B. Identifikasi Masalah
Sehubung dengan uraian diatas, masalah maslah yang akan
diidentifikai dalam penyusunan makalain ini adalah sebgai berikut:
1. Bagaimana Perusahaan PT Pertamaina mengambil suatu Keputusan yang
tepat dalam megikuti dinamika perubahan persaingan yang keras
2. Sejauhmana penerpan restrukturasi perusaah berpengaruh terhadap
peningkatan aktifitas Kemajuan perusahan
3. Bagaiman Proses pengambilan Keputusan dalam restrukturasi PT
Pertamina
C. Pembahasan
PT Pertamina (Persero) merupakan salah satu BUMN Indonesia yang
memiliki peran besar dalam sektor energi, khususnya dalam pengolahan minyak
dari hulu hingga hilir serta kegiatan pemasaran. Dampaknya terhadap ekonomi
Indonesia sangat signifikan, karena banyak perusahaan di negara ini bergantung
pada produk hasil pengolahan minyak oleh PT Pertamina (Persero). Sebagai
perusahaan besar dengan teknologi canggih, PT Pertamina (Persero) selalu
berkomitmen untuk menyediakan layanan terbaik kepada pengunjung,
termasuk fasilitas hotspot di kantor-kantor mereka. Perusahaan ini memiliki
anak perusahaan yang beroperasi di sektor hulu, hilir, dan petrokimia. Melalui
kegiatan operasionalnya, PT Pertamina (Persero) memainkan peran penting
dalam memenuhi kebutuhan masyarakat akan bahan bakar minyak dan gas.
Selain itu, mereka juga terlibat dalam inisiatif konversi penggunaan bahan bakar
dari minyak tanah ke Gas LPG, menegaskan peran krusialnya dalam industri
energi Indonesia.
Sejak dimulainya perjalanannya enam dekade lalu, PT Pertamina (Persero)
telah mengalami berbagai perubahan organisasi. Ini mencakup perubahan nama
dari PT Eksploitasi Tambang Minyak Sumatera menjadi PT Perusahaan Minyak
Nasional (Permina) pada 1957, perubahan status menjadi Perusahaan Negara
(PN) Pertambangan Minyak dan Gas Bumi Negara (Pertamina) pada 1971
setelah penggabungan dengan PN Pertamin, serta mendapatkan kepercayaan
pemerintah untuk mengelola Public Service Obligation (PSO) dalam usaha
menghasilkan dan mengolah minyak dan gas bumi. Selain itu, organisasi juga
mengalami transformasi visi menjadi perusahaan energi nasional kelas dunia
dan melakukan restrukturisasi sebagai holding company di bidang energi,
seperti yang tergambar dalam Restrukturisasi PT Pertamina (Persero) pada
tahun-tahun berikutnya.
Merujuk penjabaran pada kerangka konseptual, bentuk holdingcompany
merupakan cara restrukturisasi organisasi yang dipilih oleh pemegang saham
(pemerintah Indonesia) selaku pemangku kepentingan (stakeholders) di PT
Pertamina (Persero) dalam merespon dinamika internal maupun eksternal untuk
kinerja Pertamina (Persero) yang lebih optimal, produktif, dan efisien. Gagasan
awal pembentukan holdingcompanysebagai pilihan untuk merestrukturisasi PT
Pertamina (Persero) adalah untuk optimalisasi manajemen (Pranoto et al.,
2013). Setidaknya, dengan beberapa BUMN yang bergerak di sektor yang sama
dengan PT Pertamina (Persero) di-holding-kan, dalam holdingtersebut akan
saling berbagi dukungan (share support) dalam hal sumber daya manusia
(human capital), distribusi (distribution), informasi (information), komunikasi
(communication), teknologi (technology)dan lain-lain. Di samping juga,
melalui pembentukan. holding, terjadi peningkatan fleksibilitas PT Pertamina
(Persero) dan subholdingyang pada akhirnya para subholdingakan bertindak
sebagai pure corporateyang profit oriented(berorientasi pada keuntungan).
