Berdirinya Badan Usaha Milik Negara di Indonesia tidak lepas atas pengaruh kolonialisme Belanda atas berdirinya Perkumpulan Usaha Dagang milik kerajaan Belanda yaitu VOC (Vereenigde Ootindische Compagnie) yang berdiri sejak tahun 1602. Semenjak saat itu VOC telah mengatur berbagai sektor perekonomian di Indonesia seperti eksploitasi hasil bumi dan pengembangan infrastuktur contohnya pembagunan transportasi kereta api. Semenjak saat itu timbul rencana untuk membangun perekonomian yang pro dan menguntungkan bagi rakyat Indonesia. Dibawah kepemimpinan Soekarno dan Hatta pada tahap pra kemerdekaan dibuatlah badan usaha nirlaba yang mengelola bidang ekonomi dan benar-benar berkaitan dengan kepentingan rakyat banyak. Semenjak saat itu beberapa badan usaha milik Belanda satu per satu diakuisisi oleh pemerintahan Indonesia. Memasuki era abad ke-21, beberapa BUMN mulai melakukan perombakan manajemen dan sistem secara total, dari badan negara menjadi perusahaan terbuka yang berorientasi kepada profit dan menjual saham-saham nya di publik. Berdasarkan UU Nomor 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara (BUMN), definisi BUMN adalah badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki oleh negara melalui penyertaan secara langsung yang berasal dari kekayaan negara yang dipisahkan. BUMN dapat pula berupa perusahaan nirlaba yang bertujuan untuk menyediakan barang atau jasa bagi masyarakat. Sejak tahun 2011 seluruh BUMN dikoordinasikan oleh Kementrian BUMN. Secara umum BUMN di Indonesia dapat berbentuk perusahaan perseroan, perusahaan umum dan perusahaan jawatan. Perusahaan perseroan merupakan badan usaha yang berstatus PT (Perseroan Terbatas). Perseroan merupakan bentuk dari privatisasi BUMN menjadi sebuah perusahaan semi profit dengan modal usahanya dari penjualan saham/listing sedangkan Perusahaan Jawatan adalah BUMN yang berbentuk perusahaan yang modal kerjanya menggunakan dana pemerintah dan diambil dari anggaran belanja negara. BUMN yang berupa jawatan banyak bergerak di bidang layanan masyarakat seprti layanan medis berupa rumah sakit, transportasi, dan pegadaian. PT.Pertamina Geothermal Energy (PGE) berdiri sebagai anak perusahaan Pertamina (Persero) dengan PT. Pertamina Dana Ventura. PGE didirikan berdasarkan Akta Pendirian No. 10 tanggal 12 Desember 2006 dan telah mendapatpengesahan dari Menteri Hukum & Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan Nomor W7-00089 HT.01.01-TH.2007 tertanggal 3 Januari 2007.
1.2 Ruang Lingkup Berdasarkan Surat Keluar HR & GA PT. Pertamina Geothermal Energy No. 0803/PGE710/2014-S0, ruang lingkup kegiatan magang adalah sebagai berikut : Perusahaan : PT. Pertamina Geothermal Energy Lokasi : Skyline Building Lt.8 JL. MH. Thamrin No.9 Jakarta Pusat, 10340 Periode magang : 28 Juni 2014 30 September 2014 Departemen/Fungsi : Keuangan / Fungsi VP Perbendaharaan 1.3 Tujuan dan Manfaat 1.3.1 Tujuan 1. Memperoleh pengalaman mengenai dunia kerja meliputi aktivitas pekerjaan (hard skills dan hubungan yang terjalin dalam lingkungan kerja (soft skills), 2. Memperoleh wawasan mengenai industri dan kegiatan usaha pada perusahaan atau instansi yang bersangkutan, 3. Menerapkan ilmu yang telah diperoleh di bangku perkuliahan dalam rangka memberikan kontribusi bagi perkembangan dan kemajuan perusahaan atau instansi, dan 4. Meningkatkan ketrampilan sesuai dengan bidang yang diminati sehingga mampu menciptakan sikap profesionalitas.
1.3.2 Manfaat Bagi mahasiswa Universitas Bakrie: a. Dapat menerapkan ilmu yang didapatkan secara teoritis di bangku kuliah. b. Mengembangkan potensi diri baik di bidang akademis maupun organisasi. c. Menganalisa setiap peluang dan hambatan yang terjadi di dunia kerja dan mencari solusi untuk perbaikan. d. Memperoleh pengalaman mengenai situasi kerja yang sebenarnya sehingga mampu beradaptasi dengan dunia industri secara umum maupun khusus.
