Anda di halaman 1dari 12

PERUSAHAAN

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Dasar Manajemen

Oleh kelompok 1 B-P1

Anggota :

Annisa Jahra Fajriyah J0410221008


Me Raira Fahma J0410221020

Thoifatul Munawwaroh J0410221035

Nurah Nabila J0410221044

Adinda Norma Cahya N J0410221055

Dosen : Ir. Hemawan Wana M.Si

Program Studi Manajemen Agribisnis

Sekolah Vokasi
Insitut Pertanian Bogor
2022
Kelompok mahasiswa mengamati salah satu badan usaha melalui internet atau diperolah dari
lingkungan sekitar. Badan usaha dapat berbentuk: Perusahaan Perorangan, Firma, CV,
Koperasi, atau Perseroan terbatas (PT).
Beberapa hal yang perlu dibahas:
1. Latar belakang pendirian badan usaha
2. Sumber modal yang diperoleh untuk pendirian badan usaha
3. Kegiatan badan usaha
4. Sumber daya manusia yang mengelola badan usaha tersebut (bisa dilengkapi juga
dengan struktur organisasi, jumlah SDM, kompetensi, job specification, dan job
description)
5. Standard dan metode mengukur prestasi kerja badan usaha tersebut
6. Kapan waktu pengukuran prestasi kerja dilaksanakan setiap periodenya
7. Apakah prestasi kerja selama ini sudah sesuai dengan standard
8. Apabila prestasi kerja lebih rendah dari standard, tindakan korektif apa yang selama ini
dilakukan
9. Apa saja yang dikendalikan oleh badan usaha tersebut
PT PERTAMINA

1. Latar belakang pendirian badan usaha


I. Bermula dari nasionalisasi aset migas pasca kemerdekaan
Jalan panjang kiprah Pertamina dimulai dari upaya pemerintah Indonesia untuk
mempertahankan aset-aset dan lapangan minyak dan gas pasca-kemerdekaan.
Seperti diketahui, praktik eksplorasi dan eksploitasi mineral tambang dan migas
di Nusantara sudah berlangsung sejak lebih dari 100 tahun lalu oleh perusahaan-
perusahaan milik kolonial Belanda. Salah satunya, adalah PT Eksploitasi
Tambang Minyak Sumatera Utara (PT ETMSU) yang mengolah lapangan
minyak yang saat itu dikelola Shell, sebuah perusahaan migas raksasa milik
Belanda. PT ETMSU sendiri dibentuk oleh pemerintah awal RI, sebagai hasil
perubahan dari Perusahaan Tambang Minyak Rakyat Indonesia (PTMRI). Baru
pada 1957, di tengah gelora nasionalisasi aset asing di Indonesia, Kepala Staf
Angkatan Darat (KSAD) saat itu, Jenderal Abdul Harris Nasution menugaskan
Kolonel dr. Ibnu Sutowo untuk membentuk sebuah perusahaan minyak negara.
Lantas pada 10 Desember 1957, dibentulah Perusahaan Tambang Minyak
Negara (Permina).
II. Industri migas nasional berkembang pesat
Industri migas nasional terus berkembang. Pada 1962, Indonesia resmi
bergabung ke dalam Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC). Pada
1967, Indonesia mulai memelopori sistem kontrak bagi hasil (production
sharing contract) atau PSC. Dengan sistem PSC, maka seluruh wilayah
Indonesia merupakan konsesi Permina dan Pertamin. Sementara perusahaan
asing yang beroperasi di Indonesia hanya berperan sebagai kontraktor dengan
sistem bagi hasil produksi minyak, bukan lagi dengan membayar royalti.
III. Muncul PERTAMINA pada 1998
Pada tahun 1968, Permina dan Pertamin akhirnya digabung membentuk PT
Pertambangan Minyak dan Gas Bumi Negara (Pertamina). Perusahaan baru ini
punya tugas menjalankan seluruh operasi dari sektor hulu ke hilir. Sebelumnya,
dua sektor ini dijalankan masing-masing oleh Permina dan Pertamin. Lantas
pemerintah merilis UU Nomor 8 Tahun 1971 yang isinya mengatur peran
Pertamina untuk menghasilkan dan mengolah migas dari ladang-ladang minyak
yang ada di Indonesia. Pertamina juga berperan menyediakan seluruh
kebutuhan bahan bakar dan gas di Indonesia. Kemudian melompat ke tahun
2001, melalui UU nomor 22 tahun 2001, pemerintah mengubah kedudukan
Pertamina sehingga penyelenggaraan Public Service Obligation (PSO)
dilakukan melalui kegiatan usaha.

