Anda di halaman 1dari 421

LAPORAN TAHUNAN

ANNUAL REPORT

REVITALISASI
BISNIS
UNTUK PENCIPTAAN NILAI
Business Revitalization for Creating Value

PT Pos Indonesia (Persero)


REVITALISASI BISNIS
UNTUK PENCAPAIAN NILAI
Business Revitalization
for Creating Value
D
alam kamus Cambridge disebutkan bahwa
Revitalisasi merupakan the process of
making something grow, develop, or
become successful again. Fokus PT Pos
Indonesia di tahun 2015 adalah mempersiapkan
revitalisasi bisnis perusahaan agar perusahaan
mampu mencapai tujuannya, memperkuat aset dan
SDMnya, membumikan rencana-rencana strategis dan
program-program kerjanya, meningkatkan semangat
karyawan dan budaya organisasinya, memperkuat
kepemimpinan dan manajemen perusahaan serta
struktur organisasinya, meyakinkan pertumbuhan
penjualan dan laba perusahaan, serta memperkuat
pengendalian perusahaan melalui tata kelola yang
baik (GCG) dan mengimplementasikan manajemen
risiko. Revitalisasi bisnis ini dilakukan sebagai dasar memahami secara mendalam bahwa salah satu
untuk menciptakan nilai perusahaan yang lebih besar tugasnya adalah menjadikan produk/jasa perusahaan
di tahun-tahun berikutnya. sebagai pilihan konsumen. Mereka mengelola
organisasi dan manajemennya untuk melayani
PT Pos Indonesia akan melengkapi resource- target market. Mereka harus mengambil keputusan
based management dengan competency-based yang tepat menyangkut pengelolaan sumberdaya
management sebagai landasan revitalisasi bisnisnya. perusahaan, konsisten menjalankan rencana
Tujuannya adalah menyesuaikan aset perusahaan perusahaan, serta mampu memberikan semangat
dengan kebutuhan serta daya beli pasar. Aset dan kepada seluruh anggota organisasi.
SDM perusahaan direvitalisasi untuk mampu melayani
pasar industri yang tersedia, yang pada akhirnya dapat Revitalisasi Bisnis PT Pos Indonesia ke depannya akan
meningkatkan nilai pelanggan perusahaan. Model mengidentifikasi pertumbuhan perusahaan sebagai
investasi yang akan dikembangkan adalah alokasi hasil pelaksanaan model bisnis dan perencanaan
sumberdaya perusahaan yang tepat dan optimal. strategis yang telah dilakukan. Pertumbuhan
pendapatan penjualan dan laba yang diperoleh
PT Pos Indonesia juga merevitalisasi blueprint perusahaan akan dibandingkan dengan seberapa
bisnisnya agar mampu menjadikan rencana-rencana jauh pelanggan perusahaan memperoleh kepuasan
perusahaan sebagai sebuah “living document” atas konsumsi produk dan/atau jasa perusahaan.
yang setiap saat membantu untuk mengukur, Revitalisasi bisnis juga akan menguji kualitas
membandingkan, dan menilai pencapaian-pencapaian pendapatan penjualan yang diperoleh perusahaan.
kegiatan perusahaan. Sedangkan revitaliasi nilai-nilai
dan budaya perusahaan dalam menyampaikan produk PT Pos Indonesia juga melengkapi revitalisasi bisnisnya
dan/atau jasa perusahaan kepada pelanggannya, dengan penyediaan tools tata kelola perusahaan
karyawan perusahaan memegang peranan yang paling yang baik dan benar (Good Corporate Governance).
penting. Mereka berhubungan langsung dengan pasar Pada dasarnya penerapan GCG bertujuan untuk
yang dilayani perusahaan. Faktor-faktor yang sangat memaksimalkan nilai perusahaan dan menciptakan
penting untuk direvitalisasi adalah motivasi, nilai- nilai tambah bagi semua pihak yang berkepentingan
nilai karyawan perusahaan, budaya organisasi, serta dengan perusahaan. Hal ini tidak saja bernilai
tingkat kompetensi yang dimilikinya. positif bagi perusahaan, tetapi juga bagi konsumen
dan pelanggan perusahaan. Penerapan GCG dapat
Model revitalisasi kepemimpinan perusahaan lebih memastikan perusahaan memperoleh customer trust,
berorientasi ke luar (outward looking). Jajaran di samping integritas dan kepercayaan dari pemegang
pimpinan PT Pos Indonesia direvitalisasi guna sahamnya. =
I
n the dictionary of Cambridge noted that
the revitalization is the process of making
something grow, develop, or Become
successful again. The focus of PT Pos Indonesia
in 2015 is preparing for the revitalization of the
company’s business so that the company is
able to achieve its goals, strengthening assets and
human resources, to inculcate strategic plans and
work programs, improve employee morale and
organizational culture, strengthening leadership
and management of the company as well as its
organizational structure, convincing sales and
profit growth, and strengthen the control of the
company through good corporate governance (GCG)
and implement risk management. This business
revitalization conducted as a basis for creating
greater enterprise value in subsequent years.
revitalized in order to understand deeply that
PT Pos Indonesia will complement the one of his tasks is to make the products /
resource-based management to competency- services of the company as a consumer choice.
based management as the cornerstone of its They manage the organization and management
business revitalization. The goal is to adjust the to serve the target market. They have to take the
company’s assets with the needs and purchasing right decisions regarding resource management
power of the market. Assets and revitalized company, consistently execute corporate plans,
the company’s human resources capable of and is able to encourage all members of the
serving the industrial market are available, organization.
which can ultimately increase the value of
enterprise customers. Investment models that Business Revitalization PT Pos Indonesia will
will be developed is the right company resource identify the future growth of the company as
allocation and optimal. a result of the implementation of its business
model and strategic planning that has been
PT Pos Indonesia is also revitalizing its business done. Growth in sales revenues and profits from
blueprint to be able to make plans for the the company will be compared to how much the
company as a “living document” that every company’s customers derive satisfaction out
time helps to measure, compare, and assess of the consumption of the products and / or
the achievements of the company’s activities. services. Business revitalization will also test the
While the revitalization of values and culture quality of the sales revenue from the company.
of the company in delivering the products and
/ or services to its customers, the company’s PT Pos Indonesia also complete revitalization
employees are the most important role. They deal of its business by providing tools of corporate
directly with the market served by the company. governance is good and right (Good Corporate
The factors that are critical to revitalizing are Governance). Basically GCG implementation
the motivations, the values of the company’s aims to maximize value and create added value
employees, organizational culture, as well as the for all parties concerned with the company. It
level of its competence. would not only be positive for the company, but
also for consumers and enterprise customers.
Model revitalization of the company’s leadership Implementation of GCG can ensure companies
more oriented to the outside (outward looking). gain customer trust, in addition to the integrity
The senior leaders of PT Pos Indonesia to be and trust of its shareholders. =
PENCAPAIAN PENTING DI TAHUN 2015
SIGNIFICANT ACHIEVEMENTS IN 2015

Korporat Corporate

1) Kepala Badan pemeliharaan keamanan (Baharkam) Polri 1) Head of security maintenance (Baharkam) Police
Komisaris Jenderal Polisi Putut Eko Bayu Seno dan Direktur Commissioner General of Police Putu Eko Bayu Seno
Utama Pos Budi Setiawan melakukan penandatanganan and Managing Director of Post Budi Setiawan signed a
nota kesepahaman (Mou). Nota kesepahaman ini sebagai memorandum of understanding (Mou). This MoU as a
pedoman bagi para pihak dalam rangka pengamanan di guideline for the parties in order to secure the environment
lingkungan Pos Indonesia meliputi peningkatan kerjasama Pos Indonesia include increased cooperation organization
penyelengaraan keamanan, pembinaan operasional dan of security, operational guidance and dissemination. The
sosialisasi. Nota kesepahaman tersebut mencakup hal-hal MOU covers the following matters:
sebagai berikut:
a) Pembinaan peningkatan kemampuan sumber daya a) Development of human resource capacity building in the
manusia di bidang pengamanan yang dimiliki oleh field of security held by the police as needed so that it
Polri sesuai kebutuhan sehingga dapat mengirimkan can send its personnel to Pos Indonesia
personilnya kepada Pos Indonesia
b) Polri dapat menerima pengetahuan tentang aset Pos b) Police may receive knowledge about asset Pos Indonesia
Indonesia dan bersama-sama kedua belah pihak untuk and together both parties to give assistance and safety
melakukan asistensi maupun audit sistem keamanan systems audit
c) Kedua belah pihak melakukan tukar menukar informasi
dan data yang berkaitan dengan operasional kemanan, c) Both parties exchanging information and data relating to
menyusun konfigurasi keamanan berdasarkan eskalasi operational safety, security configuration compiled by
gangguan keamanan. the escalation of security problems.
d) Polri juga melakukan pengawalan dan atau d) Police also escort and or security in the form of personal
pengamanan berupa bantuan personal atau sarana assistance or coordination of infrastructure and
prasarana dan kordinasi penanganan suatu peristiwa handling of an event related to the handling of crime
yang berkaitan dengan penanganan kriminal dan and crime in the neighborhood Pos Indonesia
kejahatan di lingkungan Pos Indonesia
2) The SOE Ministry appointed Managing Director and member
2) Kementerian BUMN menunjuk Direktur Utama dan of the new Board of Directors of PT Pos Indonesia (Persero)
anggota Direksi baru PT Pos Indonesia (persero) untuk to complement the old board of directors. Referring to
melengkapi jajaran direksi yang lama. Merujuk kepada the decision of the Minister of State Enterprises in the
keputusan Menteri BUMN pada Rapat Umum Pemegang General Meeting of Shareholders of PT Pos Indonesia

4
Saham PT Pos Indonesia (Persero) Nomor: SK-229/ (Persero) Number: SK-229 / MBU / 11/2015 concerning the
MBU/11/2015 tentang pengangkatan anggota-anggota appointment of the members of the board of directors
direksi perusahaan perseroan PT Pos Indonesia (Persero), liability company PT Pos Indonesia (Persero), Gilarsi Wahju
Gilarsi Wahju Setijono ditunjuk sebagai Direktur Utama dan Setijono appointed as Managing Director and Indyruwani
Indyruwani Asikin Natanegara sebagai Direktur. Penyerahan Asikin Natanegara as Director. Delivery of the Decree to the
Surat Keputusan kepada pejabat bertalian dilakukan di officials concerned do at the Ministry of SOEs on Monday
Kantor Kementerian BUMN pada senin (16/11) oleh Deputi (16/11) by the Deputy Minister of SOE business fields of
Menteri BUMN bidang usaha energi, logistik, kawasan dan energy, logistics, and tourism department, Edwin Hidayat
pariwisata, Edwin Hidayat Abdullah, disaksikan Komisaris Abdullah, witnessed by Commissioner of Pos Indonesia,
Utama Pos Indonesia, Basuki Yusuf Iskandar dan anggota Basuki Yusuf Iskandar and members Commissioner
Komisari Pos Indonesia Ferrari Roemawi, Mudhofir Khamid Pos Indonesia Ferrari Roemawi, Mudhofir Khamid and
serta Komisaris Independen Karyono Supomo. Independent Commissioner Karyono Supomo.

3) Matahari mall mempertajam sekaligus memperluas 3) Matahari Mall sharpen while expanding e-locker service
jaringan layanan e-locker melalui penandatanganan nota network through the signing of a memorandum of
kesepahaman antara CEO Mataharimall.com, Hadi Wenas understanding between the CEO of Mataharimall.com,
dengan Dirutpos Gilarsi Wahju Setijono, disaksikan Menteri Hadi Wenas with Director of the post Gilarsi Wahju Setijono,
Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara dan witnessed by Minister of Communications and Information
Chairman MatahariMall.com Emirsyah Satar di Jakarta Senin Technology (MCIT), Mr. Rudiantara and Chairman
(7/12). Kerjasama pertama dijalin antara Mataharimall MatahariMall.com, Mr. Satar in Jakarta on Monday (7 / 12).
dan Pos Indonesia terkait penempatan e-locker di 10 The first cooperation established between Mataharimall
lokasi strategis di Jakarta, Bogor, Tangerang, Bekasi dan and Pos Indonesia related to the placement of e-locker in 10
Bandung. Salah satu fitur unggulan dari situs belanja strategic locations in Jakarta, Bogor, Tangerang, Bekasi and
online terkemuka Mataharimall.com adalah O2O (online to Bandung. One of the outstanding features of the leading
offline) yang memungkinkan pelanggan untuk mengambil, online shopping site tends Mataharimall.com o2o (online to
mengembalikan bahkan membayar barang yang sudah offline) that allows customers to retrieve, restore and even
dipesan secara online di lokasi offline dan salah satu pay for the goods that have been ordered online at offline
layanan O2O yang diberikan adalah melalui e-locker locations and one o2o service is provided via e-locker with
dengan memanfaatkan 10 kantorpos. utilizing the 10 post office.

BIDANG BISNIS BUSINESS

Surat Paket Mail Parcel

1. PT Pos Indonesia memperpanjang kerjasama dengan 1. PT Pos Indonesia extending the cooperation with the
Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI AD) Indonesian Army (TNI AD) ministry official army postal
tentang pelayanan kiriman pos dinas angkatan darat, items, starting on January 2, 2015 to December 31, 2015.
terhitung mulai tanggal 2 Januari 2015 sampai dengan The signing of the extension was signed by Dirutpos Budi
31 Desember 2015. Penandatanganan perpanjangan Setiawan and Director of the Adjutant General of the army
kerjasama tersebut dilakukan oleh Dirutpos Budi Setiawan Brigadier General TNI Budi Prasetiyono, witnessed Mail
dan Direktur Ajudan Jenderal TNI AD Brigjend TNI Budi and Package Operations Director Agus F. Handoyo and
Prasetiyono, disaksikan Direktur Operasi Surat dan Paket Director of Retail and Property GNP Sugiarta Yasa, Friday
Agus F. Handoyo dan DIrektur Ritel dan Properti GNP (23/1) at the Graha Pos Indonesia.
Sugiarta Yasa, Jumat (23/1) di Graha Pos Indonesia.

Ditajenad merupakan salah satu badan pelaksana Ditajenad is one of the central executive bodies
pusat (Balakpus) Angkatan Darat yang salah satu fungsi (Balakpus) Army is one of the main functions of the
utamanya adalah Pembinaan Administrasi Umum, yang Public Administration is fostering, among other things in
antara lain di dalamnya adalah pembinaan Pos Militer it is guidance Military Post (Posmil). The background of
(Posmil). Latar belakang dari kerjasama ini didasari pada this cooperation is based on a circular of the Board of
surat edaran dari Direksi PT Pos Indonesia (Persero) Directors of PT Pos Indonesia (Persero) No. SE.119 / DIROPS
Nomor: SE.119/DIROPS/1202 tanggal 24 Desember 2002 / 1202 dated December 24, 2002 on the postal service mail
tentang pelayanan surat dinas pos pusat tahun 2003 yang service center in 2003 that shipping costs must be paid at
biaya pengirimannya harus dibayar pada saat pengeposan the time of posting commencing January 1, 2003.
terhitung mulai tanggal 1 Januari 2003.

5

Untuk memenuhi Surat Edaran tersebut maka Angkatan To meet the Circular of the Army in this case delegated to
Darat dalam hal ini didelegasikan kepada Ditajenad Ditajenad through Kasad telegram letter No. ST / 429/2003
melalui Surat Telegram Kasad Nomor ST/429/2003 dated May 29, 2003 on cooperation ministry official letter
tanggal 29 Mei 2003 tentang kerjasama pelayanan surat army with Pos Indonesia. With the telegram from Kasad,
dinas angkatan darat dengan Pos Indonesia. Dengan then Ditajenad entered into an agreement with Pos
adanya surat telegram Kasad tersebut maka Ditajenad Indonesia in terms of sending official letter Army outlined
mengadakan perjanjian kerjasama dengan Pos Indonesia in the cooperative agreement number B / 2447 / VI / 2003-
dalam hal pengiriman surat dinas Angkatan Darat yang PKS.49A / DIROPS / 0603 dated June 2, 2003 on services
dituangkan dalam Surat perjanjian kerja sama nomor army official letter.
B/2447/VI/2003- PKS.49A/DIROPS/0603 tanggal 2 Juni 2003
tentang pelayanan surat dinas angkatan darat.

Perjanjian kerjasama Pos Indonesia dengan angkatan Pos Indonesia cooperation agreement with the army
darat meliputi pelayanan pengiriman surat dinas terbatas includes the service delivery to limited official letter ie
yaitu kiriman surat biasa dan terdaftar. Dengan adanya items ordinary and registered mail. With the agreement
perjanjian kerjasama tersebut fungsi Korposmil berkurang between the countries Korposmil function is reduced so
sehingga semua kegiatan pengeposan dilaksanakan oleh that all activities carried out by officers of posting directly
petugas Pos Indonesia langsung kepada alamat satuan Pos Indonesia to address the ranks of the Army unit.
jajaran Angkatan Darat.

2. Aliexpress, situs belanja raksasa E-commerce asal 2. Aliexpress, giant shopping site E-commerce from China,
Cina, Alibaba Group, tertarik menggarap pasar belanja Alibaba Group, interested in working on the online
online di Indonesia. Situs yang terkenal dengan layanan shopping market in Indonesia. Site which is famous for
free shipping-nya (gratis pengiriman) itu menggaet PT its service free shipping (free shipping) to pick up the
Pos Indonesia (Persero) untuk menggarap konsumen PT Pos Indonesia (Persero) for the work of Indonesian
Indonesia yang dinilai sangat potensial. Bertujuan untuk consumers are considered to be very potential. Aims to
menggarap pengiriman barang dari Cina ke Jakarta work on the delivery of goods from China to Jakarta, or
atau sebaliknya, AliExpress juga bekerjasama dengan vice versa, AliExpress is also working with companies from
perusahaan asal Singapura, Singapore Post (Singpost). Singapore, Singapore Post (SingPost). The new service in
Layanan baru hasil kerjasama dengan Pos Indonesia ini collaboration with Pos Indonesia will be launched at the
akan segera diluncurkan pada akhir Februari. end of February.

3. Pos Indonesia kembali dipercaya Pemerintah untuk 3. Pos Indonesia again believed the Government to channel
menyalurkan dana PSKS. Bantuan yang diambil dari funds PSKS. Aid taken from APBN-P 2015 to 16,370,897
APBN-P 2015 untuk 16.370.897 Kepala Keluarga (KK), 340 families (KK), 340 thousand Disabled Issues Family Welfare
ribu Penyandang Masalah Keluarga Sejahtera (PMKS) dan (POM) and the remaining 500K into a reserve (buffer) for
sisanya 500ribu menjadi cadangan (buffer) untuk keluarga families who have not yet registered. PSKS recipient will
yang belum terdaftar. Penerima PSKS akan mendapatkan get help to Rp 600,000 per family which is an accumulation
bantuan Rp 600.000 per KK yang merupakan akumulasi of three months, namely January, February and March (@
tiga bulan, yakni Januari, Februari dan Maret (@Rp 200.000 Rp 200,000 per month). PSKS distributed simultaneously
per bulan). PSKS disalurkan secara serentak di 34 Provinsi in 34 province began 1 April 2015 16.5 million beneficiaries
mulai 1 April 2015 sebanyak 16,5 juta penerima dengan with a total budget of Rp 9.8 trillion.
total anggaran Rp 9,8 Triliun.

Jasa Keuangan Financial services

1. Pos Indonesia menjalin kerjasama dengan Bank Mantap 1. Pos Indonesia cooperated with Bank Mantap (Mandiri
(Mandiri Taspen Pos). Penandatanganan kerjasama TASPEN Pos). The signing of the MoU and cooperation
melalui MoU dan PKS dilakukan langsung oleh Plt Dirutpos through MCC done directly by the Acting Director of the
Poernomo dan Direktur Utama Bank Mantap Nixon post Purnomo and CEO of Bank Mantap Nixon Lambok
Lambok Pahotan Napitupulu di Graha Pos Indonesia (GPI) Pahotan Napitupulu in Graha Pos Indonesia (GPI) Monday
senin 31/08. Adapun kerjasama antara Pos Indonesia dan 31/08. As for the cooperation between Indonesia and Bank
Bank Mantap meliputi pemotongan uang pensiun untuk Mantap Pos includes cutting pensions for retirement loan
angsuran kredit pensiun, jasa pengiriman logistik, surat installments, forwarding and logistics services, Mail and
dan paket, pemberian fasilitas kredit kepadakaryawan Parcel, provision of credit facilities to the employees and
serta pemanfaatan masing-masing pihak. the use of each party.

6
PT Bank Mandiri Taspen Pos (Bank Mantap) dibentuk PT Bank Mandiri TASPEN Pos (Bank Mantap) was formed on
pada tanggal 7 Januari 2015 sebagai perusahaan joint January 7, 2015 as a joint venture between Bank Mandiri,
venture antara Bank Mandiri, Taspen, dan Pos Indonesia TASPEN, and Pos Indonesia with a capital base that is
dengan modal dasar yang ditempatkan pada Bank Mantap placed on the Bank Mantap Rp 500 billion with equity
Rp 500 Milyar dengan penyertaan modal dari PT Bank participation of 58.24% of PT Bank Mandiri PT TASPEN 20.2%,
Mandiri 58,24%, PT Taspen 20,2%, dan Pos Indonesia and 20.2% Pos Indonesia. Cooperation between the Bank
20,2%. Kerjasama antara Pos Indonesia dengan Bank Settled Pos Indonesia aims to improve particular business
Mantap bertujuan untuk meningkatkan akselerasi bisnis acceleration pension credit in addition to continuing to
khususnya kredit pensiunan selain tetap melayani kredit serve the credit to the MSME segment, and to support the
untuk segmen UMKM, dan untuk mendukung akselerasi acceleration would require an extensive network that can
tersebut tentunya memerlukan jaringan yang luas yang reach up to around the country and it has been owned by
bisa menjangkau sampai pelosok negeri dan hal tersebut Pos Indonesia.
telah dimiliki oleh Pos Indonesia.

2) Pos Indonesia turut sukseskan program pemerintah 2) Pos Indonesia was also a success of the government’s
“Indonesia Sehat” dengan mendukung dan melakukan program “Indonesia Sehat” by supporting and cooperating
kerjasama dengan BPJS Kesehatan dalam bidang with BPJS in the distribution Cards Healthy Indonesia,
pendistribusian Kartu Indonesia Sehat, proses collecting the national health insurance program collecting and
program jaminan kesehatan nasional dan pendistribusian distributing mail in order to deliver information to the
surat dalam rangka penyampaian informasi kepada participants of the National Health Insurance.
peserta Jaminan Kesehatan Nasional.

Komitmen kerjasama tersebut ditandatangani oleh Plt. The cooperation commitment signed by Plt. Dirutpos BPJS
Dirutpos Poernomo dan Direktur Utama BPJS Kesehatan Purnomo and Director of Health Office of Health BPJS
di Kantor BPJS Kesehatan Rabu 16/09. Nantinya Pos Wednesday, 09.16. Later Pos Indonesia will serve dues
Indonesia akan melayani pembayaran iuran BPJS BPJS health of participants. The cultivation of potential
kesehatan dari perserta. Adapun sinergi dan penggarapan synergies and shared between the two parties covering
potensi bersama antara kedua belah pihak meliputi tiga three things. First, the utilization of the potential of the two
hal. Pertama, pemanfaatan potensi kedua pihak dalam sides in the success of the program as well as instructions
mensukseskan program KIS sebagaimana instruksi KIS President of the Republic of Indonesia Number 7 of
Presiden Republik Indonesia Nomor 7 tahun 2014. 2014.

Ritel Retail

1. Pos Indonesia meraih kembali pengakuan merek 1. Pos Indonesia has regained brand recognition from
superbrand 2015. Supebrand adalah badan independen Superbrand 2015. Supebrand International is an
Internasional yang bergerak dalam bidang pengakuan independent entity that is engaged in brand recognition.
merek. Organisasi ini membantu mempromosikan merek This organization helps to promote the brand and give
dan memberikan pengakuan kepada merek-merek melalui recognition to the brands through a variety of assessment
berbagai penilaian dan survey perusahaan Nielsen. and survey company Nielsen. Superbrand Indonesia is a
Superbrand Indonesia merupakan pemegang lisensi dari licensee of the International Superbrand. To obtain the
Superbrand Internasional. Untuk mendapatkan status Superbrands status required by Superbrands International,
superbrands yang dipersyaratkan oleh Superbrands the brand must meet the requirements of Market
Internasional, merek tersebut harus memenuhi Dominance, Longevity, Goodwill, Consumer Loyalty and
persyaratan Market Dominance, Longevity, Goodwill, Overall Market Acceptance. Currently Superbrand has the
Consumer Loyalty dan Overall Market Acceptance. Saat brand recognition to more than 90 countries worldwide.
ini Superbrand telah memberikan pengakuan merek In 2015, for the third times Kantoros achieve Superbrands
kepada lebih dari 90 negara di dunia. Pada tahun 2015 brand recognition. Through this Achievement, PT Pos
Kantoros untuk ketiga kalinya meraih pengakuan merek Indonesia (Persero) eligible to be a member of Indonesia’s
superbrands. Melalui peraihan tersebut PT Pos Indonesia 2015. The 2015 Superbrands Award Superbrands 2015
(Persero) berhak menjadi anggota Superbrands 2015 submitted by Superbrands International CEO Mr. Eamonn
Indonesia’s 2015. Anugerah Superbrands 2015 diserahkan Sadler on January 30, 2015 at Grand Sahid Jaya Hotel in
oleh CEO Superbrands International Mr. Eamonn Sadler Jakarta received Director of Retail and Property GNP
pada tanggal 30 Januari 2015 di Grand Sahid Jaya Hotel Sugiarta Yasa.
Jakarta yang diterima Direktur Ritel dan Properti GNP
Sugiarta Yasa.

7
2. Untuk menyambut Tahun 2015 sebagai Tahun Kambing, 2. To welcome the Year 2015 as the Year of the Goat, the
maka pada penerbitan Prangko seri Tahun Kambing issuance event for the Goat series 2015 Pos Indonesia and
2015 ini Pos Indonesia dan Lembaga Indonesia Tiongkok the Indonesian Institute of China in the launching of LG
melakukan launching di LG Mall of Indonesia, Kelapa Mall of Indonesia, Kelapa Gading Jakarta. Wednesday (4/2)
Gading Jakarta. Rabu (4/2) dihadiri oleh Direktur Pos Ditjen was attended by the Director General of Post PPI, Chairman
PPI, Ketua Lembaga Indonesia Tiongkok Soegiarto, Direktur of the Indonesian Institute of China Soegiarto, Director of
Ritel dan Properti GNP Sugiarta Yasa dan Ketua umum Retail and Property GNP Sugiarta Yasa and Chairman of
Perkumpulan Filatelis Indonesia Letjend (Purn) Soejono. Indonesian Association of philatelic Lt. (Ret) Soejono.

3. Dalam rangka 60 tahun Konferensi Asia Afrika (KAA), Pos 3. In order to celebrate 60th anniversary of Asian-African
Indonesia menerbitkan sampul peringatan ke-60 KAA Conference (KAA), Pos Indonesia issued the cover of
yang diluncurkan di Gedung Merdeka. Sampul peringatan the 60th anniversary of KAA, which was launched at the
tersebut bergambar lima tokoh yang menjadi motor dalam Merdeka Building. The cover depicted five figures which is
pelaksanaan KAA tahun 1995 dari lima negara pemrakarsa the motor in the implementation of KAA 1995 KAA initiator
KAA yakni Indonesia, India, Myanmar, Srilanka dan of five countries, namely Indonesia, India, Myanmar, Sri
Pakistan. Selain itu divisi filateli juga menggelar pameran Lanka and Pakistan. In addition the division also held an
prangko dari 29 negara peserta KAA tahun 1955 yang exhibition of philatelic stamps from 29 countries participating
dipajang di Kantorpos Bandung jalan asia afrika Bandung, KAA 1955 is on display at the post office Bandung Bandung
dan Graha Pos Indonesia pada tanggal 20-24 April 2015. Asia Africa, and Graha Pos Indonesia on 20 to 24 April 2015. The
Pameran bertema “Asia African of Stamp” itu memamerkan exhibition themed “Stamp of Asia & Africa” was showcased
prangko-prangko bersejarah dari 29 negara peserta KAA 1955. stamps historic participants from 29 countries KAA 1955. And
Pihaknya melakukan kerjasama dengan komunitas filateli then, cooperated with the philatelic community of the country.
dari negara tersebut. Pada pameran tersebut ditampilkan At the exhibition displayed a special collection of stamps
koleksi khusus prangko dari 24 negara peserta Konferensi from 24 countries participating Asia-Africa conference that
Asia-Afrika yakni Afganistan, Kamboja, Tiongkok, Mesir, Afghanistan, Cambodia, China, Egypt, Ethiopia, the Philippines,
Ethiopia, Filipina, dan bebera negara di kawasan yang sama. and Are Some countries in the same region. All activities are
Seluruh kegiatan tersebut dibuka oleh Direktur Operasi Surat opened by the Director of Operations Mail and Parcel, Agus F
dan Paket, Agus F Handoyo, Selasa (21/4) Handoyo, Tuesday (21/4)

4. Penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) kerjasama 4. The signing of the Memorandum of Understanding (MoU)
pengembangan dan percepatan implementasi sistem resi on cooperation in the development and accelerating the
gudang Jawa Barat antara Pos Indonesia, Bank Indonesia (BI) implementation of warehouse receipt system in West Java
dan Bappebti, serta Disperindag Jabar ditandatangani oleh between Pos Indonesia, Bank Indonesia (BI) and Bappebti,
Dirutpos Poernomo, Kepala Perwakilan BI Jabar Rosmaya and Disperindag Jabar signed by Dirutpos Purnomo, Chief
Hadi, Kepala Badan Pengawas Perdagangan (Bappebti) Representative of Bank Jabar Rosmaya Hadi, Head of the
Sartiono Hadi dan Ketua Tim Teknis Forum Koordinasi Supervisory Board of Trade (Bappebti) Sartiono Hadi and
Pengendalian Inflasi (FKPI) Ferry Sofwan Arief, Kamis (21/05) the Chairman of the Technical Committee Coordination
di Gedung BI Bandung. Nota kesepahaman dimaksud untuk Forum Inflation Control (FKPI) Ferry Sofwan Arief, Thursday
merevitalisasi Sistem Resi Gudang (SRG) yang sudah ada di (21/05) at the Bank Building, Bandung. The memorandum of
Jawa Barat. Manfaat SRG bagi petani untuk mempermudah understanding intended to revitalize the Warehouse Receipt
alternatif pembiayaan melalui resi yang diperoleh. Sedangkan System (SRG), which already exist in West Java. SRG benefits
kepastian jumlah stok dalam gudang akan memberikan for farmers to facilitate alternative financing through receipt
rasa aman bagi pedagang sehingga harga jual pedagang obtained. While certain amount of stock in the warehouse
berada pada level yang stabil. Sistem ini diharapkan dapat will provide security for the merchant so the selling price
memberikan informasi mengenai ketersediaan stok bahan traders are at a stable level. The system is expected to provide
pangan dan mengurangi spekulasi masyarakat terhadap information about the availability of stocks of foodstuffs and
kurangnya stok yang ada di pasar. reduce public speculation about lack of stock on the market.

5. Pada tanggal 26 Oktober 2015, telah dilakukan 5. On October 26, 2015, a signing of the MoU between the
penandatanganan MoU antara Dirut PT Antam (Persero) Managing Director of PT Antam (Persero) Tbk, Tedy
Tbk, Tedy Badrujaman dengan Plt Direktur Utama Badrujaman with Acting Director of PT Pos Indonesia
PT Pos Indonesia (Persero), Poernomo. Kerjasama (Persero), Purnomo was done. The Cooperation is done as
dilakukan sebagai salah satu wujud sinergi BUMN untuk a form synergy to boost the country’s economy. Antam and
meningkatkan perekonomian negara. Antam dan Pos Pos Indonesia to cooperate synergy. Next to post office will
Indonesia melakukan kerjasama sinergitas. Ke depan be ‘Gold Boutique’ selling Antam gold will be placed to be
Kantorpos akan menjadi ‘Butik Emas’ yang menjual emas closer to the people.
Antam sehingga bisa lebih dekat kepada masyarakat.

8
Bidang Teknologi
Technology

1. Mesin Kiosk Pos Non Tunai


1. Non-Cash Kioskpos Machine
a. Fitur utama:
a. Main features:
a. Transfer antar account Giropos
a. Transfers between Giropos accounts
b. Pengiriman Weselpos Instan (Account to Cash)
b. Weselpos Instant Delivery (Account to Cash)
c. Payment Point (Telekomunikasi, PLN, Tagihan/
c. Payment Point (Telecommunications, PLN, Billing /
Billing)
Billing)

b. Fitur tambahan:
b. Additional features:
a. Cek saldo
a. Balance check
b. Daftar transaksi terakhir
b. List of recent transactions

2. MPOSPAY
2. MPOSPAY
1. Fitur utama:
1. Main features:
a. Transfer antar account Giropos
a. Transfers between accounts Giropos
b. Pengiriman Weselpos Instan (Account to Cash)
b. Weselpos Instant Delivery (Account to
c. Payment Point (Telekomunikasi, PLN, Tagihan/
Cash)
Billing, Asuransi)
c. Payment Point (Telecommunications,
PLN, Billing / Billing, Insurance)
2. Fitur tambahan:
a. Cek saldo
2. Additional Features:
b. Daftar transaksi terakhir
a. Balance check
c. Lacak kiriman (kiriman surat/paket, kiriman uang/
b. List of recent transactions
weselpos)
c. Track shipment (letter mail/parcel, remittances /
d. Tarif pengiriman surat/paket
weselpos)
e. Pencarian kodepos
d. The rate of sending a letter / package
e. postcode search

9
IDENTITAS PERUSAHAAN
COMPANY IDENTITY

NAMA Akta Notaris Nomor: 3 tanggal 24 November 2015 yang


Name dibuat dan disampaikan oleh Drs. Bambang T. Ang-
PT Pos Indonesia (Persero) gono Budi, S.H.,M.Kn.
Notarial decree Sutjipto, SH. No. 117 dated June 20,
1995 which has been amended by Notarial decree No.
BIDANG USAHA* 3 dated November 24, 2015 created and delivered by
Line of Business Drs. T. Anggono Bambang Budi, SH, M.Kn.
1. Usaha jasa Pos dan giro termasuk jasa keuangan
secara tunai maupun berbasis giro (account); MODAL DASAR
2. Usaha jasa komunikasi, jasa logistik, jasa ri- Authorized Capital
tel, jasa keagenan dan jasa-jasa lainnya yang Rp 1.500.000.000.000,00
menunjang penyelenggaraan usaha jasa pos dan
giro sesuai dengan peraturan perundang-undan- Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
gan yang berlaku; Issued and Fully Paid Capital
3. Usaha pemanfaatan dan pengembangan sumber Rp 455.023.000.000,00
daya yang dimiliki untuk menunjang kegiatan
utama Perseroan. KRONOLOGIS PENCATATAN SAHAM
1. Postal Services business and financial services, Share Listing Chronology
including current accounts in cash or giro-based Status PT Pos Indonesia (Persero) adalah BUMN kate-
(accounts); gori non-listed sehingga belum tercatat dalam Bursa
2. Communications services business, logistics ser- Efek.
vices, retail services, agency services and other Status of PT Pos Indonesia (Persero) is State Owned
services that support the implementation of the Enterprises non-listed category, therefore the com-
postal services business and current accounts in pany has not been listed in Stock Exchange.
accordance with the legislation in force;
3. For utilization and development of its resources KANTOR PUSAT
to support the activities of the Company. Head Office
Jln. Cilaki No. 73
KEPEMILIKAN Bandung 40115, Indonesia
Ownership
Pemerintah Republik Indonesia 100% TELEPON & FAKS
The Government of the Republic of Indonesia 100% Phone & Fax.
(022) 4206195,4206339
Faksimile Faximile : (022) 4267725, 4267744
TANGGAL PENDIRIAN
Date of Establishment WEBSITE
20 Juni 1995 www.posindonesia.co.id
June, 20th 1995
EMAIL :
DASAR HUKUM PENDIRIAN pos@posindonesia.co.id
Legal Basis
Akta Notaris Sutjipto, SH. Nomor 117 tanggal 20 Juni
1995 yang telah beberapa kali diubah terakhir dengan

* (sesuai dengan anggaran dasar)

10
BEBERAPA KINERJA UTAMA
MAJOR PERFORMANCES

Nilai Penjualan Total (Rp Juta)


INDIKATOR 2013*) 2014*) 2015 Total Sales Value (IDR Milion)

penjualan 4.207.695 4.360.550 4.568.571

Total aset 5.742.323 5.062.244 5.183.232

Laba bersih 246.372 213.134 29.989

ekuitas 435.972 948.846 903.436

Laba per saham 579.142 468.404 65.907,64

Ket *) Disajikan kembali, dalam Rp Juta kecuali Laba per Saham

Total Aset (Rp Juta) Laba Bersih (Rp Juta)


Total Aset (IDR Milion) Net Profit (IDR Milion)

Ekuitas (Rp Juta) laba per Saham (Rp)


Equity (IDR Milion) Earning per Share (IDR)

11
12
MAJOR PERFORMANCES*
BEBERAPA KINERJA UTAMA*

*) Prosentase pertumbuhan dibandingkan tahun 2014


Growth percentage compare to 2014
IKHTISAR KEUANGAN
FINANCIAL HIGHLIGHT

Financial Ratios

RASIO Unit 2011 2012 2013 2014 2015 RATIO

Pengembalian modal % 33,98 30,48 35,51 17,32 2,44 Return on Equity

Laba atas investasi % 6,86 6,47 7,17 6,39 3,19 Return on Invesment

Rasio kas % 79,91 86,93 113,33 79,16 78,01 Cash Ratio

Rasio lancar % 101,96 106,68 109,21 105,57 102,58 Current Ratio


Hari
Periode koleksi 42,58 28,00 42,02 33 36,99 Collection Periods
Day
Hari
Perputaran Persediaan 1,52 - 0,09 2 2,07 Inventory Turn Over
Day
Perputaran Total Aset % Sales 73,04 75,04 75,80 88,46 88,99 Total Aset Turn Over

Ratio Modal Terhadap Total Aset % 10,13 16,71 17,55 20,85 17,43 Ratio Of Equity To Total Assets

Investasi pada entitas Asosiasi Rp Miliar - 50 174 175 - Investment in associated

13
Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian (Dalam Juta Rupiah Kecuali laba per saham)
Consolidated Statements of Financial Position (in Million IDR, except profit per share)

Ikhtisar Keuangan 2011 2012 2013 2014 2015 Financial Highlights

Aset Lancar 3.347,06 3.621,91 4.505,23 3.653,95 3577,44 Current Asset


Aset Tidak Lancar 846,60 954,20 1.056,92 1.365,84 1605,79 Fixed Asset
Jumlah Aset 4.193,66 4.576,11 5.562,16 5.019,80 5183,23 Total Asset
Liabilitas Jangka Pendek 3.282,74 3.409,85 4.125,27 3.384,62 3488,80 Short Term Liability
Liabilitas Jangka Panjang 317,43 402,02 460,53 559,12 790,98 Long Term Liability
Bantuan Pemerintah YBDS 29,94 - - - Government Subsidized
Ekuitas Equity
Modal Saham 425,00 455,02 455,02 455,02 455,02 Share
Saldo Laba (Defisit) 169,09 338,75 550,53 651,93 719,15 Retained Earnings
Kepentingan Non Pengendali (30,53) (29,53) (29,19) (30,89) (30.,62) Minority Interests
Jumlah Ekuitas 563,56 764,24 976,36 1.076,05 903,43 Total Equity

Jumlah Liabilitas dan Ekuitas 4.193,66 4.576,11 5.562,16 5.019,80 5183,23 Total Liability and Equity

Laporan Laba-Rugi Konsolidasian Consolidated Income Statement


     
(Juta Rupiah) (Millions of IDR)
Pendapatan 3.078,79 3.403,95 4.233,45 4.360,55 4.568,57 Revenue
Beban 2.922,32 3.191,62 3.916,45 4.189,70 3.569,48 Expenses
Laba Sebelum Pajak 156,47 212,33 317,00 201,44 18,61 Profit Before Tax
Pajak Kini (12,34) (60,09) (84,84) (67,60) (6,36) Tax
Pajak Tangguhan 0,85 20,74 13,97 26,00 17,73 Deferred Tax
Laba Tahun Berjalan yang dapat didis- Profit (Loss) for the year attributable
144,53 172,48 245,79 214,84 29,75
tribusikan kepada pemilik entitas induk to : owner of the parent entity
Kepentingan non-Pengendali 44 49 34 (1.713) 231 Non-controlling Interest
Total 144,98 172,98 246,13 213,13 29.,98 Total
Pendapatan/Beban Komprehensif Other Comprehensive Income /
143,99 172,53 246,02 359,81 (47,94)
Lainnya Expense

Kepentingan non-pengendali 44 49 34 0,41 23 non-controlling interest

Total Laba (Rugi) Pendapatan Total of Profit (Loss)


144,43 173,03 246,37 359,81 (47,94)
Komprehensif Bersih Comprehensive income Net
Laba (rugi) per saham 341.131 407.024 579.142 468.404 65.907 profit (loss) per share
Laporan Arus Kas Konsolidasian (Juta Consolidated Statements of Cash
     
Rupiah) Flows (Millions of IDR)
Laba Komprehensif setelah Pajak 144,44 173,04 246,37 159,77 29,98 Comprehensive Profit after Tax
Arus Kas dari Aktivitas Operasi (444,96) 261,05 1.132,62 (649,76) (40,37) Cash Flows from Operating Activities
Arus Kas dari Aktivitas Investasi (91,75) (159,80) (182,39) (389.02) (184,56) Cash Flows from Investing Activities
Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan 22,57 236,51 (227,33) 119,93 181,51 Cash Flows from Financing Activities
Saldo Awal Kas 2.993,01 2.623,31 2.961,07 3.683.96 2.765,10 Beginning Cash Balance
Saldo Akhir Kas 2.623,31 2.961,07 3.683,96 2.765.10 2.721,68 Ending Cash Balance

14
15
IKHTISAR OPERASI
OPERATIONAL HIGHLIGHT

Produksi Surat Pos - Postal Mail Production

  2010 2011 2012 2013 2014 2015  


Surat Standar 64.267 55.741 54.264 56.823 60.472         12,028 Standard Mail
Kiriman Korporat 10.344 106.968 136.445 190.305 104.655           38,891 Corporate Mail
Surat Kilat Khusus 7.499 89.189 96.311 123.377 129.652            47,987 Special Delivery Mail
Pos Exspress 6.103 20.074 26.901 30.619 27.570            13,615 Exspress Post
Jumlah 88.213 271.972 313.921 401.124 322.349    112,520 Total
Dalam Ribuan Pucuk / In Thousand items

Produksi Kiriman Uang - Remittance Production

  2010 2011 2012 2013 2014 2015  


Weselpos Standar - 32 27 - - - Standard Remittance
Weselpos Prima 2.458 2.320 1.812 1.170 1.339              495 Prime Remittance
Weselpos Instan 7.400 13.109 16.507 15.706 14.458 8,168 Instant Remittance
Westren Union 4.309 2.874 3.881 2.899 3.590 3,733 Westren Union
Weselpos Bayar di tempat - 426 601 - - Paid at Addressee Remittance
Kiriman Uang Lainnya 3.077 842 756 6.883 1.847 761 Other Remittance
Giropos - 653 1.139 104 3.119 65 Giro Post
Jumlah 17.243 20.256 24.723 26.762 24.353       13,222 Total
Dalam Ribuan Transaksi / In Thousand Transaction

16
Produksi Paket Pos - Parcel Production

  2010 2011 2012 2013 2014 2015  


Paket Standar 1.681 6.721 7.405 6.971 6.524 2,099 Standard Parcel
Paket Kilat Khusus 1.046 3.057 3.801 4.114 6.106 2,056 Special Delivery Parcel
Paket Biasa LN 20 84 89 109 51        183 Standard Overseas Parcel
Paket Cepat LN 9 44 48 64 83            18 Express Overseas Parcel
Remailing - 5.612 7.095 2.912  - Remailing
EMS 12.188 11.271 13.001 17.622 12.497          522 EMS
Jumlah 14.944 26.789 31.439 31.792 25.261 4,879 Total
Dalam Ribuan buah / In Thousand items

Produksi Jasa Keuangan Pospay - Financial Services Pospay

  2010 2011 2012 2013 2014 2015  


Tabanas Batara - 18.989 20.121 24.675 24.934 7,223 Tabanas Batara
Angsuran PerBankan (SOPP) 11.068 20.751 20.551 42.663 45.671 35,524 Bank Payment (SOPP)
Setoran Telepon (SOPP) 7.566 19.350 20.143 20.923 12.561 2,547 Telephone Payment (SOPP)
Setoran PAM (SOPP) 4.669 7.350 8.777 15.745 16.167 8,261 PAM Payment (SOPP)
Setoran PLN (SOPP) 23.674 50.939 60.991 62.327 85.114 45,541 PLN Payment (SOPP)
Jumlah 46.977 117.379 130.583 266.333 184.447   99,095 Total

Dalam Ribuan Transaksi / In Thousand Transaction

17
KEGIATAN PERUSAHAAN 2015
CORPORATE CEREMONY 2015

01 JANUARI | January 02 FEBRUARI | February

Launching Prangko Shio Kambing Kayu


Shio Kambing Kayu Stamp Launch

Kunjungan Menteri BUMN ke Kantor Pos Indonesia


SOE Minister’s visit to the Office PT Pos Indonesia

PKS Pos Indonesia dengan DITJENAD


MCC Pos Indonesia with DITAJENAD

Penyerahan Hadiah Luber 3.5M Bandarlampung


Handing Gift Luber Rp3.5 M Bandar Lampung

Kunjungan Dirjen UPU ke Graha Pos Indonesia


UPU General Director visiting Graha Pos Indonesia

03 MARET | March

Penandatanganan Perjanjian Pengalihan Penyelenggaraan


Kepesertaan Pegawai BUMN Pegawai BUMN dari PT Taspen
(PERSERO) Kepada PT Asuransi Jiwa Taspen.
The signing of the Transfer Agreement Implementation of Employ-
ee Participation Employees SOE SOE from TASPEN PT (Persero) to
PT Asuransi Jiwa TASPEN.

PKS Pos Indonesia dengan Polri


MCC Pos Indonesia with Police

KPP KTSH dan Bea Cukai


KPP KTSH and Customs

18
04 APRIL | April 05 MEI | May

MoU PT Pos Indonesia (Terbuka) dengan Unpad


MoU PT Pos Indonesia (Open) with Unpad

Mo UPT Pos Indonesia (Terbuka) dengan BI


Mou PT Pos Indonesia (Open) with BI

Kunjungan BNN
visits BNN

PENANDATANGANAN SAMPUL
PERINGATAN SERI 60th KAA : Panitia penyelenggara
Peringatan 60 Tahun Konferensi Asia Afrika bekerjasama
dengan PT Pos Indonesia (Persero) dan Komunitas Filateli
akan menggelar Pameran Filateli memperingati 60 Tahun
Konferensi Asia Afrika yang akan dilaksanakan pada tanggal
20 - 24 April 2015 di Kantor Pos Bandung Jalan Asia Afrika
no 49 Bandung 40111

SIGNING THE COVER WARNING SERIES 60 th KAA: Organis-

06
ers Warning 60 Years of Asian-African Conference in coopera-
tion with PT Pos Indonesia (Persero) and the Community of
Philately will hold exhibition Philatelic commemorate the 60th
JUNI | June
Asian-African Conference to be held on 20 to 24 April 2015
the Post Office Bandung Jalan Asia Afrika No. 49 Bandung
40111

MoU PT Pos Indonesia (Terbuka) dengan UI


MoU PT Pos Indonesia (Terbuka) with Indonesia University

Perjanjian Kerja PT Pos Indonesia (Persero) dengan Kominfo


Employment Agreement PT Pos Indonesia (Persero) with
Kominfo

03 JULI | July

BANDUNG STAMP SHOW 2015

19
08 AGUSTUS | August

MOU POS INDONESIA DENGAN BPKP KICK OFF MEETING

LOMBA JINGLE KANTOR POS


POST OFFICE JINGLE COMPETITION

MoU POS INDONESIA DENGAN BANK MANTAP : Pos Indonesia melakukan kerjasama dengan PT Bank Mandiri Taspen Pos
(Bank Mantap). Penandatanganan kerjasama melalui MoU dan PKS dilakukan langsung oleh Plt Direktur Utama PT Pos Indonesia
(Persero) Poernomo dan Direktur Utama Bank Mantap Nixon Lambok Pahotan Napitupulu di Graha Pos Indonesia Bandung
(31/8/2015). Adapun kerjasama antara Pos Indonesia dan Bank Mantap meliputi pemotongan uang pensiun untuk angsuran
kredit pensiun, jasa pengiriman logistik, surat dan paket, pemberian fasilitas kredit kepada karyawan serta pemanfaatan masing-
masing pihak.
MoU POS INDONESIA WITH BANK MANTAP: Pos Indonesia to cooperate with PT Bank Mandiri TASPEN Pos (Steady Bank). The sign-
ing of the MoU and cooperation through MCC done directly by the Acting Director of PT Pos Indonesia (Persero) Purnomo and Managing
Director of Bank Steady Nixon Lambok Pahotan Napitupulu in Graha Pos Indonesia Bandung (08/31/2015). As for the cooperation
between Indonesia and Bank Settled Pos includes cutting pensions for retirement loan installments, forwarding and logistics services,
letters and packages, provision of credit facilities to the employees and the use of each party.

09 SEPTEMBER | September

PENANDATANGANAN SAMPUL PERINGATAN SERI HUT


205 KOTA BANDUNG
SIGNING CELEBRATION SERIES COVER of 205th BANDUNG
ANNIVERSARY DAY

HARI BAKTI POSTEL INDONESIA KE 70


HARI BAKTI POSTEL INDONESIA KE 70

KONVENSI MUTU GKM-POKJA 5R-SS PERUSAHAAN


TINGKAT PUSAT TAHUN 2015
CONVENTION QUALITY POKJA GKM-5R-SS COMPANY
CAPITAL LEVEL 2015

10 OKTOBER | October

MoU PT ANTAM : Poernomo sebagai Plt Direktur Utama PT Pos Indonesia (Persero) melakukan ker-
jasama dengan PT Antam (Persero) Tbk. Penandatanganan kesepahaman bersama kedua belah pihak
dilakukan di Ruang Echopila Kantor Pusat PT Pos Indonesia (Persero) Jalan Cilaki No 73 Bandung
(26/10), oleh Ir Tedy Badrujaman, MM, Direktur Utama PT Antam (Persero) Tbk dan Pernomo. Ker-
jasama ini lanjutnya meliputi pemanfaatan potensi masing-masing pihak, seperti yang telah diketahui
Pos Indonesia memiliki banyak layanan dibidang jasa pengiriman, layanan keuangan dan logistik serta
memiliki jaringan kantor yang luas hingga ke pelosok.
MoU PT ANTAM: Purnomo as Acting Director of PT Pos Indonesia (Persero) in cooperation with PT Antam
(Persero) Tbk. The signing of the agreement with the two sides carried out at room Echopila Head Office of
PT Pos Indonesia (Persero) Cilaki No 73 Jalan Bandung (26/10), by Ir Tedy Badrujaman, MM, Director of
PT Antam (Persero) Tbk and Pernomo. This cooperation includes the continued utilization of the potential
of each party, as it has been known to Pos Indonesia has a lot of services in the field of delivery services,
financial services and logistics as well as having a wide office network to remote.

RAPAT KERJA WILAYAH DWP KHUSUS SPPI (KANTOR PUSAT)


REGIONAL MEETING DPW SPPI (HEAD OFFICE)

20
11 NOPEMBER | November

Pelantikan Direksi Baru


Inauguration of New Directors

MoU Pemprov Jabar dengan PT. Pos Indonesia


West Java provincial government MoU with PT. Indonesian post

11 NOPEMBER | November

Penghargaan Pos dari Pemprov Jabar


Post Award from West Java Province

MoU POS INDONESIA dengan ITB


POS INDONESIA MoU with ITB

SINERGI BUMN : Pos Indonesia tak henti-hentinya melakukan trans-


formasi di semua lini, berbagai hal telah di lakukan manajemen Pos
Indonesia untuk membangunkan “Raksasa Tidur”, salah satunya dengan
melakukan sinergi dengan sesama BUMN maupun stakeholder lainnya.
Kini, Pos Indonesia bersinergi dengan Lembaga Sosial Rumah Amal Sal-
man ITB serta lima BUMN yaitu Bank Mandiri, Bio Farma, Kimia Farma,
Telkom, dan Pertamina.
SYNERGY SOE: Pos Indonesia ceaseless transformation on all fronts, things
have been done management Pos Indonesia to awaken “Sleeping Giant”, one
of them with the synergy with other state-owned and other stakeholders.
Now, Pos Indonesia together with the Institute of Social Rumah Amal Salman
ITB as well as five state-owned enterprises, namely Bank Mandiri, Bio Farma,
Kimia Farma, Telkom and Pertamina.

21
PENGHARGAAN DAN SERTIFIKASI
AWARDS AND CERTIFICATIONS

2008 2010

2011

2012
Sumber: CMO PT Pos Indonesia

22
2012

2013

2015

2014

Scanned by CamScanner

23
5.183,23
Total Assets
38.116
Post Agent
Billion IDR

Regional I
Medan
Regional IX
Banjarbaru

Regional II
Padang

Regional III
Palembang

Regional VII
Regional VI
Regional IV Surabaya Regional VIII
Semarang
Jakarta Denpasar

Regional V
Bandung

2.536 1.837
AGEN POS DESA Mobile Service

24
4.561 WILAYAH OPERASI
Operational Area
Post Offices

18.842
Employees
Regional XI
Regional X Jayapura
Makasar

18.260 77.768
BIS SURAT Kotak Pos

25
DAFTAR ISI
TABLE OF CONTENTS

01. Highlight 51. Nilai-Nilai Perusahaan


Highlight Corporate Values
52. Struktur Organisasi
04. Pencapaian Penting di Tahun 2015 Organizational Structure
Significant Achievements in 2015 55. Pejabat Senior Perusahaan
10. Identitas Perusahaan Senior Officials
Company Identity
11. Beberapa Kinerja Utama 57. Laporan Dewan Komisaris
Major Performance Report from the Board of Commissioners
13. Ikhtisar Keuangan
Financial Highlights 64. Profil Dewan Komisaris
16. Ikhtisar Operasi Profile of the Board of Commissioners
Operational Highlihgts 68. Laporan Direksi
18. Kegiatan Perusahaan Report from the Board of Directors
Corporate Ceremony 78. Profil Direksi
22. Penghargaan dan Sertifikasi Profile of the Board of Directors
Awards and Certifications 82. Tanggung Jawab Laporan Tahunan
24. Wilayah Operasi Annual Report Accountability
Operational Areas
85. Pembahasan dan Analisis Manajemen
29. Profil PT Pos Indonesia (Persero) Management Discussion and Analysis
Profile of PT Pos Indonesia (Persero)
86. Tinjauan Industri & Prospek Usaha
30. Sekilas PT Pos Indonesia (Persero) Industrial Review & Business Prospect
PT Pos Indonesia (Persero) in Brief 94. Tinjauan Pemasaran dan Pangsa Pasar
33. Riwayat Singkat Market Review & Market Shares
History in Brief 99. Tinjauan Operasi per Segmen Usaha
35. Visi, Misi, Tagline dan Kredo Operational Review per Business Segment
Vision, Mission, Tagline and Credo 104. Tinjauan Kinerja Keuangan
36. Makna Visi dan Misi PT Pos Indonesia (Persero) Review of Financial Performance
Meaning of Vision & Mission of PT Pos 119. Laporan Anak Perusahaan
Indonesia (Perser0) Company Subsidiary Report
38. Bidang Usaha
Business Line
43. Sasaran dan Strategy 125. Laporan Tata Kelola Perusahaan
Target & Strategy Corporate Governance Report
46. Informasi Pemegang Saham
Information on Shareholders 126. Program Penerapan Tata Kelola Perusahaan
47. Profil Anak Perusahaan & Perusahaan Implementation of Good Corporate Governance
Asosiasi/Afiliasi 131. Laporan Pelaksanaan GCG
Profile of Subsidiary & Association/Affiliation GCG Report

26
135. Struktur Tata Kelola Perusahaan 246. Teknologi Informasi
Structur of GCG Information Technology
137. Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) 252. SIM Keuangan
Shareholders General Meeting MIS Finance
141. Dewan Komisaris
Board of Commissioners
161. Komite-Komite di Bawah Dewan Komisaris 259. Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan
Committees under the Board of Commissioners Corporate Social and Environmental Responsibility
192. Dewan Direksi
Board of Directors 260. Corporate Social Responsibility dan Program PKBL
201. Topik dan Fokus Isu Tahun 2014 dan Pengembangan Masyarakat
Topics and Focus in 2014 PKBL Program and Community Development
201. Pengendalian Internal 274. Perlindungan terhadap Ketenagakerjaan Kesehatan
Internal Control dan Keselamatan
203. Sekretaris Perseroan Protection for Employment, Safety and Health
Corporate Secretary 276. Perlindungan Konsumen
207. Satuan Pengawas Intern (SPI) Consumer Protection
Internal Audit Unit (SPI) 281. Perlindungan Lingkungan
213. Akuntan Perseroan Protection Of The Environment
Company Accountant
213. Peraturan Perilaku (Etika Perseroan)
Code of Conduct (Corporate Ethics) 286. Laporan Keuangan Konsolidasi
216. Mekanisme Pelaporan atas Dugaan Penyimpangan Consolidated Financial Statement
Whistleblowing System
219. Manajemen Resiko
Risk Management 398. Informasi Tambahan
Additional Information

231. Laporan Pendukung Bisnis


Report of Business Support

232. Pengelolaan Sumber Daya Manusia


Human Resource Management
245. Sarana Produksi
Means of Production

27
Profil
PT Pos Indonesia (Persero)
Profile of PT Pos Indonesia (Persero)
SEKILAS PT POS INDONESIA (PERSERO)
PT POS INDONESIA (PERSERO) IN BRIEF

PT Pos Indonesia (Persero) merupakan Badan Usaha Milik PT Pos Indonesia (Persero) is a State-Owned Enterprises (SOEs)
Negara (BUMN) yang bergerak di bidang jasa kurir, logistik, which is engaged in courier, logistics, and financial transactions.
dan transaksi keuangan. Nama PT Pos Indonesia (Persero) The name, PT Pos Indonesia (Persero) was officially used in
secara resmi digunakan pada tahun 1995, setelah sebelumnya 1995, after previously using the official name of the PTT (Posts
menggunakan nama dinas PTT (Posts Telegraaf end Telefoon Telegraaf Telefoon end Diensts) in 1906; later changed to the
Diensts) pada Tahun 1906; kemudian berubah menjadi Department of PTT (Postal Telegraph and Telephone) in 1945;
Djawatan PTT (Pos Telegraph and Telephone) pada tahun 1945; then changed its status to a State Enterprise of Post and
kemudian berubah status menjadi Perusahaan Negara Pos dan Telecommunications (Postel PN) in 1961; and became PN Pos
Telekomunikasi (PN Postel) di tahun 1961; dan menjadi PN Pos & Giro in 1965, and later became Perum Pos and Giro in 1978.
& Giro di tahun 1965, serta kemudian menjadi Perum Pos dan
Giro di tahun 1978.

Dalam sejarahnya, PT Pos Indonesia (Persero) merupakan salah Historically, PT Pos Indonesia (Persero) is one of the oldest state-
satu BUMN tertua di Indonesia. Keberadaannya di Nusantara owned enterprises in Indonesia. Its presence in the archipelago
berawal dari perusahaan dagang Hindia Belanda atau originated from the Dutch East Indies trading company or
Vereenigde Oostindische Compagnie (VOC) yang mendirikan Vereenigde Oostindische Compagnie (VOC) which established
Kantor Pos pada tanggal 26 Agustus 1746 di Batavia (Jakarta) the Post Office on August 26, 1746 in Batavia (Jakarta) in order
dengan maksud untuk memudahkan pengiriman surat, to facilitate the delivery of mail, particularly in trade activities.
terutama dalam kegiatan perdagangan.

Pasang surut mewarnai perjalanan panjang dua setengah abad In two and a half centuries, PT Pos Indonesia (Persero) has
PT Pos Indonesia (Persero). Masa-masa keemasan industri experienced its share of peaks throughs PT Pos Indonesia
perposan ada di tahun-tahun 1970 hingga 1980-an. Masyarakat (Persero). The golden years of the postal industry in the years
pengguna jasa pos sangat setia memanfaatkan layanan pos. 1970 until 1980. Had loyal users taking advantage of the postal
Namun pesatnya perkembangan teknologi informasi dan service. However, the rapid development of information and
komunikasi, perubahan gaya hidup, serta trend liberalisasi communication technology, lifestyle changes, as well as the
bisnis jasa pos membuat PT Pos Indonesia (Persero) mengalami trend of liberalization of the postal services business made PT
pergeseran bisnis yang sangat signifikan. Seperti juga dialami Pos Indonesia (Persero) shift in business very significant. As
banyak perusahaan pos di dunia, PT Pos Indonesia (Persero) also experienced many postal companies in the world, PT Pos
sempat mengalami penurunan kinerja usahanya di tahun Indonesia (Persero) had experienced a decline in its business
2000 – 2007. Bisnis suratpos di tahun-tahun tersebut menurun performance in 2000 - 2007. Mail Business in those years
drastis. Penggunaan pesan singkat melalui telepon selular dan dropped dramatically. The use of short messages via mobile
internet menggantikan peran surat pos individu. Demikian phones and the internet to replace the role of individual postal
juga persaingan kiriman barang dengan para perusahaan kurir mail. Likewise, shipments competition with private courier
swasta membuat pangsa pasar PT Pos Indonesia (Persero) company made a market share of PT Pos Indonesia (Persero)
tergerus. eroded.

Keadaan tersebut memaksa PT Pos Indonesia (Persero) untuk These circumstances forced the PT Pos Indonesia (Persero) to
berubah dan melakukan transformasi bisnis. Manajemen change and transform the business. The management company
perusahaan mencanangkan masa kebangkitan perusahaan di launched the wake of the company in 2009 and develop a
tahun 2009 dan menyusun visi dan misi baru serta perencanaan vision and a new mission and long-term planning to build the
jangka panjang untuk membangun kompetensi perusahaan competence of the company to be more adaptive to the times.
agar lebih adaptif terhadap perkembangan zaman. Melalui Through various internal transformation program and the
berbagai program transformasi internal dan bisnis perusahaan, company’s business, revenues PT Pos Indonesia (Persero) in
pendapatan PT Pos Indonesia (Persero) di tahun 2014 telah 2014 has reached more than 4 (four) trillion rupiah or increased
mencapai lebih dari 4 (empat) triliun rupiah atau meningkat almost three-fold from 2006-2007. Next three years, all leaders
hampir tiga kali lipat dari periode 2006-2007. Tiga tahun of PT Pos Indonesia (Persero) is targeting revenue growth of the
mendatang segenap pimpinan PT Pos Indonesia (Persero) company tripled from now, to 12 (Twelve) trillion rupiah.
menargetkan pertumbuhan pendapatan perusahaan tiga kali
lipat dari sekarang, menjadi 12 (duabelas) triliun rupiah.

30
Terdapat tiga jalan transformasi yang ditempuh PT Pos Indonesia There are three ways of transformation pursued by PT Pos
(Persero), yaitu: membentuk holding company, revitalisasi bisnis Indonesia (Persero), namely: forming a holding company, the
inti, dan mengembangkan bisnis-bisnis baru. Transformasi revitalization of the core business, and develop new businesses.
perusahaan ini sejalan dengan berbagai hasil riset dan kajian The transformation of the company is in line with the researches
konsultan internasional seperti Booz&Co dan Ernst&Young and studies such as the international consultants Booz & Co and
yang menunjukkan potensi bisnis PT Pos Indonesia (Persero) Ernst & Young which showed the potential of the business of PT
masih terbuka lebar. Kajian Management Research Center UI Pos Indonesia (Persero) is still wide open. Study Management
pun menyebutkan PT Pos Indonesia (Persero) memiliki potensi Research Center UI also said PT Pos Indonesia (Persero) has
besar di tiga bisnis intinya, yaitu bisnis surat dan paket, bisnis great potential in the three core businesses, namely business
logistik, dan bisnis jasa keuangan. letters and packages, business logistics, and financial services
business.
Penopang pendapatan PT Pos Indonesia (Persero) masih ada di Sustaining income of PT Pos Indonesia (Persero) still exists
bisnis suratpos dan jasa keuangan. Kendati volume pengiriman in suratpos business and financial services. Although the
surat individu tengah menurun, namun volume pengiriman volume of individual mail delivery decreased, but the volume
surat bisnis dan kiriman korporasi terus meningkat. Sumber of business mail delivery and shipment corporations continue
pendapatan terpenting lainnya adalah jasa pembayaran, jasa to increase. Another important source of revenue was payment
pengiriman uang, dan pengiriman paket. services, remittance services, and delivery of packages.

Sesuai dengan Anggaran Dasar Perusahaan, PT Pos Indonesia In accordance with the Articles of Association of the Company,
(Persero) merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang PT Pos Indonesia (Persero) is a State-Owned Enterprises (SOEs),
bertujuan untuk melaksanakan kegiatan usaha di bidang which aims to carry out business activities in the field of postal
pelayanan jasa pos bagi masyarakat baik di dalam maupun service for the community both inside and outside Indonesia.
di luar wilayah Indonesia. Sebagai penyedia jasa pos tertua As the oldest postal service provider in Indonesia, PT Pos
di Indonesia, PT Pos Indonesia (Persero) senantiasa bertekad Indonesia (Persero) is always committed to continue providing
untuk terus memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat, the best service to the community, so as to participate in
sehingga mampu turut serta memajukan perekonomian advancing the national economy through a range of services
nasional melalui paduan layanan yang diberikan hingga ke provided to the country.
pelosok negeri.

Hingga saat ini, PT Pos Indonesia (Persero) melaksanakan Until now, PT Pos Indonesia (Persero) conducted the post,
kegiatan pos dengan bertumpu kepada tiga bisnis intinya relying on three core business of mail delivery and parcel
yaitu layanan pengiriman surat dan paket, logistik, dan jasa services, logistics, and financial services. In the future, through
keuangan. Di masa depan, melalui sebaran dan luasnya the distribution and extent of the network owned by PT Pos
jaringan yang dimiliki, PT Pos Indonesia (Persero) akan Indonesia (Persero) will utilize these networks to develop
memanfaatkan jaringan tersebut untuk mengembangkan overall business portfolio so that PT Pos Indonesia (Persero) is
keseluruhan portofolio bisnisnya sehingga PT Pos Indonesia not only the organizer of the post, but is able to transform into
(Persero) tidak hanya menjadi penyelenggara pos, tetapi a network company that is reliable and leading-edge ,
mampu bertransformasi menjadi network company yang andal
dan terdepan.

Sebagai BUMN yang berbentuk Perseroan Terbatas maka PT Pos As a state-owned limited liability company, PT Pos Indonesia
Indonesia (Persero) tunduk kepada Undang-Undang Nomor 40 (Persero) subject to Law No. 40 of 2007 on Limited Liability
tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Companies.

Selain itu, keberadaan PT Pos Indonesia (Persero) sebagai Moreover, the existence of PT Pos Indonesia (Persero) as the
BUMN yang bergerak dalam layanan bisnis mail, logistics companies involved in the business mail services, logistics
dan financial services juga tunduk kepada berbagai peraturan and financial services are also subject to various laws and
perundang-undangan sebagai berikut: regulations as follows:
1. Undang-Undang Nomor 19 tahun 2003 tentang BUMN; 1. Law No. 19 of 2003 on State Enterprises;
2. Undang-Undang Nomor 40 tahun 2007 tentang Perseroan 2. Act Number 40 of 2007 on Limited Liability Company;
Terbatas; 3. Law No. 38 of 2009 on the Post;
3. Undang-Undang Nomor 38 tahun 2009 tentang Pos; 4. The Government of the Republic of Indonesia Regulation
4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 5 tahun No. 5 of 1995 on the Transformation of the Public Company
1995 tentang Pengalihan Bentuk Perusahaan Umum (Perum Pos and Giro) into the Company (the Company);
(Perum Pos dan Giro) menjadi Perusahaan (Perseroan); 5. Government Regulation No. 45 of 2005 on the
5. Peraturan Pemerintah Nomor 45 tahun 2005 tentang Establishment, Management, Monitoring and Dissolution
Pendirian, Pengurusan, Pengawasan dan Pembubaran

31
Badan Usaha Milik Negara (Lembaran Negara Tahun 2005 of State Owned Enterprises (State Gazette Year 2005
Nomor 117; Tambahan Lembaran Negara Nomor 4305); Number 117, Supplement to State Gazette No. 4305);
6. Anggaran Dasar PT Pos Indonesia (Persero) yang tercantum
dalam Akta Notaris Sutjipto, SH. Nomor 117 tanggal 20 Juni 6. Articles of Association of PT Pos Indonesia (Persero)
1995 yang telah beberapa kali diubah terakhir dengan contained in the Deed of Sutjipto, SH. No. 117 dated June
Akta Notaris Nomor: 3 tanggal 24 November 2015 yang 20, 1995 which has been amended by Deed No. 3 dated 24
dibuat dan disampaikan oleh Drs. Bambang T. Anggono November 2015 created and delivered by Drs. T. Anggono
Budi, S.H.,M.Kn. Notaris di Bogor. Bambang Budi, SH, M.Kn. Notary in Bogor.

Sebagai anggota Universal Postal Union (UPU), PT Pos Indonesia


(Persero) harus memperhatikan dua prinsip dasar dalam As a member of the Universal Postal Union (UPU), PT Pos
penyelenggaraan layanan pos, yaitu: Indonesia (Persero) to the following two basic principles in the
1. Single Postal Territory administration of postal services, namely:
Berdasarkan prinsip ini, seluruh wilayah negara anggota 1. Single Postal Territory
UPU termasuk dalam wilayah pos tunggal sehingga Based on these principles, the whole territory of UPU
Indonesia dianggap sebagai bagian dari wilayah pos member countries are included in the single postal
tunggal yang merupakan kesatuan bagi pertukaran territory so that Indonesia is considered as part of a
kiriman pos. single postal territory as a union for the exchange of
2. Freedom of Transit postal items.
Berdasarkan prinsip ini, PT Pos Indonesia (Persero) dalam 2. Freedom of Transit
kapasitasnya sebagai operator ditugaskan dan mewakili Based on this principle, PT Pos Indonesia (Persero) in its
negara, wajib menyalurkan atau meneruskan seluruh capacity as operator assigned and represent the state,
kiriman pos negara lain dengan sarana yang paling aman shall distribute or forward all postal items other countries
dan rute tercepat. by means of the safest and fastest route.

Komitmen PT Pos Indonesia (Persero) dalam memberi kontribusi The commitment of PT Pos Indonesia (Persero) in giving the
maksimal bagi bangsa dan negara tercermin dari peran-peran maximum contribution to the nation reflected the roles of PT
PT Pos Indonesia (Persero) sebagai berikut: Pos Indonesia (Persero) as follows:
1. Peran PT Pos Indonesia (Persero) sebagai community 1. The role of PT Pos Indonesia (Persero) as a community
center, yaitu untuk melayani masyarakat melalui jasa-jasa center, which is to serve the community through the
yang diberikan; services provided;
2. Peran PT Pos Indonesia (Persero) sebagai perpanjangan 2. The role of PT Pos Indonesia (Persero) as an arm of
tangan pemerintah dalam melayani masyarakat; government in serving the public;
3. Peran PT Pos Indonesia (Persero) sebagai perantara 3. The role of PT Pos Indonesia (Persero) as an intermediary
komunikasi antar masyarakat, organisasi, hingga negara; for communication between people, organizations, until
4. Menjadi salah satu infrastruktur negara, khususnya di the country;
bidang komunikasi dan logistik. 4. Being one of the country’s infrastructure, in particular in
the field of communications and logistics.

32
RIWAYAT SINGKAT
HISTORY IN BRIEF

1746 Kantorpos pertama di Indonesia di ban- 1978 Berdasarkan PP No.9 Tahun 1978,
gun di Batavia didirikan oleh Gubernur status PN Pos & Giro diubah menjadi
Jendral GW Baron. Perusahaan Umum (Perum) Pos & Giro
Based on Government Regulation No. 4 of
The first post office in Indonesia in the
1978, the status of the PN Post and Giro
wake of Batavia was established by the
was converted into a Public Company
Governor General GW Baron.
(Public Corporation) Post and Giro.

1906 Menjadi Posts TelegraafendTelefoon


Diensts (Jawatan PTT)
Being Posts Telegraafend Diensts Telefoon
(PTT)

1945 Pengambilalihan Kantor Pusat di Bandung


oleh Angkatan Muda PTT dari pemerin-
tahan Militer Jepang pada 27 September
1945. Tanggal ini diperingati sebagai Hari
Bakti Postel
Posts status changes Telegraafend

1995
Telefoon Diensts. become PTT (Post, PP RI Nomor 5 Tahun ‘95 tentang pengalihan
Telegraph and Telephone) of the Republic bentuk Perusahaan Umum (Perum) Pos dan Giro
of Indonesia menjadi Perusahaan (Persero)
PP No. 5 Year ‘95 on the transfer forms Public
Corporation (Perum) Post and Giro being the
Company (Persero)

2009
Munculnya UU no 38/2009 tentang Pos, se-
hingga terjadi perubahan ekosistem bisnis,
antara lain perkembangan teknologi infor-
1961 Berdasarkan PP No.240 Tahun 1961 status
Jawatan PTT berubah menjadi Perusahaan
masi dan telekomunikasi dan munculnya
banyak pesaing.
Negara PN Pos dan Telekomunikasi
The emergence of Law No. 38/2009 on the
Based on Government Regulation No.240
Post, resulting in a change of business
of 1961 PTT status changed into the State
ecosystems, among others, development of
Enterprise PN Post and Telecommunica-
information technology and telecommunica-
tions
tions, and the emergence of many competi-
tors.

1965 PN Pos dan Telekomunikasi dibagi dua


menjadi: PN Pos dan Giro berdasarkan PP
No. 29 Tahun 1965 dan PN Telekomunikasi
berdasarkan PP No. 30 Tahun 1965
PN Post and Telecommunications was
divided into: PN Post and Giro under
PP 29 1965 and PN Telecommunications
under PP 30 of 1965

33
34
VISI, MISI, TAGLINE DAN KREDO
VISION, MISSION, TAGLINE & CREDO

VISI - VISION
Menjadi Raksasa Logistik Pos Dari Timur
To be the Postal Logistics Giant from the East

MISI - MISSION
• Menjadi aset yang berguna bagi bangsa dan negara.
• Menjadi tempat berkarya yang menyenangkan.
• Menjadi pilihan terbaik bagi para pelanggan.
• Senantiasa berjuang untuk memberi yang lebih baik bagi bangsa,
negara, pelanggan, karyawan, masyarakat serta pemegang saham.

• To be a valuable asset for the nation and its people.


• To be a joyful place of work.
• To be the best choice for the customers.
• Constantly striving to provide a better service for the nation, its
people, our customers, employees, the society and shareholders.

TAGLINE
Kami membawa misi ...
We carry missions ...

KREDO
Sumber daya ada batasnya, tetapi Kreativitas tak terbatas.
Dengan Iman kepada Tuhan dan persatuan, kita menuju
kejayaan.
Resources are Limited, Creativity is Unlimited.
In God we trust, through unity we prosper.

35
MAKNA VISI DAN MISI PT POS INDONESIA (PERSERO)
MEANINGS OF PT POS INDONESIA (PERSERO) VISION AND MISION

Visi dan Misi PT Pos Indonesia (Persero) telah disetujui oleh Vision and Mission of PT Pos Indonesia (Persero) has been
direksi sesuai KD.81/Dirut/0316. approved by the directors in accordance KD.81 / Managing
Director / 0316.
Visi merupakan gambaran masa datang yang ingin diwujudkan
oleh perusahaan. Visi ini dikembangkan untuk mengekspresikan Vision is a picture of the future to be realized by the company.
aspirasi dari pemimpin puncak perusahaan. Pernyataan visi This vision was developed to express the aspirations of the
yang disusun menampilkan the firm’s strategic intent yaitu niat company’s top leaders. The vision statement is drawn up
dan tujuan strategis perusahaan dengan memfokuskan pada to show the firm’s strategic intent is the intention and the
energi dan sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan untuk company’s strategic objectives with a focus on energy and
mencapai masa depan yang diinginkan. resources owned by the company to achieve the desired future.

Visi digunakan untuk membangun pemahaman yang sama dari Vision is used to establish a common understanding of leaders
para pimpinan di seluruh level organisasi dalam mengarahkan at all levels of the organization in driving unit works towards a
unit kerjanya menuju visi, kemudian mengarahkan dan vision, then directing and mobilizing subordinates to realize the
menggerakkan bawahannya untuk mewujudkan visi atau vision or vision sharing.
sharing vision.

Dalam perjalanan hidupnya, perusahaan sudah melakukan In the course of its life, the company has done a lot of changes.
banyak perubahan. Perubahan itu mulai menampakkan Change is beginning to show results in the form of increased
hasilnya dalam bentuk laba yang makin meningkat. Perubahan profits. Change for the better is to be maintained, guarded in
ke arah yang lebih baik ini harus tetap dijaga, dikawal agar order increasing again in the future.
makin meningkat lagi di masa datang.

Vision yang ditetapkan bagi perusahaan adalah “To be the Vision has been set for the company is “To be the Postal
Postal logistics giant from the East ” atau “Menjadi raksasa logistics giant from the East” or “Being a logistics giant of the
logistik dari Timur”. Istilah “Raksasa” biasanya digunakan East”. The term “giant” is usually used to describe something
untuk menyebutkan sesuatu yang kuat dan berukuran lebih that is stronger and larger than normal size. Therefore, by using
besar daripada ukuran normal. Sehingga dengan menggunakan the term “giant” in the Company’s Vision, expected stakeholder
istilah “raksasa” pada Visi Perusahaan, diharapkan stakeholder/ / stakeholders will be easier to imagine the changes that will
pemangku kepentingan akan lebih mudah membayangkan occur in the Company in 2020.
perubahan yang akan terjadi pada Perusahaan di tahun 2020.

Misi PT Pos Indonesia (Persero) adalah: The mission of PT Pos Indonesia (Persero) is:
• Menjadi aset yang berguna bagi bangsa dan negara • Become a useful asset to the nation
BUMN adalah perusahaan milik negara dan bangsa SOE is a state-owned company and the Indonesian nation.
Indonesia. Memajukan aset bangsa menjadi makin Advancing the nation’s assets become more useful is a very
bermanfaat adalah misi yang amat mulia bagi perusahaan. noble mission for the company. Through the development
Melalui pengembangan aset yang makin berharga akan bisa of increasingly valuable asset that could help the state in
membantu negara dalam setoran pajak maupun dividen. taxes and dividend payments.
• Menjadi tempat berkarya yang menyenangkan
Perusahaan menyadari benar bahwa kinerja terbaik hanya • Being a pleasant place to work
bisa dicapai jika karyawan merasa senang dan tenang The company realizes it is true that the best performance
dalam berkarya. Ketika karyawan bekerja dengan tenang can only be achieved if employees feel happy and calm in
dan senang, maka akan lebih mudah membangkitkan the work. When employees work with calm and happy, then
motivasi, kreativitas dan semangat juang untuk membentuk it will be easier to encourage motivation, creativity and
pos menjadi juara di industri pos dan logistik. spirit to form a post became champion in the postal and
• Menjadi pilihan terbaik bagi para pelanggan Persaingan logistics industry.
makin berat, pilihan bagi pelanggan makin banyak dan
makin beragam. Tidak ada pilihan lain bagi perusahaan • To be the best choice for customers
kecuali dengan menyediakan variasi produk dan jasa yang Increasingly severe competition, customer choice for more
dibutuhkan dan diinginkan oleh pelanggan dengan kualitas and more and more diverse. There is no other option for
yang tinggi. Kualitas tinggi bukan lagi menjadi slogan saja, the company except by providing a variety of products and

36
tapi kualitas tinggi telah menjadi ‘way of life’ seluruh insan services that are needed and desired by customers with
Pos. high quality, Thus no longer a slogan, but a high quality has
• Senantiasa berjuang untuk memberi yang lebih baik bagi become a ‘way of life’ for all pos user.
bangsa, negara, pelanggan, karyawan, masyarakat serta
pemegang saham. • Always striving to provide better for the nation, the state,
Bekerja bukanlah sekedar cari nafkah. Bekerja adalah untuk customers, employees, communities and shareholders.
berkarya. Kualitas karya haruslah meningkat dari hari ke Work is not just a living. Work is work. The quality of work must
hari. Melalui keyakinan terhadap perbaikan terus menerus be improved from day to day. Through belief in continuous
setiap hari, perusahaan yakin akan bisa memberikan yang improvement every day, the company is confident to be
lebih baik bagi bangsa, negara, pelanggan, karyawan, able to provide better for the nation, the state, customers,
masyarakat serta pemegang saham. employees, communities and shareholders.

Tagline: “Kami membawa misi ...” atau “We carry missions ...” Tagline: “We carry missions ...” means that the company’s
mengandung arti bahwa bisnis perusahaan adalah membantu business is to help our customers succeed in the mission. For
mensukseskan misi pelanggan kita. Contoh, pelanggan akan example, customers will have invitation to marriage of their
menikahkan anaknya. Ia mengirim undangan ke teman- daughter. He sent invitations to their friends and send it by
temannya dan mengirim melalui pos. Ia memiliki misi agar mail. He has a mission that the invitation is received at the right
undangan itu diterima pada waktu yang tepat dan utuh. Ketika time and intact. When companies can deliver the invitation as
perusahaan bisa menyampaikan undangan itu dengan sebaik- well as possible, it can be said that we have helped the success
baiknya, maka bisa dikatakan bahwa kita sudah ikut membantu of the mission of the customer.
menyukseskan misi pelanggan.

Kredo PT Pos Indonesia (Persero) adalah: The creed of PT Pos Indonesia (Persero) is:
Sumber daya ada batasnya, tetapi Kreativitas tak terbatas. Resource limits, but creativity is limitless. With faith in God
Dengan Iman kepada Tuhan dan persatuan, kita menuju and unity, we headed for greatness. Or Resources are Limited,
kejayaan. Atau Resources are Limited, Creativity is Unlimited. In Creativity is Unlimited. In God we trust, through unity we prosper.
God we trust, through unity we prosper.

Kredo adalah seperangkat kepercayaan, keyakinan yang bisa Credo is a set of beliefs, beliefs that can guide the actions
membimbing tindakan karyawan perusahaan. Perusahaan of employees of the company. The company knows that its
tahu bahwa sumber daya yang dimiliki amatlah terbatas. Uang resources are extremely limited. Limited money, limited
terbatas, teknologi terbatas, dan kemampuan karyawan juga technology, and the ability of employees is also limited. But the
terbatas. Tapi perusahaan meyakini bahwa kreativitas manusia company believes that human creativity has no limits. Through
tidak ada batasnya. Melalui pemanfaatan kreativitas yang the utilization of remarkable creativity is the company believes
luar biasa inilah perusahaan meyakini bahwa bisa membawa that it may lead the company toward greatness will also be able
perusahaan ke arah kejayaan yang nantinya juga bisa membuat to make employees become prosperous in a dignified manner.
karyawan menjadi sejahtera secara bermartabat. Mengapa? Why? Because the company can provide the best service, and
Karena perusahaan bisa memberikan layanan terbaik, dan as a result the best service, the company earned a high income
sebagai akibat layanan terbaik itu, perusahaan memperoleh who can help the welfare of employees.
pendapatan yang tinggi yang bisa membantu mensejahterakan
karyawan.

Kesejahteraan karyawan tidaklah mudah tercapai jika seluruh Employee welfare is not easily achieved if all human Pos
insan Pos Indonesia tidak bersatu mewujudkan cita-cita Indonesia is not united to realize the ideals together. It is
bersama. Tidak bisa dipungkiri bahwa dalam mencapai tujuan undeniable that in achieving the objectives arising thoughts
timbul pemikiran dan gagasan yang berbeda-beda. Namun and ideas different. However, the difference must be placed
perbedaan itu harus diletakkan dalam kerangka secara in the framework together united goals. If such goals could be
bersama-sama bersatu mencapai tujuan. Jika tujuan-tujuan itu achieved, the collective welfare can be achieved. This is the
bisa tercapai, maka kesejateraan bersama bisa dicapai. Inilah meaning of the Unity Through We Prosper.
makna dari Through Unity We Prosper.

Namun kesemuanya itu tiada artinya jika tanpa But all this means nothing if without the help of God Almighty,
pertolongan dari Tuhan Yang Maha Esa, Tuhan Yang Maha God the Merciful and Giver fortune. Through faith that God will
Pengasih dan Maha Pemberi Rejeki. Melalui keyakinan bahwa always give sustenance to the pious servants who give the best
Tuhan akan selalu memberi rezeki terhadap hambanya yang service to masyarakant, then the company’s ideals, God willing,
sholeh yang memberi pelayanan terbaik kepada masyarakant, will be achieved.
maka cita-cita perusahaan insya Allah akan tercapai.

37
BIDANG USAHA PT POS INDONESIA (PERSERO)
PT POS INDONESIA (PERSERO) LINE OF BUSINESS

Sesuai dengan pasal 3 anggaran dasar perusahaan, ruang In accordance with article 3 of the company Articles, the scope
lingkup kegiatan usaha perusahaan meliputi : of business activities of the company include the following:

1. Layanan Komunikasi tertulis dan/atau surat elektronik 1. Written communication Services and/or electronic mail
2. Layanan Paket 2. Parcel Services
3. Layanan Logistik 3. Logistics Services
4. Layanan Transaksi Keuangan 4. Financial Transaction Services
5. Layanan Keagenan Pos 5. Postal Agency Services
6. Layanan Giropos 6. Giropos Services
7. Layanan lain yang menunjang sesuai dengan peraturan 7. Other Supporting Services in accordance with the
perundang-undangan yang berlaku. legislation in force.

Selain kegiatan usaha utama tersebut, perusahaan dapat


melakukan kegiatan usaha dalam rangka optimalisasi sumber In addition to the main business activities, companies can
daya yang dimiliki untuk properti. perform other business activities in order to optimize the
resources belonging to the property.
Hingga saat ini, PT Pos Indonesia (Persero) melaksanakan
kegiatan pos dengan bertumpu kepada tiga bisnis intinya Currently, PT Pos Indonesia (Persero) carry out Postal activities
yaitu layanan pengiriman surat dan paket, logistik, dan jasa with the three core businesses namely mail and parcel delivery
keuangan. Pada tahun 2015, pendapatan bisnis surat dan paket services, logistics, and financial services. By 2015, revenues of
berkontribusi sebesar 59,17%, logistik sebesar 4,74%, dan jasa the business mail and parcel contributed by 59,17%, logistics
keuangan sebesar 28,51% sehingga ketiganya berkontribusi by 4,74%, and 28,51% of financial services so that all three
sebesar 92,42% dari total pendapatan usaha PT Pos Indonesia contributed 92,42% of the total revenues of PT Pos Indonesia
(Persero). Di masa depan, melalui sebaran dan luasnya jaringan (Persero). In the future, through the spread and breadth of its
yang dimiliki, PT Pos Indonesia (Persero) akan memanfaatkan network, PT Pos Indonesia (Persero) will utilize the network to
jaringan tersebut untuk mengembangkan keseluruhan develop its business portfolio so that PT Pos Indonesia (Persero)
portofolio bisnisnya sehingga PT Pos Indonesia (Persero) not only became the organizer of the traditional post, but will
tidak hanya menjadi penyelenggara pos, tetapi mampu be able to transform into a trusted postal service company that
bertransformasi menjadi trusted postal service company yang is reliable and up-to-date.
andal dan terdepan.

Layanan ini meliputi pengiriman surat dan paket ke regional This service includes the delivery of mail and parcel to the
domestik dan internasional, yang meliputi sebagai berikut : domestic and international regionals, which include the
following:
• Layanan surat dan paket domestik
Layanan pengiriman surat domestik mencakup pengiriman • Domestic Mail and Parcel services
surat dengan berat maksimum 2 kg dan tujuan pengiriman These services includes domestic mail delivery with
ke seluruh wilayah Indonesia. Layanan pengiriman paket a maximum weight of 2 kg and is sent to all regions of
domestik mencakup pengiriman dengan berat di atas 2 Indonesia. Domestic parcel delivery service covers the
kg hingga tidak terbatas (unlimited). Secara keseluruhan delivery of weighing over 2 kg up to unlimited. Overall
layanan surat dan paket PT Pos Indonesia (Persero) mail and parcel service supported by variations of types
didukung oleh variasi jenis produk yang beragam dengan of products with a variety of different features including
berbagai fitur yang berbeda meliputi produk standar, standard products and premium (Special Express, Express
premium (Kilat Khusus, Express dan Kiriman Korporat atau and Admail or Corporate delivery).
Admail).

• Layanan surat dan paket internasional. • International mail and parcel service
Layanan internasional ini meliputi Express Mail Service This international service covers Express Mail Service
(EMS), Re-mailling, Express post LN, serta Paketpos Cepat (EMS), Re-mailing, International Express post, and Domestic
dan Biasa LN. standard and express parcel.

38
PRODUK DAN JASA PRODUCT & SERVICES

Secara spesifik pengembangan lini bisnis adalah sebagai Specifically the development of lines of business of the
berikut: company are as follows:

Surat dan Paket Mail and Parcel

Di samping itu, PT Pos Indonesia (Persero) juga menyediakan PT Pos Indonesia (Persero) also provides Corporate Services
layanan Corporate postal management yaitu layanan terpadu postal management that integrated services for handling the
untuk menangani penerimaan, pemrosesan, dan pengiriman receipt, processing, and delivery of mail and Parcel for companies
surat dan paket bagi perusahaan dan institusi pemerintahan and governmental institutions (mailroom management). The
(mailroom management). Spesifikasi layanan yang ditawarkan specification of the services offered are as follows:
adalah sebagai berikut:

Layanan Deskripsi
Services Description
Intra Office Service Penanganan pengiriman dokumen antar kantor dari beberapa perusahaan yang berlokasi dalam suatu
gedung.
Handling shipping documents between offices of several companies that are located within a building.

Inter Office Service Penanganan pengiriman dokumen antar departemen dalam suatu perusahaan yang berlokasi dalam suatu
gedung.
Handling shipping documents between departments within a company located within a building.

Inter District Service Penanganan pengiriman dokumen antar kantor cabang dari suatu perusahaan di dalam suatu kota.
Handling shipping documents between branch offices of a company in a city.

Logistic
Logistik

Kegiatan bisnis logistik di PT Pos Indonesia (Persero) bermula The logistics business activities in PT Pos Indonesia (Persero)
dari adanya proyek bisnis logistik pada tahun 2004. Dengan was starting from the existence of business logistics project
dukungan kekuatan jaringan PT Pos Indonesia (Persero) yang in 2004. With the support of the postal network of PT Pos
tersebar di seluruh Indonesia, pada tahun 2007, SBU Logistik Indonesia (Persero), in 2007, SBU Logistics was officially
secara resmi didirikan dengan tujuan untuk melakukan founded with the aim to penetrate the developing logistics
penetrasi pasar logistik yang sedang berkembang. Pada market. By the end of 2011 PT Pos Indonesia (Persero) plans
akhir tahun 2011 PT Pos Indonesia (Persero) berencana akan to do a spinoff, that is changing the Logistics SBU into a
melakukan spin-off yaitu mengubah SBU Logistik menjadi subsidiary company with its ownership of shares was in
perseroan dengan kepemilikan saham berada di tangan the hands of PT Pos Indonesia (Persero). In March 2012,
PT Pos Indonesia (Persero). Pada Maret 2012, Pos Logistik Indonesia Logistics Post was established officially as a
resmi didirikan sebagai anak perusahaan PT Pos Indonesia subsidiary of PT Pos Indonesia (Persero). With the position
(Persero). Dengan posisi sebagai anak perusahaan, Pos of the postal Logistics as a subsidiary, it is expected to
Logistik diharapkan dapat beroperasi secara independen operate independently and professionally and to be able
dan profesional untuk dapat memaksimalkan peluang pada to maximize the opportunities in business logistics in
bisnis logistik di Indonesia sekaligus memanfaatkan jaringan Indonesia as well as take advantage of the physical network
fisik yang sudah terbangun. which already built.

Berikut ini adalah deskripsi layanan yang diberikan oleh Pos The following is a description of the services provided by
Logistik: Postal Logistics:

• Transportasi (trucking) melalui pemindahan barang • Transport (trucking) through the transfer of goods from
dari pabrik ke korporasi/agen. the factory to the corporate/agents.
• Pergudangan (warehousing) dengan melakukan • Warehousing (warehousing) and inventory management
kegiatan pengelolaan persediaan yaitu penyimpanan, activities, namely storage, labelling, tagging, and others.
pemberian label, tagging, dan lain-lain. • Freight forwarding as a service to represent the
• Freight forwarding sebagai layanan untuk mewakili interests of the owner of the goods for the carrying out

39
kepentingan pemilik barang untuk melaksanakan of activities for the implementation of the delivery and
kegiatan bagi terlaksananya pengiriman dan receipt of the goods.
penerimaan barang. • Customs services and administration through the
• Jasa kepabeanan dan administrasi melalui penanganan handling of custom clearance.
custom clearance. • Regulated Agent that performs the transaction with the
• Regulated Agent yaitu melakukan transaksi dengan operator of an aircraft for security against goods freight
operator pesawat udara untuk pemeriksaaan keamanan and mail.
terhadap barang kargo dan pos.

Jasa Keuangan Financial Services

Melalui jaringan yang luas dan tersebar hingga ke pelosok Through an extensive network and scattered to the corners of
negeri, layanan jasa keuangan PT Pos Indonesia (Persero) the country, PT Pos Indonesia (Persero) financial services can
dapat menciptakan Postal financial inclusion bagi unbanked create Postal financial inclusion for the unBanked population
population di Indonesia. Program financial inclusion ini in Indonesia. The financial inclusion programme is addressed
ditujukan kepada masyarakat yang memiliki keterbatasan akses to people who have limited access to financial services in terms
kepada layanan jasa keuangan dalam hal memperoleh dana of obtaining funds for consumption as well as venture capital.
untuk konsumsi maupun modal usaha. Layanan jasa keuangan Financial services offered by PT Pos Indonesia (Persero) is as
yang ditawarkan oleh PT Pos Indonesia (Persero) adalah follows:
sebagai berikut:

a. Remitansi a. Remittance
Layanan remitansi terdiri dari beberapa spesifikasi Remittance service consists of several product
produk sebagai berikut: specifications as follows:
• Weselpos instan yang mencakup pengiriman uang • Instant Weselpos that include sending money to the
ke seluruh Indonesia secara instan. Jaringan PT Pos rest of Indonesia instantly. Indonesia Postal network
Indonesia (Persero) untuk layanan ini menjangkau for the service to reach up to 200 cities in Indonesia.
hingga 200 kota di Indonesia. • Domestic Weselpos which is done through cooperation
• Weselpos dalam negeri yang dilakukan melalui kerja with several Banks in Indonesia. This service includes
sama dengan beberapa Bank di Indonesia. layanan the disbursement of money from domestic.
ini mencakup pencairan uang dari dalam negeri. • International Remittance Product that includes a
• International Remittance Product yang mencakup special money transfer to and from Malaysia who
pengiriman uang khusus ke dan dari Malaysia yang utilize the network of Universal Postal Union (UPU).
memanfaatkan jaringan Universal Postal Union • Western Union is one of the forms of cooperation
(UPU). between PT Pos Indonesia (Persero) with other parties
• Western Union yang merupakan salah satu bentuk for the delivery of money to foreign countries with
kerja sama antara PT Pos Indonesia (Persero) dengan a maximum delivery period of 24 hours or until the
pihak lain untuk pengiriman uang ke luar negeri same day (same day service).
dengan jangka waktu pengiriman maksimum 24 jam
atau sampai di hari yang sama (same day service).

b. GiroPos yang merupakan layanan transaksi keuangan b. GiroPos is a financial transaction services current account-
berbasis rekening koran sebagai alternatif layanan based as an alternative to Banking services.
perbankan. c. System Online Payment Point (SOPP) /PosPay is a payment
c. System Online Payment Point (SOPP)/PosPay yang service a variety of bills and installments in post offices
merupakan layanan pembayaran berbagai tagihan dan and agents spread across Indonesia.
angsuran di kantor pos dan agen yang tersebar di seluruh d. Fund distribution services which include channelling funds
Indonesia. from government institutions to the wider community.
d. Fund distribution yang meliputi layanan penyaluran dana e. Bank products services that includes channeling savings
dari institusi pemerintah ke masyarakat luas. and direct piece of installment credits payment service.
e. Bank channeling yang mencakup layanan produk In this case, post Indonesia maintains a partnership with
simpanan dan layanan potongan langsung pembayaran Bank Tabungan Negara through e-Batara pos.
angsuran kredit. Dalam hal ini, PT Pos Indonesia (Persero)
membina kerja sama dengan Bank Tabungan Negara
melalui produk e-Batara Pos.

40
Ritel Retail

Bisnis ritel PT Pos Indonesia (Persero) meliputi seluruh PT Pos Indonesia (Persero) Retail business covers the entire
transaksi di loket dari seluruh kantor pos dan agen pos yang transaction at the counter of the post office and postal
tersebar di seluruh Indonesia. Kegiatan ritel PT Pos Indonesia agents spread across Indonesia. PT Pos Indonesia (Persero)
(Persero) dikelola oleh Sub Direktorat (Subdit) Ritel di bawah Retail activities managed by the Sub Directorate (Subdit)
Direktorat Ritel dan Properti. Produk-produk yang ditawarkan under the Directorate of Retail and Property. The products
adalah: offered are:

a. Benda Meterai a. Documentary Tax Seal


PT Pos Indonesia (Persero) memiliki peran sebagai channel PT Pos Indonesia (Persero) has a role as a sales channel
penjualan meterai dari Ditjen Pajak, yang pengelolaannya of Tax Seal from Tax Directorate, arranged in circular
diatur dalam Surat Edaran Dirjen Pajak No. SE-23/ letter Tax Director No. SE-23/PJ. 53/2003 of 17 September
PJ.53/2003 tanggal 17 September 2003. Melalui bisnis ini, 2003. Through this business, PT Pos Indonesia (Persero)
PT Pos Indonesia (Persero) menetapkan fee dari tiap set a fee from each sale of a product that later became
penjualan produk yang kemudian menjadi pendapatan the income for PT Pos Indonesia (Persero) (consignment
bagi PT Pos Indonesia (Persero) (sistem konsinyasi). system).
b. Filateli (prangko)
Penjualan produk filateli (prangko) yang memiliki b . Philately ( stamps )
karakteristik: Sales of philately product (postage stamps) has a
• Prangko untuk keperluan surat-menyurat. characteristic
Penetapan tarif prangko yang berlaku saat ini masih • Stamps for the purposes of correspondence. The
menggunakan tarif menurut Keputusan Direksi determination of the applicable postage rate is
No.34/Dirutpos/0702 tanggal 23 Agustus 2002. currently still using rate according to the decision
• Prangko sebagai koleksi/cenderamata. Saat ini, PT of the Board of Directors no. 34/Dirutpos/0702 on
Pos Indonesia (Persero) memiliki sekitar 11 sampai 23 August 2002.
15 seri penerbitan prangko per tahun. • Stamps as collectibles / souvenirs. Currently, PT
Pos Indonesia (Persero) has around 11 to 15 series
c. E-commerce of publishing postage per year.
Layanan aplikasi e-commerce berbasis website (galeripos.
co.id), PT Pos Indonesia (Persero) telah mengembangkan c. E - commerce
bisnis ritel e-commerce, Rancangan masa depan aplikasi Service application-based e-commerce website
GaleriPOS akan dikembangkan menjadi POSTshop dan (galeripos.co.id), PT Pos Indonesia (Persero) has
Agen POS virtual sehingga aplikasi tersebut tidak hanya developed an e-commerce retail business, the draft of
menjadi jembatan bagi “business to business” melainkan the future applications will be developed into POSTshop
juga “business to customer” dan “customer to customer”. GaleriPOS and virtual POS agent so that the application
Sehingga Bisnis Pos Ritel dapat menjadi Postal Trading is not only a bridge to “business to business” but also
House System. Hal ini bertujuan agar galeripos mampu “business to customer” and “customer to customer”. So that
menjadi bisnis e-commerce yang mampu bersaing can be a Retail Business Post Postal Trading House System.
dan bersinergi dengan layanan berbasis jaringan yang It is intended that galeripos able to become e-commerce
selama ini telah terbangun yaitu pengiriman paket PT Pos businesses are able to compete and work together with
Indonesia (Persero). network-based service that had been awakened that
package delivery PT Pos Indonesia (Persero).
Penekanan fokus penciptaan nilai bisnis ritel terletak pada
produk konsinyasi, filateli dan Post Shop. Post Shop merupakan The focus on creating retail business value lies in product
lini bisnis baru PT Pos Indonesia (Persero) yaitu penempatan of consignment, filateli and Post Shop. Post Shop is a PT Pos
convenience store di berbagai kantor pos di seluruh Indonesia. Indonesia (Persero) new line of business with the placement
Post Shop mengusung konsep “one stop shopping”, yaitu of the convenience store at various post offices throughout
suatu gerai belanja yang menjual barang kebutuhan sehari- Indonesia. Post Shop brings the concept of “one stop shopping”,
hari masyarakat dan juga memberikan produk/layanan PT Pos which is a shopping outlets which sell daily necessities and
Indonesia (Persero) seperti pengiriman surat, jasa keuangan, communities can also be provided Postal products/services
pembelian prangko dan lain-lain. Inti dari keberadaan such as mail delivery, financial services, purchasing stamps
bisnis ritel melalui Post Shop adalah memberikan daya tarik and others. The existence of retail business through the Post
baru bagi masyarakat untuk singgah di jaringan fisik PT Pos Shop is providing people to stop in PT Pos Indonesia (Persero)
Indonesia (Persero), yang kemudian dapat meningkatkan minat physical network, which then can enhance people’s interest for
masyarakat untuk sekaligus aktif mempergunakan kembali jasa active use at PT Pos Indonesia (Persero) service.
PT Pos Indonesia (Persero).

41
Properti Property

Untuk mengelola 4.561 aset propertinya, PT Pos Indonesia To manage its 4.561 property assets, PT Pos Indonesia (Persero)
(Persero) menjalin berbagai bentuk kemitraan sebagai berikut: establish various forms of partnerships as follows:
• Lease yaitu PT Pos Indonesia (Persero) menyewakan • Lease: PT Pos Indonesia (Persero) rent out part or all of his
sebagian atau seluruh bangunan/tanah miliknya kepada property land/building to the partners without changing
mitra tanpa mengubah struktur, fisik bangunan, dan layout the structure, physical buildings, and layout assets.
aset
• KSU yaitu pendirian bangunan oleh mitra dengan • KSU: the establishment of buildings by partners with land
kepemilikan tanah oleh PT Pos Indonesia (Persero). ownership by PT Pos Indonesia (Persero).

42
SASARAN DAN STRATEGI
OBJECTIVES AND STRATEGY

Sasaran Perusahaan Company Objectives

Untuk mewujudkan visi Pos Indonesia Menjadi raksasa logistik To realize the vision Pos Indonesia Becoming the postal
pos dari Timur dan Berdasarkan Aspirasi Pemegang Saham, logistics giant of the East and by Shareholders aspiration letter,
ditetapkan sasaran kinerja tahun 2016 sebagai berikut: set performance goals in 2016 as follows:

1. Sasaran Keuangan yang terdiri dari: 1. Financial Goals consisting of:


a. Pertumbuhan pendapatan usaha di atas 10%; a. Revenue growth above 10%;
b. Pertumbuhan aset di atas 10%; b. Asset growth above 10%;
c. EBITDA margin minimal 10%; c. EBITDA margin of at least 10%;
d. Rasio sales to average assets lebih baik dari tahun d. The ratio of sales to average assetslebih better than the
sebelumnya; previous year;
e. Rasio average asset to average equity lebih baik dari e. The ratio of average equity to average assets better than
tahun sebelumnya. the previous year.
2. Sasaran Non-Keuangan yang terdiri dari: 2. Non-Financial Targets comprising:
a. Penugasan dari Pemerintah (termasuk program- a. The assignment of the Government (including programs
program yang terkait dalam pemberian PMN 2015 dan/ related to the provision of PMN 2015 and / or 2016) and
atau 2016) dan Public Service Obligation, dicantumkan the Public Service Obligation, included in CBP and
dalam RKAP dan dilaksanakan sesuai dengan target- implemented in accordance with the targets that have
target yang telah disepakati; been agreed;
b. Kinerja Operasional merupakan parameter untuk b. Operational performance is a parameter to measure
mengukur sejauh mana perusahaan mencapai target- the extent to which companies achieve operational
target operasional sesuai dengan core business targets in accordance with the company’s core
perusahaan. Pembandingnya menggunakan tolok ukur business. Comparison using industry benchmarks or
industri atau kinerja masa lalu. Target harus lebih tinggi performance of the past. The target should be higher
dari capaian tahun sebelumnya atau lebih tinggi dari than the achievements of the previous year, higher than
rata-rata industri, yang terdiri dari parameter-parameter: the industry average, which consists of the parameters:
(1) Net profit per employee; (1) Net profit per employee;
(2) EBITDA/interest; (2) EBITDA / interest;
(3) Number of new service/product; (3) Number of new service / product;
(4) Number of customer; (4) Number of customer;
(5) Higher revenue/employee; (5) Higher revenue / employee;
(6) Number of cities coverage in Indonesia; (6) Number of Cities of coverage in Indonesia;
(7) Revenue growth from non-core product. (7) Revenue growth from non-core product.
c. Skor Tingkat Kesehatan harus lebih baik dari tahun c. Score Level of Health should be better than the previous
sebelumnya; year;
d. Ketepatan penyampaian laporan berkala secara d. The accuracy of electronic submission of periodic reports
elektronik akan menjadi bagian dari penilaian Key will be part of the assessment of Key Performance
Performance Indicators (KPI) tahun 2016. Indicators (KPI) in 2016.

SUMBER / SOURCE : CMO PT Pos Indonesia (Persero)

43
Strategi Perusahaan
Corporate Strategy

Surat dan Paket Mail and Parcel


Pengembangan Bisnis Surat dan Paket dilakukan strategi Mail and Parcel Business Development conducted a strategy
untuk mendapatkan kembali pangsa pasar, mempertahankan to regain market share, maintaining the customer base by
basis pelanggan dengan memanfaatkan kemampuan untuk leveraging the capabilities to support the performance with the
mendukung kinerja dengan kebijakan sebagai berikut: following policies:
• Penetrasi pasar surat pada segmen korporasi , esensial • Market penetration letter on the corporate segment, the
mail dan e-document essential mail and e-document
• Penetrasi pasar paket pada segmen korporasi , UKM, pasar • Market penetration of the package on the corporate
on-line/e-commerce segment, SMEs, the market on-line / e-commerce
• Pembentukan anak perusahaanberdasarkan kelayakan • Formation of the business feasibility
bisnis melalui tahapan Strategic Business Unit (SBU) perusahaanberdasarkan child through the stages of the
• Sinergi Pos Indonesia dan Pos Logistik Strategic Business Unit (SBU)
• Synergies Pos Pos Indonesia and Logistics

Bisnis Logistik Logistics Business

Pengembangan Bisnis Logistik dilakukan dengan strategi untuk Business Development Logistics do with strategies to maximize
memaksimalkan peluang bisnis yang sudah ada dan ekspansi existing business opportunities and expansion of in-organic
bisnis secara in-organic dengan kebijakan sebagai berikut: business with the following policies:
• Perbaikan proses bisnis untuk meningkatkan kemampuan • Business process improvement to increase
daya saing. competitiveness.
• Peningkatan kompetensi logistik seperti pergudangan, • Increased competence of logistics such as warehousing,
Full-Truck-Loads (FTL), pengelolaan rantai pasok (Supply Full-Truck-Loads (FTL), supply chain management (Supply
Chain Management-SCM), sebagai cargo agent untuk Chain Management-SCM), as a cargo agent for service
layanan Less-Truck-Loads (LTL) Less-Truck-Loads (LTL)
• Penguasaan pasar regional dan internasional. • Mastery of regional and international markets.
• Menjadi penyelenggara jasa transportasi primer darat, • The organizer of the primary transportation services by
laut dan udara bagi Pos Indonesia land, sea and air for Pos Indonesia
• Mitigasi risiko terkait rencana merger dan akuisisi. • Risk mitigation plan related to mergers and acquisitions.

Bisnis Jasa Keuangan Financial Services Business

Pengembangan Bisnis Jasa Keuangan dilaku­kan dengan strategi Business Development Financial Services conducted with the
mempertahankan dan mengembangkan portofolio produk serta strategy of maintaining and developing the product portfolio
menentukan model kerjasama untuk memperluas portofolio as well as to determine the model of cooperation to expand its
produk dengan kebijakan sebagai berikut: product portfolio with the following policies:
• Pengembangan Giro Pos sebagai backbone layanan
berbasis Account. • Development of Postal Giro Account-based services as the
• Pengembangan Outlet backbone.
• Melakukan aliansi strategis melalui tahapan joint • development Outlet
operation. • Strategic alliances through joint operation phases.

Bisnis Ritel Retail Business

Pengembangan Bisnis Ritel dilakukan dengan strategi untuk: Retail Business Development carried out with strategies to:
• Mempertahankan dan mengembangkan portofolio produk • Maintaining and developing the product portfolio philately,
filateli, • Increase revenues consignment
• Meningkatkan pendapatan konsinyasi • Building a self-managed piloting Postshop
• Membangun piloting Postshop Swakelola • Developing the concept of e-commerce business as
• Mengembangkan konsep bisnis e-commerce sebagai the market place to support the Financial Services and
market place untuk mendukung Bisnis Jasa Keuangan dan Business Letters and Packages.
Bisnis Surat dan Paket. • Develop postal agency

44
• Mengembangkan agen pos • Improving the quality of service and Pos Indonesia Outlet
• Memperbaiki kualitas pelayanan dan diversifikasi jenis diversification.
outlet Pos Indonesia. • Improving internal competence
• Meningkatkan kompetensi internal

Untuk mendukung strategi tersebut, beberapa kebijakan To support this strategy, some policies do include:
dilakukan antara lain: • Retail Business set as an adhesive for the overall business
• Bisnis Ritel ditetapkan sebagai perekat bagi keseluruhan in Pos Indonesia.
bisnis di Pos Indonesia. • Retail business is developed on the basis of on-line
• Bisnis Ritel dikembangkan dengan basis on-line (e-commerce and online trading) and integrated with
(e-commerce dan online trading) dan terintegrasi dengan other business (financial transaction, logistics, delivery,
bisnis lainnya (transaksi keuangan, logistik, delivery dll) etc.)
• Pembangunan POSTshop di Kantorpos disiapkan • POSTshop development in the post office is prepared as a
sebagai model untuk perluasan outlet layanan pos dan model for the expansion and development of the postal
pengembangan portofolio bisnis. service outlet business portfolio.

Bisnis Properti Property Business

Strategi Bisnis Properti difokuskan untuk mengoptimalkan nilai Property Business strategy is focused on optimizing the value
aset properti bagi pihak internal dan eksternal serta melakukan of property assets for internal and external parties as well as
kontrol yang lebih baik terhadap kinerja unit bisnis dengan doing a better control on the performance of the business unit
melakukan kebijakan sebagai berikut: by doing the following policies:
• Pos Properti difokuskan untuk melakukan optimalisasi • Property Pos focused on optimizing the idle assets and
aset yang idle dan aset potensial. potential assets.
• Penyertaan uang atau tanah induk pada Pos Properti • Investments in money or land holding in Post Properties
• Pemisahan dan penyerahan pengelolaan aset kepada Pos • Separation and delivery of asset management to property
Properti secara bertahap. Pos gradually.

Teknologi Informasi Information Technology

Strategi pengembangan teknologi informasi difokuskan untuk Information technology development strategy is focused on
mengintegrasikan sistem TI melalui perencanaan yang menyeluruh integrating IT systems through comprehensive planning and
dan ekspansi bisnis secara in-organic melalui kebijakan expansion of in-organic business through policy application
pengembangan aplikasi dan infrastruktur TI guna mempercepat development and IT infrastructure in order to accelerate the
transformasi Pos menjadi perusahaan berkinerja tinggi. transformation into a high-performance enterprise Pos.

Sumber Daya Manusia Human Resources

Pengembangan sumber daya manusia dilakukan dengan Human resource development is done by the strategy include:
strategi antara lain: • Management, provision and development of employee
• Pengelolaan, penyediaan dan pengem­bang­an kompetensi competencies Pos Indonesia focusing on the demands of
karyawan Pos Indonesia yang berfokus kepada tuntutan the business in the industrial sector in each unit.
bisnis di sektor industri pada masing-masing unit. • Doing right sizing HR
• Melakukan right sizing SDM • Applying the structure of employee benefits and welfare
• Menerapkan struktur imbalan kerja dan kesejahteraan competitive Compared to the similar industry sectors.
yang kompetitif dibandingkan dnegan sektor industri • Implement an enterprise HR information systems accurate,
sejenis. integrated and reliable as well as the automation of
• Mengimplementasikan sistem informasi SDM perusahaan administrative processes and employee data in real time
yang akurat, terpadu dan terpercaya serta otomasi proses online
administrasi data karyawan secara real time online • Positioning HR as a strategic business partner and the
• Memposisikan SDM sebagai strategic business partner unit company’s business units
bisnis dan perusahaan

Strategi tersebut diatas dilakukan dengan kebijakan sebagai Above strategy carried out by the following policies:
berikut: • The focus of the management of HR system should be
• Fokus pengelolaan sistem SDM harus mampu meningkatkan able to improve efficient, effective competency-based and
efisien, efektif dengan berbasis kompetensi dan kinerja performance

45
• Efisiensi jumlah SDM antara lain dengan cara; penambahan • Efficiency of HR among others, by the way; increase the
jumlah outlet tidak diikuti dengan penambahan SDM, number of outlets is not followed by the addition of human
namun melalui konsep waralaba, lisensi dan agen, resources, but through the concept of franchising, licensing
business process outsourcing, penyaluran SDM ke anak and agents, business process outsourcing, the distribution of
perusahaan dan right sizing. human resources to subsidiaries and right sizing.

INFORMASI PEMEGANG SAHAM


INFORMATION ON SHAREHOLDERS

Informasi Kepemilikan Saham Kepemilikan Saham oleh Karyawan atau Manajemen


PT Pos Indonesia (Persero) merupakan Perusahaan Non PT Pos Indonesia (Persero) tidak memiliki program opsi
Listed di Bursa Efek sehingga baik masyarakat, direksi, kepemilikan saham oleh karyawan atau manajemen sehing-
maupun dewan komisaris PT Pos Indonesia (Persero) ti- ga baik karyawan, direksi, maupun dewan komisaris PT Pos
dak mempunyai kepemilikan saham atas PT Pos Indone- Indonesia (Persero) tidak mempunyai kepemilikan saham
sia (Persero). Kepemilikan saham seluruhnya dimiliki oleh atas PT Pos Indonesia (Persero). Kepemilikan saham selu-
Pemerintah Republik Indonesia 100%. ruhnya dimiliki oleh Pemerintah Republik Indonesia 100%.

Shareholding Information Employee Stock Allocation


PT Pos Indonesia (Persero) is a Non-Listed Company in PT Pos Indonesia (Persero) has no option program em-
the Stock Exchange so that the community, the Board of ployee stock allocation so that good employees, directors,
Directors and Board of Commissioners of PT Pos Indone- or commissioners of PT Pos Indonesia (Persero) does not
sia (Persero) has no ownership stake of PT Pos Indonesia have an ownership interest in PT Pos Indonesia (Persero).
(Persero). Company ownership wholly owned by the Gov- Shareholding wholly owned by the Government of the Re-
ernment of the Republic of Indonesia is 100%. public of Indonesia 100%.

Kronologis Pencatatan Saham Kronologis Pencatatan Efek Lainnya


PT Pos Indonesia (Persero) merupakan Perusahaan Non PT Pos Indonesia (Persero) merupakan Perusahaan Non
Listed sehingga belum tercatat dalam Bursa Efek dan be- Listed sehingga belum menjual efek lain, seperti obligasi,
lum menjual sahamnya kepada publik. Oleh sebab itu, kepada publik. Oleh sebab itu, informasi kronologis pen-
informasi kronologis pencatatan saham dan jenis aksi catatan efek lainnya dan jenis aksi korporasi yang menye-
korporasi yang menyebabkan perubahan jumlah saham babkan perubahan jumlah efek lainnya tidak tersedia.
tidak tersedia.

Chronological Recording of Shares Chronological Recording Of Other


PT Pos Indonesia (Persero) is the company of Non Listed PT Pos Indonesia (Persero) is the company of Non Listed
so not yet recorded in the Stock Exchange and not sold so haven’t sold other securities, such as bond, to the public.
its shares to the public. Thus, chronological information Therefore, other securities of listing a chronological informa-
of recording stock and the kind of corporate actions that tion and types of corporate actions that cause a change in
cause changes in the amount of stock unavailable. the number of other securities are not available.

46
PROFIL ANAK PERUSAHAAN DAN AFILIASI PERUSAHAAN
PROFILE OF SUBSIDIARY & ASSOCIATION/AFFILIATION

Anak Perusahaan
Subsidiaries

PT Bhakti Wasantara Net (BWN)

Pada tahun 1996 PT Pos Indonesia (Persero) membentuk Divisi Teknologi dan Sistem Informasi untuk
mengelola dan mengembangkan jaringan Intranet serta bisnis Internet yang dikenal dengan nama “Wasantara-
Net”. Izin sebagai penyelenggara Internet Service Provider (ISP) diperoleh dengan nomor: KM.33/PT 102/MPPT-
1996 tanggal 7 Mei 1996, dan layanan internet mulai dikembangkan di beberapa kota besar.

Dengan tujuan mengembangkan dan mengefektifkan layanan internet, PT Pos Indonesia (Persero)
bekerjasama dengan PT Quantum Aksesindo Nusantara mendirikan PT Bhakti Wasantara Net berdasarkan
akta notaris: Ivonne B Sinyal SH. nomor 7 tanggal 2 April 2001.

In 1996 PT Pos Indonesia (Persero) formed the Division of Technology and Information Systems to manage and develop Intranet and
Internet business, known as “Wasantara-Net”. Permission as the organizer of the Internet Service Provider (ISP) is obtained by the
numbers: KM. 33/102/MPPT-PT 1996 on 7 May 1996, and internet services began to be developed in several major cities.

With the aim to develop and streamline internet service, PT Pos Indonesia (Persero) in cooperation with PT Aksesindo Nusantara
Quantum established PT Bhakti Wasantara Net based on notary deed: Ivonne B Sinyal SH. number 7 on 2 April 2001.

Dalam memenuhi visi dan misinya sebagai pendukung bisnis PT payment gateway, yang menjadi terminal perantara antara
Pos Indonesia (Persero) sekaligus sebagai revenue center PT Pos biller PosPay dan PT Pos Indonesia (Persero). Secara
Indonesia (Persero), BWN menawarkan layanan sebagai berikut: historis tingkat pertumbuhan pendapatan layanan ini
sangat signifikan (1.769% di tahun 2011), karena layanan ini
1. Layanan jaringan/internet. Produk utama untuk layanan merupakan layanan baru yang ditawarkan oleh BWN.
jaringan BWN adalah jasa layanan internet dan jasa layanan 3. Layanan solusi TI. Secara historis layanan ini terdiri atas 3
Virtual Private Network (VPN). Layanan jaringan merupakan layanan utama yaitu layanan pengadaan perangkat hardware
layanan yang memberikan kontribusi terbesar dari dan jaringan, layanan pengembangan sistem, dan layanan
pendapatan BWN yaitu sebesar 70,43% (tahun 2011) dari total contact center. Pendapatan yang masih bersifat project
pendapatan. based dan dependensi yang tinggi terhadap satu pengguna
2. Layanan Payment. Fokus dari layanan payment BWN adalah jasa yaitu PT Pos Indonesia (Persero) menyebabkan tren
sebagai pendukung layanan jasa keuangan PT Pos Indonesia pendapatan dari layanan ini masih belum konsisten
(Persero). Layanan ini terbagi menjadi dua, yaitu layanan (fluktuatif).
main agent PosPay dan layanan pengelolaan switching

In fulfilling its vision and mission as a business support of PT Historically the revenue growth of this service is very
Pos Indonesia (Persero) as well as business revenue center of significant (1,820% in 2011), because this service is a new
PT Pos Indonesia (Persero), BWN offers the following services: service offered by BWN.
3. IT Services solutions. Historically these services consist of
1. Network/internet Service. The main products for network 3 major services namely procurement hardware services
services of BWN is internet services and services of Virtual and network devices, system development service, and
Private Network (VPN). A network service is a service that contact center services. The earnings still are project
gives the largest contribution of income that is equal to based and high dependency on one service users that is
70,43% BWN (in the year 2011) from the total income. PT Pos Indonesia (Persero), this caused the trend revenue
2. Service of Payment. The focus of the BWN service of from the services still not consistent (fluctuating).
payment is as supporter of Postal financial services
Beroperasi sejak 2001 dimiliki 51 % oleh PT Pos Indonesia
service. This service is divided into two main service agent,
(Persero), beralamat di :
namely PosPay and switching management payment Jl. Gedung Kesenian No. 2 Jakarta 10710 Indonesia
gateway service, which became the intermediary between info at wasantara.net.id Telp +62-21-3517490, 3521793
the terminal PosPay payee and PT Pos Indonesia (Persero). fax +62-21-3517492, 3521791

47
PT Pos Logistik Indonesia

PT Pos Logistik Indonesia adalah anak perusahaan PT Pos Indonesia (Persero) yang dalam aktivitas
bisnisnya menangani jasa transportasi, jasa pergudangan, pengiriman kargo, dan regulated agent
atau agen inspeksi.

Visi PT Pos Logistik Indonesia adalah menjadi penyedia jasa logistik terpadu yang terdepan dan
terluas di Indonesia. Sedangkan misi perusahaan adalah mengelola bisnis secara total didukung
oleh sumber daya manusia yang profesional, sistem operasi yang efisien, serta penerapan teknologi
informasi yang tepat dan terukur. Pos Logistik Indonesia berusaha mengembangkan bisnis dengan
mengutamakan hubungan kerjasama yang saling menguntungkan baik dengan mitra internal
maupun eksternal, serta membangun jaringan bisnis secara fokus dan tumbuh bersama pelanggan.

PT Pos Logistik Indonesia is a subsidiary of PT Pos Indonesia (Persero) which in its business activities
dealing with transportation services, warehousing services, delivery of cargo, and the regulated agent
or dealer inspection.

The vision of PT Pos Logistik Indonesia is to be the leading logistics service provider, integrated and
widest in Indonesia. While the company’s mission is to manage the business totally with supported by
human resources professionals, efficient operating system, as well as the application of information
technology that are precise and measurable. Pos Logistik Indonesia attempted to develop a Logistics
business with emphasis on the relationship of mutually beneficial cooperation both with internal and
external partners, as well as building a network of business focus and grow with customers.

PT Pos Ligistik Indonesia mengembangkan strategi fokus pada kapasitas 400 unit armada kendaraan telah disiapkan untuk
penciptaan nilai tambah bagi pelanggan dengan sasaran memenuhi kebutuhan operasional transportasi.
penurunan biaya, peningkatan mutu layanan, serta eksekusi
proses bisnis yang lebih cepat dan fleksibel untuk kepuasan Success Story
pelanggan. • Warehousing dan distribusi Gifts and Products on Sale PT.
Unilever Indonesia.
PT Pos Logistik Indonesia bersinergi mengerahkan sumber • Warehousing dan distribusi buku PT. Tiga Serangkai.
daya baik milik PT Pos Indonesia (Persero) sendiri maupun • Warehousing dan distribusi voucher PT Telkomsel.
mitra 3PL Logistics yang bisa diandalkan. Pengalaman selama • Distribusi oli Evalube PT WGI.
bertahun-tahun dalam mengelola bisnis pos diyakini sebagai • Distribusi produk spare parts Suzuki PT ISI.
nilai tambah tersendiri. Saat ini PT Pos Logistik mengelola 37 • Distribusi produk pembalut wanita PT Unicharm Indonesia.
unit gudang yang tersebar di berbagai provinsi. Paling tidak, • Distribusi kiriman Pemerintah (Pemilu, Diknas, Depag)

PT Pos Logistik Indonesia develop strategies focus on creating • Warehousing and distribution of PT. Tiga Serangkai.
added value for customers with targeted cost reduction, • Warehousing and distribution of PT Telkomsel vouchers.
improvement of quality of service, as well as the execution of • Distribution of oil Evalube PT WGI.
business processes more quickly and flexibly to customer • Product distribution of spare parts Suzuki PT ISI.
satisfaction. • Product distribution of sanitary napkins from PT Unicharm
Indonesia.
PT Pos Logistik Indonesia to synergize deploy Logistics resources • The distribution Government matters. (elections, Education
both owned by PT Pos Indonesia (Persero) and 3PL Logistics ministry, Religion department)
partner. Experience over the years in managing postal business
is believed to be its own added value. Currently PT Pos Logistik
Beroperasi sejak 2012 dan dimiliki 100% oleh PT Pos
manages 37 units of warehouses scattered in various provinces.
Indonesia (Persero). Bertempat di :
At the very least, the capacity of 400 units of fleet of vehicles has Gedung Pos Ibukota, Lantai 2
been prepared to meet the operational needs of transportation. Jl. Lapangan Banteng Utara No.1 Jakarta Pusat 10710
Telepon/Phone : +6221 3483 2552, +6221 352 0175 +6221
351 1144
Success Story
Fax : +6221 3519 967 info@poslogistics.co.id
• Warehousing and distribution of Gifts and Products on
Sale of PT Unilever Indonesia.

48
PT Pos Properti Indonesia

Pada tahun 2014 PT Pos Indonesia (Persero) membentuk Unit/SBU Real Property PT Pos
Indonesia (Persero) adalah unit bisnis di bawah PT Pos Indonesia (Persero) yang dikelola
secara fokus dan mandiri dalam menyelenggarakan usaha Real Property Management.
PT Pos Property mempunyai bidang usaha dibidang sebagai berikut : Beroperasi sejak 2013 dan dimiliki
1. Jasa Penyewaan Properti kami berikan jasa penyewaan properti PT Pos Indonesia 99% oleh PT Pos Indonesia
(Persero), bertempat di :
(Persero) untuk dimanfaatkan oleh institusi bisnis dalam mengembangkan
jaringannya, baik untuk penyewaan lahan, penyewaan gedung, maupun ruangan Graha PT Pos Indonesia (Persero),
atas seluruh properti PT Pos Indonesia (Persero) yang tersebar di tanah air. Lantai 8, Blok A
Jl. Banda No. 30 Bandung 40115
2. Jasa Pengembangan Properti karakteristik properti PT Pos Indonesia (Persero)
Jawa Barat - Indonesia
memiliki lokasi yang cukup strategis, sehingga potensial untuk dikembangkan Tel. (022) 4212515, (022) 4218996,
utilitasnya. Oleh karena itu kami juga menjalankan usaha di bidang Pengembangan Fax. (022) 4261569
Properti yang dilakukan melalui strategic partnership. Email info@posproperti.co.id

In 2014 PT Pos Indonesia (Persero) forming units / SBU Real Property PT Pos Indonesia (Persero) is a business unit under the PT Pos
Indonesia (Persero) managed independently focus and effort in organizing the Real Property Management.

PT Pos Property has a business in the following fields:


1. Property Rental Services we provide property rental services PT Pos Indonesia (Persero) to be used by business institutions in
developing its network, both for land leasing, leasing the building, as well as rooms on the entire property of PT Pos Indonesia
(Persero) spread across the country.
2. Services Property Development property characteristics PT Pos Indonesia (Persero) has a strategic location, so the potential to
develop utility. Therefore, we also engage in the property development is done through strategic partnerships.

Perusahaan Asosiasi/Afiliasi
Company Association/Affiliates

Dana Pensiun PT Pos Indonesia (Persero) - DAPENPOS

Dana Pensiun PT Pos Indonesia (Persero) (disingkat DAPENPOS) PT Pos Indonesia (Persero) Pension Foundation (Dapenpos) was
didirikan dengan Keputusan Direksi PT. PT Pos Indonesia established by the Decree of PT Pos Indonesia (Persero) Board of
(Persero) Nomor : KD 53/Dirut/1204 tanggal 6 Desember 2004 Directors Number: KD 53/Dirut/1204 on December 6, 2004 about
tentang Peraturan Dana Pensiun PT Pos Indonesia (Persero). Pension Fund Regulatory of PT Pos Indonesia (Persero). On article
Pada pasal 12 ayat (7) menyatakan bahwa salah satu tugas dan 12 paragraph (7) states that one of the duties and Dapensos
kewajiban Pengurus Dapenpos adalah Menyusun Rencana Kerja Board responsibility is to Develop Dapensos Working Plan and
dan Anggaran (RKA) Dapenpos yang didalamnya juga memuat Budgeting (RKA) which includes the Annual Investment Plan.
Rencana Investasi Tahunan.

Politeknik Pos Indonesia

Menyadari akan kebutuhan kalangan industri terhadap tenaga- Recognizing the industrial needs of
tenaga profesional yang begitu besar, minat masyarakat professional workers, people interest
khususnya calon mahasiswa untuk mengikuti jenjang especially the would-be students
pendidikan profesional juga cenderung meningkat. Peningkatan who want to attend professional
tersebut dikarenakan masyarakat, meskipun pelan, mengalami education relatively increase It is
perubahan pandangan terhadap pendidikan yang berorientasi due to the public, though slightly,
gelar ke pendidikan profesional. Indikasi dari tingginya minat ini view changing from the degree-oriented education to professional
adalah jumlah calon mahasiswa yang melamar untuk menjadi education. The indication is the high interest number of students
mahasiswa ke jenjang pendidikan profesional seperti Politeknik who cannot accommodate by the institution due to limited
begitu besar sehingga banyak yang tidak tertampung karena facilities when they apply to professional education institution like

49
terbatasnya fasilitas yang ada. Oleh karenanya, tenaga terampil dan Polytechnic. Therefore, Indonesia is still lack of skilled and
profesional tersebut dirasakan masih sangat kurang. professionals workers.

Dengan memperhatikan perkembangan tersebut serta ketersediaan Concerning to these developments, the facilities and
sarana maupun prasarana yang dimiliki, PT Pos Indonesia (Persero) infrastructures, PT Pos Indonesia (Persero) as one of the postal
sebagai salah satu perusahaan yang bergerak dalam industri industrial company moved to contribute on educational field
perposan ikut tergerak untuk memberikan kontribusi di bidang in order to educate the nation. To realize its contribution to
pendidikan dalam upaya ikut mencerdaskan kehidupan bangsa. the world of education, Yayasan Pendidikan Bhakti PT Pos
Untuk mewujudkan sumbangsihnya bagi dunia pendidikan, maka Indonesia (Persero) (The Bhakti PT Pos Indonesia (Persero)
didirikanlah Yayasan Pendidikan Bhakti PT Pos Indonesia (Persero) Education Foundation) was built. The activities are; to held
yang kegiatannya antara lain: menyelenggarakan pendidikan, education, training and so on. PT Pos Indonesia (Persero)
pelatihan dan sebagainnya. Politeknik PT Pos Indonesia (Persero) Polytechnic is the first institution established by The Bhakti
merupakan institusi yang pertama yang didirikan oleh Yayasan PT Pos Indonesia (Persero) Education Foundation on July 5,
Pendidikan Bhakti PT Pos Indonesia (Persero) pada tanggal 5 Juli 2001 2001 based on the Decree of Minister of National Education
berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pendidikan Nasional nomor Letter number 56/D/O/2001. The License for Indonesia Postal
56/D/O/2001 Pemberian Ijin pendirian Politeknik PT Pos Indonesia of Polythecnic establishment is for Diploma III and Diploma IV
(Persero) adalah pada jalur pendidikan Diploma III dan IV untuk majoring Informatics Engineering, Information Management,
jurusan Teknik Informatika, Manajemen Informatika, Akuntansi, Accounting, Marketing Management, and Logistics Business.
Manajemen Pemasaran, dan Logistik Bisnis.

Bank Mandiri Taspen Pos (Bank Mantap)

Pada 2015 Bank Sinar Harapan Bali menjadi Bank Mandiri


Taspen Pos (Bank Mantap) bukan hanya sekedar perubahan
nama melainkan meneguhkan komitmen terhadap In 2015, Bank Sinar
pelayanan kepada masyarakat dan pemangku kepentingan Harapan Bali
serta rakyat Indonesia secara keseluruhan. Perubahan turned into Bank
nama ini juga diikuti dengan pembaharuan komitmen Mandiri TASPEN
untuk meningkatkan kinerja dan memberi manfaat yang Pos (Steady Bank). is not just a name change, but affirming the
lebih berarti bagi semua pemangku kepentingan Bank commitment to service to the community and stakeholders
Mantap. Bank Mantap terus berkembang dan mengayunkan and the people of Indonesia as a whole. The name change also
langkahnya secara konsisten, menuju pencapaian visi followed by a renewed commitment to improve performance and
dan misinya sebagai bagian dari industri keuangan yang provide meaningful benefits to all stakeholders of Bank Mantap.
tersebar dalam melayani nasabah secara nasional. Rekam Continues to grow and consistently takes his first steps toward
jejak Bank Mantap dengan kepemilikan saham oleh 3 BUMN achieving the vision and mission as part of the financial industry
dengan kompetensi terspesialisasi pada masing masing is scattered in serving customers nationwide. Bank Mantap track
bisnis yaitu PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT Taspen record with a stake by 3 SOE with specialized competence at each
(Persero) dan PT Pos Indonesia (Persero) akan memberi business, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT TASPEN (Persero)
momentum pertumbuhan yang berkesinambungan bagi and PT Pos Indonesia (Persero) will give momentum of sustained
Bank Mantap. PT Pos Indonesia (persero) 20,20% saham growth for the Bank Steady. PT Pos Indonesia (Persero) 20.20%
atau sebanyak 202.000.000 lembar saham. stake or as much as 202 million shares.

