Anda di halaman 1dari 43

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN

DI PUSAT ICT SEMEN PADANG


DISUSUN OLEH :
Arischandra Albash 13101152610569
Hanisya Nofta Yuza 13101152610583

JURUSAN SISTEM INFORMASI


FAKULTAS ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS PUTRA INDONESIA YPTK PADANG
2016/2017

LEMBAR PENGESAHAN
Judul Laporan : Prakter Kerja Lapangan di Kantor Pusat PT.Semen Padang
Nama : Arischandra Albash
NIM : 13101152610569
Jurusan : Sistem Informasi
Fakultas : Ilmu Komputer
Instansi PKL : PT.Semen Padang
Nana : Hanisya Nofta Yuza
NIM : 13101152610583
Jurusan : Sistem Informasi
Fakultas : Ilmu Komputer
Instansi PKL : PT.Semen Padang
Menyetujui
Pembimbing Kerja Lapangan

Helen Kurniawan
Mengetahui
Ketua Jurusan Sistem Informasi

Sri Rahmawati S.KOM,M.KOM

KATA PENGANTAR
Bismillahirohmanirrohim,
Assalamualaikum Wr. Wb. Puji syukur kita panjatkan kehadiran Allah SWT karena atas
berkat rahmat dan hidayah-Nya, kami dapat menyelesaikan Laporan Kerja Praktek
Lapangan (PKL) ini tepat pada waktu yang telah di jadwalkan.
Laporan ini ditulis dan dibuat berdasarkan studi lapangan yang dilakukan penulis di
PT.Semen Padang yang beralamatkan di Jalan Raya Indarung,Indarung,Padang.
Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan (PKL) dan pembuatan laporan ini tentunya tidak
terlepas dari bantuan serta dukungan semua pihak yang terlibat. Oleh karena itu, kami
mengucapkan terima kasih kepada :
1) Bapak Refcan Afivi selaku Kepala Biro Operasi ICT Semen Padang
2) Bapak Helen Kurniawan dan Bapak Wandi selaku pembimbing PKL yang telah
banyak memberikan bimbingan, saran dan waktu selama kami melakukan praktik kerja
lapangan.
3) Ibu Sri Rahmawati S.KOM,M.KOM selaku ketua jurusan Sistem Informasi
Universitas Putra Indonesia YPTK Padang
4) Semua pegawai bagian ICT PT.Semen Padang yang membantu kami dalam
menyelesaikan laporan kerja lapangan yang kami tulis
5) Ayah,Ibu,Saudara,Sahabat yang membantu kami dan memberi dukungan kepada kami
untuk menyelesaikan Laporan Kerja Lapangan yang kami tulis
Penyusunan laporan ini kami susun atas dorongan semangat dari keluarga serta temanteman. Maka dari itu, Semoga semua yang kita lakukan selama ini bisa menjadi berkah
dan diberikankan berkah dan nikmat pahala yang setimpal dari Allah SWT.
Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi kita semua dan khususnya bagi kami, selaku
penulis.

Padang, Februari 2016

DAFTAR ISI

BAB I
PENDAHULUAN
I.1. Latar Belakang Praktek Kerja Lapangan
Praktek kerja lapangan merupakan wujud aplikasi terpadu antara sikap,
kemampuan dan keterampilan yang diperoleh mahasiswa dibangku kuliah. Dengan
mengikuti

praktek

kerja

lapangan

diharapkan

dapat

menambah

pengetahuan,

keterampilan dan pengalaman mahasiswa dalam mempersiapkan diri memasuki dunia


kerja yang sebenarnya.
Pelaksanaan praktek kerja lapangan diberbagai perusahaan dan instansi akan
sangat berguna bagi mahasiswa untuk dapat menimba ilmu pengetahuaan, keterampilan
dan pengalaman.Melalui praktek kerja lapangan ini mahasiswa akan mendapat
kesempatan untuk mengembangkan cara berpikir, menambah ide-ide yang berguna dan
dapat menambah pengetahuaan mahasiswa sehingga dapat menumbuhkan rasa disiplin
dan tanggung jawab mahasiswa terhadap apa yang ditugaskan kepadanya.
Oleh karena itu semua teori-teori yang dipelajari dari berbagai mata kuliah di
jurusan S1 jurusan ilmu komputer UNIVERSITAS PUTRA INDONESIA YPTK
PADANG dapat secara langsung dipraktekkan di kantor PT. SEMEN PADANG terutama
yang berhubungan dengan komputer. Dalam hal ini dapat diketahui bahwa teori yang
dipelajari sama dengan yang ditemui didalam prakteknya sehingga teori tersebut dapat
dilaksanakan dengan baik. Sebagaimana diketahui bahwa teori merupakan suatu ilmu
pengetahuan dasar bagi perwujudan praktek. Oleh karena itu untuk memperoleh
pengalaman dan perbandingan antara teori dan praktek, maka mahasiswa diharuskan
menjalani praktek kerja lapangan di instansi pemerintah atau perusahaan swasta sebagai
salah satu penunjang pembelajaran akademik di dunia kerja nyata.Mengingat sulitnya
untuk menghasilkan tenaga kerja yang terampil dan berkualitas maka banyak perguruan
tinggi berusaha untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia dengan cara
meningkatkan mutu pendidikan dan menyediakan sarana-sarana pendukung agar
dihasilkan lulusan yang handal.

