Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN KULIAH LAPANGAN

Pt. Semen Baturaja Persero Unit Panjang

Disusun Oleh :

Teuku Muhammad Zafran Kamal (25117105)

Dosen Pengampu:

Alfian Zurfi, S.T., M.Si.


Andika Munandar, S.Si., M.Eng.
Novi Kartika Sari, S.T., M.T.

PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN


JURUSAN TEKNOLOGI INFRASTRUKTUR DAN KEWILAYAHAN
INSTITUT TEKNOLOG SEMATERA
KATA PENGANTAR

Puji syukur yang saya panjatkan ke hadirat ALLAH Yang Maha Esa atas berkat rahmat dan karuniaNya
yang masih memberikan saya kesehatan serta kekuatan sehingga saya dapat menyelesaikan dengan judul
”Laporan Kuliah Lapangan”.
Laporan ini disusun memenuhi tugas mata kuliah Pencemaran Udara . Dalam laporan ini, saya membahas
baku mutu emisi yang di keluarkan ,Kelebihan dan kekurangan pada saat proses dust collector, fungsinya
apa, dan bagaimana bentuk dan proses nya . Saya berharap dari hasil deskripsi yang berjudul “Laporan
Kuliah Lapangan” ini dapat membantu para pembaca mengetahui teori tentang dust collector , proses –
proses Pengolahan Limbah ,bangunan IPAL dan udara dan bangunan pabrik . Saya ucapkan terima kasih
dan mohon maaf jika dalam laporan yang saya susun ini terjadi kesalahan dalam hal berkata -kata maupun
menjelaskan materi yang di bahas dalam laporan ini. Saya menyadari bahwa dalam makalah saya ini masih
belum sempurna dan masih perlu di tingkatkan lagi. Oleh karena itu, saya sangat memerlukan saran dan
kritik Anda.

Bandar Lampung, 6 Novenmber 2019

Teuku Muhammad Zafran Kamal


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Semen adalah perekat hidraulik yang dihasilkan dengan cara menghaluskan klinker yang
terdiri dari bahan utama silikat-silikat kalsium dan bahan tambahan batu gypsum dimana
senyawa-senyawa tersebut dapat bereaksi dengan air dan membentuk zat baru bersifat
perekat pada bebatuan. Semen dalam pengertian umum adalah bahan yang mempunyai
sifat adhesive dan cohesive, digunakan sebagai bahan pengikat (bonding material), yang
dipakai bersama-sama dengan batu kerikil dan pasir.
Pabrik semen merupakan sumber pencemar udara yang sangat berbahaya. Industri
semen merupakan salah satu kegiatan yang kontribusinya terhadap pencemaran udara
cukup besar. Batu kapur ataulimestone,adalah sedimen yang banyak mengandung
organisme laut yang telah mati yang berubah menjadi kalsium karbonat. Batuan ini
merupakan hasil penumpukan dan sedimentasi ribuan tahun yang lalu, membentuk
bebatuan massif berwarna putih kekuningan sampai kecoklatan. Mineral murni batu
kapur mengandung CaCO3 sebagai kalsit (calcite). PT. Semen Baturaja (persero) Tbk
adalah Badan Usaha Milik negara (BUMN) yang bergerak dibidang industri semen di
wilayah Sumatera Selatan dengan kapasitas produksi semen ± 2 juta ton per tahun dan
lokasi pabrik terletak di Baturaja, Palembang dan Panjang (Lampung). PT. Semen
Baturaja (Persero) Tbk untuk memenuhi kebutuhan bahan mentah terutama batu
gamping (limestone) dan tanah liat (clay) sebagai bahan baku pembuatan semen,
melakukan kegiatan penambangan pada area yang berdekatan dengan pabrik
pengolahan semen.
1.2 Rumusan Masalah

1. Apa itu PT. Semen Baturaja (persero) Tbk?


2. Bagaimana PT. Semen Baturaja melakukan pengelolaan lingkungan dibidang udara,
air dan limbah B3?

1.3 Tujuan Kuliah Lapangan

• Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari dan mengetahui efisiensi Pengolahan


Limbah Pt. Semen Baturaja Persero Unit Panjang..
• Mahasiswa dapat memperoleh informasi secara langsung tentang cara Pengolahan
pencemaran udara pada suatu industry.
• Mengetahui pengelolahan limbah pada industri.

