PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dengan latar belakang Nawa Cita Presiden, Sinergi BUMN dan
Komitment FHCI untuk berkontribusi dalam pengembangan SDM, dibentuklah
Program yang dapat memberikan Pengayaan wawasan & keterampilan untuk
mempersiapkan dan menciptakan SDM Indonesia yang Unggul terutama dalam
menghadapi persaingan global yaitu Program Magang Mahasiswa Bersertifikat.
Program ini melibatkan BUMN, Perguruan Tinggi Negeri/Swasta dan Forum
Human Capital Indonesia (FHCI) dengan Design sebagai berikut:
4
4. Dapat membandingkan teori-teori yang telah di peroleh di bangku kuliah
dengan di lapangan
5
BAB II
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
6
1996. Pemancangan tiang pertama proyek pabrik PIM-2 dilakukan pada tanggal
25 Februari 1999, namun karena situasi keamanan tidak kondusif, proyek ini
7
8
Pabrik ini berdampingan dengan PT Asean Aceh Fertilizer (AAF) dan PT Perta
Arun Gas (PAG). Penentuan lokasi ini berdasarkan pada penelitian dari beberapa aspek
teknis dan ekonomi antara lain :
a. Dekat dengan sumber bahan baku yang berupa gas alam dari Lhoksukon
dan pengilangannya di PT Perta Arun Gas, serta memanfaatkan pintu masuk
pelabuhan PT AAF sehingga mempermudah pembangunan sarana pelabuhan.
b. Pengambilan air baku dari sungai Peusangan.
c. Sinergi pipa gas alam dengan PT AAF.
d. Di jalur lalu lintas kapal international, Selat Malaka, sehingga sangat strategis
terhadap Negara sasaran ekspor.
2.4 Visi, Misi, Tata Nilai, Makna dan Tri Tekad Pekerja PT Pupuk Iskandar
Muda
2.4.1 Visi
“Menjadi perusahaan pupuk dan petrokimia yang kompetitif “.
2.4.2 Misi
Memproduksi dan memasarkan pupuk dan petrokimia dengan efisien.
Memenuhi standar mutu dan berwawasan lingkungan.
Memberikan nilai tambah kepada stake holder.
Berperan aktif menunjang ketahanan pangan.
2.4.3 Tata Nilai
PT Pupuk Iskandar Muda memiliki lima tata nilai yang ditanamkan dan harus
dimiliki setiap individu yang berada didalamnya yang disingkat dengan sebutan
“SPIKE”. Adapun lima tata nilai tersebut yaitu :
Semangat (Passion), yakni berusaha dan pantang menyerah dalam
menghadapi segala tantangan untuk mencapai kejayaan.
Peduli Pelanggan (Customer Orientation), mengerti dan melayani melebihi
harapan serta memberikan solusi yang terbaik.
Integritas (Integrity), memiliki kejujuran, disiplin, tanggung jawab dan
konsisten dalam setiap tindakan untuk mencapai tujuan perusahaan.
Kerjasama (Team Work), bersatu mencapai tujuan untuk memberikan
hasilterbaik dengan saling menghargai kelebihan dan kekurangan anggota
tim.
Efisien (Efficient), merencanakan dan melaksanakan aktifitas dengan selalu
melakukan evaluasi dan perbaikan dengan parameter tepat waktu, tepat
mutu, tepat biaya, kreatif dan inovatif untuk mencapai hasil yang kompetitif.
12
2.4.4 Makna
“Berperan aktif dalam ketahanan pangan dan kemakmuran bangsa”.
c. Air
Air yang diperlukan adalah air dalam bentuk steam (uap air). Steam di unit
ammonia berasal dari pemanfaatan panas pembakaran yang dihasilkan di reformer.
Adapun sifat fisika dan kimia dari bahan baku pembuatan ammonia yang meliputi gas
alam, udara dan air dapat dilihat pada Tabel 2.3 dan 2.4
Tabel 2.3 Sifat Fisika Bahan Baku
Titik
No Komponen Bentuk Warna Bau Titik didih
Beku
Gas Alam
1. a.CH4 Gas Tidak Tidak -1610C -182,48 0C
b.CO2 Gas Tidak Tidak - 57,5 0C - 78,4 0C
2. Udara
a.N2 Gas Tidak Tidak -195,8 0C -259,2 0C
14
a. Karbondioksida (CO2)
Karbondioksida mempunyai berat molekul 44 gr/mol. Pada tekanan atmosfer
CO2 berbentuk gas yang tidak berwarna, berbau dan berbasa lemah serta larut dalam air
pada temperatur 15 0C dengan perbandingan volume CO2 : H2O = 1 : 1. CO2 tidak
bersifat racun, akan tetapi dapat menimbulkan efek sesak dan mengganggu
keseimbangan tubuh. Sifat fisika dari CO2 disajikan pada Tabel 2.5.
