Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN KULIAH LAPANGAN

ILMU LINGKUNGAN

Tentang

AMDAL PT.SEMEN PADANG,PABRIK OBAT RIPHA DAN TAMBANG


BATUBARA SAWAHLUNTO

OLEH :

NAMA : FIRA FARIZKA

NIM :18031061

KELAS : PENDIDIKAN BIOLOGI D

JURUSAN BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGATAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadiran Allah SWT atas segala karunia dan nikmatnya
sehingga laporan kuliah lapangan ini dapat di selesaikan.Laporan ini disusun
untuk memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Lingkungan yang diampu oleh
Dr.Zulyusri,MP.

Laporan ini adalah aplikasi dari pembelajaran pertemuan ke 16 mata


kuliah Ilmu Lingkungan.dalam pembuatan laporan ini melibatkan berbagai
pihak baik di dalam maupun diluar kampus.Oleh karena itu saya mengucapkan
terimakasih atas segala kontribusinya dalam membantu pembuatan laporan ini

Meski laporan ini telah disusun secara maksimal namun penulis sebagai
manusia biasa menyadari bahwa dokumen ini jauh dari sempurna.Oleh karena
itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca
sekalian kami jadikan sebagai bahan evaluasi.

Demikian apa yang bisa saya sampaikan semoga pembaca dapat


mengambil manfaat dari karya ini.

Padang,6 November 2018

Penyus
un
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

1.2 Tujuan Kuliah Lapangan

1.3 Manfaat Kuliah Lapangan

BAB II PROFIL DAN DESKRIPSI PERUSAHAAN

2.1 PT.SEMEN PADANG

2.2 PABRIK OBAT RIPHA

2.3 TAMBANG BATU BARA SAWAHLUNTO

BAB III HASIL KUNJUNGAN DAN OBSERVASI KULIAH LAPANGAN

3.1 Kunjungan PT. SEMEN PADANG

3.2 Kunjungan Pabrik Obat RIPHA

3.3 Kunjungan TAMBANG BATU BARA SAWAHLUNTO

BAB IV PENUTUP

4.1 Kesimpulan

4.2 Saran

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Mahasiswa memerlukan pandangan langsung mengenai AMDAL suatu


perusahaan atau rencana kegiatan pembangunan sebuah proyek,karena
banyaknya saat ini proyek-proyek yang di bangun tidak sesuai dengan Amdal
yang telah di tetapkan sehingga banyak menimbulkan dampak-danpak
lingkungan akibat dari kesalahan AMDAL sebuah proyek.Walaupun mahasiswa
telah membahas dan mengkaji bagaimana sistem atau peraturan AMDAL yang
semestinya di dalam kelas,namun terasa kurang cukup,maka untuk
menyeimbangkan dan memantapkan mata kuliah ilmu lingkungan khusus nya
mengenai AMDAL yang telah di ajarkan,mahasiswa perlu terjun langs ung ke
lapangan dan melihat bagaimana AMDAL suatu perusahaan apakah telas sesuai
apa belum.

Oleh sebab itu KELAS PENDIDIKAN BIOLOGI D,UNIVERSITAS


NEGERI PADANG mengadakan kuliah lapangan dan melakukan kunjungan ke
perusahaan PT.SEMEN PADANG ,PABRIK OBAT RIPHA,DAN TAMBANG
BATU BARA SAWAHLUNTO.