Dalam rangka itulah maka kami melaksanakan Praktek Kerja Lapangan agar
mahasiswa dapat mengaplikasikan ilmu yang telah diperoleh di bangku perkuliahan ke
dalam lingkungan kerja yang sebenarnya.
kmai melakukan praktek kerja di PT. SEMEN PADANG yang berlokasi di Jalan
Raya Indarung,Indarung,Padang , untuk menganalisa proses bisnis di Pusat ICT Semen
Padang.
I.2. Tujuan dan Manfaat PKL
Tujuan
Tujuan PKL yang dilaksanakan oleh mahasiswa UNIVERSITAS PUTRA
INDONESIA YPTK PADANG adalah sebagai berikut :
1. Untuk menerapkan teori ilmiah yang telah dipelajari dari bangku perkuliahan terhadap
objek yang diteliti di perusahaan.
2. untuk mempelajari kondisi / mekanisme di perusahaan, sehingga dapat dengan cepat
menyesuaikan diri pada saat terjun ke dunia industri yang sekarang ini semakin
berkembang dan maju pesat.
3. Untuk menambah kepercayaan diri dan keberanian serta tanggung jawab dalam
melaksanakan tugas yang dipercayakan oleh instansi / perusahaan kepada mahasiswa/i.
Manfaat
PKL yang dilaksanakan oleh mahasiswa/i UNIVERSITAS PUTRA INDONESIA
YPTK PADANG mempunyai manfaat tersendiri. Adapun manfaat yang akan dicapai
dalam pelaksanaan praktek kerja lapangan tersebut adalah :
1. Bagi Perusahaan / Instansi :
1. Perusahaan dapat memanfaatkan perkembangan ilmu pengetahuan yang sudah begitu
pesat dalam perkembangan industri dikemudian hari.
2. Dapat menjalin kerja sama antara perusahaan dengan dunia pendidikan terutama dalam
menyalurkan tenaga kerja profesional.
3. Bermanfaat bagi dunia ilmu pengetahuan dan teknologi sebagai sarana sehingga dapat
dimanfaatkan menjadi sumber daya manusia yang berpotensi dan bermutu.

1. Bagi mahasiswa yang bersangkutan :


1.

Untuk mempelajari secara mendalam bagaimana situasi kerja di


perusahaan, sehingga kita dapat dengan cepat menyesuaikan diri pada saat
kita terjun langsung ke dunia industri yang sekarang ini semakin
berkembang dan maju pesat.

2.

Untuk menambah kepercayaan diri dan keberanian serta tanggung jawab


dalam melaksanakan tugas yang dipercaya oleh instansi / perusahaan
kepada mahasiswa/i.

I.3. Ruang Lingkup PKL


Pada Praktek Kerja Lapangan (PKL) kami menganalisa di Kantor Pusat ICT
PT.Semen Padang
I.4. Metode Pengumpulan Data
Dalam mengumpulkan data, keterangan dan rancangan program yang dibutuhkan
untuk penyusunan Laporan Praktek Kerja Lapangan (PKL) ini, penulis menggunakan 2
(dua) Metode yaitu :
1. Metode Lapangan ( Field Research )
Metode ini dilakukan penulis secara langsung untuk mengumpulkan data yang
berhubungan dengan ICT pada PT. Semen Padang. Data-data tersebut penulis
kumpulkan dengan cara :
1. Observasi (pengamatan langsung)
kami melakukan pengamatan dan kerja langsung ke tempat objek
pembahasan yang ingin diperoleh yaitu melalui bagian-bagian terpenting
dalam pengambilan data yang diperlukan..dan melakukan aktivitasaktivitas layaknya karyawan PT.Semen Padang demi pengalaman dan ilmu
yang didapatkan selama Praktek Kerja Lapangan

I.5. Lokasi PKL


Praktek kerja lapangan dilaksanakan di PT.Semen Padang yang berlokasi di Jalan
Raya Indarung,Indarung,Padang dari tanggal 25 Januari 2016 s.d 29 Februari 2016
selama 35 (tiga puluh lima hari kerja). Waktu Praktek Kerja Lapangan mulai pukul 08.30
WIB s.d 16.30 WIB, sementara waktu istirahat 1 (satu) jam pada hari Senin s.d Kamis
dan dan 2 (dua jam) pada hari Jumat .dan libur pada hari sabtu dan minggu.

BAB II
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

1. Sejarah PT Semen Padang

Gambar 1.1 Kantor Pusat PT Semen Padang


PT Semen Padang merupakan Pabrik Semen yang pertama dan tertua di

Indonesia yang didirikan pada tanggal 18 maret 1910 dengan nama NV


Nederlandsch Indische Portland Cement Maatshappij (NV NIPCM). Pabrik mulai
berproduksi pada tahun 1913 dengan kapasitas 22.900 ton pertahun, dan pernah
mencapai produksi sebesar 170.000 ton pada tahun 1939 yang merupakan produksi
tertinggi pada waktu itu.
Merupakan perusahaan milik BUMN dilingkungan Direktorat Jenderal
Industri Kimia Dasar Departemen Perindustrian dalam bentuk PT (PERSERO).
Pabrik Semen ini bermula dari dari Penemuan Batu Kapur dan Silika dalam jumlah
yang sangat besar di daerah Indarung dan sekitarnya oleh MR. Carel Christoper Lau
pada tahun 1906.Ia adalah seorang ahli kimia yang bekerja di Pemerintah Belanda.
Hal inilah yang mengundang minat perusahaan Belanda untuk mengolah bahanbahan tersebut. Sehingga pada tanggal 18 maret 1910 maka didirikanlah pabrik
Indarung Semen yang pertama di Indonesia dengan diberi nama Nederland Indesche
Porland Cement Maatscapij (NV NIPCM). Dalam sejarah perkembangannya PT
Semen Padang telah mengalami beberapa periode yaitu:
a. Periode I (1910 1942).
Pabrik ini mulai berproduksi pada tahun 1910 dengan jumlah produksi
22.900 ton per tahun dan produksi terbesar pada tahun 1939 sebanyak 170.000
ton pertahun.
b. Periode II (1942 1945).
Pada zaman kolonial Jepang di Indonesia, tanggal 17 Maret 1942 Jepang
mengalami alih operasi pabrik semen dari Pemerintahan Hindia Belanda. Namun

pada tahun 1944, pabrik semen di bom oleh Sekutu, sehingga pabrik mengalami
kerusakan berat dan produksi pun berhenti.

c. Periode III ( 1942 1945 ).


