Anda di halaman 1dari 47

TUGAS BESAR TA-4201

K3 DAN KETENAGAKERJAAN
SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN PERTAMBANGAN
(SMKP) PADA PERUSAHAAN KUARI BATU GAMPING PT. INDO
GAMPING

ADITYA FADHIL RAHMAN (12117051)


ABIYYU ALGHIFARY (12118019)
CANDRA ARAYUDHA (12118039)
MUTHIA NABILA T F (12118059)
AQSA BINTORO (12118079)

PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN


FAKULTAS TEKNIK PERTAMBANGAN DAN PERMINYAKAN
INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan hidayah-
Nya kami dapat menyelesaikan Laporan Kemajuan Sistem Manajemen Keselamatan
Pertambangan Mineral Batubara (SMKP Minerba) untuk memenuhi tugas besar mata kuliah K3
dan Ketenagakerjaan (TA-4201) dengan lancar.
Harapan kami agar laporan ini dapat memberikan informasi terkait Sistem Manajemen
Keselamatan Pertambangan Mineral Batubara (SMKP Minerba) pada suatu perusahaan serta
bermanfaat bagi pembaca. Dalam menyusun laporan ini, penulis mengalami kendala karena
adanya keterbatasan waktu, pengetahuan, serta pengalaman. Berkat bimbingan dari berbagai
pihak, penulis dapat menyelesaikan laporan ini. Untuk itu, penulis mengucapkan terima kasih
kepada:
1. Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat-Nya sehingga kami dapat
menyelesaikan laporan ini
2. Dr.Eng. Nuhindro Priagung Widodo, M.T. selaku dosen pengampu mata kuliah K3 dan
Ketenagakerjaan (TA-4201)
3. Orangtua yang selalu memberikan dukungan baik moril dan materiil
4. Teman-teman anggota kelompok yang telah bekerjasama dengan baik sehingga laporan ini
dapat diselesaikan
Penulis menyadari dengan segala kerendahan hati bahwa penulisan laporan ini masih jauh dari
kata sempurna dan masih banyak kekurangan, sehingga penulis mengharakan kritik dan saran yang
membangun. Harapannya dengan terselesaikannya laporan ini mampu memberikan manfaat
kepada semua pihak.

Bandung, 04 Mei 2021

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kecelakaan kerja tidak saja menimbulkan korban jiwa, tapi juga mengakibatkan kerugian kepada
karyawan, Supplier dan pengusaha, keterlambatan proses produksi, dan berdampak ke lingkungan
yang akan memberi dampak kepada masyarakat di sekitar. Semakin tingginya tingkat kebutuhan
masyarakat, semakin tinggi juga Permintaan akan produksi maka semakin tinggi juga tingkat
kebutuhan akan pekerjaan sehingga keselamatan dan kesehatan kerja juga pun perlu diperhatikan
guna untuk meminimalisir tingkat kecelakaan kerja. Oleh sebab itu PT. Indo Gamping sebagai
perusahaan tambang kuari batu gamping menjunjung tinggi Keselamatan dan Kesehatan Kerja
(K3) serta Lingkungan Hidup dengan menerapkan Good Mining Practice.
Sistem manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) menitik beratkan pada manajemen
risiko. Aspek K3 timbul karena adanya risiko yang harus dihindari dari setiap aktivitas atau
kegiatan di Pertambangan, artinya Aspek K3 mengambil alih peran yang sangat penting dalam
keberjalanan operasi. Kepmenaker No 05/1996 memberlakukan Sistem Manajemen Keselamatan
dan Kesehatan Kerja (SMK3) dan secara internasional berlaku OHSAS 18001:2007 yang
menempatkan manajemen risiko menjadi salah satu elemen penting. Manajemen risiko itu sendiri
terdiri dari Perencanaan Identifikasi Bahaya, Penilaian dan Pengendalian Risiko, biasanya disebut
dengan HIRARC (Hazard Identification, Risk Assessment And Risk Control). Manajemen risiko
ini dilakukan untuk mengelola risiko agar tidak terjadinya kecelakaan atau kejadian yang tidak
diinginkan melalui proses identifikasi bahaya, penilaian risiko dan pengendaliannya.
Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja di suatu perusahaan
merupakan suatu persyaratan dimana disebutkan dalam Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003
tentang Ketenagakerjaan pasal 87 bahwa perusahaan wajib menerapkan Sistem Manajemen
Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang terintegrasi dengan Sistem Manajemen Perusahaan.
Persyaratan tersebut merupakan termasuk dalam investasi perusahaan karena merupakan sebuah
kewajiban yang diatur dalam Undang-Undang Pemerintah Republik Indonesia. Kesalahan dalam
prosedur atau posisi kerja dapat menyebabkan kecelakaan. Bekerja dalam posisi yang tidak aman,
misalnya pada bidang antara dua lantai yang tidak sama tinggi dapat menyebabkan kecelakaan,
karena pada waktu bekerja dengan serius, orang serius menjadi lupa bahwa dia dalam posisi yang
berbahaya tersebut. Demikian juga halnya dengan posisi kerja, misalkan jika salah dalam posisi
mengangkat barang yang berat dapat menyebabkan cedera otot pinggang atau punggung, sehingga
bisa menimbulkan kelumpuhan,impotensi, dan sebagainya.
Diharapkan melalui penerapan Sistem Manajemen Keselamatan Kerja perusahaan dapat
memiliki lingkungan kerja yang sehat, aman, efisien dan produktif. Lebih dari itu penerapan
Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja dapat membantu Pimpinan Perusahaan
untuk dapat melaksanakan standar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) yang merupakan
tuntutan masyarakat global baik secara nasional maupun secara internasional.
1.2 Rumusan Masalah
a. Bagaimana Deskripsi Umum dari PT Indo Gamping ?
b. Bagaimana Kebijakan dan Implementasi Sistem Manajemen Keselamatan
Pertambangan (SMKP) Minerba di PT Indo Gamping ?
c. Bagaimana Perencanaan Sistem Manajemen Keselamatan Pertambangan (SMKP) Minerba di
PT Indo Gamping ?
d. Bagaimana Pemantauan, Evaluasi dan Tindak lanjut serta Peningkatan Kinerja Sistem
Manajemen Keselamatan Pertambangan (SMKP) Minerba di PT Indo Gamping ?
e. Bagaimana bentukan organisasi dan personel serta analisis biaya Sistem Manajemen
Keselamatan Pertambangan (SMKP) di PT Indo Gamping ?

1.3 Tujuan
a. Untuk mengidentifikasi tugas, jenis bahaya, dan risiko dari setiap aktivitas kegiatan
Pertambangan di PT Indo Gamping.
b. Untuk mengetahui upaya pengendalian risiko dalam mengevaluasi setiap kemungkinan
kecelakaan guna mengurangi kecelakaan di PT Indo Gamping.
c. Untuk mengetahui bentukan implementasi implementasi SMKP Minerba,pemantauan, evaluasi,
tindak lanjut SMKP Minerba, dokumentasi SMKP Minerba, tinjauan manajemen, peningkatan
kinerja SMKP Minerba, serta analisis biaya SMKP Minerba di PT Indo Gamping.
1. Denah Tata Letak Infrastruktur Serta Penampang memanjang dan Melintang
Penambangan
PT Indo Gamping merupakan seuatu perusahaan tambang yang menambang batu gamping
dengan metode penambangan kuari tambang terbuka. Perusahaan PT Indo Gamping memiliki
luas wilayah IUP sekitar 600 Ha. Batu gamping ini ditambang guna untuk keperluan pemenuhan
produksi semen yang kemudian akan digunakan untuk berbagai macam kegiatan, utamanya untuk
bangunan dan infrastuktur. Berikut denah letak tambang kuari PT Indo Gamping.

Gambar 1. Denah dan Tata Letak PT Indo Gamping

Gambar 2. Penampang Melintang dan Memanjang Penambangan

2. Target Produksi Ore dan Overburden/Waste Tahunan dari Development Sampai


Dengan Umur Tambang (Life of Mine/LOM)
Berikut adalah data-data yang digunakan :
 Target produksi : 10 juta ton/tahun
 Total cadangan = 80.000.000 Ton
 Penyebaran batugamping yang homogen dan relatif merata.
 Volume OB : 21.893,59 m3
 Berat jenis OB :2,4 ton/m3
 Total tonase OB : 52.260.000 Ton
 Luas IUP : 600 ha (hectare)
Metode penambangan yang dipilih adalah metode kuari (quarry) yang dasarnya sama dengan pit
untuk menambang mineral nonlogam atau batuan contohnya batu gamping. Kegiatan
penambangan akan berlangsung selama 8 tahun dengan target produksi 10.000.000 ton/tahun.
Digunakan asumsi Stripping ratio dari tahap awal penambangan sampai Life of Mine sebesar
0.6532
Tahun 1 2 3 4 5 6 7 8
ke-
Produksi 10.000.000 10.000.000 10.000.000 10.000.000 10.000.000 10.000.000 10.000.000 10.000.000
(ton)
OB (ton) 6.532.500 6.532.500 6.532.500 6.532.500 6.532.500 6.532.500 6.532.500 6.532.500
SR 0.6532 0.6532 0.6532 0.6532 0.6532 0.6532 0.6532 0.6532

Satuan data lain yang digunakan :


1 tahun = 365 hari
Hari Libur (Minggu) = 52 Hari
Cuti Tahunan = 13 Hari
Hari efektif kerja dalam setahun : 365-52-13 = 300 Hari
Jam kerja : 2 shift yaitu 07.30 – 15.30 (istirahat 1 jam) dan 19.00 – 03.30 (istirahat 1 jam)

Target produksi tahunan


𝑇𝑎𝑟𝑔𝑒𝑡 𝑃𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑠𝑖 𝐻𝑎𝑟𝑖𝑎n = hari efektif kerja

10.000.000 ton
𝑇𝑎𝑟𝑔𝑒𝑡 𝑃𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑠𝑖 𝐻𝑎𝑟𝑖𝑎n = 300 hari

𝑇𝑎𝑟𝑔𝑒𝑡 𝑃𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑠𝑖 𝐻𝑎𝑟𝑖𝑎n = 33333.3 ton/hari

