Anda di halaman 1dari 14

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Berdirinya Badan Usaha Milik Negara di Indonesia tidak lepas atas pengaruh kolonialisme
Belanda atas berdirinya Perkumpulan Usaha Dagang milik kerajaan Belanda yaitu VOC
(Vereenigde Ootindische Compagnie) yang berdiri sejak tahun 1602. Semenjak saat itu VOC telah
mengatur berbagai sektor perekonomian di Indonesia seperti eksploitasi hasil bumi dan
pengembangan infrastuktur contohnya pembagunan transportasi kereta api. Semenjak saat itu
timbul rencana untuk membangun perekonomian yang pro dan menguntungkan bagi rakyat
Indonesia. Dibawah kepemimpinan Soekarno dan Hatta pada tahap pra kemerdekaan dibuatlah
badan usaha nirlaba yang mengelola bidang ekonomi dan benar-benar berkaitan dengan
kepentingan rakyat banyak. Semenjak saat itu beberapa badan usaha milik Belanda satu per satu
diakuisisi oleh pemerintahan Indonesia. Memasuki era abad ke-21, beberapa BUMN mulai
melakukan perombakan manajemen dan sistem secara total, dari badan negara menjadi
perusahaan terbuka yang berorientasi kepada profit dan menjual saham-saham nya di publik.
Berdasarkan UU Nomor 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara (BUMN), definisi
BUMN adalah badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki oleh negara
melalui penyertaan secara langsung yang berasal dari kekayaan negara yang dipisahkan. BUMN
dapat pula berupa perusahaan nirlaba yang bertujuan untuk menyediakan barang atau jasa bagi
masyarakat. Sejak tahun 2011 seluruh BUMN dikoordinasikan oleh Kementrian BUMN.
Secara umum BUMN di Indonesia dapat berbentuk perusahaan perseroan, perusahaan
umum dan perusahaan jawatan. Perusahaan perseroan merupakan badan usaha yang berstatus
PT (Perseroan Terbatas). Perseroan merupakan bentuk dari privatisasi BUMN menjadi sebuah
perusahaan semi profit dengan modal usahanya dari penjualan saham/listing sedangkan
Perusahaan Jawatan adalah BUMN yang berbentuk perusahaan yang modal kerjanya
menggunakan dana pemerintah dan diambil dari anggaran belanja negara. BUMN yang berupa
jawatan banyak bergerak di bidang layanan masyarakat seprti layanan medis berupa rumah
sakit, transportasi, dan pegadaian.
PT.Pertamina Geothermal Energy (PGE) berdiri sebagai anak perusahaan Pertamina
(Persero) dengan PT. Pertamina Dana Ventura. PGE didirikan berdasarkan Akta Pendirian No. 10
tanggal 12 Desember 2006 dan telah mendapatpengesahan dari Menteri Hukum & Hak Asasi
Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan Nomor W7-00089 HT.01.01-TH.2007
tertanggal 3 Januari 2007.

1.2 Ruang Lingkup
Berdasarkan Surat Keluar HR & GA PT. Pertamina Geothermal Energy No.
0803/PGE710/2014-S0, ruang lingkup kegiatan magang adalah sebagai berikut :
Perusahaan : PT. Pertamina Geothermal Energy
Lokasi : Skyline Building Lt.8 JL. MH. Thamrin No.9 Jakarta Pusat, 10340
Periode magang : 28 Juni 2014 30 September 2014
Departemen/Fungsi : Keuangan / Fungsi VP Perbendaharaan
1.3 Tujuan dan Manfaat
1.3.1 Tujuan
1. Memperoleh pengalaman mengenai dunia kerja meliputi aktivitas pekerjaan (hard skills
dan hubungan yang terjalin dalam lingkungan kerja (soft skills),
2. Memperoleh wawasan mengenai industri dan kegiatan usaha pada perusahaan atau
instansi yang bersangkutan,
3. Menerapkan ilmu yang telah diperoleh di bangku perkuliahan dalam rangka memberikan
kontribusi bagi perkembangan dan kemajuan perusahaan atau instansi, dan
4. Meningkatkan ketrampilan sesuai dengan bidang yang diminati sehingga mampu
menciptakan sikap profesionalitas.

1.3.2 Manfaat
Bagi mahasiswa Universitas Bakrie:
a. Dapat menerapkan ilmu yang didapatkan secara teoritis di bangku kuliah.
b. Mengembangkan potensi diri baik di bidang akademis maupun organisasi.
c. Menganalisa setiap peluang dan hambatan yang terjadi di dunia kerja dan mencari
solusi untuk perbaikan.
d. Memperoleh pengalaman mengenai situasi kerja yang sebenarnya sehingga mampu
beradaptasi dengan dunia industri secara umum maupun khusus.