2. Sumber modal yang diperoleh untuk pendirian badan usaha


Modal dasar pendirian PT Pertamina (Persero) sebesar Rp 200 triliun. Demikian
keterangan tertulis Kepala Biro Humas Departemen Keuangan Maurin Sitorus di
Jakarta, Rabu (24/9). Menurut Maurin, modal dasar yang ditempatkan dan disetor pada
saat pendirian itu berasal dari seluruh kekayaan negara milik Pertamina, termasuk
kekayaan Pertamina yang ada di anak perusahaan dan perusahaan patungan Pertamina.
Namun, kekayaan tersebut tidak termasuk kekayaan yang dialihkan kepada badan
pelaksana kegiatan usaha hulu minyak dan gas bumi. Ketentuan mengenai modal dasar
pendirian PT Pertamina (persero) ditetapkan melalui Surat Keputusan Menteri
Keuangan Nomor 408/KMK.02/2003 tanggal 16 September 2003. Menurut Maurin,
keputusan itu sendiri merupakan pelaksanaan ketentuan pasal 1 ayat (1) Peraturan
Pemerintah Nomor 31 Tahun 2003, mengenai Pengalihan Bentuk Pertamina Menjadi
Persero. Pasal 3 ayat 4 peraturan tersebut juga menyatakan modal awal pendirian
Pertamina persero ditetapkan oleh menteri keuangan. Dari jumlah modal dasar tersebut,
Pemerintah telah mengucurkan Rp 100 triliun sebagai modal sementara yang digunakan
untuk menyusun anggaran dasar serta neraca pembukaan sementara perusahaan.
“Modal perusahan definitif akan ditetapkan kemudian berdasarkan hasil perhitungan
Departemen Keuangan dan Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral,” katanya.
Perhitungan bersama tersebut, kata Maurin, didasarkan atas hasil inventarisasi dan
penilain aset Pertamina sesuai harga pasar yang berlaku pada tanggal neraca
pembukaan.

3. Kegiatan badan usaha


Perusahaan ini aktif di sektor hulu dan hilir industri minyak dan gas. Sektor hulu
meliputi eksplorasi dan produksi minyak, gas dan energi panas bumi, sementara
kegiatan hilir mencakup pengolahan, pemasaran, perdagangan dan pengiriman.
Perusahaan ini memproduksi banyak komoditas seperti bahan bakar, minyak tanah,
LPG (Bahan bakar gas cair), LNG (Gas bumi cair), dan petrokimia.
Untuk kegiatan hulunya (baik nasional maupun internasional) Pertamina melakukan
operasinya sendiri atau membangun kemitraan dalam bentuk operasi bersama dengan
Badan Operasi Bersama/Joint Operating Bodies (JOB), Kontrak Operasi Bersama/Joint
OperatingContracts (JOC) dan Kontrak Bantuan Teknis/Technical Assistance
Contracts (TAC). Selain eksplorasi, produksi dan transmisi minyak dan gas, Pertamina
juga semakin banyak mengeksploitasi potensi gas metan lapisan batubara (coalbed
methane) dan panas bumi di Indonesia. Untuk alasan ini perusahaan mengubah
deskripsi bisnis intinya dari 'perusahaan minyak dan gas ke perusahaan energi'.

