Anda di halaman 1dari 2

POAC merupakan sebuah prinsip manajemen organisasi yang pertama kali diperkenalkan

oleh George R. Kelly, yang terdiri dari Planning, Organizing, Actuating, dan Controlling.

 PLANNING

Fungsi Pertama yaitu Planning (Perencanaan), perencanaan merupakan dasar yang harus


dibentuk oleh perusahaan sebelum perusahaan menentukan apa yang akan mereka
lakukan, melalui perencanaan, perusahaan membentuk visi dan misi, tujuan perusahaan
dan strategi yang akan dilakukan oleh perusahaan untuk mencapai tujuan perusahaan.
Perencanaan merupakan dasar penting yang harus dibentuk oleh perusahaan.

PT Pertamina (Persero) memiliki visi,misi Tujuan, Tata Nilai serta strategi bisnis aktifitas
usaha untuk menyediakan energi dan mengembangkan energi baru dan terbarukan dalam
rangka mendukung terciptanya kemandirian energi nasional.

 Visi dan Misi


1. Visi
Menjadi Perusahaan Minyak Nasional Kelas Dunia.
2. Misi
Menjalankan usaha inti minyak, gas dan bahan bakar nabati secara terintegrasi,
berdasarkan prinsip-prinsip komersial yang kuat.
 Tata Nilai

Sebagai perusahaan BUMN, Pertamina juga menanamkan nilai-nilai dasar (core values)
BUMN, yang disingkat AKHLAK, yakni moral etika yang menjadi panduan seluruh BUMN
saat ini. Core values BUMN dirancang khusus untuk proses transformasi human capital di
lingkungan BUMN guna meningkatkan daya saing BUMN agar menjadi pemain global serta
memposisikan BUMN sebagai pabrik talenta.

AKHLAK adalah kependekan dari Amanah, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan
Kolaboratif. Amanah dalam hal ini berarti memegang teguh kepercayaan yang diberikan
melalui perilaku integritas, terpercaya, bertanggung jawab, Komitmen, akuntabilitas, jujur,
dan disiplin. Nilai-nilai ini wajib diketahui dan menjadi pedoman bagi seluruh karyawan
dalam beraktivitas

 Strategi Perusahaan
1. Memfokuskan pada usaha inti di bidang minyak gas dan bahan bakar nabati.
2. Meletakkan dasar komersial sebagai pertimbangan terpenting dalam semua
keputusan bisnisnya.
3. Menerapkan prinsip – prinsip tata kelola korporasi setara dengan perusahaan publik.
4. Mempekerjakan SDM terbaik di bidangnya baik dari dalam maupun dari luar negeri.
5. Membangun lingkungan bisnis yang sehat bersama mitra bisnis yang professional
terpercaya dan berintegritas.
6. Melakukakan investasi untuk menopang pertumbuhan dengan kemampuan sendiri
maupun bekerjasama dengan mitra bisnis yang terpercaya.
7. Membangun kemampuan teknologi riset dan pengembangan bersama dengan
perguruan tinggi dan lembaga ilmu pengetahuan lainnya.

Pertamina melakukan perencanaan tenaga kerja (strategic workforce planning) dengan


mempertimbangkan sejumlah aspek secara komprehensif di antaranya produktivitas, kinerja
keuangan, strategi bisnis, rencana perubahan organisasi, internal movement, dan jumlah
pekerja yang akan pensiun. Hasil dari strategic workforce planning tersebut diterjemahkan
ke dalam 6 (enam) strategi pemenuhan jabatan (job fulfillment strategies) yaitu:

1. Buy, melakukan rekrutmen eksternal sesuai kebutuhan perusahaan, baik fresh


graduate maupun experienced hire dengan status PWTT maupun PWT.
2. Borrow, mengoptimalkan sumber daya anak perusahaan melalui mekanisme
perbantuan ke PT Pertamina (Persero).
3. Transform, menggunakan metode baru dalam menyelesaikan pekerjaan melalui
reorgansasi, penggunaan teknologi, dan transformasi digital.
4. Regroup, melalukan perubahan strategi bisnis maupun business prosess re-
engineering.
5. Build, melakukan pengembangan kapabilitas pekerja sesuai dengan tuntutan bisnis
untuk memastikan ketersedian suksesor di setiap level jabatan.
6. Bind, mempertahankan top talent melalui program pengembangan yang dapat
meningkatkan nilai tambah terhadap Perusahaan.

Anda mungkin juga menyukai