Sebagai integrator operasional, seluruh penugasan-penugasan dari
pemerintah ke Pertamina mulai dari pendistribusian bahan bakar Jenis BBM
Tertentu (JBT) dan Jenis BBM Khusus Penugasan (JBKP), distribusi LPG 3 kg
kepada masyarakat, penyaluran BBM 1 Harga, pembangunan infrastruktur
BBM/LPG di Indonesia Bagian Timur, dan gasifikasi di 56 pembangkit PLN,
harus dipastikan berjalan dengan baik. Dengan tugas tersebut, Direktorat
Logistik dan Infrastruktur harus memastikan keandalan seluruh infrastruktur
dan jaringan distribusi yang dimiliki holding sehingga bisa berjalan sinergis di
tengah restrukturisasi yang sedang dijalankan. ubholding Upstream,
Subholding Refining dan Petrochemical, Subholding Commercial and Trading,
Subholding Gas, Subholding Integrated Marine Logistics, dan Subholding
Power and New Renewable Energy.
Sesuai dengan peta jalan (roadmap) juga, tugas PT Pertamina (Persero)
sebagai holdingadalah melaksanakan pengelolaan portofolio dan sinergi bisnis
di seluruh grup PT Pertamina (Persero), mempercepat pengembangan bisnis
baru, serta menjalankan program-programnasional yang ditetapkan pemegang
saham (Pemerintah Indonesia) selaku pemangku kepentingan (stakeholders).
Di lain sisi, kegiatan-kegiatan yang sebelumnya merupakan sejumlah kegiatan
bisnis utama(core business) PT Pertamina (Persero) akan dijalankan para
subholdingsebanyak 12 entitas anak dan beberapa entitas anak portofolio yang
berfokus pada lini bisnis masing-masing Sehingga menjadi lebih efektif dan
optimal. Para subholdingakan menjalankan peran yang lebih kuat untuk
mendorong operational excellencePT Pertamina (Persero) secara keseluruhan.
PT Pertamina (Persero) memastikan restrukturisasi perusahaan akan terus
berlanjut, agar dapat mewujudkan aspirasi pemegang saham untuk menjadikan
Pertamina sebagai perusahaan global energi terdepan dengan nilai pasar US$
100 Miliar atau Rp 14.500 triliun (kurs Rp 14.500 per US$).
Organisasi di PT. PERTAMINA (Persero) merupakan zools atas alat
untuk menjalankan strategi perusahaan dalam mencapai visi dan misinya.
Organisasi di PT. PERTAMINA (Persero) dikelola dengan ujuan
memberdayakan dan meningkatkan kompetensi SDM yang ada, dengan
melakukan erricionent/enlargement job, serta pendekatan terhadap proses
bistis. Aktifitas ini dimunculkan dengan melakukan evaluasi dan usistan
perubahan organisasi unnik peningkatan efektifitas dan efisiensi
organisasiDengan adanya restrukturisasi, bezrti adanya suatu perubahan.
Perampingan struktur organisasi merupakan salah seu bagian dari program
restrukturisasi secata korporat. Pamikiran utama dalam. nemiliat struktur
sebuah organisasi tentunya untuk menshangun sebuah sistem yang dapat
mencapai tujuan-tujuannya dengan cara yang sebaik-baiknya dan seefesien
mungkin, dan untuk memastikan bahwa sistem in dapat selalu beradaptasi
terhadap.
