Anda di halaman 1dari 4

TUGAS PENGANTAR MANAJEMEN

Kelompok 3 :
1. Risko Syafrotun (4320600113)
2. Nanda Farhana (4320600118)
3. Sephia Dwi Lestari (4320600123)
4. Hilda saskia (4320600145)
5. Anis Fitri Anggreani (4320600170)

PT.PERTAMINA

Profil PT.Pertamina

Pertamina (dahulu bernama Perusahaan Pertambangan Minyak dan Gas Bumi Negara) atau
nama resminya PT Pertamina (Persero) adalah sebuah BUMN yang bertugas mengelola
penambangan minyak dan gas bumi di Indonesia. Pertamina masuk urutan ke 122 dalam Fortune
Global 500 pada tahun 2013. Pertamina pernah mempunyai monopoli pendirian SPBU di
Indonesia, namun monopoli tersebut telah dihapuskan pemerintah pada tahun 2001. Perusahaan
ini juga mengoperasikan 7 kilang minyak dengan kapasitas total 1.051,7 MBSD, pabrik
petrokimia dengan kapasitas total 1.507.950 ton per tahun dan pabrik LPG dengan kapasitas total
102,3 juta ton per tahun.

Pertamina adalah hasil gabungan dari perusahaan Pertamin dengan Permina yang didirikan
pada tanggal 10 Desember 1957. Penggabungan ini terjadi pada 1968. Direktur utama (Dirut)
yang menjabat dari 2009 hingga 2014 adalah Karen Agustiawan yang dilantik oleh Menneg
BUMN Syofan Djalil pada 5 Februari 2009 menggantikan Dirut yang lama Ari Hernanto
Soemarno. Pelantikan Karen Agustiawan ini mencatat sejarah penting karena ia menjadi wanita
pertama yang berhasil menduduki posisi puncak di perusahaan BUMN terbesar milik Indonesia
itu. Selanjutnya pada 28 November 2014, Presiden Joko Widodo memilih Dwi Soetjipto sebagai
Direktur Utama PT Pertamina (Persero). Ia menggantikan Karen Agustiawan yang
mengundurkan diri.
Kegiatan Pertamina dalam menyelenggarakan usaha di bidang energi dan petrokimia, terbagi
ke dalam sektor Hulu dan Hilir, serta ditunjang oleh kegiatan anak-anak perusahaan dan
perusahaan patungan. Pada tahun 2013, Pertamina menempati peringkat 122 dari 500 perusahaan
terbaik dunia versi Fortune Global.

Penerapan Fungsi Planning (Perencanaan)

Fungsi manajemen yang pertama adalah fungsi perencanaan atau planning. Definisi fungsi
planning adalah ketika sebuah perusahaan atau organisasi menetapkan tujuan yang diinginkan
dan menyusun rencana strategi bagaimana cara untuk mencapai tujuan tersebut. Planning
menjadi proses terpenting dari semua fungsi manajemen yang ada. Tanpa adanya perencanaan
yang tepat dan benar, maka fungsi-fungsi lainnya tak akan dapat berjalan, dan akibatnya
keseluruhan operasional perusahaan akan terganggu.

Planning PT Pertamina (Persero) secara garis besar tergambarkan dalam visi dan misi serta
tujuan perusahaan yang ada dalam Laporan Tahunan. Berikut adalah Visi dan Misi PT Pertamina
(Persero) Tahun 2018:

Visi:

Menjadi Perusahaan Energi Nasional Kelas Dunia

Misi:

Menjalankan Ssaha Minyak, Gas, serta Energi Baru dan Terbarukan Secara Terintegrasi,
Berdasarkan PrinsipPrinsip Komersial yang Kuat.

Tujuan Perusahaan:

Melaksanakan dan menunjang kebijakan Program Pemerintah di bidang ekonomi dan


pembangunan nasional pada umumnya, terutama di bidang Penyelenggaraan Usaha Minyak dan
Gas Bumi baik di dalam maupun luar negeri serta kegiatan lain yang terkait atau menunjang
kegiatan usaha di bidang minyak dan gas bumi tersebut. Pengembangan optimalisasi sumber
daya yang dimiliki Perseroan untuk menghasilkan barang dan/atau jasa yang bermutu tinggi dan
berdaya saing kuat serta mengejar keuntungan guna meningkatkan nilai Perseroan dengan
menerapkan prinsip-prinsip Perseroan Terbatas.
Guna mencapai hal tersebut, PT Pertamina (Persero) tentu memerlukan sebuah rencana
strategi yang tepat sasaran. Strategi tersebut yaitu:

 Eksplorasi dan produksi


 Meningkatkan produksi dari lapangan eksisting
 Melakukan aliansi strategis untuk ekspansi maupun membangun kemampuan spesifik.
 Non eksplorasi dan produksi
 Meningkatkan bisnis perniagaan gas di dalam negeri serta memanfaatkan peluang untuk
memperbesar bisnis
 Proaktif dalam perumusan Pricing Policy Selaras dengan kebijakan nasional
 Peningkatan kapasitas dan kemampuan spesifik jasa pengeboran untuk menunjang
Rencana Ekspansi Perusahaan.

Dalam Rapat Umum Pemegang Saham mengagendakan target kinerja perusahaan yang
dicantumkan dalam Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) di tahun 2019. Fungsi
perencanaan tercermin dalam RKAP. Secara garis besar, RKAP PT Pertamina (Persero) untuk
tahun 2019 ada penetapan target volume produksi baik di sector hilir maupun hulu. Selain
RKAP, PT Pertamina (Persero) telah menetapkan Rencana Jangka Panjang Perusahaan untuk
2015-2019 dan telah menetapkan tema strategi Aggressive Upstream, Profitable Downstream
yang diarahkan kepada pencapaian sasaran perusahaan semaksimal mungkin. dari laporan
keuangan perseroan, ada tiga komponen dalam mewujudkan visi tersebut, yakni strategi sektor
hulu, strategi sektor gas, energi baru dan terbarukan (EBT), serta strategi sektor hilir yang
mencakup pengolahan dan pemasaran dan niaga.

Fungsi Perencanaan dalam Divisi Sumber Daya Manusia PT Pertamina (Persero)

Dalam hal manajemen sumber daya manusia, PT Pertamina (Persero) memiliki divisi
tersendiri yang dikepalai oleh seorang Direktur Sumber Daya Manusia. Dimana salah satu tugas
dari seorang direktur SDM adalah melakukan Perencanaan pada pengelolaan dan pengembangan
karyawan. Untuk mendukung pencapain Visi Perusahaan, Pertamina menyusun HC Strategy
House yang merefleksikan visi dan strategi HC yang selaras dengan kebutuhan bisnis. Dengan
demikian diharapkan pengelolaan sumber daya manusia berjalan dengan terstruktur dan efektif
agar setiap individu mampu memberikan kontribusi terbaik sesuai kapabilitasnya.
Kebijakan Perencanaan dan Pengelolaan Talent Sourcing

Pertamina melakukan perencanaan tenaga kerja (strategic workforce planning) dengan


mempertimbangkan sejumlah aspek secara komprehensif di antaranya produktivitas, kinerja
keuangan, strategi bisnis, rencana perubahan organisasi, internal movement, dan jumlah pekerja
yang akan pensiun. Hasil dari strategic workforce planning tersebut diterjemahkan ke dalam 6
(enam) strategi pemenuhan jabatan (job fulfillment strategies) yaitu:

 Buy, melakukan rekrutmen eksternal sesuai kebutuhan perusahaan, baik fresh graduate
maupun experienced hire dengan status PWTT maupun PWT.
 Borrow, mengoptimalkan sumber daya anak perusahaan melalui mekanisme perbantuan
ke PT Pertamina (Persero).
 Transform, menggunakan metode baru dalam menyelesaikan pekerjaan melalui
reorgansasi, penggunaan teknologi, dan transformasi digital.
 Regroup, melalukan perubahan strategi bisnis maupun business prosess re-engineering.
 Build, melakukan pengembangan kapabilitas pekerja sesuai dengan tuntutan bisnis untuk
memastikan ketersedian suksesor di setiap level jabatan.
 Bind, mempertahankan top talent melalui program pengembangan yang dapat
meningkatkan nilai tambah terhadap Perusahaan.

Anda mungkin juga menyukai