Tabel 2.5 Sifat Fisika CO2
Sifat Harga
Titik didih -57,5 OC
Titik beku normal -78,4 OC
Temperatur kritis 38 OC
Tekanan kritis 0,6 Kg/cm2
Panas peleburan 1900 Kal/mol
15
b. Ammonia
Ammonia mempunyai berat molekul 17,03 gr/mol. Pada tekanan atmosfer, NH 3
berbentuk gas tidak berwarna, berbau menyengat serta sangat larut dalam air, alkohol
dan eter. NH3 juga bersifat mudah meledak, beracun, dan menyebabkan iritasi dapat
dilihat pada Tabel 2.6.
Tabel 2.6 Sifat Fisik Ammonia
Sifat Harga
Titik didih -33 0C
Titik beku -77,70 0C
Temperatur kritik 133,35 0C
Tekanan kritik 1657 psi
Tekanan uap cairan 8,5 atm
Spesifik volume pada 700C 22,7 ft3/lb
Panas pembentukan
1. Pada 0 0C -9,37 kkal/mol
2. Pada 25 0C -11,04 kkal/mo/
Kelarutan dalam air pada 1 atm (% berat)
3. Pada 0C 42,80
4. Pada 25 0C 33,10
Sumber : Perry, 1984
2
2.1
2.2
2.3
2.4
2.5
2.5.3 Produk
16
Produk utama yang dihasilkan oleh PT PIM adalah pupuk urea prill dengan
kapasitas produksi 1725 ton/hari atau 570.000 ton/tahun, dengan kualitas sebagai
berikut;
a. Kadar Nitrogen : > 46.0%
b. Kadar air : < 0,5 %
c. Kadar Biuret : < 1,0 ppm
d. Kadar besi : 1,0 ppm (maksimal)
e. Ammonia bebas : 150 ppm (maksimal)
Kebutuhan tenaga listrik untuk pabrik dan perumahan berasal dari Gas Turbine
Generator (GTG) 15 MW. Pada kondisi emergency, tenaga listrik akan dibebankan
padaStand By Generator yang berkapasitas 1,5 MW namun sebelum Stand By
Generator mengambil alih beban terlebih dahulu bekerja Emergency Diesel Engine
Generator 350 KW yang akan langsung bekerja ± 10 detik setelah electric failure
terjadi dan generator ini siap untuk dibebani. Kemudian kebutuhan Nitrogen (N2) dan
Oksigen (O2) dihasilkan dari Air SeparationPlant (ASP), sedangkan kebutuhan udara
instrument dan udara pabrik berasal dari instrument dan Plant Air Unit.
menjadi ammonia dan CO2 yang akan dikembalikan ke dalam reaktor. Untuk
memisahkan urea dari larutan dilakukan proses pemekatan dengan cara penguapan.
Larutan yang sudah pekat dikirim ke prilling tower (pada pabrik Urea-1). Urea padat
berbentuk prill yang terbentuk sebagian dikirim ke gudang pupuk curah sebelum
dikapalkan dan sisanya dikemas dalam kantong.
Organisasi dapat diartikan sebagai suatu sistem dari aktivitas yang dilakukan
oleh dua orang atau lebih untuk mencapai suatu tujuan bersama, di dalam organisasi
pembagian tugas adalah suatu keharusan, pembagian tugas akhirnya menghasilkan
departemen-departemen dan job description dari masing-masing departemen sampai
unit-unit terkecil dalam organisasi. Struktur organisasi dalam suatu perusahaan sangat
diperlukan untuk merumuskan suatu organisasi tersebut harus dapat menunjang
keberhasilan perusahaan, perusahaan yang berhasil dalam mencapai tujuan tidak hanya
tergantung pada modal dan proses industrinya tetapi tergantung pada sistem manajemen
yang baik, didalam hal ini diperlukan struktur organisasi yang fleksibel dan berkembang
sesuai dengan kondisi yang dihadapi perusahaan. Semua unsur organisasi perusahaan
dalam pelaksanaan kegiatan wajib menerapkan prinsip koordinasi, integrasi dan
singkronisasi baik intern maupun ekstern untuk mencapai kesatuan gerak secara sinergi
yang disesuaikan dengan tugas pokok masing-masing .