Bagi Universitas Bakrie:
a. Menjalin hubungan yang baik dengan perusahaan tempat Kerja Praktek.
b. Dapat mewujudkan tujuan utama Universitas Bakrie yaitu mencetak SDM yang handal,
profesional dan berkualitas.
c. Dapat lebih membuka wawasan bagi setiap mahasiswa didiknya untuk mendapatkan
pengetahuan tambahan melalui praktek di lapangan.
d. Memberikan kesempatan pada mahasiswanya untuk merasakan persaingan di dunia
kerja.

Bagi perusahaan:
a. Memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk menganalisa setiap peluang dan
hambatan yang terjadi dan mencari solusinya.
b. Dapat saling menukar informasi di bidang keuangan dan accounting antara lembaga
sebagai pengguna teknologi dengan perkembangan pengetahuan yang terjadi di
lembaga perguruan tinggi.
c. Media pertukaran informasi bidang keuangan dan accounting antara perusahaan
sebagai pengguna teknologi dengan perguruan tinggi sebagai pengembang ilmu
pengetahuan.















BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN


Pertamina Geothermal Energy (PGE), anak perusahaan PT Pertamina (Persero), berdiri sejak
tahun 2006 telah diamanatkan oleh pemerintah untuk mengembangkan 14 Wilayah Kerja
Pengusahaan Geothermal di Indonesia. Perusahaan yang menyediakan energy tanpa polusi ini, 90%
sahamnya dimiliki oleh PT Pertamina (Persero) dan 10% dimiliiki oleh PT Pertamina Dana Ventura.
Era baru bagi energi geothermal diawali dengan peresmian Lapangan Geothermal kamojang
pada tanggal 29 Januari 1983 dan diikuti dengan beroperasinya Pembangkit Listrik Tenaga
Panasbumi (PLTP) Unit-1 (30MW) pada tanggal 7 Pebruari 1983, dan lima tahun kemudian 2 unit
beroperasi dengan kapasitas masing-masing 55 MW. Di pulau Sumatera untuk pertama kali
beroperasi Monoblok 2 MW di daerah Sibayak-Brastagi sebagai Power Plant pertama dan pada
Agustus 2001 PLTP pertama 20 MW beroperasi di daerah Lahendong.
Seiring dengan perjalanan waktu Pemerintah melalui Keppres No. 76/2000 mencabut
Keppres terdahulu dan memberlakukan UU No. 27/2003 tentang geothermal, dimana PT Pertamina
tidak lagi memiliki hak monopoli dalam pengusahaan energi geothermal tetapi sam dengan pelaku
bisnis geothermal lainnya di Indonesia.
Dalam mengimplementasikan undang-undang tersebut Pertamina telah mengembalikan 16
Wilayah Kerja Pengusahaan (WKP) Geothermal kepada Pemerintah dari 31 WKP yang diberikan
untuk dikelola.
Pada tanggal 23 Nopember 2001 pemerintah memberlakukan UU MIGAS No. 22/2001
tentang pengelolaan industri migas di Indonesia. UU ini memjbawa perubahan yang sangat besar
bagi sektor migas, termasuk Pertamina. Pasca berlakunya UU tersebut Pertamina memiliki
kedudukan yang sama dengan pelaku bisnis migas lainnya.