Bagi Universitas Bakrie: a. Menjalin hubungan yang baik dengan perusahaan tempat Kerja Praktek. b. Dapat mewujudkan tujuan utama Universitas Bakrie yaitu mencetak SDM yang handal, profesional dan berkualitas. c. Dapat lebih membuka wawasan bagi setiap mahasiswa didiknya untuk mendapatkan pengetahuan tambahan melalui praktek di lapangan. d. Memberikan kesempatan pada mahasiswanya untuk merasakan persaingan di dunia kerja.
Bagi perusahaan: a. Memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk menganalisa setiap peluang dan hambatan yang terjadi dan mencari solusinya. b. Dapat saling menukar informasi di bidang keuangan dan accounting antara lembaga sebagai pengguna teknologi dengan perkembangan pengetahuan yang terjadi di lembaga perguruan tinggi. c. Media pertukaran informasi bidang keuangan dan accounting antara perusahaan sebagai pengguna teknologi dengan perguruan tinggi sebagai pengembang ilmu pengetahuan.
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
Pertamina Geothermal Energy (PGE), anak perusahaan PT Pertamina (Persero), berdiri sejak tahun 2006 telah diamanatkan oleh pemerintah untuk mengembangkan 14 Wilayah Kerja Pengusahaan Geothermal di Indonesia. Perusahaan yang menyediakan energy tanpa polusi ini, 90% sahamnya dimiliki oleh PT Pertamina (Persero) dan 10% dimiliiki oleh PT Pertamina Dana Ventura. Era baru bagi energi geothermal diawali dengan peresmian Lapangan Geothermal kamojang pada tanggal 29 Januari 1983 dan diikuti dengan beroperasinya Pembangkit Listrik Tenaga Panasbumi (PLTP) Unit-1 (30MW) pada tanggal 7 Pebruari 1983, dan lima tahun kemudian 2 unit beroperasi dengan kapasitas masing-masing 55 MW. Di pulau Sumatera untuk pertama kali beroperasi Monoblok 2 MW di daerah Sibayak-Brastagi sebagai Power Plant pertama dan pada Agustus 2001 PLTP pertama 20 MW beroperasi di daerah Lahendong. Seiring dengan perjalanan waktu Pemerintah melalui Keppres No. 76/2000 mencabut Keppres terdahulu dan memberlakukan UU No. 27/2003 tentang geothermal, dimana PT Pertamina tidak lagi memiliki hak monopoli dalam pengusahaan energi geothermal tetapi sam dengan pelaku bisnis geothermal lainnya di Indonesia. Dalam mengimplementasikan undang-undang tersebut Pertamina telah mengembalikan 16 Wilayah Kerja Pengusahaan (WKP) Geothermal kepada Pemerintah dari 31 WKP yang diberikan untuk dikelola. Pada tanggal 23 Nopember 2001 pemerintah memberlakukan UU MIGAS No. 22/2001 tentang pengelolaan industri migas di Indonesia. UU ini memjbawa perubahan yang sangat besar bagi sektor migas, termasuk Pertamina. Pasca berlakunya UU tersebut Pertamina memiliki kedudukan yang sama dengan pelaku bisnis migas lainnya.