3. Alur Kegiatan Pertambangan Batu Gamping


PT Indo Gamping dalam melakukan proses penambangan sangat memperhatikan pekerjanya dan
sangat teratur dalam menangani kegiatan penambangan dari mulai penyelidikan umum hingga
pemasaran produknya. Selain itu juga, pengolahan limbah diatur dan diolah agar nantinya tidak
mencemari udara sekitar. Produk dari perusahaan ini berupa semen. Berikut merupakan alur
kegiatan PT Indo Gamping :
Keterangan:
1. Penyelidikan umum : tahapan awal kegiatan penambangan untuk mengetahui dan mencari
sumber endapan bahan galian yang ingin dicari berdasarkan litologi dan mineralisasi yang
ada.
2. Eksplorasi : kegiatan lanjutan dalam mengetahui dan mencari sumber endapan mulai dari
kadar, luasan area, kedalaman, ukuran, bentuk, posisi, dan besarmya sumberdaya yang ada
dalam suatu area tersebut.
3. Studi Kelayakan : kegiatan menilai apakah suatu cadangan yang telah ditentukan dan
ditetapkan tersebut dapat ditambang secara ekonomis atau tidak dengan berbagai faktor
seperti ekonomi, sosial, geoteknik dll. Apabila tidak layak maka akan menjadi arsip,
apabila layak maka akan dilanjutkan ke persiapan penambangan.
4. Persiapan penambangan : segala persiapan untuk mendukung kegiatan penambangan,
seperti pembangunan jalan, pembangunan perkantoran, land clearing, pembangunan jalan
tambang, dan lain – lain.
5. Blasting : kegiatan untuk menguraikan material besar dan kompak menggunakan cara
peledakan yang terkontrol agar menjadi material yang lebih kecil dan mudah untuk
dipindahkan.
6. Bulldozer merapikan batu gamping/overburden : kegiatan untuk mengumpulkan hasil
blasting yang tersebar agar mudah untuk dipindahkan.
7. Backhoe loading batu gamping/ overburden ke dumptruck : kegiatan untuk memindahkan
batu gamping/overburden yang telah digali ke alat angkut.
8. Dumptruck hauling ke crusher/dump point : kegiatan mengangkut batu
gamping/overburden yang telah dimuat ke area crusher/dump point.
9. Dumptruck dumping ke crusher/dump point : kegiatan memindahkan atau menumpahkan
batu gamping/overburden dari dumptruck ke area crusher/dump point.
10. Conveying : pengangkutan hasil batu gamping yang telah melalui proses crushing ke
tahapan selanjutnya.
11. Raw Mill : tahapan untuk menghaluskan kembali material sesuai dengan kebutuhan
industri.
12. Homogenisasi : proses penyiapan produk dari satu tipe saja setelah tahap raw mill
berdasarkan distribusi ukuran.
13. Pembakaran : penguraian material batu gamping halus menjadi CaO dan CO2 pada suhu
900 – 1500 °C.
14. Cement mill : proses penggilingan akhir untuk menghasilkan semen yang siap dipasarkan.
15. Pemasaran : kegiatan penjualan produk yang siap dan layak dijual kepada konsumen.

4. Jam Kerja dan Shift Kerja


a. Jumlah Hari Kerja Efektif
Rata-rata jumlah hari dalam satu tahun yaitu 365 hari. Asumsi hari libur dan hilang dalam satu
tahun yaitu 13 hari. Asumsi hari libur (Minggu) sebanyak 52 hari dalam setahun. Jadi total hari
kerja efektif dalam satu tahun yaitu 300 hari.
b. Jumlah Gilir Kerja
PT. Indo Gamping menerapkan sistem 2 shift dengan jam kerja yaitu untuk shift pertama
sebanyak 8 jam (07.30 – 15.30) dan shift ke-2 sebanyak 8,5 jam (19.00 – 03.30). Pada setiap shift
memiliki waktu istirahat selama 1 jam. Lalu pada awal dan akhir kerja masing-masing memiliki
waktu 30 menit yang diasumsikan sebagai waktu pergantian shift dan perpindahan pekerja dengan
menggunakan bus karyawan.
c. Jam Kerja Efektif
Jam kerja efektif berdasarkan jumlah hari kerja efektif serta jumlah gilir kerja.
Tabel 1. Jam Kerja Produksi
Tahun
UNIT 1 2 3 4 5 6 7 8
Jam Kerja Produksi
2021 2022 2023 2024 2025 2026 2027 2028
Jumlah hari dalam kalender Hari 365 365 365 365 365 365 365 365
Hari libur/cuti nasional Hari 13 13 13 13 13 13 13 13
Hari libur (Minggu) Hari 52 52 52 52 52 52 52 52
Hari kerja Hari 300 300 300 300 300 300 300 300
Hari Jumat Hari 52 52 52 52 52 52 52 52
Shift/hari Shift 2 2 2 2 2 2 2 2
Jam/ hari Jam 24 24 24 24 24 24 24 24
Menit/jam menit 60 60 60 60 60 60 60 60

Waktu standby
Waktu
3 menit/ha
peledaka Jam 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5
0 ri
n
Istirahat 6 menit/sh
Jam 2 2 2 2 2 2 2 2
makan 0 ift
Pengganti 3 menit/sh
Jam 1 1 1 1 1 1 1 1
an shift 0 ift
Pengisian
1 menit/sh
bahan Jam 0,33 0,33 0,33 0,33 0,33 0,33 0,33 0,33
0 ift
bakar
Safety 3 menit/ha
Jam 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5
Induction 0 ri

Jam kerja yang tersedia


Jam 20,67 20,67 20,67 20,67 20,67 20,67 20,67 20,67
per hari
Utilization of working Perse 86,12 86,12 86,12 86,12 86,12 86,12 86,12 86,12
hour n % % % % % % % %

Jam kerja efektif per hari Jam 17,8 17,8 17,8 17,8 17,8 17,8 17,8 17,8
Jam kerja efektif per
Jam 5340 5340 5340 5340 5340 5340 5340 5340
tahun
5. Jenis dan Jumlah Peralatan Tambang Utama dan Pendukung yang Digunakan
5.1 Alat utama
1. Alat gali muat : Excavator Hitachi EX1800
Nama alat : Backhoe/Excavator
Tipe alat : Komatsu PC200-8
Bucket Factor (BF) : 0.8
Kapasitas bucket (BC) : 7.6 m3
Efisiensi kerja (EF) : 80%
Sudut swing : 90o
Swell factor (SF) : 0.8
Waktu menggali ; 9 detik
Waktu swing : 5 detik
Waktu buang : 4 detik

Cycle time = waktu menggali + waktu swing + waktu buang


Cycle time = 9 + (5x2) + 4 = 23 detik = 0.38 menit
60
𝑃𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑡𝑖𝑣𝑖𝑡𝑎𝑠 = × 𝐵𝐶 × 𝐸𝐹 × 𝐵𝐹 × 𝑆𝐹
𝐶𝑇
60
𝑃𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑡𝑖𝑣𝑖𝑡𝑎𝑠 = × 7.6 × 0.8 × 0.8 × 0.8
0.38
𝑃𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑡𝑖𝑣𝑖𝑡𝑎𝑠 = 614.4 𝐵𝐶𝑀/𝑗𝑎𝑚

Untuk overburden
𝑇𝑎𝑟𝑔𝑒𝑡 𝑝𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑠𝑖 ℎ𝑎𝑟𝑖𝑎𝑛 𝑂𝐵
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑒𝑏𝑢𝑡𝑢ℎ𝑎𝑛 𝑏𝑎𝑐𝑘ℎ𝑜𝑒 =
𝑃𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑡𝑖𝑣𝑖𝑡𝑎𝑠 𝐵𝑎𝑐𝑘ℎ𝑜𝑒
6.532.500
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑒𝑏𝑢𝑡𝑢ℎ𝑎𝑛 𝑏𝑎𝑐𝑘ℎ𝑜𝑒 = 300
614.4 × 14
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑒𝑏𝑢𝑡𝑢ℎ𝑎𝑛 𝑏𝑎𝑐𝑘ℎ𝑜𝑒 = 2.53 ≈ 3 𝑏𝑢𝑎ℎ

Untuk batu gamping


𝑇𝑎𝑟𝑔𝑒𝑡 𝑝𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑠𝑖 ℎ𝑎𝑟𝑖𝑎𝑛 𝑂𝐵
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑒𝑏𝑢𝑡𝑢ℎ𝑎𝑛 𝑏𝑎𝑐𝑘ℎ𝑜𝑒 =
𝑃𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑡𝑖𝑣𝑖𝑡𝑎𝑠 𝐵𝑎𝑐𝑘ℎ𝑜𝑒
33333.3
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑒𝑏𝑢𝑡𝑢ℎ𝑎𝑛 𝑏𝑎𝑐𝑘ℎ𝑜𝑒 =
614.4 × 14
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑒𝑏𝑢𝑡𝑢ℎ𝑎𝑛 𝑏𝑎𝑐𝑘ℎ𝑜𝑒 = 3.87 ≈ 4 𝑏𝑢𝑎ℎ

Jumlah kebutuhan excavator total adalah 7 buah


2. Alat angkut : Dump Truck Komatsu HD 785-5
Nama alat : Dump truck
Tipe alat : Komatsu HD 785-5
Kapasitas Dump truck (C) : 60 m3
Bucket factor (BF) : 0.8
Bucket capacity (BC) : 7.6 m3
Cycle time Backhoe (CT) : 23 detik
Jarak angkut front - stockpile : 1 km
Jarak front – penampungan OB : 2 km
Kecepatan hauling : 25 km/jam
Kecepatan kembali : 35 km/jam
Efisiensi kerja : 80%