Dengan diadaknnya kuliah lapangan yang meuju perusahaan


terbebut,mahasiswa yang mengikuti kuliah lapangan ini diharapkan mampu
memperoleh informasi penting mengenai AMDAL dan dapat mengidentifikasi
secara langsung AMDAL yang baik dan yang buruk dari perusahaan
tersebut,selain itu mahasiswa juga dapat mengambil hal-hal yang baik dalam
AMDAL sebush perusahaan dan dapat menerapkan dan dimanfaatkan dalam
melakukan pembangunan nantinya.
2. Tujuan Kuliah Lapangan

Tujuan dari dilakukannya kegiatan “ kuliah lapangan”ini adalah :

a. Mahasiswa dapat mengetahui Amdal dari PT.SEMEN


PADANG,PABRIK OBAT RIPHA DAN PERTAMBANGAN BATU
BARA DI SAWAHLUNTO.
b. Mahasiswadapat memperdalam lagi bagaimana AMDAL sebuah
perusahaan.
c. Mahasiswa dapat mengkategorikan perusahaan yang memiliki AMDAL
yang baik dan tidak.

3. Manfaat Kuliah Lapangan


a. Dapat mengetahui profil secara langsung dari perusahaan,fisik bangunan
dan sistem yang bekerja di sana.
b. Mahasiswadapat mencocokknya teori yang di pelajari di kelas dengan
keadaan di lapangan.
c. Mahasiswa dapat menjadi orang yang pahan atas pembangunan sebuah
proyek dan dapat menjadi konsultan AMDAL nantinya.
BAB II

PROFIL DAN DESKRIPSI PERUSAHAAN

1. PT.SEMEN PADANG
a. Deskripsi singkat perusahaan

PT Semen Padang didirikan pada tanggal 18 Maret 1910 dengan nama


NV Nederlandsch Indische Portland Cement Maatschappij (NV NIPCM) yang
merupakan pabrik semen pertama di Indonesia.[1] Kemudian pada tanggal 5
Juli 1958, perusahaan dinasionalisasi oleh pemerintah Republik Indonesia dari
pemerintah Belanda. Selama periode ini, perusahaan mengalami proses
kebangkitan kembali melalui rehabilitasi dan pengembangan kapasitas pabrik
Indarung I menjadi 330.000 ton/ tahun. Selanjutnya pabrik melakukan
transformasi pengembangan kapasitas pabrik dari teknologi proses basah
menjadi proses kering dengan dibangunnya pabrik Indarung II, III, dan IV.

Pada tahun 1995, pemerintah mengalihkan kepemilikan sahamnya di PT


Semen Padang ke Semen Gresik Group bersamaan dengan pengembangan
pabrik Indarung V.

Pada tanggal 20 Desember 2012, melalui Rapat Umum Pemegang Saham


Luar Biasa (RUPSLB) Perseroan, PT Semen Padang, PT Semen Gresik, PT
Semen Tonasa dan Thang Long Cement bergabung dibawah PT Semen
Indonesia (Persero) Tbk yang sahamnya dimiliki mayoritas oleh Pemerintah
Republik Indonesia sebesar 51,01%. Pemegang saham lainnya sebesar 48,09%
dimiliki publik. PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. merupakan perusahaan
yang sahamnya tercatat di Bursa Efek Indonesia.
b. Alamat perusahaan

Kantor Pusat

Indarung Padang 25237, Sumatera Barat

Telp. (0751) 815250

Fax. 0751-815590

Fax. Marketing 0751-815001 www.semenpadang.co.id

2. PABRIK OBAT RIPHA

Deskipsi singkat perusahaan

Pabrik obat Ripha ini berdiri pada tahun 1982 di daerah solok tepatnya di
daerah Ladang Padi,namun pabrik ini telah di tutup pada tahun 1978 dan
diberhentikan kegiatan operasional nya karena terkena masalah AMDAL dari
pabrik tersebut,kini pabrik tersebut terbengkalai dengan kondisi yang tidak
terawat dan buruk