Pada tanggal 17 September 2003 PERTAMINA berubah bentuk menjadi PT Pertamina (Persero) dan melalui Peraturan Pemerintah (PP) No. 31/2003 diamanatkan untuk mengalihkan usaha geothermal yang selama ini dikelola oleh PT Pertamina ntuk dialihkan kepada Anak Perusahaan paling lambat dua tahun setelah perseroan terbentuk. Untuk itu PT Pertamina membentuk PT Pertamina Geothermal Energy (PT PGE) sebagai anak perusahaan yang akan mengelola kegiatan usaha dibidang geothermal. PGE menghasilkan energi berupa uap dan listrik untuk masyarakat Indonesia, yang diambil dari sumber panas bumi di bawah permukaan. Kegiatan ini dilakukan melalui beberapa tahap : Preliminary Survey Survei Pendahuluan adalah kegiatan yang meliputi pengumpulan, analisis dan penyajian data yang berhubungan dengan informasi kondisi geologi, geofisika, dan geokimia untuk memperkirakan letak dan adanya sumber daya Panas Bumi serta Wilayah Kerja. Explorasi Eksplorasi adalah rangkaian kegiatan yang meliputi penyelidikan geologi, geofisika, geokimia, pengeboran uji, dan pengeboran sumur eksplorasi yang bertujuan untuk memperoleh dan menambah informasi kondisi geologi bawah permukaan guna menemukan dan mendapatkan perkiraan potensi Panas Bumi. Pemegang IUP wajib menyampaikan rencana Eksplorasi dan kepada Menteri, Gubernur, dan Bupati/Walikota sesuai dengan kewenangan masing-masing, yang mencakup rencana kegiatan dan rencana anggaran Studi Kelayakan adalah tahapan kegiatan untuk menentukan kelayakan usaha pertambangan Panas Bumi, termasuk penyelidikan atau studi jumlah cadangan yang dapat dieksploitasi. Eksploitasi adalah rangkaian kegiatan pada suatu wilayah kerja tertentu yang meliputi pengeboran sumur pengembangan dan sumur reinjeksi, pembangunan fasilitas lapangan dan operasi produksi sumber daya Panas Bumi. Pemegang IUP wajib menyampaikan rencana jangka panjang Eksploitasi kepada Menteri, Gubernur, dan Bupati/Walikota sesuai dengan kewenangan masing-masing yang mencakup rencana kegiatan dan rencana anggaran serta besarnya cadangan.
Produksi uap dan listrik Produksi uap dan listrik kepada konsumen untuk kemakmuran Indonesia, mengurangi dampak pemanasan global, menghemat subsidi bbm terutama untuk sektor pembangkitan. Adapun prestasi-prestasi yang telah PT.PGE raih yaitu PROPER Emas di daerah ekplorasi Kamojang 3 tahun berturut-turut (2011,2012,2013) dan Penghargaan Energi Pratama dari Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia untuk daerah Kamojang yang telah berhasil melakukan efisiensi energi. Divisi keuangan PT. Pertamina Geothermal Energy memiliki dua sub divisi yaitu Divisi Kontroler dan Perbendaharaan yang dipimpin oleh masing-masing Vice President. Sub Divisi Kontroler membawahi bagian konsolidasi dan anggaran; serta aset dan akuntansi umum sedangkan sub divisi Perbendaharaan membawahi bagian pengelolaan dana dan pendanaan dan perpajakan yang dipimpin oleh seorang manager.
Gambar 1 Struktur Organisasi Departemen Keuangan PT.PGE
BAB III PELAKSANAAN KEGIATAN MAGANG 3.1 Bentuk Kegiatan Magang Selama periode magang ( Surat Keluar HR & GA PT. Pertamina Geothermal Energy No. 0803/PGE710/2014-S0 ), Penulis ditempatkan di Fungsi Perbendaharaan dan bertanggung jawab atas pembuatan Laporan Posisi Dana Harian Deposito dan Giro di PT. Pertamina Geothermal Energy dengan deskripsi sebagai berikut : 1. Tema : Pengelolaan Dana Harian 2. Judul : Penempatan Dana Giro dan Deposito PT. Pertamina Geothermal Energy 3. Tujuan : 1) Mengetahui jumlah saldo di setiap rekening yang telah menjadi Business Partner PT. Pertamina Geothermal Energy dalam hal ini adalah Bank 2) Mengoptimalisasikan saldo dana dalam bentuk instrument jangka pendek, seperti penempatan Deposito on Call (DoC) mauoun Deposito berjangka (Fixed Term Deposite) dalam jangka waktu kurang lebih tiga bulan 4. Pelaksanaan : Juni-September 2014 5. Pembimbing: 1) Febriana S 2) Okta Risman JK. 3) Kurniawan S 4) Y. B. Suryowandaru 3.2 Latar Belakang Kegiatan Dalam upaya mewujudkan visi departemen keuangan PT.Pertamina