Anda di halaman 1dari 14

BAB II

GAMBARAN UMUM KERJA PRAKTEK

II.1 Sejarah dan Perkembangan PT. Argo Pantes

PT Argo Pantes Tbk. Merupakan salah satu perusahaan manufaktur di

Indonesia yang bergerak di bidang industri tekstil. Perusahaan ini didirikan

pada tahun 1961 oleh Bapak The Ning King dan Bapak H.Musa yang

berlokasi di Salatiga, Jawa Tengah dengan nama awal PT. Daya Manunggal.

Pada tanggal 22 Juli 1972 perusahaan meresmikan PT. Daya Manunggal

Tangerang, yaitu pabrik tenun baru dengan luas tanah 44, 5 hektar yang

berkantor pusat di Jalan Kecil no. 42 Jakarta. Dengan beberapa pertimbangan

mengapa mereka memilih kota Tagerang, antara lain :

1. Tangerang adala salah satu kota industri di jawa barat yang saat ini

masuk dalam Provinsi Banten dan pada saat itu tersedia lahan cukup

untuk dibangun tempat industri.

2. Tersedianya lahan yang cukup dan murah untuk mendirikan sebuah

pabrik.

3. Berada di jalan utama kota Tangerang

4. Lokasi dekat dengan sungai Cisadane, sehingga memudahkan dalam

pengambilan air dan pembuangan limbah yang sudah diolah

kembali.

5. Lokasi dekat dengan ibukota Negara yang emnjadi pusat

pemerintahan dan perdagangan.

Laporan Kerja Praktek Teknik Lingkungan - Unhas 4|


PT. Daya Manunggal Tangerang berfokus pada pertenunan (weaving)

yang menghasilkan kain mentah atau umumnya disebut dengan kain grey,

dimana bahan baku benang diperolah dan supplier dari daerah lain. Agar lebih

mandiri, maka pada tanggal 11 Januari 1975 didirikan PT. Dharma

Manunggal yang ditunjukkan untuk memproduksi benang untuk pertenunan,

dengan demikan hasilnya dapat dikirim ke PT. Daya Manunggal. Cara ini

ditunjukkan untuk mempercepat proses penyaluran bahan baku. Karena pada

ssat itu prospek pabrik pemintalan sangat baik, maka pada tanggal 12 Juli

1977 perusahaan mendirikan pabrik spinning sebanyak 2 unit dan berganti

nama menjadi PT. Argo Pantes Tbk didirikan berdasarkan akta no. 30 tanggal

12 Juli 1977 dari Darwanti Sidi Bakaroedin, S.H, dengan notaris Ibu Winanti

Wiryomarini, S.H. Pda tahun 1980 PT. Argo Pantes membangun kembali

pabrik Weaving (peretenunan) dan Dyieng Finishing (pencelupan kain)

dengan nama Argo Pantes 3 dan Argo Pantes 4.

Pada tahun 1985, unit weaving Daya Manunggal melakukan rekondisi

mesin dari mesin tenun shuttle menjadi mesin tenun yang menggunakan

tenaga. Udara (air Jet loom) dan juga dilakukan perubahan dimana PT. Daya

Mnunggal (tenun) diambil alih oleh PT. Dharma Manunggal memproduksi

benang tenun, dimana unitnya disebut dengan Dharma Manunggal 1 dan 2

untuk memproduksi kain grey. Pada tahun yang sama pun didirikan 1 unit

pencelupan benang untuk bahan baku benang berwarna yang menajemennya

dikelola langsung oleh PT. Argo Pantes, kemudian unti tersebut disebut

dengan Argo Pantes 5.

Laporan Kerja Praktek Teknik Lingkungan - Unhas 5|


Selesainya pembangunan unit-unit produksi yang dilakukan oleh PT.