Struktur Grup Perusahaan


Company Group Structure

50
NILAI-NILAI PERUSAHAAN
CORPORATE VALUES

CUSTOMER ORIENTED
PT Pos Indonesia (Persero) selalu berupaya untuk memberikan pelayanan terbaik bagi konsumen
PT Pos Indonesia (Persero) has always strived to provide the best service for consumers

INTEGRITY
PT Pos Indonesia (Persero) senantiasa memiliki kejujuran dan etika bisnis dalam melakukan aktivitas perusahaan
PT Pos Indonesia (Persero) always has honesty and ethics in the conduct of business activities of the

NETWORKING
PT Pos Indonesia (Persero) menjunjung tinggi jaringan hubungan yang luas antar perusahaan, yaitu dengan
berbagi pengetahuan dan informasi, PT Pos Indonesia (Persero) berpotensi meningkatkan kinerja perusahaan di
masa mendatang
PT Pos Indonesia (Persero) upholds a broad network of relationships between the company, namely by sharing
knowledge and information, PT Pos Indonesia (Persero) potentially increase the company’s

TEAMWORK
PT Pos Indonesia (Persero) menjunjung nilai kerja sama tim
PT Pos Indonesia (Persero) upheld the value of teamwork

ACCOUNTABLE
PT Pos Indonesia (Persero) menjunjung tinggi sikap bertanggung jawab atas aktivitas pengelolaan perusahaan
PT Pos Indonesia (Persero) upholds the attitude of being responsible for the activity of managing the company

PROFESSIONAL
PT Pos Indonesia (Persero) menjunjung tinggi nilai profesionalisme dalam melakukan aktivitas pengelolaan pe-
rusahaan
PT Pos Indonesia (Persero) upholds the value of professionalism in the management of company activity

OPTIMISTIC
Kami bertindak dengan penuh keyakinan untuk memberikan hasil terbaik dalam membangun masa depan.
PT Pos Indonesia (Persero) work based on the goals and motivation to be the best

SPIRITUAL
PT Pos Indonesia (Persero) mampu memberikan makna yang lebih luas pada setiap pekerjaan yang dilakukan
demi kepentingan masyarakat
PT Pos Indonesia (Persero) was able to give a broader meaning in any work that is done in the interest of the community

51
STRUKTUR ORGANISASI
ORGANIZATIONAL STRUCTURE

Struktur organisasi PT Pos Indonesia (Persero) yang ditetapkan, Organization structure of PT Pos Indonesia (Persero), referring to
mengacu kepada Keputusan Direksi nomor KD.44/DIRUT/0513 the Decision of the Board of Directors number KD.01/CEO/0112
tanggal 21 Mei 2013 sebagaimana telah diubah dengan Keputu- dated January 2, 2012, as amended by Decision of the Board of
san Direksi PT Pos Indonesia (Persero) nomor KD.48/DIRUT/0714 Directors of PT Pos Indonesia (Persero) number KD. 48/CEO/0714
tanggal 08 Juli 2014 tentang Perubahan Pertama Atas Keputusan July 08 st, 2014 regarding Changes to The First Decision of the
Direksi PT Pos Indonesia (Persero) Nomor KD.58/DIRUT/0814 Board of Directors of PT Pos Indonesia (Persero) number KD. 58/
tanggal 25 Agustus 2014 adalah sebagai berikut : CEO/0814 dated August 25, 2014 is as follows :

Direktur Direktur Teknologi Direktur


Surat dan Paket dan Jasa Keuangan Ritel dan Properti
Director of Director of Technology Director of
Mail and Parcel and Financial Service Retail and Property

Kepala Change SVP SVP SVP Teknologi SVP Jasa SVP SVP
Management Penjualan Operasi Informasi Keuangan Properti Ritel
Office SVP of SVP of SVP of Information SVP of Financial SVP of SVP of
Head of Change Selling Operation Technology Service Property Retail
Management
Office

Sekretaris VP VP VP
Perusahaan Pengembangan Perencanaan & Public Service
Pengembangan
Corporate Bisnis Paket Teknologi Obligation
Secretary
VP of Business VP of Technology Vp of Public
Development Information Service
Parcel Development Obligation

VP
VP Pengembangan
Pengembangan Bisnis Jasa
Bisnis Surat Keuangan OPERATING
BUSINESS
VP of VP of Business
Business Letter Development
Developmenr Finance Service

Regional Regional Sentral


Regional Pos Regional Teknologi Jasa Giro Regional
Penjualan Admail Operasi Informasi Keuangan Layanan Ritel
Selling Admail Operation Information Financial Giro Central Retail
Regional Post Regional Technology Service Financial Regional
Regional Regional Service

Teknologi
Sales Unit Informasi Kantor
Representatives Operasi Representatives Pos
Sales Operation Information Post
Representatives Unit Technology Office
Representatives

52
Pemegang Saham
Shareholders

Dewan Komisaris
Board of Commissioners

Direktur Utama
Managing Director

Direktur Direktur Sumber Daya


Keuangan Manusia dan Umum
Director of Director of Human Resources
Finance and General Affairs

SVP Umun Kepala Satuan


SVP dan Bina Pengawas
SDM Lingkungan Internal
SVP of SVP of Public and Head of Internal
HRD Environmental
Control Unit PUSAT
Development
Company Center

VP Human VP
Resource Hukum
VP Treasury VP Strategy
dan Pajak Akuntansi VP of
Law
VP of Treasury VP of Accounting VP of Human
and Tax Resource
Strategy

VP Manajemen
Keuangan SHARED
SERVICE
VP of Financial
Management

Regional Regional
Akuntansi SDM Regional
Regional
Accounting HRD
Regional Regional

Akuntansi SDM
Representatives Representatives PELAKSANA TEKNIS
Technical Executive
Accounting HRD
Representatives Representatives

53
Susunan Dewan Komisaris Board of Commissioners
Berdasarkan Keputusan Menteri Negara Badan Usaha Milik Based on the Decree of the State Minister for State-Owned En-
Negara nomor KEP-416/MBU/2012 tanggal 21November 2012, terprises No. KEP-416 / MBU / 2012 dated 21November 2012, the
Keputusan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara no. KEP- State Minister for State Owned Enterprises no. KEP-303 / MBU /
303/MBU/2013 tanggal 02 Juli 2013, Keputusan Menteri Negara 2013 dated July 2, 2013, the State Minister for State Owned Enter-
Badan Usaha Milik Negara no. KEP-426/MBU/2013 tanggal 20 prises no. KEP-426 / MBU / 2013 dated December 20, 2013, State
Desember 2013, Keputusan Menteri Negara Badan Usaha Mi- Minister for State Owned Enterprises No. KEP-240 / MBU / 2014
lik Negara no.KEP-240/MBU/2014 tanggal 17 Oktober 2014 dan dated October 17, 2014 and the Decree of the State Minister for
Keputusan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara no.SK-224/ State Owned Enterprises no.SK-224 / MBU / 11 / 2015 dated 10
MBU/11/2015 tanggal 10 November 2015 tentang Pemberhentian November 2015 on the Dismissal and Appointment of Members
dan Pengangkatan Anggota Dewan Komisaris Perusahaan Per- of the Board of Commissioners of the Company (Persero) PT.
seroan (Persero) PT. Pos Indonesia, susunan Dewan Komisaris Pos Indonesia, the Board of Commissioners of PT. Pos Indonesia
PT. Pos Indonesia (Persero) adalah sebagai berikut: (Persero) is as follows:

Jabatan - Position Nama - Name


Komisaris Utama
President Commissioner BASUKI YUSUF ISKANDAR
Komisaris Independen
Independent Commissioner KARYONO SUPOMO
Komisaris
Commissioner DEDI SYARIF USMAN
Komisaris
Commissioner BOBBY HAMZAR RAFINUS
Komisaris
Commissioner FERRARI ROEMAWI
Komisaris
Commissioner MUDHOFIR KHAMID

Susunan Dewan Direksi Composition of the Board of Directors

Berdasarkan Keputusan Menteri Negara Badan Usaha Milik Based on the Decree of the State Minister for State-Owned En-
Negara nomor KEP-316/MBU/2013 tanggal 26 Juli 2013, Keputu- terprises No. KEP-316 / MBU / 2013 dated July 26, 2013, the Min-
san Menteri Negara BUMN nomor KEP-425/MBU/2013 tanggal 20 ister of State Owned Enterprises No. KEP-425 / MBU / 2013 dated
Desember 2013, Keputusan Menteri Negara BUMN nomor KEP- December 20, 2013, the Minister of State Owned Enterprises No.
179/MBU/08/2014 tanggal 27 Agustus 2014, Keputusan Menteri KEP-179 / MBU / 08 / 2014 dated August 27, 2014, the Minister of
Negara BUMN no.SK-61/MBU/05/2015 tanggal 7 Mei 2015 dan State Enterprises no.SK-61 / MBU / 05/2015 dated May 7, 2015
Keputusan Menteri Negara BUMN no.SK-229/MBU/11/2015 tang- and the Decree of the Minister of State Enterprises no.SK-229
gal 16 November 2015 tentang Pengangkatan Anggota-Anggota / MBU / 11/2015 dated 16 November 2015 on Appointment of
Direksi Perusahaan Perseroan (Persero) PT Pos Indonesia, maka Board of Directors PT Pos Indonesia (Persero), the Board of Di-
susunan Direksi PT Pos Indonesia (Persero) sebagai berikut: rectors of PT Pos Indonesia (Persero) as follows:

Jabatan - Position Nama - Name


Direktur Utama
President Director GILARSI WAHJU SETIJONO
Direktur Keuangan
Director of Finance POERNOMO
Direktur Sumber Daya Manusia dan Umum
Director of Human Resources & General Affairs FEBRIYANTO
Direktur Ritel dan Properti
Director of Retail and Property GNP SUGIARTA YASA
Direktur Surat dan Paket
Director of Mail and Parcel AGUS F HANDOYO
Direktur Teknologi & Jasa Keuangan
Director of Technology and INDYRUWANI ASIKIN
Financial Services NATANEGARA

54
PEJABAT SENIOR PERUSAHAAN
SENIOR OFFICIALS

Jabatan - Position Nama - Name Jabatan - Position Nama - Name

Sekretaris Perusahaan VP Perencanaan dan Pengembangan Teknologi Informasi


Amrizal Rudi Nur Julistijono
Corporate Secretary VP of Information Teknologi
Kepala Satuan Pengawas Internal (SPI) VP Infrastruktur Teknologi dan Informasi
Muhammad Yamin Romano
Head of Internal Audit Unit (IAU) VP of Infrastructure and Information Technology
Deputi SPI Bidang Pengawasan Teknologi VP Operasi Teknologi
Rakhmat Karo Karo Bernando Boy Pandjaitan
Deputy SPI for Supervision of Technology VP of Operation of Technology
Deputi SPI Bidang Pengawasan Keuangan VP Pengendalian Sistem Operasi
Agus Hernowo Abed Nego Soebari
Deputy SPI for Supervision of Financial VP of Control Operating System
Deputi SPI Bidang Pengawasan Operasional VP Pengembangan Bisnis Jasa Keuangan
Arjuna Djoko Suhartanto
Deputy SPI for Supervision of Operational VP of Business Development Finance Service
Kepala Change Management Office (CMO) VP Pospay
Syahrial Zulfa Erinaldi
Head of Change Management Office (CMO) VP of Pospay
Wakil Kepala CMO Bid Transformasi Perusahaan VP Transfer Uang
Harnito Ali Fahmi Al Amrozi
Deputy Head of Company transformation CMO VP of Remittance
VP Transf Kepemimpinan dan Budaya Pada CMO VP Penyaluran Dana dan Kemitraan PerBankan
Joesak Prakasa Apip Supriatna
VP of Transf Leadership and Culture On CMO VP of Distribution of Funds and Banking Partnership
VP Transf Perencanaan Strategis Pada CMO VP Konsinyasi dan Filateli
Hari Edi Purwoko Yuniswar
VP of Transf Strategic Planning On CMO VP of Consignment and Philately
VP Transf Organisasi,SDM Pada CMO VP Outlet
Joesman Kartaprawira Hari Purnama
VP of Tranf Organization, HR On CMO VP of Outlet
VP Transf Operasi dan Proses Pada CMO VP Agen Pos
Muh. Aras Eka Pramuka Ananta Soemali
VP of Transf Operations and Processes On CMO VP of Post Agent
VP Transf Produk dan Pelanggan Pada CMO VP PostShop
Dwi Suryanto James Martua Purba
VP of Transf Product and Customer On CMO VP of PostShop
VP Transf Pengukuran dan Sistem Pendukung Pada CMO VP Bisnis Properti
Tubagus Donny Syafardan Wikandaru Mudjadi
VP Transf Measurement and System Support On CMO VP of Business Propety
VP Kesekretariatan VP Pengelolaan Properti
Suharto Sudarmawan Juwono
VP of Secretariat VP of Peoperty Management
VP Regulasi dan Hubungan Kelembagaan VP Public Service Obligation (PSO)
Farid Madani Tedi Setiadi
VP of Regulatory and Institutional Relations VP of Public Service Obligaton
VP Komunikasi Korporat VP Treasury dan Pajak
Bambang Dwi Purwanto Iwan Darmawan
VP of Corporate Communications VP of Treasury and Tax
VP Manajemen Risiko dan GCG (PJS) VP Manajemen Keuangan
Amrizal Cahyat Rohyana
VP of Risk Management and corporate governance (PJS) VP of Financial Management
VP Hukum VP Akuntansi
Lilis Musiani Endang Wahyudin
VP of Law VP of Accounting
VP Pengadaan Barang dan Jasa VP Human Resource Strategy
Aman Pranata Agus Eko Putro
VP of Procurement VP of Resource Strategy
VP Pengembangan Bisnis Paket VP Learning Center
Achmad Junara Panggih Raharjo
VP of Business Development Parcel VP of Learning Center
VP Pengelolaan Penjualan VP Pengelolaan Karir dan Asesmen SDM
Dwi Indarmani Chandra Dewi
VP of Sales Management VP of Career Management and HR Assessment
VP Pos Internasional VP Pelayanan SDM
Mohamad Said Haryadi Mohammad Hasymi Quzwen
VP of International Post VP of HR Service
VP Proses dan Transportasi VP Umum
Dedie Dwi Ristanto Benny Otoyo
VP of Process and Transportation VP of General
VP PKBL Ka Pro Pengembangan ERP
Pupung Purnama Slamet Sajidi
VP of PKBL Head of Project ERP Development
VP Pengembangan Bisnis Surat Ka Pro E-Commerce
Apang Pramutyas Kemas Sjafta Widjaja
VP of Mail Service Development Head of Project E-Commerce
VP Kolekting dan Antaran Ka Pro Proyek Bisnis Pos Kurir
Onni Hadiono Farius MP
VP of Collecting and Conduction H ead of Business Post Courier

55
Laporan kepada
Pemegang Saham
Report to Shareholders
LAPORAN DEWAN KOMISARIS
REPORT FROM THE BOARD OF COMMISSIONERS

BASUKI YUSUF ISKANDAR


KOMISARIS UTAMA - PRESIDENT COMMISSIONER

Pemegang Saham yang terhormat, Dear Shareholder,

Dengan memanjatkan puji syukur ke hadirat Allah SWT, Praise to Allah SWT, let us say thank you to all employees of
perkenankanlah kami mengucapkan terima kasih kepada PT Pos Indonesia (Persero) for the achievement of operating
seluruh jajaran PT Pos Indonesia (Persero) atas pencapaian results for the year ended December 31, 2015.
hasil-hasil usaha selama tahun yang berakhir pada tanggal
31 Desember 2015.

Dewan Komisaris menilai bahwa kinerja Perusahaan di Board of Commissioners that the Company’s performance
tahun 2015 kurang menggembirakan, hal ini dipengaruhi in 2015 is less encouraging, it is influenced by global
oleh kondisi ekonomi global yang dipenuhi ketidakpastian economic conditions are fulfilled uncertainties that affect
sehingga mempengaruhi kinerja perusahaan Tahun 2015. the company’s performance year 2015. Going forward, we
Ke depan, kami memiliki harapan besar bahwa Perusahaan have great expectations that the Company is able to meet
mampu memenuhi RKAP 2016 yang telah disusun, terutama the CBP 2016 have been prepared, especially regarding the
mengenai pencapaian target laba yang telah ditetapkan achievement of targets profit predefined shareholders.
Pemegang saham.

58
Untuk itu, Direksi harus mampu memanfaatkan momen To that end, the Board of Directors should be able to take
penting mengenai program-program Pemerintah maupun advantage of the important moments of the programs of
pihak swasta yang mampu memberikan kontribusi margin the Government and the private sector to contribute to the
tinggi bagi Perusahaan. Di samping itu, Direksi perlu segera Company’s high margin. In addition, the Board of Directors
menindaklanjuti amanat Pemerintah yang tertuang dalam should immediately follow the mandate of the Government as
Undang-Undang RI Nomor 38 Tahun 2009 tanggal 14 Oktober stipulated in Law No. 38 Year 2009 dated October 14, 2009 on
2009 tentang Pos. Pos.

Dewan Komisaris berpendapat bahwa arah dan strategi bisnis BOC argued that the direction and strategy of the business is
yang dijalankan Direksi pada tahun 2015 belum sepenuhnya run Directors in 2015 are not yet fully able to deal with market
mampu menyiasati kondisi pasar yang sangat berbeda conditions were very different to what is in effect a year earlier.
dengan apa yang berlaku setahun sebelumnya. Dalam hal In this case the management should be able to identify changes,
ini manajemen harus mampu mengidentifikasi perubahan, to take necessary actions, and turn it into an opportunity to
mengambil tindakan yang dibutuhkan, dan mengubahnya produce optimum performance.
menjadi peluang untuk menghasilkan kinerja yang optimal.

Penilaian kinerja Direksi mengenai Pengelolaan Perusahaan The performance assessment of Directors of the Management
Company
Pos Indonesia berhasil mencatat peningkatan nilai pendapatan
dari Rp 4,36 trilyun pada tahun 2014 menjadi Rp 4,57 trilyun pada Pos Indonesia has recorded an increase in the value of income
tahun 2015, namun karena beban operasional yang mengalami from Rp 4.36 trillion in 2014 to Rp 4.57 trillion in 2015, but due to
peningkatan maka laba bersih yang dicapai pada tahun 2015 operating expenses which increased the net profit achieved in
mengalami penurunan yang signifikan dari Rp 213,13 miliar pada 2015 decreased significantly from Rp 213.13 billion in 2014 to Rp
tahun 2014 menjadi Rp 29,99 miliar pada tahun 2015. 29.99 billion in 2015.

Dewan Komisaris memberikan catatan khusus terkait kinerja BOC provides special notes related to the company’s operational
operasional perusahaan dengan meminta Direksi untuk lebih performance to request the Board of Directors to focus more on
fokus meningkatkan operasional dan pemasaran, baik pada improving operations and marketing, both in its core business,
bisnis inti, yaitu surat, paket, dan jasa keuangan maupun namely letters, packages, and financial and development
pengembangan, yaitu logistik, ritel dan properti. Selain itu, services, namely logistics, retail and property. In addition, the
perlu peningkatan kinerja di masing-masing Regional maupun need to increase the performance of each Regional or UPT
UPT yang didukung dengan penerapan kinerja berbasis profit are supported by the application of performance-based profit
center serta penerapan sistem reward dan punishment yang center as well as the implementation of reward and punishment
konsisten dan berkelanjutan. system that is consistent and ongoing.

Kami juga meminta Direksi agar melakukan peningkatan layanan We also asked the Board of Directors in order to carry out
dan waktu tempuh kiriman. Demikian pula, pengembangan improved services and travel time of shipment. Similarly,
usaha yang sejalan dengan core business perusahaan juga business development in line with the company’s core business
wajib dijalankan karena kelak akan menjadi penggerak is also required to run because it will become a driver of
pertumbuhan Perusahaan yang berkelanjutan. sustainable growth of the Company.

Pemberdayaan jaringan Pos yang ada di seluruh pelosok Empowerment Pos existing network throughout Indonesia
Indonesia harus mampu meningkatkan produksi dan should be able to increase production and productivity of post
produktivitas kantor-kantor pos yang ada sehingga dapat offices that exist so that it can contribute to raising the level of
berkontribusi pada peningkatan taraf ekonomi dan sosial economic and social communities around the working area of​​
masyarakat di sekitar wilayah kerja perusahaan. the company.

Sumber Daya Manusia Human Resources

Untuk mencapai peningkatan kinerja Pos Indonesia secara To achieve these performance improvements Pos Indonesia
berkelanjutan, Dewan Komisaris memberikan arahan agar on an ongoing basis, the Board provides direction so
Pos Indonesia terus melanjutkan upaya internalisasi budaya that Pos Indonesia continued efforts to internalize the
organisasi yang mengacu kepada nilai-nilai perusahaan dan organizational culture refers to the values ​​of the company
implementasi Etika Kerja dan Etika Bisnis dalam mendukung and the implementation of Work Ethics and Business Ethics in
implementasi semangat Good Corporate Governance. supporting the implementation of the spirit of Good Corporate
Governance.

59
Selain itu, Dewan Komisaris memberikan arahan agar Pos In addition, the Board provides direction so that Pos Indonesia
Indonesia melanjutkan upaya membangun sistem pengelolaan to continue efforts to build employee management system
karyawan yang sesuai dengan strategi bisnis dan melaksanakan in accordance with the business strategy and implement
transformational leadership untuk menciptakan pemimpin transformational leadership to create leaders who are adaptive
yang adaptif terhadap perubahan bisnis. to business change.

Penerapan Tata Kelola Governance

Di tahun 2015 komitmen Pos Indonesia di bidang tata kelola In 2015 Pos Indonesia’s commitment in the area of corporate
​​
perusahaan (atau GCG) terus ditingkatkan sesuai standar governance (or GCG) continue to be increased according to
best-practice yang dilandasi oleh prinsip-prinsip dasar GCG best-practice standards are based on the basic principles of good
yang meliputi transparansi, akuntabilitas, tanggung jawab, corporate governance which include transparency, accountability,
kemandirian dan kewajaran. Dewan Komisaris menilai bahwa responsibility, independence and fairness. Board of Commissioners
penerapan GCG di Pos Indonesia telah mencapai standar that the application of GCG in Pos Indonesia has reached a
yang baik dan telah mangacu pada garis-garis besar panduan good standard and have mangacu on the outlines guidelines of
tata kelola perusahaan yang direkomendasikan oleh Komite corporate governance recommended by the National Committee
Nasional Kebijakan dan Governance (KNKG), antara lain and Governance (NCG), among others proven results of the self
dibuktikan hasil self asesmen penerapan GCG yang dibantu assessment GCG implementation assisted by Consultant individuals
oleh Konsultan Perorangan dengan pencapaian skor 83,62 with a score of 83.62 attainment of both categories in 2015.
kategori baik pada tahun 2015.
In performing its duties, powers and obligations, the Board
Dalam menjalankan tugas, wewenang dan kewajibannya, Dewan of Commissioners Pos Indonesia proactively monitoring the
Komisaris Pos Indonesia secara proaktif melakukan pengawasan performance of the Board of Directors. During 2015, the Board
terhadap kinerja Direksi. Selama tahun 2015, Dewan Komisaris of Commissioners meeting of the Commissioners and Board of
melakukan rapat Dewan Komisaris Dan Direksi sebanyak 17 kali. Directors 17 times.

Berbagai perangkat dan kelengkapan tata kelola perusahaan Various devices and completeness of corporate governance such
seperti Kode Etik Perusahaan, Pakta Integritas dan Kebijakan as the Code of Ethics, Integrity Pact and Risk Management
Manajemen Risiko telah ditetapkan dan diterapkan secara Policy has been defined and consistently applied. BOC ensure
konsisten. Dewan Komisaris memastikan pengawasan yang thorough supervision over all activities of the Company,
menyeluruh atas semua kegiatan Perusahaan, dibantu oleh assisted by the role of the Audit Committee and the Investment
peranan Komite Audit dan Komite Investasi dan Pemantauan Committee and Risk Monitoring. Report of the work of the
Risiko. Laporan hasil kerja masing-masing Komite di bawah respective Committees under the Board of Commissioners are
Dewan Komisaris tersebut disajikan pada bagian lain Laporan presented elsewhere in this Annual Report.
Tahunan ini.

60
Corporate Social Responsibility (CSR) Corporate Social Responsibility (CSR)

Komisaris senantiasa memantau kegiatan Perseroan yang Commissioners continue to monitor the activities of the
berhubungan dengan perkembangan berkelanjutan. Tanggung Company related to sustainable development. Social
jawab sosial Perseroan saat ini menjadi perhatian terbesar responsibility Company is currently the greatest concern in
dalam masyarakat. Komisaris selalu menekankan bahwa the community. Commissioners have always stressed that the
tanggung jawab sosial Perseroan (CSR) tidak sebatas pada budi social responsibility of the Company (CSR) is not limited to the
baik (goodwill) semata, tapi mencerminkan seluruh kegiatan fraction of the good (goodwill) only, but reflects all the activities
Perseroan. Dengan tujuan untuk mencapai sesuatu yang of the Company. With the aim to achieve something more than
lebih dari sekedar kontribusi secara sukarela, Pos Indonesia just voluntary contributions, Pos Indonesia continue to share
senantiasa berbagi ilmu dan teknologi melalui pemberian knowledge and technology through the provision of training in
pelatihan kewirausahaan/ bisnis, beasiswa serta pemasaran entrepreneurship / business, scholarships and marketing of
jasa pos. postal services.

Pelaksanaan Tugas dan Peran Dewan Komisaris Duties and Role of the Board of Commissioners

Dewan Komisaris bertugas melakukan pengawasan terhadap The Board of Commissioners to supervise the policy of the
kebijakan pengurusan jalannya Perseroan pada umumnya management of the course of the Company is generally good
baik mengenai Perseroan yang dilakukan oleh Direksi serta regarding the Company made by the Board of Directors and
memberikan nasihat kepada Direksi termasuk pengawasan provide advice to the Board of Directors including the supervision
terhadap pelaksana Rencana Jangka Panjang Perseroan, of implementing the Long Term Plan of the Company, the Work
Rencana Kerja dan Anggaran Perseroan serta ketentuan Plan and Budget of the Company and the Articles of Association
Anggaran Dasar dan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham, and the General Meeting of Shareholders, as well as legislation
serta peraturan perundang-undangan yang berlaku, untuk in force, for the benefit of the Company and in accordance with
kepentingan Perseroan dan sesuai dengan maksud dan tujuan the aims and objectives of the Company.
Perseroan.

Sepanjang tahun 2015, telah dilaksanakan kunjungan kerja Throughout 2015, has carried out a working visit to the BOC
Dewan Komisaris ke unit pelaksana teknis (UPT) dan kantor area technical implementation unit (UPT) and office area about
sebanyak 13 kali meliputi kunjungan ke kantor pos dan MPC 13 times includes a visit to the post office and MPC including
termasuk fasilitas sosial dan fasilitas umum serta melakukan social facilities and public facilities as well as a meeting with
pertemuan dengan para karyawan. employees.

61
Selain itu, Dewan Komisaris juga mengikuti kegiatan non rutin In addition, the Board also participated in the non-routine
yaitu antara lain mengikuti seminar-seminar dan konferensi, among others, seminars and conferences, meetings with
mengadakan pertemuan dengan tokoh masyarakat, pejabat community leaders, local government officials and the public
Pemerintah Daerah serta masyarakat di sekitar area usaha pos in the surrounding area businesses posts related to the
yang terkait dengan kegiatan Perseroan, sehingga diharapkan Company’s activities, so it is expected to achieve a harmonious
tercapai hubungan yang harmonis dengan para stakeholders. relationship with the stakeholders.

Pada tahun 2015, telah terjadi pergantian Anggota Dewan In 2015, there has been a change of Member of the Board of
Komisaris, yaitu Sdri. Noor Ida Khomsiati digantikan oleh Commissioners, namely Ms. Ida Noor Khomsiati replaced by Br.
Sdr. Mudhofir pada susunan dewan Komisaris Pos Indonesia. Mudhofir on the composition of the Board of Commissioners
Saya mewakili Dewan Komisaris Pos Indonesia menghaturkan Pos Indonesia. I represent the Board of Commissioners Pos
terima kasih atas sumbangan tenaga dan pikiran Sdri. Noor Ida Indonesia to thank for the donation effort and thought Miss.
Khomsiati selama ini. Ida Noor Khomsiati during this time.

Prospek ke Depan Prospects for the Future

Perseroan memiliki prospek usaha yang baik dimasa The Company has good business prospects in the future,
mendatang terutama peningkatan produktivitas dibandingkan especially the increase in productivity compared to best
dengan best practice industri kurir dan logistik serta jasa keuangan. practice courier and logistics industry and financial services.
Pencapaian pertumbuhan Suratpos dan Paketpos yang realisasinya Suratpos growth performance and Paketpos the new realization
baru sebesar 10,11% masih berpeluang ditingkatkan mencapai of 10.11% is still likely to be increased to 35%. Central Processing
35%. Perbaikan teknologi di Sentral Pengolahan Pos, penggunaan technology improvements in the Post, the use of information
teknologi informasi untuk kantor-kantor pos (termasuk kantor pos technology for post offices (including post offices in the
di kecamatan) serta penggunaan Portable Data Terminal (PDT) untuk district) as well as the use of Portable Data Terminal (PDT) for
efektivitas operasional sekaligus menambah pendapatan (lain-lain). operational effectiveness as well as increase revenue (others).

62
Penutup Closing

Pada kesempatan ini Komisaris mengucapkan apresiasi On this occasion Commissioner express appreciation to the
kepada jajaran Direksi dan seluruh karyawan PT Pos Indonesia Board of Directors and all employees of PT Pos Indonesia
(Persero) atas hasil yang telah dicapai pada tahun 2015. Upaya (Persero) for the results that have been achieved by 2015. To
pencapaian target produktifitas, pendapatan, laba dan efisiensi achieve the target of productivity, revenue, profit and production
biaya produksi tetap menjadi fokus Perseroan. cost efficiency remains the focus of the Company.

Di tahun-tahun yang akan datang, masih banyak hal yang perlu In the years to come, there are still many things that need to
dilakukan, masih banyak tantangan yang harus dilalui dan be done, there are still many challenges that need to be passed
masih banyak peluang yang harus diraih untuk menciptakan and there are still many opportunities that should be seized
nilai tambah bagi Perseroan guna melanjutkan kemajuan PT. to create added value for the Company in order to continue
Pos Indonesia (Persero) dalam merealisasikan visi dan misinya. the progress PT. Pos Indonesia (Persero) in the realization of its
vision and mission.
Akhirnya, marilah kita memohon kepada Tuhan Yang Maha
Kuasa, semoga kita senantiasa diberikan bimbingan dan Finally, let us ask the Lord Almighty, may we always be given
kekuatan, sehingga kita dapat melaksanakan tugas-tugas kita guidance and strength, so that we can carry out our duties in
dalam mengelola Perseroan dengan sebaik- baiknya. managing the Company, as well as possible.

Bandung, Juni 2016 / June 2016


Atas nama Dewan Komisaris PT Pos Indonesia (Persero)
On behalf of Board of Commissioners of PT Pos Indonesia (Persero)

BASUKI YUSUF ISKANDAR


Komisaris Utama | President Commissioner

63
PROFIL DEWAN KOMISARIS
PROFILE OF THE BOARD OF COMMISSIONERS

Basuki Yusuf Iskandar lulus Ph.D Interdisciplinary Study


(Management Of Technology) dari Universitas Nashville
BASUKI YUSUF ISKANDAR
Tennessee Amerika Serikat tahun 2000. Sebelumnya pada tahun
KOMISARIS UTAMA
1987 ia mendapatkan gelar insinyur dari Teknik Sipil - Universitas
President Commissioner Gajah Mada Yogyakarta. Sebelum menjabat sebagai anggota Dewan
Komisaris Pos Indonesia, Basuki Yusuf Iskandar pernah menjabat
Kepala Bagian Sistem dan Prosedur Kemitraan pada Biro Bina
Kemitraan Usaha, Direktur Kebudayaan Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi, Direktur Pengairan dan Irigasi, dan Direktur Jenderal
Penyelenggara Pos dan Informatika. Usia pertanggal 31 Desember
2015 adalah 55 tahun.

Basuki Yusuf Iskandar graduated PhD Interdisciplinary Study


(Management Of Technology) of the University of Nashville
Tennessee USA 2000. Previously, in 1987 he earned an engineering
degree from Civil Engineering - University of Gajah Mada. Before
serving as a member of the Board of Commissioners Pos Indonesia,
Basuki Yusuf Iskandar served Head of Systems and Procedures
Development Partnership in the Bureau of Business Partnership,
Director of Culture of Science and Technology, Director of Water
and Irrigation, and the Director General of Post and Information
Operator. December 31, 2015 pertanggal age was 55 years.

Karyono Supomo, Pria kelahiran Cilacap, tahun 1951 KARYONO SUPOMO


selain menjabat sebagai Komisaris Independen PT KOMISARIS INDEPENDEN
Pos Indonesia (Persero) aktif pula menjadi Ketua Tim
Independent Commissioner
Pembangunan Rumah Sakit Pekerja di KBN Cakung.
Pernah menjabat sebagai Direktur perusahaan
pertanian dan kehutanan, Direktur Pembinaan
IV (Kementerian Keuangan), Direktur perusahaan
agro industri, Kepala Biro Perencanaan dan SDM
(Kementerian BUMN). Pendidikan lain dalam negeri
Kursus Good Corporate Governance di Price Water
House Cooper dan Kursus Keterbukaan & Sistem
Keuangan di Universitas Indonesia. Pendidikan
Luar Negeri di Studi Banding Kawasan Berikat
di Shanghai China dan Studi Banding Kawasan
Industri di Rugau Shanghai China. Karyono Supono
mendapatkan penghargaan Satyalancana Karya
Satla XX tahun dan Satyalancana Karya Satya XXX
tahun di Departemen Keuangan. Usia pertanggal 31
Desember 2015 adalah 64 tahun.

64
Karyono Supomo, born in Cilacap, 1951, in addition to serving as
Independent Commissioner of PT Pos Indonesia (Persero), he is
also active as a Chairman of hospital development for workers
at KBN Cakung. Karyono has served as Director of agriculture
and forestry company, Director of Development IV (Ministry of
Finance), Director of Finance and General of Public Corporation
(Perum) Jamkrindo, Head of Planning and Human Resources
(Ministry of State-Owned Enterprises), Director of Administration
and Finance of PT Kawasan Berikat Nusantara (Persero). He
followed courses of Good Corporate Governance at Price Water
House Cooper, and Disclosure & Financial Systems Course at
the University of Indonesia. He also followed the comparative
study at Bonded Zone and at Rugau Industrial Zone in Shanghai,
China. He was awarded Satyalancana Karya Satya XX Years and
Satyalancana Karya Satya XXX Years in Treasury Departement. He
is 64 years old by the end of December 2015.

DEDI SYARIF USMAN


KOMISARIS DEDI SYARIF USMAN Selain menjabat sebagai Anggota Dewan
Commisioner Komisaris PT Pos Indonesia (Persero) Beliau juga masih menjabat
sebagai Direktur Kekayaan Negara Dipisahkan, DJKN-Kemenkeu.
Dan Beliau juga menjabat sebagai Anggota Dewan Pengawas
Gelora Bung Karno sejak 2012. Pria yang lahir pada tanggal 22
April 1965 ini mendapatkan gelar Master of Arts Economics dari
University of Cororado at Denver, US dan lulus pada tahun 1998.
Beberapa Jabatan yang pernah menjadi tanggung jawab Beliau
yaitu sebagai Staf pada Biro PNP BUPLN, Kepala Seksi Piutang
BBD Biro PNP BUPLN, Kepala Seksi Piutang Negara PerBankan
KP3N Jakarta 1 BUPLN, Kepala KP2LN Tegal DJPLN, Kepala KP2LN
Bandung II DJPLN, Kepala Bagian Organisasi dan Tata Laksana
Sekretariat DJKN, Kepala Bagian Organisasi dan Kepatuhan
Internal Sekretariat DJKN, Direktur Barang Milik Negara DJKN
KEMENKEU. Usia pertanggal 31 Desember 2015 adalah 50 Tahun.

DEDI SYARIF USMAN in addition to serving as a member of the Board


of Commissioners PT Pos Indonesia (Persero) he also still served
as Director of the Separated Wealth of Nations, DJKN-Kemenkeu.
And he also serves as a member of the Board of Trustees of
Bung Karno Stadion Park since 2012. The man who was born on
April 22, 1965 earned his Master of Arts in Economics from the
University of Cororado at Denver, US, and graduated in 1998. He
comes from the city of Bandung and has attended Training State
Asset Management in TOKYO, Head of the Bureau of Accounts
Receivable Section BBD PNP BUPLN, Head of the Country’s
Banking Accounts Receivable Section KP3N Jakarta 1 BUPLN, Head
of Tegal DJPLN KP2LN, Head of the Bandung II DJPLN KP2LN, Head
of The organization and Governance of the Secretarial DJKN, Head
of The organization and Internal Compliance Secretarial DJKN,
Director of the State-Owned Property of DJKN KEMENKEU. He is 50
years as of December 31, 2015.

65
Bobby Hamzar Rafinus selain menjabat sebagai Anggota Dewan
komisaris PT. PT Pos Indonesia (Persero) sejak Desember 2013, Beliau
juga menjabat sebagai Deputi Menko Perekonomian Bidang Ekonomi
Makro dan Keuangan, Kemenetrian Koordinator Perekonomian per
April 2015 - Sekarang. Pria kelahiran 15 Januari 1961 pernah terdaftar
sebagai mahasiswa di Columbia University dan lulus pada tahun
1995, Sarjana Teknik, Jurusan Perencanaan Wilayah & Kota ITB Lulus
BOBBY HAMZAR RAFINUS
Tahun 1987. Lembaga Administrasi Negara, Macroeconomic and
KOMISARIS
financial Policy, IMF Institute,Washington, Fiscal Decentralization in
Commissioner Developing and Transition Economies, Georgia State University and
World Bank Institute, Atlanta, pada tahun 2000, Beliau juga menerima
penghargaan Satyalancana Karya Satya 10 Tahun dan penghargaan
Satyalancana Karya Satya 20 Tahun pada Tahun 2010. Beliau juga
tercatat aktif sebagai pengajar Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi
hingga sekarang. Usia pertanggal 31 Desember 2015 adalah 54 Tahun.

Bobby Hamzar Rafinus in addition to serving as a member of the


Board of Commissioners of PT Pos Indonesia (Persero) from
December 2013, he also served as Deputy Coordinating Minister for
Macro Economic and Finance Fields, the Ministry of Coordinating
Economy from April 2015 to now. Born January 15, 1961, study at
Columbia University and graduated in 1995. He is a Bachelor of
engineering, Department of City Planning ITB and graduated in 1987.
Institute of Public Administration, Macroeconomic Policy for Decision
Macroeconomic and Financial Policy, IMF Institute, Washington,
Fiscal Decentralization in Developing and Transition Economies,
the Georgia State University and World Bank Institute, Atlanta, dan
GlobalFinancial Crisis and reform Program at Harvard Institute for
International Development,Boston. In addition to a wide range of
training has followed, in 2000, he was also awarded Satyalancana
Karya Satya 10 years and awards Satyalancana Karya Satya 20 years
in 2010. He is also active as a teacher of STIA up to now. He is 54 years
old as of December, 31, 2015

FERRARI ROEMAWI
KOMISARIS
Commisioner

Ferrari Roemawi Selain menjabat sebagai Anggota Dewan


Komisaris PT Pos Indonesia (Persero) Beliau juga pernah
menjabat sebagai Anggota DPR RI Periode 2009-2014,
Managing Director PT. Indah Petro Gas, Direktur Utama PT.
Megah Prima Persada, Direktur Utama PT. Tripatriat Antar
Nusa, Direktur Utama Bank Mitra. Pria yang lahir di Semarang
pada tanggal 9 Februari 1967 ini mendapatkan gelar MBA
Program dari Universitas Hawai, Honolulu dan lulus pada
tahun 1993. Beberapa pengalaman dan jabatan yang pernah
menjadi tanggung jawab Beliau Anggota Kadin DKI Jakarta,
Anggota GAPENSI DKI Jakarta, Anggota Ikatan Sarjana Ekonomi
Indonesia, Pendiri Asosiasi Exportir Pupuk Indonesia, dan
Anggota FKPPI. Usia pertanggal 31 Desember 2015 adalah 48
Tahun.

66
Ferrari Roemawi addition to serving as a Member of the Board
of Commissioners PT Pos Indonesia (Persero) He also served
as a Member of the House of Representatives period 2009-
2014, Managing Director of PT. Beautiful Petro Gas, President
Director of PT. Megah Prima Persada, President Director of
PT. Tripatriat Inter Nusa, Director of Bank Partners. The man
who was born in Semarang on 9 February 1967, earned her
MBA from the University of Hawaii Honolulu and graduated in
1993. Some of the experiences and positions that had become
the responsibility of the Chamber of Commerce Member
He Jakarta, GAPENSI Member Jakarta, Indonesia Bachelor
of Economics Ikata Member , Founder of the Association of
Indonesian Fertilizer Exporter, and Members FKPPI. Age as of
December 31, 2015 was 48 years.

MUDHOFIR KHAMID MUDHOFIR KHAMID, Alumnus Fakultas Hukum Universitas


KOMISARIS Pancasila tahun 1992, aktif sebagai narasumber dalam berbagai
Commisioner kegiatan diskusi dan dialog baik di tingkat nasional maupun
internasional dalam bidang ketenagakerjaan, diantaranya
menjadi narasumber dalam diskusi tentang pekerja rumah
tangga yang diselenggarakan ILO di Jakarta pada tahun 2014
dan sebagai narasumber dalam diskusi Kongres Serikat
Buruh Amerika AFL-CEO USA tentang Informal Economic di
Los Angeles USA pada 2013. Beliau juga aktif sebagai delegasi
dalam berbagai kegiatan konfrensi atau kongres di tingkat
internasional, salah satunya pada tahun 2014 dalam Kongres
Internasional Trade Union Confederation (ITUC) di Berlin-
Jerman. Usia pertanggal 31 Desember 2015 adalah 51 Tahun.

Mudhofir Khamid, Alumnus of Law Faculty from the University


of Pancasila in 1992, is active as a guest speaker in various
discussions and dialogue, both at national and international
level in the field of employment, including a guest speaker in
the discussion on domestic workers organized by the ILO in
Jakarta in 2014 and as a resource in discussions with the Trade
Union Congress of the AFL-CEO of Informal Economic USA in
Los Angeles, USA in 2013. He is also active as delegates to the
conference or congress activities at the international level,
one of them in 2014 in the International Congress of Trade
Union Confederation (ITUC) in Berlin-Germany. December 31,
2015 pertanggal age was 51 years.

67
LAPORAN DIREKSI
REPORT FROM THE BOARD OF DIRECTORS

GILARSI WAHJU SETIJONO


DIREKTUR UTAMA - RESIDENT DIRECTOR

Pemegang Saham yang saya hormati, Shareholders and Gentlemen,

Pertama-tama marilah kita mengucapkan puji dan syukur First, let us express our praise and gratitude to God Almighty
kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas berkat dan rahmat for the blessings and abundant mercy has given us all at PT Pos
berlimpah yang diberikan-NYA pada kita semua sehingga PT Indonesia can be managed through the challenges and tests
Pos Indonesia dapat berhasil melalui tantangan dan ujian are quite heavy during the last 2015 years. Board of Directors
yang cukup berat selama tahun 2015 yang lalu. Jajaran Direksi remains optimistic constantly looking at the company’s future is
tetap senantiasa optimis memandang masa depan perusahaan bright. It mainly deals with the experience of PT Pos Indonesia,
yang cerah. Hal ini terutama berkaitan dengan pengalaman which has been running for decades and has managed to
PT Pos Indonesia yang telah berjalan selama berpuluh-puluh maintain the sustainability of its business amid the challenges

68
tahun dan telah berhasil menjaga keberlanjutan bisnisnya of the times change, social transformation and cultural shift.
ditengah berbagai tantangan perobahan zaman, transformasi PT Pos Indonesia proved to constantly dogged with programs
sosial dan pergeseran budaya. PT Pos Indonesia terbukti to increase productivity over the years. Improvement for the
senantiasa mantap dengan program-program peningkatan improvement persists from year to year.
produktivitasnya selama ini. Peningkatan demi peningkatan
tetap terjadi dari tahun ke tahun.

Jajaran Direksi PT Pos Indonesia senantiasa menjaga amanah Board of Directors of PT Pos Indonesia continues to maintain
dari Pemegang Saham untuk memberikan nilai-nilai yang the trust of shareholders to provide the best values in
​​ resource
terbaik dalam pengelolaan sumberdaya perusahaan guna management company in order to meet society’s expectations
memenuhi harapan masyarakat konsumen di seluruh tanah air of consumers across the country are also a reliable postal
akan jasa perposan yang handal, bermutu, dan terpercaya. Kami service, quality, and reliable. We pointed to the maturity of
mengarahkannya dengan kematangan organisasi perusahaan the company’s organization in order to continue to grow and
agar senantiasa tumbuh dan berkembang di masa depan. develop in the future. Remains a pioneer of traffic news, goods,
Tetap menjadi pelopor lalu lintas berita, barang, dan uang yang and money became the pride of the people of Indonesia.
menjadi kebanggaan masyarakat Indonesia.

Analisis Atas Kinerja Perusahaan Top Performance Analysis Company

Saya menyadari bahwa di tahun 2015 kinerja perusahaan I realize that in 2015 the company’s performance is not too
tidaklah terlalu baik. Target pendapatan perusahaan hanya good. The target company’s revenue reached only 82.73%, with
tercapai 82,73 %, dengan realisasi Rp. 4.568,57 M dari target the realization of Rp. 4568.57 M from the target of Rp. 5546.28
Rp. 5.546,28 M di tahun 2015. Pertumbuhan pendapatan M in 2015. Growth in revenues in 2015 increased by only 4.7%
tahun 2015 hanya meningkat 4,7 % dibandingkan tahun 2014. compared to 2014. This growth reflects the small size of the
Kecilnya pertumbuhan ini mencerminkan kurang efektifnya lack of effective management of the organization in directing
pengelolaan organisasi dalam mengarahkan sumberdaya dan resources and operations of the company to meet customer
operasional perusahaan untuk memenuhi harapan pelanggan expectations and market demand for postal services, making
dan permintaan pasar jasa pos, sehingga perusahaan kurang the company less able the best choice of the target market it
mampu menjadi pilihan terbaik dari pasar sasaran yang serves. In addition, business development program has been
dilayaninya. Di samping itu program pengembangan bisnis initiated in previous years less developed as expected in 2015. In
yang telah dimulai pada tahun-tahun sebelumnya kurang anticipation of the future Board of Directors of PT Pos Indonesia
berkembang sebagaimana yang diharapkan di tahun 2015. will strengthen its business focus to the needs and demands of
Sebagai antisipasi untuk ke depannya jajaran Direksi PT Pos the market, both markets are available and serviced this time,
Indonesia akan memantapkan fokus bisnisnya sesuai dengan as well as the creation of new market potential.
kebutuhan dan permintaan pasar, baik pasar yang tersedia dan
dilayani saat ini, maupun penciptaan potensi pasar baru.

Laba perusahaan di tahun 2015 sebesar Rp. 29,99 M . The company’s profit in 2015 amounted to Rp. 29.99 M. Compared
Dibandingkan laba tahun 2014 sebesar Rp. 213,13 M terjadi to the profit in 2014 amounted to Rp. 213.13 M a decline of 85.93%.
penurunan sebesar 85,93 %. Hal ini sejalan dengan tidak This is in line with achieving the target of revenue growth in the
tercapainya target pertumbuhan pendapatan di tahun yang same year. In addition, the increase in fixed costs occurred in
sama. Di samping itu, peningkatan biaya tetap terjadi di 2015. Costs increased by 11.07% compared to the year 2014. The
tahun 2015. Biaya meningkat sebesar 11,07 % dibanding tahun cost increase occurred in operating costs, increased by 178.76%
2014. Peningkatan biaya terbesar terjadi pada biaya operasi, and financial costs increased by 102.06% from the year 2014.
meningkat sebesar 178,76 % dan biaya keuangan yang meningkat in anticipation of the Board of Directors in 2016 has launched
sebesar 102,06 % di banding tahun 2014. Sebagai antisipasi a program of cost control or cost reduction are significant as
jajaran Direksi di tahun 2016 telah mencanangkan program the efficiency of the company. This is something we consider
pengendalian biaya atau cost reduction yang signifikan sebagai essential to maintain profit growth to match with the target
upaya efisiensi perusahaan. Hal ini kami anggap penting company.
untuk menjaga pertumbuhan laba agar sesuai dengan target   
perusahaan.

Pada Tahun 2015 Pendapatan surat dan paket terealisasi In 2015 revenue realized letters and packages at Rp 2703.54
sebesar Rp 2.703,54 Milyar atau 86,60% dari target RKAP 2015 billion or 86.60% of the target of Rp 3121.84 RKAP 2015 and an
sebesar Rp 3.121,84 dan mengalami kenaikan sebesar 10,11% bila increase of 10.11% when compared to the realization in 2014 of
dibandingkan realisasi tahun 2014 sebesar Rp 2.455,84 Milyar. Rp 2455.84 billion.

69
Untuk pendapatan jasa keuangan sebesar Rp 1.302,78 Milyar For financial services revenue of Rp 1302.78 billion or 78.16% of
atau 78,16% dari target RKAP tahun 2015 sebesar Rp1.666,83 the target RKAP 2015 amounted Rp1.666,83 billion. Cumulatively,
Milyar. Secara akumulasi, realisasi tahun 2015 mengalami the realization of 2015 decreased by 8.08% when compared to
penurunan sebesar 8,08% jika dibandingkan realisasi tahun the realization in 2014 of Rp 1417.35 billion.
2014 sebesar Rp 1.417,35 Milyar.

Sedangkan Pendapatan Logistik layanan Ritel dan Properti While Revenue Property Retail and Logistics services in 2015
pada tahun 2015 mengalami kenaikan 20,75. Pendapatan increased 20.75. The service revenue of Rp 344.58 billion or 85.91%
layanan ini sebesar Rp 344,58 Milyar atau 85,91% dari target of the target RKAP 2015 amounting to Rp 401.10 billion compared
RKAP tahun 2015 sebesar Rp 401,10 Milyar jika dibandingkan to the realization in 2014 amounted to 285.23 billion or%.
dengan realisasi tahun 2014 sebesar 285,23 Milyar atau %.

Selama tahun 2015 layanan logistik berhasil membukukan During 2015, logistic services booked revenue of Rp 214.72
pendapatan sebesar Rp 214,72 Milyar atau 60,79% dari target billion or 60.79% of the target of Rp 356.51 billion, compared
sebesar Rp 356,51 Milyar, jika dibandingkan dengan tahun 2014 with 2014 increased by 7.07% from the realization amounted to
mengalami kenaikan sebesar 7,07% dari realisasi sebesar 202,42 202.42 billion.
Milyar.

Secara keseluruhan layanan yang diberikan perusahaan Overall the service provided by the company’s revenues in 2015
pendapatan usaha tahun 2015 ini mengalami kenaikan sebesar increased by 4.77% compared with the realization in 2014
4,77% jika dibandingkan dengan realisasi tahun 2014

Jajaran Direksi telah mengidentifikasi bahwa secara umum Board of Directors has identified that the general decline in
penurunan permintaan pasar ini secara internal terjadi karena market demand internally occurs because the management
pengelolaan organisasi penjualan perusahaan yang tidak company’s sales organization that does not work effectively.
berjalan secara efektif. Tenaga penjual perusahaan kurang Salesperson companies less able to increase its capability to
mampu meningkatkan kapabilitasnya untuk memberikan provide information and to penetrate to the target market. On
informasi dan melakukan penetrasi ke pasar sasaran. Di lain the other hand, externally the private service providers are
pihak, secara eksternal para penyedia jasa swasta secara progressively capturing the expectations of customers and the
progresif menangkap harapan para pelanggan dan pasar market are available with a variety of service differentiation and
yang tersedia ini dengan berbagai diferensiasi layanan dan more competitive pricing policy. We also observed the growth of
kebijakan pentarifan yang lebih bersaing. Kami juga mengamati new players in the postal sector which increased in number to
pertumbuhan pemain-pemain baru di sektor industri perposan serve a particular niche market with a more customized quality
yang meningkat jumlahnya untuk melayani ceruk pasar tertentu for its customers.
dengan mutu yang lebih customized bagi para pelanggannya.

70
Sebagai antisipasi, Direksi telah mencanangkan
program reorganisasi bisnis korporat. Kami
akan memperkuat organisasi bisnis untuk lebih
fokus melayani pelanggan, meningkatkan mutu
layanan dengan target zero defect bagi proses
operasi, membuka akses ke pasar potensial,
baik BUMN - melalui program sinergi BUMN -
maupun swasta pengguna jasa pos, di samping
pasar pemerintah. Kami tidak pernah lelah
untuk membangunkan semangat juang para
karyawan pos di seluruh kantor cabang pos di
tanah air untuk lebih memiliki komitmen nilai-
nilai dan integritas dalam mentaati proses
operasi dan melayani pelanggan pos dengan
sepenuh hati. Jajaran Direksi telah mengarahkan
revitalisasi aset perusahaan untuk lebih
menghasilkan dan menuju kematangan dalam
standard operasinya.

As anticipated, the Board


of Directors has launched
a program of corporate
business reorganization. We
will strengthen the business
organization to better focus
on serving customers, improve
service quality targets
for zero defect operation
processes, opening up access
to a potential market, both
state-owned synergy program
-through the state-owned
and private users of postal
services, in addition to the government market.
We never tired to awaken the fighting spirit of
postal employees in all branches of the post
in the country to be committed to the values​​
and integrity in operating processes obey and
serve customers wholeheartedly post. Board
of Directors has directed the revitalization of
the company’s assets to better produce and to
mature into standard operations.

71
Kebijakan Strategis Strategic Policy

Pemegang saham yang saya hormati, Shareholders and Gentlemen,

Jajaran Direksi PT Pos Indonesia telah memiliki kebijakan Board of Directors of PT Pos Indonesia has had a strategic policy
strategis untuk meningkatkan nilai perusahaan. Hasil to enhance shareholder value. The results of the assessment
asessment yang telah dilakukan konsultan terkemuka seperti which has been carried out leading consultancies such as
Booz&Co maupun Ernst&Young yang pernah kami hire di PT Booz & Co and Ernst & Young we ever hire in PT Pos Indonesia
Pos Indonesia telah mengungkapkan keunggulan kapasitas have revealed superiority enterprise resource capacity as
sumberdaya perusahaan sebagai jaringan distribusi fisik a physical distribution network is the most complete and
yang paling terlengkap dan terintegrasi di seluruh Nusantara. integrated throughout the archipelago. As a state in the field
Sebagai BUMN di bidang logistik, PT Pos Indonesia diharapkan of logistics, PT Pos Indonesia is expected not only to have a
tidak saja memiliki keunggulan komparatif dibandingkan comparative advantage compared to other logistics companies,
perusahaan-perusahaan logistik lainnya, namun juga harus but must also have a competitive advantage to be able to
memiliki keunggulan bersaing untuk dapat menjadi pemimpin become the market leader. For the strategic policy pursued by
pasar. Untuk itu kebijakan strategis yang ditempuh Direksi the Board of Directors of PT Pos Indonesia is the increase in
PT Pos Indonesia adalah peningkatan aset perusahaan the company’s assets through investments and optimal asset
melalui investasi dan alokasi aset yang optimal, membangun allocation, building strategic partnerships, strengthening the
kemitraan strategis, pemantapan nilai-nilai dan budaya values ​​and corporate culture, leadership and management of
perusahaan, kepemimpinan dan manajemen organisasi yang the organization more effective and creative, revenue and profit
lebih efektif dan kreatif, pertumbuhan pendapatan dan laba growth sustainable , as well as corporate governance is good
yang berkelanjutan, serta tata kelola perusahaan yang baik and right. In the short term, we prioritize on three main points,
dan benar. Dalam jangka pendek ini, kami memprioritaskannya namely an increase in the most revenue, cost efficiency, and
pada tiga hal utama, yaitu peningkatan pendapatan optimal, improving quality of service.
efisiensi biaya, dan peningkatan mutu layanan.

Saya menekankan pentingnya visi, nilai-nilai, dan antusiasme I emphasize the importance of the vision, values, and
(vision, values, and courage) sebagai elemen kebijakan integral enthusiasm (vision, values, and courage) as an integral element
dalam kepemimpinan organisasi PT Pos Indonesia pada in the policy of the organization’s leadership PT Pos Indonesia
semua tingkatan. Saya mengarahkan kebijakan tersebut untuk at all levels. I direct the policy to awaken the leaders of PT Pos
membangunkan para pimpinan PT Pos Indonesia dari tidurnya. Indonesia from sleep. I reminded them that in fact the company
Saya mengingatkan mereka bahwa sesungguhnya perusahaan is capable of much greater value, both the resources and
ini mampu untuk jauh lebih besar lagi nilainya, baik sumberdaya productivity. For that I direct the company’s vision to become a
maupun produktivitasnya. Untuk itu saya mengarahkan visi giant in the field of logistics business. Presumably this could be
perusahaan untuk menjadi raksasa di bidang bisnis logistik. Kiranya the ambition for the leadership ranks of PT Pos Indonesia, with
hal ini dapat menjadi ambisi bagi jajaran pimpinan PT Pos Indonesia, values ​​based on compliance with customer confidence and
dengan didasari nilai-nilai yang compliance dengan kepercayaan competence development company. Vision and values is ​​ also
pelanggan dan pengembangan kompetensi perusahaan. Visi expected to be a cornerstone of the company’s leaders to have
dan nilai-nilai ini pun diharapkan dapat dijadikan landasan para the courage to act, to decide important matters and priorities,
pimpinan perusahaan untuk memiliki keberanian bertindak, as well as running a corporate action with enthusiasm.
memutuskan hal-hal penting dan yang menjadi prioritas, serta
menjalankan aksi korporasi perusahaan dengan penuh antusiasme.

Berdasarkan analisis kinerja perusahaan dalam hal Based on the analysis of corporate performance in terms of
pendapatan, laba, dan volume produksi yang menurun tajam revenue, profit, and volume production declined sharply
dibanding dengan tahun sebelumnya, saya menyatakan perlunya compared with the previous year, I expressed the need
penyehatan dan reorganisasi perusahaan secara komprehensif. for restructuring and reorganization of the company in a
Dilihat dari harapan tingkat kesehatan tahun 2015 yang ditargetkan comprehensive manner. Judging from the level of expectations
80,65 namun realisasinya adalah 59,30 dengan kategori (BBB) in 2015 targeted health but its realization 80.65 59.30 This is
atau kurang sehat, Ini menunjukkan penurunan dibandingkan a decline from 2014 which has a category of “A” or healthy.
tahun 2014 yang memiliki kategori “A” atau Sehat. Realisasi KPI Realization of IBC 2015 was 78.50 on the Company decreased
2015 adalah 78,50 Perusahaaan mengalami penurunan hasil jika when compared to 2014 results of 0.3. This further convinced
dibandingkan tahun 2014 sebesar 0,3. Hal ini semakin meyakinkan me of the need for total reform in all lines within the company,
saya tentang perlunya pembenahan total di segala lini dalam convinced me of the need for transformation of the company
perusahaan, meyakinkan saya tentang perlunya transformasi through a reorientation, revitalization and reorganization of the
perusahaan melalui reorientasi, revitalisasi, dan reorganisasi company to enhance shareholder value.

72
perusahaan untuk meningkatkan nilai perusahaan.
Revitalisasi bisnis perusahaan yang kami jalankan bertujuan untuk Revitalization of the company’s business that we run aims to
membangun penciptaan nilai yang optimal di masa depan. Hal establish the optimal value creation in the future. This can
ini dapat mempersempit gap antara realisasi dengan target yang narrow the gap between the realization of the targets set.
ditetapkan. Direksi PT Pos Indonesia telah membangun target- Directors of PT Pos Indonesia has established new targets are
target baru yang lebih progresif di masa-masa yang akan datang. more progressive in the days to come. We are confident to serve
Kami yakin dapat melayani pasar industri logistik yang tersedia the logistics industry market provided better. We will build it with
dengan lebih baik. Kami akan membangunnya dengan empat four goals revitalization of the business, namely the revitalization
sasaran revitalisasi bisnis, yaitu revitalisasi kapasitas perusahaan of the capacity of the company through strategic investment, the
melalui investasi strategis, revitalisasi kapabilitas perusahaan revitalization of the capabilities of the company through continues
melalui continues improvement atas proses-proses dan sistem improvement of processes and systems business, the revitalization
bisnisnya, revitalisasi kepemimpinan perusahaan melalui of the leadership of the company through the reorganization and
reorganisasi dan pengembangan serta penciptaan bidang bisnis development as well as creation of new business areas, and the
baru, dan revitalisasi tata kelola perusahaan melalui penerapan revitalization of corporate governance through implementation
good corporate governance dan manajemen risiko agar hasil- of good corporate governance and risk management so that
hasil yang diperoleh perusahaan lebih terkendali sesuai target the results obtained by the company is controlled according to
yang ditetapkan. Keempat aksi korporasi ini kami harapkan dapat the targets set. Fourth this corporate action we hope will be in
sesuai dengan potensi pasar logistik nasional maupun regional accordance with market potential national and regional logistics
sehingga PT Pos Indonesia dapat memerankan dirinya sebagai so that PT Pos Indonesia can portray himself as a logistics network
infrastruktur jejaring logistik yang handal dan terpercaya, serta infrastructure that is reliable and trustworthy, as well as being
menjadi jasa pilihan utama masyarakat Indonesia. chosen by the public services in Indonesia.

Kendala-kendala yang Dihadapi Constraints Facing

Saya menyadari bahwa untuk menjalankan keempat aksi I realized that to run the company’s fourth corporate action
korporasi tersebut perusahaan memiliki keterbatasan-keterbatasan has limitations that exist that must be immediately addressed.
yang ada yang harus segera dicarikan solusinya. Pertama adalah The first is the limited investment funds to build the necessary
keterbatasan dana investasi untuk membangun kapasitas yang capacity market logistics industry. It has long faced by PT
dibutuhkan pasar industri logistik. Hal ini telah lama dihadapi Pos Indonesia and has been a problem circle (vicious circle).
PT Pos Indonesia dan telah menjadi lingkaran masalah (vicious Growth in operating revenues less significant which caused
circle). Pertumbuhan pendapatan usaha yang kurang signifikan the operating profit is insufficient to be used as a source of
menyebabkan besaran laba operasi yang tidak memadai investment funds as well as the basis of external refunds. With
untuk dijadikan sumber dana investasi maupun sebagai dasar the amount of investment that is less than adequate, PT Pos
pengembalian dana eksternal. Dengan besaran investasi yang kurang Indonesia will be difficult to increase the capacity of its services,
memadai, PT Pos Indonesia akan sulit meningkatkan kapasitas including maintenance and rejuvenation of post offices,
layanannya, termasuk pemeliharaan dan peremajaan kantor-kantor warehouses postal processing centers (mail processing center)
pos, gudang-gudang pusat pemrosesan pos (mail processing center) as well as its transport fleet. With no increase in such capacity,
serta armada transportasinya. Dengan tidak meningkatnya kapasitas the company will be difficult to increase the production volume.
tersebut, perusahaan akan sulit meningkatkan volume produksinya. With a small volume of production, the impact on operating
Dengan kecilnya volume produksi maka berdampak pada laba operasi earnings too small. Thus the problem persists circle. Large
yang kecil pula. Demikian lingkaran masalah ini terus berlangsung. investment companies in 2013 amounted to Rp.366,40 M, 2014
Besar investasi perusahaan di tahun 2013 sebesar Rp.366,40 M, tahun amounting to Rp. 316.06 M, while the realization of investments
2014 sebesar Rp. 316,06 M, sedangkan realisasi investasi di tahun 2015 in 2015 amounted to Rp. 163,05M
sebesar Rp. 163,05M

Direksi PT Pos Indonesia menyadari bahwa solusi yang harus Directors of PT Pos Indonesia realized that the solution must be
ditempuh adalah dengan memutus vicious circle tersebut. taken is to break the vicious circle. It will be done by increasing
Hal itu akan dilakukan dengan cara peningkatan kapasitas the capacity of companies through external funding sources
perusahaan melalui sumber dana eksternal dan kemitraan and strategic partnerships (strategic partnership). For the
strategis (strategic partnership). Untuk itu PT Pos Indonesia akan PT Pos Indonesia will revalue its assets so that the ability to
merevaluasi asetnya agar kemampuan menyerap dana eksternal absorb external funds (bankable) increases. This is to adjust
(bankabilitas) meningkat. Hal ini untuk menyesuaikan kapasitas the capacity of the company with great potential and market
perusahaan dengan besarnya potensi dan permintaan pasar demand logistics business.
bisnis logistik.

Kendala kedua yang dihadapi perusahaan adalah lambatnya The second obstacle facing the company is the slow increase
peningkatan kapabilitas perusahaan untuk menguasai in the capability of the company to dominate the market

73
permintaan pasar yang cenderung meningkat. Dengan demand is likely to increase. With the increasing market
meningkatnya permintaan pasar online (e-commerce), demand online (e-commerce), the need for parcel increase
kebutuhan akan kiriman paket meningkat dengan cepat. rapidly. This trend has become the logistics industry trends
Kecenderungan ini telah menjadi trends industri logistik di worldwide. Service packages PT Pos Indonesia has not been a
seluruh dunia. Layanan paket PT Pos Indonesia belum menjadi top choice for online consumers in their own country. Although
pilihan utama bagi konsumen online di negerinya sendiri. the field of distribution and delivering letters has been a core
Walaupun bidang distribusi dan antaran surat telah menjadi competence since Indonesia’s independence, but apparently
kompetensi intinya sejak Indonesia merdeka, namun rupanya the transformation of the business letter to the competence of
transformasi kompetensi dari bisnis surat ke paket masih the package is still a constraint. The slow transformation of this
menjadi kendala. Lambatnya transformasi kompetensi ini juga competency also occur when a company wants to do a market
terjadi saat perusahaan ingin melakukan ekstensifikasi pasar extending to other areas with huge potential, such as rural
ke bidang-bidang lain yang sangat potensial, seperti logistik logistics, retail businesses, as well as account-based financial
rural, bisnis retail, serta bisnis jasa keuangan berbasis account. services business.

Antisipasi PT Pos Indonesia (Persero) mengatasi kendala ini, Anticipation PT Pos Indonesia (persero) to overcome this
ke depannya jajaran Direksi telah mulai mengembangkan obstacle, the future Board of Directors has started to develop
program Pos Digital (PosDigi), yaitu suatu program berbasis a program of Post Digital (PosDigi), which is a program based
teknologi informasi untuk mengelola dan mengendalikan data information technology to manage and control the large
dalam jumlah besar termasuk aliran informasi, transaksi dan amounts of data, including the flow of information, transactions
barang yang secara dinamis mengalir ke seluruh cabang kantor and items that are dynamically flowing to all branches post office
pos dari para konsumen kiriman paket, retail dan logistik. parcel of the consumer, retail and logistics. Implementation
Implementasi PosDigi diharapkan dapat mengatasi kendala is expected to overcome obstacles PosDigi capability of the
kapabilitas perusahaan untuk bersaing di bidang industri company to compete in the field of service industry is growing.
jasa yang sedang tumbuh ini. PosDigi juga akan memudahkan PosDigi will also help revitalize the company’s systems and
perusahaan merevitalisasi sistem-sistem dan proses bisnisnya. business processes.

Keterbatasan ketiga menyangkut komposisi sumberdaya A third limitation concerns the composition of human resources
manusia di PT Pos Indonesia yang sebagian besar (54,27 %) at PT Pos Indonesia, which mostly (54.27%) were in the age of
berada di usia 40-50 tahun. Di atas 50 tahun terdapat 24,36 40-50 years. In over 50 years there are 24.36% of the total 18.
% dari total 18.842 orang karyawan perusahaan. Di lain pihak 842 employees of the company. On the other hand this is an
hal ini merupakan sebuah advantage mengingat pengalaman advantage considering the experience and lessons are already
dan pembelajaran yang sudah relatif matang dalam industri relatively mature in the postal industry. But on the other hand
perposan. Namun di pihak lain kami mengidentifikasi terjadinya we identify the patterns of recruitment and regeneration not
pola rekrutmen dan regenerasi yang kurang berjalan di masa run in the past. It also connotes the occurrence of discontinuity
lalu. Hal ini juga berkonotasi telah terjadinya diskontinuitas patterns of education and training required postal industry
pola pendidikan dan pelatihan yang dibutuhkan pasar industri market. Companies must anticipate the great rejuvenation of
perposan. Perusahaan harus mengantisipasi peremajaan the time most of the senior employee retirement arrives.
besar saat sebagian besar karyawan senior tersebut tiba masa
pensiunnya.

Implikasi lain adalah melambatnya transformasi budaya yang Another implication is slowing cultural transformation
dialami para karyawan perusahaan. PT Pos Indonesia berangkat experienced by the employees of the company. PT Pos
dari status perusahaan jawatan dengan budaya birokrasi yang Indonesia departing from the status of service companies with
kuat. Selanjutnya berturut-turut berubah status menjadi a strong bureaucratic culture. Further successively changed its
perusahaan umum dan perseroan terbatas. Latar belakang status to a public company and limited liability companies. This
ini terasa masih mewarnai keterbatasan perusahaan untuk background was still characterize the limitations of the company
bergerak lincah dengan tuntutan enterpreneurship yang tinggi to move swiftly to the high demands of entrepreneurship in
guna menggarap perkembangan pasar yang bergerak dinamis. order to work on market developments that move dynamically.

Direksi PT Pos Indonesia telah merencanakan sebuah solusi Directors of PT Pos Indonesia has planned a solution by
dengan memperluas empowerment kepada para karyawan, extending empowerment to the employees, especially the
terutama jajaran pimpinan, baik di tingkat pusat maupun senior leaders, both at central and regional levels. This we
regional. Hal tersebut kami lakukan dengan persiapan do with the preparation of a thorough reorganization that
reorganisasi menyeluruh yang dimulai dengan pembentukan began with the formation of teams champion as embryonic
team-team champion sebagai embrio pengembangan bidang development of new business fields and to face stiff
bisnis baru dan untuk menghadapi persaingan yang ketat competition with private operators. It is also accompanied by
dengan para operator swasta. Hal ini juga dibarengi dengan the implementation of various types of training, workshops,

74
penyelenggaraan berbagai jenis pelatihan, workshop, dan and seminars. Revitalization being we run aims to increase
seminar. Revitalisasi yang sedang kami jalankan bertujuan the creativity of the leaders at all levels of the enterprise
untuk meningkatkan kreativitas para pimpinan di semua organizational lines.
tingkatan lini organisasi perusahaan.

Dengan peningkatan mutu sumberdaya manusia perusahaan,


kami berharap dapat memecahkan masalah tata kelola By improving the quality of human resources of the company,
perusahaan, yang merupakan kendala ke-empat. Tata kelola we hope to solve the problem of corporate governance, which
perusahaan yang baik dan benar (good corporate governance) is an obstacle to the fourth. Good corporate governance and
harus benar-benar menjadi habbit bagi seluruh karyawan dan true (good corporate governance) should really be a habbit of
pimpinan PT Pos Indonesia. Kami telah mencermati berbagai all employees and leaders of PT Pos Indonesia. We have been
potensi masalah di masa lalu berawal dari penerapan GCG yang looking at a variety of potential problems in the past originated
tidak compliance. Hal ini berdampak serius terhadap kinerja from the application of GCG is not compliance. This has serious
perusahaan, hingga saat ini. implications on the performance of the company, until now.

Direksi PT Pos Indonesia saat ini telah membangun sebuah Directors of PT Pos Indonesia has built a system of corporate
sistem tata kelola perusahaan yang baku, termasuk registrasi governance standard, including the registration of its risk
manajemen risikonya. Semua elemen perusahaan wajib management. All elements of the company has to comply
mentaati sistem tata kelola ini, yang terdiri dari standar perilaku with the governance system, which consists of standards of
dan pedoman kode etik bagi karyawan, manual pengelolaan conduct and guidelines for codes of conduct for employees,
bagi dewan komisaris dan dewan direksi, beserta charter- manual management of the board of commissioners and
charter yang melekat bagi organ-organ di bawah komisaris board of directors, along with charter charter attached to
dan direksi. Hal ini berlaku pula bagi prosedur operasional the organs under commissioners and directors. This applies
standar yang harus ditaati oleh seluruh karyawan perusahaan. to the standard operating procedures that must be adhered
Diharapkan dengan menjalankan sistem tata kelola ini secara to by all employees of the company. It is expected to run the
konsisten akan dapat mencegah fraud di berbagai lapisan system’s governance will consistently be able to prevent fraud
dan mewujudkan PT Pos Indonesia sebagai perusahaan yang in the various layers and realize PT Pos Indonesia as a reliable
terpercaya di mata publik. company in the public eye.

Analisis tentang Prospek Usaha Analysis on Business Prospects

Pemegang saham yang saya hormati, Shareholders and Gentlemen,

Revitalisasi bisnis yang saat ini dicanangkan oleh PT Pos Revitalization of the business currently launched by PT Pos
Indonesia merujuk pada makin besarnya pasar yang tersedia Indonesia refers to the growing market for postal industry in
bagi industri perposan di Indonesia. Beberapa survey pasar Indonesia. Several market surveys have shown prospects of
telah menunjukan prospek usaha bisnis transportasi dan transport and logistics business in the country in 2015 had a total
logistik di tanah air pada tahun 2015 memiliki total pasar sebesar market of Rp. 2,152 trillion. Of these there are potential market
Rp. 2.152 triliun. Dari jumlah tersebut terdapat peluang penggarapan opportunities cultivation of handling the logistics business
pasar potensial dari penanganan pengelolaan bisnis logistik management that has been done by the industries such as
yang selama ini dikerjakan sendiri oleh industri-industri seperti manufacturing, communications, trade, mining, agriculture,
manufaktur, komunikasi, perdagangan, pertambangan, pertanian, and other services. PT Pos Indonesia has the potential to fill
dan jasa lainnya. PT Pos Indonesia sangat berpeluang mengisi logistics contract from these industries which, according to
kontrak logistik dari industri-industri tersebut yang menurut market surveys Rp. US $ 247.74 billion (source: Association of
survey pasar senilai Rp. US$ 247,74 Miliar (sumber: Asosiasi logistik logistics and forwarder Indonesia / ALFI).
dan forwader Indonesia/ALFI).

Perkembangan e-commerce yang tumbuh pesat di Indonesia pun The development of e-commerce is growing rapidly in Indonesia
membawa peluang pada prospek kiriman paket untuk tumbuh also bring opportunities on the prospects for growth exceeds
melebihi kiriman surat. Asosiasi e-commerce Indonesia telah the parcel letter mail. Association of Indonesian e-commerce
mensurvey bahwa 57% penduduk Indonesia telah familliar dengan has been surveyed that 57% of Indonesia’s population has
berbagai produk layanan e-commerce yang ditawarkan pada been familliar with various products e-commerce services are
berbagai media online dan berbagai jenis devices. Survey tersebut offered on a variety of online media and the various types of
di tahun 2012 juga menyatakan besar transaksi e-commerce di devices. The survey in 2012 also expressed great e-commerce
Indonesia mencapai lebih dari Rp. 30 Triliun, dengan pertumbuhan transactions in Indonesia reached more than Rp. 30 trillion,
32% per tahun. Sebagai penyedia jasa kurir terbesar tentunya with growth of 32% per year. As the largest provider of courier
PT Pos Indonesia memiliki peluang untuk melayani bisnis services certainly PT Pos Indonesia has the opportunity to serve

75
penyampaian barang melalui e-commerce ini. the business of delivering goods through e-commerce.
Peluang usaha dari bisnis jasa keuangan dan retail juga Business opportunities from financial services and retail
memberikan prospek yang cerah bagi perusahaan. Kebutuhan businesses also provide a bright prospect for the company.
masyarakat akan pengiriman uang (remitansi) yang mudah, The public need to be sending money (remittances) easy, fast
cepat dan aman masih tinggi. Masyarakat Indonesia yang belum and secure is still high. Indonesian people who have not been
terlayani oleh sektor perbankan (unbanked people) menurut served by the banking sector (unbanked people), according to
data Bank Indonesia masih berjumlah 60% dari total jumlah data from Bank Indonesia still amounted to 60% of the total
penduduk Indonesia. PT Pos Indonesia memiliki peluang population of Indonesia. PT Pos Indonesia has the opportunity
untuk berperan besar dalam menyediakan jasa financial to play a major role in providing this inclusive financial services.
inclusive ini. Begitu pula dengan peluang usaha jasa layanan Similarly, the business opportunities of various payment
berbagai pembayaran seperti kartu kredit, cicilan konsumen, services such as credit cards, consumer installment, payment
pembayaran listrik, air minum, serta jasa lainnya. PT Pos of electricity, water, and other services. PT Pos Indonesia also
Indonesia juga berpeluang besar menyediakan jasa kebutuhan has a great opportunity to provide the needs of retail services
retail di seluruh pelosok nusantara. across the archipelago.

Direksi PT Pos Indonesia telah mengembangkan model bisnis Directors of PT Pos Indonesia has developed a business model
untuk menggarap berbagai peluang dari prospek usaha ini. to work on various opportunities of this business prospects. We
Kami melakukan segmentasi pelanggan berdasarkan sistem conduct customer segmentation based system of intermediaries
intermediaries ke dalam kelompok B2B (business to business), into groups of B2B (business to business), B2C (business to its
B2C (business to its customers), C2C (among customers), dan customers), C2C (Among customers), and government markets.
pasar pemerintah. Positioning PT Pos Indonesia adalah sebagai Positioning PT Pos Indonesia is a national provider of logistics
penyedia infrastruktur logistik nasional, penyedia infrastruktur infrastructure, national payment infrastructure providers, and
pembayaran nasional, dan penyedia jasa layanan publik. providers of public services.

Penerapan Tata Kelola Perusahaan Implementation of Corporate Governance

Pemegang saham yang saya hormati, Shareholders and Gentlemen,

Sesuai Roadmap Implementasi GCG, sasaran yang hendak GCG Implementation Roadmap appropriate, targets to be
dicapai PT Pos Indonesia adalah mencapai posisi sebagai achieved by PT Pos Indonesia is to achieve a position as a
perusahaan yang beretika dan bertanggung jawab, dengan company that is ethical and responsible, with a governance
praktek tata kelola yang semakin baik menuju Good Governance. practices are getting better towards Good Governance. To
Untuk mencapainya, pada tahap awal PT Pos Indonesia achieve this, in the early stages of PT Pos Indonesia has made
telah melakukan revisi dan penyempurnaan kebijakan GCG, revisions and improvements GCG policies, disseminating
melakukan sosialisasi dan asesmen. Penyempurnaan yang information and assessment. Enhancements made in 2015
dilakukan di tahun 2015 meliputi revisi Code of Corporate include the revision of the Code of Corporate Governance and
Governance dan revisi Pedoman dan charters. the revision of the Guidelines and the charters.

Pada tahun 2015, asesmen penerapan GCG PT Pos Indonesia In 2015, GCG implementation assessment conducted by PT Pos
dilaksanakan oleh Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Barat, Indonesia BPKP Representative of West Java Province, with a
dengan nilai mencapai 81,79 (predikat “Baik”). Terkait hasil value of 81.79 (the title of “Good”). Related to these results,
tersebut, kami berupaya meningkatkannya di tahun 2016 we seek to increase in 2016 includes the completeness of
meliputi kelengkapan database profil risiko pada level proses, the database at the level of the risk profile, the design of Key
perancangan Key Risk Indicators (KRI) sebagai early warning Risk Indicators (KRI) as an early warning system for the Board
system bagi Direksi, sosialisasi dan workshop manajemen of Directors, socialization and workshop risk management,
risiko, optimalisasi pelaksanaan risk assessment level investasi optimization of the implementation of risk assessment and the
dan proses. level of investment.

Upaya penting yang dilakukan perusahaan untuk memperkuat Important effort by the company to strengthen the
implementasi GCG sejak tahun 2013 adalah membangun implementation of GCG since the year 2013 is to develop and
dan menerapkan Whistleblowing System (WBS). Untuk implement Whistleblowing System (WBS). To improve the
meningkatkan efektivitas implementasi WBS, maka manajemen effectiveness of the implementation of the WBS, then the
akan menyempurnakan panduan WBS sebagai alat pelengkap management will enhance the WBS guide as a complementary
bagi Komite Integritas Karyawan dan menyosialisasikan sarana tool for Employee Integrity Committee and socialize the
pengaduan kepada karyawan dan masyarakat baik melalui means for complaints to employees and communities through
website, email maupun alamat surat. websites, email and mailing address.

76
Sepanjang tahun 2015 telah terjadi perubahan susunan Throughout 2015 there has been a change in the composition
anggota Direksi. Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Negara of the Board of Directors. Based on the Decree of the Minister
BUMN Nomor: KEP-179/MBU/08/2014, Keputusan Pemegang of State Owned Enterprises No. KEP-179 / MBU / 08/2014,
Saham Nomor: SK-61/MBU/05/2015 tanggal 7 Mei 2015, Sdr. Budi Decision of Shareholders Number: SK-61 / MBU / 05/2015 dated
Setiawan dan Sdr. Budi Setiyawan telah mengakhiri tugasnya May 7, 2015, Br. Budi Setiawan. Budi Setiyawan ended its work
masing-masing sebagai Direktur Utama dan Direktur Teknologi respectively as Managing Director and Director of Technology and
dan Jasa Keuangan PT Pos Indonesia. Selanjutnya, berdasarkan Financial Services PT Pos Indonesia. Furthermore, based on the
SK no. SK-229/MBU/11/2015 telah diangkat Anggota Direksi baru Decree no. SK-229 / MBU / 11/2015 has been appointed the new
PT Pos Indonesia, yaitu Sdr. Gilarsi W. Setijono sebagai Direktur Board of Directors Member of PT Pos Indonesia, namely Mr. Gilarsi
Utama dan Sdri. Indyruwani Asikin Natanegara sebagai Direktur. W. Setijono as Managing Director and Ms. Indyruwani Asikin
Kami percaya, bahwa di bawah kepemimpinan Direksi yang Natanegara as Director. We believe that under the leadership of
baru, PT Pos Indonesia akan semakin berkembang. the new Board of Directors, PT Pos Indonesia will grow.

Penutup Closing

Ucapan terimakasih dan penghargaan yang tulus kami Gratitude and our sincere appreciation goes to all employees
sampaikan kepada seluruh karyawan PT Pos Indonesia atas of PT Pos Indonesia for his hard work and dedication. To the
kerja keras dan dedikasinya. Kepada Dewan Komisaris, kami Board, we express gratitude for the guidance and supervision.
menyampaikan terimakasih atas arahan dan pengawasannya. In particular, we also express sincere gratitude to the managers
Secara khusus, kami juga menyampaikan terimakasih yang agenpos and partners, who have helped contribute to the
tulus kepada para pengelola agenpos dan mitra kerja, yang Company through increasing the productivity of postal services.
telah ikut memberikan kontribusi kepada Perusahaan melalui The Board of Directors also thanks to the great family of PT
peningkatan produktivitas jasa pos. Direksi berterimakasih Pos Indonesia, government, shareholders, business partners,
pula kepada keluarga besar PT Pos Indonesia, pemerintah, customers and other stakeholders for the cooperation and
pemegang saham, mitra bisnis, konsumen dan para pemangku support given so far. We believe, the support of all parties would
kepentingan lainnya atas kerja sama dan dukungan yang be a force for PT Pos Indonesia to realize a more glorious future.
diberikan selama ini. Kami yakin, dukungan dari semua
pihak akan menjadi kekuatan bagi PT Pos Indonesia untuk
mewujudkan masa depan yang lebih gemilang.

Bandung, Juni 2016 / Juni 2016


Atas nama Dewan Direksi PT Pos Indonesia (Persero)
On behalf of Board of Directors of PT Pos Indonesia (Persero)

GILARSI WAHJU SETIJONO


Direktur Utama | President Director

77
PROFIL DIREKSI
PROFILE OF THE BOARD OF DIRECTORS

GILARSI WAHJU SETIJONO adalah lulusan Institut Teknologi


GILARSI WAHJU SETIJONO Bandung (ITB) tahun 1987, Full Degree Teknik Kimia, Expert
DIREKTUR UTAMA dalam Turn-around Leadership, Strategic Management,
President Director Marketing dan Financial Management. Pria kelahiran 10
Februari 1962 ini, telah melewati berbagai ujian kompleksitas
permasalahan sebagai key-leader baik untuk perusahaan
domestik maupun perusahaan international yang beroperasi
secara cross-borders seperti Philips Lighting Asia Pacific (14
negara) yang berkantor di Shanghai, People Repubilic of China;
Merril Lynch (3 negara) dengan portofolio Power Semiconductor
di PSi Technologies, yang berkantor di Manila, Philippines. Usia
per tanggal 31 Desember 2015 adalah 53 tahun.

Gilarsi Wahju Setijono is a graduate of the Institute Teknologi


Bandung (ITB) in 1987, Full Degree in Chemical Engineering,
Expert in the Turn-around Leadership, Strategic Management,
Marketing and Financial Management. Men born February
10, 1962, has passed the exams complexity of the issues as
key-leader both for domestic companies and international
companies operating cross-borders such as Philips Lighting
Asia Pacific (14 countries) based in Shanghai, People Repubilic
of China; Merrill Lynch (3 countries) with a portfolio of
Power Semiconductor in PSI Technologies, based in Manila,
Philippines. Age as of December 31, 2015 is 53 years.

FEBRIYANTO
DIREKTUR SUMBER DAYA MANUSIA & UMUM
Director of Human Resources & General Affairs FEBRIYANTO sebelum menjabat sebagai Direktur Sumber
Daya Manusia dan Umum adalah Kepala Direktur Utama PT
Pos Logistik Indonesia serta Kepala SBU Pos Logisticts PT Pos
Indonesia (Persero). Penerima Satya Lencana Wira Karya dari
Presiden Republik Indonesia pada tahun 2011 dan The Best
CEO on Survival Management of The Year tahun 2013 tersebut
terdaftar sebagai mahasiswa Pendidikan Tinggi Pos Lanjutan
tahun 1989 dan meraih gelar Honours Master of Total Quality
Management dari University of Wollongong Australia tahun
2000. Pernah mengikuti beberapa pelatihan bidang Postal
Services As A Business Enterprise Bremen Jerman, European
Postal Services Congres Vienna Institute Austria, dan Postal
Service Management di Tokyo Jepang. Pria kelahiran Jambi
tahun 1966 ini, juga pernah bertugas khusus sebagai anggota
delegasi RI pada Asian Pacific Postal Union (APPU) Congress.
Usia pertanggal 31 Desember 2015 adalah 49 tahun.

78
Before serving as Director of Human Resources and General,
Febriyanto was the Chief Director of PT Pos Indonesia (Persero)
Logistics and SBU Head Post Logisticts PT Pos Indonesia
(Persero). Wira Karya Medal recipient of the President of the
Republic of Indonesia in 2011 and The Best CEO on Survival
Management of the Year in 2013 is listed as a student of Higher
Education Advanced Post 1989 and earned an Honours Degree
of Master of Total Quality Management from the University of
Wollongong in Australia in 2000 . Never follow some training in
Postal Services As A Business Enterprise Bremen Germany, the
European Postal Services Congres Austria Vienna Institute, and
the Postal Service Management in Tokyo Japan. Men born in
Jambi in 1966, the special has also served as a member of the
Indonesian delegation at the Asian Pacific Postal Union (APPU)
Congress. Age as of December 31, 2015 was 49 years.

POERNOMO sebelum menjabat Direktur Keuangan PT Pos


Indonesia (Persero) adalah Kepala Regional Office pada POERNOMO
Regional Office II Bank BTN dengan prestasi kinerja “A“ dan
DIREKTUR KEUANGAN
Kepala Cabang Utama Semarang dengan pencapaian target
Director of Finance
yang luar biasa. Pria kelahiran Batang tahun 1960 ini, berhasil
meraih gelar Sarjana Manajemen dari UNS Surakarta dan
meraih gelar Magister Manajemen dari Universitas Airlangga
Surabaya. Poernomo telah mengikuti beberapa training antara
lain: Sertifikasi Manajemen Resiko dari Level I-V LSPP Jakarta,
The 16th Asia Pacific Regional Froup Meeting Inter Bank BTN
Denpasar Bali, Smart Merger and Acquisition Indonesia Risk
Profesional A Jakarta, SespiBank Angkatan 43 Jakarta. Usia
pertanggal 31 Desember 2015 adalah 55 tahun.

Purnomo before becoming Finance Director PT Pos


Indonesia (Persero) is the head of the Regional
Office Regional Office II BTN with the achievement
of performance “A” and Head of the Main Branch of
Semarang with outstanding achievement of targets. Men
born in 1960 this rod, earned a Bachelor of Management
of UNS Surakarta and holds a Master of Management
from the University of Airlangga. Purnomo has attended
several training include: Risk Management Certification
from Level IV LSPP Jakarta, The 16th Asia Pacific Regional
Meeting Froup Inter Bank BTN Denpasar Bali, Indonesia
Smart Merger and Acquisition Risk Professionals A
Jakarta, Jakarta 43 SESPIBANK Force. Age as of December
31, 2015 was 55 years.

79
AGUS FATKHUROHMAN HANDOYO lahir di Tegal, Jawa Tengah
tahun 1968. Sebelum menjabat sebagai Direktur Surat
dan Paket adalah Direktur Solusi Bisnis PT Pos Logistik
AGUS FATKHUROHMAN HANDOYO Indonesia, Kepala Divisi Regional Pos III Sumatera Bagian
DIREKTUR SURAT DAN PAKET Selatan dan Vice President Pengembangan Bisnis di Kantor
Director of mail and Parcel Pusat Bandung. Pria lulusan Pendidikan Tinggi Pos Sarjana
Angkatan IV, 1993 ini juga meraih gelar S2 Magister Manajemen
pada Universitas Dipenogoro Semarang pada tahun 2007.
Penugasan khusus yang pernah dilakukannya antara lain:
Anggota Delegasi RI ke Rusia, dalam rangka penjajakan
kerjasama ekonomi dan perdagangan Indonesia dan Rusia,
2012 dan Anggota Delegasi RI ke Kazakhstan, dalam rangka
penjajakan kerjasama ekonomi dan perdagangan Indonesia
dan Kazakhstan. Usia pertanggal 31 Desember 2015 adalah
47 tahun.

Agus Fatkhurohman Handoyo born in Tegal, Central


Java in 1968. Prior to serving as the Director of Mail and
Package is the Director of Business Solutions Logistics
PT Pos Indonesia (Persero), Head of Regional Division III
Post Southern Sumatra and Vice President of Business
Development at the Central Office of Bandung. He
graduated from the Higher Education Post Graduate
Force IV, 1993 S2 also holds a Master of Management at
the University of Diponegoro Semarang in 2007. Special
Assignment ever done include: aggota Indonesian
delegation to Russia, in order assessment of economic
cooperation and trade between Indonesia and Russia,
2012 and Member of Indonesian Delegation to Kazakhstan,
in order assessment of economic cooperation and trade
between Indonesia and Kazakhstan. He is 47 years old as
of December 31, 2015.

INDYRUWANI ASIKIN
NATANEGARA
DIREKTUR TEKNOLOGI DAN JASA KEUANGAN
Director of Technology and Financial Services
INDYRUWANI ASIKIN NATANEGARA kelahiran 22 November
1971 saat ini menjabat sebagai Direktur Teknologi dan Jasa
Keuangan, jabatan sebelumnya adalah sebagai Senior
Manager Commercial PT. CARDIGAIR. Jebolan Webster
Univertsity the Nedelands ini pernah berkarir sebagai
National Account Manager DHL EXPRESS INDONESIA, Area
Manager BANK BUANA INDONESIA, Account Executive Sales
- JK 1 DHL EXPRESS INDONESIA, Senior Merchandiser Mark &
Spencer Texmaco Group, dan Assistant To Marketing Director
MEXX INTERNASIONAL.
Usia pertanggal 31 Desember 2015 adalah 44 tahun.

80
INDYRUWANI Asikin NATANEGARA born on November
22, 1971, currently serves as Director of Technology and
Financial Services, positions previously was Senior
Manager Commercial PT. Cardig Air. A graduate of Webster
Univertsity the Nedelands have had a career as a National
Account Manager DHL EXPRESS INDONESIA, BUANA BANK
INDONESIA Area Manager, Sales Account Executive - JK 1 DHL
EXPRESS INDONESIA, Senior Merchandiser Mark & Spencer
Texmaco Group, and Assistant To Marketing Director MEXX
INTERNATIONAL. Age as of December 31, 2015 was 44 years.

GUSTI NGURAH PUTU SUGIARTA YASA sebelum menjabat


sebagai Direktur Ritel dan Properti adalah Kepala GNP SUGIARTA YASA
Satuan Pengawas Internal serta Kepala Divisi Regional IV, DIREKTUR RITEL DAN PROPERTI
Jabodetabek-Banten dan Fasilitator/Instruktur pelatihan di Director of Retail & Property
bidang manajemen pos, organizational behavior, training
for trainers, front-liner course. Pria kelahiran Denpasar
tahun 1964 ini, juga pernah terdaftar sebagai mahasiswa
Pendidikan Tinggi Pos Lanjutan tahun 1986 dan meraih
gelar MM Manajemen Keuangan dari Universitas gajah mada
tahun 1993. Pernah mengikuti beberapa pelatihan Senior
Leaders’ Program on Leadership Development Strategy
and Customer-Centricity, PT John Clements Consultants
Indonesia, Jakarta. Program Pendidikan Reguler Angkatan
XLII (PPRA XLII), Lembaga Ketahanan Nasional Republik
Indonesia (Lemhannas RI) dan Workshop Dasar-Dasar
Pengembangan Sistem Manajemen Kinerja Perusahaan
dengan Pendekatan Stratejik (LAPI ITB, Bandung). Usia
pertanggal 31 Desember 2015 adalah 51 tahun.

Gusti Ngurah Putu Yasa Sugiarta before serving as Director


of Retail and Property is the Head of Internal Audit Unit
and Head of Regional Division IV, Greater Jakarta, Banten
and Facilitator / Instructor training in the field of postal
management, organizational behavior, training for trainers,
front-liner course. Men born in Denpasar in 1964, has also
been registered as a student of Higher Education Advanced
Post 1986 and earned her MM Financial Management of Gajah
Mada University in 1993. Attended several Senior Training
Leaders’ Programme on Leadership Development Strategy
and Customer-Centricity, PT John Clements Consultants
Indonesia, Jakarta. XLII Regular Education Program (PPRA
XLII), National Security Agency of the Republic of Indonesia
(Indonesian National Resilience Institute) and Workshop
Basics Corporate Performance Management System
Development with Strategic Approach (LAPI ITB, Bandung).
Age as of December 31, 2015 was 51 years.

81
TANGGUNG JAWAB LAPORAN TAHUNAN
ANNUAL REPORT ACCOUNTABILITY

Surat Pernyataan Tanggung Jawab Pelaporan Reporting Responsibility

Dewan Komisaris dan Direksi bertanggung jawab penuh atas The Board of Commissioners and the Board of Directors hereby
kebenaran dari Laporan Tahunan ini berikut laporan keuangan declare to take full responsibility of the truth of the contents
dan informasi keuangan lain yang terkait. of this Annual Report including the financial report and other
relevant financial information.

DEWAN KOMISARIS
Board of Commissioners

BASUKI YUSUF ISKANDAR


Komisaris Utama
President Commissioner

KARYONO SUPOMO BOBBY HAMZAR RAFINUS


Komisaris Independen Komisaris
Independent Commissioner Commissioner

DEDI SYARIF USMAN FERRARI ROEMAWI


Komisaris Komisaris
Commissioner Commissioner

MUDHOFIR KHAMID
Komisaris
Commissioner

82
DIREKSI
Board of Directors

GILARSI WAHJU SETIJONO


Direktur Utama
President Director

POERNOMO FEBRIYANTO
Direktur Keuangan Direktur Sumber Daya Manusia dan Umum
Director of Finance Director of Human Resources and General Affairs

AGUS F HANDOYO GNP SUGIARTA YASA


Direktur Surat dan Paket Direktur Ritel dan Properti
Director of Mail and Parcel Director of Retail and Property

INDYRUWANI ASIKIN NATANEGARA


Direktur Teknologi dan Jasa Keuangan
Director of Technology and Financial Services

83
Pembahasan dan
Analisis Manajemen
Management Discussion and Analysis
TINJAUAN INDUSTRI & PROSPEK USAHA
INDUSTRIAL REVIEW & BUSINESS PROSPECT

Tinjauan Industri Pos Dunia Review of World Postal Mail Industry

Dalam sejarah perkembangannya, industri pos merupakan in- In the history of the development of postal industry, the Courier
dustri kurir yang bertugas melakukan penyampaian berita ter- industry is tasked with written news delivery from sender to re-
tulis dari pengirim kepada penerima, produknya disebut surat. ceiver, the product is called mail. The industry was originally a
Perkembangan industri persuratan pada mulanya merupakan strategically important industry for the people and the Govern-
industri strategis dan penting bagi masyarakat dan pemerin- ment considering it was under-developing telecommunications
tahan mengingat saat itu teknologi telekomunikasi belum berkem- technology. It can be said at the time that the Courier industry
bang. Dapat dikatakan pada waktu itu industri kurir berkonvergensi was converged with industry communication until the inception
dengan industri komunikasi sampai lahirnya telepon dan telegraf. of telephone and telegraph.

Perkembangan industri komunikasi dan telekomunikasi telah mem- The development of communications and telecommunications
bawa dampak besar bagi industri kurir, terutama surat. Berdasarkan industry have brought a huge impact for the industry, particu-
data yang dihimpun dari Universal Postal Union, volume surat kon- larly courier mail. Based on data collected from the Universal
vensional global mengalami penurunan sebesar 57 miliar dari ta- Postal Union, global conventional mail volume decreased by 57
hun 2006 ke tahun 2010. Selain itu, hasil analisa yang dilakukan oleh billion from 2006 to 2010. In addition, the results of the analy-
International Post Corporation menunjukan adanya kemungkinan sis conducted by the International Post Corporation showed the
yang tinggi untuk penurunan volume tersebut dalam 15 tahun yang presence of a high possibility to decrease the volume in 15 years
akan datang. Dengan demikian, tantangan utama di dalam dunia to come. Thus, a major challenge in the world of postal services
pelayanan jasa pos saat ini adalah sebagai berikut : at this time are as follows:

• Mengestimasi volume surat-menyurat kon­ ven­


si­
onal (via pos • Estimate the volume of conventional mailing (via the post
dan kurir) di kemudian hari. and Courier) at a later date.
• Adanya persaingan yang ketat antara jasa layanan pos dan kurir • There is intense competition between postal services and
swasta. private. courier services.
• Perkembangan teknologi dan perubahan demografis masyara- • Technological developments and demographic change in
kat membuat pelanggan berpindah dari korespondensi surat society which make customers move from conventional
konven­sional kepada surat elektronik. mail correspondence to electronic mail.

Kelangsungan Usaha Going Concern

Melihat hal-hal tersebut di atas, Kewajiban Pelayanan Universal Considering the things mentioned above, Universal Service Ob-
(Universal Service Obligation atau USO) dari layanan pos milik ligations (USO) from the Government-owned postal service that
pemerintah atau publik yang ada pada saat ini dapat menjadi there is at the moment it can be tough to be maintained and
sulit dipertahankan dan ia pun tidak dapat mengandalkan was not able to rely on income only from conventional mail
pendapatan hanya dari surat konvensional saja. Menghadapi only. Faced with these problems, automatically the postal ser-
permasalahan ini, secara otomatis para penyedia jasa pos di vice providers around the world should be able to have a busi-
seluruh dunia harus mampu mempunyai model bisnis yang ness model that is capable of supporting sustainability.
mampu mendukung kesinambungan.

86
Faktor Pendorong Perubahan Industri Surat Pos Driving Factors on Postal Mail Industrial Changes

Menurut International Post Corporation, beberapa faktor pen- According to the International Post Corporation, some of the
dorong yang menjadi proses perubahan layanan pos di masa factors driving the process of change in the postal service in
depan, adalah : the future, are:

• Ketidakpastian dari relevansi surat-menyurat bagi pelang- • The uncertainty of the relevance of the correspondence to
gan di kemudian hari. the customer at a later date.
• Adanya keanekaragaman pilihan dalam komunikasi bisnis • The existence of a diversity of choice in business commu-
melalui akses broadband dan pengembangan teknologi nications through broadband access and mobile technol-
seluler. ogy development.
• Hasil dari penurunan volume surat-menyurat dikarenakan • The result of the decrease in the volume of correspon-
persaingan, liberalisasi pasar, dan respon terhadap per- dence due to competition, the liberalisation of the market,
aturan yang berlaku. and the response to the regulations.
• Tekanan sosial untuk mengurangi jumlah penggunaan ker- • Social pressure to reduce the use of paper as a number of
tas sebagai tindakan untuk melestarikan lingkungan. actions to preserve the environment.
• Resiko dari penurunan surat-menyurat yang diakibatkan • He risk of loss resulting from any correspondence by the
oleh resesi ekonomi. economic recession.
• Tingkat permintaan dari pengirim dan penerima untuk jasa • The level of demand from the sender and the recipient to
yang lebih baik dan harga yang lebih terjangkau. better service and more affordable pricing.
• Perubahan profil demografi pelanggan dan karyawan pos, dan • Changes in demographic profiles of customers and em-
• Kesempatan untuk mengangkat nama pos yang berasal dari ployees of the post, and
kebutuhan akan kepercayaan, privasi dan keamanan dari • a chance to lift the post name which is derived from the
pelanggan. need for security, privacy and trust from customers.

Secara umum, langkah-langkah yang wajib dilakukan penyedia In General, the steps that must be done by postal service provid-
layanan pos di seluruh dunia antara lain diversifikasi produk, ers around the world are, among others, product diversification,
penyesuaian harga, perubahan kebijakan, dan peningkatan price adjustment, policy changes, and increased productivity. In
produktivitas. Selain itu, penyedia layanan pos harus memper- addition, the postal service provider should pay attention to the
hatikan kebutuhan pelanggan (customer oriented service), ter- needs of customers (customer oriented service), including the
masuk kualitas pelayanan yang mereka harapkan. Ini menjadi quality of service they expect. This became the key challenges
tantangan utama PT Pos Indonesia (Persero) untuk mengem- for PT Pos Indonesia (Persero) to develop the enterprise.
bangkan usaha kurirnya.

Investment Plan for World Postal Industry Investment Plan for World Postal Industry

Industri layanan pos di seluruh dunia pada umumnya telah The postal service industry all over the world in general has
menanamkan modal yang cukup tinggi pada bidang transpor- been investing a high enough in the field of transport and sort-
tasi dan teknologi penyortiran untuk meningkatkan efisiensi ing technology to increase efficiency and effectivity service.
dan keefektivan pelayanan. Namun, investasi tersebut wajib However, the investment required to heed conventional corre-
memperhatikan besaran volume surat menyurat konvensional, spondence volume quantities, because this aspect has the op-
karena aspek ini memiliki implikasi operasional bagi para pe- erational implications for the providers of postal services. one
nyedia layanan pos. Salah satu implikasi operasional tersebut of these is the operational implications of adjustment proce-
adalah penyesuaian prosedur operasional dan peningkatan dures and operational improvements in the quality of service. If
kualitas layanan. Apabila investasi yang dilakukan sesuai den- the investments made in accordance with the needs of the op-
gan kebutuhan implikasi operasional di atas, maka investasi erational implications of the above, then such investment can
tersebut dapat masih menghasilkan laba yang optimal. still generate optimal profit.

Bagaimana melakukan positioning surat konvensional di dunia How to do a conventional letter positioning in the online world
online dengan adanya perkembangan dunia teknologi infor- with the development of the world information technology to-
masi saat ini, industri layanan pos milik pemerintah di seluruh day, the Government-owned postal service industry worldwide
dunia diharapkan untuk menjadikan surat konvensional seb- is expected to make a conventional mail as part of an interactive
agai bagian dari suatu bisnis jasa yang interaktif dan terinte- service business and technology integrates with, rather than as
grasi dengan teknologi, bukan sebagai suatu sarana tradisional a traditional means of communicating. Thus, the business mod-
dalam berkomunikasi. Dengan demikian, model bisnis layanan el of the State-owned postal services must be focused on the
pos milik pemerintah harus terfokus pada nilai yang ditawarkan value being offered (Value-Oriented).
(Value - Oriented).

87
International Post Corporation memperkirakan bahwa penye- International Post Corporation estimates that the State-owned
dia layanan pos milik pemerintah akan lebih berkonsentrasi postal service provider will concentrate more on the domes-
di pasar domestik, meskipun layanan mereka terintegrasi den- tic market, although their services integrated with technology.
gan teknologi. Namun, beberapa penyedia layanan pos milik However, some government-owned postal service provider in a
pemerintah di negara tertentu juga berusaha untuk mem- given country also sought to gain significant revenue from in-
peroleh pendapatan yang cukup signifikan dari pasar perposan ternational postal market. Seeing this, the postal service provid-
internasional. Melihat hal ini, para penyedia layanan pos terse- ers should cooperate with the other postal service providers,
but harus bekerjasama dengan penyedia layanan pos yang lain, including competitors in the industry.
termasuk pesaing dalam industri tersebut.

Para pemangku kepentingan (terutama pemerintah) yang Stakeholders (especially the Government) that are concerned
berkepentingan langsung dengan operator jasa pos yang directly with the postal service operator which has the universal
memiliki bidang kewajiban pelayanan universal (USO) wajib service obligation fields (USO) must realize that there will be
menyadari bahwa akan terdapat perubahan mendasar pada fundamental changes in the activities of the correspondence.
kegiatan surat-menyurat. Menurut International Post Corpo- According to the International Post Corporation, the postal ser-
ration, perusahaan jasa pos yang melayani USO akan berev- vices company serving the USO will evolve from a conventional
olusi dari penyedia layanan surat-menyurat konvensional mailing service provider becomes a provider of broadband in-
menjadi penyedia layanan internet broadband. Para operator ternet services. The postal service operator in the world, if it
jasa pos di dunia, jika tetap berkonsentrasi pada layanan surat remains concentrated on conventional postal mail service, it is
pos konvensional, diperkirakan akan memerlukan subsidi dari estimated will require subsidies from the Government in order
pemerintah agar dapat menjaga kesinambungan bisnisnya atau to keep its business continuity or continuity of Public Service
kesinambungan tugas pelayanan umumnya (Public Service Obli- Obligations or PSO.
gations atau PSO).

Dengan demikian rancangan investasi industri pos berdasarkan Thus the investment draft based on a variety of research about
berbagai penelitian dunia terhadap kecenderungan bisnis pos world postal industry of postal business trends universally in
secara universal di masa depan adalah: the future are:

• Investasi diarahkan untuk diversifikasi produk dan menin- • Investments are directed to diversify products and in-
gkatkan produktivitas crease the productivity of postal service
• Operator jasa pos harus fokus pada kebutuhan pelanggan • Operators must focus on the needs of the customers and
dan kualitas layanan the quality of service
• Positioning produk saat ini harus terintegrasi dengan • The current product positioning should be integrated with
produk teknologi komunikasi kontemporer yang ada the existing contemporary communication technology
• Operator jasa pos harus berorientasi pada nilai jaringan • Postal service operator should be business value chain-
usaha dan berkonvergensi dengan masyarakat digital. oriented and converged with a digital society.

88
Keberadaan AdMail Pos The Existence of AdMail Pos

Admail Pos atau direct mail atau surat pemasaran langsung Admail Post or direct mail or direct marketing mail emerged
muncul sebagai salah satu kesempatan yang dapat dikem- as one of the postal business opportunities that can be de-
bangkan lebih jauh. Namun, untuk memaksimalkan potensi veloped further. However, to maximize the business potential
bisnis surat pemasaran langsung tersebut, para operator in- of Admail Post operator, the postal service industry need to
dustri layanan pos perlu meningkatkan fungsi pemasaran improve their marketing functions and not just paying at-
mereka dan bukan hanya memperhatikan kegiatan opera- tention to operational activities in the delivery of mail. The
sional dalam pengiriman surat. Tantangan yang wajib untuk challenges faced by Admail Post is the use of the internet as
dihadapi oleh surat pemasaran langsung adalah penggu- a marketing medium on line.
naan internet sebagai media pemasaran online.

Dengan meningkatkan fungsi surat pemasaran langsung seb- By improving the functions of Admail Post as relevant mar-
agai media pemasaran yang relevan, terkini, fleksibel, hemat keting media, which has current, flexible, cost-effective, and
biaya, dan tepat sasaran, pihak pemasaran dari suatu pe- right on target, the marketing of a company will be able to
rusahaan akan mampu mengikutsertakan surat pemasaran include Admail Post as one of their main marketing activi-
langsung sebagai salah satu kunci dari kegiatan pemasaran ties. Some postal operators in Europe, such as La Poste and
mereka. Beberapa operator pos di Eropa, seperti La Poste Deutsche has offered Admail Post delivery service to the
dan Deutsche Post telah menawarkan jasa pengiriman surat marketing in various leading companies as a form of inte-
pemasaran langsung kepada pihak pemasaran di berbagai grated marketing media.
perusahaan terkemuka sebagai salah satu bentuk media
pemasaran yang terintegrasi.

Pada dasarnya, International Post Corporation menyatakan bah- International Post Corporation states that there are two un-
wa ada dua aspek yang mendasari pemilihan media pemasaran derlying aspects in selecting the media of direct marketing
langsung pada suatu perusahaan. Yaitu aspek ekonomi dan as- in a company. Both are the economic and demographic as-
pek demografis. Aspek ekonomi berkaitan dengan anggaran yang pects. The former relates to the budget available to mar-
tersedia dalam melakukan pemasaran. Para pihak pemasaran keting. The marketing team in a company tends to choose
di suatu perusahaan akan cenderung memilih media pemasa- lower-cost marketing media, yet effective enough in terms of
ran berbiaya yang lebih rendah, namun cukup efektif dari segi sales. The later, in the other hand, refers more to the mar-
penjualan. Aspek demografis, di sisi lain lebih mengacu kepada keter characters who will later be in charge of selecting the
karakter pihak pemasaran yang nantinya bertugas memilih me- media. If young people aged 30 to 35 years dominate the
dia pemasaran. Jika pihak pemasaran di suatu perusahaan di- marketing in a company, the tendency to use online mar-
dominasi oleh kaum muda yang berumur 30 sampai 35 tahun, keting media will be higher than direct mail marketing. On
maka kecenderungan untuk menggunakan media pemasaran the contrary, if a company is dominated by senior marketing,
online akan menjadi lebih tinggi dibandingkan dengan surat they tend to use direct mail marketing than online market-
pemasaran langsung. Demikian pula sebaliknya dengan suatu ing media.

89
perusahaan yang didominasi oleh para pihak pemasaran yang Leadership yang kuat diperlukan untuk memberikan arah ke-
lebih senior. Mereka memiliki kecenderungan untuk menggu- pada para karyawan perusahaan ke arah visi baru.
nakan surat penawaran langsung dibandingkan dengan media
pemasaran online.

Melihat persaingan yang terjadi antara kedua media pema-


saran ini, pihak operator industri layanan pos milik pemer- Looking at the competition between both media, the in-
intah atau publik wajib memberikan informasi yang tepat dustry operator of both government and public postal
mengenai keunggulan surat pemasaran langsung. Keunggu- services shall provide information regarding the exact ad-
lan tersebut adalah membangun hubungan yang baik an- vantages of direct marketing mail. The advantage is to
tara merk perusahaan dengan para pelanggan. Selain itu, build a good relationship between brand companies
surat pemasaran langsung juga dapat terintegrasi dengan with customers. In addition, direct marketing mails can
baik dengan media pemasaran lainnya. Seperti majalah, also well integrate with other marketing media such as
selebaran, dan media tertulis lainya, di mana integrasi ini magazines, pamphlets, and other written media. This in-
akan memberikan kemudahan bagi pelanggan untuk ber- tegration may ease the customer to deal directly with
hubungan secara langsung dengan perusahaan. the company.

Selain mampu menjelaskan tentang keunggulan dari su- In addition to being able to explain about the superiority of
rat pemasaran langsung, para penyedia layanan pos mi- Admail Post, postal service providers should also be able to
lik pemerintah atau publik juga harus mampu menjawab answer the concerns of parties regarding marketing costs,
kekhawatiran pihak pemasaran mengenai biaya, waktu pen- travel time, and measurement level of delivery service. For ex-
giriman, dan tingkat pengukuran. Sebagai contoh, bagaima- ample, how does the postal service providers to adjust price
na penyedia layanan pos milik pemerintah atau publik me- mechanism to make it more affordable. Admail Post develop-
nyesuaikan mekanisme harga agar lebih terjangkau. ment is one of the investment draft that can run the post indus-
try for being convergence with digital community lifestyle.

Tinjauan Perkembangan PT Pos Indonesia (Persero) Review of the Development of PT Pos Indonesia (Persero) in
dalam Konteks Organisasi Industri the Context of Industrial Organization

Perubahan zaman dan perkembangan teknologi tentu mem- Global changes and technological developments naturally af-
pengaruhi jatuh bangunnya industri pos di tanah air. Jasa pos fect the postal industry in Indonesia. The postal service which is
yang bercirikan pengantaran surat bagi komunikasi antar pen- characterized by the delivery of mail for the communication be-
duduk tersubstitusi secara sempurna oleh layanan SMS dan e- tween inhabitants are perfectly substituted by SMS and e-mail.
mail. Demikian pula terjadi pada bisnis logistik modern dewasa Similarly happens to the modern logistics businesses nowadays
ini yang semakin maju dengan dilengkapi teknologi informasi are increasingly equipped with advanced information and com-
dan komunikasi. Para operator industri pos di seluruh dunia munication technologies. The operators of the postal industry
menyadari bahwa dewasa ini adalah era konektivitas logistik, worldwide are aware that nowadays is the logistics connectivity,
sementara bisnis surat telah menjadi sunset industry. while the business mail has become a sunset industry.

Premis tersebut kiranya hampir betul jika melihat awal-awal The premise is almost correct if it was the early development of
berkembangnya teknologi informasi dan komunikasi yang telah information and communication technology that has replaced
menggantikan layanan suratpos individual. Selama lebih dari mail service individually. For more than a decade ago PT Pos
satu dasawarsa yang lalu PT Pos Indonesia (Persero) mengala- Indonesia (Persero) experienced a sharp decrease in production
mi penurunan volume produksi yang tajam. Perusahaan terus volume. The company continued to suffer losses in its financial
menerus mengalami kerugian dalam capaian kinerja keuan- performance since 2003 and almost went Bankrupt in the pe-
gannya sejak tahun 2003 dan nyaris bangkrut di periode antara riod between 2004 and 2008. There are further choices is simply
tahun 2004 hingga 2008. Pilihan yang ada selanjutnya hanyalah whether PT Pos Indonesia (Persero) would let himself sink into
apakah PT Pos Indonesia (Persero) akan membiarkan dirinya the era of technological advancement and unable to enter the
tenggelam dalam era kemajuan teknologi dan tidak mampu era of logistics connectivity or choose to dare doing revitalizing
memasuki era konektivitas logistik ataukah perusahaan memil- and transforming itself in line with advances in technology and
ih untuk berani melakukan revitalisasi dan mentransformasi- logistics connectivity entered the era by building new compe-
kan dirinya sejalan dengan kemajuan teknologi dan memasuki tencies.
era konektivitas logistik dengan membangun kompetensi baru.
Jika pilihan kedua yang diambil tentu memiliki konsekuensi

90
bahwa manajemen PT Pos Indonesia (Persero) harus meng- If the second option were taken, it naturally has consequences
gabungkan dua landasan utama, yakni leadership yang kuat that PT Pos Indonesia (Persero) management must combine
dan jiwa entrepreneurship, terutama di kalangan pimpinannya. two main runways, namely a strong leadership and the spir-
Hal ini merupakan prasyarat dalam membangun kompetensi it of entrepreneurship, especially among its leaders. It was a
baru yang diperlukan dalam menghadapi era konektivitas logis- prerequisites in building new competencies needed in dealing
tik yang ditandai dengan kemajuan information and communi- with the logistics connectivity that is marked with the progress
cation technology (ICT). Leadership yang kuat diperlukan untuk of information and communication technology (ICT). A strong
memberikan directions kepada para karyawan perusahaan ke Leadership is needed to give directions to the employees of
arah visi baru, meyakinkannya bahwa visi tersebut bernilai dan the company towards new vision, assures them that the vision
dapat dicapai perusahaan, serta mampu memotivasi para kary- is valuable and being able to motivate its employees to make
awan untuk melakukan perubahan. Sedangkan jiwa entrepre- changes. While the spirit of entrepreneurship is needed by all
neurship diperlukan oleh seluruh karyawan perusahaan dari employees of the company of all the level to be able to make
semua levelnya untuk mampu melakukan terobosan-terobosan breakthroughs in new business to suit the changing times and
bisnis baru yang sesuai dengan perubahan zaman serta be- dared to take the decision to undertake revitalization, turn-
rani mengambil keputusan untuk melakukan revitalisasi, turn- around, and transform.
around, dan bertransformasi.

Revitalisasi dan transformasi PT Pos Indonesia (Persero) tidak PT Pos Indonesia (Persero) transformation and revitalization is
saja bertujuan untuk menjaga going concern perusahaan, men- not only aims to keep going concern the company, but making
jadikannya sebagai perusahaan yang bernilai, menguntungkan, it an affordable, profitable and reputable company that is grow
bereputasi baik serta tumbuh dan berkembang di masa depan. and grow in the future. It is imperative to perform the transfor-
Keharusan melakukan revitalisasi dan transformasi sebagai ba- mation and revitalization as part of blueprint corporate strategy
gian dari blueprint strategi manajemen perusahaan didorong which is driven by the development of information and com-
oleh perkembangan teknologi informasi dan komunikasi, ter- munication technology, changes in the business environment
jadinya perubahan lingkungan bisnis dan persaingan yang se- and the increasingly keen competition and change of paradigm
makin tajam dan perubahan paradigma masyarakat terhadap of society against the need for speed of service. This gives rise
perlunya kecepatan layanan. Hal ini menimbulkan cara berfikir to a way of thinking and the stages of transformation in the fol-
dan tahapan transformasi dengan urutan sebagai berikut: lowing order:

1
Pada awalnya PT Pos Indonesia (Persero) maju dan First, PT Pos Indonesia (Persero) was initially developed and de-
berkembang berbasis pada resource-based manage- veloping based on resource-based management, which is based
ment, yaitu bertumpu pada sumberdaya utama yang on the primary resources that belong to the post offices spread
dimilikinya yakni kantor-kantor pos yang tersebar di seluruh across the land and the delivery-post man that is ready to do
tanah air dan para pengantar pos yang siap melakukan de- the delivery of letters, parcels and money (weselpos). The com-

91
livery kiriman surat, paket dan uang (weselpos). Kompetensi pany’s basic competency is collecting and delivery of mail and
dasar perusahaan yang dikelola manajemen adalah collecting parcel managed by post office’s counters that spread across the
dan delivery kiriman surat dan paket melalui loket-loket yang post offices as well as a large number of the delivery-post man
tersebar di seluruh kantor pos serta banyaknya para pengantar that are ready to do the tasks.
yang siap mengerjakan tugas tersebut.

2
Terjadinya penurunan volume surat individual secara Second, the individual mail volume decline drastically due
drastis karena kemajuan teknologi telah mengharus- to the advancement of technology which has necessitated to
kan kompetensi dasar perusahaan dirubah (change) change the basic competence of the company and transformed
dan ditransformasikan dari kompetensi collecting dan delivery the competence of collecting and delivery of letters and parcel
surat dan paket menjadi kompetensi konektivitas dan logistik to be competency-based of logistics and connectivity based on
yang berbasis corporate customers dan business industry. Den- corporate customers and business industry. In other words, PT
gan kata lain, PT Pos Indonesia (Persero) maju dan berkem- Pos Indonesia (Persero) developed and developing should be
bang di samping berbasis resource-based dari kantor-kantor in addition to resource-based are to be interoperable with the
pos yang ada harus dilengkapi pula dengan competency-based competency-based management, which is based on the ability
management, yaitu bertumpu pada kemampuan melakukan to do business outside of mail and parcel to optimalized its as-
bisnis di luar surat dan paket untuk mengoptimalisasikan aset- sets to make it more valuable.
asetnya agar lebih bernilai.

3
Competency-based yang dibutuhkan dalam era Third, competency-based needs in an era of logistics connectiv-
konektivitas logistik dewasa ini adalah kemampuan ity is the ability to manage post offices as a distribution network
mengelola kantor-kantor pos sebagai sebuah jarin- were valued, trusted and can be utilized by economic players
gan distribusi (distribution network) yang bernilai, terpercaya in the country in order to conduct its business. Change imple-
dan dapat dimanfaatkan bagi para pelaku ekonomi di tanah mented is to make the post offices not only as a physical net-
air guna melakukan usahanya. Change yang harus dilakukan work (connected via a fleet of transport), but also as a virtual
adalah menjadikan kantor-kantor pos tidak saja sebagai jarin- network (linked to on line) so it can be used to develop finan-
gan fisik (yang dihubungkan melaui armada transportasi), na- cial transaction services such as remittance, bill payment, fund
mun juga sebagai jaringan virtual (yang terhubung secara on distribution, and Bank channelling, as well as logistics services,
line) sehingga dapat digunakan untuk mengembangkan jasa- retail, and property, as well as e-Commerce.
jasa transaksi keuangan seperti remittance, bill payment, fund
distribution, dan Bank channelling, serta jasa-jasa logistik, re-
tail, dan property, disamping e-Commerce.

4
integrasi dari resource-based dan competency-based Fourthly, integration of resource-based and competency-based
PT Pos Indonesia (Persero) sebagai perusahaan jar- of PT Pos Indonesia (Persero) as the distribution network com-
ingan distribusi bertujuan agar perusahaan memiliki pany has been aiming to be a company which has distinctive
distinctive competencies yang khas dan unik serta memiliki competencies that is the special and unique one and has the
keunggulan dalam menyelenggarakan bisnis mail, logistik, dan advantage in organizing business mail, logistics, and financial
transaksi keuangan terutama bagi corporate customers dan transactions especially for corporate customers and business
business industry. Competency-based para karyawan PT Pos industry. Competency-based employees of PT Pos Indonesia
Indonesia (Persero) difokuskan agar memiliki superioritas atau (Persero) is focused in order to have superiority or advantage
keunggulan dalam hal proses, efisiensi, efektivitas, serta cus- in terms of process, efficiency, effectiveness, and customer re-
tomer responsiveness atau kepuasan pelanggan dalam men- sponsiveness or customer satisfaction in distribution network
jalankan bisnis jaringan distribusi. Inilah yang dimaksud den- business. This is what is meant by distinctive competency of PT
gan distinctive competency PT Pos Indonesia (Persero). Pos Indonesia (Persero).

5
Dengan kompetensi baru yang dibangunnya maka PT Fifth, with the new building of competence then PT Pos Indo-
Pos Indonesia (Persero) bertransformasi dari peru- nesia (Persero) transformed from a courier company into the
sahaan kurir (courier company) menjadi perusahaan distribution network (network company). Implications of PT Pos
jaringan (network company). Implikasi PT Pos Indonesia (Per- Indonesia (Persero) as a network company is the creation of a
sero) sebagai network company adalah dibentuknya berbagai variety of differentiation of products and new lines of business
diferensiasi produk dan lini bisnis baru sejalan dengan kom- in line with the building of competencies. The company’s strate-
petensi yang dibangunnya. Perencanaan strategis perusahaan gic planning for the next five years (2014-2018) has charted the

92
selama lima tahun ke depan (2014-2018) telah memetakan roadmap for the integration of results achievement targets for
roadmap target pencapaian hasil integrasi resource-based dan resource-based and competency-based and strategic measures
competency-based ini beserta langkah-langkah strategik dan and programmes of work.
program-program kerjanya.

PT Pos Indonesia (Persero) mengembangkan kompetensi den- PT Pos Indonesia (Persero) to develop competence with activi-
gan kegiatan yang bertumpu kepada tiga bisnis intinya yaitu ties which, relying on three core business of mail delivery and
layanan pengiriman surat dan paket, logistik, dan jasa keuan- parcel services, logistics, and financial services. In 2015, letters
gan. Pada tahun 2015, pendapatan bisnis surat dan paket and packages business income accounted for 59.17%, 4.74%
berkontribusi sebesar 59,17%, logistik sebesar 4,74%, dan jasa logistics, and financial services by 28.51% to 92.42% mengon-
keuangan sebesar 28,51% sehingga ketiganya mengontribusikan tribusikan three total operating revenues of PT Pos Indonesia
92,42% total pendapatan usaha PT Pos Indonesia (Persero). Di (Persero). In the future, through the distribution and extent of
masa depan, melalui sebaran dan luasnya jaringan yang dimil- the network owned by PT Pos Indonesia (Persero) will utilize
iki, PT Pos Indonesia (Persero) akan memanfaatkan jaringan these networks to develop overall business portfolio so that PT
tersebut untuk mengembangkan keseluruhan portofolio bisnis- Pos Indonesia (Persero) is not only the organizer of letters and
nya sehingga PT Pos Indonesia (Persero) tidak hanya menjadi packages, but is able to transform into a network company that
penyelenggara surat dan paket, tetapi mampu bertransformasi is reliable and cutting edge. In 2015 through the strengthening
menjadi network company yang andal dan terdepan. Di tahun of the distribution network and market development, PT Pos In-
2015 ini melalui penguatan jaringan distribusi dan pengemban- donesia (Persero) reserved it for his new vision as a company
gan pasar tersebut PT Pos Indonesia (Persero) mencanangkan- towards a post that can be trusted by the community.
nya untuk menuju visi barunya sebagai perusahaan pos yang
dapat dipercaya oleh masyarakat.

PT Pos Indonesia (Persero) mengembang- PT Pos Indonesia (Persero) to develop competence with
kan kompetensi dengan kegiatan yang activities which, relying on three core business of mail
bertumpu kepada tiga bisnis intinya yaitu delivery and parcel services, logistics, and financial ser-
layanan pengiriman surat dan paket, logis- vices.
tik, dan jasa keuangan.

93
TINJAUAN PEMASARAN DAN PANGSA PASAR
MARKET REVIEW & MARKET SHARE

Surat dan Paket Mail and Parcel

Sesuai dengan kajian IBIS World, industri pos untuk layanan According to the study of IBIS World, postal mail service industry
surat di Indonesia mengalami pertumbuhan sejak tahun 2009 in Indonesia experienced growth from 2009 to 2013, amounting
hingga 2013, yaitu Rp11,1T pada tahun 2009 dan mencapai Rp to Rp 11.1 Trillion in 2009 and reached Rp 11.7 Trillion in 2013. The
11,7T pada tahun 2013. Kontribusi dan pertumbuhan terbesar biggest growth and contribution during the period 2009-2013
selama kurun waktu 2009-2013 berasal dari surat korporat ke- is derived from corporate to individuals letters (business-to-
pada individu (business to consumer-B2C). Saat ini, penyedia consumer-B2C). Currently, the mail and parcel delivery service
layanan pengiriman surat dan paket di Indonesia terdiri dari providers in Indonesia consists of approximately 3,400 compa-
sekitar 3.400 perusahaan dengan mayoritas pangsa pasar di- nies with majority market share held by 3 major players, namely
kuasi oleh 3 pemain utama, yaitu Tiki, PT Pos Indonesia (Perse- PT Pos Indonesia (Persero), Tiki and Tiki JNE. In this case, the
ro), dan Tiki JNE. Dalam hal ini, mayoritas kegiatan pengiriman majority of mail and packages delivery activities are in the area
surat dan paket berada di area Jawa dan area tersebut dikuasai of Java and that area controlled by private courier companies.
oleh jasa titipan swasta. Di bawah ini merupakan potret pangsa The following are portraits of the market share of the mail and
pasar para penyedia layanan surat dan paket di Indonesia se- parcel service provider in Indonesia during 2013.
lama 2013.

Logistik
Logistik

Potensi logistik di Indonesia sebenarnya jauh lebih besar dari Logistics potential in Indonesia is actually much larger than US
US$ 33,34 miliar karena ada kegiatan logistik yang tersembunyi, $ 33.34 billion for logistics activities hidden there, due to the
akibat adanya sektor-sektor industri yang melayani jasa angku- industrial sectors that serve their own transportation services
tan dan distribusi sendiri. Estimasi potensi logistik tersembunyi and distribution. Estimation of the potential hidden logistics,
ini belum termasuk aktivitas illegal logging, illegal fishing dan not including illegal logging, illegal fishing and trading.
trading.

94
Dengan asumsi kontribusi sektor logistik yang tersembunyai Assuming the logistics sector contribution tersembunyai by an
sebesar ratarata 24% per sektor dari kontribusinya terhadap GDP, average 24% per sector of its contribution to GDP, the potential
maka potensi pasar logistik Indonesia adalah sebagai berikut: of Indonesia’s logistics market is as follows:
PERMASALAHAN INDONESIA Tingginya biaya logistik juga mem- INDONESIA ISSUES high cost of logistics also weaken the com-
perlemah daya saing hampir semua komoditi yang dipoduksi petitiveness of almost all commodities dipoduksi Indonesia
Indonesia karena sektor logistik menghadapi banyak perma- because of the logistics sector faces many problems, among
salahan, antara lain sebagai berikut: others, as follows:

a) Masalah komoditas. a) The issue of commodities.


b) Infrastruktur. b) Infrastructure.
c) Pelaku dan penyedia jasa logistik. c) Actors and logistics services provider.
d) Sumber daya manusia. d) Human resources.
e) Teknologi informasi dan komunikasi. e) Information and communication technologies.
f) Regulasi. f ) Regulation.
g) Kelembagaan. g) Institutional.

Sumber/Source : ALFI

95
Jasa Keuangan
Remitansi Masuk ke Indonesia
Financial Service
Remmitance Received to Indonesia
Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang ditandai dengan pen-
ingkatan pendapatan per kapita merupakan pendorong tingkat
permintaan terhadap produk-produk bisnis jasa keuangan.
Pertumbuhan bisnis jasa keuangan di segmen produk remitansi
secara internasional dan domestik didorong oleh tingkat per-
tumbuhan jumlah Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di luar negeri.

Arus masuk remitansi ke Indonesia pada tahun 2015 telah men-


capai US$ 8,6M dengan pertumbuhan rata-rata sebesar 21% se-
jak tahun 2000. Didukung oleh pertumbuhan ekonomi global,
pasar remitansi diperkirakan akan terus berkembang.

Pertumbuhan segmen produk Pos Pay (SOPP) yang ditawarkan PT


Pos Indonesia (Persero) didukung oleh tingkat pertumbuhan dua
industri yang menjadi pendorong utama segmen produk ini, yaitu
subscription-based industry dan financing industry. Pertumbu-
han subscription industry dapat dilihat dari jumlah kepemilikan
kartu kredit di Indonesia yang telah mencapai 16 juta dengan per-
tumbuhan rata-rata 5,54% dari tahun 2009 hingga 2015.

Indonesia’s economic growth which is characterized by an


increase in income per capita is driving the level of demand for
the products of the financial services business. The growth of the
financial services business in the segment of remittance products
internationally and domestically is driven by the growth rate of the
number of Indonesia’s labor (TKI) abroad.

Remittance inflows to Indonesia in 2015 had reached US $8,6Billion


with average growth of 21% since 2000. Powered by global economic
growth, the remittance market is expected to continue to expand.

Growth of the Pos Pay products segment (SOPP) offered PT Pos


Indonesia (Persero) bolstered by the growth rate of the two in-
dustries that became a major force in this product segment,
which is subscription-based industry and financing industry.
Subscription growth industry can be seen from the number of
credit card ownership in Indonesia which has reached 16 million
with an average growth of 5,54% from 2009 to 2015.

Tahun Jumlah kartu Jumlah transaksi nilai trx (Rp juta)


Year Cards Transactions Trx. Value (Rp million)
2009 12.295.259 177.817.542 132.651.567
2010 13.574.673 194.675.233 158.687.057
2011 14.785.382 205.303.560 178.160.763
2012 14.817.168 217.956.183 197.558.986
2013 15.091.684 235.695.969 219.026.985
2014 16.043.347 250.543.218 250.177.517
2015 16.863.842 274.719.267 273.141.964
Source : Asosiasi Kartu Kredit Indonesia (AKKI)

96
Untuk keseluruhan produk jasa keuangan yang dimiliki PT Pos For the whole financial services products owned by PT Pos
Indonesia (Persero), keunggulan yang dimiliki PT Pos Indonesia Indonesia (Persero), the advantage of Pos lies in the network
(Persero) terletak pada jaringan yang tersebar di seluruh Indo- which are scattered throughout Indonesia and the relatively
nesia dan penetapan tarif yang relatif rendah. low rate setting.

Market Share Pembayaran Listrik

TEMPAT PEMBAYARAN LISTRIK MARKET SHARE


Kantor Pos 50.11%
Langsung ke instansi terkait 18.01%
Agen Resmi 7.19%
Bank 7.70%
ATM Bank 7.16%
Indomaret 5.13%
Alfamaret 4.02%
Akses 0.17%
Lawson 0.23%
E-Banking 0.29%

Source : Riset Kepuasan Pelanggan Terhadap Produk Jasa Keuangan Tahun 2015

Ritel Retail

Pertumbuhan bisnis ritel akan mengalami peningkatan seir- Growth in retail business will increase in line with the growth
ing dengan pertumbuhan jumlah populasi dan pertumbuhan in population and the growth rate of the economy. According
tingkat perekonomian masyarakat. Menurut Business Monitor to Business Monitor International (BMI), the retail industry will
International (BMI), industri ritel akan tumbuh dengan rata-rata grow by an average of 11.4% each year until 2016.
11,4% setiap tahun hingga 2016.