Pada tanggal 17 September 2003 PERTAMINA berubah bentuk menjadi PT Pertamina
(Persero) dan melalui Peraturan Pemerintah (PP) No. 31/2003 diamanatkan untuk mengalihkan
usaha geothermal yang selama ini dikelola oleh PT Pertamina ntuk dialihkan kepada Anak
Perusahaan paling lambat dua tahun setelah perseroan terbentuk. Untuk itu PT Pertamina
membentuk PT Pertamina Geothermal Energy (PT PGE) sebagai anak perusahaan yang akan
mengelola kegiatan usaha dibidang geothermal.
PGE menghasilkan energi berupa uap dan listrik untuk masyarakat Indonesia, yang diambil
dari sumber panas bumi di bawah permukaan. Kegiatan ini dilakukan melalui beberapa tahap :
Preliminary Survey
Survei Pendahuluan adalah kegiatan yang meliputi pengumpulan, analisis dan penyajian data yang
berhubungan dengan informasi kondisi geologi, geofisika, dan geokimia untuk memperkirakan letak
dan adanya sumber daya Panas Bumi serta Wilayah Kerja.
Explorasi
Eksplorasi adalah rangkaian kegiatan yang meliputi penyelidikan geologi, geofisika, geokimia,
pengeboran uji, dan pengeboran sumur eksplorasi yang bertujuan untuk memperoleh dan
menambah informasi kondisi geologi bawah permukaan guna menemukan dan mendapatkan
perkiraan potensi Panas Bumi. Pemegang IUP wajib menyampaikan rencana Eksplorasi dan kepada
Menteri, Gubernur, dan Bupati/Walikota sesuai dengan kewenangan masing-masing, yang
mencakup rencana kegiatan dan rencana anggaran
Studi Kelayakan
adalah tahapan kegiatan untuk menentukan kelayakan usaha pertambangan Panas Bumi, termasuk
penyelidikan atau studi jumlah cadangan yang dapat dieksploitasi.
Eksploitasi
adalah rangkaian kegiatan pada suatu wilayah kerja tertentu yang meliputi pengeboran sumur
pengembangan dan sumur reinjeksi, pembangunan fasilitas lapangan dan operasi produksi sumber
daya Panas Bumi. Pemegang IUP wajib menyampaikan rencana jangka panjang Eksploitasi kepada
Menteri, Gubernur, dan Bupati/Walikota sesuai dengan kewenangan masing-masing yang mencakup
rencana kegiatan dan rencana anggaran serta besarnya cadangan.



Produksi uap dan listrik
Produksi uap dan listrik kepada konsumen untuk kemakmuran Indonesia, mengurangi dampak
pemanasan global, menghemat subsidi bbm terutama untuk sektor pembangkitan.
Adapun prestasi-prestasi yang telah PT.PGE raih yaitu PROPER Emas di daerah ekplorasi
Kamojang 3 tahun berturut-turut (2011,2012,2013) dan Penghargaan Energi Pratama dari
Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia untuk daerah Kamojang yang telah
berhasil melakukan efisiensi energi.
Divisi keuangan PT. Pertamina Geothermal Energy memiliki dua sub divisi yaitu Divisi
Kontroler dan Perbendaharaan yang dipimpin oleh masing-masing Vice President. Sub Divisi
Kontroler membawahi bagian konsolidasi dan anggaran; serta aset dan akuntansi umum sedangkan
sub divisi Perbendaharaan membawahi bagian pengelolaan dana dan pendanaan dan perpajakan
yang dipimpin oleh seorang manager.


Gambar 1 Struktur Organisasi Departemen Keuangan PT.PGE




BAB III PELAKSANAAN KEGIATAN MAGANG
3.1 Bentuk Kegiatan Magang
Selama periode magang ( Surat Keluar HR & GA PT. Pertamina Geothermal Energy No.
0803/PGE710/2014-S0 ), Penulis ditempatkan di Fungsi Perbendaharaan dan bertanggung jawab
atas pembuatan Laporan Posisi Dana Harian Deposito dan Giro di PT. Pertamina Geothermal Energy
dengan deskripsi sebagai berikut :
1. Tema : Pengelolaan Dana Harian
2. Judul : Penempatan Dana Giro dan Deposito PT. Pertamina Geothermal Energy
3. Tujuan :
1) Mengetahui jumlah saldo di setiap rekening yang telah menjadi Business Partner PT.
Pertamina Geothermal Energy dalam hal ini adalah Bank
2) Mengoptimalisasikan saldo dana dalam bentuk instrument jangka pendek, seperti
penempatan Deposito on Call (DoC) mauoun Deposito berjangka (Fixed Term
Deposite) dalam jangka waktu kurang lebih tiga bulan
4. Pelaksanaan : Juni-September 2014
5. Pembimbing:
1) Febriana S
2) Okta Risman JK.
3) Kurniawan S
4) Y. B. Suryowandaru
3.2 Latar Belakang Kegiatan
Dalam upaya mewujudkan visi departemen keuangan PT.Pertamina Geothermal Energy
yaitu sebagai penggerak utama dan mitra strategis dalam pengembangan bisnis perusahaan,
Dept.Keuangan dituntut untuk selalu bekerja secara terintegrasi dalam hal meningkatkan
profitabilitas dan keuntungan perusahaan. PT.Pertamina Geothermal Energy di tiap tahunnya telah
menetapkan target dan juga dalam bentuk KPI (Key Performance Indicators) di setiap level jabatan
fungsional di Dept.Keuangan untuk memaksimalkan keuntungan baik yang berasal dari kegiatan
operasional maupun kegiatan lain selain operasional yang bisa dikategorikan sebagai pendapatan
lain.
Adapun target tersebut pastinya memerlukan kontribusi dari seluruh wilayah operasi dan
eksplorasi dari kegiatan usaha PT.Pertamina Geothermal Energy di Indonesia yaitu ; Area Kamojang,
Area Lahendong, Area Ulubelu, Area Sibayak, Sungai Penuh, Lumut Balai dan Area Hululais. Dan Area
Kamojang yang menghasilkan perolehan terbesar dalam menghasilkan produk Geothermal dan
berujung ke pendapatan perusahaan.
Selain kegiatan eksplorasi, target pendapatan perusahaan juga berasal dari kegiatan lain
yaitu berasal dari bunga yang didapatkan dari institusi lembaga keuangan yang dikelola oleh Fungsi
Pengolaan Dana (Kas Bank) untuk mengoptimalisasikan dana dalam bentuk deposito dan giro; Bonus
dari Kegiatan Operasi Bersama (KOB) dan denda yang diperoleh dari kesepakatan perjanjian
tertentu. Fungsi Pengelolaan dana ini melaksanakan proses optimalisasi dana serta pengajuan dan
negosiasi atas Bank untuk bekerjasama dalam hal menyimpan kas perusahaan dalam bentuk
deposito dan giro sesuai standar yang telah dibuat di Tata Kelola Organisasi Fungsi Pengelolaan Dana
Keuangan dengan Judul Penempatan Dana.
Berikut tabel yang menunjukkan kinerja Dept.Keuangan PT.PGE dilihat dari pendapatan
operasi sendiri &Production Allowance dibandingkan dengan laba bersih tahunan perusahaan.

