Anda di halaman 1dari 13

BAB II

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

2.1 Sejarah Perusahaan

Sejarah PT Pertamina Hulu Energi merupakan bagian dari perjalanan sejarah

PT Pertamina (Persero). Dimulai pada 1957 pemerintah membentuk Permina untuk

menangani ladang-ladang minyak dan gas yang semula dikelola perusahaan

Belanda. Untuk menyatukan sumber daya yang waktu itu sangat terbatas, Permina

bergabung dengan Pertamin menjadi Pertamina pada tahun 1968. Saat itu sampai

tahun 2001, Pertamina berstatus sebagai perusahan negara yang diatur dengan UU

khusus.

Sebagai respon terhadap dinamika usaha minyak dan gas dunia yang

berkembang ketika itu, pada 2001, pemerintah menerbitkan Undang-Undang

Minyak dan Gas Bumi No. 22 Tahun 2001. Penerapan UU tersebut telah mengubah

status Pertamina dari Perusahaan Negara menjadi Badan Usaha Milik Negara,

dengan nama PT Pertamina (Persero). Konsekuensi dari UU yang menghendaki

pemisahan usaha hulu dengan usaha hilir migas tersebut, PT Pertamina (Persero)

wajib mendirikan anak perusahaan guna mengelola usaha eksplorasi, eksploitasi

dan produksi minyak dan gas.

Berdasarkan hasil Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT

Pertamina (Persero) dan surat persetujuan Dewan Komisaris PT Pertamina

(Persero) No. 75/K/DKPP/2001 tanggal 31 Agustus 2001, Direktorat Hulu diminta

untuk membentuk anak perusahaan untuk mengelola portofolio usaha sektor hulu

minyak dan gas bumi. PT Aroma Operation Service yang sudah berdiri sejak 1989,

8
http://digilib.mercubuana.ac.id/
9

semula merupakan perusahaan jasa yang mendukung operasi kilang petrokimia di

Cilacap, kemudian ditunjuk sebagai anak perusahaan PT Pertamina (Persero), yang

bergerak di bidang pengelolaan portofolio usaha sektor hulu minyak dan gas bumi

serta energi lainnya.

AOS kemudian berubah menjadi PT Pertahulu Energy berdasarkan Akta nomor

5 tanggal 5 Februari 2002 di Jakarta dan disahkan oleh Menteri Hukum dan HAM

nomor C- 04828.HT.01.04.2002 tanggal 22 Maret 2002. Berdasarkan RUPS

tanggal 29 Juni 2007, nama PT Pertahulu Energy berubah menjadi PT Pertamina

Hulu Energi melalui pengesahan Departemen Kehakiman dan HAM No. C-00839

HT.01.04-TH2007 tanggal 11 Oktober 2007.

Pada awalnya, perusahaan didirikan sebagai strategic operational

armlenght PT Pertamina untuk mengelola portofolio lahan kerja sama dengan

pihak-pihak luar yang dulunya ditangani Direktorat Hulu PT Pertamina (Persero)

dalam skema JOB PSC, CBM PSC, IP/PPI dan BOB. Namun dalam

perkembangannya, PHE juga berperan aktif dalam mengelola portofolio bisnis

Pertamina di luar negeri.

Hingga awal 2015 Pertamina Hulu Energi telah mendirikan 54 (lima puluh

empat) anak perusahaan meliputi 9 JOB-PSC (Joint Operating BodyProduction

Sharing Contract), 29 PPI (PERTAMINA Participating Interest), 16 PSC-CBM &

Shale Gas (production sharing contrac Coal Bed Methane) dan satu anak

perusahaan di Australia.

Salah satu anak perusahaan dari PT. Pertamina adalah PT. Pertamina Hulu

Energi (PHE) ONWJ. Pada tahun 1996, IIAPCO dan Pertamina menandatangani

kerjasama produksi (PSC) untuk konsesi area lepas pantai utara jawa barat

http://digilib.mercubuana.ac.id/
10

(ONWJ). Izin dari pemerintah menyusul setahun kemudian. Kemudian pada tahun

1967, Sinclair Exploration Company mendapatkan hak beroperasi untuk ONWJ

dari IIAPCO, PSC ONWJ antara IIAPCO dan Pertamina disetujui oleh pemerintah

Indonesia. Pada tahun 1971, perusahaan eksplorasi Sinclair secara resmi berubah

menjadi Atlantic Richfield Indonesia Inc. Presiden Indonesia Soeharto meresmikan

lapangan Ardjuna dari Echo flow Station pada tanggal 1 September. Pada tahun

2000, BP, Arco, Amoco, dan Burmah Castrol bergabung. Pada bulan Juli 2009,

divestasi BP West Java ltd, dari BP menjadi Pertamina, diikuti dengan perubahan

nama perusahaan menjadi Pertamina Hulu Energi ONWJ Ltd. Pada tahun 2010, PT.

