Berizin dan
diawasi oleh:
WAJIB DIPERHATIKAN
Sebelum melakukan investasi, Calon Investor harus terlebih
dahulu mempelajari dan memahami Isi Prospektus.
PT. Bumi Moro Energi, adalah bagian dari PT. Ibnu Hamid
yang telah berdiri sejak tahun 2010 yang bergerak di
bidang bisnis penjualan BBM melalui SPBU Petamina.
Berawal dari Agen Premium Minyak Solar (APMS),
CV Ibnu Hamid, mulai membuka SPBU di Kabupaten
Morotai. Setelah berhasil penjualan BBM dengan
kapasitas penjualan 30.000 liter per-hari. pada tahun
2020 membangun 1 unit SPBU Pertashop di Tetewang
di Kao Teluk Kabupaten Halmahera Utara, yang melayani
penjualan BBM di sekitar masyarakat Halmahera Utara
bagian Selatan. Penjualan rata2 perhari sebesar 10.000
liter dengan 2 produk yakni Pertamax dan Dexlite. Di
tahun ini direncanakan pembangunan SPBU di daerah
Sidangoli Kabupaten Halmahera Barat. Sidangoli adalah
lokasi strategis, karna terdapat pelabuhan ferry sebagai
pintu masuk jalur orang dan barang. juga di Sidangoli
terdapat indsutri kecil pengolahan kelapa dan ikan.
Sehingga kebutuhan akan BBM dipastikan akan tinggi.
OUTLETS
Foto-foto SPBU Pertamina Morotai, Kabupaten Pulau
Morotai
OUTLETS
Foto-foto SPBU Pertashop Tetewang, Kao Teluk
Halmahera Utara
PROFIL DIREKTUR PT. IHA
IZIN LINGKUNGAN
Berdasarkan ketentuan Pasal 19 ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor 24 tahun 2018 tentang
Pelayanan Perizinan Berusaha Terintegrasi Secara Elektronik, untuk dan atas nama Menteri,
Pimpinan Lembaga, Gubernur, Bupati/Walikota, Lembaga OSS menerbitkan Izin Lingkungan
yang belum memenuhi komitmen kepada:
Izin Lingkungan ini harus ditindaklanjuti dengan pemenuhan komitmen sesuai ketentuan
peraturan perundang-undangan.
Dokumen ini diterbitkan melalui Sistem OSS atas dasar data dari pelaku usaha. Kebenaran dan keabsahan atas data yang ditampilkan dalam
dokumen ini dan data yang tersimpan dalam Sistem OSS menjadi tanggung jawab pelaku usaha sepenuhnya.
Izin Operasional/Komersial
Berdasarkan ketentuan Pasal 39 Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2018 tentang Pelayanan
Perizinan Berusaha Terintegrasi Secara Elektronik, untuk dan atas nama Menteri, Pimpinan
Lembaga, Gubernur, Bupati/Walikota, Lembaga OSS menerbitkan Izin Komersial/Operasional
yang belum memenuhi komitmen kepada :
Komitmen izin komersial atau operasional yang harus diperoleh oleh pelaku usaha adalah
1. Izin Operasional Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (Limbah B3)
untuk Penghasil
2. Izin Pembuangan Air Limbah
Pelaku Usaha dapat melakukan kegiatan komersial atau operasional setelah pelaku usaha
menyelesaikan komitmen sebagaimana dimaksud sesuai peraturan perundang-undangan.
Apabila di kemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam Keputusan ini, maka akan dilakukan
perbaikan sebagaimana mestinya.
Dokumen ini diterbitkan melalui Sistem OSS atas dasar data dari pelaku usaha. Kebenaran dan keabsahan atas data yang ditampilkan dalam
dokumen ini dan data yang tersimpan dalam Sistem OSS menjadi tanggung jawab pelaku usaha sepenuhnya.
IZIN LOKASI
Berdasarkan ketentuan Pasal 33 ayat (1) Peraturan Pemerintah Nomor 24 tahun 2018 tentang Pelayanan Perizinan
Berusaha Terintegrasi Secara Elektronik, untuk dan atas nama Menteri, Pimpinan Lembaga, Gubernur,
Bupati/Walikota, Lembaga OSS menerbitkan Izin Lokasi tanpa komitmen kepada:
Berdasarkan Pasal 33 ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2018, Izin Lokasi telah berlaku efektif secara
otomatis.