Tren pertumbuhan bisnis ritel juga diikuti oleh pergeseran Retail business growth trend is also followed by a shift in the
channel penjualan ritel. Saat ini di Indonesia, penjualan ritel retail sales channel. Currently in Indonesia, retail sales of the
dari pasar tradisional masih mendominasi dengan mencapai traditional market is still dominated by achieving 77% of the to-
77% dari total penjualan pasar ritel Indonesia. Akan tetapi meski tal sales of the Indonesian retail market. But while traditional
pasar tradisional masih mendominasi pasar ritel, jumlah pasar markets still dominate the retail market, the number of tradi-
tradisional mengalami penurunan seiring penetrasi pasar yang tional markets decrease with high market penetration by super-
tinggi oleh supermarket dan minimarket pada tingkat area ru- markets and minimarkets at the level of rural area. In 2018, an
ral. Pada tahun 2018, diperkirakan kontribusi pasar tradisional estimated contribution of traditional markets decreased to 58%
menurun menjadi 58% dari total penjualan ritel di Indonesia. of total retail sales in Indonesia.

Di Indonesia, pelaku bisnis utama minimarket antara lain ialah In Indonesia, the main business among others are Alfamart
Alfamart dan Indomaret, yang merupakan dua pemegang pang- minimarket and Indomaret, which are the two largest market
sa pasar terbesar minimarket di Indonesia. share holder minimarket in Indonesia.

Gambar di atas memproyeksikan bahwa Alfamart memiliki The above picture is projecting that Alfamart has a market share
pangsa pasar sebesar 44,97% dengan jumlah outlet lebih dari of 44.97% with an outlet at more than 10,300 outlets across Indo-
10.300 outlet di seluruh Indonesia, sedangkan Indomaret sebe- nesia, while Indomaret amounted to 49.27% ​​with the number of
sar 49.27% dengan jumlah outlet lebih dari 11.285 outlet di selu- outlets of more than 11.285 outlets across Indonesia. Although
ruh Indonesia. Meski jumlah outlet lebih rendah dibandingkan the number of outlets is lower than Indomaret, Retail business
Indomaret, Bisnis ritel di Indonesia secara umum tumbuh in Indonesia in general grew 13% to 15%. However, the economic
13% hingga 15%. Namun, perlambatan ekonomi di tahun slowdown of 2015 made APRINDO cut its growth target to 10% of
2015 ini membuat Aprindo menurunkan target pertumbuhan retail businesses.
bisnis ritel menjadi 10%.

97
Target omzet 2015 adalah Rp 165 triliun dengan
asumsi kenaikan hanya 10% di bandingkan tahun
lalu (Aprindo, 2015). Perkembangan jumlah outlet
Alfamart dan Indomaret juga diekspektasikan terus
Indomaret 11285 49.27% meningkat dengan target masing-masing sekitar
700-800 outlet di seluruh Indonesia. Besarnya pang-
Alfamart 10300 44.97%
sa pasar yang dimiliki oleh keduanya menyebabkan
Circle K 500 2.18% Alfamart dan Indomaret dapat dijadikan PT Pos In-
7-Eleven 189 0.83% donesia (Persero) sebagai mitra usaha pengemban-
gan Post Shop di masa depan.
Yongmart 183 0.80%
Starmart 150 0.65% Tren lain yang mampu berdampak terhadap bisnis
SB Mart 100 0.44% ritel PT Pos Indonesia (Persero) adalah tren dan
peluang bisnis e-commerce. Sesuai dengan karak-
Warung Rajawali 82 0.36%
teristik e-commerce sebagai bisnis yang dilakukan
Sidogiri Minimarket 38 0.17% secara elektronik dan berbasis web, terdapat poten-
Lawson 38 0.17% si pendapatan bisnis ini melalui penawaran space
untuk beriklan di dalam situs.
Fajar 20 0.09%
Padjajaran 20 0.09% Rancangan masa depan aplikasi GaleriPOS akan
Total 22905 100% dikembangkan menjadi POSTshop dan Agen POS
virtual sehingga aplikasi tersebut tidak hanya men-
Sumber: Aprindo (2015) jadi jembatan bagi “business to business” melain-
kan juga „business to customer” dan “customer to
customer”, Sehingga Bisnis Pos Ritel dapat menjadi
Postal Trading House System.

2015 turnover target is Rp 165 trillion, assuming a


gain of just 10% compared to last year (APRINDO,
2015). The number of outlets Alfamart and Indoma-
ret diekspektasikan also continues to increase with
each target around 700-800 outlets across Indone-
sia. The amount of the market share held by both
cause and Indomaret Alfamart can be used as PT
Pos Indonesia (Persero) as business partners the
development of Post Shop in the future.

Another trend is able to impact on the retail busi-


ness of PT Pos Indonesia (Persero) is a trends and
business opportunities in e-commerce. In accor-
dance with the characteristics of e-commerce as a
business that is done electronically and web-based,
there is potential for this business revenues through
offering space to advertise on the site.

The design of future applications will be developed


into POSTshop GaleriPOS and virtual POS agent so
that the application is not only a bridge for “busi-
ness to business” but also “business to customer”
and “customer to customer”. So that can be a Retail
Business Post Postal Trading House System.

98
TINJAUAN OPERASI PER SEGMEN USAHA
OPERATIONAL REVIEW PER BUSINESS SEGMENT

Segmen Usaha di dalam PT Pos Indonesia (Persero) terdiri dari Business segment in PT Pos Indonesia (Persero) consists of mail
layanan pengiriman surat dan paket, jasa keuangan, ritel, prop- and parcel delivery services, financial services, retail, property,
erti, dan anak-anak perusahaan yaitu PT Pos Logistik Indonesia and subsidiaries namely PT Pos Logistik Indonesia and PT Bhak-
dan PT Bhakti Wasantara Net (BWN). ti Wasantara Net (BWN).

Suratpos Mail Service

Rata-rata pencapaian target produksi bisnis Suratpos adalah The average production target businesses Postal Mail is 19.97%
19,97% dari RKAP 2015 dengan pertumbuhan minus sebesar of the CBP 2015 with a negative growth of 65.09% compared with
65,09% bila dibandingkan dengan realisasi tahun 2014. the realization in 2014.

Pencapaian target tertinggi diperoleh dari kiriman surat pos ex- The highest target achievement derived from express letter-
press sebesar 31,34% atau 13.615 ribu pucuk dari target sebesar post items amounting to 31.34% or 13 615 thousand shoots of
43.448 ribu pucuk. Sedangkan pencapaian surat kilat khusus the target of 43 448 thousand shoots. While the achievement of
mencapai 29,21% atau 47.987 ribu pucuk dari target 164.258 ribu special delivery letter reached 29.21% or 47,987 thousand shoots
pucuk. of the target 164 258 thousand shoots.

Pencapaian terendah diperoleh dari kiriman korporat yaitu Obtained from the lowest target corporate items which amount-
sebesar 13,70% atau 38.891 ribu pucuk dari target sebesar ed to 13.70% or 38 891 thousand shoots of the target of 289 836
289.836 ribu pucuk. thousand shoots.

Produksi Surat Pos


Production of Mail

Paketpos Parcel

Rata-rata pencapaian target produksi bisnis Paketpos adalah The average production target Paketpos business is 109.77% with
21,55% dengan pertumbuhan minus 67,72% bila dibandingkan a growth of 14.00% compared with the realization in 2013.
dengan realisasi 2014.
Obtained the highest achievement of the business standard
Pencapaian tertinggi diperoleh dari bisnis Paket Kilat Khusus package of 6.524 thousand pieces or by 136.80% of the target set
sebesar 37,04%atau sebesar 2.056 ribu transaksi dari target at 4,769 thousand pieces. Realization of production in 2014 de-
sebesar 5.551 ribu transaksi dan jika dibandingkan dengan re- creased by 6.41% compared to the year 2013 amounted to 6971
alisasi 2014 produksi paket kilat khusus mengalami penurunan thousand pieces.

99
sebesar 66,33%. Sedangkan realisasi paket standar sebesar Overnight Package in 2014 realized for 6.106 thousand transac-
19,05% atau 2.099 ribu transaksi dari target sebesar 11.018 ribu tran- tions or 192.50% of the target amount was set at 3,172 thousand
saksi dan jika dibandingkan dengan realisasi 2014 sebesar 6.524 transactions.
ribu, produksi paket standar mengalami penurunan sebesar 67,83%.

Produksi Paket Pos


Production of Parcel

Admailpos

Pada tahun 2015, pencapaian target produksi Layanan Korpo-


rat & Admail adalah 46.580 ribu pucuk atau 60,99% dari target
76.378 ribu pucuk. Kondisi ini menurun 65,30% jika dibanding-
kan dengan realisasi 2014 sebesar 134.224 ribu pucuk.

Admailpos

In 2015, the production target Corporate Services & Admail shoots


are 46 580 thousand or 60.99% of the target of 76.378 thousand
shoots. This condition decreased 65.30% when compared with the
realization in 2014 amounted to 134.224 thousand shoots.

Pos Internasional International Post

Rata-rata pencapaian target produksi bisnis Pos Internasional The average production target of International Postal business
adalah 2,74% dengan pencapaian tertinggi paket biasa LN sebe- is 2.74% with the highest achievement LN usual package of 183
sar 183 ribu transaksi atau 145,24% dari target sebesar 126 ribu thousand transactions, or 145.24% of the targets of 126 thousand
dan bila dibandingkan dengan realisasi 2014 sebesar 51 ribu and Compared to the realization in 2014 amounted to 51 thousand
transaksi, produk ini meningkat sebesar 258,82%. Sedangkan transactions, Reviews These products Increased by 258, 82%. While
realisasi paketpos cepat LN hanya tercapai 16,36% dari target the realization of international parcel post express only Achieved
110 ribu transaksi atau 18 ribu transaksi dan menurun 78,31% 16,36 % of the targets of 110 thousand transactions, or 18 thousand
jika dibandingkan dengan realisasi 2014 sebesar 83 ribu trans- transactions and Decreased 78,31% when Compared with the realiza-
aksi. Untuk produk EMS realisasi hanya tercapai 522 ribu trans- tion in 2014 amounted to 83 thousand transactions. For EMS product
aksi atau 1,99% dari target 26.206 ribu transaksi dan mnenurun realization only Reached 522 thousand transactions, or 1.99% of the
95,82% dari realisasi 2014 sebesar 12.497 ribu transaksi. targets of 26.206 thousand transactions and decreased 95.82% of re-
alization in 2014 amounted to 12. 497 thousand transactions.

100
Ritel Ritel

Rata-rata pencapaian target produksi bisnis Ritel adalah On average the production target is 71.58% Retail business. The
71,58%. Meterai tercapai 575,110 ribu keping atau 71,50% dari tar- seal is achieved 575.110 thousand pieces or 71.50% of the target
get 804.305 ribu keping dan menurun 34,16% dari realisasi 2014 of 804.305 thousand pieces and decreased 34.16% of realization
sebesar 873.528 ribu keping. in 2014 amounted to 873.528 thousand pieces.

Sedangkan benda konsinyasi lainnya terealisasi 84,62% dari While other consignment items realized 84.62% of the target of
target sebesar 13 ribu pucuk dan menurun 69,44% dari real- 13 thousand firearms and decreased 69.44% of realization in
isasi 2014 sebesar 36 ribu pucuk. 2014 amounted to 36 thousand items.

Filateli Philately

Rata-rata pencapaian target produksi bisnis Filateli pada tahun The average production target of philately business in 2015
2015 adalah sebesar 378,07%. Untuk prangko filateli tercapai amounted to 378.07%. For philatelic stamps reached by 437.65%
sebesar 437,65% atau 56.536 ribu dari target sebesar 12.918 ribu or 56.536 thousand of the target of 12 918 thousand pieces and
keping dan naik 549,09% dari realisasi 2014 sebesar 8.710 ribu rose 549.09% of realization in 2014 amounted to 8.710 thousand
keping. Sedangkan benda filateli lainnya hanya tercapai 51,40% pieces. While other philatelic items only reached 51.40% from
dari 2.356 ribu set yang ditargetkan atau 1.211 ribu set dan naik 2,356 thousand set of targeted or 1.211 thousand sets and rises
149,69% dari realisasi 2014 sebesar 485 ribu set. 149.69% of realization in 2014 amounted to 485 thousand sets.

101
60.000
56.536

45.000

30.000

15.000

2015

Transfer Uang Transfer of money

Rata-rata pencapaian target produksi layanan Transfer Uang The average production target of Money Transfer service is
adalah 52,59% dan menurun 45,70% dibandingkann dengan 52.59% and 45.70% decline in 2014. Contributions dibandingkann
realisasi 2014. Kontribusi capaian terbanyak dari layanan west- with the realization of the achievements of most of western
ern union sebesar 3.733 ribu transaksi atau 120,89% dari target union services amounted to 3.733 thousand transactions, or
RKAP 2015 dan naik 3,98% dari realisasi 2014 sebesar 3.590 ribu 120.89% of the target in 2015 and rose 3.98 RKAP % of realization
transaksi. Sedangkan weselpos prima tercapai 58,30% dari tar- in 2014 amounted to 3,590 thousand transactions. While prima
get 849 ribu transaksi dan weselpos instan tercapai 53,59% dari weselpos reached 58.30% of the target of 849 thousand transac-
RKAP 2015. tions and instant weselpos reached 53.59% of CBP, 2015.

Remitansi
Remittance

102
Pospay Pospay

Rata-rata pencapaian target produksi Pos pay adalah 25,14% The average production target Pospay is 25.14% and decreased
dan menurun 46,27% jika dibandingkan dengan realisasi 46.27% when compared to 2014. The realization of the highest
2014. Capaian tertinggi diraih oleh setoran PLN sebesar achievement attained by PLN deposits amounted to 45.71% or
45,71% atau 45.541 ribu transaksi dari target 99.634 ribu tran- 45.541 thousand transactions of the targeted 99.634 thousand
saksi dan turun 46,49% dari realisasi 2014. Sedangkan layanan transactions and down 46.49% of 2014. the realization of god Ta-
tabanas batara yang mencapai 7.223 ribu atau 25,88% dari target banas services that reach 7.223 thousand, or 25.88% of the target
27,908 ribu transaksi dan menurun 71,03% dari realisasi 2014. of 27.908 thousand transactions and decreased 71.03% from 2014.
Realisasi setoran PDAM tercapai 24,62% dari target 33,557 ribu Actual realization taps deposits reached 24.62% of the target of
transaksi dan menurun 48,91% dari realisasi 2014. Realisasi 33.557 thousand transactions and decreased 48.91 % of realiza-
angsuran perbankan tercapai 17,69% dari target sebesar 200,841 tion of 2014. Actual banking installments reached 17.69% of the
ribu transaksi dan menurun 22,22% dari realisasi 2014 sebesar target of 200.841 thousand transactions and decreased 22.22% of
45,671 ribu transaksi. realization in 2014 amounted to 45.671 thousand transactions.

Pospay
Pospay

103
TINJAUAN KINERJA KEUANGAN
REVIEW OF FINANCIAL PERFORMANCE

Laba Rugi Komprehensif Comprehensive Income Statement

Dalam Milyar Rupiah In Billion IDR

RKAP 2015 2015 2014 PENCAPAIAN GROWTH

Pendapatan Bersih 5546.28 4568.57 4360.55 82.37% 4.77%


Beban Pokok Layanan (3995.18) (3569.48) (3285.75) 89.34% 8.64%
Laba Kotor 1551.11 999.09 1074.80 64.41% (7.04%)
Beban Usaha -
Pemasaran (53.92) (81.60) (93.65) 151.32% (12.87%)
Umum dan administrasi (1050.93) (904.10) (739.15) 86.03% 2231.00%
Jumlah beban usaha (1104.85) (985.69) (832.81) 89.22% 18.36%
Pendapatan lain-lain 0.00 44.70 42.42 - 5.36%
Beban lain-lain (10.10) (17.21) (18.92) 170.41% (9.05%)
Laba Usaha 436.16 40.88 265.49 9.37% (84.60%)
Pendapatan keuangan 44.14 24.31 32.52 55.08% 25.23%
Bagian Laba Entitas Asosiasi 0.00 4.93 - -
Beban keuangan (75.24) (51.51) 25.49 68.46% 102.06%
LABA SEBELUM MANFAAT (BEBAN) PAJAK PENGHASILAN 405.06 18.62 272.52 4.60% (93.17%)
MANFAAT (BEBAN) PAJAK PENGHASILAN -
Kini (33.67) (6.36) (67.60) 18.90% (90.59%)
Tangguhan (43.89) 17.74 8.22 40.41% 115.88%
Beban pajak penghasilan-bersih (77.56) 11.38 (59.38) (14.67%) 119.16%
Laba Bersih 327.49 29.99 213.13 9.16% (85.93%)
LABA (RUGI) KOMPREHENSIF LAIN (1.21) (47.95) 359.81 3949.48% (113.33%)
LABA (RUGI) PENDAPATAN KOMPREHENSIF BERSIH 326.28 (17.96) 572.95 (5.50%) (103.13%)

Publikasi Pembayaran Pajak Publication of Tax Payment

JENIS PAJAK TAHUN


NO
KIND of TAX YEAR

    2011 2012 2013 2014 2015

1. PPh Pasal 4 ayat (2) 1.384.037.675 2.928.961.629 2.867.401.116 4,830,132,024 4.166.121.426


2. PPh Pasal 21 38.770.771.500 48.445.945.796 49.798.551.833 62,112,250,300 72.877.948.675
3. PPh Pasal 23 4.620.741.525 1.739.969.188 10.634.288.769 8,891,608,465 7.621.123.039
4. PPh Pasal 25 20.178.227.979 58.411.486.500 43.955.729.064 51,753,440,496 64.851.342.918
5. PPN 59.713.225.651 51.718.142.597 63.152.894.816 52,625,826,824 49.923.515.870
6. PPN-WAPU - - 49.672.382.497 44,391,804,421 46.956.472.391
7. PBB 8.114.647.764 6.651.892.649 7.159.899.054 8,816,982,798 9.093.608.523

8. Pajak Lainnya (Pajak 2.041.190.974 4.098.235.095 4.873.363.424 44,127,146 412.571.479


Daerah)
  JUMLAH / TOTAL 134.822.843.068 173.994.633.454 232.114.510.573 228,636,040,450 255.902.704.303

104
IKHTISAR PENDAPATAN DAN BIAYA 2015
SUMMARY OF REVENUE AND EXPENSES 2015

Kinerja Pendapatan 2015 Income Performance 2015

Pendapatan usaha PT Pos Indonesia (Persero) pada tahun 2015 The operating revenues of PT Pos Indonesia (Persero) in 2015
mencapai sebesar Rp 4.568,57 Milyar atau 82,37% dari RKAP ta- reached Rp 4568.57 billion or 82.37% of RKAP 2015 amounted to
hun 2015 sebesar Rp 5.546,28 Milyar. Pencapaian pendapatan Rp 5546.28 billion. Achievement of 2015 revenues increased by
usaha tahun 2015 ini mengalami kenaikan sebesar 4,77% jika 4.77% compared with the realization in 2014 amounted to US $
dibandingkan dengan realisasi tahun 2014 sebesar Rp 4.360,55 4360.55 billion.
Milyar.

Gambaran realisasi pendapatan usaha tahun 2015 secara lebih Overview realization of revenues in 2015 can be explained in
rinci dapat dijelaskan sebagai berikut: more detail as follows:

Pendapatan Suratpos dan Paketpos Postal Mail and Parcel Revenue

Pendapatan surat dan paket 2015 terealisasi sebesar Rp 2.703,54 Revenue letters and packages in 2015 realized for Rp 2703.54
Milyar atau 86,60% dari target RKAP 2015 sebesar Rp 3.121,84 dan billion or 86.60% of the target of Rp 3121.84 RKAP 2015 and an
mengalami kenaikan sebesar 10,11% bila dibandingkan realisasi increase of 10.11% when compared to the realization in 2014 of
tahun 2014 sebesar Rp 2.455,84 Milyar Rp 2455.84 billion
Tidak tercapainya pendapatan surat dan paket atas RKAP Failure to achieve the revenue letters and packages on CBP in
2015 disebabkan beberapa hal: 2015 due to several things:
a. Adanya permintaan diskon oleh pelanggan yang belum bisa a. The existence of demand discount by customers who can
diakomodasi oleh peraturan perusahaan. not be accommodated by the company regulations.
b. Adanya penyesuaian Standar Operating Procedure (SOP) b. The adjustment of Standard Operating Procedure (SOP) on-
kiriman online beberapa mitra yang diselesaikan. line submission of completed several partners.
c. Layanan baru Paketpos Jumbo belum tersosialisasikan c. The new service Paketpos Jumbo has not been socialized
dengan baik ke pelanggan. properly to customers.
d. Tarif EMS sebagian besar masih lebih mahal dibandingkan d. Rates EMS is still largely more expensive than competitors’
tarif pesaing sehingga hanya destinasi tertentu yang digu- rates so that only certain destinations that are used by cus-
nakan oleh pelanggan. tomers.

105
Jasa Keuangan Financial services

Pendapatan jasa keuangan 2015 sebesar Rp 1.302,78 Milyar atau Financial services revenue in 2015 amounted to Rp 1302.78 bil-
78,16% dari target RKAP tahun 2015 sebesar Rp1.666,83 Milyar. lion or 78.16% of the target RKAP 2015 amounted Rp1.666,83 bil-
Secara akumulasi, realisasi tahun 2015 mengalami penurunan lion. Cumulatively, the realization of 2015 decreased by 8.08%
sebesar 8,08% jika dibandingkan realisasi tahun 2014 sebesar when compared to the realization in 2014 of Rp 1417.35 billion.
Rp 1.417,35 Milyar. Kenaikan pendapatan hanya terjadi pada be- The increase in revenues only occurs in some revenues include
berapa pendapatan diantaranya Pendapatan Giro, Bank Chan- revenues Giro, Bank Channelling, Weselpos Partnership DN,
nelling, Weselpos Kemitraan DN, Weselpos Kemitraan DN lain- other DN Weselpos Partnership and Western Union. Increase in
nya serta Western Union. Kenaikan Pendapatan Giro dan Bank Revenues and Bank Giro Channeling due to increases in com-
Channeling disebabkan oleh kenaikan imbal jasa /fee atas pensation / fee on the transaction considering the production
transaksi mengingat produksi atas layanan tersebut mengalami of that service has decreased. While the increase in revenue We-
penurunan. Sedangkan kenaikan pendapatan Weselpos kemi- selpos partnership DN, DN Partnership Weselpos more followed
traan DN, Weselpos Kemitraan DN lainnya diikuti oleh kenaikan by an increase in production mainly service Weselpos Instant
produksi terutama layanan Weselpos Instan Cash to Account Cash to Account which was launched in July 2015.
yang di-launching Juli 2015.

Sedangkan penurunan pendapatan layanan jasa keuangan While the decline in revenue for financial services due to several
disebabkan beberapa hal: things:
a. Semakin banyaknya kompetitor/perusahaan yang bergerak
dalam bisnis pengiriman uang, sehingga pelanggan mem- a. The number of competitors / company engaged in the busi-
punyai alternatif tempat/cara mengirimkan uang. ness of sending money, so customers have an alternative
b. Gerakan Non Tunai telah menurunkan minat masyarakat place / way of sending money.
dalam transaksi berbasis kas (Cash to Cash) sehingga size b. Movement of Non-Cash has reduced the public interest in a
pasar weselpos secara otomatis mengalami penurunan. cash-based transactions (Cash to Cash) so that the market
c. Implementasi Undang-Undang Transfer Dana No.3 Tahun size weselpos automatically decreased.
2011, Peraturan Bank Indonesia No.14/23/PBI/2012 Ten- c. Implementation Funds Transfer Act 3 of 2011, Bank Indone-
tang Transfer Dana, Prinsip-prinsip Know Yout Customer sia Regulation No.14 / 23 / PBI / 2012 on Funds Transfer,
(KYC) dan Anti Money Laundry (AML) mempengaruhi pros- Principles yout Know Your Customer (KYC) and Anti Money
es bisnis Weselpos dimana isian yang ada dalam aplikasi Laundry (AML) affects business processes Weselpos where
menjadi lebih banyak sehingga timbul persepsi bahwa lay- the stuffing in the app becomes more so as a perception
anan Weselpos sekarang ribet. that the service Weselpos now complicated.
d. Penurunan jumlah pensiunan yang dibayarkan di Pos Indo- d. Decrease in the number of pensioners paid in Pos Indone-
nesia sebagai akibat mutasi kantor bayar dan mundurnya sia as a result of mutation pay office and the resignation of
usia pensiun retirement age
e. Tumbuhnya pesaing-pesaing sejenis di bidang layanan e. The growth of similar competitors in the field of remittances
kiriman uang baik untuk domestik maupun luar negeri dan services both for domestic as well as overseas and online
pembayaran online (PPOB). payments (PPOB).
f. Penurunan jumlah rerkening Giro Online (GOL) f. The decline in the number of rerkening Giro Online (GOL)
g. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. Nomor 19/ g. Regulation of the Financial Services Authority No. No. 19 /
POJK.03/2014 tentang Layanan Keuangan Tanpa Kantor POJK.03 / 2014 on Financial Services in the Context of Finan-
Dalam Rangka Keuangan Inklusif dimana perbankan dapat cial Office Without Inclusive with banks to provide financial
memberikan layanan keuangan tanpa membuka cabang services without opening a branch (branchless banking) or
(branchless banking) atau dengan sistem keagenan. with the agency system.

Ritel dan Properti Retail and Property

Pendapatan layanan Ritel dan Properti pada tahun 2015 sebesar Retail and Property services revenue in 2015 amounted to Rp
Rp 344,58 Milyar atau 85,91% dari target RKAP tahun 2015 sebesar 344.58 billion or 85.91% of the target RKAP 2015 amounting to Rp
Rp 401,10 Milyar jika dibandingkan dengan realisasi tahun 2014 401.10 billion compared to the realization in 2014 amounted to
sebesar 285,23 Milyar atau mengalami kenaikan 20,75%. 285.23 billion or increased 20.75%.
Seluruh pendapatan ritel dan properti mengalami kenaikan, na- The entire retail revenues and property have increased, but the
mun kenaikan terbesar dari pendapatan benda konsinyasi sebe- biggest increase of revenues by 25.67% consigned objects de-
sar 25,67% yang diperoleh dari kenaikan fee meterai dari Rp 394 rived from the increase in stamp fee of Rp 394 becomes 478 or
menjadi 478 atau mengalami kenaikan sebesar 21,31% an increase of 21.31%
Penyebab tidak tercapainya target pendapatan Ritel dan Properti The cause of not achieving the revenue targets Retail and Prop-
disebakan antara lain: erty disebakan among others:

106
a. Menurunnya minat masyarakat terhadap benda filateli. a. The decline in public interest in the philatelic items.
b. Pemanfaatan Properti di regional harus mendapat per- b. The use of property in the region must get approval from
setujuan dari Kantor Pusat sehingga prosesnya lama, aki- the Central Office so that the process is long, due to the
bat tidak adanya pendelegasian kewenangan kepada Di- lack of delegation of authority to the Board of Directors
reksi (sesuai kententuan dalam AD perusahaan). (according the company rules).
c. Pengembangan Properti (investasi internal maupun ke- c. Development Property (internal investment and partner-
mitraan) membutuhkan proses birokrasi dan waktu yang ship) requires a bureaucratic process and a long time so it
lama sehingga tidak dapat menghasilkan pendapatan can not generate income in a short time.
dalam waktu singkat. d. Separation of property asset management division of
d. Pemisahan pengelolaan aset property dari divisi Prop- property to subsidiaries (Property PT Pos Indonesia), this
erti kepada anak perusahaan (PT Properti Pos Indone- affects the acceptance of the results of the property that
sia), hal ini berdampak kepada penerimaan hasil properti was entered as revenue into revenue holding subsidiaries.
yang tadinya masuk sebagai pendapatan induk menjadi e. Room / land / building iddle available and can be utilized
pendapatan anak perusahaan. partners are not ready to use.
e. Ruangan/lahan/bangunan iddle yang tersedia dan dapat f. Property Development Investment partially still in early
dimanfaatkan mitra tidak siap pakai. stages and construction process of providing physical so
f. Pengembangan Properti Investasi sebagian masih dalam can not generate revenue.
taraf proses pengadaaan dan konstruksi fisik sehingga be- g. Locations of property development by subsidiary property
lum bisa menghasilkan pendapatan. has not been able to generate income for its implementa-
g. Lokasi-lokasi pengembangan properti oleh anak peru- tion by the subsidiary still had to get permission from the
sahaan properti belum dapat menghasilkan pendapatan Ministry of State Enterprises, on the other hand the sub-
karena pelaksanaannya oleh anak perusahaan tetap ha- sidiary is still in the process of consolidation that has not
rus mendapat ijin dari Kementrian BUMN, di pihak lain been able to manage the property Pos in large amounts
anak perusahaan masih dalam proses konsolidasi sehing- (increments).
ga belum mampu mengelola properti Pos dalam jumlah h. any other Division Business Development (MMU, KLG BSM,
banyak (bertahap). the Post Shop, etc.) are making use of the potential sites
h. Pengembangan bisnis Divisi lain (MMU, KLG BSM, Post for Business Property and income derived from such prop-
Shop, dll) banyak memanfaatkan lokasi yang potensial un- erty entered revenue optimization Another division and
tuk Bisnis Properti dan pendapatan yang diperoleh dari does not enter the property income.
optimalisasi properti tersebut masuk pendapatan Divisi i. The existence of restrictions on the type of business and
lain dan tidak masuk pendapatan properti. partners in the utilization of the property include ATM
i. Adanya pembatasan jenis usaha dan mitra dalam peman- rental, restaurant / cafeteria, SME partners, local Kresun
faatan properti antara lain penyewaan ATM, restoran/kan- partners, both the old and new MCC MCC.
tin, mitra UKM, mitra kresun lokal, baik terhadap PKS lama j. The transfer of operational Building Management Graha PT
maupun PKS baru. Pos Indonesia Bandung Property Pos Indonesia this causes
j. Pengalihan operasional Building Management Graha Pos a transfer of income that had been entered into the rev-
Indonesia Bandung kepada PT Pos Properti Indonesia hal enue income of the parent company’s subsidiaries.
ini menyebabkan terjadinya pengalihan pendapatan yang
tadinya masuk pendapatan perusahaan induk menjadi
pendapatan anak perusahaan.

107
Pendapatan Logistik Logistics revenue
Pendapatan Logistik selama tahun 2015 berhasil membukukan Logistics revenue during 2015 booked revenue of Rp 214.72
pendapatan sebesar Rp 214,72 Milyar atau 60,79% dari target sebesar billion or 60.79% of the target of Rp 356.51 billion, compared with
Rp 356,51 Milyar, jika dibandingkan dengan tahun 2014 mengalami ke- 2014 increased by 7.07% from the realization amounted to 202.42
naikan sebesar 7,07% dari realisasi sebesar 202,42 Milyar. billion.

Pendapatan Lainnya Other income


Pendapatan lainnya 2015 sebesar Rp 44,70 Milyar mengalami Other income in 2015 amounted to Rp 44.70 billion an in-
kenaikan 5,36% bila dibandingkan dengan realisasi tahun 2014 crease of 5.36% when compared to the realization in 2014 of
sebesar Rp 42,42 Milyar. Rp 42.42 billion.

Pendapatan Keuangan Financial income


Pendapatan keuangan pada tahun 2015 terealisasi sebesar Rp Financial income realized in 2015 amounted to Rp 24.31 bil-
24,31 Milyar atau 55,08% dari target RKAP tahun 2015 sebesar lion or 55.08% of the target RKAP 2015 amounted to 44.14
44,14 Milyar, mengalami penurunan 25,23% dari realisasi 2014 billion, down 25.23% from the realization in 2014 amounted
sebesar 32,52 Milyar. to 32.52 billion.

Kinerja Beban Tahun 2015 Expense Performance 2015

Anggaran beban 2015 ditetapkan dalam RKAP sebesar 5,185,37 Budget 2015 set out in RKAP burden of 5,185,37 billion alloca-
Milyar dengan alokasi beban pokok layanan sebesar 3.995,18 tion in cost of services amounted to 3995.18 billion (77.05%),
Milyar (77,05%), beban usaha sebesar 1.104,85 Milyar (21,31%), operating expenses amounted to 1104.85 billion (21.31%),
beban lainnya sebesar 10,10 Milyar (0,19%) dan beban keuan- other expense amounted to 10.10 billion ( 0.19%) and finan-
gan sebesar 75,24 (1,45%). Beban pokok layanan (BPL) untuk cial expenses amounted to 75.24 (1.45%). Cost of goods ser-
masing-masing layanan adalah sebagai berikut; realisasi BPL vices (BPL) for each service are as follows; BPL realization
suratpos dan paketpos sebesar 2.193,70 Milyar atau 88,42% dari suratpos and paketpos amounted to 2193.70 billion or 88.42%
RKAP sebesar 2.480,98 milyar dan tumbuh 2,23% dari tahun 2014 of RKAP amounted 2480.98 billion and grew 2.23% from the
sebesar 2.145,82, realisasi BPL jasa keuangan sebesar 548,21 Mi- year 2014 amounted to 2145.82, BPL realization of financial ser-
lyar atau 88,56% dari RKAP sebesar 619,00 dan tumbuh 7,41% vices by 548.21 billion or 88.56% of RKAP at 619.00 and grew
dari realisasi 2014 sebesar 510,37 Milyar, realisasi BPL ritel dan 7.41% from the realization in 2014 amounted to 510.37 billion,
properti sebesar 406,54 atau 89,64 dari RKAP sebesar 453,53 Mi- the realization of BPL and retail properties totaling 406.54 or
lyar atau naik 24,06% dari realisasi 2014 sebesar 327,68, realisasi 89.64 of RKAP of 453.53 billion, up 24.06% from 2014 realization
BPL logistik sebesar 363,5955,21% atau 97,61% dari RKAP sebesar amounted to 327.68, logistics BPL realization of 363,5955,21% or
372,48 Milyar atau tumbuh 47,35% dari realisasi 2014 sebesar 97.61% of RKAP of 372.48 billion, up 47.35% from the realization
246,75 dan realisasi BPL teknologi informasi sebesar 57,45 Milyar in 2014 amounted to 246.75 and information technology BPL
atau 83,03% dari RKAP sebesar 69,19 Milyar atau tumbuh 4,22% realization of 57.45 billion or 83.03% of RKAP of 69.19 billion, up
dari realisasi 2014 sebesar 55,12 Milyar. 4.22% from the realization in 2014 amounted to 55.12 billion.

Sedangkan realisasi beban usaha untuk masing-masing beban Whereas the actual operating expenses for each load is
adalah beban pegawai sebesar 652,47 Milyar atau 79,10% dari personnel expenses amounted to 652.47 billion or 79.10% of
RKAP sebesar 824,86 Milyar atau tumbuh 29,19% dari realisasi RKAP of 824.86 billion, up 29.19% from the realization in 2014
2014 sebesar 505,05 Milyar, realisasi beban operasi sebesar amounted to 505.05 billion, realization of operating expenses
96,01 milyar atau 178,06 dari RKAP sebesar 53,92% dan turun by 96, 01 billion or 178.06 of CBP by 53.92% and down 2.85%
2,85% dari realisasi 2014 sebesar 98,82 Milyar, realisasi beban from the realization in 2014 amounted to 98.82 billion, the real-
administrasi sebesar 18,54 Milyar atau 154,61% dari RKAP sebe- ization of the administrative burden of 18.54 billion or 154.61%
sar 11,99 atau turun 8,31% dari realisasi 2014 sebesar 20,22 Mi- of CBP at 11.99, down 8 , 31% of realization in 2014 amounted
lyar, realisasi beban umum sebesar 92,21 Milyar atau 55,12% to 20.22 billion, the realization of general expenses amounted
dari RKAP sebesar 167.29 Milyar atau naik sebesar 5,45% dari to 92.21 billion or 55.12% of RKAP of 167.29 billion or an increase
realisasi 2014 sebesar 87,44 Milyar dan realisasi beban penyu- of 5.45% from 2014 realization amounted to 87.44 billion and
sutan dan amortisasi sebesar 126,46 Milyar atau 270,30% dari depreciation and realization amortization amounted to 126.46
RKAP sebesar 46,79 Milyar dan naik sebesar 4,28% dari realisasi billion or 270.30% of RKAP of 46.79 billion and rose by 4.28%
2014 sebesar 121,27 Milyar. from the realization in 2014 amounted to 121.27 billion.

Realisasi beban lainnya sebesar 17,21 Milyar atau 170,41% dari Realization of other expenses amounted to 17.21 billion or
RKAP sebesar 10,10 Milyar dan turun 9,05% dari realisasi 2014 170.41% of RKAP 10,10 billion and down 9.05% from the re-
sebesar 18,92 Milyar. Realisasi beban keuangan sebesar 51,51 alization in 2014 amounted to 18.92 billion. Realization of

108
Milyar atau 68,46% dari RKAP sebesar 75,24 Milyar dan naik financial expenses amounted to 51.51 billion or 68.46% of RKAP of
102,06% dari realisasi 2014 sebesar 25,49 Milyar. 75.24 billion and rose 102.06% of realization in 2014 amounted to
25.49 billion.
Sampai dengan akhir tahun 2015 terdapat realisasi kelompok
beban usaha yang melampaui anggaran yang telah ditetapkan As of the end of 2015 there is the realization of the group’s
pada RKAP yaitu: beban operasi sebesar 78,06%, beban ad- operating expenses exceed the budget that has been set at
ministrasi 54,61%, beban penyusutan dan amortisasi sebesar CBP are: operating expenses by 78.06%, 54.61% the adminis-
170,30% dan beban lainnya sebesar 70,41%. trative burden, depreciation and amortization amounted to
170.30% and other expenses by 70, 41%.
Namun jika dibandingkan dengan realisasi 2014, beban admin-
istrasi, beban operasi dan beban lainnya mengalami penurunan However, when compared with the realization in 2014, the
penyerapan yaitu beban administrasi mengalami penurunan administrative burden, operating expenses and other expens-
sebesar 8,31%, beban operasi mengalami penurunan sebesar es decreased absorption, namely the administrative burden
2,85% dan beban lainnya mengalami penurunan sebesar 9,05% has decreased by 8.31%, operating expenses decreased by
sementara beban penyusutan dan amortisasi mengalami ke- 2.85% and other expenses decreased by 9.05% while the load
naikan sebesar 4,28%. depreciation and amortization increased by 4.28%.

Dilihat dengan realisasi tahun 2014 dan realisasi 2015 serta Judging by the realization in 2014 and 2015 as well as the re-
RKAP 2015 pelampauan realisasi keempat beban yaitu beban alization of the CBP 2015 fourth load exceedances realization
adminisrasi, beban operasi, beban penyusutan dan amortisasi that adminisrasi load, operating expenses, depreciation and
serta beban lainnya atas RKAP 2015 disebabkan oleh peneta- amortization and other charges on CBP in 2015 due to the es-
pan RKAP yang terlalu kecil sebagai akibat dari efisiensi. Hal ini tablishment of CBP are too small as a result of efficiency. This
terlihat dari trend kenaikan realisasi 2014 dan 2015 jika diband- is evident from the upward trend of the realization in 2014
ingkan dengan penetapan RKAP 2015. and 2015 when compared with the determination of CBP, 2015.

KONTRI-
URAIAN RKAP 2015 2015 2014 CAPAIAN TUMBUH
BUSI

Beban Pokok Layanan


Suratpos dan Paketpos 2480.98 2193.7 2145.82 88.42% 2.23% 47.44%
Jasa Keuangan 619 548.21 510.37 88.56% 7.41% 11.86%
Ritel dan Properti 453.53 406.54 327.68 89.64% 24.06% 8.79%
Logistik 372.48 363.59 246.75 97.61% 47.35% 7.86%
Teknologi Informasi 69.19 57.45 55.12 83.03% 4.22% 1.24%
Jumlah Beban Pokok Layanan 3995.18 3569.48 3285.75 89.34% 8.64% 77.20%
Beban Usaha
pemasaran 53.92 81.60 93.65 151.32% -12.87% 1.76%
pegawai 824.86 652.47 505.05 79.10% 29.19% 14.11%
Operasi 53.92 14.42 5.17 26.73% 178.76% 2.08%
Administrasi 11.99 18.54 20.22 154.61% -8.31% 0.40%
Umum 167.29 92.21 87.44 55.w% 5.45% 1.99%
Penyusutan dan Amortisasi 46.79 126.46 121.27 270.30% 4.28% 2.74%
Jumlah Beban Usaha 1158.77 985.69 832.81 85.06% 18.36% 21.32%
Beban lainnya dan Keuangan
Lainnya 10.10 17.21 18.92 170.40% -9.05% 0.37%
Keuangan 75.24 51.51 25.49 68.46% 102.06% 1.11%
Jumlah Beban lainnya dan Keuangan 85.34 68.72 44.42 80.53% 54.73% 1.49%
Jumlah beban 5239.29 4623.9 4162.97 88.25% 11.07% 100.00%

109
Dalam Milyar Rupiah Kecuali %
Neraca In Billion IDR, except %
Balance of Sheet

AUDITED RESTATED CAPAIAN


RKAP 2015 TUMBUH (%)
2015 2014 (%)
ASET
ASET LANCAR
Kas dan Setara kas 4.457,20 2.721,68 2765,11 61,06 -1,57
Investasi Pada Surat Berharga - - - -
Piutang Usaha Setelah Dikurangi Cadangan Piutang Tak tertagih 437,44 462,98 458,25 105,84 1,03
Persediaan Aset Real Estate 16,43 4,50 3,45 27,42 30,68
Pendapatan yang masih harus diterima 116,11 112,10 100,78 96,55 11,23
Pajak Dibayar Dimuka - 8,54 8,68 -
Aset lancar Lainnya 217,13 267,63 317,70 123,26 -15,76
JUMLAH ASET LANCAR 5.244,32 3.577,44 3.653,96 68,22 -2,09
ASET TIDAK LANCAR
Investasi Dalam Entitas Asosiasi 185,00 179,48 175,00 97,01 2,56
Taksiran Tagihan Pajak Penghasila - 87,49 0,49 -
Aset Tetap Setelah Dikurangi Akumulasi Penyusutan 765,89 782,80 712,57 102,21 9,86
Properti Investasi Setelah Dikurangi Akumulasi Penyusutan 265,01 233,15 236,57 87,98 -1,45
Aset Tak Berwujud 125,63 29,85 38,94 23,88 -23,35
Aset Pajak Tangguhan 123,63 225,73 192,27 182,58 17,40
Aset Tidak lancar Lainnya 40,78 67,30 52,45 165,02 28,31
JUMLAH ASET TIDAK LANCAR 1.505,32 1.605,79 1.408,29 106,67 14,02
TOTAL ASET 6.749,64 5.183,23 5.062,24 76,79 2,39

LIABILITAS DAN EKUITAS


LIABILITAS JANGKA PENDEK
Utang Usaha 3.781,84 2.501,41 2.462,64 66,14 1,57
Utang Pajak 81,24 40,66 35,93 50,05 13,15
Utang Lainnya 300,09 512,56 587,66 170,80 -12,78
Pinjaman Bank Jangka Pendek 80,10 400,00 150,00 499,38 166,67
Provisi jangka Pendek 224,37 - 104,13 - -100,00
pinjaman jangka pendek jatuh tempo dalam waktu satu tahun :
pinjaman bank - 30,00 40,00
utang pembiayaan konsumen - 4,19 4,26
JUMLAH LIABILITAS JANGKA PENDEK 4.467,64 3.488,81 3.384,62 78,09 3,08
LIABILITAS JANGKA PANJANG
pinjaman bank jangka panjang setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun :
pinjaman bank 290,80 45,00 75,00 15,47 -40,00
utang pembiayaan konsumen - 0,03 4,22
liabilitas imbalan keja 503,33 723,13 626,62 143,67 15,40
liabilitas jangka panjang lainnya 22,50 22,71 22,71 100,91
liabilitas pajak tangguhan 0,11 0,23
jumlah liabilitas jangka panjang 816,63 790,99 728,77 96,86 8,54
TOTAL LIABILITAS 5.284,27 4.279,80 4.113,39 80,99 4,05

110
RKAP 2015 AUDITED 2015 RESTATED 2014 CAPAIAN (%) TUMBUH (%)
EKUITAS
modal saham 455,02 455,02 455,02 100,00
saldo laba 1.038,26 719,15 716,85 69,27 0,32
komponen ekuitas lainnya - -240,12 -192,18
kepentingan non pengendali -27,91 -30,62 -30,85 109,73 -0,74
jumlah ekuitas 1.465,37 903,44 948,85 61,65 -4,79
TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS 6.749,64 5.183,23 5.062,24 76,79 2,39

Struktur Permodalan Capital Structure

PT Pos Indonesia (Persero) dimiliki sepenuhnya oleh Pemerin- PT Pos Indonesia (Persero) is wholly owned by the Govern-
tah Republik Indonesia. Susunan pemilikan saham Perseroan ment of the Republic of Indonesia. The share ownership of
adalah Negara Republik Indonesia, sebanyak 455.023 saham the Company is the Republic of Indonesia, or as many as
atau dengan nilai nominal sebesar Rp.455.023.000.000 selain itu 455 023 shares with par value of Rp.455.023.000.000 besides
terdapat saldo laba sebesar Rp.719.065.702.026 dan kepentin- there are retained earnings of Rp.719.065.702.026 and non-
gan non pengendali sebesar Rp.(30.622.624.326) sehingga pada controlling interests amounted to Rp. (30.622.624.326) so that
31 Desember 2015 total ekuitas PT Pos Indonesia (Persero) ter- on December 31, 2015 total equity of PT Pos Indonesia (Per-
catat Rp.903.436.846.121 untuk Utang jangka panjang PT Pos In- sero) recorded Rp.903.436.846.121 for long-term debt of PT Pos
donesia (Persero) tercatat sebesar Rp.790.987.412.216. Indonesia (Persero) amounted Rp.790.987.412.216.

Kebijakan Permodalan Capital Policy

Tujuan utama pengelolaan modal Perseroan adalah untuk me- The primary objective of the Company’s capital manage-
mastikan pemeliharaan rasio modal yang sehat untuk men- ment is to ensure that it maintains a strong credit rating
dukung usaha dan memaksimalkan imbalan bagi pemegang and healthy capital ratios in order to support their busi-
saham. Perseroan mengelola struktur permodalan dan melaku- ness and maximize shareholder value.The Company manages
kan penyesuaian, berdasarkan perubahan kondisi ekonomi. their capital structure and make adjustments to it in light of
Untuk memelihara dan menyesuaikan struktur permodalan, changes in economic conditions. To maintain or adjust the
Perseroan dapat menyesuaikan pembayaran dividen kepada capital structure, the Company may adjust the dividend pay-
pemegang saham, imbalan modal kepada pemegang saham ment to shareholders, return capital to shareholders or is-
atau menerbitkan saham baru. Kebijakan Perseroan adalah un- sue new shares.The Company policy is to maintain a healthy
tuk mempertahankan struktur permodalan yang sehat dalam capital structure in order to secure access to finance at a
rangka untuk mengamankan akses untuk membiayai dengan reasonable cost.
biaya yang wajar.

Kebijakan Dividen Dividend Policy

Kebijakan pembagian dividen kami harus mendapat persetu- Our dividend policy must be approved by the General Meet-
juan dari Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (“RUPST”) ing of Shareholders (“AGM”) related to the amount to be paid
terkait jumlah yang akan dibayarkan kepada para pemegang to shareholders. The dividend payout ratio for fiscal year 2014
saham. Rasio pembayaran dividen untuk tahun buku 2014 will be assigned to the implementation of the AGM in 2015.
ditetapkan pada pelaksanaan RUPS pada tahun 2015.

Tabel Kronologis Pembayaran Dividen


Chronological Table Dividend Payment

Tahun Tanggal Rasio Jumlah Dividen Dividen Per


Tanggal
Dividen Pembayaran Pembayaran (Rp.) Lembar Saham
RUPST
(%) (%) (Rp)
2013 24 April 2014 22 Mei 2014 20 49.158.013.080 108.034
2014 19 Mei 2015 18 Juni 2015 15 24.222.355.072 53.233

111
112
Catatan Penting Important Note:

Efektif mulai tanggal 1 Januari 2015, Perusahaan telah mener- Effective January 1, 2015, the Company has restropectively ad-
apkan secara retrospektif PSAK 24 (Revisi 2013), “Imbalan Kerja”, opted PSAK 24 (Revised 2013): “Employee Benefits”, adopted
yang diadopsi dari International Accounting Standard (“IAS”) 19. from International Accounting Standards (“IAS”) 19.This PSAK
PSAK ini memberikan, antara lain, (i) penghapusan “pendekatan provides, among others, (i) the elimination of the “corridor
koridor” yang diperbolehkan dalam versi sebelumnya, dan (ii) approach” permitted under the previous version and (ii) sig-
memberikan perubahan signifikan dalam pengakuan, penyajian nificant changes in the recognition, presentation and disclo-
dan pengungkapan imbalan kerja, antara lain sebagai berikut: sure of post-employment benefits which, among others, are
as follows:

• Laba dan rugi aktuaria harus diakui sekarang • Actuarial gains and losses are now required
ini sebagai pendapatan komprehensif lainnya to be recognized in the other comprehensive
dan dikeluarkan secara permanen dari laba income (OCI) and excluded permanently from
rugi. profit or loss.
• Pengembalian aset dana pensiun yang di- • Expected return on plan assets will no longer
harapkan tidak lagi diakui dalam laporan laba
be recognized in profit or loss.
rugi.
• Expected returns are replaced by recogniz-
• Pengembalian yang diharapkan digantikan
ing interest income (or expense) on the net
dengan mengakui pendapatan bunga (atau
defined asset (or liability) in profit or loss,
beban) atas aset (atau kewajiban) bersih
which is calculated using the discount rate
manfaat pasti dalam laporan laba rugi, yang
dihitung dengan menggunakan tingkat dis- used to measure the pension obligation.
konto untuk mengukur kewajiban pension. • Unvested past service costs can no longer
• Biaya jasa lalu yang belum vested tidak lagi be deferred and recognized over the future
dapat ditangguhkan dan diakui selama peri- vesting period. Instead, all past service costs
ode vesting masa depan. Sebaliknya, semua will be recognized at the earlier of when the
biaya jasa lalu akan diakui pada saat yang amendment/curtailment occurs or when the
lebih dulu antara ketika amandemen/kurtail- Company recognizes related restructuring or
men terjadi atau ketika Perusahaan mengakui termination costs.
biaya restrukturisasi atau pemutusan hubun-
gan kerja terkait

Perubahan tersebut dilakukan agar aset atau kewajiban pen- Such changes are made in order that the net pension as-
siun bersih akan diakui dalam laporan posisi keuangan interim sets or liabilities are recognized in the interim statement of
untuk mencerminkan nilai penuh dari defisit atau surplus dana financial position to reflect the full value of the plan deficit
pensiun. or surplus.

Beberapa akun dalam laporan keuangan konsolidasian pada Certain accounts in the consolidated financial statements
tanggal dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 De- as of and for the year ended December 31, 2014, have been
sember 2014 telah direklasifikasi agar sesuai dengan penyajian reclassified to confirm with the presentation of the consoli-
laporan keuangan konsolidasian pada tanggal dan untuk tahun dated financial statements as of and for the year ended De-
yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015. cember 31, 2015.

Sejak 1 Januari 2015 Perusahaan menyajikan beban pokok lay- Starting January 1, 2015, the Company presented cost of ser-
anan dalam laporan laba rugi sehingga beberapa akun dalam vices in statement of profit or loss, certain account in the
laporan laba rugi konsolidasian pada tanggal dan untuk tahun consolidated statement of profit or loss at of and for the year
yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 telah direklasifi- ended December 31, 2014, have been reclassified to confirm
kasi yang sesuai dengan perjanjian laporan keuangan konsoli- with the presentation of the consolidated financial state-
dasi pada tanggal dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal ments as of and for the year ended December 31, 2015
31 Desember 2015.

113
Kinerja Investasi 2015
Investment Performance 2015
(Dalam Milyar Rupiah, kecuali % / In Billion Rupiahs, except %)

Pencapaian
RKAP 2015 2014 Tumbuh
Uraian Realization from Description
2015 (Audited) (Audited) Growth
Target (%)
Investasi Pada Anak Perusahaan 75,00 - 175,00 0,00 (100%) Investment to Subsidiaries
Investasi Dalam Entitas Asosiasi - - - - - Investment to external
Property Investasi 13,20 8,26 9,21 62,53 (10,35) Property Investment
Aset Tetap 381,78 149,46 126,66 39,15 18,00 Land
Aset Dalam Proses - - - - - Building
Aset Sewa Guna - - - - - Vehicles
Aset Kerjasama Operasi - - - - - Usable Inventory
Aset Tidak Berwujud 43,00 5,33 5,19 12,38 2,80 Intangible Asset
TOTAL INVESTASI 513,04 163,05 316,06 31,78 (48,41) TOTAL INVESTMENT

Total realisasi anggaran investasi tahun 2015 adalah sebesar Rp The total realization of the investment budget in 2015
163,05 Milyar (31,78%) dari total anggaran sebesar Rp 513,04 Milyar. amounted to Rp 163.05 billion (31.78%) of the total budget of
Rp 513.04 billion.
Beberapa hal yang menyebabkan belum terealisasinya angga-
ran investasi pada tahun 2015 adalah: Some things that have meant that the realization of the in-
• Beberapa program investasi masih dalam proses tender vestment budget in 2015 are:
dan pengadaan • Some of the investment program is still in the process of
• Belum terealisasi pembayarannya untuk investasi. tendering and procurement
• Belum selesainya kajian investasi. • Unrealized payment for investment.
• The completion of the investment research.

Tujuan Objective

Investasi yang dilakukan perusahaan bertujuan untuk menin- Investments by the company aims to increase production
gkatkan kapasitas produksi, efektivitas pekerjaan, peningkatan capacity, the effectiveness of the work, improving service to
pelayanan kepada pelanggan serta peningkatan penggunaan customers and increased use of corporate assets to support
asset perusahaan untuk mendukung pertumbuhan kinerja di- the growth performance in the future according to the targets
masa yang akan datang sesuai target yang telah ditetapkan, be- have been set, some investment spending done include:
berapa belanja investasi yang dilakukan antara lain : • License system / application, purchase and upgrade
• Lisensi system/aplikasi, pembelian & upgrade software software
• Penguatan infrastruktur Data Center • Strengthening of infrastructure for Data Center
• Perbaikan dan Pengembangan Kantor & Rumah Dinas • Improvements and Development Office & Home Office
• Penyediaan sarana kerja, Pengadaan dan peremajaan Per- • Provision of employment, procurement and rejuvenation
alatan dan Perlengkapan Pos Equipment and Supplies Post
• Pengadaan Card Management System • Procurement Card Management System
• Pengembangan outlet dan implementasi Security Loket • Development and implementation outlet Security Counters
• Pengembangan sistem pendukung bisnis e-commerce dan • Development of business support systems and e-com-
postshop merce postshop
• Pembangunan tempat parkir dan utilitas Gedung. • Construction of a parking lot and a utilities building.

• untuk Investasi barang modal tidak terdapat ikatan • for capital goods investment there are no material
material untuk investasi barang modal. commitments for capital investments.

114
Indikator Kinerja Utama Key Performance Indicators

Penilaian KPI PT Pos Indonesia (Persero) tahun 2015 dihitung Rate KPI PT Pos Indonesia (Persero) in 2015 is calculated
berdasarkan Kontrak Manajemen antara Kuasa Pemegang Sa- based on the Management Contract between Proxy Share-
ham dengan Direksi dan Komisaris PT Pos Indonesia (Persero) holders by the Board of Directors and Commissioners of PT
yang terdiri dari indikator-indikator kunci (Key Performance In- Pos Indonesia (Persero) consisting of key indicators (Key
dicators) yang meliputi aspek keuangan dan pasar,efektivitas Performance Indicators) which covers the financial aspects
fokus pelanggan, efektivitas produk dan proses, fokus tenaga and the market, the effectiveness of customer focus , the
kerja serta Kepemimpinan, Tata Kelola, dan Tanggung jawab effectiveness of the product and the process, the focus of
Kemasyarakatan. Key Performance Indicator yang tertuang labor and Leadership, Governance and Social responsibility. Key
dalam Kontrak Manajemen telah disetujui dan disahkan oleh Performance Indicators contained in the Management Contract
RUPS dan telah tertuang dalam Risalah RUPS tanggal RIS-27/ has been approved and authorized by the AGM and has stated in
D2.MBU/01/2015 tanggal 22 Januari 2015. the Minutes of the Annual General Meeting on RIS-27 / D2.MBU /
01/2015 dated January 22, 2015.
Kontrak manajemen adalah kesepakatan antara Pemegang Sa-
ham/Pemilik Modal dengan Dewan Komisaris dan Direksi PT Management contract is an agreement between the shareholders
Pos Indonesia (Persero) yang berisi target-target pencapaian / owners of Capital by the Board of Commissioners and Directors
indikator kinerja kunci (Key Performance Indicators) yang akan of PT Pos Indonesia (Persero) containing targets for the achieve-
dievaluasi setiap tahun. Kontrak manajemen dan KPI merupak- ment of key performance indicators (Key Performance Indicators)
an bagian yang tak terpisahkan dari Rencana Kerja dan Angga- that will be evaluated each year. Contract management and KPI is
ran Perusahaan (RKAP) tahun 2015. an integral part of the Work Plan and Budget (CBP) in 2015.

Kontrak Manajemen (Key Performance Indicator) antara Direksi Contract Management (Key Performance Indicator) between the
dan Dewan Komisaris dengan Pemegang Saham PT Pos Indone- Board of Directors and Board of Commissioners of the Share-
sia tahun 2014 mengacu pada Kriteria Penilaian Kinerja Unggul holders of PT Pos Indonesia in 2014 refers to the Assessment Cri-
sesuai surat Wakil Menteri BUMN nomor S-508/MBU/WK/2012 teria Superior Performance accordance with the letter the Deputy
tanggal 22 November 2012 tentang Shareholder Aspiration un- Minister of SOE No. S-508 / MBU / WK / 2012 dated 22 November
tuk Penyusunan RKAP tahun 2014 dan akan ditandatangani oleh 2012 on Shareholder Aspiration for Formulation RKAP 2014 and
Direksi, Dewan Komisaris serta Pemegang Saham paling lambat will be signed by the Board of Directors, the Board and the Share-
30 (tiga puluh) hari kalender setelah RUPS. holders no later than thirty (30) calendar days after the AGM.

Tujuan Kontrak Manajemen dan KPI The Objectives of the Management Contract

1. Memberikan motivasi kepada manajemen untuk mening- 1. Provide motivation to management to improve perfor-
katkan kinerja; mance;
2. Pemegang saham tidak terlibat dalam proses, tetapi berori- 2. Shareholders not involved in the process, but the end
entasi kepada hasil akhir; result-oriented;
3. Pemberian kewenangan yang lebih luas kepada manaje- 3. Granting wider powers to the management; and
men; dan 4. Basic application of reward and punishment based on
4. Dasar penerapan reward and punishment berdasarkan pe- qualitative and objective assessment.
nilaian kualitatif dan objektif.

Hasil Penilaian Skor Tahun 2015 KPI 2015 The Key Performance Indicators Score in 2015

Skor KPI
Bobot
No. Perspektif KPI Score Perspectives
Weight (%)
(%)
A. Keuangan dan Pasar 35,00 18,05 Market and Finance
B. Efektivitas Fokus Pelanggan 10,00 10,00 Customer Focus Effectivity
C. Efektivitas Produk & Proses 5,00 4,83 Product and Process Effectivity
D. Fokus Tenaga Kerja 10,00 10,50 HR Focus
E. Kepemimpinan, Tata Kelola, dan tanggung Leaderships, Governance, & Society Responsibility
40,00 35,13
jawab kemasyarakatan
Jumlah 100,00 78,50 Total

115
Jumlah skor atas hasil penilaian kinerja manajemen PT Pos In- Total scores on the assessment of management performance of
donesia (Persero) untuk tahun 2015 berdasarkan target KPI se- PT Pos Indonesia (Persero) for 2015 based on the KPI targets as
bagaimana yang tercantum dalam Kontrak Manajemen tanggal contained in the Management Contract dated January 20, 2015 RIS
20 Januari 2015 nomor RIS-27/D2.MBU/01/2015 adalah sebesar number-27 / D2.MBU / 01/2015 amounted to 78.50 with honors
78,50 dengan predikat Cukup B-3. Sedangkan untuk tahun 2014 Pretty B -3. As for the year 2014 amounted to 78.80 KPI score with
skor KPI adalah sebesar 78,80 dengan predikat Cukup B-3. honors Enough B-3.

Tingkat Kesehatan Level of Corporate Health

Tingkat kesehatan PT Pos Indonesia (Persero) dihitung ber- Health level of PT Pos Indonesia (Persero) is calculated based
dasarkan Surat Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara on the Decree of the Minister for State Owned Enterprises of the
Republik Indonesia Nomor: KEP-100/MBU/2002 tanggal 4 Juni Republic of Indonesia Number: KEP-100 / MBU / 2002 dated June
2002 mengenai Penilaian Tingkat Kesehatan Badan Usaha Milik 4, 2002 regarding the Evaluation of Health State-Owned Enter-
Negara (BUMN). prises (SOEs).

Nilai skor tingkat kesehatan Perusahaan tahun 2015 adalah Value score the soundness of the Company in 2015 amounted to
sebesar 59,30 dengan kualifikasi “KURANG SEHAT” kategori BBB. 59.30 with qualifying “LESS HEALTHY” BBB category. Compared to
Dibandingkan kinerja tahun 2014, tingkat kesehatan Perusa- the performance in 2014, the soundness of the Company has de-
haan mengalami penurunan karena pada tahun 2014 tingkat creased since 2014 health level company got a score of 77.55 with
kesehatan Perusahaan mendapat skor 77,55 dengan kualifikasi a qualified “HEALTHY” category A.
“SEHAT” kategori A.

116
Penilaian Tingkat Kesehatan PT Pos Indonesia (Persero)
Assessment Of The Level Of Corporate Health

SATUAN RKAP 2015 TAHUN 2014 TAHUN 2015


BOBOT
INDIKATOR NILAI NILAI SKOR NILAI SKOR NILAI SKOR INDICATOR
WEIGHT
UNIT Value Score Value Score Value Score
A. ASPEK KEUANGAN : FINANCIAL ASPECT :
Return On Equity (ROE) 20 % 28.64 20 17.32 20 2.44 4 Return On Equity (ROE)
Return On Invesment (ROI) 15 % 7.74 6 6.36 5 3.19 4 Return On Invesment (ROI)
Cash Ratio (Rasio Kas) 5 % 99.77 5 79.16 5 78.01 5 Cash Ratio
Current Ratio (Rasio Lancar) 5 % 117.38 4 105.57 3 102.58 3 Current Ratio
Collection Periods (CP) 5 Hari 42 5 33 5 36.99 5 Collection Periods (CP)
Perputaran Persediaan (PP) 5 Hari 1 5 2 5 2.07 5 Inventory Turn Over (ITO)
Perputaran Total Aset
(TATO) 5 % 75 3 88.46 3.5 88.99 3.5 Total Asset Turn Over (TATO)
Rasio Total Modal Sendiri Total Equity to Total Asset
terhadap 10 % 21.72 7.25 20.85 7.25 17.43 6 Ratio
Jumlah A 70 55.25 53.75 35.5 Total A
B. ASPEK OPERASIONAL :                 OPERATIONAL ASPECT:
Titik Pelayanan 5 - BS 5 BS 5 BS 5
Availibilitas Jaringan
Teknologi 4 - BS 4 BS 4 BS 4
Standar Waktu Penyerahan 3 - BS 3 B 2.4 B 2.4
Index Kepuasan Pelanggan 3 - B 2.4 B 2.4 B 2.4
Jumlah B 15 14.4 13.8 13.8 Total B
C. ASPEK ADMINISTRASI ADMINISTRATION ASPECT:
Laporan Perhitungan
Keuangan 3 bulan 4 3 4 3 4 3 Financial Report
Annual Corporate Budget
Rancangan RKAP 3 hari 65 3 65 3 61.00 3 Plan (CBP) Design
Laporan Periodik 3 hari - 3 - 3 - 3 Periodical Report
Kinerja Penyaluran Dana
PKBL 3 % 81 1 58.22 0 60.90 0 PUKK Fund Distribution Perf.
Kinerja Pengembalian Dana
PKBL 3 % 29.17 1 27.31 1 30.63 1 PUKK Refund Performance
Jumlah C 15 11 10 10 Total C
Jumlah (A+B+C) 80.65 77.55 59.30 Total (A+B+C)
SEHAT SEHAT KURANG SEHAT
KUALIFIKASI     Health Health QUALIFICATION
    AA A BBB

Kemampuan Membayar Utang Debt Paying Ability

Kemampuan perusahaan membayar utang, baik jangka pendek The Company’s ability to pay debts either short term or long term
ataupun jangka panjang sangat dipengaruhi oleh sumber likui- greatly influenced by the Company’s sources of liquidity.
ditas perusahaan.

117
Liabilitas Jangka Pendek Short-Term Liabilities
Kemampuan perusahaan untuk membayar liabilitas jangka The Company’s ability to pay its short-term liabilities can be seen
pendeknya dapat dilihat melalui rasio-rasio pada tabel berikut: through the ratios in the table below:

RASIO 2014 2015 RATIO


Rasio lancar 107,96% 102,58% current ratio
Rasio kas 81,70% 78,01% cash ratio

Liabilitas Jangka Panjang Long-Term Liabilities

Kemampuan perusahaan untuk membayar utang jangka pan- The Company’s ability to repay long-term debt can be seen
jang dapat dilihat melalui rasio-rasio pada tabel di bawah ini: through the ratios in the table below:

RASIO 2014 2015 RATIO


Rasio utang terhadap ekuitas 3,66 kali 4,73 Kali debt to equity ratio
Rasio utang terhadap EBITDA 20,29 kali 104,69 kali debt to EBITDA
Rasio EBITDA terhadap beban bunga 7,62 kali 0,79 kali times interest earned ratio

Kolektibilitas Piutang the collectibility of receivables


Rasio lama penagihan rata-rata adalah sebesar 38,36 hari di The ratio of long average collection amounted to 38.36 days in
tahun 2014 dan 36,99 hari di tahun 2015. sedangkan rasio per- 2014 and 36.99 days in 2015 while the turnover ratio for 2014 and
putaran piutang untuk tahun 2014 dan 2015 adalah sebesar 9,29 2015 amounted to 9.29 and 9.86. the company has formed a provi-
dan 9,86. perusahaan telah membentuk provisi atas penurunan sion for impairment of receivables is based on the value of the
nilai piutang berdasarkan pada nilai ketertagihan dari tingkat reduced rate of collection of historical value and the individual
penurunan nilai historis dan nilai individual dari kualitas kredit value of the historical credit quality and credit of the customers
dan historis kredit dari para pelanggan sebesar Rp.40,81 miliar at Rp.40,81 billion in 2014 and Rp.72,37 billion in 2015.
di tahun 2014 dan Rp.72,37 miliar di tahun 2015.

Berdasarkan penelaahan terhadap keadaan akun piutang keru- Based on the review of the status of the Company’s accounts re-
gian Perseroan pada akhir periode pelaporan, manajemen ceivable losses at the end of the reporting period, the Company’s
Perseroan berpendapat bahwa pencadangan penurunan nilai management believes that the reserves enough to cover impair-
cukup untuk menutupi kerugian jika terdapat piutang kerugian ment losses if there is a loss of the Company’s receivables are not
Perseroan yang tidak dapat tertagih lagi pada tanggal 31 De- collectible again on December 31, 2015, 2014 and 2013.
sember 2015, 2014 dan 2013.

Informasi dan Fakta Material yang Terjadi setelah Material Information and Facts Subsequent
Tanggal Laporan Akuntan to the Accountant’s Report Date
Tidak terdapat informasi dan fakta material yang terjadi setelah There as no material information and facts subsequent to the
tanggal laporan akuntan sepanjang tahun 2015. accountant’s report date throughout 2015.

Informasi Material mengenai Investasi, Ekspansi, Divestasi, Material Information Related with Investment, Expansion, Di-
Akuisisi atau Restrukturisasi Utang / Modal vestment, Acquisition or Debt/Capital Restructuring
Tidak terdapat transaksi material sepanjang tahun 2015. There was no material transaction throughout 2015.

Informasi Transaksi Material yang Mengandung Benturan Information of Material Transaction which Related with Con-
Kepentingan dan/atau Transaksi dengan Pihak Afiliasi flict of Interest and/or Transaction with Affiliates
Tidak terdapat informasi transaksi material yang mengandung There was no information of material transaction which re-
benturan kepentingan dan/atau transaksi dengan pihak afiliasi lated with conflict of interest and/or transaction with affiliates
sepanjang tahun 2015 throughout 2015.

Informasi perubahan peraturan perundang-undangan yang Information of regulation change that significantly influence
berpengaruh signifikan terhadap perusahaan the company
Tidak terdapat peraturan perundang-undangan yang berpen- There is no regulation that significantly influence the company
garuh signifikan terhadap perusahaan

118
LAPORAN KEUANGAN ANAK PERUSAHAAN TAHUN 2015
SUBSIDIARIES FINANCIAL STATEMENTS IN 2015

Pada saat ini terdapat 3 (tiga) anak perusahaan yaitu PT Bhakti At this time there are three (3) subsidiaries, namely PT Bhakti
Wasantara Net dan PT Pos Logistik Indonesia dan PT Properti PT Wasantara Net Logistics and PT Pos Indonesia (Persero) and PT
Pos Indonesia (Persero). Laporan keuangan anak perusahaan Pos Indonesia (Persero) property. The financial statements of
pada tahun 2015 dapat disampaikan sebagai berikut : subsidiaries in 2015 can be submitted as follows:

Kontribusi Laba Tahun 2015 Contributions Earnings in 2015

Kontribusi laba masing-masing entitas selama tahun 2015 se- Profit contribution of each entity during the year 2015 are detailed
cara rinci dapat dilihat pada Tabel berikut ini : in the following table:

Dalam Milyar Rupiah Kecuali % In Billion IDR, except %

TUMBUH GROWTH Earnings Contribution


KONTRIBUSI LABA 2014 2015 (%)

PT Pos Indonesia (Persero) 213,13 29,99 (85,93%) PT Pos Indonesia (Persero)


PT BHAKTI WASANTARA NET (3,46) 0,35 (110,14%) PT BHAKTI WASANTARA NET
PT POS LOGISTIK INDONESIA 3,69 2,68 (27,37%) PT POS LOGISTIK INDONESIA
PT POS PROPERTI INDONESIA 1,26 (6.79) (638,89%) PT POS PROPERTI INDONESIA
JUMLAH LABA 215,08 26,23 (87,80%) TOTAL PROFIT

PT Pos Indonesia (Persero) mengembang- PT Pos Indonesia (Persero) to develop competence with
kan kompetensi dengan kegiatan yang activities which, relying on three core business of mail
bertumpu kepada tiga bisnis intinya yaitu delivery and parcel services, logistics, and financial ser-
layanan pengiriman surat dan paket, logis- vices.
tik, dan jasa keuangan.

119
Ikhtisar Laporan Keuangan PT BWN Summary of Financial Statements of
Tahun 2015 PT BWN In 2015

Ikhtisar laporan keuangan PT Bhakti Wasantara Net (PT Overview of the financial statements of PT Bhakti Wasantara Net
BWN) selama tahun 2015 secara rinci dapat dilihat pada Ta- (PT BWN) during 2015 are detailed in the following table:
bel berikut :

Dalam Milyar Rupiah In Billion IDR

AKUN 2014 2015 ACCOUNT

Aset Lancar 19.49 14,37 Current Asset


Aset Tidak Lancar 3.63 2,69 Non Current Asset
Jumlah Aset 23.12 17,06 Total Asset
Liabilitas Jangka Pendek 34.18 27,66 Short Term Liabilities
Liabilitas Jangka Panjang 52.97 52,97 Long Term Liabilities
Ekuitas (64.03) (63,58) Equity
Jumlah Liabilitas Dan Ekuitas 23.12 17,06 Total Liabilities and Equity
-
Pendapatan Usaha 64.74 69,28 Revenue

Beban Usaha (67.81) (69,34) Expense


Pendapatan (Beban) Di Luar Usaha (0.51 ) 0,41 Non Operating Revenue (Expense)
Laba (Rugi) Sebelum Pajak (3.58) 0,35 Profit (Loss) Before Tax
Beban Pajak 0.12 - Tax
Laba (Rugi) Setelah Pajak (3.46 ) 0,35 Profit (Loss) After Tax
Pendapatan Komprehensif Lainnya - - Other Comprehensive Revenue
Laba (Rugi) Pendapatan Komprehensif (3,46 ) 0,35 Comprehensive Income (Loss)

Komposisi Kepemilikan Saham PT Shareholding Composition of


BWN Tahun 2015 PT BWN In 2015
Komposisi kepemilikan saham PT BWN pada tahun 2015 PT BWN shareholding in 2015 can be explained in the following
dapat dijelaskan pada Tabel berikut : table:

Dalam Juta Rupiah kecuali lembar dan % In Million IDR, except Share and %

KOMPOSISI KEPEMILIKAN SAHAM Lembar Saham SAHAM (%) BESAR UANG


No
SHARE COMPOSITION SHARE SHARE (%) AMOUNT
1 PT Pos Indonesia (Persero) 9.507 51 9.507
2 PT QUANTUM AKSESINDO NUSANTARA 9.134 49 9.134
  JUMLAH / Total 18.641 100 18.641

120
Ikhtisar Laporan Keuangan Summary of Financial Statements of
PT PLI Tahun 2015 PT PLI in 2015

Ikhtisar laporan keuangan PT Pos Logistik Indonesia (PT PLI) Overview of the financial statements of PT Pos Logistik Indonesia
pada tahun 2015 secara rinci dapat dilihat pada Tabel beri- (PT PLI) in 2015 are detailed in the following table:
kut :

Dalam Milyar Rupiah In Billion IDR

AKUN 2014 2015 ACCOUNT

Aset Lancar 144.21 142.62 Current Asset


Aset Tidak Lancar 79.40 96.51 Non Current Asset
Jumlah Aset 223.61 239.13 Total Asset
Liabilitas Jangka Pendek 36.94 53.91 Short Term Liabilities
Liabilitas Jangka Panjang 4.13 - Long Term Liabilities
Ekuitas 182.53 185.22 Equity
Jumlah Liabilitas/Ekuitas 223.61 239.13 Total Liabilities/Equity
-
Pendapatan 300.32 437.30 Revenue
Beban Usaha 297.91 422.08 Expenses
Pendapatan (beban) Di luar Usaha 2.60 (6.98)
Laba (Rugi) Sebelum Pajak 5.01 8.24 Profit (Loss) Before Tax
Beban Pajak (1.31) (5.55) Tax
Laba (Rugi) Setelah Pajak 3.70 2.68 Profit (Loss) After Tax
Pendapatan Komprehensif Lainnya - - Other Comprehensive Revenue

Laba (Rugi) Pendapatan Komprehensif 3.70 2.68 Comprehensive Income (Loss)

Komposisi Kepemilikan Saham PT PLI Shareholding Composition of PT PLI


Tahun 2015 In 2015
Komposisi kepemilikan saham pada PT Pos Logistik Indo- Shareholding in PT Pos Logistik Indonesia (PT PLI) in 2015 can be
nesia (PT PLI) pada tahun 2015 dapat dijelaskan pada Tabel explained in the following table:
sebagai berikut :

Dalam Juta Rupiah kecuali lembar dan % In Million IDR, except Share and %

BESAR
KOMPOSISI KEPEMILIKAN SAHAM Lembar Saham SAHAM (%)
No UANG
SHARE COMPOSITION SHARE SHARE (%)
AMOUNT
1 PT Pos Indonesia (Persero) 174.000 99,71 174,00
2 YAYASAN PENDIDIKAN BHAKTI POS 500 0,29 0,50
  JUMLAH / Total 174.500 100,00 174,50

121
Ikhtisar Laporan Keuangan PT PPI Summary of Financial Statements of
Tahun 2015 PT PPI in 2015

Ikhtisar laporan keuangan PT Pos Properti Indonesia Overview of the financial statements of PT Pos Properti Indonesia
(PT PPI) pada tahun 2015 secara rinci dapat dilihat (PT PLI) in 2015 are detailed in the following table:
pada Tabel berikut :

Dalam Juta Rupiah kecuali lembar dan % In Million IDR, except Share and %

AKUN 2014 2015 ACCOUNT

Aset Lancar 107.46 105.67 Current Asset

Aset Tidak Lancar 1.79 1.20 Non Current Asset

Jumlah Aset 109.25 106.87 Total Asset

Liabilitas Jangka Pendek 7.98 11.92 Short Term Liabilities

Liabilitas Jangka Panjang - 0.47 Long Term Liabilities

Ekuitas 101.26 94.87 Equity

Jumlah Liabilitas/Ekuitas 109.25 106.87 Total Liabilities/Equity

Pendapatan 6.25 18.20 Revenue

Beban Usaha (10.36) 26.59 Expenses

Pendapatan Lain-Lain (Bersih) 6.06 1.60 Net Other Revenue

Laba (Rugi) Sebelum Pajak 1.94 (6.79) Profit (Loss) Before Tax

Taksiran Beban Pajak (0.68) - Tax

Laba (Rugi) Setelah Pajak 1.26 (6.79) Profit (Loss) After Tax

Pendapatan Komprehensif Lainnya - - Other Comprehensive Revenue

Laba (Rugi) Pendapatan Komprehensif 1.26 (6.79) Comprehensive Income (Loss)

Komposisi Kepemilikan Saham PT PPI Shareholding Composition of PT PPI


Tahun 2015 In 2015

Komposisi kepemilikan saham pada PT Pos Propeti Indone- Shareholding in PT Pos Properti Indonesia (PT PPI) in 2015 can be
sia (PT PPI) pada tahun 2015 dapat dijelaskan pada Tabel explained in the following table:
sebagai berikut :

Dalam Juta Rupiah kecuali lembar dan % In Million IDR, except Share and %

KOMPOSISI KEPEMILIKAN SAHAM Lembar Saham SAHAM (%) BESAR UANG


No
SHARE COMPOSITION SHARE SHARE (%) AMOUNT
1 PT Pos Indonesia (Persero) 99.000 99,00 99,00
2 PT Pos Logistik Indonesia 1.000 1,00 1,00
JUMLAH / Total 100.000 100,00 100,00

122
123
Laporan Tata
Kelola Perusahaan
Corporate Governance Report
PROGRAM PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN
IMPLEMENTATION OF GOOD CORPORATE GOVERNANCE

Dalam usaha pencapaian visi untuk


menjadi perusahaan jaringan yang
tangguh, mampu tumbuh dan
berkembang dalam persaingan
global, penerapan GCG secara
konsisten menjadi sebuah kebutuhan
bagi perusahaan. Pemerintah sebagai
pemegang saham, telah menerbitkan
serangkaian peraturan perundangan
yang merupakan kaidah, norma
ataupun pedoman korporasi yang
diperlukan dalam sistem pengelolaan
BUMN. Melalui Peraturan Menteri
Badan Usaha Milik Negara Nomor :
Per- 01 /MBU/2011 tanggal 1 Agustus
2011 Tentang Penerapan Tata Kelola
Perusahaan Yang Baik (Good Corporate
Governance) Pada Badan Usaha
Milik Negara, Menteri BUMN selaku
pemegang saham telah mewajibkan
penerapan GCG secara konsisten dan 1 2
berkelanjutan berpedoman pada
Peraturan Menteri ini dengan tetap
memperhatikan ketentuan yang
berlaku serta anggaran dasar BUMN.

In an effort to achieve the vision to


become a formidable network company,
able to grow and thrive in the global
competition, the implementation of
GCG consistently become a necessity
for the Company. Government as
shareholder, has passed legislation that
is rules, norms or guidelines are needed
in the system of corporate management
of SOEs. Through the Minister of State
Owned Enterprises No. PER-01 / MBU /
2011 dated August 1, 2011 On Application
of Good Corporate Governance (GCG) In
State-Owned Enterprises, Minister of
SOEs as a shareholder has required the
implementation of GCG consistently and
sustained by referring to this Regulation
by taking into account the applicable
regulations and statutes SOEs.

126
Sebagai perusahaan BUMN, PT Pos Indonesia As a state-owned company, PT Pos Indonesia (Persero)
(Persero) secara terus-menerus meningkatkan continually improve application practices of Good
penerapan praktik-praktik Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance in order to maximize the value of
yang Baik guna memaksimalkan nilai perusahaan, the Company, the Company’s management encourages
mendorong pengelolaan perusahaan yang professional, transparent and efficient by applying
profesional, transparan dan efisien dengan cara the TARIF principle: Transparency, Accountability,
menerapkan prinsip TARIF yaitu Transparancy, responsibility, independence and Fairness, so that it
Accountability, Responsibility, Independency and can better fulfill its obligations to the Shareholders,
Fairness, sehingga dapat memenuhi kewajiban yang the Board of Commissioners, business partners and
baik kepada Pemegang Saham, Dewan Komisaris, stakeholders. Awareness of the importance of good
Mitra Bisnis serta pemangku Kepentingan. Kesadaran corporate governance and is constantly striving to do
akan pentingnya GCG dan berupaya terus menerus improvement and make it a part of corporate culture in
dalam melakukan improvement dan menjadikannya the implementation of GCG, the measures undertaken
sebagai bagian dari budaya perusahaan di dalam the commitment of every member of PT Pos Indonesia
menerapkan GCG, hal ini merupakan langkah- (Persero) in implementing business practices that are
langkah komitmen yang dilakukan setiap insan PT healthy and sustainable in the management of its
Pos Indonesia (Persero) dalam menjalankan praktik- business activities.
praktik bisnis yang sehat dan berkesinambungan
dalam pengelolaan kegiatan usahanya.

3 4 5 6

127
Sebagai wujud komitmen perusahaan dalam penerapan As the Company’s commitment in the implementation of GCG
GCG dan sejalan dengan harapan dari para stakeholders, and in line with the expectations of stakeholders, based on
berdasarkan peraturan perundang-undangan tersebut, these regulations, the Company has built an understanding
perusahaan telah membangun pemahaman dan sistem and corporate governance system on an ongoing basis as the
tata kelola perusahaan secara berkelanjutan sebagai framework set out in the policy implementation of GCG. Since
kerangka kerja yang diatur dalam kebijakan penerapan 2002, as a reference or a reference to apply sound business
GCG. Sejak tahun 2002, sebagai acuan maupun referensi practices and ethics, the Company has issued Guidelines on
untuk menerapkan praktek bisnis yang sehat dan beretika, Corporate Governance (the Code of Corporate Governance) are
perusahaan telah menerbitkan Pedoman Penerapan Tata constantly reviewed and updated periodically.
Kelola Perusahaan (Code of Corporate Governance) yang
selalu ditinjau dan dimutakhirkan secara berkala.

Selain kebijakan Tata Kelola Perusahaan, beberapa manual In addition to corporate governance policies, some GCG manual
GCG yang telah disusun dan dimiliki PT Pos Indonesia has been compiled and owned by PT Pos Indonesia (Persero),
(Persero) antara lain Board Manual, Pedoman Etika Bisnis dan among others Board Manual, Code of Business Ethics and
Tata Perilaku (Code of Conduct), Charter Komite Komisaris Conduct (Code of Conduct), namely Commissioner Committee
yaitu Charter Komite Audit dan Charter Komite Manajemen Charter of the Audit Committee and Risk Management
Risiko Usaha dan Investasi, Charter SPI, Kebijakan Laporan Committee and Investment Business, Charter SPI, Policy State
Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN), Kebijakan Officials Wealth Report (LHKPN), Media Policy Communication,
Media Komunikasi, Kebijakan Manajemen Risiko serta Risk Management Policy and Information Technology
Kebijakan Tata Kelola Teknologi Informasi. Governance Policy.

Dalam melengkapi manual GCG, selain melakukan In complement GCG manual, in addition to updating the policy
pemutakhiran kebijakan sesuai dengan adanya perubahan in accordance with the change in the Statutes and regulations
Anggaran Dasar dan peraturan Kementerian BUMN as well as with the Ministry of SOEs ZIP current business
serta dengan adanya perkembangan bisnis Pos saat ini, developments, the Company also compiled manually GCG
perusahaan juga menyusun manual GCG yang belum unmet.
terpenuhi.

Asesmen GCG Tahun 2014 GCG Assessment 2014

Pengembangan dan penerapan GCG merupakan wujud Development and implementation of GCG is the company's
komitmen perusahaan untuk meningkatkan keberhasilan commitment to improving business success and accountability
usaha dan akuntabilitasnya dalam jangka panjang yang in the long term is expected to enhance shareholder value by
diharapkan dapat meningkatkan nilai perusahaan berupa increasing performance and creating a good corporate image.
peningkatan kinerja dan penciptaan citra perusahaan yang
baik.

Asesmen terhadap penerapan GCG pada PT Pos Indonesian An assessment of the implementation of GCG at PT Pos
dilakukan untuk memperoleh gambaran mengenai kondisi Indonesian performed to get a picture of the condition of GCG
penerapan GCG dikaitkan dengan ketentuan yang berlaku implementation associated with the applicable regulations and
dan praktik-praktik terbaik penerapan GCG,sehingga best practices GCG implementation, so it can be identified areas
dapat diidentifikasikan area yang memerlukan perbaikan/ that need improvement / refinement.
penyempurnaan.

Asesmen untuk periode tahun 2014 dilakukan oleh Badan Assessment for the period of 2014 carried out by the Financial
Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Perwakilan and Development Supervisory Agency (BPKP) Representative
Jawa Barat sejak tanggal 6 April 2015 sampai dengan tanggal West Java since April 6, 2015 through to June 10, 2015. The
10 Juni 2015. Asesmen mencakup enam aspek governance, assessment covers six aspects of governance, which is a
yaitu komitmen terhadap penerapan tata kelola perusahaan commitment to the implementation of corporate governance
secara berkelanjutan, pemegang saham dan RUPS, on an ongoing basis, shareholders and AGM , commissioners,
dewan komisaris,direksi,pengumngkapan informasi dan directors, pengumngkapan information and transparency, and
transparansi, dan aspek lainnya. other aspects.

Guna menghindari kerancuan dalam penggunaan laporan In order to avoid confusion in the use of the report and the
dan pelaksanaan rekomendasi yang disampaikan,perlu implementation of the recommendations made, it should be

128
dijelaskan bahwa asesmen terhadap penerapan GCG ini tidak made clear that an assessment of the implementation of GCG
ditujukan untuk memperbadingkan capaian penerapan GCG is not intended to memperbadingkan achievement of GCG
antar organ perusahaan,yaitu anatara direksi dan dewan implementation between corporate organs, namely anatara
komisaris maupun antara keduanya dengan rapat umum directors and commissioners as well as between the general
pemegang saham(RUPS)/pemegang saham. meeting of shareholders (AGM) / holder stock.

Masing–masing organ perusahaan diukur dengan kriteria Each organ of the company measured by the criteria of their
sendiri sesuai dengan struktur dan proses terbaik atau own in accordance with the structure and processes of the best
ideal seperti tertuang dalam Peraturan Menteri Negara or ideal as set out in the Regulation of the Minister of State
BUMN Nomor PER-01/MBU/2011 tanggal 1 Agustus 2011 Owned Enterprises No. PER-01 / MBU / 2011 dated August 1,
tentang Penerapan Tata kelola Perusahaan yang Baik (Good 2011 on Application of Corporate Governance (Good Corporate
Corporate Governance) pada Badan Usaha Milik Negara Governance) of the Agency State Owned Enterprises (SOEs) and
(BUMN) dan Surat Keputusan Sekertaris Menteri Negara the Decree of the Minister of State Secretary (SOE) Number SK-16
(BUMN) Nomor SK-16/S.MBU/2012 tanggal 6 juni 2012 tentang / S.MBU / 2012 dated 6 June 2012 on the indicators / parameters
indikator/parameter penilaian dan evaluasi atas penerapan of assessment and evaluation of the implementation of good
tata kelola perusahaan yang baik pada BUMN. corporate governance in SOEs.

Berdasarkan asesmen penerapan praktik-praktik GCG yang Based on the assessment of the implementation of GCG
dilakukan,dapat disimpulkan bahwa kondisi penerapan GCG practices that do, it can be concluded that the condition of GCG
pada PT Pos Indonesia (Persero) Tahun 2014 mencapai predikat implementation at PT Pos Indonesia (Persero) 2014 predicate
kategori “BAIK” dengan Skor 81,793. Capaian sokr untuk masing- category of "GOOD" Scoring 81.793. Achievement sokr for each
masing aspek Governance terinci sebagai berikut : aspect of governance detailed as follows:

CAPAIAN
No. ASPEK GOVERNANCE BOBOT PERSENTASE (%)
PERUSAHAAN
I Komitmen terhadap Penerapan Tata Kelola secara Berkelanjutan 7.00 5.783 82,61
II Pemegang Saham dan RUPS/Pemilik Modal 9.00 8.330 92,56
III Dewan Komisaris/Dewan Pengawas 35.00 31.633 90.38
IV Direksi 35.00 30.564 87.33
V Pengungkapan Informasi dan Transparansi 9.00 6.483 72,03
95.00 82.793
VI Aspek lainnya 5.00 -1.000

TOTAL 100,00 81,793 81,79

Self Asessment 2015 Self Asessment 2015

Sebagai wujud komitmen Perusahaan, PT Pos Indone- As commitment of the Company, PT Pos Indonesia (Persero)
sia (Persero) secara terus menerus mengembangkan dan is continuously developing and implementing Good Corporate
menerapkan Good Corporate Governance (GCG) guna me- Governance (GCG) in order to maximize the value of the Company
maksimalkan nilai Perusahaan berupa peningkatan kinerja by increasing performance (Performance) and the creation of
(Performance) dan penciptaan citra Perusahaan yang baik the Company’s image is good (good corporate image), as well
(good corporate image), serta mendorong pengelolaan Peru- as encourage the management of our Company professional
sahaan yang profesional berdasarkan prinsip-prinsip TARIF Prices based principles are: Transparency, Accountability,
yaitu : Transparancy, Accountability, Responsibility, Indepen- Responsibility, Indepency, and Fairness.
cy, dan Fairness.

Berdasarkan Peraturan Menteri Negara BUMN Nomor: PER- Based on Minister of State Owned Enterprise No. PER-01 / MBU /
01/MBU/2011 tanggal 1 Agustus 2011 tentang Penerapan Tata 2011 dated August 1, 2011 on the Implementation of Good Corpo-
Kelola Perusahaan yang baik (Good Corporate Governance) rate Governance (GCG) in State-Owned Enterprises, assessment
pada Badan Usaha Milik Negara, assessment penerapan GCG of the implementation of GCG regularly conducted every two (2)
dilaksanakan secara berkala setiap 2(dua) tahun sekali, se- years, while for the absence of the implementation of the as-

129
dangkan untuk tahun tidak adanya pelaksanaan assessment, sessment, then carried out a self-assessment, therefore in 2014
maka dilaksanakan self assessment, oleh karena itu pada PT Pos Indonesia (Persero) has been assessing the implemen-
tahun 2014 PT Pos Indonesia (Persero) telah melakukan as- tation of GCG and in 2015 carried out a self-assessment of GCG
sessment penerapan GCG dan pada tahun 2015 dilakukan self implementation.
assessment penerapan GCG.

Self Assessment atau evaluasi (review), adalah evaluasi ter- Self Assessment or evaluation (review), is the evaluation of
hadap hasil penilaian (assessment) dan tindak lanjut atas the results of the assessment (assessment) and follow up on
rekomendasi perbaikan yaitu berdasarkan Area of Improve- improvement recommendations are based on the Area of Im- ​​
ment (Aol) hasil assessment penerapan GCG tahun 2014. provement (Aol) the assessment of GCG implementation in 2014.

Dalam melaksanakan self assessment penerapan GCG ta- In carrying out the self assessment GCG implementation in 2015,
hun 2015, pada prinsipnya dilakukan evaluasi/review oleh in principle, an evaluation / review by the Company itself, but
Perusahaan sendiri, namun untuk efektivitasnya pelaksa- for its effectiveness implementation of self assessment GCG im-
naan self assessment penerapan GCG tahun 2015 dibantu plementation in 2015 assisted by an independent appraiser, Mr
oleh penilai independen yaitu Bapak Hasnil Djamin, seorang Hasnil Djamin, an expert on corporate governance with compe-
ahli GCG yang memiliki kompetensi serta pengalaman dalam tence and experience in assessing and self assessment applica-
melakukan assessment maupun self assessment penerapan tion of GCG in SOEs, as a resource assistance for Tim.
GCG di BUMN, sebagai nara sumber pendampingan bagi Tim.

Kegiatan self assessment penerapan GCG sejalan dengan GCG implementation self assessment activities in line with the
pemenuhan atas Key Performance Indicators (KPI) Direksi fulfillment of the Key Performance Indicators (KPI) Directors be-
bedasarkan Kriteria Penilaian Kinerja Unggul (KPKU). dasarkan Superior Performance Assessment Criteria (KPKU).

Kegiatan self assessment penerapan GCG tidak dimaksud- GCG implementation self assessment activities are not intended
kan untuk membandingkan capaian penerapan praktik- to compare the achievements of the implementation of GCG
praktik GCG antar Organ Perusahaan, yaitu antara Direksi practices between Organ Company, which is between the Board
dan Dewan Komisaris maupun antara keduanya dengan of Directors and the Board of Commissioners as well as between
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)/Pemegang Saham. them by the General Meeting of Shareholders (AGM) / Share-
Masing-masing organ Perusahaan tersebut diukur dengan holders. Each organ of the company is measured by its own cri-
kriteria tersendiri sesuai dengan struktur dan proses terbaik teria in accordance with the structure and processes contained
yang tertuang dalam PER-01/MBU/2011 dan surat Keputusan in PER-01 / MBU / 2011 and the Decree of the Secretary of the
Sekretaris Kementerian BUMN Nomor : SK-16/S.MBU/2012 Ministry of SOEs Number: SK-16 / S.MBU / 2012 dated June 6,
tanggal 6 Juni 2012 tentang Indikator/Parameter Penilaian 2012 on Indicators / parameter Assessment and Evaluation of
dan Evaluasi atas penerapan Tata Kelola Perusahaan yang the implementation of Corporate Governance (Good Coporate
Baik (Good Coporate Governance) pada Badan Usaha Milik Governance) in State-Owned Enterprises.
Negara.

Berdasarkan self assessment penerapan GCG tahun 2015, Based on self assessment GCG implementation in 2015, we can
dapat disimpulkan kondisi penerapan GCG pada PT Pos conclude GCG implementation condition of PT Pos Indonesia
Indonesia (Persero) mencapai skor 83.617 dengan predikat (Persero) achieved a score of 83 617 with the title of the category
kategori “ Baik” Capaian skor untuk masing-masing aspek “Good” achievement scores for each aspect of governance is de-
governance terinci sebagai berikut : tailed as follows:

ASPEK GOVERNANCE BOBOT CAPAIAN PERSENTASE (%)


No
Governance Aspect weight Achievement percentage (%)
I Komitmen terhadap penerapan Tata Kelola Perusahaan Yang 7.00 6.239 89.13
Baik Secara Berkelanjutan
II Pemegang Saham dan RUPS/Pemilik Modal 9.00 8.135 90.39
III Dewan Komisaris/Dewan Pengawas 35.00 31.739 90.67
IV Direksi 35.00 30.772 87.92
V Pengungkapan Informasi dan Transparansi 9.00 7.733 85.92
VI Aspek lainnya. 0.00 (1.000)
Total 95.00 83.617

130
LAPORAN PELAKSANAAN GCG
GCG IMPLEMENTATION REPORT

Untuk memenuhi amanat Keputusan Menteri Badan To meet the mandate of the Minister for State Owned
Usaha Milik Negara Nomor : Kep-117/M- MBU/2002 Tentang Enterprises No. KEP-117 / M- MBU / 2002 on Implementation
Penerapan Praktek Good Corporate Governance Pada Badan of Good Corporate Governance Practices In State-Owned
Usaha Milik Negara (BUMN) yang telah diperbaharui dengan Enterprises (SOEs), which was amended by the Regulation
Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara of the State Minister for State Owned Enterprises No. Per 01
Nomor : Per 01 /MBU/2011 Tentang Penerapan Tata Kelola / MBU / 2011 on Implementation of corporate Governance
Perusahaan Yang Baik (Good Corporate Governance) Pada (good corporate Governance) in State-Owned Enterprises,
Badan Usaha Milik Negara, perseroan telah melakukan the company has taken various steps to apply and develop
berbagai langkah dalam menerapkan dan mengembangkan guidelines with a more flexible system and tested to conform
pedoman dengan sistem yang lebih fleksibel dan teruji agar to the principles of good corporate governance among other:
sesuai dengan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang
baik antara lain:

1. Aspek hak dan tanggung jawab pemegang saham/RUPS 1. Aspects of the rights and responsibilities of shareholders / AGM

Tentang hal-hal yang perlu mendapat persetujuan/ About the things that need to get approval / decision of
keputusan dari pemegang saham, RUPS telah memberikan the shareholders, the AGM has approved all important
persetujuan semua transaksi penting yang memerlukan transactions requiring approval, provide validation CBP
persetujuan, memberikan pengesahan RKAP yang submitted by directors, endorsed the report and the
disampaikan oleh direksi, mengesahkan laporan dan calculation of annual and pengesahaan Company's profit,
penghitungan tahunan serta pengesahaan laba Perseroan, establish external auditors, as well as determine the
menetapkan auditor eksternal, serta menetapkan gaji salaries directors and commissioners. Implementation of
direksi dan komisaris. Pelaksanaan RUPS telah sesuai the GMS has been in accordance with the provisions to be
dengan ketentuan dengan dilaksanakan secara tepat waktu. implemented in a timely manner. GMS conducted preceded
RUPS dilaksanakan dengan didahului pemanggilan kepada by a call to the shareholders and decision making as well
pemegang saham dan pengambilan keputusan serta risalah as the minutes of the AGM are made in accordance with the
RUPS yang dibuat telah sesuai dengan ketentuan. provisions.

Komisaris dan Direksi diputuskan oleh RUPS dengan Commissioners and the Board of Directors decided by the
komposisi dan kualifikasi sesuai dengan yang dibutuhkan AGM with the composition and qualifications required in
perusahaan serta menetapkan aturan perangkapan accordance with the company and establish rules have a
jabatan bagi anggota komisaris dan direksi. RUPS juga position for commissioners and directors. Shareholders also
telah menetapkan sistem penilaian kepatutan dan have established a fit and proper assessment system (fit
kelayakan (fit and proper test) bagi calon anggota direksi and proper test) for candidates for the board of directors under
sesuai peraturan yang berlaku dan telah menetapkan the applicable laws and have established formal assessment
sistem penilaian direksi secara formal dan kolegial, system directors and collegial, and to establish and implement
serta menetapkan dan menerapkan sistem insentif untuk a system of incentives for commissioners and directors.
komisaris dan direksi.
2. Aspects of Good Corporate Governance Policy
2. Aspek Kebijakan Good Corporate Governance
Company has a Code of Corporate Governance (Code Of
Perseroan telah memiliki Pedoman Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance), A Guide for Commissioners and the
(Code Of Corporate Governance), Panduan Bagi Komisaris Board of Directors (Board Manual), the Code of Conduct
dan Direksi (Board Manual), Pedoman Perilaku (Code Of (Code of Conduct), the Charter of the Audit Committee
Conduct), Piagam Komite Audit (Audit Committee Charter), (Audit Committee Charter), Charter Investment Committee
Piagam Komite Investasi dan Risiko Usaha, Piagam SPI and Business Risk, Charter SPI (Internal Audit Charter),
(Internal Audit Charter), Kebijakan Teknologi Informasi, Information Technology Policy, Policy on the rights and
Kebijakan mengenai hak-hak dan kewajiban karyawan, obligations of employees, policies regarding consumer
Kebijakan mengenai hak konsumen, Kebijakan mengenai hak rights, policies regarding the rights and obligations of the
dan kewajiban pemasok, Kebijakan mengenai hak-hak dan supplier, policies regarding the rights and obligations of
kewajiban Perseroan kepada kreditur, Kebijakan mengenai the Company to creditors, the Company's policies regarding
tanggungjawab sosial Perseroan. social responsibility.

131
3. Penerapan GCG pada Dewan Komisaris 3. Implementation of GCG at BOC

Kesempatan pembelajaran bagi Dewan Komisaris dengan Learning opportunities for the BoC to organize development
menyelenggarakan program pengembangan (knowledge dan programs (knowledge and skills) to the Commissioner.
skill) bagi Komisaris. Komisaris dilengkapi dengan kejelasan Commissioners are equipped with a clarity of function
fungsi dan pembagian tugas. Pelaksanaan tanggung jawab and division of tasks. Implementation responsibilities
dan otoritas Komisaris dengan menetapkan mekanisme and authority of the Commissioner to establish decision-
pengambilan keputusan dan menyusun rencana kerja setiap making mechanisms and prepare a work plan every year.
tahun. Komisaris memberikan masukan atas RJPP Tahun Commissioner provided input on RJPP Year 2014-2018 and
2014-2018 dan RKAP 2015. Arahan Komisaris terhadap Direksi the Tutorial 2015. CBP Commissioner of the Board of Directors
atas implementasi rencana dan kebijakan Perseroan dengan on the Company's implementation of plans and policies to
mengkaji kelayakan visi dan misi korporasi, mendapatkan assess the feasibility of the corporate vision and mission,
laporan tentang kinerja IT, mengefektifkan komunikasi get reports on IT performance, streamline communications
antara Komisaris dengan Direksi dan jajarannya di luar rapat between Commissioners, Directors and staff outside the
Komisaris, melakukan otorisasi atas transaksi atau tindakan meeting Commissioner, authorize the transaction or action
yang memerlukan persetujuan, mengajukan calon auditor that requires approval, propose candidates for external
eksternal kepada RUPS, serta berpartisipasi aktif dalam auditors to the AGM, as well as actively participate in
meningkatkan citra Perseroan. improving the company image.

Selain kontrol terhadap Direksi atas implementasi rencana Besides control of the Board of Directors on the
dan kebijakan Perseroan, Komisaris juga berperan dalam implementation of the plan and the Company's policies, the
pemilihan calon Anggota Direksi dengan memberikan Commissioner also plays a role in the selection of candidates
kriteria calon anggota Direksi yang baru dan menyampaikan for members of the Board to provide criteria for a new Board
usulan kepada pemegang saham. Komisaris telah melakukan and submit a proposal to the shareholders. Commissioner
tindakan terhadap (potensi) benturan kepentingan yang has taken action on (potential) conflict of interest involving
menyangkut dirinya antara lain membuat surat pernyataan himself, among others, to make a statement no conflict of
tidak memiliki benturan kepentingan dan melaksanakan interest and implement information disclosure.
keterbukaan informasi.

Pertemuan rutin Dewan Komisaris dilakukan dengan jumlah The regular meetings of Board of Commissioners do with
rapat yang sesuai dengan ketentuan dan tingkat kehadiran the number of meetings in accordance with the provisions
yang cukup tinggi serta menyusun tata tertib rapat, membuat and attendance is high enough and arrange the order of
risalah rapat yang mencantumkan Dinamika Rapat dan meetings, making minutes of meetings that lists Dynamics
menandatanganinya sebagai otorisasi risalah rapat sesuai Meeting and authorization to sign as minutes of meetings in
dengan ketentuan yang berlaku. accordance with applicable regulations.

Pertemuan rutin Komisaris dilakukan dengan jumlah rapat Commissioner conducted regular meetings with the
yang sesuai dengan ketentuan dan tingkat kehadiran yang number of meetings in accordance with the provisions
cukup tinggi serta menyusun tata tertib rapat, membuat and attendance is high enough and arrange the order of
risalah rapat yang mencantumkan Dinamika Rapat dan meetings, making minutes of meetings that lists Dynamics
menandatanganinya sebagai otorisasi risalah rapat sesuai Meeting and authorization to sign as minutes of meetings in
dengan ketentuan yang berlaku. accordance with applicable regulations.

Peran Sekretaris Komisaris yang telah sesuai dengan ketentuan The role of the Secretary of Commissioners in accordance
yang berlaku dengan menyusun uraian tugas Sekretaris with the applicable provisions by drafting a job description
Komisaris, menyelenggarakan administrasi dan penyimpanan Secretary to the Commissioners, the administration and
dokumen Komisaris, termasuk selalu menyiapkan undangan storage of documents Commissioners, including always set
rapat dengan Direksi. up a meeting invitation by the Board of Directors.

132
4. Penerapan GCG pada Komite Komisaris 4. GCG Implementation Committee, Commissioner
 
Keberadaan Komite Komisaris sesuai peraturan perundangan The existence of the Commissioner in accordance with the
yang berlaku dengan keanggotaan yang mendukung prevailing regulations supporting the implementation of the
pelaksanaan fungsi komite dan independensi dari Komite membership committee functions and the independence of
Komisaris. the Committee of Commissioners.

Komite dilengkapi dengan kerangka acuan pelaksanaan The Committee is equipped with a frame of reference
tugas berupa Job Descriptions, Pengangkatan anggota implementation of the tasks in the form of Job Descriptions,
Komite dilakukan sesuai dengan ketentuan, dan diketuai Appointment Committee members conducted in accordance
oleh salah satu anggota Dewan Komisaris serta membuat with the provisions of, and chaired by one member of the
laporan kepada Komisaris. Board of Commissioners and to report to the Commissioner.

5. Penerapan GCG pada Direksi 5. Implementation of GCG on the Board of Directors

Direksi dilengkapi dengan kejelasan fungsi, pembagian tugas, Directors are equipped with a clarity of function, division of
tanggung jawab dan otoritas melalui Struktur Organisasi yang duties, responsibilities and authority through the appropriate
sesuai dan dilengkapi dengan uraian tugas/tanggung jawab, Organizational Structure and comes with the job description /
serta menempatkan pejabat yang sesuai kualifikasi. responsibilities, as well as placing a suitably qualified officials.

Direksi berperan dalam perencanaan Perseroan dengan Directors play a role in the planning of the Company by delivering
menyampaikan RJPP dan menjabarkannya di dalam RKAP serta RJPP and translate it in the CBP and to identify any business
mengidentifikasi setiap peluang bisnis. Direksi berperan dalam opportunities. Directors play a role in the fulfillment of the
pemenuhan target kinerja Perseroan dengan menyusun sistem performance targets of the Company to prepare the Company's
pengukuran kinerja Perseroan, mengambil keputusan melalui performance measurement system, take decisions by appropriate
analisis yang memadai, menerapkan sistem teknologi informasi, analyzes, implementing information technology systems, increase
sistem peningkatan mutu dan pelayanan, serta melakukan system quality and service, as well as the procurement of goods
pengadaan barang dan jasa sesuai dengan ketentuan. Direksi and services in accordance with the provisions. Directors to
melakukan kontrol terhadap implementasi rencana kebijakan exercise control over the company's implementation of a policy
perseroan dengan cara membuat laporan pelaksanaan IT, laporan plan by making a report on the implementation of IT, reporting the
sistem manajemen kinerja, menindak lanjuti hasil pemeriksaan SPI. performance management system, following the results of the SPI.

Tindakan Direksi terhadap potensi Benturan Kepentingan dengan The action of Directors of the potential Conflict of Interest by
menerapkan kebijakan penanganan benturan kepentingan, implementing policies to deal with conflicts of interest, to make
membuat surat pernyataan tidak memiliki benturan kepentingan, a statement no conflict of interest, and develop mechanisms
dan menyusun mekanisme mencegah pengambilan keuntungan to prevent making personal gain for its directors and senior
pribadi bagi Direksi dan senior manajer, melakukan managers, disclose information to provide relevant information
keterbukaan informasi dengan memberikan informasi yang to shareholders and relevant information to other stakeholders
relevan kepada pemegang saham dan informasi yang relevan and equal treatment in the provision of information on the
kepada Stakeholders lainnya serta perlakuan yang sama dalam implementation of routine meetings with the attendance
pemberian informasi pelaksanaan pertemuan rutin dengan rate of 90%, by arranging the order of the Board of Directors
tingkat kehadiran 90%, dengan menyusun tata tertib Rapat Direksi, meeting, making the minutes of meetings and store them
membuat risalah rapat dan menyimpannya serta memberikan as well as provide a copy of the minutes of meeting of the
salinan risalah Rapat Direksi kepada seluruh Direksi dan membuat Board of Directors to the Board of Directors and make the
mekanisme validasi risalah rapat. validation mechanisms minutes of meetings.

6. Penerapan GCG pada SPI 6. Implementation of GCG at SPI

SPI dilengkapi dengan faktor-faktor pendukung keberhasilan SPI is equipped with the factors supporting the successful
pelaksanaan tugas dengan kualitas personel yang memadai. SPI implementation of tasks with adequate quality personnel.
menjalankan perannya sebagai pengawas dan evaluator dengan SPI running role as the supervisor and evaluator with
pelaksanaan audit dan pemantauan tindak lanjut. Untuk menjamin the audit and follow-up monitoring. To guarantee the
independensi SPI, SPI telah dilengkapi dengan SPI Chapter. SPI independence of SPI, SPI has been equipped with SPI
menjalankan peran sebagai mitra strategis (strategic partner) Chapter. SPI role as a strategic partner (strategic partner) for
bagi manajemen dengan memberikan masukan tentang upaya management by providing feedback on the achievement of
pencapaian strategi bisnis kepada Direksi. business strategies to the Board.

133
7. Penerapan GCG pada Sekretaris Perusahaan 7. Implementation of GCG Corporate Secretary

Sekretaris Perusahaan dilengkapi dengan faktor-faktor The Corporate Secretary is equipped with the factors supporting
pendukung keberhasilan pelaksanaan tugasnya dengan the successful implementation of the Corporate Secretary
kualifikasi Sekretaris Perusahaan yang memadai dan struktur duties with adequate qualifications and organizational
organisasi Sekretaris Perusahaan sesuai dengan kebutuhan. structure Corporate Secretary in accordance with the needs.

Sekretaris Perusahaan menjalankan fungsinya dengan Company Secretary to perform its functions by providing
pemberian Informasi yang materiil dan relevan kepada information that is material and relevant to the stakeholders,
stakeholders, bertugas sebagai Pejabat Penghubung antara served as Liaison Officer between the Company and
Perusahaan dengan stakeholders, mendokumentasikan risalah stakeholders, documenting the minutes of the AGM and
RUPS dan Rapat Direksi. Board of Directors meetings.

8. Aspek Pegungkapan Informasi (Disclosure) 8. Revelations aspects of Information (Disclosure)

Perseroan menyediakan kemudahan akses informasi tentang The company provides easy access to information about
Perseroan serta informasi praktek dan penerapan GCG kepada the Company as well as practical information and to apply
stakeholders. Perseroan juga menyediakan media untuk GCG to stakeholders. The Company also provides media to
mengkomunikasikan pedoman perilaku kepada stakeholders di communicate a code of conduct to stakeholders outside the
luar Perseroan. Company.

9. Komitmen 9. Commitment

Perseroan membuat komitmen dengan penanda­tanganan kontrak The Company made a commitment with the signing of a
manajemen, memberikan reward dan punishment atas penerapan management contract, giving reward and punishment on
pedoman perilaku, kepatuhan Perseroan terhadap peraturan yang the application of the code of conduct, the Company's
berlaku. compliance with applicable regulations.

134
Systems, Structures, and Processes

COMMITMENT

STRUKTUR TATA KELOLA PERUSAHAAN


STRUCTURE OF GCG

Berdasarkan Undang - Undang Republik Indonesia No. 40 ta- According to the Law of the Republic of Indonesia
hun 2007 tentang Perseroan Terbatas, dengan organ utama No. 40 of 2007 on Limited Company, the main organ of the com-
perusahaan yang terdiri dari Pemegang Saham melalui Rapat pany consists of Shareholders through Shareholder General
Umum Pemegang Saham (RUPS), Dewan Komisaris serta Direksi Meeting (RUPS), the Board of Commissioners and the Board of
yang memiliki wewenang dan tanggung jawab yang jelas sesuai Directors. They all have their own authority and responsibility
fungsinya masing-masing yang sebagaimana diatur dalam Ang- based on their respective functions as stipulated in the Articles
garan Dasar Perseroan dan peraturan perundang-undangan of Association and regulations. Each organ has a critical role in
yang berlaku. Setiap organ mempunyai peran penting dalam the effective GCG implementation.
pelaksanaan GCG secara efektif.

Hal terpenting dalam kebijakan tata kelola perusahaan adalah The important thing in GCG policy is the clear separation duties
adanya pemisahan tugas dan tanggung jawab yang jelas di an- and responsibilities among its organs. The Shareholder General
tara organ perusahaan. RUPS merupakan wadah para peme- Meeting (RUPS) is a means of shareholders who have author-
gang saham yang memiliki wewenang yang tidak dilimpahkan ity and do not delegate it to the Board of Commissioners and
kepada Dewan Komisaris dan Direksi. Direksi bertanggung jaw- Board of Directors. Directors are fully responsible for the man-
ab penuh atas pengelolaan perusahaan sesuai amanah yang agement of the Company in accordance with mandate, while the
diberikan, sedangkan Dewan Komisaris melakukan pengawasan Board of Commissioners supervise adequately to the manage-
yang memadai terhadap pengelolaan yang dilakukan oleh Di- ment carried out by the Board of Directors and give advice in
reksi serta melakukan penasihatan agar kinerja perusahaan order to make a better company performance.
lebih baik.

Dewan Komisaris dan Direksi diangkat dan diberhentikan oleh Board of Commissioners and Board of Directors are appointed
RUPS. Dewan Komisaris telah membentuk komite-komite khu- and dismissed by the Shareholders General Meeting (RUPS).
sus yang bertugas membantu Dewan Komisaris dan memberi The Board of Commissioners has established special committees
saran sesuai ruang lingkup tugas komite yang bersangkutan. assigned to assist and advise the Board of Commissioners based on
Komite - komite di bawah Dewan Komisaris adalah Komite Audit the scope of each committee. Committees under the Board of Com-

135
dan Komite Manajemen Risiko Usaha dan Investasi. Selain itu, missioners are Audit Committee and Business Risk Management
Direksi telah membentuk organ-organ Pendukung yaitu Sekre- and Investment Committee. In addition, the Board of Directors has es-
taris Perusahaan dan Satuan Pengawasan Internal (SPI) yang tablished the supporting organs. They are the Corporate Secretary and
bertanggung jawab langsung kepada Direktur Utama. Internal Audit Unit (IAU), which reports directly to President Director.

Struktur Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Structure


PT Pos Indonesia (Persero) of PT Pos Indonesia ( Persero )

RUPS
Shareholder
General Meeting

Dewan
Dewan Direksi Komisaris
Board of Board of
Directors Commissioners

Sekretaris Komite Manajemen Komite


Perusahaan SPI Risiko Usaha dan Audit
Corporate Internal Audit Unit Investasi Audit
Secretary Investment & Business Risk Committee
Management Committee

136
RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM (RUPS)
SHAREHOLDERS GENERAL MEETING
Dalam struktur tata kelola perusahaan, RUPS merupakan organ In the corporate governance structure, the Shareholder General Meet-
Perseroan yang mempunyai kedudukan tertinggi serta mem- ing (RUPS) was a corporate organ that has the highest position and
punyai segala wewenang yang tidak diserahkan kepada Direksi authorities that were not given to the board of commissioners and
atau Komisaris. directors.

Melalui wadah RUPS, Direksi, Komisaris dan Pemegang Saham Through the Shareholder General Meeting (RUPS), Directors, Commis-
mengadakan pertemuan dan pengambilan keputusan keputu- sioners and Shareholders conducted meeting and making strategic
san Perseroan yang bersifat strategis. Sesuai dengan Anggaran decision of the corporate. In accordance with the Articles of Asso-
Dasar Perseroan RUPS dalam Perseroan terdiri dari RUPS Ta- ciation, the RUPS consisted of the Annual and extraordinary. Annual
hunan dan RUPS Luar Biasa. RUPS Tahunan diadakan dua kali RUPS was held twice which was about the approval of annual report
yaitu RUPS mengenai persetujuan Laporan Tahunan dan RUPS and work plan and budget of the corporate.
mengenai persetujuan Rencana Kerja dan Anggaran Perseroan.
The Implementation of the Shareholder General Meeting
Pelaksanaan RUPS (RUPS)

Sesuai dengan Undang-Undang Perseroan Terbatas dan Ang- In accordance with the law of Limited Company and the Articles of As-
garan Dasar Perseroan, pada tahun 2015 ini telah dilaksanakan sociation of the corporate, the Shareholders General Meeting (RUPS)
dua kali RUPS sebagai berikut: had been held once in 2014 as follows:

Kehadiran
Presence
Tanggal /Tempat Undangan Isi Rapat
No Pemegang Komisaris Direksi
Date / Place Invitation Fill Meeting
Saham Commis- Direc-
Shareholders sioners tors
1. Undangan Rapat Undangan Direksi • Mengesahkan RKAP Tahun
Kamis, 22 Januari 2015 Nomor :023/Dirut/0115 2015
Ruang Rapat Kementrian BUMN • Menyetujui RKA PKBL Tahun
Lt 9 Jl. Medan Merdeka Selatan No.13- RIS-27/D2.MBU/01/2015 2015
Jakarta 10110 • Menyetujui KPI 2015   
• Menyetujui penarikan
pinjaman kredit jangka
panjang dengan plafon
sebesar Rp 191,00 milar
2. Undangan Rapat Undangan Direksi • Pengesahan Laporan Tahunan   
Selasa, 19 Mei 2015 RIS-49/D2.MBU/05/2015 2014
Ruang Rapat Kementrian BUMN • Pengesahan Laporan   
Lt 9 Jl. Medan Merdeka Selatan No.13- Keuangan dan Laporan PKBL
Jakarta 10110 • Penetapan penggunaan Laba   
Merdeka Selatan No.13-Jakarta 10110 Bersih Perseroan
• Penetapan Tantiem Direksi dan
Dewan Komisaris, Gaji Direksi,
Honorarium Dewan Komisaris   
serta tunjangan dan fasilitas
• Penetapan KAP untuk Audit
2015

RUPS Mengenai RKAP 2015 Regarding the 2015 AGM RKAP

Setelah dilakukan pembahasan atas RKAP Tahun 2015 PT Pos After discussion of the CBP 2015 PT Pos Indonesia (Persero), the AGM
Indonesia (Persero), maka RUPS memutuskan hal-hal sebagai resolved as follows:
berikut :
1. Mengesahkan RKAP Tahun 2015, dengan pokok-pokok sebagai 1. To approve the CBP 2015, with the main topics as follows:
berikut : a) Assumptions principal
a) Asumsi-Asumsi pokok i. Economic growth: 5.6%
i. Pertumbuhan ekonomi : 5,6 % ii. The inflation rate: 4.4%
ii. Tingkat inflasi : 4,4% iii. Foreign exchange rates: Rp. 11.900, - / US $
iii. Kurs valuta asing : Rp. 11.900,-/US$ iv. SPN interest rate: 6.2% per 3 months
iv. Tingkat suku bunga SPN : 6,2 % per 3 bulan

137
b) Laporan Laba Rugi Konsolidasian b) Consolidated Income Statement
Laba Bersih Konsolidasian Tahun 2015 ditargetkan Consolidated Net Profit for 2015 is targeted at Rp 327.49
sebesar Rp 327,49 miliar billion
c) Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian c) Consolidated Statements of Financial Positio Per
Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian per 31 Desember Consolidated Statements of Financial Position December
2015 dianggarkan ditutup dengan jumlah Aset dan 31, 2015 closed with a budgeted amount of Assets and
Liabilitas & Ekuitas masing-masing sebesar Rp 6,72 triliun Liabilities & Equity amounting to Rp 6.72 trillion
d) Investasi d) Investments
Investasi Tahun 2015 dianggarkan sebesar Rp 513,04 miliar Investments in 2015 are budgeted at Rp 513.04 billion
e) Asessment GCG e) assessment of GCG
Skor hasil asessment GCG pada Tahun 2015 ditargetkan Score GCG assessment results in 2015 is targeted to reach
sebesar 86 % (Sangat Baik) 86% (Very Good)
f) Asessment KPKU f) assessment KPKU
Skor hasil asessment KPKU pada tahun 2015 ditargetkan Score KPKU assessment results in 2015 is targeted at
sebesar 358 (Early Result) 358 (Early Result)
g) Tingkat Kesehatan g) Soundness
Tingkat Kesehatan perusahaan tahun 2015 ditargetkan The scope of the company in 2015 is targeted to a
skor 80,25 (Sehat AA) score of 80.25 (Healthy AA)
h) Rencana Kerja dan Anggaran Dewan Komisaris h) Work Plan and Budget BOC
2. To approve the Work Plan and Budget Partnership Program
2. Menyetujui Rencana Kerja dan Anggaran Program Kemitraan and Community Development (RKA Partnership) 2015
dan Bina Lingkungan (RKA PKBL) Tahun 2015 3. To approve the Key Performance Indicator (KPI) Board of
3. Menyetujui Key Performance Indicator (KPI) Direksi dan Dewan Directors and Board of Commissioners contained in the
Komisaris yang tertuang dalam Kontrak Manajemen antara Management Contract between the Board of Directors and
Direksi dan Dewan Komisaris dengan Pemegang Saham the Board of Commissioners with Shareholders
4. Menyetujui perbuatan Direksi untuk mengagunkan aset tetap 4. Approving the Board of Directors to pledge assets in order
dalam rangka penarikan pinjaman kredit jangka panjang to keep withdrawal of long-term loans with a ceiling of Rp
dengan plafon sebesar Rp 191,00 milar 191.00 billion

RUPS Mengenai Persetujuan Laporan Tahunan 2015 AGM Regarding Approval of the Annual Report 2015

RUPS tahun 2015 tentang Pengesahan Laporan Keuangan dengan AGM 2015 on Approval of the Financial Statements to the minutes of
risalah RUPS nomor: RIS-49/D2.MBU./2015 memutuskan hal-hal the AGM numbers: RIS-49 / D2.MBU. / 2015 resolved as follows:
sebagai berikut :
1. Approval of the Annual Report on the situation and the
1. Persetujuan Laporan Tahunan Perseroan mengenai keadaan course of the Company during the fiscal year 2014, the
dan jalannya Perseroan selama tahun buku 2014, Program Partnership Program and Community Development 2014
Kemitraan dan Bina Lingkungan tahun buku 2014 serta Laporan financial year as well as the Report of the Supervisory
Pelaksanaan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris selama Board of Commissioners for the financial year 2014.
tahun buku 2014. 2. Approval of the Financial Statements for the fiscal year
2. Pengesahan Laporan Keuangan Perseroan tahun buku 2014 2014 and Report of Partnership Program and Community
dan Laporan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan tahun Development 2014 financial year, as well as the provision of
buku 2014, sekaligus pemberian pelunasan dan pembebasan release and discharge full responsibility (volledig acquit et
tanggung jawab sepenuhnya (volledig acquit et de charge) de charge) to the members of the Board of Commissioners
kepada anggota Dewan Komisaris dan anggota Direksi Perseroan and the Board of Directors who served on monitoring and
yang menjabat atas tindakan pengawasan dan pengurusan maintenance actions the Company which has been run
Perseroan yang telah dijalankan selama tahun buku 2014. during the financial year 2014.
3. Penetapan Penggunaan laba bersih Perseroan tahun buku 3. Determination Using net profit for the financial year 2014
2014 Approve AGM pentepan the net profit of the Company for
RUPS Menyetujui pentepan penggunaan laba bersih financial year 2014 amounted to Rp. 161 482 367 144, - as
Perusahaan Tahun Buku 2014 sebesar Rp. 161.482.367.144,- follows:
sebagai berikut : • Dividends: Rp. 24,222,355,072, -. (15%)
• Dividen : Rp. 24.222.355.072,-. (15%) • Backup: Rp. 137 260 012 072, -. (85%)
• Cadangan : Rp. 137.260.012.072,-. (85%) 4. Determination Tantiem Board of Directors and Board
4. Penetapan Tantiem Direksi dan Dewan Komisaris Tahun of Commissioners In 2014, the Directors’ salaries and
2014, gaji Direksi dan honorarium Dewan Komisaris, serta emoluments of the Board of Commissioners, as well as the
tunjangan dan fasilitas tahun 2015 benefits and facilities in 2015

138
5. Penetapan Kantor Akuntan Publik (KAP) untuk mengaudit 5. Determination of Public Accounting Firm (KAP) to audit
Laporan Keuangan Perseroan dan laporan Tahunan the Company’s Financial Statements and Annual reports
Pelaksanaan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan untuk Implementation Partnership Program and Community
Tahun Buku yang akan berakhir pada tanggal 31 Desember 2015. Development for the year will end on December 31, 2015
RUPS menyetujui penunjukan KAP Gani Sigiro & Handayani AGM approved the appointment of KAP Gani Sigiro &
unutk melakukan audit atas laporan keuangan Perseroan Handayani fatherly conduct an audit of the financial
tahun buku 2015 statements for the financial year 2015

ARAHAN PEMEGANG SAHAM DIRECTION OF SHAREHOLDERS

1. Buku laporan Tahunan Buku 2014, tanggapan Dewan 1. Annual reports Books Books, 2014, response to the Board
Komisaris, Risalah PKBL dan Laporan Hasil Evaluasi of Commissioners, Minutes of the Partnership and KPI
Capaian KPI Tahun 2014 merupakan bagian yang tidak Achievement Evaluation Report 2014 is an integral part of
terpisahkan dari Risalah Rapat Umum Pemegang saham ini. the Minutes of the General Meeting of Shareholders of this.
2. Direksi diminta untuk segera menindaklanjuti temuan- 2. The Board of Directors are required to immediately follow
temuan, saran-saran auditor eksternal (BPK-RI dan atau up on the findings, suggestions external auditor (BPK-
KAP) maupun auditor internal (SPI) tahun 2014 dan tahun- RI and or KAP) and internal auditors (SPI) in 2014 and in
tahun sebelumnya, serta menyelesaikan secara tuntas previous years, as well as the finish is completed in the
pada tahun buku 2015, sehingga dimasa mendatang temua fiscal year 2015, so that in the future temua auditor on
auditor atas masalah yang sama tidak terjadi lagi. Tindak the same problem does not happen again. Follow-up
lanjut penyelesaian temuan/saran auditor dimaksud, agar completion findings / suggestions auditor referred to,
dibahas secara komprehensif dengan Dewan Komisaris in order to comprehensively discussed by the Board of
dan disampaikan secara tertulis kepada Pemegang Saham. Commissioners and submitted in writing to Shareholders.
3. Mengingat pada tahun buku 2014 kinerja perusahaan 3. Given the financial year 2014 the company’s performance
tidak mencapai target, maka Direksi diminta agar did not reach the target, the Directors are required to
melakukan evaluasi yang komprehensif serta melakukan conduct a comprehensive evaluation and improvement
perbaikan terhadap sistem manajemen mapun kebijakan of the management system so that the company’s policy
perusahaan sehingga pencapaian target dan peningktan mapun and peningktan achievement of the company’s
kinerja perusahaan dapat terwujud. performance can be realized.
4. Dalam rangka meningkatkan kinerja pendayagunaan asset, 4. In order to improve the performance of the utilization
Direksi diminta untuk melakukan program optimalisasi of assets, the Directors are required to perform asset
asset dan pemanfaatan atau penyelesaian asset yang optimization program and the utilization or settlement of
tidak dimanfaatkan secara optimal maupun melakukan assets that are not used optimally and the resolution of
penyelesaian permasalahan-permasalahan hukum atas legal problems over the assets controlled, managed and
asset yang dikuasai, dikelola maupun dioperasikan. operated. Implementation of asset optimization through
Pelaksanaan optimalisasi asset melalui kerjasama dengan cooperation with third parties in order to be guided by the
pihak ketiga agar berpedoman pada Peraturan Menteri SOE Minister Regulation No. PER-13 / MBU.09 / 2014 dated
BUMN Nomor : PER-13/MBU.09/2014 tanggal 10 September 10 September 2014 regarding Guidelines for Utilization of
2014 tentang Pedoman Pendayagunaan Aset Tetap BUMN. Fixed Assets Owned Enterprises.
5. Dalam rangka meningkatkan pertumbuhan anorganik, 5. In order to enhance inorganic growth, the Directors are
Direksi diminta mengoptimalkan asset-asset idle yang required to optimize idle assets into productive assets
dimiliki menjadi asset produktif baik disuahakan sendiri owned disuahakan either alone or with synergy among
atau dengan melakukan sinergi antar BUMN. SOEs.
6. Direksi diminta memperkuat pengendalian intern dengan 6. The Board of Directors asked to strengthen internal control
mengefektifkan fungsi SPI sehingga kerugian yang by effecting funsi SPI so that losses caused by fraud can be
ditimbulkan oleh kecurangan dapat dihindari. avoided.
7. Direksi diminta untuk dapat melakukan upaya-upaya 7. Directors are required to be able to make efforts in order
dalam rangka meningkatkan produktivitas pegawai to increase employee productivity that can be obtained by
sehingga bisa diperoleh peningkatan kinerja perusahaan an increase in overall company performance.
secara keseluruhan. 8. The Directors are required to complete and enhance the
8. Direksi diminta untuk melengkapi dan memuktahirkan delivery of information / data PT Pos Indonesia (Persero)
informasi/data PT Pos Indonesia (Persero) berdasarkan based on sub portal reporting period SOE and the SOE
periode pelaporannya pada sub portal BUMN dan Portal Ministry Portal namely Public Portal (www.bumn.go.id),
Kementrian BUMN yaitu Portal Publik (www.bumn.go.id), Portal Executive Information System / EIS (http: //eis.
Portal Executive Information System/EIS (http://eis. bumn.go.id/internal), HR Portal (http://sdm.bumn.go.id/
bumn.go.id/internal), Portal SDM (http://sdm.bumn.go.id/ internal), Portal Partnership (http://pkbl.bumn.go.id/
internal), Portal PKBL (http://pkbl.bumn.go.id/internal), internal), and Asset portal (http://asset.bumn.go.id/

139
dan Portal Aset (http://asset.bumn.go.id/internal). internal).
9. Direksi dan Dewan Komisaris diminta untuk senantiasa 9. The Board of Directors and Board of Commissioners are
menerapkan prinsip-prinsip Good Corporate Governance asked to always apply the principles of Good Corporate
(GCG) sebagai mana Keputusan Menteri Negara Badan Governance (GCG) as to which State Minister for State
Usaha Milik Negara Nomor KEP-117/M-MBU/2002 tanggal Owned Enterprises Noomor KEP-117 / M-MBU / 2002 dated
31 Juli 2002 yang meliputi transparasi, kemandirian July 31, 2002 which includes transparency, independence
dan akuntabilitas dalam setiap tahapan pengelolaan and accountability in each stage of the management of the
perusahaan. Implementasi GCG di masa mendatang company. GCG implementation in the future is expected to
diharapkan dapat lebih baik lagi dan berdampak positif be better and positive impact on the company’s progress.
bagi kemajuan perusahaan.
10. Direksi diminta untuk memperhatikan saran dan pendapat 10. Directors are asked to pay attention to the advice and
Dewan Komisaris, sebagai mana yang telah disampaikan opinion of the Board of Commissioners, as where who
dalam suratnya nomor : 95/Dekom/0315 tanggal 30 Maret had already submitted in his letter number: 95 / Dekom /
2015. Tanggapan Dewan Komisaris tersebut merupakan 0315 dated March 30, 2015. The response BOC is part of the
bagian yang tidak terpisahkan dari Risalah RUPS ini. Minutes of the AGM terpissahkan this.

Realisasi Hasil RUPS Realization Results of AGM

Pada tahun 2014 manajemen Perseroan telah melaksanakan In 2014 the company management has perform results for 2014, with
Hasil keputusan RUPS 2014 dengan disetujuinya laporan tahunan the approval of the AGM’s decision the company’s annual report and
Perseroan dan disahkannya laporan keuangan tahun buku 2014 the ratification of the fiscal year 2014 financial statements by the AGM
oleh RUPS yang diadakan pada selasa, 19 Mei 2015 di kantor held on Tuesday, May 19, 2015 at the ministry of SOEs, Floor Meeting
kementerian BUMN, Ruang Rapat Lt. 9 Jalan Medan Merdeka Selatan Room 9 Jalan Medan Merdeka Selatan 13-Jakarta 10100. In addition
13-Jakarta 10100. Selain itu deviden kepada pemegang saham juga dividends to shareholders have also been deposited in the desig-
telah disetorkan pada rekening yang ditunjuk yaitu sebesar Rp. nated account in the amount of Rp. 49.158.013.080, - on 22 May 2014
49.158.013.080,- pada 22 mei 2014 dan Rp. 12.289.080.000,- pada 24 and Rp. 12.289.080.000, - on December 24, 2014 in accordance with the
Desember 2014 sesuai dengan Hasil keputusan RUPS. results of the AGM decision.

140
DEWAN KOMISARIS
BOARD OF COMMISSIONERS

Komposisi Dewan Komisaris Board of Commissioners Composition

Susunan Dewan Komisaris pada tahun 2015 sesuai dengan Composition of the Board of Commissioners in 2015 in
Surat Keputusan Menteri BUMN selaku RUPS Nomor SK- accordance with the Decree of the Minister of State Enterprises
224/ MBU/11/2015 tanggal 10 November 2015 perihal as the AGM No. SK-224 / MBU / 11/2015 dated 10 November 2015
Pemberhentian dan Pengangkatan Anggota Dewan Komisaris concerning the Dismissal and Appointment of Members of the
Perseroan (Persero) PT Pos Indonesia (Persero) sehingga Board of Commissioners (Persero) PT Pos Indonesia (Persero) so
susunan Dewan Komisaris adalah sebanyak enam orang that the composition of the Board of Commissioners is as many as
yang terdiri dari unsur di luar Perseroan sebagai berikut : six people consisting of elements outside the Company as follows:

Komisaris Utama : Basuki Yusuf Iskandar Commissioner: Basuki Yusuf Iskandar


Komisaris Independen : Karyono Supomo Independent Commissioner: Karyono Supomo
Komisaris : Dedi Syarif Usman Commissioner: Dedi Syarif Usman
Komisaris : Noor Ida Khomsiyati Commissioner: Noor Ida Khomsiyati
Komisaris : Bobby Hamzar Rafinus Commissioner: Bobby Hamzar Rafinus
Komisaris : Ferrari Roemawi Commissioner: Ferrari Roemawi
Komisaris : Mudhofir Khamid Commissioner: Mudhofir Khamid

Kriteria penentuan komisaris independen BUMN diatur dalam Criteria for determination of independent directors of SOEs
Peraturan Menteri Negara BUMN PER/01/MBU/2011 Pasal 13 stipulated in the Regulation of the Minister of State Enterprises
tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang baik (Good PER / 01 / MBU / 2011, Article 13 of the Implementation of Good
Corporate Governance) Pada Badan Usaha Milik Negara. Corporate Governance (GCG) In State-Owned Enterprises.