Pertamina Hulu Energi ONWJ menerima penghargaan di bidang HSE untuk 2010

Zero Accident Award untuk pencapaian 12 juta jam kerja tanpa kecelakaan dari

Kementrian Tenaga Kerja dan Transmigrasi. Pada tahun 2011, mendapatkan

kembali penghargaan Proper Kementrian Lingkungan Hidup Peringkat Hijau,

Sertifikasi ISO 14001 untuk 16 fasilitas, MURI Award Sertifikasi ISO untuk

fasilitas offshore, dan Pertamina HSSE Award Patra Adikriya Bhumi Utama. Pada

tahun 2012, mendapatkan kembali penghargaan K3 untuk Marunda Shorebase dari

Menakertrans Award, dan peringkat hijau dari Proper Kementrian Lingkungan

Hidup. Pada tahun 2013, 127 anjungan PHE ONWJ tersertifikat kelayakan

konstruksi. Proyek lima subsidence yaitu proyek pertama kali di dunia dan sukses

dilaksanakan. Pada tahun 2014, proyek GG yang meliputi pembangunan OPF

Balongan, anjungan lepas pantai tak berpenghuni GGA dan penggelaran pipa

bawah laut. Pada tahun 2015, proyek KL Gas Lift Compressor selesai dilakukan.

http://digilib.mercubuana.ac.id/
11

2.2 Informasi Umum Perusahaan

Nama Perusahaan : PT. Pertamina Hulu Energi ONWJ

Alamat Kantor : Gedung PHE Tower, Jl. TB Simatupang Kav

99, Jakarta Selatan 12520

Nama Pimpinan : Irwansyah

Telepon/Fax : +62-21-78839000/+62-21-78839909

2.3 Visi dan Misi Perusahaan

Visi Perusahaan adalah untuk menjadi perusahaan eksplorasi dan produksi

minyak dan gas bumi lepas pantai dengan kinerja operasi unggul berkelas dunia

yang memberikan laba kompetitif, berperan dalam peningkatan kualitas

lingkungan hidup serta memberi manfaat terhadap peri kehidupan masyarakat.

Misi Perusahaan adalah untuk menjalankan operasi eksplorasi dan produksi

minyak dan gas bumi secara aman dan handal berdasarkan prinsip-prinsip

komersial yang kuat. Meningkatkan efisiensi operasi dan secara konsisten

berupaya menurunkan jejak lingkungan perusahaan melalui pengelolaan

lingkungan hidup secara berkelanjutan. Memfasilitasi para pemangku

kepentingan untuk mendorong terwujudnya pembangunan berkelanjutan

masyarakat di sekitar wilayah operasi perusahaan.

2.4 Tata Nilai Perusahaan

Dalam mencapai visi dan misinya, PT. Pertamina Hulu Energi ONWJ

berkomitmen untuk menerapkan tata nilai sebagai berikut:

1. Clean (Jujur)

Dikelola secara profesional, menghindar benturan kepentingan, tidak

menoleransi suap, menjujung tinggi kepercayaan dan integritas.

http://digilib.mercubuana.ac.id/
12

2. Competitive (Kompetitif)

Mampu berkompetisi dalam skala regional maupun internasional, mendorong

pertumbuhan melalui investasi, membangun budaya sadar biaya dan

menghargai kinerja.

3. Confidents (Percaya Diri)

Berperan dalam pembangunan nasional, menjadi pelopor dalam reformasi

BUMN, dan membangun kebanggaan bangsa.

4. Customer Focused (Prima)

Berorientasi pada kepentingan pelanggan, dan berkomitmen untuk memberikan

pelayanan berkualitas tinggi pada pelanggan berdasarkan prinsip-prinsip

komersial yang kuat.

