PENDAHULUAN
1
1.2 Maksud dan Tujuan
Maksud dan tujuan dilaksanakannya Praktik Kerja Lapangan di PT Kerta Rajasa Raya
adalah untuk memenuhi persyaratan dalam pelaksanaan pembinaan sertifikasi calon Ahli K3
Umum dari Kementeriaan Tenaga Kerja RI yang diselenggarakan oleh PT.Mutiara Mutu
Sertifikasi. Adapun tujuan dari laporan Praktik Kerja Lapangan antara lain :
1. Mengidentifikasi penerapan keselamatan dan kesehatan kerja bidang pesawat uap, bejana
tekanan dan mekanik di PT Kerta Rajasa Raya Mojokerto
2. Mengidentifikasi resiko bahaya yang ditimbulkan dalam bidang pesawat uap, bejana
tekanan dan mekanik di PT Kerta Rajasa Raya Mojokerto
3. Menentukan upaya pengendalian dari resiko bahaya yang ditimbulkan dalam bidang
pesawat uap, bejana tekanan dan mekanik di PT Kerta Rajasa Raya Mojokerto
2
7. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan No. 38 tahun 2016 tentang Keselamatan dan
Kesehatan Kerja Pada Pesawat Tenaga dan Produksi
8. PER.04/MEN/1985 Tentang Pesawat Tenaga dan Produksi
9. Permenaker No. 8 Tahun 2020 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pesawat Angkat
dan Angkut
3
BAB II
KONDISI PERUSAHAAN
4
Gambar 2.2 Contoh Produk Jumbo Bag dan Woven Bag PT Kerta Rajasa Raya
2.1.2 Gambaran Khusus Perusahaan
PT Kerta Rajasa Raya memiliki komitmen untuk mengutamakan kepuasan konsumen
dan menghasilkan produk dengan kualitas terbaik. Produk yang dihasilkan dari PT Kerta
Rajasa Raya telah memenuhi standard sertifikasi ISO 9001. Pemeriksaan dan kontrol
terhadap produk dilakukan pada tiap proses produksi dan disesuaikan dengan permintaan
konsumen. PT Kerta Rajasa Raya juga memperhatikan kenyaman para pekerja, kebersihan
lingkungan, serta keselamatan dan kesehatan pekerja. Untuk menigkatkan kualitas dari
produk yang dihasilkan maka dilakukan penjadwalan maintenance, yang meliputi perawatan
peralatan, waktu pergantian komponen, dan menghitung waktu optimal dengan biaya
penggantian yang optimal. Hasil produksi dari perusahaan ini juga dijual untuk pasar
internasional seperti Malaysia, Singapura, Jepang, Australia, dan Amerika.
2.1.3 Visi dan Misi Perusahaan
Visi: PT Kerta Rajasa Raya sebagai produsen karung plastik dan aksesorisnya yang
terkemuka di dunia dengan menempatkan diri sebagai produsen global di industri
karung plastik internasional.
Misi: Membangun PT Kerta Rajasa Raya menjadi suatu perusahaan yang terus maju, tanggap
dapat dipercaya, memenuhi semua permintaan karung plastik dan aksesorisnya baik
untuk perdagangan domestik dan internasional.
