Anda di halaman 1dari 15

BAB IV

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

4.1Sejarah Berdirinya PT Pertamina (Persero) RU IV Cilacap

Indonesia dikenal sebagai negara yang memiliki beraneka sumber

daya alam yang sangat potensial, salah satunya adalah minyak dan gas bumi

yang berperan secara dominan dalam menunjang pembangunan di tanah air.

Meskipun telah dieksploitasi selama hampir 1,5 abad akan tetapi masih

banyak yang belum diberdayakan. Tercatat baru sekitar 30 cekungan yang

telah dieksploitasi dan umumnya berada di wilayah barat Indonesia.

Diperkirakan masih ada 30 cekungan lagi di wilayah timur yang masih

menunggu sentuhan eksplorasi dan eksploitasi.

Minyak bumi merupakan salah satu sumber energi utama yang makin

meningkat penggunaannya, terutama untuk pembangkit tenaga listrik dan

sebagai bahan bakar untuk berbagai jenis mesin dalam negeri, diantaranya

sebagai Bahan Bakar Minyak (BBM) mencapai 34% untuk kebutuhan pulau

Jawa. Hal ini menyebabkan perlunya pembangunan kilang pengolahan

minyak, maka pada tahun 1974 dibangun kilang di Cilacap yang dirancang

untuk mengolah bahan baku minyak mentah dari Timur Tengah, bertujuan

untuk mendapatkan produk BBM dan juga produk non-BBM (pelumas dan

aspal). Kilang Cilacap juga dimaksudkan untuk meningkatkan efisiensi

pengadaan serta penyaluran BBM bagi pulau Jawa , dimana saat ini RU IV

1
2

Cilacap merupakan unit pengolahan dengan kapasitas produksi terbesar di

Indonesia yaitu 348.000 barel/hari atau 33% kebutuhan BBM Nasional.

Sejak dibangun pada tahun 1974 dan beroperasi di tahun 1976, PT

Pertamina (Persero) RU IV Cilacap mengalami beberapa kali penambahan

kapasitas dan kompleksitas. Sejarah singkat RU IV dapat dilihat pada

lampiran 1.

Kilang minyak Cilacap saat ini terdiri dari beberapa unit pemroses

utama, diantaranya :

1. Kilang BBM (Fuel Oil Complex) dengan tujuan

menghasilkan bahan bakar baik minyak maupun gas dengan unit

utama Crude Destilation Unit, Naphta Hydrotreating Unit, Naphta

Reforming Unit, Kerosene Hydrotreating Unit, Gas oil

Hydrotreating Unit dan LPG Recovery Unit.


2. Kilang Pelumas (Lube Oil Complex) dengan tujuan

menghasilkan produk pelumas dasar sebagai bahan utama industry

pelumas dengan unit utama High Vacuum Unit, Propane

Deaspalted Unit, Furfural Extraction Unit, Lube Oil Hydrotreating

Unit dan MEK Dewaxing Unit.


3. Kilang Aromatik (Aromatic Complex) dengan tujuan

menghasilkan produk yang memiliki added value tinggi seperti

Paraxylene dan Benzene dengan unit utama Naphta Hydrotreating

Unit, Naphta Reforming Unit, Sulfolane Extraction Unit,


3

Transalkylation Unit, Xylene Fractionation, Paraxylene Extraction

Unit dan Xylene Isomerization Unit.

4. Kilang Pengolahan Limbah Sulfur (Sulfur Recovery

Complex) dengan tujuan mengolah gas H₂S yang dihasilkan

sebagai byproduct proses produksi yang berpotensi mencemari

lingkungan untuk dikonversi menjadi senyawa sulfur yang dapat

dijual sebagai bahan baku industry turunannya dengan unit utama

Amine Treating Unit, Sulfur Recovery Unit dan Tail Gas Unit.

Produk BBM kilang RU IV Cilacap didistribusikan melalui jalur pipa

oleh Pertamina Marketing and Trading ke wilayah barat dari Cilacap ke

Tasikmalaya, Malangbong, Padalarang, Ujungberung hingga Sukabumi.

Sedangkan ke wilayah timur dari Cilacap ke Maos, Kutowinangun,Rewulu,

Yogyakarta hingga Teras atau Solo. Dari depot-depot yang ada kemudian

BBM disalurkan ke SPBU-SPBU yang tersebar di seluruh wilayah dengan

kereta api atau mobil tangki.

Sedangkan produk non BBM dan petrokimia akan disalurkan dengan

menggunakan kapal tanker dan sebagian lainnya akan dikirimkan melalui

jalur transportasi darat atau menggunakan mobil tangki.

4.2Visi dan Misi PT Pertamina (Persero) RU IV Cilacap

PT Pertamina (Persero) RU IV Cilacap memiliki Visi dan Misi yang

bersinergi dengan Visi-Misi PT Pertamina (Persero) yang menunjukan bahwa


4

RU IV Cilacap ini senantiasa berupaya untuk memberikan yang terbaik bagi

perusahaan serta kontribusi nyata bagi kesejahteraan bangsa dan negara.

1. Visi

“Menjadi Kilang Minyak dan Petrokimia yang Unggul di Asia pada tahun

2020”

2. Misi

1) Mengolah minyak bumi menjadi produk BBM, non BBM, dan

Petrokimia untuk memberikan nilai tambah bagi pemegang saham,

pelanggan, pekerja dan masyarakat, serta mendukung pertumbuhan

ekonomi nasional.

2) Melakukan usaha dalam bidang energi dan petrokimia.

3) Identitas bisnis yang dikelola secara profesional, kompetitif dan

berdasar tata nilai unggulan. Adapun Tata Nilai dari PT Pertamina

yaitu ;

A. Clean (Bersih)

Dikelola secara professional, menghindari benturan kepentingan,

tidak menoleransi suap, menjunjung tinggi kepercayaan dan

integritas. Berpedoman pada asas-asas tata kelola korporasi yang

baik.
5

B. Competitive (Kompetitif)

Mampu berkompetisi dalam skala regional maupun internasional,

mendorong pertumbuhan investasi, membangun budaya sadar

biaya dan menghargai kinerja.

C. Confident (Percaya Diri)

Berperan dalam pembanguan ekonomi nasional, menjadi pelopor

dalam reformasi BUMN, dan membangun kebanggan bangsa.

D. Customer Focused (Fokus Pada Pelanggan)

Berorientasi pada kepentingan pelanggan, dan berkomitmen

untuk memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan.

E. Commercial (Komersial)

Menciptakan nilai tambah dengan orientasi komersial, mengambil

keputusan berdasarkan prinsip-prinsip bisnis yang sehat.

F. Capable (Berkemampuan)

Dikelola oleh pemimpin dan pekerja yang professional dan

memiliki talenta dan penguasaan teknis tinggi, berkomitmen

dalam membangun kemampuan riset dan pengembangan.

3. Logo dan Slogan

Setiap lembaga, instansi pemerintahan dan lain sebagainya pasti

memiliki sebuah tanda atau biasa disebut dengan Logo. Logo PT

Pertamina memiliki perubahan dari masa ke masa. Logo-logo tersebut

disajikan pada Gambar 4.1.


6

Gambar 4.1 Logo PT PERTAMINA (Persero) masa ke masa


(2016. dokumen PT.Pertamina (Persero) RU IV Cilacap)