Dewan Direksi (Board of Director) berfungsi mengelola perusahaan secara
korporat sesusai dengan yang telah ditetapkan pemegang saham melalui kebijakan
strategi korporasi dan strategi fungsional seperti: pemasaran, produksi, keuangan,
pengembagan dan pemberdayaan seluruh aset dan potensi yang dimiliki. Secara
struktural unit kerja dibawah Direksi adalah setingkat Kompartemen yang dipimpin
oleh General Manager (Grade-1) dan unit kerja di bawah Kopartemen disebut
Departemen dipimpin oleh Manager (Grade-2). Unsur-unsur Organisasi PT Pupuk
Iskandar Muda, terdiri dari:
1. Unsur Pimpinan adalah Direksi yang terdiri dari: Direktur Utama, Direktur
Produksi, Direksi Teknik dan Pengembangan, Direktur Komersil, dan Direktur
Sumber Daya Manusia dan Umum.
2. Unsur Pembantu Pimpinan adalah terdiri dari: Sekretaris Perusahaan,
Satuan Pengawasan Intern (SPI), Kompartemen Produksi, Kompartemen
Teknik dan Pengembangan, Kompartemen Keuangan, Kompartemen
Pemasaran, dan Kompartemen Sumber Daya Manusia dan Umum.
3. Unsur Pelaksanaan adalah yang langsung melaksanakan proses produksi,
pemeliharaan pabrik serta yang melaksanakan pemasaran produk, yaitu:
Kompartemen Produksi, Kompartemen Teknik dan Pengembangan, dan
Kompartemen Pemasaran.
20
BAB III
URAIAN PROSES UNIT UREA
Unit urea ini akan memproses ammonia dan karbondioksida yang dihasilkan
oleh pabrik ammonia menjadi urea. Pabrik ini didesain untuk memproduksi 1.725
ton/hari urea. Proses yang dipakai adalah proses Mitsui Toatsu Total Recycle C
Improved. Proses ini dipilih karena mempunyai beberapa kemudahan dan keuntungan
antara lain:
a. Pengoperasiannya mudah
b. Biaya konstruksi rendah
c. Biaya operasi rendah
d. Kualitas produksi tinggi
Secara besar pabrik urea terdiri dari 4 unit yaitu sebagai berikut:
a. Unit Sintesa
b. Unit Purifikasi
c. Unit Recovery
d. Unit Kristalisasi dan Pembutiran
22
Mix Gas
Ammonium
Carbamate RECOVERY BULK
SECTION STORAGE
Mother Liquor
BAGGING
MACHINE
Ship loader
Gas CO2 dikirim dari pabrik Ammonia. Air yang terkandung didalam CO2,
dipisahkan di Suction separator CO2 Booster Compressor (52-GB-101). Udara anti
korosi ditambahkan sebanyak 2500 ppm dari Air Compressor (52-GB-201) ke sistem
setelah suction tingkat tiga Booster Compressor. Gas CO2 ditekan dari 0,7 Kg/cm2
menjadi 30 Kg/cm2 dengan menggunakan CO2 Booster Compressor (52-GB-101)
dengan tipe multi-stage centrifugal yang digerakkan oleh steam turbin (52-GB-101T).
Selanjutnya CO2 ditekan sampai 250 Kg/cm2 dengan menggunakan Compressor CO2
(52-GB-102) dengan tipe two stages reciprocating yang digerakkan oleh steam turbin
(52-GB-102T) dan kemudian dialirkan ke bawah reaktor.
terlebuh dahulu melalui High Pressure Absorber Cooler (52-EA-401) dan steam
condensate dari flush drum (52-FA-701) dengan tujuan menyuplai tambahan panas
untuk menjaga temperatur top reactor (52-DC-101) sekitar 200°C. Laju alir ammonia
cair dikontrol untuk menjaga perbandingan mol yang tepat antara ammonia dan CO2. Di
samping CO2 dan NH3, ke dalam reaktor juga dimasukkan recycle carbamat dari High
Pressure Absorber (52-DA-401).
reaksi melebihi tekanan aktual di reaktor. Kondisi ini juga akan menyebabkan turunnya
konversi carbamate menjadi urea.
