Anda di halaman 1dari 1

ABSTRAK

Proses pembakaran telah memasok sebagian besar energi dunia, lebih dari 80%
konsumsi energi dipasok dari pembakaran bahan bakar fosil. Pembakaran juga
menjadi sumber kerusakan bagi manusia maupun lingkungan seperti emisi oksida
karbon dan nitrogen dan hidrokarbon tak-terbakar. Dalam meningkatkan sistem
pembakaran diperlukan riset dalam bidang dinamika fluida, kimia, fisika and
komputasi numerik salah satunya dengan metode komputasi dinamika fluida
(KDF). Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki kinerja model turbulensi untuk
memprediksi medan alir pada nyala metana turbulen tak-pracampur sekagilus
memvalidasi prediksi model paling optimal terhadap laju alir aktual. Penelitian ini
mensimulasikan nyala api metana menggunakan metode komputasi dinamika
fluida dengan beberapa model yang tersedia dalam Ansys Fluent 2020 R1 yaitu
Standar k-ε, Realizable k-ε, Generalized k-ω dan Transition SST sekaligus
validasi hasil simulasi terhadap data eksperimen. Hasil dari penelitian ini
membuktikan bahwa model turbulensi Transition SST merupakan model yang
paling baik dan optimal dibandingkan dengan model lainnya. Secara kualitatif
profil medan alir dari model Standar k-ε, Generalized k-ω dan Transition SST
memprediksi dengan cukup baik dimana kecepatannya berkurang dengan
meningkatnya ketinggian nyala sedangkan Realizable k-ε memiliki prediksi
terburuk dengan profil medan alir yang berbelok ke arah kiri. Secara kuantitatif
model Generalized k-ω dan Transition SST mampu memprediksi dengan baik
kecepatan didaerah puncak nyala dan menghitung secara akurat pada ketinggian
masing-masing 401,50 mm dan 389,98 mm, namun diatas ketinggian 400 mm
model Transition SST memprediksi lebih baik terhadap data aktual. Peneliti
berharap hasil dari penelitian ini dapat menjadi masukan untuk kedepanya dalam
mensimulasikan disain dan operasional suatu sistem pembakaran dengan metode
komputasi dinamika fluida.

Kata Kunci: KDF, Metana, Model Turbulensi dan Turbulen Tak-pracampur

Anda mungkin juga menyukai