Untuk overburden
𝐶
𝑊𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑙𝑜𝑎𝑑𝑖𝑛𝑔 (𝐿) = × 𝐵𝐹 × 𝐶𝑇
𝐵𝐶
60
𝑊𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑙𝑜𝑎𝑑𝑖𝑛𝑔 = × 0.8 × 0.38
7.6 × 0.8
𝑊𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑙𝑜𝑎𝑑𝑖𝑛𝑔 = 3 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
𝐽𝑎𝑟𝑎𝑘 𝑓𝑟𝑜𝑛𝑡 − 𝑠𝑡𝑜𝑐𝑘𝑝𝑖𝑙𝑒
𝑊𝑎𝑘𝑡𝑢 𝐻𝑎𝑢𝑙𝑖𝑛𝑔 (𝑇ℎ ) =
𝑘𝑒𝑐𝑒𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 ℎ𝑎𝑢𝑙𝑖𝑛𝑔
1
𝑊𝑎𝑘𝑡𝑢 ℎ𝑎𝑢𝑙𝑖𝑛𝑔 = = 0.04 𝑗𝑎𝑚 = 2.4 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
25
𝑊𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑑𝑢𝑚𝑝𝑖𝑛𝑔 + 𝑀𝑎𝑛𝑢𝑣𝑒𝑟 (𝑇𝑑𝑚 ) = 4 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
𝐽𝑎𝑟𝑎𝑘 𝑠𝑡𝑜𝑐𝑘𝑝𝑖𝑙𝑒 − 𝑓𝑟𝑜𝑛𝑡 1
𝑊𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑘𝑒𝑚𝑏𝑎𝑙𝑖 (𝑇𝑟 ) = = = 0.0286 𝑗𝑎𝑚 = 1.72 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
𝑘𝑒𝑐𝑒𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑘𝑒𝑚𝑏𝑎𝑙𝑖 35
𝐶𝑦𝑐𝑙𝑒 𝑇𝑖𝑚𝑒 (𝐶𝑇) = 𝐿 + 𝑇ℎ + 𝑇𝑑𝑚 + 𝑇𝑟
𝐶𝑦𝑐𝑙𝑒 𝑇𝑖𝑚𝑒 (𝐶𝑇) = 3 + 2.4 + 4 + 1.72 = 11.12 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑚𝑎𝑡𝑒𝑟𝑖𝑎𝑙 𝐶 × 𝐵𝐹 × 𝑆𝐹 60 × 0.8 × 0.8
𝑃𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑡𝑖𝑣𝑖𝑡𝑎𝑠 = = =
𝐶𝑦𝑐𝑙𝑒 𝑇𝑖𝑚𝑒 𝐶𝑇 11.12
60
𝐵𝐶𝑀
= 207.19
𝑗𝑎𝑚
𝑇𝑎𝑟𝑔𝑒𝑡 𝑝𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑠𝑖 ℎ𝑎𝑟𝑖𝑎𝑛
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑒𝑏𝑢𝑡𝑢ℎ𝑎𝑛 𝑑𝑢𝑚𝑝 𝑡𝑟𝑢𝑐𝑘 =
𝑝𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑡𝑖𝑣𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑑𝑢𝑚𝑝 𝑡𝑟𝑢𝑐𝑘
6.532.500
= 300 = 7.5 ≈ 8 𝑏𝑢𝑎ℎ
207.19 × 14
Untuk batu gamping
𝐶
𝑊𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑙𝑜𝑎𝑑𝑖𝑛𝑔 (𝐿) = × 𝐵𝐹 × 𝐶𝑇
𝐵𝐶
60
𝑊𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑙𝑜𝑎𝑑𝑖𝑛𝑔 = × 0.8 × 0.38
7.6 × 0.8
𝑊𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑙𝑜𝑎𝑑𝑖𝑛𝑔 = 3 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
𝐽𝑎𝑟𝑎𝑘 𝑓𝑟𝑜𝑛𝑡 − 𝑠𝑡𝑜𝑐𝑘𝑝𝑖𝑙𝑒
𝑊𝑎𝑘𝑡𝑢 𝐻𝑎𝑢𝑙𝑖𝑛𝑔 (𝑇ℎ ) =
𝑘𝑒𝑐𝑒𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 ℎ𝑎𝑢𝑙𝑖𝑛𝑔
1
𝑊𝑎𝑘𝑡𝑢 ℎ𝑎𝑢𝑙𝑖𝑛𝑔 = = 0.04 𝑗𝑎𝑚 = 2.4 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
25
𝑊𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑑𝑢𝑚𝑝𝑖𝑛𝑔 + 𝑀𝑎𝑛𝑢𝑣𝑒𝑟 (𝑇𝑑𝑚 ) = 4 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
𝐽𝑎𝑟𝑎𝑘 𝑠𝑡𝑜𝑐𝑘𝑝𝑖𝑙𝑒 − 𝑓𝑟𝑜𝑛𝑡 1
𝑊𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑘𝑒𝑚𝑏𝑎𝑙𝑖 (𝑇𝑟 ) = = = 0.0286 𝑗𝑎𝑚 = 1.72 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
𝑘𝑒𝑐𝑒𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑘𝑒𝑚𝑏𝑎𝑙𝑖 35
𝐶𝑦𝑐𝑙𝑒 𝑇𝑖𝑚𝑒 (𝐶𝑇) = 𝐿 + 𝑇ℎ + 𝑇𝑑𝑚 + 𝑇𝑟
𝐶𝑦𝑐𝑙𝑒 𝑇𝑖𝑚𝑒 (𝐶𝑇) = 3 + 2.4 + 4 + 1.72 = 11.12 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑚𝑎𝑡𝑒𝑟𝑖𝑎𝑙 𝐶 × 𝐵𝐹 × 𝑆𝐹 60 × 0.8 × 0.8
𝑃𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑡𝑖𝑣𝑖𝑡𝑎𝑠 = = =
𝐶𝑦𝑐𝑙𝑒 𝑇𝑖𝑚𝑒 𝐶𝑇 11.12
60
𝐵𝐶𝑀
= 207.19
𝑗𝑎𝑚
𝑇𝑎𝑟𝑔𝑒𝑡 𝑝𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑠𝑖 ℎ𝑎𝑟𝑖𝑎𝑛
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑒𝑏𝑢𝑡𝑢ℎ𝑎𝑛 𝑑𝑢𝑚𝑝 𝑡𝑟𝑢𝑐𝑘 =
𝑝𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑡𝑖𝑣𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑑𝑢𝑚𝑝 𝑡𝑟𝑢𝑐𝑘
33333.3
= = 11.49 ≈ 12 𝑏𝑢𝑎ℎ
207.19 × 14

Jadi kebutuhan dump truck total adalah 20 buah

5.2 Alat Pendukung


1. Bulldozer CaterpillarD8R
Luas lahan yang akan dibersihkan : 600 ha = 6000000
Diameter rata-rata vegetasi : 20 cm
Kecepatan rata-rata bulldozer : 4.5 km/jam
Blade width : 4.26 m
Width of Cut (50% of Blade Width) : 2.13 m
Efisiensi kerja : 80%

Dari handbook diperoleh land clearing termasuk kategori Intermediate Clearing sehingga
dapat dilakukan land clearing dengan bulldozer CAT D8R dengan bilah universal.
𝑃𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑟𝑖𝑣𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑏𝑢𝑙𝑙𝑑𝑜𝑧𝑒𝑟 = 𝑘𝑒𝑐. 𝑟𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 × 𝑤𝑖𝑑𝑡ℎ 𝑜𝑓 𝑐𝑢𝑡 × 𝑒𝑓𝑖𝑠𝑖𝑒𝑛𝑠𝑖 𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎
𝑚2
𝑃𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑟𝑖𝑣𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑏𝑢𝑙𝑙𝑑𝑜𝑧𝑒𝑟 = 4.5 × 1000 × 2.13 × 80% = 7668
𝑗𝑎𝑚
𝑇𝑎𝑟𝑔𝑒𝑡 𝑙𝑎𝑛𝑑 𝑐𝑙𝑒𝑎𝑟𝑖𝑛𝑔 6000000
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑒𝑏𝑢𝑡𝑢ℎ𝑎𝑛 𝑏𝑢𝑙𝑙𝑑𝑜𝑧𝑒𝑟 = =
𝑃𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑡𝑖𝑣𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑏𝑢𝑙𝑙𝑑𝑜𝑧𝑒𝑟 7668 × 14 × 60
= 0.93 ≈ 1 𝑏𝑢𝑎ℎ

Jadi jumlah kebutuhan bulldozer adalah 1 buah

2. BBM Truck berjumlah 2 buah


3. Lighting Tower berjumlah 5 buah
4. Drilling Rig Epirock PowerRoc D55 berjumlah 2 buah
5. Pompa MultiFlo R385 berjumlah 2 buah
6. Jaw Crusher Nordberg C130 berjumlah 1 buah
7. Cone Crusher Nordberg HP4 berjumlah 1 buah
8. Water truck Caterpillar 725 berjumlah 3 buah
9. Mobil Bahan Peledak Tambang berjumlah 2 buah
10. Metso Inclined Belt Conveyor berjumlah 1 buah

6. Jumlah Personil dan Struktur Organisasi


Berikut adalah jumlah personil dari masing-masing alat yang digunakan pada operasi kegiatan
penambangan PT. Indo Gamping
Jumlah Jumlah
Jenis Personil Personil Jenis Personil Personil

Dump Truck Komatsu HD 20 Operator Jaw crusher 1


785-5

Operator Excavator 7 Operator Cone crusher 1


Hitachi EX1800

Operator Bulldozer 1 Operator Mill 1


Caterpillar D8R
Operator Drilling Rig 2 Operator Metso Inclined Belt Conveyor 1
Epirock
Sopir Mobil bahan peledak 2 Operator Electric blasting machine 2

Sopir Bus 3 Jumlah Operator (2 Shift) 106


Personil dari bagan manajemen secara
Sopir Truk bahan bakar 2 22
umum
Personil dari bagan manajemen
Operator Pompa 2 5
keselamatan pertambangan