3. TAMBANG BATU BARA SAWAHLUNTO


a. Deskripsi singkat tanbang batu bara

Pertambangan batu bara di Sumatera Barat sudah mulai dilakukan pada


tahun 1870-an. Dan tambang yang dilakukan secara profesional di zamannya
adalah zaman batu bara di Sawahlunto pada tahun 1876. Penemu tambang di
Ombilin Sawahlunto ini adalah insinyur Belanda bernama De Greve. Penemuan
tambang ini berdampak pada investasi besar-besaran yang dilakukan oleh
Vereenigde Oostindische Compagnie (VOC). Ratusan ribu gulden mereka
investasikan untuk membangun infrastruktur untuk mengeksplorasi tambang
batu barat tersebut.
Usaha tambang ini pun berkembang dengan pesat kala itu hingga pada
tahun 1888-1893 dibangun pelabuhan Teluk Bayur atau Emmahaven untuk
membawa batu bara hasil tambang dari Sawahlunto ke Padang dan diangkut ke
luar negeri. Pada masa jaya-jayanya tambang batu bara Ombilin sepanjang
tahun 1930-an, perusahaan mampu memprduksi batu bara mencapai puncaknya
624.000 ton setiap tahunnya.

Dengan berkembangnya usaha tambang ini, pemerintah kolonial Belanda


dan VOC tentunya membutuhkan tenaga manusia sebagai pekerja. Maka
didatangkanlah pekerja dari seluruh pelosok nusantara untuk menambang batu
bara. Usaha pertambangan ini terus berjalan hingga masa kemerdekaan. Setelah
merdeka tambang di Sawahlunto dikuasi oleh PT.BO milik pemerintah. Namun
beberapa tahun lalu perusahaan ini dipindahkan karena jumlah produksi
batubara di Sawahlunto tidak lagi mencukupi.
BAB III

HASIL KUNJUNGAN DAN OBSERVASI KULIAH LAPANGAN

1. KUNJUNGAN KE PT.SEMEN PADANG

Pada hari minggu pada tanggal 11 november 2018 saya berserta kelas
pendidikan Biologi D Universitas Negeri padang melakukan kunjungan ke PT
SEMEN PADANG dalam rangka kuliah lapangan mata kuliah ilmu lingkungan
yang membahas tentang AMDAL.Kami memilih PT SEMEN PADANG karena
jaraknya yang tidak terlau jauh selain itu kami ingin menyelidiki bagaimana
AMDAL dari pabrik tersebut apakah memenuhi syarat atau tidak.

Saat di perjalanan menuju pabrik tersebut saya melihat banyak nya bukit
yang terlihat seperti di keruk dan beberapa daerah dari bukit tersebut tampak
berwarna putih seperti semen dan tidak di tumbuhi oleh pepohonan hal itu
terjadi karena adanya pengerukan oleh pabrik untuk mendapatkan bahan baku
untuk di jadikan semen,kemudian sesampainya di pabrik tersebut saya
merasakan udara di sekitar kawasn itu lebih panas di bandingkan dengan daerah
tempat saya tinggal hal ini terjadi karena asap dari pabrik semen itu keluar
langsung mengenai udara yang ada di atasnya selain itu pada kawasan pabrik
terdapat banyak abu yang menempel pada benda-benda yang ada di sana baik
itu atap rumah,tumbuh tumbuhan dan benda lainnya hal itu saya buktikan
sendiri dengan memegang tanaman yang terkena abu tersebut dan setelah saya
lihat tangan saya berubah menjadi hitam berdasarkan hal itu bahwa asap yang di
hasilkan dari pabrik tersebut mengandung abu hitam yang tebal dan itu dapat
merusak kesehatan terutama pada saluran pernapasan,selain abu hitam yang
terdapat di kawasan itu juga saya temukan banyak nya seng-seng rumah warga
dan pagar yang terbuat dari besi mengalami perkaratan dan dapat merusak
bangunan.
Di sekitaran kawasan pabrik terdapat banyak sekali rumah-rumah
penduduk baik yang pribumi maupun warga pendatang,saat saya menelusuri
sekitaran pabrik itu,saya menemukan adanay orang yang membakar sampah
sehingga menghasilkan asapyang cukup tebal hal ini dapat memicu kotonya
udara yang ada di kawasan pabrik tersebut selain dari asap pabrik.Saya juga
melihat secara langsung bagaimana proses didtribusi bahan mentah pembuatan
semen tersebut,tenyata terdapat sebuah katol berjalan yang menghubungkan
antara bukit tempat pengambilan bahan mentah tersebut dengan pabrik nya,letak
katrol tersebut berada tepet di sebelah pemukiman warga.

Disekitaran rumah penduduk itu ada sebuah sungai kecil yang air nya
sangat kotor berwarna kuning kecoklatan dan terdapat banyak sampak yang
tersangkut di sungai tersebut.Saya sempat mewawancarai salah satu penduduk
yang rumah nya berada di samping katrol pendistribusian bahan mentah semen
itu,(Nuraini,pribumi) berpendapat bahwa “pabrik SEMEN PADANG ini kurang
memperhatikan lingkungan”hal ini dikemukakannya karena sudah terdapat satu
orang penduduk yang ada di sana meninggal akibat penyakit paru-paruyang di
sebebkan oleh asap pabrik semen itu,ia juga mengatakan bahwa SEMEN
PADANG tidak cepat merespon atau menggubris keluhan yang di
sampaikannya,PT SEMEN PADANG hanya memberikan tanggungan sebesar
Rp.1.000.000-, pada warga yang terkena penyakit paru-paru kemudian setelah
itu tidak ada lagi respon,kemudian ia menyatakan bahwa katrol yang membawa
bahan baku semen yang ada di samping rumah nya sangat mengganggu karena
membuat kebisingan sehingga kenyamanan dari warga terganggu

Berdasarkan dari penjabaran diatas diketahui bahwa PT SEMEN


PADANG memiliki AMDAL yang buruk yang tidak memperhatikan dampak
yang di rasakan oleh pendududk sekitar.
2. KUNJUNGAN KE PABRIK OBAT RIPHA

Pabrik obat Ripha yang terdapat di daerah Solok tepatnya adalah daerah
Ladang Padi.Pabrik obat itu dibangun pada tahun 1982 kemudian operasional
nya di berhentikan oleh departemen lingkungan hidup karena masalah AMDAL
nya,pabrik ini di berhentikan karena beberapa hal,yaitu :

 Letak pabrik yang menyalahi aturan AMDAL

Pabrik ini terletak pada kawasan tinggi atau bagian hulu sehingga akan
terjadi kekhawatiran terhadap daerah yang berada di bagian hilir seperti
kota Padang dan sekitarnya

 Terdapatnya suatu kawasan di bahian hilir yaitu di pesisir selatan yang


warganya terjangkit penyakit yang membahayakan bahkan menyebabkan
kematian,setelah di selidiki ternyata air yang digunakan penduduk
tercemar oleh bahan-bahan kimia berbahaya dan setelah di telusuri
pencemaran air tersebut bersumber dari limbah pabrik obat Ripha
tersebut

Dengan terjadinya hal-hal tersebut maka departemen lingkungan hidup


langsung menutup pabrik tersebut dan tidak boleh di gunakan lagi,padahal saat
saya berkunjung,pabrik itu sangatlah besar dan sudah terdapat bahan-bahan atau
zat-zat yang akan di gunakan untuk memproduksi obat selain itu juga sudah
terdapat peralatan untuk menunjang produksi obat pada pabrik tersebut,jadi
secara keseluruhan dapat saya lihat bahwa pabrik itu sudah siap kerja untuk
berproduksi obat,namun harus terhenti akibat kesalahan dari AMDAL
nya.Namun sekarang kondisi dari pabrik tersebut sudah sanga tidak terawat dan
sanagat buruk di sana juga terdapat beberapa bangunan pabrik tersebut sudah di
hancurkan,menurut informasi yang saya dapatkan bahwa pabrik Ripha tersebut
suadh pindah ke 3 wilayah lain dan tanah pabrik obat Ripha itu akan di jadikan
sebuah usaha lain yaitu tempat pembibitan tanaman.
3. KUNJUNGAN KE TAMBANG BATU BARA SAWAHLUNTO

Setelah melakukan observasi pada pabrik obat Ripha kami lanjut ke


daerah sawahlunto.Didaerah tersebut kami juga menyelidiki AMDAL yang
terdapat pad tambang btubara tersebut,berdasarkan dekripsi mengenai tambang
batu bara sawah lunto sudah ada sejak zaman penjajahan oleh belanda dan
berlanjut samapai indonesia merdeka.