Pergantian Dewan Komisaris Substitution of Board of Commissioners

Pada saat laporan ini disusun, terjadi pergantian anggota At the time this report was drafted, a change of members
Dewan Komisaris. Berdasarkan Keputusan Pemegang Saham of the Board of Commissioners. Based on Decision of
Perseroan PT Pos Indonesia (Persero) Di Luar Rapat Umum Shareholders of PT Pos Indonesia (Persero) Outside the
Pemegang Saham Nomor SK-224/MBU/11/2015 tanggal 10 General Meeting of Shareholders No. SK-224 / MBU / 11/2015
November 2015 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan dated 10 November 2015 on the Dismissal and Appointment
Anggota Dewan Komisaris Perseroan PT Pos Indonesia of Members of the Board of Commissioners of PT Pos
(Persero) yaitu memberhentikan dengan hormat Noor Ida Indonesia (Persero) that dismiss with respect Noor Ida
Khomsiyati sebagai anggota Dewan komisaris terhitung Khomsiyati as a member of the Board of commissioners as
sejak tanggal 10 November 2015 dan mengangkat Mudhofir from November 10, 2015 and raised Mudhofir Khamid as his
Khamid sebagai penggantinya. successor.

Pembagian Tugas dan Tanggung Jawab Division of Tasks and Responsibilities

Berdasarkan Anggaran Dasar Perseroan, pembagian kerja Under the Articles of Association, the division of labor
diantara para anggota Komisaris diatur secara intern oleh among the members of the Board of Commissioners is
Komisaris. Dewan Komisaris telah menyusun pembagian set internally by the Commissioner. BOC has developed a
tugas Komisaris yang dituangkan dalam Surat Keputusan division of Commissioners set forth in the Decree of the
Dewan Komisaris Nomor: 375/Dekom/1215 tanggal 4 Board of Commissioners Number: 92 / Dekom / 0314 dated
Desember 2015 tentang Pembagian tugas Dewan Komisaris March 4, 2014 on the Division of the Board of Commissioners
dengan rincian sebagai berikut: with the following details:

Basuki Yusuf Iskandar, sebagai Komisaris Utama memberikan Basuki Yusuf Iskandar, as the main Commissioner provides
saran dan pendapat untuk keseluruhan kegiatan perusahaan advice and opinions to the overall activities of the company
dan koordinasi dengan masing-masing Komisaris serta and coordination with each Commissioner and input in the
masukan dalam bidang operasi dan Informasi teknologi. field of operations and information technology.

141
Karyono Supomo, memberikan pendapat dan masukan Karyono Supomo, as Chairman of the Audit Committee, carry
dalam hal keuangan dan manajemen keuangan, serta bidang out additional duties as set out in the Audit Committee
produktivitas dan efisiensi dan merangkap sebagai Ketua Charter and provide opinions and input in terms of
Komite Audit, melaksanakan tugas tambahan sebagaimana finance and financial management, as well as the areas of
diatur dalam Charter Komite Audit. productivity and efficiency.

Dedi Syarif Usman, memberikan masukan dalam hal pen- Dedi Syarif Usman, provide input in the management
gelolaan aset-aset perusahaan, pemasaran, pengembangan of the company’s assets, marketing, quality and service
mutu dan pelayanan serta hubungan kelembagaan. development and institutional relations.

Bobby Hamzar Rafinus, memberikan pendapat dan masukan Bobby Hamzar Rafinus, provide opinions and feedback in
dalam hal governance (GCG), dan citra perusahaan dan terms of governance (GCG), and the image of the company
merangkap sebagai Ketua Komite Pemantau Manajemen and serves as Chairman of the Monitoring Committee
Risiko Usaha dan Investasi, melaksanakan tugas tambahan of the Business Risk Management and Investment, carry
sebagaimana yang telah diatur dalam Charter Komite out additional tasks as set out in the Charter Monitoring
Pemantau Manajemen Risiko Usaha dan Investasi. Committee Business Risk Management and Investment.

Ferrari Roemawi, memberikan pendapat dan masukan dalam Ferrari Roemawi, provide opinions and input in terms
hal program kemitraan dan bina Lingkungan (PKBL), bidang of partnership and community development program
produk serta pengadaan barang dan jasa. Environment (CSR), the field of the product as well as the
procurement of goods and services.
Mudhofir Khamid, memberikan pendapat dalam hal sumber
daya manusia (SDM) dan organisasi, hukum dan umum serta Mudhofir Khamid, give opinions in terms of human resources
kasus-kasus perusahaan dan penyelesaiannya. (HR) and organizational, legal and public as well as cases
and solutions company.

Nama Jabatan Dasar Pengangkatan TmT Menjabat Jabatan lain diluar Perusahaan
Name Position Appointment Basis Date Other Position

Basuki Yusuf Iskandar Komisaris "KEP-101/MBU/2011 tanggal 31 Mei 2011 Kepala Badan Litbang SDM Kementrian Komu-
Utama 2 Mei 2011 nikasi dan Informatika

SK-416/MBU/2012 tanggal
21 November 2012"
Karyono Supomo Komisaris SK-416/MBU/2012 tanggal 21 Nopember
Independen 21 November 2012 2012

Dedi Syarif Usman Komisaris SK-303/MBU/2013 tanggal 2 Juli 2013 Direktur Kekayaan Negara Dipisahkan, DJKN -
2 Juli 2013 Kementrian Keuangan

Noor Ida Khomsiyati Komisaris SK-303/MBU/2013 tanggal 2 Juli 2013 Kepala Bagian Pelayanan dan Bantuan Hukum
2 Juli 2013 I Kementerian BUMN

Bobby Hamzar Rafinus Komisaris SK-426/MBU/2013 tanggal 20 Desember Deputi Menko Perekenomian Bidang Koordina-
20 Desember 2013 2013 si Ekonomo Makro dan Keuangan, Kementrian
Koordinator Perekonomian
Ferrari Roemawi Komisaris SK-240/MBU/10/2014 tang- 17 Oktober 2014
gal 17 Oktober 2014

Mudhofir Khamid Komisaris SK-224/MBU/11/2015 tang- 10 Nopember Presiden Konfederasi Serikat Buruh Sejahtera
gal 10 November 2015 2015 Indonesia (KSBSI)

142
Independensi Dewan Komisaris Independence of the Board of Commissioners

Anggota Dewan Komisaris, sebanyak enam orang, terdiri dari Members of the Board of Commissioners consistsof five people.
berbagai unsur di luar Perseroan. Antar anggota Dewan Komis- They are from various elementsoutside the Corporate. Among
aris dan antara anggota Dewan Komisaris dengan anggota Di- members of theBoard of Commissioners and between the
reksi tidak memiliki hubungan keluarga sedarah sampai derajat Boardof Commissioners and the Board of Directors,there are
ketiga baik menurut garis lurus maupun garis ke samping atau no family relationship by blood to thethird generation either
hubungan semenda (menantu/ipar) sehingga dapat menjamin vertically or horizontallyor relationship by marriage (in law) to
independensi Dewan Komisaris dalam menjalankan tugasnya, ensure theindependence of the Board of Commissioners incar-
dan tidak terdapat kemungkinan terjadinya kolusi dan nepo- rying out their duties, and there is no possibilityof collusion and
tisme. nepotism.

Hubungan Keluarga dengan Hubungan Keuangan dengan


Family relationship with Family relationship with
Nama Pemegang
Namew Pemegang
Komisaris Direksi Saham Komisaris Direksi
Saham
Commissioner Director Sharehold- Commissioner Director
Shareholders
ers

Basuki Yusuf Iskandar x x x x x X


Karyono Supomo x x x x x X
Dedi Syarif Usman x x x x x X
Noor Ida Khomsiyati x x x x x X
Bobby Hamzar Rafinus x x x x x X
Ferrari Roemawi x x x x x X
Mudhofir Khamid x x x x x X
Keterangan:
- (v) ada hubungan / relationship
- (x) Tidak ada hubungan/ no relationship

Pedoman dan Tata Tertib Kerja Board Charter

Berdasarkan Undang-undang No. 40 Tahun 2007 tentang Under Law No. 40 of 2007 on Limited Liability Companies,
Perseroan Terbatas, Pasal 1 (6), Dewan Komisaris adalah Article 1 (6), the Company’s Board of Commissioners is the
Organ Perseroan yang bertugas melakukan pengawasan organ that is in charge of supervising the general and / or
secara umum dan/atau khusus sesuai dengan Anggaran special accordance with the Statutes and advise the Board
Dasar serta memberi nasehat kepada Direksi. of Directors.

Berdasarkan Anggaran Dasar, Pasal 15 (1) Dewan Komisaris Under the Articles of Association, Article 15 (1) The Board
bertugas melakukan pengawasan terhadap kebijakan of Commissioners shall supervise the management of the
pengurusan jalannya Perseroan pada umumnya baik course of the Company’s policies in general good of the
mengenai Perseroan yang dilakukan oleh Direksi serta Company conducted by the Board of Directors and provide
memberikan nasihat kepada Direksi termasuk pengawasan advice to the Board of Directors including the supervision of
terhadap pelaksana Rencana Jangka Panjang Perseroan, implementing the Company’s Long-Term Plan, Work Plan and
Rencana Kerja dan Anggaran Perseroan serta ketentuan Budget of the Company and the provisions of the Articles
Anggaran Dasar dan keputusan RUPS, serta peraturan Basic and AGM decisions, as well as the laws and regulations
perundang-undangan yang berlaku, untuk kepentingan that apply, for the benefit of the Company and in accordance
Perseroan dan sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan. with the aims and objectives of the Company.

Pelaksanaan Fungsi Pengawasan Implementation Oversight Board of Commissioners 2015


Dewan Komisaris Tahun 2015
In accordance with the obligations set forth in the Board
Sesuai dengan kewajiban Dewan Komisaris yang dituangkan of Commissioners of the Company’s Articles of Association,
dalam Anggaran Dasar Perusahaan, dimana Dewan Komisaris where the Board of Commissioners shall report on

143
wajib melaporkan tentang tugas pengawasan yang telah supervisory duties that have been made to the Shareholders
dilakukan kepada Pemegang Saham, bahwa Dewan Komisaris that the Board of Commissioners have reported supervisory
telah melaporkan tugas pengawasan kepada Pemegang Saham duties to the Shareholders represented by Minister of State
cq Menteri BUMN setahun sekali. Dalam melaksanakan fungsi Enterprises once a year. In exercising oversight functions
pengawasan selama tahun 2015, secara umum kegiatan yang during the year 2015, the general activities carried out by
dilakukan oleh Dewan Komisaris namun tidak terbatas pada the Board of Commissioners but not limited to the following:
hal-hal berikut : 1. The Board of Directors of Commissioners suggested
1. Dewan Komisaris menyarankan agar Direksi lebih that more work on improving the performance of the
mengupayakan peningkatan kinerja Perseroan yang Company are focused on optimizing the performance
berfokus pada pengoptimalan kinerja core business of core business (recurring items) and does not rely
(recurring items) dan tidak mengandalkan extra on an extra-ordinary (government projects). Increased
ordinary (proyek pemerintah). Upaya Peningkatan efforts to be more focus on programs that can increase
tersebut agar lebih fokus kepada program yang dapat revenue and profit growth with organic growth and
meningkatkan pertumbuhan pendapatan dan laba selective manner. With the competitive advantage of
dengan pertumbuhan organic secara selective. Dengan the company, namely the extensive networking and
competitive advantage yang dimiliki perusahaan, yaitu connectivity, necessary to study / analysis of business
jaringan dan konektifitas yang luas, perlu dilakukan development opportunities and / or innovative products
studi/analisis tentang peluang pengembangan bisnis and / or processes that can support organic growth.
dan/atau inovasi produk dan/atau proses yang bisa
mendukung pertumbuhan organic. 2. The company’s performance up to September 2015
2. Kinerja perusahaan s.d September 2015 mengalami decreased significantly by -11.29% target RKAP 2015.
penurunan signifikan sebesar -11,29% dari target RKAP Therefore, considering the rest of the time only one
2015. Oleh karena itu, mengingat sisa waktu hanya 1 (1) quarterly Board of Directors were asked to work
(satu) triwulan Direksi diminta untuk mengupayakan on improving the Company’s performance to the
peningkatan kinerja Perseroan secara maksimal dan maximum and optimize all existing revenue potential
mengoptimalkan semua potensi pendapatan yang among others through the implementation of quick-
ada antara lain melalui pelaksanaan program quick win program, accelerating the realization of the MoU /
win, percepatan realisasi MoU/Kerjasama yang sudah Cooperation have been signed with various parties.
ditandatangani dengan berbagai pihak. 3. The Board of Directors asked to improve the health
3. Direksi diminta segera memperbaiki tingkat kesehatan condition of the Company, especially on the financial
Perseroan khususnya pada aspek keuangan yang aspects that have a weight rating of 70%, among other
mempunyai bobot penilaian 70%, antara lain dengan things the following manner:
cara sebagai berikut: a. Improving revenue growth, particularly for revenue
a. Meningkatkan pertumbuhan pendapatan usaha, contributed greatly to the total revenues of the
khususnya untuk pendapatan yang memberikan Company, namely suratpos, Paketpos, and Financial
kontribusi besar terhadap total pendapatan Perseroan, Services.
yaitu Suratpos, Paketpos, dan Jasa Keuangan. To be taken into consideration by the Board of Directors
Agar diperhatikan juga oleh Direksi bahwa pertumbuhan that the core business of long-term growth should be
core business jangka panjang harus lebih serius seriously improved, especially business and Letters and
ditingkatkan terutama bisnis Surat dan Paket serta Jasa Packages Financial Services, so the short-term business
Keuangan, sehingga bisnis jangka pendek disinkronkan synchronized with the long-term business as it has
dengan bisnis jangka panjang sebagaimana yang telah been mandated in Law No. 38 of 2009 on the Post.
diamanahkan dalam UU No 38 tahun 2009 tentang Pos. Business opportunities to optimize the income potential
Berbagai peluang usaha untuk mengoptimalkan potensi should continue to be pursued, but with fixed based
pendapatan juga harus terus diupayakan namun dengan on considerations and studies are valid, especially for
tetap didasarkan pertimbangan dan kajian yang valid, business opportunities that require a large investment
khususnya untuk peluang usaha yang memerlukan expenditures or affect the Company’s brand or image.
belanja investasi yang besar atau mempengaruhi brand Business e-commerce provides a significant opportunity
atau image Perseroan. to improve the company’s performance. To that end, the
Bisnis e-commerce memberikan peluang yang sangat Board of Directors need to make strategic steps and a
besar untuk meningkatkan kinerja perseroan. Untuk more serious attempt to work on the potential income
itu, Direksi perlu melakukan langkah-langkah strategis from this business in order to improve the performance
dan upaya yang lebih serius untuk menggarap potensi of the Company.
pendapatan dari bisnis ini dalam rangka meningkatkan
kinerja Perseroan. b. Striving accelerated receivables collection since the
b. Mengupayakan percepatan penagihan piutang amount is very significant, both Accounts Receivable
mengingat jumlahnya yang sangat signifikan, baik and Accounts Receivable and Accounts Services

144
Piutang Usaha maupun Piutang Layanan Jasa Keuangan Financial Services employee who served in the post-
dan Piutang Pegawai yang disajikan di neraca dalam balance sheet in Other Current Assets.
pos Aset Lancar Lainnya. Policy measurement Impairment Losses Reserve for
Kebijakan pengukuran Cadangan Kerugian Penurunan receivables shall comply with the applicable accounting
Nilai untuk Piutang harus sesuai dengan standar standards. Change Management policy against
akuntansi keuangan yang berlaku. Perubahan kebijakan allowance in 2015 were based on the aging schedule,
Manajemen terhadap penyisihan piutang tahun 2015 although more restrictive than the previous period,
yang berdasarkan aging schedule, walau lebih ketat must still be re-evaluated at each reporting date to
dibandingkan dengan periode sebelumnya, harus ensure there is objective evidence that the receivables
tetap dievaluasi kembali pada setiap tanggal laporan completely impaired.
keuangan untuk memastikan adanya bukti obyektif c. Cost efficiency in all units consistently, especially costs
bahwa piutang benar mengalami penurunan nilai. which make a major contribution to the total cost, ie
c. Melakukan efisiensi biaya di semua unit secara Expense Employee (52.25%) and Operating Expenses
konsisten, khususnya biaya yang memberikan kontribusi (34.82%).
besar terhadap total biaya, yaitu Beban Pegawai
(52,25%) dan Beban Operasi (34,82%). Efforts to reduce their costs should be based on accurate
Upaya melakukan efisiensi biaya harus didasarkan pada data, therefore the calculation of Cost, which has not
data yang akurat, karenanya perhitungan Harga Pokok, been there, should be formulated and implemented.
yang selama ini belum ada, harus segera dirumuskan
dan diterapkan. In addition, the calculation of Cost accurate would be
Selain itu, adanya perhitungan Harga Pokok yang akurat necessary for decision making in order to increase
akan sangat diperlukan untuk pengambilan keputusan revenue.
dalam rangka meningkatkan pendapatan.
Terkait dengan Beban Pegawai, beberapa hal yang harus Expenses related to the employee, a few things that
diperhatikan oleh Direksi adalah: must be considered by the Board of Directors are:
1) Pengendalian Beban Pegawai dapat dilakukan melalui 1) Control of employee expenses can be enhanced by the
perbaikan formasi & restrukturisasi SDM berdasarkan formation and restructuring of HR by HR audit results
hasil audit SDM yang valid. are valid.
2) Kantor pusat yang merupakan cost center perlu menjadi 2) The head office of which is the cost center should be
perhatian Direksi untuk segera dilakukan upaya efisiensi a concern of Directors to immediately to the efficiency
dan down-sizing terutama komposisi SDM. and down-sizing especially the composition of human
3) Produktivitas pegawai perlu ditingkatkan seiring dengan resources.
meningkatnya biaya tetap setiap tahunnya, yaitu dengan 3) Employee productivity needs to be increased with the
menerapkan sistem pengupahan yang lebih kompetitif increase in fixed costs annually, ie by applying the wage
serta penerapan reward and punishment secara system more competitive as well as the implementation
konsisten yang berbasis kinerja unit dan individu. of reward and punishment are consistently based unit
d. Publikasi dan sosialisasi kepada masyarakat tentang and individual performance.
produk-produk dan layanan yang ada di PT Pos d. Publication and dissemination to the public about the
Indonesia (Persero) agar tepat sasaran dan ditingkatkan products and services currently available in PT Pos
melalui event-event publik yang ada di masyarakat Indonesia (Persero) for the right target and enhanced
sehingga dapat meningkatkan pendapatan, mengingat through events public in the community so that it can
sebagian masyarakat masih belum mengetahui semua increase revenue, given that most people still do not
produk dan layanan yang ada di Kantor Pos. know all the products and services in the Post Office.
4. Mengingat pencapaian Laba Sebelum Pajak (Unaudited) 4. Given the achievement of Profit Before Tax (Unaudited)
yang hanya sebesar Rp11,34 M atau 2,80% dari target only amounted Rp11,34 M or 2.80% of the target RKAP
RKAP 2015 sebesar Rp405,06 M, maka akan sangat 2015 amounted Rp405,06 M, it would be possible for the
mungkin untuk tahun buku 2015 Perseroan lebih fiscal year 2015 the Company is to pay corporate income
membayar PPh Badan, karena Setoran Masa PPh tax, since Deposit Tax Period Article 25 by CBP during
Pasal 25 berdasarkan RKAP selama tahun 2015 adalah 2015 amounted Rp66,04 M. Directors in order to pursue
sebesar Rp66,04 M. Direksi agar mengupayakan adanya their tax returns were.
pengembalian pajak tersebut. 5. The Board of Directors are required to promptly
5. Direksi diminta untuk segera menyelesaikan solve the problems in the implementation of SAP
permasalahan-permasalahan dalam penerapan SAP (System, Application and Products in Data Processing)
(System, Application & Product in Data Processing) throughout Indonesia. To support this, according to
di seluruh Indonesia. Untuk mendukung hal tersebut, the letter BOC previously requested that SAP user that
sesuai dengan surat Dewan Komisaris sebelumnya the field is temporarily not transferred to SAP to run in
diminta agar user SAP yang dilapangan untuk sementara accordance with its objectives and generate financial

145
tidak dipindahkan sampai SAP dapat berjalan sesuai statements issued more qualified, fair, accountable, and
dengan tujuannya dan menghasilkan laporan keuangan timely. This is because the conditions on the ground
yang diterbitkan lebih berkualitas, wajar, accountable when the user is in Mutate, causing the process at the
serta tepat waktu. Hal ini mengingat kondisi di lapangan start again and the problem has not been resolved SAP.
ketika para user tersebut di mutasikan, menyebabkan Going forward it to not happen again and the Director of
prosesnya di mulai dari awal lagi serta permasalahan Human Resources and General asked to coordinate with
SAP belum diselesaikan. Ke depan hal tersebut agar the relevant Directorate which handles issues referred
tidak terulang kembali dan Direktur SDM dan Umum to SAP.
diminta berkoordinasi dengan Direktorat terkait yang
menangani permasalahan SAP dimaksud.
Aplikasi operasional yang belum ter-interface harus Operational applications that have not been ter-
segera diselesaikan dan jumlah user SAP harus terus interface must be resolved and the number of SAP
dievaluasi agar efisien, namun tanpa mengurangi aspek users must continue to be evaluated to be efficient, but
pengendalian internal. without prejudice to any internal control.
SAP harus diterapkan sebagai alat pengendalian, SAP should be applied as a tool of control, not just a
tidak hanya sekedar alat pembuat laporan, karenanya report builder tool, hence the problem of the existence
permasalahan adanya beberapa transaksi yang masih of several transactions are still processed manually
diproses secara manual harus segera diatasi. must be addressed immediately.
6. Kinerja produksi surat dan paket masih jauh dari target 6. The production performance letters and packages
RKAP 2015, walaupun pencapaian pendapatan sebesar are still far from the target RKAP 2015, although the
96,12% dari target. Hal ini menunjukkan bahwa kinerja achievement of revenue amounting to 96.12% of the
produksi tidak mencerminkan pencapaian pendapatan target. This shows that the production performance
dan perbedaan ini dapat menimbulkan salah penafsiran does not reflect the achievement of revenue and this
dalam membaca laporan. Kedepan korelasi keduanya difference can lead to wrong interpretation in reading
agar lebih ditingkatkan lagi. Jika kinerja produksi surat the report. Fore correlation both to be further enhanced.
dan paket mengalami penurunan, Direksi diharapkan If the performance of the production of letters and
dapat meningkatkan daya saing perusahaan dibanding packages has decreased, the Board of Directors is
kompetitor sehingga pangsa pasarnya tidak mengalami expected to improve the competitiveness of companies
penurunan. than competitors that its market share did not decline.
7. Direksi perlu memperhatikan penurunan daya saing jasa 7. The Board of Directors need to pay attention to a
keuangan yang kemungkinan dikarenakan bea pos lebih decline in competitiveness due to the possibility of
mahal (remittance), agresifitas pesaing antara lain SOPP a financial services more expensive postal charges
Pos kurang point of present, kalah model bisnis dalam (remittance), aggressive competitor among others SOPP
pengembangan agent, dan terlambat mengembangkan ZIP less point of the present, lost business model in
layanan berbasis teknologi (m-pospay). Oleh karena itu, development agent, and was late to develop technology-
Direksi perlu mempersiapkan strategi yang lebih tepat based services (m-pospay) , Therefore, the Board of
khususnya untuk peningkatan bisnis jasa keuangan. Directors need to prepare right strategy, especially for
8. Direksi diminta segera memperbaiki kebijakan the improvement of the financial services business.
manajemen piutang, mengingat kenaikan piutang 8. The Board of Directors asked to improve receivables
cukup besar s.d September 2015 yang berdampak management policy, given the sizeable increase in
terhadap cashflow perusahaan. Selain itu, Direksi agar accounts receivable s.d September 2015 affecting the
lebih serius mengupayakan percepatan penagihan cash flow of the company. In addition, the Board of
piutang mengingat cashflow perusahaan s.d September Directors to be more seriously considering seeking
2015 yang masih negatif dan jika dibiarkan akan accelerated receivables collection company cashflow
mempengaruhi kelangsungan usaha perusahaan. s.d September 2015 were still negative and if left
9. Semakin ketatnya persaingan usaha sejenis khususnya unchecked will affect the company’s sustainability.
kompetitor di bidang layanan surat dan paket, Direksi 9. Increasing competition similar efforts, especially
diminta agar melakukan upaya pembenahan di bidang competitors in the field of mail and packages, the
operasional dan pemasaran serta perlunya dilakukan Directors are required to conduct reform efforts in
market intelligence sehingga mampu bersaing terutama the areas of operational and marketing as well as the
dari sisi operasional dan tarif sehingga lebih efektif need for market intelligence so as to compete primarily
dan efisien serta mampu bersaing dengan kompetitor on the operational side and the rates so that more
sejenis. effective and efficient and able to compete with similar
10. Direksi perlu memperbaiki strategi marketing, competitors.
penetrasi, dan sistem tarif yang lebih fleksibel termasuk 10. The Directors need to improve marketing strategies,
pembagian kewenangan penetapan tarif antara Direksi penetration, and a more flexible tariff system, including
dan kantor regional sehingga tarif lebih bersaing the division of authority between the Board of Directors

146
khususnya di wilayah pulau Jawa. tariffs and regional offices so that more competitive
11. Manajemen diminta untuk mengoptimalkan dan fares, especially on Java.
meningkatkan potensi sinergi dengan BUMN serta 11. Management are required to optimize and increase the
diupayakan ada bagian khusus yang mengoptimalkan potential synergies with State and sought no special
potensi tersebut dengan tingkat jabatan yang lebih section that optimize this potential with position level
tinggi dari yang saat ini. higher than the current ones.
12. Mengingat pertumbuhan biaya lebih tinggi dibandingkan 12. Given the growth in cost is higher than the revenue
pertumbuhan pendapatan, maka Direksi perlu growth, the Board of Directors need to reduce their
melakukan efisiensi biaya dengan membuat Keputusan costs by making the Decision of the Board of Directors of
Direksi tentang program penghematan biaya (cost the cost savings program (cost reduction program). Cost
reduction program). Cost reduction program tersebut reduction programs to be implemented consistently
agar dilaksanakan secara konsisten dan dilaporkan and reported to the Board on a regular basis.
kepada Dewan Komisaris secara berkala.
13. Direksi harus segera mengambil langkah-langkah 13. The Board of Directors shall immediately take strategic
strategis untuk pengendalian biaya yang relatif steps to control costs relatively dominated by fixed
didominasi oleh biaya tetap (fixed cost), terutama biaya costs (fixed cost), especially HR costs were largely in the
SDM yang sebagian besar ada di pusat (kantor Pusat center (central office and regional). Controlling costs
dan regional). Pengendalian biaya SDM salah satunya through improved HR one formation and restructuring
melalui perbaikan formasi & restrukturisasi SDM yang of human resources consistently and based on the
dilakukan secara konsisten dan berdasarkan pada results of the audit of human resources so that it can
hasil audit SDM sehingga dapat tercapai sesuai yang be achieved as expected. In addition, our cost efficiency
diharapkan. Selain itu, program efisiensi biaya agar programs in order to remain consistently in all units.
tetap dilakukan secara konsisten di semua unit.
14. Kantor pusat yang merupakan cost center perlu menjadi
perhatian Direksi untuk segera dilakukan upaya efisiensi 14. The head office of which is the cost center should be
dan down-sizing terutama komposisi SDM. a concern of Directors to immediately to the efficiency
15. Realisasi investasi s.d September 2015 yang masih and down-sizing especially the composition of human
sangat rendah yaitu sebesar 10,93% dibandingkan resources.
target RKAP 2015, maka Direksi perlu segera melakukan 15. Realized investment s.d September 2015 is still very low
langkah-langkah percepatan untuk merealisasikan at 10.93% compared to the target RKAP 2015, the Board of
rencana investasi tersebut. Hal ini mengingat sisa Directors should immediately undertake steps to realize
waktu yang hanya tinggal 1 (satu) triwulan untuk the acceleration of the investment plan. This is because
merealisasikan program investasi yang telah ditetapkan the rest of the time just to stay 1 (one) quarter to realize
serta tidak disetujuinya usulan budget review anggaran investment programs that have been established and
Investasi tahun 2015. Langkah-langkah percepatan yang no approval of the proposed budget Investment budget
perlu dilakukan misalnya dengan membentuk task- review in 2015. The measures acceleration needs to be
force, yang terdiri dari gabungan pusat-pusat tanggung done for example by forming a task-force, consisting
jawab yang berkaitan, pendelegasian kewenangan of a combined center related-center responsibility,
ke masing-masing Regional/UPT, dll. Di samping itu, delegation of authority to the respective Regional / UPT,
selama beberapa tahun terakhir, realisasi investasi etc. In addition, over the past few years, the realization
jauh lebih kecil dibandingkan targetnya. Untuk itu of the investment is much smaller than the target. It
perlu dilakukan audit atau review secara komprehensif is necessary for a comprehensive audit or review
semua SOP terkait investasi dan revisi SOP ini jika tidak all investment-related SOP and SOP revisions if not
efisien. Pada dasarnya SOP ini harus dibuat efisien efficient. Basically this SOP should be made efficient
dan tidak melanggar prinsip pengendalian internal and does not violate the principle of internal control is
yaitu menghilangkan atau meminimalkan non-value to eliminate or minimize non-value added activities as
added activities serta dicantumkan secara eksplisit well as explicitly listed in order to use the services of the
untuk dapat menggunakan jasa Lembaga Pengadaan Institute of Electronic Procurement (LPSE) in the SOP. In
Secara Elektronik (LPSE) dalam SOP. Selain itu, Direksi addition, the Board of Directors is expected to optimize
diharapkan mengoptimalkan sistem perencanaan the investment planning system as well as possible and
investasi dengan sebaik mungkin dan menambah jumlah increase the number of competent personnel so that
tenaga yang kompeten sehingga penyerapannya akan absorption will be higher in the future and can give a
lebih tinggi di masa mendatang dan dapat memberikan positive effect on the company’s revenue.
efek positif terhadap pendapatan perusahaan. 16. The Board of Directors in order to observe the
16. Direksi agar memperhatikan ketentuan mengenai provisions regarding the delivery schedule of the
jadwal penyampaian Laporan Manajemen Perusahaan Company Management Report Quarterly. The obstacles
Triwulanan. Hambatan-hambatan dalam proses in the process of consolidation Subsidiaries report

147
pengkonsolidasian laporan Entitas Anak agar segera to be addressed, especially for subsidiaries still do
diatasi, khususnya bagi Entitas Anak yang masih bookkeeping manually.
melakukan pembukuan secara manual.
17. Dalam pelaksanaan Program Dana Pensiun bagi 17. In the implementation of the Pension Plan for
karyawan PT Pos Indonesia (Persero) dan Entitas Anak, employees of PT Pos Indonesia (Persero) and
Direksi agar mentaati ketentuan yang berlaku. Liabilitas Subsidiaries, the Board of Directors to comply with
Imbalan Paska Kerja dan Keuntungan (kerugian) the applicable regulations. Post-Employment Benefits
Aktuarial dari Program Pensiun dalam laporan keuangan Liabilities and gains (losses) Actuarial of the Pension
harus dihitung sesuai dengan ketentuan peraturan Plan in the financial statements should be calculated
perundang-undangan dan standar akuntansi keuangan in accordance with the provisions of the legislation and
yang berlaku. the applicable financial accounting standards.
18. Direksi agar melakukan cash management dengan baik, 18. The Board of Directors in order to carry out cash
mengingat bahwa sebagian besar dana yang ada pada management well, given that the majority of existing
Kas dan Setara Kas Perseroan merupakan Dana Pihak funds in Cash and Cash Equivalents The Company is
Ketiga. Sistem pengendalian internal harus dibangun a Third Party Funds. Internal control system must be
dengan baik untuk menjaga keamanan Dana Pihak constructed to maintain the security of third party
Ketiga. funds.
19. Untuk mengurangi risiko terjadinya beban denda yang 19. To reduce the risk of fines burden arising from the
muncul dari aspek perpajakan, perlu adanya tax planning taxation, the need for better tax planning using better
yang lebih baik dengan menggunakan konsultan pajak tax consultant for tax efficiency. Furthermore, the need
yang lebih baik untuk efisiensi perpajakan. Selanjutnya, for clear operational policy of corporate taxation on
perlu adanya kebijakan operasional perpajakan yang taxation between holding with subsidiaries.
jelas dari corporate mengenai perpajakan antara induk 20. The relationship between operational performance and
dengan anak perusahaan. financial performance have not seen optimal. Ideally
20. Hubungan antara kinerja operasional dengan kinerja operational performance will greatly influence financial
keuangan belum terlihat optimal. Idealnya kinerja performance, especially for the long term. Data shows
operasional akan banyak mempengaruhi kinerja the volatility of financial performance in accordance
Keuangan, terutama untuk jangka panjang. Data with the revenue and profits, while the operational
menunjukkan volatilitas kinerja keuangan sesuai performance tends to be static in a position ‘Good’. We
dengan pendapatan dan labanya, sementara kinerja need to do the validity of the data, especially based on
operasional cenderung statis pada posisi ‘Baik’. the operating system and trusted (part of the System
Ke depan perlu dilakukan validitas data, terutama Application and Products in data processing or SAP).
operasional yang berdasarkan pada sistem yang baik 21. Employee productivity needs to be increased in line
dan dipercaya (bagian dari System Application and with the increase in fixed costs annually, ie by
Product in data processing atau SAP). applying the wage system more competitive as well
21. Produktivitas pegawai perlu ditingkatkan seiring dengan as the implementation of reward and punishment are
meningkatnya biaya tetap setiap tahunnya, yaitu consistently based individual performance to increase
dengan menerapkan sistem pengupahan yang lebih productivity.
kompetitif serta penerapan reward and punishment 22. Need to be reviewed performance indicators (and
secara konsisten yang berbasis kinerja individu untuk revision if necessary) so that more integrated inter
meningkatkan produktivitas. perspective so that it can be seen that a close and
22. Perlu dilakukan review indicators kinerja (dan revisi positive relationship between operational performance
jika diperlukan) agar antar perspektif lebih terintegrasi and financial performance.
sehingga dapat terlihat hubungan yang erat dan positif 23. The Board of Directors should immediately finalize the
antara kinerja operasional dengan kinerja keuangan. formulation of the performance of each unit profit
23. Direksi perlu segera menyelesaikan rumusan kinerja center that is linked to the incentive, reward and
masing-masing unit profit center yang dikaitkan dengan punishment, and the amount of receivables.
insentif, reward and punishment, dan besaran piutang. 24. Given the respective Regional / UPT has been used as a
24. Mengingat masing-masing Regional/UPT telah dijadikan profit center, the Board of Directors should immediately
profit center, maka Direksi perlu segera menyelesaikan finalize the formulation of the performance assessment
rumusan penilaian kinerja masing-masing unit atas of each unit on profit targets in a transparent manner
target laba secara transparan dan menantang dalam and challenge in achieving the targets and associated
pencapaian target serta dikaitkan dengan insentif, incentives, reward and punishment, and the amount of
reward and punishment, dan besaran piutang. receivables.
25. Perlu dilakukan optimalisasi SDM melalui program 25. It should be done to optimize human resources through
pelatihan, pengembangan learning center, peningkatan training programs, learning center development,
kompetensi serta menerapkan merit system (reward improvement of competence and apply the merit

148
and punishment) terhadap masing-masing unit system (reward and punishment) of each unit and
dan individu sampai dengan level terbawah demi individual up to the lowest level in order to improve
peningkatan kinerja perusahaan. company performance.
26. Perlunya safe guard dan penguatan sistem pengendalian 26. The need for safe-guard and strengthen the
internal perusahaan terutama untuk pelaksanaan company’s internal control systems primarily for the
kegiatan/proyek yang diperkirakan mempunyai potensi implementation of activities / projects are estimated
rawan untuk mencegah hal-hal yang melanggar GCG to have the potential of cartilage to prevent things that
atau hal yang tidak diinginkan. violate GCG or undesirable.
27. Kinerja keuangan di beberapa Regional sampai dengan 27. Financial performance in several regional until the first
triwulan I tahun 2015 mengalami kerugian. Hal ini agar quarter 2015 loss. It is to the attention of the Board
menjadi perhatian Direksi dan perlu dilakukan evaluasi of Directors and necessary to evaluate seriously the
secara serius penyebab terjadinya hal tersebut. Dalam cause of it. In order to motivate the performance of
rangka memotivasi kinerja masing-masing Regional dan each Regional and the Post Office, the performance
Kantor Pos, sistem penilaian kinerja berdasarkan merit appraisal system based on the merit system (reward
system (reward and punishment) agar benar-benar and punishment) in order to really consistently applied
diterapkan secara konsisten oleh Direksi serta perlu by the Board of Directors as well as the need for
adanya pemisahan pencatatan antara kantor pusat separation of recording between headquarters (cost
(cost center) dengan regional (profit center). center) and regional (profit center),
28. Kinerja regional yang secara keseluruhan mengalami
penurunan dibandingkan triwulan yang sama tahun 28. regional performance overall has decreased compared
2014 agar menjadi perhatian Direksi untuk dilakukan to the same quarter in 2014 to the attention of the
perbaikan dan review secara keseluruhan sehingga Board of Directors to be improved and an overall
memberikan kontribusi maksimal terhadap kinerja review so as to give the maximum contribution to
perusahaan. Kinerja regional I Medan dan regional X company performance. Regional performance I Medan
Makassar perlu dilakukan intensifikasi peningkatan agar and Makassar X regional intensification needs to be
bisa membukukan laba di masa mendatang. Selain itu, done in order to record an increase in earnings in the
kinerja Regional IV Jakarta yang mengalami penurunan future. In addition, the performance of Regional IV
cukup besar perlu dilakukan pembenahan secara serius, Jakarta who declined sizeable improvement needs to
mengingat Jakarta sebagai pusat bisnis (kontribusi be done seriously, considering Jakarta as the center of
60%), termasuk bisnis logistik yang potensinya sangat the business (contributing 60%), including the logistics
besar serta merupakan kontributor pendapatan dan business potential is enormous and is the biggest
laba terbesar bagi perusahaan. Adapun untuk regional contributor to revenue and profit for the company. As
lainnya yang sudah laba kinerjanya perlu dipertahankan for the other regional who already profit performance
dan ditingkatkan sehingga memberikan kontribusi yang needs to be maintained and improved so as to
lebih terhadap kinerja perusahaan. contribute more to the company’s performance.
29. Direksi agar memberikan lebih banyak perhatian
terhadap regional yang kinerjanya tidak baik dan 29. The Board of Directors in order to give more attention
menurun signifikan, serta tetap mempertahankan to regional performance is not good, and decreased
kinerja regional-regional yang sudah baik. Untuk significantly, while maintaining regional-regional
regional-regional yang mengalami penurunan performance has been good. For regional-regional
signifikan terutama Regional IV Jakarta, Direksi harus declined significantly primarily Jakarta Regional IV, the
segera melakukan evaluasi dan pembenahan secara Directors shall immediately conduct an evaluation and
serius termasuk penerapan reward and punishment improvement seriously, including the implementation of
yang tegas bagi masing-masing Kepala Regional. strict reward and punishment for each Regional Head.
30. Direksi perlu memperhatikan pemberian sanksi 30. The Board of Directors should consider sanctions
terhadap pegawai yang melakukan pelanggaran/fraud, against employees who commit a violation / fraud,
harus dilakukan penindakan secara tegas dan tidak action must be done strictly and not just dismissed /
hanya sekedar diberhentikan/PHK saja, namun harus layoffs, but there should be a follow-up process either
ada proses tindak lanjut baik secara perdata maupun civil or criminal actions that PT Pos Indonesia (Persero)
pidana sehingga PT Pos Indonesia (Persero) mempunyai have the force of law good to expropriate the assets
kekuatan hukum baik untuk melakukan penyitaan concerned as well as other actions that benefit the
aset yang bersangkutan maupun tindakan lain yang company.
menguntungkan perusahaan. 31. Implementation of the efficiency and effectiveness in
31. Pelaksanaan efisiensi dan efektivitas di masing-masing each region needs to be monitored and disseminated
regional perlu di monitor dan disosialisasikan secara thoroughly, so that appropriate goals and targets are
menyeluruh, sehingga tepat sasaran dan target yang expected to be achieved.
diharapkan dapat tercapai. 32. In connection with the development of agenpos, the

149
32. Sehubungan dengan semakin berkembangnya agenpos, Board of Directors asked to improve oversight, conduct
Direksi diminta agar meningkatkan pengawasan, training and business development.
melakukan pembinaan serta pengembangan bisnisnya. 33. The Board of Directors recommended to immediately
33. Direksi disarankan untuk segera menggunakan use the Electronic Procurement Organization (LPSE) in
Lembaga Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) dalam the procurement of goods and services in an enterprise
pengadaan barang dan jasa di perusahaan sehingga that is more transparent and need to be improved
lebih transparan serta perlu peningkatan dalam proses in the process of planning and control over the
perencanaan dan pengendalian atas pelaksanaan implementation of the investment.
investasi. 34. To improve the accuracy of data and information
34. Untuk meningkatkan keakuratan data dan informasi companies, companies need to make improvements in
perusahaan, perusahaan perlu melakukan perbaikan di the areas of operational administration so hopefully
bidang adminsitrasi operasional sehingga diharapkan management can obtain operational data more
manajemen dapat memperoleh data operasional yang accurate, comprehensive, uniform and fast.
lebih akurat, komprehensif, seragam dan cepat.
35. Kinerja anak perusahaan yaitu PT Bhakti Wasantara Net, 35. Performance subsidiary, PT Bhakti Wasantara Net, PT
PT Pos Logistik Indonesia dan PT Pos Properti Indonesia Pos Logistik Indonesia and PT Pos Indonesia property is
agar lebih ditingkatkan dan diupayakan mencapai enhanced and pursued reach its budget, especially PT
anggarannya, terutama PT Bhakti Wasantara Net yang Bhakti Wasantara Net is still a loss. PT Bhakti Wasantara
masih mengalami kerugian. PT Bhakti Wasantara Net Net to be encouraged to get a job from the outside
agar didorong untuk mendapatkan pekerjaan dari luar (other companies) and independent. The Board of
(perusahaan lain) dan mandiri. Direksi agar mendorong Directors in order to encourage the acceleration of PT
percepatan PT Pos Logistik Indonesia menjadi agen Pos Logistik Indonesia become a cargo agent of one of
kargo dari salah satu maskapai penerbangan milik the state-owned airline so as to reduce the cost of air
BUMN sehingga dapat menekan biaya angkutan udara. freight. In addition, consideration is also KPI Directors
Selain itu, perlu dipertimbangkan juga KPI Direksi PT of PT Pos Logistik namely independence, among other
Pos Logistik yaitu kemandirian, roadmap antara lain roadmap into cargo agents. PT Pos Indonesia property
menjadi agen kargo. PT Pos Properti Indonesia agar in order to optimize the management of the company’s
mengoptimalkan pengelolaan aset perusahaan yang assets are given in stages as the business plan at the
diberikan secara bertahap sebagaimana business plan time of establishment, build competencies as well as
pada saat pendirian, membangun kompetensi sebagai property managers are advised to consult with SOE for
pengelola properti serta disarankan untuk konsultasi development.
dengan BUMN untuk pengembangan.
36. Penyampaian informasi mengenai kinerja anak 36. Submission of information regarding the performance
perusahaan yaitu PT Bhakti Wasantara Net (BWN), PT Pos of subsidiaries, PT Bhakti Wasantara Net (BWN), PT
Logistik Indonesia, dan PT Pos Properti Indonesia masih Pos Logistik Indonesia, and PT Pos Indonesia property
terlalu singkat, sehingga Dewan Komisaris tidak bisa was too short, so that the Board of Commissioners
menganalisa lebih mendalam mengenai kinerja anak can not analyze more deeply on the performance of
perusahaan. Ke depan sangat diharapkan Manajemen subsidiaries. In the future it is expected to show the
menampilkan kinerja anak perusahaan secara lengkap performance of subsidiary management is complete
dan komprehensif. and comprehensive.
37. Direksi diminta untuk segera membuat risk profile 37. Directors are required to immediately make the risk
perusahaan yang mencakup risiko operasional, risiko profile of companies that cover operational risk,
likuiditas/keuangan, risiko hukum, risiko kepatuhan liquidity risk / financial, legal risk, compliance risk
dan risiko reputasi disertai rencana mitigasinya and reputation risk with mitigation plans and present
dan menyampaikannya pada laporan manajemen the quarterly management reports, pursuant Per-01
triwulanan, sesuai ketentuan Per-01/MBU/2011 tanggal 1 / MBU / 2011 dated August 1 2011 on the application
Agustus 2011 tentang penerapan tata kelola perusahaan of good corporate governance (GCG) in SOEs article 25
yang baik (GCG) pada BUMN pasal 25 ayat 4. paragraph 4.
38. Dalam rangka meningkatkan akuntabilitas dan tertib 38. In order to increase accountability and orderly
administrasi perusahaan maka Direksi diharapkan administration of the company, the Board of Directors
untuk menindaklanjuti seluruh temuan dari auditor is expected to follow the entire findings of the external
eksternal (BPK dan Kantor Akuntan Publik) maupun auditor (BPK and the public accounting firm) as well as
auditor internal perusahaan. the company’s internal auditor.
39. Direksi dalam melaksanakan pengurusan perseroan, 39. The Board of Directors in carrying out the management
kiranya senantiasa memperha­ tikan Anggaran Dasar, of the company, would continue to pay attention to the
peraturan yang berlaku serta menerapkan prinsip- Statutes, regulations and applying the principles of
prinsip GCG. corporate governance.

150
Program Kerja Dewan Komisaris Tahun 2015 BOC Work Program 2015

Dalam rangka mengefektifkan pengawasan Komisaris In order to streamline the supervision of the Commissioner
terhadap Direksi dan jajarannya serta memastikan of the Board of Directors and staff as well as ensuring
pemenuhan kewajibannya, Komisaris telah menyusun dan the fulfillment of its obligations, the Commissioner has
menetapkan Rencana Kerja dan Anggaran Komisaris. Pada to prepare and establish the Work Plan and Budget
tahun 2015, Komisaris merencanakan kegiatan, namun tidak Commissioner. In 2015, Commissioners plan activities, but
terbatas pada : are not limited to:
1. Rapat rutin Komisaris (Internal dan dengan Direksi). 1. The regular meeting of Commissioners (Internal and
a. Rapat internal Komisaris with the Board of Directors).
b. Rapat dengan Direksi a. Commissioner internal meeting
c. Rapat dengan Komite Dewan Komisaris b. Meeting with the Board of Directors
2. Melakukan kunjungan lapangan. c. Meeting of the Committee of the BOC
3. Melakukan telaahan serta memberikan persetujuan dan 2. Take a field trip.
tanggapan atas rancangan Rencana Kerja dan Anggaran 3. Conduct research paper and give approval and feedback on
Perusahaan yang disampaikan oleh Direksi. the draft Work Plan and Budget submitted by the Company’s
4. Memberikan arahan terhadap Direksi atas implementasi Board of Directors.
rencana dan kebijakan perusahaan. 4. Provide direction to the Board of Directors on the
5. Melaksanakan pengawasan terhadap Direksi atas implementation of plans and policies of the company.
implementasi rencana dan kebijakan perusahaan. 5. Implement the supervision of the Board of Directors on the
6. Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan kebijakan implementation of plans and policies of the company.
pengelolaan anak perusahaan/perusahaan patungan. 6. To supervise the implementation of the policy of management
7. Memantau dan memastikan bahwa praktik Tata Kelola of subsidiaries / joint ventures.
Perusahaan yang Baik (GCG) telah diterapkan secara 7. Monitor and ensure that the practices of Good Corporate
efektif dan berkelanjutan. Governance (GCG) has been applied effectively and sustainably.
8. Melaksanakan program pelatihan/pembelajaran secara 8. Implement training programs / learning on an ongoing basis
berkelanjutan bagi Anggota Dewan Komisaris. to the Board of Commissioners.

Fokus Pengawasan Dewan Komisaris Tahun 2015 Focus Oversight Board of Commissioners in 2015

Adapun fokus pengawasan Dewan Komisaris pada tahun The focus of the supervision of the Board of Commissioners
2015 adalah memastikan proses bisnis dilakukan sesuai in 2015 is to ensure that business processes carried
dengan best practice, memonitor pelaksanaan program out in accordance with best practice, monitoring the
investasi perusahaan berjalan sesuai dengan target agar implementation of the company’s investment program run
dapat memberikan dampak pada peningkatan produktivitas in accordance with the target in order to have an impact on
dan efisiensi serta memastikan bahwa hubungan kemitraan improving productivity and efficiency and ensure that the
Perusahaan dengan pelanggan berjalan dengan baik. Company’s partnerships with customers goes well. Then focus
Kemudian fokus pengawasan Dewan Komisaris pada tahun on supervision of the Commissioners in 2015 are, among others,
2015 adalah antara lain memantau kegiatan Corporate Social to monitor the activities of Corporate Social Responsibility (CSR).
Responsibility (CSR). Terkait dengan beberapa hal yang Associated with some things that still need to be improved, in the
masih perlu diperbaiki, dalam pelaksanaan pengawasan implementation of supervision in accordance with the rules of
yang sesuai dengan kaidah GCG antara lain meningkatkan good corporate governance include improving the effectiveness
efektivitas hubungan kerja antara Komite Audit dengan of the working relationship between the Audit Committee
SPI, menerapkan Self Assessment penilaian kinerja Dewan with SPI, applying self assessment performance evaluation
Komisaris, melakukan evaluasi penerapan prinsip-prinsip of the Board of Commissioners, to evaluate the application of
GCG yang telah dilakukan pihak manajemen Perseroan, corporate governance principles that have been conducted by
serta terus memberikan arahan kepada Direksi untuk the Company’s management and continue to give directives to
penerapan sistem manajemen risiko dengan pemetaan the Board for implementation of the risk management system
risiko Perusahaan yang berstruktur dan lebih baik. with the Company’s risk mapping and better structured.

Tanggapan, Rekomendasi dan Persetujuan Dewan Response, Recommendation and Approval of the Board of
Komisaris terhadap Aksi Korporasi yang dilakukan Commissioners of the Board of Directors Corporate Actions
Direksi undertaken

Hubungan kerja Dewan Komisaris dan Direksi merupakan The working relationship of the Board of Commissioners and
hal yang sangat penting sehingga setiap organ Perseroan Directors is very important that every organ of the Company

151
dapat bekerja secara optimal, efektif dan efisien dalam can be optimally effective and efficient in achieving the
pencapaian visi, misi dan tujuan Perseroan, berdasarkan vision, mission and objectives of the Company, based on
prinsip-prinsip yang dijabarkan dalam Board Manual bagi the principles outlined in Board Manual for the Board of
Dewan Komisaris dan Direksi. Commissioners and Board of Directors.
Sesuai dengan tugas dan kewenangan yang diberikan dalam In accordance with the duties and authority granted in
Anggaran Dasar Perusahaan, Dewan Komisaris memberikan the Articles of Association, the Board of Commissioners to
tanggapan atas langkah korporasi yang diusulkan oleh respond to corporate measures proposed by the Board of
Direksi secara tepat waktu, relevan dan akurat. Selama Directors in a timely, relevant and accurate. During 2015,
Tahun 2015, Dewan Komisaris telah memberikan surat the Board has provided a letter of recommendation or
rekomendasi maupun persetujuan terhadap aksi korporasi approval of the corporate actions carried out by the Board
yang dilakukan oleh Direksi. of Directors.

Hubungan Dewan Komisaris dan Direksi The relationship of the BOC and BOD

Hubungan kerja Dewan Komisaris dan Direksi merupakan The working relationship of the Board of Commissioners and
hal yang sangat penting sehingga setiap organ Perseroan Board of Directors is very important that each organ of the
dapat bekerja secara optimal, efektif dan efisien dalam Company is able to work optimally, effective and efficient in
pencapaian visi, misi dan tujuan Perseroan, berdasarkan achieving the vision, mission and objectives of the Company,
prinsip- prinsip yang dijabarkan dalam Board Manual bagi based on the principles outlined in the Board Manual for
Dewan Komisaris dan Direksi sebagai berikut : Board of Commissioners and Board of Directors as follows:

1. Prinsip keterbukaan, artinya hubungan kerja Dewan 1. The principle of openness, meaning that the employment
Komisaris dan Direksi tidak berdasarkan kepentingan relationship of the Board of Commissioners and Board of
pribadi dan tidak ada sesuatu yang disembunyikan (no Directors are not based on personal interests and nothing is
vested interest). hidden (no vested interest).
2. Prinsip formal, yaitu hubungan Dewan Komisaris dan 2. Formal principle, namely the relationship of the Board
Direksi berdasarkan fungsi/tanggung jawab masing- of Commissioners and Board of Directors based on the
masing dan dilaksanakan melalui prosedur yang berlaku. functions / responsibilities of each and implemented
3. Prinsip kelembagaan, yaitu dalam setiap pelaksanaan through procedures.
tugas dan fungsinya Dewan Komisaris dan Direksi 3. Institutional principle, ie in every execution of the duties
mewakili kelembagaan sebagai collegial (dewan). and functions of the Board of Commissioners and Board of
4. Harmonis, yaitu sedapat mungkin mengeliminir Directors representing the institution as a collegial (board).
perpecahan yang dapat merugikan Perseroan. 4. Harmonious, ie as far as possible eliminate the divisions
5. Saling menghormati, yaitu dalam setiap tindakan yang that could harm the Company.
diambil sesuai dengan tugas, kewajiban, kewenangan 5. Mutual respect, that in any action taken in accordance
masing-masing, tidak mencampuri yang bukan with the duties, obligations, each authority, does not
kewenangannya. interfere with non-authority.
6. Mitra, yaitu hubungan antara Dewan Komisaris dengan 6. Partners, namely the relationship between the Board of
Direksi merupakan partner kerjasama yang memiliki Commissioners, Directors is a partner cooperation have
komitmen yang sama untuk kepentingan Perseroan. the same commitment to the interests of the Company.

Persyaratan Dewan Komisaris


Requirements BOC
Sesuai dengan Anggaran Dasar Perusahaan, untuk menjadi
Anggota Dewan Komisaris harus memenuhi persyaratan In accordance with the Articles of Association of the
formal dan material serta persyaratan lainnya sebagai Company, to be a Member of the Board of Commissioners
berikut : must meet the formal requirements and materials and other
I. Persyaratan Formal : requirements as follows:
1. Orang perseorangan; I. Formal requirements:
2. Cakap melakukan perbuatan hukum; 1. An individual;
3. Tidak pernah dinyatakan pailit dalam waktu 5 (lima) 2. Proficient perform legal acts;
tahun sebelum pencalonan; 3. Never declared Bankrupt within 5 (five) years prior to
4. Tidak pernah menjadi anggota Dewan Komisaris yang the nomination;
dinyatakan bersalah menyebabkan suatu Perseroan 4. There had been a member of the Board of Commissioners
dinyatakan pailit dalam waktu 5 (lima) tahun sebelum found at fault in causing a company to go Bankrupt
pencalonan; within five (5) years prior to the nomination;

152
5. Tidak pernah dihukum karena melakukan tindak 5. Never convicted of a criminal offense that harm the
pidana yang merugikan keuangan negara dan/atau country’s financial and / or relating to the financial
yang berkaitan dengan sektor keuangan dalam waktu sector within 5 (five) years prior to nomination.
5 (lima) tahun sebelum pencalonan.

II. Persyaratan Material : II. Material requirements:


1. Integritas; 1. Integrity;
2. Dedikasi; 2. Dedication;
3. Memahami masalah-masalah manajemen perusahaan 3. Understand the company management problems
yang berkaitan dengan salah satu fungsi manajemen; associated with one of the functions of management;
4. Memiliki pengetahuan yang memadai di bidang usaha 4. Having adequate knowledge in the field of business of
Perseroan dimana yang bersangkutan dicalonkan; the Company which the concerned nominated;
5. Serta dapat menyediakan waktu yang cukup untuk 5. And can provide sufficient time to carry out their
melaksanakan tugasnya. duties.

III. Persyaratan lain : III. Other requirements:


1. Bukan pengurus Partai Politik dan/atau calon anggota 1. Not a Political Party executive and / or legislative
legislatif dan/atau anggota legislatif; candidates and / or members of the legislature;
2. Bukan calon Kepala/Wakil Kepala Daerah dan/atau 2. Not a candidate for Head / Deputy Head and / or Head
Kepala/Wakil Kepala Daerah; / Deputy Head;
3. Tidak sedang menduduki jabatan yang berpotensi 3. There are positions that potential conflict of interest
menimbulkan benturan kepentingan dengan BUMN with State concerned but to sign a waiver willing to
yang bersangkutan kecuali menandatangani surat resign from that position if elected as a member of the
pernyataan bersedia mengundurkan diri dari jabatan Board of Commissioners of SOEs;
tersebut jika terpilih sebagai anggota Dewan Komisaris 4. There are positions that based on legislation
BUMN; prohibited to concurrently with the office of the Board
4. Tidak sedang menduduki jabatan yang of Commissioners but to sign a waiver willing to resign
berdasarkan peraturan perundang-undangan dilarang from that position if elected as a member of the Board
untuk dirangkap dengan jabatan anggota Dewan of Commissioners / Board of Trustees;
Komisaris kecuali menandatangani surat pernyataan 5. Physically and mentally healthy (not suffering from a
bersedia mengundurkan diri dari jabatan tersebut disease that can inhibit the execution of duties as a
jika terpilih sebagai anggota Dewan Komisaris/Dewan member of the Board of Commissioners).
Pengawas;
5. Sehat jasmani dan rohani (tidak sedang menderita
suatu penyakit yang dapat menghambat pelaksanaan
tugas sebagai anggota Dewan Komisaris).

Pengangkatan dan Pemberhentian Dewan Komisaris Appointment and Dismissal of the Board of Commissioners

Pengangkatan dan Pemberhentian Dewan Komisaris Appointment and Dismissal of the Board of Commissioners
dituangkan dalam Anggaran Dasar Perusahaan, sebagai set forth in the Articles of Association of the Company, as
berikut : follows:
1. Pengangkatan dan Pemberhentian Dewan Komisaris 1. Appointment and Dismissal of the Board of
dilakukan oleh RUPS; Commissioners conducted by the GMS;
2. Masa jabatan anggota Dewan Komisaris ditetapkan 5 2. Term of office of members of the Board of Commissioners
(lima) tahun dan dapat diangkat kembali untuk 1 (satu) set 5 (five) years and may be reappointed for 1 (one)
kali masa jabatan; dan term; and
3. Pengangkatan Dewan Komisaris diangkat dan 3. Appointment of the Board of Commissioners are
diberhentikan oleh RUPS; appointed and dismissed by the General Meeting of
4. Anggota Dewan Komisaris diangkat dari calon- calon Shareholders;
yang diusulkan oleh Pemegang Saham dan pencalonan 4. Members of the Board of Commissioners are appointed
tersebut mengikat bagi RUPS; from candidates proposed by shareholders and the
5. Anggota Dewan Komisaris sewaktu-waktu dapat binding nomination for the AGM;
diberhentikan berdasarkan keputusan RUPS dengan 5. Members of the Board of Commissioners may be
menyebutkan alasannya, yaitu antara lain : dismissed at any time by decision of the AGM by stating
• Tidak dapat melaksanakan tugasnya dengan baik; the reasons, among others:
• Tidak melaksanakan ketentuan peraturan

153
perundang-undangan dan/atau ketentuan • Can not do their job properly;
Anggaran Dasar; • Not implementing the provisions of the legislation
• Terlibat dalam tindakan yang merugikan Perseoan and / or the Articles of Association;
dan/atau negara; • Involved in the adverse action Perseoan and / or
• Melakukan tindakan yang melanggar etika dan country;
atau/kepatuhan yang seharusnya dihormati • Perform actions that violate ethics and or /
sebagai anggota Dewan Komisaris BUMN; compliance that should be respected as a member
• Dinyatakan bersalah dengan putusan Pengadilan of the Board of Commissioners of SOEs;
yang mempunyai ketentuan hukum yang tetap; • Was found guilty by the court verdict has fixed laws;
• Mengundurkan diri. • Resign.

Fit and Proper Test Dewan Komisaris Fit and Proper Test of the Board of Commissioners

Penilaian kinerja Dewan Komisaris secara keseluruhan dan Performance assessment of the Board of Commissioners as
masing-masing anggota Dewan Komisaris dilakukan oleh a whole and each member of the Board of Commissioners
Pemegang Saham melalui mekanisme RUPS. Pemilihan conducted by Shareholders through the GMS mechanism.
Komisaris dilakukan melalui tes uji kelayakan dan kepatuhan Election Commissioner conducted through due diligence
(fit and proper test) di Kementerian Badan Usaha Milik and compliance tests (fit and proper test) in the Ministry of
Negara (BUMN). State-Owned Enterprises (SOEs).

Kegiatan Rutin Dewan Komisaris Routine activities of the Board of Commissioners

Kegiatan rutin yang dilakukan oleh Dewan Komisaris meliputi Routine activities carried out by the Board of Commissioners
rapat-rapat rutin baik internal Dewan Komisaris maupun include regular meetings both internally BoC and Joint
Rapat Gabungan dengan Direksi, kunjungan ke lapangan (on Meeting with the Board of Directors, a visit to the field (on
the spot) secara periodik, serta berbagai bentuk kegiatan the spot) on a periodic basis, as well as various other forms
pengawasan lainnya dengan mengacu pada ketentuan yang of surveillance activities with reference to the applicable
berlaku. regulations.
1. Rapat Dewan Komisaris 1. Meetings of the Board of Commissioners
Agenda rutin yang dibahas dalam Rapat Dewan Regular agenda discussed in the meeting of the Board
Komisaris meliputi evaluasi (review) kinerja bulanan of Commissioners includes the evaluation (review)
dan triwulanan Perseroan, monitoring dan evaluasi monthly and quarterly performance of the Company,
tindak lanjut permasalahan, dan membahas hal-hal monitoring and evaluation of follow-up issues, and
khusus yang memerlukan persetujuan Komisaris serta discuss specific things that require the approval of the
permasalahan aktual yang perlu mendapat klarifikasi Commissioner as well as the actual problems that need
dari manajemen. Dalam pembahasan materi tertentu, to get clarification from management. In the discussion
dihadirkan pula Tim Audit yang ditugaskan Komisaris. of certain materials, also presented Commissioner Audit
Selama tahun 2015, Dewan Komisaris menyelenggarakan Team assigned.
rapat sebanyak 32 kali meliputi 15 kali rapat internal During 2015, the Board held meetings 32 times include 15
Dewan Komisaris, dan 17 kali rapat Dewan Komisaris internal meetings of the Board of Commissioners, and 17
dengan Direksi. Praktek ini telah sesuai dengan times the BoC meeting with the Board of Directors. This
Anggaran Dasar Perseroan pasal 8 dan Board Manual practice has been in accordance with article 8 of the
pada point 10 yang mengamanatkan rapat Dewan Articles of Association and Board Manual on point 10,
Komisaris diselenggarakan minimal 12 kali dalam which mandates the BoC meeting is held at least 12 times
setahun. a year.
Rapat Dewan Komisaris Tahun 2015 telah dihadiri Meetings of the Board of Commissioners in 2015 and
Komisaris sesuai Anggaran Dasar Perseroan pasal 11 was attended by the Commissioner under the Articles of
ayat 3a dan Board Manual Bab 13 Angka 8b Tentang Association Article 11, paragraph 3a and Board Manual
Rapat Komisaris. Presentase kehadiran masing-masing Chapter 13 Figures 8b On the Board of Commissioners.
anggota Komisaris dalam rapat Dewan Komisaris The percentage of attendance of each member of the
tahun 2015 mencapai 97% dari total rapat yang Commissioner in a meeting of the Commissioners in
diselenggarakan. 2015 reached 97% of the total meetings held.

154
Rapat Dewan Komisaris

155
2. Menghadiri RUPS 2. Attend the AGM
Sepanjang tahun 2015 telah dilaksanakan RUPS yang Throughout the year 2015 has been implemented AGM,
dihadiri oleh Komisaris sebanyak 3 kali yaitu RUPS which was attended by the Commissioner as much as 3
Pengesahan RKAP 2015, RUPS pengesahan Laporan times that GMS Endorsement CBP 2015 AGM ratification
Tahunan tahun buku 2014 dan RUPS Pengesahan RKAP Annual Report 2014 and the financial year 2016 AGM
2016. Approval of CBP.

3. Rapat Dewan Komisaris dan Direksi 3. Meetings of the Board of Commissioners and Board of
Rapat antara Dewan Komisaris dan Direksi selama tahun Directors
2015 dilaksanakan sebanyak 17 kali dengan agenda dan A meeting between the Board of Commissioners and
kehadiran Dewan Komisaris serta Direksi. Board of Directors held during the year 2015 as many as
17 times with the agenda and the presence of the Board
4. Kunjungan Lapangan Dewan Komisaris of Commissioners and Board of Directors.
Dewan Komisaris melakukan pengawasan dan 4. Field Visit BOC
peninjauan langsung ke lapangan untuk mengetahui The Board of Commissioners to supervise and direct
situasi teknis di lapangan dan memastikan bahwa observation in the field to find out the technical
pengelolaan Perseroan berlangsung sesuai dengan situation on the ground and ensure that the
RKAP yang telah ditetapkan RUPS RKAP Tahun 2015. management of the Company took place in accordance
Untuk memperluas cakupan obyek yang diawasi, dalam with a predetermined CBP CBP 2015 AGM.
setiap kunjungan Dewan Komisaris dibagi dalam To expand the scope of the object to be monitored, in
beberapa kelompok sesuai dengan tugas dan bidang each visit BOC divided into several groups according to
pengawasan dari masing-masing anggota Komisaris the tasks and field supervision of each Commissioner
meliputi kunjungan ke Area dan Unit-Unit Pelaksana include visits to the Area and Unit-Technical
Teknis termasuk fasilitas sosial dan fasilitas umum Implementation Unit including social facilities and
serta melakukan pertemuan dengan para karyawan. public facilities as well as a meeting with employees ,
Sepanjang tahun 2015, telah dilaksanakan kunjungan Throughout 2015, has carried out a Regional working
kerja Dewan Komisaris ke Regional dan Unit Pelaksana visit of BOC and the Technical Implementation Unit as
Teknis sebanyak 13 Kali. Hasil kunjungan Dewan much as 13 times. The results of the visit BoC stated in
Komisaris dituangkan dalam laporan tertulis dengan a written report with the scope of the report in the form
cakupan laporan berupa PICA (Problem Identification of PICA (Problem Identification and Corrective Action)
and Corrective Action) meliputi laporan mengenai include statements regarding the current practices of
praktek yang dilakukan saat ini beserta permasalahan this along with the problems that arise, as a result of
yang timbul, akibat dari praktek dan permasalahan the practice and the problems accompanied with advice
disertai dengan saran/rekomendasi Dewan Komisaris / recommendation of the Board of Commissioners to
untuk mengatasi permasalahan tersebut. Laporan ini overcome these problems. This report is submitted to
selanjutnya disampaikan kepada Direksi dan jajaran the Board of Directors and the board concerned to be
terkait untuk dijadikan bahan tindaklanjut. used as a follow-up.

Kegiatan Non Rutin Dewan Komisaris Non Routine activities of BOC

Kegiatan non rutin yang dilakukan Dewan Komisaris meliputi Non-routine activities that do Board of Commissioners include
menghadiri kegiatan yang diselenggarakan oleh instansi terkait attending activities organized by relevant agencies such as the
seperti Kementerian BUMN, Kementerian Kominfo dll. serta ikut Ministry of State Enterprises, the Ministry of Communications
aktif membantu manajemen dalam melakukan mediasi dengan and Information Technology etc. and participate actively assist
stakeholders untuk memecahkan berbagai permasalahan yang management in conducting mediation with stakeholders to
bersentuhan dengan kepentingan konsumen. Di samping itu, solve the various problems that come into contact with the
ikut aktif mengikuti kegiatan asosiasi/organisasi yang berkaitan interests of consumers. In addition, to participate actively
dengan bidang usaha Perseroan serta menghadiri: follow the activities of the association / organization related
to the Company’s line of business as well as attending:
1. Kegiatan Instansi terkait
Komisaris aktif mengikuti kegiatan-kegiatan yang 1. Activities related institutions
dilaksanakan oleh instansi terkait seperti Kementerian Commissioner actively follow the activities carried out by
BUMN, dan BUMN Executive Club (BEC). the relevant agencies such as the Ministry of SOE, and the
SOE Executive Club (BEC).
2. Mengikuti kegiatan yang diselenggarakan oleh asosiasi/ 2. Following the activities organized by the association /
lembaga institution

156
Pada berbagai kegiatan seminar dan konferensi internasion- At various seminars and international conferences
al Komisaris mewakili Perseroan sebagai pembicara maupun Commissioner to represent the Company as speakers and
sebagai peserta. as participants.

3. Mengikuti pertemuan dengan para stakeholders 3. Following a meeting with stakeholders


Komisaris juga mengadakan pertemuan dengan tokoh Commissioners also held a meeting with community
masyarakat, pejabat Pemerintah Daerah serta masyarakat leaders, local government officials and community
disekitar wilayah usaha yang terkait dengan kegiatan around the business areas related to the activities of the
perseroan. company.

4. Kegiatan lainnya 4. Other activities


Partisipasi aktif Komisaris dilakukan melalui mengikuti The active participation of Commissioners conducted
perkembangan berita-berita yang ada di media tentang through following the development of news stories in the
Perseroan. media about the Company.
Kepemilikan Saham Dewan Komisaris Shareholdings of the Board of Commissioners

Seluruh Anggota Dewan Komisaris tidak ada yang memiliki All Members of the Board of Commissioners has no shares in
saham di Perseroan maupun anak perusahaannya, baik the Company or its subsidiaries, either directly or indirectly.
secara langsung maupun tidak langsung.

Penilaian Kinerja Dewan Komisaris Performance Assessment Board of Commissioners

Penilaian kinerja Dewan Komisaris secara keseluruhan dan Rate the performance of the Board of Commissioners as a
masing-masing anggota Dewan Komisaris dilakukan oleh whole and each member of the Board of Commissioners
Pemegang Saham melalui mekanisme RUPS. Sesuai dengan conducted by the shareholders through the GMS mechanism.
Peraturan Menteri Negara BUMN No : PER-01/ MBU/2011 tgl 1 In accordance with the Regulation of the Minister of State
Agustus 2011 (yang merupakan penyempurnaan dari Keputusan Enterprises No. PER-01 / MBU / 2011 date August 1, 2011 (which
Menteri BUMN No : KEP-117/M-MBU/2002 tgl 31 Juli 2002) hal is a refinement of the Decree of the Minister of State-Owned
Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik pada Badan Usaha Enterprises No. KEP-117 / M-MBU / 2002 date of July 31, 2002) it
Milik Negara, RUPS wajib menetapkan Indikator Pencapaian Implementation of Corporate Governance Good on State-Owned
Kinerja (Key Performance Indicators) Dewan Komisaris Enterprises, the AGM shall establish Key performance Indicators
berdasarkan usulan dari Dewan Komisaris yang bersangkutan. (Key performance Indicators) based on the proposals of the
Indikator Penilaian Kinerja merupakan ukuran penilaian Board of Commissioners Board of Commissioners concerned.
atas keberhasilan pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Indicators of Performance Assessment is an assessment measure
pengawasan dan pemberian nasihat oleh Dewan Komisaris for successful implementation of tasks and responsibilities of
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan dan/ monitoring and providing advice to the Board of Commissioners
atau Anggaran Dasar. in accordance with the provisions of the legislation and / or the
Statutes.
Selanjutnya Dewan Komisaris wajib menyam­paikan laporan
triwulanan perkembangan real­ isasi indikator pencapaian Furthermore, the Board of Commissioners shall submit a
kinerja kepada para Pemegang Saham/Menteri. quarterly progress report actual performance achievement
indicators to shareholders / Minister.

Prosedur Penetapan Remunerasi Anggota Dewan Komisaris Procedure Determination of Remuneration of Board of
Commissioners
Penentuan Penghasilan Dewan Komisaris berpedoman pada
Peraturan Menteri BUMN Nomor : Per-04/MBU/2014 tentang Determination of Income BOC guided by the SOE Minister
Pedoman Penetapan Penghasilan Direksi, Dewan Komisaris, Regulation No. Per-04 / MBU / 2014 on Guidelines for
Dan Dewan Pengawas BUMN. Determination of Directors, Board of Commissioners, and the
Board of Trustees of SOEs.

Gaji = Gaji Dasar x Faktor Penyesuaian Industri x Faktor Penyesuaian


Inflasi x Faktor Jabatan
Salary = Basic Salary x Industrial Adjustment Factor x Inflation Adjustment
Factor x Position Factor

157
Komponen - Component Keterangan - Explanation

Gaji/Honorarium Dasar (Indeks dasar/100 x Rp 15 juta)


Salary / Honorarium Basis (Index dasar/100 x USD 15 million)

Indeks Dasar 60% Indeks Pendapatan + 40% Total Aktiva


Basic Index Income Index 60%+40% Total Assets
Faktor Penyesuaian Industri s.d. 400%
Industrial Adjustment Factor Untl 400%
Faktor Penyesuaian Industri
Besarnya Faktor Penyesuaian ditetapkan oleh RUPS/Menteri atas usul Direksi, dengan mempertimbangkan sector in-
Industrial Adjustment Factor
dustry sejenis yang terukur (benchmark), kondisi persaingan usaha (competitiveness) atau kompleksitas usaha, dan
kelangkaan Sumber Daya Manusia
The adjustment factor is determined by the magnitude of AGM / Minister at the proposal of the Board of Directors, taking
into account the kind of measurable industry sector (benchmarks), the conditions of competition (competitiveness) or the
complexity of the business, and scarcity of human resources
Faktor Jabatan Jabatan Komisaris Utama : 40% dari Direktur Utama, Jabatan anggota Komisaris : 90% dari Komisaris Utama
Factors Position Commissioner Position: 40% of the Managing Director, Commissioner Position: 90% of the President Commissioner

Faktor Inflasi 50% dari realisasi inflasi tahun sebelumnya yang dipergunakan dalam rangka penyusunan laporan keuangan pemer-
Inflation factor intah pusat.
50% from the previous year inflation used in the preparation of the financial statements of the central government.

Remunerasi Dewan Komisaris Remuneration of the Board of Commissioners

Penetapan remunerasi Dewan Komisaris mengacu pada Determination of the remuneration of the Board of
keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Perseroan Commissioners referring to the decision of the General
Tahun Buku 2014 tanggal 19 Mei 2015 dan Surat Nomor S-12/ Meeting of Shareholders (AGM) of the Company for Fiscal
D2.MBU/06/2015 tanggal 26 Juni 2015 perihal penetapan Year 2014 dated May 19, 2015 and Letter No. S-12 / D2.MBU /
gaji/honorarium, tunjangan dan fasilitas untuk tahun 06/2015 dated June 26, 2015 regarding the determination of
2015 serta tantiem atas kinerja tahun buku 2014. Besarnya salary / honorarium, allowances and facilities for 2015 as well
remunerasi Dewan Komisaris tersebut salah satunya as annual bonus based on the performance of the financial
ditentukan oleh besarnya Faktor Penyesuaian Industri (FPI) year 2014. the amount of the remuneration of the Board of
dimana besarannya merupakan hasil pembahasan Tim Ad Commissioners is determined by the magnitude of Adjustment
Hoc Kementrian BUMN. factor Industries (FPI) where the amount is the result of the
discussion of the Ad Hoc team Ministry of SOEs.
Sesuai dengan keputusan hal tersebut di atas, maka
ditetapkan besarnya remunerasi dan fasilitas bagi Dewan In accordance with the decision of the foregoing, it was
Komisaris Perseroan tahun 2015 yaitu Komisaris Utama determined the remuneration and facilities to the Board
mendapat honorarium sebesar 45% atau Rp. 40.500.000,- of Commissioners in 2015, namely Commissioner to receive
dari gaji Direktur Utama per bulan dan Anggota Komisaris an honorarium of 45% or Rp. 40.5 million, - from the President
mendapat honorarium sebesar 90% atau Rp 36.450.000,- dari Director’s salary per month and the Commissioner to receive
honorarium Komisaris Utama. Gaji Direktur Utama PT Pos an honorarium of 90% or Rp 36.45 million, - of honorarium
Indonesia (Persero) untuk tahun 2015 ditetapkan sebesar Rp Commissioner. Salary Director of PT Pos Indonesia (Persero) for
90.000.000,-(Sembilan Puluh Juta Rupiah) per bulan. 2015 is set at Rp 90,000,000, - (Ninety Million Rupiah) per month.

Tunjangan Dewan Komisaris Allowances BOC

1. Tunjangan transportasi diberikan setiap bulan sebesar 1. Transportation allowances are given every month for a
maksimal 20% (dua puluh persen) dari honorarium apabila maximum of 20% (twenty percent) of the honorarium if
tidak disediakan fasillitas kendaraan oleh Perseroan. not provided fasillitas vehicle by the Company.
2. Tunjangan Hari Raya (THR) keagamaan diberikan sebesar 1 2. Allowance (THR) religious given by 1 (one) time
(satu) kali Honorarium. honoraria.
3. Santunan Purna Jabatan : 3. Full Compensation Position:

Sesuai surat dari Sekretaris Kementrian BUMN No : S/236/S As per the letter of the Secretary of State Ministry :
MBU/2002 tgl 3 Mei 2002, Dewan Komisaris diikutsertakan S/236/S MBU/2002 date May 3, 2002 , the Board included
dalam Program Asuransi atau Tabungan Pensiun yang beban in the Insurance or Retirement Savings Program that load

158
premi/iuran ditambah Pajak Penghasilan (PPh) tahunannya premiums / contributions plus income tax ( income tax)
ditanggung sepenuhnya oleh Perseroan. annual borne entirely by the Company.

a. Diberikan berupa premi asuransi paling banyak 25% a. Provided in the form of insurance premiums maximum
(dua puluh lima persen) dari honorarium. of 25 % (twenty five percent ) of the honorarium.
b. Pemberian premi tersebut sudah termasuk di dalamnya b. Giving the premium already includes insurance
premi untuk asuransi kecelakaan dan kematian premiums for accident and death
c. Tunjangan pakaian dinas diberikan dalam bentuk c. Uniforms benefits in kind given by 2 ( two ) sets per year
natura sebanyak 2 (dua) stel per tahun sesuai dengan according to the CBP has been budgeted in 2014.
yang telah dianggarkan dalam RKAP 2013.

Fasilitas Dewan Komisaris BOC Facility

1. Dewan Komisaris tidak diberikan fasilitas kendaraan 1. BOC is not given vehicle facility
2. Fasilitas kesehatan diberikan kepada Dewan Komisaris, 2. Health facilities granted to the Board of Commissioners
dan 1 (satu) orang istri/suami serta maksimum 3 (tiga) , and 1 ( one) wife / husband and a maximum of 3 (
orang anak yang belum mencapai usia 25 tahun (belum three ) children who have not attained the age of 25
pernah menikah atau belum pernah bekerja) sebesar years ( never been married or have never worked ) for
pemakaian (at cost). the use of ( at cost ) .
3. Fasillitas bantuan hukum diberikan sebesar kebutuhan. 3. Facilities granted legal aid for the needs .
4. Fasilitas perkumpulan profesi diberikan hanya 1 (satu) 4. Professional associations facility given only one (1)
keanggotaan. membership .

Organ Pendukung Dewan Komisaris Supporters Organs of the Board of Commissioners

Untuk membantu tugas Komisaris dalam melaksanakan To assist the Commissioner in carrying out its supervisory
tugas pengawasannya, komisaris dibantu oleh organ duties , the commissioner is assisted by commissioners
pendukung komisaris yaitu Sekretariat Dewan Komisaris dan supporting organ is the Board of Commissioners and
Komite Komisaris. Secretariat Commissioner .

Sekretaris Dewan Komisaris Secretary of the Board of Commissioners

Dalam pelaksanaan tugas sehari-hari, Komisaris dibantu In the execution of daily tasks, Commissioner assisted by
oleh Sekretariat Dewan Komisaris yang dipimpin oleh the Secretariat of the Board of Commissioners headed
seorang Sekretaris Komisaris. Sekretaris Komisaris diangkat by a Secretary to the Commissioners. Commissioners are
berdasarkan Keputusan Dewan Komisaris Nomor : SK-85/ appointed by the Secretary of the Board of Commissioners
Dekom/0314 tanggal 3 Maret 2014. Decree Number: SK-85 / Dekom / 0314 dated March 3, 2014.
Sekretaris Dewan Komisaris mempunyai tugas utama Secretary to the Board of Commissioners has primary
membantu kelancaran tugas Dewan Komisaris. Uraian kerja responsibility to help smooth the Board of Commissioners.
Sekretaris Dewan Komisaris ditetapkan berdasarkan Surat BoC Secretary job descriptions defined by the Decree of the
Keputusan Dewan Komisaris Nomor : SK-629/Dekom/1209 Board of Commissioners Number: SK-629 / Dekom / 1209
tanggal 3 Desember 2009 sebagai berikut : dated December 3, 2009 as follows:
1. Menyusun rencana kerja/kegiatan regular tahunan 1. Develop a work plan / annual regular activities of the
Dewan Komisaris; Board of Commissioners;
2. Menyiapkan bahan-bahan yang dibutuhkan dalam 2. Prepare the materials needed in the implementation of
pelaksanaan tugas Dewan Komisaris; the Board of Commissioners;
3. Mengadministrasikan dan mendokumentasikan semua 3. Administer and document all the documents related to
dokumen yang terkait dengan kegiatan Dewan Komisaris; the activities of the Board of Commissioners;
4. Melakukan koordinasi dengan unit-unit kerja di Perusahaan 4. To coordinate with the working units in the Company in
dalam rangka penyediaan sarana/prasarana pendukung order to provide facilities / infrastructure to support the
tugas Dewan Komisaris; Board of Commissioners;
5. Menyusun konsep laporan reguler Dewan Komisaris kepada 5. Develop the concept of regular reports to the Board of
Pemegang Saham; Commissioners of Shareholders;
6. Menyusun konsep tanggapan Dewan Komisaris dalam RUPS; 6. Develop the draft response, the Board in the AGM;
7. Memberikan informasi kepada Dewan Komisaris 7. Provide information to the Board of Commissioners
mengenai regulasi yang terkait dengan pelaksanaan regarding the regulations related to the implementation
tugas Dewan Komisaris; of the duties of the Board of Commissioners;

159
8. Menyusun anggaran tahunan Dewan Komisaris dan 8. Prepare the annual budget report the BOC and its use on
melaporkan realisasi penggunaannya secara reguler a regular basis to the Board of Commissioners.
kepada Dewan Komisaris.

Remunerasi Sekretaris Dewan Komisaris Remuneration Secretary of the Board of Commissioners

Penetapan remunerasi Sekretaris Dewan Komisaris mengacu Determination of the remuneration of the BoC Secretary
pada keputusan Peraturan Menteri BUMN Nomor PER-12/ refers to the decision of SOE Minister Regulation No. PER-12 /
MBU/2012 tanggal 24 Agustus 2012 yang menyebutkan MBU / 2012 dated August 24, 2012 which states emoluments,
honorarium, tunjangan dan fasilitas Sekretaris Komisaris allowances and facilities Commissioner Secretary designated
ditetapkan oleh Komisaris. by the Commissioner.

Sesuai dengan Surat Keputusan Dewan Komisaris, Sekretaris In accordance with the Decree of the Board of Commissioners,
Dewan Komisaris mendapat honorarium sebesar 15% dari the Secretary of the Board of Commissioners to receive an
gaji Direktur Utama yang ditetapkan dalam RUPS, dan honorarium of 15% of salary Director set out in the AGM,
besaran honorarium yang diterima di tahun 2015 adalah and the amount of emoluments received in 2015 was Rp
sebesar Rp 13.500.000,. Disamping itu juga mendapatkan 13,500,000, -. Besides, it also gets benefits and facilities such
tunjangan dan fasilitas berupa tunjangan transportasi, as transportation allowance, holiday allowance (THR), full
tunjangan hari raya (THR), asuransi purna jabatan, fasilitas insurance office, health facilities and legal aid.
kesehatan dan bantuan hukum.

Dalam hal Perseroan mendapatkan laba, kepada Sekretaris In the event that the Company make a profit, to the Secretary
Dewan Komisaris diberikan insentif kinerja sebesar 15% dari of the Board of Commissioners granted performance
tantiem yang diterima Direktur Utama. incentive of 15% of the bonus received by the Director.

160
KOMITE-KOMITE DI BAWAH DEWAN KOMISARIS
COMMITTEES UNDER THE BOARD OF COMMISSIONERS

1. Komite Audit 1 . Audit Committee

Pembentukan Komite Audit merupakan salah satu langkah Establishment of the Audit Committee is one important step
penting untuk mewujudkan sistem dan pelaksanaan to realize the system and the implementation of a competent
pengawasan yang kompeten dan independen dan dalam and independent oversight, and in order to implement good
rangka menerapkan tata kelola perusahaan yang baik sesuai corporate governance in accordance with good corporate
dengan prinsip-prinsip GCG yang berlaku. Komite Audit governance principles applicable . The Audit Committee of
Dewan Komisaris dibentuk sejak tahun 2003 berdasarkan the Board of Commissioners was formed in 2003 by decision
Keputusan Dewan Komisaris Nomor: 08/Kep-KU/2003 of the Board of Commissioners Number : 08/Kep-KU/2003
tanggal 27 Oktober 2003 tentang Pembentukan Komite dated October 27, 2003 concerning the Establishment of the
Audit. Pembentukan tersebut mengacu pada Keputusan Audit Committee . The formation refers to the Decree of the
Menteri BUMN Nomor: KEP-103/MBU/2002 tgl 4 Juni 2002 Minister of SOEs Number : KEP-103/MBU/2002 date of June
dan telah diperbaharui dengan Peraturan Menteri Negara 4, 2002 and was amended by Regulation of the Minister of
BUMN Nomor: PER-05/MBU/2006 tgl 20 Desember 2006 State Owned Enterprises No. : PER-05/MBU/2006 date of
tentang Komite Audit bagi Badan Usaha Milik Negara serta di December 20, 2006 on the Audit Committee for State-Owned
perbaharui kembali dengan Peraturan Menteri Negara BUMN Enterprises and updated again with the Regulation of the
Nomor: Per-12/MBU/2012 tanggal 24 Agustus 2012 tentang Minister of State Owned Enterprises No. : Per-12/MBU/2012
Organ Pendukung Dewan Komisaris BUMN. dated August 24, 2012 on Organ Support BOC SOE .

Tujuan Pembentukan Komite Audit The purpose of the Audit Committee


Tujuan Pembentukan Komite Audit adalah membantu Dewan The Objective of Establishment of Audit Committee is to assist
Komisaris dalam rangka melakukan pengawasan terhadap the Board in order to supervise the policy of the Board of
kebijakan Direksi dalam pengurusan Perseroan di bidang Directors in the management of the Company in the areas of
sistem pengendalian internal Perseroan, pelaksanaan dan internal control systems of the Company, the implementation
hasil audit oleh SPI maupun editor eksternal, penelaahan and results of the audit by SPI as well as an external editor,
atas informasi keuangan yang dikeluarkan Perseroan serta review financial information issued by the Company, and
kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan compliance with laws and regulations that apply and to
yang berlaku dan melakukan identifikasi hal-hal yang identify matters that require the attention of the Board of
memerlukan perhatian Dewan Komisaris. Commissioners.

Persyaratan Anggota Komite Audit Requirements to be Member of Audit Committee


Sesuai dengan Pedoman Kerja Komite Audit, anggota Komite In accordance with the guidelines of the Audit Committee, the
Audit Perseroan dipersyaratkan harus memiliki integritas Audit Committee members are required to have high integrity,
yang tinggi dan pengetahuan serta pengalaman kerja yang knowledge and work experience is sufficient in the field of
cukup di bidang pengawasan pemeriksaan; tidak memiliki supervision; has no interest in personal linkages that may cause
kepentingan keterkaitan pribadi yang dapat menimbulkan negative impacts and conflicts of interest to the Company and
dampak negatif dan konflik kepentingan terhadap Perseroan able to communicate well and effectively, and can provide enough
dan mampu berkomunikasi secara baik dan efektif serta time to complete the task.
dapat menyediakan waktu yang cukup untuk menyelesaikan
tugasnya.

Kompetensi dan Keahlian Anggota Komite Audit Competence and Expertise of Audit Committee Members
Sesuai dengan Pedoman Kerja Komite Audit, anggota Komite In accordance with the guidelines of the Audit Committee, member
Audit PT Pos Indonesia (Persero), salah seorang anggota of the Audit Committee of PT Pos Indonesia (Persero), a member
Komite Audit harus memiliki latar belakang pendidikan of the Audit Committee must have the educational background
atau memiliki keahlian di bidang akuntansi atau keuangan or have expertise in accounting or finance (minimum S1) and one
(minimal S1) dan salah seorang harus memahami industri/ must understand the industry / business of the Company and
bisnis Perseroan serta wajib memahami laporan keuangan, shall understand financial statements, the Company’s business,
bisnis Perseroan khususnya yang terkait dengan layanan jasa particularly related to services or activities of the company’s
atau kegiatan usaha perseroan; dan wajib memahami proses business; and must understand the process of audit, risk
audit, manajemen resiko & peraturan perundang-undangan management and legislation in the field of capital markets and
di bidang pasar modal serta peraturan perundang-undangan legislations related.
terkait lainnya.

161
Pengangkatan dan Pemberhentian Komite Audit Appointment and Dismissal Committee
Anggota Komite Audit diangkat atau diberhentikan oleh Member of the Audit Committee be appointed or dismissed
Komisaris Perusahaan berdasarkan saran/usulan dari by the Commissioner of the Company based on suggestions
Ketua Komite Audit. Pemberhentian Anggota Komite Audit / ideas of the Chairman of the Audit Committee . Termination
dilakukan apabila jabatannya telah berakhir, mengundurkan of the Audit Committee carried out if office has expired,
diri, berhalangan tetap dalam melaksanakan tugasnya, atau resigned , unable to remain in his duties , or other causes
sebab-sebab lain sesuai ketentuan yang berlaku. according to applicable regulations .

Komposisi Composition
Ketua dan Anggota Komite Audit ditetapkan Dewan Komisaris Chairman and Member of the Audit Committee of the Board
yang mengacu pada Peraturan Menteri Negara BUMN Nomor: of Commissioners determined that refers to the Minister
PER-05/MBU/2006 tgl 20 Desember 2006 tentang Komite of State Enterprises Number : PER-05/MBU/2006 date of
Audit bagi Badan Usaha Milik Negara serta di perbaharui December 20, 2006 on the Audit Committee for State-Owned
kembali dengan Peraturan Menteri Negara BUMN Nomor: Enterprises and updated again with the Regulation of the
Per-12/MBU/2012 tanggal 24 Agustus 2012 tentang Organ Minister of State Owned Enterprises No. : Per - 12 / MBU/2012
Pendukung Dewan Komisaris BUMN. Adapun susunan Komite dated August 24, 2012 on Organ Support BOC SOE . The
Audit adalah sebagai berikut: composition of the Audit Committee are as follows

Keputusan Dewan
JABATAN Nama Periode
Komisaris
Ketua Komite Audit Karyono Supomo 280/Dekom/0413 April 2013 s.d sekarang
787/Dekom/1213
Anggota Komite Audit M Farkhan Supriyadi Desember 2013 s.d Oktober 2015
325/Dekom/1015
501/Dekom/1214
Anggota Komite Audit Rofikoh Rokhim Desember 2014s.d November 2015
370/Dekom/1115
Anggota Komite Audit Achmad M M Jogasara 336/Dekom/1115 November 2015 sd sekarang
Anggota Komite Audit Maria Ulpah 370/Dekom/1115 November 2015 sd sekarang

Independensi Anggota Komite Audit Independence of the Audit Committee Member

Mengacu pada kebijakan Menteri Negara BUMN No : S-375/ Referring to the policy of the Minister of SOE No: S-375/
MBU.Wk/2011 tanggal 5 Desember 2011, Anggota Komite Audit MBU.Wk/2011 dated December 5, 2011, the Audit Committee
bukan berasal dari karyawan Pos Indonesia. Disamping itu members are not from employees Pos Indonesia. Besides, all
semua Anggota Komite Audit tidak memiliki hubungan keluarga Audit Committee members do not have family and financial
dan keuangan dengan sesama anggota Komite Audit, Dewan ties with fellow members of the Audit Committee, the Board of
Komisaris dan Direksi. Commissioners and Board of Directors.

TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB SERTA WEWENANG KOMITE DUTIES AND RESPONSIBILITIES AND AUTHORITY OF THE COMMITTEE
1. Komite bekerja secara kolektif dalam melaksanakan tugas- 1. Committee work collectively in carrying out their duties to
nya membantu Dewan Komisaris assist the Board of Commissioners
2. Komite bersifat mandiri baik dalam pelaksanaan tugasnya 2. The Committee is independent both in the execution of
maupun dalam pelaporan, dan bertanggung jawab lang- its duties and reporting, and is directly responsible to the
sung kepada Dewan Komisaris Board of Commissioners
3. Dalam menjalankan fungsinya, Komite melakukan tugas 3. In carrying out its functions, the Committee perform the
dan tanggung jawab antara lain sebagai berikut : duties and responsibilities are as follows:
a. Membantu Dewan Komisaris untuk memastikan efekti- a. Assist the Board to ensure the effectiveness of the
fitas system pengendalian intern dan efektifitas pelak- internal control system and the effectiveness of the
sanaan tugas eksternal auditor dan internal auditor. external auditor and the internal task auditor.
b. Melakukan evaluasi kegiatan serta hasil audit yang b. To evaluate the activities and the results of audits
dilaksanakan oleh internal auditor maupun eksternal conducted by the internal auditor and external auditor
auditor c. Provide recommendations regarding the improvement
c. Memberikan rekomendasi mengenai penyempurnaan of the internal control system of management and
system pengendalian intern manajemen serta pelak- implementation.
sanaanya. d. Reviewing information Perseroaan keuanagn that will
d. Melakukan penelaahan atas informasi keuanagn yang be issued to the public and / or authorities, among

162
akan dikeluarkan perseroaan kepada public dan/atau
others, financial statements, financial projections,
pihak otoritas antara lain laporan keuangan, proyeksi
and other statements relating to financial information
keuangan, dan laporan lainnya terkait dengan infor-
Perseroaan.
masi keuangan Perseroaan.
e. To identify matters that require the attention of the
e. Melakukan identifikasi hal-hal yang memerlukan per-
Board of Commissioners as well as the duties of the
hatian Dewan Komisaris serta tugas-tugas Dewan
Board of Commissioners
Komisaris
f. Reviewing the tardiness of the perungdang rules and
f. Melakukan penelaahan atas ketelatan terhadap per-
regulations relating to the Company’s activities
aturan perungdang-undangan yang berhubungan den-
g. Provide independent opinion in the event of
gan kegiatan Perseroan
disagreements between management and the external
g. Memberikan pendapat independen dalam hal terjadi per-
auditors on a given suit
bedaan pendapat antara manajemen dan eksternal audi-
h. Provide recommendations to the Board regarding the
tor atas jas yang diberikan
appointment of an external auditor that is based on
h. Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris men-
independence, the scope of the assignment, and the
genai penunjukan eksternal auditor yang didasarkan
fee
pada independensi, ruang lingkup penugasan, dan fee
i. Reviewing the implementation of audit by internal
i. Melakukan penelaahan atas pelaksanaan pemeriksaan
auditors and supervises the implementation of the
oleh auditor internal dan mengawasi pelaksanaan tin-
follow-up by the Board of Directors on the findings of
dak lanjut oleh Direksi atas temuan auditor internal
the internal auditor
j. Menelaah pengaduaan yang berkaitan dengan proses
j. Examining pengaduaan relating to the Company’s
akuntansi dan pelaporan keuangan Perseroan
accounting and financial reporting
k. Menelaah dan memberikan saran kepada Dewan
k. Reviewing and providing advice to the Board in relation
Komisaris terkait dengan adanya potensi benturan ke-
to the potential conflict of interest of the Company
pentingan Perseroan
l. Keeping kerhasiaan documents, data and Opera
l. Menjaga kerhasiaan dokumen, data dan infromasi Per-
Company
seroan
m. Perform other duties of the Board of Commissioners in
m. Melakukan tugas lainnya dari Dewan Komisaris sesuai
accordance with committee assignments
dengan bidang tugas komite
4. In performing its duties and responsibilities, the Committee
4. Dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab, Komite di-
be authorized by the Board of Commissioners to:
berikan kewenangan oleh Dewan Komisaris untuk :
a. Accessing documents, data and Opera Company of
a. Mengakses dokumen, data dan infromasi Perseroan
employees, funds, assets and resources of the Company
tentang karyawan, dana, asset dan sumber daya Perse-
are required
roan yang diperlukan
b. Communicate directly with employees, including
b. Berkomunikasi langsung dengan karyawan termasuk
Directors and Pisak are running the internal audit
Direksi dan pisak yang menjalankan fungsi audit inter-
function, manajemn risiki and external audits related to
nal, manajemn risiki, dan audit eksternal terkait tugas dan
duties and responsibilities of the Committee
tanggung jawab Komite
c. Involving independent parties other than members of
c. Melibatkan pihak independen diluar anggota Komite yang
the Committee needed to help the performance of its
diperlukan untuk membantu pelaksanaan tugasnya
duties
d. Melakukan kewenangan lain yang diberikan oleh De-
d. Perform other powers granted by the Board of
wan komisaris.
Commissioners.

KEWAJIBAN KOMITE
LIABILITY COMMITTEE
Dalam menjalankan tugasnya, Komite berkewajiban :
In performing its duties, the Committee shall:
1. Membuat pedoman kerja yang dituangkan dalam piagam
1. Make work guidelines as outlined in the committee charter
Komite
2. Creating a work program at the beginning of the year the
2. Membuat program kerja Komite di awal tahun dan disahkan
Committee and approved by the Board of Commissioners
oleh Dewan Komisaris
3. Maintaining the confidentiality of documents, data, and
3. Menjaga kerahasiaan dokumen, data, dan informasi Perse-
information of the Company
roan
4. The Committee shall make a report to the Board on any
4. Komite wajib membuat laporan kepada Dewan Komisaris
given assignment
atas setiap penugasan yang diberikan
5. The Committee shall make quarterly reports and annual
5. Komite wajib membuat laporan triwulan dan laporan tahu-
reports of the implementation of the Committee’s activities
nan pelaksanaan kegiatan Komite yang diungkapkan dalam
are disclosed in the Company’s Annual Report.
Laporan Tahunan Perseroan
Each minutes of meetings are made in the meeting of the
Setiap risalah rapat yang dibuat dalam Rapat Komite Audit Audit Committee in carrying out its duties and functions,
dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, dilaporkan kepada reported to the Board of Commissioners along with opinions and

163
Dewan Komisaris disertai dengan pendapat dan usulan, jika proposals, if there are things that need attention of the Board of
ada hal-hal yang perlu mendapat perhatian Dewan Komisaris. Commissioners. The audit committee has the authority to access
Komite audit memiliki wewenang untuk mengakses catatan records or information of the Company.
atau informasi Perseroan.

Program Kerja Komite Audit Audit Committee Program

Program Kerja Uraian Uraian Kegiatan Jadwal/Waktu Realisasi


Decision Description Description of Activities Schedule

Rapat Rapat Bulanan Internal Minggu ke-4 tiap bulan


Meeting Internal Monthly Meeting 4th week of each month
Rapat dengan manajemen 1. Pengawasan Kinerja Manajemen (lapman bulanan) Minggu ke-4 tiap bulan.
Meeting with management 2. Pengawasan Kinerja SPI (PKAT)
Per Triwulan
3. Pengawasan Pelaksanaan Audit Lapkeu TB 2014 dan tahun 2015
Per empat Minggu sekali
4. Pengawasan Pengadaan dan Pelaksanaan Audit Lapkeu TB 2015 Bulan Juni sd September 2015

Capacity Building Seminar dan workshop Member Ikatan Komite Audit Indonesia (IKAI) sesuai kebutuhan
Capacity Building Seminars and workshops Member of the Audit Committee of the Association of Indonesia (IKAI) as needed

Efektifitas Proses produksi, keuangan 1. Untuk memastikan prosesnya sesuai dengan SOP. Bulan Juni sd September 2015.
Pengendalian Internal dan pengelolaan risiko To ensure the process is in accordance with the SOP.
Effectiveness of perusahaan
2. Review Laporan Manajemen Triwulanan secara terpadu sudah dilak-
Internal Control Production processes, Bulan November sd Februari
sanakan dengan prinsip GCG.
financial and risk 2015.
Review of Quarterly Management Report have been implemented in an
management company Akhir bulan Februari 2015.
integrated manner with the principles of good corporate governance.

Laporan Keuangan Monitoring ke Area, UPT Penyusunan Laporan atas penugasan khusus dari Dewan Komisaris. Tentatif sesuai arahan Dewan
Disajikan Secara Wajar dan Kantor Pos Preparation of the report on the special assignment from the Board of Com- Komisaris
Financial Statements Monitoring to the area, UPT missioners. Tentative as directed by the
Presented In Fair and Post Office Board of Commissioners

Efektifitas SPI Monitoring kegiatan SPI 1. Riviu kompetensi SDM SPI sesuai standar yang berlaku, Per triwulan sesuai dengan LHA
Effectiveness SPI Monitoring activities SPI SPI appropriate review of HR competencies applicable standards, triwulan dari SPI
Per quarter in accordance with
2. Riviu perencanaan audit dan monitor pelaksanaannya, LHA quarter of SPI
Review of the audit plan and monitor its implementation,
3. Pemeriksaan dilakukan sesuai standar audit yang berlaku,
The examination was conducted in accordance with auditing standards
applicable,
4. Pelajari dan riviu laporan hasil pemeriksaan SPI,
Learn and review reports on the results of the SPI,
5. Monitoring dan evaluasi efektivitas SPI dalam melakukan tindak
lanjut atas temuan-temuan, baik dari SPI sendiri maupun dari auditor
eksternal lainnya,
Monitoring and evaluation of the effectiveness of SPI in conducting
follow-up on the findings, either of themselves or of SPI external
auditors,
Sesuai kebutuhan
6. Pelajari dan riviu laporan kinerja dan/atau laporan periodik SPI, As needed
Learn and review performance reports and / or periodic reports SPI,
7. Review laporan Audit Investigasi SPI,
Audit Report Review SPI Investigation,
8. Menghadiri closing conference SPI,
Attending the conference closing SPI,

164
Program Kerja Uraian Uraian Kegiatan Jadwal/Waktu Realisasi
Decision Description Description of Activities Schedule

Efektifitas Auditor Monitoring proses 1. Penyusunan TOR, Bulan Juni sd September 2015.
Independen (KAP) pengadaan dan Preparation of TOR,
Effectiveness of pelaksanaan audit
2. Mengawal kegiatan Aanwizjing, beauty contest dan e-auction.
Independent Auditors Monitoring the
Escorting Aanwijzing activities, beauty contests and e-auction.
(KAP) procurement process and Bulan November sd Februari
the implementation of 3. Review progress report KAP, 2015.
audit Review progress report KAP, Akhir bulan

4. Evaluasi KAP.
Evaluation of KAP.
Review RKAP dan RJP Review proses penyusunan 1. Mengawal proses penyusunan, Bulan September sd Desember
Review of CBP and CPR RKAP dan RJP Oversee the process of drafting, 2015
Review the process of
2. Kesesuaian prosedur penyusunan.
preparation of CBP and CPR
Suitability of the preparation procedure.
Laporan Komite Audit Penyusunan Laporan 1. Penyusunan Laporan Kegiatan rapat, per triwulan.
Report of the Audit Komite Audit kepada Activity Report Preparation meeting,
Committee Dewan Komisaris Bulan Januari 2015
2. Laporan pelaksanaan program kerja tahuanan,
Preparation of the Audit (penyusunan Laporan tahun
Reports on the work program tahuanan,
Committee Report to the 2015),
Board 3. Laporan penugasan khusus dari Dewan Komisaris.
Special assignment report of the Board of Commissioners. Tentatif sesuai arahan Dewan
Komisaris

Laporan Komite Audit Audit Committee Report

Rapat Komite Audit


Audit Committee Meeting
Selama tahun 2015, Komite Audit telah melakukan rapat internal
During 2015, the Audit Committee has conducted an internal
Komite Audit sebanyak 4 kali oleh :
meeting of the Audit Committee :

Nama Jabatan Kehadiran


%
Name Position Attendance
Karyono Supomo Ketua Komite Audit/ Chairman of Audit Committee 4 100
M Farkhan Supriyadi Anggota Komite Audit/ Audit Committee Member 0 0
Rofikoh Rokhim Anggota Komite Audit/Audit Committee Member 0 0
Achmad M M Jogasara Anggota Komite Audit/Audit Committee Member 4 100
Maria Ulpah Anggota Komite Audit/Audit Committee Member 4 100

Selain pertemuan dengan Komisaris, Komite Audit juga men- Besides meeting with the Commissioner, the Audit Committee
gadakan pertemuan/rapat dengan Auditor Eksternal dan Biro/ also held a meeting / conference with the External Auditor and the
Bagian yang diadakan sesuai dengan Program kerja dan kebu- Bureau / Division held in accordance with the work program and needs.
tuhan. Selain rapat tersebut, Komite Audit juga mengikuti rapat in- In addition to these meetings, the Audit Committee also follows an in-
ternal Dewan Komisaris sebanyak 6 kali. Komite audit juga melak- ternal meeting of the BOC as much as six times. The audit committee
sanakan kunjungan rutin ke unit kerja bersama-sama Komisaris. also carry out regular visits to work units together Commissioners.

Prosedur Penetapan Remunerasi Komite Audit Audit Committee Remuneration Determination Procedure

Besarnya remunerasi Komite Audit berpedoman pada Peraturan The amount of remuneration of the Audit Committee based on the
Menteri BUMN No: PER-12/ MBU/2012 tentang Organ Pendukung SOE Minister Regulation No. PER-12 / MBU / 2012 on Organ Support-
Dewan Komisaris BUMN, yang menyatakan bahwa honorarium ing SOE Board of Commissioners, which states that the honorarium
Anggota Komite Audit sebesar maksimal 20% dari gaji Direk- for Audit Committee members at a maximum of 20% of the salary of
tur Utama. Anggota Dewan Komisaris yang merangkap menjadi the Director. Commissioners then concurrently as Chairman / Mem-
Ketua/Anggota Komite Audit tidak diberikan penghasilan tam- ber of the Audit Committee was not given additional income other
bahan selain penghasilan sebagai Anggota Dewan Komisaris. than income as a Member of the Board of Commissioners.

165
Remuneration Committee
Remunerasi Komite Audit

Sesuai dengan Surat Keputusan Dewan Komisaris Nomor 787/ In accordance with the Decree of the Board of Commissioners
Dekom/1213 tanggal 2 Desember 2013, 501/Dekom/1214 tang- No. 787 / Dekom / 1213 dated December 2, 2013, 501 / Dekom
gal 19 Desember 2014, dan 336/Dekom/1115 tanggal 6 Novem- / 1214 dated December 19, 2014, and 336 / Dekom / 1115 dated
ber 2015 dan 370/Dekom/1115 tanggal 30 November 2015 ten- November 6, 2015 and 370 / Dekom / 1115 dated 30 November
tang Pengangkatan Anggota Komite Audit (Persero), Anggota 2015 on the Appointment of Members Audit Committee (Persero),
Komite Audit mendapat honor sebesar 20% dari gaji Direktur Member of the Audit Committee received an honorarium of 20% of
Utama, dengan besaran yang diterima di tahun 2015 yaitu Rp. the salary of the Director, with the amount received in 2015 of Rp.
18.000.000,- (Delapan belas juta lima ratus ribu rupiah) per bu- 18.000.000, - (eighteen million five hundred thousand rupiah) per
lan dan remunerasi lain sesuai ketentuan Perseroan. month and other remuneration in accordance with the Company.

Agenda Rapat Internal Komite Audit Internal Audit Committee Meeting Agenda

No Agenda Rapat Keterangan


1 Penyusunan Program Kerja Komite Audit tahun 2016, Tanggal1 Desember 2015
2 Penyelesaian pending matters Komite Audit. Tanggal 15Desember 2015
3 Pembagian Tugas Anggota Komite Audit. Tanggal22 Desember 2015
4 Pembahasan usulan perubahan struktur organisasi Tanggal29 Desember 2015

Kegiatan dan Realisasi Tahun 2015 Activities and Realization 2015

Selama tahun 2015, Komite Audit telah menyusun dan menyam- During 2015, the Audit Committee prepares and submits a report
paikan laporan hasil kegiatan dan realisasi proker kepada De- on their activities and the realization of proker to the Board of
wan Komisaris sebagai berikut di bawah ini: Commissioners as follows below:

Penjelasan Mengenai Piagam Komite Audit Explanations Concerning Audit Committee Charter

Dalam melaksanakan tugasnya, Komite Audit telah diperleng- In performing its duties, the Audit Committee has been equipped
kapi dengan Piagam Komite Audit yang disahkan oleh Dewan with its Charter adopted by the Board of Commissioners in Oc-
Komisaris pada bulan Oktober 2009 dan telah diperbaharui tober 2009 and was last updated on December 31, 2014. This
terakhir pada tanggal 31 Desember 2014. Piagam ini berisi Latar Charter provides Background The establishment of the Audit
Belakang Dibentuknya Komite Audit, Visi, Misi dan Tujuan, Struk- Committee, the Vision, Mission and Objectives, Organizational
tur Organisasi, Keanggotaan, Masa Jabatan, Tugas Wewenang Structure, Membership , Term, Powers and Duties Duties, the
dan Kewajiban, Program Kerja Tahunan, Pelaksanaan Program Annual Work Programme, implementation of the Annual Work
Kerja Tahunan, Rapat, Pelaporan, Tindak Lanjut Rekomendasi. Programme, Meetings, Reporting, Follow-up Recommendations.

No Agenda dan Tanggal Rapat No Agenda dan Tanggal Rapat

1 5 Januari 2015 Progress Report KAP Gani Sigiro dan Handayani atas
Audit Laporan Keuangan Tahun Buku 2014
Progress Report KAP Gani Sigiro dan Handayani atas
Audit Laporan Keuangan Tahun Buku 2014 5 4 Maret 2015
2 26 Januari 2015 Evaluasi KAP Gani Sigiro dan Hanyani
Progress Report KAP Gani Sigiro dan Handayani atas 6 13 Maret 2015
Audit Laporan Keuangan Tahun Buku 2014
Pembahasan Laporan SPI Triwulan IV Tahun 2015
3 6 Februari 2015
7 8 April 2015
Pembahasan Laporan Manajemen Triwulan IV Tahun 2014
Pembahasan Tindak Lanjut Rekomendasi Hasil Pemerik-
Pembahasan RKAP Tahun 2015 saan BPK RI pada PT Pos Indonesia (Persero)
4 10 Februari 2015 8 24 April 2015

166
No Agenda dan Tanggal Rapat No Agenda dan Tanggal Rapat

Closing Meeting Audit SPI di Regional II Padang 24 9/22/2015


9 27 Mei 2015 Closing Meeting Audit SPI di Regional X Makasar
Pembahasan Laporan SPI Triwulan I Tahun 2015 25 1 Oktober 2015
10 3 Juni 2015 Pembahasan Draft RKAP Tahun 2016
Pembahasan Pengalihan Program Pemeliharaan Kes- 26 11/3/2015
ehatan Pensiunan PT Pos Indonesia (Persero)
Progress Report KAP Gani Sigiro dan Handayani atas
11 5 Juni 2015 Audit Laporan Keuangan Tahun Buku 2015
Pembahasan Kinerja Keuangan Regional VIII Denpasar sd 27 1 Desember 2015
Mei 2015 dan Pembahasan Hasil Audit SPI Tahun 2015
Rapat Internal Komite Audit membahas Rencana Kerja
12 16 Juni 2015 Komite Audit Tahun 2016
Pembahasan Staffing, Reward, Punishment, Program 28 8 Desember 2015
Pensiunan, Tunjangan Kesehatan Bagi Karyawan dan
Exit Meeting Audit Operasional pada Divisi Surat dan
Pensiunan PT Pos Indonesia (Persero)
Paket
13 25 Juni 2015
29 8 Desember 2015
Pembahasan Terkait Nominasi dan Remunerasi
Progress Report KAP Gani Sigiro dan Handayani atas
Pembahasan Kinerja Keuangan sd Mei 2015 Audit Laporan Keuangan Tahun Buku 2015
14 26 Juni 2015 30 15 Desember 2015
Closing MeetingAudit SPI di Regional V Bandung Penyelesaian Pending Matters Komite Audit
15 28 Juli 2015 31 22 Desember 2015
Pembahasan Agen Pos PT Pos Indonesia (Persero) Rapat Intenal Komite Audit tentang Pembagian Tugas
Anggota Komite Audit
16 5 Agustus 2015
32 29 Desember 2015
Evaluasi Harga Pokok Produk (HPP) PT Pos Indonesia
(Persero) Rapat Internal Komite Audit tentang Pembahasan Usulan
Perubahan Struktur Organisasi
17 13 Agustus 2015
Closing Meeting Audit SPI pada Regional VI Semarang
18 28 Agustus 2015
Closing Meeting Audit SPI pada Regional XI Jayapura
19 9/1/2015
Pembahasan Persiapan Audit Laporan Keuangan Tahun
Buku 2015
20 9/1/2015
Pembahasan Laporan SPI Triwulan II Tahun 2015
21 9/14/2015
Pembahasan Materi Audit Laporan Keuangan Tahun Buku
2015
22 9/14/2015
Pembahasan Tindak Lanjut Hasil Rakomdir Tahun 2014
23 9/17/2015
Closing Meeting Audit SPI di Regional III Palembang

167
Profil Komite Audit
Profile of Committee Audit

Nama Nama
Name
M FARKHAN SUPRIYADI Name
ROFIKOH ROKHIM
Kewarganeraan Kewarganeraan
Warga Negara Indonesia Warga Negara Indonesia
Nation Nation
Tempat/Tanggal Lahir Tempat/Tanggal Lahir
Brebes/24 April 1974 Klaten, 12 Februari 1971
Birth/Place Birth/Place
Jenis Kelamin Jenis Kelamin
Laki-laki Perempuan
Gender Gender
Email Email
farkhan24@gmail.com rofikohrokhim@gmail.com
Email Email
Phone Phone
62.81114115
Phone Phone

Nama Nama
Name
ACHMAD M M JOGASARA Name
MARIA ULPAH
Kewarganeraan Kewarganeraan
Warga Negara Indonesia Warga Negara Indonesia
Nation Nation
Tempat/Tanggal Lahir Tempat/Tanggal Lahir
Magelang/31 Januari 1959 Purwakarta/24 Agustus 1981
Birth/Place Birth/Place
Jenis Kelamin Jenis Kelamin
Laki-laki Perempuan
Gender Gender
Email Email
jogasara@indo.net.id mariaulpah@gmail.com
Email Email
Phone Phone
081290475999 087722767971
Phone Phone

2. Komite Pemantau Manajemen Risiko Usaha 2. Business Risk Management Oversight Committee and In-
dan Investasi (KPMRUI) vestment (KPMRUI)

Pembentukan Komite Pemantau Manajemen Risiko Usaha dan Establishment of Monitoring Committee Risk Management Busi-
Investasi (KPMRUI) merupakan salah satu langkah penting ness and Investment (KPMRUI) is one important step toward
untuk mewujudkan sistem dan pelaksanaan pengawasan yang realizing the system and supervision of a competent and inde-
kompeten dan independen dan dalam rangka menerapkan tata pendent and in order to implement corporate governance both
kelola perusahaan yang baik sesuai dengan prinsip-prinsip in accordance with the principles of good corporate governance
GCG yang berlaku dan terhadap risiko-risiko usaha maupun that apply and the risks of business and investation. KPMRUI
investasi. KPMRUI Dewan Komisaris dibentuk sejak tahun BOC set up since 2012 based on the decision of the Board of
2012 berdasarkan Keputusan Dewan Komisaris Nomor: 113/ Commissioners Number: 113 / Dekom / 0212 dated February 16,
Dekom/0212 tanggal 16 Februari 2012 tentang Pembentukan 2012 on the Establishment of the Business Risk Management
Komite Pemantau Manajemen Risiko Usaha dan Investasi. Oversight Committee and Investment. Formation refers to the
Pembentukan tersebut mengacu pada Keputusan Menteri Decree of the Minister of State-Owned Enterprises No. KEP-103 /
BUMN Nomor: KEP-103/MBU/2002 tgl 4 Juni 2002 dan telah MBU / 2002 date of June 4, 2002 and has been renewed with the
diperbaharui dengan Peraturan Menteri Negara BUMN Nomor: Regulation of the Minister of State Owned Enterprise No. PER-05
PER-05/MBU/2006 tgl 20 Desember 2006 tentang Komite Audit / MBU / 2006 date of December 20, 2006 of the Audit Committee
bagi Badan Usaha Milik Negara serta di perbaharui kembali for State-Owned Enterprises and updated again with Regula-
dengan Peraturan Menteri Negara BUMN Nomor: Per-12/ tion of the Minister of State Enterprises No. Per-12 / MBU / 2012
MBU/2012 tanggal 24 Agustus 2012 tentang Organ Pendukung dated August 24, 2012 Organ Supporting BOC SOEs.
Dewan Komisaris BUMN.

168
Tujuan Pembentukan Komite Pemantau Manajemen Risiko Interest Oversight Committee Establishment of Enterprises and
Usaha dan Investasi Investment Risk Management

Tujuan pembentukan Komite Pemantau Manajemen Risiko The purpose of establishing the Business Risk Management
Usaha dan Investasi Dewan Komisaris PT Pos Indonesia Oversight Committee and the Investment Board of Commissioners
(Persero) adalah untuk membantu Dewan Komisaris melakukan of PT Pos Indonesia (Persero) is to assist the Board of Commis-
review dan evaluasi atas kelayakan ekonomis rencana investasi sioners to review and evaluate the economic feasibility of the in-
yang diajukan oleh manajemen PT Pos Indonesia (Persero) vestment plan proposed by the management of PT Pos Indonesia
serta identifikasi berbagai risiko yang relevan beserta langkah- (Persero) as well as the identification of relevant risks along with
langkah untuk mitigasi risiko usaha dan investasi tersebut. step- measures to mitigate the risk of business and investment.

Persyaratan Anggota Komite Pemantau Manajemen Risiko Usaha Requirements Oversight Committee Member of Risk
dan Investasi Management Business and Investment

Sesuai dengan Pedoman Kerja KPMRUI, anggota KPMRUI In accordance with the Employment Guidelines KPMRUI, KPM-
Perseroan dipersyaratkan harus memiliki integritas yang RUI members of the Company are required to have good integ-
baik dan pengetahuan serta pengalaman kerja yang cukup di rity, knowledge and work experience is sufficient in the field of
bidang risiko usaha dan investasi; tidak memiliki kepentingan business risks and investment; has no interest in personal link-
keterkaitan pribadi yang dapat menimbulkan dampak negatif ages that may cause negative impacts and conflicts of interest
dan konflik kepentingan terhadap Perseroan dan mampu to the Company and able to communicate effectively.
berkomunikasi secara efektif.
Competence and Expertise Members KPMRUI
Kompetensi dan Keahlian Anggota KPMRUI
In accordance with the Employment Guidelines Manajeemn
Sesuai dengan Pedoman Kerja Komite Pemantau Manajeemn Business Risk Oversight Committee and Investment, member
Risiko Usaha dan Investasi, anggota KPMRUI PT Pos Indonesia KPMRUI PT Pos Indonesia (Persero), a member of the Commit-
(Persero) , salah seorang anggota Komite harus memiliki latar tee should have a background in financial education (minimum
belakang pendidikan keuangan (minimal S1) dan memahami S1) and understand the business processes within the Company
proses bisnis di Perseroan serta memahami manajemen resiko. as well as the understanding of risk management.

Pengangkatan dan Pemberhentian KPMRUI Appointment and Dismissal KPMRUI

Anggota Komite Pemantau Manajemen Risiko Usaha dan Monitoring Committee Business Risk Management and Invest-
Investasi diangkat atau diberhentikan oleh Komisaris ment Commissioner be appointed or dismissed by the Compa-
Perusahaan berdasarkan saran/usulan dari Ketua Komite. ny based on the suggestion / proposal of the Chairman of the
Pemberhentian Anggota Komite dilakukan apabila jabatannya Committee. Dismissal Committee members conducted if term
telah berakhir, mengundurkan diri, berhalangan tetap dalam has expired, resigned, unable to remain in his duties, or other
melaksanakan tugasnya, atau sebab-sebab lain sesuai causes according to applicable regulations.
ketentuan yang berlaku.

Komposisi Composition
Adapun susunan KPMRUI adalah sebagai berikut: KPMR The composition is as follows:

JABATAN NAMA Keputusan Dewan Komisaris Periode

Ketua KPMRUI Bobby Hamzar Rafinus 443/Dekom/1014 Oktober 2014 s.d Sekarang
502/Dekom/1214 Desember 2014 sd Juni
Anggota KPMRUI Prihartono
168/Dekom/0615 2015
Desember 2014 sd seka-
Anggota KPMRUI Mahfud Sholihin 502/Dekom/1214
rang

Anggota KPMRUI Syaiful 168/Dekom/0615 Juni 2015 s.d Sekarang

169
Wewenang dan Tanggung Jawab Powers and Responsibilities

a. Tugas Utama a. Main task


Membantu Dewan Komisaris dalam melakukan review dan evalu- Assist the Board in conducting the review and evaluation of
asi atas usulan rencana Investasi dan Risiko Usaha perusahaan the proposals of companies Investment and Business Risk
b. Rincian Tugas b. details of Duties
1. Mengevaluasi seluruh rencana Investasi dan Risiko Usaha 1. Evaluating the whole plan of Investment and Business Risk
yang diajukan perusahaan dengan nilai Investasi dan filed with the Companies and Business Risk Investment
Risiko Usaha yang ditetapkan berdasarkan kesepakatan value is determined based on a written agreement with
tertulis anatara Direksi dengan Dewan Komisaris ata keg- the Board of Commissioners Board of Directors anatara
iatan proyek secara utuh yang mempunyai tujuan dan sa- ata whole project activities that have the same goals and
saran yang sama berdasarkan hasil analisa cost & benefit objectives based on the cost and benefit analysis prepared
yang disiapkan oleh manajemen. by management.
2. Mengidentifikasi risiko-risiko Investasi dan Risiko Usaha 2. Identifying the risks of Investment and Business Risk and
dan hal-hal lainnya yang memerlukan perhatian Dewan other matters that require the attention of the Board of
Komisaris. Commissioners.
3. Menyampaikan laporan hasil evaluasi dan rekomendasi 3. Delivering the evaluation report and recommendations to
kepada Dewan Komisaris ata usulan Investasi dan Risiko the Board’s proposal ata Investment and Business Risk,
Usaha Perusahaan, berdasarkan hasil anaisi cost & ben- based on the results of the analysis of cost and benefit
efit dan identifikasi risiko (yang telah disiapkan oleh and risk identification (which has been prepared by
manajemen). management).
4. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Dewan 4. Carry out other duties assigned by the Board of
Komisaris sepanjang asih dalam lingkup tugas, tangung- Commissioners of all the compassion in the scope of
jawab dan kewenangan Dewan Komisaris berdasarkan ke- the duty, the responsibility and authority of the Board of
tentuan perundang-undangan yang berlaku. Commissioners under the provisions of the applicable
legislation.
Kewenangan
1. Komite Pemantau Manajemen Risiko Usaha dan Investasi Authority
berhak memperoleh akses data dan informasi yang dibu- 1. Business Risk Management Oversight Committee and
tuhkan secara tepat waktu dan lengkap dalam melakukan Investment entitled to gain access to the data and information
review dan evaluasi rencana Investasi dan Risiko Usaha needed in a timely manner and complete the review and
perusahaan. Dalam hal ini Direksi bertanggungjawab un- evaluation of investment plans and Business Risk company.
tuk memastikan agar data dan informasi yangdibutuhkan In this case the Board of Directors is responsible for ensuring
dapat diberikan kepada Dewan Komisaris secara tepat that the data and information that is already available can be
waktu dan lengkap (sebagaimana tertuang dalam Per- provided to the Board in a timely and complete (as stated in
aturan Menteri Negara BUMN Nomor PER-01/MBU/2011 jo the Regulation of the Minister of State Owned Enterprises No.
PER-09/MBU/2012, bagian ketujuh pasal 18). PER-01/MBU/ 2011 jo PER-09/MBU/2012, the seventh part of
2. Komite Pemantau Manajemen Risiko Usaha dan Investasi article 18).
berhak mengundang, menghadirkan dan melakukan 2. Business Risk Management Oversight Committee and the
koordinasi dengan Unit/Divisi Risk Management/Manaje- Investment eligible inviting, presenting and coordinating with
men Risiko usaha untuk memperoleh data dan informasi the Unit / Division Risk Management / Risk Management efforts
tambahan yang dibtuhkan dalam melakukan review dan to obtain additional data and information that dibtuhkan in
evaluasi rencana Investasi dan Risiko Usaha. conducting the review and evaluation of investment plans and
3. Mengusulkan kepada Dewan Komisaris untuk menggu- Business Risk.
nakan tenaga ahli atau advisor dalam memperoleh mem- 3. Propose to the Board of Commissioners for the use of experts
peroleh masukan untuk melengkapi saran dan pendapat or advisors in obtaining gaining input to supplement the advice
Komite Pemantau Manajemen Risiko Usaha dan Investasi, and opinion of the Business Risk Management Oversight
atas beban biaya perusahaan. Committee and Investment, at expense of the company.
4. Dalam melaksanakan wewenang sebagaimana butir dia- 4. In implementing authorities as item above, the Business Risk
tas, Komite Pemantau Manajemen Risiko Usaha dan In- Management Oversight Committee and Investment needs to
vestasi perlu mendapat dukunan sepenuhnya dari Unit- get fully dukunan of Units/Division Risk Management/Risk
Unit/Divisi Risk Management/Manajemen Risiko Usaha Management Business and Investment established by the
dan Investasi yang dibentuk oleh Direksi. Board of Directors.

Kewajiban obligation
Dalam melaksanakan tugas, tanggungjawab dan kewenan- In carrying out the duties, responsibilities and authorities,
gannya, Anggota Komite Pemantau Manajemen Risiko Usaha Member of the Business Risk Management Oversight Committee

170
dan Investasi wajib untuk : and Investment shall be to:
1. Menjaga kerahasiaan data dan informasi perusahaan 1. Maintain the confidentiality of the data and information
baik pada saat menjabat sebagi anggota Komite maupun the company either at the time served as a member of
setelah tidak menjabat sebagai anggota Komite. the Committee and after not serve on the committee.
2. Memanfaatkan dan menggunakan data dan informasi yang 2. Exploiting and using the data and information obtained
diperoleh untuk semata-mata kepentingan perusahaan. solely for the benefit of the company.
3. Tidak mencampuri kegiatan operasional perusahaan. 3. Not interfere in the operations of the company.
4. Menjaga indenpendensi, profesionalitas dan obyektifitas 4. Keeping Indenpendensi, professionalism and objectivity
dalam melaksanakan tugasnya. in carrying out the task.
5. Membuat laporan pertanggungjawaban Komite Pemantai 5. Creating accountability reports Pemantai Committee
Manajemen Risiko Usaha dan Investasi yang menjelaskan Business Risk Management and Investment which
realisasi pelaksanaan tugas Komite Pemantau Manaje- describes the realization of tasks Business Risk
men Risiko Usaha dan Investasi dengan mengacu pada Management Oversight Committee and Investment with
Charter Komite Pemantau Manajemen Risiko Usaha dan reference to the Charter Business Risk Management
Investasi sebagai pembanding. Oversight Committee and Investment as a comparison.
6. Melaksanakan tugas tepat waktunya dan sesuai dengan 6. Duties timely and in accordance with applicable
ketentuan ynag berlaku. regulations.

Dalam melaksanakan wewenang sebagaimana butir diatas, Komite In implementing authorities as item above, the Business Risk
Pemantau Manajemen Risiko Usaha dan Investasi perlu mendapat Management Oversight Committee and Investment needs to
dukungan sepenuhnya dari Unit Unit/Divisi Risk Management/ be fully supported by the Unit / Division Risk Management /
Manajemen Risiko usaha dan Investasi yang dibentuk oleh Direksi. Risk Management and Investment business established by the
Setiap risalah rapat yang dibuat dalam Rapat KPMRUI dalam Board of Directors. Each minutes of the meeting were made in
melaksanakan tugas dan fungsinya, dilaporkan kepada Dewan the meeting of KPMRUI in carrying out its duties and functions,
Komisaris disertai dengan pendapat dan usulan, jika ada hal-hal reported to the Board of Commissioners along with opinions and
yang perlu mendapat perhatian Dewan Komisaris. Komite memiliki proposals, if there are things that need attention of the Board
wewenang untuk mengakses catatan atau informasi Perseroan. of Commissioners. The Committee has the authority to access
records or information of the Company.

Program Kerja Komite Pemantau Manajemen Risiko Usaha dan Work Program Business Risk Management Oversight
Investasi Committee and Investment

No Program Kerja Sasaran Aktivitas


1 Pendekatan kepada manajemen Struktur organisasi yang baru menga- Melakukan pertemuan dengan manajemen level atas dan menjelaskan
tentang pentingnya Risk Profile komodasi perlunya risk officer di unit pada setiap kesempatan saat pertemuan dengan manajemen.
Posindo (RPP) daerah.
2 Melakukanpemantauan atasdesain Meyakinkan bahwa Entreprise Risk 1. Mengadakan Pertemuan periodic dengan Unit Manajemen Risiko
dan kebijakan terkait penyusunan Management (ERM) dirancang sesuai (UMR), Unit Pengelola Investasi (UPI), unit manajemen lainnya, serta
RPP. kebijakan dan ketentuan yang ada. Pihak Ketiga yang dipilih mendesain ERM .
2. Memberikan rekomendasi yang diperlukan.
3 Melakukan review berkala atas Meyakinkan bahwa penyu-sunan RPP 1. Mengadakan Pertemuan periodic dengan UMR, unit manajemen
perkembangan penyusunan desain sesuai desain yang telah ditentukan serta lainnya, serta Pihak Ketiga terpilih.
dan kebijakan Risk Profile. investasi yang akan dilakukan memiliki 2. Mengadakan Pertemuan periodic dengan UPI, unit manajemen lain-
kajian risiko. nya, serta Pihak Ketiga terpilih.
3. Memberikan rekomendasi yang diperlukan.
4 Melakukan Review atas Rencana Memastikan bahwa terjadinya kes- 1. Melakukan Review terhadap RJPP dan RKAP PT. Pos
Jangka Panjang dan RKAP PT Pos inambungan antara RJP dan RKAP PT Pos 2. Mengadakan pertemuan periodic dengan unit penyusun dan unit
Indonesia(Persero) Indonesia(Persero) pelaksana RJPP dan RKAP
3. Memberikan rekomendasi yang diperlukan.
5 Melakukan Review atas RPP sudah ada dalam Laporan Manaje- 1. Melakukan review terhadap laporan manajemen triwulanan yang
Laporan Manajemen PT Pos men atau minimal sudah memasukan berhubungan dengan manajemen risiko dan investasi
Indonesia(Persero) unsur-unsur risiko perusahaan 2. Memberikan rekomendasi terhadap laporan manajemen triwula-
nan yang berhubungan dengan manajemen risiko dan investasi
6 Melakukan Capacity building Komite Meningkatnya Kompetensi dari Komite 1. Mengikuti Kegiatan Seminar
Pemantau ManajemenRisiko Usaha 2. Mengikuti Sertifikasi
dan Investasi 3. Menjadi Anggota Profesi

171
Independensi Anggota Komite Pemantau Manajemen Risiko Independence of the Monitoring Committee Member of Risk
Usaha dan Investasi Management Business and Investment

Mengacu pada kebijakan Menteri Negara BUMN No : S-375/MBU. Referring to the policy of the Minister of SOE No: S-375 / MBU.
Wk/2011 tanggal 5 Desember 2011, Anggota Komite bukan ber- Wk / 2011 dated December 5, 2011, members of the Committee
asal dari karyawan Pos Indonesia. Disamping itu semua Ang- did not come from employees Pos Indonesia. Besides, all
gota Komite tidak memiliki hubungan keluarga dan keuangan members of the Committee did not have family and financial
dengan sesama anggota Komite PMRUI, Dewan Komisaris dan ties with fellow members of the PMRUI Committee, the Board
Direksi. of Commissioners and Board of Directors.

Laporan Komite Pemantau Manajemen Risiko Usaha Report of the Business Risk Management Oversight Commit-
dan Investasi tee and Investment
Rapat Komite Pemantau Manajemen Risiko Usaha dan In- Meeting of the Business Risk Management Oversight Commit-
vestasi tee and Investment

Selama tahun 2015, KPMRUI telah melakukan rapat internal se- During 2015, KPMRUI has conducted internal meetings 1
banyak 1 kali yang dihadiri seluruh anggota Komite. times which was attended by all members of the Committee.

Nama Jabatan Kehadiran %

Bobby Hamzar Rafinus Ketua KPMRUI/ Chairman of KPMRUI 1 100


Prihartono Anggota KPMRUI*) KPMRUI Committee Member* 0 0
Mahfud Sholihin Anggota KPMRUI**) KPMRUI Committee Member** 1 100
Syaiful Anggota KPMRUI**) KPMRUI Committee Member** 1 100

Selain pertemuan dengan Komisaris, KPMRUI juga mengadakan Besides meeting with the Commissioner, KPEI also held a
pertemuan/rapat dengan Auditor Eksternal dan Biro/Bagian meeting / conference with the External Auditor and the
yang diadakan sesuai dengan Program kerja dan kebutuhan. Bureau / Division held in accordance with the work program
Selain rapat tersebut, KPMRUI juga mengikuti rapat internal and needs. In addition to these meetings, KPMRUI also
Dewan Komisaris sebanyak 6 kali. KPMRUI juga melaksanakan follow internal meetings BOC 6 times. KPMRUI also carry out
kunjungan rutin ke unit kerja bersama-sama Komisaris. regular visits to work units together Commissioners.