Karena reaksi total pembuatan urea bersifat eksotermis, maka temperatur reaktor
harus dikontrol benar. Pengontrolan temperatur dapat diatur dengan:
a. Mengatur kelebihan ammonia yang akan masuk reaktor.
b. Mengatur jumlah larutan recycle yang akan masuk reaktor.
c. Memanaskan ammonia yang akan masuk reaktor.
Pada kondisi normal hasil reaksi yang keluar dari reaktor terdiri dari urea, air,
ammonium carbamate dan ammonia berlebih yang semuanya berada dalam fasa cair.
Campuran tersebut diflash melalui Let Down Valve (PVC-101-1) ke High Pressure
Decomposer (52-DA-201) yang beroperasi pada 17 kg/cm 2G. Panas sensible dari cairan
digunakan untuk menguapkan sebagian besar ammonia berlebih dan menguraikan
ammonium carbamate menjadi ammonia dan CO2. Campuran dengan temperatur akhir
sekitar 123oC (urea, air, ammonium carbamate, ammonia terlarut, gas ammonia dan gas
CO2) masuk ke High Pressure Decomposer (52-DA-201) seperti pada Gambar 3.10.
To. HPD
P < 250Kg/cm2.G Urea
T 200 oC Ammonia
H2O
Biuret
CO2
UREA Ø = 2170 mm
SYNTHESIS H = 29700 mm
REACTOR
Titanium Linning
NH3
From HPAC
Biuret
CO2
AC
NH3
CO2 Urea
H2O 7
Hidrolisa mudah terjadi pada suhu tinggi, tekanan rendah dan residence time
yang lama. Oleh karena itu perlu pengontrolan kondisi operasi yang baik.
2,5 kg/cm2G dan atmospheric. Konsentrasi urea hasil dekomposisi yang masuk ke
crystallizer kira-kira 14%.
Campuran dari reaktor urea pada temperatur 123oC masuk ke High Pressure
Decomposser (HPD) (52-DA-201). Gas yang flash dipisahkan, sedangkan cairan
mengalir kebawah melalui empat buah sieve tray pada HPD. Pada sieve tray, cairan
yang mengalir kebawah kontak dengan gas bertemperatur tinggi yang berasal dari
Reboiler (52-EA-201) dan Falling Film Heater. Panas sensible dan panas kondensasi
uap air digunakan untuk menguapkan ammonia berlebih dan menguraikan ammonium
carbamate. Melalui proses ini penguapan menjadi minimal, sehingga konsumsi steam
menjadi rendah dan memungkinkan untuk menjaga kandungan minimum air didalam
larutan Recycle Carbamat.
Udara diinjeksikan sebanyak 2500 ppm ke bagian bawah Reboiler HPD dan
HPD sebagai anti korosi dengan menggunakan Air Compressor (52-GB-201). Gas yang
keluar pada bagian atas HPD mengalir ke High Pressure Absorber Coler (HPAC) (52-
EA-401). Sedangkan larutan yang keluar pada bagian bawah masuk ke bagian atas Low
Pressure Decomposser (LPD) (52-DA-202) setelah terlebih dahulu didinginkan di
Exchanger LPD (52-EA-203).
LPD terdiri dari empat sieve tray dan package bed. Flashing lanjutan terjadi
pada saat tekanan turun dari 17 kg/cm2G ke 2,5 kg/cm2G sewaktu memasuki bagian atas
LPD. Pada bagian ini juga dimasukkan larutan dari Off Gas Absorber (52-DA-402)
melalui LPA Pump (52-GA-403). Proses pada sieve tray sama dengan proses yang
27
terjadi pada bagian atas HPD. Pada bagian bawah package bed diinjeksikan CO2 dari
Booster Compressor (52-GB-101) untuk membuang sisa ammonia.