Di daerah tambang itu saya mengunjungi lubang tambang MBAH


SOERO di sana saya bersama beberapa teman dan dipandu oleh tour guide
nya,di lokasi tambang itu terdapa lubang yang keluar dari tanahdan ditutupi oleh
pintu,sebelum memasuki lubang tambang itu di haruskan untuk memakai
perlengkapan keamanan seperti helm dan sepatu khusus saat akan memasuki
lunag tambang terdapat anakan tangga yang menjorok kedalam dengan
kemiringan yang cukup tajam saat saya amati kondisi dari lubang tambang itu
cukup sempit dan gelap,terdapat juga air-air yang menetes bahkan keluar dari
dinding lubang tambang itu kondisi di lubang tambang itu terasa sesak karena
sempit nya ruangan dan ditambah lagi dengan kedalaman dari lubang tambang
itu kurang lebih 80-100 meter dari permukaan tanah.

Bisa dibayangkan bila pada zaman dulu pastilah kondisi dari lunag
tambang ini sangat tidak memungkinkan untum melakukan aktifitas tambang di
tambah lagi peralatan keamanan untuk para pekerja tambang sangatlah tidak
memenuhi persyaratan,di dalam lubang tambang itu terdapat bekas rel untuk
kereta mengangkut hasil tambang dari dalam ke luar namun bekas rel tersebut
sudah di timbun dan dijadikan anakan tangga,di dalam lubang tambang itu juga
terdapat 2-3 ruangan kecil dan sempit yang terdapat pada dinding lubang
tambang sebagai tempat istirahat dan tempat menghindarnya para pekerja saat
kereta pendistribusi batu bara dari bawah keatas.
Karena kondisi di dalam lubang tambang itu tak ada pencahayaan maka
kita dianjurkan untuk membawa senter atau alat penerangan lainnya,suhu di
dalam lubang tambang itu agak lembab dan dingin karena adanya air yang
keluar dari dinding lubang tambang dan juga terdapat pipa oksigen yang
dialirkan pada lubang tambang tersebut,lubang tambang itu tidak sepenuhnya
bisa kami lihat karena kira-kira jarak 70-100 meter lubang itu sudah di tutup
karena belum di survey oleh pengelola tambang tersebut.

Setelah dari lubang MBAH SOERO selanjutnya saya mengujungi tempat


penampungan hasil tambang dari lubang MBAH SOERO,disana saya melihat
adanya sebuah katrol yang tingginya kira-kira 50-70 meter yang di sangga
dengan tiang-tiang besi untuk mendistribusikan hasil tambang dan di tampung
pada sebuah bangunan tinggi yang memiliki tinggi sekitar 60 meter dari
permukaan tanah yang di atas nya terdapat cerobong besar untuk masuknya
hasil tambang pada bangunan itu memiliki 4 buah pintu dan kondisi didalamnya
sangat kumuh dan tak terawat,terdapat genangan air dan beberapa batuan-
batuan sisa batubara di sana,kemudian didepan tempat penampungan itu
terdapat rel kereta api yang panjang dengan 3 jalur untuk membawa barubara ke
tempat pengolahannya.