4. Sumber daya manusia yang mengelola badan usaha tersebut (bisa dilengkapi juga
dengan struktur organisasi, jumlah SDM, kompetensi, job specification, dan job
description)
a. Struktur organisasi

b. Jumlah sdm pt pertamina sebanyak 15.297 pekerja, 13.738 adalah pekerja permanen
(PWTT) dan 1.559 pekerja kontrak (PWT).

c. Kompetensi
Kondisi industri minyak dan gas bumi Indonesia selama tahun 2017 cukup menantang
dengan meningkatnya permintaan terhadap produk-produk energi yang berkualitas. Hal
ini didukung oleh kebijakan PT Pertamina (Persero) sebagai induk perusahaan dari PT
Pertamina Refinery Unit III (Pertamina RU III) Plaju untuk mengontrol pasokan BBM di
tahun 2017. Oleh karena itu, Perusahaan mengambil langkah-langkah efisiensi untuk
memenuhi target kuantitas dan kualitas produk di tahun 2017. Untuk meningkatkan
efisiensi penerimaan bahan baku dan penyaluran produk BBM, Perusahaan melakukan
revitalisasi Dermaga 2 Sungai Gerong untuk dioperasikan kembali. Dari sisi produksi,
Perusahaan telah meluncurkan dua produk unggulan terbaru, Dexlite dan Pertamax
Turbo, untuk memenuhi kebutuhan bahan bakar berkualitas di Sumatra Selatan.

Tidak hanya menciptakan nilai bagi konsumen, Pertamina RU III juga telah
melaksanakan program Patratura yang tidak hanya terfokus pada isu lingkungan, namun
juga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar Perusahaan. Dengan
Patrakomposter, sampah organik skala rumah tangga dapat diolah menjadi pupuk cair dan
pupuk padat. Program Desa Mandiri Energi juga telah diluncurkan untuk mengaliri listrik
ke rumah-rumah warga. Listrik yang dihasilkan dari Turbin Pembangkit Listrik Tenaga
Mikro Hidro (PLTMH) telah menerangi puluhan warga Dusun Saruan Merbau. Peran
aktif Perusahaan tersebut merupakan perwujudan komitmen untuk menciptakan nilai bagi
segenap Pemangku Kepentingan.
d. Job specification
1. Jr Cost Engineer
• Berkewarganegaraan Indonesia
• Memiliki pengalaman kerja minimal 5 tahun dengan pengalaman yang relevan dan
pengalaman 5 tahun sebagai Site Manager
• Memiliki background pendidikan yang sesuai dengan IPK Min. 3.00 dari skala 4.00
• Skor TOEFL 500
• Bersedia ditempatkan diseluruh wilayah operasi PT Patra Badak Arun Solusi
• Pendidikan minimal S1/Setara
• urusan Teknik Elektro / Mesin / Instrument / Sipil
• Memiliki sertifikasi Cost Estimated, Project Management, Management Resiko
2. Sr Cost Engineer
• Berkewarganegaraan Indonesia
• Memiliki pengalaman kerja minimal 10 tahun dengan pengalaman yang relevan dan
pengalaman 5 tahun sebagai Project Manager atau Site Manager
• Memiliki background pendidikan yang sesuai dengan IPK Min. 3.00 dari skala 4.00
• Skor TOEFL 500
• Bersedia ditempatkan diseluruh wilayah operasi PT Patra Badak Arun Solusi
• Pendidikan Minimal S1/Setara
• Jurusan Teknik Listrik
• Memiliki sertifikasi Cost Estimated, Project Management, Management Risiko
3. Assistant Manager Engineering
• Usia maksimal 40 tahun
• Memiliki pengalaman kerja minimal 10 Tahun (diutamakan pengalaman kerja pada
bidang EPC)
• Pendidikan minimal S1/Setara
• Jurusan:

a. Teknik Sipil
b. Teknik Mesin
c. Teknik Elektro
d. Teknik Fisika
e. Teknik Kelautan