Prosedur Penetapan Remunerasi Komite Pemantau Remuneration Determination Procedure Business Risk Man-
Manajemen Risiko Usaha dan Investasi agement Oversight Committee and Investment

Besarnya remunerasi Komite Audit berpedoman pada Per- The amount of remuneration of the Audit Committee based
aturan Menteri BUMN No: PER-12/ MBU/2012 tentang Organ on the SOE Minister Regulation No. PER-12 / MBU / 2012
Pendukung Dewan Komisaris BUMN, yang menyatakan bahwa on Organ Supporting SOE Board of Commissioners, which
honorarium Anggota KPMRUI sebesar maksimal 20% dari gaji states that the Member honorarium KPMRUI at a maximum
Direktur Utama. Anggota Dewan Komisaris yang merangkap of 20% of the salary of the Director. Commissioners then
menjadi Ketua/Anggota KPMRUI tidak diberikan penghasi- concurrently as Chairman / member KPMRUI not given
lan tambahan selain penghasilan sebagai Anggota Dewan additional income other than income as a Member of the
Komisaris. Board of Commissioners.

Remunerasi Komite Pemantau Manajemen Risiko Usaha dan Remuneration Oversight Committee and the Investment
Investasi Management Business Risk

Sesuai dengan Surat Keputusan Dewan Komisaris Nomor 502/ In accordance with the Decree of the Board of Commissioners
Dekom/1214 tanggal 19 Desember 2014 dan 168/Dekom/0615 tang- No. 502 / Dekom / 1214 dated December 19, 2014 and 168 / Dekom
gal 17 Juni 2015 tentang Pengangkatan Anggota KPMRUI PT Pos Indo- / 0615 dated June 17, 2015 on the Appointment of Members KPMRUI
nesia (Persero), Anggota KPMRUI mendapat honor sebesar 20% dari PT Pos Indonesia (Persero), Member KPMRUI get a fee of 20% of
gaji Direktur Utama, dengan besaran yang diterima di tahun 2015 the salary of the Director, with the amount received in 2015 of
yaitu Rp. 18.000.000,- (Delapan belas juta rupiah) per bulan dan Rp. 18.000.000, - (Eighteen million rupiah) per month and other
remunerasi lain sesuai ketentuan Perseroan. remuneration in accordance with the Company.

172
Agenda Rapat Internal Komite Pemantau Manajemen Risiko Internal Business Risk Management Oversight Committee
Usaha dan Investasi and Investment Agenda

NO AGENDA RAPAT KETERANGAN


1 Pembahasan lingkup tugas Komite Pemantau Manajemen Risiko Usaha dan Investasi Tanggal 6 Agustus 2015

Kegiatan dan Realisasi Tahun 2015 Activities and Realization 2015


Selama tahun 2015, KPMRUI telah menyusun dan menyampai- During 2015, KPMRUI has compiled and submit a report of
kan laporan hasil kegiatan kepada Dewan Komisaris sebagai activities to the Board of Commissioners as follows below:
berikut di bawah ini:

No Agenda dan Tanggal Rapat Hasil Rapat


1. 3 Februari 2015
·       Manajemen Risiko dan GCG;
·       Terkait kebijakan Whistle Blowing System (WBS) yang sampai dengan saat ini masih belum ditandatangani perlu segera
Progress report terkait Manaje-
ditindaklanjuti kendala-kendala yang terjadi dan harus segera diselesaikan. Hal ini agar menjadi perhatian Direksi karena
men Risiko, Investasi dan
berpengaruh pada skor GCG di tahun 2015. Kebijakan tersebut agar segera direalisasikan dan disosialisasikan secara
pelaksanaan RJPP;
menyeluruh ke semua Regional maupun UPT yang pelaksanaannya disesuaikan dengan culture perusahaan sehingga
langkah-langkah yang di terapkan dalam sosialisasi menjadi lebih efektif dan efisien.
·       Manajemen disarankan melakukan benchmark terkait dengan sistem pengendalian gratifikasi dan Whistle Blowing
System (WBS) ke perusahaan-perusahaan atau BUMN lain yang telah menerapkan kedua sistem tersebut dengan baik
serta size SDM-nya kurang lebih sama dengan PT Pos Indonesia (Persero).
·       Untuk mencapai target skor GCG tahun 2015 yaitu 86, maka diminta untuk Area of Improvement (AOI) sesuai hasil assess-
ment maupun self assessment yang dilakukan, untuk parameter yang nilainya dibawah 70 agar segera diperbaiki dan
dibuatkan plan untuk meningkatkannya.
·       Manajemen disarankan untuk membuat konsep Keputusan Direksi terkait kebijakan risiko yang diikuti dengan penera-
pannya, termasuk sanksi-sanksi sehingga dapat menjadi pedoman pada saat pengisian jabatan terutama di level Kepala
Divisi.
·       Pengelolaan risiko (profil risiko corporate) oleh masing-masing fungsi harus dikaitkan dan dimasukkan dalam tupoksi
masing-masing fungsi sehingga pengendalian risiko lebih baik dan efektif. Jika tidak dikaitkan dengan tupoksi masing-
masing fungsi pengendaliannya akan lemah meskipun ada kebijakannya.
·       Manajemen disarankan untuk menentukan arah risiko korporat yang ada terlebih dahulu meskipun belum sempurna,
minimal internal perusahaan sudah memiliki profil risiko dan agar segera di implementasikan dengan melibatkan
seluruh unit perusahaan.
·       Untuk profil risiko perusahaan yang sampai dengan saat ini masih belum dilaporkan dalam Laporan Manajemen triwula-
nan, Divisi MR & GCG diminta segera membahas hal tersebut dengan Direksi mengingat saat ini telah dibuat profil risiko
corporate meskipun belum sempurna.
·       Estimasi budget untuk program manajemen risiko yang diajukan ± Rp 1,2 M, namun baru dianggarkan sebesar Rp 750
Juta oleh bagian anggaran. Oleh karena itu, hal ini perlu dibahas lebih lanjut di Manajemen sehingga program manaje-
men risiko dapat dilaksanakan dengan baik.
·       Progress report pelaksanaan investasi;
·       Manajemen diminta untuk segera menindaklanjuti arahan pemegang saham tentang pemisahan dana pihak ketiga.
Diharapkan pada tahun 2015 ini sudah dapat dipisahkan sehingga perhitungan tingkat kesehatan perusahaan khususnya
ROI lebih akurat.
·       Manajemen diminta harus menggunakan Lembaga Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) dalam proses pengadaan barang
dan jasa di perusahaan. Adapun untuk pengadaan pada program investasi di tahun 2015 harus sudah menggunakan
LPSE sehingga lebih transparan dan accountable.

173
·       Untuk pelaksanaan investasi dalam setahun, perlu disiapkan perencanaan yang baik dan membagi target pelaksanaan-
nya secara per triwulan sehingga realisasi investasi dapat tercapai sesuai target. Selain itu, agar dibuatkan list tahapan
pelaksanaannya secara detail per bulan dan dimonitoring sehingga hambatan-hambatan yang dihadapi dapat diatasi
sedini mungkin serta pelaksanaanya tidak menumpuk di triwulan akhir.
·       Progress pelaksanaan investasi di tahun 2015, agar dilaporkan kepada Komite setiap pelaksanaan rapat bulanan.
·       Manajemen disarankan untuk memperbaiki struktur pencatatan sumber dana investasi terutama dana dari penyusutan.
Hal ini karena definisi sumber dana investasi seharusnya ada uang yang tersedia untuk digunakan sebagai investasi.
·       Pelaksanaan RJPP 2014-2018;
Target RKAP tahun 2015 dibandingkan dengan RJPP 2014-2018 dibawah target dan deviasinya di atas 10%. Meskipun saat ini
deviasinya masih dibawah 20%, dikhawatirkan pada tahun berikutnya deviasinya akan makin tinggi. Untuk itu, Manaje-
men perlu melakukan upaya-upaya untuk mengatasi deviasi tersebut. Perlu dilakukan analisa penyebab deviasi tersebut,
apakah hal ini terjadi karena target RJPP terlalu optimis sehingga perlu diperbaiki atau pencapaian kinerja perusahaan
yang tidak sesuai target dan perlu ditingkatkan secara signifikan.
2. 6 Februari 2015
Pembahasan Laporan Manaje-
·        Mengingat tidak tercapainya target pendapatan salah satunya dikarenakan sering kalah dalam tender, maka manajemen
men Triwulan IV Tahun 2014
disarankan agar melakukan perbaikan strategi terutama strategi pricing sehingga perusahaan dapat memenangkan
dan Pembahasan Laporan
tender-tender yang diikuti dan mampu bersaing dengan perusahaan lainnya. Hal ini mengingat dari sisi biaya, PT Pos
Keuangan Tahunan (Unaudited)
Indonesia (Persero) lebih banyak fixed cost daripada variable cost.
Tahun Buku 2014;
·        Dalam rangka mengoptimalkan peluang di bisnis online (e-commerce), perlu dibentuk bagian khusus/helpdesk tersendiri
di pusat yang menangani /mengoptimalkan potensi tersebut sehingga informasi yang diterima oleh para pelaku e-
commerce/pebisnis online.
·        Perlu sinkronisasi antara Kantor pos dengan Agen pos sehingga sasaran strategi di pusat dapat terealisasi dengan baik
di jajaran bawah (UPT).
·        Manajemen perlu melakukan market intelligent sehingga mampu bersaing dengan TIKI dan JNE terutama dari sisi
operasional dan tarif.
·        Untuk setiap peluang/inisiatif bisnis baru perlu dikaji terlebih dahulu oleh CMO.
·        Manajemen disarankan untuk potensi sinergi dengan BUMN dan Corporate agar ditingkatkan karena peluangnya sangat
besar. Selain itu, perlu diupayakan ada bagian khusus yang mengoptimalkan potensi tersebut. Di samping itu, mengingat
saat ini potensi tersebut ditangani oleh Account Manager (Marketing) dengan tingkat jabatan di bawah Manager
(fungsional perusahaan), maka sebaiknya posisi tersebut ada distruktural dengan tingkat jabatan lebih tinggi dari saat
ini sehingga kinerjanya lebih maksimal dan tidak canggung dengan BUMN atau Corporate yang tingkatan jabatan pada
posisi tersebut lebih tinggi.
·        Perlu menjadi perhatian Direksi mengingat terjadi penurunan signifikan dari target maupun dibandingkan tahun sebel-
umnya terutama dari sisi layanan jasa keuangan. Hal ini perlu dikaji lebih mendalam apakah pesaing lebih agresif atau
PT Pos Indonesia (Persero) kurang cepat merespon ataupun diperlukan inovasi baru terhadap produk-produk saat ini.
·        Untuk pengembangan layanan jasa keuangan yang sudah dikerjasamakan dengan BTN khususnya penggunaan e-
batarapos yang diperuntukkan bagi TKI-TKI disarankan agar dilakukan sosialisasi dengan baik kepada para TKI tersebut
sehingga dapat membuat account e-batarapos sebelum berangkat ke luar negeri.
·        Terdapat perbedaan data produksi untuk layanan jasa keuangan antara bagian Jasa keuangan dengan bagian keuangan.
Oleh karena itu, manajemen diminta untuk segera melakukan perbaikan dan pengecekan kembali keakuratan data pada
laporan manajemen dimaksud sebelum rapat direksi dan Dewan Komisaris.
·        Untuk kenaikan fee materai yang sampai dengan saat ini masih belum disetujui oleh Pemerintah, maka dapat diajukan
kembali sampai disetujui.
·        Terkait pengembangan Postshop, agar dilakukan feasibility study terlebih dahulu yang diawali dengan survei terhadap
kebutuhan/keinginan customer sehingga ke depan lebih baik. Adapun untuk investasi Postshop tahun ini, diminta agar
mulai diproses dari saat ini sehingga pelaksanaannya tidak mendesak di akhir tahun.
·        Pendapatan properti tidak mencapai target karena salah satunya terkendala waktu kerjasama dengan pihak ketiga yang
sesuai kewenangan Direksi hanya 2 (dua) tahun sedangkan permintaan pasar rata-rata 5 (lima) tahun. Hal ini perlu ditin-
daklanjuti dan dibahas bersama serta diusulkan kepada Pemegang saham untuk dilakukan perubahan Anggaran dasar.
·        Perlu menjadi perhatian Direksi, bagaimana pengawasan pencapaian target yang telah ditetapkan karena adanya
pengalihan-pengalihan pencatatan pendapatan properti maka target yang ditetapkan tidak dapat dicapai.

174
·        Terkait denda pajak sebagai dampak dari kesalahan dalam administrasi perpajakan yang selalu terjadi setiap triwulan,
akan dilakukan training di bidang perpajakan pada level pelaksana untuk meminimumkan denda pajak.
·       Terkait arahan RUPS untuk pemisahan dana pihak ketiga perlu diupayakan semaksimalnya agar dapat dilaksanakan
tahun 2015. Mengingat manajemen sudah memahami arah dan keinginan perusahaan atas hal tersebut, maka sebaiknya
menggunakan konsultan untuk akselerasi percepatannya. Hal ini karena kesibukan dan keterbatasan waktu Manajemen
untuk pekerjaan lainnya.
3. 12 Maret 2015
Progress report terkait Manaje-
Progress yang disampaikan :
men Risiko dan GCG;
·       Draft TOR untuk pengadaan konsultan Manajemen Risiko dan GCG telah dibuat dan mohon masukan dari Komite terkait
draft TOR tersebut.
·       Untuk Konsultan Manajemen Risiko, kemungkinan besar menggunakan BPKP karena berdasarkan hasil pertemuan
dengan BPKP bahwa pada tahun 2010 BPKP sudah pernah menjadi narasumber untuk penyusunan Manajemen Risiko di
PT Pos Indonesia (Persero). Di samping itu, BPKP juga pernah membantu BUMN lainnya dalam menyusun Manajemen
Risiko. Oleh karena itu, Manajemen berpendapat untuk menggunakan BPKP sebagai konsultan Manajemen Risiko me-
lalui penunjukan langsung. Namun, dari BPKP juga menyampaikan bahwa jika pada tahun ini BPKP ada program kerja
perbaikan manajemen risiko maka BPKP bersedia menjadi konsultan Manajemen Risiko di PT Pos Indonesia (Persero).
·       Assessment GCG Tahun 2014 akan dilakukan pada awal bulan April 2015 oleh BPKP. Mengingat saat ini masa penugasan
BPKP berbeda dengan tahun sebelumnya yaitu hanya 20 (dua puluh) hari kerja, maka untuk efisiensi waktu mulai dari
saat ini semua dokumen-dokumen yang diperlukan untuk assessment GCG tahun 2014 sudah dipersiapkan.
Saran dan masukan Komite :
·              Terkait draft TOR Pengadaan Konsultan Manajemen Risiko:
·       Perlu dibuatkan aturan internal mengenai standarisasi dalam pembuatan TOR untuk pengadaan barang dan jasa;
·       Ruang lingkup TOR masih kurang jelas peruntukkannya;
·       TOR seharusnya merupakan panduan pekerjaan bagi konsultan, sedangkan pada draft TOR yang disampaikan pada
bagian awal merupakan panduan bagi tim pengadaan sebagai pelaksana.
·       Ruang lingkup /scope of work perlu diperjelas output yang diinginkan. Adapun untuk jenis pekerjaan dapat dirinci dari
ruang lingkup dan dibuatkan secara berurutan sehingga lebih jelas.
·       Pengadaan konsultan Manajemen Risiko diharapkan menggunakan LPSE serta kedepannya hal ini dapat menjadi pioneer
dalam proses pengadaan yang menggunakan LPSE.
·       Jika dimungkinkan, selain alternatif penggunaan BPKP sebagai konsultan Manajemen Risiko melalui penunjukkan lang-
sung dapat dipertimbangkan alternatif pemilihan calon konsultan Manajemen Risiko melalui tender terbuka jika BPKP
tidak memiliki program kerja perbaikan Manajemen Risiko. Untuk besaran biaya konsultan tersebut dapat melakukan
benchmark ke perusahaan lain yang seukuran dengan Pos.
·       Pada pertemuan berikutnya, diminta untuk menyampaikan progress report terkait proses pengadaan konsultan Manaje-
men Risiko serta hasil pembahasan dengan BPKP terkait rencana penggunaan jasa BPKP sebagai Konsultan Manajemen
Risiko.

·       Saat ini Manajemen Risiko tidak hanya mencakup pada financial risk melainkan juga mencakup ethic risk. Oleh karena itu,
hal ini perlu menjadi perhatian juga ke depannya.

·       Terkait pelaksanaan assessment GCG tahun 2014 oleh BPKP yang akan dilakukan pada awal bulan April 2015, untuk
parameter GCG yang skornya masih dibawah 70 dan perlu diperbaiki agar dibuatkan action plan perbaikan yang akan
dilakukan dan disampaikan pada pertemuan berikutnya.
·       Mengingat pengadaan konsultan Manajemen Risiko masih dalam proses dan membutuhkan waktu yang tidak singkat,
namun sesuai ketentuan PER-01/MBU/2011 tentang penerapan tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Gov-
ernance) pada BUMN bahwa Direksi wajib menyampaikan laporan profil manajemen risiko dan penanganannya dalam
laporan berkala perusahaan. Oleh karena itu, disarankan agar mulai tahun 2015 ini profil manajemen risiko yang telah
dibuat sebelumnya oleh unit terkait dapat disampaikan dalam laporan berkala perusahaan meskipun profil manajemen
risiko tersebut masih belum sempurna. Akan tetapi yang paling penting adalah ada upaya untuk pembuatan profil
manajemen risiko tersebut dan secara bertahap diperbaiki dan disempurnakan.
Pelaksanaan Investasi; Progress yang disampaikan:
·       Upaya percepatan yang telah dilakukan antara lain finalisasi Keputusan Direksi (KD) terkait Investasi, Eksistensi ke
Regional-Regional yang memerlukan bantuan untuk pembuatan schedule pelaksanaan investasi.

175
·       Meskipun KD terkait pelaksanaan Investasi belum ditandatangani namun realisasinya telah dapat dilakukan.
·       Pembagian realisasi investasi per triwulan yang disepakti adalah triwulan I 4%, triwulan II 20%, Triwulan III 38% dan
Triwulan IV 38%.
·       Realisasi investasi s.d Bulan Februari 2015 sebesar 0,95% yang diukur berdasarkan fisiknya (pengeluaran).
·       Monitoring progress pelaksanaan investasi secara program belum ada tools-nya, namun untuk monitoring realisasi
secara fisik (pengeluaran) dilakukan melalui laporan bukti pengeluaran.
·       Dalam proses realisasi investasi, untuk pengadaan masih belum menggunakan LPSE dan dalam draft KD terbaru tentang
pengadaan barang dan jasa juga belum ada ketentuan menggunakan LPSE. Hal ini karena, masih penyesuaian antara
ketentuan pengadaan dengan LPSE dan ketentuan internal perusahaan tentang pengadaan barang dan jasa. Sesuai
ketentuan Menteri BUMN, dalam proses pengadaan meskipun sudah dilakukan e-auction dan menang dalam tender,
pada tahap akhir masih harus melakukan negosiasi harga.
Saran dan Masukan Komite:
·       Pada tahun ini, diharapkan untuk proses pengadaan dalam realisasi investasi tahun 2015 menggunakan LPSE walaupun
mungkin hanya 20%. Hal ini bertujuan agar dapat dilakukan perbandingan pengadaan dengan LPSE dan pengadaan
tanpa LPSE mana yang lebih baik, efektif dan efisien. Selain itu, hal ini bertujuan untuk pembelajaran yang lebih baik ke
depannya. Dari semua program investasi tahun 2015 agar dipilih program investasi dengan nilai signifikan yang dapat
diproses menggunakan LPSE tersebut.
·       Untuk pembagian realisasi investasi per triwulan disarankan agar triwulan III dan IV yang persentasenya 38% dapat
digeser ke triwulan II untuk mengurangi risiko tidak tercapainya target mengingat persentase realisasi pada triwulan
akhir masih lebih besar.
·       Pada pertemuan selanjutnya, disarankan agar setiap bulan dipilih program investasi yang nilainya signifikan untuk
dapat dipaparkan antara lain mencakup pengelolaannya, kajian yang dilakukan dan upaya-upaya yang dilakukan untuk
merealisasikannya. Adapun untuk pertemuan bulan April, diminta untuk mempresentasikan program investasi yang
nilainya sebesar Rp 105 M dan Rp 75 M.
Pelaksanaan RJPP 2014-2018; Progress yang disampaikan :
·       Sesuai Shareholder Aspiration (SAL) perlu dilakukan review secara berkala dan kesesuaian dengan program-program
yang direalisasikan.
·       Pada penyusunan RKAP 2015 sudah dilakukan review pada beberapa aspek yang tidak sesuai SAL, namun deviasinya
masih dibawah 20% yaitu sebesar 14%.
·       Keharusan untuk melakukan role plan pada RJPP adalah jika deviasi sudah melebihi 20%. Oleh karena itu, perbaikan-
perbaikan baru dapat dilakukan setelah RUPS kinerja 2014.
·       Berdasarkan hasil kajian sementara, salah satu penyebab terjadinya deviasi adalah rendahnya pencapaian investasi yang
dilakukan setiap tahunnya dan manfaat dari investasi tersebut belum berdampak terhadap perusahaan.
Masukan yang disampaikan Komite:
·       Evaluasi yang dilakukan sebaiknya dimaknai bahwa jika deviasi dibawah 20% maka pencapaian kinerja harus diting-
katkan. Jika kinerja tahun 2015 lebih rendah dari tahun 2014 maka deviasi semakin meningkat sehingga kepatuhan
terhadap pelaksanaan RJPP 2014-2018 rendah.
·       Deviasi yang terjadi saat ini seharusnya menjadi early warning untuk peningkatan kinerja agar sesuai dengan target yang
ditetapkan di RJPP. Jadi RJPP 2014-2018 yang telah ditetapkan tersebut dijadikan pedoman dalam pencapaian kinerja.
Hal ini juga terkait dengan realisasi investasi yang dilakukan setiap tahunnya.
·       Jika nantinya dilakukan role plan terhadap RJPP 2014-2018, maka diharapkan penyimpangan-penyimpangan (deviasi)
tidak terjadi lagi.
·       Untuk mengurangi deviasi antara RJPP dan RKAP agar tidak melewati batas yang ditetapkan SAL, maka diminta untuk
membuat upaya-upaya yang perlu dilakukan sehingga antara pencapaian target RKAP sesuai dengan target yang
ditetapkan di RJPP.
4. 9-Apr-15
Tindaklanjut hasil rapat bulan
A. Pelaksanaan Investasi;
Maret 2015;
Progress yang disampaikan:
·       Pemantauan pelaksanaan investasi yang nilainya signifikan akan dilakukan oleh Komite Investasi di Internal Manajemen.
·       Realisasi investasi s.d Bulan Maret 2015 sebesar 1,32% atau sebesar Rp 6,7 Milyar (Berdasarkan pengeluaran kas yang
telah dilakukan).

176
·       Progress Program Investasi dengan nilai yang signifikan yaitu sbb:
·       Investasi Postshop sebesar Rp 105 M, dengan rincian program yaitu pembukaan/penambahan gerai postshop milik
sendiri sebesar Rp 30 M dan rencana pembentukan anak perusahaan dengan penyertaan modal sebesar Rp 75 M. Pada
bulan Juni/Juli 2015 akan dibentuk SBU terlebih dahulu dan sesuai dengan target di RJPP tahun ini akan dibentuk sebagai
anak perusahaan Postshop.
Izin trading di AD/ART PT Pos Indonesia (Persero) tidak ada yang menyebutkan larangan atau tidak juga menyebutkan
memperbolehkan. Akan tetapi, izin untuk bisnis Ritel terdapat dalam AD/ART tersebut. Oleh karena itu, solusinya untuk
pengembangan postshop adalah dibuatkan aturan internal berupa Keputusan Direksi menyangkut SBU Pos Ritel yang
memasukkan izin trading.
·       Investasi penambahan outlet dengan nilai sebesar Rp 105,2 M, dengan rincian program sebagai berikut:
·       Perubahan status kantor pos dari sewa menjadi hal milik sebanyak 59 lokasi.
·       Penambahan outlet di daerah strategis yang belum ada layanan pos.
Untuk realisasi investasi outlet saat ini belum ada, karena masih penyelesaian proses input data ke sistem SAP-FICO.
Adapun target penyelesaian realisasi investasi ini di masing-masing Regional adalah s.d Bulan September 2015.
Terkait pemeliharaan kantor saat ini sedang diusulkan pengelompokkan budget untuk masing-masing kantor apakah termasuk
biaya pemeliharaan atau investasi.
Saran dan Masukan Komite:
1. Investasi Postshop;
·       Terkait izin trading agar diperhatikan dan lebih berhati-hati, karena risikonya cukup besar. Selain itu risiko-risiko yang
mungkin timbul agar dipertimbangkan. Jika pengembangannya melalui kerjasama dengan mitra lebih aman.
·       Penambahan gerai Postshop dapat dilakukan, namun jumlah gerainya agar dibatasi. Proses learning perlu ditingkatkan.
Jadi program ini dapat dijalankan namun skalanya diperkecil.
·       Pembuatan kajian penambahan postshop milik sendiri, agar menggunakan data yang ada dari postshop yang sudah
berjalan terutama gambaran profit yang diperoleh.
·       Pada saat melakukan kajian (feasibility study) untuk penambahan postshop ini, diminta agar kajian tersebut juga harus
mencakup apakah bisnis postshop ini tetap berada di bisnis holding atau dipisah menjadi anak perusahaan. Selanjutnya
hasil kajian tersebut perlu dibahas dalam rapat Dewan Komisaris dan Direksi.
·       Dalam pengembangan bisnis postshop, peran dari kantor pos cabang sangat penting untuk mengidentifikasi barang-
barang yang diperlukan customer disekitar lokasi postshop tersebut.
·       Untuk pengembangan Postshop diminta terlebih dahulu untuk menyelesaikan kajian studi kelayakannya, setelah itu baru
dapat dipertimbangkan dan diputuskan.
2. Investasi penambahan Outlet
·       Perlu dikaji perbandingan manfaat (cost benefit anal) antara perluasan dengan penambahan outlet baru dan perluasan
pemeliharaan kantor yang ada saat ini sehingga meningkatkan income kantor. Hal ini perlu dipertimbangkan strategi
yang ada dengan menggunakan skala prioritas.
·       Manajemen disarankan untuk lebih memprioritaskan program pengalihan status kantor pos dari sewa menjadi hak milik.
·       Program renovasi kantor agar diusulkan ke Direksi dan pada pertemuan selanjutnya diminta untuk mempresentasikan
kajian perbandingan antara renovasi kantor dengan perluasan outlet.
·        Mengingat pencapaian investasi s.d bulan Maret 2015 masih rendah (dibawah target), diharapkan pada triwulan II-2015
agar lebih ditingkatkan. Rendahnya pencapaian triwulan I yang disebabkan karena keterlambatan dalam penganggaran.
Oleh karena itu, perlu dilakukan perubahan secara menyeluruh pada proses penyusunan anggaran sehingga pada bulan
Oktober tahun berjalan penyusunan anggaran telah selesai dilakukan dan realisasi investasi tidak menumpuk di triwulan
akhir. Untuk itu, Manajemen diharapkan dapat membuat aturan terkait penyusunan anggaran dapat diselesaikan pada
bulan Oktober tahun berjalan.
·       Solusi agar penyusunan anggaran dapat diselesaikan pada bulan Oktober tahun berjalan adalah Manajemen perlu
melaksanakan audit interim dan menyempurnakan SAP-FICO. Dengan demikian, penyusunan anggaran dapat dilakukan
dengan lebih baik dan perencanaan program investasi tahun berikutnya dapat diselesaikan pada tahun berjalan.
B. Progress perubahan sistem pengadaan barang dan Jasa menggunakan LPSE;
Progress yang disampaikan:

177
·        Sejak bulan Maret 2015, proses pengadaan di internal perusahaan telah menggunakan aturan terbaru yaitu Keputusan
Direksi (KD) nomor KD 21/Dirut/0315 tanggal 2 Maret 2015 pada saat penyusunan KD tersebut sebelum ditetapkan telah
dikomunikasikan dengan LKPP dan LKPP sudah menyetujui ketentuan-ketentuan yang terdapat dalam KD tersebut.
Berdasarkan pertemuan terakhir dengan LKPP, nantinya KD tersebut akan direview kembali.
·        Aturan pengadaan barang dan jasa yang digunakan di LKPP mengacu kepada Peraturan Presiden (Perpres), sedangkan
di PT Pos Indonesia (Persero) berdasarkan Peraturan Menteri BUMN mengacu kepada PER-15/MBU/2012 tanggal. Meng-
ingat secara regulasi berbeda maka kemungkinan penggunaan LPSE untuk proses pengadaan barang dan jasa masih
belum pasti. Selain itu, kebutuhan PT Pos Indonesia (Persero) lebih spesifik dan perlu dilakukan pertemuan langsung
dengan vendor terkait.
Masukan yang disampaikan Komite:
Penggunaan LPSE dalam proses pengadaan barang dan jasa merupakan pilihan bagi Manajemen mau melanjutkan atau
tidak. Hal ini bertujuan untuk memperluas jangkauan usaha, dengan LPSE lebih transparan dan dapat meminimalisir
kemungkinan risiko-risiko yang terjadi. Namun, pelaksanaan / pilihan tersebut dikembalikan kepada Manajemen, yang
paling penting adalah proses pengadaan harus lebih governance. Jika tetap menggunakan sistem internal, maka sistem
tersebut perlu diperbaiki sehingga lebih transparan, tertib administrasi dan meminimalisir risiko-risiko yang mungkin
terjadi.
C. Progress terkait Manajemen Risiko dan GCG;
Progress yang disampaikan:
·        Hasil self assessment penerapan GCG Tahun 2013 menunjukkan bahwa penerapan GCG di PT Pos Indonesia (Persero)
termasuk dalam kategori “baik” dengan skor 80, 07 mengalami peningkatan jika dibandingkan tahun lalu yaitu 78.
·        Untuk mencapai target skor GCG tahun 2015 yaitu 86,00, telah dilakukan inventarisasi terhadap parameter-parameter/
hal-hal yang dapat diperbaiki dalam waktu 9 (sembilan) bulan oleh masing-masing aspek yang dinilai dan masih dalam
kendali internal perusahaan. Dari hal-hal yang dapat diperbaiki tersebut, telah disusun langkah-langkah action plan
untuk mencapai target skor 86 di tahun 2015.
·        Berdasarkan action plan tersebut, peluang mendapatkan tambahan skor dari parameter-parameter yang diperbaiki
adalah sebesar 10,8. Adapun untuk skenario paling optimis peluang pencapaian tambahan skor dari action plan tersebut
adalah 60%, sehingga jika dijumlahkan maka skor GCG tahun 2015 dapat tercapai menjadi 86,07.
·        Adapun untuk time schedule dari pelaksanaan action plan tersebut telah disiapkan dan akan dikomunikasikan kepada
semua unit terkait agar dapat melakukan perbaikan terhadap Area of Improvement (AoI) di unit masing-masing. Selan-
jutnya akan dilakukan pembahasan secara bersama-sama untuk pemantauan progress pelaksanaan action plan tersebut.
Jadi diharapkan pada bulan Februari tahun 2016 assessment penerapan GCG Tahun 2015 dapat dilaksanakan.
·        Masukan terkait pembuatan aturan tentang standarisasi dalam pembuatan TOR telah disampaikan secara tertulis kepada
Sekretaris Perusahaan. Disamping itu, untuk referensi dalam pembuatan TOR diperoleh dari Jaga Prima Mandiri, Poli-
teknik Solo, dan BPKP. Selanjutnya referensi tersebut akan dikompilasi dan akan diusulkan pembuatannya kepada CMO.
·        TOR Pengadaan Konsultan Manajemen Risiko diperbaiki berdasarkan urutan kerja konsultan dan belum didiskusikan
dengan BPKP.
·        Berdasarkan hasil klarifikasi kepada BPKP, Kepala Bidang Akuntan Negara menyatakan bahwa BPKP siap membantu PT
Pos Indonesia dalam pembuatan dan Implementasi Manajemen Risiko perusahaan. Selain itu, berdasarkan pasal 44 ayat
7 Peraturan Menteri Nomor PER-01/MBU/2011 tanggal 1 Agustus 2011 tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan Yang
Baik (GCG) Pada BUMN, jika BPKP membantu PT Pos Indonesia (Persero) memperbaiki AoI Pada tahun ini, maka pada
tahun berikutnya BPKP tidak boleh melakukan assessment terhadap PT Pos Indonesia (Persero).
·        Adapun untuk proses pengadaan konsultan Manajemen Risiko non BPKP, mengingat Direksi telah sepakat meng-hire
BPKP untuk membantu PT Pos Indonesia (Persero) dalam pembuatan dan Implementasi Manajemen Risiko. Selain itu,
BPKP telah menunjukkan kepada PT Pos Indonesia (Persero) bahwa BPKP telah menangani dan membantu 45 BUMN se-
jak tahun 2002. Oleh karena itu, PT Pos Indonesia (Persero) yakin mengambil keputusan yang tepat untuk menggunakan
BPKP dalam membantu pembuatan dan implementasi Manajemen Risiko.
·        Untuk ketentuan mengenai ethic risk telah dimuat Keputusan Direksi tentang Pedoman Etika Bisnis dan Tata Perilaku
yang mencakup penegakan dan proses mitigasi risiko tersebut.
Saran dan Masukan Komite:
·        Terkait perbaikan skor GCG perlu dikomunikasikan secara sederhana ke semua unit-unit sehingga menjadi lebih paham
dan langkah-langkah perbaikan yang telah disiapkan/disusun (action plan) dapat dilaksanakan dengan baik, serta target
skor GCG tahun 2015 dapat dicapai.

178
·       Terkait perbaikan TOR pengadaan Konsultan Manajemen Risiko, perlu dipertimbangkan kembali untuk jenis pekerjaannya
agar lebih disederhanakan sehingga lebih jelas dan mudah dipahami. Selain itu, yang perlu didefinisikan dengan baik
adalah output yang diharapkan perusahaan dari pekerjaan tersebut.
Tindaklanjut penyelesaian
Management Letter Tahun Manajemen diminta untuk segera menindaklanjuti dan menyelesaikan semua temuan audit baik BPK maupun KAP terutama
Buku 2014 dan rekomendasi temuan berulang, sehingga tidak menjadi temuan lagi pada audit tahun berikutnya dan tidak menimbulkan risiko bagi
BPK yang terkait dengan Mana- perusahaan.
jemen Risiko;
5. 7 Mei 2015
Progress report terkait Manaje-
Progress yang disampaikan:
men Risiko dan GCG;
·        Terkait profil risiko di bidang keuangan, yang baru diterima profil risiko dari Divisi Treasury dan Pajak, sedangkan dari
bagian Akuntansi dan Bagian Manajemen Keuangan masih belum diterima. Oleh karena itu, profil risiko dimaksud belum
disampaikan dalam Laporan Manajemen Triwulan I-2015.
·        Assessment penerapan GCG Tahun 2014 saat ini masih berjalan dan sebagian besar dokumen telah diperiksa oleh BPKP.
Dokumen-dokumen yang berpengaruh signifikan terhadap skor GCG telah dimintakan juga ke bagian-bagian yang terkait
untuk dipenuhi, termasuk kepada Sekretaris Dewan Komisaris terkait perbaikan surat keputusan Dewan Komisaris
nomor 791/Dekom/1212 tentang penatakelolaan organ Dewan Komisaris. Hal ini mengingat masih terdapat beberapa
parameter yang belum di atur kebijakannya dalam keputusan tersebut.
·        Terkait tindak lanjut dari arahan Ketua Komite Pemantau Manajemen Risiko Usaha dan Investasi agar masing-masing
rencana dan upaya-upaya yang dilakukan untuk peningkatan skor GCG yang telah dibuat dilengkapi dengan time
line-nya, maka pada hari jum’at nanti direncanakan rapat dengan semua unit kerja terkait untuk menyusun time line
pemenuhan Area of Improvement (AoI) dan diminta komitmen dari masing-masing unit tersebut.
·        Uji Petik assessment Penerapan GCG Tahun 2014 ke Regional dimulai pada tanggal 11 Mei 2015.
·        Direktur SDM & Umum mengusulkan agar Dewan Komisaris membentuk Komite Remunerasi dan Nominasi, mengingat
dalam SK-16/S.MBU/2012 terdapat parameter penilaian Dewan Komisaris mengenai Komite Remunerasi dan Nominasi.
·        PT Pos Indonesia (Persero) ditunjuk oleh Bank Indonesia untuk menjadi salah satu yang di-sample oleh FATF (Financial
Action Task Force) salah satu organ OICD yang berada dibawah tanggung jawab Bank Indonesia. Tujuan akhir kunjungan
FATF ke Indonesia adalah untuk mendapatkan justifikasi bahwa Indonesia layak dikeluarkan dari greylist FATF, penyele-
saian background laporan PPATK.
·        Ada keterlibatan Dewan Komisaris dalam pengawasan AML dan CTF dalam coverage terkait dengan audit FATF. Dasarnya
adalah Peraturan Bank Indonesia nomor 14/PBI/2012 tentang Program Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan
Terosis bagi Penyedia Jasa Keuangan selain Bank, pasal 3 dan pasal 5. Saat ini program Anti Pencucian Uang dan Pence-
gahan Pendanaan Terosis (APU PPT) ini masih dalam bentuk Keputusan Direksi (KD) nomor 73, dan kami sedang mem-
pertimbangkan Dewan Komisaris mengawasi program ini apakah dalam bentuk pembuatan Keputusan Bersama Direksi
dan Dewan Komisaris atau lainnya, sehingga dapat ditunjukkan bahwa Dewan Komisaris ikut mengawasi program ini.
·        Pelatihan tentang program APU PPT ini telah dilakukan di 2 (dua) Regional yaitu Regional IV Jakarta dan Regional V
Bandung pada tahun ini. Kemudian dilakukan evaluasi sesuai aturan PBI dan PPATK ternyata belum memenuhi. Con-
tohnya pada kiriman wesel di aplikasi dan form-nya belum memenuhi prinsip-prinsip QYC dan perbaikannya telah selesai
dilakukan pada Februari 2015. Pada bulan Maret 2015, ketika di audit oleh Bank Indonesia perwakilan Bandung PT Pos
Indonesia (Persero) dinyatakan sudah sesuai dengan aturan.
·        Untuk kelanjutan pelatihan Program APU PPT ini ke Regional dan UPT, mengingat keterbatasan SDM di Divisi Manaje-
men Risiko dan GCG maka nanti akan dipilih beberapa orang dari regional-regional yang dilatih dipusat dan diberikan
panduan, selanjutnya mereka yang telah ditraining tersebut diminta melatih/memberikan pengetahuan tentang program
APU PPT ini ke semua regional-regional dan UPT. Jadi tahun ini, diharapkan 85% dari semua regional dan UPT telah
mendapatkan pelatihan tentang program APU PPT ini dan dapat melaksanakannya dengan baik sesuai aturan.
Saran dan Masukan Komite:
·        Mengingat tahun ini Program APU PPT belum termasuk dalam program kerja RKAP 2015, maka disarankan agar program
ini dimasukkan dalam RKAP sehingga akan terlihat secara real oleh Bank Indonesia peran serta Dewan Komisaris dalam
program tersebut. Jadi pasal 3 dan 5 dari Peraturan Bank Indonesia dan Keputusan Direksi mengenai APU PPT tersebut
dituangkan dalam program kerja.

179
·        Bentuk pengawasan Dewan Komisaris salah satunya dengan memastikan bahwa program ini telah masuk dalam program
kerja dan anggaran perusahaan serta telah dijalankan oleh Direksi. Selanjutnya, program APU PPT ini agar dilaporkan
secara berkala sehingga kegiatan real yang berkaitan dengan program ini terlihat oleh Bank Indonesia dan pihak lain
yang berkepentingan.
·        Anggaran dan SDM untuk program ini agar diperkuat.
·        Terkait hasil pemeriksaan atas pelaksanaan APU PPT oleh Komite FATF tanggal 11 – 12 Mei 2015 agar disampaikan pada
pertemuan berikutnya.
·        Proses bisnis PT Pos Indonesia (Persero) yang terkait dengan program APU PPT agar diperbaiki.
·        Terkait program APU PPT ini, jika ada anggaran yang menyangkut investasi seperti upgrade sistem, maka perlu di cover
pada RKAP 2016.
·        Terkait usulan pembentukan Komite Remunerasi dan Nominasi sesuai ketentuan Menteri BUMN Nomor PER-12/MBU/2012
tanggal 24 Agustus 2012 tentang organ pendukung Dewan Komisaris, jumlah komite di Organ Dewan Komisaris hanya
diperbolehkan Komite Audit dan 1 (satu) Komite lainnya. Jadi mengingat saat ini organ Dewan Komisaris sudah memiliki
2 (dua) Komite (Komite Audit dan Komite Pemantau Manajemen Risiko Usaha dan Investasi) maka tidak memungkinkan
untuk dibentuk Komite Remunerasi dan Nominasi.
·       Diminta agar profil risiko dapat segera disampaikan dalam Laporan Manajemen Triwulanan II Tahun 2015, karena pada
Laporan Manajemen Triwulan I-2015 masih belum disampaikan.
Progress report pelaksanaan
Progress yang disampaikan:
Investasi tahun 2015;
·        Hasil pembahasan terkait investasi Postshop sudah disampaikan ke Direksi dan sudah dibahas juga di internal, yang
intinya pelaksanaan investasi Postshop tergantung pada hasil studi kelayakan (feasibility study) yang saat ini masih
dalam proses. Jika hasil kajian investasi tersebut layak maka akan dilakukan tahun ini, namun jika tidak layak maka akan
dialihkan ke model lain untuk menjalankan Postshop tersebut.
·        Realisasi investasi s.d April 2015 sebesar 2,45%, dan angka tersebut masih terus bergerak karena belum proses tutup
buku.
·        Rencana investasi di bagian Pengelolaan Properti yaitu:
·       Perbaikan gedung yang sifatnya ringan tidak termasuk dalam kapitalisasi. Namun aturan batasan biaya kapitalisasi men-
jadi kendala, sehingga perlu dilakukan perubahan aturan karena aturan saat ini (sejak tahun 1998) sudah tidak sesuai
lagi. Pengajuan usulan perubahan nilai kapitalisasi sudah diajukan ke Direksi.
·       Untuk kantor pos yang termasuk dalam anggaran PSO, ada kewajiban untuk melaporkan bahwa telah dilakukan pemeli-
haraan.
·       Keterlambatan realisasi anggaran di lapangan salah satunya dikarenakan ke kurangan tenaga teknis pada saat proses
perencanaan sehingga meminta bantuan kantor pusat atau bantuan dari Regional lain yang memiliki tenaga teknis.
·       RKAP Investasi tahun 2015, sebesar 50% lebih dari total anggaran merupakan program kerja Divisi Pengelolaan Properti.
Masukan yang disampaikan Komite:
·        Disarankan dalam penyusunan RKAP agar terdapat bagian yang membahas konsistensi antara RKAP dan RJPP termasuk
perubahan-perubahan yang terjadi.
·        Terkait Renovasi/Pemeliharaan Kantor disarankan perlu juga mendapat porsi investasi yang cukup mengingat kondisi
kantorpos di lapangan kurang memadai dan tidak terpelihara dengan baik. Hal ini mengingat persaingan yang semakin
kuat dengan kompetitor lainnya serta ke depan PT Pos Indonesia (Persero) banyak mengembangkan layanan di bidang
jasa. Oleh karena itu, tampilan kantor pos yang baik dan menarik menjadi hal penting dalam memberikan daya tarik
kepada customer. Jika tampilan kantorpos kurang baik, maka akan mengurangi daya saing PT Pos Indonesia (Persero)
dibandingkan yang lainnya, misalnya tampilan kantor lebih suram disbanding kantor lain yang disebelahnya, kantorpos
masih menggunakan kipas angin sedangkan kantor-kantor lain sudah menggunakan AC. Jadi renovasi/pemeliharaan
kantor ini sangat penting menjadi prioritas untuk meningkatkan daya saing perusahaan serta lebih mendukung
pelaksanaan proyek-proyek yang diberikan Pemerintah kepada PT Pos Indonesia (Persero) karena kesiapan dari sisi
infrastruktur dan sarana prasarana yang dimiliki.
·        Kendala di lapangan mengenai tidak tersedianya tenaga teknis agar disampaikan kepada Direktur SDM dan Umum,
sehingga ke depan kriteria yang dibutuhkan tersebut dapat direncanakan pada saat rekrutmen karyawan.
·       Kantor Pusat perlu diperkuat sehingga lebih agresif dalam membantu regional.

180
Pembahasan terkait Pem-
berlakuan Peraturan Menteri
Progress yang disampaikan:
Keuangan No 23 Tahun 2015 di
PT Pos Indonesia (Persero);
·        Saat ini, jumlah gudang barang/hub inventory bea cukai yang dimiliki oleh PT Pos Indonesia (Persero) sebanyak 46
(empat puluh enam) tempat, namun sesuai Permenkeu yang terbaru jumlah tersebut dikurangi menjadi 27 (dua puluh
tujuh) TPS.
·        Untuk TPS dimaksud, ada syarat-syarat dan ketentuan yang harus dipenuhi PT Pos Indonesia (Persero) sesuai dengan
Permenkeu dimaksud.
·        Sesuai aturan Tempat penyimpanan barang-barang yang diterima (impor) dengan barang-barang yang keluar (ekspor)
harus dipisah, sedangkan selama ini di PT Pos Indonesia (Persero) tempat penyimpanan tersebut masih digabung.
·        Pada bulan Mei ini, akan dilakukan piloting di 3 (tiga) tempat yaitu Kantorpos Soekarno Hatta (KTSH), MPC Jakarta dan
MPC Denpasar. Piloting tersebut dilakukan sampai memenuhi persyaratan yang ditetapkan antara lain layout, security,
dan lainnya. Jika sudah memenuhi persyaratan, maka 3 (tiga) TPS tersebut akan menjadi contoh bagi TPS lainnya.
·        Program ini anggarannya sudah di cover dalam RKAP 2015 yaitu termasuk dalam program kerja modernisasi Mail
Processing Center (MPC).
·        Persyaratan untuk TPS sudah diterapkan sejak tahun 2008, namun PT Pos Indonesia (Persero) belum diikutkan
(mendapat pengecualian). Berdasarkan aturan Menteri Keuangan yang terbaru PT Pos Indonesia (Persero) diikutser-
takan. Tahun ini direncanakan selesai 11 (sebelas) TPS yang memenuhi persyaratan bea dan cukai.

Saran dan Masukan Komite:


Diharapkan pada pertemuan berikutnya progress pembentukan TPS dimaksud dapat dipresentasikan secara lengkap, terma-
suk dampaknya terhadap kinerja operasional dan pengaruhnya terhadap proses bisnis PT Pos Indonesia (Persero).
·        Terkait kerjasama dengan PT Bulog, Manajemen perlu melakukan analisa yang lebih serius karena kerjasama tersebut
sangat strategis. Maksudnya apabila hasilnya buruk akan berdampak sangat buruk terhadap citra/image PT Pos Indo-
Lain-lain nesia (Persero). Jika PT Pos Indonesia (Persero) sudah mengambil bagian dari proses pengadaan beras, maka gangguan
sekecil apapun akan mudah menjadi berita dimana-mana. Oleh karena itu, Manajemen harus mempersiapkan dengan
sebaik-baiknya untuk masuk ke kerjasama dibidang usaha tersebut.
·        Manajemen menjelaskan bahwa kerjasama PT Pos Indonesia (Persero) dengan PT Bulog lebih kepada jasa penyimpanan
gudang (resi gudang). Jadi tidak masuk ke bisnis perdagangan bahan-bahan pangannya.
·       Adapun kerjasama dengan Universitas Indonesia yaitu bisnis mailing house (kiriman pos dalam satu instansi), pos digi
berupa e-document.
6. 11 Juni 2015
Progress report terkait Manaje-
Progress yang disampaikan:
men Risiko dan GCG;
·       Assessment Penerapan GCG Tahun 2014
·       Pelaksanaan Assesment penerapan GCG Tahun 2014 sudah mencapai 90%;
·       Laporan awal hasil Assessment telah diterima dari BPKP;
·       BPKP minta perpanjangan waktu selama 14 hari kerja;
·       Schedule penyelesaian Area of Improvement (AoI) dari masing-masing unit sudah disusun sesuai dengan arahan Komite
pada rapat sebelumnya.
·       Tanggapan Dewan Komisaris terkait Keputusan Direksi (KD) tentang Whistleblowing System telah diselesaikan.
·       Tindak lanjut pertemuan dengan FATF
·       Segera menyelesaikan review KD 73/Dirut/0912 tentang Pedoman APU PPT;
·       Segera menyelesaikan pembuatan KD tentang Pedoman Pemblokiran layanan Weselpos dan Giropos
·       Segera menyelesaikan petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis pemblokiran;
·       Segera menyelesaikan KD tentang penerapan APU PPT;
·       Mengingat hal-hal tersebut di atas, pelatihan AML/CTF direncanakan pada bulan Agustus 2015.

181
·       Program kerja terkait dengan AML/CTF belum masuk dalam program kerja RKAP 2015. Terkait hal tersebut, sesuai hasil
diskusi dengan VP Manajamen Keuangan program kerja tersebut secara prinsip dapat diterima dan disisipkan dalam
RKAP 2015. Untuk itu, diminta agar segera mengajukan kepada Direktur Utama untuk persetujuannya.
·       Proses bisnis remittance yang belum sesuai dengan AML / CTF sudah dibahas di level divisional. Saat ini sedang
menunggu Divisi remittance memperbaiki SOP-nya.
·       BI membuka peluang bagi Agenpos untuk pelaksana jasa layanan remittance.
·       Progress Manajemen Risiko
·       Profil risiko corporate belum masuk dalam Laporan triwulanan karena profil risiko dari 2 (dua) divisi di direktorat keuan-
gan masih belum diterima. Pada tanggal 17 Juni nanti, divisi Manajemen Risiko akan mensupervisi Direktorat keuangan
untuk pembuatan profil risikonya.

Saran dan Masukan Komite:


·       Mengingat sebagian besar unit menjadwalkan penyelesaian di akhir tahun, maka disarankan agar Schedule penyelesaian
AoI tersebut dimajukan ke pertengahan tahun (bulan Juli-Agustus), sehingga lebih bermanfaat pada saat assessment
GCG berikutnya.
·       Terkait dengan penerapan AML/CTF pada bisnis jasa keuangan disarankan agar diserahkan dan ditangani langsung oleh
divisi terkait sehingga divisi Manajemen Risiko dan GCG lebih fokus pada tugasnya di Risk Management dan GCG.
·       Divisi Manajemen Risiko dan GCG diminta untuk segera melaporkan profil risiko corporate pada laporan manajemen
triwulan 2 sesuai dengan ketentuan GCG.
·       Terkait usulan pembentukan Komite Remunerasi dan Nominasi, sesuai dengan ketentuan PER-12/MBU/2012 tanggal 24
Agustus 2012 Dewan Komisaris dapat membentuk Komite Audit dan satu komite lainnya. Oleh karena itu Dewan Komisa-
ris tidak bisa membentuk Komite tersebut sehingga untuk fungsi dari komite tersebut akan ditugaskan kepada komite
yang ada saat ini yaitu remunerasi diberikan kepada Komite Audit dan nominasi diberikan kepada Komite Pemantau
Manajemen Risiko Usaha dan Investasi.
·       Schedule dan timeline untuk masing-masing rencana/program yang akan dilaksanakan menjadi sangat penting sehingga
harus dibuat.
·       Terkait dengan penerapan AML/CTF serta peluang dari BI untuk penyediaan layanan remittance di Agenpos, maka
Security System menjadi sangat penting untuk ditingkatkan karena menyangkut trust dan keamanan bagi pengguna jasa
layanan keuangan.
·       Semua rencana/program yang ada harus dilengkapi dengan perencanaan SDM, sistem dan anggarannya sehingga
implementasi rencana/program tersebut dapat berjalan sesuai dengan harapan.
Progress report pelaksanaan
Progress yang disampaikan:
Investasi tahun 2015;
·       Realisasi s.d bulan Mei tahun 2015 adalah sebesar 3,47% atau sebesar Rp 17,787 M dari target sebesar Rp 512,443 M.
·       Terkait perubahan aturan tentang eksploitasi dan kapitalisasi dalam pemeliharaan gedung masih dalam proses untuk
persetujuannya.
Masukan yang disampaikan Komite:
·       Pada pertemuan berikutnya agar disajikan timeline penyusunan program kerja investasi mulai dari pengajuan usulan
program kerja investasi s.d persetujuan serta timeline realisasi program kerja tersebut di lapangan.
·       Untuk investasi Postshop anggarannya agar dikendalikan karena realisasinya tergantung pada hasil kajian yang dilaku-
kan.
·       Program inventasi yang memberikan dampak signifikan terhadap peningkatan pendapatan agar dimonitor secara intens
dan didorong percepatan realisasinya.
·       Pada pertemuan berikutnya agar dibreakdown dan dipresentasikan program investasi yang berdampak signifikan
terhadap pendapatan yaitu pengembangan outlet sebesar Rp 105,2 M, peremajaan perlengkapan pos sebesar Rp 32 M
serta LAN Nasional sebesar Rp 29,5 M.
Progress Implementasi Pem- Progress yang disampaikan:
berlakuan Peraturan Menteri
·       Anggaran untuk pembentukan Tempat Penimbunan Sementara (TPS) ini masuk dalam investasi di Bidang Infrastruktur
Keuangan No 23 Tahun 2015 di
Operasi sub modernisasi dan standarisasi.
PT Pos Indonesia (Persero);

182
·       Adapun alat-alat/perlengkapan yang dibutuhkan untuk TPS ini proses pengadaannya dilakukan di masing-masing
Regional tempat TPS tersebut. Adapun untuk spesifikasi spec dari perlengkapan tersebut ditetapkan oleh Pusat
berdasarkan ketentuan/persyaratan dari Bea Cukai. Quality control dalam proses pengadaan tersebut akan dibantu oleh
bagian IT yang melakukan pemeriksaan kesesuaian barang dengan spec yang diminta.
·       Piloting TPS di Bandara Soekarna-Hatta sudah berjalan. Adapun untuk TPS Denpasar masih dalam proses dan masih
berkoordinasi dengan Bea Cukai, untuk penyelesaiannya perlu waktu kurang lebih 3-4 bulan.

Saran dan Masukan Komite:


·       Jika dimungkinkan disarankan agar untuk perlengkapan tertentu misalnya CCTV atau proses pengadaannya dapat dilaku-
kan secara sentralisasi (di Kantor Pusat) sehingga biaya menjadi lebih efisien dan quality control-nya lebih terjamin.
·       Ketua Komite menugaskan kepada Anggota Komite (Pak Mahfud) untuk melakukan pengecekan terhadap TPS yang ada di
Bandara Soekarno Hatta.
·       Proses pengadaan perlengkapan TPS tersebut agar benar-benar dimonitor secara intens oleh Kantor Pusat sehingga
dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan serta barang yang diperoleh benar-benar sesuai dengan spec yang
dibutuhkan.
Rencana Investasi PT Bhakti
Hal-hal yang disampaikan :
Wasantara Net;
·       Rencana Penyehatan PT Bhakti Wasantara Net sebagaimana paparan terlampir.
·       Pembentukan anak usaha selama ini tidak diikuti dengan permindahan SDM di divisi tersebut, seperti PT BWN tidak ada
pemindahan divisi IT yang ada di Kantor Pusat begitu juga dengan PT Pos Logistik Indonesia maupun PT Pos Properti
Indonesia. Oleh karena itu, anak usaha tersebut sulit berkembang karena kurangnya support dari induk serta bisnis
tersebut juga masih dikerjakan oleh Induk meskipun sudah dibentuk anak usaha. Ke depan akan diupayakan untuk
perbaikan anak usaha serta pengalihan SDM yang ada di divisi terkait (IT, Properti) sehingga benar-benar dapat men-
support perkembangan anak usaha tersebut. Di samping itu, dengan adanya pengalihan SDM tersebut maka jumlah
SDM di Induk akan berkurang dan biaya SDM menjadi lebih efisien serta Induk akan lebih fokus pada pengembangan dan
peningkatan core business-nya (Surat, Paket, dan Layanan Jasa keuangan).
·       PT BWN perlu penyehatan segera tidak hanya dari sisi financial namun juga perlu support Induk berupa pengalihan SDM
dan pengelolaan IT di Induk secara keseluruhan kepada anak setelah porsi saham Induk menjadi lebih dari 90% sesuai
ketentuan.
Saran dan Masukan yang disampaikan:
·       Rencana penyehatan PT BWN agar dikaji lagi secara mendalam karena Komite juga masih memerlukan telaahan lebih
lanjut dan proyeksi atas rencana tersebut agar dibuat sensitifitasnya serta rencana strategic partnership/joint operation
dibuatkan dalam 2 (dua) skenario.
·       Secara berkala progress-nya agar dilaporkan kepada Komite sehingga dapat memberikan masukan. Di samping itu,
Direksi agar menyampaikan kajiannya secara tertulis kepada Dewan Komisaris.

7. 25 Juni 2015
Pembahasan terkait nominasi
Direktur SDM & Umum menyampaikan hal-hal sebagai berikut:
dan remunerasi;
·       Mengusulkan agar dibentuk Komite Nominasi dan Remunerasi yang berada dibawah Dewan Komisaris.
·       Berdasarkan informasi yang diterima dari Sesdekom, Kementerian BUMN meminta kepada Dewan Komisaris untuk me-
nyampaikan laporan hasil assessment Direksi dan Pejabat satu tingkat dibawah Direksi paling lambat tanggal 6 Juli 2015.
·       Konsultan yang ditunjuk untuk melakukan assessment adalah GAIA Consulting.
·       Meminta kepada Dewan Komisaris untuk mengusulkan kepada Kementerian BUMN agar segera menetapkan pengganti
Direksi yang saat ini lowong, mengingat beban tugas Direksi saat ini semakin berat.
·       Waktu pelaksanaan assessment yang diberikan sangat singkat. Oleh karena itu pelaksanaan assessment akan disele-
saikan dalam waktu 1 (satu) minggu dan dimulai pada Senin tanggal 29 Juni 2015. Hasil assessment akan disampaikan
kepada Dewan Komisaris pada tanggal 3 Juli 2015.
Masukan/tanggapan Komite sebagai berikut:
·       Berdasarkan kesepakatan Dewan Komisaris fungsi Komite Nominasi dan Remunerasi dimasukkan dalam tugas Komite
Pemantau Manajemen Risiko Usaha dan Investasi. Hal ini mengingat sesuai ketentuan PER-12/MBU/2012 tanggal 24
Agustus 2012, Dewan Komisaris hanya dapat membentuk 1 (satu) komite lainnya selain Komite Audit.

183
·       Selanjutnya, untuk hal-hal yang terkait dengan nominasi dan remunerasi dapat disampaikan dan dibahas bersama
Komite Pemantau Manajemen Risiko Usaha dan Investasi.
Pembahasan Laporan Kinerja
Tanggapan dan Masukan Komite sebagai berikut:
Keuangan s.d Mei 2015;
·       Kinerja PT Pos Indonesia (Persero) sd bulan Mei 2015 sangat rendah dibandingkan dengan target RKAP tahun 2015.
Diminta kepada Direksi untuk membuat rencana dan strategi untuk mencapai target RKAP 2015 dalam waktu 6 bulan
kedepan serta menyampaikan rincian penjelasan laporan manajemen bulan Mei 2015 tidak sama dengan angka yang di
laporan induk.
·       Asumsi-asumsi yang digunakan untuk menyusun proyeksi keuangan tahun 2015 yang disampaikan oleh VP Manajemen
Keuangan perlu dijelaskan. Hal ini karena tidak mungkin tahun 2015 mengalami kerugian mengingat laba sd Mei 2015
sebesar Rp 58 M.
·       Perlakuan untuk biaya outsourcing di SDM perlu segera dicarikan solusinya, karena jika dibandingkan dengan perusa-
haan lain biaya outsourcing sifatnya variable cost bukan fixed cost sehingga dapat dikendalikan secara efesien.
·       Perlu adanya terobosan dalam proses tender surat dan paket di perusahaan maupun di pemerintahan. Hal ini mengingat
PT Pos Indonesia (Persero) sering mengalami kekalahan dalam tender karena harga terlalu tinggi dan tidak bisa bersaing
dengan swasta.
·       Pelaksanaan kebijakan punishment di perusahaan harus ditingkatkan dan konsisten, hal ini karena masih banyak terjadi
pelanggaran yang berulang.
·       Pencapaian investasi sd bulan Mei 2015 sangat rendah. Disarankan agar pengadaan investasi tidak perlu menunggu RUPS
RKAP untuk mempercepat realisasi investasi. Disamping itu, proses penyusunan anggaran investasi disarankan agar
dilakukan pada tahun berjalan sehingga pada saat awal tahun sudah dapat direalisasikan.
·       Untuk percepatan realisasi program investasi yang membutuhkan pengadaan dibidang konstruksi, disarankan dapat
memanfaatkan anak perusahaan PT Pos Properti Indonesia mengingat di PT Pos Indonesia (Persero) kekurangan SDM
yang ahli dibidang konstruksi.
Penjelasan yang disampaikan Manajemen sebagai berikut:
·       Pencapaian kinerja perusahaan sd akhir tahun 2015 kemungkinan akan sulit tercapai, karena pembayaran PSKS di
semester II tahun 2015 ada rencana akan ditiadakan karena ada permasalahan di Kementerian Sosial. Berdasarkan hasil
perhitungan sementara prognosa tahun 2015, VP Manajemen Keuangan memperkirakan laba tahun 2015 adalah kurang
lebih –Rp 400 M.
·       Direktur SDM dan Umum menyampaikan informasi bahwa adanya temuan audit BPK di Kementerian Sosial mengenai
tarif penyaluran dana BLSM/PSKS melalui PT Pos Indonesia (Persero) sebesar Rp 9.000/orang lebih mahal diband-
ing tarif di Bank Mandiri sebesar Rp 8.000/orang. Perbedaan tarif tersebut dikarenakan PT Pos Indonesia (Persero)
mengirim ke seluruh pelosok wilayah di Indonesia dan sudah berjalan selama beberapa tahun, sedangkan Bank Mandiri
hanya mengirim di wilayah Jawa.
·       Biaya SDM tahun 2015 meningkat tajam dibanding tahun 2014 dikarenakan adanya perekrutan karyawan outsourcing
pada tahun 2015.
·       Direktur SDM dan Umum menyampaikan rencana pemulihan outsourcing setiap tahun 10% dari karyawan outsourcing
yang ada.
·       Direktur SDM dan Umum menjelaskan untuk keperluan tender akan menggunakan strategi dengan mengajukan perusa-
haan Low Cost Courier karena bisa menghemat biaya SDM dan menghindari kemungkinan kesalahan dalam penentuan
tarif yang biasanya di audit oleh BPK.
·       Direktur SDM dan Umum menjelaskan saat ini sedang membuat SK penegakan peraturan yang lebih tegas lagi yang
meliputi bidang organisasi, pengadaan, pengelolaan kas dan penanganan project.
8. 13 Juli 2015
Progress report terkait Manaje-
Progress yang disampaikan:
men Risiko dan GCG;
·       Assessment penerapan GCG Tahun 2014 telah selesai dilakukan oleh BPKP dan skor yang dicapai PT Pos Indonesia (Per-
sero) adalah 81,79. Dari BPKP juga telah memberikan rekomendasi perbaikan-perbaikan yang mudah untuk dilakukan di
tahun ini sehingga target skor GCG di Tahun 2015 sebesar 86 dapat dicapai.
·       Divisi GCG dan kepatuhan juga sudah menerbitkan Keputusan Bersama Direksi dan Dewan Komisaris tentang Penerapan
Whistle Blowing System (WBS) dan Pedoman Pengendalian Gratifisikasi dan pada Semester II akan dilakukan sosialisasi
ke semua Regional terkait keptusan tersebut.

184
·       Terkait Manajemen Risiko, masih menunggu kesediaan waktu dari BPKP yang baru bisa memulai pendampingan pada
awal Agustus 2015. Namun sebelumnya Divisi Manajemen Risiko telah membuat surat kepada semua unit dan Regional
untuk membuat risk register di masing-masing unitnya. Beberapa Regional sudah ada yang menyampaikan risk regis-
ternya, dan diharapkan target penyelesaian pembuatan risk register tersebut adalah akhir September 2015.
·    Sebagaimana surat Sesper untuk menginventarisasi dan mengkompilasi daftar risiko perusahaan diharapkan dari
masing-masing unit/divisi di Kantor pusat dapat menunjuk seseorang untuk menjadi tim counterpart dalam penyusunan
risk register perusahaan. Selain itu, perlu dukungan dalam penyusunan risk profile yaitu commitment yang kuat dari
semua unit baik dari BOD maupun BOC sehingga risk management berdiri menjadi bagian yang sangat penting
dalam pengelolaan perusahaan. Di samping itu perlu juga upaya yang cukup besar dalam perubahan struktur organ-
isasi, budaya, susunan organisasi dan sebagainya.
·       Dari surat Sesper yang dikirimkan ke semua unit pada Bulan April 2015, sampai dengan saat ini risk register yang
diterima baru 10 unit dari total 52 unit.
·       Beberapa kendala yang dihadapi yaitu cara pengisian risk register yang masih belum dipahami oleh unit-unit yang ada,
keterbatasan SDM (staf) yang menangani risk register yang cukup menyita waktu untuk penyelesaian pekerjaan.
·       Beberapa program yang akan dilakukan pada saat BPKP mulai melakukan pendampingan pada awal Agustus 2015 yaitu
melakukan sosialisasi dan workshop di kantor pusat dan sekaligus pembuatan risk register oleh semua unit s.d selesai,
dilanjutkan sosialisasi di Regional, setelah itu melakukan kompilasi risk register dari semuanya. Namun sebelum pe-
nyusunan risk profile tersebut dilakukan, BPKP terlebih dahulu akan melakukan review terhadap kebijakan manajemen
tentang Manajemen Risiko yang eksisting dan schedule selanjutnya akan dibahas bersama.
·       Pada tanggal 15 Juni 2015 yang lalu sudah dilakukan rapat pertama dengan BPKP yang hasilnya merupakan langkah ke
depan dalam proses penyusunan risk register yang mana rapat tersebut dihadiri oleh unit-unit yang sangat berperan
dalam implementasi Manajemen Risiko yaitu SPI, Divisi SDM dan perangkatnya, Bagian Keuangan dan Anggaran, serta
bagian IT yang mensupport Manajemen Risiko dapat tersistem dengan baik. SPI bersama bagian Manajemen Risiko juga
telah melakukan workshop mengenai risk based audit yang penerapannya menunggu penyelesaian risk profile di semua
unit baik UPT maupun Kantor Pusat.
Masukan dan saran Komite :
·       Manajemen terlebih dahulu harus punya blue print pengembangan Manajemen Risiko untuk 5 (lima) tahun ke depan
sehingga tahap-tahap yang akan dilakukan dan apa yang akan di capai lebih jelas.
·       Risiko syaratnya ada 2 (dua) yaitu peristiwa/kejadian yang kemungkinan terjadi di masa yang akan datang dan peristiwa/
kejadian itu akan berpengaruh terhadap tujuan organisasi perusahaan. Jadi penyusunan risk profile berdasarkan identi-
fikasi dari dua kriteria tersebut, kejadian apa yang mungkin terjadi dan apa pengaruhnya terhadap tujuan perusahaan.
Artinya tujuan perusahaan harus jelas terlebih dahulu. Jika peristiwa tersebut tidak berpengaruh terhadap tujuan maka
itu bukan risiko. Selanjutnya perusahaan harus punya kebijakan berbasis risiko, maka Keputusan Direksi harus di evalu-
asi apakah sudah memperhitungkan risiko atau belum kemudian diturunkan menjadi SOP berbasis risiko. Jadi untuk
sampai ke tahapan tersebut maka perusahaan harus mempunyai blue print Manajemen Risiko.
·       SOP tersebut ada 2 (dua) jenis yaitu yang sifatnya rutin sesuai dengan bisnis proses dan yang sifatnya project. Untuk yang
rutin di review setiap 2 (dua) atau 3 (tiga) tahun, sedangkan untuk yang sifatnya project prosesnya melalui divisi risk
management sebelum project tersebut dimulai.
·       Divisi Risk Management harus jelas tugasnya, yang bertanggung jawab terhadap Manajemen Risiko adalah Manajemen.
Perlu dibedakan juga antara risk management dengan problem solving. Antara risk management dengan CMO hubun-
gannya harus baik dan sejalan. CMO merencanakan ke depan akan menjadi apa dan untuk mencapai tujuan tersebut
ada tahap-tahap yang akan dilakukan. Setiap tahapan tersebut ada risiko bahwa tujuan dari masing-masing tahapan
tidak tercapai. Jadi antara CMO dan risk management harus selalu berdampingan dan didorong oleh SPI yang bertugas
mengevaluasi apakah mitigasi risiko sudah dijalankan oleh Manajemen.
·       Terkait dengan tujuan perusahaan, 3 (tiga) hal yang perlu diperhatikan adalah governance, risk dan control.
·       Disarankan agar dilakukan Focus Grup Discussion (FGD) antara Manajemen dengan mengundang Komite untuk membuat
Manajemen risiko dan GCG yang implementable dan akan sangat membantu jika didampingi oleh orang-orang yang
sudah pernah menerapkan. Di samping itu, jika ke depan PT Pos Indonesia (Persero) akan banyak mengembangkan
layanan Jasa Keuangan maka manajemen risiko harus benar-benar bagus dan ketat. Untuk itu, pengembangan risk
management perlu disegerakan.
·       Disarankan agar Manajemen dapat meningkatkan pengetahuan terkait risk management melalui workshop, seminar,
diskusi dan lainnya sehingga pemahaman terhadap risk management lebih baik.

185
Progress report pelaksanaan
Progress investasi tahun 2015 yang disampaikan :
Investasi tahun 2015;
·       Realisasi investasi s.d bulan Juni 2015 sebesar 5,06% atau sebesar Rp 25,94 M dari target Rp 513,043 M;
·       Masing-masing penanggung jawab anggaran (PJA) sudah dimintakan untuk membuat prognosa realisasi s.d bulan De-
sember 2015. Namun dari 34 program investasi prognosa yang diterima s.d saat ini baru 16 program. Prognosa realisasi
investasi sementara s.d Desember dari data yang diterima adalah 32,45%.
Progress program investasi yang berkontribusi besar terhadap pendapatan yaitu:
·       Realisasi program investasi pengembangan outlet s.d Juni 2015 baru sebesar 4,35% atau sebesar Rp4,58 M dari target
setahun sebesar Rp105,2 M. Pencapaian tersebut dikontribusikan oleh Regional V sebesar 1,9%, Regional VIII 7,83%,
Regional XI 0,6% dan kantor pusat 55,09%. Adapun untuk regional IV terdapat anggaran sebesar Rp10,85 M yang masih
belum diinputkan ke dalam SAP karena dokumen-dokumen yang diperlukan masih belum di lengkapi. Prognosa realisasi
program penambahan outlet s.d Desember 2015 adalah sebesar 96,27%.
·       Kendala yang dihadapi:
·       Pengadaan Bangunan dan/atau tanah terlambat dieksekusi karena kekosongan pengaturan pengadaan tanah dan Bangu-
nan yang tidak lagi diatur dalam KD 21/Dirut/0315 tentang Pengadaan Barang dan Jasa. Baru pada tanggal 8 Juli 2015 di
tandatangani KD 55/Dirut/0715 tentang Pengadaan Tanah dan/atau Bangunan.
·       Sehubungan dengan Instruksi Direksi PT Pos Indonesia (Persero) nomor INST.03/Dirut/0615 tanggal 30 Juni 2015 tentang
Peningkatan Produktivitas Karyawan, maka pemenuhan karyawan untuk pengembangan outlet dan proyek bisnis
dilakukan dengan mengoptimalkan karyawan yang ada. Oleh karena itu, beberapa Regional menyatakan tidak ada lagi
karyawan yang dapat dioptimalkan sehingga berpotensi Program kerja tidak tercapai.
·       Pemenuhan sarana kerja terhambat karena pengadaan Seat Management belum dilakukan serta prosesnya akan dilaku-
kan secara terpusat dengan pertimbangan harga lebih tinggi bila dilakukan di Regional.
·       Anggaran investasi di properti tahun 2015 adalah sebesar Rp 68 M dengan rincian carry over Rp 34,5 M, re-budgetting
Rp 13,6 M dan program baru Rp 19,5 M. Realisasi s.d Juni 2015 adalah sebesar Rp 9,045 M dari target. Adapun progress
pelaksanaan program kerja ini masih pada tahap perencanaan seharusnya sudah masuk proses pengadaan, kondisi ini
akan mengakibatkan proses pengadaan baru dapat dilaksanakan bulan Juli dan seterusnya.
·       Tingginya persentase carry over dikarenakan terkendala masih kurangnya pemahaman terkait SAP di level regional yaitu
bagian keuangan, pelaksana program kerja (teknis) dan UPT. Selain itu, perlu penguatan kapasitas SDM di level teknis
karena realita di lapangan untuk manajer teknis dirangkap oleh manajer IT sehingga tidak maksimal karena beban
pekerjaan IT saja sudah banyak ditambah lagi dengan beban pekerjaan properti yang perlu pengawasan intens dan
perencanaan. Jadi penempatan SDM di bagian properti (teknis) tidak sesuai dengan kapasitas yang dibutuhkan. Sebagian
besar background SDM yang ditempatkan di bagian teknis adalah IT.
·       Ada program-program yang sudah selesai proses pengadaan, namun harga yang didapat lebih rendah dari yang di ang-
garkan. Jadi program 100% selesai, tapi realisasi anggaran dibawah 100%.
·       Progress rencana penggunaan LPSE s.d saat ini yaitu LKPP sudah mereview draft Keputusan Direksi yang terbaru terkait
pengadaan barang dan jasa untuk diperbaiki. Selanjutnya PT Pos Indonesia (Persero) mendaftar sebagai peserta di LKPP,
LKPP pusat mengarahkan PT Pos Indonesia (Persero) ke LKPP Wilayah Jabar dan sudah dilakukan pertemuan antara
bagian pengadaan dengan LKPP Wilayah Jabar. Jadi jika mau masuk ke LKPP maka PT Pos Indonesia (Persero) sudah
harus mendefinisikan dengan baik semua perencanaan program di awal tahun. Apabila di awal tahun baru ada anggaran
saja tidak bisa masuk ke LKPP karena orang tidak bisa menawarkan apa-apa. Oleh karena itu semua perencanaan di
awal tahun sudah harus jelas dan terencana dengan baik, seperti TOR dan dokumen lainnya yang diperlukan.
Saran dan Masukan Komite :
·       Pada saat konfirmasi dengan semua PJA perlu dimintakan juga laporan progress fisik, karena jika progress fisiknya besar
tapi cashout kecil artinya ada hutang yang suatu saat harus di bayar dan berisiko dikemudian hari.
·       Pengembangan Outlet harus diimbangi dengan peningkatan kemampuan kantor cabang yang awalnya melayani retail
menjadi layanan korporasi sehingga pengurangan potensi pendapatan dapat dipenuhi dari layanan korporasi. Dalam
pengembangan outlet, perusahaan cenderung lambat dalam realisasinya. Oleh karena itu perlu ditelaah hal apa yang
menghambat proses di lapangan karena pesaing PT Pos Indonesia (Persero) lebih agresif dalam penambahan outlet.
·       Untuk regional IV Jakarta anggaran sebesar Rp 10,85 M yang belum diinputkan ke SAP, agar segera diselesaikan dan
dipenuhi semua persyaratan beserta dokumen kajian yang diperlukan paling lambat bulan depan.
·       Perlu disiapkan infrastruktur yang memadai dari semua aspek termasuk supporting yang diperlukan sehingga program
tersebut dapat berjalan dan berkembang sesuai dengan rencana.

186
·       Ketua Komite menugaskan kepada anggota Komite untuk melakukan monitoring dan pengecekan progress realisasi
investasi pengembangan outlet di Regional IV Jakarta dan Regional VI Semarang.
·       Perlu disiapkan langkah-langkah solusi dan effort ekstra untuk mengubah pola investasi yang saat ini 75% carry over
+ re-budgetting dan 25% program baru menjadi sebaliknya 75% program baru dan 25% carry over + re-budgetting,
sehingga ke depan pola investasi tersebut berjalan sesuai dengan ketentuan yang seharusnya.
·       Pemeliharaan bangunan merupakan kegiatan yang sifatnya fix dan rutin dilakukan, maka perencanaan seharusnya
dibuat lebih baik sehingga tidak perlu re-budgetting.
·       Terkait kendala kebutuhan SDM yang kompeten di bidang teknis dalam rangka percepatan realisasi investasi agar segera
dikoordinasikan dengan bagian SDM untuk penyelesaiannya.
·       Dalam rangka membantu percepatan di lapangan dikarenakan SDM yang kurang kompeten, jika melalui pendampingan
dari kantor pusat masih kurang efektif maka ke depan disarankan agar dilakukan peningkatan pengetahuan SDM yang
ada melalui training-training khusus seperti penyusunan TOR, pembuatan owner estimate, dll sehingga di lapangan
dapat bergerak lebih cepat.
·       Pada saat Rapat Dewan Komisaris – Direksi yang lalu, Komite sudah menyampaikan usulan bahwa salah satu solusi untuk
mengatasi permasalahan teknis di lapangan baik dari perencanaan maupun SDM adalah PT Pos Indonesia (Persero)
dapat bekerjasama dengan anak perusahaan yaitu PT Pos Properti Indonesia yang memiliki tenaga dan memahami
dengan baik bidang konstruksi sehingga kendala tersebut dapat diatasi dengan baik.
·       Manajemen agar berhati-hati dalam proses pengadaan khususnya pada saat penawaran harga, jangan sampai harga
yang didapat lebih murah dari anggaran namun kualitas tidak sesuai dengan yang diinginkan. Owner program perlu ikut
serta mengawasi proses pengadaan sehingga barang yang diperlukan benar-benar sesuai dengan spec dan kualitas yang
dibutuhkan.
·       Manajemen disarankan menggunakan LPSE/e-catalog untuk pengadaan perangkat/alat-alat yang umum (tidak spesifik)
seperti UPS karena sudah jelas vendor, harga dan spec masing-masing barang.
Progress Implementasi Pem-
berlakuan Peraturan Menteri
Progress yang disampaikan :
Keuangan No 23 Tahun 2015 di
PT Pos Indonesia (Persero);
·       Pengajuan anggaran investasi untuk Tempat Penimbunan Sementara (TPS) dilakukan pada tanggal 22 Juni 2015 setelah
adanya usulan dari masing-masing Regional. Hal ini dikarenakan sebelumnya tidak ada alokasi anggaran untuk TPS ini
dalam RKAP Investasi Tahun 2015. Namun dikarenakan adanya pemberlakuan PMK No 23 Tahun 2015 ini yang informa-
sinya baru diterima dari bea cukai pada tanggal 2 April 2015, maka langsung dilakukan sosialisasi dengan semua bagian
terkait di internal Pos dan Regional untuk penyusunan anggaran investasinya. Anggaran tersebut baru disetujui oleh
Direktorat keuangan tanggal 10 Juli 2015 dan siap untuk di inject ke SAP FICO.
·       Untuk proses pengadaan paling cepat 20 (dua puluh) hari kerja, jadi target pengadaan sampai pembangunan dan
Instalasi adalah 3 (tiga) bulan dan diharapkan di akhir tahun PMK No 23 tahun 2015 sudah bisa diimplementasikan di PT
Pos Indonesia (Persero).
·       Anggaran untuk TPS adalah sebesar Rp 20,465 M dengan total TPS sebanyak 27 TPS. Anggaran tersebut terbagi dalam 3
(tiga) PJA yaitu VP Pengelolaan Properti, VP Infratek dan VP Umum. Untuk eksekusi akan dilakukan oleh masing-masing
Regional.
·       Untuk persyaratan administrasi ada domain pengurusannya di pusat dan ada yang diwilayah masing-masing. Terkait hal
ini sudah dikomunikasikan dengan regional untuk pengurusannya. Namun pengurusan persyaratan administrasi terse-
but baru dapat dilakukan apabila persyaratan fisik sudah selesai, karena nantinya pada saat pengurusan administrasi di
bea cukai akan dilakukan pengecekan fisik untuk penentuan layak atau tidaknya sebagai TPS.
·       Terkait perbaikan gedung di Soekarno-Hatta dari Regionalnya sendiri belum memasukkan usulan perbaikannya ke Pusat.
Namun tahun ini program perbaikan tersebut sudah masuk dalam anggaran properti. Untuk eksekusinya, pada bulan
lalu dari Pusat sudah menginstruksikan kepada semua Regional untuk perbaikan gedung yang akan dijadikan TPS dapat
menggunakan anggaran eksploitasi dulu untuk percepatan, nantinya Pusat akan melakukan reklas. Pada bulan Agustus
nanti pemilik program diminta untuk memastikan pelaksanaanya.
Masukan dan Saran Komite:

187
·       Berdasarkan hasil kunjungan ke salah satu lokasi untuk TPS yaitu Soekarno-Hatta, untuk bangunan sudah banyak yang
rusak dan perlu diperbaiki seperti atap, lantai yang rusak sehingga merusak alat. Bagian terkait sudah mengajukan
anggaran ke Pusat untuk perbaikan kerusakan tersebut dari tahun lalu, namun sampai dengan saat ini masih belum
ada persetujuan. Selanjutnya dari sisi peralatan mengharuskan adanya security acsess yang terbaru. Di samping itu
yang paling penting adalah ada persyaratan fisik dan persyaratan administrasi yang harus dipersiapkan dan dipenuhi.
Disarankan agar kedua persyaratan tersebut dipersiapkan secara baik sehingga penyelesaian tersebut tidak tertunda
mengingat waktu yang singkat sebagaimana schedule yang telah disusun.
·       Untuk eksekusi perbaikan gedung yang akan dijadikan TPS, pada bulan September nanti akan dilakukan monitor/
pengecekan oleh Komite.
9. 6 Agustus 2015
·       Risk Management arahnya lebih kepada perencanaan yaitu melakukan pemantauan terhadap apa yang dilakukan oleh
Pembahasan Lingkup tugas
Manajemen/Direksi di setiap tahapan perencanaan yang dilakukan. Jadi Lingkup tugas KPMRUI adalah pada tahap plan
Komite Pemantau Manajemen
and action/changes (pada saat perencanaan mengatasi hambatan-hambatan/improvement baru), sedangkan untuk
Risiko Usaha dan Investasi;
pelaksanaan yaitu do and control merupakan lingkup dari Komite Audit.
·       Terkait tugas tambahan yang diberikan oleh Dewan Komisaris yaitu Nominasi dan Remunerasi, sesuai dengan ketentuan
GCG untuk Nominasi dan Remunerasi murni sepenuhnya menjadi tugas Dewan Komisaris dikarenakan Nominasi yang
dimaksud adalah nominasi yang diusulkan untuk calon Direksi PT Pos Indonesia (Persero), sedangkan untuk remunerasi
adalah remunerasi Direksi dan Dewan Komisaris. Adapun untuk pejabat setingkat dibawahnya yang di atur hanya
Sekretaris Perusahaan dan Kepala SPI yang persetujuannya melalui Dewan Komisaris.
Oleh karena itu, mengingat dalam surat Dewan Komisaris hanya menyebutkan bahwa tugas tersebut dibebankan kepada
salah satu Komite, maka perlu diperjelas batasannya. Jika kepada Komite Pemantau Manajemen Risiko usaha dan In-
vestasi, maka mungkin hanya sebatas pemberian masukan karena hal ini merupakan kewenangan dari Dewan Komisaris.
Usulan terkait tugas tambahan tersebut yaitu dengan mekanisme berikut:
·       Nominasi, mekanismenya lebih kepada pemantauan proses pelaksanaannya, seperti proses penunjukkan konsultan yang
akan melakukan assessment, pembuatan TOR konsultan, kemudian melakukan evaluasi hasil yang disampaikan oleh
Konsultan dan selanjutnya melaporkan kepada Dewan Komisaris.
·       Remunerasi, mekanismenya menunggu usulan dari Direksi dan selanjutnya baru memberikan masukan atas kelayakan
dari usulan tersebut.
Hubungan dengan Komite
Audit, Dewan Komisaris,
·       Hubungan dengan Komite Audit;
Direksi dan Pejabat Senior PT
Pos Indonesia (Persero);
Perlu diperjelas/ ada batasan antara tugas Komite Audit dengan Komite Pemantau Manajemen Risiko Usaha dan
Investasi sesuai dengan charter. Komite Pemantau Manajemen Risiko Usaha dan Investasi lebih kepada perencanaan
(Planning & Action/Change) sedangkan Komite Audit lebih kepada pelaksanaan (Do & Control).
Selain itu, karena keduanya sama-sama fokus pada control tetap harus bekerjasama, namun untuk penanggung jawab
risk ada di Komite Manajemen Risiko usaha dan Investasi, sedangkan untuk problem solving ada di komite Audit dan
masih dimungkinkan untuk share saran dan masukan.
·       Hubungan dengan Dewan Komisaris;
Perlu dipertegas bahwa kewenangan Dewan Komisaris lebih besar dibandingkan Komite, karena Komite merupakan
organ pendukung Dewan Komisaris. Komite melakukan sesuatu atas penugasan Dewan Komisaris yang memiliki
kewenangan lebih besar dari Komite, sehingga tidak terkesan bahwa kewenangan Komite melebihi Dewan Komisaris.
·       Hubungan dengan Direksi dan Pejabat Senior PT Pos Indonesia (Persero);
Perlu diperjelas mengenai counterpart Komite Pemanatau Manajemen Risiko Usaha dan Investasi. Jika melihat dari
struktur organisasi, tidak hanya Divisi Manajemen Risiko saja namun Change Management Office (CMO) juga merupakan
bagian dari Manajemen Risiko. Dari struktur organisasi, seharusnya di Direksi juga ada Komite Manajemen Risiko dan
secretariat dari Komite tersebut adalah Divisi Manajemen Risiko. Adapun anggota Komite tersebut terdiri dari anggota
tetap (Direksi kecuali Direktur Utama) dan anggota tidak tetap (risk owner).
Program pengenalan diusulkan untuk dapat dihadiri oleh Direksi dalam rangka penyamaan persepsi antara KPMRUI
dengan Manajemen terkait Manajemen Risiko, sehingga ke depan pelaksanaannya sesuai dengan tujuan perusahaan.
Rencana Program Pengenalan
Untuk program pengenalan ini akan dilaksanakan pada kesempatan rapat bulanan komite dengan Manajemen tanggal 13
Agustus 2015 serta mengundang juga Komite Investasi di internal Manajemen.
Lain-lain ·       Laporan hasil rapat Komite – Manajemen tentang Harga Pokok Produk (HPP);

188
Mengingat posisi pengendalian biaya sangat strategis bagi perusahaan, kami mengusulkan agar PT Pos melakukan langkah-
langkah strategis, antara lain;
·       Menyusun strategi pengendalian biaya, termasuk pengendalian;
·       fixed cost yang mendominasi biaya produksi saat ini, dan
·       biaya umum, yang tidak berhubungan langsung dengan produksi.
·       Menata struktur organisasi sesuai dengan simpul-simpul yang ada pada business process/cycle yang berlaku.
·       Selain mengembangkan metode perhitungan HPP per satuan produk seperti yang sedang disusun, perlu pula menyusun
standard cost sesuai dengan karakteristik kegiatan pada masing-masing simpul business process/cycle dimaksud.
·       Pengembangan strategi pengendalian biaya tersebut hendaknya;
·       disusun sesuai dengan arah pengembangan bisnis. Misalnya, yang pada era sebelumnya bisnis pos didominasi surat,
dengan perkembangan teknologi informasi, dominasi bisnisnya akan beralih ke paket.
·       melibatkan seluruh stakeholder, namun tetap memperhatikan efektivitas dan efisiensi pelaksanaannya.

·       Evaluasi Kinerja Keuangan s.d Juni 2015;


·       Dari perbandingan antara tabel realisasi produksi dan hasil usaha (laba/rugi), kiranya perlu dilakukan konfirmasi kepada
Direksi mengenai;
·       Realisasi pendapatan (masing-masing 91,09% dari RKAP sd. Juni dan 108,47% dari realisasi periode yang sama 2014)
jauh di atas realisasi produksi terhadap RKAP dan tahun lalu, yang rata-rata jauh di bawah 50% dari RKAP setahun.
·       Upaya Direksi dalam pengendalian biaya, yang relatif didominasi oleh biaya tetap (fixed cost). Terutama biaya SDM, yang
sebagian besar ada di pusat biaya (kantor direksi dan regional).
·       Perusahaan perlu menyiapkan langkah strategis untuk mengubah fixed cost menjadi variable cost terutama biaya SDM.
Salah satu alternatif yang diusulkan adalah perusahaan harus berani mengambil tindakan untuk melakukan golden
shake hand. Nantinya para pegawai tersebut yang sudah memiliki keahlian dibidang pos dapat menjadi agenpos yang
tetap men-support perkembangan perusahaan serta fixed cost dapat beralih menjadi variable cost.
·       Pada laporan Cashflow perlu dilakukan klarifikasi kepada Direksi terkait tambahan dana eksternal sebesar Rp 225 M.
·       Perlu diklarifikasi terkait perubahan piutang usaha yang cukup signifikan apakah memang disebabkan tingginya piutang
tidak tertagih karena penjualan meningkat atau karena apa?
·       Trend pendapatan PT Posindo semula in-line dengan cash, telah bergerak menjadi non cash. Oleh karena itu, sudah
waktunya Direktorat keuangan PT Pos Indonesia (Persero) memperhatikan manajemen piutang. Hal ini mengingat total
piutang usaha dan pendapatan yang masih harus dierima pada 30 Juni 2015 sebesar Rp 1.093 miliar. Jumlah tersebut
mencapai 41,71% dari pendapatan surat pos dan paket pos.
·       Evaluasi kinerja keuangan per pusat tanggungjawab (Kantor Pusat dan Regional), belum dapat disajikan karena data
yang disampaikan dalam Laporan Manajemen (khsusunya halaman 13) tidak akurat.
·       Mengingat kinerja yang kurang memuaskan, kiranya Komisaris perlu melakukan evaluasi yang komprehensif tentang;
·       Masalah yang dihadapi dalam mencapai RKAP serta rencana pemecahan yang akan diambil oleh Direksi, dan
·       Program baru yang akan dilaksanakan oleh Direksi untuk meningkatkan kinerja perusahaan serta upaya yang akan
dilakukan dalam rangka memastikan terwujudnya tujuan dari program baru tersebut.

·       Hasil Pengecekan Investasi Penambahan Outlet di Regional IV Jakarta dan Regional VI Semarang;
·       Regional IV Jakarta
Berdasarkan hasil konfirmasi, diperoleh informasi;
·       Usulan investasi outlet berasal dari KPRK bersamaan dengan penyusunan RKAP. Artinya Rencana investasi dalam RKAP
2015 berasal dari usulan 2014.
Sebelum diusulkan, KPRK sudah mengidentifikasi lokasi, bahkan sudah melakukan pendekatan dengan pemilik gedung yang
akan disewa.
·       Dalam rangka pelaksanaan RKAP;
·       KPRK mengajukan kajian ke Kantor Regional, kemudian
·       Kantor Regional melakukan survey dalam rangka menguji kelayakan rencana investasi tersebut.
Bila memenuhi syarat, Kantor Regional;
·       Memintakan Kode Dirian ke VP Outlet di Kantor Pusat, dan

189
·       Melakukan proses pengadaan. Proses dimaksud dapat dilakukan di Kantor Regional atau Kantor Pusat, sesuai kewenan-
gannya.
Dari sisi internal control, proses pengadaan outlet sudah memenuhi syarat, yaitu adanya pemisahan fungsi antara;
·       unit yang melakukan kajian dan mengusulkan pengadaan (KPRK selaku user),
·       unit yang menilai kelayakan outlet yang diusulkan (dari Regional), dan
·       unit yang melakukkan proses pengadaan (di Regional)
Namun ada kesan;
·       Prosedurnya perencanan dan pelaksanaan investasi outlet tidak fleksibel;
Mengacu pada contoh kasus di atas, dari 11 outlet yang diusulkan, kira-kira sejak pertengangan 2014, pada semester I 2015,
baru lima yang sudah selesai survei dan diusulkan kode Dirian, selanjutnya masih perlu proses pengadaan. Enam lainnya
masih proses survei.
·       Respon pelaksanaan investasi lambat.
Dari tiga yang direncanakan akan dibeli (bahkan usulannya sudah sejak 2013), setelah dilakukan survei/pengujian, masih ada
wacana untuk relokasi anggaran. Bahkan ada perubahan, dari pembelian menjadi pembangunan, yang penganggaran-
nya berada pada VP Properti.
Kelemahan di atas mengakibatkan PT Pos Indonesia (Persero) tidak dapat mengembangkan usaha dengan cepat, dalam
rangka meraih potensi/kesempatan. Bahkan dapat kehilangan kesempatan, apabila didahului oleh pesaing.
Menurut pendapat kami;
·       Dalam jangka pendek ini, Direksi perlu melakukan langkah-langkah percepatan untuk merealisasikan rencana investasi.
Misalnya dengan membentuk task force, yang terdiri dari gabungan pusat-pusat tanggung jawab yang berkaitan.
·       Untuk jangka panjang, PT POS perlu melakukan terobosan sehingga pengadaan outlet dapat lebih flexibel. Misalnya,
pada saat penyusunan RKAP, usulan investasi sudah dilengkapi dengan kajian kelayakan yang sudah disetujui pejabat
yang berwenang, sehingga setelah RKAP disetujui, proses pengadaannya dapat dilaksanakan segera.
·       Regional VI Semarang
Kendala yang terjadi dilapangan yaitu:
·       Perencanaan dari bagian terkait masih belum firm;
·       Ada kesan saling lempar tanggung jawab/ saling menyalahkan antar bagian dan approve dari Pusat, sehingga proses
eksekusi cenderung lambat. Hal ini jika tidak diatasi akan terus menerus berulang.
10. 13 Agustus 2015
Paparan Materi Pelaksanaan
GCG dan Manajemen Risiko, Masukan Komite:
CMO dan SPI;
·       Agar lebih terarah, sebaiknya rencana penerapan MR dan CMO disusun dalam bentuk blue print yang memuat road
map pengembangannya, langsung dikaitkan dengan goal dan objevtive PT Pos Indonesia (Persero), sehingga derajat
keberhasilan kinerja serta manfaatnya bagi perusahaan dapat diukur dengan baik.
·       Agar dapat memberi manfaat yang optimal bagi perusahaan, hubungan kerja antara ketiga unit dimaksud (Unit MR, CMO
dan SPI) perlu ditata secara harmonis, dalam suatu siklus kegiatan.
·       Dalam melakukan kegiatannya, SPI harus memiliki pegangan yang sama dengan manajemen;
·       Melakukan perencanaan audit dengan memperhatikan kebijakan manajemen dan materialitas risiko pada masing-masing
calon auditee dikaitkan dengan pencapaian tujuan perusahaan.
·       Temuannya agar lebih mengarah pada perbaikan GCG, MR, dan internal control dalam rangka pencapaian tujuan
perusahaan.
Paparan Materi Perencanaan
·       Perubahan RJPP dimungkinkan sepanjang memenuhi syarat, sesuai ketentuan dalam pasal 10 Kepmen BUMN Nomor
(Penyusunan RJPP, RKAP) &
KEP-102/MBU/2002.
Pengendalian Anggaran
·       Penyusunan RKAP secara buttom up dimungkinkan bagi perusahaan yang peran pencapaian targetnya didominasi oleh
Kantor Pusat. Apabila ujung tombaknya ada di Regional dan KPRK, usulan dari unit-unit tersebut perlu dipertimbangkan.
Dalam rangka penyusunan RKAP 2016, yang seharusnya sudah sampai pada tahap 5, penyelerasan usulan dari regional untuk
dibahas dengan Direksi. Disarankan;

190
·       Direksi segera melakukan langkah percepatan, dengan memberdayakan Unit CMO, VP Manajemen Keuangan, VP MR
dan GCG, serta unit lainnya yang terkait, seperti unit yang bertanggungjawab terhadap perencanaan pendapatan dan
investasi.
·       Untuk memperlancar pembahasan usulan RKAP dengan Dewan Komisaris, Organ Dewan Komsiaris, selaku ovesight,
dapat dilibatkan dalam proses penyusunan RKAP yang dilakukan oleh Direksi.
·       Terkait dengan pengendalian anggaran;
·       Seharusnya tidak fokus pada belanja saja, tetapi juga pada;
·       capaian target pendapatan, dan
·       keseimbangan antara realisasi belanja dengan realisasi pendapatan (cost against revenue).
·       Laporan pengendalian anggaran, tidak hanya meliputi realisasi sampai dengan periode yang dilaporkan, tetapi juga
dilengkapi dengan prognosa pendapatan, belanja dan investasi sampai akhir tahun.
Lain-Lain (Masukan Untuk
Komite Pemantau MRUI tidak mempermasalahkan pernyataan Visi (cita-cita) yang sudah ditetapkan. Namun merasa perlu
Manajemen Strategis PT Pos
mengkritisi Misi dan Penataan organisasi;
Indonesia (Persero))
·       Misi yang dinyatakan ternyata memuat pernyataan tentang komitmen PT Pos Indonesia (Persero) kepada para
stakeholder-nya, bukan pernyataan tentang jalur bisnis yang dipilih.
Sesungguhnya jalur bisnis PT Pos Indonesia (Persero) sudah jelas; yaitu sebagai kurir “surat”, “peket”, “kiriman uang”,
serta “penjualan benda-benda pos dan materai”. Dalam menjalankan bisnisnya tersebut, PT Pos Indonesia (Persero)
menetapkan proses bisnisnya dalam empat kelompok, meliputi; collecting, processing, transporting dan delivery (CPTD).
·       Sesuai dengan jalur bisnis yang dijalankan, PT Pos Indonesia (Persero) sudah cukup baik dalam menata organisasinya,
khususnya di Kantor Pusat yang dibagi dalam; “Direktorat Surat dan Paket”, “Direktorat Teknologi & Jasa Keuangan”,
dan “Direktorat Ritel dan Properti”.
Tetapi cascading-nya ke masing-masing Sub Direktorat tidak ditata berdasarkan proses bisnis yang ditetapkan.
Menurut pendapat komite, alangkah baiknya bila organisasi yang menjalankan fungsi operasional tersebut ditata dalam
bentuk matrik sebagai berikut;
Business Line Business Process (SM/VP)

(Direktorat) Collecting Processing Transporting Delivery

Surat & Paket


TI & Jasa
Keuan-
gan
Ritel & Prop-
erti
Kiranya masukan komite di atas menjadi perhatian bagi Direksi, terutama dalam penyusunan RKAP dan perubahan RJPP.
11. 3-Sep-15
Terkait dengan surat Direksi Nomor 1412/Dirut/0815 tanggal 12 Agustus 2015 perihal tersebut di atas, dapat disimpulkan
sebagai berikut;
Pembahasan Perubahan ·       Pihak manajemen belum dapat menyajikan secara detil data yang diperlukan;
RKAP Investasi Tahun 2015 & ·       Progress pelaksanaan investasi sampai dengan posisi terakhir dan
progress pelaksanaan Investasi
·       Proyeksi sampai dengan akhir tahun 2015,
s.d Agustus 2015 serta prog-
nosa s.d Desember 2015 untuk karena sistem pelaporan perkembangan pelaksanaan kegiatan dari Regional tidak menginformasikan progress dimaskud.
masing-masing program kerja; ·       Memperhatikan kondisi pada angka 1, disepakati;
·       Pihak manajemen PT Pos akan melakukan konfirmasi data dimaksud terlebih dahulu ke masing-masing Regional. Hasil-
nya diperkirakan akan diperoleh pada Selasa (08/09/2015),
·       Hasilnya akan disampaikan kembali pada rapat dengan Komite Pemantau Manajemen Risiko Usaha dan Investasi hari
Kamis, tanggal 10 September 2015.
·       Skedul selanjutnya diharapkan sebagai berikut;
·       Persetujuan dari Komisaris pertengahan September 2015,
·       Usulan revisi RKAP dari Direksi ke Menteri BUMN sebelum tanggal 24 September 2015,
·       Persetujuan revisi RKAP dari Menteri BUMN Minggu terakhir September 2015.

191
Penjelasan Mengenai Piagam Komite Pemantau Manajemen Explanations Concerning Charter Business Risk Management
Risiko Usaha dan Investasi Oversight Committee and Investment

Dalam melaksanakan tugasnya, KPMRUI telah diperlengkapi In performing its duties, KPMRUI have been equipped with
dengan Piagam Komite Pemantau Manajemen Risiko Usaha dan the Charter of the Business Risk Management Oversight
Investasi yang disahkan oleh Dewan Komisaris padatanggal 16 Committee and Investment authorized by the Board of
Februari 2012 dan telah diperbaharui terakhir pada tanggal 17 Commissioners padatanggal February 16, 2012 and was
Desember 2014. Piagam ini berisi Latar Belakang Dibentuknya last updated on December 17, 2014. This Charter provides
Komite Pemantau Manajemen Risiko Usaha dan Investasi, Visi, Background The creation of the Business Risk Management
Misi dan Tujuan, Struktur Organisasi, Keanggotaan, Masa Ja- Oversight Committee and Investment, Vision , Mission and
batan, Tugas Wewenang dan Kewajiban, Program Kerja Tahunan, Objectives, Organizational Structure, Membership, Term,
Pelaksanaan Program Kerja Tahunan, Rapat, Pelaporan, Tindak Powers and Duties Duties, the Annual Work Programme,
Lanjut Rekomendasi. implementation of the Annual Work Programme, Meetings,
Reporting, Follow-up Recommendations.

Nama Nama Nama


PRIHARTONO MAHFUD SHOLIHIN SYAIFUL
Name Name Name
Kewarganeraan Kewarganeraan Kewarganeraan
Warga Negara Indonesia Warga Negara Indonesia Warga Negara Indonesia
Nation Nation Nation
Tempat/Tanggal Tempat/Tanggal Tempat/Tanggal
Lahir Jakarta/12 Mei 1960 Lahir Klaten/8 Juni 1973 Lahir Pariaman/15 Agustus 1958
Birth/Place Birth/Place Birth/Place
Jenis Kelamin Jenis Kelamin Jenis Kelamin
Laki-laki Laki-laki Laki-laki
Gender Gender Gender
Email prihatono_s@yahoo. Email Email
mahfud@ugm.ac.id om.ipul@gmail.com
Email co.uk Email Email
Phone Phone Phone
0811883709 08112534165 0818974924
Phone Phone Phone

192
DEWAN DIREKSI
BOARD OF DIRECTORS

Perseroan diurus dan dipimpin oleh Direksi yang berjumlah 6 Company shall be managed and led by the Board of Directors
orang, yang salah seorang diantaranya diangkat sebagai Direk- with the total of 6 people, one of whom was appointed as Presi-
tur Utama dan 5 orang lainnya sebagai Direktur Bidang. Direksi dent Director and 5 others as Field Director. Directors are ap-
diangkat dan diberhentikan oleh RUPS untuk masa Jabatan 5 pointed and dismissed by the Shareholders General Meeting for
Tahun. 5 years.

Pengangkatan Direksi melalui mekanisme penilaian kepatutan Appointment of the Board of Directors through the mechanism
dan kelayakan yang pada waktu pengangkatannya berpedoman of the fit and proper assessment was based on the Regulation
kepada Peraturan Menteri BUMN Nomor PER-04/ MBU/2009 of the Minister of SOEs No. PER-04 / MBU/2009 on Requirements
tentang Persyaratan dan Tata Cara Pemberhentian Dan Pen- and Procedure of Appointment and Dismissal of Members of the
gangkatan Anggota Direksi Badan Usaha Milik Negara serta Ang- Board of Directors of SOEs and the Articles of Association of
garan Dasar Perseroan. Susunan Direksi beserta masa jabatan the Corporate. The Board of Directors and their tenure will be
selengkapnya sebagai berikut: explain in the table as follows:

Nama Jabatan Masa Jabatan


Name Position Tenure
Gilarsi Wahju Setijono Direktur Utama / President Director 1 tahun / 1Year
Poernomo Direktur Keuangan / Director Of Finance 2 tahun / 2 Year
Gusti Ngurah Sugiarta Yasa Direktur Ritel dan Properti / Director of Retail and Property 2 tahun / 2 Year
Agus F Handoyo Direktur Operasi Surat Pos dan Logistik / Director of Operations Letter Post and 2 tahun / 2 Year
Logistics
Indyruwani Asikin Natanegara Direktur Teknologi dan Jasa Keuangan / Director of Technology and Financial 1 tahun / 1Year
Services
Febriyanto Direktur SDM dan Umum / Director of Human Resources and General 2 tahun / 2 Year

Persyaratan Direksi Requirements Directors

I. Persyaratan formal I. Formal requirements


Orang yang dapat diangkat sebagai anggota Direksi adalah orang People who can be appointed as a member of the Board of
perseorangan yang cakap melakukan perbuatan hukum, kecuali Directors is an individual who legally competent, except within
dalam waktu 5 (lima) tahun sebelum pengangkatannya pernah: 5 (five) years prior to his appointment ever:
a. Dinyatakan pailit; a. Declared bankrupt;
b. Menjadi anggota Direksi atau anggota Dewan K o m i s a r i s b. Being a member of the Board of Directors or the Board
atau anggota Dewan Pengawas yang dinyatakan bersalah of Commissioners or members of the Supervisory Board
menyebabkan suatu Perseroan atau Perum dinyatakan who were responsible for causing a Housing Company or
pailit; atau declared Bankrupt; or
c. Dihukum karena melakukan tindak pidana yang merugikan c. Convicted of a criminal offense and the State financial
keuangan Negara dan atau yang berkaitan dengan sektor harm or relating to the financial sector.
keuangan.

II. Persyaratan material II. Material requirements


a. Integritas dan moral a. Integrity and moral
Orang yang dapat diangkat sebagai anggota Direksi belum People who can be appointed as a member of the Board of
pernah terlibat: Directors has never been involved:
1) Perbuatan rekayasa dan praktek-praktek menyimpang 1) The act of engineering and deviant practices in the
dalam pengurusan BUMN/ Perusahaan/Lembaga tempat management of SOEs / company / Institution where you
yang bersangkutan bekerja sebelum pencalonan (berbuat were working before the nomination (dishonest),
tidak jujur),

193
2) Perbuatan cidera janji yang dapat dikategorikan tidak 2) The act of breach of contract which can be categorized
memenuhi komitmen yang telah disepakati dengan BUMN not fulfill commitments made by state / Company
/ Perusahaan / Lembaga tempat yang bersangkutan / Institution where you were working before the
bekerja sebelum pencalonan (berperilaku tidak baik), nomination (well behaved),
3) Perbuatan yang dikategorikan dapat memberikan 3) The act which can be categorized as unlawful benefit
keuntungan secara melawan hukum kepada pribadi calon to private candidates for members of the Board of
anggota Direksi, pegawai BUMN/perusahaan/ lembaga Directors, employees of state enterprises / companies
tempat yang bersangkutan bekerja atau golongan tertentu / institutions where the relevant work or certain groups
sebelum pencalonan (berperilaku tidak baik), before elective (not well behaved),
4) Perbuatan yang dapat dikategorikan sebagai pelanggaran 4) The act which can be categorized as violation of provisions
terhadap ketentuan yang berkaitan dengan prinsip-prinsip relating to the principles of sound management of the
pengurusan perusahaan yang sehat (berperilaku tidak company (not well behaved).
baik).
b. Kompetensi teknis/keahlian b. Technical competence / expertise
1) Memiliki pengetahuan yang memadai di bidang usaha 1) Have adequate knowledge in business bidanng SOE
BUMN yang bersangkutan, concerned,
2) Memiiki kemampuan memimpin dan bekerja sama, 2) coined the ability to lead and work together,
3) Memiliki pemahaman terhadap manajemen dan tata 3) Have an understanding of the management and
kelola perusahaan, corporate governance,
4) Memiliki pengalaman dalam pengelolaan BUMN/ 4) Have experience in the management of SOEs /
Perusahaan/ Lembaga, Company / Organization,
5) Memiliki kemampuan untuk merumuskan dan 5) Have the ability to formulate and implement strategic
melaksanakan kebijakan strategis dalam rangka policies for the development of SOEs.
pengembangan BUMN.

c. Psikologis c. Psychological
Memiliki tingkat kecerdasan intelektual, emosional dan spiritual Have a level of intellectual, emotional and spiritual suffi-
yang memadai untuk melaksanakan tugasnya sebagai anggota cient to carry out their duties as members of the Board of
Direksi. Directors.

d. Persyaratan Lain d. Other Requirements


1) Bukan Pengurus partai politik, dan atau calon Anggota 1) Not a political party official, or candidate members of
Legislatif, dan atau Anggota legislatif. the legislature, and or legislators.
2) Bukan calon Kepala/Wakil Kepala Daerah dan atau/Wakil 2) Not prospective head / deputy head of the region and
Kepala Daerah. or / deputy regional head.
3) Berusia tidak melebihi 58 tahun ketika akan menjabat 3) Not exceeding 58 years old when it will be served
Direksi. Directors.
4) Tidak sedang menjabat sebagai pejabat pada lembaga, 4) There is currently serving as an officer of the institution,
Direksi atau Dewan Komisaris/Dewan Pengawas pada the Board of Directors or Board of Commissioners /
BUMN atau Perusahaan, kecuali menandatangani surat Board of Supervisors on the SOE or the Company, except
pernyataan bersedia mengundurkan diri dari jabatan to sign a waiver is willing to resign from that position if
tersebut jika terpilih sebagai anggota Direksi BUMN. elected as a member of the Board of Directors of SOEs.
5) Tidak sedang menduduki jabatan yang berdasarkan 5) There are positions that are prohibited by legislation
peraturan perundang- undangan dilarang untuk to concurrently with the office of member of the Board
dirangkap dengan jabatan anggota Direksi, kecuali of Directors, except to sign a waiver is willing to resign
menandatangani surat pernyataan bersedia mengundurkan from that position if elected as a member of the Board
diri dari jabatan tersebut jika terpilih sebagai anggota of Directors.
Direksi. 6) Do not served as a member of the Board of Directors on
6) Tidak menjabat sebagai anggota Direksi pada BUMN yang the SOE concerned for two (2) consecutive periods.
bersangkutan selama 2 (dua) periode yang berturut-turut. 7) Have a dedication and provide fully time to do its job.
7) Memiliki dedikasi dan menyediakan waktu sepenuhnya 8) Physical and mental health (not suffering from a disease
untuk melakukan tugasnya. that can inhibit the execution of duties as a member of
8) Sehat jasmani dan rohani (tidak sedang menderita suatu the Board of Directors)
penyakit yang dapat menghambat pelaksanaan tugas
sebagai anggota Direksi)

194
Pengangkatan dan Pemberhentian Direksi The appointment and Dismissal of Directors

1. Proses Pengangkatan Direksi 1. The Process Of Appointment Of Directors


Pengangkatan Direksi dilaksanakan berdasarkan The appointment of the Board of Directors is carried out
prinsip profesionalisme dan tata kelola perusahaan based on the principles of professionalism and good
yang baik melalui serangkaian tes pengujian dalam corporate governance through a series of tests the tests
rangka memilih calon terbaik untuk menduduki jabatan in order to select the best candidates to occupy the
sebagai anggota Direksi. Pengujian dilakukan dengan position as a member of the Board of Directors. Testing
cara tertentu dan dengan menggunakan tolok ukur is done in a certain way and by using yardsticks that’s
yang jelas serta sistem pengujian yang baku, transparan clear and exhaustive testing, the system was transparent
dan profesional yang disebut Ujian Kelayakan dan and professionally called the test of eligibility and
Kepatutan (UKK). Appropriateness (UKK).

2. Proses Pemberhentian Direksi 2. The Dismissal Of The Board Of Directors


Pada dasarnya masa jabatan anggota Direksi ditetapkan Basically the term of members of the Board of Directors
5 (lima) tahun dan dapat diangkat kembali untuk 1 set 5 (five) years and may be reappointed for one (1)
(satu) kali masa jabatan. Namun demikian RUPS dapat term. However, the GMS are able to dismiss the members
memberhentikan para anggota Direksi sewaktu-waktu of the Board of Directors at any time by mentioning the
dengan menyebutkan alasannya yaitu: reason is as follows:
a. Tidak dapat memenuhi kewajibannya yang telah a. Unable to meet its obligations agreed upon in the
disepakati dalam Kontrak Manajemen ; contract management;
b. Tidak dapat melaksanakan tugasnya dengan baik ; b. Unable to carry out his duties properly;
c. Tidak melaksanakan ketentuan peraturan c. Not implementing the provisions of the legislation
perundang-undangan dan/atau ketentuan and/or the provisions of the articles of Association;
Anggaran Dasar; d. Engage in actions that hurt the company and/or the
d. Terlibat dalam tindakan yang merugikan Perseroan State;
dan/atau Negara ; e. Take any action that violates ethics and/or propriety
e. Melakukan tindakan yang melanggar etika dan/ that ought to be respected as a member of the
atau kepatutan yang seharusnya dihormati sebagai Board of Directors of State-owned enterprises.
anggota Direksi Badan Usaha Milik Negara. f. Found guilty by a court decision that has the force
f. Dinyatakan bersalah dengan putusan pengadilan of law.
yang mempunyai kekuatan hukum yang tetap. g. Resigned.
g. Mengundurkan diri. h. Other reasons judged appropriate by the general
h. Alasan lainnya yang dinilai tepat oleh Rapat Umum meeting of shareholders for the company’s interests
Pemegang Saham demi kepentingan dan tujuan and goals
Perseroan

Keputusan pemberhentian diambil setelah yang The decision was taken after the dismissal in question was
bersangkutan diberi kesempatan membela diri. Rencana given a chance to defend themselves. Plan stops at any
pemberhentian sewaktu-waktu anggota diberitahukan time a member notified to the concerned Board members
kepada anggota Direksi yang bersangkutan secara lisan atau verbally or in writing by the shareholders.
tertulis oleh Pemegang Saham.
The Independence Of The Board Of Directors
Independensi Direksi
Within the members of the Board of Directors and between
Antar para anggota Direksi dan antara anggota Direksi the members of the Board of Directors and the Board of
dengan anggota Dewan Komisaris tidak memiliki hubungan Commissioners, it should not have family relationships to
keluarga sampai dengan derajat ketiga, baik menurut garis the third degree, both vertical and horizantal, including
lurus maupun garis ke samping, termasuk hubungan yang relationships caused by marriage.
timbul karena perkawinan.

195
Hubungan Keluarga dengan Hubungan Keuangan dengan
Nama Family relationship with Family relationship with
Name Komisaris Direksi Pemegang Saham Komisaris Direksi Pemegang Saham
Commissioner Director Shareholders Commissioner Director Shareholders

Gilarsi Wahju Setijono x x x x x x


Poernomo x x x x x x
Agus F Handoyo x x x x x x
Indyruwani Asikin Natanegara x x x x x x
GNP Sugiarta Yasa x x x x x x
Febriyanto x x x x x x

Keterangan / Information:
• (v) Ada hubungan / Relationship
• (x) Tidak ada hubungan / No Relationship

Keberagaman komposisi dewan komisaris dan direksi The diversity of the composition of the board of commission-
ers and directors

Perusahaan tidak memiliki kebijakan mengenai keberagaman The Company does not have a policy on diversity because it
karena mengikuti peraturan yang ditetapkan oleh Kementrian follows the regulations set by the Ministry of State-Owned En-
Badan Usaha Milik Negara selaku pemegang saham penuh per- terprises full company as shareholder. The composition of the
seroan. Komposisi dewan komisaris dan direksi perusahaan board of commissioners and directors of state-owned compa-
BUMN diatur dalam Peraturan Menteri Negara BUMN PER/01/ nies regulated in the Minister of State Enterprises PER / 01 /
MBU/2011 tentang PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG MBU / 2011 on THE IMPLEMENTATION OF CORPORATE GOVER-
BAIK (GOOD CORPORATE GOVERNANCE) PADA BADAN USAHA MI- NANCE (GOOD CORPORATE GOVERNANCE) IN STATE OWNED EN-
LIK NEGARA. TERPRISES.

Pedoman Kerja Direksi Board Manual

Untuk kejelasan sistem dan struktur hubungan antar organ For the clarity between the system and the structure of the
perseroan, kewenangan, tugas dan hubungan kerja masing- company organ, authority, duties and working relationship
masing organ perseroan agar sejalan dengan Prinsip Tata of each organs of the company in line with the Coorporate’s
Kelola Perseroan yang baik maka Perseroan telah menyusun Principles of Good Governance, the Corporate has established
pedoman berupa Panduan Bagi Komisaris dan Direksi (Board guidelines for Commissioners and Board of Directors (Board
Manual). Pedoman ini disusun oleh Direksi dan Komisaris pada Manual). The guidelines were developed by the Board of
bulan Juni tahun 2011 yang berisikan: Directors and Commissioners in June of 2011 which contains:
1. Komposisi dan Pembagian Tugas Direksi 1. Composition and Distribution of Duties of Directors
2. Tugas dan Wewenang Direksi 2. Duties and authorities of the Board of Directors
3. Hak dan Kewajiban Direksi 3. Rights and Responsibilities of Directors
4. Uraian Tugas Direksi 4. Directors’ Job Description
5. Pelimpahan Tugas dan Kewenangan 5. Delegation of Duties and Authority
6. Penetapan Kebijakan Direksi 6. Determination of Board of Directors’ Policy
7. Rapat Direksi 7. Board of Directors
8. Program Orientasi dan Pengembangan 8. Orientation and Development Program
9. Informasi Kepemilikan Saham Direksi dan Keluarga 9. The Information of Directors and Family Shareholding
10. Etika Jabatan 10. Ethics Position
11. Perencanaan, Pelaporan dan Evaluasi 11. Planning, Reporting and Evaluation
12. Hubungan Kerja Komisaris dan Direksi 12. Employment Relations between Commissioners and
Directors
Ruang Lingkup Pekerjaan dan Tanggung Jawab Masing-
masing Anggota Direksi The Board of Directors’ Duties

Direksi bertugas menjalankan segala tindakan yang berkaitan Directors in charge of running all the action relating to
dengan pengurusan Perseroan untuk kepentingan Perseroan the management of the Company for the benefit of the
dan sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan serta Company and in accordance with the intent and objectives

196
mewakili Perseroan baik di dalam maupun di luar pengadilan of the Company and represent the Company both within and
tentang segala hal dan segala kejadian dengan pembatasan outside court on all things and all events the limitation as
pembatasan sebagaimana diatur dalam peraturan perundang- limitation set out in legislation, Articles of Association and /
undangan, Anggaran Dasar dan/atau Keputusan RUPS. or the resolution of the GMS.

Dalam melaksanakan tugasnya, Direksi wajib mencurahkan In performing its duties, the Board of Directors shall
tenaga, pikiran, perhatian, dan pengabdiannya secara penuh devote energy, thought, attention, and full devotion to
pada tugas, kewajiban dan pencapaian tujuan Perseroan, duty, obligations and the achievement of objectives of
mematuhi Anggaran Dasar Perseroan dan peraturan the Company, comply with the Articles of Association of
perundang-undangan serta wajib melaksanakan prinsip- the Company and legislation and mandatory implement
prinsip professionalisme, efisiensi, transparansi, kemandirian, the principles of professionalism, efficiency, transparency,
akuntabilitas, pertanggung jawaban serta kewajaran. Di independence, accountability, accountability and fairness.
samping itu setiap anggota Direksi wajib dengan itikad baik dan in addition to that each member of the Board of Directors
penuh tanggung jawab menjalankan tugas untuk kepentingan shall in good faith full responsibility and duty for the benefit
dan usaha Perseroan dengan mengindahkan undang-undang of the Company and the heed to the laws in force.
yang berlaku.
In carrying out the duties and functions of the Board of
Dalam menjalankan tugas dan fungsi Direksi tersebut, Directors, determined the division of tasks as follows:
ditetapkan pembagian tugas sebagai berikut :
1. President Director
1. Direktur Utama Director duties are as follows:
Tugas Direktur Utama adalah sebagai berikut : a. For and on behalf of the Board of Directors to run and
a. Untuk dan atas nama Direksi menjalankan dan bertanggung be responsible for any provisions AGM.
jawab atas segala Ketentuan RUPS. b. Acting on behalf of the Board of Directors as
b. Bertindak atas nama Direksi sebagai wakil perusahaan baik representatives of companies both inside and outside
di dalam dan di luar pengadilan dan melakukan segala the court and do all acts or good deeds relating to
tindakan atau perbuatan baik yang berkaitan dengan the management and ownership as well as binding
kepengurusan maupun kepemilikan serta mengikat kerja cooperation with other parties.
sama dengan pihak lain. c. Coordinate and control the execution of duties of
c. Mengkoordinasi dan mengendalikan pelaksanaan tugas Directors, Head of Internal Control Unit, Company
Direksi, Kepala Satuan Pengawas Intern, Sekertaris Secretary, Head of Research and Development, and
Perusahan, kepala pusat penelitian dan pengembangan, Head of Business Area Post as well as propose and
dan kepala wilayah usaha pos serta mengusulkan dan lead a board meeting.
memimpin rapat direksi. d. Accept liability Head of Internal Audit
d. Menerima pertanggung jawaban tugas Kepala Satuan assignments.
Pengawasan Intern. e. Make contact with outsiders, especially on matters
e. Mengadakan hubungan dengan pihak luar terutama relating to the company’s development policy and
mengenai hal-hal yang menyangkut kebijaksanaan other policies of a general nature.
pengembangan perusahaan dan kebijaksanaan lainnya
yang bersifat umum. 2. Director of Operations in charge of creating and
2. Direktur Operasi bertugas membina dan mengendalikan controlling the activities of communication services,
kegiatan pelayanan jasa komunikasi, logistik serta jasa logistics and financial services and philately or agency,
keuangan atau keagenan dan filateli, baik untuk hubungan whether for a relationship at home and abroad.
di dalam maupun di luar negeri. 3. The Director of Planning, Engineering and Facility which
3. Direktur Perencanaan, Teknik dan Sarana yang mempunyai has the task of preparing strategic plans, business plans,
tugas menyusun rencana strategis, rencana bisnis, dan and short-term plans that are relevant as the stages of
rencana jangka pendek yang relevan sebagai tahapan achievement of corporate goals and business process
pencapaian tujuan perusahaan dan melakukan aktivitas engineering activities and manage infrastructure and
rekayasa proses bisnis serta mengelola prasarana dan property.
properti. 4. The Director of Finance is in charge of developing and
4. Direktur Keuangan yang bertugas membina dan mengelola managing corporate finance and equity investment
keuangan perusahaan dan penyertaan modal perusahaan companies as well as set the policy cost of production.
serta menetapkan kebijakan harga pokok produksi. 5. The Human Resources Director is tasked to develop,
5. Direktur Sumber Daya Manusia yang bertugas untuk manage, and maintain the welfare of human resources
membina, mengelola, dan memelihara kesejahteraan and develop the organization and management system.
sumber daya manusia serta mengembangkan organisasi
dan sistem manajemen.

197
Kewenangan Direksi Authority of the Board of Directors

1. Menetapkan kebijakan kepengurusan Perseroan. 1. Establish policies for managing corporate.


2. Mengatur penyerahan kekuasaan Direksi kepada seorang 2. Arrange a devolution of authority of the Board of
atau beberapa anggota Direksi untuk mengambil Directors to a person or members of the Board of
keputusan atas nama Direksi atau mewakili Perseroan di Directors to take decisions on behalf of the Board of
dalam dan di luar pengadilan. Directors or represent the Corporate inside and outside
3. Mengatur penyerahan kekuasaan Direksi kepada seorang the court.
atau beberapa orang pekerja Perseroan baik sendiri- 3. Organize the devolution of authority to one or more
sendiri maupun bersama-sama atau kepada orang lain, employees of the corporate either individually or jointly
untuk mewakili Perseroan di dalam dan di luar pengadilan. to represent the corporate inside and outside the court.
4. Mengatur ketentuan-ketentuan tentang kepegawaian
Perseroan termasuk penetapan gaji, pensiun atau 4. Set the terms of employment of the Corporate including
jaminan hari tua dan penghasilan lain bagi pekerja remuneration, pension or retirement benefits and other
Perseroan berdasarkan peraturan perundang-undangan income for the workers of the Corporate based on the
yang berlaku, dengan ketentuan penetapan gaji, pensiun legislation in force, the provisions of the determination
atau jaminan hari tua dan penghasilan lain bagi pekerja of salary, pension or retirement benefits and other
yang melampui kewajiban yang ditetapkan peraturan income for workers who exceed the obligations set by
perundang-undangan, harus mendapat persetujuan the legislation, must receive prior approval from the
terlebih dahulu dari RUPS. Shareholder General Meeting.
5. Mengangkat dan memberhentikan pekerja Perseroan 5. Appoint and dismiss employees of the Corporate based
berdasarkan peraturan kepegawaian Perseroan dan on law and regulations in force.
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
6. Mengangkat dan memberhentikan Sekretaris Perseroan. 6. Appoint and dismiss the corporate secretary.
7. Melakukan segala tindakan dan perbuatan 7. Do all acts and other actions regarding the management
lainnya mengenai pengurusan maupun pemilikan and ownership of the Corporate’s assets, bind the
kekayaan Perseroan, mengikat Perseroan dengan pihak corportae with other parties and / or other parties to
lain dan/atau pihak lain dengan Perseroan serta mewakili the corportae and represent the Company inside and
Perseroan di dalam dan di luar pengadilan tentang segala outside the court on all things and all events, with
hal dan segala kejadian, dengan pembatasan-pembatasan restrictions as stipulated in the laws and regulations,
sebagaimana diatur dalam peraturan perundang- the Articles of Association and/or the decision of the
undangan, Anggaran Dasar dan/atau Keputusan RUPS. Shareholder General Meeting.

Kewajiban Direksi Obligations of the Board of Directors

1. Mengusahakan dan menjamin terlaksananya usaha dan 1. Seek and guarantee the implementation of the
kegiatan Perseroan sesuai dengan maksud dan tujuan Corporate’s business and activities in accordance with
serta Kegiatan Usahanya. the purpose, objectives and business activities.
2. Menyiapkan pada waktunya rencana jangka Panjang 2. Prepare Long-term plans of the Corporate, Work plan
Perseroan, rencana Kerja dan Anggaran perusahaan and budget, and amendments and deliver it to the
dan perubahannya serta menyampaikan Kepada Dewan Board of Commissioners and Shareholders to get
Komisaris dan Pemegang Saham untuk mendapatkan approval of Shareholder General Meeting.
pengesahan RUPS. 3. Provide an explanation to the Shareholder General
3. Memberikan penjelasan kepada RUPS mengenai Rencana Meeting regarding the Corporate’s long-term plan, work
Jangka panjang Perseroan dan rencana Kerja dan Anggaran plan, and the Articles of Association.
Dasar Perseroan. 4. Make Shareholder Register, Special Register, treatise of
4. Membuat Daftar Pemegang Saham, Daftar Khusus, Risalah Shareholder General Meeting, and treatise of the Board
RUPS, dan Risalah Rapat Direksi. of Directors meeting.
5. Membuat Laporan Tahunan sebagai wujud 5. Make the Annual Report of the Corporate as a form
pertanggungjawaban pengurus Perseroan, serta dokumen of accountability of the board, as well as financial
keuangan Perseroan sebagaimana dimaksud dalam documents referred to the laws on Corporate
undang-undang tentang Dokumen Peseroan. Documents.
6. Menyusun Laporan Keuangan berdasarkan Standar 6. Compile financial reports based on Financial
Akuntansi Keuangan dan menyerahkan kepada Akuntan Accounting Standards and submit to Public Accountant
Publik untuk diaudit. to be audited.
7. Menyampaikan Laporan Tahunan termasuk Laporan 7. Deliver the Annual Report including Financial
Keuangan Kepada RUPS untuk disetujui dan disahkan, Statements to the Shareholder General Meeting to

198
serta laporan mengenai hak-hak Perseroan yang tidak get approval, as well as a report on the rights of the
tercatat dalam pembukuan antara lain sebagai akibat Corporate which are not recorded in the books, as a
penghapus bukuan piutang. result of writing off credit.
8. Memberikan penjelasan kepada RUPS mengenai Laporan 8. Provide an explanation to the Shareholder General
Tahunan. Meeting regarding the Annual Report.
9. Menyampaikan Neraca dan Laporan Laba Rugi yang telah 9. Deliver the balance Sheet and Income Statement that
disahkan oleh RUPS kepada Menteri yang membidangi has been approved by the Shareholders General Meeting
Hukum dan Hak Asasi Manusia sesuai dengan ketentuan to the Minister who is in charge of law and human rights
peraturan perundang-undangan. in accordance with the provisions of the legislation.
10. Menyampaikan laporan perubahan susunan Pemegang 10. Submit reports of the changes in composition of
Saham, Direksi dan Dewan Komisaris kepada Menteri yang Shareholders, the Board of Directors and Board of
membidangi Hukum dan Hak Asasi Manusia. Commissioners to the Minister who is in charge of Law and
11. Memelihara Daftar Pemegang Saham, Daftar Khusus, Human Rights.
Risalah RUPS, Risalah Rapat Dewan Komisaris dan Risalah 11. Maintain the register of Shareholders, the Special Register,
Rapat Direksi, Laporan tahunan dan Dokumen Keuangan treatise of Shareholder General Meeting, treatise of the
Perseroan. Board of Commissioners and Board of Directors Meeting,
12. Menyimpan di tempat kedudukan perseroan: Daftar Annual Reports and Financial Statement of the corporate.
Pemegang Saham, Daftar Khusus, Risalah RUPS, Risalah 12. Store the register of Shareholders, the Special Register,
Rapat Dewan Komisaris dan Risalah Rapat Direksi, treatise of Shareholder General Meeting, treatise of
Laporan Tahunan dan dokumen Keuangan perseroan serta the Board of Commissioners and Board of Directors
dokumen perseroan lainnya. Meeting, Annual Reports and Financial Statement of the
13. Menyusun sistem akuntansi sesuai dengan standar corporate and other corporate’s documents.
akuntasi keuangan dan berdasarkan prinsip pengendalian 13. Construct an accounting system based on the financial
intern, terutama fungsi pengurusan, pencatatan, accounting standards and internal control principles,
penyimpanan dan pengawasan. especially the function of the management, recording,
14. Memberikan laporan berkala menurut cara dan waktu storing and monitoring.
sesuai dengan ketentuan yang berlaku serta laporan 14. Provide periodic reports in the manner and time in
lainnya setiap kali diminta oleh Dewan Komisaris dan/ accordance with the regulations and other reports
atau Pemegang Saham. whenever requested by the Board of Commissioners
15. Menyiapkan susunan organisasi perseroan lengkap and / or the Shareholders.
dengan perincian dan tugasnya. 15. Set up a company’s organizational structure completed
16. Memberikan penjelasan tentang segala hal yang with the details and job descriptions.
dinyatakan atau yang diminta anggota Dewan Komisaris 16. Provide an overview of everything that is stated or
dan para Pemegang Saham. requested by the Board of Commissioners and the
17. Menyusun dan menetapkan blue print organisasi Shareholders.
Perseroan. 17. Prepare and establish the Corporate’s organizational
18. Menjalankan kewajiban-kewajiban lainnya sesuai dengan blueprint.
ketentuan yang diatur dalam Anggaran Dasar ini dan yang 18. Conduct other obligations in accordance with the
ditetapkan oleh RUPS berdasarkan peraturan Perundang- provisions stipulated in Articles of Association and
undangan. approved by the Shareholder General Meeting based
on legislation.

Rapat Direksi Board of Directors Meeting

Agenda rutin yang dibahas dalam Rapat Direksi meliputi Routine agenda discussed in the Meeting of the Board of
evaluasi (review) kinerja bulanan dan triwulanan Perseroan, Directors includes the evaluation (review) of monthly performance
monitoring dan evaluasi tindak lanjut permasalahan, dan and the quarterly report, monitoring and evaluation of follow-
membahas hal-hal khusus yang memerlukan persetujuan up problems, and discussion on specific issues that require the
Direksi serta permasalahan aktual yang perlu mendapat approval of the Board of Directors as well as the actual problems
klarifikasi dari manajemen. that need to get clarification from management.

Dalam pembahasan materi tertentu, dihadirkan pula Senior In the discussion of a particular material, also presented
Vice President, Vice President dan pejabat yang terkait dengan Senior Vice President, Vice President and officials associated
materi pembahasan. with the discussion materials.

199
Presentase Kehadiran Direksi pada Rapat Direksi Tahun 2015
Percentage of Attendance of Directors at Board of Directors Meeting in 2015

Tidak
Jabatan Hadir Presen-
No Hadir
Position Attend tase
No Attend
1 Direktur Utama / President Director 41 0 100%
2 Direktur Surat dan Paket / Director Mail and Packages 37 4 90%
3 Direktur Ritel dan Properti / Director of Retail and Property 36 5 88%
4 Direktur Teknologi dan Jasa Keuangan / Director of Technology and Financial Services 26 15 63%
5 Direktur Keuangan / Director Of Finance 32 9 78%
6 Direktur Sumber Daya Manusia dan Umum / Director of Human Resources and General Affairs 38 3 93%

Decision of theBoard of Directors


Keputusan Direksi

Pada dasarnya segala keputusan Direksi diambil dalam Rapat Basically, all the decisions taken in the Board of Directors
Direksi yang kemudian dibuatkan Risalah Rapat Direksi. Namun Meeting will be noted in meeting treatise. However, decisions
demikian Keputusan dapat pula diambil diluar rapat Direksi can also be taken outside the meeting as long as all of the
sepanjang seluruh anggota Direksi setuju tentang cara dan Board of Directors agreed on the manner and the matter
materi yang diputuskan. that are decided.