Pemikiran perubahan logo sudah dimulai sejak 1976 setelah

terjadinya krisis Pertamina saat itu. Pemikiran tersebut dilanjutkan pada

tahun-tahun berikutnya dan diperkuat melalui Tim Restrukturisasi

Pertamina tahun 2000 (Tim Citra) termasuk kajian yang mendalam dan

komprehensif sampai pada pembuatan TOR (term of reference) dan

perhitungan biaya. Akan tetapi, program tersebut tidak sempat terlaksana

karena adanya perubahan kebijakan atau pergantian direksi. Wacana

perubahan logo tetap berlangsung sampai dengan terbentuknya PT

Pertamina (Persero) pada tahun 2003. Adapun pertimbangan pergantian

logo yaitu agar dapat membangun semangat baru, mendorong perubahan

corporate culture bagi seluruh pekerja, mendapatkan image yang lebih

baik diantara perusahaan minyak dan gas global serta mendorong daya

saing perusahaan dalam menghadapi perubahan-perubahan yang terjadi,

antara lain :
7

1. Perubahan peran dan status hukum perusahaan menjadi

perseroan.

2. Perubahan strategi perusahaan untuk mengadapi persaingan

pasca PSO dan semakin banyak terbentuknya entitas bisnis baru di

bidang Hulu dan Hilir.

Slogan “ALWAYS THERE” yang diterjemahkan menjadi

”SELALU HADIR MELAYANI”, bertujuan agar perilaku seluruh jajaran

pekerja akan berubah menjadi enterpreneur dan customer oriented, terkait

dengan persaingan yang sedang dan akan dihadapi perusahaan. Adapun

Logo PT Pertamina saat ini disajikan pada Gambar 4.2.

Gambar 4.2 Logo PT Pertamina (Persero) saat ini

(2016. dokumen PT.Pertamina (Persero) RU IV Cilacap)

Elemen logo merupakan representasi huruf P yang secara

keseluruhan merupakan representasi bentuk panah, dimaksudkan sebagai

Pertamina yang bergerak maju dan progresif. Warna-warna yang berani

menunjukkan langkah besar yang diambil Pertamina dan aspirasi


8

perusahaan akan masa depan yang lebih positif dan dinamis. Warna –

warna pada logo tersebut memiliki makna sebagai berikut :

Mencerminkan handal, dapat dipercaya dan


Biru
bertanggungjawab.
Mencerminkan sumber daya energi yang
Hijau
berwawasan lingkungan.
Keuletan dan ketegasan serta keberanian dalam
Merah
menghadapi berbagai macam keadaan.

4.3Sistem Manajemen PT Pertamina (Persero) RU IV Cilacap

Direktur Pengolahan PT PERTAMINA (Persero) membawahi unit-unit

pengolahan yang ada di Indonesia. Kegiatan utama operasi kilang di PT

PERTAMINA (Persero) RU IV Cilacap adalah :

1. Kilang Minyak (BBM dan Non BBM)

2. Kilang Petrokimia

4.3.1 Sistem Organisasi

PT PERTAMINA (Persero) RU IV Cilacap dipimpin oleh seorang

GeneralManager yang membawahi :

1. Manager Engineering and Development


2. Manager General Affairs
3. Manager Health, Safety Environmental
4. Manager Procurement
5. Manager Reliability
6. Senior Manager Operation and Manufacturing
7. Coordinator OPI
8. ITUP Cilacap Area Manager
9

9. Directorof Pertamina Hospital Cilacap


10. Manager SPID
11. Manager Marine Region IV
12. Manager Finance Region III
13. Manager Human Resources Area

Sedangkan Senior Manager Operation and Manufacturing

membawahi enam manager, yaitu :

1.Manager Production I
2.Manager Production II
3.Manager Refinery Planning and Optimization
4.Manager MaintenancePlanning and Support
5.Manager Maintenance Excecution
6.Manager Turn Around

Struktur organisasi PT PERTAMINA (Persero) RU IV Cilacap dapat dilihat

pada lampiran 2. Dalam melakukan tugas dan kegiatannya, kepala bidang

dibantu oleh kepala sub bidang, kepala seksi, dan seluruh perangkat operasi

dibawahnya.

4.3.2 Sistem Kepegawaian

Dalam kegiatan sehari-hari, PERTAMINA mempunyai pekerja-pekerja

di lingkungannya dengan pembagian jam kerja sebagai berikut :

a. Pekerja Harian

Untuk pekerja harian, bekerja selama 40 jam kerja setiap minggu

dengan perincian sebagai berikut :


Hari Senin-Kamis : 07.00 – 15.30 atau 07.30 – 16.00
10

Hari Jumat : 07.00 – 16.00 atau 07.30 – 16.30


Istirahat : Senin-Kamis : 12.00 – 13.00
Jumat : 11.30 – 13.30

b. Pekerja Shift

Untuk pekerja shift bekerja dengan sistem 3 : 1, artinya tiga hari

kerja dan satu hari libur. Periode tersebut berjalan secara bergantian

dari shift pagi, sore, dan malam dengan jam kerja sebagai berikut :

c. Untuk pekerja operasi

Shift pagi : 08.00 – 16.00


Shift sore : 16.00 – 24.00

Shift malam : 00.00 – 08.00

d. Untuk pekerja security

Shift pagi : 06.00 – 14.00


Shift sore : 14.00 – 22.00
Shift malam : 22.00 – 06.00

4.4Tata Letak Pabrik

Tata letak Kilang Minyak Cilacap beserta sarana pendukung yang ada

adalah sebagai berikut :

1. Areal kilang minyak dan perluasan : 227+73

ha
2. Areal terminal minyak dan pelabuhan : 22.5 ha
3. Areal pipa track dan jalur jalan : 10.5 ha
4. Areal perumahan dan jalur jalan : 87.5 ha
5. Areal rumah sakit dan lingkungannya : 27 ha
11

6. Areal lapangan terbang : 70 ha


7. Areal kilang paraxylene : 9 ha

TOTAL : 526.5 ha

Dalam kegiatan pengoperasiannya, Kilang Minyak Cilacap terdiri atas

unit-unit proses dan sarana penunjang yang terbagi atas beberapa area yang dapat

dilihat pada lampiran 3.


4.5Fasilitas Kesejahteraan

Fasilitas untuk kesejahteraan pegawaidan keluarga yang tersedia di PT

PERTAMINA (Persero) RU IV Cilacap adalah :

1. Perumahan
PT PERTAMINA (Persero) RU IV Cilacap memiliki tiga lokasi komplek

perumahan yang disediakan bagi pegawai sesuai jabatan atau fungsinya

yang berlaku. Ketiga lokasi tersebut adalah :


a. Perumahan Gunung Simping
b. Perumahan Lomanis dan Donan
c. Perumahan Tegalkamulyan
d. Untuk tamu disediakan Griya Patra, Mess 39, dan Mess 40.
2. Sarana Kesehatan
PT PERTAMINA (Persero) RU IV Cilacap memiliki sarana kesehatan

meliputi :
a. Klinik darurat, terletak di kilang sebagai sarana pertolongan

pertama pada kecelakaan kerja.


b. Rumah Sakit Pertamina Cilacap Swadana (RSPCS), terletak di

komplek Tegal kamulyan yang juga melayani kesehatan bagi

masyarakat umum.
3. Sarana Pendidikan
12

Untuk meningkatkan kemampuan dan karir, PERTAMINA juga

memberikan kesempatan bagi pegawainya untuk mengikuti pendidikan

ataupun pelatihan. Selain itu, bagi anak-anak pegawainya disediakan TK

dan SD serta terbuka juga untuk umum.