Argo Pantes dan PT. Dharma Manunggal, maka diatas area tanah 52 ha telah

perusahaan tekstil terpadu, dimana kegiatan produksinya dimulai dari

produkasi benang sampai pada produksi kain jadi. Karena lokasi pabrik ini

terdiri dari dua perusahaan yang berbadan hukum berbeda, maka atas

kesepakatan dewan komisaris pada tanggal 1 Juni 1990 dilakukan merger,

dimana seluruh aset PT. Dharma Manunggal dilebur pada PT. Argo Pantes

dengan berkantor pusat di Wisma Argo Manunggal Jalan Gatot Subroto No.

59 Kav. 22 Jakrta selatan.

Unit unit yang tersedia diadakan perubahan sebagai berikut :

1. Unit Argo Pantes 1 mrnjadi unit Spinning 1

2. Unit Argo Pantes 2 menjadi unti Spinning 2

3. Unit Argo Pantes 3 menjadi unit Weaving 2

4. Unit Argo Pantes 4 menjadi unit Dyeing Finishing

5. Unit Argo Pantes 5 menjadi unit Printing (Tetapi saat ini unit

printing ditiadakan, karena hasil produksinya tidak laku di pasaran)

6. Unit Dharma Manunggal 1 menjadi unti Spinning 3

7. Unit Dharma Manunggal 2 menjadi unit Weaving 1

8. Unit Dharma Manunggal 3 menjadi unit Yarn Dyeing

Mengingat sudah tidak memungkinkan lagi untuk dilakukan peluasan

area pabrik di Tangerang, maka pada tanggal 31 Mei 1990, PT. Argo Pantes

mendirikan pabrik baru di Bekasi, Jawa Barat, di daerah Industrial Town MM

2100, Kavling B di desa Ganda Mekar, Cibitung, Bekasi dengan

Laporan Kerja Praktek Teknik Lingkungan - Unhas 6|


mengkhususkan produksi dibidang spinning (pemintalan) sebanyak 2 unit

produksi atau yang saat ini disebut dengan spinning 4 dan spinning 5. Kini

Argo Pantes merupakan suatu nama yang menyatu dengan mutu produksi

tekstil serta memiliki jaringan yang luas baik dalam negeri maupun luar

negeri. Perseroan merupakan salah satu penyumbang terpenting dalam

pendapatan hasil ekspor Indonesia dalam sektor non migas selain dasar untuk

memudahkan pengelolaan dan manajemennya. Guna memudahkan

pengelolaan manajemen dan memperluas usaha, pimpinan PT. Argo

Pantesmerasa terpanggil untuk mengikutsertakan sumber dana dari

masyarakta baik nasional maupun internasional, dimana itu merupakan

administrasi menuju Go Public atau Tbk.

PT. Argo Pantes Tbk merupakan bagian dari Argo Manunggal Group

telah mencatatkan sahamnya pada bursa efek Jakarta dan Surabaya tanggal 7

Januari 1991. Dalam rangka pengembangan jenis produk guna memenuhi

tuntutan pasar serta pemanfaatan tanah semaksimal mungkin maka tanggalk

11 Mei 1991 diresmikan PT.Argo Beni dan PT. Argo Fajar yang menempati

area di sebelah utara PT. Argo Pantes.

Pabrik tekstil PT. Argo Pantes Tbk terdiri dari :

1. Pemintalan 5 unit produksi (Tangerang 3 unit dan bekasi 2 unit)

2. Pertenunan 1 unit produksi

3. Pencelupan benang (Yarn Dyeing) 1 unit produksi

4. Pencelupan kain (Dyeing Finishing) 1 unit produksi.

Laporan Kerja Praktek Teknik Lingkungan - Unhas 7|


II.2 Visi dan Misi Perusahaan

A. Visi PT Argo Pantes Tbk,

1. Menjadi pabrik Tekstil kaliber Dunia dengan Sumber Daya Manusia

dan Teknologi Terbaik

2. Menghasilkan produk dan pelayanan berkualitas

3. Menjadi produsen tekstil terpadu dan terkemuka di Indonesia yang

menghasilkan produk berkualitas, ramah lingkungan dan berorientasi

pada kepuasan pelanggan.

