BAB I
PENDAHULUAN
1.1.3. Lokasi
PT. Kaltim Prima Coal (KPC) adalah perusahaan penghasil
batubara terbesar di Indonesia yang beroperasi di Sangatta, Kabupaten
Kutai Timur, Provinsi Kalimantan Timur. Sangatta terletak 180 km
sebelah utara Samarinda dan 310 km sebelah utara Balikpapan. PT. KPC
mempunyai sejumlah pit atau lokasi tambang yang dioperasikan oleh PT.
KPC dan kontraktor.
Secara umum, lokasi pertambangan PT. KPC dapat dibagi
menjadi 2 yaitu blok Lembak dan blok Samarinda. Blok Lembak berada
di luar Sangatta dan Blok Samarinda berada di sebelah utara Samarinda.
Blok Lembak dibagi menjadi dua yaitu daerah Pinang dengan luas 8.687
Ha dan daerah Bengalon seluas 19.227 Ha. Daerah pertambangan yang
aktif sekarang adalah daerah Pinang Barat yang terletak di kota Sangatta.
Pertambangan Sangatta terletak tidak jauh dari fasilitas pelabuhan di
Tanjung Bara yang dihubungkan dengan Over Land Conveyor sepanjang
kira-kira 13 km. Bengalon juga terletak tidak jauh dengan pantai dan
dihubungkan oleh jalan tambang sepanjang 22 km ke fasilitas pelabuhan
di Tanjung Bara.
Visi :
Misi :
a) Legal Division
b) Human Resources Development Division
c) External Affairs and Sustainable Development Division
d) Mining Development Division
e) Contract Mining Division
f) Mining Operation Division
g) Health Safety Environtment and Security Division
h) Mining Support Division Division
i) Coal Proccessing and Handling Division
j) Bussiness and Performance Improvement Division
k) Supply Chain Division
l) Finance Division
Dewasa ini penggunaan crane untuk pengangkatan dump body harus bisa se-
efisien mungking disamping juga harus memperhatikan factor keselamatan.Tujuan
analisa ini untuk menunjukkan tingkat efisiensi dan keselamatan penggunaan
overhead crane untuk menggantikan mobile crane dalam pengangkatan dump body
di PT Kaltim Prima Coal.
Penggunaan mobile crane selama ini dirasa masih kurang efisin dari segi waktu
dan dari segi keselamatan pun masih banyak kekurangan . transisi dari penggunaan
mobile crane ke overhead crane memiliki banyak keuntungan. Misalnya, jika mobile
crane penggunaannya harus menunggu dan akan mengganggu pengerjaan yang lain
diluar dump body disisi lain overhead crane bisa melakukan perkerjaan
pengangkatan dump body diwaktu yang dibutuhkan sehingga tidak mengganggu
pekerjaan yang lainnya. Pun dari sisi keselamatan , pada kondisi cuaca yang tidak
menentu memiliki resiko lebih kecil dari pada mobile crane karena letak yang
berada di workshop
Dalam dunia industri ini efisiensi waktu dan standard keselamatan dipandang
sebagai aspek yang penting .Dalam kaitan inilah transisi dari mobile crane ke
overhead crane sudah sangat tepat. Karena disamping dua aspek diatas penggunaan
overhead crane lebih menguntungkan dari sisi finalsial .
1.3 Tujuan
Bab II
Analisa
Di PT. Kaltim Prima Coal ini aturan untuk prosedur keselamatan sudah
sangat baik dan terlaksana dengan tepat .tapi , ada kekurangan untuk prosedur
pengangkatan dump body yang selama ini menggunakan media mobile crane.
Maka dari itu solusi untuk mengganti mobile crane ke overhead crane
untuk pengangkatan dump body akan sangat relevan karena area overhead crane
yang berada didalam workshop, sehingga overhead crane juga lebih aman untuk
pekerja yang mengoperasikannya.
2.2 Waktu
Dewasa ini, Industri menuntut untuk berproduksi lebih efektif dan efisien
guna menyeimbangkan anggaran pengeluaran dan pendapatan yang hasilnya
adalah keuntungan yang semaksimal mungkin . di PT. KPC ini, proses dari awal
sampai produksi sudah sangat baik. Analisa disini akan menitik beratkan pada
pengoperasian pengangkatan dump body
Saat ini KPC menggunakan mobile crane sebagai alat yang digunakan
untuk mengangkat dump body . proses pengangkatan ini dirasa kurang efektif
dan efisien karena untuk proses pengangkatan ini harus menunggu dan men-
schedule kan terlebih dahulu . Hal ini sangat merugikan karena akan
mengganggu proses pengerjaan yang lain.belum lagi jika mobile crane
mengalami delay. rataan terjadi penundaan pekerjaan (delay) sampai 12 jam dan
akan lebih menghambat laju produksi . belum lagi jika ada jadwal unschedule
yang mengharuskan pengangkatan dump body. Apabila mobile crane tidak
tersedia pasti akan menghambat laju produksi semakin besar .
Benarkan jika salah satu tumpuan dari benda lebih condong kearah
gravitasi maka beban terbagi merata ? ataukah mungkin memang salah satu dari
bagian benda terkena beban yang lebih ? .Distribusi beban ke benda kerja akan
sangat mempengaruhi seberapa besar gaya yang harus diberikan untuk
setidaknya sama dengan gaya yang diterima oleh pengait agar bisa melakukan
kerja kebenda .
Kondisi normal
∑MA = 0 ∑MB = 0
F . Xii – B . X = 0 F . Xii – A . X = 0
45 . 3 – B . 6 = 0 45 . 3 – A . 6 = 0
B = 22.5 A = 22.5
a. Kondisi 30̊̊̊
∑MA = 0̊̊̊
W . 3 cos 30 – B cos 30 = 0
B = 22.5
A=W–B
A = 45 - 22.5
A = 22.5
b. Kondisi 45
W . 3 cos 45 – B cos 45 = 0
B = 22.5
A=W–B
A = 45 - 22.5
A = 22.5
c. Kondisi 60̊̊̊
W . 3 cos 60 – B cos 60 = 0
B = 22.5
A=W–B
A = 45 - 22.5
A = 22.5
Mengapa distribusi beban sama besar disetiap sisinya saat kondisi benda berada
pada sudut kemiringan tertentu ? karena pada saat benda mengalami kemiringan tertentu
berarti benda mendapat gaya ke atas dalam beberapa saat, dan akan kembali ke posisi
dimana distribusi beban akan tersebar merata saat benda sudah tidak mendapat gaya
keatas tadi (gaya sesaat) yang dipengaruhi oleh waktu dan jarak .
Pada saat benda pada kondisi 30̊̊̊ , diketahui ω (kecepatan sudut 1.5 m/s) dan W
(berat benda 40 ton) :
S = 2π . r . 30̊̊̊/360̊̊̊ ω = ωo + ∫ 𝑎 𝑑𝑡
𝛼 = 2.25 / π
𝑑𝑠
t=
𝑑𝑣
𝑠𝑡 = 𝑠𝑜 + ∫ 𝑡 𝑑𝑣 F=m.α
t = π / 1.5 F = 3.2853084583
F (sesaat) = F . t
= 3.28530̊̊̊84583 . π / 1.5
= 6.880733945
S = 2π . r . 45/360̊̊̊ ω = ωo + ∫ 𝑎 𝑑𝑡
𝛼 = 1.5 / π
𝑑𝑠
t =
𝑑𝑣
𝑠𝑡 = 𝑠𝑜 + ∫ 𝑡 𝑑𝑣 F=m.α
F (sesaat) = F . t
= 3.28530̊̊̊84583 . π
= 6.880733945
Pada saat benda pada kondisi 60̊̊̊ , diketahui, r = 6 m ω (kecepatan sudut 1.5
m/s) dan W (berat benda 40 ton)
S = 2π . r . 60̊̊̊/360̊̊̊ ω = ωo + ∫ 𝑎 𝑑𝑡
𝛼 = 2.25 / 2π
𝑑𝑠
t =
𝑑𝑣
𝑠𝑡 = 𝑠𝑜 + ∫ 𝑡 𝑑𝑣 F=m.α
t = 2 π / 1.5 F = 1.6426542292
F (sesaat) = F . t
= 1.6426542292. 2π /1.5
= 6.880733945
Bab III
Laporan Kerja Praktek Halaman 18
Laporan Kerja Praktek
PENUTUP
Kesimpulan
Dengan menggunakan Overhead Crane sebagai pengangkat dump body ,proses
ini akan lebih baik dari pada penggunaan mobile crane sebagai pengankat dump body
karena berdasarkan tingkat keamanan ,biaya dan waktu overhead crane jauh lebih baik
dari pada mobile crane
Saran
Perusahaan yang menuntut untuk berproduksi lebih cepat dan seefisien mungkin,
seperti PT KPC harus menggunakan OHC sebagai pengangkat dump body untuk
menggantikan penggunaan mobile crane sebelumnya
Daftar Pustaka
http://listrik.org/pln/tarif-dasar-listrik-pln/
http://www.unitconversion.org/energy/newton-meters-to-kilowatt-hours-
conversion.html