Operator Water truck 3 Jumlah Personil struktur organisasi 27

Sopir Mobil light tower 5 Jumlah Personil Keseluruhan 133


7. Identifikasi Bahaya Kegiatan Pertambangan Beserta Langkah Teknis Pengendaliannya

Risk Final risk


Nama Identifikasi
Assesment Pengontrolan assesment Gambar
kegiatan bahaya
L C RL L C RL
1. Bekerja di siang hari
agar lebih waspada
2. Membuat SOP
pelaksanaan eksplorasi
3. Melatih pekerja yang
akan melakukan
Hewan buas C 2 8-H eksplorasi mengenai D 4 21-L
bahaya hewan buas
4. Menggunakan alat
pelindung diri seperti
sepatu boot, jaket, topi
atau membawa alat
seperti pisau lipat
1. Bekerja di siang hari
agar lebih waspada
2. Membuat SOP
pelaksanaan eksplorasi
3. Melatih pekerja yang
Eksplorasi
akan melakukan
Serangga seperti eksplorasi mengenai
B 3 9-H D 5 24-L
nyamuk, tawon bahaya serangga
4. Menggunakan alat
pelindung diri seperti
sepatu boot, pakaian
lengan panjang, serta
memakai lotion anti
nyamuk
1. Usahakan memakai
kendaraan tertutup, jika
tidak bisa, dapat berjalan
di area yang mempunyai
10-
Panas matahari A 4 tutupan C 5 22-L
H
2. Memakai APD seperti
topi, kacamata hitam,
dan pakaian lengan
panjang
1. Beristirahat secara
rutin jika merasa lelah
2. Tidur yang cukup
sebelum berangkat
3. Makan yang cukup dan
Kelelahan A 3 6-H D 4 21-L
bergizi sebelum
berangkat
4. Membawa makanan
dan minuman saat
pelaksanaan eksplorasi
1. Memetakan area
terlebih dahulu dengan
menggunakan foto udara
dan GPS
2. Membawa peta lokasi
yang telah dibuat
sebelumnya
Kondisi area yang 15- 3. Membawa GPS
A 5 D 4 21-L
belum diketahui M 4. Membuat tanda
daerah yang telah
dilewati
5. Memberikan SOP,
instruksi kerja, dan
pelatihan kepada pekerja
6. Membawa alat
komunikasi
1. Memberikan
Respon pemahaman kepada
masyarakat 10- masyarakat
A 4 E 5 25-L
sekitar yang H 2. Memberikan
kurang baik kompensasi kepada
masyarakat
1. Membuat jarak aman
dengan suatu lereng
2. memberikan SOP,
instruksi kerja dan
Terperosok
pelatihan kerja kepada
karena lereng B 1 2-E D 3 17-M
pekerja
yang terjal
3. Menggunakan APD
seperti sepatu boot atau
sepatu bergerigi atau
tidak mudah terpeleset
1. Mengganti rangkaian
mesin bor menjadi
otomatis atau dapat
dikendalikan dengan
jarak jauh
2. Melakukan isolasi alat
dan tempat kerja saat
proses pemboran
Anggota badan 3. Menaruh tanda bahaya
terkena atau B 2 5-E dan batas aman untuk E 4 23-L
terjepit mesin bor pekerja
4. Memberikan SOP,
instruksi kerja, dan
pelatihan kepada pekerja
5. Menggunakan APD
seperti sarung tangan
kulit, safety shoes,
kacamata, dan baju
Pengambilan
lengan panjang
dan
1. Memasukkan core atau
pengelolaan
conto sesegera mungkin
conto
ke core barrel setalah
diambil
Conto 15-
A 5 2. Menutup core barrel D 5 24-L
terkontaminasi M
3. Menggunakan sarung
tangan plastik yang bersih
saat memegang core atau
core barrel
1. Memastikan core
barrel diletakkan dengan
baik saat pengangkutan
2. Memasang papan
waspada agar berhati-
Conto rusak saat 15-
A 5 hati dalam penanganan D 5 24-L
pengangkutan M
core dan core barrel
3. Membuat SOP,
instruksi kerja, dan
melakukan pelatihan
untuk pekerja
1. Mengisolasi sinar Xray
seperti membuat kaca
pelindung pada alat XRD
2. Membuat SOP,
Mata terpapar instruksi kerja, dan
sinar Xray saat C 2 8-H melakukan pelatihan D 5 24-L
analisis XRD kepada pekerja
2. Menggunakan APD
seperti kacamata anti
radiasi atau pelindung
wajah anti radiasi
1. Membuat tempat
penyimpanan yang lebih
memadai dalam segi
ukuran
2. Melakukan penataan
kembali agar conto
Tempat
tersusun rapi
penyimpanan
B 3 9-H 3. Memasang label pada E 5 25-L
yang sempit dan
setiap conto yang
berantakan
disimpan
4. membuat instruksi
kerja atau pelatihan
kepada pekerja untuk
menata conto agar rapi
dan teratur
1. Memasang penerangan
yang memadai baik di
Bangunan
dalam maupun d luar
tempat
Tempat bangunan enyimpanan
penyimpanan
penyimpanan B 3 9-H 2. memasang papan yang E 5 25-L
conto
yang gelap dapat menyala jika
disorot lampu
3. Menambahkan genset
jika terjadi mati lampu
1. Memasang pelindung
atau membuat rak conto
yang dapat ditutup
2. Melatakkan conto yang
baik dan rapi di dalam
Orang tertimpa
setiap rak
conto atau 13-
C 3 3. Membuat SOP, E 4
tertimpa rak M 23-L
instruksi kerja, dan
conto
melakukan pelatihan
kepada pekerja
4. Memastikan tempat
kerja dalam kondisi bersih
dan kering
1. Bekerja di siang hari
agar lebih waspada
2. Membuat SOP
pelaksanaan
pembersihan lahan
3. Melatih pekerja yang
akan melakukan
Binatang buas C 2 8-H D 4 21-L
eksplorasi mengenai
bahaya hewan buas
4. Menggunakan alat
pelindung diri seperti
sepatu boot, jaket, topi
atau membawa alat
seperti pisau lipat
1. Bekerja di siang hari
agar lebih waspada
2. Membuat SOP
pelaksanaan
Pembersihan pembersihan lahan
lahan 3. Melatih pekerja yang
akan melakukan
serangga seperti
B 3 9-H eksplorasi mengenai D 5 24-L
nyamuk, tawon
bahaya serangga
4. Menggunakan alat
pelindung diri seperti
sepatu boot, pakaian
lengan panjang, serta
memakai lotion anti
nyamuk
1. Usahakan memakai
kendaraan tertutup dan
hindari berada terlalu
lama di tengah terik
10-
Panas matahari A 4 matahari C 5 22-L
H
2. Memakai APD seperti
topi, kacamata hitam,
dan pakaian lengan
panjang
1. Beristirahat secara
rutin jika merasa lelah
2. Mengatur pergantian
shift sesuai dengan
tingakt pekerjaan dan
kebugaran pekerja
3. Tidur yang cukup
sebelum berangkat
kelelahan A 3 6-H D 4 21-L
4. Makan yang cukup dan
bergizi sebelum
berangkat
5. lapor kepada pihak
yang berwenang pada
shift tersebut jika
mengalami fatigue atau
kelelahan
1. Menggunakan water
sprayer atau truk air yang
menyemprotkan air
10- secara teratur
Debu A 4 D 5 24-L
H 2. Menggunakan APD
seperti masker, kacamata
yang tertutup dan baju
lengan panjang
1. Memberitahu seluruh
operator yang bekerja
jika ada orang yang akan
masuk terlebih dahulu
2. Membuat jarak aman
dengan alat atau wilayah
kerja
3. Jika menggunakan
mobil pastikan mobil
dipasang tiang panjang
Tertabrak
B 1 2-E agar terhindar dari D 3 17-M
Bulldozer
bahaya blinspot
4. Membuat SOP,
instruksi kerja, dan
melakukan pelatihan
kepada pekerja
5. Menggunakan APD
seperti rompi yang dapat
menyala agar terlihat
oleh orang sekitar dan
operator alat
1. Memberikan
pemahaman kepada
masyarakat
2. Memberikan
kompensasi kepada
Konflik dengan
10- masyarakat
masyarakat A 4 E 5 25-L
H 3. Mematuhi segala
sekitar
peraturan yang berkaitan
dengan sosial dan
lingkungan agar
masyarakat sekitar tidak
merasa dirugikan
1. Usahakan memakai
kendaraan tertutup dan
hindari berada terlalu
lama di tengah terik
10-
Panas matahari A 4 matahari C 5 22-L
H
2. Memakai APD seperti
topi, kacamata hitam,
dan pakaian lengan
panjang
1. Menggunakan water
sprayer atau truk air yang
menyemprotkan air
Pengupasan 10- secara teratur
Debu A 4 D 5 24-L
batuan H 2. Menggunakan APD
penutup seperti masker, kacamata
yang tertutup dan baju
lengan panjang
1. Menggunakan alat
seperti roller untuk
membuat tanah lebih
padat dan stabil
Tanah pijakan 2. Membuat larangan
B 2 5-E D 4 21-L
tidak stabil kepada alat dan kendaran
lain untuk tidak
memasuki area yang
belum dilakukan
pemadatan
1. Memberitahu seluruh
operator yang bekerja
jika ada orang yang akan
masuk terlebih dahulu
2. Membuat jarak aman
dengan alat atau wilayah
kerja
3. Jika menggunakan
mobil pastikan mobil
Orang tertabrak
dipasang tiang panjang
Dump truck,
B 1 2-E agar terhindar dari D 3 17-M
excavator,
bahaya blinspot
bulldozer
4. Membuat SOP,
instruksi kerja, dan
melakukan pelatihan
kepada pekerja
5. Menggunakan APD
seperti rompi yang dapat
menyala agar terlihat
oleh orang sekitar dan
operator alat
1. Dump truck tidak
parkir terlalu dekat
dengan excavator
2. Excavator berada pada
posisi yang pas sehingga
saat lengan excavator
berputar tidak mengenai
dump truck
Tabrakan antara 3. Menggunakan tanda
excavator dengan B 2 5-E seperti klakson saat D 3 17-M
dump truck dump truck sudah selesai
parkir, saat excavator
sudah selesai loading
atau saat dump truck
akan hauling
4. Membuat SOP,
instruksi kerja dan
melakukan pelatihan
pekerja
1. Mengatur lalu lintas,
shift kerja, dan
banyaknya alat yang kerja
pada satu shift agar lalu
lintas tidak terlalu padat
2. Memasang rambu lalu
Tabrakan antar lintas seperti batas
B 1 2-E D 3 17-M
dump truck kecepatan, papan
berhenti, atau papan
perempatan
3. Membuat SOP,
instruksi kerja, dan
pelatihan kepada
operator alat
1. Membuat jadwal rutin
maintenance alat
2. mengecek alat setiap
Kerusakan mesin
C 1 4-E awal atau pagi hari E 2 16-M
pada alat
3. Mengganti alat yang
sudah tua atau sudah
tidka bisa diperbaiki lagi
1. Mengatur pergantian
shift sesuai dengan
tingkat pekerjaan dan
kebugaran pekerja
2. Tidur yang cukup
sebelum berangkat
3. Makan yang cukup dan
Operator alat bergizi sebelum
B 1 2-E D 4 21-L
kelelahan berangkat
4. lapor kepada pihak
yang berwenang pada
shift tersebut jika
mengalami fatigue atau
kelelahan
5. Melakukan cek fisik
sebelum memulai shift
1. Menggunakan alat
seperti grader atau roller
untuk mengatur agar
jalan rata dan tidak
Jalan yang tidak
B 3 9-H berlubang E 4 23-L
rata
2. Membuat saluran
irigasi yang baik agar
jalan tidak rusak akibat
adanya air
1. Mengganti rangkaian
mesin bor menjadi
otomatis atau dapat
dikendalikan dengan
jarak jauh
2. Melakukan isolasi alat
dan tempat kerja saat
proses pemboran
Orang terjepit 3. Menaruh tanda bahaya
atau terkena B 2 5-E dan batas aman untuk E 4 23-L
mesin bor pekerja
4. Memberikan SOP,
instruksi kerja, dan
pelatihan kepada pekerja
5. Menggunakan APD
seperti sarung tangan
kulit, safety shoes,
kacamata, dan baju
lengan panjang
1. Usahakan memakai
kendaraan tertutup dan
hindari berada terlalu
Peledakan lama di tengah terik
10-
Panas matahari A 4 matahari C 5 22-L
H
2. Memakai APD seperti
topi, kacamata hitam,
dan pakaian lengan
panjang
1. Memastikan kendaraan
pembawa bahan peledak
dalam kondisi baik
2. Memastikan jalan
dalam kondisi baik, rata,
tidak berlubang, atau
tergenang air
Mobil pembawa
3. Memastikan sudah
bahan peledak
C 1 4-E terpasang rambu lalu E 2 16-M
mengalami
lintas
kecelakaan
3. Membuat SOP,
instruksi kerja, dan
melakukan pelatihan
kepada pekerja
4. Melakukan cek fisik
dan kesehatan kepada
operator
1. Memilih bahan peledak
yang mengurangi tingkat
misfire
2. Menangani bahan
peledak dengan lebih
berhati-hati seperti
hindari melempar dan
Bahan peledak menjatuhkan bahan
meledak terlebih peledak
dahulu karena 3. Menjauhkan bahan
penanganan yang peledak dari sumber
C 1 4-E E 2 16-M
kurang baik panas atau listrik
seperti terjatuh 4. Menaruh bahan
atau terkena peledak dalam wadah
panas atau tempat yang tidka
menyalurkan panas atau
listrik
5. Membuat SOP,
instruksi kerja, dan
pelatihan kepada pekerja
yang menangani bahan
peledak
1. Menhindari melakukan
proses peledakan saat
Bahan peledak cuaca sedang mendung,
meledak terlebih hujan, atau banyak petir
dahulu karena D 1 7-H 2. Membuat SOP, E 2 16-M
cuaca yang instruksi kerja, dan
ekstrem pelatihan kerja kepeda
pekerja yang akan
melakukan peledakan
1. Melakukan peledakan
secara otomatis atau
dapat dikendalikan dari
jarak jauh atau ruang
kontrol
2. Mengisolasi wilayah
peledakan dari alat
maupun pekerja kurang
lebih 500 m
Orang atau alat
3. Melakukan pengecekan
terkena flyrock
B 2 5-E kembali (land clearing) D 4 21-L
atau runtuhan
sebelum melakukan
material
peledakan
4. Membunyikan sirine
atau tanda akan
dilakukannya peledakan
5. Membuat SOP,
instruksi kerja, dan
pelatihan kepada seluruh
pekerja yang ada di
lapangan
1. Mengatur lalu lintas,
shift kerja, dan
banyaknya alat yang kerja
Penimbunan,
pada satu shift agar lalu
pemantauan,
lintas tidak terlalu padat
pemeriksaan,
2. Memasang rambu lalu
dan
Tabrakan antar lintas seperti batas
pemeliharaan B 1 2-E D 3 17-M
dump truck kecepatan, papan
kestabilan
berhenti, atau papan
timbunan
perempatan
batuan
3. Membuat SOP,
penutup
instruksi kerja, dan
pelatihan kepada
operator alat
1. Memastikan Dump
truck tidka mengangkut
bahan galian melebihi
kapasitas
2. Menggunakan roller
atau grader untuk
meratakan jalan yang
Dump truck
berlubang atau miring
tergelincir atau C 1 4-E D 3 17-M
3. Melakukan irigasi yang
terjungkal di jalan
baik agar jalan tidak
tergenang oleh air dan
licin
4. Membuat SOP,
instruksi kerja, dan
pelatihan kerja kepada
operator
1. Dump truck tidak
berada terlalu dekat
dengan lereng saat akan
unloading
2. memastikan agar
lereng atau timbunan
Dump truck sudah stabil dan tidak
tergelincir atau mudah longsor
C 1 4-E D 3 17-M
terjungkal di tepi 3. Pastikan area timbunan
lereng relatif datar dan tidak
terlalu curam dengan
menggunakan grader
4. Memastikan area
timbunan dilakukan irgasi
yang baik agar tidak ada
genangan air
1. Menggunakan alat
seperti grader atau roller
untuk mengatur agar
jalan rata dan tidak
Jalan tidak rata B 3 9-H berlubang E 4 23-L
2. Membuat saluran
irigasi yang baik agar
jalan tidak rusak akibat
adanya air
1. Menggunakan roller
Tanah di area
atau compactor untuk
timbunan tidak
B 3 9-H memadatkan area D 4 21-L
kuat menahan
timbunan sebelum alat
beban
lain masuk
1. Menggunakan roller
atau compactor untuk
memadatkan area
timbunan sebelum alat
lain masuk
2. Mengatur geometri
Terjadinya area timbunan sehingga
longsor pada area B 2 5-E menghasilkan FK diatas E 3 20-L
timbunan 1.1 atau FK yang
disarankan
3. Membuatn perkuatan
dan penyanggan seperti
retaining wall,
counterweight atau soil
nailing
1. Menggunakan water
sprayer atau truk air yang
menyemprotkan air
10- secara teratur
Debu A 4 D 5 24-L
H 2. Menggunakan APD
seperti masker, kacamata
yang tertutup dan baju
lengan panjang
1. Memberitahu seluruh
operator yang bekerja
jika ada orang yang akan
masuk terlebih dahulu
2. Membuat jarak aman
dengan alat atau wilayah
kerja
3. Jika menggunakan
mobil pastikan mobil
Orang di sekitar dipasang tiang panjang
area timbunan B 1 2-E agar terhindar dari D 3 17-M
tertabrak alat bahaya blinspot
4. Membuat SOP,
instruksi kerja, dan
melakukan pelatihan
kepada pekerja
5. Menggunakan APD
seperti rompi yang dapat
menyala agar terlihat
oleh orang sekitar dan
operator alat
1. Mengatur pergantian
shift sesuai dengan
tingkat pekerjaan dan
kebugaran pekerja
2. Tidur yang cukup
sebelum berangkat
3. Makan yang cukup dan
Operator alat bergizi sebelum
B 1 2-E D 4 21-L
kelelahan berangkat
4. lapor kepada pihak
yang berwenang pada
shift tersebut jika
mengalami fatigue atau
kelelahan
5. Melakukan cek fisik
sebelum memulai shift
1. Melakukan
pemantauan pergerakan
lereng menggunakan alat
seperti remote sensing
2. Membuat titik
Surveyor
pemantauan yang jauh
tergelincir saat
C 1 4-E dari lereng tetapi tetap E 3 20-L
melakukan
dapat melihat lereng
pemantauan
3. membuat jarak aman
Pemantauan,
berdiri di dekat lereng
pemeriksaan,
4. Membuat SOP,
dan
instruksi kerja, dan
pemeliharaan
pelatihan kerja
kestabilan
1. Menggunakan roller
lereng
atau compactor untuk
penambangan
memadatkan area
dan lereng
timbunan
akhir
2. Mengatur geometri
penambangan
area timbunan sehingga
menghasilkan FK diatas
Lereng longsor B 2 5-E E 3 20-L
1.1 atau FK yang
disarankan
3. Membuat perkuatan
dan penyanggan seperti
retaining wall,
counterweight atau soil
nailing
1. Melakukan penirisan
dengan membuat saluran
horizontal, vertikal, dan
Adanya genangan saluran irigasi
A 3 6-H D 4 21-L
air pada lereng 2. Melakukan
pemompaan air dan
mengalirkannya ke luar
area timbunan

