BAB II
TINJAUAN UMUM
PT. Antam (Persero), Tbk merupakan salah satu perusahaan pertambangan yang
merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang melakukan kegiatan eksplorasi dan
eksploitasi mineral logam di Indonesia. PT. Antam (Persero), Tbk UBPB Tayan
merupakan salah satu unit bisnis pertambangan bauksit yang dimiliki oleh PT. Antam
(Persero), Tbk yang berada di Kecamatan Tayan Hilir,Toba dan Meliau Kabupaten
Sanggau, Provinsi Kalimantan Barat.
Atas Peraturan Pemerintah No. 89 Tahun 1961, Lembaran Negara RI Tahun 1961
No. 113 didirikanlah Perusahaan Negara Tambang Bauksit Indonesia yang dimana Tim
Perencanaan dan Penambangan Bauksit Tayan ditetapkan oleh Direksi pada tanggal 11
Mei 2009 dan berlaku mulai 1 Mei 2009 dengan Keputusan Direksi Nomor
120a.K/702/SAT/2009.
dilakukan oleh PT. ANTAM (Persero) Tbk area tersebut memiliki potensi cadangan
bauksit tercuci sebesar 63.553.366 WMT WBx dengan kadar rata-rata T-AL2O3 47,81%
dan R-SiO2 3,50%. Penambangan dilakukan menggunakan metode tambang terbuka
dengan sistem open cast mining yang akan menghasilkan produk bauksit tercuci rata-rata
sebesar 852.000 WMT WBx/tahun. Kegiatan penambangan diperkirakan akan
berlangsung selama 50 tahun.
Saat ini PT.ANTAM (Persero) Tbk UBPB telah memiliki AMDAL Terpadu yang
mengintegrasikan kegiatan penambangan dan pabrik pengolahan alumina dengan surat
persetujuan dari Bupati Sanggau No. 660.1/312/DP2DL-D tanggal 24 Agustus 2007.
Kemudian sesuai peraturan yang berlaku (UU No.4/2009 tentang pertambangan minerba)
maka dilakukan penyesuaian kuasa pertambangan eksploitasi menjadi izin usaha
pertambangan operasi produksi. Hal ini terealisasi dengan dikeluarkannya keputusan
Bupati SK Gubernur Kalimantan Barat No.15/Distamben/2015 tentang penciutan satu
wilayah izin usaha pertambangan operasi produksi atas keputusan bupati Sanggau No.02
tahun 2010 tentang persetujuan penyesuaian kuasa pertambangan eksplorasi menjadi izin
usaha pertambangan operasi produksi kepada PT.ANTAM (Persero), Tbk seluas 34.360
ha.
Korporasi
Badan usaha holding yang memberi nilai tambah kepada stakeholder Global
Terkemuka
3. Tenaga Kerja
4. Struktur Organisasi
5. Fasilitas Perusahaan
Fasilitas perusahaan merupakan segala sesuatu yang berkaitan dengan kegitan
penambangan. Hal ini akan berpengaruh terhadap kelancaran kegiatan
penambangan itu sendiri dan kinerja karyawan. Adapun fasilitas perusahaan ini
terbagi menjadi dua, yaitu fasilitas utama perusahaan dan fasilitas penunjang
perusahaan
8
1) Area penambangan
2) Stockpile
3) Stockyard
4) Washing plant
5) Jembatan timbang
6) Check dam
7) Sedimen pond
Lokasi penelitian berada di PT. Antam (Persero), Tbk UBPB Tayan yang
merupakan salah satu tambang terbuka yang ada di Indonesia. PT. Antam (Persero), Tbk
UBPB Tayan berada di Dusun Piasak, Desa Pedalaman, Kecamatan Tayan Hilir,
Kabupaten Sanggau, Provinsi Kalimantan Barat. Untuk mencapai lokasi ini dari Kota
Pontianak dapat ditempuh dengan kendaraan seperti mobil dan motor melalui Jalan Lintas
Trans Kalimantan sampai dengan lokasi penyeberangan Pasar Kawat Kecamatan Tayan
Hilir dalam waktu + 2,5 jam. Kemudian menyeberang sungai Kapuas dari Pasar Kawat
menuju Pasar Piasak +15 menit perjalanan dengan menggunakan Klotok (sejenis perahu
yang berukuran 6-10 m x 3-5 m). Selanjutnya dengan menggunakan kendaraan dapat
menuju lokasi PT. Antam (Persero), Tbk UBPB Tayan + 5 menit perjalanan. Namun, pada
akhir Februari 2016, telah diresmikan jembatan penyeberangan untuk agar kendaraan
dapat berlalu lintas dari Piasak menuju Lokasi Kegiatan Pertambangan PT.ANTAM.
Berikut adalah peta kesampaian daerah penelitian yang dapat dilihat pada (Gambar 2.2.).
10
Gambar 2.2. Lokasi dan Ketersampaian PT. ANTAM Persero Tbk. UBP Bauksit
Tayan
2.4. Topografi
Data topografi dari Unit Geomin, yang merupakan unit eksplorasi dari PT ANTAM
(Persero) Tbk, digunakan sebagai input data untuk pemodelan sumberdaya-cadangan
bauksit dan perancangan tambang di IUP Tayan bagian Utara. Data topografi ini
menggunakan sistem koordinat UTM WGS 84 Zona 49 Northern. Beberapa informasi yang
diambil dari data topografi ini antara lain:
Data kontur topografi interval 5m; diekstrak dari kontur detail interval 1m yang
merupakan hasil pemetaan ground surveying menggunakan Theodolit atau Total
Station di bagian Blok A, digabung dengan kontur topo hasil pengukuran LIDAR
menggunakan aerial survey yang dilakukan pada blok lainnya di dalam area IUP
yang belum tercakup pada area pemetaan ground survey di periode sebelumnya,
serta sebagian area yang konturnya dibuat dari koordinat collar testpit pada
sebagian kecil area IUP yang belum tercakup pemetaan ground survey maupun
LIDAR.
Data properti topografi lainnya, seperti jalan yang telah ada, sungai, area
pemukiman/bangunan/pabrik, dsb.
Morfologi IUP Tayan terdiri dari 3 (tiga) kelompok, yaitu dataran aluvial,
perbukitan bergelombang dan perbukitan terjal. Dataran aluvial memiliki ketinggian 10-
50 m di atas permukaan laut, menempati sekitar aliran sungai, rawa, dan lembah antar
bukit dengan kemiringan lereng kurang dari 15%. Perbukitan bergelombang (lemah
sampai kuat) memiliki ketinggian 50-140 m di atas permukaan laut dengan kemiringan
lereng 15-40%. Perbukitan terjal memiliki ketinggian 140-770 m di atas permukaan laut
dengan kemiringan lereng lebih dari 40%. Puncak tertinggi perbukitan terjal antara lain
Gunung Kedikit (429 m), Gunung Gempolas (468 m), dan Gunung Belungai (770 m).
Kerangka geologi regional daerah penyelidikan dapat dilihat dalam lembar peta
Nangataman dan Nangapinoh, skala 1 : 250,000, terbitan P3G Tahun 1987. Batuan tertua
hingga termuda dapat diketahui sebagai berikut:
7) Formasi Payak
Berumur Oligosen, terdiri dari batupasir berlapis tebal, setempat tufaan, dan
batulempung berisi fosil-fosil moluska. Formasi Payak terletak tidak selaras di
atas Serpih Silat.
2.7. Litologi
2.8. Struktur
450
5m
12 m
6m
600
Endapan bauksit laterit umumnya terbentuk pada daerah dengan iklim tropis
sampai subtropis. Pada umumnya bentuk endapan bauksit laterit ini akan menempati
morfologi dengan perbukitan bergelombang, yang memungkinkan terjadinya pelapukan
yang sangat kuat. Endapan bauksit tersebar secara horizontal / lateral ditutupi oleh lapisan
overburden dengan ketebalan rata-rata 1.45-4.35 m dan tebal dari endapan bauksitnya
1.35-4.65 m. Penyebaran endapan bauksit ditemukan tersebar dan umumnya dijumpai
pada bukit-bukit kecil yang memiliki morfologi landai. Perbukitan terjal dan dataran
aluvial jarang ditemukan endapan bauksit.
Bauksit adalah batuan sedimen, sehingga tidak memiliki rumus kimia yang tepat.
Hal ini terutama terdiri dari mineral alumina yang terhidrasi seperti gibbsite Al(OH)3 atau
Al2O3.3H2O dalam deposit (endapan) tropis yang lebih baru, atau keadaan subtropis,
endapan bauksit memiliki mineral utama boehmite -AlO(OH) atau Al2O3.H20 dan
beberapa diaspore -AlO(OH) atau Al2O3.H20. Sifat dan kualitas endapan bauksit
dicirikan dengan banyaknya kandungan persen (%) Al2O3 dan SiO2, serta sedikit Fe2O3
dan TiO2. Bijih bauksit merupakan mineral oksida yang sumber utamanya adalah :