Pada tahun 1945 Indonesia memproklamirkan kemerdekaan dan pabrik ini
diambil alih oleh pemerintahan Republik Indonesia, kemudian pabrik ini diganti
namanya menjadi Kilangan Semen Indarung.
d. Periode IV ( 1947 1957 ).
Karena kedatangan kembali Sekutu dan Belanda ke Indonesia yang
mengakibatkan peristiwa Agresi Militer Belanda I tahun 1947, pabrik ini direbut
kembali oleh pemerintah Hindia Belanda dan namanya di ubah menjadi NV.
Padang Portland Cement Maatsch (NV. PPCM). Pada periode ini, produksi yang
tertinggi yaitu 154.000 ton pertahun.
e. Periode V ( 1958 -1960 ).
Pada tanggal 5 juli 1958, perusahaan diambil alih oleh pemerintah
Indonesia, untuk dinasionalisasikan dalam rangka perjuangan merebutkan Irian
Barat dari Pemerintahan Belanda. Pada periode ini, perusahaan dikelola oleh
suatu badan yaitu Badan Pengelola Perusahaan Industri dan Tambang ( BPPIT ).
f. Periode VI (1961 - 1971 ).
Berdasarkan UU No. 19 tahun 1960 dan PP No. 135 tahun 1961, perusahaan
ini berubah status menjadi Perusahaan Negara (PN) yang berlaku sejak 1 April

1961.
g. Periode VII ( 1971 1995 ).
Berdasarkan PP No. 7 tahun 1971 status perusahaan ini diubah menjadi
Perseroan Terbatas (PT).
h. Periode VIII ( 1995 2013 ).
Pada tahun 1995, pemerintah mengalihkan kepemilikan sahamnya di PT
Semen Padang ke Semen Gresik bersamaan dengan pengembangan pabrik
Indarung V. Sehingga PT Semen Padang menjadi anak perusahaan PT Semen
Gresik Tbk.
i. Periode IX ( 2013 Sekarang)
Pada tanggal 7 Januari 2013, PT Semen Gresik Tbk berubah nama menjadi
PT Semen Indonesia Tbk. Maka PT Semen Padang sekarang tergabung dalam
Semen Indonesia Group.

Logo dari Masa ke Masa :

Gambar 1.2 Logo PT Semen Padang


Logo PT Semen Padang (PTSP) pertama kali diciptakan pada 1910, semasih
bernama

Nederlandsch

Indische

Portland

Cement

(Pabrik

Semen

Hindia

Belanda).Logonya berbentuk bulat, terdiri atas dua lingkaran (besar dan kecil) dengan
posisi lingkaran kecil berada di dalam lingkaran besar.Di antara kedua lingkaran tersebut
terdapat tulisan "Sumatra Portland Cement Works". Di dalam lingkaran kecil terdapat
huruf N.I.P.C.M, singkatan Nederlandsch Indische Portland Cement Maatschappij,
sebuah pabrik semen di Indarung, 15 km di timur kota Padang.
Logo itu hanya berumur 3 tahun karena pada 1913 dibuat sebuah logo baru, meski
bentuk bulat dengan dua garis lingkaran dan kata-katanya tetap dipertahankan. Hanya
saja, NIPCM ditambah dengan NV. Nah, ini yang menarik: ada gambar seekor kerbau
jantan dalam lingkaran kecil tampak sedang berdiri menghadap ke arah kiri dengan latar
panorama alam Minangkabau. Gambar ini menggantikan posisi huruf NIPCM
sebelumnya.
Logo itu diubah lagi pada 1928.Kata Nederlandsch Indische diubah menjadi
Padang.Jadi, tulisan di antara kedua lingkaran tersebut adalah N.V. Padang Portland
Cement Maatschapij.Di bagian bawahnya tertulis Fabrik di Indarung Dekat Padang,
Sumatera Tengah, yang ditulis dengan huruf yang lebih kecil.Wah, telah muncul bahasa
Melayu, setelah Sumpah Pemuda pada 1928. Dalam lingkaran kecil, selain gambar
kerbau, terdapat gambar seorang laki-laki yang sedang berdiri di depan sebelah kanan
kerbau sambil memegang tali kerbaunya. Ada pula gambar sebuah rumah adat, kelihatan
hanya dua gonjongnya, di belakang sebelah kanan kerbau.Panorama di latar belakang

ditambah dengan lukisan Gunung Merapi, lambang sumarak ranah Minang. Gambar
kerbau tetap ditampilkan mendominasi di lingkaran kecil tersebut.
Jepang kemudian datang membawa perubahan, NV PPCM diganti dengan Semen
Indarung.Logo PT SP tidak diubah, kecuali perubahan tulisan dari bahasa Belanda ke
bahasa Indonesia. Demikianlah sampai Perang Kemerdekaan (1945-1949). Ada sedikit
perubahan, yaitu digantinya tulisan Semen Indarung dengan Kilang Semen Indarung.
Namun, saat Belanda kembali pada 1950, nama NVPPCM muncul kembali. Logo PTSP
dimodifikasi lagi, pada 1958, seiring dengan kebijakan pemerintah pusat tentang
nasionalisasi perusahaan asing. Logonya yang bulat dipertahankan, tapi tulisan NV
PPCM diganti dengan Semen Padang Pabrik Indaroeng.Gambar kerbau tetap ada.Tapi
tiada lagi gambar seorang laki-laki, rumah adat, dan gambar panorama Gunung Merapi.
Penggantinya adalah gambar atap rumah gadang dengan lima gonjong di atas gambar
kerbau.
Logo PTSP diperbarui lagi pada 1970. Dua lingkaran dihilangkan, sehingga tulisan
Padang Portland Cement Indonesia dibuat melingkar sekaligus menjadi pembatasnya.
Gambar kerbau hanya menampilkan kepalanya saja dengan posisi menghadap ke depan.
Di atas kepala kerbau dibuat pula gambar atap/gonjong (5 buah) rumah adat. Muncul pula
moto PTSP yang berbunyi "Kami Telah Berbuat Sebelum yang Lain Memikirkan".
Namun, pada 1972 logo tersebut dimodifikasi dengan memunculkan dua garis lingkaran,
besar dan kecil. Perubahan terjadi lagi pada 1991, saat tulisan Padang Portland Cement
menjadi Padang Cement Indonesia.
Pada 1 Juli 2012, PT SP kembali melakukan perubahan logo. Pada perubahan kali

ini, PT Semen Padang tidak melakukan perubahan yang bersifat fundamental


karena brand perusahaan tertua di Indonesia ini dinilai sudah kuat. Pergantian ini
dilakukan dengan pertimbangan, logo yang dipakai sebelumnya memiliki ciri, tanduk
kerbau

kecil

dan complicated (rumit). Mata

kerbau

kelihatan old (tua),

gonjong

dominan, dan telinga terlihat off position. Pada logo baru disempurnakan menjadi,
tanduk kerbau menjadi besar dan kokoh/melindungi, mata kelihatan tajam/tegas, gonjong
menjadi sederhana (crown) , dan telinga pada posisi on (selalu mendengar).Logo baru
ini memiliki kriteria dan karakter yang kokoh (identitas semen), universal (tidak
kedaerahan), lebih simpel (mudah diingat/memorable), dan lebih konsisten (aplicable
dalam ukuran terkecil).
2. Visi dan Misi PT Semen Padang
Setiap perusahaan mempunyai visi dan misi yang digunakan sebagai
gambaran kemana suatu perusahaan akan diarahkan dan hasil apa yang ingin dicapai.
Wibisono (2006) menyatakan visi sebagai rangkaian kalimat yang menyatakan citacita atau impian sebuah organisasi atau perusahaan yang ingin dicapai di masa depan.
Drucker (2000) menyatakan misi sebagai alasan mendasar eksistensi suatu
organisasi.
a. Visi
Visi yang tertanam pada PT Semen Padang sampai saat ini adalah :
"Menjadi perusahaan persemenan yang handal, unggul dan berwawasan
lingkungan di Indonesia bagian barat dan Asia Tenggara"
"To become a reliable, leading and environtment friendly cement industry"

b. Misi
Dalam upaya pencapaian terhadap visi PT Semen Padang maka misi yang
akan dicapai oleh perusahaan tersebut adalah :
a. Memproduksi dan memperdagangkan semen serta produk tekait lainnya
yang berorientasi kepada kepuasan pelanggan.
b. Mengembangkan SDM yang kompeten, profesional dan berintegritas tinggi.
c. Meningkatkan
kemampuan
rekayasa
dan
engineering
untuk
mengembangkan industri semen nasional.
d. Memberdayakan, mengembangkan dan mensinergikan sumber daya
perusahaan yang berwawasan dan lingkungan.
e. Meningkatkan nilai perusahaan secara berkelanjutan dan memberikan yang
terbaik kepada Stakeholder.

1. Motto Perusahaan
Motto yang tertanam pada PT Semen Padang untuk saat ini adalah :
Kami Telah Berbuat Sebelum yang Lain Memikirkan
2. Meaning Perusahaan
Meaning yang tertanam pada PT Semen Padang untuk saat ini adalah :
Giving the Best to Build a Better Life
3.

Budaya Perusahaan (Corporate Culture)


Budaya yang tertanam pada PT Semen Padang untuk saat ini adalah :
"CHAMPS"
1. Compete with a clear & synergized Vision
2. Have a High Spirit for Continuous Learning
3. Act with High Accountability
4. Meet Customer Expectation

5. Perform ethically with high Integrity


6. Strengthening Teamwork
A. Struktur Organisasi PT Semen Padang

Direktur Utama

Direktur
Keuangan

Direktur
Komersial

Direktur
Produksi

Internal Audit

Dept.
Penjualan

Dept.
Tambangan

Dept. Akutansi
& keuangan

Dept. Humas

Dept.
Distrans

Dept.
Produksi
I / II

Dept. SDM

Dept. GRC /
MR

Dept.
Pengadaan

Dept. Produksi
VI

Tim Counterpart
Proyek-proyek
stategis

Dept. Produksi
V

Dept. Teknik
Pabrik

Dept. Jaminan
kualitas &
inovasi

Staf
Direksi

Struktur Organisasi PT. Semen Padang Kantor Pusat Indarung Padang Sumatera
Barat
Sumber: Data Olah Perusahaan
Kegiatan operasional untuk mencapai sasaran perusahaan sangat ditentukan sekali
oleh kerjasama yang baik dari semua pihak yang berkepentingan di dalamnya. Struktur
organisasi mempunyai peranan yang sangat penting dalam suatu perusahaan. Pembagian
pekerjaan sebagai penjabaran tugas yang tergambar dalam stuktur organisasi memberikan
tanggung jawab kepada setiap orang untuk melakukan tugas tertentu sesuai dengan
posisinya dan melalui struktur organisasi tersebut, kita dapat mengetahui garis
pertanggung jawaban didalam suatu perusahaan. Setiap unit akan dapat mempertanggung
jawabkan semua kegiatan dan usaha yang dilakukan sesuai dengan batas dan wewenang
yang ditetapkan.
Ditinjau dari prosesnya, pengorganisasian merupakan usaha untuk menyusun
komponen-komponen pokok sedemikian rupa sebagai sarana untuk mencapai tujuan
mengenai struktur organisasi di gambarkan dalam bagan organisasi, dimana dalam bagan
tersebut telah dijelaskan tugas-tugas dan tanggung jawab dari masing-masing Direktur,
Departement, Kepala Biro, Kepala Bidang serta urusan dan pelaksanaan.
Struktur organisasi PT Semen Padang adalah berbentuk garis dan staf (Line and
Staf), sesuai dengan SK Direksi Nomor 363/SKD/per 11/1993 tanggal 28 Desember
1993. Dimana PT Semen Padang dipimpin oleh seorang Direktur Utama (Dirut), yang
dalam melaksanakan tugasnya Direktur Utama dibantu oleh 4 ( empat ) orang Direktur
berwenang untuk mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk melaksanakan
tugas operasional perusahaan, sedangkan penggarisan kebijaksanaan perusahaan selalu

dilaksanakan atas persetujuan Dewan Komisaris.


Dewan komisaris dipilih dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Dewan
komisaris bertugas secara umum dalam memilih dan mengangkat Direktur Perusahaan.
Disamping itu, dewan ini juga berfungsi sebagai Dewan Pengarah (Steering Committee)
dan menjadi tempat konsultasi bagi direktur dalam mengambil keputusan.
Adapun 4 ( empat ) orang Direktur yang membantu Direktur Utama dalam
melaksanakan tugasnya disebut dewan direksi, mereka adalah :
1. Direktur Komersil, membawahi :
a. Departemen Penjualan, membawahi :
1.

Biro Penjualan Wilayah I.

2.

Biro Penjualan Wilayah II.

3.

Biro Penjualan Wilayah III.

4.

Biro Promosi dan analisa pasar.

b. Departemen Distribusi dan Transportasi


1.

Biro Distribusi & Transportasi Wilayah I.

2.

Biro Distribusi & Transportasi Wilayah II.

3.

Biro Pabrik kantong.

4.

Biro Pengantongan II.

5.

Staf Evaluasi & Perencanaan Distrans.

c. Departemen Pengadaan
1. Biro Pengadaan Barang.
2. Biro Pengadaan Jasa.
3. Biro Pengadaan Persediaan.
4. Biro Perencanaan.