Gas separator (52-DA-203) terdiri dari dua bagian, bagian atas dioperasikan
pada temperatur 107oC, dengan tekanan 0,3 kg/cm2G dan bagian bawah merupakan
package bed dioperasikan pada 92oC dan tekanan atmosfir. Sisa sejumlah kecil
ammonia dan CO2 dipisahkan dengan penurunan tekanan. Panas sensible larutan dari
LPD cukup untuk menguapkan gas dibagian atas. Pada bagian bawah udara yang
mengandung sedikit ammonia dan air dihembuskan dengan Off Gas Circulation Blower
(52-GB-401) kebawah package bed melalui distributor untuk mengeluarkan sisa
sebagian kecil ammonia dan CO2 dalam larutan. Gas pada bagian atas dan bawah
digabung dan kemudian dialirkan ke Off Gas Condenser (52-EA-406). Larutan larutan
dengan konsentrasi 70 sampai 75% kemudian dikirim ke unit Kristalisasi. Temperatur
bagian bawah Gas Separator dikontrol pada 92°C dengan menggunakan steam
bertekanan rendah (4,0kg/cm2G) dari Flash Drum (52-FA-701) seperti pada Gambar
3.11.
GS
DA-203
HPD
DA-201 LPD
steam DA-202 steam
steam
NH3 vapor
SC SC SC To Crystallizer
Campuran gas yang berupa ammonia, karbondioksida serta sedikit uap air yang
dihasilkan dari pemisahan urea yang terbentuk di dalam reaktor pada seksi dekomposisi
dikembalikan sebagai gas. Larutan atau slurry untuk selanjutnya digunakan sebagai
umpan reaktor urea karena tidak ekonomis untuk membuang gas-gas tersebut ke udara
luar atau memasukkannya ketempat pembuangan, di samping akan menyebabkan
pencemaran lingkungan. Di dalam seksi recovery gas-gas tersebut diserap dengan
larutan urea. Larutan urea yang digunakan di sini digunakan sebagai cairan induk dari
seksi kristalisasi dan pembutiran.
Gas dari Gas Separator (52-DA-203) masuk ke Off Gas Condenser (52-EA-
406) dan didinginkan sampai 61°C dan selanjutnya masuk kebagian bawah Off Gas
Absorber (OGA) (52-DA-402).
Di Off Gas Condenser sebagian besar gas dikondensasikan dan digabung dengan
air segar di Off Gas Absorber (OGA) (52-FA-403). Kemudian larutan tersebut
didinginkan di Off Gas Absorber Cooler (52-FA-408) sampai mencapai suhu 36°C dan
dikirim ke top OGA (52-DA-402). Off Gas Absorber (OGA) terdiri dari dua package
bed. Di package bed sejumlah ammonia dan CO2 diserap dengan larutan recycle yang
didinginkan di Off Gas Absorber Cooler dan kemudian dikondensasikan.
Udara dari top OGA dicampur dengan udara segar dan dihembuskan ke Gas
Separator dengan menggunakan Off Gas Circulation Blower. Tekanan dikontrol pada
discharge dan level dikontrol dengan cara mengalirkan sebagian larutan ke LPD.
Larutan dari OGA dipompakan oleh LPA Pump (52-GA-403) ke top package bed LPA
dengan tujuan menyerap gas di package bed. Gas dari LPD dikondensasikan seluruhnya
dan diserap di LPA dengan membubling cairan melalui pipa sparger dibawah
permukaan cairan.
Larutan induk yang di-recycle dari Mother Liquor Tank (52-FA-203) untuk
menghilangkan biuret dan ammonium carbamate yang dilarutkan dari Off Gas Recovery
System ditambah air murni yang digunakan sebagai penyerap. Tekanan dijaga pada 2,2
kg/cm2G. untuk menyempurnakan penyerapan, disediakan control valve. Pengontrolan
tekanan di LPA sangat penting karena apabila tekanan melebihi 2,2 kg/cm 2G akan
menyebabkan penguraian di LPD menjadi tidak sempurna, sehingga memerlukan
dekomposisi tambahan di Gas Separator. Pada sisi lain, apabila tekanannya terlalu
29
rendah, akan menyebabkan masalah dalam proses transfer dari LPD ke Gas Separator.
Larutan recycle dari LPA dipompakan oleh HPA Pump (52-GA-402) melalui Mixing
Cooler dari bagian package dari HPA. Liquid ammonia dicampur dengan larutan
recycle di mixing cooler yang berperan sebagai media pendingin di absorber.
a. Gas dari HPD dibubling melalui pipa sparger di HPAC dimana 65% CO2 diserap.
b. Gas dari cooler mengalir ke HPA didinginkan oleh inter cooler dan mengalir keatas
melalui package colomn, dimana sisa CO2 yang 35% diserap kedalam campuran
larutan dari LPA dan cairan ammonia.
c. Gas ammonia dari package colomn di scrap dengan larutan aqua ammonia yang
mengalir keatas melalui Bubble Cap Tray untuk membuang secara sempurna semua
CO2 yang tertinggal. Uap dari gas ammonia dari top absorber dipisahkan oleh
Drain Separator (bagian atas HPA (52-DA-401)).
Banyaknya gas ammonia sama dengan jumlah ammonia berlebih yang akan di-
recycle ke reaktor dan cairan ammonia yang akan diumpankan ke HPA. Gas ammonia
tersebut dikondensasikan di Ammonia Condenser dan dikembalikan ke Ammonia
Reservoir. Temperatur top HPA dikontrol dibawah 50°C dengan menguapkan cairan
ammonia pada Bubble Cap Tray dengan menggunakan ammonia sebagai reflux.
Temperatur gas dari package colomn dikontrol sekitar 60°C dengan menguapkan cairan
ammonia yang ditambahkan ke larutan recycle pada Mixing Cooler. Temperatur HPAC
(52-EA-401) dikontrol pada 100°C dengan mengatur flow Cooling Water dengan urea
slurry yang disirkulasikan dari Crystalizer (52-FA-201) dan dengan sirkulasi air panas
dari Hot Water Tank (52-FA-703).
Hampir 63 % panas pembentukan ammonium carbamate pada cooler diserap
oleh slurry yang disirkulasikan untuk penyediaan panas untuk penguapan air pada
Crystalizer. Kira-kira sebanyak 28 % dari panas yang diserap oleh hot water untuk
pemanasan awal cairan ammonia di Ammonia Preheater (52-EA-101). Sisanya sekitar 9
% panas yang diserap oleh Cooling Water. Konsentrasi CO2 dalam larutan harus dijaga
sebesar 30 sampai 35 % dengan mengatur jumlah larutan dari LPA. Gas ammonia dari
30
Slurry Urea
HPA From Cryst LPA
HW
HPAC
CW CW
Aq.NH3
to Cryst From MLT
Mix Gas
From LPD
Amm. Carbamate Mix Gas
to Reactor From HPD PICA-403
Gambar 2.12 PFD Unit Recovery
NH3.Condenser Inert Gas
Liq.NH3 to Reactor
3.3.4 Unit Kristalisasi dan Pembutiran
Larutan urea yang keluar dari dekomposer dikristalkan secara vakum dan
selanjutnya kristal urea dipisahkan dengan Centrifuge (52-GF-201). Untuk
31
memanfaatkan panas kristalisasi secara efisien dan untuk menguapkan air pada
temperatur rendah digunakan Vacuum Crystallizer. Kristal urea yang terbentuk di
Crystallizer (52-FA-201), kemudian dipisahkan di centrifuge (52-GF-201) dan
selanjutnya dikeringkan sampai kandungan moisture kurang dari 0,3 % dengan
menggunakan udara panas. Untuk menjaga kandungan biuret sekitar 0,1 % didalam
kristal urea, sejumlah kecil mother liquor (larutan induk) yang mengandung biuret
paling banyak dikembalikan ke unit recovery sebagai larutan absorbent untuk ammonia
dan CO2. Mother liquor yang telah menyerap ammonia dan CO2 selanjutnya
dikembalikan ke reaktor, dimana biuret dengan adanya kelebihan ammonia diubah
kembali menjadi urea.
Larutan urea dari Gas Separator yang dipompakan dengan Urea Solution Pump
(52-GA-205) ke bagian bawah Crystallizer. Crystallizer terdiri dari dua bagian, bagian
atas adalah Vacuum Concentrator yang terdiri dari Vacuum Generator (52-EE-201)
yang mempunyai dua tingkat barometric condenser dan dua tingkat steam ejector.
Dibagian bawah adalah Crystallizer yang dilengkapi dengan agitator, dimana kristal
urea disuspensikan dalam urea slurry. Pada vacuum generator yang beroperasi pada
tekanan 72,5 mmHg absolut dan temperatur 60°C, air diuapkan dan larutan urea super
32
jenuh mengalir kebawah melalui barometric leg masuk ke Crystallizer. Kristal urea
terbentuk pada waktu terjadi kontak dengan laruan urea super jenuh. Panas yang
diperlukan unutk menguapkan air berasal dari panas sensible larutan urea yang masuk,
panas kristalisasi urea dan panas yang diserap urea slurry dari HPAC. Crystallizer
dioperasikan pada tekanan atmosfir dan temperatur 60°C. Vacuum Concentrator
dioperasikan sedemikian rupa agar slurry yang keluar dari bagian bawah (bottom)
Crystallizer mengandung 30 sampai 35 % kristal urea. Slurry dari bottom Crystallizer
disirkulasikan ke HPAC dengan menggunakan Circulation Pump for Crystallizer.
Untuk mencegah penumpukan kristal urea pada vessel atau pipa yang dapat
menyebebkan kebuntuan, maka vessel dan perpipaan dilengkapi dengan jaket air panas.
Agar kristal tidak mencair, maka temperatur udara di inlet dryer tidak boleh
lebih dari 130°C (Melting point area: 132,7°C). Bongkah-bongkah kristal urea yang
dikeringkan di fluidizing dryer, dipisahkan dan dikumpulkan oleh agitator dan
dikirimkan ke Dissolving Tank (52-FA-302) dan kemudian dilarutkan. Kristal kering
dibawa oleh pipa pneumatic ke top Prilling Tower (52-IA-302) dan lebih dari 99,8 %
kristal dikumpulkan si Cyclone (52-FC-301). Kristal yang dikumpulkan tersebut dibawa
33
Urea keluar dari bagian bawah Prilling Tower (Fluidizing Cooler) diayak
melalui Tromel (52-FD-303) untuk dipisahkan over size-nya dan yang memenuhi
spesifikasi selanjutnya dikirim ke gudang (Bulk Storage) dengan menggunakan Belt
Conveyer. Butiran urea yang over size dilarutkan di dalam disolving tank dengan
menggunakan larutan dari Dust Chamber. Selanjutnya dikirim ke Crystalizer dan
sebagian lagi dikirim ke recovery. Debu urea dan udara bersih yang tidak terserap
dibuang ke atmosfir melalui Urethane Foam Filter. Butiran urea yang dihasilkan
berkadar air yang relatif rendah yaitu 0,3% berat maksimum.
Urea yang dihasilkan oleh PT PIM harus memenuhi spesifikasi sebagai berikut:
- Kadar nitrogen 46 % berat minimum
Urea prill yang telah dihasilkan harus dijaga dengan baik agar tidak terjadi
kerusakan yang mengakibatkan turunnya kualitas produk. Hal ini sangat potensial
terjadi pada saat transportasi, pada saat pengantongan atau pada saat penyimpanan.Urea
prill yang berasal dari prilling tower diangkut dengan belt conveyor ke splitter. Belt
conveyor ini mempunyai kemampuan angkut 72 ton/jam. Dari splitter sebagian urea
prill dialirkan ke gudang penyimpanan sedangkan sebagian lagi dikirim ke splitter pada
bagian pengantongan (bagging).Pada gudang penyimpanan ini tumpukan urea prill
diatur dengan menggunakan tripper, sehingga tumpukan urea prill dalam gudang
merata. Di dalam gudang terdapat portal scrubber yang dilengkapi pengatur
kecepatan.Alat ini berfungsi untuk mengeruk dan memindahkan urea prill ke belt
conveyor, untuk seterusnya dikirimkan ke spilter. Spilter membagi urea prill tersebut
menjadi dua bagian, sebagian dikapalkan sedangkan sebagian lagi dikirim ke bagging.
Pada belt conveyer, yang mengirim urea prill ke kapal dipasang alat pengukur
flow rate. Agar urea prill yang disimpan dalam gudang terjaga kelembaban dan
kekerasannya, maka kelembaban harus dijaga antara 65 – 70% dan suhu gudang harus 5
– 10oC di atas suhu lingkungan kondisi seperti ini diatur dengan memakai aliran steam
yang dialirkan ke dalam gudang.Pada bagging, urea prill dibagi oleh splitter ke dalam
dua buah hopper. Pada alat ini terdapat weight total counter untuk mengukur berat urea
yang dikantongkan pada setiap kantong. Hooper ini berfungsi untuk memasukkan urea
ke dalam kantong dan kemudian menjahit kantong tersebut. Alat ini bekerja semi-
otomatis. Alat ini dapat menghasilkan 720 kantong urea/hari dengan kapasitas 50 kg
urea pada tiap kantongnya. Kantong-kantong urea tersebut lalu dipak dengan bantuan
palletizer. Untuk mengatasi debu-debu yang banyak timbul pada saat penyimpanan dan
pengantongan maka digunakan bag filter. Debu-debu yang timbul diserap oleh alat ini,
kemudian diproses lebih lanjut sehingga udara yang dibuang ke atmosfir telah bersih
dari debu.