Adapun keputusan yang diambil di luar rapat Direksi dan As for the decisions taken outside meetings of the Board
disetujui oleh seluruh anggota Direksi yang bersifat strategis of Directors and approved by all members of the Board of
diantaranya adalah sebagai berikut: Directors of the strategic nature of which is as follows:

Penilaian Kinerja Direksi Performance Evaluation of the Board of Directors

Penilaian kinerja Direksi secara keseluruhan dan masing- Overall performance of the Board of Directors and
masing anggota Direksi dilakukan oleh Pemegang Saham each member of the Board of Directors are assessed by
melalui mekanisme RUPS. Sesuai dengan Peraturan Menteri Shareholders through the mechanism of Shareholder General
Negara BUMN No : PER-01/MBU/2011 tgl 1 Agustus 2011 (yang Meeting. In accordance with the Regulation of the Minister of
merupakan penyempurnaan dari Keputusan Menteri BUMN State Owned Enterprises No.: PER-01/MBU/2011 date August 1,
No : KEP-117/M-MBU/2002 tgl 31 Juli 2002) hal Penerapan Tata 2011 (which is a refinement of the Ministerial Decree No.:KEP-
Kelola Perusahaan yang Baik pada Badan Usaha Milik Negara, 117/M-MBU/2002 dated July 31, 2002) on the Implementation of
RUPS wajib menetapkan Indikator Pencapaian Kinerja (Key Good Corporate Governance on State-Owned Enterprises, The
Performance Indicator). Shareholder General Meeting must establish Key Performance
Indicators (Key Performance Indicator).
RUPS tentang Pengesahan Rencana Kerja dan Anggaran
Perusahaan (RKAP) Tahun 2015 tanggal 22 Januari 2015 The Shareholder General Meeting on the ratification of the
menetapkan aturan mengenai sistem penilaian bagi Direksi Work Plan and Budget 2013 dated May 21, 2014 set the rules
baik kolegial maupun Individual yang tertuang dalam Kontrak of the assessment system for Directors both collegially and
Manajemen sebagai tolok ukur dalam mengevaluasi tingkat individually and set out in the Management Contract as a
keberhasilan. benchmark in evaluating the success rate.

Pelaksanaan asessment atas kinerja Dewan Komisaris dan Implementation of the assessment of the performance of
Direksi dilakukan melalui KPI Direksi dan Kontrak Manajemen, the board of commissioners and directors made through KPI
kriteria yang digunakan antara lain : directors and management contracts, the criteria used are:
• keuangan dan pasar • financial and market
• efektivitas fokus pelanggan • the effectiveness of customer focus
• efektivitas produk dan proses • effectiveness of products and processes
• fokus tenaga kerja • focus manpower
• kepemimpinan, tata kelola, dan tanggung jawab • leadership, governance, and social responsibility
kemasyarakatan

200
Pencapaian KPI termuat dalam Laporan Review Atas Laporan Achievement of KPI contained in the Review Report
Key Performance Indicator (KPI) Tahun 2015 oleh Divisi Change Statements Key Performance Indicator (KPI) in 2015 by the
Management Office. Division of Change Management Office.

Prosedur Penetapan Remunerasi Direksi Remuneration Procedure

Penentuan Penghasilan Direksi berpedoman pada Peraturan Income determination of the Board of Directors based on
Menteri Negara BUMN Nomor: Per- 07/MBU/2010 Tentang the Regulation of the Minister of State Owned Enterprises No.:
Pedoman Penetapan Penghasilan Direksi, Dewan Komisaris, Dan Per-07/MBU/2010 On Guidelines of Income Determination for
Dewan Pengawas BUMN. Gaji Direksi ditetapkan berdasarkan Directors, the Board of Commissioners, and the Board of Trustees
rumus sebagai berikut: of SOEs. Directors’ salaries are set based on the following formula:

Perseroan dapat memberikan Tantiem kepada anggota Direksi The corporate can provide a performance bonus to
dan Dewan Komisaris, dalam hal Perseroan mengalami the members of the Board of Directors and Board of
peningkatan kinerja. Commissioners, if the corporate experienced performance
improvement.
Penghasilan Direksi tahun 2015 termasuk Tantiem atas
Kinerja Perseroan tahun buku 2014 dan besarnya Faktor Directors’ revenue in 2015 including the Performance
Penyesuaian Industri (FPI) ditetapkan oleh Pemegang Saham Bonus in 2014 and the amount of Industries Adjustment
secara tersendiri di luar RUPS berdasarkan hasil pembahasan Factor is determined by the Shareholders outside
Tim Ad Hoc Kementerian BUMN tentang Remunerasi Direksi the Shareholder General Meeting. It is based on the
dan Dewan Komisaris/Dewan Pengawas melalui Keputusan discussion result of Ad Hoc team of Ministry of SOEs on
Pemegang Saham di luar RUPS tentang Penghasilan Direksi, Remuneration of Directors and Board of Commissioners
Dewan Komisaris PT Pos Indonesia (Persero) yang kemudian / Board of Trustees and then confirmed by the Decree of
ditegaskan melalui Surat Keputusan Direksi tentang Penggajian, the Board on Payroll, Benefits and Other Facilities for the
Tunjangan dan Fasilitas Lainnya Bagi Direksi PT Pos Indonesia Board of Directors of PT Pos Indonesia (Persero) .
(Persero) menetapkan Remunerasi Direksi.

Program Pengembangan Direksi Board Development Program

Untuk meningkatkan kompetensi berkaitan dengan tugas dan To improve the competence related to the duties and
tanggung jawabnya, Perseroan memfasilitasi pengembangan responsibilities, the Board of Directors of the Company to
Direksi. Dalam kurun waktu tahun 2015, Direksi telah mengikuti facilitate the development. In the period of 2014, the Board
berbabagi In House Training, pelatihan, seminar, workshop dan of Directors has followed berbabagi In House Training,
konferensi. training, seminars, workshops and conferences.

201
TOPIK DAN FOKUS ISU TAHUN 2015
TOPIC AND FOCUS ISSUES 2015

Tantangan Perseroan ke depan adalah bagaimana Company Challenges ahead is how to realize a solid
mewujudkan fundamental yang kokoh di tengah arus turbulensi fundamentals in the midst of the current turbulent change
perubahan bisnis, regulasi, kompetensi dan teknologi. of business, regulatory, and technological competence. The
Fokus manajemen Perseroan di tahun 2015 adalah “Revitalisasi focus of the company’s management in 2015 is “Business
Bisnis Untuk Penciptaan Nilai” untuk menuju capaian di tahun Revitalization for creating value” for there is nothing in the
2018, yang dijabarkan sebagai berikut : year 2018, which is outlined as follows:
• memperkuat pengendalian perusahaan melalui tata kelola • strengthen the control of the company through good
yang baik (GCG) dan mengimplementasikan manajemen risiko. corporate governance (GCG) and implement risk
• melengkapi resource-based management dengan management.
competency-based management sebagai landasan revitalisasi • complements the resource-based management to
bisnisnya. competency-based management as the cornerstone of
• revitalisasi blueprint bisnisnya agar mampu menjadikan its business revitalization.
rencana-rencana perusahaan sebagai sebuah “living •  the revitalization of the business blueprint to be able
document” to make plans for the company as a “living document”
• memastikan perusahaan memperoleh customer trust, di • ensure companies gain customer trust, in addition to
samping integritas dan kepercayaan dari pemegang sahamnya. the integrity and trust of its shareholders.

Internal Control
Pengendalian Internal

Dengan mempedomani Peraturan Menteri Negara Badan Based on the regulation of Minister of SOEs Number: Per - 01 /
Usaha Milik Negara Nomor : Per - 01 /Mbu/2011 Tentang Mbu/2011 on Implementation of Good Corporate Governance
Penerapan Tata Kelola Perusahaan Yang Baik (Good (GCG) On State-Owned Enterprises, the corporate’s internal
Corporate Governance) Pada Badan Usaha Milik Negara, control system include as follow:
sistem pengendalian intern perseroan mencakup hal-hal
sebagai berikut: 1. Internal control in the Corporate is executed with discipline
1. Lingkungan pengendalian intern dalam Perseroan yang and structured, which consists of:
dilaksanakan dengan disiplin dan terstruktur, yang a. Integrity, ethical values and competence of
terdiri dari: employees;
a. Integritas, nilai etika dan kompetensi karyawan; b. Philosophy and management style;
b. Filosofi dan gaya manajemen; c. How the Management carry out the responsibilities
c. Cara yang ditempuh manajemen dalam and authorities;
melaksanakan kewenangan dan tanggung d. Organization and development of human
jawabnya; Resources;

202
d. Pengorganisasian dan pengembangan sumber e. Attention and direction made by the Board of
daya manusia; dan Directors.
e. Perhatian dan arahan yang dilakukan oleh Direksi.
2. Pengkajian terhadap pengelolaan risiko usaha (risk 2. Assessment of business risk Management is a process
assessment), yaitu suatu proses untuk mengidentifikasi, for identifying, analyzing, assessing relevant risk
menganalisis, menilai pengelolaan risiko yang relevan. management.
3. Aktivitas pengendalian, yaitu tindakan- tindakan yang 3. Control Activities are the actions carried out in a process
dilakukan dalam suatu proses pengendalian terhadap of controlling the activities of the Corporate at any level
kegiatan Perseroan pada setiap tingkat dan unit and units of the SOEs organizational structure, such as
dalam struktur organisasi BUMN, antara lain mengenai the authority, authorization, verification, reconciliation,
kewenangan, otorisasi, verifikasi, rekonsiliasi, penilaian assessment of job performance, job descriptions, and
atas prestasi kerja, pembagian tugas, dan keamanan security of the assets of the Company.
terhadap aset Perseroan.
4. Sistem informasi dan komunikasi, yaitu suatu proses 4. Information and communication System is a process
penyajian laporan mengenai kegiatan operasional, of preparing a report on the operational and Financial
finansial, serta ketaatan dan kepatuhan terhadap activities, and adherence and compliance with the
ketentuan peraturan perundang-undangan oleh BUMN. provisions of laws and regulations of SOEs.
5. Monitoring, yaitu proses penilaian terhadap kualitas 5. Monitoring, ie the process of assessment of the quality
sistem pengendalian intern, termasuk fungsi internal of internal control systems, including internal audit
audit pada setiap tingkat dan unit dalam struktur function at every level and unit in the organizational
organisasi BUMN, sehingga dapat dilaksanakan secara structure of SOEs, so that it can be implemented
optimal. optimally.

Sebagai penjabaran dari proses pengendalian internal ini, As the elaboration of the internal control process, the
Perseroan telah melakukan beberapa hal sebagai berikut: Company has taken several initiatives as follows:
a. Penataan Struktur Organisasi a. Structuring Organizational Structure
Struktur Organisasi Perseroan yang sebelumnya Organizational Structure The Company previously
berpedoman pada Surat Keputusan Direksi tentang guided by the Decree of the Board of Directors on the
Perubahan/Penyesuaian Struktur Organisasi PT Pos amendment / Organizational Structure Adjustment of PT
Indonesia (Persero) . Pos Indonesia (Persero).
b. Evaluasi Efektivitas b. evaluation of Effectiveness
Pengawasan efektifitas pengendalian internal oleh Monitoring the effectiveness of internal control by the
Satuan Pengawasan Internal (SPI). Internal Audit Unit (IAU).

203
SEKRETARIS PERUSAHAAN
CORPORATE SECRETARY

Untuk memenuhi kewajiban Direksi dalam menyelenggarakan To meet the obligations of the Board of Directors in performing
fungsi Sekretaris Perusahaan sesuai yang diamanatkan di the function of the Corporate Secretary as instructed in the
dalam Peraturan Menteri BUMN Nomor 1/MBU/2011, Direksi SOE Minister Regulation No. 1 / MBU / 2011, the Board of
mengangkat seorang Sekretaris Perusahaan melalui Surat Directors appointed a Corporate Secretary Directors’ Decree on
Keputusan Direksi tentang Mutasi dan Promosi Karyawan Promotion of Employees on Transfer and Environment PT Pos
di Lingkungan PT Pos Indonesia (Persero) . Sekretaris Indonesia (Persero). The Corporate Secretary is held by Amrizal.
Perusahaan dijabat oleh Amrizal.

Pedoman Kerja Sekretaris Perusahaan Work Guidelines Corporate Secretary

Dalam menjalankan tugasnya sehari-hari, Sekretaris In carrying out their daily duties, based on the Corporate
Perusahaan berpedoman pada Uraian Jabatan yang Secretary Position Description listed in the decree of Directors of
tercantum pada SK Direksi tentang Penataan Struktur Arrangement Organizational Structure and Position Description
Organisasi Dan Uraian Jabatan (Job Description) di (Job Description) in the Environment PT Pos Indonesia (Persero).
Lingkungan PT Pos Indonesia (Persero) .
The Secretary of the Company
Fungsi Sekretaris Perusahaan
The function and role of Corporate Secretary is the Liaison
Fungsi dan peran Sekretaris Perusahaan adalah Pejabat Officer (Liaison Officer) of the company by the government, state
Penghubung (Liaison Officer) perusahaan dengan enterprises, the Agency for private and industrial associations
pemerintah, BUMN, Badan swasta dan asosiasi industri yang that assist the President Director in the implementation
membantu Direktur Utama dalam penerapan prinsip-prinsip of the principles of good corporate governance, especially
GCG khususnya transparansi, dan memberikan informasi transparency, and provide the information needed by the Board
yang dibutuhkan oleh Direksi dan Dewan Komisaris/ of Directors and Board of Commissioners / Board of Trustees as
Dewan Pengawas serta menatausahakan serta menyimpan well as the administer and store company documents, including
dokumen perusahaan, termasuk tetapi tidak terbatas pada but not limited to the Shareholders Register, Special Register
Daftar Pemegang Saham, Daftar Khusus dan risalah Rapat and the minutes of the Board of Directors Meeting, Board
Direksi, Rapat Dewan Komisaris dan RUPS. Meeting and AGM.

Tugas dan Tanggung Jawab Duties and responsibilities

Dalam mewujudkan fungsi tersebut di atas, Sekretaris Perusahaan In realizing the above functions, the Corporate Secretary has
mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai berikut: the duty and responsibility as follows:
1. Memonitor persiapan acara rapat Direksi, Komisaris 1. Monitor the preparation of meetings of Directors,
dan rapat koordinasi antar Direktorat serta rapat lain Commissioners and coordination meeting between the
di lingkungan Kantor Pusat serta menyiapkan agenda Directorate and other meetings at the Central Office and
dan notulen rapat. prepare the agenda and minutes of the meeting.
2. Mengawasi pendistribusian surat masuk dan keluar 2. Oversee the distribution of incoming and outgoing mail
dari pihak internal maupun eksternal. Mengawasi from the internal and external parties. Supervise archiving
pengarsipan copy surat masuk dan keluar dari dan a copy of the entry and exit to and from the Board of
ke Direksi, copy surat-surat keputusan Direksi, dan Directors, a copy of the decrees of Directors, and important
dokumen-dokumen penting Perseroan seperti Anggaran documents of the Company such as the Articles of
Dasar/Akte Pendirian Perseroan, dan ketentuan Association / Articles of Incorporation of the Company, and
Perundang-undangan yang terkait dengan Korporasi: the provisions of legislation relating to the Corporation:
UU BUMN, Peraturan Pemerintah, Keputusan Law on State Enterprises, Government Regulations,
Kementerian BUMN, SK Pengangkatan Direksi dan Decisions SOE Ministry, SK Appointment of Directors
Komisaris, Biodata Direksi dan Komisaris dll. and Commissioners, Directors and Commissioners etc.
3. Memeriksa dan menyetujui permintaan surat/dokumen Biography.
dari Bagian lain. 3. Inspect and approve the request letter / document from
4. Menyusun pedoman internal pembuatan kontrak another section.
pengadaan barang/jasa yang terkait dengan aspek 4. Develop internal guidelines for contract manufacturing of
hukum. goods / services related to the legal aspects.

204
5. Memberikan rekomendasi kesesuaian aspek hukum 5. Provide recommendations suitability of the legal aspects
calon rekanan untuk dimasukkan dalam daftar rekanan of prospective partners to be included in the list of partner
Perusahaan. company.
6. Memberikan rekomendasi aspek hukum semua Surat 6. Provide recommendations all the legal aspects of the
Perjanjian/Kontrak, MOU dan surat-surat berharga yang Letter of Agreement / Contract, MOU and securities related
berhubungan dengan pihak yang mengikatkan diri dengan parties are committed to the company.
perusahaan. 7. Resolve the legal aspects of the IPO, the establishment of
7. Menyelesaikan aspek legal IPO, pendirian anak perusahaan subsidiaries as well as cooperation with strategic partners
maupun kerjasama dengan mitra stratejik (ISO, JOA, BOT, (ISO, JOA, BOT, etc.) and build relationships with the
dll) dan membina hubungan dengan investor/mitra investor / strategic partner.
stratejik. 8. Monitor the implementation of GCG.
8. Memonitor pelaksanaan GCG. 9. Preparing quarterly reports on the implementation of
9. Menyiapkan laporan triwulan tentang kepatuhan korporasi corporate compliance legislation.
terhadap penerapan peraturan perundang-undangan. 10. Monitor the provision of information and to provide
10. Memonitor penyediaan informasi dan memberikan information to the relevant parties within their authority.
pelayanan informasi kepada pihak-pihak terkait sesuai 11. Manage the implementation of corporate publications for
kewenangan. internal and external parties.
11. Mengelola penyelenggaraan publikasi korporasi 12. Preparing the materials required to meet the needs of
untuk pihak internal maupun eksternal. the Board of Directors for a meeting with internal parties,
12. Menyiapkan bahan-bahan yang diperlukan untuk external and protocol activities.
memenuhi kebutuhan Direksi dalam rangka pertemuan 13. Monitor the implementation of the Company’s activities
dengan pihak internal, eksternal maupun kegiatan according to protocol.
protokoler. 14. Manage activities of the Liaison Office (LO) Jakarta.
13. Memonitor pelaksanaan kegiatan protokoler Perseroan. 15. Developing guidelines on procedures and methodologies
14. Mengelola kegiatan Liaison Office (LO) Jakarta. in the identification, measurement, management and
15. Menyusun pedoman tentang prosedur dan metodologi monitoring / controlling risks.
dalam identifikasi, pengukuran, pengelolaan dan 16. Coordinate the identification process and risk analysis,
pengawasan/pengendalian risiko. risk assessment and the formulation of risk management
16. Mengkoordinasi proses identifikasi dan analisis risiko, systems.
pengukuran risiko dan perumusan sistem pengelolaan 17. Giving an opinion in terms of risk to the BOD on each
risiko. investment.
17. Memberikan opini dari segi risiko kepada BOD atas setiap 18. Implement monitoring and evaluation of risk management
investasi. for all business processes.
18. Melaksanakan monitoring dan evaluasi pengelolaan risiko 19. Report on the implementation of programs and activities
terhadap semua proses bisnis. Parts Company Secretary
19. Membuat laporan pelaksanaan program dan kegiatan
Bagian Sekretaris Perusahaan

Persyaratan Jabatan Sekretaris Perseroan Position Requirements Company Secretary

1. Persyaratan Formal 1. Formal Requirements


Karyawan yang dapat diangkat sebagai Sekretaris Employees who may be appointed as the Corporate Secretary
Perusahaan adalah karyawan organik dengan golongan is an employee of the organic with minimal class IV / A has
minimal IV/a mempunyai pendidikan Sarjana S1, dan telah Bachelor S1, and has followed the assessment and has had
mengikuti assessment serta telah mempunyai pengalaman experience as head of the head office.
sebagai Kepala Bagian di kantor Pusat.

2. Persyaratan Materiil 2. Material Requirements


• Memiliki kemampuan membangun hubungan • Having the ability to build relationships (relationship
(relationship building) building)
• Memiliki initiatif dan kualitas kerja yang baik • Have the initiative and the good quality work
• Berorientasi Pelayanan pada Pelanggan (customer • Oriented Customer Service at (customer service
service orientation) orientation)
• Mempunyai tingkat fleksibilitas yang baik • Having a good degree of flexibility
• Mampu untuk mencari informasi • Being able to search for information

205
Organizational Structure of the Company Secretary
Struktur Organisasi Sekretaris Perseroan

Secara struktural, Sekretaris Perusahaan bertanggungjawab Structurally, the Company Secretary is responsible to the Board
kepada Direksi, dipimpin oleh seorang Kepala Bagian yang of Directors, headed by a Chief who oversees four people,
membawahi empat orang Kepala Urusan yaitu Kepala Urusan namely the Head of the Secretariat and the Chief of Protocol
Sekretariat dan Protokoler, Kepala Urusan Humas, Kepala Affairs, Head of Public Relations, Head of Risk Management,
Urusan Manajemen Resiko, Legal, Kepatuhan dan Hubungan Legal, Compliance and Investor Relations, and Head of the
Investor, serta Kepala Urusan Rumah Tanggal. Home Affairs Date.
In accordance KD 48 / Managing Director / 0714 dated July 8,
Sesuai KD 48/Dirut/0714 tanggal 08 Juli 2014 tentang 2014 on Organization and Administration of PT Pos Indonesia
Organisasi dan Tata kerja PT Pos Indonesia (Persero), (Persero), the structure of organization with Section Secretary
struktur Organsasi Bagian Sekretaris Perusahaan. of the Company.

Struktur Organisasi Bagian Sekretaris Perusahaan Section Organizational Structure Company Secretary

Formasi jabatan yang tersedia dalam struktur organisasi Formation positions available within the organizational
diatas sebanyak 17 jabatan semuanya sudah terisi sesuai structure above all a total of 17 positions have been filled in
dengan ketentuan. Sesper membawahi 4 Vice President, 12 accordance with the provisions. Sesper Vice President in charge
Manager. of 4, 12 Manager.

Pengembangan Kompetensi Bagian Sekretaris Perusahaan Competency Development Section Corporate Secretary

Sesuai dengan kebutuhan perusahaan personel Bagian In accordance with the needs of company personnel section
Sekretaris Perusahaan diberikan pendidikan dan pelatihan Corporate Secretary provided education and training courses in
berupa kursus jabatan, in house training, seminar dan the form of office, in-house training, seminars and workshops
workshop yang dilakukan secara berkesinambungan untuk on an ongoing basis to improve the competence and ability to
meningkatkan kompetensi dan kemampuan dalam fungsinya function as the personnel of the Corporate Secretary.
sebagai personel Sekretaris Perusahaan.

Laporan Kegiatan Activity Report

Dalam kaitan fungsi dan tugasnya, Sekretaris Perusahaan In regard to its functions and duties, the Corporate Secretary
telah mengadakan beberapa kegiatan terkait dengan has organized several activities related to stakeholderss and
stakeholders dan keterbukaan informasi yang telah disclosure of information that has been carried out in 2015 are:
dilakukan di tahun 2015 adalah: 1. AGM: 2 times
1. RUPS : 2 kali 2. Board of Directors Meeting: 49 times
2. Rapat Direksi : 49 kali 3. Board of Commissioners and Board of Directors 15 times
3. Rapat Komisaris dan Direksi 15 kali 4. Preparation and implementation of the MoU in the
4. Penyiapan dan penyelenggaraan MoU dalam rangka framework of synergy: 16 times
sinergi BUMN : 16 kali 5. Regional Heads of workshops, review KD, IT, HR, BPIS
5. Penyelenggaraan workshop para Kepala Regional,
review KD, IT, SDM, BPIS

Selain kegiatan tersebut, Sekretaris Perseroan juga telah In addition to these activities, the Corporate Secretary has also
memfasilitasi pelaksanaan acara-acara. facilitated the implementation of the events.

Profil Sekretaris Perusahaan


Profile Company Secretary

NAMA AMRIZAL NAME

Kewarganegaraan Warga Negara Indonesia Nationality


Tempat/Tanggal Lahir Gadut / 29 Agustus 1962 Place/Born
Pendidikan Pasca Sarjana UGM Education
Tanggal Mulai Menjabat 24 Oktober 2014 Date Of Taking Office

206
Access to Information and Data Company
Akses Informasi dan Data Perusahaan

Penyebarluasan informasi secara transparan baik kepada Dissemination of information in a transparent manner
stakeholders dan shareholder maupun kepada masyarakat to both stakeholders and shareholders as well as to the
umum dipandang sangat perlu. Hal ini sebagai upaya general public considered very necessary. This is an effort
Perseroan untuk memenuhi salah satu prinsip dalam GCG of the Company to comply with one principle in which the
yaitu asas transparansi dan untuk mendukung diberlakukannya principles of transparency and good corporate governance
Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan to support the enactment of Law No. 14 of 2008 on Public
Informasi Publik. Media yang selama ini digunakan Perseroan Information. Media Company which has been used for the
untuk penyebarluasan informasi adalah melalui internet/web dissemination of information is through the Internet / web
dan media massa. Perseroan memiliki beberapa website yang and media. The Company has a number of websites that can
dapat diakses oleh publik melalui alamat sebagai berikut: be accessed by the public via the following address:
1. Website resmi Perseroan : 1. The official website of the Company:
www.posindonesia.co.id www.posindonesia.co.id
2. Subportal Perseroan di website Kementerian BUMN : 2. Subportal website of the Company at the Ministry of
http://www.bumn.go.id/PT. PT Pos Indonesia (Persero) 5/ SOEs: http://www.bumn.go.id/PT. PT Pos Indonesia
(Persero) 5 /
Fungsi website tersebut adalah untuk penyebarluasan The function of the website is to disseminate information in
informasi secara transparan baik kepada stakeholders dan a transparent manner to both stakeholders and shareholders
shareholder maupun kepada masyarakat umum, membangun as well as to the general public, to build the company image
citra Perseroan dan sebagai media promosi. Selain melalui and media promotion. In addition through the website
website/internet, Perseroan juga secara rutin menerbitkan / internet, the Company also regularly publish company
company profile, mencetak brosur, publikasi melalui surat profile, print brochures, publicity through newspapers,
kabar, majalah dan media lainnya dan berpartisipasi dalam magazines and other media, and participated in various
berbagai kegiatan pameran/ekspo. Untuk lingkungan exhibitions / expos. For the internal environment, the
internal, Perseroan menerbitkan Majalah Merpati Pos. Company published the magazine Merpati Pos. The Company
Perseroan telah melakukan restrukturisasi jaringan local has restructured the local network (Local Area Network /
(Local Area Network/ LAN) Kantor Pusat dan saat ini LAN LAN) Headquarters and Headquarters LAN currently using
Kantor Pusat menggunakan teknologi Virtual LAN yang Virtual LAN technology is more reliable to access the web
lebih handal untuk mengakses web intranet, sistem e-mail intranet, e-mail and internet company. The data can be
Perseroan dan internet. Data yang dapat didapatkan melalui obtained through the company’s website include:
website perusahaan antara lain : 1. Information of shareholders
1. Informasi pemegang saham 2. Structure of the group of companies
2. Struktur grup perusahaan 3. Analysis of financial performance
3. Analisis kinerja keuangan 4. Annual Financial Report and Annual Report.
4. Laporan Keuangan Tahunan dan Laporan Tahunan. 5. The Board of Commissioners and Board of Directors
5. Profil Dewan Komisaris dan Direksi

Untuk sistem komunikasi data dan informasi antar Area/ For data communication systems and information between
Unit Pelaksana Teknis dan Kantor Pusat, Perseroan telah Area / Technical Implementation Unit and the Central Office,
menerapan teknologi Wide Area Network (WAN) dengan the Company has applied technology Wide Area Network
menggunakan VSAT (Very Small Apperture Terminal), Fiber (WAN) using VSAT (Very Small Apperture Terminal), Fiber Optic
Optic dan WaveLAN sehingga masing-masing Area/Unit and wavelan so that each Area / Technical Implementation
Pelaksana Teknis dapat melakukan panggilan telepon, Unit can making phone calls, sending data, reports and news
pengiriman data, laporan dan berita melalui teknologi ini. through this technology.

Aktivitas Komunikasi Korporat Activities Corporate Communications

Sejumlah pemberitaan yang berkaitan dengan kegiatan A number of reports relating to the activities and performance
maupun kinerja Perseroan termuat di sejumlah media, baik of the Company is contained in a number of media, the
media lokal maupun media nasional. Sepanjang tahun 2015, media both local and national media. Throughout 2015, most
sebagian besar artikel merupakan pemberitaan dengan of the news article with a positive impression.
kesan positif.

207
SATUAN PENGAWAS INTERN (SPI)
INTERNAL CONTROL UNIT (SPI)

PT Pos Indonesia (Persero) sebagai Badan Usaha Milik Negara PT Pos Indonesia (Persero) as the State Owned Enterprises
(BUMN) harus dapat mempertanggungjawabkan segala dan (SOEs) should be able to account for all his efforts and
hasil usahanya kepada pemegang saham, seluruh pegawai, results to shareholders, all employees, customers and other
pelanggan dan stakeholders lainnya. stakeholders.

Manajemen dituntut mengelola perusahaan dengan baik (Good Management sued manage the company well (Good Coporate
Coporate Governance) dengan menjalankan prinsip transparansi, Governance) by running the principles of transparency,
kemandirian, akuntabilitas, dan kewajaran atas seluruh aktivitas independence, accountability, and fairness for all activities
perusahaan, serta menyajikan laporan keuangan/kegiatan yang of the company, as well as presenting the financial
informatif, handal dan dapat dipercaya. statements / activities informative, reliable and trustworthy.

Akuntabilitas dan responsibilitas manajemen kepada Accountability, responsibility and management to


stakeholders tentu harus dinilai dan dievaluasi, baik dari stakeholders would have to be assessed and evaluated, both
aspek ketaatan pada peraturan, efisiensi dan efektifitas from the aspect of adherence to the rules, efficiency and
kegiatan. effectiveness.

Untuk mencapai tujuan dimaksud, Satuan Pengawasan To reach this objective, the Internal Audit Unit (IAU) PT
Internal (SPI) PT Pos Indonesia (Persero) selaku aparat Pos Indonesia (Persero) as the functional apparatus that
fungsional yang bertanggung jawab kepada Direktur Utama is responsible to the Managing Director prosecuted play
dituntut berperan optimal membantu Top Management optimally help Top Management oversight. SPI should
menjalankan fungsi pengawasan. SPI harus mampu memberikan be able to provide input and recommendations on the
masukan dan rekomendasi terhadap kelemahan dan weaknesses and irregularities in the implementation of
penyimpangan dalam pelaksanaan operasional dan operational and finance, both concerning obedience rules,
keuangan, baik menyangkut ketaatan peraturan, penilaian assessment of the efficiency and effectiveness across
efisiensi dan efektifitas kegiatan dari seluruh lini organisasi organizational lines within the company. The tasks and
di lingkungan perusahaan. Dalam mengemban tugas dan functions, the SPI is certainly required to always improve
fungsi tersebut, SPI tentu dituntut untuk selalu meningkatkan competencies and perform the duties and functions of a
kompetensi dan menjalankan tugas dan fungsi secara professional, act objectively, act independently and upholds
professional, bertindak objektif, bersikap independen dan a code of conduct and norms examination.
menjujung tinggi kode etik dan norma pemeriksaan.
In order SPI run in accordance with the vision, mission and
Agar SPI berjalan sesuai dengan visi, misi dan tujuan objectives of its formation, it would require the Internal
pembentukannya, maka diperlukan Internal Audit Charter, Audit Charter, so as to achieve a common understanding
sehingga dicapai adanya kesamaan pemahaman terhadap of the duties, functions and authority of the SPI, either
tugas, fungsi dan kewenangan SPI, baik oleh Direksi, by the Board of Directors, Commissioners and all levels
Komisaris maupun seluruh jajaran manajemen perusahaan. of management of the company. On the other hand, the
Di sisi lain, eksistensi dan pelaksanaan tugas SPI dapat existence and implementation of SPI task can be accepted
diterima dan didukung oleh seluruh unit kerja di lingkungan and supported by all the working units within the company,
perusahaan, serha menjadi pedoman bagi seluruh Auditor serha guide all SPI Internal Auditor in carrying out its duties
Internal SPI dalam menjalankan tugas dan fungsinya. and functions.

Maksud dan Tujuan Purpose and objectives

a. Visi SPI adalah menjadi penilai professional bagi a. SPI’s vision is to become a professional appraiser for
kepentingan manajemen dalam mencapai tujuan the interests of management in achieving the company’s
perusahaan. goals.
b. Misi SPI adalah membantu manajemen melalui kegiatan b. SPI mission is to help management through corporate
penilaian aktivitas perusahaan yang objektif dan tidak activity assessment activities are objective and impartial,
memihak, memberikan masukan/informasi kepada provide feedback / information to management through
manajemen melalui laporan yang lengkap, akurat dan reporting complete, accurate and timely, and to optimize
tepat waktu, serta mengoptimalkan peran Compliance, the role of Compliance, Catalyst, Consultant, Competence
Catalyst, Consultant, Competence dan Colleague. and Colleague.

208
Profil Kepala Bagian SPI
Head of Internal Audit Profile

NAMA MUHAMMAD YAMIN NAME

Kewarganegaraan Warga Negara Indonesia Nationality


Tempat/Tanggal Lahir Palembang / 5 Januari 1964 Place/Born
Pendidikan Pasca Sarjana UGM Education
Tanggal Mulai Menjabat 24 Oktober 2014 Date Of Taking Office

Work Guidelines SPI


Pedoman Kerja SPI

Dalam menjalankan tugasnya, SPI mempunyai acuan kerja In doing so, SPI has a working reference in the form of the
berupa Internal Audit Charter yang ditandatangani oleh Internal Audit Charter signed by the Board of Directors.
Direksi . Internal Audit Charter memuat visi, misi, wewenang Internal Audit Charter contains the vision, mission, authority
dan Kewajiban SPI. and obligation of SPI.
Di samping Internal Audit Charter, SPI juga terdapat In addition to the Internal Audit Charter, SPI also include
perangkat berupa: devices such as:
1. Pedoman Kerja SPI
Isi dari Pedoman Kerja SPI ini adalah latar belakang 1. Work Guidelines SPI
serta maksud dan tujuan dibentuknya SPI, wewenang The content of the SPI Working Guidelines is the
dan tanggung Jawab SPI, standar independensi, standar background and the purpose and objective of the
kemampuan/keahlian, standar lingkup kerja audit, establishment SPI, authority and responsibility SPI,
standar pelaksanaan dan pelaporan audit, standar independence standards, the standard of ability /
pengelolaan , serta pemberlakuan Pedoman SPI. expertise, standard scope of audit work, audit execution
2. Langkah-langkah Pemeriksaan Kerja Operasional and reporting standards, management standards, as
Secara Umum SPI well as the implementation of SPI Guidelines.
Isi dari Langkah-langkah Pemeriksaan Kerja 2. Measures Work Inspection Operations General SPI
Operasional Secara Umum SPI ini adalah tujuan dan The contents of Steps Work Inspection Operations
manfaat buku pedoman pemeriksaan, arti istilah- General SPI is the purpose and benefits of manual
istilah, struktur organisasi SPI, langkah-langkah kerja inspection, the meaning of terms, the organizational
pemeriksaan operasional secara umum, dan kertas structure of SPI, measures operational inspection work
kerja pemeriksaan. in general, and paper checks.
3. Pedoman Pelaksanaan Kegiatan Pemeriksaaan 3. Guidelines for Inspection Activities
Isi dari Pedoman Pelaksaaan Kegiatan Pemeriksaan ini The contents of the Guidelines for Examination in
adalah maksud penyusunan audit, pengertian dan tujuan implementing activities are intent audit preparation,
internal auditing, perencanaan pemeriksaan, pengujuan the sense and purpose of internal auditing, inspection
pemeriksaan, bukti pemeriksaan, temuan hasil audit, planning, pengujuan examination, examination of
kertas kerja pemeriksa, penyampaian hasil pemeriksaan evidence, audit findings, working papers examiner,
dan tindak lanjut. delivery of results and follow-up examination.
4. Kode Etik (Standar Perilaku) SPI
Hasil kerja SPI sangat bermanfaat bagi pimpinan dan 4. Code of Conduct (Standards of Conduct) SPI
unit kerja untuk meningkatkan kinerja perusahaan SPI’s work is very useful for the management and work
secara keseluruhan. Hasil itu akan dapat dipakai units to improve overall company performance. The
dengan penuh keyakinan apabila pemakai jasa, results will be used with confidence when service users,
mengakul tingkat profesionalisme Standar Perilaku mengakul level of professionalism of the Standards
yang menuntut disiplin diri auditor yang sesuai dengan of Conduct which requires self-discipline auditors in
peraturan perundang-undangan dank ode etik. accordance with the legislation dank ode of ethics.
Kode Etik mengatur prinsip dasar prilaku, yang dalam Code regulate the basic principles of behavior, which in
pelaksanaannya memerlukan pertimbangan yang practice requires careful consideration of each auditor.
seksama dari masing-masing auditor. Pelanggaran Violation of the Code may result in question was given a
terhadap Kode Etik dapat berakibat yang bersangkutan warning, dismissed from duty or the audit firm.
diberi peringatan, diberhentikan dari tugas audit atau
perusahaan.

209
Job and function
Tugas dan Fungsi

a. SPI mempunyai tugas melakukan penilaian dan a. SPI has the task of assessing and independent examination
pemeriksaan yang independen untuk menganalisis, to analyze, evaluate the implementation and operational
mengevaluasi pelaksanaan kebijakan dan pengelolaan management and corporate finance, as well as providing
operasional dan keuangan perusahaan, serta memberikan opinions and input for the improvement of the performance
opini dan masukan guna perbaikan kinerja perusahaan of the company in order to establish good corporate
dalam rangka membangun tata kelola perusahaan yang governance and is in accordance with the applicable
baik dan benar sesuai ketentuan perusahaan yang berlaku. company.
b. Dalam melaksanakan tugas dimaksud, SPI b. In performing the task in question, SPI the following functions:
menyelenggarakan fungsi: 1. Assist Director of the company’s internal oversight policy
1. Membantu Direktur Utama merumuskan kebijakan formulation.
pengawasan internal perusahaan. 2. Planning an audit covering;
2. Perencanaan audit yang meliputi; a. Determination of the audit objectives and scope of
a. Penetapan tujuan audit dan lingkup pekerjaan. work.
b. Memperoleh Informasi pendahuluan (background b. Obtaining preliminary information (background
information) tentang kegiatan atau objek yang akan information) about the activity or object to be
diaudit. audited.
c. Menentukan jumlah dan kompetensi auditor yang c. Determine the number and competence of auditors
diperlukan untuk melaksanakan audit. are required to perform the audit.
d. Prosedur kerja tim dalam kegiatan audit. d. Team working procedures in auditing activities.
3. Pelaksanaan pengawasan/audit internal meliputi: 3. Implementation monitoring / internal audit include:
a. Audit keuangan dan operasi, serta audit operasional a. Financial audit and operations, as well as operational
di seluruh unit kerja perusahaan. audits throughout the company’s work unit.
b. Verifikasi dan pengamanan asset perusahaan. b. Verification and securing corporate assets.
c. Menilai efisiensi dan efektivitas penggunaan sumber c. Assess the efficiency and effectiveness of resource
daya. use.
d. Menilai kesesuaian pelaksanaan kegiatan dengan d. Assessing the suitability of the implementation
kebijakan, rencana, prosedur, hokum dan peraturan of policies, plans, procedures, laws and other
lainnya. regulations.
e. Mengevakuasi kehandalan system pengendalian e. Evacuate the reliability of the system of internal
internal setiap unit kerja termasuk mengevaluasi control each unit includes evaluating the
pelaksanaan GCG dan risk management. implementation of corporate governance and risk
f. Menyusun dan melaporkan hasil audit kepada management.
DIrektur Utama dan atau Pimpinan unit kerja terkait. f. Compile and report the results of the audit to the
4. Pengembangan kualitas system audit meliputi: CEO or the head unit and related work.
a. Pedoman/standar acuan, instrument pengukuran, 4. Development of quality audit system includes:
metode dan teknik audit, procedure kerja tim, dan a. Guidelines / reference standards, measuring
sebagainya. instruments, methods and audit techniques, team
b. Pengembangan dan peningkatan kompetensi work procedure, and so on.
dan keahlian auditor melalui pendidikan formal, b. Development and improvement of competence and
pelatihan, seminar dan sebagainya. expertise of auditors through formal education,
training, seminars and so on.
Wewenang Authority

a. Menetapkan rencana kerja dan anggaran serta sasaran a. Establish a work plan and budget as well as targets and
dan program audit SPI. SPI audit program.
b. Memperoleh akses penuh terhadap sumber daya b. Gaining full access to the information resources that
informasi yang meliputi dokumen, pencatata., personal includes documents, pencatata., Personal and physical
dan fisik harta kekayaan perusahaan termasuk sumber assets of the company including resource-based
daya informasi berbasis Teknologi Informasi di seluruh information across the Information Technology Unit of
Unit Kerja perusahaan yang berkaitan dengan tugas Work related to the company’s internal audit task.
audit internal. c. Conducting surveillance, inspection and evaluation
c. Melakukan pengawasan, pemeriksaan dan evaluasi of the reliability, effectiveness and efficiency of the
terhadap kehandalan, efektivitas dan efisiensi system company’s internal control system in the working unit
pengendalian internal perusahaan di unit kerja including the implementation of special duties of the
termasuk pelaksaan tugas khusus dari Direktur Utama. Managing Director.

210
d. Dalam hal-hal yang khusus SPI dapat melakukan kontrak d. In the special things that SPI can do contract work with
kerja dengan pihak lain untuk membantu melakukan others to help carry out an audit at the same time for the
audit sekaligus untuk tujuan transfer knowledge. purpose of knowledge transfer.
e. Memberi penilaian dan rekomendasi hasil audit dan e. An assessment and audit recommendations and monitors
memonitor tindak lanjutnya untuk memastikan bahwa the follow-up to ensure that these recommendations have
rekomendasi tersebut telah dilakukan penanganan done the proper handling.
yang tepat.
Position Requirements Head of Internal Audit
Persyaratan Jabatan Kepala SPI 1. Formal requirements
1. Persyaratan formal Employees who may be appointed as Head of Internal
Karyawan yang dapat diangkat sebagai Kepala SPI Audit is an organic employee with minimal class IVc,
adalah karyawan organik dengan golongan minimal IVc, has Bachelor S1, and has followed the Internal Auditor
mempunyai pendidikan Sarjana S1, dan telah mengikuti Training and has had experience as Head of Section at
Pelatihan Auditor Internal serta telah mempunyai the Headquarters / Manager / Head of Unit.
pengalaman sebagai Kepala Bagian di Kantor Pusat/ 2. Material Requirements
Manajer/ Kepala Unit. a. Having the ability to build relationships (relationship
2. Persyaratan Materiil building) and conceptual thinking (conceptual
a. Memiliki kemampuan membangun hubungan thinking);
(relationship building) dan berpikir konseptual b. Being able to think analytically (analitical thinking);
(conceptual thinking); c. Air-orientation on the Customer Service (customer
b. Mampu berpikir analitis (analitical thinking); service orientation);
c. Ber-orientasi Pelayanan pada Pelanggan (customer d. Have the expertise (expertise);
service orientation); e. Being able to search for information (information
d. Mempunyai keahlian (expertise); seeking).
e. Mampu untuk mencari informasi (information seeking).
SPI structure
Struktur SPI Head of SPI lifted and is directly responsible to the Presi-
Kepala Bagian SPI diangkat dan bertanggung jawab langsung dent Director and supervises 3 Deputies and 1 Secretariat
kepada Direktur Utama dan membawahi 3 orang Deputi dan and the audit team.
1 Sekretariat serta tim auditor.
Structure of SPI
Bagan Struktur SPI In accordance KD 01 / Managing Director / 2012 of Arrange-
Sesuai KD 01/Dirut/2012 tentang Penataan Struktur ment Organizational Structure and Position Description (Job
Organisasi Dan Uraian Jabatan (Job Descriptions) di Descriptions) in the Environment PT Pos Indonesia (Persero).
Lingkungan PT Pos Indonesia (Persero) . Struktur Organisasi Organizational Structure SPI section, is as follows:
Bagian SPI, adalah sebagai berikut:

Kepala Satuan
Pengawas Internal
Head of
Internal Audit Unit

Manajer
Sekretariat SPI
Secretariat Manager

Kepala Deputi Bidang Deputi Bidang Deputi Bidang


Perwakilan SPI Pengawasan Operasional Pengawasan Keuangan Pengawasan Teknologi
Chief Representative Deputy of Operational Deputy of Financial Deputy of Technology
of Internal Audit Unit Surveillance Surveillance Surveillance

Wakil
Perwakilan SPI Kelompok Auditor
Vice Representative of
SPI
Internal Audit Unit Auditor Group of
Internal Audit Unit

Kelompok Auditor
Perwakilan SPI
Perkembangan Sumber Daya Manusia Bagian SPI
Representative of
Auditor Group Table of Internal Audit Human Resource Development

211
Kualifikasi SPI Qualifications of Internal Audit

Kepala SPI yang menjabat saat ini mulai menduduki posisinya Head of Internal Audit occupied the position since October 24, 2014.
sejak 24 Oktober 2014. Para Deputi, Kepala perwakilan SPI, dan The Deputies, Chief of Internal Audit representatives, and Auditor
kelompok Auditor memiliki latar belakang pendidikan yang groups have different educational background which consists of
berbeda beda terdiri dari Strata 2, Strata 1 dan D3 bidang S2, S1 and D3 majoring in Finance, Management, and postal. In
Keuangan, Manajemen, dan Perposan. Dalam menjalankan performing its duties, the head of internal audit is assisted by 30
tugasnya, juga dibantu oleh Karyawan sebanyak 30 orang. staffs.

Pengembangan Kompetensi Auditor Auditor Competency Development

Daftar Pengembangan Kompetensi Auditor Auditor Competency Development List


a. Benchmark a. Benchmark
Peningkatan performansi SPI ditempuh dengan berbagai SPI performance improvement reached by various measures,
langkah, salah satunya adalah dengan melakukan one of which is by observing and learning of similar institutions
pengamatan dan pembelajaran terhadap institusi sejenis in other agencies. The implementation of the benchmark in
pada instansi lain. Pelaksanaan benchmark tahun 2015 yaitu : 2015, namely:
1) Benchmark pada PT Krakatau Steel (Persero), Tbk yang 1) Benchmark in PT Krakatau Steel (Persero), Tbk, which was
dilaksanakan pada bulan Januari 2015 di Kantor SPI PT conducted in January 2015 in the Office of SPI PT Krakatau
Krakatau Steel (Persero) Tbk. Steel (Persero) Tbk.
2) Benchmark dilakukan dengan Perum BULOG yang 2) Benchmark performed with BULOG conducted at
dilakukan di Kantor Pusat SPI pada bulan April 2015. Headquarters in April 2015 SPI.

b. Peningkatan Kualitas Auditor b. Improving the Quality Auditor


Kualitas SPI salah satunya ditentukan oleh kualitas SPI quality is determined by the quality of auditors as executor
auditor sebagai pelaksana dalam kegiatan audit. Untuk itu in audit activities. For the improvement of the competence
peningkatan kompetensi dan kualitas auditor baik di tingkat and quality of auditors both at central and regional level is
pusat maupun regional senantiasa diselenggarakan baik always held both held by the company’s internal and external
yang diselenggarakan oleh internal perusahaan maupun parties. The training activities into the program SPI 2015 is as
oleh pihak eksternal. Adapun kegiatan pelatihan yang follows:
menjadi program SPI tahun 2015 adalah sebagai berikut :
1) Sertifikasi Profesional Internal Auditor (PIA) 1) Certification of Professional Internal Auditor (PIA)
Sertifikasi PIA dilakukan oleh Ka.SPI yaitu MHD. Certification PIA conducted by Ka.SPI that MHD. Yamin
Yamin Nippos 964216061 pada akhir November 2015. Nippos 964216061 at the end of November 2015. This
Sertifikasi ini diikuti oleh 23 BUMN dari seluruh certification followed by 23 state enterprises from all
Indonesia. Keikutsertaan dalam event ini adalah untuk over Indonesia. Participation in this event is to increase
meningkatkan kompetensi Ka.SPI dan juga untuk the competence Ka.SPI and also to meet the assessment
memenuhi hasil assesment GCG oleh BPKP dimana salah results by BPKP GCG where one of the requirements for
satu persyaratan untuk menduduki jabatan Ka.SPI harus the post Ka.SPI must be certified auditor.
memiliki sertifikasi auditor. In practice, PT Pos Indonesia successfully passed
Pada pelaksanaannya, PT Pos Indonesia berhasil lulus the testing session before the Board of Professional
dalam sidang pengujian dihadapan Dewan Standar Standards Internal Auditors and received the title as the
Profesi Auditor Internal dan mendapat predikat best graduate and otherwise eligible to hold the title of
sebagai lulusan terbaik dan dinyatakan berhak untuk PIA which will be inaugurated in January, 2015.
menyandang gelar PIA yang akan dikukuhkan pada
bulan Januari 2015.
2) Sertifikasi Qualified Internat Auditor (QIA) 2) Qualified Certification Internat Auditor (QIA)
Sertifikasi Qualified Internal Audit yang diselenggarakan Certification of Qualified Internal Audit carried out in
bekerja sama dengan Lembaga Internal Audit yaitu cooperation with the Institute of Internal Audit Internal
Yayasan Pendidikan Internal Auditor (YPIA) menjadi Auditor namely Education Foundation (YPIA) become a
program pelatihan utama di tahun 2015. Kegiatan ini major training program in 2015. These activities continue
melanjutkan program yang telah dilaksanakan pada programs that have been implemented in 2014, in which
tahun 2014, dimana seluruh auditor SPI diikutsertakan all auditors SPI included in the program. Along with the
dalam program tersebut. Seiring dengan tambah added lack of auditor in SPI, currently listed 23 people
kurangnya auditor di SPI, saat ini tercatat 23 orang who do not have the certification auditor QIA. So that in
auditor yang belum memiliki sertifikasi QIA. Sehingga the fourth quarter 2015 was conducted with the following
pada triwulan IV 2015 ini telah dilakukan dengan kegiatan activities:

212
sebagai berikut : a) Basic Rate: 19 till October 31, 2015
a) Tingkat Dasar : 19 sd 31 Oktober 2015 b) Advanced Level: 9 to 21 November 2015
b) Tingkat Lanjutan : 9 sd 21 November 2015 c) Managerial Level: 30 November till December 8, 2015
c) Tingkat Manajerial : 30 November sd 8 Desember
2015

3) Workshop : 3) Workshop:
a) Workshop Risk Based Audit a) Workshop on Risk Based Audit
Pada pelaksanaan Rapat Kerja Nasional SPI tahun 2015, On the implementation of the National Working Meeting
kegiatan workshop dengan tema Risk Manajemen dan SPI 2015, workshop with the theme of Risk Management
Risk Based Internal Audit menjadi kegiatan utama. and Risk Based Internal Audit became the main activity.
Pada kegiatan ini, dilibatkan pula para VP di divisi yang In this activity, included to the VP in the division related
terkait dengan manajemen risiko. Hal ini sebagai upaya to risk management. This is an effort enhancing the
penambahan wawasan dan persamaan persepsi baik knowledge and perception both for SPI and related
untuk SPI dan divisi-divisi terkait tentang pentingnya divisions of the importance of risk management.
penerapan manajemen risiko.
b) Workshop “Indonesia National Conference Heritage of b) Workshop “Indonesian National Conference of Culture
Culture Profession That Brings Value”. Heritage Profession That Brings Value”.
Mengikuti workshop terkait dengan kegiatan audit Following workshops related to the audit entitled
dengan judul “Indonesia National Conference Heritage of “Indonesian National Conference of Culture Heritage
Culture Profession That Brings Value”. Kegiatan tersebut Profession That Brings Value”. The activity was organized
diselenggarakan oleh pihak eksternal yaitu IIA, yang by external parties, namely IIA, which was held on 19-20
diselenggarakan tanggal 19-20 Agustus 2015, dihadiri August 2015, attended by Ka.SPI and Chief Representative
oleh Ka.SPI dan Kepala Perwakilan SPI VI Semarang. of SPI VI Semarang.
4) The National Association of Internal Auditors Seminar
4) Seminar Nasional Asosiasi Auditor Internal 2015 2015
Seminar dengan tema Peranan Auditor Internal dalam Seminar with the theme The Role of Internal Auditor in
rangka efektivitas tata kelola, manajemen risiko dan order of effectiveness of governance, risk management
pengendalian internal yang diselenggarakan oleh and internal control organized by the Association of
Asosiasi Auditor Internal tgl 2 Desember 2015 bertempat Internal Auditors date of December 2, 2015 held at The
di The Margo Hotel Depok diikuti oleh Manajer Margo Hotel Depok followed by the secretariat Manager
sekretariat SPI sekaligus auditor yaitu Wiwit Santosa SPI once auditor Wiwit Santosa Nippos 965 216 330.
Nippos 965216330.

5) Pelatihan Lainnya : 5) Other Training:


a) Pelatihan Risk Based dan Fraud Audit a) Training and Fraud Risk Based Audit
Pelatihan risk based audit dan pelatihan fraud audit Training risk based audits and fraud training audit by two
oleh 2 (dua) orang auditor, yang diselenggarakan oleh (2) auditors, organized by external parties ie Development
pihak eksternal yaitu Pusat Pengembangan Akuntansi Center Accounting and Finance (PPAK).
dan Keuangan (PPAK). b) Training and Certification Forensic Audit
b) Pelatihan dan Sertifikasi Forensik Audit The addition of the knowledge and competence of
Penambahan pengetahuan dan kompetensi auditor auditors carried out by the inclusion of one auditor in
dilakukan dengan diikutsertakannya salah satu auditor training activities organized by external parties, namely
dalam kegiatan pelatihan yang diselenggarakan oleh LSP-FA held on September 28 until October 2, 2015.
pihak eksternal yaitu LSP-FA yang diselenggarakan pada
28 September sampai dengan 2 Oktober 2015.

Hambatan-hambatan Dalam Pelaksanaan Program SPI Obstacles in Implementing SPI program

Pelaksanaan program pengawasan intern oleh SPI dilaksanakan Implementation of the internal control program by SPI conducted
sesuai standar pengawasan internal. Selama pelaksanaan in accordance with internal control standards. During the
program pengawasan tidak memperoleh hambatan dalam implementation of the monitoring program does not obtain
mengakses dokumen yang dibutuhkan. Hasil temuan barriers in accessing documents required. The findings of internal
pengawasan internal telah disampaikan dalam Laporan Hasil controls has been delivered in the Audit Reports and the existing
Pemeriksaan dan permasalahan yang ada telah disampaikan problems have been delivered through an internal letter to the
melalui surat intern kepada Direktur Utama. Managing Director.

213
AKUNTAN PERSEROAN
COMPANY ACCOUNTANT

Berdasarkan Keputusan RUPS Mengenai Persetujuan Laporan Based on the decisions of Shareholders Regarding Approval of the
Tahunan, Laporan Keuangan Perseroan Tahun 2015 serta lapo- Annual Report, the Financial Statements Financial Year 2015 and
ran Keuangan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan diaudit the statements of the Partnership and Community Development
oleh KAP Gani Sigiro & Handayani (Grant Thornton). Akuntan audited by KAP Gani Sigiro & Handayani (Grant Thornton). The
Publik tersebut telah melakukan audit laporan keuangan sejak Public Accountants has audited financial statements since 2013 and
tahun 2013 dan tahun ini merupakan tahun ketiga. Pelaksanaan this year is the third year. The audit conducted by Tagor Sidik KAP
audit KAP dilaksanakan oleh Tagor Sidik Sigiro, CPA Sesuai den- Sigiro, CPA accordance with the implementation.
gan pelaksanaan.

Selama pelaksanaan audit tidak memperoleh hambatan dalam During the audit did not obtain a barrier to accessing the documents
mengakses dokumen yang dibutuhkan. Hasil audit telah disam- required. The audit results have been presented in the audit report
paikan dalam laporan audit dan permasalahan yang ada telah and the existing problems through a management letter has been
disampaikan melalui management letter kepada Direksi. submitted to the Board.

Besarnya fee untuk jasa yang diberikan akuntan publik adalah The amount of fee for services rendered public accountant is
Rp 2.045.000.000,00. Akuntan hanya memberikan jasa untuk au- Rp 2,045,000,000.00. Accountant only provide audit services for
dit laporan keuangan tahunan serta laporan keuangan program the annual financial statements and the financial statements of
kemitraan dan bina lingkungan. partnerships and community development programs.

Peraturan Perilaku (Etika Perseroan) Regulation of Conduct (Ethics of the Company)

Dalam pengembangan GCG, perusahaan telah menyusun In the development of GCG, the company has developed a Code
Pedoman Etika Bisnis dan Tata Perilaku (Code of Conduct). of Business Ethics and Conduct (Code of Conduct). Companies
Perusahaan mengupayakan penerapan standar etika terbaik seeking the application of best ethical standards in conducting
dalam menjalankan aktivitas bisnisnya sesuai dengan visi, misi its business activities in accordance with the vision, mission and
dan budaya Cintapos yang berisikan nilai-nilai etika bisnis dan culture Cintapos containing the values ​​ of business ethics and
tata perilaku bagi setiap insan PT Pos Indonesia (Persero), yang code of conduct for every human PT Pos Indonesia (Persero), the
menjadi acuan dalam kegiatan operasional pekerjaan sehari-hari. reference in the operational activities of daily work. The Company is
Perusahaan menyadari sepenuhnya bahwa hubungan yang baik fully aware that a good relationship with stakeholders and increase
dengan pemangku kepentingan dan peningkatan nilai Pemegang shareholders value in the long term can only be achieved through
Saham dalam jangka panjang hanya dapat dicapai melalui integritas business integrity in all our business activities as stated in the Code
bisnis dalam setiap aktivitas bisnis perusahaan sebagaimana of Business Ethics and Conduct.
tercantum dalam Pedoman Etika Bisnis dan Tata Perilaku.

Substansi Aturan Perilaku dimaksudkan agar dapat mewujudkan The substance of the Code of Conduct is intended to enable the
nilai-nilai luhur yang dianut oleh seluruh insan Pos menjadi noble values ​​shared by all human Heading into action in daily
tindakan nyata dalam operasional sehari-hari dalam berinteraksi operations in interacting with fellow Insan Pos or with other
dengan sesama Insan Pos maupun dengan stakeholders lainya. stakeholders. So as this Code of Conduct can be used as reference
Sehinggga Aturan Perilaku ini dapat dijadikan bahan referensi material as well as the prevention of problems when faced with a
pencegahan timbulnya permasalahan maupun ketika menghadapi difficult dilemma situation anticipated.
situasi dilematis yang sulit diantisipasi.

Komitmen untuk melaksanakan praktik-praktik GCG atau Tata Commitment to implementing good corporate governance practices
Kelola Perusahaan yang baik adalah salah satunya dengan or good corporate governance is one of them by interpreting the
menginterpretasikan perilaku yang terkait dengan Etika Bisnis dan behavior associated with the Business Ethics and Conduct. In its
Tata Perilaku. Dalam penerapannya, Pedoman Etika Bisnis dan application, Code of Business Ethics and Conduct signed by all
Tata Perilaku ditandatangani oleh seluruh insan PT Pos Indonesia human PT Pos Indonesia (Persero) and updated at the beginning
(Persero) dan diperbarui pada setiap awal tahun selain itu setiap of each year in addition each unit leader is required to disseminate
pimpinan unit kerja diwajibkan untuk melakukan sosialisasi untuk to maintain honesty, integrity and fairness in all business activities
mempertahankan kejujuran, integritas, dan keadilan dalam seluruh in their work unit ,
aktivitas bisnis di unit kerjanya.

214
Payload Code of Conduct
Muatan Aturan Perilaku
Pedoman Etika Bisnis dan Tata Perilaku merupakan sekumpulan Code of Business Ethics and Conduct is a set of norms, values ​​and
norma, nilai serta tindak perbuatan yang diyakini oleh jajaran acts acts that are believed by the company’s lineup as a standard
perusahaan sebagai suatu standar perilaku yang ideal bagi of behavior that is ideal for the company. Ideal behavior shall be
perusahaan. Perilaku yang ideal tersebut wajib dikembangkan developed based on noble values ​​that are believed to be the work
berdasarkan nilai-nilai luhur yang diyakini dapat menjadi culture of the company. From the noble values ​​that already exist
budaya kerja perusahaan. Dari nilai-nilai luhur yang telah ada in the company, set out the rules of Conduct that outlines the
pada perusahaan, ditetapkan aturan Perilaku yang secara garis following:
besar berisi sebagai berikut:
1. Standar Etika Bisnis 1. Business Ethics Standards
Perusahaan mengembangkan Pedoman Etika Bisnis yang The company developed the Code of Business Ethics is
merupakan standar perilaku dalam berbisnis dan menjadi a standard of behavior in business and serve as a guide
panduan bagi perusahaan sebagai suatu entitas, dalam for the company as an entity, to interact and engage with
berinteraksi dan berhubungan dengan para pemangku stakeholders. The application of business ethics is expected
kepentingan. Penerapan etika bisnis diharapkan dapat to help the company to improve performance by taking the
membantu perusahaan untuk meningkatkan kinerja dengan interests of shareholders and stakeholders ethically and
tetap memperhatikan kepentingan dari para shareholder dan based on applicable laws and regulations.
stakeholders secara beretika dan berlandaskan peraturan dan Standards of business ethics for example regulate how
hukum yang berlaku. every man Pos integrity in conducting all business activities
Standar etika bisnis misalnya mengatur bagaimana setiap and work, equal treatment and fulfillment of the rights of
insan Pos mempunyai integritas dalam melakukan seluruh stakeholders, coaching and employee development, conflict
aktivitas bisnis dan pekerjaannya, perlakuan setara dan of interest, transparency of information, environmental
pemenuhan hak para pemangku kepentingan, pembinaan dan management and others.
pengembangan karyawan, benturan kepentingan, keterbukaan
informasi, pengelolaan lingkungan dan lain-lainnya.
2. Standar Tata Perilaku 2. Standard Rules of Conduct
Standar tata perilaku harus dimiliki setiap insan Pos dan Standards of behavior must be owned by every member of
menjadi panduan dalam berinteraksi dan berhubungan, Post and guidance to interact and relate, in conducting all
dalam melakukan seluruh aktivitas bisnis dan pekerjaan business activities and daily work. Application of the code
sehari-hari. Penerapan tata perilaku diharapkan dapat of conduct is expected to make Pos beings have integrity,
menjadikan insan Pos mempunyai integritas, sikap jujur, honesty, fairness and put the interests of the company ahead
adil dan mendahulukan kepentingan perusahaan di atas of personal interests.
kepentingan pribadi. Standards of behavior for example how to behave towards
Standar tata perilaku misalnya bagaimana bersikap terhadap fellow beings Pos, superiors, subordinates, to protect
sesama insan Pos, atasan, bawahan, dapat menjaga confidentiality of data and information company, to avoid
kerahasiaan data dan informasi perusahaan, menghindari conflicts of interest and abuse of office, safeguard company
benturan kepentingan dan penyalahgunaan jabatan, menjaga assets, involvement in politics, gratuities, entertainment, and
aset perusahaan, keterlibatan dalam berpolitik, gratifikasi, others.
entertainment, dan lain-lainnya.
Dissemination of the code of ethics
Penyebarluasan kode etik Dissemination through the company’s code of conduct for internal
Penyebarluasan kode etik perusahaan melalui knowledge knowledge management is done through socialization by head-
management untuk internal yang dilakukan melalui sosialisasi quarters through regional offices further regional offices to dis-
oleh kantor pusat melalui kantor regional selanjutnya kantor seminate to UPT (technical service unit) underneath. enforcement
regional melakukan sosialisasi ke UPT (unit pelayanan teknis) and sanctions for violations of the code of conduct are divided into
dibawahnya. upaya penegakan dan sanksi untuk pelanggaran three levels, namely warning letters 1,2, and 3 depending on the
kode etik dibedakan kedalam 3 tingkatan yaitu Surat Peringatan severity of the offense. Following the identification process for vio-
1,2,dan 3 tergantung dari beratnya pelanggaran. Berikut proses lations of the code of conduct:
identifikasi atas pelanggaran kode etik :

215
MEKANISME PELAPORAN ATAS DUGAAN PENYIMPANGAN
WHISTLEBLOWING SYSTEM

Submission Reporting Violations


Penyampaian Pelaporan Pelanggaran

a. Mekanisme penyaluran/pelaporan pelang­garan oleh pelapor a. Mechanism for channeling / reporting violations by the
pada dasarnya dapat dilakukan melalui jalur formal yaitu complainant can basically be done through formal channels,
melalui atasan pelapor atau atasan terlapor secara hirarki; namely through the reporting supervisor or hierarchical
b. Kepala/Manajer di unit kerja atau posisi lain yang superiors reported;
memiliki fungsi pengambil keputusan, atau pengawas b. Head / Manager in work units or other position that has
(supervisory/oversight) diwajibkan untuk menindaklanjuti the function of decision-makers, or supervisor (supervisory
atas laporan yang diterima, dan memberikan tindakan / oversight) is required to follow up on reports received,
sesuai ketentuan dan peraturan yang berlaku, sebagai and provide appropriate action rules and regulations, as
tanggungjawab dalam penerapan Whistleblowing System; responsibility in the implementation of Whistleblowing
c. Kepala/Manajer di unit kerja atau posisi lain yang System;
memiliki fungsi pengambil keputusan, atau pengawas c. Head / Manager in work units or other position that has
(supervisory/oversight) mempunyai kewajiban penegakan the function of decision-makers, or supervisor (supervisory
kepatuhan (compliance) dan etika perusahaan dalam / oversight) have obligations compliance enforcement
lingkup tugasnya (prinsip respondeat superior). (compliance) and corporate ethics within the scope of their
Perusahaan memberikan peran kepada Kepala/Manajer duties (principle of respondeat superior). The company gives
di unit kerja atau posisi lain yang memiliki fungsi a role to the Head / Manager in work units or other position
pengambil keputusan, atau pengawas untuk ikut terlibat that has the function of decision-makers, or the supervisor to
dalam penerapan Whistleblowing System. Keterlibatan be involved in the application of the Whistleblowing System.
ini diharapkan akan mendorong iklim keterbukaan untuk This engagement is expected to encourage a climate of
saling mengingatkan bila terjadi hal-hal yang melanggar openness to warn each other when things happen that violate
ketentuan yang berlaku, tanpa adanya rasa sakit hati; regulations, without the pain;
d. Apabila mekanisme sebagaimana angka 1 huruf (a), (b), d. If the mechanism as number 1 letter (a), (b), and (c) above are
dan (c) di atas dianggap tidak efektif, maka Pelapor dapat considered to be ineffective, then the rapporteur can channel
menyalurkan pengaduan/penyingkapan melalui WBS, complaints / disclosure through the WBS, with the following
dengan fasilitas sebagai berikut : facilities:
• Surat : ditujukan kepada : • Letter: addressed to:
PT Pos Indonesia (Persero) PT Pos Indonesia (Persero)
Divisi Manajemen Risiko dan GCG Risk Management Division and GCG
Cq. Bagian GCG dan Compliance Cq. Part GCG and Compliance
Gedung Wahana Bhakti Pos, Lt. 7 Building Wahana Bhakti Post, Lt. 7
Jl. Banda No. 30 Jl. Banda No. 30
Bandung, 40115 Bandung, 40115
(Contoh surat sebagaimana lampiran IV) (Sample letter as Annex IV)
• Telepon/Fax: • Phone / Fax:
022-4224550/022-4224550 022-4224550 / 022-4224550
• Email : gcgwbs@posindonesia.co.id • Email: gcgwbs@posindonesia.co.id
• PO. BOX : 1212 Bandung 40005 • PO. BOX: 1212 Bandung 40005
e. Pelaporan bersifat rahasisa; e. Reporting is rahasisa;
f. Pelaporan pelanggaran harus ditindaklanjuti oleh f. Reporting violations must be followed by a business
Pengelola Whistleblowing System paling lama 30 (tiga Whistleblowing System no later than 30 (thirty) days after
puluh) hari sejak laporan diterima. receipt of the report.

For Whistleblower Protection


Perlindungan Bagi Whistleblower

a. Perusahaan berkomitmen untuk melindubgi Pelapor a. The Company is committed to melindubgi Reporting violations
pelanggaran yang beritikad baik dan Perusahaan of good faith and the company will adhere to all relevant
akan patuh terhadap segala peraturan perundangan rules and regulations and best practices applicable in the
yang terkait serta best practices yang berlaku dalam implementation of Whistleblowing System;
penyelenggaraan Whistleblowing System;

216
b. Perlindungan Pelapor diharapkan untuk mendorong b. Protection Rapporteur is expected to encourage the reporting
terjadinya Pelaporan pelanggaran serta menjamin abuses as well as ensure the safety of the Reporting and their
keamanan Pelapor maupun keluarganya; families;
c. Perusahaan memberikan jaminan Perlin­dungan kepada c. The company gives a guarantee to the Protection of Reporting
Pelapor (Whistleblower Protection) dalam bentuk sebagai (Whistleblower Protection) in the following forms:
berikut : 1. Safeguards for the protection of retaliatory measures in
1. Perlindungan pengamanan atas tindakan balasan the form of physical and pressure from the Party or the
baik berupa fisik maupun tekanan dari Terlapor atau Corporation;
Korporasi; 2. Protection of the adverse treatment, namely:
2. Perlindungan atas perlakuan yang merugikan yaitu: • Unfair dismissal;
• Pemecatan yang tidak adil; • Reduction or exemption position / grade, rank or
• Penurunan atau pembebasan jabatan/grade, salary;
pangkat atau gaji; • Harassment or discrimination in all its forms;
• Pelecehan atau diskriminasi dalam segala • Note that harm the personal data files (personal
bentuknya; record file).
• Catatan yang merugikan dalam file data pribadi
(personal file record). 3. Protection of the claim / lawsuit:
3. Perlindungan atas gugatan/tuntutan hukum : • If Rapporteur received counter claim of the Party,
• Apabila Pelapor mendapat gugatan balik dari the Company is obliged to provide legal assistance
Terlapor, Perusahaan wajib memberikan bantuan until the completion of the verdict which has
hukum sampai dengan selesainya putusan yang permanent legal force;
mempunyai kekuatan hukum tetap; • If the Party is also included as a witness, the
• Apabila Terlapor juga termasuk sebagai saksi, Company cq. Legal Division can apply for protection
Perusahaan cq. Divisi Hukum dapat mengajukan of witnesses and victims to the Witness and Victim
perlindungan saksi dan korban kepada Lembaga Protection Agency (Agency).
Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK).
4. Perlindungan atas identitas pribasu (apabila Pelapor 4. Protection of identity pribasu (if Rapporteur wanted him
menginginkan dirinya tetap dirahasiakan); to be kept secret);
5. Pelapor yang terlibat dalam perbuatan yang dilaporkan 5. Reporting engaged in acts that are reported (justice
(justice collaborator) mendapatkan perlindungan dan collaborator) protection and leniency discipline.
keringanan hukuman disiplin.

Pihak yang mengelola Pengaduan Those who manage Complaint

a. Pengelola WBS berfungsi sebagai administrator a. WBS serves as a business administrator violation reporting
pelaporan pelanggaran mulai dari penerimaan laporan starting from receipt of the report the violation to preparing
pelanggaran sampai dengan pembuatan laporan akhir the final report and document storage;
dan penyimpanan dokumen;
b. Dalam mengemban fungsi administrator, Pengelola b. In carrying out the functions of administrator, business
Whistleblowing System mempunyai hak dan kewajiban Whistleblowing System have rights and obligations as follows:
sebagai berikut: 1. rights:
1. Hak : • Receive Reporting Violations of the Reporting;
• Menerima Pelaporan Pelanggaran dari Pelapor; • Receiving facilities / amenities: telephone network,
• Menerima sarana/fasilitas : jaringan telepon, faximilie, email, GPO Box and direct access from
faximilie, email, kotakpos dan dapat akses the WBS means;
langsung dari sarana WBS tersebut; • Following the plenary meeting held by WBSC as
• Mengikuti rapat Pleno yang diselenggarakan oleh participants in the meeting without voting rights in
WBSC sebagai peserta rapat tanpa hak suara decision-making.
dalam pengambilan keputusan.
1. Kewajiban : 2. liabilities:
• Merahasiakan Pelaporan pelanggaran; • Reporting conceal violations;
• Membuat dan menandatangani surat pernyataan • Create and sign a waiver to keep the identity of the
untuk merahasiakan identitas pelapor; complainant;
• Melakukan telaah awal atas pelaporan • Perform initial study on reporting violations;
pelanggaran; • Clarification and requests for data to the
• Melakukan klarifikasi dan permintaan data kepada Reporting;
Pelapor; • Make invitations Plenary Meeting of Members

217
• Membuat undangan Rapat Pleno Anggota WBSC; WBSC;
• Mempresentasikan telaah awal laporan • Presented the first study to report violations WBSC
pelanggaran kepada WBSC dalam rapat Pleno WBSC in plenary meeting;
WBSC; • Make Minutes of the decision of the meeting
• Membuat Berita Acara hasil keputusan rapat WBSC;
WBSC; • Following up the results of the meeting’s decision
• Menindaklanjuti hasil keputusan rapat WBSC; WBSC;
• Dapat mendampingi proses investigasi bersama • May facilitate both a joint investigation Executing
Pelaksana Investigasi baik Investigasi Internal Internal Investigations Investigations and external;
maupun eksternal; • Make a final results report on reporting violations
• Membuat laporan hasil akhir atas Pelaporan to WBSC;
pelanggaran kepada WBSC; • Make periodic reports (quarterly and annual),
• Membuat laporan secara periodik (triwulanan among others, include the amount of reporting,
dan tahunan), antara lain meliputi jumlah categories of violations, modus operandi and the
pelaporan, kategori pelanggaran, modus operandi channel used by the Reporting and submit it to
dan saluran yang digunakan oleh Pelapor serta WBSC.
menyampaikannya kepada WBSC. •
c. Paling lama dalam, waktu 30 hari sejak laporan c. The longest in, within 30 days of reports of violations of
pelanggaran diterima Pengelola WBS, Pengelola WBS accepted business WBS, WBS business shall follow up and
wajib menindaklanjuti dan mempresentasikan kepada present to the Whistleblowing System Committee (WBSC);
Whistleblowing System Committee (WBSC); d. In the case of business reported a WBS in position, members
d. Dalam hal anggota Pengelola WBS dalam posisi concerned should be disabled from WBS membership
terlapor, angota yang bertalian harus dinonaktifkan dari business during the follow-up reporting process takes place. If
keanggotaan Pengelola WBS selama tindak lanjut atas the report is based on the examination of the external auditor
proses pelaporan berlangsung. Apabila laporan tersebut / internal convicted, the members should not be reappointed
berdasarkan hasil pemeriksaan dari auditor eksternal/ as a member business WBS;
internal dinyatakan terbukti, anggota tersebut tidak boleh e. If the reports are not proven true, then the member concerned
diangkat kembali sebagai anggota Pengelola WBS; shall be recovered WBS membership in business.
e. Apabila laporan tersebut tidak terbukti kebenarannya,
maka anggota yang bertalian dipulihkan kembali
keanggotaannya dalam Pengelola WBS.

Jumlah Pengaduan number of Complaints


Selama 2015 tidak terdapat pengaduan yang masuk. During 2015 there were no complaints received.

218
MANAJEMEN RESIKO
RISK MANAGEMENT

Secara umum, perkembangan implementasi Manajemen Risiko In general, the development of risk management
di PT Pos Indonesia (Persero) relatif identik dengan tahun 2014 implementation in PT Pos Indonesia (Persero) is identical to
sehingga untuk tahun 2015 lebih memprioritaskan pada hasil 2014 relative to 2015 so as to prioritize the implementation
asesmen penerapan GCG di perusahaan oleh BPKP. of GCG assessment results in the company by the BPKP.

Aktivitas lain dalam upaya meningkatkan kompetensi SDM Other activities in an effort to increase the competence of
melalui pelatihan, seminar, workshop dan benchmarking untuk human resources through training, seminars, workshops and
bidang GCG dan Manajemen Risiko tetap berlangsung termasuk benchmarking to the field of corporate governance and risk
proses fasilitasi pengelolaan risiko korporat kepada masing- management continue including the facilitation process of
masing unit kerja. corporate risk management for each unit of work.

Kegiatan lain yang juga esensial dilakukan adalah efektivitas Other activities are also essential to do is the effectiveness of the
manejemen fraud di perusahaan karena berpengaruh material management fraud at the company because material effect on the
terhadap nilai laba perusahaan. value of corporate profits.

Unit Yang Ditunjuk Menjalankan Fungsi Manajemen Resiko Designated Unit Running the Risk Management Function

Pada dasarnya, masing-masing unit dan bagian bertanggung Basically, each unit and part responsible for the
jawab dalam pelaksanaan program manajeman resiko di implementation of risk management programs in their
lingkungan kerja masing-masing. Namun demikian Direksi telah respective working environments. However, the Board
memberi penugasan kepada unit kerja yang ada dan relevan of Directors has given the assignment to work units and
untuk menjalankan fungsi mitra dalam melakukan penerapan relevant partner functions to run in the conduct of risk
manajemen risiko di semua lini unit kerja termasuk proyek management in all lines of work units including investment
investasi. Adapun unit kerja yang ditunjuk melaksanakan fungsi projects. The unit designated to implement this function
ini adalah Urusan Manajemen Resiko, Legal, Kepatuhan dan Affairs Risk Management, Legal, Compliance and Investor
Hubungan Investor yang berada di bawah struktur organisasi Relations under the organizational structure

Bagian Sekretaris Perusahaan. Section Secretary of the Company.

Dalam setiap pengambilan keputusan Direksi, selalu In each decision the Board of Directors, always consider the
mempertimbangkan risiko melalui mekanisme penyelenggaraan risks through the implementation of mechanisms of internal
rapat internal Direksi maupun rapat Direksi dengan senior meetings of Directors or Board of Directors meetings with senior
manajemen dan pihak terkait yang dimuat dalam risalah rapat. management and related parties are included in the minutes
Dalam mengambil keputusan selalu berdasarkan pertimbangan of meetings. In taking the decision is always based on the
dan analisis yang mendasari pengambilan keputusan dengan consideration and analysis of the underlying decision-making
melalui Feasibility Study / Studi Kelayakan. through the Feasibility Study / Feasibility Study.

Pedoman Manajemen Resiko Risk Management Guidelines

Dengan tujuan untuk mengatur penerapan manajemen risiko With the aim to regulate the application of risk management
di lingkungan perusahaan dan memastikan agar pengelolaan in an enterprise environment and ensure that the company’s
risiko bisnis perusahaan dapat berlangsung secara terstruktur business risk management can take place in a structured
dan sistematis maka pada tahun 2012 Perseroan telah menyusun and systematic then in 2012 the Company has developed a
Pedoman Manajemen Resiko. Risk Management Guidelines.

Program Pengembangan Manajemen Risiko Risk Management Development Program

Sebagai wujud komitmen Direksi dalam penerapan manajemen A commitment of the Directors in the application of risk
resiko di perseroan, selama periode tahun 2015 ini Perseroan management in the company, during the period of 2015
mengadakan berbagai kegiatan yang mendukung penerapan the Company held a variety of activities that support the
manajemen risiko yaitu menugaskan karyawan yang menangani implementation of risk management is to assign employees

219
manajemen resiko untuk mengikuti serangkaian pelatihan who handle risk management to attend a series of training
manajemen resiko dan diberikan kesempatan untuk melakukan and risk management given the opportunity to conduct a
study banding ke perusahaan yang telah menerapkan manajemen comparative study to companies that have implemented risk
resiko. management.
Selain itu Direksi juga mengikutsertakan karyawan Bagian Satuan In addition the Board of Directors also includes employees
Pengawasan Intern untuk mengikuti pelatihan audit manajemen of Internal Audit Section for training audit risk management.
resiko.

1. Gambaran Umum mengenai Sistem Manajemen Risiko 1. Overview of Corporate Risk Management System
Perusahaan a. As part of Corporate Governance, the Govern­ment as the
a. Sebagai bagian dari Tata Kelola Perusahaan, Pemerintah shareholder has demonstrated its commitment to the
selaku pemegang saham telah menunjukkan komitmennya importance of risk management. This is evidenced by the
terhadap pentingnya manajemen risiko. Hal ini dibuktikan issuance of Ministry of SOEs No. PER-1 / MBU / 2011 on Good
dengan dikeluarkannya Peraturan Menteri BUMN Nomor: Corporate Governance in SOEs.
PER-1/MBU/2011 tentang Tata Kelola Perusahaan yang baik b. Directors anticipatory measures to implement enterprise
pada BUMN. risk management has stated in its policy at an early stage in
b. Langkah antisipatif Direksi untuk mengimplementasikan the form of Decision of the Board of Directors of PT. PT Pos
manajemen risiko perusahaan telah secara dini dituangkan Indonesia (Persero) No. KD.22 / CEO of / 0407 of 5 April 2007
dalam kebijakannya dalam bentuk Keputusan Direksi PT. PT on Guidelines for the Application of Risk Management PT. PT
Pos Indonesia (Persero) Nomor: KD.22/DIRUT/0407 tanggal 5 Pos Indonesia (Persero).
April 2007 tentang Pedoman Penerapan Manajemen Risiko
PT. PT Pos Indonesia (Persero) . c. Implementation of risk management within the control of
c. Pelaksanaan pengelolaan risiko berada dalam kendali the Company and technically Secretariat conducted by the
Sekretariat Perusahaan dan secara teknis dilakukan oleh Section of Good Corporate Governance (GCG) at the level of
Bagian Good Corporate Governance (GCG) dengan level officers in accordance KD.70 Manager / CEO of / 1105 dated
jabatan setingkat Manajer sesuai KD.70/DIRUT/1105 tanggal November 29, 2005 on the Organization and Work PT. PT Pos
29 November 2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja PT. PT Indonesia (Persero) whose implementation is reinforced in
Pos Indonesia (Persero) yang pelaksanaannya dipertegas SE.57 / CEO of / 0706 dated July 7, 2006.
dalam SE.57/DIRUT/0706 tanggal 7 Juli 2006. d. Recognizing the essential difference between good
d. Menyadari adanya perbedaan esensial antara GCG dengan corporate governance to risk management, the Management
manajemen risiko, maka Manajemen memisahkannya dalam separating it into two (2) sections: Section GCG and Risk
2 (dua) bagian yaitu Bagian GCG dan Bagian Manajemen Management section but within the control of the Division
Risiko akan tetapi dalam kendali Divisi Komunikasi of Corporate Communication and Risk Management and
Korporat dan Manajemen Risiko dan masih melaporkan accountability are still reported to the Corporate Secretary
pertanggungjawabannya kepada Sekretaris Perusahaan (Sesper). This was stated in KD.54 / CEO of / 0909 concerning
(Sesper). Hal ini tertuang dalam KD.54/DIRUT/0909 tentang Organization and Work PT. PT Pos Indonesia (Persero) dated
Organisasi dan Tata Kerja PT. PT Pos Indonesia (Persero) 9 September 2009.
tanggal 9 September 2009. e. In its development, the Management still consider a vital role
e. Dalam perkembangannya, Manajemen masih menganggap so that the level was raised to its own Division of the Division
belum cukup vital perannya sehingga levelnya dinaikkan of Risk Management (MR) and GCG according KD.01 / CEO of /
menjadi Divisi tersendiri yaitu Divisi Manajemen Risiko (MR) 0112 concerning Organization and Work PT. PT Pos Indonesia
dan GCG sesuai KD.01/DIRUT/0112 tentang Organisasi dan (Persero). Although the organizational structure, Division of
Tata Kerja PT. PT Pos Indonesia (Persero) . Walaupun secara MR and GCG Sesper still in control, but supervisinya directly
struktur organisasi, Divisi MR dan GCG masih dalam kendali under the Deputy Director.
Sesper, akan tetapi supervisinya langsung dibawah Wakil f. MR & GCG Division devise a strategy / corporate risk
Direktur Utama. management policies, sets out the methodology of
f. Divisi MR & GCG merancang strategi/kebijakan manajemen identification, facilitating the work unit in MANAGEMENT risk
risiko korporasi, menyusun metodologi identifikasi, for each stage of the business process / regulation in the
memfasilitasi unit kerja dalam pengelolaa risiko untuk setiap form of identification, assessment, control, and treatment.
tahapan proses bisnis/regulasi dalam bentuk identifikasi,
penilaian, pengendalian, dan penanganannya. 2. Type of Risk and How Their Management
The Company has two (2) groups of products, namely:
2. Jenis Risiko dan Cara Pengelolaannya a. Letters and packages (mail and parcels) by line of
Perusahaan memiliki 2 (dua) kelompok produk yaitu: business:
a. Surat & paket (mail & parcel) dengan lini bisnis: • Express Mail Service for service letters / documents
• Express Mail Service untuk layanan surat/dokumen and goods abroad
dan barang ke luar negeri • Post Express

220
• Pos Express • Overnight Delivery
• Pos Kilat Khusus • Lightning
• Kilat • Ordinary
• Biasa
b. Bisnis Jasa Keuangan dengan lini bisnis: b. Financial Services Business to business lines:
• Pospay dengan varian pembayaran PLN, TELKOM, • Pospay with payment variant PLN, TELKOM, insurance
premi asuransi, PDAM, pulsa ponsel, cicilan kredit KPR, premiums, taps, mobile phone credit, mortgage
KPM, produk elektronik; mortgage loans, car loan, electronic products;
• Wesel terdiri dari weselpos instan (WI), weselpos • Notes consist of instant weselpos (WI), weselpos prima,
prima, International Money Order (IMO), Western international money order (IMO), Western Union (WU);
Union (WU); • Giropos;
• Giropos; • Disbursement;
• Penyaluran Dana; • Payment of Pensions.
• Pembayaran Pensiun.

Mengingat variasi layanan yang beragam disertai fungsi Given the variation of diverse services with support
support yang juga berperan signifikan dalam pengelolaan risiko functions also play a significant role in risk management
perusahaan, maka perusahaan mencoba membagi menjadi dua company, the company tried to divide into two groups of
kelompok pengelola risiko dalam 2 (dua) bagian yakni Bagian risk managers in the two (2) sections namely Section Risk
Manajemen Risiko Bidang Keuangan, Teknologi & Bisnis Jasa Management in Finance, Technology and Financial Services
Keuangan dan Bagian Manajemen Risiko Bidang Surat & Paket and the section Risk Management Sector Letter Packs and Public
dan Dukungan Umum (properti, outlet, sumberdaya manusia, dan Support (property, outlets, human resources, etc.).
lain-lain).

Karakteristik proses bisnis mail & parcel sangat berbeda dengan Characteristics of mail and parcel business processes are
bisnis jasa keuangan, dengan demikian pemetaan risiko untuk very different from the financial services business, thus the
masing-masing proses bisnis perlu kehati-hatian mendalam risk mapping for each of the business processes necessary
sehingga identifikasi risiko tepat sasaran. prudence depth so that the risk identification on target.

Proses bisnis bisnis mail & parcel secara umum mengikuti pola Business process business mail and parcels generally follow
collecting, processing, transporting, delivery dan reporting – lebih the pattern of collecting, processing, transporting, delivery
dikenal dengan istilah C–P–T–D–R– yang terbagi menjadi 2 (dua) and reporting - better known as C-P-T-D-R- divided into 2
sisi yaitu kiriman outgoing (yang akan dikirimkan ke kantor tujuan) (two) sides of the outgoing shipment (which will be sent to
dan kiriman incoming (yang diterima dari kantor asal). the office of destination) and incoming shipments (received
from the office of origin).

Jenis-jenis risiko: The types of risks:

Risiko Strategis adalah risiko yang muncul akibat adanya Strategic risk is the risk arising from the strategic decisions
keputusan-keputusan strategis perusahaan, pelaksanaan of the company, the implementation of decisions that do not
keputusan yang tidak sesuai atau dorongan dari luar perusahaan fit or encouragement from outside the company (business
(lingkungan bisnis) yang dapat berakibat pada bisnis perusahaan. environment) which could impact the company’s business.
Risiko strategis dapat berakibat signifikan terhadap pencapaian Strategic risks can result in significantly to the achievement
tujuan strategis perusahaan. of the strategic objectives of the company.

Risiko Operasional adalah risiko yang terdapat dalam kegiatan Operational risk is the risk that is contained in the daily
operasional sehari-hari perusahaan yang baik secara langsung operations of the company that directly or indirectly arise
maupun tidak langsung muncul dari ketidakcukupan atau from insufficient or failed internal processes, people and
kegagalan proses internal, orang dan sistem atau dari kejadian di systems or from events beyond the company’s control,
luar kendali perusahaan, termasuk ancaman bencana. including the threat of disaster.

Risiko Keuangan adalah risiko yang muncul sebagai akibat Financial risk is the risk that arises as a result of fraud or
adanya penyimpangan atau variasi dari performansi keuangan a variation of the company’s financial performance caused
perusahaan yang diakibatkan oleh pergerakan atau gejolak by the movement or volatility of certain variables, such
variabel tertentu, seperti nilai tukar, tingkat suku bunga, inflasi, as exchange rates, interest rates, inflation, including the
termasuk compliance laporan keuangan. compliance of financial statements.

221
Risiko Legal adalah konsekuensi logis atas kerjasama PT Pos Legal risk is the logical consequence of the cooperation of PT
Indonesia (Persero) dengan pihak lain dalam rangka akuisisi Pos Indonesia (Persero) with other parties in the context of
pelanggan, sinergi pemanfaatan infrastruktur (teknologi, sarana, customer acquisition, exploiting synergies of infrastructure
sumberdaya manusia), utilisasi asset, pengadaan barang/jasa, (technology, facilities, human resources), asset utilization,
dan lain-lain. procurement of goods / services, and others.

Risiko Counterparty adalah risiko yang timbul sebagai Counterparty risk is the risk that arises as a consequence of
konsekuensi adanya perikatan dengan pihak lain. their engagement with the other side.

Risiko Reputasi adalah risiko tergerusnya product image (citra Reputation risk is the risk of undermining their product image (image
produk) dan atau corporate image (citra korporat) sebagai akibat of the product) and or corporate image (corporate image) as a result
terganggunya kualitas kinerja produk (layanan). of disruption of the quality performance of products (services).

Risiko operasional terjadi untuk setiap rantai proses C-P-T-D-R Operational risks occur for each process chain C-P-T-D-R
dengan konsekuensi cukup beragam. Pemicu risiko untuk masing- with consequences quite diverse. Triggers risk for each chain
masing rantai proses bermula saat pelanggan mengirimkan process begins when customers send letters / packages in
surat/paket di kantorpos. Kesalahan umum terjadi saat informasi the post office. A common mistake when inaccurate address
alamat tidak akurat yang berakibat salah salur ketika disortir. information resulting missending when sorted. Consequently,
Konsekuensinya, kiriman akan diangkut ke kantorpos tujuan the shipment will be transported to the post office destination
dengan alat transportasi ke arah yang tidak seharusnya sehingga by means of transportation in the direction that should not be
surat/paket terlambat diterima oleh penerima karena kantorpos so letters / packets received late by the recipient because the
yang tidak seharusnya menerima akan meneruskan surat/paket post office is not supposed to receive would forward the letter
dimaksud ke alamat yang seharusnya, tentu saja setelah terlebih / package intended to address that should, of course after the
dulu menelusuri alamat yang tepat. first trace the exact address ,

Risiko operasional tersebut berdampak strategis karena akan Operational risk The strategic impact as it would erode
menggerus reputasi (brand) korporasi dan menurunkan daya the reputation (brand) corporation and reduce the
saing produk. Secara finansial, risiko keuangan muncul karena competitiveness of products. Financially, financial risks
pelanggan kecewa sehingga beralih ke pesaing dan pada gilirannya arise because the customer was disappointed that switching
menurunkan revenue perusahaan. Risiko keuangan yang langsung to competitors and in turn lowers the company’s revenue.
berpengaruh terhadap perusahaan adalah piutang pendapatan. Financial risks that directly affect the company’s revenue
Hal ini timbul akibat adanya mekanisme pembayaran melalui is receivable. It arises due to the mechanism of payment
fasilitas kredit bagi pelanggan korporasi dimana pembayarannya through credit facilities to corporate customers where
tidak seluruhnya sesuai dengan waktu yang disepakati dalam payment is not entirely in accordance with the time agreed
kontrak. in the contract.

Risiko operasional lain dimana perusahaan tidak memiliki Other operational risks which the company has no
alternatif pengganti adalah saat kiriman outgoing diangkut alternative to outgoing shipment is currently transported
menggunakan kapal laut, dimana kapal laut yang digunakan by ship, where ships used in general is a passenger ship.
pada umumnya adalah kapal penumpang. Penggunaan kapal The use of passenger ships to transport kirimanpos because
penumpang untuk angkutan kirimanpos karena skedulnya lebih skedulnya more restrained.
terkendali.

Berbeda dengan pesawat udara, keberangkatan kapal penumpang In contrast to the aircraft, the departure of passenger ships
paling cepat 3 (tiga) hari sekali untuk rute yang sama. Hal ini at least 3 (three) days for the same route. This resulted
mengakibatkan kirimanpos mengalami penundaan selama waktu kirimanpos delayed during the waiting time. In the waiting
tunggu tersebut. Pada selang waktu tunggu tersebut terdapat time interval there is a potential departure of commercial
potensi keberangkatan kapal niaga (kargo atau angkutan barang), vessels (cargo or transport the goods), but is not effective
namun tidak efektif karena rute kapal niaga tidak selalu sama because of the commercial ships are not always the same
dengan kapal penumpang. as a passenger vessel.

Pengangkutan kirimanpos dengan kapal laut dapat juga dilakukan Transportation kirimanpos by ship can also be done entirely
sepenuhnya menggunakan kapal niaga. Untuk penggunaan using commercial ships. To use commercial ships can not go
kapal niaga tidak bisa secara go show (langsung berjalan show (direct proceeds as expected) but it should be a pre-
sesuai harapan) namun perlu pra kondisi melalui konsolidasi condition through consolidation (at the post office using
(di Kantorpos menggunakan kontainer) atau di gudang EMKL the container) or in a warehouse in the port area EMKL
di kawasan pelabuhan yang semuanya membutuhkan waktu everything takes a long time. The condition is difficult to

222
panjang. Kondisi tersebut sulit dikendalikan karena tidak ada control because there is no alternative to the use of other
alternatif penggunaan alat angkutan laut lainnya. means of sea transport.

Pengangkutan kirimanpos udara biasanya menggunakan pesawat Freight air kirimanpos typically use passenger plane,
penumpang, dengan pertimbangan frekwensi, jadwal (jam) with consideration of the frequency, schedule (hours)
kerangkatan, rute penerbangan, dan tarifnya dapat memenuhi SLA kerangkatan, flight routes, and tariffs can meet business SLA
bisnis surat dan paket. letters and packages.

Risiko muncul ketika kebijakan “Penerbangan” menetapkan Risks arise when a policy of “Flight” set priority ‘stuff’ that
prioritas ‘barang’ yang diangkut adalah bagasi penumpang, is transported passenger baggage, perishable goods, and
perishable goods, dan barang negara. Dihadapkan dengan situasi goods of the country. Faced with this situation, kirimanpos
seperti ini, kirimanpos yang sudah dimuat dapat diturunkan preloaded can be derived (Unloaded) back, resulting in
(unloaded) kembali, akibatnya flight delay untuk kirimanpos dan delay for kirimanpos flight and arrived late at the office of
terlambat tiba di kantor tujuan. destination.

Risiko Delivery: Risk Delivery:

Risiko tidak terantarnya kirimanpos dapat disebabkan oleh alamat The risk of not terantarnya kirimanpos can be caused by the
tidak jelas, alamat tidak ditemukan akibat adanya pemekaran address is not clear, the address can not be found due to the
wilayah dan tingginya pertumbuhan perumahan penduduk, regional growth and high growth of population housing, his
malasnya pengantar, atau dengan sengaja tidak diantar karena easy introduction, or deliberately not delivered due to various
berbagai alasan. reasons.

Risiko Reporting: Reporting Risk:

Kurangnya tingkat kedisiplinan petugas pelaksana dalam Lack of discipline level officers of the mengingput data
mengingput data pada aplikasi web i-POS sehingga status on web application i-POS so kirimanpos status as not yet
kirimanpos seolah belum sampai pada penerima. arrived at the receiver.

Lain halnya dengan proses bisnis bisnis jasa keuangan, risiko As with the business processes of business financial
diawali dari front end saat interaksi pelanggan dengan petugas services, risk starting from the front end when the customer
loket, back end (data processing di Data Center – DC), interaksi interaction with the clerk, the back end (data processing in the
sistem antara host Pos dengan host Biller, jaringan koneksi antara Data Center - DC), system interactions between host Post by host
Kantorpos/Agen dengan Server di DC dan fungsi Data Recovery Biller, the network connection between the post office / Agent with
Center (DRC). Server in DC and functions of Data Recovery Center (DRC).

Secara teknikal, risiko di sisi front end berkaitan erat dengan Technically, the risk on the side of the front end is closely
perilaku pemangku kepentingan. Mulai dari top management di related to the behavior of stakeholders. Starting from the top
pelaksana teknis, supervisi hingga petugas pelaksana rentan sekali management in the technical implementation, supervision by
terjadinya risiko. the executive officer vulnerable to the risk.

Kecenderungan pemangku kepentingan tersebut antara lain The tendency of these stakeholders, among others combine
menggabungkan pekerjaan dalam satu bagian dan menitipkan work in one part and leave the password to one executive
password kepada salah seorang petugas pelaksana, sehingga officer, allowing the officer concerned may commit fraud.
memungkinkan petugas terkait dapat melakukan fraud. Technically, the perpetrator has access to the balance on
Teknisnya, pelaku memiliki akses terhadap saldo pemegang the account holder and has the capacity to draw the balance
rekening dan memiliki kapasitas untuk menarik saldo dan/atau and / or book-transfer to the account specified.
memindahbukukan ke rekening tertentu.

Risiko operasional lainnya, akibat perangkat keras (hardware: PC/ Other operational risk, due to the hardware (hardware: PC
notebook/laptop) hang, jaringan (network) disconnect/time out, / notebook / laptop) hangs, network (network) disconnect
aplikasi error, atau server down. Kedua jenis risiko operasional / time-out, an application error, or the server is down. Both
tersebut berdampak strategis karena mengakibatkan turunnya types of operational risk such as strategic impact resulting
kredibilitas (reputasi) dan peta kompetisi perusahaan dan secara decline in credibility (reputation) and map the competition of
finansial pada gilirannya menurunkan revenue. Risiko keuangan companies and financially in turn lowers revenue. Financial
juga terjadi khususnya masalah likuiditas perusahaan terganggu risks also occur, especially the company’s liquidity problems
akibat setoran yang terjadi di kantorpos cabang baru efektif paling were disrupted by post office deposits that occur in the new

223
cepat keesokan harinya karena jarak antara kantorpos cabang branch of the fastest effective the next day because of the
dengan Kantorpos Pemeriksa (Induknya) berjauhan. Outstanding distance between the post office to post office branches
hasil setoran pembayaran sangat material jumlahnya. Examiner (The mother) apart. Outstanding results are very
material deposit payment amount.
Berbeda dengan risiko counterparty bisnis surat & paket, risiko In contrast to the counterparty risk of the business letters and
counterparty bisnis jasa keuangan bersifat sangat strategis karena packages, counterparty risk of the financial services business is
interaksi antara host Pos dengan host Biller berlangsung setiap very strategic because of the interaction between the host Post
hari kerja secara real time on line. by host Biller takes place every weekday in real time on line.

Cara pengelolaan: How management:


Sejalan dengan pengelompokan bisnisnya, perusahaan membagi In line with its business grouping, the company divides two
dua cara pengelolaan risiko: ways to manage risk:
1. Dengan telah mendarah-dagingnya terminologi CPTDR 1. With the deeply-flesh CPTDR among internal terminology,
di kalangan internal, cara pengelolaan risikonya pun ways of managing risk was mapped according to each of
dipetakan sesuai dengan masing-masing rantai proses the process chain, among others:
tersebut antara lain: a) At the stage of collecting the clerk (front liner) has
a) Pada tahap collecting petugas loket (front liner) telah ensured that:
memastikan bahwa: • Hardware, device specifications support the system
• Hardware, spesifikasi perangkat support terhadap sistem as a whole;
secara keseluruhan; • Operating system compatible with the service
• Operating system kompatibel dengan aplikasi layanan; application;
• Network, jaringan koneksi tersedia dan bandwidth-nya • Network, network connection is available and its
mencukupi untuk berinteraksi dengan middle end dan/ bandwidth sufficient to interact with the middle-end
atau back end; and / or back end;
• Brainware, well trainned (computer literate dan mampu • Brainware, well trainned (computer literate and able
menyelesaikan trouble shooting); to complete trouble shooting);
• Alamat penerima dan pengirim dikonfirmasikan kepada • Address the recipient and the sender or the sender’s
pengirim telah tepat dan benar berikut kodepos sebagai confirmed to the right and following the correct zip
upaya service excellence; code as an attempt service excellence;
• Input data pada palikasi i-POS dientry setelah proses • Input data on palikasi i-POS dientry after the
konfirmasi; confirmation process;
b) Pada tahap processing: b) At the stage of processing:
• Petugas khusus yang menyerahkan kiriman outgoing telah • Special Officer who handed outgoing mails have to
memastikan bahwa: make sure that:
- Jumlah kiriman fisik sesuai dengan jumlah yang tertulis - The number of physical items in accordance with the
dalam i-POS bukti serah; amount written in the i-POS evidence of delivery;
• Petugas yang menerima kiriman outgoing (petugas sortir) • Officers receive outgoing shipment (clerk sorting) has
telah memastikan bahwa: ensured that:
- Jumlah kiriman fisik sesuai dengan jumlah yang tertulis - The number of physical items in accordance with the
dalam i-POS bukti serah; amount written in the i-POS evidence of delivery;
- Menandatangani i-POS bukti serah sebagai tanda - Signing i-POS evidence of delivery as a sign of validity;
validitas; - Sort items in accordance pigeon hole objectives;
- Sortir kiriman sesuai pigeon hole tujuannya; - Examination of pick-test as evidence of control by the
- Pemeriksaan uji petik sebagai bukti pengendalian oleh Supervisor;
Supervisor; - Incorporate items into the mailbag and / or sub bag
- Memasukan kiriman ke dalam kantong pos dan/atau according to the schedule specified postal cover;
anak kantong sesuai jadwal tutupan pos yang telah - Preparation of i-POS evidence of delivery to the transport
ditetapkan; officer.
- Pembuatan i-POS bukti serah kepada pihak petugas
angkutan.
c) Pada tahap transporting: c) At this stage of undrinkable:
Moda transportasi yang digunakan untuk mengangkut The mode of transportation used to transport the
kiriman terdiri dari pesawat udara, kapal laut dan angkutan shipment consisted of aircraft, ships and land
darat seprti armada milik perusahaan/kontrak charter, kereta transportation fleet of the company’s bleak / charter
api, bis dan lain-lain. contract, train, bus and others.
• Pengelolaan risiko alat angkutan udara, telah tertuang • Risk management tools air transport, has been stipulated
dalam kontrak (perjanjian) dan dipastikan bahwa: in the contracts (agreements) and ensure that:

224
- Agen penerbangan sepakat dengan service level - Agent agreement with the flight service level agreement
agreement (SLA) yang dijanjikan kepada pelanggan; (SLA) that was promised to the customer;
- Tersedianya alotment dan flight scheduled sesuai - Availability alotment and SLA scheduled flight;
SLA; - Alternatives include kiriman pos with fligth schedule next
- Alternatif mengikutsertakan kirimanpos dengan next plane belonging to the same airline during a delay;
fligth schedule pesawat milik maskapai yang sama - Utilization of other airlines if for one reason or another do
saat terjadi delay; not allow the use of air as scheduled.
- Pemanfaatan maskapai lainnya jika karena satu dan
lain hal tidak memungkinkan menggunakan pesawat
sesuai jadwal. • Risk management tools sea transport
• Pengelolaan risiko alat angkutan laut Given kirimanpos were transported by ship is so common
Mengingat kirimanpos yang diangkut dengan kapal that the service paketpos marine transport modes
laut adalah layanan paketpos biasa sehingga moda in the form of passenger transport with commercial
transportasi laut berupa angkutan penumpang dengan transportation alternatives and other alternatives, then
alternatif angkutan niaga dan tidak alternatif pilihan yang they remain in use.
lain, maka keduanya tetap digunakan. • Risk management tools land transport
• Pengelolaan risiko alat angkutan darat Alternative to land transport modes quite a lot so the
Alternatif pengganti moda transportasi darat cukup banyak relative risk handling well planned.
sehingga penanganan risiko relatif terencana dengan baik.
d) Pada tahap delivery d) At the stage of delivery
• Proses distribusi: • Distribution process:
• Perusahaan harus mensosialisasikan kepada masyarakat • Companies must disseminate to the public about the
tentang standar penulisan alamat yang benar; standards of writing correct address;
• Perusahaan harus memiliki data base jalan antar dan • Companies must have a data base of road between and
senantiasa updated; constantly updated;
• Perusahaan harus memiliki peta wilayah antara disesuaikan • The company must have a map of the area between
dengan perkembangan pemekaran wilayah dan pemukiman adjusted to the development of regional expansion and
penduduk. settlement.
e) Pada tahap reporting
• Khusus untuk beberapa kantorpos yang telah menggunakan e) At the reporting stage
delivery channel (Portable Data Terminal – PDT) untuk • For some who have used the post office delivery channel
mempercepat akselerasi proses status kiriman oleh (Portable Data Terminal - PDT) to accelerate the process of
pelanggan, walaupun untuk saat ini masih batch file, belum shipment status by customers, although for the moment
real time on line. is still the batch file, not real time on line.
• Imbauan secara gradual dan intensif untuk mengingatkan • Appeal gradually and intensively to remind the executive
petugas pelaksana agar secara rutin tiap akhir dinas bahwa officer that routinely every end office that kirimanpos has
kirimanpos telah berhasil diantar dan langsung diinput successfully delivered and directly inputted into a web
kedalam aplikasi web i-POS. application i-POS.

2. Mengingat proses bisnis bisnis jasa keuangan lebih dari 90% 2. Given the financial services business of business
melibatkan sistem teknologi, maka treatment atas risiko processes of more than 90% involve technology system,
cenderung lebih bersifat spesifik, antara lain: the treatment of risk tends to be more specific, among
a) Di sisi front end → telah dipastikan (terjamin) bahwa: others:
• Hardware, spesifikasi perangkat support terhadap sistem a) On the side of the front end → been confirmed (guaranteed)
secara keseluruhan; that:
• Operating system kompatibel dengan aplikasi layanan; • Hardware, device specifications support the system as a whole;
• Network, jaringan koneksi tersedia dan bandwidth-nya • Operating system compatible with the service application;
mencukupi untuk berinteraksi dengan middle end dan/atau • Network, network connection is available and its bandwidth
back end; sufficient to interact with the middle-end and / or back end;
• Brainware, well trainned (computer literate dan mampu • Brainware, well trainned (computer literate and able to
menyelesaikan trouble shooting); complete trouble shooting);
• One time password (OTP) yang memerintahkan supervisor/ • One-time password (OTP) that ordered supervisors / managers
manajer pelayanan untuk me-reset password setiap hari of service to reset the password every day as a precaution to
sebagai langkah antisipasi menghindari terjadinya fraud. prevent fraud.
b) Di sisi middle end → telah dipastikan (terjamin) bahwa: b) On the side of the middle end → been confirmed (guaranteed) that:
• Hardware, spesifikasi perangkat support terhadap sistem • Hardware, device specifications support the system as a
secara keseluruhan; whole;

225
• Capacity, kapasitas server akomodatif terhadap peak • Capacity, the capacity of accommodating server to peak
transaction atau terhadap hasil conquerent test; conquerent transaction or the results of the test;
• Network, jaringan koneksi tersedia dan bandwidth-nya • Network, network connection is available and its bandwidth
mencukupi untuk berinteraksi dengan back end dan front sufficient to interact with back end and front end;
end; • Brainware, programmer and / or analyst;
• Brainware, programmer dan/atau analyst; • Supporting facilities, room conditions, including sufficient
• Sarana pendukung, kondisi ruangan, electricity supply cukup electricity supply back up its stability cooling system and
termasuk back up-nya, stabilitas cooling system dan lain-lain. others.
c) Di sisi back end (DC) telah dipastikan (terjamin) bahwa: c) On the back end (DC) has been confirmed (guaranteed) that:
• Hardware, spesifikasi perangkat support terhadap sistem • Hardware, device specifications support the system as a
secara keseluruhan; whole;
• Software, operating system compatible dengan aplikasi • Software, the operating system compatible with applications
middel end dan front end; middel end and front end;
• Capacity, kapasitas server akomodatif terhadap peak • Capacity, the capacity of accommodating server to peak
transaction termasuk kemungkinan tambahan transaksi hasil transaction include the possibility of additional new customer
akuisisi pelanggan baru; acquisition transaction results;
• Network, bandwidth cukup dan multi operator sebagai back • Network, sufficient bandwidth and multi-carrier as a back-up
up jaringan koneksi; network connection;
• Brainware, pengelolanya certified officer • Brainware, administrators certified officer
• Manajemen DC & DRC, data base terkelola dengan baik, • Management DC and DRC, data base managed well, hosts
host Pos dengan host biller connected dan compatible, post with host billers connected and compatible, DRC function
DRC berfungsi mirroring terhadap DC termasuk jaringan mirroring the DC includes a network connection is available
koneksinya tersedia dengan bandwidth cukup, sarana with adequate bandwidth and facilities, inadequate as
pendukung memadai seperti pasokan listrik termasuk power supplies including back up his, cooling system is
back up-nya, cooling system stabil, petugas pelaksana well stable, well trainned executive officer.
trainned.

3. Pelatihan dan Seminar 3. Training and Seminars


Beberapa pelatihan, seminar atau workshop yang telah Some training, seminar or workshop that has been
diikuti oleh Tim Divisi Manajemen Risiko dan Good Corporate followed by a team of the Division of Risk Management and
Government dalam upaya melengkapi kompetensi dan Good Corporate Government in an effort to supplement
kapasitas, antara lain: their competence and capacity, among others:
a. Workshop Enterprise Risk Management a. Workshop on Enterprise Risk Management
b. Fraud Auditting b. fraud Auditting
c. Risk Control Self Assessment (RCSA) c. Risk Control Self Assessment (RCSA)
d. Risk Governance d. risk Governance
4. Benchmarking
4. Benchmarking We undertake benchmarking of enterprise risk
Kami melakukan benchmarking pengelolaan risiko management-based Enterprise Risk Management (ERM) as
perusahaan berbasis Enterprise Risk Management (ERM) the search for best practice implementation of enterprise
sebagai upaya pencarian best practise implementasi risk management. The division of the main tasks of the
pengelolaan risiko perusahaan. Pembagian tugas pokok yang “clear” between Business and Investment Risk Management
“clear” antara Manajemen Risiko Usaha dan Investasi (MRUI) (MRUI) as a unit of work that facilitates the enterprise risk
sebagai unit kerja yang memfasilitasi pengelolaan risiko management with other work units. Relevance to the results
perusahaan dengan unit kerja lainnya. Relevansinya¸ hasil of benchmarking becomes a reference implementation with
benchmarking menjadi salah satu rujukan implementasi some adjustments situationally.
dengan beberapa penyesuaian secara situasional.
5. A review of the effectiveness of the Corporate Risk
5. Review atas efektivitas Sistem Manajemen Risiko Perusahaan Management System
a. Manajemen Fraud a. Fraud management
1) Outsourcing proses pick up dan delivery kiriman remise 1) Outsourcing the process of pick up and delivery of items
dari kantorpos pemeriksa ke kantorpos cabang secara remise from post office to post office branches examiner
timbal balik kepada pihak perbankan. Yang sudah berjalan on a reciprocal basis to the banks. Which has been running
adalah Area IV Jakarta dan Area XI Makassar dengan PKS is Area IV Jakarta and Makassar with MCC XI Area Number:
Nomor: 1494/CMD/X/12-1786/RITEL/2012 dan Nomor: 209/ 1494 / CMD / X / 12-1786 / RETAIL / 2012 and No. 209 /
RITELX/2012-045/PKS/MKS.UT/POA/XI/2012 tanggal 1 RITELX / 2012-045 / MCC / MKS.UT / POA / XI / 2012 dated
November 2012 1 November 2012

226
2) Divisi Manajemen Risiko dan GCG telah menyampaikan 2) Risk Management Division and GCG has delivered a
“positioning paper” kepada unit terkait perihal materi “positioning paper” to the relevant unit recommendation
rekomendasi untuk menyempurnakan standard operating to enhance the subject matter of standard operating
procedure (SOP); procedures (SOP);
3) One time password (OTP) yang memerintahkan supervisor/ 3) One-time password (OTP) that ordered supervisors /
manajer pelayan­an untuk me-reset password setiap hari managers of service to reset the password every day as a
sebagai langkah antisipasi menghindari terjadinya fraud. precaution to prevent fraud.
4) Review pengelolaan risiko atas diterbitkannya Surat 4) Review of risk management on the issuance of a Work Order
Perintah Kerja (SPK) dan Perjanjian Pelaksanaan Kerjasama (SPK) and the Implementation Agreement Cooperation
pengadaan barang dan jasa sebagai tindak lanjut dari procurement as a follow up to the announcement of the
pengumuman pemenang setelah proses pengadaan winner upon completion of the procurement process;
tuntas; 5) Increased knowledge, skills, and attitude technical executor
5) Peningkatan knowledge, skill, dan attitude pelaksana and supervisor, including the head of post office branches;
teknis dan supervisor termasuk kepala kantorpos cabang; 6) The implementation of Individual Performance
6) Pemberlakuan Sistem Manajemen Kinerja Individu (SMKI) Management System (ISMS) to assess the performance
untuk menilai kinerja karyawan dan Sistem Manajemen of employees and Performance Management System Unit
Kinerja Unit (SMKU) yang secara bertahap diterapkan di (SMKU) is gradually applied in the Area and the Technical
Area dan Pelaksana Teknis; Implementation;
7) Peningkatan reward bagi karyawan dalam bentuk fasislitas 7) Increased reward for employees in the form of car
car ownership program (COP) bagi para vice president ownership fasislitas program (COP) to the vice president
(VP), pembayaran tunjangan kinerja unit untuk seluruh (VP), the payment of benefits to all employees of the unit’s
karyawan; performance;
8) Menyusun kebijakan tentang wishtleblowing system. 8) Develop a policy on wishtleblowing system.
9) implementasi SAP FICO 9) the implementation of SAP FICO
10) Menyusun risk register sebagai basis utama penetapan 10) Develop risk register as the main base the determination
risk profile perusahaan mulai triwulan pertama 2013. of risk profile the company began the first quarter of 2013.

d. Road Map Manajemen Risiko Perusahaan d. Road Map for Enterprise Risk Management
2015 : Identifikasi risiko korporasi PT. PT Pos Indonesia 2015: Identification of corporate risks PT. PT Pos
(Persero) Indonesia (Persero)
2016 : Entreprise Risk Management PT. PT Pos Indonesia 2016: Entreprise Risk Management PT. PT Pos Indonesia
(Persero) (Persero)
2017 : Assessment Level Pengelolaan Manajemen Risiko PT 2017: Assessment Level Risk Management Management
Pos Indonesia (Persero) of PT Pos Indonesia (Persero)
2018: Assessment Level Pengelolaan Manajemen Risiko PT 2018: Assessment Level Risk Management Management
Pos Indonesia (Persero) of PT Pos Indonesia (Persero)

227
b. Fraud Profile b. fraud Profile

PERBANDINGAN DATA FRAUD TAHUN 2015 TERHADAP 2014 BERDASARKAN JENIS LAYANAN
Comparsion of Fraud in 2015 to 2014 By Type of Service
TAHUN 2014 TAHUN 2015
JENIS LAYANAN Year 2014 Year 2015 GROWTH
NO
Service
TRX BSU TRX BSU TRX (%) BSU (%)
1 KAS 46 3,959,634,686 26 1.948.457.316 -43.48% -50.79%
2 WESEL 6 10,000,000 -100.00% -100.00%
3 GIRO 1 54,313,614 -100.00% -100.00%
4 LAIN-LAIN 8 713,905,089 16 1.942.162.960 100.00% 172.05%
5 PENY. DANA - - 6 1.095.155.591 100.00% 100.00%
6 PENSIUN 5 220,918,000 7 450.221.737 40.00% 103.80%
7 PERAMPOKAN 7 2,753,369,835 2 615.466.500 -71.43% -77.65%
8 SOPP 2 187,802,206 1 877 -50.00% -99.53%
9 TABANAS 3 297,711,688 5 1.231.321.679 66.67% 313.60%
10 BPM 2 135,431,481 3 49.186.000 50.00% -63.68%
11 SURATPOS - - 0.00% 0.00%
12 PAKETPOS 1 24,940,000 -100.00% -100.00%
13 PBB 1 54,061,977 -100.00% -100.00%
14 JPS/DBO 2 127,800 -100.00% -100.00%

PERBANDINGAN PELAKU FRAUD TAHUN 2015 TERHADAP TAHUN 2014 BERDASARKAN USIA
Comprasion of Fraud in 2015 to 2014 By Age
TAHUN 2014 TAHUN 2015
KELOMPOK USIA Year 2014 Year 2015
GROWTH (%)
Age JUMLAH JUMLAH
Total % Total %
50 s/d 54 20 23.81% 22 33.33% 10.00%
45 s/d 49 23 27.38% 18 27.27% -21.74%
40 s/d 44 14 16.67% 7 10.61% -50.00%
35 s/d 39 5 5.95% 7 10.61% 40.00%
30 s/d 34 4 4.76% 3 4.55% -25.00%
25 s/d 29 18 21.43% 8 12.12% -55.56%
20 s/d 24 0 0.00% 1 1.52% 100.00%
Jumlah / Total 84 100.00% 66 100.00%

PERBANDING PELAKU FRAUD TAHUN 2015 TERHADAP TAHUN 2014 BERDASARKAN JENIS KELAMIN
Comprasion of Fraud in 2015 to 2014 Based on Gender

TAHUN 2014 TAHUN 2015


JENIS KELAMIN Year 2014 Year 2015
GROWTH (%)
Gender JUMLAH JUMLAH
Total % Total %
LAKI-LAKI / Male 73 86.90% 59 89.39% -19.18%
PEREMPUAN / Female 11 13.10% 7 10.61% -36.36%
JUMLAH / Total 84 100.00% 66 100.00%

228
PERBANDING PELAKU FRAUD TAHUN 2015 TERHADAP TAHUN 2014 BERDASARKAN STATUS KEPEGAWAIAN
Comprasion of Fraud in 2015 to 2014 Based on employment status

TAHUN 2014 TAHUN 2015


STATUS KEPEGAWAIAN Year 2014 Year 2015
GROWTH (%)
Status JUMLAH JUMLAH
Total % Total %
TETAP / Fix 72 85.71% 64 96.97% -11.11%
TIDAK TETAP/ No Fix 12 14.29% 2 3.03% -83.33%
JUMLAH / Total 84 100.00% 66 100.00%

PERKARA PENTING
IMPORTANT CASE

Daftar kasus yang sampai Pengadilan tahun 2015


The list of cases to the Court in 2015

KASUS KRONOLOGI TGJW TINDAK LANJUT Keterangan


CASES CHRONOLOGY FOLLOW-UP

Gugatan perdata Perihal keterlambatan penyera- Div hukum Telah dibentuk SELESAI, Vonis putusan hakim PN Bandung,
Lutfi Walidani di PN han ke alamat atas pos ekspres tim SKK untuk meng- gugatan gugur karena Penggugat tidak pernah
Bandung dari Probolinggo, Jawa Timur, ke hadapi sidang di PN hadir
Cililitan, Jakarta Timur, dengan Bandung dan telah
bea kirim Rp 22. 330,­dan me- dilakukan bedah
minta ganti rugi senilai 1,1 M kasus dengan meli-
batkan karyawan
terkait dari MPC JKP
Gugatan perdata PT Donindo/Mitra melakukan Div Hukum, Telah dibentuk tim Masih menunggu pembacaan putusan dari
kasus BOT BJM 50/ gugatan perdata kepada PT Pos Divisi SKK penanganan Majelis Hakim.
Pdt.G/2015/PN BJM Indonesia (Persero) atas BOT BJM Pengelolaan perkara dimaksud
tgl 7 mei 2015 dengan isi gugatan memohon Properti dan dari Divisi Hukum,
agar pasal 12 ayat (2) dan pasal 6 Regional IX Divisi Pengelolaan
ayat (1) huruf b,c dan d dibatalkan Properti dan Kantor
karena bertentangan dengan azas Regional IX
keseimbangan & tidak memiliki
kekuatan hukum mengikat
Dugaan tipikor atas Pelimpahan kasus PDT dari Lawyer Telah ada Tersangka Tersangka Budhi Setyawan (eks Direktur
pengadaan Por- Kejagung ke Kejati Jabar pada Stefanus dan Budhi Setyawan (eks Teknologi dan Jasa Keuangan), Budi Setiawan
table Data Terminal tanggal 12­-3-­2015 atas Perjan- Rekan Direktur Teknologi (eks Direktur Utama) dan Muhajirin (eks Manajer
(PDT) jian Kerjasama antara PT Pos dan Jasa Keuangan) Mekanisasi dan Otomasi) divonis :
Indonesia (Persero) dengan PT , Budi Setiawan (eks
Datindo tentang PDT tahun 2014 Direktur Utama) 1. Budhi Setyawan , Budi Setiawan dan Muhajirin
sejumlah 1.725 (seribu tujuh ratus dan Muhajirin (eks tidak terbukti dalam dakwaan primer.
dua puluh lima) unit dengan nilai Manajer Mekanisasi
SPK sebesar Rp. 9.474.996.000,00 dan Otomasi) 2. Budhi Setyawan, Budi Setiawan dan Muhajirin
(sembilan milyar empat ratus terbukti dalam dakwaan subsider.
tujuh puluh empat juta sembilan
ratus sembilan puluh enam 3. Budhi Setyawan, Budi Setiawan dan Muhajirin
rupiah). dipidana 1 tahun dan denda Rp. 100 juta dengan
ketentuan jika tidak dibayar diganti dengan
kurungan 1 bulan.

229
Laporan
Pendukung Bisnis
Report of Business Support
PENGELOLAAN SUMBER DAYA MANUSIA
HUMAN RESOURCE MANAGEMENT

FUNGSI SDM dalam suatu perusahaan merupakan salah satu HR functions within a company is a very important supporting
pendukung yang berperan sangat penting dalam kelancaran role in the smooth process of the management of the compa-
proses pengelolaan kinerja perusahaan. Sebagai ujung tombak ny’s performance. As the spearhead of the company, the perfor-
perusahaan, kinerja dan produktivitas seluruh karyawan akan mance and productivity of all employees will determine the suc-
sangat menentukan keberhasilan perusahaan di masa men- cess of the company in the future. Therefore, the current PT Pos
datang. Oleh karena itu, saat ini PT Pos Indonesia (Persero) Indonesia (Persero) has launched an initiative based employee
telah mencanangkan inisiatif penilaian karyawan berbasis kin- performance appraisal as one of its focus on human resource
erja sebagai salah satu fokus pengembangan SDM-nya. Lang- development. The initial steps are now being made in relation to
kah awal yang kini tengah dilaksanakan terkait fokus pengem- the development focus is with the standard setting of individual
bangan tersebut adalah dengan adanya penetapan standar and unit performance. Currently, PT Pos Indonesia (Persero) has
kinerja individu dan unit. Saat ini, PT Pos Indonesia (Persero) implemented the performance standards in the form of Individ-
telah menerapkan standar kinerja berupa Sistem Manajemen ual Performance Management System (ISMS) and Performance
Kinerja Individu (SMKI) dan Sistem Manajemen Kinerja Unit Management System Unit (SMKU). Through ISMS and SMKU ex-
(SMKU). Melalui SMKI dan SMKU, diharapkan penilaian kinerja pected individual and unit performance assessment would be
individu dan unit akan menjadi lebih obyektif dan terukur di more objective and measurable in subsequent years.
tahun-tahun berikutnya.

Fokus pengembangan SDM melalui penilaian berbasis kinerja The focus of the development of human resources through
ini perlu didukung oleh skema manajemen balas jasa/re- performance-based assessment need to be supported by a
wards yang kompetitif seperti yang telah dijalankan oleh management scheme remuneration / rewards competitive as
perusahaan-perusahaan unggulan dalam rangka mendo- it has been run by companies featured in order to encourage

232
rong potensi, kinerja, dan produktivitas karyawannya. Saat potential, performance, and productivity of employees. At pre-
ini, skema balas jasa/rewards yang diterapkan belum secara sent, the scheme of remuneration / rewards are applied has
khusus dirancang berdasarkan standar kinerja yang obyek- not been specifically designed based on performance stand-
tif dan terukur dan dikaitkan dengan target-target masing- ards and measurable objectives and targets associated with
masing unit bisnis atau unit pendukungnya. Hal ini menjadi each business unit or units supporters. This is a concern of HR
perhatian fungsi SDM dalam memperbaiki sistem balas jasa/ functions in fixing remuneration system / rewards to encour-
rewards yang dapat mendorong karyawan untuk memenuhi age employees to meet performance standards and achieve the
standar kinerjanya dan mencapai target-target unitnya. targets of his unit.

Kompetensi SDM yang berkualitas merupakan aset perusa- Competence of qualified human resources is a corporate asset
haan dalam menunjang pencapaian sasaran bisnis dan tu- in supporting the achievement of business goals and objectives
juan perusahaan yang harus dioptimalkan pengelolaannya. of the company to optimize its management. Increased com-
Peningkatan kompetensi dan kapabilitas SDM harus dilaku- petence and capability of human resources should be made to
kan untuk memberikan daya dukung kemajuan perusahaan provide the carrying capacity of the company’s progress amid
ditengah persaingan yang semakin pesat. Untuk memenuhi the competition is rapidly increasing. To meet these needs, the
kebutuhan tersebut, perusahaan terus berupaya melakukan company continues to conduct training and education. During
pelatihan dan pendidikan. Selama 2015, sebanyak 10.997 2015, a total of 10 997 employees had received training from
karyawan telah mengikuti pelatihan dari berbagai ilmu dan various sciences and levels.
tingkatan.

Sampai dengan akhir 2015, jumlah karyawan sebanyak 29.475 As of the end of 2015, the number of employees as many as 29
dengan proporsi 18.842 karyawan tetap (63,9%) dan 10.633 475 to 18 842 the proportion of permanent employees (63.9%)
karyawan kontrak (36,1%). Karyawan kontrak meliputi kary- and 10 633 contract employees (36.1%). Employee contracts cov-
awan di bagian keamanan, kebersihan, collecting, process- ering employees in security, cleaning, collecting, processing,
ing, delivery. delivery.

Jumlah karyawan PT Pos Indonesia (Persero) tahun 2015 The number of employees of PT Pos Indonesia (Persero) in 2015
mengalami penurunan 2,84% jika dibandingkan dengan decreased 2.84% when compared to the number of employees
jumlah karyawan pada akhir tahun 2014 sebanyak 19.392 at the end of 2014 as many as 19 392 people, while the number
orang, sementara jumlah tenaga kontrak perusahaan se- of workers as many as 10 633 people contract the company rose
banyak 10.633 orang naik 7,8 % dari tahun 2014 yang berjum- 7.8% from 2014 amounted to 9856 people.
lah 9.856 orang.

Prosentase karyawan kontrak tersebut sangat besar dan The percentage of contract workers is very large and very sus-
sangat rentan terhadap risiko hukum sehingga perlu di- ceptible to legal risks so necessary strategic steps to reduce
lakukan langkah strategis untuk menguranginya. Salah sa- them. One of them is the selective recruitment of contract work-
tunya adalah rekrutmen selektif karyawan kontrak menjadi ers into permanent employees. Judging from the proportion of
karyawan tetap. Dilihat dari proporsi SDM, saat ini masih human resources, there are still human with a high school edu-
terdapat SDM dengan jenjang pendidikan SMA, SMP dan SD cation, junior and primary schools with the highest proportion
dengan proporsi terbanyak pada jenjang pendidikan SMA in the high school education level that is equal to 66% of the
yaitu sebesar 66% dari total SDM. Sedangkan untuk jenjang total HR. As for the junior high and elementary education reach-
pendidikan SMP dan SD mencapai 15% dari total SDM. Pro- es 15% of the total HR. This proportion is certainly an impact
porsi ini tentunya berdampak pada mutu dan kompetensi on the quality and competence of human resources and the
SDM serta lambatnya proses transformasi / akselerasi bis- slow process of transformation / acceleration of business being
nis yang sedang dilakukan oleh perusahaan. Untuk mengu- conducted by the company. To reduce this gap, has carried out
rangi gap ini, telah dilakukan beberapa langkah diantaranya; several steps including; undergraduate education equivalency
program penyetaraan pendidikan sarjana (S-1), kenaikan program (S-1), the increase in the minimum education require-
syarat minimal pendidikan dalam proses rekrutmen, pe- ment in the recruitment process, change grade / group initial
rubahan grade /kelompok jabatan awal pada saat karyawan positions when the employee was appointed.
diangkat.

Dengan melihat proporsi bisnis terbesar yang dijalankan PT By looking at the proportion of the largest business run by PT
Pos Indonesia (Persero) saat ini serta mengikuti perkemban- Pos Indonesia (Persero) now and follow the development of the
gan aspek hukum mengenai outsourcing, disadari bahwa legal aspects regarding outsourcing, realizing that their out-
adanya karyawan outsourcing di bagian mail collection dan sourced employees at the mail collection and mail delivery were
mail delivery yang merupakan rangkaian proses dari bisnis a series of processes of business letters and packages have a
surat dan paket memiliki risiko hukum bagi PT Pos Indonesia legal risk for PT Pos Indonesia (Persero). In this case, the HR

233
(Persero). Dalam hal ini, fungsi SDM dituntut untuk segera functions required to immediately prepare a strategy and initia-
menyiapkan strategi dan inisiatif dalam upaya memitigasi tives in an effort to mitigate the legal risks.
risiko hukum tersebut.

Proporsi karyawan tetap di PT Pos Indonesia (Persero) The proportion of permanent employees at PT Pos Indonesia
adalah karyawan dalam rentang usia 49-54 tahun yang se- (Persero) is an employee in the age range 49-54 years are gen-
cara umum sudah menduduki posisi-posisi struktural atau- erally already occupy positions of structural or functional high
pun fungsional yang tinggi dan strategis di dalam struktur and located in the organizational structure of the company. The
organisasi perusahaan. Tingginya proporsi karyawan dalam high proportion of employees in this age range causing poten-
rentang usia ini menyebabkan potensi terjadinya genera- tial generation gap in positions, so that the regeneration of of-
tion gap pada posisi-posisi tersebut sehingga regenerasi fice does not run as expected. If the HR function is already run-
jabatan tidak berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Apa- ning a succession plan with better planned and regeneration of
bila fungsi SDM sudah menjalankan rencana suksesi dengan positions should take place smoothly.
lebih terarah dan terencana seyogianya regenerasi jabatan
berlangsung dengan lancar.

Tingginya jumlah karyawan yang akan pensiun atau mema- The high number of employees who will retire or retire within
suki masa pensiun dalam waktu lima tahun mendatang, diikuti the next five years, followed by increases in employee pension
oleh meningkatnya kebutuhan dana pensiun karyawan yang fund needs to be borne by PT Pos Indonesia (Persero). Liabili-
harus ditanggung oleh PT Pos Indonesia (Persero). Kewajiban ties of pension payments are expected to rise sharply within
pembayaran dana pensiun yang diperkirakan akan meningkat the next few years is one of the points that deserve attention,
tajam dalam kurun waktu beberapa tahun ke depan merupakan especially on the issue of funding sources.
salah satu poin yang patut mendapatkan perhatian, terutama
mengenai masalah sumber pendanaannya.

Fungsi SDM saat ini telah menjalankan insiatif-inisiatif untuk HR function is now running initiatives to improve the perfor-
meningkatkan kinerja dan produktivitas individu PT Pos Indo- mance and productivity of the individual PT Pos Indonesia
nesia (Persero), beberapa di antaranya adalah melalui pembe- (Persero), some of which is through the improvement of the
nahan demografi jumlah karyawan PT Pos Indonesia (Persero) demographic number of employees of PT Pos Indonesia (Pers-
baik karyawan permanen ataupun tenaga kontrak (outsourc- ero) either a permanent employee or contractor (outsourcing)
ing) berdasarkan tingkat pendidikan, usia, jenis kelamin, dan by level of education, age, gender, and tenure. In addition it also
masa kerja. Di samping itu juga telah dilakukan penyusunan has made the preparation of the competencies required of com-
kompetensi yang dibutuhkan perusahaan baik soft skill mau- panies both soft skills and technical skills, training programs
pun technical skill, menyelenggarakan program pelatihan bagi for employees from various hierarchy, carrying out recruitment
karyawan dari berbagai jenjang jabatan, melaksanakan rek- opportunities for experienced personnel in addition to recruit-
rutmen dengan membuka kesempatan kepada tenaga-tenaga ing graduates new undergraduate, graduate Polytechnic PT Pos
berpengalaman selain merekrut lulusan sarjana baru, lulusan Indonesia ( Persero), or contract labor (outsourcing) there. HR
Politeknik PT Pos Indonesia (Persero), ataupun tenaga kerja function also facilitates the needs of the business unit to meet
kontrak (outsourcing) yang ada. Fungsi SDM juga memfasilitasi the needs of its workforce through the transfer and rotation of
kebutuhan unit bisnis dalam memenuhi kebutuhan tenaga ker- employees as part of their career development.
janya melalui transfer dan rotasi karyawan sebagai bagian dari
pengembangan karir mereka.

Namun demikian, hasil penerapan insisiatif-inisiatif yang telah Nevertheless, the results of applying insisiatif-initiatives that
dijalankan fungsi SDM belumlah sempurna dan beberapa di have been implemented HR function is not complete and some
antaranya baru mulai berjalan, sehingga perlu diperbaiki dan dit- are just starting to walk, so it needs to be improved and en-
ingkatkan agar menghasilkan layanan SDM yang semakin berkual- hanced to produce more qualified HR services to support the
itas dalam menunjang keberhasilan unit bisnis dan perusahaan. success of the business unit and company. One such improve-
Salah satu upaya peningkatan tersebut adalah melalui peningka- ment efforts is through increased communication and collab-
tan komunikasi dan kolaborasi dengan unit bisnis terkait untuk oration with the business units concerned to ensure that the
memastikan bahwa inisiatif fungsi SDM yang telah dilakukan su- initiative of the HR function has been done already in line with
dah sejalan dengan pemenuhan kebutuhan bisnis mereka. Selain the fulfillment of their business needs. In addition, through
itu, melalui penerapan standar kinerja dan adanya target-target the application of performance standards and their targets are
yang spesifik, terukur, realistis, dan memiliki batas waktu di dalam specific, measurable, realistic and have a time limit in the HR
fungsi SDM serta adanya proses pemantauan atas progress keber- function and the process of monitoring of the progress of the
hasilan terhadap inisiatif yang dilakukan secara periodik, diharap- success of the initiatives carried out periodically, expected the
kan peranan sentral fungsi SDM akan semakin bergema. central role of the HR function will be echoed.

234
Sumber Daya Manusia Berdasarkan Status Kepegawaian
Human Resources Based on Employment Status

Realisasi Program Pendidikan & Pelatihan Tahun 2015


Realization of Education & Training Programs In 2015

Untuk meningkatkan kompetensi sumber daya manusia PT To increase the competence of human resources during 2015
Pos Indonesia (Persero) selama 2015 telah menjalankan pro- PT Pos Indonesia (Persero) has run education and training pro-
gram pendidikan dan pelatihan bagi semua jenjang karir grams for all levels of career with a budget of Rp8 Billion.
dengan anggaran sebesar Rp8 Miliar.

NO PROGRAM KERJA JUMLAH KELAS TOAL PESERTA JAMLAT TOTAL JAMLAT


PESERTA

JUMLAH PELATIHAN S.D TRIWULAN III 328 9198 8096 251895


A. PELATIHAN KORPORASI
1 POK Intake S-1 dan D-3 7 212 712 74992
2 Pelatihan Calon Kepala Kantor Pos Cabang
3 Supervisor Competency Training
4 Pelatihan Calon Asesi Regional V Bandung 3 48 8 384
5 LATPIM I,II dan III
JUMLAH PELATIHAN KORPORASI 10 260 720 75376
B PELATIHAN FUNGSIONAL
1 Pelatihan Basic dan Intermediate Banking Knowledge 3 46 48 736
2 Pelatihan Sertifikasi Qualified Internal Auditor Tingkat Dasar, 3 72 264 6312
Lanjutan dan Manajerial
3 TOT Mobile Post Payment 1 25 16 400
4 Inhouse Training Pendidikan Khusus Profesi Advokat 1 34 48 1632
5 Pelatihan Job Evaluation 1 20 16 320
6 Pelatihan Proses Penyetahunan SPT 1 45 16 720
7 Pelatihan Product Konowledge untuk Agent Contact Center 1 36 16 576
8 Pelatihan N2 Online 11 330 16 5280
9 Pelatihan SIM Konsfila 8 370 128 5920
10 Pelatihan Mpospay 6 200 96 3200
JUMLAH PELATIHAN FUNGSIONAL 36 1178 664 25096
C SEMINAR/WORKSHOP DN
1 Pelatihan dan Sertifikasi Keahlian Pengadaan Barang dan Jasa 1 6 24 144
Pemerintah

235
NO PROGRAM KERJA JUMLAH KELAS TOAL PESERTA JAMLAT TOTAL JAMLAT
PESERTA

2 Workshop Sinergitas Implementasi GCG dan Kriteria Penilaian 1 2 8 16


Kinerja Unggulan (KPKU)
3 Workshop Penyusunan Annual Report (AR) yang berbasis implen- 1 2 8 16
tasi GCG
4 Seminar & Workshop ISO 9001;2015 dan ISO 145001;2015 1 2 8 16
5 Ujian Profesi Advokat Gelombang II Tahun 2015 - PERADI 1 1 8 8
6 E-Banking Fraud Course : Mencegah Modus Kejahatan pada Lay- 1 2 24 48
anan E-Banking
7 Workshop dan Sertifikasi Kompetensi Ahli Muda (SKA) Manajemen 1 3 16 48
Proyek
8 Workshop Pengadaan TI Bersertifikat 1 1 24 24
9 Seminar Discussion Forum & Sharing Best Practices | Business 1 3 8 24
Judgement Rule
10 Diklat Brevet Pajak A-B Terpadu dan Akuntansi 1 2 176 176
11 Pelatihan Teknik E-Procurement/SPSE 1 1 16 32
12 Seminar Nasional Asossoaso Auditor Internal 2015 | "Peranan Audi- 1 3 8 8
tor Internal dalam rangka efektivitas Tata Kelola, Manajemen Resiko
dan Pengendalian Internal
13 Seminar "Strong Leadership for Storng Hope in 2016" 1 3 8 24
14 HR Expo 2015 | Developing High Performance & Integrity in The 1 3 16 48
Competitive Era
15 Diklat Khusus bagi Kepala Satuan Pengawas Internal (SPI) 1 1 56 56
JUMLAH SEMINAR/WORKSHOP DN 15 33 408 688
D SEMINAR/WORKSHOP LN
1 World Mail and Express Asia Pacific 2015 1 2 24 48
2 Universal Service and Practical Regulation Course (USPR)- Master 1 2 88 176
Class for 2015 APPC
3 Workshop & Conference on Postal Payment Service 2015, Paris - 1 2 24 48
Perancis
4 Universal Postal Union - Administrative Council Meeting 1 1 48 48
5 Market Force - Post & Parcel Services Asia Pacific Conference 1 1 12 12
6 Asean Postal Business Meeting 1 2 24 48
7 International Executive Development di Raffi Akhmed Kidwal 1 2 88 176
National Postal Academy I
JUMLAH SEMINAR/WORKSHOP LN 7 12 308 556
E APPC KURSUS REGULER
1 Costing and Pricing (CPC) 1 2 120 240
2 Express Mail Service (EMS) 1 3 120 360
JUMLAH APPC KURSUS REGULER 2 5 240 600
F KNOWLEDGE MANAGEMENT
1 E-Learning
a. Aplikasi Pos Remitance 4 61 2 122
b. Budaya Perusahaan Cinta Pos 1 32 2 64
c. Prinsip 5R 1 19 2 38
d. Kompetensi Antaran (Pra Antaran) 3 67 2 134

236
NO PROGRAM KERJA JUMLAH KELAS TOAL PESERTA JAMLAT TOTAL JAMLAT
PESERTA

e. Pospay 2 44 2 88
f. Agenpos 1 10 2 20
g. Layanan Pos International 1 6 2 12
h. SOP e-batarapos 1 7 2 14
i. Pelatihan PASTI 2 11 2 22
j. Sales Force (UPT) 2 3 2 6
k. i-Pos Web Based Collecting 5 41 2 82
l. Pos Expres, Pos Kilat Khusus dan Pos Kilat 3 3 2 6
m. Paket Prioritas 1 2 2 4
n. Modul Layanan pos Bisnis 1 2 2 4
o. E-Commerce 1 1 2 2
p. Internet Marketing 1 2 2 4
JUMLAH KNOWLEDGE MANAGEMENT 30 311 32 622
JUMLAH PELATIHAN TRIWULAN IV 2015 100 1799 2372 102938
TOTAL SD TRIWULAN IV-2014 428 10997 10468 354833
TOTAL JAMLAT*PESERTA/JUMLAH PEGAWAI 18.83

237
Komposisi Sumber Daya Manusia Berdasarkan Pendidikan
Composition of Human Resources by Education

URAIAN COMMENTARY
2014 2015
JENJANG PENDIDIKAN QUALIFICATION
1 2 3 4 5
1 Doktor/S3 5 5 Doktor/S3

2 Pasca Sarjana/S2 154 167 post Sarjana/S2

3 Sarjana/S1 1.972 2.263 Sarjana/S1

4 Sarjana Muda (D I-D III) 1.059 1.276 Bachelor (D I-D III)

5 SLTA dan Sederajat 12.659 12.367 High school and equivalent

6 SLTP dan Sederajat 2.208 2.025 Junior and Equal

7 SD dan Sederajat 1.335 739 PRIMARY and Equal

JUMLAH 19.392 18.842 AMOUNT

238
Komposisi Sumber Daya Manusia Berdasarkan Level Organisasi
Composition of Human Resources by Organisation

NO POSITION 2015

1 2 3
A MANAJERIAL (STRUKTURAL & FUNGSIONAL)  
1 PUSAT  
  Director of Subsidiary Company 9
  Sekretaris Perusahaan 1
  Kepala Satuan Pengawas Internal 1
  Kepala Change Management Office 1
  Wakil Kepala Change Management Office 1
  Vice President 40
  Deputi Satuan Pengawas Internal 3
  Kepala Proyek 4
  Wakil Kepala Proyek 1
  Manajer 100
  Manajer Proyek 15
  Sekretaris Proyek 3
  Asisten Manajer 36
  Fungsional Perusahaan 341
  Auditor 21
  Staf 269
  Jumlah Pusat 846
2 REGIONAL  
  Kepala Area 11
  Deputi di Regional I-XI 34
  Kaper SPI di Perwakilan Area I-XI 11
  Wakil Kepala SPI Perwakilan di Area I-XI 10
  Fungsional Perusahaan di Kantor Area I-XI 158
  Auditor di Kantor Perwakilan SPI di Area I-XI 62
  Manajer di Area I-XI 149
  Asisten Manajer di Area I-XI 233
  Staf 316
  Jumlah Regional 984
     
3 UNIT PELAKSANA TEKNIS  
  Para Kepala Kantor Pos tipe A s.d. E 211
  Wakil Kepala Kantor Pos tipe A s.d. E 52
  Manajer di Kantorpos tipe A s.d. E 1,838
  Asman di Kantor Pos type A-E 104
  Kepala Kantor Pos Cabang 3,524
  Fungsional Perusahaan di Kantor Pos type A-E 390
  Staf 9,304
  Jumlah UPT 15,423
    -
B Non Job/CBS/MPP/CLTP 1,459
C Pengkaryaan/penugasan khusus 130
  Jumlah Operator 1,589
  JUMLAH SDM 18,842

239
Komposisi Sumber Daya Manusia Berdasarkan Usia
Composition of Human Resources by Age

USIA 2014 2015 AGE


1 >51 4.050 4.590 >50
2 45 – 50 7.969 7.670 45 – 50
3 40 – 44 3.394 2.555 40 – 44
4 35 – 39 1.385 1.342 35 – 39
5 30 – 34 1.138 1.262 30 – 34
6 25 – 29 1176 1.177 25 – 29
7 > = 24 280 246 > = 24
JUMLAH 19.392 18.842 AMOUNT

240
Untuk memberikan kesinambungan penghasilan bagi karyawan saat To provide continuity for the employee retirement income, in-
pensiun, Perusahaan mengikut-sertakan karyawan dalam program corporating company employees in the pension plan as follows
pensiun sebagai berikut

PERSYARATAN KARYAWAN JENIS PROGRAM PENSIUN


NO
THIS TYPE OF RETIREMENT PLAN THIS TYPE OF RETIREMENT PLAN
1. Karyawan yang masuk bekerja sampai dengan 31 Desember 2009. 1. Diikutkan dalam program pensiun manfaat pasti pada Dana Pensiun
Employees who go to work until 31 December 2009.W Pos (Dapenpos).
Included in the retirement benefits must be on a pension fund the post
(Dapenpos).
A. Iuran pensiun manfaat pasti terbagi dua:
Retirement benefits dues must be divided into two:
1. Iuran Normal,
The Normal Dues,
Yang merupakan tanggungan karyawan ditetapkan sebesar 5%
x Penghasilan Dasar Pensiun (PHDP).
Who is a dependent employee is assigned a 5% x Earnings Basic
Pension (PHDP).
Sedangkan yang menjadi tanggungan Perusahaan ditetapkan
sebesar 13.50% x Penghasilan Dasar Pensiun (PHDP).
While being a dependent Company set of 13% x Base Retire-
ment Income (PHDP).
2. Iuran Tambahan (PSL), seluruhnya meru-
pakan tanggungan Perusahaan yang besarnya
berdasarkan perhitungan Aktuaris terakhir.
Additional dues (PSL), the Company is entirely dependent upon
the calculation of the magnitude of the Actuary.
B. Besarnya PHDP adalah :
The magnitude is PHDP
1. Bujangan : 130% x Gaji Pokok
The Bachelor: 130% x base salary
2. Berkeluarga : 146% x Gaji Pokok
Family: 146% x base salary
C. Jenis-jenis Manfaat Pensiun
Types of pension benefits
1. Manfaat Pensiun Normal
Normal Retirement Benefits
1. Manfaat Pensiun Dipercepat
Pension Benefits Accelerated
2. Hak Pensiun Tunda
Pension Rights Of Delay
3. Manfaat Pensiun cacat
Disability Retirement benefits
4. Manfaat Pensiun Janda/Duda dan anak.
Pension benefits the Widow/Widower and children.

D. Setiap dua tahun sekali besar manfaat Pensiun dari Dapen-


pos naik 6% dari manfaat pensiun pokok bulan Desember tahun
sebelumnya.

241
PERSYARATAN KARYAWAN JENIS PROGRAM PENSIUN
NO
THIS TYPE OF RETIREMENT PLAN THIS TYPE OF RETIREMENT PLAN
2. T erhitung 1 Desember 2016, diikutkan pada Program Jaminan
Pensiun yang di selenggarakan oleh Badan Penyelenggara Jaminan
Sosial Ketenagakerjaan (BPJS TK).
A. Dasar penyelenggaraan program
1. Undang – Undang Nomor 24 Tahun 2-11 tentang
Badan Penyelenggara Jaminan Sosial
2. Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2015 tentang
Penyelenggaraan Program Pensiun
B. Iuran Jaminan Pensiun dibayar setiap bulan, sebesar
3% dari upah dan ditanggung bersama antara Perusahaan dan
Karyawan dengan ketentuan :
1. Ditanggung oleh Karyawan sebesar 1% (satu persen)
dari upah setiap bulan.
2. Ditanggung oleh Perusahaan sebesar 2% (dua persen)
dari upah setiap bulan.

2. Karyawan yang masuk bekerja terhitung mulai 1 Januari 2010. 1. Diikutsertakan pada program pensiun iuran pasti . Saat ini
Perusahaan bekerjasama dengan DPLK BNI.
Employees who enter work calculated from January 1, 2010. Included in the defined contribution retirement plan for sure.
Currently the company is collaborating with the DPLK BNI.

A. Program Pensiun Iuran Pasti, tidak ada IU-


ran Tambahan (PSL) dari perusahaan.
Defined contribution retirement plan for certain, there is no
Additional Dues (PSL) from the company.
B. Besar Iuran yang ditanggung oleh Karyawan maupun Peru-
sahaan sama dengan prosentase Iuran untuk manfaat pasti.
Of the Dues paid by the Employee or the company equal to
the percentage of Dues for the benefit of certain
Yang merupakan tanggungan karyawan ditetapkan sebesar
5% x Penghasilan Dasar Pensiun (PHDP).
Who is a dependent employee is assigned a 5% x Earnings
Basic Pension (PHDP).
Sedangkan yang menjadi tanggungan Perusahaan ditetap-
kan sebesar 13.50% x Penghasilan Dasar Pensiun (PHDP).
While being a dependent Company set of 13% x Base Retire-
ment Income (PHDP).
C. Besarnya PHDP adalah :
The magnitude is PHDP
1. Bujangan : 130% x Gaji Pokok
The Bachelor: 130% x base salary
2. Berkeluarga : 146% x Gaji Pokok
Family: 146% x base salary
D. Besar manfaat program iuran pasti
Big benefits program dues must
Adalah : Besar Premi Yang Terkum-
pul + Hasil Pengembangan.
Is A Large Accumulated Premiums: + Results Of
Development.

242
PERSYARATAN KARYAWAN JENIS PROGRAM PENSIUN
NO
THIS TYPE OF RETIREMENT PLAN THIS TYPE OF RETIREMENT PLAN
2. T erhitung 1 Desember 2016, diikutkan pada Program Jaminan
Pensiun yang di selenggarakan oleh Badan Penyelenggara Jaminan
Sosial Ketenagakerjaan (BPJS TK).
A. Dasar penyelenggaraan program
1. Undang – Undang Nomor 24 Tahun 2-11 tentang
Badan Penyelenggara Jaminan Sosial
2. Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2015 tentang
Penyelenggaraan Program Pensiun
B. Iuran Jaminan Pensiun dibayar setiap bulan, sebesar
3% dari upah dan ditanggung bersama antara Perusahaan dan
Karyawan dengan ketentuan :
1. Ditanggung oleh Karyawan sebesar 1% (satu persen)
dari upah setiap bulan.
2. Ditanggung oleh Perusahaan sebesar 2% (dua persen)
dari upah setiap bulan.

3. Karyawan yang masuk bekerja terhitung mulai 1 Desember diikutkan pada Program Jaminan Pensiun yang di se-
2015. lenggarakan oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial
Ketenagakerjaan (BPJS TK).

A. Dasar penyelenggaraan program


1. Undang – Undang Nomor 24 Tahun 2-11 ten-
tang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial
2. Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2015
tentang Penyelenggaraan Program Pensiun
B. Iuran Jaminan Pensiun dibayar setiap bulan,
sebesar 3% dari upah dan ditanggung bersama
antara Perusahaan dan Karyawan dengan ketentuan
:
1. Ditanggung oleh Karyawan sebesar 1% (satu
persen) dari upah setiap bulan.
2. Ditanggung oleh Perusahaan sebesar 2% (dua
persen) dari upah setiap bulan

243
244
SARANA PRODUKSI
MEANS OF PRODUCTION

Untuk mendukung kualitas layanan serta untuk meningkat- To support the quality of service and to increase the range of
kan jangkauan layanan yang diselenggarakan perusahaan, services held company, it is necessary to support the availability
maka perlu dukungan ketersediaan sarana operasional yang of viable operations. Policy of the company in 2015 to improve
layak. Kebijakan yang dilakukan perusahaan tahun 2015 untuk service coverage, especially for financial services by developing
meningkatkan coverage layanan khususnya untuk layanan a number of outlets through the agency strategy.
jasa keuangan dengan mengembangkan jumlah outlet mela-
lui strategi keagenan.

Posisi sarana produksi (pelayanan fisik) pada akhir tahun The position of the means of production (physical service) at
2015 adalah sebagai berikut: the end of 2015 are as follows:

Sarana Produksi / Pelayanan Fisik


Means of Production / Physical Care

No Jumlah Unit
Uraian Total Unit Briefing
2014 2015
1 Kantor Pos 4.391 4.561 Post Office
2 Unit Pelayanan Pos Bergerak 1.833 1.837 Mobile Service
3 Unit Pelayanan Pos Lainnya 28.899 40.652 Other Postal Service
JUMLAH 35.123 47.050 TOTAL

Komposisi Sarana
Produksi/Pelayanan Fisik

Pengiriman surat, barang dan jasa keuangan yang didukung Mail delivery, goods and financial services are backed by a
oleh jaringan fisik, kantor pos, agen pos dan dihubungkan den- physical network, post office, agenpos and associated with IT
gan jaringan TI secara terintegrasi menjadi gambaran PT Pos network integrated into the image of PT Pos Indonesia (Persero)
Indonesia (Persero) sebagai satu kesatuan. as a whole.

245
TEKNOLOGI INFORMASI
INFORMATION TECHNOLOGY

Sebagai bagian dari Direktorat Jasa Keuangan dan Teknologi, As part of the Financial Services and Technology Directorate, IT
Fungsi TI PT Pos Indonesia (Persero) berperan sebagai Function PT Pos Indonesia (Persero) serves as the organizer of
penyelenggara teknologi dalam mendukung operasional fungsi technology in supporting operational business functions and
bisnis dan fungsi pendukung perusahaan. support functions of the company.

Aktivitas utama fungsi TI bertujuan untuk memenuhi kebutuhan akan The main activities of the IT function aims to meet the demand
layanan TI untuk kepentingan perusahaan yang meliputi: for IT services for the benefit of the company include:
• Perencanaan strategi, kebijakan sistem TI, dan otomasi. • Planning strategies, policies IT systems, and automation.
• Pengembangan arsitektur TI. • Development of the IT architecture.
• Perancangan, pengembangan sistem, dan solusi TI. • Design, development systems, and IT solutions.
• Pengelolaan mutu layanan TI. • Quality management of IT services.

Layanan Fungsi TI meliputi penyelenggaraan aplikasi dan Services IT functions include the implementation of applications
sistem untuk fungsi bisnis dan pendukung perusahaan, serta and systems for business functions and supporting companies,
infrastruktur TI untuk mendukung operasional layanan TI PT as well as the IT infrastructure to support the operations of
Pos Indonesia (Persero) hingga di kantor-kantor pos di seluruh IT services PT Pos Indonesia (Persero) up at post offices in
wilayah di Indonesia. Teknologi akan menjadi platform yang all regions in Indonesia. Technology will be a platform that
mengintegrasikan PT Pos Indonesia (Persero), baik melalui integrates PT Pos Indonesia (Persero), either through post
kantor-kantor pos di seluruh Indonesia maupun bisnis PT Pos offices throughout Indonesia and PT Pos Indonesia (Persero)’s
Indonesia (Persero) secara menyeluruh. overall business.

Dalam mendukung kegiatan operasional bisnis perusahaan, In support of the company’s business operations, IT function
Fungsi TI menyediakan aplikasi dan sistem yang dibutuhkan provides applications and systems needed by the business
oleh fungsi bisnis meliputi: functions include:

Bisnis Surat dan Paket Business Letters and Packages

1. Integrated Post Operation System (IPOS) untuk operasional 1. Integrated Post Operation System (IPOS) for letters and
bisnis surat dan paket, yang mencakup proses Collecting, packages business operations, which include the process
Processing, Transporting, dan Delivery. of Collecting, Processing, Transporting, and Delivery.
2. Direct Mail, yaitu aplikasi utama dalam layanan Admail 2. Direct Mail, which is the main application in Admail service
untuk mencetak surat dengan fungsi printing, folding, dan to print a letter with the functions of printing, folding, and
enveloping. enveloping.
3. Warehouse Management System (WMS), yaitu sistem yang 3. Warehouse Management System (WMS), which is the
digunakan dalam pengelolaan/manajemen gudang PT Pos system used in the management/warehouse management
Indonesia (Persero) PT Pos Indonesia (Persero)
4. Taskforce Sales, yaitu aplikasi yang digunakan untuk aktivitas 4. Sales Taskforce, the application used for the sales activities
penjualan bisnis surat dan paket. of business letters and packages.
5. Portable Data Terminal (PDT), yang saat ini telah digunakan 5. Portable Data Terminal (PDT), which is now used for
untuk operasional bisnis di daerah Jakarta dan sekitarnya. business operations in the greater Jakarta area.

Bisnis Jasa Keuangan Business Financial Services

1. Sistem Layanan Jasa Keuangan, yaitu sistem yang 1. System Services Financial Services, which is the system
digunakan untuk memproses transaksi layanan jasa used to process transactions in cash-based financial
keuangan berbasis tunai (cash-based), dengan modul services (cash-based), with modules Giro, Fund
Giro, Fund Distribution, Remitansi, dan SOPP. Distribution, Remittances, and SOPP.
2. Aplikasi Mobile Agent, yaitu aplikasi perangkat mobile 2. Application of Mobile Agent, which is an application-based
berbasis platform Android yang diperuntukkan untuk agen mobile device Android platform dedicated to agents with
dengan fungsi layanan SOPP. SOPP service functions.
3. Sistem Agency, yaitu sistem yang digunakan untuk 3. Systems Agency, which is the system used to process
memproses transaksi layanan jasa keuangan yang financial services transactions conducted through agents.
dilakukan melalui agen.

246
Bisnis Ritel Retail Business

1. Sistem Manajemen Informasi Ritel (SIM Ritel), yaitu sistem 1. Retail Information Management System (SIM Retail), which
yang digunakan untuk pengelolaan bisnis ritel PT Pos is the system used for the management of the retail
Indonesia (Persero). business of PT Pos Indonesia (Persero).
2. Galeripos.com, website e-commerce PT Pos Indonesia 2. Galeripos.com, e-commerce websites PT Pos Indonesia
(Persero). (Persero).

Bisnis Properti Business Property

Sistem Manajemen Informasi Properti (SIM Properti), yaitu Property Information Management System (MIS Property), which
sistem yang digunakan untuk pengelolaan seluruh properti PT is the system used for the management of all property PT Pos
Pos Indonesia (Persero). Indonesia (Persero).

Selain aplikasi/sistem di atas, terdapat aplikasi/sistem yang In addition to application / system above, there are applications
digunakan dalam mendukung layanan seluruh fungsi bisnis, / systems used in support of services across business functions,
yang meliputi: which include:
• Sistem Agensi Terpadu, yaitu sistem untuk memproses • Integrated Agency system, ie a system for transaction
transaksi layanan PT Pos Indonesia (Persero) yang processing services PT Pos Indonesia (Persero) and used
digunakan oleh agen. by the agent.
• Corporate Customer PT Pos Indonesia (Persero) (CCPI), • Corporate Customer PT Pos Indonesia (Persero) (CCPI),
yaitu website pengecekan status pengiriman bagi which is a website check delivery status for corporate
pelanggan korporat. customers.
• Sistem Loket Terpadu, yaitu sistem point-of-sales yang • Integrated Counter System, which is a point-of-sales are
digunakan di kantor-kantor pos. used in post offices.

Fungsi TI juga turut serta menyelenggarakan aplikasi dan sistem IT function also participated organized to support the
untuk mendukung fungsi-fungsi pendukung, yang antara lain application and system support functions, which include the
adalah sebagai berikut: following:

Fungsi Akuntansi dan Keuangan Functions Accounting and Finance

1. SIMAKPOS, yang merupakan sistem pelaporan keuangan 1. SIMAKPOS, which is a financial reporting system from
dari kantor UPT ke kantor Area. office to office Unit Area.
2. ITEMS, yaitu treasury management system PT Pos Indonesia 2. ITEMS, ie treasury management system PT Pos Indonesia
(Persero). (Persero).
3. SPK, yaitu sistem pelaporan keuangan sebagai pendukung 3. SPK, the financial reporting system as a supporting
fungsi SIMAKPOS. function SIMAKPOS.

Fungsi SDM HR Function

Sistem Informasi Manajemen SDM (SIM SDM), yaitu sistem Human Resource Management Information System (MIS HR), a
untuk pengelolaan dan pendukung operasional SDM. system for human resource management and operational support.

Fungsi Aset dan Pengadaan Assets and Procurement function

1. Sistem Informasi Manajemen Aset (SIM Aset), yaitu sistem 1. Asset Management Information System (MIS Asset), a
untuk pengelolaan aset perusahaan system for asset management companies
2. E-Procurement, yaitu sistem yang digunakan untuk operasional 2. E-Procurement, which is the system used for the
pengadaan di perusahaan procurement operations in the company

Selain aplikasi dan sistem yang ditujukan untuk operasional fungsi In addition to the application and operating system intended
bisnis dan pendukung, terdapat pula aplikasi dan sistem internal for business and support functions, there are also other
lainnya, seperti Data Warehouse dan Executive Information System applications and internal systems, such as the Data Warehouse
(EIS) untuk pelaporan bagi manajemen PT Pos Indonesia (Persero), and Executive Information System (EIS) for reporting to the
POS Call 161 dan Customer Complaint Handling (CCH) untuk layanan management PT Pos Indonesia (Persero), POS Call 161 and

247
Customer Service PT Pos Indonesia (Persero), E-office untuk surat Customer Complaint Handling (CCH) for services Customer
dinas, dan Helpdesk untuk layanan IT support. Service PT Pos Indonesia (Persero), E-office for official letters,
and Helpdesk for IT support services.

Untuk infrastruktur TI, PT Pos Indonesia (Persero) memiliki cakupan For IT infrastructure, PT Pos Indonesia (Persero) has extensive
jaringan yang luas yaitu lebih dari 3.800 kantor pos di Indonesia. coverage of more than 3,800 post offices in Indonesia. Currently
Saat ini sekitar 2.520 kantor pos telah menggunakan koneksi kabel around 2,520 post offices have been using a dedicated network
jaringan dedicated dan sisanya menggunakan koneksi GPRS. cable connection and the rest using a GPRS connection.

Saat ini, terdapat beberapa rencana pengembangan atau Currently, there are several plans IT development or
penyempurnaan TI baik dari sisi aplikasi/sistem dalam upaya dan improvement both in terms of applications / systems and related
infrastruktur terkait rencana pengembangan perusahaan ke depan infrastructure in an effort to plan the future development of the
dan sebagai solusi dari sistem informasi yang tidak terintegrasi. company and as a solution of integrated information systems.

Tidak adanya integrasi antara aplikasi yang digunakan di operasional The lack of integration between the applications used in
bisnis dengan aplikasi fungsi pendukung berdampak pada masalah business operations with application support functions impact
dalam proses pelaporan keuangan. Saat ini SIMAKPOS digunakan on the problems in the financial reporting process. Currently
hanya di sebagian UPT, dan sebagian UPT lainnya menyiapkan SIMAKPOS used only in the most UPT, and some other UPT
laporan secara manual untuk dilaporkan ke area, yang selanjutnya manually prepare a report to be reported to the Area, which
dilaporkan ke kantor pusat. Hal ini menyebabkan terjadinya in turn reported to the central office. This leads to delays and
keterlambatan dan ketidakakuratan laporan keuangan. inaccuracies in the financial statements.

Program Kerja IT
KODE URAIAN DAN RINCIAN
NO. PROGRAM KERJA TRIWULAN
PROKER PROGRAM KERJA
I II III IV
DIREKTORAT TEKNOLOGI DAN JASA KEUANGAN (Divisi Pranbang TI)
39.     II/BANGTEK/B Whistle Blower Permintaan dokumen prasyarat pengembangan
System aplikasi kepada VP Manajemen Risiko dan GCG, surat 100 - - -
VP Pranbang TI no. POS.101012/150202
40.     II/BANGTEK/B IPOS (upgrade) a.      Pemisahan database Point of Sales dengan
80 100 - -
IPOS
b.      Pengembangan Online Shipping System (OSS)
integrasi 80 100 - -
dan API
c.      Pengembangan COD 80 100 - -
d.      Aplikasi Mail Collector 10 60 80 80
e.      Integrasi layanan MLO pada aplikasi POSPAY 20 100 -
f.       Mapping kodepos untuk layanan MLO pada
10 80 80
IPOS
g.      Update versi IPOS web 85
h.      Penangan kiriman KIS dan KKS 100
i.       Update front end web 85
j.       Update IPOS korporat hybrid 85
41.     II/BANGTEK/B SOPP (upgrade) a.      Migrasi modul pajak ke versi 4.01 100 - - -
b.      Migrasi modul ticketing (KAI) ke versi 4.01 90 100 - -
c.      Migrasi modul perbankkan (BMI) ke versi 4.01 90 100 - -
42.     II/BANGTEK/B Integrasi Point of Penyelarasan bisnis proses melalui N2
90 90 90 90
Sales
43.     II/BANGTEK/B Active Directory Kajian penyesuaian Active Directory eksisting den-
50 50 50 50
gan ITIL V3

248
KODE URAIAN DAN RINCIAN
NO. PROGRAM KERJA TRIWULAN
PROKER PROGRAM KERJA
I II III IV
44.     II/BANGTEK/B Integrasi Giropos a.      Develop service Weselpos untuk KIOSK 100 - - -
b.      Develop service Pospay untuk KIOSK 100 - - -
c.      Develop service Giropos untuk CMS 100 - - -
d.      Interkoneksi dengan jaringan ALTO sebagai
90 100 - -
member
e.      Interkoneksi dengan jaringan ALTO sebagai
90 100 - -
destination
f.       Penambahan modul Telkomsel Pra Bayar, XL
Prabayar, PLN Post Paid dan PLN Pre Paid,
Weslpos Instan Kirim, Indosat Pra Bayar, Three 90 100 100
Pra Bayar, Smart Fren Pra Bayar, PDAM Kab.
Bandung, PSTN pada MPOSPAY
g.      Penambahan modul Telkomsel Pra Bayar, XL
Prabayar, PLN Post Paid dan PLN Pre Paid,
Weslpos Intsan Kirim, Indosat Pra Bayar, Three 85 90 100
Pra Bayar, Smart Fren Pra Bayar, PDAM Kab.
Bandung, PSTN pada KIOSK
45.     II/BANGTEK/B Penyempurnaan a.      Penambahan layanan Cash to Account pada
100 - - -
Aplikasi Layanan sistem RSPOS
dan Pendukung
b.      Develop proses bisnis baru Weselpos kadalu-
100 - - -
arsa
c.      Develop service Weselpos untuk Pospay, CIMB
100 - - -
Niaga, BSM
d.      Develop enrollment PKH dan Taspen 100 - - -
e.      RSPOS update modul interface WU 50
f.       RSPOS modul Eurogiro 50
g.      RSPOS update modul DTOT (PPATK) 100
h.      FDPOS Update reporting modul Asabri 100
i.       FDPOS generate data PKH untuk Kemensos 100
j.       Penambahan modul pengelolaan data untuk
60 80 90 100
kepesertaan BPJS
k.      Penambahan modul formasi SDM 10 10 25 25
l.       Penambahan modul direktori job description 10 10 10 20
m.     Pengembangan aplikasi master produk 45 45 45 45
n.      Integrasi SIM SDM modul Kug-7 dengan SAP
10 10 10 100
FICO
o.      Update aplikasi FFP 80 80 100 -
p.      Update dashboard SPI 100 - - -
q.      Update SIM SDM ke versi 3.0 40 80 80 100
r.       Penambahan reporting pada Aplikasi N2
80 95 100 -
Online
s.       Update SIM SDM modul presensi (ganti device) 70 100 - -
t.       Develop e-Potpen 90 90 90 95
u.      Upgrade aplikasi e-Procurement 90 90 95 100
v.      Develop SIM SDM modul Kug-3 40 50 60
w.     Develop SIM SDM modul ketidakhadiran
20 20 25
pegawai
x.      Develop SIM SDM modul piutang pegawai 20 20 20

249
KODE URAIAN DAN RINCIAN
NO. PROGRAM KERJA TRIWULAN
PROKER PROGRAM KERJA
I II III IV
y.      Pengembangan Agenpos Mail dan Parcel 100 - - -
z.      Implementasi Ipos Web 100 - - -
aa.    Pengembangan aplikasi Web Reporting 10 10 10 10
bb.    Pengembangan Sales Forces 100 - - -
cc.    Pengembangan CCIS 80 100 - -
dd.    Pengembangan lokasi dan sarana kerja, ap-
80 85 85 85
likasi dan SDM Pos Kurir
ee.    Pengembangan PPKA untuk pengantar dan
80 85 85 85
mandor
ff.     Pengembangan Insentif Penjualan 80 80 80 80
gg.    Aplikasi Antaran berbasis Android/PDT 100 - - -
hh.    Tools monitoring kiriman Pos Internasional 10 10 10 10
ii.      Pengembangan SLPP 100 - - -
jj.      Pengembangan cargo haji dan TKI 100 - - -
kk.    Notifikasi status penyerahan kiriman 100 - - -
ll.      Pengembangan aplikasi WMS di gudang UPT 100 - - -
mm.  Pengembangan canvasing (Mobile Transaction) 100 - - -
nn.    Integrasi IPOS dengan Aplikasi Bea Cukai 100 - -
oo.    Loket korporat Hybrid 85 90 90
pp.    Penyempurnaan aplikasi CCIS 80 100 -

250
KODE URAIAN DAN RINCIAN
NO. PROGRAM KERJA TRIWULAN
PROKER PROGRAM KERJA
I II III IV
qq.    Penambahan 27 modul PDAM pada Pospay di
100 - - -
loket Kantor Pos dan loket Agen
rr.     Penambahan 2 modul finance pada Pospay di
100 - - -
loket Kantor Pos dan loket Agen
ss.     Penambahan 3 modul perbankkan pada Po-
100 - - -
spay di loket Kantor Pos dan loket Agen
tt.     Penambahan 7 modul pajak pada Pospay di
100 - - -
loket Kantor Pos dan loket Agen
uu.    Penambahan modul finance AEON kartu kredit
50 90 100
dan cicilan pada Pospay
vv.    Penambahan modul PDAM Silaupiasa Kisaran
100 - -
di loket agen
ww.  Penambahan modul PDAM Probolinggo pada
100 - -
Pospay
xx.    Update modul PDAM Semarang pada Pospay 100 - -
yy.    Penambahan modul PDAM Tirta Komodo Man-
100 - -
ggarai pada Pospay
zz.    Penambahan modul PBB Bangka Induk pada
90 100 -
Pospay
aaa.  Penambahan modul PBB Kab. Bandung pada
100 - -
Pospay
bbb.  Migrasi modul Tabungan BTN Cermat pada
10 40 100
Pospay versi 4.0.3
ccc.  SOPP penambahan produk Lipan Finance 100
ddd.  SOPP penambahan produk BFI melalui switch-
100
ing Adins
eee.  SOPP update denon untuk Smart Fren dan
100
Orange TV
fff.    SOPP penambahan produk orange TV post paid 100
ggg.  SOPP penambahan produk Skynindo TV 100
hhh.  SOPP penmabahan produk K-Vision 100
iii.     SOPP penambahan produk Prudential 75
jjj.     SOPP penambahan produk MNC shop & MNC
100
play media
kkk.  SOPP penambahan produk PDAM Balikpapan,
PDAM Bontang, PDAM Sikka, dan PDAM Kuala 75
Kurun (Gunung Mas)
lll.     SOPP penambahan produk PBB Kota Padang,
50
PBB Bengkayang
mmm.SOPP penambahan modul pembatalan lay-
100
anan MLO di Main Agen
nnn.  SOPP modul penyesuaian biaya admin PLN
100
Non Taglis
ooo.  SOPP penambahan produk BPJS 100

251
KODE URAIAN DAN RINCIAN
NO. PROGRAM KERJA TRIWULAN
PROKER PROGRAM KERJA
I II III IV
46.     II/BANGTEK/B Sistem Informasi a.      Update Sistem Informasi Perpajakan modul
100 - - -
Perpajakan PPh Pasal 4 ayat 2
b.      Update Sistem Informasi Perpajakan modul
100 - - -
PPh 23
c.      Update Sistem Informasi Perpajakan modul
100 - - -
PPN Keluaran
d.      Update Sistem Informasi Perpajakan penyesua-
95 100 -
ian dengan E-Faktur Pajak

47.     II/BANGTEK/D Portal Corporate a.      Draft dokumen analisis kebutuhan user 20 20 20 20
48.     II/BANGTEK/D Pelatihan External a.      Penyusunan dokumen Training Need Analysis
- -
(TNA) Teknologi Informasi 2015
100 -
b.      Usulan pelatihan ke LC
100 -

SIM KEUANGAN
MIS FINANCE

Backgrounds
Latar Belakang

Perkembangan lingkungan bisnis yang sangat cepat dan The development of a business environment that is very
persaingan bisnis yang ketat menuntut manajemen dapat fast and tight business competition demand management
mengambil keputusan dengan cepat dan akurat. Oleh Karena itu can make decisions quickly and accurately. Hence the
perkembangan bisnis perusahaan harus mendapat dukungan development of the company’s business must be supported
teknologi yang mampu menyediakan data dan informasi by technology that can provide data and information quickly,
secara cepat, akurat, dan terintegrasi melalui implementasi accurately, and integrated through the implementation
ERP (Enterprise Resource Planning). Pengembangan ERP of ERP (Enterprise Resource Planning). SAP-based ERP
berbasis SAP dilakukan oleh Proyek Penggembangan ERP yang development carried out by the Project penggembangan
mengembangkan sistem dan mengawal dengan penjelasan : that develops ERP systems and guarding the explanation:
1. Implementasi SAP dilakukan secara bertahap sesuai 1. SAP implementation is done in stages according to
kebutuhan Perusahaan dan pada tahap awal akan the needs of the Company and in the early stages will
diimplementasikan modul FICO (Financial Accounting be implemented FICO module (Financial Accounting
and Controlling) yang telah telah Go Live secara Nasional and Controlling) which has been nationally Go Live
pada 2 Januari 2014 sebagaimana KD.96/Dirut/1113 on January 2, 2014 as KD.96 / Managing Director / 1113
tanggal 14 November 2013. November 14, 2013.
2. Implementasi SAP FICO selama tahun 2014 dan proses 2. SAP FICO implementation during 2014 and the Year End
End Year Closing Report 2014, telah dilakukan meskipun Closing Report 2014, has been carried out although it
masih memerlukan penyempurnaan sistem interface. still requires improvement of the system interface.
3. Sesuai RJP Perusahaan bahwa Implementasi ERP 3. In accordance RJP Company that ERP implementation is
direncanakan akan dikembangkan ke Modul Human planned to be developed into Module Human Resource
Resource Management (HCM) dan Material Management Management (HCM) and Materials Management (MM),
(MM), dan pada tahun 2014 masih dalam tahap preparasi. and in 2014 was still in the stage of preparation.

Goal and Purpose


Maksud dan Tujuan

a. Pelaksanaan Proyek dimaksudkan adalah untuk menjaga a. Project implementation is intended to maintain the
kelangsungan sistem eksisting (SAP FI-CO) dan melakukan continuity of the existing system (SAP FI-CO) and to
pengembangan ERP berbasis SAP untuk modul Human develop the SAP based ERP Human Capital Management
Capital Management dan Material Management. module and Materials Management.
b. Tujuan Proyek adalah : b. Project objectives are:

252
1) Integrasi master data SAP, Change Manage­ment proses 1) Integration of SAP master data, Change Management
bisnis dan koordinasi dengan Konsultan; business processes and coordination with consultants;
2) Melakukan pra kondisi pengembangan ERP Berbasis 2) Conduct a pre-condition for the development of SAP-
SAP untuk sistem : based ERP system:
a) Human Capital Management (HCM) a) Human Capital Management (HCM)
b) Material Management (MM); b) Materials Management (MM);
3) Bersama konsultan melakukan assessment dan 3) Joint consultants conduct an assessment and analysis
analisa terhadap kebijakan dan sistem eksisting serta of existing policies and systems as well as establish
menetapkan model proses bisnis baru; new business process model;
4) Menetapkan Scope of Project yang dituangkan dalam 4) Determining the Scope of the Project as outlined in
Grand Design Pengembangan ERP berbasis SAP untuk the Grand Design Development for the Module SAP-
Modul Human Capital Management dan Material based ERP Human Capital Management and Materials
Management; Pengawalan proses studi/kajian Management; assist a process of study / research
perencanaan implementasi SAP modul HCM dan MM planning and implementation of SAP HCM module MM

The Scope
Ruang Lingkup

Ruang lingkup kegiatan Implementasi ERP berbasis SAP di PT The scope of activities of the SAP-based ERP Implementation
Pos Indonesia (Persero) meliputi : in PT Pos Indonesia (Persero) includes:
a. Support Implementasi SAP FICO yang dilakukan bersama a. Support Implementation of SAP FICO Consultant conducted
Konsultan AGIT (PT. Astra Graphia Information Technology) with agit (PT. Astra Graphia Information Technology) with
dengan ruang lingkup sebagai berikut : the following scope:
1) Strategi Support Implementasi 1) Support Strategy Implementation
2) Aktivitas Support Implementasi: 2) Implementation Support Activities: Problem Handling,
Problem Handling, Sharing knowledge, Maintenance Sharing knowledge, Maintenance Performance
Performance System, Year End Closing 2014, dan System, Year End Closing 2014, and the Customer
Customer Service Centre Handling Service Centre Handling
3) Service tambahan berupa Training HCM, MM dan SD 3) Service Training an additional form of HCM, MM and
(Sales Distrbution) SD (Sales distrbution)
4) Hasil Pekerjaan (Deliverables) 4) Results of Work (Deliverables)
b. Preconditions preparation SAP HCM implementation plan-
b. Prakondisi penyiapan rencana implementasi SAP HCM-MM : MM:
1) Penyusunan Organisasi Proyek 1) Preparation of Project Organization
2) Penyiapan Kajian Perencanaan untuk implementasi 2) Preparation of Planning Study for the
SAP HCM-MM oleh Konsultan implementation of SAP HCM-MM Consultant

253
Pelaksanaan Proyek Pembangunan Simkugpos Berbasis SAP Implementation Of Simkugpos Development Project SAP Fico
Fico Based

Sesuai fungsinya, proyek pengembangan ERP bersama According to its function, Project Development Consultant ERP
Konsultan memberikan Support implementasi selama tahun together provide implementation support for the year 2014 to
2014 guna mengawal pelaksanaan implementasi SAP FICO oversee the implementation of SAP FICO implementation to
sampai implementasi berjalan stabil dan sekaligus melakukan implementation running stable and undergo a precondition for
prakondisi untuk persiapan implementasi SAP HCM-MM. the preparation of the implementation of SAP HCM-MM.
Pelaksanaan support implementasi SAP FICO tahun 2014 Support the implementation of SAP FICO implementation in
dilakukan bersama konsultan AGIT selama periode tahun 2014 2014 performed with agit consultant during the period 2014 up
sampai dengan Year End Closing Report 2014, dengan strategi to Year End Closing Report 2014, with the strategy and imple-
dan aktivitas support implementasi sebagai berikut : mentation support activities as follows:

1. Strategi Support implementasi : 1. Support Strategy implementation:


Fase Suport dibagi dalam 2 fase dengan pola sebagai berikut        Suport phase is divided into two phases with the following
: pattern:
a. Fase On Site Support dimana pelaksanaan support a. On Site Support phase where the implementation
oleh Konsultan dilakukan di kantor PT Pos Indonesia of the support by the consultant conducted at the
(Persero) Jakarta, yang pelaksanaannya disesuaikan office of PT Pos Indonesia (Persero) Jakarta, whose
dengan kebutuhan. implementation is tailored to the needs.
b. Fase Remote Support dimana Konsultan akan b. Remote Support phase where the consultant will do
mengerjakan pekerjaan/tiket dari PT Pos Indonesia the job / ticket from PT Pos Indonesia (Persero) with a
(Persero) dengan sistem remote dari kantor Konsultan. remote system from the office Consultant. However, if
Namun apabila pekerjaan tersebut tidak dapat the job can not be resolved remotely, the consultant
diselesaikan secara remote, maka konsultan akan will be on site to complete the PT Indonesian Post.
menyelesaikan secara on site ke PT Pos Indonesia
(Persero).

2. Aktivitas Implementasi Support 2. Implementation Support Activity


Selama pelaksanaan support implementasi tahun 2014,   During the implementation of the support implementation
Tim Proyek bersama Konsultan telah memberikan support in 2014, together with the Project Team Consulting has pro-
sebagai berikut : vided support as follows:
a. Problem Handling a. Problem Handling
Konsultan akan membantu setiap problem yang The consultant will help each problem presented by
disampaikan PT. PT Pos Indonesia (Persero) dan PT. PT Pos Indonesia (Persero) and quickly provide so-
dengan segera memberikan solusi untuk setiap lutions to each of these challenges. Consultants also
permasalahan tersebut. Konsultan juga memberikan provide advice and consultation to the Team PT. PT

254
saran dan konsultasi kepada Tim PT. PT Pos Indonesia Pos Indonesia (Persero) for important transactions.
(Persero) untuk transaksi-transaksi penting. Konsultan The consultant will resolve any problem accordance
akan menyelesaikan setiap problem tersebut sesuai Service Level Agreement (SLA) which has been agreed
Service Level Agreement (SLA) yang telah disepakati. upon.
b. Transfer/sharing Knowledge : b. Transfer / Knowledge sharing:
Untuk meningkatkan kompetensi SDM di Proyek ERP, To improve human resource competencies in ERP
Konsultan AGIT telah memberikan transfer/sharing Project, Consultant agit has given transfer / sharing
knowledge secara on site ke PT. PT Pos Indonesia knowledge of on site to PT. PT Pos Indonesia (Persero)
(Persero) yakni : khusus transfer knowledge BASIS, namely: Special transfer knowledge BASIS, ABAP and
ABAP dan Process Integration. Selain itu Konsultan Process Integration. In addition, consultants also pro-
juga memberikan service tambahan berupa : Transfer vide additional services such as: Knowledge transfer
knowledge SAP HCM, MM dan SD SAP HCM, MM and SD
c. Maintenance Performance System c. Maintenance Performance System
Aktivitas Maintenance Performance System akan Activities Maintenance Performance System will be
dilakukan oleh konsultan secara rutin 2 (dua) kali conducted by consultants routinely 2 (two) times a
dalam seminggu dan Konsultan juga membantu week and consultants also help in terms of assistens.
dalam hal asistensi.
d. Year End Closing 2014 d. 2014 Year End Closing
Aktivitas ini telah dilakukan pada 1 (satu) minggu This activity has been carried out on 1 (one) week be-
sebelum dan sesudah akhir tahun 2014, dan saat ini fore and after the end of 2014, and today has resulted
telah menghasilkan Report “Year End Closing 2014” Report “Year End Closing 2014”
e. Customer Service Call (CSC) Handling e. Customer Service Call (CSC) Handling
Konsultan menyediakan media untuk penyampaian Consultants provide a medium for the delivery of the
problem yang dihadapi oleh User PT. PT Pos Indonesia problems faced by User PT. PT Pos Indonesia (Persero)
(Persero) melalui CSC Handling dengan memasukkan through the CSC Handling by entering the ticket prob-
tiket problem/request ke CSC Konsultan. Penyampaian lem / request to CSC Consulting. Submission of prob-
problem dilakukan juga melalui media email/telpon lems done also through the medium of email / phone
ke Konsultan. to the Consultant.

Support implementasi SAP FICO 2014 berakhir pada 10 Januari Support the implementation of SAP FICO in 2014 ended on Janu-
2015 dan telah menghasilkan Year End Closing 2014. ary 10, 2015 and has produced a 2014 Year End Closing.

Selain mengawal pelaksanaan implementasi SAP FICO, Tim In addition to oversee the implementation of SAP FICO imple-
Proyek ERP juga melakukan prakondisi untuk persiapan mentation, ERP Project Team also conducted a precondition for
implementasi SAP HCM dan MM pada tahun 2015 baik dari the preparation of the implementation of SAP HCM and MM in
aspek SDM, Organisasi maupun studi kelayakan. Adapun 2015 both from the aspect of human resources, organization
aktivitas yang dilakukan adalah : and feasibility studies. The activities carried out are:
a. Pemenuhan kebutuhan SDM untuk mengawal preparation a. Meeting the needs of human resources to oversee prepa-
dan implementasi SAP HCM dan MM ration and implementation of SAP HCM and MM
b. Peningkatan kompetensi SDM melalui workshop dan b. Increased HR competencies through workshops and train-
training ing
c. Penyiapan organisasi proyek pengembangan ERP termasuk c. Preparation organization ERP Development Project includ-
tugas dan kewajiban dari masing-masing Tim Proyek, ing the duties and obligations of each Project Team, as
sebagaimana tertuang dalam KD.39/Dirut/0614 tanggal 30 stated in KD.39 / CEO / 0614 dated June 30, 2014.
Juni 2014. d. Consultant procurement process for the work study /
d. Melakukan proses pengadaan konsultan untuk pekerjaan review of the planning and implementation of SAP HCM
studi/kajian perencanaan implementasi SAP modul modules MM, which is still in process in the Procurement
HCM dan MM, yang saat ini masih dalam proses di Divisi Division and is expected to be completed in March 2015.
Pengadaan dan diperkirakan akan selesai pada bulan
Maret 2015.

Manfaat/Output yang dihasilkan : Benefits / Output generated:

1. Sistem Informasi Keuangan berbasis SAP modul Financial 1. Financial Information System-based SAP modules Finan-
and Controlling (FICO) yang telah diimplementasikan telah cial and Controlling (FICO), which has been implemented
memberikan output sebagai berikut: has provided the following output:

255
a. Sistem informasi yang terintegrasi dari mulai front- a. Integrated information systems ranging from front-
end sampai dengan back-end, sehingga dapat end to back-end, so as to improve the efficiency of
meningkatkan efisiensi pekerjaan. work.
b. Sistem informasi yang dapat memberikan laporan b. Information systems that can provide financial state-
keuangan berupa laporan posisi keuangan, rugi laba ments of the financial position, comprehensive in-
komprehensif, perubahan modal dan arus kas. Selain come, changes in capital and cash flow. Besides gen-
itu menghasilkan laporan akuntansi manajemen erating a report of the consolidated management
berupa laporan segmen profit center, laporan segmen accounting profit center segments, segment reporting
per produk secara cepat untuk mendukung proses per product quickly to support management decision-
pengambilan keputusan Manajemen. making process.
c. Sistem informasi yang realtime dari semua kantor, c. Realtime information systems of all offices, so as to
sehingga mampu meningkatkan proses pengendalian improve process control and provide quick informa-
dan menyediakan informasi yang cepat tion
d. Sistem informasi yang cukup fleksible terhadap d. System is flexible enough information to various
berbagai perubahan, tanpa mengurangi fungsi changes, without reducing the security function and
keamanan dan kehandalannya reliability
e. Sistem informasi yang dapat melakukan kontrol e. Information system that can control the budget, so
budget, sehingga realisasi anggaran dapat terkontrol the budget realization can be well controlled.
dengan baik.

2. Proses pengadaan konsultan untuk pekerjaan studi/kajian 2. The process of procurement of consultants to study the
perencanaan implementasi SAP modul HCM dan MM, yang work / study planning and implementation of SAP HCM
saat ini masih dalam proses pengadaan dan direncanakan modules MM, which is currently still in the process of pro-
pekerjaan kajian perencanaan tersebut baru akan dimulai curement and planning studies are planned work will be-
pada awal bulan April 2015. Secara garis besar output dari gin in early April of 2015. Broadly speaking, the output of
kajian perencanaan tersebut adalah : the planning study is:
a. Hasil pemetaan dan identifikasi potensi permasalahan a. The results of the mapping and identification of po-
terhadap proses bisnis dan sistem aplikasi yang saat tential problems to the business process and applica-
ini digunakan di perusahaan tion systems that are currently used in the Company
b. Analisa kesenjangan antara kondisi saat ini yang b. Analysis of the gap between the current state ob-
didapat dari hasil pemahaman proses bisnis dan tained from the understanding of business processes
sistem aplikasi eksisting dengan proses bisnis standar and systems existing applications with standard busi-
yang ada di SAP khususnya modul HCM dan MM ness processes in SAP HCM module and MM particular
c. Draft Blueprint Business untuk imple­ men­tasi SAP c. Draft Blueprint Business for implementation of SAP
HCM-MM HCM-MM
d. Usulan penetapan ruang lingkup implementasi SAP d. Proposed Scoping implementation of SAP HCM and
modul HCM dan MM serta membuat rencana aktivitas, MM modules and create activity plans, cost estimates,
perkiraan biaya, dan roadmap sebagai persiapan and roadmap in preparation for the implementation
dalam implementasi SAP modul HCM dan MM of SAP HCM module and MM
e. Membuat Term of Reference (TOR) dan standarisasi e. Making the Term of Reference (TOR) and the standard-
penilaian untuk kebutuhan pemilihan Konsultan ization of assessment for election needs Implementor
Implementor Consultant

256
257
Tanggung Jawab Sosial
dan Lingkungan Perusahaan
Corporate Social and Environmental Responsibility
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DAN PROGRAM
PKBL SERTA KAITANNYA DENGAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT
CSR AND PKBL PROGRAM AND COMMUNITY DEVELOPMENT

Tanggung jawab sosial dan lingkungan merupakan salah Social and environmental responsibility is one of the
satu kebijakan strategis perusahaan, sebagai komitmen Strategic policy of the company, as the company’s
perusahaan untuk mempertanggungjawabkan dampak commitment to account for the impact of its operations in
operasinya dalam dimensi sosial, ekonomi, dan lingkungan, the dimension of social, economic, and environment, as well
serta terus-menerus menjaga agar dampak tersebut as constantly to keep the impacts contribute benefits to
menyumbang manfaat kepada masyarakat dan lingkungan society and the environment.
hidupnya.

PT Pos Indonesia (Persero) telah menjalankan tanggung PT Pos Indonesia (Persero) has run one of social responsibility
jawab sosial salah satunya dalam bentuk Program Kemitraan in the form of community development and Partnership
dan Bina Lingkungan, dalam rangka melaksanakan Peraturan Program, in order to carry out the Regulations the Minister
Menteri BUMN No. PER-08/MBU/2013 tanggal 13 September of SOE No. PER-05/MBU/2013 September 13, 2013 with Four
2013 perihal Perubahan Keempat atas Peraturan Menteri Changes on the regulation of the Minister of State-owned
Negara Badan Usaha Milik Negara No. PER-05/MBU/2007 enterprises no. PER-05/MBU/2007 about the Partnership
tentang Program Kemitraan Badan Usaha Milik Negara Program State-owned enterprises with small businesses and
dengan Usaha Kecil dan Program Bina Lingkungan melalui Environmental Development Program through the utilization
pemanfaatan dana dari pembagian laba perusahaan. of the funds from the Division of profits of the company

1. Kebijakan Umum Program Kemitraan 1. Public Policy Partnership Program.

Kegiatan Program Kemitraan dan Program Bina The activities of the Partnership Program and
Lingkungan (PKBL) PT Pos Indonesia (Persero) dimulai Environmental Development Program (PKBL) PT Pos
pada tahun 1994, yang pada waktu itu berdasarkan Indonesia (Persero) was started in 1994, which at the
Keputusan Direksi Perum Pos dan Giro tanggal 28 time was based on the decision of the Board of Directors
Desember 1994 nomor: 222/Peg/Dirutpos/1994 dengan of the public corporation and the Post on 28 December
nama Gugus Bina Mitra Pos. Selanjutnya dengan 1994 Giro number: 222/Peg/Dirutpos/1994 with the name
mengacu kepada Keputusan Menteri Keuangan No. 60/ Bina Cluster Partners of post. with reference to the decision
KMK.016/1996 tanggal 9 Februari 1996 berubah menjadi of the Minister of Finance No. 60/KMK. 016/1996 dated 9
Unit Pembinaan Usaha Kecil dan Koperasi (PUKK). February 1996 turned into small business Coaching Units
Seiring dengan perkembangan organisasi, berdasarkan and cooperatives (PUKK). Along with the development of the
Keputusan Direksi PT Pos Indonesia (Persero) Nomor: Organization, based on the decision of the Board of Directors
KD.45/Dirut/0803 tanggal 21 Agustus 2003 Unit PUKK of PT Pos Indonesia (Persero) number: KD 45/Ceo/0803 dated
berubah menjadi Unit Program Kemitraan dan Program 21 August 2003 PUKK Unit turned into a Unit of the Partnership
Bina Lingkungan (Unit PKBL) dengan mengacu kepada Program and Environmental Development Program (PKBL
Keputusan Menteri BUMN Nomor: 236/MBU/2003 Units) with reference to the decision of the Minister of SOE
tanggal 17 Juni 2003. Number: 236/MBU/2003, 17 June 2003.

Berdasarkan Keputusan Direksi PT Pos Indonesia Based on the decision of the Board of Directors of PT
(Persero) tanggal 10 November 2006 nomor: KD.65/ Pos Indonesia (Persero) on November 10, 2006 number:
Dirut/1106 dilakukan penataan kembali organisasi KD 65/Ceo/1122 conducted organizational realignment of
Unit PKBL sedangkan pada tahun 2007 berdasarkan PKBL Units while in 2007 based on the decision of the Board
Keputusan Direksi PT Pos Indonesia (Persero) tanggal 31 of Directors of PT Pos Indonesia (Persero) on August 31, 2007
Agustus 2007 nomor: KD.45/Dirut/0807 Unit PKBL berubah number: KD 45/Ceo/0807-PKBL Unit turned into a division
menjadi Divisi PKBL, sejalan dengan Peraturan Menteri of PKBL, in line with the regulations of the Minister of SOE
BUMN tanggal 27 April 2007 Nomor: Per-05/MBU/2007 dated 27 April 2007 number: Per-05/MBU/2007 about the
Tentang Program Kemitraan Badan Usaha Milik Negara Partnership Program State-owned enterprises With small
Dengan Usaha Kecil dan Program Bina Lingkungan. businesses and Environmental Development Program.

Terkait dengan restrukturisasi PT Pos Indonesia Related to the restructuring of the Postal Organization
(Persero), Organisasi dan Tata Kerja PKBL diatur and governance, Indonesia Work PKBL re-arranged with
kembali dengan Keputusan Direksi PT Pos Indonesia the decision of the Board of Directors of PT Pos Indonesia

260
(Persero) tanggal 8 Juli 2012 Nomor: KD. 48/Dirut/1714 (Persero) on July 8, 2012 number: KD. 48/Dirut/1714 about the
tentang Organisasi dan Tata Kerja PT Pos Indonesia Organization and working procedure of PT Pos Indonesia
(Persero). Divisi Bina Lingkungan Perusahaan dipimpin (Persero). Corporate & Environmental Development Division
oleh seorang Vice President (VP) dan membawahi dua is headed by a Vice President (VP) and includes two parts,
bagian yaitu, Bagian PKBL dan Bagian CSR, Keuangan namely, part-PKBL and part of CSR, finance and the public.
dan Umum.
Principal activities include the PKBL Partnership
Kegiatan pokok PKBL meliputi Program Kemitraan dalam Program in the form of coaching against small businesses
bentuk pembinaan terhadap usaha kecil agar menjadi to become tough and self-sufficient through the utilization
tangguh dan mandiri melalui pemanfaatan dana dari of the funds from the profit of SOE and Environmental
bagian laba BUMN dan Program Bina Lingkungan yang Development Program which is a program of the social
merupakan program pemberdayaan kondisi sosial condition of community empowerment by SOE in STATE-
masyarakat oleh BUMN di wilayah usaha BUMN melalui OWNED enterprises through the utilization of the funds from
pemanfaatan dana dari bagian laba BUMN. the profit of SOE.

Sejak Program Kemitraan dilaksanakan, hingga akhir Since the Partnership Program was implemented, up to the
2015 tercatat 41.677 usaha kecil yang telah dibina yang end of 2015 recorded 41.667 small businesses that have been
tersebar di seluruh wilayah Indonesia melalui 26 Unit built throughout the territory of Indonesia through the 26
PKBL Daerah (Unit PKBLD) dengan total perputaran Regional units of PKBL (units PKBLD) with a total turnover
dana pinjaman (Dana Program Kemitraan) mencapai of loan funding (Funding Partnership Program) reached Rp.
Rp499.497.025.134 Dana Kemitraan yang dikelola sebagian Rp499.497.025.134,-. The Partnership Fund is managed
besar merupakan take over dari PT Telkom (Tbk) dan PT largely take over from (Tbk) PT Telkom and PT Indosat
Indosat (Tbk) pada tahun 1996. (Tbk) in 1996.

Dana pinjaman yang diterima Mitra Binaan dipergunakan Loan funds received assisted SMEs used for additional
untuk tambahan modal kerja dan perluasan usaha. working capital and expansion effort. Many assisted
Banyak Mitra Binaan yang berhasil mengembangkan SMEs to successfully develop its business coupled with
usahanya disertai dengan peningkatan penyerapan increased absorption of labour, but not the least a
tenaga kerja, namun tidak sedikit yang mengalami failure even Bankruptcy that ultimately leave bad debt.
kegagalan bahkan mengalami kebangkrutan yang pada
akhirnya meninggalkan piutang macet.

Hingga akhir 2015 kolektibilitas sisa pinjaman (pinjaman Until the end of 2015 collectability the remainder of the
umum dan khusus) adalah sebagai berikut: loan (the loan special and General) as follows:

URAIAN NILAI (RP.) - VALUE (RP) DESCRIPTION


Lancar 26.183.000.000 Smoothly

Kurang Lancar 4.255.000.000 Less Smoothly

Diragukan 883.000.000 It Is Doubtful

Macet 75.080.000.000 Bad Debt

Jumlah semua 106.401.000.000 The sum of all

Tingginya pinjaman macet antara lain disebabkan: The high non-performing loans among others due to:
a. Usaha Mitra Binaan bangkrut. a. Enterprises Partners bankrupt.
b. Mitra Binaan meninggal dunia dan tidak ada ahli b. The Partners dies and there are no heirs are willing to
waris yang bersedia membayar pinjaman/tunggakan pay the loan / loan arrears.
pinjaman.
c. Mitra Binaan tidak bersedia membayar karena uang c. Partners are not willing to pay for the money received
yang diterimanya dianggap sebagai hibah. is considered as a grant.
d. Alamat Mitra Binaan tidak jelas/tidak lengkap d. Address Partners unclear / incomplete so difficult to
sehingga sulit dilacak, khususnya periode 1999 ke trace, especially the period of 1999 to the bottom.
bawah.

261
e. Mitra Binaan wanprestasi dengan berbagai alasan. e. Partners in default with a variety of reasons.
f. Hasil survey menunjukkan kelayakan untuk menerima f. The survey results demonstrate the feasibility to
pinjaman Dana Kemitraan, namun setelah masa receive the Partnership Fund loan, but after a period
angsuran berjalan pembayarannya tersendat. of installment payment run faltered.
Langkah-langkah yang telah diambil untuk mengatasi Steps that have been taken to adress the above issues are as
permasalahan tersebut di atas antara lain sebagai berikut : follows:
a. Menetapkan kebijakan bahwa 75% waktu kerja a. Establishing a policy that 75% of working time of
para pegawai di Unit PKBLD berada di luar kantor employees in Unit PKBLD out of the office to carry out
untuk melakukan kegiatan penagihan (bagian dari billing activity (part of monitoring).
monitoring). b. Optimizing billing activities through invoice and
b. Mengoptimalkan kegiatan penagihan melalui surat billing is done directly (on the spot), especially for MB
tagihan dan penagihan yang dilakukan secara langsung in the category jammed, either by PKBLD unit or team
(on the spot) khususnya untuk MB yang masuk dalam from headquarter.
katagori macet, baik oleh unit PKBLD atau tim dari c. Tightening lending filing requirements:
pusat. • Requirements Partners candidates address a
c. Memperketat persyaratan pengajuan pinjaman : clear, complete, and easy visit (within range) and
• Persyaratan alamat calon Mitra Binaan yang is obliged to have a family card.
jelas, lengkap, dan mudah dikunjungi (dalam • Obliges the Partners submit collateral in the
jangkauan) serta wajib memiliki Kartu Keluarga. form of land tittle (SHM / SHGU / HGB).
• Mewajibkan Mitra Binaan menyerahkan agunan • Wearing a life insurance requirements of the
berupa sertifikat tanah (SHM/SHGU/SHGB). Partners.
• Mengenakan persyaratan asuransi jiwa terhadap d. Raising the repayment periods of 24 times to 36 times
Mitra Binaan. installments so that Partners are not too heavy to bear
d. Menaikkan masa angsuran dari 24 kali menjadi 36 the burden of the installment (cons achievement).
kali angsuran agar Mitra Binaan tidak terlalu berat e. Provide guidance on the rights and obligations of
menanggung beban angsuran (kontra prestasi). Partners at the time of submission of the loan and
e. Memberikan pengarahan tentang hak dan kewajiban managerial training.
Mitra Binaan pada saat pelatihan manajerial dan
penyerahan pinjaman.
f. Unit PKBLD berkewajiban memantau dan menganalisis f. Unit PKBLD obliged to monitoring and analyzing the
perkembangan usaha dari Mitra Binaan melalui business development of Partners through a report
laporan perkembangan usaha yang dibuat oleh MB business development effort made by MB every three
setiap tiga bulan sekali. months.

2. Kegiatan yang dilakukan 2. Activities undertaken


Gambaran singkat pelaksanaan PKBL tahun 2015 sebagai A short overview of the implementation of the Partnership
berikut: in 2015 as follows:
a. Program Kemitraan (PK) a. Partnership Program (PK)
1). Sumber dan penggunaan dana 1). Source and use of funds

Uraian 2015 (Rp.) IDR Description


Ketersediaan Dana : Availability Of Funds:
a. Dana tersedia 34,485,519,209 a. Funds available
b. Penggunaan dana (pinjaman dan hibah) 25,547,690,000 b. use of funds (loans and grants)
c. Sisa dana ( a - b ) 8,937,829,209 c. the remaining funds (a - b)
Pendapatan : Revenues:
a. Jasa pinjaman, bunga deposito, jasa giro 3,293,200,000 a. Service loans, deposit rates, checking services

b. Beban operasional 2,347,000,000 b. operating expenses


c. Surplus/defisit ( a - b ) 946,200,000 c. Surplus/deficit (a - b)
Investasi (barang inventaris kantor) 31.825.000,00 Investment (inventory Office)

262
2). Penambahan Mitra Binaan (MB) dan pen- 2). Addition of Assisted Partners (TP) and
yaluran pinjaman lending

Tahun 2015 / year 2015


Jumlah MB / The Amount Of MB Penyaluran
Sektor Usaha Pinjaman (Rp.) Business Sectors
Penambahan 2015 / Jumlah Channeling loans
2014
The Addition Of 2015 The Amount (Rp.)
a. Industri 7.659 59 7.718 2.895.000.000 a. Industry
b. Perdagangan 22.159 275 22.434 13.075.000.000 b. Trade

c. Pertanian 689 1 690 65.000.000 c. Agriculture


d. Peternakan 1.191 18 1.209 650.000.000 d. Farm
e. Perkebunan 346 0 346 - e. Plantation
f. Perikanan 827 9 836 365.000.000 f. Fisheries
g. Jasa 8.449 117 8.566 5.320.000.000 g. Services
h. Lainnya 921 7 928 465.000.000 h. Other
Jumlah 42.241 486 42.727 22.835.000.000 The Amount Of
Pembinaan MB 2.757.990.000 Coaching MB
JUMLAH SEMUA THE SUM OF ALL
3). Dana Pembinaan Mitra Binaan (Hibah) pada RKA 3). Partners Development Fund (Grant) on RKA in
2015 dialokasikan sebesar Rp. 303.000.000,00 atau 2015 was allocated Rp. 303,000,000.00 or 0.009%
sebesar 0,009% dari penyaluran dan terealisasikan of the distribution and realized by Rp 3.75661 bil-
sebesar Rp 3.756.610.000,- atau sebesar 7.93% dari lion, - or a total of 7.93% of the portfolio in 2015.
penyaluran tahun 2015.
b. Program Bina Lingkungan (BL) b. Environmental Development Program (PKBL)

Uraian 2015 (Rp.) IDR Description


1. Sumber Dana : 1. source of funds:
a. Saldo Awal 1.108.777.373 a. starting balance
b. Penyisihan laba 1.614.823.671 b. allowance for profit
Jumlah Dana tersedia 2.723.601.044 The amount of funds available
2. Penggunaan Dana 2. use of funds
  a. Bantuan korban bencana alam a. natural disaster victim Relief
b. Bantuan Pendidikan/pelatihan 50.000.000 b. Educational/Training Assistance
 c. Bantuan Peningkatan kesehatan c. health promotion Assistance
d. Sarana & Prasarana Umum 100.000.000 d. means of Public Infrastructures &
 e. Bantuan sarana Ibadah 153.000.000 e. Assistance means Worship
f. Bantuan pelestarian alam f. natural preservation Assistance
Jumlah penggunaan dana 303.000.000 The amount of use of funds
Sisa dana 2.420.601.044 The remainder of the funds (1-2)
BUMN Peduli : BUMN Care :
a. Dana/sisa dana tersedia a. Funds/remaining funds available
b. Penyisihan dana 0 b. allowance for funds
Jumlah dana BUMN Peduli The amount of funding BUMN care
0

263
Dari hasil RUPS PT Pos Indonesia (Persero) tahun 2015 From the results of the AGM of PT Pos Indonesia (Persero)
ditetapkan bahwa Divisi Bina Lingkungan Perusahaan in 2015 stipulated that the Environmental Development
tidak memperoleh tambahan dana sehingga dana Bina Division Company does not obtaining additional fund so,
Lingkungan diperoleh dari sisa saldo tahun 2014 sebesar Environmental Development of the remaining balance in
Rp106.400.000.000,-. 2014 amounted to Rp106.400.000.000, -.

Penyaluran Bina Lingkungan cenderung dilaksanakan Distribution of Environmental Development tended to be


berdasarkan proposal yang diterima mengingat dana implemented according to the proposal given the available
yang tersedia relatif kecil apabila dibandingkan dengan funds are relatively small compared to the size of the target
luasnya wilayah binaan yang bersifat nasional. area which is national.

1. Program Kerja Selanjutnya 1. Further Work Program


Pada tahun 2016, kegiatan Program Kemitraan (PK) dan In 2016, the activities of the Partnership Program (PK) and
Program Bina Lingkungan (BL) direncanakan sebagai the Environmental Development Program (BL) is planned as
berikut: follows:
a. Program Kemitraan (PK) a. Partnership Program (PK)
1). Rencana sumber dan penggunaan dana 1). Plans sources and uses of funds

Rencana 2016 (Rp.)/


Uraian Description
Plan 2016
Ketersediaan Dana : Availability Of Funds:
a. Dana tersedia 37.889.010.706 a. Funds available
b. Penggunaan dana (pinjaman dan hibah) 28.881.800.000 b. use of funds (loans and grants)
c. Sisa dana ( a- b ) 9.007.210.706 c. the remaining funds (a-b)
Pendapatan : Revenues:
a. Jasa pinjaman, bunga deposito, jasa giro 4.537.560.000 a. Service loans, deposit rates, checking services
b. Beban operasional 3.600.000.000 b. operating expenses
c. Surplus/defisit ( a-b ) 937.560.000 c. Surplus/deficit (a- b)
Investasi (barang inventaris kantor) - Investment (inventory Office)

1. 2). Rencana penambahan Mitra Binaan dan penyaluran 2). Plan of adding Trained Partners (TP) and loan distribution
pinjaman

Rencana Jumlah Plan Number:


Jumlah MB The Amount Of MB Rencana Penyaluran
Sektor Usaha Pinjaman (Rp.) Business Sectors
2015 Penambahan 2016 Number Of Sectors:
Business Plan
a. Industri 7.718 100 7.818 2.500.000.000 a. Industry
b. Perdagangan 22.434 310 22.744 12.500.000.000 b. Trade
c. Pertanian 690 10 700 500.000.000 c. Agriculture
d. Peternakan 1.209 10 1.219 500.000.000 d. Farm
e. Perkebunan 346 10 356 500.000.000 e. Plantation
f. Perikanan 836 10 846 500.000.000 f. Fisheries
g. Jasa 8.566 150 8.716 11.000.000.000 g. Services
h. Lainnya 928 0 928 0 h. Other
Jumlah 42.727 600 43.327 28.000.000.000 The Amount Of
Pembinaan MB 6.000.000.000 Coaching MB
Jumlah semua The sum of all

264
1. 3) Rencana kolektibilitas sisa pinjaman, 3) Collectability of Remaining Loan Plan

Rencana tahun 2016 (dlm juta)


Uraian Pinjaman Umum Public Lending Pinjaman Pinjaman Khusus Description

1 Kolektibilitas : Collectibility: 1
  Lancar 28.462.139.820 Current
  Krg. Lancar 4.605.660.542 Non Current
  Diragukan 841.157.866 Doubted
  Macet 74.484.915.357 Bad
Jumlah 1 108.393.873.685 Number 1
2 Pinjaman Bermasalah - Troubled Loans 2
Total (1+2) 108.393.873.685 Total (1 + 2)

1. b. Rencana Penyaluran Dana Bina Lingkungan b. Distribution plan of Environmental Development Fund

Rencana Tahun
Uraian 2016/ Description
Plan 2016
1. Sumber Dana : 1. source of funds:
a. Saldo Awal 2.570.601.044 a. starting balance
b. Pengalokasian Anggaran - b. allowance for profit
Jumlah Dana tersedia 2.570.601.044 The amount of funds available
2. use of funds
2. Penggunaan Dana
bantuan sarana ibadah 640.000.000 Religious Facility aid
bantuan pendidikan dan pelatihan 500.000.000 Education and training aid
bantuan peningkatan kesehatan 350.000.000 Health Improvement Aid
bantuan pelestarian alam 500.000.000 Environmental Conservation Aid
bantuan sarana/prasarana umum 220.000.000 Public Facility Aid
jumlah penggunaan dana 2.210.000.000 Ammount of used fund
Sisa dana (1-2) 360.601.044 Remaining fund
BUMN Peduli :
a. Dana/sisa dana tersedia 0 a. Remaining fund
b. Penyisihan dana - b. Set aside Fund
Jumlah dana BUMN Peduli 0 Amount of BUMN Peduli Fund

4. Struktur Organisasi PKBL 4. Organizational Structure of PKBL


Berdasarkan Keputusan Direksi PT Pos Indonesia Based on the decision of the Directors of PT Pos
(Persero) tanggal 8 Juli 2014 nomor KD.48/Dirut/0714 Indonesia (Persero) dated July 8, 2014 number: KD.48/
tentang Organisasi dan Tata Kerja PT Pos Indonesia Dirut/0714 on the Organization and working procedure
(Persero), struktur organisasi Divisi Bina Lingkungan of PT Pos Indonesia (Persero), organizational structure
Perusahaan adalah sebagai berikut : of PKBL are as follows:

265
Keterangan : Description:
1. Direktur SDM dan Umum adalah Direktur Pembina PKBL. 1. Director of human resources and Director General is
2. Divisi Bina Lingkungan Perusahaan berada dua tingkat di Builder-PKBL. Environmental Development
bawah Direktur dengan komposisi sebagai berikut: 2. Environmental Development Division of the company is
a. VP Bina Lingkungan. two levels below Directors of the following composition:
b. Manajer PKBL. a. VP Of Environmental Development.
c. Manajer CSR b. Manager Of PKBL.
d. FP PKBL (2 Orang) c. managers CSR,
e. FP CSR (1 Orang) d. FP-PKBL (2 people)
f. Staf (5 orang). e. FP CSR
3. Unit PKBLD (Program Kemitraan dan Program Bina f. staff (5 people).
Lingkungan Daerah) adalah pelaksana teknis di daerah 3. Unit PKBLD (Partnership Program and Local Environmental
yang terdiri dari 11 Unit PKBLD berkedudukan di Kantor Development Program) is the technical implementers
Divisi Regional dan 15 Unit PKBLD berkedudukan di Kantor in the area consisting of 11 PKBLD Units based on the
Pos di ibukota propinsi. Regional Division Offices and 15 Units PKBLD Domiciled as
4. Jumlah pegawai yang bertugas di tingkat Pusat sebanyak Post Office in the province capital.
10 orang sedangkan di Wilayah sebagai pelaksana teknis 4. Number of employees on duty at the central level as many
(Unit PKBLD) sebanyak 46 orang, yang tersebar di Kantor- as 10 people while in the region as a technical implementers
Kantor Area Pos dan Kantor pos di seluruh Indonesia, (units PKBLD) as many as 46 people, scattered in the Area Post
dengan komposisi rata-rata 1 (satu) orang Ka.Unit dan 1 offices and post offices throughout Indonesia, with an average
(satu) orang pegawai pelaksana. of 1 (one) person Ka. units and one (1) Executive employees.
1. Informasi Pelaksanaan Kerja dan PKBL tahun 2015 1. Information Work and the implementation of PKBL 2015

266
a. Sumber dan penggunaan dana PK (dalam juta). a. source and use of funds (in millions) PK.

No Uraian 2015 Description


1 2
A Dana Tersedia Funds Available
1 • Saldo Awal 34.485.519.209 Starting Balance
2 • Penerimaan - Acceptance
• a. Penyisihan dari Laba - a. Provision of the Profit
• b. Penggantian Defisit - b. replacement of the deficit
c. Angsuran Pokok Pinjaman - c. Installment loan principal
d. Lain-lain - d. others
Jumlah Dana Tersedia 34.485.519.209 The Amount Of Funds Available
B Penggunaan Dana Use Of Funds
1 Penyaluran Modal Kerja Umum - Channeling General Working Capital
2 Penyaluran Modal Kerja Khusus - Channeling Special working capital
3 Hibah - Grants
4 Lain-lain Others
Jumlah Penggunaan Dana 25.547.690.000 The Amount Of Use Of Funds
C Sisa Dana Tersedia = A-B 8.937.829.209 The Remaining Funds Available = A-B
D Pendapatan Income
1 Jasa Pinjaman Loan Services
2 Bunga Deposito Deposit Rates
3 Jasa Giro Giro Service
4 Lain-lain Others
Jumlah Pendapatan 3.293.200.000 The Amount Of Income
E Beban Operasional 2.347.000.000 Operating Expenses
F Surplus/Defisit (D-E) 946.200.000 Surplus/Deficit (D-E)
G Pengeluaran Investasi - Investment Expenses
H Saldo Akhir = C+F-G 9.884.029.209 The Final Balance = C + F-G

267
b. Pendapatan dan beban (dalam juta) b. Revenues and expenses (in millions)

No Uraian 2015 Description

1 2 3 4
1 Pendapatan Income
a. Jasa Pinjaman a. Loan Services
b. Bunga Deposito b. deposit rates
c. Jasa Giro c Giro Service.
d. Lain-lain d. others
Jumlah 1 3.756.610.000 Total 1
2 Beban
Pembinaan Load
Upah tenaga kerja harian/honorer a. Coaching
Administrasi dan umum b. daily Labor Wages/honore
Pemeliharaan c. public administration and
Sewa d. Maintenance
Penyusutan e. Rent
Penyisihan f. Retraction
Pengeluaran Lainnya g. Allowance
Jumlah 2 2.046.900.000 h. other Expenditure
3 Surplus/Defisit (1-2) 1.709.710.000 Number 2
4 O.R (%) 2:1 54,49% Suurplus/Deficit (1-2)

268
d. Jumlah mitra binaan menurut sektor d. The number of assisted SMEs according
bisnis. to business sectors.

Jumlah
Sektor Usaha 2014 Penambahan Pertumbuhan
2015

a. Industri 7.659 59 7.718 0.77%


b. Perdagangan 22.159 275 22.434 1.24%
c. Pertanian 689 1 690 0.15%
d. Peternakan 1.191 18 1.209 1.51%
e. Perkebunan 346 0 346 0.00%
f. Perikanan 827 9 836 1.09%
g. Jasa 8.449 117 8.566 1.38%
h. Lainnya 921 7 928 0.76%
Jumlah 42.241 486 42.727 1.15%

e. Jumlah Mitra Binaan menurut Propinsi. e. The number of Assisted Partners


according to the provinces.

NO UNIT PKBL 2015 RKAP 2016 JUMLAH

1 NAD 1.250 26 1.276


2 SUMUT 1.671 32 1.703
3 SUMBAR 1.895 32 1.927
4 RIAU 1.473 0 1.473
5 JAMBI 1.281 0 1.281
6 BENGKULU 1.352 0 1.352
7 SUMSEL 1.190 28 1.218
8 LAMPUNG 1.330 0 1.330
9 DKI 1.471 30 1.501
10 JABAR 1.620 30 1.650
11 JATENG 3.266 32 3.298
12 DIY 1.450 30 1.480
13 JATIM 2.662 32 2.694
14 BALI 1.137 30 1.167
15 NTB 1.556 30 1.586
16 NTT 1.033 30 1.063
17 KALBAR 1.245 30 1.275
18 KALTENG 1.584 30 1.614
19 KALTIM 1.517 30 1.547
20 KALSEL 1.845 30 1.875
21 SULUT 2.067 30 2.097
22 SULTENG 1.975 28 2.003
23 SULTRA 1.632 30 1.662
24 SULSEL 1.770 30 1.800
25 MALUKU 1.134 0 1.134
26 PAPUA 1.271 0 1.271
Jumlah 41.677 600 42.277

269
f. Penyaluran pinjaman menurut propinsi (dalam f. Lending according to the provin­ces (in million
juta rupiah). rupiah).

NO UNIT PKBL BSU Pinjaman 2015


1 NAD 905.000.000
2 SUMUT 850.000.000
3 SUMBAR 1.455.000.000
4 RIAU -
5 JAMBI -
6 BENGKULU -
7 SUMSEL 1.105.000.000
8 LAMPUNG -
9 DKI 1.035.000.000
10 JABAR 995.000.000
11 JATENG 1.240.000.000
12 DIY 1.450.000.000
13 JATIM 1.425.000.000
14 BALI 640.000.000
15 NTB 1.105.000.000
16 NTT 1.030.000.000
17 KALBAR 1.270.000.000
18 KALTENG 1.300.000.000
19 KALTIM 1.120.000.000
20 KALSEL 1.815.000.000
21 SULUT 995.000.000
22 SULTENG 1.190.000.000
23 SULTRA 1.075.000.000
24 SULSEL 835.000.000
25 MALUKU -
26 PAPUA -
Jumlah 22.835.000.000

g. Penyaluran dana Hibah (dalam juta rupiah). g. Distribution of grants (in million rupiah).

PENYALURAN DANA HIBAH TAHUN 2015


1. Bantuan Pendidikan/Pelatihan Rp 50.000.000
2. Pengembangan Prasaranan Umum Rp 100.000.000
3. Bantuan sarana ibadah Rp 153.000.000

h. Kolektibilitas sisa pinjaman (dalam juta rupiah). h. Collectibility the rest of the loan (in million
rupiah)

KOLEKTABILITAS 2015
a. LANCAR 24.293.479.702
b. KURANG LANCAR 3.879.835.582
c. DIRAGUKAN 657.519.000
d. MACET 74.809.347.475
e. SUB JUMLAH 103.640.181.759
f. PINJAMAN BERMASALAH 43.343.802.542
TOTAL JUMLAH 146.983.984.301

270
2. Perhitungan kinerja tiga tahun terakhir 2. The calculation of the performance of the last
Kolektibilitas Piutang yang disalurkan pada tiga tahun three years Collectibility accounts receivable
terakhir sebagai berikut : that are transmitted in the last three years are as
follows:

Rp
Kolektibilitas Collectibility
2013 2014 2015
Lancar 20.903.952.036,00 23.217.673.109,00 28.462.139.820,00 Smoothly
Kurang Lancar 5.200.720.017,00 3.687.199.683,00 4.605.660.642,00 Less Smoothly
Diragukan 1.116.927.000,00 920.422.000,00 841.157.666,00 It Is Doubtful
Macet 76.250.896.532,74 76.727.989.239,74 74.484.915.357,54 Bogged Down
Jumlah 103.472.495.585,74 104.553.284.031,74 108.393.873.485,54 The Amount Of

Rencana Kerja dan Anggaran Program Kemitraan dan Program Work plan and budget of the Partnership Program and
Bina Lingkungan Berikutnya Environmental Development Program for the next
1. Program Kemitraan 1. Program Partnership
a. Sasaran, Strategi Penyaluran, dan Pembinaan Mitra Binaan a. Goals, strategies and coaching, Channeling assisted
Sasaran yang akan dicapai pada tahun 2015 adalah SMEs. Targets will be achieved in 2014 is a small
terbinanya usaha kecil yang profesional dalam business security for future professionals in performing
melaksanakan kegiatan usaha dengan daya serap pasar business activities with high market absorption of
yang tinggi terhadap produk yang dihasilkan sehingga product produced thereby able to improve absorption
mampu meningkatkan daya serap tenaga kerja. of labour.
Peningkatan percepatan perputaran dana merupakan
kebijakan yang akan ditempuh untuk mencapai sasaran Improved cash flow acceleration is a policy that will
yang ditetapkan. Hal ini ditempuh melalui intensifikasi be pursued to achieve the targets set. This is achieved
kegiatan monitoring/penagihan terhadap Mitra Binaan through intensification of monitoring activities / billing
yang mempunyai tunggakan. for Partners who have arrears.
Strategi untuk mengefektifkan penyaluran dana adalah Strategies for effective distribution of funds is selectivity
selektivitas dalam menetapkan bidang usaha, wilayah in setting the business field, the area and the selection
dan pemilihan Mitra Binaan serta menyelaraskan bidang Partners and the selection of the partner and aligning
usaha yang didukung dengan langkah-langkah strategis business areas are supported. by step - the company ‘s
Perusahaan. strategic move
Untuk mewujudkan rencana strategis tersebut, Divisi Bina To realize the strategic plan, Environmental
Lingkungan Perusahaan menetapkan rencana program Development Division of the Company set a work
kerja 2016 di antaranya penyaluran program kemitraan plan 2015 of which the distribution of the partnership
untuk Mitra Binaan yang bergerak di bidang jasa agen program for Development Partners engaged in postal
pos / bisnis lain yang terkait dengan layanan pos, serta agency services / other business related to the postal
penyaluran program kemitraan baik secara individu/ service, as well as the distribution of the partnership
kelompok (cluster) untuk para pegawai yang akan program, both individuals / groups (clusters ) for the
memasuki masa pensiun. employees who will retire.

b. Rencana Penyaluran Dana Program Kemitraan b. Plan Of Channeling Fund Partnership Programme
1. Rencana Sumber dan Penggunaan 1. Source and use of funds plan (in million rupiah)

Dana (dalam juta rupiah)

No Unit PKBLD 2015 2016 Growth


1 NAD 905.000.000 1.200.000.000 32.60%
2 SUMUT 850.000.000 1.200.000.000 41.18%
3 SUMBAR 1.455.000.000 1.600.000.000 9.97%
4 RIAU - 500.000.000 100.00%
5 JAMBI - 500.000.000 100.00%
6 BENGKULU - 500.000.000 100.00%

271
No Unit PKBLD 2015 2016 Growth
7 SUMSEL 1.105.000.000 1.200.000.000 8.60%
8 LAMPUNG - 500.000.000 100.00%
9 DKI 1.035.000.000 1.200.000.000 15.94%
10 JABAR 995.000.000 1.500.000.000 50.75%
11 JATENG 1.240.000.000 1.400.000.000 12.90%
12 DIY 1.450.000.000 1.400.000.000 -3.45%
13 JATIM 1.425.000.000 1.400.000.000 -1.75%
14 BALI 640.000.000 1.000.000.000 56.25%
15 NTB 1.105.000.000 1.000.000.000 -9.50%
16 NTT 1.030.000.000 1.000.000.000 -2.91%
17 KALBAR 1.270.000.000 1.000.000.000 -21.26%
18 KALTENG 1.300.000.000 1.400.000.000 7.69%
19 KALTIM 1.120.000.000 1.200.000.000 7.14%
20 KALSEL 1.815.000.000 1.400.000.000 -22.87%
21 SULUT 995.000.000 1.400.000.000 40.70%
22 SULTENG 1.190.000.000 1.200.000.000 0.84%
23 SULTRA 1.075.000.000 1.400.000.000 30.23%
24 SULSEL 835.000.000 1.500.000.000 79.64%
25 MALUKU - 400.000.000 100.00%
26 PAPUA - - -
Jumlah / Total 22.835.000.000 28.000.000.000 22.62%

c. Rencana Kegiatan Pembinaan Mitra Binaan c. Coaching assisted SMEs Activities Plan
1) Anggaran pembinaan Mitra Binaan 1) The budget coaching assisted SMEs

No Uraian Kegiatan 2015 Rencana 2016


1 2 3 4
1 pendidikan/pelatihan 1.526.130.000 1.900.000.000
2 promosi/pameran 1.231.860.000 4.100.000.000
3 Jumlah 2.757.990.000 6.000.000.000

d. Pembinaan Mitra Binaan pada tahun 2016 direncanakan d. Development Partners in 2016 is planned to include
untuk mengikutsertakan Mitra Binaan dalam berbagai Partners in various exhibitions and activities Partners
pameran dan kegiatan studi banding Mitra Binaan. comparative study. As for the education and training
Sedangkan untuk kegiatan pendidikan dan pelatihan of managerial activities conducted during the briefing
manajerial dilaksanakan pada saat pengarahan distribution Partners.
penyaluran Mitra Binaan.

e. Program cluster yang direncanakan akan dilaksanakan e. Cluster programs are planned to be implemented in
pada tahun 2016 adalah pembentukan kelompok 2016 was the establishment of the cluster group of
cluster perikanan di daerah Semarang (Boyolali) dan fisheries in the area of Semarang (Boyolali) and cluster
kelompok cluster jasa waralaba di daerah Bandung, groups franchise services in the Bandung area. as
sebagai berikut : follows:

272
Sektor Usaha Jumlah / Total Jumlah TK
No. Lokasi / Location
Business Sector Cluster MB / TP Total of TK
1. Semarang Perikanan 1 20 50
2. Jawa Barat Jasa 1 20 50
Jumlah 40 100

2. Program Bina Lingkungan. 2. Environmental Development Program.


a. Sasaran, Kebijakan, Strategi Penyaluran Program Bina a. Target Distribution Strategy, Policy, Environmental
Lingkungan. Development Program.
Sasaran yang ingin dicapai dari penyaluran Bina Targets to be achieved by channelling community
Lingkungan adalah peningkatan kualitas kelompok development is the improvement of the quality
masyarakat yang menerima penyaluran dana Bina of community groups that receive remittances
Lingkungan. environmental development.
Terkendala dengan dana yang tersedia dan luasnya Constrained by the available funds and the extent of
wilayah binaan, maka penyaluran didasarkan hasil the built area, then the distribution of is based the
penilaian/observasi yang cermat baik terhadap results/careful observation to the proposal nor the
proposal maupun lapangan. field.
Strategi penyaluran dana Bina Lingkungan bertumpu
pada anggota/kelompok masyarakat yang benar-benar Channeling funds community development strategy
memerlukan bantuan pemberdayaan yang diperoleh rests on members/community groups that really need
melalui kajian baik proposal maupun lapangan. the help of empowerment gained through study of both
b. Rencana Penyaluran Dana Bina Lingkungan. the proposal and the field.
b. Environmental Development Fund Distribution Plan.

Uraian 2015 RKA 2016 %

1 Saldo Awal 1.108.777.373 2.570.601.044 231,84%


Penyisihan Laba 1.614.823.671 - -
Jumlah Sumber Dana 2.723.601.044 2.570.601.044 94,38%

2 Dana Tersedia 2.723.601.044 2.570.601.044 94,38%


Penggunaan Dana
1. Bantuan Korban Bencana Alam - - -
2. Bantuan Pendidikan/Pelatihan 50.000.000 500.000.000 1000,00%
3. Bantuan Peningkatan Kesehatan 0 350.000.000 -
4. Pengembangan Prasarana Umum 100.000.000 220.000.000 220,00%
5. Bantuan Sarana Ibadah 153.000.000 640.000.000 418,30%
6. Bantuan Pelestarian Alam - - -
7. Bantuan Sosial Untuk Pengentasan Kemiskinan - 290.000.000 -
8. Alokasi BUMN Peduli - - -
Jumlah penggunaan Dana (b) 303.000.000 2.000.000.000 660,07%
Sisa Dana (a-b) 2.420.601.044 570.601.044 23,57%

Jumlah Dana BUMN Peduli -

273
PERLINDUNGAN TERHADAP KESELAMATAN
KETENAGAKERJAAN DAN KESEHATAN
PROTECTION FOR EMPLOYMENT, SAFETY AND HEALTH

I. Kebijakan I. Policy
• Manajemen PT Pos Indonesia (Persero) • Management Post in honor of Indonesia and
menghormati dan mengakui hak-hak pribadi recognizes the personal rights of employees, do
karyawan, tidak melakukan diskriminasi atas not do any on the basis of discrimination and
dasar apapun dan memberikan kesempatan provide equal opportunity to all employees to
yang sama kepada seluruh karyawan untuk develop and deliver the best for the company.
berkembang dan memberikan yang terbaik
bagi perusahaan.
• Hak dan kewajiban karyawan dijamin oleh • Employee rights and obligations guaranteed
Perusahaan yang dituangkan dalam Perjanjian by the company that poured in joint work
Kerja Bersama (PKB). Agreement (PKB).
• Manajemen PT Pos Indonesia (Persero) • Postal management Indonesia provides
memberikan kebebasan berorganisasi di PT for freedom of Association, in the post of
Pos Indonesia (Persero)n sepanjang tidak Indonesian along does not conflict with the
bertentangan dengan ketentuan perundang- provisions of the applicable legislation.
undangan yang berlaku.
• Perusahaan selalu berupaya menjaga dan
menciptakan iklim kerja yang kondusif bagi • The company always strives to maintain
karyawan. and create a working climate conducive to
• PT Pos Indonesia (Persero)n berkewajiban employees.
melaksanakan praktek Keselamatan • Indonesian postal obligation to implement the
dan Kesehatan Kerja (K3) di seluruh unit practice of safety and occupational health (K3)
kerjanya dan menjamin hak karyawan untuk in the entire unit of work and ensure the right
mendapatkan perlindungan atas keselamatan, of employees to obtain the protection of safety,
kesehatan, pemeliharaan moral kerja, serta health, maintenance work, as well as moral
perlakuan yang sesuai dengan martabat, moral treatment in accordance with dignity, and
dan ketentuan yang berlaku. moral conditions.
II. Kegiatan yang Dilakukan II. Activities undertaken
a. Ketenagakerjaan a. Employment
Layanan konsultasi dilaksanakan sesuai Consulting services are implemented according
keperluan, apabila ada keluh kesah karyawan. to the necessity, if there are complaints

274
Tahapan penyelesaian keluh kesah karyawan about the employee over their fate. Stages
adalah dibicarakan dan diselesaikan dengan of completion lamented over their fate of
atasan langsung, dengan atasan yang lebih tinggi, employees was discussed and resolved by the
selanjutnya apabila belum terselesaikan diteruskan direct supervisor, with higher superiors, then if
kepada SPPI Pusat, dan diselesaikan secara Bipartit. unresolved forwarded to SPPI, and settled in
Bilamana penyelesaian secara Bipartit tidak Bipartit. If the resolution does not give Bipartit
memberikan hasil maka keluh kesah karyawan results then lamented over their fate employees
diselesaikan sesuai Undang Undang No. 2 Tahun completed in accordance Law No. 2 of 2004 the
2004 berikut peraturan pelaksanaannya. Selama following rules for its implementation. During
tahun 2015, tidak ada kasus ketenagakerjaan yang the year 2012, there is no case of employment
diselesaikan secara Tripartit. completed Tripartite basis.
b. Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) serta
Lingkungan b. Occupational health and safety (Hse) and the
Dalam setiap aktivitas kerja operasionalnya, Environment
PT Pos Indonesia (Persero) senantiasa In each of its operational activities, the post
memperhatikan dan melaksanakan aspek yang Indonesia always heed and implement aspects
berkaitan dengan K3 dan Lingkungan. Sepanjang related to K3 and the environment. Throughout
tahun 2015, kegiatan K3 dan Lingkungan yang the year 2013, the HSE and environment
dilaksanakan meliputi: activities undertaken include:
• Penyediaan alat perlindungan diri dan alat
pemadam kebakaran. • The provision of means of self-protection
• Melakukan tera ulang secara berkala and fire extinguishers.
terhadap alat pemadam kebakaran yang • Doing repeated periodically against tera
ada, sesuai ketentuan yang berlaku. fire extinguishers, according conditions.
• Membuat dan memasang rambu-rambu • Create and put up signs in the form of
berupa anjuran dan peringatan di setiap advice and warnings in each place in the
tempat di Kantor Area Pos dan Kantor Office areas of the post and Kantorpos as
Pos serta di tempat-tempat yang rawan well as in places that are prone to crash
kecelakaan guna mencegah terjadinya in order to prevent the occurrence of
kecelakaan dan penyakit akibat kerja. accidents and occupational diseases.
• Menyediakan biaya khusus untuk K3 dan • Provide the cost for K3 and health costs of
biaya kesehatan karyawan dalam RKAP. employees in the COMPANY.
• Menyediakan pelayanan kesehatan di • Providing health services in any Area of
setiap Kantor Area Pos/Kantorpos atau the post Office/Kantorpos or bekerjsa in
pun dengan cara bekerjsa sama dengan a way similar to a local clinic or hospital.
rumah sakit atau klinik setempat. • Include all employees in Labor Insurance
• Mengikutsertakan semua karyawan dalam coverage program in the form of
program Jaminan Asuransi Tenaga Kerja Guarantees, guarantees Death work
berupa Jaminan Kecelakaan Kerja, Jaminan accident, old age Security, Guaranteed
Kematian, Jaminan Hari Tua, Jaminan health care.
Pelayanan Kesehatan.

PT Pos Indonesia (Persero) lebih mengedepankan


tindakan preventif dalam melaksanakan K3, PT Pos Indonesia (Persero) more emphasis on
melalui pencegahan terjadinya kecelakaan kerja preventive action in carrying out K3, through
dan membekali tenaga kerja dengan pengetahuan/ prevention of occurrence of accidents and to equip
konsep K3 sebelum memulai pekerjaan. Sebagai the workforce with the knowledge/concept K3 before
upaya untuk meningkatkan pemahaman karyawan starting work. In an effort to improve understanding
dan keluarga akan kesehatan dan pola hidup of employees and families are going to health
sehat, perusahaan memberikan penyuluhan dan and healthy living patterns, the company provides
pelatihan mengenai pencegahan penyakit demam guidance and training regarding prevention of
berdarah, kesehatan gigi & mulut serta pemberian dengue disease, dental health education, as well
edukasi kesehatan sesuai penyakit yang diderita as giving mouth & health appropriate diseases
oleh pasien. PT Pos Indonesia (Persero) juga suffered by patients. PT Pos Indonesia (Persero) also
memberikan perhatian khusus pada pembinaan gave special attention to the spiritual coaching is
rohani yang diyakini dapat mendorong sikap believed to be able to encourage a positive attitude
positif pada diri karyawan. to employees.

275
III. Dampak Keuangan Terkait Praktik Ketenagakerjaan, III. The impact of Employment Practices Related to
Kesehatan, dan Keselamatan Kerja financial, health, and safety
a. Kesetaraan Gender dan Kesempatan Kerja
Berdasarkan jenis kelamin, karyawan PT Pos a. Gender equality and employment
Indonesia (Persero) didominasi oleh karyawan Berdasarkan jenis kelamin, karyawan PT Pos
laki-laki, yang mencapai 83%. Hal ini tidak terkait Indonesia (Persero) didominasi oleh karyawan
dengan adanya diskriminasi gender, namun lebih laki-laki, yang mencapai 83%. Hal ini tidak terkait
banyak karena karakteristik kegiatan operasional dengan adanya diskriminasi gender, namun
dan lokasi kantor pos yang sebagian besar lebih banyak karena karakteristik kegiatan
berada di remote area. Dalam proses rekrutmen, operasional dan lokasi kantor pos yang sebagian
pengangkatan, penjenjangan karir karyawan, dan besar berada di remote area. Dalam proses
sistem remunerasi, Perusahaan tidak melakukan rekrutmen, pengangkatan, penjenjangan karir
kebijakan yang diskriminatif. karyawan, dan sistem remunerasi, Perusahaan
tidak melakukan kebijakan yang diskriminatif.
Sepanjang tahun 2015, tidak pernah ada laporan
terjadinya tindak diskriminasi yang terkait dengan Throughout the year 2014, there has never been
ras, agama, warna kulit, jenis kelamin, afiliasi a report of occurrence of acts of discrimination
politik, kebangsaan maupun status sosial di related to race, religion, colour, sex, political
semua unit kerja Perusahaan. Dengan demikian, affiliation, nationality or social status in all work
tidak terdapat dampak negatif terhadap keuangan units of the company. Thus, there is no negative
Perusahaan terkait dengan kesetaraan gender impact on the company’s financial related to
dan kesempatan kerja. gender equality and employment opportunities.

b. Penggunaan Tenaga Kerja Lokal


Sebagai salah satu BUMN yang bergerak b. The Use Of Local Labor
dalam bidang jasa dengan Kantor Cabang yang As one of the companies involved in services with
tersebar di seluruh pelosok tanah air, PT Pos branch offices spread across the entire country, PT
Indonesia (Persero) memiliki tanggungjawab Pos Indonesia (Persero) has a responsibility to the
pada masyarakat sesuai dengan visi dan misi, public in accordance with the vision and mission,
antara lain melalui penggunaan tenaga lokal. among others, through the use of local labor.
Dengan demikian, penggunaan tenaga kerja lokal Thus, the use of local labor does not negatively
tidak berdampak negatif terhadap keuangan impact the Company’s financial.
Perusahaan.

c. Sarana dan Keselamatan Kerja c. Means and Safety


PT Pos Indonesia (Persero) berkewajiban untuk PT Pos Indonesia (Persero) is obliged to protect
melindungi keselamatan tenaga kerjanya, the safety of its workforce, particularly the work
terutama yang lokasi pekerjaannya atau sifat location or nature of the work is high risk. The
pekerjaannya memiliki risiko tinggi. Perusahaan company has been providing personal protective
telah menyediakan alat pelindung diri, meliputi equipment, including helmets, jackets and bags
helm, jaket dan tas pengantar, sarung tangan, introduction, gloves, and masks for employees
serta masker bagi Karyawan yang bertugas di who served in the post and post Roving conduction
bagian Antaran pos dan Pos Keliling Desa (PKD). Village (PKD). The company also put up signs K3 as
Perusahaan juga memasang rambu-rambu K3 warning signs, and flags and banners K3.
sebagai rambu peringatan, serta bendera dan
spanduk K3.

Perlindungan Konsumen Customer Protection

Sesuai dengan karakteristik industrinya, pelanggan PT Pos According to the characteristics of the industry, the customer,
Indonesia (Persero) terbagi menjadi tiga golongan, yaitu: PT Pos Indonesia (Persero) is divided into three groups, namely:
1. Pelanggan Ritel adalah masyarakat perorangan yang 1. Retail customers is a community of individuals who use
menggunakan layanan jasa PT Pos Indonesia (Persero). the services of Indonesia postal service. This is usually the
Karakteristik pelanggan ini biasanya memanfaatkan customers take advantage of the characteristics of the postal
jasa pos tidak secara rutin dan transaksi dilakukan di service is not routine and secarfa transactions carried out on
loket-loket Kantor Pos/Agen Pos. the counter-the counter of the post office/Agenpos.

276
2. Pelanggan Korporat adalah pelanggan yang 2. Korporatadalahpelanggan customers who use postal
menggunakan Jasa Pos yang bertindak untuk dan atas services acting for and on behalf of his company, with a
nama perusahaannya, dengan frekuensi penggunaan frequency of use of the postal service tend to be routine
Jasa Pos cenderung rutin dalam setiap bulan, yang in each month, which is strengthened by the existence of
dikuatkan dengan adanya Perjanjian Kerja Sama (PKS) an agreement of cooperation (MCC) and have an Account
dan memiliki Account di Kantor Pos (Giro Pos), misalnya at the post office (Giropos), for example among others:
antara lain : PT Taspen, Asabri, Pertamina, Pegadaian, PT Taspen Office, Asabri, Pertamina, pawn shops, Telkom,
Telkom, PLN, PDAM dll. PLN, PDAM etc.
3. Pelanggan Pemerintah dan PerBankan, antara lain: 3. Government customers and Banking, among others: the
Direktorat Jenderal Pajak, Kementerian Koordinator Directorate General of taxation, the Ministry of people’s
Kesejahteraan Rakyat, Bank Mandiri, BRI, BTN, dll. Welfare Coordinator, Bank Mandiri, BRI, BTN, etc.

I. Kebijakan I. Policy
4. Kebijakan terhadap Pelanggan 1. policy against Customers
• Perusahaan menghormati hak-hak pelanggan • The company respects the rights of the
sesuai dengan peraturan yang berlaku; customer in accordance with the regulations;
• Perusahaan memenuhi komit­ men­
nya dari • The company fulfill its commitment of segitarif,
segi tarif, kualitas, waktu tempuh kiriman, quality, takes delivery of product, guarantee
jaminan produk maupun layanan purna jual or after-sales service in accordance with the
sesuai ketentuan perusahaan, peraturan dan legislation, regulations, and company;
perundangan yang berlaku; • Companies providing the same service to all
• Perusahaan memberikan layan­an yang sama customers;
kepada semua pelanggan; • Management of the company is not allowed
• Manajemen perusahaan tidak diperkenankan to give or receive any kind of reward, either
memberi atau menerima segala bentuk directly or indirectly;
imbalan, baik langsung maupun tidak
langsung; As a company responsible for Postal customers,
Sebagai perusahaan yang bertanggung­ jawab Indonesia has a high commitment to fulfilling our
terhadap konsumen, PT Pos Indonesia (Persero) responsibilities to the consumer/customer. For PT
memiliki komitmen yang tinggi untuk menunaikan Pos Indonesia (Persero), customer satisfaction is
tanggung jawab kepada konsumen/pelanggan. Bagi the fundamental and essential services. PT Pos
PT Pos Indonesia (Persero), kepuasan pelanggan Indonesia (Persero) is committed to implement the
adalah bentuk pelayanan yang fundamental dan programmes promote the importance of customer
penting. PT Pos Indonesia (Persero) berkomitmen satisfaction with excellent service (Service
untuk mengimplementasikan program-program Excellence) in the culture of the company.
kepuasan pelanggan dengan mengkampanyekan
pentingnya pelayan­an prima (Service Excellence)
dalam budaya Perusahaan.

277
2. Kebijakan terhadap Pihak Ketiga 2. The policy to a third party
• Perusahaan memperlakukan pihak ketiga • Third-party companies treat as an integral
sebagai bagian yang tidak terpisahkan dengan part with the development of the company’s
perkembangan bisnis Perusahaan; business;
• Perusahaan memandang pihak ketiga sebagai • The company looked at a third-party as
mitra sejajar, dengan asas kebersamaan, partners on equal footing, with the principle of
keterbukaan dan kejujuran; solidarity, openness and honesty;

II. Program Kerja yang Dilakukan II. Programme of work done

Selama tahun 2015, sebagai pelaksanaan dari During the years 2014, as the implementation of
tanggungjawab PT Pos Indonesia (Persero) kepada the responsibility of Indonesia to consumers, Post
konsumen, PT Pos Indonesia (Persero) telah Post Indonesia has been carrying out the following
melaksanakan kegiatan berikut: activities:

1. PT Pos Indonesia (Persero) telah mengembangkan 1. PT Pos Indonesia (Persero) has developed
Pusat Informasi dan Pengaduan Pelanggan di the information centre and the Complaints
bagian Customer Service dan via telpos ke Pos of customers in our Customer Service and via
Call 161 di setiap Kantor Pos, di samping melalui telpos to the post Call 161 at every post office,
aplikasi e-Post pada website (www.posindonesia. in addition to the application via e-Post on the
co.id). website (www.posindonesia.co.id).
2. Melakukan Pengukuran Kepuasan Pelanggan 2. Perform the measurement of customer
Untuk mengetahui “Voice of Customer”, setiap satisfaction, to know the “Voice of Customer”, every
tahun menyelenggarakan Survei Kepuasan year penyelenggarakan customer satisfaction
Pelanggan secara rutin. Hasil dari survei tersebut Surveys on a regular basis. The results of the
dievaluasi dan dijadikan sebagai feedback oleh survey were evaluated and used as feedback
pihak manajemen untuk meningkatkan kinerjanya. by management to improve its performance.
Indeks kepuasan pelanggan menggunakan skala Customer satisfaction index uses a scale of 10 to
10-100, diwakili beberapa produk yang intensitas 100, represented some of the products that use
penggunaannya tinggi. Tingkat kepuasan high intensity. The level of customer satisfaction
pelanggan sebagaimana terdapat pada tabel as contained in the following table.
berikut ini.

Indek Kepuasan Pelanggan Product Type


No Jenis Produk Customer Satisfaction Index
2014 2015
Walk in Customer
a. Jenis Layanan Mail & Parcel Mail & Parcel Service Type
1. Pos Kilat Khusus (PKH) 74,2 71,83 Express Mail (SKH)
2. Pos Express 75 71,90 Express Post
3. Express Mail Service (EMS) 73,2 71,41 Express Mail Service (EMS)
Rata-rata Indek Kepuasan 74,3 71,71 Average Satisfaction Index

b. Jenis Layanan Jasa Keuangan Financial Service Type


1. Pos Pay (SOPP) 65,54 89,62 Post Pay (SOPP)
2. Weselpos 66,68 88,81 Weselpos
Rata-rata Indek Kepuasan 66,11 89,21 Average Satisfaction Index

Account Customer
1. Pos Kilat Khusus (PKH) 81,50 70,31 Express Mail (SKH)
2. Pos Express 84,30 70,69 Express Post
3. Express Mail Service (EMS) 81,90 64,89 Express Mail Service (EMS)
Rata-rata Indek Kepuasan 82,56 68,63 Average Satisfaction Index

278
Tingkat indek kepuasan pelanggan tahun 2015 terjadi The level of customer satisfaction index in 2015 decreased
penurunan jika dibandingkan tahun 2014. if compared to the year 2014.

III. Upaya Meningkatkan Pelayanan III. Efforts To Improve Services

Perusahaan senantiasa berupaya memberikan pelayanan The company always strives to provide the best service
yang terbaik dan berusaha meningkatkannya melalui and tried to raise it through a variety of program activities,
berbagai program kegiatan, di antaranya : including:
• Mengadakan temu pelanggan (Customer gathering) • Held an appointment customers (Customer
pada saat even-even tertentu. gathering) at the time of certain events.
• Memberikan izin kepada pelanggan untuk audit mutu • Authorise the customer to audit the quality of the
produk. product.
• Berkoordinasi dengan MarkPlus secara formal • Coordinate with MarkPlus formally through seminars
melalui seminar atau forum terbuka maupun or open forums as well as non-formal coordination.
koordinasi non-formal. • In collaboration with a variety of communication
• Bekerjasama dengan berbagai media komunikasi, media, both national and local scale, to inform a
baik skala nasional maupun lokal, untuk variety of PT Pos Indonesia (Persero)’s products and
menginformasikan berbagai produk dan layanan PT services.
Pos Indonesia (Persero).

IV. Dampak Keuangan terkait Tanggung Jawab Produk IV. Financial impact of Product Liability related

1. Kesehatan dan Keselamatan Konsumen 1. The health and safety of consumers


PT Pos Indonesia (Persero) telah memiliki Bagian PT Pos Indonesia (Persero) has had The Quality
Quality Assurance dan Pengelolaan Sistem Manajemen Assurance and management of the quality
Mutu untuk menangani pengendalian mutu layanan, management system to handle quality control
dengan selalu mengikuti Standard Operational services, always follow Standard Operational
Procedure sehingga tidak membahayakan kesehatan Procedure so as not to endanger the health and
dan keselamatan konsumen dan pekerja. safety of consumers and workers.

PT Pos Indonesia (Persero) berupaya untuk menaati


aturan kelayakan produk yang dijual, sehingga tidak PT Pos Indonesia (Persero) seek to obey the rules of
pernah menghadapi adanya tuntutan pelanggaran eligibility of products sold, so never confront breach
peraturan atau kode etik penjualan produk. Selama of any regulation or code of conduct product sales.
2015, tidak terdapat adanya pelanggaran peraturan For 2015, there are no infringement with laws as well
perundangan-undangan maupun ketentuan lain as other provisions of the regulations related to
yang terkait dengan kesehatan dan keselamatan the health and safety of the consumer for the use
konsumen atas penggunaan layanan pos. Dengan of postal services. Thus, there is no financial impact
demikian, tidak terdapat dampak keuangan yang thereof.
ditimbulkannya.
2. Informasi Produk
Jenis layanan yang diberikan PT Pos Indonesia 2. Product Information
(Persero) merupakan produk jasa, sebagai solusi Type of services provided Postal services is a
bagi kebutuhan konsumen, yang disajikan dalam product of Indonesia, as a solution for the needs
beberapa level layanan, yaitu standar, prioritas, dan of consumers, served in several levels of service,
perlakuan khusus. Layanan dengan level standar namely, standard, priority, and special treatment.
dan prioritas dikirim dalam bentuk mass product, The service level standards and priorities submitted
sedangkan layanan dengan perlakuan khusus dikirim in the form of a mass product, whereas the service
sesuai dengan permintaan pelanggan (negotiable) with special treatment delivered in accordance
yang tertuang dalam perjanjian dengan pelanggan. with the customer’s request (negosiable), which
Informasi produk yang berkaitan dengan jaringan is contained in the agreement with the customer.
layanan, bentuk dan ukuran, jadwal keberangkatan Product information related to the service network,
dan waktu sampainya kiriman, serta tarif dituangkan shape and size, the schedule departure time and
pada brosur produk, papan pengumuman di ruang mistakes in delivery, as well as tariffs on the product
umum (vestibule) di setiap Kantor pos, dan website brochure, poured a bulletin board in the public
(www.posindonesia.co.id), serta dapat dilakukan space (vestibule) in every post office, and a website

279
jejak lacak (track and trace) oleh pelanggan melalui (www.posindonesia.co.id), and can be done a trace
aplikasi e-post pada www.posindonesia.co.id. track (track and trace) by customers through the
application of e-post at www.posindonesia.co.id.
3. Pelayanan Pengaduan dan Klaim Pelanggan
PT Pos Indonesia (Persero) telah mengembangkan 3. Customer Service complaints and Claims
Pusat Informasi dan Pengaduan Pelanggan melalui Post Indonesiatelah to develop an information center
petugas Customer Service, Kotak saran dan Pos and complaint officer customers through Customer
Call 161 di setiap Kantor pos, serta dapat dilakukan Service, suggestion box and post Call 161 at any post
jejak lacak (track and trace) kiriman oleh pelanggan office, and can be done a trace track (track and trace)
dapat dilakukan melalui aplikasi e-Post pada www. the shipment by customers can be done through the
posindonesia.co.id. PT Pos Indonesia (Persero) selalu application of e-Post at www.posindonesia.co.id. PT
mengutamakan prinsip keterbukaan dan kejujuran Pos Indonesia (Persero) always give priority to the
dalam melakukan setiap transaksi dengan pelanggan. principle of openness and honesty in conducting any
Perusahaan berupaya memberikan tanggapan yang transactions with customers. The company strives to
cepat apabila ada pengaduan dan ketidakpuasan dari provide a rapid response in case of complaints and
pelanggan. Layanan pengaduan kepada Perusahaan dissatisfaction from customers. Service complaint
dapat disampaikan melalui telepon, surat, email atau to the company can be submitted by phone, letter,
tatap muka langsung ke bagian terkait di Kantor pos, email or face-to-face directly to related section on
Kantor Area Pos, dan Kantor Pusat. post offices, Postal Area, and Central Office.
Berdasarkan hasil evaluasi internal, pengaduan
pelanggan sebagian besar dalam bentuk klaim Based on the results of internal evaluation, customer
keterlambatan dalam penyampaian kiriman. PT complaints are mostly in the form of delays in the
Pos Indonesia (Persero) berupaya menyelesaikan submission of claim submissions. PT Pos Indonesia
klaim mutu, sesuai dengan prosedur yang berlaku (Persero) working to resolve claims of quality, in
sehingga permasalahan dengan pelanggan yang accordance with the applicable procedures, so that
dimaksud dapat segera diselesaikan. Di samping the problems of the customers in question can be
itu PT Pos Indonesia (Persero) selalu berusaha resolved. In addition the PT Pos Indonesia (Persero)
untuk mewujudkan “zero-defect” dalam pelayanan. always trying to realize “zerro-defects” in the service.

280
Perlindungan Lingkungan Environmental Conservation

I. Kebijakan I. Policy
PT Pos Indonesia (Persero) memiliki komitmen yang tinggi PT Pos Indonesia (Persero) has a high commitment to the
terhadap lingkungan, yang tertuang melalui kebijakan environment, which are related through strategic policy,
strategis, yaitu “Keberpihakan kepada lingkungan”. namely “Alignments to the environment”. The concept of
Konsep peduli lingkungan menjadi landasan bagi PT care for the environment is becoming the Foundation for
Pos Indonesia (Persero) dalam mengelola lingkungan. PT Pos Indonesia (Persero) to manage the environment.
Perusahaan menerapkan strategi pengelolaan The company implemented the strategy of preventive
lingkungan yang bersifat preventif dan terpadu pada environmental management and integrated in the
proses produksi dengan tujuan mengurangi risiko production process with the aim of reducing risks to man
terhadap manusia dan lingkungan. Hal ini mengacu and the environment. This refers to Act No. 32 of 2009, on
pada Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009, tentang the protection and management of the environment as
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup well as to demonstrate the company’s commitment to the
serta untuk menunjukkan komitmen perusahaan pada preservation and protection of the environment.
pelestarian dan perlindungan lingkungan.

II. Aktivitas Pelestarian Lingkungan II. Environmental Conservation Activities


Sepanjang tahun 2015, perusahaan telah melaksanakan Throughout 2015, the company has been carrying out
aktivitas pelestarian lingkungan yang tercakup dalam environmental preservation activities covered by the
program BUMN Peduli dan Program Pelestarian Alam. program BUMN Care and Nature Preservation Program.

III.. Aktivitas Pengelolaan Lingkungan III. Environmental Management Activities


Pengelolaan lingkungan bertujuan untuk mengurangi Environmental management aims to reduce the negative
dampak negatif kegiatan Perusahaan terhadap impacts of the company’s activity on the environment and
lingkungan dan masyarakat serta meningkatkan kinerja society as well as improved environmental management
pengelolaan lingkungan secara berkelanjutan. PT Pos performance on an ongoing basis. PT Pos Indonesia
Indonesia (Persero) memiliki komitmen yang tinggi (Persero) has a high commitment to be able to produce an
untuk dapat menghasilkan kemasan produk yang ramah environmentally friendly product packaging. Throughout
lingkungan. Sepanjang tahun 2015, aktivitas pengelolaan the year 2015, activities environmental management PT
lingkungan PT Pos Indonesia (Persero) adalah sebagai Pos Indonesia (Persero) is as follows: the utilization of
berikut: Pemanfaatan kembali amplop dan sampul dinas returned envelopes and cover the scars. The envelope and
bekas. Amplop dan sampul surat dinas yang bekas pakai the cover letter of the following second-hand in internal
dalam persuratan internal antar Kantor Pos digunakan correspondence between post offices are reused in a way
kembali dengan cara diberi lidah sampul yang baru. given a new cover of the tongue.

Mengutamakan korespondensi secara paperless, yang Emphasis on paperless, correspondence directed at


diarahkan pada peman­
faatan korespondensi melalui utilization of correspondence via email, sms, etc.
email, sms, dll.

IV. Aktivitas Pemantauan Lingkungan IV. Environmental Monitoring Activities


PT Pos Indonesia (Persero) mewajibkan dilakukannya PT Pos Indonesia (Persero) requires doing the monitoring,
monitoring, evaluasi dan pelaporan pengelolaan evaluation and reporting environmental management by
lingkungan oleh setiap Unit Pelaksana Teknis/Kantor Implementing Technical each Unit/post Office on a regular
Pos secara rutin dengan tujuan untuk memastikan basis with a view to ensuring the operational offices meet
operasional kantor memenuhi standar kriteria yang the standards of the applicable criteria.
berlaku.

• Kegiatan Lingkungan Internal • Internal Environmental Activities

I. Sharing Session I. Sharing Session


Sharing Session merupakan ajang pertemuan Sharing Session is a meeting place and information
dan keterbukaan informasi antara pimpinan dan transparency between management and employees
karyawan di Kantor Area Pos dan Kantor Pos Pemeriksa at the Post Office and the Post Office Area Audit
(Kprk), dilaksanakan minimal sebulan sekali. Di (Kprk), held at least once a month. At Headquarters,
Kantor Pusat, kegiatan serupa diselenggarakan a similar activity was organized with the title
dengan sebutan “Knowledge Management (Forum “Knowledge Management (Forum Brainstorm)”. At

281
Sumbang Saran)”. Pada acara tersebut, Direksi dan the event, the Board of Directors or the management
atau pimpinan unit menyampaikan paparan yang unit and convey exposure associated with the
berkaitan dengan kinerja perusahaan, rencana dan company’s performance, future plans and strategies,
strategi ke depan, dan informasi-informasi terbaru, and the latest information, employees are given the
karyawan diberi kesempatan untuk menyampaikan opportunity to express its performance, problems
kinerjanya, permasalahan dan harapan mereka. and their expectations. During 2015, has been held
Selama tahun 2015, telah terselenggara Sharing Sharing Session & Knowledge Management.
Session & Knowledge Management.

II. Pembinaan Rohani II. Spiritual Coaching


Pembinaan Rohani merupakan kegiatan pembinaan Spiritual coaching is the coaching activities for
bagi karyawan muslim maupun non muslim yang muslim and non-muslim employees who had become
telah menjadi program tahunan perusahaan. an annual program of the company. This activity is a
Kegiatan ini merupakan media silaturahmi karyawan, media hospitality employees, in addition to building
di samping untuk membangun jiwa spiritual karyawan the spiritual soul is created so that employees
sehingga tercipta keseimbangan dan keselarasan balance and harmony in life social, both as
dalam kehidupan social, baik sebagai karyawan employees and as a person. Spiritual Coaching
maupun sebagai pribadi. Program Pembinaan Rohani Program is carried out regularly every month and on
dilaksanakan secara rutin setiap bulan dan pada major religious observances.
peringatan hari besar keagamaan.

III. Peringatan Hari Besar Keagamaan III. Major Religious Observances


Peringatan hari besar keagamaan merupakan salah Major religious observances is one medium of
satu media komunikasi disamping sebagai upaya communication as well as the efforts of the spiritual
pembina rohani karyawan. patrons of employees.

IV. Lomba Inovasi dan Kreativitas di Lingkungan Kerja PT IV. Competition, Innovation and creativity in the work
Pos Indonesia (Persero) environment PT Pos Indonesia (Persero)
Lomba Inovasi dan Kreativitas di lingkungan kerja The race of innovation and Creativity in the work
PT Pos Indonesia (Persero) berupa konvensi Gugus environment of Indonesia Postal Convention Group
Kendali Mutu (GKM), yang dilaksanakan secara rutin quality control (GKM), which is held regularly
setiap tahun sejak 1998, dengan tujuan mendorong every year since 1998, with the aim of encouraging
inovasi dan kreativitas karyawan, serta menanamkan innovation and creativity of employees, as well as
nilai-nilai inovasi dan perbaikan terus-menerus to instill the values of innovation and continuous
pada bidang tugas masing-masing gugus. Konvensi improvement in the areas of the respective task
GKM tersebut mengacu pada DELTA (Delapan Alat force. The GKM Convention refers to the DELTA (Eight
dan Tujuh Langkah) dengan mengembangkan skema and seven steps) by developing a scheme of Daming
Daming “Plan, Do, Check, dan Action (PDCA)”. “Plan, Do, Check, and Action (PDCA)”.
Pencapaian kemajuan di PT Pos Indonesia (Persero) The achievement of progress in Indonesia is
tidak terlepas dari adanya kegiatan tersebut, yang inseparable from the Post of any such activities,
diawali dari karya juara peserta lomba Inovasi & beginning from the work of participants race
Kreativitas, seperti pengembangan jenis Tas Antaran, champion Innovations such as the development of
pengembangan e-Post dan penerapan SPK (Sistem creativity, & bags Deliveries, development e-Post and
Pelaporan Keuangan). the application of SPK (Financial Reporting System).

V. Klub Olah Raga V. The Sports Club


Klub olah raga merupakan merupakan salah satu The Sports Club is one of the non-formal
media komunikasi non formal yang dibentuk PT. communication media formed PT Pos Indonesia
PT Pos Indonesia (Persero), baik untuk lingkungan (Persero), both for the company’s internal
internal perusahaan maupun bagi lingkungan environment as well as for the external environment.
eksternal. Klub olah raga yang ada saat ini, Klub Sport clubs that exist today, a club Tennis Courts,
Tennis Lapangan, Klub Futsal, Klub Bulu Tangkis, Futsal, Badminton Clubs, Community Bicycle Post,
Komunitas Sepeda Pos, dan Ikatan Motor PT Pos and the Association of Motor PT Pos Indonesia
Indonesia (Persero) (IMPI). (Persero) (IMPI).

282
283
Laporan Keuangan
Konsolidasi
Consolidated Financial Statement

Laporan keuangan konsolidasian tanggal


31 Desember 2015 dan untuk tahun yang
berakhir pada tanggal tersebut beserta
laporan auditor independen

Consolidated financial statements as of


December 31, 2015 and for the year then
ended with independent auditor’s report
286
287
The original consolidated financial statements included herein
are in Indonesian language.

PT POS INDONESIA (PERSERO) PT POS INDONESIA (PERSERO)


DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN FINANCIAL STATEMENTS AS OF
TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DECEMBER 31, 2015 AND
DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA FOR THE YEAR THEN ENDED WITH
TANGGAL TERSEBUT BESERTA INDEPENDENT AUDITOR’S REPORT
LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN

Daftar Isi Contents

Halaman/
Page

Laporan Auditor Independen Independent Auditor’s Report

Laporan Keuangan Konsolidasian Consolidated Financial Statements

Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian …………….. 1-2 .…….... Consolidated Statement of Financial Position

Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif 3 Consolidated Statement of Profit or Loss and Other
Lain Konsolidasian …............................................… ........................................ Comprehensive Income

Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian ..…..……… 4 ...……. Consolidated Statement of Changes in Equity

Laporan Arus Kas Konsolidasian ...…………………….. 5 ...…………… Consolidated Statement of Cash Flows

Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian ..……. 6 - 105 .…… Notes to the Consolidated Financial Statements

288
289
290
The original consolidated financial statements included herein are in
Indonesian language.

PT POS INDONESIA (PERSERO) PT POS INDONESIA (PERSERO)


DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN CONSOLIDATED STATEMENT OF
Tanggal 31 Desember 2015 FINANCIAL POSITION
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) As of December 31, 2015
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

Catatan/
*) *)
Notes 2015 2014 2013

ASET ASSETS
ASET LANCAR CURRENT ASSETS
Kas dan setara kas 2d,2f,5,31 2.721.681.994.646 2.765.107.547.733 3.683.962.489.777 Cash and cash equivalents
Investasi pada
surat berharga 2d,6 - - 231.174.769 Investment in securities
Piutang usaha - setelah Trade receivables - net of
dikurangi cadangan allowance for
piutang tidak tertagih uncollectible
sebesar amounts of
Rp72.376.301.560 Rp72,376,301,560 as of
pada 31 Desember 2015, December 31, 2015 and
Rp40.816.764.703 Rp40,816,764,703
pada 31 Desember 2014 as of December 31, 2014
dan Rp26.085.843.779 Rp26,085,843,779
pada 31 Desember 2013 2d,2e,7,32 462.976.551.109 458.245.173.991 480.808.307.685 as of December 31, 2013
Persediaan aset Real estate
real estat 2t,8 4.504.911.740 3.447.374.225 - asset inventories
Pendapatan yang masih
harus diterima 2d,4,9 112.102.232.570 100.782.491.549 75.123.728.503 Accrued income
Pajak dibayar di muka 2q,17a 8.541.756.136 8.677.060.960 3.881.160.696 Prepaid taxes
Aset lancar lainnya 2c,2g,2f,10 267.634.925.497 317.696.570.368 261.223.714.410 Other current assets

TOTAL ASET LANCAR 3.577.442.371.698 3.653.956.218.826 4.505.230.575.840 TOTAL CURRENT ASSETS

ASET TIDAK LANCAR NON - CURRENT ASSETS


Investasi pada asosiasi 11 179.476.146.847 175.000.000.000 - Investment in associated
Taksiran tagihan pajak
penghasilan 2q,17e 87.490.512.600 492.243.948 - Estimated claim for tax refund
Aset tetap - setelah Fixed assets - net of
dikurangi akumulasi accumulated
penyusutan sebesar depreciation of
Rp1.130.110.327.856 Rp1,130,110,327,856
pada 31 Desember 2015, as of December 31, 2015
Rp1.076.329.209.234 and Rp1,076,329,209,234
pada 31 Desember 2014 as of December 31, 2014
dan Rp973.808.561.252 and Rp973,808,561,252
pada 31 Desember 2013 2j,2k,12 782.803.902.256 712.566.073.604 618.240.641.427 as of December 31, 2013
Properti investasi - setelah Investment properties - net of
dikurangi akumulasi accumulated
penyusutan sebesar depreciation of
Rp58.380.665.823 Rp58,380,665,823
pada 31 Desember 2015, as of December 31, 2015
Rp51.054.698.647 and Rp51,054,698,647
pada 31 Desember 2014 as of December 31, 2014
dan Rp43.686.275.310 and Rp43,686,275,310
pada 31 Desember 2013 2k,2i,13 233.147.762.842 236.571.359.018 234.796.469.355 as of December 31, 2013
Aset takberwujud 2m,12,14 29.846.231.003 38.935.841.794 42.464.615.460 Intangible assets
Aset pajak tangguhan 2q,17d 225.727.654.609 192.268.328.761 304.124.830.936 Deferred tax assets
Aset tidak lancar lainnya 15 67.298.276.836 52.450.725.897 37.466.394.699 Other non current assets
TOTAL ASET TOTAL NON - CURRENT
TIDAK LANCAR 1.605.790.486.993 1.408.284.573.022 1.237.092.951.877 ASSETS

TOTAL ASET 5.183.232.858.691 5.062.240.791.848 5.742.323.527.717 TOTAL ASSETS

)
* Disajikan kembali (Catatan 36)/ As restated (Note 36)

Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan The accompanying notes form an integral part of
dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan. these consolidated financial statements.

1
291
The original consolidated financial statements included herein are in
Indonesian language.