1.4 Manfaat Kuliah Lapangan


• Mengetahui secara langsung profil perusahaan, fisik bangunan, serta mekanisme kerja
perusahaan baik dari sisi manajemen operasional, penyaringan dari sumber hingga
menjadi udara ambien .
• Mempraktikkan teori-teori yang telah diperoleh dalam proses kegiatan di perusahaan
atau institusi.

• Mengetahui secara langsung profil dari Limbah Pt. Semen Baturaja Persero Unit Panjang.
PROFIL DAN DESKRIPSI PERUSAHAAN

2.1 Pt. Semen Baturaja Persero Unit Panjang


Pada saat didirikan pada 14 November 1974, Perusahaan lahir dengan nama PT Semen
Baturaja (Persero) dengan kepemilikan saham sebesar 45% dimiliki oleh PT Semen Gresik
dan PT Semen Padang sebesar 55%. Lima tahun kemudian, pada tanggal 9 November 1979
Perusahaan berubah status dari Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) menjadi Persero
dengan komposisi saham sebesar 88% dimiliki oleh Pemerintah Republik Indonesia, PT
Semen Padang sebesar 7% dan PT Semen Gresik sebesar 5%. Beberapa tahun kemudian
yaitu pada tahun 1991, saham Perseroan diambil alih secara penuh oleh Pemerintah
Republik Indonesia. Selanjutnya Perseroan terus mengalami perkembangan sehingga pada
tanggal 14 Maret 2013 PT Semen Baturaja (Persero) mengalami perubahan status menjadi
Perseroan terbuka dan berubah nama menjadi PT Semen Baturaja (Persero) Tbk.
Mulai tanggal 11 Juni 1992 sampai dengan akhir Maret 1994, PT. Semen Baturaja
mengadakan proyek optimalisasi untuk meningkatkan kapasitas produksi semen dari
450.000 ton menjadi 550.000 per tahun. Saat ini sejak 1 Oktober 1996 sampai dengan
2010 dilaksanakan proyek optimalisasi untuk meningkatkan kapasitas produksi semen
menjadi 1.250.000 ton pertahun. Pada tahun 2017 PT. Semen Baturaja memiliki kapasits
produksi sekitar 1.850.000 ton semen/tahun dan kapasitas terpasang 3.850.000 ton
semen/tahun.
Lokasi pabrik di Baturaja terletak di daerah Sukajadi, Kecamatan Baturaja Timur,
Kabupaten Ogan Komering Ulu, Provinsi Sumatera Selatan dengan kapasitas pabrik
3.150.000 ton/tahun. Pabrik Panjang memiliki kapasitas 350.000 ton/tahun. Dan pabrik
Palembang memiliki kapasitas 350.000 ton/tahun.

2.2 Visi dan Misi Pt. Semen Baturaja Persero Unit Panjang
Visi Perusahaan. Pt.Semen Baturaja (Persero) menjadi produsen semen yang efisien,
mempunyai daya saing dan tumbuh.
Misi Perusahaan.
Memproduksi semen yang berkualitas, efisien dan memasarkannya dengan mengutamakan
kepuasan pelanggan serta berwawasan lingkungan.
Membangun Sumber Daya Manusia yang profesional.
Memaksimalkan nilai tambah perusahaan bagi Stakeholders.si perusahaan ini adalah menjadi
pemimpin global dalam industri nanas dan memperluas penawaran produk-produk yang
relevan kepada pelanggan.
2.3 Alamat Pt. Semen Baturaja Persero Unit Panjang
Penggilingan dan Pengantongan Semen / Cement Grinding and Packing
Jl. Yos Sudarso Km.7 Panjang,
Bandar Lampung 35243.
Telepon : (62) -721 – 31718, 31818, 31538
Fax : (62) – 721- 31343
BAB III
HASIL KUNJUNGAN DAN OBSERVASI KULIAH LAPANGAN
3.1 Pengolahan Lingkungan
3.1.1 Udara
Dasar hukum yang digunakan Pt. Semen Baturaja:
Permen LH P.19/MenLHK/setjen/kum 1/2/2017 tentang baku mutu emisi bagi usaha
dengan kegiatan industri semen.
Nilai baku mutu yang dimiliki oleh Pt. Semen Baturaja yaitu 7.5 mg/Nm³
Alat pengendali udara yang digunakan di Pt.Semen Baturaja yaitu Dust Collector. Dust
collector adalah salah satu mesin penghisap debu dan asap yang menyebabkan polusi
udara dari proses-proses industri. Pada proses industri seperti penuangan material,
pengelasan, pengayakan tepung, proses jatuh material dari conveyor ke conveyor yang
lain, dan beberapa aplikasi penting lainnya yang menimbulkan debu dan asap dapat
dihisap oleh mesin dust collector, udara kotor tersebut kemudian difilter dan dipisahkan
antara debu dan udara, debu atau asap masuk ketempat penampungan sedangkan udara
dibuang keluar pabrik sehingga pencemaran udara dapat diatasi.
Pada aplikasinya, mesin dust collector dapat digunakan untuk membersihkan udara dari
banyak sumber debu dan asap, dengan melakukan perhitungan yang tepat akan diketahui
kapasitas flowrate yang dibutuhkan untuk menghisap debu tersebut. Mesin dust
collector yang dapat menangani banyak sumber debu disebut mesin dust collector
central atau terpusat. Disamping itu tersedia juga mesin dust collector portable untuk
menangani polusi udara di 1 dan 2 sumber debu saja.