2. Direktur Produksi, membawahi :


a. Departemen Tambang.
Departemen Tambang bertugas melakukan penambangan bahan mentah
dalam hal ini batu kapur, tanah liat, dan silica untuk kebutuhan produksi.
Departemen ini meliputi :
1. Biro Evaluasi & Analisa Tambang.
2. Biro Penambangan.
3. Biro Pemeliharaan Alat Tambang.
4. Biro Pemeliharaan Alat Berat Tambang.
5. Biro Perintisan Tambang.
b. Departemen Produksi II & III
Departemen ini bertanggung jawab terhadap pelaksanaan proses
produksi, jumlah produksi dan kualitas yang dihasilkan serta pencapaian
target Produksi yang telah ditetapkan. Departemen ini membawahi :
1. Biro Produksi II dan III.
2. Biro Pemeliharaan Mesin II dan III.
3. Biro Pemeliharaan Listrik dan Instrumen II dan III.

c. Departemen Produksi IV
Departemen ini bertanggung jawab terhadap pelaksanaan kegiatan
prooduksi serta melakukan pengawasan terhadap pabrik Indarung IV.

Departemen ini meliputi :


1. Biro Produksi IV
2. Biro Pemeliharaan Mesin IV
3. Biro Pemeliharaan Listrik & Instrumen IV
d. Departemen Produksi V
Departemen ini bertanggung jawab untuk melakukan pengawasan
kegiatan produksi Pabrik Indarung V. Departemen ini membawahi :
1. Biro Produksi V
2. Biro Pemeliharaan Mesin V
3. Biro Pemeliharaan Listrik dan Instrumen V
e. Departemen Utilitas.
Departemen utilitas merupakan departemen yang berperan sebagai unit
kerja penunjang yang mengkoordinasikan beragam kegiatan yang dikelola
oleh biro-biro berikut :
1. Biro Laboratorium Proses.
2. Biro Tenaga & Bengkel.
3. Biro Pelayanan Umum.
4. Biro Kesehatan Kerja & Lingkungan Hidup.

3. Direktur Litbang, membawahi :


a. Staf Penelitian dan Pengembangan.
Departemen

litbang

merupakan

unit

yang

merencanakan,

mengkoordinasi atau melaksanakan dan mengevaluasi kegiatan-kegiatan


dalam bidang penelitian dan pengembangan, pelayanan kebutuhan
pelanggan dalam bidang keteknikan serta menajemen proyek.
b. Departemen Rancang Bangun dan Rekayasa.
1. Biro Rancang Bangun.
2. Biro Workshop.
3. Biro Konstruksi.
c. Departemen Jaminan Kualitas dan Perwakilan Manajemen / MR
(Manajemen Representatif).
1. Biro Jaminan Kualitas.
2. Biro Pengelolaan Sistem Manajemen..
4. Direktur Keuangan, membawahi:
a. Departemen Perbendaharaan
Departemen

ini bertanggung jawab dalam merencanakan dan

mengevaluasi serta mengambil keputusan mengenai kebijaksanaan arus kas,


transaksi hutang piutang, serta aset perusahaan. Departemen ini membawahi
dua Biro :

1. Biro Pengelolaan Kas, meliputi :


a. Bidang Kas atau Bank.
b. Bidang Pajak atau Asuransi.
2.

Biro Penagihan Dan Pendanaan, meliputi :

a. Bidang Piutang dan Pemfakturan.


b. Bidang Penagihan.
c. Bidang Pendanaan.
b. Departemen Akuntansi dan Pengendalian Keuangan.
Departemen Akuntansi dan Pengendalian Keuangan membawahi
beberapa Biro :
1. Biro Akuntansi Keuangan, meliputi :
a.

Bidang Akuntansi Biaya.

b.

Bidang Akuntansi Umum.

c.

Bidang Akuntansi Hutang.

d.

Bidang Akuntansi Piutang.

e.

Bidang Akuntansi Aktiva Tetap dan Persediaan.

2. Biro Akuntansi Manajemen, meliputi :


a.

Bidang Perencanaan Anggaran.

b.

Bidang Pengendalian Anggaran dan Pelaporan.

c.

Bidang Pengelolaan Aset Perusahaan.

3. Biro Evaluasi Kinerja Perusahaan & APLP, meliputi :


a.

Staf Evaluasi Kinerja Perusahaan dan APLP.

c. Departemen SDM
1. Biro Pembinaan, Pendidikan & Latihan.
2. Biro Personalia.
3. Biro Perencanaan & Pengembangan SDM.
Sedangkan Departemen yang langsung dibawahi pengawasan Direktur Utama

adalah:
a. Satuan Pengawasan Intern membawahi :
1. Biro Pengawasan Kepatuhan.
2. Biro Pengawasan Keuangan & Operasional.
3. Bidang Perencanaan dan Monitoring.
b. Sekretaris Perusahaan , membawahi :
1. Biro Humas.
2. Biro Umum.
3. Biro Hukum & GCG.
4. Biro Bina Lingkungan & PUKK.
5. Biro Satuan Pengamanan.
B. Pola Kerja PT Semen Padang
1. Manajemen PT Semen Padang
Manajemen adalah kegiatan-kegiatan perencanaan, pengorganisasian,
penggerakan dan pengendalian sebuah perusahaan untuk mencapai tujuan-tujuan
yang telah ditetapkan sebelumnya.
Dalam usaha mencapai tujuannya kegiatan manajemen harus dapat
menyatukan tenaga (orang-orang), uang, metoda, bahan/peralatan, mesin dan
keahlian pemasaran, serta segala fasilitas lainnya yang dibutuhkan sehingga apa
yang diharapkan dapat tercapai dengan efektif.Menurut George. R. Terry, fungsi
manajemen meliputi planning, organizing, actuating, dan controlling.
a. Planning (Perencanaan).
Planning merupakan dasar dari semua fungsi manajemen yang ada. Rencana

dianggap sebagai pedoman dan penuntun arah kegiatan. Dalam menyusun


suatu rencana seorang pemimpin dihadapkan kepada bermacam-macam
kemungkinan yang dapat dilaksanakan untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan. Untuk itu, seorang pemimpin / manajer harus jeli dalam
menentukan kemungkinan yang paling menguntungkan. Pada PT Semen
Padang, perencanaan dibuat oleh pemimpin sedangkan perencanaan yang
sifatnya kecil pada masing-masing unit dilaksanakan oleh unit itu sendiri.
b. Organizing (Pengorganisasian).
Organisasi

adalah

sekelompok

orang

yang

bekerja

sama

dalam

melaksanakan tugas-tugas yang ditetapkan untuk mencapai tujuan. Setiap


orang melaksanakan tugasnya dengan penuh tanggung jawab serta berpedoman
pada rencana kerja atau petunjuk pelaksanaan kerja.Oleh karena itu,
pengorganisasian meliputi penentuan dan penugasan golongan pekerjaan.