Geothermal Energy yaitu sebagai penggerak utama dan mitra strategis dalam pengembangan bisnis perusahaan, Dept.Keuangan dituntut untuk selalu bekerja secara terintegrasi dalam hal meningkatkan profitabilitas dan keuntungan perusahaan. PT.Pertamina Geothermal Energy di tiap tahunnya telah menetapkan target dan juga dalam bentuk KPI (Key Performance Indicators) di setiap level jabatan fungsional di Dept.Keuangan untuk memaksimalkan keuntungan baik yang berasal dari kegiatan operasional maupun kegiatan lain selain operasional yang bisa dikategorikan sebagai pendapatan lain. Adapun target tersebut pastinya memerlukan kontribusi dari seluruh wilayah operasi dan eksplorasi dari kegiatan usaha PT.Pertamina Geothermal Energy di Indonesia yaitu ; Area Kamojang, Area Lahendong, Area Ulubelu, Area Sibayak, Sungai Penuh, Lumut Balai dan Area Hululais. Dan Area Kamojang yang menghasilkan perolehan terbesar dalam menghasilkan produk Geothermal dan berujung ke pendapatan perusahaan. Selain kegiatan eksplorasi, target pendapatan perusahaan juga berasal dari kegiatan lain yaitu berasal dari bunga yang didapatkan dari institusi lembaga keuangan yang dikelola oleh Fungsi Pengolaan Dana (Kas Bank) untuk mengoptimalisasikan dana dalam bentuk deposito dan giro; Bonus dari Kegiatan Operasi Bersama (KOB) dan denda yang diperoleh dari kesepakatan perjanjian tertentu. Fungsi Pengelolaan dana ini melaksanakan proses optimalisasi dana serta pengajuan dan negosiasi atas Bank untuk bekerjasama dalam hal menyimpan kas perusahaan dalam bentuk deposito dan giro sesuai standar yang telah dibuat di Tata Kelola Organisasi Fungsi Pengelolaan Dana Keuangan dengan Judul Penempatan Dana. Berikut tabel yang menunjukkan kinerja Dept.Keuangan PT.PGE dilihat dari pendapatan operasi sendiri &Production Allowance dibandingkan dengan laba bersih tahunan perusahaan.
Gambar 2 Kinerja Departemen Keuangan PT.PGE 2009-2013
Gambar 3 menunjukkan perbandingan antara pendapatan dari sales, anggaran biaya operasi (ABO) perusahaan dan laba bersih per tahun
Gambar 3 Net Profit PT.PGE
Gambar 4 Rasio-Rasio Keuangan PT.PGE Fungsi Kas Bank juga mempengaruhi besarnya pendapatan PT.PGE. Hal itu didasari oleh business model dari perusahaan sendiri, sebagai anak perusahaan dari PT.Pertamina (Persero) yang juga merupakan perusahaan BUMN, kegiatan seperti jual beli saham anak perusahaan tidak diperbolehkan namun memperoleh imbalan bunga dari bank merupakan salah satu cara PT.PGE untuk mendapatkan pendapatan tambahan. PT.PGE memperoleh keuntungan atas pembelian produk berupa panas bumi oleh Perusahaan Listrik Negara (PLN) dengan mengadakan Kontrak Operasi Bersama (KOB) dengan perusahaan-perusahaan geothermal lainnya. Adapun pengakuan pendapatannya adalah pada saat penyerahan produk (accrual basis), dengan periode bulanan yang mana pendapatan yang diperoleh daro Kontrak Penjualan Listrik(Energy Sales Contract) tersebut diakui sebagai pendapatan PT.PGE. Pada saat yang sama, pendapatan penjualan diakui dan dibubukan sebagai pembelian kepada kontraktor/KOB (pass-through transaction) serta pendapatan lain-lain dari Production Allowance dan bonus dibukukan dengan berbasis kas (cash basis). Proses passthrough memungkinkan adanya jeda atau waktu seluruh pendapatan atas KOB untuk singgah di beberapa rekening PT.PGE sehingga berpotensi untuk mendapatkan bunga harian dari bank 3.3 Istilah Umum Berdasarkan Tata Kerja Organisasi Fungsi Pengelolaan Dana Keuangan PT. Pertamina Geothermal Energy No. B-007/PGE321/2012-S0 dengan judul Penempatan Dana, berikut adalah istilah-istilah yang terdapat laporan magang : 1) Business Partner adalah Suatu organisasi yang menjadi mitra/partner dalam transaksi Treasury management (Penempatan Deposito yang berbentuk Deposito on Call dan Deposito berjangka (Fixed Term Deposite) yang berjangka < 3 bulan), misalnya Bank atau Lembaga Keuangan lainnya. 