Komponen dari unit dust collector antara lain,blower (kipas), dust filter (saringan debu),
filter-cleaning system (sistem pembersih saringan), dan hopper atau dust removal
system (wadah pengumpul debu atau sistem pembuang debu)

Tipe Dust Collector

1. Inertial Separator
Inertial separators memisahkan debu dari aliran gas dengan menggunakan gaya, seperti
sentrifugal, gravitasi serta inersia. Gaya ini memindahkan debu ke area dimana tekanan
dari aliran gas rendah.Debu yang telah dipisahkan akan masuk ke dalam hopper untuk
penyimpanan sementara.

Terdapat tiga tipe utama inertial separator :


• Settling chambers
• Baffle chambers
• Centrifugal collectors

2. Bag Filter

Umumnya dikenal sebagai baghouses, fabric collector menggunakan saringan untuk


memisahkan debu dari gas. Merupakan system yang efektif dari beberapa tipe dust
collector dan dapat menyaring lebih dari 99% debu halus. Gas kotor masuk kedalam dan
melewati fabric bags yang berguna sebagai penyaring.
Types of bag Cleaning
Baghouse dibedakan dari metode pembersihannya;
• Shaking
Sebuah balok digunakan untuk menghasilkan getaran pada baghouse yang akan
mengubah cake menjadi partikel.
• Reverse Air
Memberikan tekanan udara dari arah berlawanan yang akan mebuat dust cake remuk
dan jatuh ke hopper.
• Pulse Jet
Memberikan aliran gas bertekanan tinggi untuk memindahkan debu didalam baghouse.
• Sonic
Membersihkan debu didalam baghouse menggunakan metode getaran sonic. Generator
suara memproduksi suara berfrekuensi rendah yang akan menyebabkan baghouse
bergetar. Metode Sonic biasanya dikombinasikan dengan metode lain.

3. Electrostatic Precipitators

ESP menggunakan gaya elektrostatik untuk memisahkan debu dari gas buangan, gas
kotor akan mengalir melewati elektroda dan debu yang ada dalam aliran gas tersebut
akan menempel .Material yang menempel pada elektroda dapat dihilangkan dengan cara
digetarkan secara kontinyu. Pembersihan pada precipitator dapat dilakukan tanpa harus
mengganggu aliran udara.
Komponen utama dalan ESP
• PSU, untuk mensuplai tegangan DC
• Bagian ionasi
• System untuk membersihkan partikulat debu yang telah dikumpulkan
• Cover atau ESP

4. Wet Scrubbers

Dust collector yang menggunakan cairan dikenal dengan nama wet scrubbers. Dalam
system ini cairan scrubbing (biasanya air) dikontakkan langsung dengan gas yang
mengandung debu. Kontak antara gas berdebu dengan cairan ini menghasilkan efisiensi
dari dust removal.

Variabel penentu kinerja sistem dust collector (bag filter)

a. Rugi tekanan, statis dan dinamis

b. Air to cloth ratio:

- shacker cleaning (1,02 – 3,05 cm/s²)

- Jet pulse (1 – 7,5 cm/s²)

c. Efisiensi pengumpulan partikel, partikel berukuran <1μm dapat tersaring hingga


99,9%

d. Parameter yang diukur, yatitu konsentrasi partikulat dan flow rate.

3.1.2 Air
Dasar hukum yang digunakan:

1. Permen LH dan Kehutanan RI no. 68 tahun 2016 tentang baku mutu air limbah
domestic.

2. Permen LH no. 1 Tahun 2010 tentang tata laksana pengendalian pencemaran air.

3. PP no. 82 tahun 2001 tentang pengelolaan kualitas air dan pengendalian pencemaran
air.
Pabrik semen Pt. Semen Baturaja tidak menghasilkan limbah cair, mereka hanya
mengolah limbah domestik yang berasal dari aktivitas pabrik.