4. Sarana Rekreasi dan Olahraga


Terdapat dua gedung pertemuan dan rekreasi yang dimiliki oleh PT

PERTAMINA (Persero) RU IV Cilacap, yaitu :


a. Patra Graha
b. Patra Ria

Selain itu, tersedia juga sarana olahraga diantaranya :

a. Lapangan sepak bola


b. Lapangan bola volley dan basket
c. Lapangan bulu tangkis dan tenis
d. Kolam renang

e. Area bowling dan bilyard

5. Sarana Perhubungan dan Telekomunikasi

Komplek perumahan, kantor, dan lokasi kilang PT PERTAMINA

(Persero) RU IV Cilacap dilengkapi dengan pesawat telepon sebagai alat

komunikasi. Mobil dinas disediakan sebagai alat transportasi dapat

digunakan bagi kegiatan operasional serta disediakan pula bus sebagai

sarana bagi para pegawai, tamu, maupun alat transportasi bagi para anak

pegawai ke sekolah.
13

6. Perlengkapan Kerja

Untuk perangkat kerja dan keselamatan kerja bagi setiap pegawai, pihak

PERTAMINA menyediakan pakaian seragam, sedangkan para pegawai

yang terkait langsung dengan operasi diberikan safety shoes, ear plug,

gloves, masker, jas hujan, dan APD (Alat Pelindung Diri) lain yang

dibutuhkan. Bagi para tamu juga disediakan pinjaman APD lengkap.

7. Keuangan dan Cuti


Finansial yang diberikan pada setiap pegawai terdiri dari :
a. Gaji setiap bulan sesuai dengan pangkat dan golongan
b. Tunjangan Hari Raya (THR) dan uang cuti tahunan
c. Premi shift bagi pegawai shift.

Untuk pegawai yang telah pensiun menerima uang pensiun setiap

bulannya. Untuk keperluan cuti, bagi setiap pegawai mendapat

kesempatan cuti selama 12 hari kerja setiap tahunnya dan setiap tiga tahun

mendapat cuti besar selama 26 hari kerja.

4.6Corporate Social Responsibility (CSR)

Selaras dengan visi Pertamina sebagai Perusahaan Enegi Kelas Dunia,

maka komitmen dan kepedulian Pertamina terhadap tanggungjawab social

merupakan kontribusi Pertamina secara maksimal terhadap maslah global

yaitu pembangunan berkenlanjutan atau sustainable development.

Pembangunan berkelanjutan tidak saja berkonsentrasi pada isu-isu

lingkungan. Lebih luas daripada itu, pembangunan berkelanjutan


14

mencangkup 3 lingkup kebijakan yaitu pembangunan ekonomi, pembangunan

social dan perlindungan lingkungan (people, profit and planet).

Bentuk tanggungjawab social Pertamina terhadap stakeholders-nya,

khususnya terhadap isu yang berkembang mencangkup kehidupan social,

lingkungan dan ekonomi masyarakat (community involment and

development).

Kegiatan CSR yang dilakukan oleh RU IV diarahkan pada kegiatan

pemberdayaan komunitas utama yang berkesinambungan menuju masyarakat

yang mandiri. Beberapa program unggulan CSR RU IV yaitu ;

1) Pemberdayaan menuju masyarakat mandiri seperti budidaya jamur,

pengembangan pengelolanaan pakan ternak yang berkualitas,

pemanfaatan limbah non B3 dan pengembangan padi varieteas unggulan

Bawor 9.

2) Bantuan pendidikan untuk siswa dan siswi berprestasi beserta

sarana dan prasarana yang menunjang proses kegiatan belajar mengajar

di Kabupaten Cilacap.

3) Program Pertamina Sehati yang mendukung MDG;s (Millenium

Development Goal’s) berupa penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) dan

Angka Kematian Bayi (AKB) melalui pengembangan Pos Pelayanan

Terpadu (Posyandu) di beberapa wilayah Kabupaten Cilacap.


4) Program Konservasi Mangrove Terintegrasi berupa kegiatan

penanaman mangrove di beberapa tempat untuk melestarikan lingkungan


15

sekitar yang menjadi komitmen Pertamina dalam mendukung Kawasan

Segara Anakan sebagai Ekowisata Mangrove. Selain penanaman

mangrove, kelompok Patra Krida Wana Lestari selaku mitra binaan CSR

RU IV sudah bisa melakukan pembibitan dan identifikasi jenis mangrove

serta pemanfaatan olahan mangrove.

Anda mungkin juga menyukai