2) Dana Idle adalah sejumlah dana yang belum akan digunakan untuk pembayaran kegiatan perusahaan 3) Penempatan Dana adalah aktivitas untuk mengoptimalisasikan saldo dana dalam bentuk instrument jangka pendek, seperti penempatan Deposito yang berbentuk Deposito on Call dan Deposito berjangka (Fixed Term Deposite) yang berjangka < 3 bulan. 4) Pejabat Sesuai Otorisasi adalah Pejabat yang mempunyai otorisasi untuk melakukan aktivitas Deal/Negosisasi dan konfirmasi per deal dalam penempatan dana 5) Rate adalah tingkat bunga yang disepakati bersama antara pihak Dealing Room Treasury Business Partner dengan PT. Pertamina Geothermal Energy. 6) Tanggal Transaksi adalah tanggal dilakukannya negosisasi Rate Placement yang berlaku saat itu
3.4 Kerangka Pemikiran Kerangka berpikir dari kegiatan magang ini diawali dengan pemahaman mengenai business process perusahaan. Seperti yang dibahas sebelumnya, pendapatan utama perusahaan didapatkan dari kegiatan eksplorasi di beberapa wilayah di Indonesia. Juga other income yang berasal dari pendapatan bunga, dll. Setiap harinya Fungsi Pengelolaan Dana akan membayar tagihan-tagihan yang berasal dari vendor-vendor yang bekerjasama dengan PT.PGE oleh staff hutang-piutang. Staff kas bank kemudian akan mencairkan dana deposito yang ada di beberapa account bank PT.PGE untuk mengeluarkan uang cash. Setelah seluruh tagihan dan kewajiban sudah terpenuhi dan dibayar oleh kasir lalu kemudian staff kas melihat kembali berapa dana yang terpakai, pemasukan dan ending balance atau posisi dana kas hari tersebut. Ending balance tersebut lah yang akan di DOC-kan (Deposito on Call) untuk hari selanjutnya. Pada kenyataannya, terdapat kendala-kendala yang memungkinkan timbul dalam proses penempatan dana harian ini yaitu kondisi pendapatan perusahaan yang menurun diakibatkan salah satu sumur di Area Kamojang ditutup, dan tinggi nya piutang investasi yang harus dibayarkan kepada creditor yang mana waktu pembayaran yang tidak pasti. Staff Kas Bank Staff Utang/Piutang Kasir Asman. Kas Bank Staff Kas Bank
Gambar 5 Alur Pengelolaan Dana PT.PGE
3.5 Kendala yang Dihadapi dan Upaya Memecahkannya Dalam pelaksanaan proyek magang di PT Pertamina Geothermal Energy selama periode tiga bulan masa kerja, Penulis tidak menemukan kendala -kendala yang berarti. Hal ini disebabkan oleh kerja yang sangat mendukung sehingga terbuka kesempatan untuk berkonsultasi dan keterbukan pihak manajemen terhadap data perusahaan . Selain itu, keberadaan pembimbing lapangan membantu Penulis dalam beradaptasi dengan lingkungan kerja dan kegiatan operasional perusahaan.
Pencairan Dana Deposito dan Giro Pembayaran Hutang- Piutang Update Pemasukan Pembuatan laporan posisi dana Kasir BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN 4.1 Kesimpulan Pelaksanaan praktek kerja lapangan yang telah Penulis lakukan selama periode 3 bulan masa kerja di PT. Pertamina Geothermal Energy memberikan kesempatan bagi Penulis untuk: 1. Memahami etos kerja dan mempraktekkan di dalam budaya dan lingkungan kerja PT. Pertamina Geothermal Energy. 2. Memperoleh pengalaman mengenai dunia kerja melalui keterlibatan dalam kegiatan operasional perusahaan dan menerapkan beberapa ilmu yang diperoleh selama kuliah. 3. Mempraktekkan dan melatih keterampilan soft skill yang diperlukan dalam rangka membangun sikap profesionalitas di dunia kerja seperti: problem solving dan komunikasi bisnis. 4. Mempraktekkan dan melatih keterampilan soft skill yang diperlukan dalam rangka membangun hubungan kerja yang positif dalam lingkungan kerja yaitu keterampilan interpersonal communication and teamwork. 5. Memperoleh wawasan mengenai industri baru yaitu pengolahan gas dan uap bumi sebagai salah satu energi terbarukan baik secara operasional maupun terkait unit kerja khususnya di beberapa bagian seperti kas bank, hutang piutang pekerja, dll 4.2 Saran Berdasarkan pelaksanaan praktek kerja
Referensi Tata Kelola Organisasi Dept.Keuangan PT.Pertamina Geothermal Energy Modul Bisnis Keuangan PT. Pertamina Geothermal Energy Modul Company Profile PT.Pertamina Geothermal Energy Website Perusahaan pge.pertamina.com