c. Actuating (Menggerakkan).
Actuating adalah usaha untuk menciptakan suasana sehingga para karyawan
berkeinginan dan mau berusaha mencapai tujuan yang diiginkan oleh
perusahaan. Usaha Actuating ini biasanya akan berhasil jika para pekerja
diperlakukan dengan baik, didorong untuk maju, serta diberikan semangat untuk
berkembang dan meningkatkan prestasinya.
d. Controlling (Pengawasan)
Pengawasan adalah tindakan menilai kembali apa yang dilaksanakan dan
apabila perlu menerapkan tindakan-tindakan korektif sehingga pelaksanaan

tugas dapat dilakukan sesuai dengan rencana. Pada PT Semen Padang proses
pengawasan dilakukan dalam tiga tahap, yaitu:
1. Mengukur hasil pekerjaan.
2. Membandingkan hasil pekerjaan dengan standar yang telah ditentukan
sebelumnya.
3. Mengoreksi penyimpangan dalam pembiayaan dan efisiensi kerja.
2. Unit-unit Kerja PT Semen Padang
Untuk menunjang operasional pabrik serta meningkatkan kwalitas dan
kuantitas semen, maka PT Semen Padang dilengkapi beberapa unit penunjang :
a. Unit Pemeliharaan listrik
Unit ini bertanggung jawab kepada kepala Biro Pemelihara Mesin. Tugas
dari unit ini terdiri atas pekerjaan harian dan shif. Untuk pekerjaan harian
dilaksanakan kegiatan sebagai berikut :
1. Melakukan Preventif Maintance yang meliputi pemeriksaan kondisi
pelumasan, pengaturan dan uji fungsi.
2. Melakukan modifikasi untuk kelancaran operasi, modikasi tersebut
berbiaya rendah dan tidak menghendaki proses produksi.
Biasanya untuk pekerjaan shift melakukan tugas tugas sebagai berikut :
1. Melakukan Trouble Shooting.
2. Melakukan control proses sewaktu pabrik berjalan .
3. Melakukan pekerjaan kelistrikan.
b. Unit Tenaga
Biro tenaga memiliki tanggung jawab untuk memantau pasoka energi dan
kontiunitasnya. Biro ini menangani masalah perawatan modifikasi kecil dan

pembangkit listrik yang memiliki PT Semen Padang serta jaringan


distribusinya.
c. Pabrik Pengantongan
Pabrik ini merupakan unit penunjang untuk pengemasan semen. Pabrik ini
terletak di Bukit Putus yang berjarak lebih kurang 2 km dari lokasi
pengantongan semen di Teluk Bayur. Kapasitas pabrik adalah 150.000 kantong
per hari. Pembuatan kantong dilakukan melalui beberapa tahap yaitu :
1. Pembubuhan catatan.
2. Pengelemen.
3. Pelipatan.
4. Pemotongan.
5. Penjahitan.
Kantong yang dipakai berukuran 40 kg dan 50 kg semen, untuk diluar
Sumatera Barat berwarna merah hijau sedangkan untuk proyek khusus
berwarna biru.
d. Rancangan Bangun dan Perekayasaan
Unit ini bertugas melakukan teknik dari modifikasi pabrik hingga
merancang pabrik baru. Ruang lingkup pekerjaan bagian ini mulai dari ide
dasar hingga dihasilkan mechanical dan Elektical detail.
3. Produksi PT Semen Padang
a. Pengertian Semen
Semen adalah zat perekat hidrolis, dimana senyawa-senyawa yang
dikandungnya akan mempunyai daya rekat terhadap bebatuan jika semen
tersebut sudah bereaksi dengan air. Semen memiliki sifat-sifat utama, yaitu:

1. Sifat Hidrasi Semen


Hidrasi semen adalah reaksi yang terjadi antara komponen / senyawa
semen dengan air yang menghasilkan senyawa hidrat. Reaksi ini dipengaruhi
oleh kehalusan semen, jumlah air, suhu dan sebagainya. Reaksi Hidrasi
semen akan mempengaruhi kualitas beton.
2. Pengikatan dan Pengerasan (Setting dan Hardening)
Setting (pengikatan) adonan semen dengan air adalah gejala terjadinya
kekakuan semen yang biasa dinyatakan dengan waktu pengikatan atau setting
time, yaitu waktu yang dimulai dari terjadinya adonan sampai semen mulai
kaku. Hardening (pengerasan) adalah proses semen mulai mengeras dan
memberikan kekuatan.
3. Kekuatan tekan (Compressive Strength)
Kekuatan tekan adalah sifat yang harus dimiliki oleh semen untuk dapat
menahan (memikul) beban tekan. Biasanya kekuatan semen dinyatakan pada
saat umur beton 28 hari.
4. Penyusutan (Shrinkage)
Adalah terjadinya penyusutan volume beton karena adanya penguapan air
yang ada dalam adonan semen tersebut. Semen yang bagus memiliki
penyusutan yang sangat kecil.
b. Proses Pembuatan Semen
Secara garis besar proses produksi melalui empat tahapan, yaitu:
1. Penambangan dan Penyimpanan Bahan Mentah
Bahan mentah atau material dasar yang digunakan dalam pembuatan

semen adalah batu kapur, batu silika, tanah liat, pasir besi dan gypsum.

a. Batu Kapur (Lime Stone)


