Disusun Oleh :
Dosen Pengampu:
Puji syukur yang saya panjatkan ke hadirat ALLAH Yang Maha Esa atas berkat rahmat dan karuniaNya
yang masih memberikan saya kesehatan serta kekuatan sehingga saya dapat menyelesaikan dengan judul
”Laporan Kuliah Lapangan”.
Laporan ini disusun memenuhi tugas mata kuliah Pencemaran Udara . Dalam laporan ini, saya membahas
baku mutu emisi yang di keluarkan ,Kelebihan dan kekurangan pada saat proses dust collector, fungsinya
apa, dan bagaimana bentuk dan proses nya . Saya berharap dari hasil deskripsi yang berjudul “Laporan
Kuliah Lapangan” ini dapat membantu para pembaca mengetahui teori tentang dust collector , proses –
proses Pengolahan Limbah ,bangunan IPAL dan udara dan bangunan pabrik . Saya ucapkan terima kasih
dan mohon maaf jika dalam laporan yang saya susun ini terjadi kesalahan dalam hal berkata -kata maupun
menjelaskan materi yang di bahas dalam laporan ini. Saya menyadari bahwa dalam makalah saya ini masih
belum sempurna dan masih perlu di tingkatkan lagi. Oleh karena itu, saya sangat memerlukan saran dan
kritik Anda.
PENDAHULUAN
Semen adalah perekat hidraulik yang dihasilkan dengan cara menghaluskan klinker yang
terdiri dari bahan utama silikat-silikat kalsium dan bahan tambahan batu gypsum dimana
senyawa-senyawa tersebut dapat bereaksi dengan air dan membentuk zat baru bersifat
perekat pada bebatuan. Semen dalam pengertian umum adalah bahan yang mempunyai
sifat adhesive dan cohesive, digunakan sebagai bahan pengikat (bonding material), yang
dipakai bersama-sama dengan batu kerikil dan pasir.
Pabrik semen merupakan sumber pencemar udara yang sangat berbahaya. Industri
semen merupakan salah satu kegiatan yang kontribusinya terhadap pencemaran udara
cukup besar. Batu kapur ataulimestone,adalah sedimen yang banyak mengandung
organisme laut yang telah mati yang berubah menjadi kalsium karbonat. Batuan ini
merupakan hasil penumpukan dan sedimentasi ribuan tahun yang lalu, membentuk
bebatuan massif berwarna putih kekuningan sampai kecoklatan. Mineral murni batu
kapur mengandung CaCO3 sebagai kalsit (calcite). PT. Semen Baturaja (persero) Tbk
adalah Badan Usaha Milik negara (BUMN) yang bergerak dibidang industri semen di
wilayah Sumatera Selatan dengan kapasitas produksi semen ± 2 juta ton per tahun dan
lokasi pabrik terletak di Baturaja, Palembang dan Panjang (Lampung). PT. Semen
Baturaja (Persero) Tbk untuk memenuhi kebutuhan bahan mentah terutama batu
gamping (limestone) dan tanah liat (clay) sebagai bahan baku pembuatan semen,
melakukan kegiatan penambangan pada area yang berdekatan dengan pabrik
pengolahan semen.
1.2 Rumusan Masalah
• Mengetahui secara langsung profil dari Limbah Pt. Semen Baturaja Persero Unit Panjang.
PROFIL DAN DESKRIPSI PERUSAHAAN
2.2 Visi dan Misi Pt. Semen Baturaja Persero Unit Panjang
Visi Perusahaan. Pt.Semen Baturaja (Persero) menjadi produsen semen yang efisien,
mempunyai daya saing dan tumbuh.
Misi Perusahaan.
Memproduksi semen yang berkualitas, efisien dan memasarkannya dengan mengutamakan
kepuasan pelanggan serta berwawasan lingkungan.
Membangun Sumber Daya Manusia yang profesional.
Memaksimalkan nilai tambah perusahaan bagi Stakeholders.si perusahaan ini adalah menjadi
pemimpin global dalam industri nanas dan memperluas penawaran produk-produk yang
relevan kepada pelanggan.
2.3 Alamat Pt. Semen Baturaja Persero Unit Panjang
Penggilingan dan Pengantongan Semen / Cement Grinding and Packing
Jl. Yos Sudarso Km.7 Panjang,
Bandar Lampung 35243.
Telepon : (62) -721 – 31718, 31818, 31538
Fax : (62) – 721- 31343
BAB III
HASIL KUNJUNGAN DAN OBSERVASI KULIAH LAPANGAN
3.1 Pengolahan Lingkungan
3.1.1 Udara
Dasar hukum yang digunakan Pt. Semen Baturaja:
Permen LH P.19/MenLHK/setjen/kum 1/2/2017 tentang baku mutu emisi bagi usaha
dengan kegiatan industri semen.