Gambar 2 Kinerja Departemen Keuangan PT.PGE 2009-2013



Gambar 3 menunjukkan perbandingan antara pendapatan dari sales, anggaran biaya operasi (ABO)
perusahaan dan laba bersih per tahun

Gambar 3 Net Profit PT.PGE




Gambar 4 Rasio-Rasio Keuangan PT.PGE
Fungsi Kas Bank juga mempengaruhi besarnya pendapatan PT.PGE. Hal itu didasari oleh business
model dari perusahaan sendiri, sebagai anak perusahaan dari PT.Pertamina (Persero) yang juga
merupakan perusahaan BUMN, kegiatan seperti jual beli saham anak perusahaan tidak
diperbolehkan namun memperoleh imbalan bunga dari bank merupakan salah satu cara PT.PGE
untuk mendapatkan pendapatan tambahan.
PT.PGE memperoleh keuntungan atas pembelian produk berupa panas bumi oleh
Perusahaan Listrik Negara (PLN) dengan mengadakan Kontrak Operasi Bersama (KOB) dengan
perusahaan-perusahaan geothermal lainnya. Adapun pengakuan pendapatannya adalah pada saat
penyerahan produk (accrual basis), dengan periode bulanan yang mana pendapatan yang diperoleh
daro Kontrak Penjualan Listrik(Energy Sales Contract) tersebut diakui sebagai pendapatan PT.PGE.
Pada saat yang sama, pendapatan penjualan diakui dan dibubukan sebagai pembelian kepada
kontraktor/KOB (pass-through transaction) serta pendapatan lain-lain dari Production Allowance dan
bonus dibukukan dengan berbasis kas (cash basis).
Proses passthrough memungkinkan adanya jeda atau waktu seluruh pendapatan atas KOB
untuk singgah di beberapa rekening PT.PGE sehingga berpotensi untuk mendapatkan bunga harian
dari bank
3.3 Istilah Umum
Berdasarkan Tata Kerja Organisasi Fungsi Pengelolaan Dana Keuangan PT. Pertamina
Geothermal Energy No. B-007/PGE321/2012-S0 dengan judul Penempatan Dana, berikut adalah
istilah-istilah yang terdapat laporan magang :
1) Business Partner adalah Suatu organisasi yang menjadi mitra/partner dalam transaksi
Treasury management (Penempatan Deposito yang berbentuk Deposito on Call dan
Deposito berjangka (Fixed Term Deposite) yang berjangka < 3 bulan), misalnya Bank atau
Lembaga Keuangan lainnya.
2) Dana Idle adalah sejumlah dana yang belum akan digunakan untuk pembayaran kegiatan
perusahaan
3) Penempatan Dana adalah aktivitas untuk mengoptimalisasikan saldo dana dalam bentuk
instrument jangka pendek, seperti penempatan Deposito yang berbentuk Deposito on Call
dan Deposito berjangka (Fixed Term Deposite) yang berjangka < 3 bulan.
4) Pejabat Sesuai Otorisasi adalah Pejabat yang mempunyai otorisasi untuk melakukan aktivitas
Deal/Negosisasi dan konfirmasi per deal dalam penempatan dana
5) Rate adalah tingkat bunga yang disepakati bersama antara pihak Dealing Room Treasury
Business Partner dengan PT. Pertamina Geothermal Energy.
6) Tanggal Transaksi adalah tanggal dilakukannya negosisasi Rate Placement yang berlaku saat
itu