4. Head of Waste Management


• Usia maksimal 40 tahun
• Memiliki pengalaman kerja minimal 10 Tahun (diutamakan pengalaman kerja pada
bidang waste management / HSSE / Shipping Industry)
• Pendidikan minimal S1/Setara
• Jurusan Teknik
• Diutamakan memiliki Sertifikat kompetensi bidang pengelolaan Limbah B3

5. Jr Legal Counsel Business Development & Planning


• Usia maksimal 30 tahun
• Memiliki pengalaman kerja minimal 3 Tahun (diutamakan pengalaman kerja pada
bidang Legal dan Shipping Industry)
• Pendidikan minimal S1/Setara
• Jurusan Hukum

6. Jr Officer Risk Management & Insurance


• Usia maksimal 30 tahun
• Memiliki pengalaman kerja minimal 3 Tahun (diutamakan pengalaman kerja pada
bidang Corporate Finance / Accounting dan Shipping Industry)
• Pendidikan minimal S1/Setara
• Jurusan: Akuntansi, Manajemen Keuangan

7. Analyst I Investment Review


• Usia maksimal 35 tahun
• Memiliki pengalaman kerja minimal 6 Tahun (diutamakan pengalaman kerja pada
strategic planning,business development, project management dan investment
review)
• Pendidikan minimal S1/Setara
• Jurusan:

a. Teknik Industri
b. Akuntansi
c. Manajemen
d. Teknik Perkapalan
e. Teknik Elektro
f. Teknik Mesin

8. Legal Counsel
• Memiliki pengalaman min. 7 tahun sebagai legal counsel dan memiliki pengetahuan
dan keterampilan mengenai
-Legal Knowledge (Hukum Pidana, Hukum Perdata dan Hukum
Administrasi Negara)
-Regulatory Drafting
-Compliance Regulatory
-Penelusuran Regulasi dan kepustakaan
• Pendidikan min. S1/Setara
-Jurusan Hukum
• Diutamakan memiliki sertifikasi kompetensi Pendidikan Khusus Profesi Advokat

9. Analyst Security Management Regional 3


• Berkewarganegaraan Indonesia memiliki pengalaman kerja minimal 5 tahun dengan
pengalaman di bidang Industrial Security atau Health, Safety & Environment di
industri Oil & Gas (diprioritaskan yang pernah / sedang bekerja di industri Oil & Gas
/ industri Petrochemical / industri sejenis lainnya / Konsultan yang menangani
industri tersebut),
• Memiliki background pendidikan yang sesuai dengan IPK Min. 3.00 dari skala 4.
• Bersedia ditempatkan diseluruh wilayah operasi Pertamina.
• Pendidikan minimal D3/Setara
• Jurusan:
-Hukum
-Teknik informatika
-Akuntansi
-Kriminologi
-Sistem informasi
-Sistem informasi geografis

10. Analyst ICT & Accounting Data Analytics


• Berkewarganegaraan Indonesia
• Memiliki pengalaman kerja minimal 5 tahun dengan pengalaman yang relevan
• Memiliki background pendidikan yang sesuai dengan IPK Min. 3 dari skala 4.
• Bersedia ditempatkan diseluruh wilayah operasi PT Pertamina (Persero)
• Pendidikan minimal S1/Setara
• Jurusan: Sistem Informasi, diutamakan Magister Manajemen/Akuntansi
• Diutamakan memiliki sertifikasi: Sertifikasi Net Programming, Sertifikasi Data Analyst
Associate, Sertifikasi RPA Associate

Job Description

1. Jr Cost Engineer

Bertanggungjawab terhadap perencanaan sistem pengukuran dan rencana keuntungan tiap pekerjaan /
proyek secara kwantitatif, Pelaksanaan pemutakhiran data harga material, sewa alat dan upah pekerja,
Kegiatan penyiapan rencana biaya pelaksanaan / Project Execution Budget, Profit and Lost & Cash Flow,
Kegiatan penyusunan dokumen estimasi biaya pelaksanaan pekerjaan, Memastikan bahwa sistem
manajemen yang berkaitan dengan Mutu dan HSE diimplementasikan dalam kegiatan operasional
Perusahaan.