1. Perubahan-penibahan dalam konsep persaingan bisnis\
2. Inovasi teknologi
3. Perubahan-perubahan dalam lingkungan bisnis
4. Kanajuan-kemajuan dalam pengetahuan ilmiah.
Dalam sebuah orgmisasi atau perusahaan yang masih pusti memiliki proses
bisnis. Yang membedakan antara penisahaan yang proses bisnisnya
tendokaanentasi dengan lengkap dan ada pala perusahaan yang proses
bisnisnya tidak texdokumentasi sama sekali. Thoses benis yang ada pada suatu
penusahaan merupakan aktivitas aktivitas yang dilakukan oleh penjahaan
dalam rangka menyerahkan produk dan jasa kepada pelanggan. Pada akhimya,
penyerahan produk dan jasa tersebut penisahaan menginginkan untuk dapat
mempemich keuntungan finansial, sehingga penyerahan produk kepada
pelanggan harus dilakukan dengan efisien. Berdasarkan tahapan restrukturisasi
yang dilakukan oleh PT Pertamina (Persero) yang sesuai dengan strategi
kebijakan korporat, maka salah satu langkah yang dilakukan adalah melalui
downsizing. Downsizing yang dilakukan oleh PT Pertamina antara lain
meliputi:
D. Kesimpulan
Meskipun Subholding Commercial & Trading, terutama melalui
produk pelumas yang diproduksi PT Pertamina Lubricants, berhasil mencatat
laba, PT Pertamina Patra Niaga sebagai aktor utama pada Subholding
Commercial & Trading belum memberikan kontribusi maksimal. Hal ini dapat
berdampak negatif terhadap kinerja keseluruhan PT Pertamina (Persero)
karena adanya inefisiensi dalam kegiatan bisnisnya. Inefisiensi ini terlihat pada
dilema yang dihadapi PT Pertamina Patra Niaga dalam menyesuaikan harga
produk BBM non subsidi, terutama BBM bersubsidi, yang konsumsinya
mencapai 70-80 persen dari total produk BBM yang diperdagangkan.
Meskipun harga BBM non subsidi seperti Pertamax, Pertamax Turbo, Dexlite,
dan Pertamina Dex telah mengalami penyesuaian sejak April 2022,
penyesuaian tersebut masih di bawah harga keekonomiannya.
Ketidaksesuaian harga BBM bersubsidi jenis Pertalite dan Solar
dengan harga keekonomiannya dapat berdampak signifikan pada beban
operasional, seperti biaya eksplorasi dan/atau biaya bahan baku impor yang
menjadi lebih mahal. Sementara itu, harga jual kepada konsumen tidak
mengalami perubahan. Dalam jangka panjang, implikasinya terkait dengan
kebijakan transisi energi yang merupakan komitmen pemerintah berdasarkan
Paris Agreement, di mana Indonesia diharuskan menyediakan energi bersih
dan ramah lingkungan. Tantangan yang dihadapi Subholding Commercial &
Trading, terutama oleh PT Pertamina Patra Niaga, belum memungkinkan
pemenuhan maksimal terhadap kewajiban penyediaan energi bersih dan ramah
lingkungan sesuai dengan mandat Paris Agreement.
Setelah selesainya restrukturisasi PT Pertamina (Persero), terlihat
bahwa pengaturan holding-subholding sebagai bagian dari restrukturisasi
adalah pilihan yang tepat yang diambil oleh pemerintah Indonesia selaku
pemegang saham. Hal ini terkait dengan hasil positif dari pembentukan enam
subholding, yang mencakup optimalisasi laba dan efisiensi biaya operasional
yang signifikan. Melalui restrukturisasi ini, wewenang PT Pertamina (Persero)
sebagai perusahaan induk dan subholding-nya menjadi lebih jelas karena
adanya struktur organisasi yang lebih ramping (lean), membawa dampak
positif pada kecepatan, ketangkasan (agile), dan kekompakan perusahaan
dalam pengambilan keputusan.
Meskipun demikian, PT Pertamina (Persero) perlu menghadapi dengan
bijak dan hati-hati kewajiban pelayanan umum atau PSO (Public Service
Obligation) yang diberikan khusus oleh pemerintah Indonesia sebagai
pemegang saham. Di satu sisi, perusahaan harus memenuhi fungsi pelayanan
umum dalam menyediakan BBM, tetapi di sisi lain, dihadapkan pada tuntutan
untuk menjadi lebih produktif demi optimalisasi laba dan efisiensi biaya
operasional. Selain itu, penting juga untuk memperhatikan komitmen terkait
penyediaan energi bersih dan ramah lingkungan berdasarkan mandat Paris
Agreement, serta dengan cermat memanfaatkan peluang ekspansi bisnis di
pasar energi Eropa
E. Saran
Sesuai dengan kesimpulan diatas, maka peneliti menyarankan hal-hal sebagai
berikut: