Anda di halaman 1dari 20

Laporan Kerja Praktek

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Tinjauan Umum Perusahaan


1.1.1. Profil Perusahaan
PT. Kaltim Prima Coal (KPC) adalah perusahaan produsen batu
bara terbesar di Indonesia. Selama lebih dari 3 dekade sejak
penandatanganan kontrak izin tambang dengan pemerintah Indonesia
pada tahun 1982, PT KPC telah menyediakan pekerjaan bagi banyak
karyawan dari berbagai daerah, meningkatkan kehidupan masyarakat
sekitar di lingkungan operasionalnya, menghasilkan keuntungan bagi
para pemegang saham dan memberikan sumbangsih positif bagi
perekonomian Indonesia.

Nama Perusahaan : PT. Kaltim Prima Coal (KPC)


Alamat : Mining Support Division, M6-Building, Sangatta,
Kutai Timur, Kalimantan Timur 75611
Telephone : (0549) 521725
Fax : (0549) 521912
Tanggal Berdiri : 9 Maret 1982
Kepemilikan : PT. Bumi Resources Tbk. Bhira Investement Ltd.
Produk Utama : PT. KPC mempunyai produk utama batu bara yang
terbagi dalam tiga jenis berbeda. Masing- masing
mempunyai kandungan kalori yang bervariasi yaitu
Prima, Pinang, dan Melawan. Batu bara andalan dari
PT.KPC adalah Prima.
Jumlah Tenaga Kerja : ± 2.831 karyawan
Kontrak Area : PT. KPC mempunyai kontrak karya seluas 90.938 Ha
yang terletak 300 km sebelah utara dari Balikpapan
dan hanya 1° dari garis khatulistiwa.

Laporan Kerja Praktek Halaman 1


Laporan Kerja Praktek

1.1.2. Sejarah Pendirian


PT. Kaltim Prima Coal memiliki sejarah singkat sebelum
terbentuk menjadi sebuah perusahaan sebagai berikut:

Tahun 1930 : Ditemukan informasi tentang struktur geologi dan juga


cadangan batubara di Sangatta. Hal ini berdasarkan survey
pemetaan yang dilakukan oleh ahli geologi Belanda.
Tahun 1970 : PT. Rio Tinto Indonesia melakukan kegiatan percobaan
produksi.
Tahun 1978 : PT. Kaltim Prima Coal memenangkan tender pemerintah
Indonesia dan mendapatkan area seluas 7.900 km², meliputi
Sangatta, Bengalon, dan Separi Santan.
Tahun 1982 : PT. Kaltim Prima Coal menandatangani Perjanjian Karya
Pertambangan Batu Bara dengan Perum Batubara Bukit
Asam.
Tahun 1988 : PT. Kaltim Prima Coal mengadakan perjanjian membayar
royalti sebesar 13.5% pada PT. Tambang Batubara Bukit
Asam.
Tahun 1988 : Tambang dibuka.
Tahun 1989 : PT. Kaltim Prima Coal mulai membangun sarana dan
prasarana.
Tahun 1992 : Operasi produksi dan secara resmi dibuka oleh Presiden
Soeharto tepatnya pada tanggal 19 Februari 1992.
Tahun 1993 : Luas konsesi menjadi 14.460 Ha.

Secara konstitusional, PT. Kaltim Prima Coal didirikan


berdasarkan akta notaris No. 28 oleh Notaris Warda Sungkar Alurmei,
S.H. pada tanggal 9 Maret 1982 yang telah disahkan oleh Menteri
Kehakiman dengan Surat Keputusan Y.A.S/208/25 pada tanggal 16
maret 1982 dan telah di amandemen beberapa kali dan yang terakhir
melalui akte notaris No. 175 oleh Notaris Sutjipto, S.H pada tanggal 29
Juli 1997. Akte ini disahkan oleh Menteri Kehakiman pada 03 September
1997 dengan Surat Keputusan No.C2-8987-HT.01.04.TH.97 dan
dipublikasikan di Supplement No.810 of State Gazette No.11 06 Februari
1998.

Laporan Kerja Praktek Halaman 2


Laporan Kerja Praktek

1.1.3. Lokasi
PT. Kaltim Prima Coal (KPC) adalah perusahaan penghasil
batubara terbesar di Indonesia yang beroperasi di Sangatta, Kabupaten
Kutai Timur, Provinsi Kalimantan Timur. Sangatta terletak 180 km
sebelah utara Samarinda dan 310 km sebelah utara Balikpapan. PT. KPC
mempunyai sejumlah pit atau lokasi tambang yang dioperasikan oleh PT.
KPC dan kontraktor.
Secara umum, lokasi pertambangan PT. KPC dapat dibagi
menjadi 2 yaitu blok Lembak dan blok Samarinda. Blok Lembak berada
di luar Sangatta dan Blok Samarinda berada di sebelah utara Samarinda.
Blok Lembak dibagi menjadi dua yaitu daerah Pinang dengan luas 8.687
Ha dan daerah Bengalon seluas 19.227 Ha. Daerah pertambangan yang
aktif sekarang adalah daerah Pinang Barat yang terletak di kota Sangatta.
Pertambangan Sangatta terletak tidak jauh dari fasilitas pelabuhan di
Tanjung Bara yang dihubungkan dengan Over Land Conveyor sepanjang
kira-kira 13 km. Bengalon juga terletak tidak jauh dengan pantai dan
dihubungkan oleh jalan tambang sepanjang 22 km ke fasilitas pelabuhan
di Tanjung Bara.

Laporan Kerja Praktek Halaman 3


Laporan Kerja Praktek

1.1.4. Visi dan Misi Perusahaan

Visi :

“Produsen batubara terkemuka Indonesia untuk memenuhi kebutuhan dunia, yang


memberikan nilai optimal bagi semua pemangku kepentingan.”

Misi :

1. Memupuk budaya yang mengutamakan kesehatan, keselamatan dan lingkungan


dalam segala tindakan.
a) Mematuhi peraturan perundangan kesehatan, keselamatan, dan lingkungan
b) Berupaya tanpa henti mempromosikan budaya praktik terbaik dalam
pengelolaan kesehatan, keselamatan dan lingkungan.
2. Memelihara taat kelola perusahaan yang baik dan mempromosikan perusahaan
sebagai warga yang baik.
a) Mendukung pelaksanaan prinsip prinsip transparansi, tanggung-gugat,
tanggung jawab, integritas, dan keadilan.
b) Peka terhadap falsafah bangsa dalam kehidupan sehari-hari

3. Menyediakan lingkungan belajar untuk mencapai keunggulan dan meningkatkan


kesejahteraaan.
a) Mendorong pembedayaan karyawan
b) Memberikan pengakuan dan penghargaan atas kinerja yang unggul.
c) Mendorong teciptanya hubungan yang harmonis dan dinamis.

4. Mengoptimalkan nilai bagi semua pemangku kepentingan.


a) Memaksimalkan pengembalian investasi.
b) Memastikan para mitra diakui dan didorong memberikan pencapaian lebih
tinggi.
c) Mendorong terciptanya rasa saling memiliki, semangat kemitraan, dan
dukungan masyarakat terhadap operasi PT Kaltim Prima Coal.
d) Menunjukkan kepemimpinan dalam pengelolaan risiko para
pemangku kepentingan.

5. Menyelenggarakan praktik pengelolaan dan operasi terbaik untuk menghasilkan


produk dan kinerja berkualitas tinggi serta konsisten.
a) Terus menerus berupaya menjadi produsen batu bara yang efisien.
b) Minimalkan kerugian.
c) Memupuk budaya perbaikan berkesinambungan.

Laporan Kerja Praktek Halaman 4


Laporan Kerja Praktek

1.1.5. Tujuh Nilai Perusahaan

a) Keunggulan Mendorong pertanggungjawaban semua karyawan,


kontraktor dan pemasok untuk mencapai praktik yang terbaik dalam
segala hal.
b) Integritas Mendapatkan kepercayaan dan rasa hormat.
c) Transparansi Berupaya terus menerus untuk bersikap terbuka dan jujur
dalam semua tindakan.
d) Kegesitan Proaktif beradaptasi dengan situasi yang dinamis dengan
merangkul ide-ide baru dan menangkap peluang.
e) Pemberdayaan Mengembangkan karyawan dan masyarakat setempat
dengan mendorong mereka untuk mengambil inisiaif, inovatif dan
menjadi mandiri.
f) KerjasamaMencapai keunggulan melalui kerjasama antara manajemen,
karyawan danmitra.
g) Kepedulian Memperhatikan kebutuhan para pemangku kepentingan dan
memastikan kebutuhan tersebut dibahas secara berkelanjutan.

1.1.6. Struktur Organisasi PT.KPC


Struktur organisasi PT. Kaltim Prima Coal terdiri dari bagian-
bagian yang saling berintegrasi dan berhubungan satu dengan yang lain,
yang dipengaruhi oleh tujuan perusahaan. Pemilihan struktur organisasi
yang tepat sesuai dengan situasi dan kondisi perusahaan akan
mendukung tercapainya tujuan perusahaan secara keseluruhan. Sebagai
sebuah perusahaan besar, manajemen KPC terbagi atas dua belas divisi,
yaitu:

a) Legal Division
b) Human Resources Development Division
c) External Affairs and Sustainable Development Division
d) Mining Development Division
e) Contract Mining Division
f) Mining Operation Division
g) Health Safety Environtment and Security Division
h) Mining Support Division Division
i) Coal Proccessing and Handling Division
j) Bussiness and Performance Improvement Division
k) Supply Chain Division
l) Finance Division

Laporan Kerja Praktek Halaman 5


Laporan Kerja Praktek

1.1.7. Struktur Organisasi Mining Support Division PT.KPC


Adapun struktur organisasi Mining Support Division (MSD) PT.
Kaltim Prima Coal bertanggungjawab atas semua perawatan alat-alat
tambang maupun unit transportasi tambang, baik untuk servis rutin
maupun penggantian dengan alat atau unit baru. MSD juga
bertanggungjawab untuk semua contract maintenance alat tambang.
Dalam MSD terdiri dari 6 departemen sebegai berikut :

a) Haul Truck Maintenance


b) Heavy Equipment Maintenance
c) Excavator Maintenance
d) Maintenance System
e) Maintenance Service
f) Maintenance Support

Gambar.3 Struktur Organisasi Mining Support Division

Laporan Kerja Praktek Halaman 6


Laporan Kerja Praktek

1.2 Latar Belakang

Dewasa ini penggunaan crane untuk pengangkatan dump body harus bisa se-
efisien mungking disamping juga harus memperhatikan factor keselamatan.Tujuan
analisa ini untuk menunjukkan tingkat efisiensi dan keselamatan penggunaan
overhead crane untuk menggantikan mobile crane dalam pengangkatan dump body
di PT Kaltim Prima Coal.

Penggunaan mobile crane selama ini dirasa masih kurang efisin dari segi waktu
dan dari segi keselamatan pun masih banyak kekurangan . transisi dari penggunaan
mobile crane ke overhead crane memiliki banyak keuntungan. Misalnya, jika mobile
crane penggunaannya harus menunggu dan akan mengganggu pengerjaan yang lain
diluar dump body disisi lain overhead crane bisa melakukan perkerjaan
pengangkatan dump body diwaktu yang dibutuhkan sehingga tidak mengganggu
pekerjaan yang lainnya. Pun dari sisi keselamatan , pada kondisi cuaca yang tidak
menentu memiliki resiko lebih kecil dari pada mobile crane karena letak yang
berada di workshop

Dalam dunia industri ini efisiensi waktu dan standard keselamatan dipandang
sebagai aspek yang penting .Dalam kaitan inilah transisi dari mobile crane ke
overhead crane sudah sangat tepat. Karena disamping dua aspek diatas penggunaan
overhead crane lebih menguntungkan dari sisi finalsial .

Laporan Kerja Praktek Halaman 7


Laporan Kerja Praktek

1.3 Tujuan

a. Mengetahui distribusi beban(dump body) pada pengguanaan overhead crane


b. Mengetahui kelebihan penggunaan overhead crane disbanding dengan mobile
crane
c. Menghitung berapa biaya yang dikeluarkan antara overhead crane dan mobile
crane

1.4 Rumusan Masalah

a. Selama ini untuk pengangkatan dump body di workshop M6 pt kaltim prima


coal selalu menggunakan mobile crane sehingga kurang efektif dan efisien
b. Waktu yang harus ditentukan dulu(schedule) untuk meminjam mobile crane
menjadi kendala , karena disaat waktu yang mendadak dan mendesak tidak bisa
melakukan pengangkatan sehingga menggangu pekerjaan dan menghambat
produksi
c. Faktor keselamatan dengan menggunakan mobile crane tergolong riskan ,karena
area mobile crane berada diluar workshop
d. Dari segi maintenance dan opersional, biaya yang cenderung besar dikeluarkan
jika mobile crane digunakan untuk mengangkat dump body

Laporan Kerja Praktek Halaman 8


Laporan Kerja Praktek

Bab II
Analisa

2.1 Keselamatan Kerja

Salah satu cara untuk mencegah kecelakaan di tempat kerja adalah


dengan menetapkan dan menyusun prosedur pekerjaan dan melatih semua
pekerja untuk menerapkan metode kerja yang efisien dan aman ,dengan
demikian keselamatan pekerja maupun alat akan terjaga

Di PT. Kaltim Prima Coal ini aturan untuk prosedur keselamatan sudah
sangat baik dan terlaksana dengan tepat .tapi , ada kekurangan untuk prosedur
pengangkatan dump body yang selama ini menggunakan media mobile crane.

Banyak kekurangan yang ada jika pengangkatan dump body


menggunakan media mobile crane seperti tingkat keselamatan pekerja, karena
proses pengangkatan dump body dilakukan pada area terbuka. belum lagi
masalah cuaca yang berubah-ubah dan tidak menentu akan membuat tingkat
keselamatan pekerja menjadi semakin riskan .

Maka dari itu solusi untuk mengganti mobile crane ke overhead crane
untuk pengangkatan dump body akan sangat relevan karena area overhead crane
yang berada didalam workshop, sehingga overhead crane juga lebih aman untuk
pekerja yang mengoperasikannya.

Laporan Kerja Praktek Halaman 9


Laporan Kerja Praktek

2.2 Waktu

Dewasa ini, Industri menuntut untuk berproduksi lebih efektif dan efisien
guna menyeimbangkan anggaran pengeluaran dan pendapatan yang hasilnya
adalah keuntungan yang semaksimal mungkin . di PT. KPC ini, proses dari awal
sampai produksi sudah sangat baik. Analisa disini akan menitik beratkan pada
pengoperasian pengangkatan dump body

Saat ini KPC menggunakan mobile crane sebagai alat yang digunakan
untuk mengangkat dump body . proses pengangkatan ini dirasa kurang efektif
dan efisien karena untuk proses pengangkatan ini harus menunggu dan men-
schedule kan terlebih dahulu . Hal ini sangat merugikan karena akan
mengganggu proses pengerjaan yang lain.belum lagi jika mobile crane
mengalami delay. rataan terjadi penundaan pekerjaan (delay) sampai 12 jam dan
akan lebih menghambat laju produksi . belum lagi jika ada jadwal unschedule
yang mengharuskan pengangkatan dump body. Apabila mobile crane tidak
tersedia pasti akan menghambat laju produksi semakin besar .

Penggunaan mobile crane untuk pengangkatan dump body selama ini


dirasa kurang efektif dan efisien akan digantikan dengan overhead crane .
overhead crane memiliki beberapa kelebihan dibanding dengan mobile crane
salah satunya dari segi waktu . penggunaan overhead crane bisa digunakan tanpa
harus men-schedule kan terlebih dahulu jika terjadi kerusakan mendadak dan
mengharuskan pengangkatan dump body . terlebih diworkhop sudah ada crane
dengan ukuran maksimal 30 ton jadi hanya membeli lagi satu overhead crane .

Dalam dunia industri ini efisiensi waktu dipandang sebagai aspek


penting. Dalam kaitan ini juga mengganti mobile crane ke overhead crane untuk
proses pengangkatan dump body akan sangat tepat dan sesuai dengan kebutuhan

Laporan Kerja Praktek Halaman 10


Laporan Kerja Praktek

2.3 Maintenance cost

Pengendalian biaya operasional merupakan upaya memelihara


ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan agar tidak terjadi penyimpangan
dalam anggaran belanja industri, khususnya industri pertambangan . biaya
operasional yang semakin sedikit akan menambah saving operasional yang bisa
disimpan perusahaan .begitupun dalam hal perawatan (maintenance) alat .
semakin sedikit cost yang didikeluarkan maka akan banyak juga saving yang
didapatkan

Saat ini pengangkatan dump body di PT. KPC masih menggunakan


mobile crane . Penggunaan mobile crane sebagai alat untuk untuk mengangkat
dump body ini dirasa kurang ekonomis baik dari segi maintenance cost

Analisa gambar maintenance cost dalam table :

Laporan Kerja Praktek Halaman 11


Laporan Kerja Praktek

2.4 Analisa Beban Merata

Benarkan jika salah satu tumpuan dari benda lebih condong kearah
gravitasi maka beban terbagi merata ? ataukah mungkin memang salah satu dari
bagian benda terkena beban yang lebih ? .Distribusi beban ke benda kerja akan
sangat mempengaruhi seberapa besar gaya yang harus diberikan untuk
setidaknya sama dengan gaya yang diterima oleh pengait agar bisa melakukan
kerja kebenda .

Dump body . Distribusi beban dari dump body jika diangkat


menggunakan crane ,apakah distribusi beban akan tetap sama atau kah berbeda,
jika crane satu lebih condong ke atas dan crane ke 2 tetap pada posisi awal ?

Berikut merupakan ilustrasi beban pada crane beserta hitungannya:

Kondisi normal

∑MA = 0 ∑MB = 0

F . Xii – B . X = 0 F . Xii – A . X = 0

45 . 3 – B . 6 = 0 45 . 3 – A . 6 = 0

B = 22.5 A = 22.5

Laporan Kerja Praktek Halaman 12


Laporan Kerja Praktek

Kondisi jika benda condong 30̊̊̊,45,60̊̊̊

a. Kondisi 30̊̊̊

∑MA = 0̊̊̊

W . 3 cos 30 – B cos 30 = 0

45 . (3 cos 30) – B cos 30 = 0

B = 22.5

A=W–B

A = 45 - 22.5

A = 22.5

Laporan Kerja Praktek Halaman 13


Laporan Kerja Praktek

b. Kondisi 45

W . 3 cos 45 – B cos 45 = 0

45 . (3 cos 30) – B cos 45 = 0

B = 22.5

A=W–B

A = 45 - 22.5

A = 22.5

Laporan Kerja Praktek Halaman 14


Laporan Kerja Praktek

c. Kondisi 60̊̊̊

W . 3 cos 60 – B cos 60 = 0

45 . (3 cos 60) – B cos 60 = 0

B = 22.5

A=W–B

A = 45 - 22.5

A = 22.5

Laporan Kerja Praktek Halaman 15


Laporan Kerja Praktek

Mengapa distribusi beban sama besar disetiap sisinya saat kondisi benda berada
pada sudut kemiringan tertentu ? karena pada saat benda mengalami kemiringan tertentu
berarti benda mendapat gaya ke atas dalam beberapa saat, dan akan kembali ke posisi
dimana distribusi beban akan tersebar merata saat benda sudah tidak mendapat gaya
keatas tadi (gaya sesaat) yang dipengaruhi oleh waktu dan jarak .