Pengelolaan air asam tambang


Risk Assesment Final Risk Assesment
Nama Kegiatan Identifikasi Bahaya Pengontrolan Gambar
L C RL L C RL
Memastikan dimensi parit agar
tidak terlalu miring dan
menyesuaikan alat

Tidak bekerja pada hari hujan


Peralatan terbalik C 2 8H D 4 2L

Memasang camera pada front


dan rear alat buldozer sehingga
Pembuatan paritan dapat mengonrol pergerakan

Tidak membuat parit pada jalanan


Tertabrak dengan truck D 1 7H tambang yang sedang produktif E 2 16M
atau banyak dilalui

Melakukan pelatihan dan


Pemasangan pipa dan Cedera akibat salah
C 3 13M pendidikan sebelum melakukan E 5 25L
pompa pemasangan alat
pemasangan

Tidak bekerja pada hari hujan


Pembuatan
Sedimentary Pond Peralatan amblas C 2 8H E 5 25L
dan Safety Pond Menyediakan Standard Operating
Procedure (SOP) mengenai cara
pengendalian unit amblas

Memastikan area yang dipijak


untuk pengambilan sampel aman
dan stabil
Pengambilan sampel
Terperosok kedalam
air untuk uji C 3 13M Pastikan mempunyai kemampuan E 5 25L
kolam
laboratorium untuk berenang

Menggunakan PPE yang tepat dan


sesuai

Pemeliharaan pipa Menggunakan PPE yang tepat dan


Jatuh dan terpeleset C 3 13M E 4 23L
dan pompa sesuai
Penggalian batu gamping
Risk Assesment Final Risk Assesment
Nama kegiatan Identifikasi Bahaya Pengontrolan Gambar
L C RL L C RL

Tidak bekerja pada hari hujan

Peralatan amblas C 2 8H Menyediakan Standard D 4 21L


Operating Procedure mengenai
cara pengendalian unit amblas

Memastikan semua alat bekerja


pada area yang aman

Excavator Membuat SOP untuk tidak


melakukan Excavator terbalik C 2 8H bekerja pada area yang tidak D 4 21L
penggalian aman

Melakukan pengawasan
terhadap area penggalian

Melakukan pemantauan intensif


pada lereng front
Excavator tertimbun
C 1 4C D 4 21L
longsor
Tidak bekerja pada area lereng
yang tidak aman

Memastikan area front


pekerjaannya cukup

Melakukan pelatihan untuk


operator
Dumptruck komunikasi jika
sudah mendekati area front

Excavator menabrak Membuat tanggul pembatas


C 3 13M E 3 20L
dumptruck (safety berm) antara unit
Excavator dan unit Dump
Truck

Membuat Rambu STOP di area


Excavator
Loading
melakukan
pemuatan Membuat lighting towerdi area
Loading
Menyediakan Standard
Operating Procedure (SOP)
seperti pekerja harus
menggunakan goggle dan
masker

