPEK

Pemisahan dan pemurnian ammonia dilakukan dengan sistem


pendinginan yang bertujuan mendinginkan gas keluaran Ammonia
Converter agar ammonianya dapat terpisah dan melepaskan gas-gas inert
yang terabsorbsi oleh ammonia.
1.7.3 Unit Urea
Unit urea bertugas memproses ammonia cair dengan gas
karbondioksida yang dihasilkan oleh unit ammonia menjadi butiran urea
dengan kapasitas terpasang sebesar 1.725 ton/hari.
Unit Urea terbagi menjadi empat seksi yaitu:
1. Seksi Sintesa Urea
Seksi ini memproduksi urea melalui reaksi eksotermis antara ammonia
cair dan gas karbondioksida untuk membentuk ammonium karbamat,
yang diikuti dehidrasi endotermis ammonium karbamat membentuk
urea. Proses ini terjadi pada Urea Syntesis Reactor (DC 101), dengan
kondisi operasi di reaktor pada suhu 195oC dan tekanan 200 kg/cm2.
2. Seksi Purifikasi
Seksi ini bertugas memisahkan produk urea dari ammonium karbamat
dan excess ammonia. Larutan ammonium karbamat didekomposisi
menjadi gasgas CO2 dan NH3 dengan cara menaikkan suhu dan
menurunkan tekanan.
3. Seksi Recovery
Seksi ini berfungsi untuk mengabsorpsi campuran gas yang keluar dari
Seksi Purifikasi yang didekomposisikan sebagai larutan recycle dan
dikembalikan ke Urea Syntesis Reactor (DC 101).
4. Seksi Kristalisasi dan Pembutiran
Seksi ini bertugas untuk membentuk urea prill dari larutan urea yang
keluar dari Seksi Purifikasi.
1.7.4 Unit Pengantongan
Unit ini bertugas memasukkan urea prill ke dalam kemasan jumbo (0,9
ton) dan kemasan reguler (50 kg). Kemasan terdiri dari dua karung plastik
yaitu karung bagian dalam dari bahan baku polietilen dan karung luar dari

Departemen Teknik Kimia Universitas Diponegoro 22


Laporan Praktek Kerja
PT PUPUK KUJANG CIKAMPEK

polipropilen yang berasal dari Pabrik Kantong Plastik. Unit ini juga
menangani penyimpanan pupuk urea sebelum dipasarkan.
1.8. Penanganan Limbah
Limbah PT Pupuk Kujang berupa limbah cair. Limbah cair hasil
buangan proses dari pabrik masih mengandung zat-zat yang dapat mencemari
lingkungan, karena itu perlu diolah dulu sebelum dibuang ke sungai.
Limbah cair tersebut antara lain: air sisa regenerasi resin yang
mengandung asam dan basa, air buangan sanitasi, air bocoran pompa dan
kompresor yang mengandung minyak, air dari clarifier dan sand filter yang
berlumpur, serta air kondensat yang mengandung senyawa NH3.

Departemen Teknik Kimia Universitas Diponegoro 23

Anda mungkin juga menyukai