2. Sr Cost Engineer

Bertanggungjawab terhadap perencanaan sistem pengukuran dan rencana keuntungan tiap pekerjaan /
proyek secara kuantitatif, Pelaksanaan pemutakhiran data harga material, sewa alat dan upah pekerja,
Kegiatan penyiapan rencana biaya pelaksanaan / Project Execution Budget, Profit and Lost & Cash Flow,
Kegiatan penyusunan dokumen estimasi biaya pelaksanaan pekerjaan, Memastikan bahwa sistem
manajemen yang berkaitan dengan Mutu dan HSE diimplementasikan dalam kegiatan operasional
Perusahaan.

3. Assistant Manager Engineering

Mengkoordinasikan pekerjaan terkait facilities design, facilities engineering, construction, maintenance,


and budget-contract monitoring pada 6 Terminal PKT; Mengembangkan dan melakukan pengelolaan
kegiatan facilities design, facilities engineering, construction dan maintenance yang bersifat proyek/non-
routine; Mengembangkan dan melakukan pengelolaan kegiatan pemeliharaan dan perbaikan sarana
fasilitas operasi terminal; Mengawasi dan melakukan monitoring terkait kontrak dan anggaran EPC

4.. Head of Waste Management

Mengelola implementasi Sistem Waste Management pada operasional PKT dengan mencegah terjadi
pencemaran/ kerusakan lingkungan, serta memastikan semua izin terkait Pengelolaan Limbah B3 dan
domestik tersedia untuk operasional PKT, berkoordinasi dengan Fungsi HSSE, memastikan semua operasi
PKT sudah menaati persyaratan Waste Management yang berlaku dalam peraturan perundangan Indonesia,
berkoordinasi dengan Fungsi HSSE, mengelola dan memastikan semua personel,
termasuk outsourcing/vendors/kontraktor mematuhi Sistem Waste Management, melakukan komunikasi
aktif dengan customer dan/atau kontraktor dalam pengelolaan waste management sesuai
kesepakatan/perjanjian dan peraturan yang berlaku, menjalin komunikasi dan sinergi dengan tim
operasional, customer, dan Pemerintah setempat dan menyediakan peralatan keselamatan dan penunjang
untuk seluruh karyawannya.

5. Jr Legal Counsel Business Development & Planning

Membantu mengimplementasikan rencana konsep dan memperkuat analisa atau review dari perjanjian /
kontrak, dan dokumen hukum lainnya terkait Kegiatan Pengembangan Bisnis (Investasi, Joint Venture,
Perusahaan baru, Pembelian aset di luar pengadaan barang & jasa), Kegiatan Divestasi / Restrukturisasi, dan
Kegiatan Kerja Sama dengan Pemerintah dan instansi.

6. Jr Officer Risk Management & Insurance

Mengimplementasikan, menganalisa, menyusun rekomendasiakan, memonitor, dan mengevaluasi


kebijakan-kebijakan finansial perusahaan selaras dengan kebijakan dan strategi Holding. Mengelola risk
management berdasarkan aspek keuangan dan kegiatan operasional setiap lini bisnis perusahaan.