Batu kapur mengandung senyawa CaCO3 (Calcium carbonat), SiO2
(Silium Oksida) dan Al2O3 (Aluminium Oksida). Batu kapur merupakan
sumber utama senyawa CaO (Calcium Oksida), yang kemurniannya
sekitar 50 % dalam kapur. Material yang depositnya terdapat di Bukit
Karang Putih ( 2 km dari pabrik) ini, digunakan sebanyak 80 % dari
total kebutuhan bahan mentah.
b. Batu Silika (Silica Stone)
Kandungan yang terdapat dalam batu silika adalah 65 70 % SiO 2
(Silium Oksida), 13 % Al2O3 (Aluminium Oksida), 7 % Fe 2O3 (Ferry
Oksida) dan air. Deposit material ini terdapat di Bukit Ngalau ( 1,5 km
dari pabrik). Kebutuhan batu silika dalam proses produksi adalah
sebanyak 9 %.
Penambangan batu silika dilakukan tanpa menggunakan bahan
peledak, tetapi diruntuhkan dengan trackcavator dan dibawa ke crusher
dengan shell loader atau dump truck. Material ditransportasikan ke
storage dengan menggunakan Belt Conveyor.
c. Tanah Liat (Clay)
Tanah liat mengandung 40 - 45 % senyawa SiO2 (Silium Oksida), 30%
Al2O3 (Aluminium Oksida), 10 % Fe2O3 (Ferry Oksida) dan sisanya air.
Tanah liat ini terdapat di sekitar pabrik dan digunakan sebanyak 9 %.
Penambangan tahan liat dilakukan dengan menggunakan excavator

dan ditransportasikan ke storage dengan menggunakan dump truck.


d. Pasir besi (Iron Sand)
Kandungan utama dalam pasir besi adalah senyawa Fe2O3 (Ferry
Oksida), yaitu sekitar 83 %. Kebutuhan pasir besi sebanyak 1% - 2 %,
yang didatangkan dari Cilacap.
e. Gypsum
Gypsum yang ditambahkan pada penggilingan akhir, merupakan
sumber CaSO4.xH2O, yang digunakan sebagai penahan reaksi dengan air
agar semen tidak cepat mengeras. Kebutuhan gypsum sekitar 3 5 %,
yang didatangkan dari Gresik, Australia dan Thailand.
2. Penggilingan dan Pencampuran Bahan Mentah
Penggilingan material bertujuan untuk memperkecil ukuran partikel atau
memperbesar luas permukaan sehingga mempermudah proses berikutnya.
Proses ini dilakukan dalam Raw Mill. Pada tahap ini keempat bahan baku
yang telah dipersiapkan dengan persentase yang sesuai, digiling sampai
menjadi tepung atau mencapai tingkat kehalusan tertentu. Di dalam Raw Mill
terdapat grinding media, yaitu berupa bola-bola besi dengandiameter 80 90
mm dan 30 40 mm. Penggilingan dilakukan dengan memutar Mill dengan
kecepatan konstan sehingga terjadi pukulan antara grinding media.
Cara penggilingan bahan mentah ini ada dua macam :
a.

Proses Basah (Wet Process)


Pada proses penggilingan basah, campuran bahan mentah digiling
dalam Raw Mill dengan menambahkan air dengan kadar tertentu, biasanya

berkisar antara 30 37 %. Hasil penggilingan bahan mentah berupa


lumpur yang disebut dengan slurry. Agar slurry yang dihasilkan homogen,
maka dilakukan proses homogenizing, yaitu mengaduk slurry secara
mekanik atau menggunakan udara tekan di dalam bak penampungan.
b.

Proses Kering (Dry Process)


Pada proses ini, dilakukan pengeringan bahan mentah pada saat
penggilingannya atau disebut dengan drying during grinding. Untuk
mengeringkan material digunakan gas panas yang keluar dari kiln dengan
suhu sekitar 350C. Material keluaran dari Raw Mill ini berbentuk bubuk
tepung bersuhu 80C dengan kandungan air < 1 % yang disebut dengan
Raw Meal (Raw Mix). Dari Raw Mill, Raw Mix dibawa ke Separator
untuk dilakukan pemisahan material yang kasar dan halus. Material yang
masih kasar diumpankan kembali ke Raw Mill untuk digiling kembali dan
material yang sudah halus dimasukkan ke dalam silo Raw Mix, yaitu
tempat penyimpanan sementara dan tempat dilakukannya homogenisasi.

3. Pembakaran
Setelah melalui proses homogenisasi di dalam silo, Raw Mix
diumpankan ke Kiln untuk proses pembakaran. Tujuan utama dari
pembakaran adalah untuk menghasilkan reaksi-reaksi kimia dan pembentukan
senyawa di antara oksida-oksida yang terdapat pada bahan mentah.
Pembakaran ini dilakukan hingga mencapai suhu maksimum, yaitu 14500C.
pada tahap pembakaran ini terjadi beberapa proses, yaitu:
a. Pengeringan (untuk proses basah)

b. Pemanasan pendahuluan (Pre Heating)


c. Kalsinasi (Calcination)
d. Pemijaran (Sintering)
e. Pendinginan (Cooling)
Raw Mix dibawa ke preheater yang disebut dengan Suspension
Preheater. Di sini dilakukan penguapan lanjutan/pemanasan awal pada Raw
Mix dengan gas panas bersuhu 8000C 9000C. Disamping itu, dilakukan
proses penguraian material untuk mendapatkan kapur CaO dari senyawa
CaCO3 atau dikenal dengan kalsinasi, dengan persamaan reaksi :

CaCO3 Ca

900
C

O + CO2 (g)

Dari Preheater, Raw Mix diumpankan ke Kiln. Kiln berupa tabung besi
dengan diameter 5 m dan panjang 80 m. Kiln dipasang dengan kedudukan
miring kira-kira 30 dan diputar dengan kecepatan konstan (maksimal 2 rpm)
agar pembakaran sempurna dan merata.
Bahan bakar yang digunakan untuk pembakaran ini adalah batu bara
yang sudah dihaluskan pada Coal Mill. Proses penggilingan batu bara juga
bertujuan untuk memisahkan material dari udara. Udara yang terpisah
dibuang untuk sirkulasi, sedangkan material yang halus disimpan pada Coal

Hopper. Penyaluran serbuk batu bara sebagai bahan bakar dilakukan dengan
menggunakan fan.
Material yang telah mengalami pemijaran/pembakaran di dalam Kiln,
selanjutnya didinginkan oleh alat pendingin (Cooler) yang terletak pada
bagian pangkal Kiln. Cooler yang memiliki panjang 15 m ini mendinginkan
material yang panas dengan mengalirkan udara dari luar. Material yang keluar
dari Kiln ini disebut dengan terak/clinker yang memiliki suhu 150 - 200C.
Clinker ini kemudian disimpan di silo Clinker untuk didinginkan.