Memberikan pelatihan
mengenai kerja bugar (Fit For
Work) kepada semua operator
Benturan antara unit
bucket Excavator
C 3 13M E 3 20L
dengan body Dump
Truck
Membuat program Fatigue
Check
Membuat tiang pembatas antara
unit Dump Truck dan unit
Excavator
Penggalian termasuk kontrol kualitas mineral bukan logam dan batuan sebelum dilakukan pengendalian

Risk Assesment Final Risk Assesment


Nama Kegiatan Identifikasi Bahayaa Pengontrolan Gambar
L C RL L C RL

Tidak bekerja pada hari hujan

Peralatan amblas C 2 8H D 4 21

Menyediakan Standard Operating


Procedure (SOP) mengenai cara
pengendalian unit amblas

Excavator melakukan Memastikan semua alat bekerja


penggalian pada tempa yang aman

Excavator terbalik C 2 8H D 4 21L


Membuat SOP untuk tidak bekerja
pada area yang tidak aman

Melakukan pengawas terhadap


area penggalian

Melakukan pemantauan intensif


pada lereng front
Excavator tertimbun
C 1 4C D 4 21L
longsor

Tidak bekerja pada area lereng


yang tidak aman

Memastikan area front


pekerjaannya cukup

Melakukan pelatihan untuk


operator

Dumptruck komunikasi jika


sudah mendekati area front

Membuat tanggul pembatas


(safety berm) antara unit
Excavator menabrak
C 3 13M Excavator dan unit Dump E 3 20L
dumptruck
Truck

Membuat Rambu STOP di area


loading
Excavator melakukan
pemuatan Membuat lighting tower di area
loading
Menyediakan Standard
Operating Procedure (SOP)
seperti pekerja harus
menggunakan google dan
masker

Memberikan pelatihan
mengenai kerja bugar (Fit For
Work) kepada semua operator
Benturan antara unit
bucket Excavator
C 3 13M E 3 20L
dengan body Dump
Truck Membuat program Fatigue
Check

Membuat tiang pembatas antara


unit Dump Truck dan unit
Excavator

Membuat SOP untuk melakukan


Petugas dapat
kontrol kualitas
tertabrak oleh
D 1 7H E 3 20L
excavator ataupun
dumptruck
Berkomunikasi dengan
Kontrol kuliatas operator sebelum melakukan
mineral bukan kontrol
logam dan batuan
sebelum dilakukan
penggalian
Melakukan pemantauan intensif
Petugas tertimbun pada lereng front
D 1 7H D 4 21L
longsor

Tidak bekerja pada area lereng


yang tidak aman
Penumpukan mineral bukan logam dan batuan
Risk Assesment Final Risk Assesment
Nama Kegiatan Identifikasi Bahaya Pengontrolan Gambar
L C RL L C RL

Membuat tempat parkir khusus


untuk unit kendaraan kecil di
Unit Dump Truck
dekat Lighting Tower (LT)
menabrak unit
kendaraan kecil A 1 1C D 1 7H
(seperti mobil
operasional pekerja )

Memberikan pelatihan bagi


para pengemudi kendaraan
kecil mengenai peraturan lalu
Unit Dump Truck lintas tambang bagi kendaraan
manuver di area kecil
samping (waste
dump )

Membuat tanggul pembatas


(safety berm) yang aman dan
Unit Dump Truck sesuai standar yaitu setengah
melewati tanggul dari tinggi alat angkut terbesar
acuan dumping
A 1 1C D 1 7H
(safety berm)
sehingga bisa jatuh
dan
Memberikan pelatihan bagi
para pengemudi Dump Truck
mengenai cara manuver dengan
baik dengan tetap
memperhatikan batas kecepatan

Membuat tanggul pembatas


Unit Dump Truck (safety berm) yang aman dan
terperosok sehingga sesuai standar yaitu setengah
dapat menyebabkan dari tinggi alat angkut terbesar
Unit Dump Truck
adanya kerusakan B 1 2C D 1 7H
melakukan Dumping
alat, muatan tumpah,
dan luka ringan
hingga berat

Melakukan safety briefing


mengenai kondisi tananh area
dumping (kandungan air,
kekerasan, dll) sebelum
bekerja
Peralatan penambangan mineral bukan logam dan batuan termasuk pemeliharaan dan perawatan
peralatan
Risk Assesment Final Risk
Nama Kegiatan Identifikasi Bahaya Pengontrolan Gambar
L C RL L C RL
Material tanah
Melandaikan
tempat berpijak
A 1 1-E lereng hingga C 3 13-M
memiliki
batas yang cukup
kemiringan
Mengatur agar
penggalian tidak
dilakukan saat
Material tanah
hujan
tempat berpijak
A 1 1-E Membuat material C 3 13-M
memiliki tekstur
keras di atas
yang lunak
material lembek
Pengupasan tersebut
material (pengecoran)
overburden Debu yang
Lakukan
beterbangan akibat B 4 14-M D 5 24-L
penyiraman jalan
proses penggalian
Memberi aba -
Jarak yang terlalu aba saat backhoe
berdekatan antar B 3 9-H akan melakukan D 4 21-L
backhoe swipping atau
mobilisasi
Memberikan
Operator
pelatihan bekerja
mengalami A 1 1-E C 3 13-M
dan program
kelelahan bekerja
fatigue check
Tertimpa alat - alat Menyimpan alat
mekanis berat saat B 3 9-H di temapt yang D 5 24-L
pengecekan aman
Membersihkan
Terpeleset tempat kerja
C 5 22-L E 5 25-L
tumpahan oli setelah selesai
bekerja
Perawatan dan
Debu akibat
pengelasan alat Membuka alat
membuka perkakas D 5 24-L E 5 25-L
di bengkel secara perlahan
lama
Mengenakan alat
Asap dan percikan
pelindung mata
api pengelasan B 2 5-E C 4 18-L
yang disertai kaca
terkena mata
gelap
Terhirup asap Menggunakan
B 2 5-E C 4 18-L
pengelasan masker
Operasional alat gali-muat termasuk pemeliharaan dan perawatan peralatan alat gali-muat
Risk Assesment Final Risk
Nama Kegiatan Identifikasi Bahaya Pengontrolan Gambar
L C RL L C RL
Material tanah tempat Melandaikan
berpijak memiliki A 1 1-E lereng hingga C 3 13-M
kemiringan batas yang cukup
Mengatur agar
penggalian tidak
dilakukan saat
Material tanah tempat hujan
berpijak memiliki A 1 1-E Membuat material C 3 13-M
tekstur yang lunak keras di atas
material lembek
tersebut
Kegiatan
(pengecoran)
Penggalian Batu
Debu yang
Gamping Lakukan
beterbangan akibat B 4 14-M D 5 24-L
penyiraman jalan
proses penggalian
Memberi aba -
Jarak yang terlalu aba saat backhoe
berdekatan antar B 3 9-H akan melakukan D 4 21-L
backhoe swipping atau
mobilisasi
Memberikan
Operator mengalami pelatihan bekerja
A 1 1-E C 3 13-M
kelelahan bekerja dan program
fatigue check
Tertimpa alat - alat
Menyimpan alat di
mekanis berat saat B 3 9-H D 5 24-L
temapt yang aman
pengecekan
Membersihkan
Terpeleset tumpahan tempat kerja
C 5 22-L E 5 25-L
oli setelah selesai
Perawatan bekerja
backhoe dan
Debu akibat membuka Membuka alat
pengelasan di D 5 24-L E 5 25-L
perkakas lama secara perlahan
bengkel
Mengenakan alat
Asap dan percikan
pelindung mata
api pengelasan B 2 5-E C 4 18-L
yang disertai kaca
terkena mata
gelap
Terhirup asap Menggunakan
B 2 5-E C 4 18-L
pengelasan masker
Memosisikan
Adanya benturan
Kegiatan Loading backhoe agar lebih
antara bucket dengan B 3 9-H D 4 21-L
ke alat angkut atas dibanding alat
vessel alat angkut
angkut
Operasional alat angkut termasuk pemeliharaan dan perawatan peralatan angkut
Risk Assesment Final Risk
Nama Kegiatan Identifikasi Bahaya Pengontrolan Gambar
L C RL L C RL
Pengaturan desain
geoteknik jalan
Adanya longsoran di tambang
A 1 1-E C 3 13-M
jalan hauling Memasang safety line
di tepi jalan yang
menghadap lereng
Meratakan dengan
Jalan yang tidak rata
A 1 1-E motor D 3 17-M
atau bergelombang
grader/bulldozer
Debu yang
Lakukan penyiraman
beterbangan akibat B 4 14-M D 5 24-L
jalan
proses hauling
Mengusahakan agar
Muatan material yang saat proses loading
melebihi kapasitas A 2 3-E tidak melebihi C 2 8-H
volume dumptruck kapasitas yang telah
ditentukan
Melakukan
Jarak yang terlalu komunikasi antar
berdekatan antar B 3 9-H sesama pengemudi D 4 21-L
dumptruck Melakukan pengaturan
jarak
Tidak melakukan
Kegiatan hauling saat hujan
Hauling
Melakukan pengaliran
Jalan hauling yang
A 1 1-E air yang baik C 3 13-M
licin
Meratakan jalan
dengan motor
grader/bulldozer
Jalan gelap saat Mengecek lampu
malam hari dumptruck berfungsi
menimbulkan jalan B 2 5-E dengan baik D 3 17-M
berbahaya saat Memberi penerangan
dilalui di setiap sisi jalan
Menentukan batas
Dumptruck terlalu
B 1 2-E kecepatan yang aman C 4 18-L
melaju dengan cepat
di jalan tambang
Mengatur arus lalu
Dumptruck berjalan lintas di jalan
terlalu dekat dengan B 1 2-E tambang dengan baik C 3 13-M
tepi lereng Memberi safety line
di dekat tepi lereng
Memberikan pelatihan
Operator mengalami
A 1 1-E bekerja dan program C 3 13-M
kelelahan bekerja
fatigue check
Tertimpa alat - alat
Menyimpan alat di
mekanis berat saat B 3 9-H D 5 24-L
temapt yang aman
pengecekan
Membersihkan tempat
Terpeleset tumpahan
C 5 22-L kerja setelah selesai E 5 25-L
Perawatan oli
bekerja
Dumptruck dan
Debu akibat
kegiatan Membuka alat secara
membuka perkakas D 5 24-L E 5 25-L
mengelas di perlahan
lama
bengkel
Asap dan percikan Mengenakan alat
api pengelasan B 2 5-E pelindung mata yang C 4 18-L
terkena mata disertai kaca gelap
Terhirup asap
B 2 5-E Menggunakan masker C 4 18-L
pengelasan
Pemeliharaan dan perawatan peralatan pendukung
Risk Assesment Final Risk
Nama Kegiatan Identifikasi Bahaya Pengontrolan Gambar
L C RL L C RL
Tertimpa alat - alat
Menyimpan alat di
mekanis berat saat B 3 9-H D 5 24-L
tempat yang aman
pengecekan
Memastikan bahwa
Adanya potensi area sekitar aman
Pemeli-haraan A 2 3-E C 2 8-H
kebakaran alat dari percikan api
peralat-an
Selalu sedia APAR
pendukung
Adanya pengaturan
Bau cat yang
waktu saat proses
terhirup saat
C 4 18-L pengecatan E 5 25-L
proses pengecatan
Selalu menggunakan
alat
masker
Asap dan percikan Mengenakan alat
Perawa-tan api pengelasan B 2 5-E pelindung mata yang C 4 18-L
peralatan terkena mata disertai kaca gelap
pendukung Terhirup asap Menggunakan
B 2 5-E C 4 18-L
pengelasan masker
Pengoperasian, Pemeliharaan dan Perawatan terhadap Fasilitas Pengolahan dan/atau Pemurnian, serta Penanganan Material
Risk Assesment Final Risk Assesment
Nama Kegiatan Identifikasi Bahaya Pengontrolan Gambar
L C RL L C RL