Proses pengolahan limbah domestik PT. Semen Baturaja:

Inlet – Bak control – Bak pengendap 1 – bak pengendap 2 – bak saringan 1- bak
saringan 2 – outlet.

3.1.3 Limbah B3
Dasar hukum yang digunakan:

1. PP no. 101 tahun 2014 tentang pengelolaan limbah bahan beracun dan berbahaya

2. Permen LH no. 14 tahun 2013 tentang symbol dan label limbah B3.

3.2 PT Semen Baturaja (Persero) Tbk memproduksi dua tipe semen:

1. Ordinary Portland Cement (OPC) Tipe I Indonesian Standard: SNI 15-2049-2004


American Standard: ASTM C 150-04a
European Standard: EN 197-1:2000
Semen Portland Tipe I merupakan jenis semen yang cocok untuk berbagai macam
aplikasi beton di mana syarat-syarat khusus tidak diperlukan.
2. Ordinary Portland Cement (OPC) Tipe II
Indonesian Standard: SNI 2049:2015
OPC Tipe II memiliki keunggulan sebagai produk "Medium Resistence"
Kemampuannya sebagai material bangunan tahan terhadap kandungan asam sulfat
sedang(0,10 - 0,20 %) dan panas hidrasi bersifat sedang.
3. Ordinary Portland Cement (OPC) Tipe V
Indonesian Standard: SNI 2049:2015
OPC Tipe V memiliki keunggulan sebagai produk "Ultra Resistence" Kemampuannya
sebagai material bangunan untuk di lokasi dengan kandungan asam sulfat tinggi (lebih
dari 0,2 %).
4. Portland Composite Cement (PCC)
Indonesian Standard: SNI 15-7064-2004
European Standard: EN 197-1:2000 ( 42.5 N&42.5 R)
PCC digunakan untuk bangunan-bangunan pada umumnya, sama dengan penggunaan
Semen Portland Tipe I dengan kuat tekan yang sama. PCC mempunyai panas hidrasi
yang lebih rendah selama proses pendinginan dibandingkan dengan Semen Portland Tipe
I, sehingga pengerjaannya akan lebih mudah dan menghasilkan permukaan beton/plester
yang lebih rapat dan lebih halus.
BAB IV
KESIMPULAN

4.1 Kesimpulan
Pada saat didirikan pada 14 November 1974, Perusahaan lahir dengan nama PT Semen
Baturaja (Persero) dengan kepemilikan saham sebesar 45% dimiliki oleh PT Semen Gresik
dan PT Semen Padang sebesar 55%. Lima tahun kemudian, pada tanggal 9 November 1979
Perusahaan berubah status dari Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) menjadi Persero
dengan komposisi saham sebesar 88% dimiliki oleh Pemerintah Republik Indonesia, PT
Semen Padang sebesar 7% dan PT Semen Gresik sebesar 5%. Beberapa tahun kemudian
yaitu pada tahun 1991, saham Perseroan diambil alih secara penuh oleh Pemerintah Republik
Indonesia. Selanjutnya Perseroan terus mengalami perkembangan sehingga pada tanggal 14
Maret 2013 PT Semen Baturaja (Persero) mengalami perubahan status menjadi
Perseroan terbuka dan berubah nama menjadi PT Semen Baturaja (Persero) Tbk.

Alat pengendali udara yang digunakan di Pt.Semen Baturaja yaitu Dust Collector. Dust
collector adalah salah satu mesin penghisap debu dan asap yang menyebabkan polusi udara
dari proses-proses industri. Pada proses industri seperti penuangan material, pengelasan,
pengayakan tepung, proses jatuh material dari conveyor ke conveyor yang lain, dan beberapa
aplikasi penting lainnya yang menimbulkan debu dan asap dapat dihisap oleh mesin dust
collector, udara kotor tersebut kemudian difilter dan dipisahkan antara debu dan udara, debu
atau asap masuk ketempat penampungan sedangkan udara dibuang keluar pabrik sehingga
pencemaran udara dapat diatasi.

Proses pengolahan limbah domestik pada Pt. Semen Baturaja:


Inlet – Bak kontrol – Bak sedimentasi 1 – bak sedimentasi 2 – bak filter 1- bak filter 2 – outlet.
DAFTAR PUSTAKA
https://semenbaturaja.co.id/profil-perusahaan/

Anda mungkin juga menyukai