7. Analyst I Investment Review


Melakukan analisa dan mengevaluasi kegiatan pemasaran dan penjualan bisnis perkapalan untuk segmen
bisnis Product & Petrochemical ke new customer untuk mencapai target pendapatan dan keuntungan yang
maksimal bagi perusahaan; mengembangkan pemasaran dan penjualan melalui pengembangan jaringan
(networking) untuk bisa mengidentifikasi adanya kebutuhan-kebutuhan new customer, serta melakukan
koordinasi antar fungsi untuk tercapainya target pendapatan dan keuntungan sesuai dengan RKAP
perusahaan serta pemenuhan ekspektasi pelanggan.

8. Legal Counsel

Job Description :

1. Melakukan kajian hukum secara lengkap terhadap draft peraturan internal perusahaan dan/atau
peraturan perundang-undangan dengan mempertimbangkan kebutuhan bisnis perusahaan
2. Melakukan negosiasi terhadap perjanjian yang bersifat rutin, sederhana, dan aturannya bersifat
baku atau peraturan perundang-undangan.
3. Mengidentifikasi dan menginventarisir isu atas gugatan/klaim
4. Melakukan analisis terhadap duduk perkara, permintaan keterangan dan proses
penyelidikan/penyidikan yang isinya memuat analisis atas potensi/dugaan pelanggaran
pasal/ ketentuan hukum yang sedang dilakukan oleh Kepolisian, Kejaksaan atau lembaga
berwenang lainnya di ranah hukum pidana maupun hukum publik lainnya.
5. Melakukan kegiatan beracara dalam bidang perdata, pidana, tata usaha negara serta hukum acara
lainnya
6. Mengidentifikasi data relevan yang terkait dengan proses penegakan hukum pada tahapan
penyidikan/penyelidikan /permintaan keterangan
7. Memahami prosedur dan teknik-teknik dasar dalam melakukan analisis hukum terkait transaksi
bisnis perusahaan yang meliputi proses bisnis Refinery, Marketing & Trading, Upstream serta Gas
dan LNG untuk pekerjaan yang bersifat rutin/sederhana.
8. Memahami ketentuan perundang-undangan nasional di bidang perdata, pidana, administrasi
negara yang lebih khusus namun sederhana.

9. Analyst Security Management Regional 3

Job Description:

1. Mengkonsolidasikan dan mengevaluasi pengelolaan risiko keamanan di area agar terwujud


security risk map yang komprehensif dan berkelanjutan.
2. Melaksanakan dan mengkoordinasikan kegiatan / aktivitas pengamanan di areanya, berjalan sesuai
dengan peraturan perundangan, STK, standar dan code yang berlaku.
3. Mengkonsolidasi dan melakukan evaluasi serta saran pengembangan kompetensi melalui
pelatihan dan drill pengamanan di areanya.
4. Mengelola komunikasi dan koordinasi dengan stakeholders yang telah atau akan melakukan kerja
sama di bidang pengamanan di areanya, sebagai SATU Pertamina.
5. Mengendalikan dan mengkoordinasikan pelaksanaan investigasi insiden keamanan besar (major
incident) yang melibatkan kepentingan Holding dalam areanya.
6. Membantu pengendalian pengamanan proses evakuasi berdasarkan keputusan Crisis Management
Team (CMT), terutama berkaitan dengan pelibatan bantuan pengamanan dari stakeholders di
areanya.
7. Mengajukan kebutuhan dan mengelola anggaran untuk operasional pengamanan di areanya.
8. Membantu pelaksanaan jejak digital pekerja sesuai dengan kebijakan Corporate Security di
areanya.

10. Analyst ICT & Accounting Data Analytics

Job Description:
1. Memonitor dan melakukan pencatatan terkait General Ledger Accounting, Accounting Data
Monitoring, Fixed Asset Accounting dan Data Enterprise Resources Planning (ERP) in SAP,
sesuai dengan standar Keuangan dan peraturan lainnya yang berlaku dalam rangka mendukung
penyusunan laporan keuangan yang tepat saji, accountable dan auditable di lingkungan PT
Pertamina (Persero) dan Anak Perusahaan yang menjadi lingkup pekerjaan Fungsi Record to
Report.
2. Mengembangkan dan mengaplikasikan teknologi terkini khususnya terkait accounting untuk
mempercepat proses bisnis dalam pencatatan keuangan serta meningkatkan efisiensi perusahaan.