Ketentuan :
1. Izin Lokasi diberikan untuk jangka waktu 3 (tiga) tahun terhitung sejak tanggal penerbitan Izin Lokasi berlaku efektif;
2. Pelaku usaha wajib menyampaikan Peta Izin Lokasi yang menunjukkan letak, luas dan bentuk bidang rencana lokasi kegiatan usaha yang
dimohon kepada Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota dan Kantor Pertanahan setempat;
3. Pelaku Usaha dapat melakukan kegiatan perolehan tanah sesuai dengan lokasi yang ditunjuk dalam Peta Izin Lokasi;
4. Dalam hal akan menggunakan atau memanfaatkan tanah yang telah diperoleh sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Pelaku Usaha wajib
memenuhi ketentuan dan syarat penggunaan dan pemanfaatan tanah sesuai dengan arahan rencana tata ruang;
5. Pemegang Izin Lokasi wajib melaporkan secara berkala setiap 3 (tiga) bulan kepada Kantor Pertanahan setempat mengenai perolehan tanah
yang sudah dilaksanakan berdasarkan Izin Lokasi dan pelaksanaan penggunaan dan pemanfaatan tanah tersebut;
6. Pemegang Izin Lokasi wajib mematuhi peraturan perundangan yang berlaku.
7. Lembaga OSS dapat membatalkan Izin Lokasi atas usulan Pemerintah Daerah dan Kantor Pertanahan;
8. Izin Lokasi ini bukan merupakan pemberian hak atas tanah dan diberikan untuk mengurus perizinan selanjutnya pada instansi yang
berwenang.
9. Apabila di kemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam Keputusan ini, maka akan dilakukan perbaikan sebagaimana mestinya.
Dokumen ini diterbitkan melalui Sistem OSS atas dasar data dari pelaku usaha. Kebenaran dan keabsahan atas data yang ditampilkan dalam
dokumen ini dan data yang tersimpan dalam Sistem OSS menjadi tanggung jawab pelaku usaha sepenuhnya.
STRENGTH
• Berpengalaman di bidang pengelolaan
SPBU dan penjualan BBM
• Lokasi SPBU yang strategis
WEAKNESS
• Kurangnya modal
• masalah birokrasi yang menghambat kinerja
• penempatan karyawan yang tidak sesuai
dengan kemampuan
• jumlah armada yang kurang
OPPORTUNITY
• Tidak ada SPBU lain di sekitar lokasi
• Lokasi SPBU dapat dikembangkan sebagai
pusat perdagangan kebutuhan pokok atau
penyewaan space
THREATS
• Makin banyaknya pihak swasta yang
melakukan eksplorasi migas
• pengaruh intervensi
• pasar bebas
RISIKO USAHA
Bagaimana agar bisnis ini tidak hanya survive tapi juga
berkembang,
MITIGASI
• Menjaga kebersihan lokasi untuk kenyamanan
konsumen
• Menjaga kepuasan pelanggan dengan pelayanan
ukuran Pasti Pas
• Penambahan toko atau sarana belanja dan café di
lingkungan SPBU
RISIKO INVESTASI
Bisnis rill dengan sistem bagi hasil memiliki risiko.
Bagaimana jika terus terjadi kerugian terus menerus
selama 1 tahun
MITIGASI
• Kerugian diantisipasi dengan pengawasan yang
ketat, agar tidak terjadi penyimpangan pada
saat pengangkutan dan penjualan BBM yang
mengakibatkan loss
• Karna BBM adalah kebutuhan pokok masyarakat
maka selalu dibutuhkan.
RISIKO LIKUIDITAS
Bagaimana jika jumlah cash on hand tidak mencukupi,
sedangkan masih ada bagian yang harus dibagikan
kepada investor
MITIGASI
• Memprioritaskan investor, sehingga ada rekening
khusus yang telah disiapkan untuk bagi hasil
investor, sehingga rekening tersebut khusus sebagai
penampungan keuntungan yang tidak digunakan
terkecuali untuk kepentingan bagi hasil
• Ada dukungan dari perusahaan induk untuk selalu
siap dalam kondisi tertentu
Perdagangan
Pasar Sekunder
Perdagangan pasar sekunder akan dilakukan dengan
memperhatikan ketentuan sebagaimana termuat
dalam POJK 57/2018 dan Keputusan Anggota
Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan No.Kep-
38/D.04/2021 tentang Perluasan Izin Usaha sebagai
Penyelenggara Penawaran Efek Melalui Layanan Urun
Dana Berbasis Teknologi Informasi PT Investasi Digital
Nusantara, yang mana menyebutkan bahwa saham
Penerbit (Perseroan) dapat dilakukan pengalihan
setelah 1 (satu) tahun diterbitkan dan hanya dapat
dilaksanakan dalam periode tertentu sebanyak 2 (dua)
kali dalam 1 (satu) tahun.
“Helping more people
to be financially free”
www.bizhare.id Email:
Info@Bizhare.id
0811-101-430
Main Office:
Bizhare.id
Jl. Raden Saleh Raya No. 46A
Bizhare TV Cikini Menteng
Jakarta Pusat