5. Commercial (Komersial)

Menciptakan nilai tambah dengan orientasi komersil, mengambil keputusan

dengan prinsip-prinsip bisnis yang sehat.

6. Capable (Berkemampuan)

Dikelola oleh pemimpin dan pekerja yang professional dan memiliki talenta

dan penguasaan teknis tinggi, berkomitmen dalam membangun riset dan

pengembangan.

2.5 Tujuan Utama Perusahaan

Tujuan utama dari PT. Pertamina Hulu Energi ONWJ adalah operasi aman dan

terpercaya, tumbuh produksi efisien dan komersial, fokus pada cadangan

menambah aktivitas dan people development. Dengan tujuan tersebut, didukung

oleh sumber daya manusia yang kompeten dan teknologi terbaru, PT. Pertamina

Hulu Energi ONWJ terus melakukan berbagai kegiatan untuk mengoptimalkan

http://digilib.mercubuana.ac.id/
13

produksi minyak dan gas untuk mendukung visi Pertamina untuk menjadi World

Class National Company Energy.

2.6 Luas Area

PT. Pertamina Hulu Energi ONWJ memiliki area seluas 8.300 meter persegi di

laut jawa, mulai dari utara Cirebon sampai Kepulauan Seribu fasilitas kami meliputi

11 stasiun aliran, 222 platform, 3 fasilitas Onshore Receiving (ORF) dan 1 Floating

Production Storage dan pembongkaran (FPSO). Dengan target produksi minyak

dari 38.000 BOPD dan gas target produksi dari 203 MMSCFD pada tahun 2013.

PT. Pertamina Hulu Energi ONWJ diakui sebagai satu satunya produsen minyak

dan gas terbesar di Indonesia.

2.7 Bisnis Usaha PT. Pertamina Hulu Energi ONWJ

Lima Subsidence Remediation

Memaksimalkan nilai dari cadangan di Lima bidang tersisa sampai PSC

hidup dan diluar dengan menyediakan biaya yang efektif, layak ekonomis,

dan secara teknis dan operasional layak dalam penggalangan bisnis ONWJ

melalui sinkronisasi peningkatan 4m (LCOM, LSER, LPRO, flate tripods,

dan jembatan).

UL Field Development

Proyek ini bertujuan untuk mengambil potensial cadangan minyak sebesar

2,200 bopd dan gas sebesar 9.5 mmscfd dari Lapangan UL, guna memenuhi

kebutuhan gas pasar domestik dan menambah produksi minyak dan gas

PHE ONWJ. Lingkup kerja proyek ini adalah pemasangan 1 unit anjungan

tripod (ULA) termasuk fasilitas produksi pendukungnya, pemasangan pipa

penyalur bawah laut ukuran 12 sepanjang 6.1 Km dari anjungan ULA ke

http://digilib.mercubuana.ac.id/
14

anjungan terpasang UW, modifikasi anjungan yang sudah ada yaitu

anjungan UW, UWA dan UPRO.

GG Field Development

Bertujuan untuk memenuhi kebutuhan gas sekarang dan kedepannya untuk

daerah Jawa barat. Outcome jumlah produksi yang ditargetkan sebesar 80

Bscf dengan durasi produksi sekitar 10 tahun. Lingkup Kerja proyek ini

adalah membangun 1 (satu) GGA NUI 4 Kaki, menggelar 35 km 12 Jalur

Pipa Export Pipeline dari GGA NUI ke OPF, membangun Onshore

Processing Facility di Balongan, dan menggelar jalur pipa ekspor dari OPF

ke PEP.