5. Standard dan metode mengukur prestasi kerja badan usaha tersebut


Jawab:
Dalam setiap aktivitas perusahaan tidak luput dari kinerja karyawan, oleh karena itu
perusahaan perlu memberikan perhatian kepada karyawan dalam melaksanakan
tugasnya. PT. PERTAMINA (Persero) Marketing Branch Jawa Barat memiliki nilai-
nilai dasar perusahaan yang disingkat dalam 6C, yaitu clean, competitive, confident,
customer focused, commercial, dan capable. Keenam nilai budaya ini menjadi aspek
penting bagi perusahaan dalam mewujudkan eksistensinya sebagai perusahaan minyak
dan gas milik negara terbesar di Indonesia. Salah satu aspek terpenting dalam
menciptakan suatu keunggulan bersaing adalah dengan meningkatkan kualitas sumber
daya manusia yang dimiliki. Kinerja merupakan suatu proses evaluasi seberapa baik
karyawan mengerjakan pekerjaan mereka ketika dibandingkan dengan satu set standar,
dan kemudian mengkomunikasikannya dengan para karyawan. Selain itu, kinerja juga
dapat diartikan sebagai hasil yang dicapai oleh suatu perusahaan dalam periode tertentu
dengan mengacu pada standar yang ditetapkan sebelumnya. Untuk pedoman
kinerjanya, PT. PERTAMINA (Persero) Marketing Branch Jawa Barat berpedoman
pada Pedoman Umum (Good Corporate Governance) Indonesia oleh Komite Kebijakan
(Committee Governance) sebagai salah satu strategi pengembangan sumber daya
manusia. Penerapan prinsip-prinsip Good Corporate Governance yaitu (Transparency,
Accountability, Responsibility, Independency dan Fairness) diperlukan agar
Perusahaan dapat bertahan dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat. Good
Corporate Governance diharapkan dapat menjadi sarana untuk mencapai visi dan misi
Perusahaan.

6. Kapan waktu pengukuran prestasi kerja dilaksanakan setiap periodenya


Jawab:
Hasil penilaian kinerja mempengaruhi kinerja karyawan, PT. PERTAMINA (Persero)
biasanya melakukan penilaian kinerja sekali atau dua kali dalam setahun. Penilaian
kinerja dilakukan setahun sekali itu hanya berlaku untuk staff biasa, namun kalau
penilaian kinerja dilakukan setahun dua kali hanya untuk kalangan manajer dan dewan
dereksi. Hasil penilaian kinerja menjadi dasar pengambilan keputusan di bidang
ketenagakerjaan seperti promosi, pemberian bonus, kenaikan gaji, penerapan disiplin,
pelatihan dan pemutusan hubungan kerja.

7. Apakah prestasi kerja selama ini sudah sesuai dengan standard


Jawab:
PT. PERTAMINA (Persero) berprinsip Capable (berkemampuan) yang bermakna
dikelola oleh pimpinan dan pekerja yang profesional dan memiliki talenta dan
penguasaan teknis tinggi, dalam membangun kemampuan riset dan pengembangan.
Akan tetapi berdasarkan data yang diperoleh, kinerja dari karyawan PT. PERTAMINA
(Persero) Marketing Branch Jawa Barat mengalami penurunan pada tahun 2012, 2013,
2014 dibandingkan pada tahun 2011 dan kemudian terjadi peningkatan pada tahun
2015.
Berdasarkan hal diatas, maka dapat diketahui bahwa kinerja karyawan pada PT.
PERTAMINA (Persero) Marketing Branch Jawa Barat belum optimal. Oleh karena itu
perlu diketahui faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kinerja pegawai terdiri dari
faktor internal dan eksternal. Faktor internal (disposisional) yaitu faktor yang
dihubungkan dengan sifat seseorang. Sedangkan faktor eksternal yaitu faktor-faktor
yang mempengaruhi kinerja seseorang yang berasal dari lingkungan, seperti perilaku,
sikap, dan tindakan-tindakan rekan kerja, bawahan atau pimpinan, fasilitas kerja, dan
iklim organisasi.