B. Misi dari PT Argo Pantes Tbk,

1. Meningkatkan keuntungan secara maksimal degan meghasilkan

produk-produk berkualitas tinggi.

2. Memberikan pelayanan yang terbaik

3. Pemanfaatan seluruh sumber daya

4. Pengawasan biaya

5. Memperkuat kerja sama dan meningkatkan pangsa pasar

6. Mempertahankan kepemimpinan di bidang industri pertekstilan

7. Meningkatkan efisiensi dan produktivitas dengan menerapkan prinsip

Best Practice.

8. Menyediakan produk dan pelayanan yang terbaik bagi para pelanggan.

9. Memaksimalkan penegmbalian nilai investasi para stakeholder

II.3 Struktur Organisasi Perusahaan

Organisasi adalah suatu tempat berkumpul dari individu-individu yang

Laporan Kerja Praktek Teknik Lingkungan - Unhas 8|


melakukam aktivitas bersama untuk mencapai tujuan organisasi.

Dimana para individu tersebut memiliki peranan atau tugasnya masing-

masing sesuai dengan kemampuan dan aktivitasnya. Agar tercipta suatu

hubungan yang harmonis dan terpadu, maka dibuatlah struktur organisasi dan

uraian tugas. Struktur organisasi merupakan hal penting dalam perusahaan,

yang menggambarkan hubungan wewenang antara atasan dan bawahan.

Masing-masing fungsi mempunyai wewenang dan tanggung jawab yang

melekat yang sesuai dengan ruang lingkup pekerjaannya agar tujuan dan

sasaran perusahaan dapat tercapai melalui efisiensi dan efektivitas kerja.

Secara umum elemen dalam organisasi PT. Argo Pantes Tbk atau di istilahkan

jenjang (manpower status) terdiri dari :

1. Presiden Direktur/Direktur utama perusahaan (President Director)

2. Wakil Presiden Direktur (Vice President Director)

3. Manajer Umum Pabrik (Factory General Manager)

4. Manajer Umum Departemen (General Manager)

5. Pembantu Manajer (Manager Assistant)

6. Kepala Departemen (Departement Head)

7. Kepala Bagian (Section Head)

8. Staf Khusus (Special Staff)

9. Pengatur (Supervisor)

10. Karyawan (Operator)

Laporan Kerja Praktek Teknik Lingkungan - Unhas 9|


Bagan Struktur Organisasi PT. Argo Pantes, Kabupaten Tangerang
OPERATIONAL
DIRECTOR

RESEARCH & YARN FABRIC ISO &


FACTORY
DEVELOPMENT
HEAD*) ADVISOR ADVISOR SECRETARY

PPC SPINNING WEAVING PROCESSING UTILITY WAREHOUSE LOGISTIC HRD FINANCE & BUZ.PROCESS
ACCOUNTING IMPROVEMENT
Yarn Fabric Electrical Penunjang &
Spinning 21 Weaving 1 Yarn Fabric Bahan Baku Training
Pers. GA& Finance Developer
Processing Developmen Developmen
Processing Processing & WH Adm.
Fabric Weaving 2 Accounting Infrastucture
Spinning 3 Cotton Fabric
Gamabar 2.1 Stuktur Organisasi PT. Argo Pantes TangerangProcessing
Bandage Bahan Jadi C&B

Recruitment

Laporan Kerja Praktek Teknik Lingkungan - Unhas 10|


II.4 Tenaga Kerja

Komposisi tenaga kerja di PT.Argo Pantes diuraikan pada Tabel 2.1 berikut :