Nilai baku mutu yang dimiliki oleh Pt. Semen Baturaja yaitu 7.5 mg/Nm³
Alat pengendali udara yang digunakan di Pt.Semen Baturaja yaitu Dust Collector. Dust
collector adalah salah satu mesin penghisap debu dan asap yang menyebabkan polusi
udara dari proses-proses industri. Pada proses industri seperti penuangan material,
pengelasan, pengayakan tepung, proses jatuh material dari conveyor ke conveyor yang
lain, dan beberapa aplikasi penting lainnya yang menimbulkan debu dan asap dapat
dihisap oleh mesin dust collector, udara kotor tersebut kemudian difilter dan dipisahkan
antara debu dan udara, debu atau asap masuk ketempat penampungan sedangkan udara
dibuang keluar pabrik sehingga pencemaran udara dapat diatasi.
Pada aplikasinya, mesin dust collector dapat digunakan untuk membersihkan udara dari
banyak sumber debu dan asap, dengan melakukan perhitungan yang tepat akan diketahui
kapasitas flowrate yang dibutuhkan untuk menghisap debu tersebut. Mesin dust
collector yang dapat menangani banyak sumber debu disebut mesin dust collector
central atau terpusat. Disamping itu tersedia juga mesin dust collector portable untuk
menangani polusi udara di 1 dan 2 sumber debu saja.
Komponen dari unit dust collector antara lain,blower (kipas), dust filter (saringan debu),
filter-cleaning system (sistem pembersih saringan), dan hopper atau dust removal
system (wadah pengumpul debu atau sistem pembuang debu)
1. Inertial Separator
Inertial separators memisahkan debu dari aliran gas dengan menggunakan gaya, seperti
sentrifugal, gravitasi serta inersia. Gaya ini memindahkan debu ke area dimana tekanan
dari aliran gas rendah.Debu yang telah dipisahkan akan masuk ke dalam hopper untuk
penyimpanan sementara.
2. Bag Filter
3. Electrostatic Precipitators
ESP menggunakan gaya elektrostatik untuk memisahkan debu dari gas buangan, gas
kotor akan mengalir melewati elektroda dan debu yang ada dalam aliran gas tersebut
akan menempel .Material yang menempel pada elektroda dapat dihilangkan dengan cara
digetarkan secara kontinyu. Pembersihan pada precipitator dapat dilakukan tanpa harus
mengganggu aliran udara.
Komponen utama dalan ESP
• PSU, untuk mensuplai tegangan DC
• Bagian ionasi
• System untuk membersihkan partikulat debu yang telah dikumpulkan
• Cover atau ESP
4. Wet Scrubbers
Dust collector yang menggunakan cairan dikenal dengan nama wet scrubbers. Dalam
system ini cairan scrubbing (biasanya air) dikontakkan langsung dengan gas yang
mengandung debu. Kontak antara gas berdebu dengan cairan ini menghasilkan efisiensi
dari dust removal.
3.1.2 Air
Dasar hukum yang digunakan:
1. Permen LH dan Kehutanan RI no. 68 tahun 2016 tentang baku mutu air limbah
domestic.
2. Permen LH no. 1 Tahun 2010 tentang tata laksana pengendalian pencemaran air.
3. PP no. 82 tahun 2001 tentang pengelolaan kualitas air dan pengendalian pencemaran
air.
Pabrik semen Pt. Semen Baturaja tidak menghasilkan limbah cair, mereka hanya
mengolah limbah domestik yang berasal dari aktivitas pabrik.
Inlet – Bak control – Bak pengendap 1 – bak pengendap 2 – bak saringan 1- bak
saringan 2 – outlet.
3.1.3 Limbah B3
Dasar hukum yang digunakan:
1. PP no. 101 tahun 2014 tentang pengelolaan limbah bahan beracun dan berbahaya
2. Permen LH no. 14 tahun 2013 tentang symbol dan label limbah B3.
4.1 Kesimpulan
Pada saat didirikan pada 14 November 1974, Perusahaan lahir dengan nama PT Semen
Baturaja (Persero) dengan kepemilikan saham sebesar 45% dimiliki oleh PT Semen Gresik
dan PT Semen Padang sebesar 55%. Lima tahun kemudian, pada tanggal 9 November 1979
Perusahaan berubah status dari Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) menjadi Persero
dengan komposisi saham sebesar 88% dimiliki oleh Pemerintah Republik Indonesia, PT
Semen Padang sebesar 7% dan PT Semen Gresik sebesar 5%. Beberapa tahun kemudian
yaitu pada tahun 1991, saham Perseroan diambil alih secara penuh oleh Pemerintah Republik
Indonesia. Selanjutnya Perseroan terus mengalami perkembangan sehingga pada tanggal 14
Maret 2013 PT Semen Baturaja (Persero) mengalami perubahan status menjadi
Perseroan terbuka dan berubah nama menjadi PT Semen Baturaja (Persero) Tbk.
Alat pengendali udara yang digunakan di Pt.Semen Baturaja yaitu Dust Collector. Dust
collector adalah salah satu mesin penghisap debu dan asap yang menyebabkan polusi udara
dari proses-proses industri. Pada proses industri seperti penuangan material, pengelasan,
pengayakan tepung, proses jatuh material dari conveyor ke conveyor yang lain, dan beberapa
aplikasi penting lainnya yang menimbulkan debu dan asap dapat dihisap oleh mesin dust
collector, udara kotor tersebut kemudian difilter dan dipisahkan antara debu dan udara, debu
atau asap masuk ketempat penampungan sedangkan udara dibuang keluar pabrik sehingga
pencemaran udara dapat diatasi.