 Teknologi dan Sistem Penambangan


Penggalian batubara pada masa awal dilakukan secara manual dengan
tenaga manusia dan peralatan sederhana,seperti :
cangkul,linggis,palu,belincong atau dandang sabet terutama pada
pengambilan pada “lidah arang” atau singkapan-singkapan batubara pada
permukaan.sejak keputusan pemanbangan diambil secara resmi pada
tahun 1982.Aktifitas pada penambangan pendahuluan pada tahun 1891
dilakukan secara besar-besaran pada tambang batubara di daerah Sungsi
Durian.
 Sistim penambangan bawah tanah (underground)
a) Sand filling atau sistem pasiran
Menggunakan pasir untuk mengisi bagian yang kosong yang sudah
diambil batu baranya,pengambilan batubara dibagi dalam 3 bagian
lapisan sehingga membentuk front penambangan berjenjang
dengan tinggi masing-masing sekitar 2 meter,pengisian material
pasir dilakukan dengan cara dialirkan dari permukaan berupa pulp
dengan perbandingan pasir dan air 1 : 5 melalui pipa yang
berdiameter 150-200 mm
b) Longwall retriating adtau sistem ambrukan
Mengandalkan sistem penyangga dalam melakukan penambanagan
yang terdiri atas 3 macam,yaitu :
 Longwall manual yaitu menggunakan penyangga filling
material
 Longwall semi mekanis yaitu penyangga menggunakan
hydrailing prop (HP) dan slide bar
 Chock release yaitu penyanggaan menggunakan kayu bulat
c) Longwall fully mechanized
 Tambang terbuka atau Open pit
Direncanakan dan dipersiapkan pada tahun 1978 di lapangan batubara
Tanah Hitam,semenjak tahun 1985 sampai tahun 2000 produksi tambang
terbuka menyumbang 80 % dari total produksi tambang batubara Ombilin
 Mengenai tambang batubara ini sepetinya tidak memiliki AMDAL yang
baik karena terdapat isu yyang beredar telah terjadi tanah berpindah di
suatu kampung di daerah Sawahlunto akibat dari kegiatan tambang yang
dilakukan yang berakibat puluhan rumah yang berada di daerah tersebut
ambruk
BAB IV

PENUTUP

1. Kesimpulan

Berdasarkan dari ketiga tempat yang telah saya observasi,maka dapat di


simpulkan bahwa AMDAL dari sebuah usaha atau kegitan proyek yang akan
dibangun sangatlah penting karena melibatkan lingkungan sekitar kegiatan
proyek atau pembangunan tersebut,karena apabila suatu proyek atau usaha
pembangunan memiliki AMDAL yang tak sesuai dengan semetinya maka akan
mengakibatkan kerugian bukan hanya pada diri sendiri melainkan juga dengan
orang lain yang berada di sekitar serta flora dan fauna yang ada di sekitar
proyek

Dari ketiga perusahaan tersebut terdapat proyek yang menyalahi AMDAL


yaitu Pabrik Obat Ripha,Pabrik yang AMDAL nya harus di perbaharui lagi
yaitu PT SEMEN PADANG dan TAMBANG BATUBARA SAWAHLUNTO.

2. Saran

Dari hasil obervasi tersebut saya ingin memberikan saran bahwa dalam
setiap pembangunan atau rencana kegiatan proyek yang akan di bangun
yang memiliki dampak langsung dengan lingkungan,sebaiknya haruslah
memilikin AMDAL yang jelas dan sesuai dengan peraturannya,dan
apabila suatu proyek yang sudah memiliki AMDAL maka seharunya haru
kembali di revisi atau di perbaharui kembali agar proyek tersebut tetap
dapat beroperasi tanpa meninggalkan limbah atau dampak negatif pada
lingkungan sekitar.
DAFTAR PUSTAKA

Manik,K.E.S.2016.Pengelolaan Lingkungan Hidup edisi pertama.Jakarta :


Prenadamedia Group.
LAMPIRAN

1. PT SEMEN PADANG
PABRIK OBAT RIPHA
TAMBANG BATUBARA SAWAHLUNTO

Anda mungkin juga menyukai