Tabel 2.1 Komposisi Tenaga Kerja

Jenis
Daerah Asal Pendidikan
Kelamin
No Klasifikasi
SM SM
L P Jumlah Lokal Komuter WNA SD PT
P A
1 Pimpinan 34 2 36 3 33 0 0 0 0 36
2 Pegawai tetap 1938 598 2536 2536 0 0 0 515 1736 285
Pegawai
3 137 526 663 663 0 0 0 65 583 15
kontrak
4 Magang 11 27 38 27 9 0 0 0 35 3
5 Harian 7 68 75 75 0 0 0 63 12 0
Total 2127 1221 3348 3304 42 0 0 643 2356 339
Sumber : Data Primer PT.Argo Pantes Tangerang

II.5 Kegiatan Produksi

II.5.1 Jenis dan Kapasitas Produksi di PT. Argo Pantes

Jenis dan kapasitas produksi di PT. Argo Pantes diuraikan pada Tabel

2.2 sebagai berikut:

Tabel 2.2 Jenis dan Kapasitas Produksi

Sifat
Jenis Kapasitas produksi Alat
No produksi
Produksi Angkut
Izin (Vol/tahun) Riil (Vol/Tahun) Jadi 1/2
A Produk Utama

1 Benang Tenun 93.200 bale 32.128,98 bale Truk


Containe
2 Benang Warna 14.300 bale 4.010,56 bale r
3 Kain Celup 79.518.756 M 27.825.095,51 M

4 Gereige 94.165.912 M39.115.800 M 27.358.309,60 M

5 Yarn Dyeid 39.115.800 M 6.839.577,40 M


Sumber : Data Primer PT.Argo Pantes Tangerag

Laporan Kerja Praktek Teknik Lingkungan Unhas 11|


II.5.2 Penggunaan Bahan Bakar dan Pelumas

Bahan bakar yang digunakan dalam proses produksi kain di PT.Argo

Pantes sebagaimana pada Tabel 2.3 berikut :

Tabel 2.3 Penggunaan Bahan Bakar dan Pelumas

No Bahan Bakar Vol/Bulan Penanganan Sisa

1 Bensin 1.700 Liter Habis Terpakai

2 Solar 6.000 Liter Habis Terbakar


Oli habis pakai dijual kepada pihak ke-3
3 Oli 1300 Liter
yang mempunyai ijin KLH

+/- 1,5 kg/hari ikut dibakar bersama kain


4 Pelumas 300 kg
lap mesin di tempat pembakaran

5 Minyak Tanah 200 Liter Habis terpakai


Sumber : Dokumen PT. Argo Pantes Tangerang

Laporan Kerja Praktek Teknik Lingkungan - Unhas 12|


II.5.3 Proses Produksi

Berikut adalah skema dari proses produksi kain di PT.Argo Pantes

BAHAN BAKU Bahan baku pembuatan tekstil adalah


kapas atau polyster

Proses spinning adalah proses


SPINNING pembuatan kapas/polyester menjadi
benang

Yarn Process adalah proses


YARN PROCESS penyempurnaan benang untuk
dipersiapkan ke proses pertenunanan
(weaving)