1. Al2O3.3H2O, gibbsite yang sifatnya mudah larut.
2. Al2O3.3H2O, boehmite yang sifatnya susah larut dan diaspore tidak larut.
Kualitas endapan bauksit secara umum (keseluruhan sumberdaya) yang dijumpai
di derah IUP Operasi Produksi No. 02/2010/SGU memiliki kandungan rata-rata 45.02%
T-Al2O3, 4,09% RSiO2 dan 12,01% Fe2O3 (tanpa COG). Berdasarkan penelitian,
komposisi mineral terdiri dari gibbsite, kuarsa, mika, mineral lempung dan mineral
opaque, sehingga dapat disimpulkan bahwa bijih bauksit di IUP Operasi Produksi
No.02/2010/SGU memiliki komposisi utama mineral gibbsite yang masuk ke dalam tipe
bijih bauksit trihidrat.
18
Test pit adalah metode sampling yang saat ini dianggap sesuai untuk menggantikan metode
pemboran yang terkendala material loose dan masalah recovery core sample pada endapan
bauksit. Dimensi cell block model yang digunakan dalam pemodelan sumberdaya bauksit
IUP Operasi Produksi No. 02/2010/SGU adalah 25 x 25 x 2 m yang diisikan dalam
wireframe 3D yang merupakan kerangka model overburden maupun ore (Gambar III-4).
Kerangka wireframe 3D ini dibuat dengan melakukan korelasi data - data test pit
berupa interpolasi maupun ekstrapolasi yang dikontrol menggunakan data model topografi
(Gambar III-5). Adapun analisa statistik dan geostatistik terhadap sebaran data kadar dari
sampel test pit digunakan untuk menentukan metode dan parameter penaksiran kadar ke
dalam masing - masing cell dari block model.
20
Pembagian klasifikasi sumberdaya bauksit didasarkan pada spasi / grid sebaran data
test pit dengan parameter yang digunakan adalah sebagai berikut:
Berikut ini adalah tabulasi hasil estimasi sumberdaya bauksit IUP Antam di Kabupaten
Sanggau tanpa pembatasan kadar (cut off grade - COG) dari pemodelan yang dilakukan
berdasarkan data eksplorasi di area tersebut.
21
Volume In Situ
TAl2O3
Density
RSiO2
Fe2O3
TSiO2
TiO2
CF%
Overburden 93,003,544 1.67 155,000,000
Measured
Bauxite
Resources 56,599,516 1.80 102,000,000 52.66 53,710,589 45.85 3.38 18.03 11.53 0.84
Indicated
Bauxite
Resources 54,117,616 1.80 97,411,710 50.90 49,585,843 44.12 4.87 20.37 12.54 0.92
Total 110,717,132 1.74 199,411,710 51.80 103,296,432 45.02 4.09 19.15 12.01 0.88
Dari tabulasi sumberdaya pada tabel 3.2 di atas, kemudian dilakukan proses optimisasi
untuk mendapatkan estimasi cadangan bauksit untuk mendapatkan rencana bijih tertambang
dengan kadar T-AL2O3 sebesar minimum 46.50% dan R-SiO2 maksimum 4.50% sesuai
dengan spesifikasi yang dibutuhkan pabrik CGA. Berikut disajikan tabulasi cadangan bauksit
IUP Tayan dari hasil proses optimisasi dengan COG T-AL2O3 >40.00% sebagai berikut :
22
TAl2O3
Category
Density
RSiO2
Fe2O3
TSiO2
TiO2
CF %
Waste
Overburde 68,724,65 1.6 114,770,16
n 2 7 8
Proved
Bauxite 46,288,64 1.8 53.0 44,155,29 35,655,39 48.2 3.1 13.3 12.3 0.9
Reserves 5 0 83,319,560 0 6 7 7 4 9 4 0
Probable
Bauxite 36,159,67 1.8 53.0 34,548,57 27,897,96 47.2 3.9 14.2 13.0 0.9
Reserves 0 0 65,087,407 8 0 9 4 5 3 6 7
Total
Bauxite 82,448,31 1.8 53.0 78,703,86 63,553,36 47.8 3.5 13.7 12.6 0.9
Reserves 5 0 148,406,96 3 6 6 1 0 6 6 4
Mining
Recovery 85%
Washing
Recovery 95%
Recovered Ton WBx pada tabulasi cadangan di atas adalah rencana tonase WBx
tertambang yang telah dipengaruhi oleh mining recovery (85%) dan washing recovery
(95%) sebesar 63,553,366 WMT WBx. Hasil optimisasi cadangan ini menjadi dasar dalam
pembuatan rencana penambangan pada bab berikutnya.
23