KL Gas Lift Compressor

Proyek ini bertujuan mempertahankan laju produksi minyak di KL area

(1,600 bopd), terkait dengan menurunnya tekanan gas lift dari sumur

existing yang ada dan kesempatan untuk menambah laju produksi di KL

area sebesar s/d 1,400 bopd dan 9 mmscfd dengan program optimasi sumur

dan pemasangan gas lift compressor. Ruang lingkup pekerjaannya adalah

pemasangan paket Gas Turbine Compressor (2 x 50%) dengan kapasitas 4.5

mmscfd di anjungan KLB, modifikasi anjungan KLA, KLB dan KLC

diakibatkan oleh adanya penambahan gas lift system ini dan pemasangan 2

pipeline baru diameter 4 dan 10 antara anjungan KLA KLB sejauh 1.0

mile.

http://digilib.mercubuana.ac.id/
15

Berikut contoh gambar bisnis usaha PT. Pertamina Hulu Energi ONWJ:

Gambar 2.1 Contoh Bisnis Usaha PT. Pertamina Hulu Energi ONWJ

2.8 Struktur Organisasi Perusahaan

PT. Pertamina Hulu Energi ONWJ merupakan perusahaan yang beroperasi

dibawah kepengurusan PT. Pertamina (Persero). Dalam struktur organisasi PT.

Pertamina (Persero) yang menjadi pimpinan paling tinggi adalah seorang Presiden

dan CEO. Dibawahnya terdiri dari beberapa departemen yang dapat dilihat dalam

bagan berikut:

Gambar 2.2 Diagram Struktur Organisasi Perusahaan

Dalam divisi logistik marunda dibawahi oleh seorang manager yang

membawahi HSSE Coach, Inventory Strategic Team Leader, Inventory Operation

Team Leader, Shorebase Superintendent. Shorebase superintendent membawahi 3

supervisor yaitu Receiving Asset and Perfomance, Project and Operation,

Warehouse.

http://digilib.mercubuana.ac.id/
16

2.9 Divisi atau Departemen

Divisi atau Departemen yang terdapat di PT. Pertamina Hulu Energi ONWJ

terdapat 9 departemen dengan masing-masing fungsinya seperti uraian berikut:

1. Departemen Subsurface

2. Departemen Operatios

3. Departemen Drilling & Well Services

4. Departemen Engineering & Integrity

5. Departemen Project

6. Departemen HSSE

7. Departemen SCM

Departemen ini dipimpin oleh seorang Vice Precident yaitu Ibu Lies

Widaningsih yang menaungi 5 divisi yang masing masing dipimpin oleh

seorang manager. Berikut merupakan struktur organisasi pada departemen

SCM:

VP Supply Chain Management


Lies Widaningsih
Service Manager Manager Marine & Perfomance
Procurement Manager Logistic Aviation
Goods
Procurement Pak Dwi B. Santoso Pak Tommy &
Pak Candra Capt. Esa Sahid Pak
Bima Pak Yosep Akbar Bongbongan
Halim

Gambar 2.3 Struktur Organisasi SCM

SCM pada PT. Pertamina Hulu Energi ONWJ tersusun 5 divisi yaitu Service

Procurement, Goods Procurement, Logistic, Marine & Aviation, dan

Perfomance. Pada Service Procurement yang dipimpin oleh Pak Candra Bima

http://digilib.mercubuana.ac.id/
17

bertugas dalam mengadakan jasa yang dibutuhkan misalnya pada Project

Service Procurement bertugas dalam pengadaan EPCI (Engineering,

Procurement, Construction and Installation) suatu platform dan dalam operasi

dicontohkan pekerjaan yang dilakukan merupakan pengadaan maintenance

gedung dan pengadaan jasa services. Goods Procurement dibawah pimpinan

Pak Yosep Halim bertugas untuk pengadaan material maupun barang

contohnya pada operasi yaitu barang barang harmoni (rumah tangga) pada

scope project yaitu pipa, mur baut, dan lain lain. Divisi Marine dibawah

pimpinan Captain Esa Sahid Akbar bertugas untuk menghantarkan baik

orang/crew ataupun barang/material ke platform, divisi ini juga bertugas untuk

mengawasi dan me-maintenance operasi dan kondisi kapal. Perfomance

bertugas untuk melakukan pengawasan kinerja. Terbagi menjadi dua job desc

pengukuran performance procurement dan logistic diawasi oleh Pak Tommy

dan Pak Bongbongan sedangkan logistik diawasi oleh Pak Dwi B. Santoso.

Berikut bagan struktur organisasi divisi logistik:

Manager Logistic
Pak Dwi B. Santoso

Inventory Operation Inventory Strategic Warehouse HSSE Marunda


Team Leader Team Leader Superintendent Warehouse
Pak Pangestu Djoko P Ibu Dona Lestari Pak Agung Nugroho Pak Usep Sustiana

Gambar 2.4 Struktur Organisasi Logistik

http://digilib.mercubuana.ac.id/
18

Dalam satu divisi terbagi lagi menjadi beberapa tim. Pak Dwi B. Santoso

membagi divisi logistik menjadi beberapa tim, yaitu Inventory Operation,

Inventory Strategic, Warehouse Marunda, dan HSSE Marunda Warehouse.