WEAVING Proses weaving adalah proses


pembuatan benang menjadi kain

Fabric Process adalah proses


FABRIC PROCESS penyempurnaan kain untuk
menghasilkan kain yang layak untuk

PACKING Proses pengemasan bahan kain yang


sudah jadi dan siap untuk dipasarkan

Gambar 2.2 Skema Produksi Kain di PT. Argo Pantes

Laporan Kerja Praktek Teknik Lingkungan - Unhas 13|


Barang-barang tekstil merupakan hasil akhir dari serangkaian proses

yang berkesinambungan. Pembuatan tekstil dimulai dari satuan terkecilnya,

yaitu serat. Pembuatan tekstil sangat erat kaitannya dengan proses pengolahan

selanjutnya, yaitu pemintalan serat menjadi benang, benang menjadi kain,

hingga akhirnya terwujud kain sebagai suatu produk akhir. Serat sebagai

satuan terkecil dari berbagai jenis tekstil, dibuat dari bahan dasar khusus yang

memiliki panjang dan diameter tertentu, serta memiliki sifat mikroskopik,

fisik dan kimia yang dapat dikenali. Agar cocok digunakan untuk tekstil, serta

harus memiliki panjang yang lebih besar disbanding dengan diameternya,

serat harus lentur serta kuat untuk menahan ketegangan dalam berbagai

proses pembuatan. Serat tersebut harus murah harganya, mudah diperoleh dan

harus selalu tersedia. Disamping itu, serat harus sesuai untuk segala suasana,

baik suhu maupun tekstur, memiliki sifat menyerap bahan celup, nyaman

dipakai dan mudah dibersihkan dengan cara tertentu. Biasanya serat-serat

diklasifikasikan menurut asal-usulnya, yaitu serat alamiah (serat yang berasal

dari sumber alam) dan serat buatan atau serat sintetis (dibuat oleh manusia

dengan metode tertentu).

Serat bisa berbentuk pendek, seperti kapas, atau sangat panjang seperti

serat sutera dan filamen. Filamen dapat digunakan sebagaimana adanya

karena panjangnya yang luar biasa. Tetapi, serat yang lebih pendek seperti

kapas harus melalui proses permintaan agar panjangnya memadai. Sejumlah

proses harus dilakukan untuk mempersiapkan serat agar bisadimanfaatkan

dalam berbagai system pemintalan yang dewasa ini digunakan. Jenis kapas

Laporan Kerja Praktek Teknik Lingkungan - Unhas 14|


yang digunakan oleh PT. Argo Pantes untuk membuat benang ialah jenis

kapas brasil dan amerika. Sifat-sifat serat akan mempengaruhi sifat-sifat

benang atau kain yang dihasilkan. Sifat-sifat serat akan mempengaruhi cara

pengolahan benang atau kain baik pengolahan secara mekanik maupun

pengolahan secara kimia.

Adapun tahapan proses dalam membuat serat menjadi benang hingga

menghasilkan kain, yaitu :

1. Spinning

Tahapan paling awal baik dalam pembuatan kain atau benang adalah

spinning. Spinning merupakan proses pemintalan benang. Di dalam

proses spinning, serat kapas diolah hingga menjadi helaian benang.

Adapun tahapan proses yang dilakukan dalam unit spinning yaitu

blowing, carding, pre drawing, lap former, combing, drawing,

rowving, ring spinning, dan winding.

Gambar 2.3 Proses Ring Spinning dalam unit spinning

2. Yarn Process

Tahapan berikutnya setelah proses spinning adalah proses yarn

dyeing (pencelupan benang). Yarn dyeing merupakan proses

Laporan Kerja Praktek Teknik Lingkungan - Unhas 15|


pewarnaan/pencelupan benang. Adapun tahapantahapan yang

dilakukan dalam unit yarn dyeing yaitu singeing, reeling, mercerize,

hank ke cones, soft winder, dyeing, dryer, RTW, dan packing.

Gambar 2.4 Proses Dyeing dalam unit Yarn Dyeing

3. Weaving

Proses selanjutnya yaitu proses weaving. Bahan baku, proses

penerimaan bahan baku berupa benang dari spinnng. Weaving

merupakan tahap penganjian benang setelah dicelup/diwarnai.

Adapun tahapantahapan dalam unit weaving ini yaitu, warping,

sizing, reaching, tying, penenunan, inspecting, folding dan packing.

Gambar 2.5 Proses penenunan benang dalam unit Weaving

4. Fabric Process

Laporan Kerja Praktek Teknik Lingkungan - Unhas 16|


Fabric Process/Dyeing finishing merupakan proses

pewarnaan/pencelupan kain. Dalam tahap Dyeing Finishing

(Pencelupan kain) terdapat proses-proses yang harus dilakukan yaitu,

persiapan, bleaching, dyeing, finishing, dan vevpacking.

Gambar 2.6 Proses finishing dalam unit Yarn Finishing

Laporan Kerja Praktek Teknik Lingkungan - Unhas 17|

Anda mungkin juga menyukai