4. Penggilingan Hasil Pembakaran atau Clinker


Pada tahap ini, Clinker yang telah didinginkan di dalam silo diumpankan
bersama Gypsum sekitar 3 6 % ke dalam Cement Mill (Tromol Cement).
Fungsi gypsum dalam semen adalah sebagai retarder, yaitu bahan yang dapat
mengendalikan reaksi sewaktu pengerasan semen, sehingga semen tidak
terlalu cepat mengeras setelah dicampur dengan air.
Di dalam cement mill, klinker yang berukuran 1 40 mm 3 digiling
bersama gypsum sampai mencapai tingkat kehalusan tertentu dengan
menggunakan grinding media. Hasil penggilingan dalam Cement Mill berupa
semen siap pakai yang diangkut menggunakan bucket elevator menuju
separator. Pada separator ini, dilakukan pemisahan material yang halus
dengan yang kasar. Material yang kasar diumpankan kembali menuju mill,
sedangkan semen yang halus dimasukan ke dalam silo semen dan siap untuk

dikantongkan dan ditransportasikan.


5. Pengantongan
Proses

pengantongan

dilakukan

sesuai

dengan

distribusi

yang

dibutuhkan. Jadi tidak ada penumpukan atau gudang semen untuk semen
yang telah dikantongkan di pabrik ini. Semen yang akan didistribusikan ke
wilayah yang relatif dekat, dilayani dengan menggunakan truk seperti
Sumatra Barat, Jambi, dan Tapanuli Selatan yang pengantongannya dilakukan
di Indarung. Sedangkan pengantongan untuk pemasaran yang akan
ditransportasikan melalui kapal laut dilakukan di Teluk Bayur.
Semen yang diambil dari silo semen langsung menuju unit pengantongan
dengan menggunakan alat transportasi Air Slide Conveyor. Setelah
dikantongkan, semen langsung dibawa dengan Belt Conveyor ke atas truk.
Pengantongan semen PT Semen Padang dilakukan pada dua tempat yaitu
Packing Plant Indarung (PPI) dan Packing Plant Teluk Bayur (PPTB). Pada
PPI terdapat 10 unit packer dan di Teluk Bayur terdapat 7 unit packer. Setiap
unit merupakan rotary packer dengan 10 spout dan berkapasitas 80 ton per
jam. Pengangkutan semen menuju Teluk Bayur menggunakan jasa angkutan
kereta api dan semen dibawa berupa bubuk semen (Bulk Cement). Selain
pengantongan Indarung dan Teluk Bayur, juga tersedia Packing Plant di
Belawan, Batam, dan Tanjung Priok. Dengan adanya packing plant di
beberapa daerah maka semen dikirimkan dalam bentuk curah.

Berikut adalah bagan-bagan dalam proses pembuatan semen :

Batu Kapur
Batu Silika
Tanah Liat

Digiling

Raw Mix

Dibakar

Klinker

Coper Slag
Kantong

Gypsum

Semen
kantong

4. Produk PT Semen Padang


Produk-produk Semen Padang :
a. Portland Cement Type I (Ordinary Portland Cement)

Digiling

Semen
Curah

Gambar 1.3 Produk Semen Portland Cement Type I


Portland Cement Type II (Moderate Sulfate Resistance)

Gambar 1.4 Produk Semen Portland Cement Type II


b. Portland Cement Type V (High Sulfate Resistance)

Gambar 1.5 Produk Semen Portland Cement Type V


c. Oil Well Cement (OWC) Class G HSR

Gambar 1.6 Produk Semen Oil Well Cement (OWC)


d. Portland Pozzolan Cement / PPC (Moderate Sulfate Resistance)

Gambar 1.7 Produk Semen Portland Pozzolan Cement (PPC)


e. Portland Composite Cement / PCC

Gambar 1.8 Produk Semen Portland Composite Cement (PCC)


5. Penerapan Manajemen Mutu
Dalam menghadapi tantangan era globalisasi pasar bebas, maka PT Semen
Padang telah mendapatkan pengakuan dan izin pemakaian tanda:
a. API Monogram, sertifikat NO. 10A-0044, dari American Petroleum InstituteNew York.
b. ISO 9002-1994, sertifikat NO. 95-97 scope : Raw Material Mining, Cement
Manufacturing and Cement Packaging and Cement Marketing, dari Quality
Certification Bureau INC.Canada (QCB).

c. ISO 9001-1994, sertifikst NO. 97-585 scope: Design Development


Production, Instalation and Servicing Equipment of Industries, dari Quality
Certification Bureau INC.Canada (QCB).
d. ISO 14001 : 1996 SNI 19-14001-1997, dari Succofindo International
Certification Services, Organization NO. EMS 00013.
e. Certificate of Convormity. NO. 0/20/008/3, dari lembaga mutu Landes
Material Prufamt Sachsen Anhalt (LMPA) Magdeburg, Germany.

C. Keunggulan dan Kekurangan PT Semen Padang


1. Keunggulan :
a. PT Semen Padang merupakan BUMN (Badan Usaha Milik Negara) yang
memiliki sumber dana dari pemerintah Republik Indonesia.
b. Lokasi pabrik yang strategis dan jauh dari keramaian.
c. Memiliki SDM (Sumber Daya Manusia) yang kompetitif dan berkualitas.
d. Memiliki jangkauan distribusi ke seluruh penjuru daerah pemasaran, bahkan
sampai ke beberapa negara Benua Asia.
e. Menciptakan inovasi produk yang di buat berdasarkan hasil survei berkala
kebutuhan pasar.
2. Kekurangan :
a. Kebijakan harga yang masih bergantung pada brain, dimana ditentukan dari
pergerakan harga setiap hari.
b. Pembatasan Distribusi Semen ke beberapa daerah di indonesia.
c. Program aplikasi yang digunakan masih rumit dan tidak sederhana yang dapat
menyebabkan kesalahan dalam proses data.
d. Di bidang distribusi semen masih berkerjasama dengan pihak kedua (supplier)
sebagai pemasok semen ke beberapa daerah.

Anda mungkin juga menyukai