Hasil peledakan
bahan galian
dijadikan berupa
Terkena lemparan bongkahan kecil
material (bahan galian) B 3 9H C 3 13M
sangat keras dari Crusher
Membuat desain
mekanis dan juga
tata ruang
Crusher yang
memadai

Dilakukan pelatihan
secara ketat untuk
Pengoperasian operator
Fasilitas Tergulingnya Alat Angkut
C 1 4E D 1 7H
Pengolahan kedalam Crusher
Memasang tanda
peringatan adanya
Crusher jauh dari
lokasi sebagai
pembatas

Diberikan
Proses Crushing
peringatan dan juga
menghasilkan debu yang B 5 19L C 5 22L
tanda jarak aman
akan terkena
dari Crusher

Melakukan
Daya crushing kurang kuat perawatan dan
dikarenakan alatnya yang monitoring pada
Perawatan kurang kuat untuk alat pengolahan
Fasilitas menghancurkan seluruh D 3 17M secara teratur D 5 24L
Pengolahan bongkahan batuan
sehingga membuat batu
terlempar Diberikan
peringatan dan juga
tanda jarak aman
dari Crusher
Diterapkan
pemeriksaan jalan,
pondasi tanah serta
Area sekitar fasilitas
Pemeliharaan geologis pada area
pengolahan longsor
Fasilitas C 1 4C yang aman D 5 24L
karena pondasi tanah yang
Pengolahan
tidak kuat Adanya tanda batas
aman untuk area
yang rawan akan
longsor
Penempatan Sisa Hasil Pengolahan dan/atau Pemurnian
Risk Assesment Final Risk Assesment
Nama Kegiatan Identifikasi Bahaya Pengontrolan Gambar
L C RL L C RL

Memantau kondisi dan batas


kekuatan lereng
Tidak kuatnya tanah
yang menopang
fasilitas pengolahan C 1 4C D 2 12H
yang dapat
Melakukan SOP jarak aman dari
mengakibatkan longsor
tanah yang berpotensi longsor
atau tidak kuat

Membuang waste jauh dari


sumber air untuk masyarakat
Penempatan Sisa Waste hasil sekitar
Hasil Pengolahan pengolahan yang
C 3 13M D 3 17M
dibuang keluar daerah
IUP
Melakukan pengolahan sesuai
dengan AMDAL

Waste hasil Melakukan pengendalian hasil


pengolahan akan limbah yang berbahaya serta
D 3 17M D 4 24L
menjadi limbah yang memberi tanda jarak aman dari
berbahaya tempat pembuangan

Menampung cairan flotasi


terlebih dahulu sebelum
Cairan flotasi memiliki dilepaskan ke lingkungan
Penempatan Sisa kadar bahan kimia
A 1 1E D 3 17M
Hasil Pemurnian diatas ambang batas
Melakukan kontrol kimia untuk
yang ditentukan KLH
mengurangi zat kimia berbahaya
bagi lingkungan
Pengecilan Ukuran, Pemantauan Ukuran Umpan dan Produk, termasuk Pemeliharaan dan Perawatan Peralatan
Risk Assesment Final Risk Assesment
Nama Kegiatan Identifikasi Bahaya Pengontrolan Gambar
L C RL L C RL

Menggunakan APD sesuai


ketentuan SOP
Terkena material keras
C 2 8H E 2 16M
dari crusher
Membuat laju pengumpanan
sesuai dengan kapasitas
aman crusher

Proses Pengecilan Operator masuk Diadakan batas jarak aman


C 1 4C D 1 7H
Ukuran Material kedalam crusher saat alat beroperasi

Kelistrikan yang kurang Memastikan dan memantau


layak yang dapat C 2 8H kabel dan perangkat alatnya D 4 21L
mengakibatkan setrum dalam keadaan layak pakai

Saat pemantauan atau


perawatan, dipastikan alat
dalam keadaan tidak
Terjepitnya operator beroperasi
B 2 5C D 2 12H
dalam alat

Terdapat ruang yang cukup


untuk perawatan dan
pemantauan

Pemantauan Ukuran
Umpan dan Produk
serta Pemeliharan dan Suara bising pada alat C 2 8H Menggunakan earplug D 4 21L
Perawatan Alat

Menggunakan APD yang


Terpeleset C 5 22L sesuai serta memastikan D 5 24L
tempat berpijak yang aman
Risk Assesment Final Risk Assesment
Nama Kegiatan Identifikasi Pengontrolan Gambar
Bahaya L C RL L C RL
1. Melakukan
penggantian sesuai
dengan prosedur
yang benar
2. Pekerjaan
dilakukan lebih dari
Pemompaan air
1 orang
dengan pompa
3. Memastikan
alat dalam keadaan
kering
Tersengat arus 4. Menggunakan APD
listrik genset
pompa C 2 8-H D 4 21-L `
1. Memastikan keadaan
sebelum dan sesudah
pemeliharaan dalam keadaan
Pembuatan sumur
semula atau kering
penampung air
Jatuh 2. Melakukan pekerjaan
terpeleset ke dengan hati-hati dan fokus
dalam sumuran B 3 9-H 3. Memakai APD Lengkap D 5 24-L

1. Jangan mendekati
sambungan pipa yang beresiko
terjadinya semburan 2. Jaga
jarak dengan bagian pipa yang
baru diperbaiki
3. Gunakan kacamata dan apd
Pembuangan air hasil
lengkap
pemompaan
Kebocoran air A 4 10-H C 5 22-L

1. Memastikan jalur pompa


langsungke kolam penyaliran 2.
Pencemaran Melakukan pengecekan berkala
lingkungan A 3 6-H kondisi selang dan pipa D 4 21-L
1. Melakukan
penggantian sesuai
dengan prosedur
yang benar
2. Pekerjaan
dilakukan lebih dari
1 orang
3. Memastikan
alat dalam keadaan
Tersengat arus kering
listrik mesin 4. Menggunakan APD
pompa C 2 8-H D 4 21-L
Identifikasi Risk Assesment Final Risk Assesment
Nama Kegiatan Pengontrolan
Bahaya L C RL L C RL Gambar
1. Jaga jarak minimal antar alat
angkut
2. Memberikan pelatihan bagi
para pengemudi Dump Truck
mengenai peraturan lalu lintas
tambang
3. Memasang sensor/bendera
pada kendaraan kecil sehingga
Terjadi tetap terpantau
tabrakan antar
alat angkut A 4 10-H B 4 14-M
Alat angkut
menabrak
lereng atau B 3 9-H D 4 21-L
1. Melakukan pengecekan
kesehatan sebelum melakukan
pekerjaan
Supir alat 2. Melakukan peregangan
angkut sejenak
Pengoperasian alat mengalami 3. Memperbaiki komunikasi
angkut fatigue/kelela dan menggalakan budaya
han A 2 3-E keselamatan D 3 17-M

1. Pastikan konsidi jalan tidak


basah/licin/berlumpur
2. Komunikasi yang jelas
dengan simbol atau tanda yang
mudah dipahami antara
elemen
Alat angkut 3. Memastikan kendaraan
tergelincir dalam kondisi baik sebelum
karena pemuka dioperasikan
kerja yang licin C 1 4-E D 3 17-M

1. Memastikan faktor
keamanan ereng tercukupi
2. Memasang perkuatan pada
lereng
Adanya erosi 3. Melakukan pemantauan
lereng pada terhadap lereng secara berkala
jalur angkut A 4 10-H B 4 14-M

Perawatan dan Pemeliharaan Alat Angkut


Identifikasi Risk Assesment Final Risk Assesment
Nama Kegiatan Pengontrolan Gambar
Bahaya L C RL L C RL

1. Melakukan penggantian
sesuai dengan prosedur
yang benar
2. Pekerjaan dilakukan lebih
Tersengat dari 1 orang
aliran listrik 3. Memastikan
saat kegiatan alat dalam keadaan
pengecekan kering
alat angkut di 4. Menggunakan APD
bengkel C 2 8-H D 4 21-L

Bahaya karena
alat angkut 1. Mengisolasi atau me-lock out
yang sedang alat angkut yang sedang
diperbaiki diperbaiki
tidak di isolasi B 3 9-H 2. Menggunakan APD Lengkap D 5 24-L
1. Menempatkan
barang sesuai pada
Perawatan dan tempatnya
Pemeliharaan Alat Pekerja 2. Menempatkan
Angkut tersandung barang sesuai pada
peralatan tempatnya
pemeliharaan 3. Menggunakan APD lengkap
di bengkel A 4 10-H C 5 22-L

1. Memastikan semua
peralatan dalam keadaan aman
dan tidak membahayakan
2. Memastikan semua
Tertimpa suku peralatan dalam keadaan aman
cadang alat dan tidak membahayakan
angkut B 3 9-H 3. Menggunakan APD lengkap D 4 21-L
1. Menggunakan APD lengkap
2. Melakukan penggantian
sesuai dengan prosedur yang
Terbentur benar
bagian-bagian 3. Memastikan alat dalam
truk pada saat keadaan aman sebelum
perawatan B 3 9-H perawatan C 4 18-L