3.4 Kerangka Pemikiran
Kerangka berpikir dari kegiatan magang ini diawali dengan pemahaman mengenai business
process perusahaan. Seperti yang dibahas sebelumnya, pendapatan utama perusahaan didapatkan
dari kegiatan eksplorasi di beberapa wilayah di Indonesia. Juga other income yang berasal dari
pendapatan bunga, dll. Setiap harinya Fungsi Pengelolaan Dana akan membayar tagihan-tagihan
yang berasal dari vendor-vendor yang bekerjasama dengan PT.PGE oleh staff hutang-piutang. Staff
kas bank kemudian akan mencairkan dana deposito yang ada di beberapa account bank PT.PGE
untuk mengeluarkan uang cash. Setelah seluruh tagihan dan kewajiban sudah terpenuhi dan dibayar
oleh kasir lalu kemudian staff kas melihat kembali berapa dana yang terpakai, pemasukan dan
ending balance atau posisi dana kas hari tersebut. Ending balance tersebut lah yang akan di DOC-kan
(Deposito on Call) untuk hari selanjutnya. Pada kenyataannya, terdapat kendala-kendala yang
memungkinkan timbul dalam proses penempatan dana harian ini yaitu kondisi pendapatan
perusahaan yang menurun diakibatkan salah satu sumur di Area Kamojang ditutup, dan tinggi nya
piutang investasi yang harus dibayarkan kepada creditor yang mana waktu pembayaran yang tidak
pasti.
Staff Kas Bank Staff Utang/Piutang Kasir Asman. Kas Bank Staff Kas Bank




Gambar 5 Alur Pengelolaan Dana PT.PGE

3.5 Kendala yang Dihadapi dan Upaya Memecahkannya
Dalam pelaksanaan proyek magang di PT Pertamina Geothermal Energy selama
periode tiga bulan masa kerja, Penulis tidak menemukan kendala -kendala yang
berarti. Hal ini disebabkan oleh kerja yang sangat mendukung sehingga terbuka
kesempatan untuk berkonsultasi dan keterbukan pihak manajemen terhadap data
perusahaan . Selain itu, keberadaan pembimbing lapangan membantu Penulis dalam
beradaptasi dengan lingkungan kerja dan kegiatan operasional perusahaan.















Pencairan
Dana
Deposito
dan Giro
Pembayaran
Hutang-
Piutang
Update
Pemasukan
Pembuatan
laporan posisi
dana
Kasir
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
Pelaksanaan praktek kerja lapangan yang telah Penulis lakukan selama periode 3 bulan masa
kerja di PT. Pertamina Geothermal Energy memberikan kesempatan bagi Penulis untuk:
1. Memahami etos kerja dan mempraktekkan di dalam budaya dan lingkungan kerja PT.
Pertamina Geothermal Energy.
2. Memperoleh pengalaman mengenai dunia kerja melalui keterlibatan dalam kegiatan
operasional perusahaan dan menerapkan beberapa ilmu yang diperoleh selama kuliah.
3. Mempraktekkan dan melatih keterampilan soft skill yang diperlukan dalam rangka
membangun sikap profesionalitas di dunia kerja seperti: problem solving dan
komunikasi bisnis.
4. Mempraktekkan dan melatih keterampilan soft skill yang diperlukan dalam rangka
membangun hubungan kerja yang positif dalam lingkungan kerja yaitu keterampilan
interpersonal communication and teamwork.
5. Memperoleh wawasan mengenai industri baru yaitu pengolahan gas dan uap bumi
sebagai salah satu energi terbarukan baik secara operasional maupun terkait unit kerja
khususnya di beberapa bagian seperti kas bank, hutang piutang pekerja, dll
4.2 Saran
Berdasarkan pelaksanaan praktek kerja






















Referensi
Tata Kelola Organisasi Dept.Keuangan PT.Pertamina Geothermal Energy
Modul Bisnis Keuangan PT. Pertamina Geothermal Energy
Modul Company Profile PT.Pertamina Geothermal Energy
Website Perusahaan pge.pertamina.com

Anda mungkin juga menyukai