35
BAB IV
KEGIATAN MAGANG
Uraian Pekerjaan
(sesuai unit kompetensi)
Sabtu, Lanjut ACES cooling Down
(08.00 - Lanjut purging casing GA-101 A by N2
16.00) Monitor & patrol all area
01/02/2020 Rotating running : GA-201 B, GA-501 A, GA-106 B, GA-121 A, GA-304
B, GB-603 B, GA-101A/B,-GA 1B, GA-102 A/B-GA 1B,
36
Stop GA-403
Naikkan rate bertahap ke 60%
Aktifkan FI-201 (1000 NM3/H) dan FI-103 (1000 NM3/H)
Rate ACES naik 70% secara bertahap
Stop Press Up FA-102 by N2 grader
Switch GA-402 A ke B (Press Drop)
Rate ACES 70% ke 75%
Switch larutan LPD ke FA-401 ke FA-201
Buka penuh pemanas SML modifikasi HPD
f/s HV 102 by GA-105
Mulai pemekatan knsentrator
P/U FA-104 by N2 grader
Start pemekatan konsentrator
Start FH 601 A/B Auto
Stop f/s HV-102
Start GA-303 A sirkulasi
Injek FI-301 (1 ton/jam di FA-302)
Stop transfer FA-201
Transfer larutan ke Urea-1
Switch suction GA-302 Bottom ke sirkulasi GA-301
Minggu, Terima rate 77%
09/02/2020 Terimaf/s HV-102 by GA-105
(00.00 - Terima 4 XV
08.00) Monitor dan F/s routine job
Stop f/s HC-102 (tidak ada perubahan TI-113)
Drain LPA ke FA-401
Trip FH-601 B
Cuci dan bersihkan FH-601 A
Trip FH-601 A
Stop feed granule
Stop XV-602. 605, 607, 609
Stop formalin yang ke FA-302
Stop Drain LPA
Cut rate 77% ke 72 %
Start FH-601 B
Feed granule
Feed XV-605, 602, 607
Check internal granule
Injek formalin 100kg/jam
Stop FH-601 B (belt putus) bagian atas
Stop feed granule
Stop XV-607, 605, 602
Stop FD-601 B
Test run FD-601 A
Tembuskan kuping di EA-506, EA-501 & EA-502
38
Stop FH-601 A
Start auto FH-601 A (FH-601 B tidak bisa start auto)
Start manual FH-601 B
Stop GA-605A/B (cuci strainer)
Start GA-605 TO FA 201(big chamber)
Stop transfer line FA-201
Test XV ( 602,603,604,605,606,607,608,609 ) ok
Test XV-601 buntu
naikkan rate dari 75 ke 77%
swicth GA-501 B ke 501 A
Buka transfer line FA-201
Jumat, Terima rate 90%
28/02/2020 Lanjutkan Tembuskan line oversize
(00.00-08.00) Terima XV aktif 2, XV-604 & XV-607
Patroli all area
Feed XV-608
Cleaning FH-601 A/B
Check internal granule
Buka penuh b/v PIC-618
Switch XV-604 ke XV-609
Line oversize (sudah Tembus) ok
Switch XV-609 ke 605 banyak oversize
Switch FD-601 A ke B
Penyempitan line oversize (ok)
Switch FD-601 B ke A
Cleaning FH-601 A/B
Cleaning FH-601 A/B
Stop XV-605
Stop Formalin & sirkulasi
Stop granule
GA-303 A ke FA-201
Start GA-605 B
Stop FH-601 B
Keluarkan bongkahan di net
Cuci SPL-607 A/B
H/U MA-601
Stop GA-605 A/B
Start JF-602
Start GA-403 ke FA-201
Sabtu, Stop GA-605 A
29/02/2020 Start GA-701
(08.00-16.00) Stop GA-702
Terima rate 60%
Monitoring all area
Switch GA-501 A ke B
44