2.1.4 Struktur Organisasi
Struktur organisasi adalah suatu gambaran sistematis tentang bagian-bagian, tugas-
tugas, tanggung jawab serta hubungan bagian-bagian yang terdapat dalam suatu badan atau
suatu lembaga. Struktur organisasi pada suatu perusahaan akan menggambarkan tugas,
wewenang, tanggung jawab yang dimiliki oleh karyawan. Dengan menggambarkan suatu
struktur organisasi yang ideal, maka pimpinan perusahaan memperoleh gambaran tentang
5
kualitas dan jumlah karyawan yang diperlukan. Berikut struktur organisasi di PT Kerta
Rajasa Raya:
3. Bejana tekanan dalam satu ruangan Operator meninggalkan tempat kerja pada
digunakan semua waktu pesawat atau mesin sedang
beroperasi
Tabel 2.2 Temuan Hasil Observasi Mekanik (Pesawat Tenaga dan Produksi) dan Alat
Angkut
Mekanik (Pesawat Tenaga dan Produksi) dan Alat Angkut
No. Positif Negatif
1. Tempat operator mesin cukup luas, Mesin belum dilakukan perawatan yang
aman, dan mudah dicapai maksimal
2. Terdapat alat perlindungan pada roda Operator belum memiliki lisensi
gigi yang terbuka pada pesawat atau
mesin yang bergerak
3. Jarak pemasangan pesawat atau mesin Operator tidak melakukan pengawasan
7
tidak membahayakan lalu lintas barang pada waktu pesawat atau mesin sedang
dan orang beroperasi
4. Pesawat atau mesin dilengkapi dengan Tidak ditemukan plat nama yang memuat
alat penghisap data pesawat atau mesin
8
BAB III
ANALISA DAN PEMECAHAN MASALAH
3.1 Penerapan Keselamatan Kerja Dan Kesehatan Kerja Dibidang Pesawat Uap,
Bejana Tekan Dan Mekanik
Menurut Peraturan Pemerintah No. 50 Tahun 2012 Tentang Sistem Manajemen
Keselamatan dan Kesehatan Kerja dalam pasal 1 ayat (1) menjelaskan system manajemen
keselamatan dan kesehatan kerja yang selanjutnya di singkat SMK3 adalah bagian dari
system manajemen perusahaan secara keseluruhan dalam rangka pengendalian resiko yang
berkaitan dengan kegiatan kerja guna terciptanya tempat kerja yang aman efisien dan
produksi.
Penetapan kebijakan K3 sebagaimana dimaksud yang dilaksanakan oleh pengusaha
paling sedikit harus meliputi kebijakan sebagimana berikut:
a. Melakukan tinjauan awal kondisi K3 yang meliputi :
1. Identifikasi potensi bahaya, penilaian dan pengendalian resiko
2. Perbandingan penerapan K3 dengan perusahaan dan sector lain yang lebih baik
3. Peninjauan sebab akibat yang membahayakan
4. Kompensasi dan gangguan serta hasil penilaian sebelumnya yang berkaitan dengan
keselamatan
5. Penilaian efesiensi dan efektivitas sumber daya yang disediakan.
b. Memperhatikan peningkatan kinerja manajemen K3 secara terus menerus
Memperhatikan masukan dari pekerja/buruh dan/atau pekerja/serikat buruh
Berikut analisis Penerapan K3 di PT Kerta Rajasa Raya di Bidang Pesawat Uap, Bejana
Tekan dan Mekanik.
9
Tabel 3.1 Analisa Temuan Positif Pada Bidang B
NO TEMUAN ANALISA MANFAAT YANG REKOMENDASI LANDASAN HUKUM
TIMBUL
1. Pagar Pengaman dapat - Dengan adanya Pagar Tetap melaksanakan Peraturan Pemerintah
mengamankan Bejana Pengaman di bejana perencanaan K3 agar No. 37 Tahun 2016
Tekanan jika terjadi tekanan tidak menghambat dapat meningkatkan Tentang Keselamatan
hal-hal yang tidak proses produksi. efektivitas dan Kesehatan Kerja
diinginkan perlindungan K3 dan Bejana Tekan dan
- Dengan adanya Pagar
produktivitas tenaga Tangki Timbun pasal 5
Pengaman tersebut saat
kerja ayat 2
perawat atau saat
pemeriksaan tidak
Gambar 3.1 Pagar Pengaman
mengganggu proses
pada Bejana Tekanan
produksi
2. Bejana tekan yang Apabila Terdapat alat Terdapat alat Peraturan Pemerintah
berisi gas dengan alat penetu berat gas maka pendeteksi jika terjadi No. 37 Tahun 2016
pengaman yang akan dapat menentukan preassuere berlebihan Tentang Keselamatan
sebagaimana dimaksud hasil dari volume bejana dan menerapkan dan Kesehatan Kerja
harus dilengkapi tekanan yang melebihi perlindungan K3. Bejana Tekan dan
dengan alat penentu ambang batas yang sudah Tangki Timbun pasal
berat atau gas campuran di tentukan. 17 ayat 1 sampai ayat 3
10
Gambar 3.2 Alat Pelindung
Bejana Tekanan
11
Tabel 3.2 Analisa Temuan Positif Pada Bidang Mekanik
3.3 Pengendalian Resiko Bahaya Yang Ditimbulkan Dalam Bidang Pesawat Uap,
Bejana Tekan Dan Mekanik
1. Dengan melakukan control secara berkala agar tidak terjadinya tekanan yang melebihi
ambang batas maksimal diperlukan adanya pengawasan dari Teanaga Ahli K3
Spesialis yang disebutkan dalam Peraturan Pemerintah No. 37 Tahun 2016 Tentang
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Bejana Tekan dan Tangki Timbun pasal 1 ayat (9)
dan pasal 3.