LALU LINTAS
Identifikasi Risk Assesment Final Risk Assesment
Nama Kegiatan Pengontrolan Gambar
Bahaya L C RL L C RL

Tertabrak alat 1. Menggunakan APD Lengkap


angkut yang 2. Memasang tanda atau rambu
sedang 3. pekerja memperhatikan
melintas saat setiap peralatan
memasang tambang yang sedang
rambu C 1 3L beroperasi D 3 17-M
pengaturan lalu
lintas di jalur angkut

1. Menggunakan APD Lengkap


Alat angkut 2. Memasang tanda atau rambu
menabrak 3. pekerja memperhatikan
dinding lereng setiap peralatan tambang yang
penambangan B 2 5-E sedang beroperasi D 5 24-L
Identifikasi Risk Assesment Final Risk Assesment
Nama Kegiatan Pengontrolan Gambar
Bahaya L C RL L C RL
1. Operator selalu memastikan
bahwa jalur yang digunakan
Truck aman dari ancaman bahaya
Proses pengangkutan menabrak 2. Pekerja lapangan
overburden / pekerja, alat menggunakan penanda yang
A 1 1-E C 1 4-E
material granit berat lain, dan dapat dilihat oleh operator
dengan truc kendaraan seperti (batang panjang dengan
kecil lainnya bendera kecil)

1. Menggunakan APD yang


Material jatuh
lengkap
dari truck dan
2. Kapasitas
menimpa
truck tidak melebihi
pekerja, B 1 2-E
kapasitas yang telah ditentukan
kendaraan
3. Membuat jalan yang rata
kecil atau alat
Membuat jalan yang rata
berat lainnya

1. Perlunya jalur komunikasi


Terjadi
yang baik dan 2 arah
tabrakan
2. Memonitor truk yang
antara truk C 1 4-E D 4 21-L
lain apabila sedang standby
dengan truk
atau akan beroperasi
yang lainnya
Truk pada saat 1. Memberikan rambu rambu
mengangkut yang jelas di setiap tikungan
ore/waste 2. Memberikan rambu rambu
menabrak C 2 8-H yang jelas di setiap D 4 21-L
dinding tikungan
samping jalan
tambang

1. Melakukan pengecekan
Pengendara
kesehatan sebelum melakukan
truk
pekerjaan
mengalami A 2 3-E D 3 17-M
2. Melakukan pengecekan
kelelahan atau
kesehatan sebelum melakukan
fatigue
pekerjaan

1. Memastikan keadaan
dari pengendara sebelum
bekerja
Truk tergelincir
2. Memastikan keadaan
pada saat C 3 13-M D 4 21-L
dari pengendara sebelum
beroperasi
bekerja
3. Memastikan jalan sesuai
dengan kriteria jalan yang baik
1. Menempatkan
barang sesuai pada
tempatnya
Pekerja 2. Memberikan
Perawatan dan tersandung pengetahuan
pemeliharaan alat peralatan C 4 18-L kepada pekerja agar E 5 25-L
angkut truck pemeliharaan selalu waspada
di bengkel terhadap benda benda di
sekeliling
3. Menggunakan
APD yang lengkap
Adanya oli
1. Memastikan keadaan
yang tumpah
sebelum dan sesudah
pada saat
pemeliharaan dalam keadaan
pemeliharaan B 3 9-H
semula atau kering
truk yang
2. Melakukan pekerjaan
menyebabkan
dengan hati-hati dan fokus
terpeleset
2.2.1. Menggunakan APD
Terjepit pada
2.2.2. Melakukan penggantian
saat
C 3 13-M sesuai dengan prosedur yang D 4 21-L
penggantian
benar
bagian truk

Tertimpa 1. Memastikan semua


sparepart truk peralatan dalam keadaan aman
saat dan tidak membahayakan
B 3 9-H C 4 18-L
penggantian 2. Menghindari peralatan
bagian-bagian yang menggelantung
truk

Pekerja 2.3.1. Menggunakan APD 2.3.2.


tersengat Melakukan penggantian sesuai
listrik saat dengan prosedur yang benar
C 2 6-M D 4 8-H
mengatur 2.3.3. Pekerjaan dilakukan lebih
tegangan listrik dari 1 orang 2.3.4. Memastikan
tru alat dalam keadaan kering

3.1.1. Menggunakan APD


3.1.2. Melakukan penggantian
Terbentur
sesuai dengan prosedur yang
Perawatan peralatan bagian-bagian
B 3 9-H benar C 4 18-L
pendukung truk pada saat
3.1.3. Memastikan alat dalam
perawatan
keadaan aman sebelum
perawatan
Identifikasi Risk Assesment Final Risk Assesment
Nama Kegiatan Pengontrolan Gambar
Bahaya L C RL L C RL
1. Menggunakan APD yang
lengkap
Material jatuh dari 2. Laju pengumpanan yang
conveyor dan sesuai dengan kapasitas
menimpa pekerja Pekerja terluka konveyor dan tidak melebihi
atau alat berat lain atau cidera C 2 8-H kapasitas D 3 17-M

1. Menggunakan APD yang


Pekerja dapat lengkap
Tersangkut pada terluka atau 2. Memastikan conveyor benar-
conveyor cedera C 2 8-H benar dalam keadaan mati D 3 17-M

Pembagian Tugas Masing-Masing Anggota


Nama NIM Tugas
Aditya fadhil Rahman 12117051 A. Deskripsi Umum
 Denah tata letak infrastruktur
 Penampang memanjang dan melintang penambangan
B. Perencanaan SMKP
 Poin 29 : Pengoperasian, pemeliharaan dan
perawatan terhadap fasilitas pengolahan dan/atau
pemurnian, serta penanganan material
 Poin 34 : Penempatan sisa hasil pengolahan dan/atau
pemurnian
 Poin 36 : Pengecilan ukuran, pemantauan ukuran
umpan dan produk, termasuk pemeliharaan dan
perawatan peralatan
Abiyyu Alghifary 12118019 A. Deskripsi Umum
 Target produksi ore dan overburden/waste dari
development sampai dengan umur tambang (Life of
Mine/LOM)
 Jumlah personil serta struktur organisasi

B. Perencanaan SMKP
 Poin 38 : Pengurangan kadar air (dewatering),
termasuk pemeliharaan dan perawatan peralatan
 Poin 41 : Pengangkutan, pemeliharaan, dan
perawatan serta pengeturan lalu lintas di jalur angkut
 Poin 42 : Alat angkut menggunakan truk termasuk
pemeliharaan dan perawatan peralatan
 Poin 43 : Pengangkutan menggunakan konveyor
termasuk pemeliharaan dan perawatan peralatan
Candra Arayudha 12118039 A. Deskripsi Umum
Alur proses kegiatan yang akan dianalisis
B. Perencanaan SMKP
 Poin 12 : Peralatan penambangan mineral bukan
logam dan batuan termasuk pemeliharaan dan
perawatan peralatan
 Poin 22 : Operasional alat gali-muat termasuk
pemeliharaan dan perawatan peralatan
 Poin 23 : Operasional alat angkut termasuk
pemeliharaan dan perawatan peralatan
 Poin 27 : Peralatan pendukung termasuk
pemeliharaan dan perawatan peralatan
Muthia Nabila TF 12118059 A. Deskripsi Umum
Jenis dan jumlah peralatan tambang utama dan pendukung
yang digunakan
B. Perencanaan SMKP
 Poin 1 : Pelaksanaan kegiatan eksplorasi,
pengelolaan conto, dan bangunan tempat
penyimpanan conto
 Poin 2 : Pembersihan lahan, pengupasan batuan
penutup, dan pengupasan material lumpur
 Poin 3 : Pekerjaan pengeboran lubang ledak
termasuk evakuasi terhadap kejadian meledaknya
bahan peledak akibat petir
 Poin 4 : Penimbunan, pemantauan, pemeriksaan, dan
pemeliharaan kestabilan timbunan batuan penutup,
penimbunan inpit, dan penimbunan material lumpur
 Poin 6 : Pemantauan, pemeriksaan, dan
pemeliharaan kstabilan lereng penambangan dan
lereng akhir penambangan yang paling kurang
meliputi geometrid an dimensi lereng tetap terjaga:
pergerakan lereng (displacement), metode
pemantauan, alat pantau dan penempatannya, tingkat
kejenuhan air; dan/atau ground vibration akibat
kegiatan peledakan, evaluasi hasil pemantauan, dan
pemeriksaan, serta tindak lanjut hasil evaluasi
Aqsa Bintoro 12118079 A. Deskripsi Umum
Jam kerja, shift kerja,
Perencanaan SMKP
 Poin 7 : Pengelolaan air tambang
 Poin 8 : Penggalian mineral dan batubara
 Poin 9 : Penggalian termasuk kontrol kualitas
mineral bukan logam dan batuan sebelum dilakukan
penggalian
 Poin 10 : Penumpukan mineral dan batubara yang
mencakup kestabilan dan pemantauan tumpukan
 Poin 11 : Penumpukan mineral bukan logan dan
batuan

Bar Chart Rencana Kerja


Waktu Pelaksanaan
No Tugas Apr-21 Mei 2021
21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Studi literatur
Pembagian tugas
2 kelompok
Deskripsi umum
3 tambang
Kebijakan SMKP
4
Minerba
Perencanaan SMKP
5 Minerba
Perencanaan SMKP
6 Minerba
Organisasi dan
7 personil SMKP
Minerba
Menyusun laporan
8 kemajuan
Implementasi
9 SMKP Minerba
Pemantauan,
evaluasi dan tindak
10
lanjut SMKP
Minerba
Dokumentasi
11 SMKP Minerba
Tinjauan
Manajemin dan
peningkatan kinerja
12 SMKP Minerba
Analisis biaya
13
SMKP Minerba
Menyusun laporan
14 akhir
Membuat power
15 point
Pengumpulan
16
laporan akhir

Rencana Pembagian Kerja Selanjutnya

Nama NIM Pembagian Kerja


Aditya fadhil Rahman 12117051  Pemantauan, evaluasi, dan tindak lanjut SMKP
Minerba
 Dokumentasi SMKP Minerba
Abiyyu Alghifary 12118019  Implementasi SMKP Minerba
Candra Arayudha 12118039  Tinjauan manajemen dan peningkatan kinerja SMKP
Minerba
 Analisis biaya SMKP Minerba lengkap sesuai
peraturan perundang-undangan
Muthia Nabila TF 12118059  Dasar teori dan kebijakan yang berlaku
Aqsa Bintoro 12118079  Organisasi dan personil SMKP

Anda mungkin juga menyukai