Kalkulasi Distribusi Beban :

Pada saat benda pada kondisi 30̊̊̊ , diketahui ω (kecepatan sudut 1.5 m/s) dan W
(berat benda 40 ton) :

S = 2π . r . 30̊̊̊/360̊̊̊ ω = ωo + ∫ 𝑎 𝑑𝑡

S=π 1.5 = 0̊̊̊ + α π / 1.5

𝛼 = 2.25 / π
𝑑𝑠
t=
𝑑𝑣

𝑠𝑡 = 𝑠𝑜 + ∫ 𝑡 𝑑𝑣 F=m.α

π = 0̊̊̊ + t . 1.5 F = 45/9.81 . 2.25/π

t = π / 1.5 F = 3.2853084583

maka gaya sesaat pada rentan waktu (t) adalah :

F (sesaat) = F . t

= 3.28530̊̊̊84583 . π / 1.5

= 6.880733945

Laporan Kerja Praktek Halaman 16


Laporan Kerja Praktek

Pada saat benda pada kondisi 45 , diketahui, r = 6 m ω (kecepatan sudut 1.5


m/s) dan W (berat benda 40 ton) :

S = 2π . r . 45/360̊̊̊ ω = ωo + ∫ 𝑎 𝑑𝑡

S = 1.5 π 1.5 = 0̊̊̊ + α π

𝛼 = 1.5 / π
𝑑𝑠
t =
𝑑𝑣

𝑠𝑡 = 𝑠𝑜 + ∫ 𝑡 𝑑𝑣 F=m.α

1.5 π = 0̊̊̊ + t . 1.5 F = 45/9.81 . 1.5/π

t = 1.5 π / 1.5 F = 2.1902056389

maka, gaya sesaat pada rentan waktu (t) adalah :

F (sesaat) = F . t

= 3.28530̊̊̊84583 . π

= 6.880733945

Laporan Kerja Praktek Halaman 17


Laporan Kerja Praktek

Pada saat benda pada kondisi 60̊̊̊ , diketahui, r = 6 m ω (kecepatan sudut 1.5
m/s) dan W (berat benda 40 ton)

S = 2π . r . 60̊̊̊/360̊̊̊ ω = ωo + ∫ 𝑎 𝑑𝑡

S=2π 1.5 = 0̊̊̊ + α 2π/1.5

𝛼 = 2.25 / 2π
𝑑𝑠
t =
𝑑𝑣

𝑠𝑡 = 𝑠𝑜 + ∫ 𝑡 𝑑𝑣 F=m.α

2π = 0̊̊̊ + t . 1.5 F = 45/9.81 . 2.25/2 π

t = 2 π / 1.5 F = 1.6426542292

maka gaya sesaat pada rentan waktu (t) adalah :

F (sesaat) = F . t

= 1.6426542292. 2π /1.5

= 6.880733945

Bab III
Laporan Kerja Praktek Halaman 18
Laporan Kerja Praktek

PENUTUP

Kesimpulan
Dengan menggunakan Overhead Crane sebagai pengangkat dump body ,proses
ini akan lebih baik dari pada penggunaan mobile crane sebagai pengankat dump body
karena berdasarkan tingkat keamanan ,biaya dan waktu overhead crane jauh lebih baik
dari pada mobile crane

Saran
Perusahaan yang menuntut untuk berproduksi lebih cepat dan seefisien mungkin,
seperti PT KPC harus menggunakan OHC sebagai pengangkat dump body untuk
menggantikan penggunaan mobile crane sebelumnya

Laporan Kerja Praktek Halaman 19


Laporan Kerja Praktek

Daftar Pustaka

http://listrik.org/pln/tarif-dasar-listrik-pln/

http://www.unitconversion.org/energy/newton-meters-to-kilowatt-hours-
conversion.html

Quotation - Proposal For Supply OHC SWL 50T - 16750632-LZO-RA-


0616-1.pdf

ZKKEEZDR-Pro 20-500 8_1-9Z-3_05_50t x 20000mm SPAN r3-


Layout1.pdf

Laporan Kerja Praktek Halaman 20

Anda mungkin juga menyukai