2. Pengurus atau pengusaha wajib menerapkan syarat-syarat K3 sebagaimana yang di
maksudnya pada pasal 1 dan dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan yang berlaku. Pasal 2 ayat (1) & (2)
13
BAB IV
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan yang terjadi dilapangan untuk pengawasan K3 bidang
Pesawat Uap, Bejana Tekanan dan Mekanik dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Penerapan keselamat dan kesehata kerja di PT Kerta Rajasa Raya Mojokerto pada
bidang Bejana Tekanan dan Mekanik masih banyak temuan-temuan hal yang tidak
sesuai dengan peraturan perundang-undangan K3. Dalam ruangan produksi dalam
bidang Bejana Tekanan masih belum adanya label atau tanda peringatan, ruang
terbatas, tidak ada operator atau penjaga yang bertanggung jawab.
2. Di PT Kerta Rajasa Raya Mojokerto masih banyaknya temuan-temuan resiko
bahaya yang ditimbulkan pada bidang Bejana tekanan dan mekanik salah satu
contonya bisa menimbulkan kecalakan kerja dan kesehatan kerja.
3. Pengendalian resiko yang terdapat di PT Kerta Rajasa Raya Mojokerto masih
belum sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 37 Tahun 2016 Tentang
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Bejana Tekan dan Tangki Timbun pasal 1 ayat
(9) dan pasal yang berbunyi setiap melakukan control secara berkala agar tidak
terjadinya tekanan yang melebihi ambang batas maksimal diperlukan adanya
pengawasan dari Teanaga Ahli K3 Spesialis.
4.2 Saran
Berdasarkan hasil pengamatan lapangan adapun saran yang diberikan untuk PT Kerta
Rajasa Raya Mojokerto dapat memperhatikan hasil sebagai berikut:
1. Perlu adanya operator atau petugas yang selalu memperhatikan bidang Pesawat
uap, Bejana Tekanan, mekanik
2. Perusahaan harus menerapkan Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang sesuai
dengan standar Peraturan perundang-undangan yang berlaku.
3. Diperlukan rekomendasi penambahan ahli K3 yang sesuai dengan bidangngnya.
Menimbang ketentuan yang di haruskan dalam peraturan perundang-undangan
tentang Keselamat dan Kesehatan Kerja, PT Kerta Rajasa Raya Mojokerto masih
belum sepenuhnya sesuai. Dikarenakan masih banyak kendala yang harus dibenahi
dan pembenahan tersebut membutuhkan biaya yang besar.
14
DAFTAR PUSTAKA
Peraturan Menteri Tenaga Kerja Nomor 04 Tahun 1985 tentang Pesawat Tenaga dan
Produksi
Peraturan Menteri Tenaga Kerja Nomor 08 Tahun 2010 tentang Alat Pelindung Diri
Peraturan Menteri Tenaga Kerja Nomor 08 Tahun 2020 tentang Keselamatan dan Kesehatan
Kerja Pesawat Angkat
Peraturan Menteri Tenaga Kerja Nomor 37 Tahun 2016 tentang Bejana Tekanan dan Tangki
Timbun
Peraturan Pemerintah Nomor 01 Tahun 1988 tentang Kualifikasi dan Syarat-Syarat Operator
Pesawat Uap
Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2012 tentang Sistem Manajemen Keselamatan dan
Kesehatan Kerja
Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan Peraturan Uap Tahun 1930
15