8. Apabila prestasi kerja lebih rendah dari standard, tindakan korektif apa yang
selama ini dilakukan
Jawab:
Dalam membina sumber daya manusia (human resource development) dibutuhkan
budaya kerja dan lingkungan kerja yang memberikan rasa nyaman. Hal tersebut akan
menumbuhkan rasa memiliki perusahaan, loyalitas dan dedikasi terhadap perusahaan.
Meningkatkan kerjasama tim, komunikasi antar divisi dan menciptakan hubungan baik
antar karyawan senantiasa dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi kerja
perusahaan untuk mencapai produktifitas perusahaan yang tinggi. Budaya organisasi
biasanya disebut budaya kerja karena tidak bisa dipisahkan dengan kinerja sumber daya
manusia. Secara luas budaya organisasi diartikan sebagai pola asumsi dasar bersama
yang dipelajari oleh kelompok dalam suatu organisasi sebagai alat untuk memecahkan
suatu masalah dalam penyesuaian faktor eksternal dan faktor internal. Oleh karena itu,
diajarkan kepada para anggota organisasi yang baru sebagai cara yang benar untuk
mempersepsikan, memikirkan, dan merasakan dalam kaitannya dengan masalah yang
dihadapi.
Budaya organisasi perusahaan dapat memberikan dorongan atau semangat kinerja
seseorang dalam bekerja. Semakin kuat suatu budaya kerja perusahaan semakin kuat
pula dorongan untuk karyawan berprestasi. Budaya organisasi yang baik dapat
menciptakan motivasi bagi karyawan agar memberikan kemampuan terbaiknya untuk
perusahaan.
Dalam peningkatan kinerja karyawan kiranya permasalahan yang ada pada PT
PERTAMINA (Persero) harus dapat diperhatikan secara penuh. Atas permasalahan
tersebut disinilah dituntut implementasi budaya kerja kaizen sehingga dapat
menciptakan kedisiplinan yang tinggi bagi karyawannya, dan kinerja karyawan menjadi
optimal sehingga, dalam pencapaian target dan tujuan perusahaan dapat tercapai secara
efektif dan efisien. Penerapan budaya kaizen secara berangsur akan berakumulasi
dalam membawa perubahan pada perusahaan ke arah yang lebih baik terutama dalam
pengembangan sumber daya manusianya. Dengan demikian, upaya pembenahan dan
penyempurnaan kinerja karyawan dalam perusahaan menjadi sesuatu hal yang sangat
penting untuk dilakukan.

9. Apa saja yang dikendalikan oleh badan usaha tersebut


Jawab:
PT Pertamina (Persero) mengendalikan beberapa anak perusahaannya diantaranya
adalah :
a. PT Pertamina EP yang berdiri pada tahun 2005 merupakan usaha hulu di bidang
minyak dan gas bumi.
b. PT Pertamina Geothermal Energy yang berdiri pada tahun 2006 dan bergerak
dalam bidang pengelolaan dan pengembangan sumber daya panas bumi.
c. PT Pertamina EP Cepu berdiri pada tahun 2005 sebagai anak perusahaan PT
Pertamina EP yang bergerak dalam bidang eksplorasi, eksploitasi, dan produksi
di Blok Cepu.
d. PT Pertamina Drilling Services Indonesia bergerak di bidang pekerjaan
pemboran dan kerja ulang pindah lapisan sumur-sumur migas dan geothermal.

Anda mungkin juga menyukai