Inventory Operation dibawah pimpinan Pak Pangestu bertugas untuk mencari

tahu kebutuhan barang/material dan spesifikasi tertentu yang dibutuhkan dan

disarankan oleh user. Pada tahun 2014 alur pengadaan material pada PT.

Pertamina Hulu Energi ONWJ telah diubah menjadi sistem one gate ordering

melalui divisi logistik dengan Marunda Material Management System (M3S),

sebelumnya tiap user dapat melakukan pemesanan terhadap material yang

dibutuhkan tanpa melalui satu pintu hingga mengakibatkan penumpukan

jumlah material pada warehouse. Selain itu, tim Inventory Operation juga

bertugas untuk membuat kontrak material dan menjaga service level dan

turnover ratio. Pada proses bisnisnya divisi logistik dibantu juga dengan 3 tim

lainnya, inventory strategic bertugas untuk mengintegrasikan pihak warehouse

dengan tim inventory operation dengan bantuan system warehouse

management system pada M3S meliputi kegiatan pemberian ICN (items code

numbering), pengaturan asset (red off, transfer material, pemakaian bersama),

dan juga budgeting. Warehouse marunda bertugas untuk melakukan

pengawasan, pemeriksaan items di gudang dan receiving material, sedangkan

tim HSSE Marunda bertugas untuk mengawasi dan mengatur health, safety,

security, dan environment pada gudang untuk tindakan pencegahan terhadap

resiko kecelakaan kerja, pencurian, ataupun pencemaran lingkungan.

8. Departemen HR&R

9. Departemen Commercial & Finance

http://digilib.mercubuana.ac.id/
19

2.10 Disiplin Kerja

Di PT. Pertamina Hulu Energi ONWJ memiliki seragam kerja tersendiri untuk

digunakan, adapun rinciannya sebagai berikut:

Tabel 2.1 Seragam Kerja


Hari Karyawan Tetap Karyawan Kontrak
Senin & Kamis Kemeja Putih dengan Kemeja Bebas Rapih
Logo Pertamina
Selasa & Rabu Kemeja Bebas Rapih Kemeja Bebas Rapih
Jumat Batik Kemeja Bebas Rapih
Sumber: Data Perusahaan

PT. Pertamina Hulu Energi ONWJ memiliki jam kerja sebagai berikut:

Tabel 2.2 Jam Kerja Karyawan


Hari Jam Kerja Istirahat
Senin Kamis 07:00 16:00 11:30 12:30

Jumat 07:00 16:00 11:30 13:30

Sumber: Data Perusahaan

2.11 Flow Station PT. Pertamina Hulu Energi ONWJ

PT. Pertamina Hulu Energi ONWJ memiliki 9 driling platform yang tersebar

di laut jawa. Platform terbagi menjadi 2 area utama yaitu West dan East. Setiap area

memiliki beberapa flow station. Berikut nama nama flow station yang tersebar di

laut jawa dan dimiliki oleh PT. Pertamina Hulu Energi ONWJ adalah:

Tabel 2.3 Flow Station PT. Pertamina Hulu Energi ONWJ

Lokasi West Area East Area


1. Zulu Alpha
2. Papa Uniform
3. Lima Echo
4. Mike-mike Foxtrot
5. KLA Central Plant
Sumber: Data Perusahaan

Hasil produksi migas kemudian disalurkan melalui pipa bawah tanah (subsea

line) menuju Arco Ardjuna (Tanker) untuk storage minyak, sedangkan gas akan

http://digilib.mercubuana.ac.id/
20

dialirkan dari Central Plant langsung ke muara karang ORF (Offshore Receiving

Facility) dan Balongan OPF (Offshore Process Facility) untuk penjualan langsung

ke konsumen.

Gambar 2.5 Aliran Distribusi Minyak dan Gas dari Flow Stations di ONWJ

http://digilib.mercubuana.ac.id/

Anda mungkin juga menyukai