PT POS INDONESIA (PERSERO) PT POS INDONESIA (PERSERO)


DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN CONSOLIDATED STATEMENT OF
(lanjutan) FINANCIAL POSITION (continued)
Tanggal 31 Desember 2015 As of December 31, 2015
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

Catatan/
*) *)
Notes 2015 2014 2013

LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITIES AND EQUITY

LIABILITAS
JANGKA PENDEK CURRENT LIABILITIES
Utang usaha 2d,2e,16,32 2.501.405.746.664 2.462.636.432.110 3.126.263.071.774 Trade payables
Utang pajak 2q,17b 40.656.634.853 35.931.409.152 58.176.012.663 Taxes payable
Utang lainnya 2d,18,32 512.560.535.142 587.661.520.731 820.884.282.580 Other payables
Pinjaman bank Short-term
jangka pendek 2c,20 400.000.000.000 150.000.000.000 - bank loan
Provisi jangka pendek 2d,2n,19 - 104.128.671.116 96.172.160.803 Short-term provision
Pinjaman jangka pendek
jatuh tempo dalam Current maturities of
waktu satu tahun: 2d,21 long-term loans:
Pinjaman bank 30.000.000.000 40.000.000.000 20.000.000.000 Bank loans
Utang pembiayaan Consumer financing
konsumen 4.185.683.695 4.264.322.054 3.769.767.964 liabilities
TOTAL LIABILITAS TOTAL CURRENT
JANGKA PENDEK 3.488.808.600.354 3.384.622.355.163 4.125.265.295.784 LIABILITIES

LIABILITAS NON - CURRENT


JANGKA PANJANG LIABILITIES
Pinjaman bank jangka panjang
setelah dikurangi
bagian yang jatuh
tempo dalam waktu Long-term loans - net of
satu tahun: 2d,21 current maturities:
Pinjaman bank 45.000.000.000 75.000.000.000 60.000.000.000 Bank loans
Utang pembiayaan Consumer financing
konsumen 33.482.596 4.218.457.146 8.335.149.897 liabilities
Liabilitas imbalan kerja 2s,22 723.133.644.456 626.622.950.130 1.089.684.375.903 Employee benefits liability
Liabilitas jangka
panjang lainnya 2d,23 22.705.797.198 22.705.797.198 22.705.797.198 Other long-term liabilities
Liabilitas pajak tangguhan 114.487.966 225.152.294 360.631.280 Deferred tax liabilities
TOTAL LIABILITAS TOTAL NON - CURRENT
JANGKA PANJANG 790.987.412.216 728.772.356.768 1.181.085.954.278 LIABILITES

TOTAL LIABILITAS 4.279.796.012.570 4.113.394.711.931 5.306.351.250.062 TOTAL LIABILITIES

EKUITAS EQUITY
Modal saham -
nilai nominal Capital stock -
Rp1.000.000 Rp1,000,000 par
per saham value per share
Modal dasar 1.500.000 Authorized
saham, 1,500,000 shares,
Modal ditempatkan dan
disetor penuh Issued and fully paid -
455.023 saham 24 455.023.000.000 455.023.000.000 455.023.000.000 455,023 shares
Saldo laba 719.154.663.540 716.848.485.702 563.447.446.814 Retained earnings
Unrealized loss on change in
Aset keuangan tersedia fair value of available
untuk dijual - - (1.371.977.210) for sale financial
Pengukuran kembali liabilitas Re-measurement gains
pasca kerja (239.665.672.790) (192.175.185.718) (551.993.538.195) on defined benefit plans
Penghasilan komprehensif lain Other comprehensive income from
dari entitas asosiasi 24 (452.520.303) - - associate Company
Kepentingan non pengendali 2b,24b (30.622.624.326) (30.850.220.067) (29.132.653.754) Non-controlling interests

TOTAL EKUITAS 903.436.846.121 948.846.079.917 435.972.277.655 TOTAL EQUITY


TOTAL LIABILITAS DAN TOTAL LIABILITIES AND
EKUITAS 5.183.232.858.691 5.062.240.791.848 5.742.323.527.717 EQUITY

)
* Disajikan kembali (Catatan 36)/ As restated (Note 36)

Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan The accompanying notes form an integral part of
dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan. these consolidated financial statements.

292
The original consolidated financial statements included herein are in
Indonesian language.

PT POS INDONESIA (PERSERO) PT POS INDONESIA (PERSERO)


DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES
LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN CONSOLIDATED STATEMENT OF PROFIT OR LOSS
KOMPREHENSIF LAIN KONSOLIDASIAN AND OTHER COMPREHENSIVE INCOME
Tanggal 31 Desember 2015 As of December 31, 2015
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

Catatan/
*)
Notes 2015 2014

PENDAPATAN BERSIH 2p,25,35 4.568.571.885.140 4.360.550.345.688 NET REVENUE


BEBAN POKOK LAYANAN 2p,26,35 (3.569.484.553.200) (3.285.749.864.812) COST OF SERVICE

LABA KOTOR 999.087.331.940 1.074.800.480.876 GROSS PROFIT

BEBAN USAHA 2p,27,35 OPERATING EXPENSES


Pemasaran (81.596.032.267) (93.652.741.654) Marketing
Umum dan administrasi (904.096.536.910) (739.154.836.718) General and administrative

Total beban usaha (985.692.569.177) (832.807.578.372) Total operating expenses

Pendapatan lain-lain 2p,28,35 44.699.161.449 42.423.445.501 Other income


Beban lain-lain 2p,28,33 (17.211.141.372) (18.923.025.678) Other expenses

LABA USAHA 40.882.782.840 265.493.322.327 INCOME FROM OPERATIONS


Pendapatan keuangan 24.314.947.172 32.521.546.402 Finance income
Laba dari entitas asosiasi 4.928.667.150 - Earning from associate Company
Beban keuangan (51.511.120.602) (25.492.488.650) Finance cost
LABA SEBELUM MANFAAT INCOME BEFORE INCOME
PAJAK PENGHASILAN 18.615.276.560 272.522.380.079 TAX BENEFIT
MANFAAT (BEBAN) PAJAK INCOME TAX BENEFIT
PENGHASILAN (EXPENSE)
Kini 2q,17c (6.364.375.750) (67.604.728.568) Current
Tangguhan 2q,17d 17.738.589.660 8.217.029.002 Deferred

Beban pajak penghasilan - bersih 11.374.213.910 (59.387.699.566) Income tax expense - net

LABA TAHUN BERJALAN 29.989.490.470 213.134.680.513 PROFIT FOR THE YEAR


PENDAPATAN (RUGI) OTHER COMPREHENSIVE
KOMPREHENSIF LAIN INCOME (LOSS)
Pendapatan (Rugi) Komprehensif Lain Other Comprehensive Income (Loss)
yang Direklasifikasi menjadi Laba atau to be Reclassified to Profit or
Rugi pada Periode Berikutnya - - Loss in Subsequents Periods
Pendapatan (Rugi) Komprehensif Lain yang Other Comprehensive Income (Loss)
yang tidak Direklasifikasi menjadi Laba not to be Reclassified to Profit or
atau Rugi pada Periode Berikutnya Loss in Subsequents Periods
Pengukuran kembali liabilitas Re-measurement
terkait imbalan tidak pascakerja (47.496.728.402) 479.752.208.766 on post-employment benefit
Penghasilan komprehensif lain dari Other comprehensive income
entitas asosiasi (452.520.303) from associated company
Pajak penghasilan 2.526.853 (119.938.052.192) Income tax effect
Pendapatan komprehensif Net comprehensive
bersih - setelah pajak (47.946.721.852) 359.814.156.574 income - net of tax
LABA (RUGI) PENDAPATAN NET COMPREHENSIVE
KOMPREHENSIF BERSIH (17.957.231.382) 572.948.837.087 INCOME (LOSS)

Laba tahun berjalan Profit (loss) for the year


yang dapat diatribusikan kepada: attributable to:
Pemilik entitas induk 29.758.180.252 214.848.050.923 Owners of the parent entity
Kepentingan non pengendali 231.310.218 (1.713.370.410) Non-controlling interests

TOTAL 29.989.490.470 213.134.680.513 TOTAL


Pendapatan komprehensif bersih setelah Net comprehensive income
pajak yang dapat diatribusikan kepada: (loss) net of tax attributable to:
Pemilik entitas induk (47.943.007.375) 359.818.352.477 Owners of the parent entity
Kepentingan non pengendali (3.714.477) (4.195.903) Non-controlling interests

TOTAL (47.946.721.852) 359.814.156.574 TOTAL

)
* Disajikan kembali (Catatan 36)/ As restated (Note 36)

Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan The accompanying notes form an integral part of
dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan. these consolidated financial statements.

3
293
294
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT POS INDONESIA (PERSERO)


DAN ENTITAS ANAK PT POS INDONESIA (PERSERO)
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN AND SUBSIDIARIES
Untuk tahun yang berakhir pada Tanggal CONSOLIDATED STATEMENT OF CHANGES IN EQUITY
31 Desember 2015 For the year ended December 31, 2015
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

Penghasilan
Aset keuangan komprehensif
tersedia Pengukuran lain dari
untuk dijual/ kembali liabilitas entitas asosiasi/
Saldo laba Unrealized loss pasca kerja/ Other
(defisit)/ on change in Re-measurement comprehensive Kepentingan non
Retained fair value of gains on income from pengendali/
Catatan/ Modal saham/ earnings available for sale defined associate Jumlah/ Non-controlling Jumlah ekuitas/
Notes Capital stock (deficit) financial assets benefit plans company Total interest Total equity

Saldo pada tanggal Balance as of


1 Januari 2014/ Januari 1, 2014/
31 Desember 2013*) 24 455.023.000.000 563.447.446.814 (1.371.977.210) (551.993.538.195) - 465.104.931.409 (29.132.653.754) 435.972.277.655 December 31, 2013*)

Pembayaran dividen - (61.447.012.035) - - - (61.447.012.035) - (61.447.012.035) Divident payment

Laba tahun berjalan - 214.848.050.923 - - - 214.848.050.923 (1.713.370.410) 213.134.680.513 Profit for the year
Pendapatan komprehensif Net other comprehensive
bersih tahun berjalan - - - 359.818.352.477 - 359.818.352.477 (4.195.903) 359.814.156.574 income for the year
Pelepasan aset keuangan Disposal available for sale
tersedia untuk dijual - - 1.371.977.210 - - 1.371.977.210 - 1.371.977.210 financial assets

Balance as of
Saldo 31 Desember 2014 24 455.023.000.000 716.848.485.702 - (192.175.185.718) - 979.696.299.984 (30.850.220.067) 948.846.079.917 December 31, 2014

Pembayaran dividen - (24.222.355.071) - - - (24.222.355.071) - (24.222.355.071) Divident payment

Alokasi bagian laba PKBL - (3.229.647.343) - - - (3.229.647.343) - (3.229.647.343) Allocation income from PKBL

Laba tahun berjalan - 29.758.180.252 - - - 29.758.180.252 231.310.218 29.989.490.470 Income current year

Pendapatan komprehensif Net other comprehensive


bersih tahun berjalan - - - (47.490.487.072) (452.520.303) (47.943.007.375) (3.714.477) (47.946.721.852) income for the year

Balance as of
Saldo 31 Desember 2015 24 455.023.000.000 719.154.663.540 - (239.665.672.790) (452.520.303) 934.059.470.447 (30.622.624.326) 903.436.846.121 December 31, 2015

)
* Disajikan kembali (Catatan 36)/ As restated (Note 36)

Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari The accompanying notes form an integral part of
laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan. these consolidated financial statements.

4
The original consolidated financial statements included herein are
in Indonesian
language.

PT POS INDONESIA (PERSERO) PT POS INDONESIA (PERSERO)


DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES
LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN CONSOLIDATED STATEMENT OF CASH FLOWS
Untuk tahun yang berakhir pada Tanggal For the year ended December 31, 2015
31 Desember 2015 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Catatan/
*)
Notes 2015 2014

ARUS KAS DARI CASH FLOWS FROM


AKTIVITAS OPERASI OPERATING ACTIVITIES
Penerimaan kas dari pelanggan 4.556.175.324.040 4.275.755.555.701 Cash received from customers
Pembayaran kas
kepada pemasok dan karyawan (4.229.249.292.950) (4.244.557.400.245) Cash paid to supplier and employees

Kas diperoleh (digunakan) Cash generated


dari aktivitas operasi 326.926.031.090 31.198.155.456 from (used in) from operations
Penerimaan (Pengeluaran) kas Cash received from (Payment for)
operasi layanan (218.379.626.315) (460.754.718.140) operational services
Pembayaran pesangon (142.798.490.788) (152.602.857.883) Employee benefit paid
Pembayaran pajak penghasilan (6.121.914.202) (67.604.728.568) Payment of income tax

Kas Bersih Diperoleh dari Net Cash Generated from


(Digunakan untuk) Aktivitas Operasi (40.374.000.215) (649.764.149.135) (Used in) Operating Activities

ARUS KAS DARI AKTIVITAS CASH FLOWS FROM


INVESTASI INVESTING ACTIVITIES
Penambahan aset tetap 12 (85.982.436.269) (122.356.299.770) Additional of fixed assets
Pengurangan aset tetap 4.172.846.022 756.857.364 Disposal of fixed assets
Penambahan aset dalam Additional construction in progress
penyelesaian aset tetap (87.783.115.155) (91.217.547.988) of fixed assets
Penambahan properti investasi 13 (349.366.000) (98.000.000) Additional of investment property
Penambahan aset dalam penyelesaian Additional of construction in progress
properti investasi (7.964.796.065) - investment of property
Pengurangan investasi pada
surat berharga - 231.174.769 Disposal investment in securities
Penambahan aset tak berwujud (5.388.767.424) (1.468.909.912) Additional intagible assets
Penambahan aset dalam penyelesaian Additional construction in progress
aset takberwujud (1.269.950.000) - of intangible assets
Pengurangan aset tak berwujud - 131.083.325 Disposal of intangible assets
Investasi pada asosiasi 11 - (175.000.000.000) Investments in associated
Kas Bersih Diperoleh dari Net Cash Generated from
(Digunakan untuk) Aktivitas Investasi (184.565.584.891) (389.021.642.212) (Used in) Investing Activities

ARUS KAS DARI AKTIVITAS CASH FLOWS FROM


PENDANAAN FINANCING ACTIVITIES
Penambahan pinjaman bank 250.000.000.000 185.000.000.000 Increase in bank loans
Pembayaran Payment of
pinjaman bank (40.000.000.000) - consumer financing
Penambahan pembiayaan Increase in consumer
konsumen - 152.640.000 financing
Pembayaran pembiayaan Payment of consumer
konsumen (4.263.612.909) (3.774.778.661) financing
Pembayaran deviden (24.222.355.072) (61.447.012.036) Payment dividen
Kas Bersih Diperoleh dari Net Cash Provided (Used in)
(Digunakan untuk) Aktivitas Pendanaan 181.514.032.019 119.930.849.303 by Financing Activities
KENAIKAN BERSIH KAS DAN NET INCREASE IN CASH
SETARA KAS (43.425.553.087) (918.854.942.044) AND CASH EQUIVALENT

KAS DAN SETARA KAS CASH AND CASH EQUIVALENTS


AWAL TAHUN 2.765.107.547.733 3.683.962.489.777 AT BEGINNING OF YEAR
KAS DAN SETARA KAS CASH AND CASH EQUIVALENTS
AKHIR TAHUN 2.721.681.994.646 2.765.107.547.733 AT ENDING OF YEAR

)
* Disajikan kembali (Catatan 36)/ As restated (Note 36)

Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan The accompanying notes form an integral part of
dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan. these consolidated financial statements.

5
295
The original consolidated financial statements included herein are
in Indonesian
language.
PT POS INDONESIA (PERSERO)
DAN ENTITAS ANAK PT POS INDONESIA (PERSERO)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN AND SUBSIDIARIES
KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
Tanggal 31 Desember 2015 dan STATEMENTS
untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut As of December 31, 2015 and
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) for the year then ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

1. UMUM
1. GENERAL
a. Pendirian Perseroan
a. The Company’s Establishment
Kantor pos pertama di Indonesia didirikan di
Batavia oleh Gubernur Jenderal GW Baron. Indonesia's first post office was established in
Pada tanggal 26 Agustus tahun 1746, yang Batavia by Governor-General GW Baron. On
pada waktu itu bernama Jawatan PTT, terjadi August 26, 1746, this was called then as
pengambilalihan Kantor Pusat PTT di Bandung Bureau PTT. PTT Headquarter in Bandung
oleh Angkatan Muda PTT dari pemerintah was taken over by the young PTT from the
militer Jepang. Tanggal tersebut diperingati Japanese military government. This date is
sebagai Hari Bakti Postel. Berdasarkan celebrated as the Day of Consecrated Postel
Peraturan Pemerintah No. 240 Tahun 1961, (Hari Bhakti Postel). Based on the Government
status Jawatan PTT berubah menjadi Regulation No. 240 in 1961, the status of PTT
Perseroan Negara (PN) Pos dan Bureau was changed into a State Enterprise
Telekomunikasi. Pada tahun 1965, PN Pos (PN) Post and Telecommunications. In 1965,
dan Telekomunikasi dibagi dua menjadi PN PN Post and Telecommunications was next
Pos dan Giro berdasarkan Peraturan divided into PN Post and Giro and PN
Pemerintah No. 29 tahun 1965 dan PN Telecommunications through Government
Telekomunikasi berdasarkan Peraturan Regulation No. 29 and No. 30, respectively.
Pemerintah No. 30 tahun 1965. Peraturan Government Regulation No. 9 in 1978
Pemerintah No. 9 tahun 1978 mengubah changed the status of Post and Giro as Perum.
status PN Pos dan Giro menjadi Perseroan Based on Government Regulation of Republic
Umum (Perum) Pos dan Giro. Berdasarkan Indonesia No. 5 dated February 27, 1995,
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Perum Post and Giro which was established
Nomor 5 tanggal 27 Pebruari 1995, Perum Pos through Government Regulation No. 24 of
dan Giro yang didirikan dengan Peraturan 1984, the Company changed its form as
Pemerintah Nomor 24 tahun 1984 dialihkan Limited Company as defined in the Law 9 of
bentuknya menjadi Perseroan (Persero) 1969 on Stipulation of Government Regulation
sebagaimana dimaksud dalam Undang- in lieu of Law 1 of 1969 on State Business
Undang No. 9 Tahun 1969 tentang Penetapan Forms. The Articles of Association are
Peraturan Pemerintah Pengganti Undang- prepared in accordance with the material
undang No. 1 Tahun 1969 tentang Bentuk- outlined in the Government Regulation No. 5 of
Bentuk Usaha Negara. Anggaran Dasar 1995, wherein the Company was established
disusun sesuai dengan materi yang digariskan with the sole purpose of conducting:
dalam Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun
1995, bahwa Perseroan didirikan dengan
maksud dan tujuan untuk menyelenggarakan:

a. Usaha jasa Pos dan Giro


b. Usaha-usaha lain yang menunjang a. Post and Giro services
penyelenggaraan usaha jasa pos dan giro b. Other businesses that support the
sesuai dengan peraturan perundang- implementation of postal and giro services
undangan yang berlaku. in accordance with laws and regulations.

Anggaran dasar PT Pos Indonesia (Persero),


ditetapkan dengan Akta Achmad Abid, SH., The Articles of Association of PT Pos
sebagai pengganti Notaris Sutjipto, SH. Nomor Indonesia (Persero) (“the Company”) were
117 tanggal 20 Juni 1995 yang disahkan established based Notarial Deed No. 117 of
dengan Surat Keputusan Menteri Kehakiman Achmad Abid, SH., in lieu of Sutjipto, SH.
Republik Indonesia Nomor C2-8182 HT.01.01 dated June 20, 1995, which was approved by
Tahun 1995 tanggal 29 Juni 1995, serta telah the Ministry of Justice of the Republic of
diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia on its Decree No. C2-8182 HT.01.01
Indonesia Nomor 67 Tambahan Nomor 7039 1995 dated June 29, 1995, and was published
tanggal 22 Agustus 1995. in the State Gazette No. 67 of the Republic of
Indonesia Supplement No. 7039 dated August
22, 1995.

296
6
The original consolidated financial statements included herein are
in Indonesian
language.
PT POS INDONESIA (PERSERO)
DAN ENTITAS ANAK PT POS INDONESIA (PERSERO)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN AND SUBSIDIARIES
KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
Tanggal 31 Desember 2015 dan STATEMENTS
untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut As of December 31, 2015 and
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) for the year then ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

1. UMUM (lanjutan)
1. GENERAL (continued)
a. Pendirian Perseroan (lanjutan)
a. The Company’s Establishment (continued)
Anggaran dasar tersebut telah mengalami
beberapa kali perubahan. Perubahan The Articles of Association has been amended
anggaran dasar Perseroan terhadap UU No. several times. One of which was based on
40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas Notarial Deed No. 164 of Notary Sutjipto, SH.,
telah dilakukan sesuai dengan akta No. 164 dated August 15, 2008 to comply with the
tanggal 15 Agustus 2008 di hadapan Notaris provisions of Law No. 40 Year 2007 regarding
Sutjipto, SH. dan telah mendapat persetujuan Limited Liability Company. The amendment
dari Menteri Hukum dan Hak was approved by the Ministry of Justice and
Asasi Manusia dengan Surat Keputusan Human Rights through its Decree No. AHU-
No. AHU-78035.AH.01.02.TH.2008 tanggal 78035.AH.01.02.TH.2008 dated October 24,
24 Oktober 2008. 2008.

Perubahan terakhir pada tahun 2013 dengan


Akta Notaris Nomor 111 tanggal 28 Maret The latest amendment was on 2013 and was
2013 yang dibuat dan disampaikan oleh based on Notarial Deed No. 111 of Notary
Notaris Aryanti Artisari, SH., M.Kn., di Jakarta, Aryanti Artisari, SH., M.Kn., a notary in
tentang Pernyataan Keputusan Pemegang Jakarta, dated March 28, 2013, regarding the
Saham Perubahan Anggaran Dasar Statement of Decision Amendment
Perusahaan Perseroan PT Pos Indonesia Shareholder Limited Liability Company
(Persero), sehubungan dengan, antara lain, (Limited) PT Pos Indonesia (Persero),
perubahan modal ditempatkan. Perubahan concerning, among others, the change in the
Anggaran Dasar ini telah mendapat amount of the Company’s fully paid capital.
persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak These amendments have been reported to the
Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Ministry of Justice and Human Rights Republic
Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan of Indonesia through its Decree No. AHU-
Data Perseroan PT Pos Indonesia (Persero) AH.01.10-16356 dated April 30, 2013.
Nomor AHU-AH.01.10-16356 tanggal 30 April
2013.

Perseroan berdomisili di Bandung dengan


kantor pusat di Jalan Cilaki No. 73. The Company is located in Bandung with its
head office at Jalan Cilaki No. 73.
b. Maksud dan Tujuan
b. Purposes and Objectives
Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar
Perseroan, ruang lingkup kegiatan usaha According to Article 3 of the Articles of
Perseroan antara lain meliputi bidang usaha Association, the Company’s scope of business
jasa pos dan giro termasuk jasa keuangan activities includes rendering postal services,
secara tunai maupun berbasis giro (account), which include financial services of cash-based
bidang usaha jasa komunikasi, jasa logistik, or giro-based accounts (account), business
jasa retail, jasa keagenan dan jasa-jasa lain communications services, logistics services,
yang menunjang penyelenggaraan usaha jasa retail services, agency services and other
pos dan giro sesuai dengan peraturan services that support the execution of postal
perundangan-undangan yang berlaku, dan and giro services in accordance with the
bidang usaha pemanfaatan dan existing legislation, and utilization and
pengembangan sumber daya yang dimiliki development of its resources to support
untuk menunjang kegiatan usaha Perseroan. business activities.

7
297
The original consolidated financial statements included herein are
in Indonesian
language.
PT POS INDONESIA (PERSERO)
DAN ENTITAS ANAK PT POS INDONESIA (PERSERO)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN AND SUBSIDIARIES
KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
Tanggal 31 Desember 2015 dan STATEMENTS
untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut As of December 31, 2015 and
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) for the year then ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

1. UMUM (lanjutan)
1. GENERAL (continued)
c. Organisasi, Susunan Direksi dan Dewan
Komisaris c. Organization, Directors and Commissioners

a. Struktur Organisasi
a. Organizational Structure
Dalam menjalankan kegiatan operasinya
Perseroan mempunyai wilayah kerja dan In conducting its activities the Company
tempat kedudukan Regional sebagai has Regional working teritorry as follows:
berikut:

a. Regional I Medan 20004; Wilayah


kerja: Provinsi Nanggroe Aceh a. Regional I in Medan 20004: Province
Darussalam dan Provinsi Sumatera of Nanggroe Aceh Darussalam and
Utara. North Sumatera.
b. Regional II Padang 25004; Wilayah
kerja: Provinsi Sumatera Barat, b. Regional II in Padang 25004:
Provinsi Riau dan Provinsi Kepulauan Province of West Sumatra, Riau and
Riau. Riau Islands.
c. Regional III Palembang 30004;
Wilayah kerja: Provinsi Sumatera c. Regional III in Palembang 30004:
Selatan, Provinsi Jambi, Provinsi Province of South Sumatra, Jambi,
Lampung, Provinsi Bengkulu, dan Lampung, Bengkulu and Bangka
Provinsi Bangka Belitung. Belitung.
d. Regional IV Jakarta 10004; Wilayah
kerja: Provinsi dan d. Regional IV in Jakarta 10004:
Kotamadya/Kabupaten DKI Jakarta, Province of Jakarta, Banten, District
Banten, Bogor, Bekasi, Depok, of Bogor, Bekasi, Depok, Cibinong,
Cibinong, Sawangan dan Pondok Sawangan and Pondok gede.
gede.
e. Regional V Bandung 40004; Wilayah
kerja: Provinsi Jawa Barat kecuali e. Regional V in Bandung 40004: West
Bekasi, Bogor, Depok, Cibinong, Java province excluding Bekasi,
Sawangan dan Pondok Gede. District of Bogor, Depok, Cibinong,
f. Regional VI Semarang 50004; Sawangan and Pondok Gede.
Wilayah kerja: Provinsi Jawa Tengah f. Regional VI in Semarang 50004:
dan Provinsi Daerah Istimewa Province of Central Java and Special
Yogyakarta. Province of Yogyakarta.
g. Regional VII Surabaya 60004;
Wilayah kerja: Provinsi Jawa Timur. g. Regional VII in Surabaya 60004:
h. Regional VIII Denpasar 80004; Province of East Java.
Wilayah kerja: Provinsi Bali, Provinsi h. Regional VIII in Denpasar 80004:
Nusa Tenggara Barat dan Provinsi Province of Bali, West Nusa
Nusa Tenggara Timur. Tenggara and East Nusa Tenggara.
i. Regional IX Banjarbaru 70704;
Wilayah kerja: Provinsi Kalimantan i. Regional IX in Banjarbaru 70704:
Barat, Provinsi Kalimantan Tengah, Province of West Kalimantan, Central
Provinsi Kalimantan Selatan dan Kalimantan, South Kalimantan and
Provinsi Kalimantan Timur. East Kalimantan.
j. Regional X Makasar 90004; Wilayah
kerja: Provinsi Sulawesi Selatan, j. Regional X in Makassar 90004:
Provinsi Sulawesi Tenggara, Provinsi Province of South Sulawesi,
Sulawesi Barat, Provinsi Sulawesi Southeast Sulawesi, West Sulawesi,
Utara, Provinsi Gorontalo, Provinsi North Sulawesi, Gorontalo, Central
Sulawesi Tengah, dan Provinsi Sulawesi and Maluku.
Maluku.
k. Regional XI Jayapura 99004; Wilayah
kerja: Provinsi Maluku Utara, Provinsi k. Area XI in Jayapura 99004: the
Papua, dan Provinsi Papua Barat. provinces of North Maluku, Papua
and West Papua.

8
298
The original consolidated financial statements included herein are in
Indonesian language.

PT POS INDONESIA (PERSERO) PT POS INDONESIA (PERSERO)


DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
KONSOLIDASIAN STATEMENTS
Tanggal 31 Desember 2015 dan As of December 31, 2015 and
untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut for the year then ended
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

1. UMUM (lanjutan) 1. GENERAL (continued)

c. Organisasi, Susunan Direksi dan Dewan c. Organization, Directors and


Komisaris (lanjutan) Commissioners (continued)

b. Dewan Direksi b. Board of Directors

Susunan Direksi per 31 Desember 2015 The Composition of the Board of Directors
dan 2014 sebagai berikut: as of December 31, 2015 and 2014 are as
follows:

2015 2014
Direktur Utama Gilarsi Wahyu Setijono Budi Setiawan President Director
Direktur Keuangan Poernomo Poernomo Finance Director
Direktur Sumber Daya Director of Human Resources
Manusia dan Umum Febriyanto Febriyanto and General Affairs
Direktur Ritel dan
Properti GNP Sugiarta Yasa GNP Sugiarta Yasa Director of Retail and Property
Direktur Surat dan
Paket Agus F Handoyo Agus F Handoyo Director of Mail and Parcel
Direktur Teknologi dan Director of Technology and
Jasa Keuangan Indyruwani Asikin Natanegara Budhi Setyawan Financial Services

c. Dewan Komisaris c. Board of Commissioners

Susunan Komisaris per 31 Desember The Composition of the Board of


2015 dan 2014 adalah sebagai berikut: Commissioners as of December 31, 2015
and 2014 are as follows:

2015 2014
Komisaris Utama Basuki Yusuf Iskandar Basuki Yusuf Iskandar President Commissioner
Komisaris Ferrari Roemawi Ferrari Roemawi Commissioner
Komisaris Dedi Syarif Usman Dedi Syarif Usman Commissioner
Komisaris Mudhofir Khamid Noor Ida Khomsiyati Commissioner
Komisaris Karyono Supomo Karyono Supomo Commissioner
Komisaris Bobby Hamzar Rafinus Bobby Hamzar Rafinus Commissioner

d. Komite Audit d. Audit Comittee

Susunan Komite Audit per 31 Desember The Composition of the Audit Committee
2015 dan 2014 sebagai berikut: as of December 31, 2015 and 2014 is as
follows:

2015 2014
Ketua Karyono Supomo Karyono Supomo Chairman
Anggota Ahmad MM Jogasara Muhammad Farkhan Supriyadi Member
Anggota Maria Ulpah Rofikoh Rokhim Member

e. Karyawan e. Employees

Jumlah Karyawan PT Pos Indonesia The Company and Subsidiaries have


(Persero) dan Entitas Anak per 31 18,842 and 19,392 (un-audited)
Desember 2015 dan 2014 masing-masing employees as of December 31, 2015 and
sejumlah 18.842 dan 19.392 orang (tidak 2014, respectively.
diaudit).

299
The original consolidated financial statements included herein are
in Indonesian
language.
PT POS INDONESIA (PERSERO)
DAN ENTITAS ANAK PT POS INDONESIA (PERSERO)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN AND SUBSIDIARIES
KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
Tanggal 31 Desember 2015 dan STATEMENTS
untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut As of December 31, 2015 and
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) for the year then ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

1. UMUM (lanjutan)
1. GENERAL (continued)
c. Organisasi, Susunan Direksi dan Dewan
Komisaris (lanjutan) c. Organization, Directors and
Commissioners (continued)
f. Persetujuan dan Pengesahan untuk
Penerbitan Laporan Keuangan f. Approval and Authorization for The
Konsolidasian Issuance of The Consolidated Financial
Statements
Manajemen Perseroan bertanggungjawab
atas penyusunan dan penyajian wajar The Company’s Management is
laporan keuangan konsolidasian sesuai responsible for the preparation and fair
dengan Standar Akuntansi Keuangan di presentation of these financial statements
Indonesia yang telah disetujui dan in accordance with Indonesian Financial
diotorisasi untuk diterbitkan oleh Direksi Accounting Standards, which approved
Perseroan pada tanggal 26 Februari 2016. and authorized for the issuance by the
Board of Directors of the Company on
February 26, 2016.
d. Informasi tentang Anak Perseroan
d. Subsidiaries Information

Pada tanggal 31 Desember 2015, 2014 dan As of December 31, 2015, 2014 and 2013, the
2013 persentase kepemilikan Perseroan dan percentage of ownership of the Company and
total aset Entitas Anak adalah sebagai berikut: total assets of the Subsidiaries are as follows:
Total Aset dalam Juta Rupiah/
Total Assets in Millions Rupiah
Entitas Anak,
Kegiatan Usaha, Kedudukan Tahun Usaha Persentase Kepemilikan/ Sebelum Eliminasi/
dan Tanggal Pendirian/ Komersial Dimulai/ Percentage of Ownership Before Elimination
Subsidiaries, Business Activities, Year of Commercial
*) *)
Domiciles and Date of Establishment Operations Started 2015 2014 2013 2015 2014 2013

Dimiliki langsung oleh Perseroan/


Held directly by the Company

PT Bhakti Wasantara Net (“BWN”)


Jasa penyedia internet/Internet service
provider,
Indonesia
2 April 2001/April 1, 2001 2001 51% 51% 51% 17.058,36 23.119,32 27.874,89

PT Pos Logistik Indonesia (“PLI”)


Jasa transportasi, jasa pergudangan,
jasa pengiriman kargo dan regulated
agent atau agen inspeksi/Transportation
services, warehousing services, cargo
delivery and regulated agent or
inspection agent
Indonesia
7 Mei 2012/May 27, 2012 2012 99% 100% 100% 239.128,62 223.607,82 220.124,60

PT Pos Property Indonesia (“PPI”)


Bidang properti/Property business
Indonesia
27 Desember 2013/
December 27, 2013 2013 99% 99% 99% 105.798,86 108.156,10 99.000,00

Dimiliki oleh PT Pos Logistik Indonesia (“PLI”)/


Held through PT Pos Logistik Indonesia (“PLI”)

PT Pos Property Indonesia (“PPI”)


Bidang properti/Property business
Indonesia
27 Desember 2013/
December 27, 2013 2013 1% 1% 1% 1.068,67 1.092,49 1.000,00

*) Disajikan kembali (Catatan 36)/ As restated (Note 36)

10
300
The original consolidated financial statements included herein are
in Indonesian
language.
PT POS INDONESIA (PERSERO)
DAN ENTITAS ANAK PT POS INDONESIA (PERSERO)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN AND SUBSIDIARIES
KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
Tanggal 31 Desember 2015 dan STATEMENTS
untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut As of December 31, 2015 and
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) for the year then ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG


SIGNIFIKAN 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES
a. Pernyataan Kepatuhan
a. Statement of Compliance
Laporan keuangan konsolidasian disusun
menggunakan Standar Akuntansi Keuangan di The consolidated financial statements have
Indonesia, yang mencakup Pernyataan dan been prepared in accordance with Indonesian
Interpretasi yang dikeluarkan Dewan Standar Financial Accounting Standards, which
Akuntansi Ikatan Akuntan Indonesia. Laporan comprise the Statements and Interpretations
tidak dimaksudkan untuk menyajikan posisi issued by the Board of Financial Accounting
keuangan, hasil usaha dan arus kas sesuai Standard of the Indonesian Institute of
dengan prinsip dan praktik akuntansi yang Accountings. These financial statements are
berlaku umum di negara dan yuridiksi yang not intended to present the financial position,
lain. results of operations and cash flows in
accordance with accounting principles and
reporting practices generally accepted in other
countries and juridictions.
b. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan
Konsolidasian b. Basis of Preparation of the Consolidated
Financial Statements
Laporan keuangan konsolidasian disusun
sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi The consolidated financial statements are
Keuangan (“PSAK”) No. 1 (Revisi 2014), prepared in accordance with the Statement of
“Penyajian Laporan Keuangan”. Financial Accounting Standards (“PSAK”) No.
1 (Revised 2014), “Presentation of Financial
Statements”.
Laporan keuangan konsolidasian, kecuali
laporan arus kas konsolidasian, disusun The consolidated financial statement, except
berdasarkan konsep akrual dengan for the consolidated statement of cash flows,
menggunakan konsep biaya historis, kecuali have been prepared on the accrual basis using
seperti yang disebutkan dalam catatan atas the historical cost concept of accounting,
laporan keuangan konsolidasian yang relevan. except disclosed in the relevant notes herein.

Laporan arus kas konsolidasian, yang disusun


dengan menggunakan metode langsung, The consolidated statements of cash flows,
menyajikan penerimaan dan pengeluaran kas which has been prepared using the direct
dan setara kas yang diklasifikasi ke dalam method, presents receipts and disbursements
aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. of cash and cash equivalents classified into
operating, investing and financing activities.
Mata uang pelaporan yang digunakan dalam
penyusunan laporan keuangan konsolidasian The reporting currency used in the preparation
adalah Rupiah, yang merupakan mata uang of the consolidated financial statements is the
fungsional Perseroan dan Entitas Anak. Indonesian Rupiah, which is the Company and
Subsidiaries functional currency.
Akun-akun dalam Pendapatan komprehensif
lainnya disajikan terpisah antara akun-akun The items under Other Comprehensive Income
yang akan direklasifikasi ke laba rugi dan (OCI) should be presented separately between
akun-akun yang tidak akan direklasifikasi ke intems to be reclassified to profit or loss and
laba rugi. items not to be reclassified to profit or loss.

c. Prinsip - Prinsip Konsolidasian


c. Principles of Consolidation
Laporan keuangan konsolidasian terdiri dari
laporan keuangan Perseroan dan anak The consolidated financial statements
perseroannya tanggal 31 Desember 2015. comprise the financial statements of the
Company and its subsidiaries as of December
31, 2015.

11
301
The original consolidated financial statements included herein are
in Indonesian
language.
PT POS INDONESIA (PERSERO)
DAN ENTITAS ANAK PT POS INDONESIA (PERSERO)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN AND SUBSIDIARIES
KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
Tanggal 31 Desember 2015 dan STATEMENTS
untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut As of December 31, 2015 and
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) for the year then ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG


SIGNIFIKAN (lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (continued)
c. Prinsip - Prinsip Konsolidasian (lanjutan)
c. Principles of Consolidation (continued)
Pengendalian didapat ketika Perseroan
terekspos atau memiliki hal atas imbal hasil Control is achieved when the Group is
variabel dari keterlibatannya dengan investee exposed, or has rights, to variable returns from
dan memiliki kemampuan untuk its involvement with the investee and has the
mempengaruhi imbalan hasil tersebut melalui ability to affect those returns through its power
kekuasaannya atas investee. over the investee.

Secara spesifik, Grup mengendalikan investee


jika dan hanya jika Grup memiliki seluruh hal Specifically, the Group controls an investee if
berikut: and only if the Group has:

Kekuasaan atas investee (misal, hak yang


ada memberi kemampuan kini untuk Power over the investee (i.e., existing
mengarahkan aktivitas relevan investee) rights that give it the current ability to
direct the relevant activities of the
investee)
Eksposur atau atas imbal hasil variabel
dari keterlibatannya dengan investee, dan Exposure, or rights, to variable returns form
its involvement with the investee, and
Kemampuan untuk menggunakan
kekuasaannya atas investee untuk The ability to use its power over the
mempengaruhi jumlah imbal hasil investor investee to affect its returns.

Ketika Grup memiliki kurang dari hak suara


mayoritas, Grup dapat mempertimbangkan When the Group has less than a majority of
semua fakta dan keadaan yang relevan dalam the voting or similar rights of an investee, the
menilai apakah memiliki kekuasaan atas Group consider all relevant facts and
investee, termasuk: circumstances in assessing whether it has
power over an investee, including:
Pengaturan kontraktual dengan pemilik
hak suara yang lain The contractual arrangement with the
other vote holders of the investee
Hak yang timbul dari pengaturan
kontraktual lain Rights arising from other contractual
arrangements
Hak suara dan hak suara potensial Grup
The Group’s voting rights and potential
voting rights
Grup menilai kembali apakah investor
mengendalikan investee jika fakta dan The Group re-assess whether or not it controls
keadaan mengindikasikan adanya perubahan an investee if facts and circumstances indicate
terhadap satu atau lebih dari tiga elemen that there are changes to one or more of the
pengendalian. Konsolidasi atas anak three element control. Consolidation of a
Perseroan dimulai ketika Grup memiliki subsidiary begins when the Group obtains
pengendalian atas anak Perseroan dan control over the subsidiary and ceases when
berhenti ketika Grup kehilangan pengendalian the Group loses control of the subsidiary.
atas anak Perusahaan. Aset, liabilitas, Assets, liabilities, income, and expenses of a
penghasilan dan beban atas anak Perseroan subsidiary acquired or disposed of during the
yang diakuisisi atau dilepas selama periode period are included in the consolidated
termasuk dalam laporan laba rugi dan statement profit loss and other comprehensive
penghasilan komprehensif lain konsolidasian income from the date the Group gains control
dari tanggal Grup memperoleh pengendalian until the date the Group ceases to control the
sampai dengan tanggal Group menghentikan subsidiary.
pengendalian atas anak Perseroan.

12

302
The original consolidated financial statements included herein are
in Indonesian
language.
PT POS INDONESIA (PERSERO)
DAN ENTITAS ANAK PT POS INDONESIA (PERSERO)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN AND SUBSIDIARIES
KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
Tanggal 31 Desember 2015 dan STATEMENTS
untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut As of December 31, 2015 and
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) for the year then ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG


SIGNIFIKAN (lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (continued)
c. Prinsip - Prinsip Konsolidasian (lanjutan)
c. Principles of Consolidation (continued)
Laba atau rugi setiap komponen atas
penghasilan komprehensif lain diatribusikan Profit or loss and each component of other
pada pemegang saham entitas induk Grup dan comprehensive income (“OCI”) are attributed
pada Kepentingan Non Pengendali (“KNP”) to the equity holders of the parent of the Group
mempunyai saldo defisit. Bila diperlukan, and to the non-controlling interest (“NCI”),
penyesuaian dilakukan pada laporan even if this results in the NCI having a deficit
keuangan anak Perseroan agar kebijakan balance. When necessary, adjustments are
akuntansinya sesuai dengan kebijakan made to the financial statements of
akuntansi Grup. Semua aset dan liabilitas, subsidiaries to bring their accounting policies
ekuitas, penghasilan, beban dan arus kas into line with the Group’s accounting policies.
berkaitan dengan transaksi antar anggota All intra group assets and liabilities, equity,
Grup akan dieliminasi secara penuh dalam expenses, and cash flow relating to
proses konsolidasi. transactions between members of the Group
are eliminated in full on consolidation.
Perubahan kepemilikan di anak Perseroan,
tanpa kehilangan pengendalian, dihitung A change in the ownership interest of a
sebagai transaksi ekuitas. Jika Grup subsidiary, without a loss of control, is
kehilangan pengendalian atas anak accounted for as an equity transaction. If the
Perseroan, maka: Group loses control over a subsidiary, it:

Menghentikan pengakuan aset (termasuk


goodwill) dan liabilitas Anak Perseroan Derecognizes the assets (including
goodwill) and liabilities of the subsidiary
Menghentikan pengakuan jumlah tercatat
setiap KNP Derecognizes the carrying amount of any
non-controlling interests
Menghentikan pengakuan akumulasi
selisih penjabaran, yang dicatat di ekuitas, Derecognizes the cumulative translation
bila ada differences recorded in equity

Mengakui nilai wajar pembayaran yang


diterima Recognizes the fair value of the
consideration received
Mengakui setiap sisa investasi pada nilai
wajarnya Recognizes any surplus or deficit in profit
or loss
Mengakui setiap perbedaan yang
dihasilkan sebagai keuntungan atau Recognizes any surplus or deficit in profit
kerugian dalam laporan laba rugi or loss

Mereklasifikasi ke laba rugi proporsi


keuntungan dan kerugian yang telah Reclassifies the parent’s share of
diakui sebelumnya dalam penghasilan components previously recognized in OCI
komprehensif lain atau saldo laba, begitu to profit or loss or retained earnings, as
pula menjadi persyaratan jika Grup akan appropriate, as would be required if the
melepas secara langsung aset atau Group had directly disposed of the related
liabilitas yang terkait. assets or liabilities.

13

303
The original consolidated financial statements included herein are
in Indonesian
language.
PT POS INDONESIA (PERSERO)
DAN ENTITAS ANAK PT POS INDONESIA (PERSERO)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN AND SUBSIDIARIES
KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
Tanggal 31 Desember 2015 dan STATEMENTS
untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut As of December 31, 2015 and
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) for the year then ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG


SIGNIFIKAN (lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (continued)
d. Aset dan Liabilitas Keuangan
d. Financial Assets and Liabilities
Grup menerapkan PSAK 50 (Revisi 2014),
“Instrumen Keuangan: Penyajian”, PSAK 55 The Group has applied PSAK 50 (Revised
(Revisi 2014), dan PSAK 60 (Revisi 2014), 2014), “Financial Instruments: Presentation”,
“Instrumen Keuangan: Pengungkapan”. PSAK 55 (Revised 2014), “Financial
Instruments: Recognition and Measurement”,
and PSAK 60 (Revised 2014), “Financial
Instruments: Disclosures”.
Sebuah instrumen keuangan adalah setiap
kontrak yang memberikan kenaikan aset A financial instrument is any contract that gives
keuangan dari sebuah Perseroan dan liabilitas rise to a financial asset of one entity and a
keuangan atau instrumen ekuitas dari entitas financial liability or equity instrument of another
lain. entity.

(i) Aset Keuangan


(i) Financial Assets
Pengakuan awal
Initial recognition
Aset keuangan dalam ruang lingkup
PSAK No. 55 (Revisi 2014) Financial assets within the scope of the
diklasifikasikan sebagai aset keuangan PSAK No. 55 (Revised 2014) are
yang dinilai pada nilai wajar melalui laba classified as financial assets at fair value
atau rugi, pinjaman yang diberikan dan through profit or loss, loans and
piutang, investasi yang dimiliki hingga receivables, held-to-maturity investments
tanggal jatuh tempo, dan aset keuangan and available-for-sale financial assets, as
tersedia untuk dijual, atau mana yang appropriate. The group determines the
sesuai. Grup menentukan klasifikasi aset classification of its financial assets at initial
keuangan tersebut pada pengakuan awal. recognition.

Semua aset keuangan diakui pertama kali


pada nilai wajarnya ditambah dengan All financial assets are recognized initially
biaya-biaya transaksi, kecuali apabila aset at fair value plus transaction costs, except
keuangan dicatat pada nilai wajar dalam in the case of financial assets which are
laporan laba rugi. recorded at fair value through profit or
loss.
Pembelian atau penjualan aset keuangan
yang memerlukan pengiriman aset dalam Purchases or sales of financial assets that
kurun waktu yang ditetapkan oleh require delivery of assets within a time
peraturan atau kebiasaan yang berlaku di frame established by regulation or
pasar (perdagangan yang lazim) diakui convention in the marketplace (regular
pada tanggal perdagangan, yaitu tanggal way trades) are recognized on the trade
Grup berkomitmen untuk membeli atau date, i.e., the date that Grup commits to
menjual aset tersebut. purchase or sell the assets.

Pengukuran setelah pengakuan awal


Subsequent measurement
Pengukuran aset keuangan setelah
pengakuan awal tergantung pada The subsequent measurement of financial
klasifikasinya sebagai berikut: assets depends on their classification as
follows:

14
304
The original consolidated financial statements included herein are
in Indonesian
language.
PT POS INDONESIA (PERSERO)
DAN ENTITAS ANAK PT POS INDONESIA (PERSERO)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN AND SUBSIDIARIES
KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
Tanggal 31 Desember 2015 dan STATEMENTS
untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut As of December 31, 2015 and
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) for the year then ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG


SIGNIFIKAN (lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (continued)
d. Aset dan Liabilitas Keuangan (lanjutan)
d. Financial Assets and Liabilities (continued)
(i) Aset Keuangan (lanjutan)
(i) Financial Assets (continued)
- Aset keuangan yang diukur pada nilai
wajar melalui laporan laba rugi - Financial assets at fair value through
profit or loss
Aset keuangan yang diukur pada nilai
wajar melalui laporan laba rugi Financial assets at fair value through
termasuk aset keuangan untuk profit or loss include financial assets
diperdagangkan dan aset keuangan designated upon initial recognition at
yang ditetapkan pada saat pengakuan fair value through profit or loss.
awal untuk diukur pada nilai wajar
melalui laporan laba rugi.

Derivatif yang melekat pada kontrak


utama dicatat sebagai derivatif Derivatives embedded in host
terpisah dan dicatat pada nilai wajar contracts are accounted for as
apabila karakteristik ekonomi dan separate derivatives and recorded at
risikonya tidak berkaitan erat dengan fair value if their economic
kontrak utama dan kontrak utama characteristics and risks are not
tersebut tidak untuk diperdagangkan closely related to those of the host
atau diukur pada nilai wajar melalui contracts and the host contracts are
laporan laba rugi. Derivatif melekat ini not held for trading or designated at
diukur dengan nilai wajar dengan fair value through profit or loss. These
perubahan nilai wajar diakui pada embedded derivatives are measured
laporan laba rugi komprehensif at fair value with changes in fair value
konsolidasian. Penilaian kembali recognized in the consolidated
hanya terjadi jika terdapat perubahan statement of comprehensive income.
dalam ketentuan kontrak yang secara Reassessment only occurs if there is a
signifikan mengubah arus kas yang change in the terms of the contract
akan diperlukan. that significantly modifies the cash
flows that would otherwise be
required.
- Pinjaman yang diberikan dan piutang
- Loans and receivables
Pinjaman yang diberikan dan piutang
adalah aset keuangan non derivatif Loans and receivables are non-
dengan pembayaran tetap atau telah derivative financial assets with fixed or
ditentukan dan tidak mempunyai determinable payments that are not
kuotasi di pasar aktif. Setelah quoted in an active market. After initial
pengukuran awal, aset keuangan measurement, such financial assets
tersebut selanjutnya diukur sebesar are subsequently measured at
biaya perolehan diamortisasi amortized cost using the effective
(amortized cost) dengan interest rate (“EIR”) method, less
menggunakan metode suku bunga impairment. Amortized cost is
efektif (Effective Interest Rate) calculated by taking into account any
(“EIR”), setelah dikurangi dengan discount or premium on acquisition
penurunan nilai. Biaya perolehan and fees or costs that are an integral
yang diamortisasi dihitung dengan part of the EIR. The EIR amortization
memperhitungkan diskonto atau is included in profit or loss. The losses
premi atas biaya akuisisi atau biaya arising from impairment are also
yang merupakan bagian integral dari recognized in profit or loss.
EIR tersebut. Amortisasi EIR dicatat
dalam laporan laba rugi. Kerugian
yang timbul dari penurunan nilai
diakui juga pada laporan laba rugi.

15

305
The original consolidated financial statements included herein are
in Indonesian
language.
PT POS INDONESIA (PERSERO)
DAN ENTITAS ANAK PT POS INDONESIA (PERSERO)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN AND SUBSIDIARIES
KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
Tanggal 31 Desember 2015 dan STATEMENTS
untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut As of December 31, 2015 and
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) for the year then ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG


SIGNIFIKAN (lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (continued)
d. Aset dan Liabilitas Keuangan (lanjutan)
d. Financial Assets and Liabilities (continued)
(i) Aset Keuangan (lanjutan)
(i) Financial Assets (continued)
Pengukuran setelah pengakuan awal
(lanjutan) Subsequent measurement (continued)

- Investasi dimiliki hingga jatuh tempo


[Held-To-Maturity (“HTM”)] - Held to maturity (“HTM”) investments

Aset keuangan non derivatif dengan


pembayaran tetap atau telah Non-derivative financial assets with
ditentukan dan jatuh temponya telah fixed or determinable payments and
ditetapkan diklasifikasikan sebagai fixed maturities are classified as HTM
HTM ketika Grup memiliki intensi when the Group has the positive
positif dan kemampuan untuk memiliki intention and ability to hold them to
aset keuangan tersebut hingga jatuh maturity. After initial measurement,
tempo. Setelah pengukuran awal, HTM investments are measured at
investasi HTM diukur pada biaya amortized cost using the EIR method,
perolehan diamortisasi dengan less impairment. Amortized cost is
menggunakan EIR, setelah dikurangi calculated by taking into account any
dengan penurunan nilai. Amortisasi discount or premium on acquisition
biaya perolehan dihitung dengan and fees or costs that are an integral
memperhitungkan diskonto atau part of the EIR. The EIR amortization
premi atas biaya akuisisi atau biaya is included in profit or loss. The losses
yang merupakan bagian integral dari arising from impairment are
EIR. Amortisasi EIR dicatat dalam recognized in profit or loss.
laporan laba rugi dan penghasilan
komprehensif lainnya. Kerugian yang
timbul dari penurunan nilai diakui
pada laporan laba rugi.

- Aset keuangan tersedia untuk dijual


[Available For Sale (“AFS”) - Available for sale (“AFS”) financial
assets
Aset keuangan AFS adalah aset
keuangan non derivatif yang ditetapkan AFS financial assets are non-
sebagai tersedia untuk dijual atau yang derivative financial assets that are
tidak diklasifikasikan dalam tiga kategori designated as available-for-sale or are
sebelumnya. Setelah pengukuran awal, not classified in any of the three
aset keuangan AFS diukur pada nilai preceding categories. After initial
wajar dengan keuntungan atau kerugian measurement, AFS financial assets
yang belum terealisasi diakui dalam are measured at fair value with
pendapatan komprehensif lainnya unrealized gains or losses recognized
sampai investasi tersebut dihentikan in other comprehensive income until
pengakuannya, pada saat keuntungan the investment is derecognized, at
atau kerugian kumulatif diakui, atau which time the cumulative gain or loss
terjadi penurunan nilai, pada saat is recognized, or determined to be
kerugian kumulatif direklasifikasi dari impaired, and is reclassified from other
pendapatan komprehensif lainnya ke comprehensive income to profit or
laba rugi. Bunga yang diterima selama loss. Interest earned on AFS financial
memiliki investasi keuangan AFS investments is reported as interest
disajikan sebagai pendapatan bunga income using the EIR method.
dengan menggunakan EIR.

306 16
The original consolidated financial statements included herein are
in Indonesian
language.
PT POS INDONESIA (PERSERO)
DAN ENTITAS ANAK PT POS INDONESIA (PERSERO)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN AND SUBSIDIARIES
KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
Tanggal 31 Desember 2015 dan STATEMENTS
untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut As of December 31, 2015 and
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) for the year then ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG


SIGNIFIKAN (lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (continued)
d. Aset dan Liabilitas Keuangan (lanjutan)
d. Financial Assets and Liabilities (continued)
(i) Aset Keuangan (lanjutan)
(i) Financial Assets (continued)
Pengukuran setelah pengakuan awal
(lanjutan) Subsequent measurement (continued)

- Aset keuangan tersedia untuk dijual


[Available For Sale (“AFS”) (lanjutan) - Available for sale (“AFS”) financial
assets (continued)
Investasi yang diklasifikasi sebagai
aset keuangan tersedia untuk dijual The investments classified as AFS are
adalah sebagai berikut: as follows:

- Investasi pada saham yang tidak


tersedia nilai wajarnya dengan - Investments in shares of stock that
kepemilikan kurang dari 20% dan do not have readily determinable
investasi jangka panjang lainnya fair value in which the equity
dicatat pada biaya perolehannya. interest is less than 20% and other
long-term investments are carried
at cost.
- Investasi pada instrumen utang
yang tidak ditujukan untuk dimiliki - Investments in debt instruments
sampai jatuh tempo which are not intended to be held
diklasifikasikan sebagai aset to maturity that have readily
keuangan tersedia untuk dijual, determinable are classified as AFS
dan dicatat pada nilai wajar. and recorded at fair value.

(ii) Liabilitas Keuangan


(ii) Financial Liabilities
Pengakuan awal
Initial recognition
Liabilitas keuangan dalam lingkup PSAK
55 (Revisi 2014) dapat dikategorikan Financial liabilities within the scope of
sebagai liabilitas keuangan yang diukur PSAK 55 (Revised 2014) are classified as
pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, financial liabilities at fair value through profit
pinjaman dan hutang, atau derivatif yang or loss, loans and borrowings, or as
ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai derivatives designated as hedging
dalam lindung nilai yang efektif, mana instruments in an effective hedge, as
yang sesuai. Grup menentukan klasifikasi appropriate. The group determines the
liabilitas keuangan mereka pada saat classification of its financial liabilities at
pengakuan awal. initial recognition.

Seluruh liabilitas keuangan diakui pada


awalnya sebesar nilai wajar dan dalam hal All financial liabilities are recognized initially
pinjaman dan hutang, termasuk biaya at fair value and, in the case of loans and
transaksi yang dapat diatribusikan secara borrowings, inclusive of directly attributable
langsung transaction costs.

Liabilitas keuangan Grup meliputi utang


usaha, utang lainnya, pinjaman bank The Group’s financial liabilities include trade
jangka pendek, pinjaman jangka pendek payables, other payables, short-term
jatuh tempo dalam waktu satu tahun, provision, current maturities of long-term
pinjaman bank jangka panjang. loans, long-term loans.

17 307
The original consolidated financial statements included herein are
in Indonesian
language.
PT POS INDONESIA (PERSERO)
DAN ENTITAS ANAK PT POS INDONESIA (PERSERO)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN AND SUBSIDIARIES
KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
Tanggal 31 Desember 2015 dan STATEMENTS
untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut As of December 31, 2015 and
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) for the year then ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG


SIGNIFIKAN (lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (continued)
d. Aset dan Liabilitas Keuangan (lanjutan)
d. Financial Assets and Liabilities (continued)
(ii) Liabilitas Keuangan (lanjutan)
(ii) Financial Liabilities (continued)
Pengukuran setelah pengakuan awal
Subsequent measurement
Pengukuran liabilitas keuangan
tergantung pada klasifikasinya sebagai The measurement of financial liabilities
berikut: depends on their classification as
follows:
- Liabilitas keuangan yang diukur pada
nilai wajar melalui laporan laba rugi - Financial liabilities at fair value through
profit or loss
Liabilitas keuangan yang diukur pada
nilai wajar melalui laporan laba rugi Financial liabilities at fair value through
termasuk liabilitas keuangan untuk profit or loss include financial liabilities
diperdagangkan dan liabilitas held for trading and financial liabilities
keuangan yang ditetapkan pada saat designated upon initial recognition at
pengakuan awal untuk diukur pada fair value through profit or loss.
nilai wajar melalui laporan laba rugi.

Liabilitas keuangan diklasifikasikan


sebagai kelompok diperdagangkan Financial liabilities are classified as
jika mereka diperoleh untuk tujuan held for trading if they are acquired for
dijual atau dibeli kembali dalam waktu the purpose of selling or repurchasing
dekat. Kategori ini termasuk in the near term. This category
instrumen keuangan derivatif yang includes derivative financial
ditandatangani Perusahaan yang instruments entered into by the
tidak ditujukan sebagai instrumen Company that are not designated as
lindung nilai dalam hubungan lindung hedging intruments in hedge
nilai sebagaimana didefinisikan dalam relationships as defined by PSAK 55
PSAK 55 (Revisi 2014). (Revised 2014).

Derivatif melekat dipisahkan juga


diklasifikasikan sebagai kelompok Separated embedded derivatives are
diperdagangkan kecuali mereka also classified as held for trading
ditetapkan sebagai instrumen lindung unless they are designated as
nilai efektif. effective hedging instruments.

- Pinjaman dan Hutang


- Loans and borrowings
Setelah pengakuan awal, pinjaman
dan hutang yang dikarenakan bunga After initial recognition, interest-
selanjutnya diukur pada biaya bearing loans and borrowings are
perolehan diamortisasi dengan subsequently measured at amortized
menggunakan metode EIR. cost using the EIR method. The EIR
Amortisasi EIR termasuk di dalam amortization is included in financing
beban pendanaan dalam laporan laba costs in profit or loss
rugi.

Keuntungan atau kerugian diakui


dalam laporan laba rugi pada saat Gains or losses are recognized in
liabilitas tersebut dihentikan profit or loss when the liabilities are
pengakuannya serta melalui proses derecognized as well as through the
amortisasi EIR. EIR amortization process.

18
308
The original consolidated financial statements included herein are
in Indonesian
language.
PT POS INDONESIA (PERSERO)
DAN ENTITAS ANAK PT POS INDONESIA (PERSERO)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN AND SUBSIDIARIES
KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
Tanggal 31 Desember 2015 dan STATEMENTS
untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut As of December 31, 2015 and
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) for the year then ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG


SIGNIFIKAN (lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (continued)
d. Aset dan Liabilitas Keuangan (lanjutan)
d. Financial Assets and Liabilities (continued)
(ii) Liabilitas Keuangan (lanjutan)
(ii) Financial Liabilities (continued)
Klasifikasi atas Instrumen Keuangan -
Classes of Financial Instruments
Pinjaman dan Hutang (lanjutan)
- Loans and borrowings (continued)
Perseroan dan Entitas Anak The Company and Subsidiaries
mengklasifikasikan instrumen classifies the financial instruments into
keuangan ke dalam klasifikasi tertentu classes that reflects the nature of
yang mencerminkan sifat dari information and take into account the
informasi dan mempertimbangkan characteristic of those financial
karakteristik dari instrumen keuangan instruments. The classification can be
tersebut. Klasifikasi ini dapat dilihat seen in the table below.
pada tabel di bawah ini.
Kategori yang
Instrumen Keuangan/ didefinisikan oleh
Golongan/ Subgolongan/
Financial PSAK No. 55 (Revisi 2014)/
Instruments Category as defined by Class Subclass
PSAK No. 55 (Revised 2014)
Kas dan setara kas/Cash and cash equivalents
Piutang usaha/Trade receivables
Aset keuangan/ Pendapatan yang masih harus diterima/Accrued income
Financial assets Pinjaman yang diberikan dan piutang/ Piutang lainnya/Other receivables
Loans and receivables Aset lancar lainnya Bank garansi jatuh tempo/
Bank guarantee already matured
Piutang jangka panjang/Long-term receivables
Utang usaha/Trade payables
Pinjaman bank jangka pendek/Short-term bank loan
Provisi jangka pendek/Short-term provision
Utang lainnya/Other payables
Pinjaman bank jangka panjang - jatuh tempo dalam waktu satu tahun/Long-
Liabilitas keuangan/ Liabilitas keuangan yang diukur dengan term bank loans - current maturities
Financial liabilities biaya perolehan diamortisasi/ Utang pembiayaan konsumen - jatuh tempo dalam waktu satu
tahun/Consumer financing liabilities - current maturities
Financial liabilities at amortized cost
Pinjaman bank jangka panjang setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo
dalam waktu satu tahun/Long-term bank loan - net of current maturities
Utang pembiayaan konsumen setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo
dalam waktu satu tahun/Consumer financing liabilities - net of current
maturities

(iii) Saling hapus dari instrumen keuangan (iii) Offsetting of financial instruments
Aset keuangan dan liabilitas keuangan Financial assets and financial liabilities
saling hapus dan nilai bersihnya disajikan are offset and the net amount reported in
dalam laporan posisi keuangan the consolidated statement of financial
konsolidasian jika, dan hanya jika, entitas postion if, and only if, there is a currently
saat ini memiliki hak yang berkekuatan enforceable legal right to offset the
hukum untuk melakukan saling hapus recognized amounts and there is an
atas jumlah yang telah diakui dan berniat intention to settle on a net basis, or to
untuk menyelesaikan secara neto, atau realize the assets and settle the liabilities
untuk merealisasikan aset dan simultaneously.
menyelesaikan liabilitas secara simultan.

(iv) Nilai wajar instrumen keuangan (iv) Fair value of financial instruments

Grup menilai instrumen keuangan seperti The Group measures financial


derivatif, pada nilai wajar setiap tanggal instruments, such as derivatives, at fair
laporan posisi keuangan konsolidasian. value at each consolidated statement of
Nilai wajar atas instrumen keuangan financial position date. Also, fair values of
diukur pada biaya diamortisasi. financial instruments measured at
amortized cost.

19
309
The original consolidated financial statements included herein are
in Indonesian
language.
PT POS INDONESIA (PERSERO)
DAN ENTITAS ANAK PT POS INDONESIA (PERSERO)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN AND SUBSIDIARIES
KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
Tanggal 31 Desember 2015 dan STATEMENTS
untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut As of December 31, 2015 and
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) for the year then ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG


SIGNIFIKAN (lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (continued)
d. Aset dan Liabilitas Keuangan (lanjutan)
d. Financial Assets and Liabilities (continued)
(iv) Nilai wajar instrumen keuangan
(lanjutan) (iv) Fair value of financial instruments
(continued)
Nilai wajar adalah harga yang akan
diterima untuk menjual suatu aset atau Fair value is the price that would be
harga yang akan dibayar untuk received to sell an asset or paid to
mengalihkan suatu liabilitas dalam transfer a liability in an orderly transaction
transaksi teratur antara pelaku pasar pada between market participants at the
tanggal pengukuran. Pengukuran nilai measurement date. The fair value
wajar mengasumsikan bahwa transaksi measurement is based on the
untuk menjual aset atau mengalihkan presumption that the transaction to sell
liabilitas terjadi: the asset or transfer the liability takes
place either:
- Di pasar utama untuk asset dan
liabilitas tersebut, atau - In the principal market for the asset or
liability, or
- Jika tidak terdapat pasar utama, di
pasar yang paling menguntungkan - In the absence of a principal market, in
untuk aset atau liabilitas tersebut. the most advantageous market for the
asset or liability.
Grup harus memiliki akses ke pasar
utama. The principal or the most advantageous
market must be accessible to by the
Group.
Nilai wajar aset atau liabilitas diukur
menggunakan asumsi yang akan The fair value of an asset or a liability is
digunakan pelaku pasar ketika measured using the assumptions that
menentukan harga aset atau liabilitas market participants would use when
tersebut, dengan asumsi bahwa pelaku pricing the asset or liability, assuming that
pasar bertindak dalam kepentingan market participants act in their economic
ekonomi terbaik. best interest.
Pengukuran nilai wajar atas aset
non keuangan mempertimbangkan A fair value measurement of a non-
kemampuan pelaku pasar dalam financial asset takes into account a
menghasilkan keuntungan ekonomi market participant’s ability to generate
dengan penggunaan aset pada economic benefits by using the asset in its
kemampuan tertinggi dan terbaik aset highest and best use or by selling it to
atau dengan menjualnya ke pelaku pasar another market participant that would use
yang lain yang akan menggunakan aset di the asset in its highest and best use.
kemampuan tertinggi dan terbaik.
Grup menggunakan teknik penilaian yang
tepat sesuai keadaan dan dimana tersedia The group uses valuation techniques that
kecukupan data untuk mengukur nilai are appropriate in the circumtances and
wajar, memaksimalkan penggunaan input for which sufficient data are available to
yang dapat diobservasi yang relevan dan measure fair value, maximizing the use of
meminimalisir penggunaan input yang relevant observable inputs and minimizing
tidak dapat diobservasi. the use of unobservable inputs.
Semua aset dan liabilitas dimana nilai
wajar diukur atau diungkapkan dalam All assets and liabilities for which fair
laporan keuangan konsolidasian dapat value is measured or disclosed in the
dikategorikan pada level hirarki nilai wajar, consolidated financial statements are
berdasarkan tingkatan input terendah categorized within the fair value hierarchy,
yang signifikan atas pengukuran nilai described as follows, based on the lowest
wajar secara keseluruhan: level input that is significant to the fair
value measurement as a whole:

310 20
The original consolidated financial statements included herein are
in Indonesian
language.
PT POS INDONESIA (PERSERO)
DAN ENTITAS ANAK PT POS INDONESIA (PERSERO)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN AND SUBSIDIARIES
KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
Tanggal 31 Desember 2015 dan STATEMENTS
untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut As of December 31, 2015 and
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) for the year then ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG


SIGNIFIKAN (lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (continued)
d. Aset dan Liabilitas Keuangan (lanjutan)
d. Financial Assets and Liabilities (continued)
(iv) Nilai wajar instrumen keuangan
(lanjutan) (iv) Fair value of financial instruments
(continued)
- Level 1 – harga kuotasian (tanpa
penyesuaian) di pasar aktif untuk aset - Level 1 – Quoted (unadjusted) market
atau liabilitas yang identik prices in active markets for identical
assets or liabilities
- Level 2 – input selain harga kuotasian
uang termasuk dalam level 1 yang - Level 2 – Valuation techniques for
dapat diobservasi baik secara which the lowest level input that is
langsung maupun tidak langsung significant to the fair value
measurement is directly or indirectly
observable
- Level 3 – input yang tidak dapat
diobservasi untuk aset atau liabilitas - Level 3 – Valuation techniques for
which the lowest level input that is
significant to the fair value
measurement in unobservable
Untuk aset dan liabilitas yang diakui pada
laporan keuangan konsolidasian secara For assets and liabilities that are
berulang, Grup menentukan apakah recognized in the consolidated financial
terjadi transfer antara Level di dalam statements on a recurring basis, the
hirarki dengan cara mengevaluasi kategori Group determines whether transfer have
(berdasarkan input level terendah yang occurred between Levels in the hierarchy
signifikan dalam pengukuran nilai wajar) by re-assessing categorization (based on
setiap akhir periode pelaporan. the lowest level input that is significant to
the fair value measurement as a whole) at
the end of each reporting period.
Untuk tujuan pengungkapan nilai wajar,
Grup telah menentukan kelas aset dan For the purpose of fair value disclosures,
liabilitas berdasarkan sifat, karakteristik, the Group has determined classes of
dan risiko aset atau liabilitas, dan level assets and liabilities on the basis of the
hirarki nilai wajar seperti dijelaskan diatas. nature, characteristics and risks of the
asset or liability and the level of the fair
value hierarchy as explained above.
Penyesuaian risiko kredit
Credit risks adjustment
Perusahaan menyesuaikan harga di pasar
yang lebih menguntungkan untuk The company adjusts the price in the
mencerminkan adanya perbedaan risiko more advantageous market to reflect any
kredit pihak lawan antara instrumen yang differences in counterparty credit risk
diperdagangkan di pasar tersebut dengan between instruments traded in that market
instrumen yang dinilai untuk posisi aset and the ones being valued for financial
keuangan. Dalam menentukan nilai wajar asset positions. In determining the fair
posisi liabilitas keuangan, risiko kredit value of financial liability positions, the
Perusahaan terkait dengan instrumen Company’s own credit risk associated
harus diperhitungkan. with the instrument is taken into account.

21
311
The original consolidated financial statements included herein are
in Indonesian
language.
PT POS INDONESIA (PERSERO)
DAN ENTITAS ANAK PT POS INDONESIA (PERSERO)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN AND SUBSIDIARIES
KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
Tanggal 31 Desember 2015 dan STATEMENTS
untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut As of December 31, 2015 and
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) for the year then ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG


SIGNIFIKAN (lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (continued)
d. Aset dan Liabilitas Keuangan (lanjutan)
d. Financial Assets and Liabilities (continued)
(v) Biaya perolehan diamortisasi dari
instrumen keuangan (v) Amortized cost of financial
instruments
Biaya perolehan diamortisasi dihitung
dengan menggunakan metode EIR Amortized cost is computed using the EIR
dikurangi dengan cadangan penurunan method less any allowance for impairment
nilai dan pembayaran pokok atau nilai and principal repayment or reduction. The
yang tidak dapat ditagih. Perhitungan calculation takes into account any
tersebut mempertimbangkan premi atau premium or discount on acquisition and
diskonto pada saat perolehan dan includes transaction costs and fees that
termasuk biaya yang merupakan bagian are an integral part of the EIR.
yang tak terpisahkan dari EIR.
(vi) Penurunan Nilai dari Aset Keuangan
(vi) Impairment of Financial Assets
Pada setiap akhir periode pelaporan, Grup
mengevaluasi apakah terdapat bukti yang The Group assesses at the end of each
obyektif bahwa aset keuangan atau reporting period whether there is any
kelompok aset keuangan mengalami objective evidence that a financial asset or
penurunan nilai. Aset keuangan atau a group of financial assets is impaired. A
kelompok aset keuangan diperkirakan financial asset or a group of financial
mengalami penurunan nilai jika, dan assets is deemed to be impaired if, and
hanya jika, terdapat bukti obyektif only if, there is objective evidence of
mengenai penurunan nilai sebagai akibat impairment as a result of one or more
dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi events that have occurred after the initial
setelah pengakuan awal dari aset (terjadi recognition of the asset (an incurred “loss
peristiwa kerugian) dan peristiwa kerugian event’) and the loss event has an impact
mempengaruhi estimasi arus kas masa on the estimated future cash flows of the
datang dari aset keuangan atau kelompok financial asset or the group of financial
aset keuangan yang bisa diandalkan. assets that can be reliably estimated.
Bukti penurunan nilai termasuk indikasi Evidence of impairment may include
debitur atau sekelompok debitur yang indication that the debtors or a group of
mengalami kesulitan keuangan signifikan, debtors are experiencing significant
gagal membayar bunga atau pokok, financial difficulty, default or delinquency
kemungkinan debitur mengalami pailit in interest or principal payments, the
atau reorganisasi keuangan dan data probability that they will enter bankruptcy
yang bisa diamati mengindikasikan or other financial reorganization and
terjadinya penurunan yang bisa diukur where observable data indicate that there
dalam estimasi arus kas masa datang, is a measurable decrease in the estimated
seperti perubahan dalam tunggakan atau future cash flows, such as changes in
kondisi ekonomi yang sehubungan arrears or economic conditions that
dengan kegagalan dalam pembayaran. correlate with defaults.

- Aset keuangan dicatat pada biaya


perolehan diamortisasi - Financial assets carried at amortized
cost
Untuk pinjaman yang diberikan dan
piutang yang dicatat pada biaya For loans and receivables carried at
perolehan diamortisasi, Grup pertama amotized cost, the Group first
kali menentukan apakah terdapat assesses whether objective evidence
bukti obyektif mengenai penurunan of impairment exists individually for
nilai secara individual atas aset financial assets that are individually
keuangan yang signifikan secara significant,or collectively for financial
individual, atau secara kolektif untuk assets that are not individually
aset keuangan yang jumlahnya tidak assessed financial asset, or
signifikan secara individual. collectively for financial assets that are
not individually significant.

22
312
The original consolidated financial statements included herein are
in Indonesian
language.
PT POS INDONESIA (PERSERO)
DAN ENTITAS ANAK PT POS INDONESIA (PERSERO)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN AND SUBSIDIARIES
KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
Tanggal 31 Desember 2015 dan STATEMENTS
untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut As of December 31, 2015 and
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) for the year then ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG


SIGNIFIKAN (lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (continued)
d. Aset dan Liabilitas Keuangan (lanjutan)
d. Financial Assets and Liabilities (continued)
(vi) Penurunan Nilai dari Aset Keuangan
(lanjutan) (vi) Impairment of Financial Assets
(continued)
- Aset keuangan dicatat pada biaya
perolehan diamortisasi (lanjutan) - Financial assets carried at amortized
cost (continued)
Jika Grup menentukan tidak terdapat
bukti obyektif mengenai penurunan If the Group determines that no
nilai atas aset keuangan yang dinilai objective evidence of impairment
secara individual, terlepas aset exists for an individually assessed
keuangan tersebut signifikan atau financial assets, whether significant or
tidak, maka mereka memasukkan not, it includes the asset in a group of
aset tersebut ke dalam kelompok aset financial assets with similar credit risk
keuangan yang memiliki karakteristik characteristics and the group is
risiko kredit yang sejenis dan collectively assessed for impairment.
kelompok tersebut dinilai penurunan Assets that are individually assessed
nilainya secara kolektif. Aset yang for impairment and for which an
penurunan nilainya dinilai secara impairment loss is, or continues to be,
individual, dan untuk itu kerugian recognized are not included in a
penurunan nilai diakui atau tetap collective assessment of impairment.
diakui, tidak dalam penilaian
penurunan nilai secara kolektif.
Jika terdapat bukti obyektif bahwa
kerugian penurunan nilai telah terjadi, If there is objective evidence that an
jumlah kerugian tersebut diukur impairment loss has occurred, the
sebagai selisih antara nilai tercatat amount of the loss is measured as the
aset dengan nilai kini estimasi arus difference between the asset’s
kas masa datang (tidak termasuk carrying amount and the present value
ekspektasi kerugian kredit masa of estimated future cash flows
dating yang belum terjadi). Nilai kini (excluding future expected credit
estimasi arus kas masa datang losses that have not yet been
didiskonto menggunakan EIR awal incurred). The present value of the
dari aset keuangan tersebut. Jika estimated future cash flows is
pinjaman yang diberikan atau piutang discounted at the financial asset’s
yang memiliki suku bunga variabel, original EIR. If a loan or receivable has
tingkat diskonto untuk mengukur a variable interest rate, the discount
kerugian penurunan nilai adalah EIR rate for measuring impairment loss is
terkini. the current EIR.
Nilai tercatat aset tersebut berkurang
melalui penggunaan akun penyisihan The carrying amount of the asset is
dan jumlah kerugian diakui dalam reduced through the use of an
laporan laba rugi. Pendapatan bunga allowance account and the amount of
tetap diakui berdasarkan nilai tercatat the loss is recognized in profit or loss.
yang telah dikurangi, berdasarkan Interest income continues to be
suku bunga yang digunakan untuk accrued on the reduced carrying
mendiskontokan arus kas masa amount based on the rate of interest
depan dengan tujuan untuk mengukur used to discount future cash flows for
kerugian penurunan nilai. the purpose of measuring impairment
loss.
Pinjaman yang diberikan dan piutang,
bersama-sama dengan penyisihan Loans and receivables, together with
terkait, akan dihapuskan pada saat the associated allowance, are written
tidak terdapat kemungkinan off when there is no realistic prospect
pemulihan di masa depan yang of future recovery and all collateral has
realistis dan semua jaminan telah been realized or has been transferred
terealisasi atau telah dialihkan kepada to the Group.
Grup.

23

313
The original consolidated financial statements included herein are
in Indonesian
language.
PT POS INDONESIA (PERSERO)
DAN ENTITAS ANAK PT POS INDONESIA (PERSERO)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN AND SUBSIDIARIES
KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
Tanggal 31 Desember 2015 dan STATEMENTS
untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut As of December 31, 2015 and
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) for the year then ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG


SIGNIFIKAN (lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (continued)
d. Aset dan Liabilitas Keuangan (lanjutan)
d. Financial Assets and Liabilities (continued)
(vi) Penurunan Nilai dari Aset Keuangan
(lanjutan) (vi) Impairment of Financial Assets
(continued)
- Aset keuangan dicatat pada biaya
perolehan diamortisasi (lanjutan) - Financial assets carried at amortized
cost (continued)
Jika, pada periode berikutnya, jumlah
taksiran kerugian penurunan nilai If, in a subsequent year, the amount of
bertambah atau berkurang karena suatu the estimated impairment loss
persitiwa yang terjadi setelah penurunan increases or decreases because of an
nilai tersebut diakui, maka kerugian event occurring after the impairment
penurunan nilai yang sebelumnya diakui was recognized, the previously
ditambah atau dikurangi dengan recognized impairment loss is
menyesuaikan akun penyisihan. Jika increased or reduced by adjusting the
penghapusan kemudian dipulihkan, allowance account. If a future write-off
maka pemulihan tersebut diakui dalam is later recovered, the recovery is
laba rugi. recognized in profit or loss.

- Aset keuangan tersedia untuk dijual


Available For Sale (“AFS”) - Avaiable for sale (“AFS”) financial
assets
Jika terdapat bukti obyektif bahwa
kerugian penurunan nilai telah terjadi, Where there is objective evidence of
jumlah kerugian kumulatif – yang impairment, the cumulative loss –
diukur sebagai selisih antara biaya measured as the difference between
perolehan dengan nilai wajar kini, the acquisition cost and the current fair
dikurangi kerugian penurunan nilai value, less any impairment loss on
pada investasi yang sebelumnya telah that investment previously recognized
diakui dalam laporan laba rugi – in profit or loss – is recycled from other
direklas dari pendapatan comprehensive income to profit or
komprehensif lainnya ke laba rugi. loss. Impairment loss on equity
Kerugian penurunan nilai atas investment is not reversed through
investasi ekuitas tidak boleh profit or loss;increase in its fair value
dipulihkan melalui laporan laba rugi; after impairment is recognized in other
kenaikan nilai wajar setelah comprehensive income.
penurunan nilai diakui dalam
pendapatan komprehensif lainnya.
Dalam hal instrumen hutang
diklasifikasikan sebagai aset In the case of a debt instrument
keuangan AFS, penurunan nilai classified as an AFS financial asset,
dievaluasi berdasarkan kriteria yang impairment is assessed based on the
sama dengan aset keuangan yang same criteria as financial asset carried
dicatat pada biaya perolehan at amortized cost.
diamortisasi.
Pendapatan bunga di masa datang
didasarkan pada nilai tercatat yang Future interest income is based on the
telah dikurangi dan diakui reduced carrying amount and Is
berdasarkan suku bunga yang accrued based on the rate of interest
digunakan untuk mendiskontokan used to discount future cash flows for
arus kas masa depan dengan tujuan the purpose of measuring impairment
untuk mengukur kerugian penurunan loss. Such accrual is recorded as part
nilai. Akrual tersebut dicatat sebagai of the “Interest Income” account in
bagian dari akun “Pendapatan Bunga” statement of profit or loss.
dalam laporan laba rugi.

24
314
The original consolidated financial statements included herein are
in Indonesian
language.
PT POS INDONESIA (PERSERO)
DAN ENTITAS ANAK PT POS INDONESIA (PERSERO)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN AND SUBSIDIARIES
KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
Tanggal 31 Desember 2015 dan STATEMENTS
untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut As of December 31, 2015 and
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) for the year then ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG


SIGNIFIKAN (lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (continued)
d. Aset dan Liabilitas Keuangan (lanjutan)
d. Financial Assets and Liabilities (continued)
(vi) Penurunan Nilai dari Aset Keuangan
(lanjutan) (vi) Impairment of Financial Assets
(continued)
- Aset keuangan tersedia untuk dijual
Available For Sale (“AFS”) (lanjutan) - Avaiable for sale (“AFS”) financial
assets (continued)
Jika, pada periode berikutnya, nilai
wajar instrument hutang meningkat If, in subsequent period, the fair value
dan peningkatan tersebut secara of a debt instrument increases and
obyektif dihubungkan dengan the increase can be objectively
peristiwa yang terjadi setelah related to an event occurring after the
pengakuan kerugian penurunan nilai impairment loss was recognized in
pada laporan laba rugi, maka profit or loss, the impairment loss is
kerugian penurunan nilai tersebut reversed through profit or loss.
harus dipulihkan melalui laporan laba
rugi.

(vii) Penghentian pengakuan aset dan


liabilitas keuangan (vii) Derecognition of financial assets and
liabilities
Aset keuangan
Financial assets
Aset keuangan (atau mana yang lebih
tepat, bagian dari aset keuangan atau A financial asset (or where applicable, a
bagian dari kelompok aset keuangan part of a financial asset or part of a group
serupa) dihentikan pengakuannya pada of similar financial assets) is
saat; (1) Hak untuk menerima arus kas derecognized when: (1) the rights to
yang berasal dari aset tersebut telah receive cash flows from the asset have
berakhir; atau (2) Grup telah mentransfer expired; or (2) the Group has transferred
hak mereka untuk menerima arus kas its rights to receive cash flows in full
yang berasal dari aset atau berkewajiban without material delay to a third party
membayar arus kas yang diterima secara under a “pass-through” arrangement; and
penuh tanpa penundaan material kepada either (a) the Group has transferred
pihak ketiga dalam perjanjian “pass- substantially all the risks and rewards of
through”; dan baik (a) Grup telah secara the asset, or (b) the Group has neither
substansial mentransfer seluruh risiko dan transferred nor retained substantially all
manfaat dari aset, atau (b) Grup secara the risks and rewards of the asset, but
substansial tidak mentransfer atau tidak has transferred control of the asset.
memiliki seluruh risiko dan manfaat suatu
aset, namun telah mentransfer kendali
atas aset tersebut

Liabilitas keuangan
Financial liabilities
Liabilitas keuangan dihentikan
pengakuannya pada saat liabilitas A financial liability is derecognized when
tersebut dihentikan atau dibatalkan atau the obligation under the liability is
kadaluwarsa. discharged or cancelled or has expired.

25
315
The original consolidated financial statements included herein are
in Indonesian
language.
PT POS INDONESIA (PERSERO)
DAN ENTITAS ANAK PT POS INDONESIA (PERSERO)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN AND SUBSIDIARIES
KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
Tanggal 31 Desember 2015 dan STATEMENTS
untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut As of December 31, 2015 and
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) for the year then ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG


SIGNIFIKAN (lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (continued)
d. Aset dan Liabilitas Keuangan (lanjutan)
d. Financial Assets and Liabilities (continued)
(vii) Penghentian pengakuan aset dan
liabilitas keuangan (lanjutan) (vii) Derecognition of financial assets and
liabilities (continued)
Ketika suatu liabilitas keuangan yang ada
digantikan oleh liabilitas keuangan lain When an existing financial liability is
dari pemberi pinjaman yang sama dengan replaced by another from the same
persyaratan yang berbeda secara lender on substantially different terms, or
substansial, atau modifikasi secara the terms of an existing liability are
substansial persyaratan dari suatu substantially modified, such an exchange
liabilitas yang saat ini ada, pertukaran or modification is treated as a
atau modifikasi tersebut diperlakukan derecognition of the original liability and
sebagai penghentian pengakuan liabilitas the recognition of a new liability, and the
awal dan pengakuan liabilitas baru, dan difference in the respective carrying
selisih antara nilai tercatat masing-masing amounts is recognized in profit or loss.
liabilitas diakui dalam laporan laba rugi.

(viii)Instrumen keuangan derivatif


(viii) Derivative financial instruments
Perseroan menandatangani kontrak swap
valuta asing, swap suku bunga, dan The Company enters into and engages in
instrumen lainnya yang diperbolehkan, cross currency swaps, interest rate swaps
jika dianggap perlu, untuk tujuan and other permitted instruments, if
mengelola risiko perubahan nilai tukar considered necessary, for the purpose of
mata uang asing dan suku bunga yang managing its foreign exchange and
berasal dari hutang jangka panjang dan interest rate exposures emanating from
hutang obligasi Perseroan dalam mata the Company’s loans and bonds payable
uang asing. Instrumen keuangan derivatif, in foreign currencies. These derivative
yang mana memberikan lindung nilai financial instruments, while providing
ekonomi efektif dari risiko suku bunga dan effective economic hedges of specific
nilai tukar mata uang asing yang spesifik interest rate and foreign exchange risks
berdasarkan tujuan dan kebijakan under the Company’s financial risk
manajemen risiko keuangan Perseroan, management objectives and policies, do
tidak memenuhi kriteria akuntansi lindung not meet the criteria for hedge accounting
nilai sebagaimana didefinisikan dalam as provided in PSAK 55 (Revised 2014)
PSAK 55 (Revisi 2014) dan pada awalnya and are initially recognized at fair value on
diakui pada nilai wajar pada tanggal the date the derivative contract is entered
kontrak derivatif ditandatangani dan into and are subsequently re-measured at
kemudian diukur kembali pada nilai fair value. Derivatives are carried as
wajarnya. Derivatif dicatat sebagai aset financial assets when the fair value is
keuangan saat memiliki nilai wajar positif positive and as financial liabilities when
dan sebagai liabilitas keuangan apabila the fair value is negative
memiliki nilai wajar negatif.

Keuntungan atau kerugian yang timbul


dari perubahan nilai wajar derivatif selama Any gains or losses arising from changes
periode berjalan, yang ditandatangani in fair value of derivatives during the
sebagai lindung nilai ekonomi yang tidak period, which are entered into as
memenuhi persyaratan sebagai akuntansi economic hedges that do not qualify for
lindung nilai, diakui langsung pada hedge accounting, are taken directly to
laporan laba rugi. profit or loss.

26
316
The original consolidated financial statements included herein are
in Indonesian
language.
PT POS INDONESIA (PERSERO)
DAN ENTITAS ANAK PT POS INDONESIA (PERSERO)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN AND SUBSIDIARIES
KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
Tanggal 31 Desember 2015 dan STATEMENTS
untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut As of December 31, 2015 and
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) for the year then ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG


SIGNIFIKAN (lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (continued)
d. Aset dan Liabilitas Keuangan (lanjutan)
d. Financial Assets and Liabilities (continued)
(viii)Instrument keuangan derivatif
(lanjutan) (viii) Derivative financial instruments

Aset dan liabilitas derivatif disajikan


masing-masing sebagai aset lancar dan Derivative assets and liabilities are
liabilitas jangka pendek. Derivatif melekat presented under current assets and
disajikan bersama dengan kontrak liabilities, respectively. Embedded
utamanya pada laporan posisi keuangan derivative is presented with the host
konsolidasian, yang penyajiannya contract in the consolidated statement of
mencerminkan gambaran yang tepat atas financial postion, which presentation
seluruh arus kas pada masa yang akan represents an appropriate picture of overall
datang dari instrumen tersebut secara future cash flows for the instrument taken
keseluruhan. as a whole.

Perubahan bersih nilai wajar instrumen


derivative, pendapatan atau beban swap, The net changes in fair value of derivative
pendapatan atau beban terminasi, dan instruments, swap cost or income,
penyelesaian dari instrumen derivatif termination cost or income, and settlement
dikreditkan (dibebankan) pada “Laba of derivative instruments are credited
(Rugi) Perubahan Nilai Wajar Derivatif – (charged) to “Gain (Loss on change in Fair
Bersih”, yang disajikan dalam laporan Value of Derivatives – Net”, which is
laba rugi. presented in profit or loss.

e. Transaksi dengan Pihak-pihak Berelasi


e. Transactions with related parties
Perseroan dan Entitas Anak mempunyai
transaksi dengan pihak berelasi sebagaimana The Company and Subsidiaries has
didefinisikan pada PSAK No. 7 (Revisi 2010). transactions with related parties as defined in
PSAK No. 7 (Revised 2010).
Saldo dan transaksi yang material antara
Perseroan dan Entitas Anak dengan Significant transactions and balances of the
Pemerintah Negara Republik Indonesia dan Company and Subsidiaries with the
entitas berelasi dengan Pemerintah Government of the Republic of Indonesia and
diungkapkan dalam catatan atas laporan Government-related entities are disclosed in
keuangan konsolidasian yang relevan. the relevant notes to the consolidated financial
Perseroan dan Entitas Anak memilih untuk statements. The Company and Subsidiaries
mengungkapkan transaksi dengan entitas elected to disclose the transactions with
berelasi dengan Pemerintah dengan Government-related entities, using the
menggunakan pengecualian dari persyaratan exemption from general related party
pengungkapan pihak berelasi. disclosure requirements.

Suatu pihak dianggap berelasi dengan


Perseroan dan Entitas Anak jika: A party is considered to be related to the
Company and Subsidiaries if:
1. langsung, atau tidak langsung yang
melalui satu atau lebih perantara, suatu 1. directly, or indirectly through one or more
pihak (i) mengendalikan, atau intermediaries, the party (i) controls, or is
dikendalikan oleh, atau berada di bawah controlled by, or is under common control
pengendalian bersama, dengan with, the Company and Subsidiaries; (ii)
Perseroan dan Entitas Anak; (ii) memiliki has an interest in the Company and
kepentingan dalam Perseroan dan Entitas Subsidiaries that gives it significant
Anak yang memberikan pengaruh influence over the Company and
signifikan atas Perseroan dan Entitas Subsidiaries; or;(iii) has joint control over
Anak; atau (iii) memiliki pengendalian the Company and Subsidiaries;
bersama atas Perseroan dan Entitas
Anak;

27
317
The original consolidated financial statements included herein are
in Indonesian
language.
PT POS INDONESIA (PERSERO)
DAN ENTITAS ANAK PT POS INDONESIA (PERSERO)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN AND SUBSIDIARIES
KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
Tanggal 31 Desember 2015 dan STATEMENTS
untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut As of December 31, 2015 and
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) for the year then ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG


SIGNIFIKAN (lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (continued)
e. Transaksi dengan Pihak-pihak Berelasi
(lanjutan) e. Transactions with related parties
(continued)
2. pihak yang berelasi dengan Perseroan
Entitas Anak; 2. the party is an associate of the Company
3. suatu pihak adalah ventura bersama and Subsidiaries;
dimana Perseroan dan Entitas Anak 3. the party is a joint venture in which the
sebagai venturer; Company and Subsidiaries are venturers;
4. suatu pihak adalah anggota dari personil
manajemen kunci Perseroan dan Entitas 4. the party is a member of the key
Anak atau induk; management personnel of the Company
5. suatu pihak adalah anggota keluarga and Subsidiaries or their parent;
dekat dari individu yang diuraikan dalam 5. the party is a close member of the family
butir (1) atau (4); of any individual referred to in (1) or (4);
6. suatu pihak adalah entitas yang
dikendalikan, dikendalikan bersama atau 6. the party is an entity that is controlled,
dipengaruhi signifikan oleh atau untuk di jointly controlled or significantly influenced
mana hak suara signifikan pada beberapa by or for which significant voting power in
entitas, langsung maupun tidak langsung, such entity resides with, directly or
individu seperti diuraikan dalam butir (4) indirectly, any individual referred to in (4)
atau (5); atau or (5); or
7. suatu pihak adalah suatu program
imbalan paska kerja untuk imbalan kerja 7. the party is a post employment benefit
dari Perseroan dan Entitas Anak atau plan for the benefit of employees of the
entitas yang terkait dengan Perseroan dan Company and Subsidiaries, or of any
Entitas Anak. entity that is a related party of the
Company and Subsidiaries.
Transaksi ini dilakukan berdasarkan
persyaratan yang disetujui oleh kedua belah The transactions are made based on term
pihak, dimana persyaratan tersebut mungkin agreed by the parties such terms may not be
tidak sama dengan transaksi lain yang the same as those of the transactions between
dilakukan dengan pihak-pihak yang tidak unrelated parties.
berelasi.

Seluruh transaksi dan saldo yang material


dengan pihak-pihak berelasi diungkapkan All material transactions and balances with
dalam catatan atas laporan keuangan related parties are disclosed in notes to the
konsolidasian yang relevan. consolidated financial statements.

f. Kas dan Setara Kas


f. Cash and Cash Equivalents
Kas dan setara kas dalam laporan posisi
keuangan konsolidasian terdiri dari kas di Cash and cash equivalents in the consolidated
tangan dan bank dan deposito jangka pendek statements of financial position comprise cash
yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau on hand and in banks and short-term deposits
kurang. with a maturity of three months or less.

g. Persediaan
g. Inventories
Persediaan dinyatakan sebesar nilai terendah
antara biaya perolehan atau nilai realisasi Inventories are stated at the lower of cost or
bersih (the lower of cost or net realizable net realizable value.
value).

28

318
The original consolidated financial statements included herein are
in Indonesian
language.
PT POS INDONESIA (PERSERO)
DAN ENTITAS ANAK PT POS INDONESIA (PERSERO)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN AND SUBSIDIARIES
KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
Tanggal 31 Desember 2015 dan STATEMENTS
untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut As of December 31, 2015 and
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) for the year then ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG


SIGNIFIKAN (lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (continued)
g. Persediaan (lanjutan)
g. Inventories (continued)
Biaya perolehan ditentukan dengan metode
masuk pertama, keluar pertama (first-in, first- Cost of inventories is determined using first-in
out method). Penyisihan untuk persediaan first-out method. Allowance for inventory
usang dan/atau penurunan nilai persediaan, obsolescence and decline in the value of
ditetapkan untuk menurunkan nilai tercatat inventories are provided to reduce the carrying
persediaan ke nilai realisasi bersih. value of inventories to their net realizable
value.
Nilai realisasi bersih adalah taksiran harga jual
dalam kegiatan usaha normal, dikurangi Net realizable value is the estimated selling
dengan estimasi biaya penyelesaian dan price in the ordinary course of business, less
taksiran biaya yang diperlukan untuk estimated costs of completion and the
melaksanakan penjualan. estimated costs necessary to make the sale.

h. Biaya Dibayar di Muka


h. Prepaid Expenses
Biaya dibayar dimuka diamortisasi dan
dibebankan pada beban usaha selama masa Prepaid expenses are amortized and charged
manfaatnya dengan menggunakan metode to operating expense over the beneficial
garis lurus (straight line method). periods benefited using the straight line
method.
i. Investasi pada Entitas Asosiasi
i. Investment in Associated Company
Asosiasi adalah entitas dimana Grup memiliki
pengaruh signifikan. Pengaruh signifikan An associate is an entity over which the Group
adalah kekuasaan untuk berpartisipasi dalam has significant influence. Significant influence
keputusan kebijakan keuangan dan is the power to participate in the financial and
operasional investee, tetapi tidak operating policy decisions of the investee, but
mengendalikan kebijakan tersebut. is not control over those policies.

Pertimbangan yang dibuat dalam menentukan


pengaruh signifikan sama pentingnya dengan The considerations made in determining
pengendalian atas anak perusahaan. significant influence is similar to those
necessary to determine control over
subsidiaries.
Investasi Grup pada entitas asosiasi diukur
menggunakan metode ekuitas. Sesuai dengan The Group’s investments in its associate is
metode ekuitas, investasi pada entitas asosiasi accounted for using the equity method. Under
diakui sebesar nilai perolehannya. Jumlah the equity method, the investment is an
tercatat investasi disesuaikan untuk mengakui associate is initially recognized at cost. The
perubahan bagian Grup atas aset bersih carrying amount of the investment is adjusted
entitas asosiasi sejak tanggal akuisisi. to recognize changes in the Group’s share of
Goodwill terkait dengan entitas asosiasi net assets of the associate since the
termasuk kedalam jumlah tercatat investasi acquisition date. Goodwill relating to the
dan tidak diperkenankan diamortisasi atau associate is included in the carrying amount of
dilakukan tes penurunan nilai. the investment and is neither amortized nor
individually tested for impairment.
Laporan laba rugi komprehensif konsolidasian
mencerminkan bagian atas hasil operasi dari The consolidated statement of comprehensive
entitas asosiasi. Setiap perubahan atas income reflects the Group’s share of the
penghasilan komprehensif lain atas investasi results of operations of the associate. Any
disajikan sebagai bagian dari penghasilan change in OCI of this investees is presented
komprehensif lain Grup. Sebagai tambahan, as part of the Group’s OCI. In addition, when
ketika terdapat perubahan yang diakui secara there has been a change recognized directly in
langsung pada ekuitas dari entitas asosiasi, the equity of the associate, the Group
Grup mengakui bagiannya atas perubahan recognizes its share of the change, when
tersebut, ketika berlaku dalam laporan applicable, in the consolidated statement of
perubahan ekuitas konsolidasian. changes in equity.

29

319
The original consolidated financial statements included herein are
in Indonesian
language.
PT POS INDONESIA (PERSERO)
DAN ENTITAS ANAK PT POS INDONESIA (PERSERO)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN AND SUBSIDIARIES
KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
Tanggal 31 Desember 2015 dan STATEMENTS
untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut As of December 31, 2015 and
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) for the year then ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG


SIGNIFIKAN (lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (continued)
i. Investasi pada Entitas Asosiasi (lanjutan)
i. Investment in Associated Company
(continued)
Laba dan rugi yang belum direalisasi sebagai
hasil dari transaksi antara Grup dan entitas Unrealized gains and losses resulting from
asosiasi dieliminasi sesuai dengan transactions between the Group and the
kepentingan Grup dalam entitas asosiasi. associate are eliminated to the extent of the
interest in the associate.
Jumlah bagian Grup atas laba atau rugi atas
entitas asosiasi ditampilkan di muka dalam The aggregate of the Group’s share of profit or
laporan laba rugi komprehensif dan loss of an associate is shown on the face of
penghasilan komprehensif lain konsolidasian the consolidated statement of comprehensive
di luar laba operasi dan mencerminkan laba income outside operating profit and represents
atau rugi setelah pajak dan kepentingan non profit or loss after tax and NCI in the
pengendalian atas anak perusahaan entitas subsidiaries of the associate.
asosiasi.
Laporan keuangan entitas asosiasi disiapkan
sesuai dengan periode pelaporan yang sama The financial statements of the associate is
dengan Grup. Bila diperlukan, penyesuaian prepared for the same reporting period as the
dibuat untuk menyamakan dengan kebijakan Group. When necessary, adjustments are
akuntansi Grup. made to bring the accounting policies in line
with those of the Group.
Setelah penerapan metode ekuitas, Grup
menentukan apakah perlu untuk mengakui rugi After application of the equity method, the
penurunan nilai atas investasi di entitas Group determines whether it is necessary to
asosiasi. Pada setiap tanggal pelaporan, Grup recognize an impairment loss on its investment
menentukan apakah terdapat bukti yang in its associate. At each reporting date, the
obyektif yang mengindikasikan bahwa Group determines whether there is objective
investasi pada entitas asosiasi mengalami evidence that the investment in the associate
penurunan nilai. Jika terdapat bukti penurunan is impaired. If there is such evidence, the
nilai, Grup menghitung jumlah penurunan nilai Group calculates the amount of impairment as
berdasarkan selisih antara jumlah terpulihkan the difference between the recoverable
atas investasi dalam entitas asosiasi dan nilai amount of the associate and its carrying value,
tercatatnya, dan mengakui kerugian tersebut then recognizes the loss as “earning from
sebagai “laba dari entitas asosiasi” dalam associate company” in the interim consolidated
laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. statement of comprehensive income.
Saat kehilangan pengaruh signifikan atas
asosiasi, Grup mengukur dan mengakui sisa Upon loss of significant influence over the
investasinya pada nilai wajar. Semua associate, the Group measure and recognizes
perubahan antara nilai tercatat investasi pada any retained investment at its fair value. Any
saat kehilangan pengaruh signifikan dan nilai differences between the carrying amount of the
wajar atas sisa investasi dan pendapatan atas associate upon loss of significant influence and
pelepasan investasi diakui dalam laba rugi. the fair value of the retained investment and
proceeds from disposal is recognized in profit
or loss.
j. Aset Tetap
j. Fixed Assets
Perseroan dan Entitas anak memilih
menggunakan model biaya sebagai kebijakan The Company and Subsidiaries have chosen
akuntansi pengukuran aset tetapnya, sehingga cost model as the accounting policy for their
nilai buku aset tetap, merupakan harga fixed assets, so the book value of fixed assets
perolehan dikurangi akumulasi penyusutan. is the acquisition cost less accumulated
Pengakuan dan penilaian aset tetap sebagai depreciation and any impairment losses.
berikut: Recognition and valuation of fixed assets are
as follows:

30
320
The original consolidated financial statements included herein are
in Indonesian
language.
PT POS INDONESIA (PERSERO)
DAN ENTITAS ANAK PT POS INDONESIA (PERSERO)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN AND SUBSIDIARIES
KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
Tanggal 31 Desember 2015 dan STATEMENTS
untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut As of December 31, 2015 and
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) for the year then ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG


SIGNIFIKAN (lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (continued)
j. Aset Tetap (lanjutan)
j. Fixed Assets (continued)
Aset tetap bangunan
Building
Meliputi bangunan permanen yang didirikan
sesuai standar Perseroan dan Entitas Anak Buildings include permanent buildings built
yang memiliki masa manfaat ekonomis selama according to the Company and Subsidiaries’
20 tahun. Tarif penyusutannya ditetapkan standards which have useful lives of 20 years.
sebesar 5% per tahun. The depreciation rate is 5% per year.
Aset tetap bukan bangunan
Non building
1. Kelompok 1: Harta yang dapat disusutkan
dan tidak termasuk kelompok bangunan 1. Group 1: Depreciable and has a useful life
yang mempunyai masa manfaat tidak not more than four years. The
lebih dari empat tahun. Tarif depreciation rate is 50% per year.
penyusutannya sebesar 50% per tahun.
2. Kelompok 2: Harta yang dapat disusutkan
dan tidak termasuk kelompok bangunan 2. Group 2: Depreciable and has a useful life
yang mempunyai masa manfaat lebih dari more than four years and but not more
empat tahun dan tidak lebih dari delapan than eight years. The depreciation rate is
tahun. Tarif penyusutannya sebesar 25% 25% per year.
per tahun.
3. Kelompok 3: Harta yang dapat disusutkan
dan tidak termasuk kelompok bangunan 3. Group 3: Depreciable and has a useful life
yang mempunyai masa manfaat lebih dari more than eight years and but not more
delapan tahun dan tidak lebih dari enam than sixteen years. The depreciation rate
belas tahun. Tarif penyusutannya sebesar is 12.5% per year.
12,5% per tahun.
4. Kelompok 4: Harta yang dapat disusutkan
dan tidak termasuk kelompok bangunan 4. Group 4: Depreciable and has a useful life
yang mempunyai masa manfaat lebih dari more than sixteen years and but not more
enam belas tahun dan tidak lebih dari dua than twenty years. The depreciation rate
puluh tahun. Tarif penyusutannya sebesar is 10% per year.
10% per tahun.
Biaya pemeliharaan dan perbaikan
dibebankan pada laporan laba rugi pada saat The cost of maintenance and repairs is
terjadinya. Biaya penggantian komponen suatu charged to profit or loss as incurred. Significant
aset dan biaya inspeksi yang signifikan diakui cost of replacing part of assets and major
dalam jumlah tercatat aset jika memenuhi inspection cost are recognized in the carrying
kriteria untuk diakui sebagai bagian dari aset. amount of the assets if the recognition criteria
Aset tetap yang sudah tidak digunakan lagi are met. When assets are retired or otherwise
atau yang dijual, biaya perolehan serta disposed of, their carrying values and the
akumulasi penyusutannya dikeluarkan dari related accumulated depreciation are removed
kelompok aset tetap yang bersangkutan dan from the accounts and any resulting gain or
laba atau rugi yang terjadinya dibukukan loss is reflected in the consolidated statements
dalam laporan laba rugi konsolidasi tahun of profit or loss.
yang bersangkutan.
Sehubungan dengan ISAK No. 25, hak atas
tanah, termasuk biaya pengurusan legal hak In accordance with ISAK No. 25, landrights
yang timbul pada awal perolehan hak atas including the legal costs incurred at initial
tanah, dinyatakan sebesar biaya perolehan acquisition of landrights, are capitalized as
dan tidak diamortisasi. Biaya-biaya yang past of the cost of the land and not amortized.
terjadi sehubungan dengan pembaharuan atau Specific costs associated with the renewal or
perpanjangan hak atas tanah ditangguhkan extension of land titles are deferred and
dan diamortisasi selama periode hak atas amortized over the legal term of the landrights
tanah atau taksiran masa manfaat ekonomis or economic life of the land, whichever is
tanah, mana yang lebih pendek. shorter.

31

321
The original consolidated financial statements included herein are
in Indonesian
language.
PT POS INDONESIA (PERSERO)
DAN ENTITAS ANAK PT POS INDONESIA (PERSERO)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN AND SUBSIDIARIES
KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
Tanggal 31 Desember 2015 dan STATEMENTS
untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut As of December 31, 2015 and
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) for the year then ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG


SIGNIFIKAN (lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (continued)
j. Aset Tetap (lanjutan)
j. Fixed Assets (continued)
Aset tetap bukan bangunan (lanjutan)
Non building (continued)
Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar
biaya perolehan. Biaya perolehan tersebut Construction in progress are stated at cost.
termasuk biaya pembangunan, biaya pegawai The acquisition cost includes construction cost,
langsung, biaya tidak langsung dan biaya direct personnel costs, indirect costs and
pinjaman yang terjadi selama masa borrowing costs incurred during the
pembangunan yang timbul dari hutang yang construction period arising from the debt used
digunakan untuk pembangunan aset tersebut. for construction of the asset. The accumulated
Akumulasi biaya perolehan akan dipindahkan costs will be transferred to each related fixed
ke masing-masing aset tetap yang asset at the time those are completed and
bersangkutan pada saat aset tersebut selesai ready for use.
dikerjakan dan siap digunakan.

Nilai residu, estimasi masa manfaat dan


metode penyusutan direview dan disesuaikan, The residual values, estimated useful lives,
setiap akhir tahun, bila diperlukan. and depreciation method are reviewed and
adjusted, at year end, if necessary.
k. Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan
k. Impairment of Non-Financial Assets
Grup menilai pada setiap periode pelaporan
tahunan apakah terdapat indikasi penurunan The group assesses at each annual reporting
nilai aset. Jika terdapat indikasi tersebut atau period whether there is an indication that an
pada saat pengujian penurunan nilai aset asset may be impaired. If any such indication
(yaitu aset tidak berwujud dengan umur exists, or when annual impairment testing for
manfaat tidak terbatas, aset tidak berwujud an asset (i.e., an intangible asset with an
yang belum dapat digunakan, atau goodwill indefinite useful life, an intangible asset not yet
yang diperoleh dalam suatu kombinasi bisnis) available for use, or goodwill acquired in a
diperlukan, maka Grup membuat estimasi business combination) is required, the Group
jumlah terpulihkan atas aset tersebut. makes an estimate of the asset’s recoverable
amount
Jumlah terpulihkan yang ditentukan untuk aset
individual adalah jumlah yang lebih tinggi An asset’s recoverable amount is the higher of
antara nilai wajar UPK aset dikurangi biaya the asset’s or CGU’s fair value less costs to sell
untuk menjual dan nilai pakainya, kecuali aset and its value in use, and is determined for an
tersebut tidak menghasilkan arus kas masuk individual asset, unless the asset does not
yang sebagian besar independen dari aset generate cash inflows that are largely
atau kelompok aset lain. Jika nilai tercatat independent of those from other assets or group
lebih besar daripada nilai terpulihkannya, of assets. Where the carrying amount of an asset
maka aset tersebut dipertimbangkan exceeds its recoverable amount, the asset is
mengalami penurunan nilai dan nilai tercatat considered impaired and is written down to its
aset diturunkan nilainya menjadi sebesar nilai recoverable amount. Impairment losses of
terpulihkannya. Kerugian penurunan nilai dari continuing operations are recognized in the
operasi berkelanjutan diakui pada laporan laba consolidated statement of comprehensive income
rugi komprehensif konsolidasian sebagai as “impairment losses”.
“kerugian penurunan nilai”.
Dalam menghitung nilai pakai, estimasi arus
kas masa depan neto didiskontokan ke nilai In assessing the value in use, the estimated
kini dengan menggunakan tingkat diskonto net future cash flows are discounted to their
sebelum pajak yang menggambarkan present value using a pre-tax discount rate that
penilaian pasar kini dari nilai waktu uang dan reflects current market assessments of the
risiko spesifik atas aset. Dalam menentukan time value of money and the risks specific to
nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual, the asset. In determining fair value less costs
digunakan harga penawaran pasar terakhir, to sell, recent market transactions are taken
jika tersedia. into account, if available.

32

322
The original consolidated financial statements included herein are
in Indonesian
language.
PT POS INDONESIA (PERSERO)
DAN ENTITAS ANAK PT POS INDONESIA (PERSERO)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN AND SUBSIDIARIES
KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
Tanggal 31 Desember 2015 dan STATEMENTS
untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut As of December 31, 2015 and
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) for the year then ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG


SIGNIFIKAN (lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (continued)
k. Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan
(lanjutan) k. Impairment of Non-Financial Assets
(continued)
Jika tidak terdapat transaksi tersebut, metode
penilaian yang sesuai digunakan untuk If no such transactions can be identified, an
menentukan nilai wajar aset. Perhitungan- appropriate valuation model is used to
perhitungan ini dikuatkan oleh penilaian determine the fair value of the asset. These
berganda (valuation multiples) atau indikator calculations are corroborated by valuation
nilai wajar yang tersedia lainnya. multiples or other available fair value
indicators.
Kerugian penurunan nilai dari operasi yang
berkelanjutan, jika ada, diakui pada laporan Impairment losses of continuing operation, if
laba rugi dengan kategori biaya yang any, are recognized in profit or loss under
konsisten dengan fungsi dari aset yang expense categories that are consistent with the
diturunkan nilainya. functions or the impaired assets.

Penilaian dilakukan pada setiap periode


pelaporan tahunan apakah terdapat indikasi An assessment is made at each annual
bahwa rugi penurunan nilai yang telah diakui reporting period as to whether there is any
dalam periode sebelumnya untuk aset selain indication that previously recognized
goodwill mungkin tidak ada lagi atau mungkin impairment losses recognized for an asset
telah menurun. Jika indikasi dimaksud other than goodwill may no longer exists or
ditemukan, maka entitas mengestimasi jumlah may have decreased. If such indication exists,
terpulihkan aset tersebut. Kerugian penurunan the recoverable amount is estimated. A
nilai yang telah diakui dalam periode previously recognized impairment loss for an
sebelumnya untuk aset selain goodwill dibalik asset other than goodwill is reversed only if
hanya jika terdapat perubahan asumsi-asumsi there has been a change in the assumptions
yang digunakan untuk menentukan jumlah used to determine the assets’s recoverable
terpulihkan aset tersebut sejak rugi penurunan amount since the last impairment loss was
nilai terakhir diakui. Dalam hal ini, jumlah recognized. If that is the case, the carrying
tercatat aset dinaikkan ke jumlah amount of the assets is increased to its
terpulihkannya. Pembalikan tersebut dibatasi recoverable amount. The reversal is limited so
sehingga jumlah tercatat aset tidak melebihi that the carrying amount of the assets does not
jumlah terpulihkannya maupun jumlah tercatat, exceed its recoverable amout, nor exceeds the
neto setelah penyusutan, seandainya tidak carrying amount that would have been
ada rugi penurunan nilai yang telah diakui determined, net of depreciation, had no
untuk aset tersebut pada periode sebelumnya. impairment loss been recognized for the asset
Pembalikan rugi penurunan nilai diakui dalam in prior periods. Reversal of an impairment
laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. loss is in recognized in the consolidated
Setelah pembalikan tersebut, penyusutan aset statement of comprehensive income. After
tersebut disesuaikan di periode mendatang such a reversal, the depreciation charge on the
untuk mengalokasikan jumlah tercatat aset said asset is adjusted in future periods to
yang direvisi, dikurangi nilai sisanya, dengan allocate the asset’s revised carrying amount,
dasar yang sistematis selama sisa masa less any residual value, on a systematic basis
manfaatnya. over its remaining useful life.

Goodwill diuji untuk penurunan nilai setiap


tahun dan ketika terdapat suatu indikasi bahwa Goodwill is tested for impairment annually and
nilai tercatatnya mengalami penurunan nilai. when circumstances indicate that the carrying
value may be impaired.

33
323
The original consolidated financial statements included herein are
in Indonesian
language.
PT POS INDONESIA (PERSERO)
DAN ENTITAS ANAK PT POS INDONESIA (PERSERO)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN AND SUBSIDIARIES
KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
Tanggal 31 Desember 2015 dan STATEMENTS
untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut As of December 31, 2015 and
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) for the year then ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG


SIGNIFIKAN (lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (continued)
k. Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan
(lanjutan) k. Impairment of Non-Financial Assets
(continued)
Penurunan nilai bagi goodwill ditetapkan
dengan menentukan jumlah terpulihkan tiap Impairment is determined for goodwill by
UPK (atau kelompok UPK) di mana goodwill assessing the recoverable amount of each
terkait. Jika jumlah terpulihkan UPK kurang CGU (or group of CGUs) to which the goodwill
dari jumlah tercatatnya, rugi penurunan nilai relates. Where the recoverable amount of
diakui. Rugi penurunan nilai terkait goodwill CGU is less than its carrying amount, an
tidak dapat dibalik pada periode berikutnya. impairment loss is recognized. Impairment
losses relating to goodwill cannot be reversed
in future periods.
l. Properti Investasi
l. Investment Properties
Efektif 1 Januari 2014, Perseroan dan Entitas
anak menerapkan PSAK No. 13 (Revisi 2014), Effective January 1, 2014, the Company and
“Properti Investasi”. PSAK revisi ini mengatur Subsidiaries adopted PSAK No. 13 (Revised
pengakuan, pengukuran dan pengungkapan 2014), “Investment Property”. The revised
properti investasi yang meliputi pengukuran PSAK prescribes the recognition,
properti investasi yang diakui dalam akun measurement and disclosure of investment
sewa dicatat sebagai sewa pembiayaan dan property which includes the measurement in a
pengukuran dalam laporan keuangan lessor lessee's financial statements of investment
atas properti investasi yang disediakan kepada property interests held under a lease
lessee sebagai sewa operasi. Penerapan accounted for as a finance lease and to the
PSAK revisi ini tidak berdampak signifikan measurement in a lessor's financial statements
terhadap laporan keuangan konsolidasian. of investment property provided to a lessee
under an operating lease. The adoption of this
revised PSAK has no significant impact on the
consolidated financial statements.
Properti investasi dinyatakan sebesar biaya
perolehan termasuk biaya transaksi dikurangi Investment properties are stated at cost
akumulasi penyusutan dan penurunan nilai, including transaction cost less accumulated
jika ada, kecuali tanah yang tidak disusutkan. depreciation and impairment loss, if any,
Jumlah tercatat termasuk bagian biaya except for land which is not depreciated. Such
penggantian dari properti investasi yang ada cost includes the cost of replacing part of the
pada saat terjadinya biaya, jika kriteria investment properties, if the recognition criteria
pengakuan terpenuhi, dan tidak termasuk are met, and excludes the daily expenses on
biaya harian penggunaan properti investasi. their usage.

Properti investasi Perseroan dan Anak


Perseroan terdiri dari tanah, bangunan, dan The Company and Subsidiaries’ investment
prasarana, yang dikuasai Perseroan untuk properties consist of land, buildings, and
menghasilkan rental atau untuk kenaikan nilai infrastructure, which are held to earn rentals or
atau kedua-duanya, dan tidak untuk digunakan for capital appreciation or both, and not to be
dalam produksi atau penyediaan barang atau used in the production or supply of goods or
jasa untuk tujuan administrasi atau dijual services for administrative purposes or sale in
dalam kegiatan usaha sehari-hari. the daily business activities.

Penyusutan bangunan dan prasarana dihitung


dengan menggunakan metode garis lurus Depreciation of buildings and improvements is
selama umur manfaat aset adalah 20 tahun. computed using the straight line method over
the estimated useful lives of assets which is 20
years.

34

324
The original consolidated financial statements included herein are
in Indonesian
language.
PT POS INDONESIA (PERSERO)
DAN ENTITAS ANAK PT POS INDONESIA (PERSERO)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN AND SUBSIDIARIES
KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
Tanggal 31 Desember 2015 dan STATEMENTS
untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut As of December 31, 2015 and
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) for the year then ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG


SIGNIFIKAN (lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (continued)
l. Properti Investasi (lanjutan)
l. Investment Properties (continued)
Properti investasi dihentikan pengakuannya
pada saat pelepasan atau ketika properti An investment property should be
investasi tersebut tidak digunakan lagi secara derecognized upon disposal or when the
permanen dan tidak memiliki manfaat investment property is permanently withdrawn
ekonomis di masa depan yang dapat from use and no future economic benefits are
diharapkan pada saat pelepasannya. Laba expected from its disposal. Gains or losses
atau rugi yang timbul dari penghentian atau arising from the retirement or disposal of an
pelepasan properti investasi diakui dalam investment property is credited or charged to
laporan laba rugi dalam tahun terjadinya operations in the year the asset is
penghentian atau pelepasan tersebut. derecognized.

Transfer ke properti investasi dilakukan jika,


dan hanya jika, terdapat perubahan Transfers to investment properties should be
penggunaan yang ditunjukkan dengan made when, and only when, there is a change
berakhirnya pemakaian oleh pemilik, in use, evidenced by the end of owner-
dimulainya sewa operasi ke pihak lain atau occupation, commencement of an operating
selesainya pembangunan atau lease to another party or end of construction or
pengembangan. Transfer dari properti development. Transfers from investment
investasi dilakukan jika, dan hanya jika, properties should be made when, and only
terdapat perubahan penggunaan yang when, there is a change in use, evidenced by
ditunjukkan dengan dimulainya penggunaan the commencement of owner occupation or
oleh pemilik atau dimulainya pengembangan commencement of development with a view to
untuk dijual. sell.

m. Aset Takberwujud
m. Intangible assets
Aset takberwujud yang diperoleh secara
terpisah diukur pada pengakuan awal pada Intangible assets acquired separately are
biaya. Biaya aset takberwujud yang diperoleh measured on initial recognition at cost. The
dalam penggabungan usaha adalah nilai wajar cost of intangible assets acquired in a
pada tanggal akuisisi. Setelah pengakuan business combination is its fair value as at the
awal, aset takberwujud dicatat sebesar biaya date of acquisition. Following initial recognition,
perolehan dikurangi akumulasi amortisasi dan intangible assets are carried at cost less any
akumulasi penurunan nilai, jika ada. Aset accumulated amortization and accumulated
takberwujud yang dihasilkan secara internal, impairment losses, if any. Internally generated
termasuk biaya pengembangan dikapitalisasi, intangible assets, excluding capitalized
tidak dikapitalisasi dan pengeluaran tercermin development cost, are not capitalized and
dalam laporan laba rugi pada tahun di mana expenditure is reflected in profit or loss in the
pengeluaran tersebut terjadi. year in which the expenditure is incurred.

Masa manfaat dari aset takberwujud dinilai


sebagai baik terbatas atau tidak terbatas. Aset The useful lives of intangible assets are
takberwujud dengan kehidupan terbatas assessed as either finite or indefinite.
diamortisasi selama masa manfaat ekonomis Intangible assets with finite lives are amortized
dan dinilai untuk penurunan nilai apabila over the useful economic life and assessed for
terdapat indikasi bahwa aset takberwujud impairment whenever there is an indication
mungkin terganggu. Periode amortisasi dan that the intangible asset may be impaired. The
metode amortisasi untuk aset takberwujud amortization period and the amortization
dengan umur manfaat yang terbatas ditinjau method for an intangible asset with a finite
setidaknya pada setiap akhir periode useful life is reviewed at least at the end of
pelaporan. each reporting period.

35

325
The original consolidated financial statements included herein are
in Indonesian
language.
PT POS INDONESIA (PERSERO)
DAN ENTITAS ANAK PT POS INDONESIA (PERSERO)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN AND SUBSIDIARIES
KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
Tanggal 31 Desember 2015 dan STATEMENTS
untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut As of December 31, 2015 and
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) for the year then ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG


SIGNIFIKAN (lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (continued)
m. Aset Takberwujud (lanjutan)
m. Intangible assets (continued)
Perubahan masa manfaat yang diharapkan
atau pola yang diharapkan dari konsumsi Changes in the expected useful life or the
manfaat ekonomi masa depan yang aset expected pattern of consumption of future
tersebut dicatat dengan mengubah periode economic benefits embodied in the asset is
amortisasi atau metode, yang sesuai, dan accounted for by changing the amortization
diperlakukan sebagai perubahan estimasi period or method, as appropriate, and are
akuntansi. Beban amortisasi aset takberwujud treated as changes in accounting estimates.
dengan masa manfaat terbatas diakui dalam The amortization on intangible assets with
laporan laba rugi komprehensif konsolidasian finite lives is recognized in profit or loss in the
dalam kategori biaya sesuai dengan fungsi expense category consistent with the function
dari aset takberwujud. of the intangible assets.

Aset takberwujud dengan masa manfaat tidak


terbatas tidak diamortisasi, tetapi diuji untuk Intangible assets with indefinite useful lives are
penurunan nilai setiap tahunnya, baik secara not amortized, but are tested for impairment
individual maupun pada tingkat unit penghasil annually, either individually or at the cash-
kas. Penilaian kehidupan terbatas ditinjau generating unit level. The assessment of
setiap tahun untuk menentukan apakah indefinite life is reviewed annually to determine
kehidupan terbatas terus menjadi supportable. whether the indefinite life continues to be
Jika tidak, perubahan masa manfaat dari tak supportable. If not, the change in useful life
terbatas untuk terbatas dibuat secara from indefinite to finite is made on a
prospektif. prospective basis.

Laba atau rugi yang timbul dari penghentian


pengakuan aset takberwujud diukur sebagai Gains or losses arising from derecognition of
perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan an intangible asset are measured as the
dan jumlah tercatat dari aset dan diakui dalam difference between the net disposal proceeds
laporan laba rugi ketika aset tersebut and the carrying amount of the asset and are
dihentikan pengakuannya. recognized in profit or loss when the asset is
derecognized.
n. Provisi
n. Provision
Provisi diakui jika Perseroan dan Entitas Anak
memiliki kewajiban kini (baik bersifat hukum Provisions are recognized when the Company
maupun bersifat konstruktif) jika, sebagai and Subsidiaries have a present obligation
akibat peristiwa masa lalu, besar kemungkinan (legal or constructive) as a result of a past
penyelesaian kewajiban tersebut event, it is probable that an outflow of
mengakibatkan arus keluar sumber daya yang resources embodying economic benefits will
mengandung manfaat ekonomi dan estimasi be required to settle the obligation and a
yang andal mengenai jumlah kewajiban reliable estimate can be made of the amount of
tersebut dapat dibuat. the obligation.
Jika Perseroan mengharapkan sebagian atau
seluruh provisi diganti, maka penggantian Where the Company and Subsidiaries expect
tersebut diakui sebagai aset yang terpisah some or all of a provision to be reimbursed, the
tetapi hanya pada saat timbul keyakinan reimbursement is recognized as a separate
pengantian pasti diterima. Beban yang terkait asset but only when the reimbursement is
dengan provisi disajikan secara neto setelah virtually certain. The expense relating to any
dikurangi jumlah yang diakui sebagai provision is presented in the profit or loss net
penggantiannya. Provisi ditelaah pada setiap of any reimbursement. Provisions are reviewed
tanggal pelaporan dan disesuaikan untuk at each reporting date and adjusted to reflect
mencerminkan estimasi terbaik yang paling the current best estimate. If it is no longer
kini. Jika kemungkinan besar tidak terjadi arus probable that an outflow of resources
keluar sumber daya yang mengandung embodying economic benefits will be required
manfaat ekonomi untuk menyelesaikan to settle the obligation, the provision is
kewajiban tersebut, maka provisi dibatalkan. reversed.

36

326
The original consolidated financial statements included herein are
in Indonesian
language.
PT POS INDONESIA (PERSERO)
DAN ENTITAS ANAK PT POS INDONESIA (PERSERO)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN AND SUBSIDIARIES
KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
Tanggal 31 Desember 2015 dan STATEMENTS
untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut As of December 31, 2015 and
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) for the year then ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG


SIGNIFIKAN (lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (continued)
o. Pembagian Laba
o. Profit Sharing
Sesuai dengan Akta Pendirian/Anggaran
Dasar Perseroan Nomor 117, pembagian laba According to the Articles of Association
bersih setelah pajak dipergunakan untuk through Deed No. 117, share of net profit after
Cadangan, Dividen, Tantiem dan Bina tax is used for Reserves, Dividends, Tantiem
Lingkungan (presentasenya ditetapkan tiap and Community Development (percentage set
tahun dalam Rapat Umum Pemegang Saham each year in the General Meeting of
(RUPS)). Shareholders (RUPS)).

p. Pengakuan Pendapatan dan Beban


p. Revenue and Expenses Recognition
(i) Pendapatan diakui sebesar nilai bruto,
dicatat pada saat kemungkinan besar (i) Revenue is recognized at gross value,
manfaat ekonomi akan diterima dan dapat recorded at the time when economic
diukur secara andal. benefits are likely will be accepted and
can be measured reliably.
(ii) Biaya/beban (kecuali penyusutan,
amortisasi dan penyisihan), diakui pada (ii) Costs/expenses (excluding depreciation,
saat terjadinya transaksi sebesar kas amortization and provisions), are
yang akan dan telah dikeluarkan atau recognized when the transactions are for
sebesar harga barang dan/atau jasa yang cash that will be and have been issued or
dikonsumsi. for the price of goods or services
consumed.
(iii) Biaya penyusutan, amortisasi dan
penyisihan diakui secara periodik sebesar (iii) Depreciation, amortization and provision
harga perolehan atau penurunan manfaat for periodic recognized at cost or
ekonomis atau kemungkinan tidak decrease in economic benefits or the
tertagihnya piutang pada periode berjalan. possibility of uncollectible accounts
receivable in the current period.
(iv) Sesuai dengan PSAK No. 61 Akuntansi
Hibah Pemerintah dan Pengungkapan (iv) According to PSAK No. 61 of Accounting
Bantuan Pemerintah, Perseroan for Government Grants and Disclosure of
mengakui dana penggantian penugasan Government Assistance, the Company
Kewajiban Pelayanan Umum (KPU) recognized a liability fund replacement of
sebagai pendapatan karena berkaitan the assignment of Public Service
dengan penggantian atas kegiatan jasa Obligation (PSO) as revenue as
yang telah diberikan oleh Perseroan, reimbursement for activities related to
walaupun yang memberikan adalah services that have been granted by the
pemegang saham (Pemerintah Republik Company, although it is given by the
Indonesia). Pemberian dana penggantian shareholder (Government of Republic of
penugasan KPU tersebut sebagai subsidi Indonesia). Replacement funding of
(kompensasi) atas kegiatan pemberian assignment of PSO as subsidy
jasa yang telah diberikan Perseroan (compensation) for the function of
kepada masyarakat di daerah terpencil. providing services that the Company has
been awarded to communities in remote
areas.
(v) Transaksi penerimaan dana bantuan
Universal Post Union (UPU) dalam rangka (v) Transaction revenue grants of Universal
program QSF-UPU berkaitan juga dengan Post Union (UPU) in order to program
peningkatan pelayanan pos internasional QSF-UPU is also associated with an
oleh Perseroan sebagai anggota dari UPU increase in international postal services by
dan APPU yang wajib memberikan the Company as a member of the UPU
layanan universal dengan mutu kepuasan and APPU are obliged to provide universal
kebutuhan pelanggan yang sesuai dengan service satisfaction with the quality of
standar organisasi, maka Perseroan customer needs in accordance with
menyajikan transaksi ini sebagai organizational standards, the Company
pendapatan dari pos internasional. presents these transactions as revenue
from international mail.

37
327
The original consolidated financial statements included herein are
in Indonesian
language.
PT POS INDONESIA (PERSERO)
DAN ENTITAS ANAK PT POS INDONESIA (PERSERO)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN AND SUBSIDIARIES
KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
Tanggal 31 Desember 2015 dan STATEMENTS
untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut As of December 31, 2015 and
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) for the year then ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG


SIGNIFIKAN (lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (continued)
q. Pajak Penghasilan
q. Income Tax
Beban pajak periode berjalan dihitung
berdasarkan taksiran penghasilan kena pajak Current tax expense is provided based on the
untuk periode yang bersangkutan. Aset dan estimated taxable income for the period.
liabilitas pajak tangguhan diakui atas Deferred tax assets and liabilities are
perbedaan temporer dari aset dan liabilitas recognized for temporary differences between
antara pelaporan komersial dan pajak pada the financial and the tax bases of assets and
setiap tanggal pelaporan. Manfaat pajak masa liabilities at each reporting date. Future tax
mendatang, seperti rugi pajak yang dapat benefits, such as tax losses carry over, are
dikompensasi, diakui sepanjang besar also recognized to the extent that realization of
kemungkinan manfaat pajak tersebut dapat such benefits is probable.The tax effects for
direalisasikan. Pengaruh pajak untuk satu the period are allocated to current operations,
periode dialokasikan pada usaha periode except for the tax effects from transactions
berjalan, kecuali untuk pengaruh pajak dari which are directly charged or credited to
transaksi yang langsung dibebankan atau equity.
dikreditkan ke ekuitas.

Aset dan liabilitas pajak tangguhan dihitung


berdasarkan tarif pajak yang akan dikenakan Deferred tax assets and liabilities are
pada periode saat nilai aset direalisasikan atau measured at the tax rates that are expected to
nilai liabilitas tersebut diselesaikan, apply in the period when the assets are
berdasarkan tarif pajak (dan undang-undang realized or the liabilities are settled, based on
pajak) yang berlaku atau berlaku secara tax rates (and tax laws) that have been
substantif pada tanggal laporan posisi enacted or substantively enacted at the
keuangan konsolidasian. consolidated statement of financial position
date.
Perubahan nilai tercatat aset dan liabilitas
pajak tangguhan yang disebabkan oleh Changes in the carrying amount of deferred
perubahan tarif pajak dikreditkan atau tax assets and liabilities due to a change in tax
dibebankan pada usaha periode berjalan, rates are credited or charged to current
kecuali untuk transaksi-transaksi yang operations, except to the extent that they relate
sebelumnya telah langsung dibebankan atau to items previously charged or credited to
dikreditkan ke ekuitas. equity.

Perusahaan mengakui liabilitas dan aset pajak


tangguhan sehubungan dengan investasi pada The Company recognizes deferred tax
entitas anak, kecuali: liabilities and deferred tax assets associates
Terkait dengan perbedaan temporer kena with its investments in subsidiaries, except:
pajak (taxable temporary differences), In respect of taxable temporary
ketika waktu pembalikan perbedaan differences, when the timing of the
temporer dapat dikendalikan dan reversals of the temporary differences can
kemungkinan besar perbedaan temporer be controlled and it is probable that the
tersebut tidak akan dibalik di masa depan temporary differences will not reverse in
yang dapat diperkirakan. the foreseeable future.
Terkait dengan perbedaan temporer kena
pajak yang dapat dikurangkan (deductible In respect of deductible taxable temporary
taxable temporary differences), aset pajak differences, deferred tax assets are
tangguhan diakui hanya sepanjang besar recognized only to the extent that it is
kemungkinan perbedaan temporer akan probable that the temporary differences
dibalik di masa depan yang dapat will reverse in the foreseeable future and
diperkirakan dan pendapatan kena pajak taxable income will be available against
akan tersedia dalam jumlah yang which the temporary differences can be
memadai sehingga perbedaan temporer utilized.
dapat dimanfaatkan.

38

328
The original consolidated financial statements included herein are
in Indonesian
language.
PT POS INDONESIA (PERSERO)
DAN ENTITAS ANAK PT POS INDONESIA (PERSERO)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN AND SUBSIDIARIES
KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
Tanggal 31 Desember 2015 dan STATEMENTS
untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut As of December 31, 2015 and
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) for the year then ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG


SIGNIFIKAN (lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (continued)
q. Pajak Penghasilan (lanjutan)
q. Income Tax (continued)
Perbedaan nilai tercatat asset dan liabilitas
yang berhubungan dengan pajak penghasilan The differences between the financial
final dengan dasar pengenaan pajaknya tidak statement carrying amounts of existing assets
diakui sebagai asset atau liabilitas pajak and liabilities, and their respective final tax
tangguhan. bases are not recognized as deferred tax
assets or liabilities.
Jumlah tambahan pokok dan denda pajak
yang ditetapkan dengan Surat Ketetapan The amounts of additional tax principal and
Pajak (“SKP”) diakui sebagai bagian dari penalty imposed through a tax assessment
Manfaat (Beban) Pajak Penghasilan – Periode letter (“SKP”) are recognized as part of Income
Berjalan dalam laporan laba rugi komprehensif Tax Benefit (Expense) – Current of the current
konsolidasian periode berjalan, kecuali jika period in the consolidated statement of
diajukan upaya penyelesaian selanjutnya. comprehensive income, unless further
Jumlah tambahan pokok dan denda pajak settlement is submitted. The additional
yang ditetapkan dengan SKP ditangguhkan amounts of tax principal and penalty imposed
pembebanannya sepanjang memenuhi kriteria through an SKP are deferred as long as they
pengakuan asset. meet the asset recognition criteria.

Untuk setiap entitas yang dikonsolidasi,


pengaruh pajak atas perbedaan temporer dan For each of the consolidated entities, the tax
akumulasi rugi pajak, yang masing-masing effects of temporary differences and tax losses
dapat berupa asset atau liabilitas, disajikan carryover, which individually are either assets
dalam jumlah bersih untuk masing-masing or liabilities, are shown at the applicable net
entitas tersebut. amounts.

r. Transaksi dan Saldo Dalam Mata Uang


Asing r. Foreign Currency Transactions and
Balances
PSAK No 10 (Revisi 2011) mengatur
bagaimana memasukkan transaksi mata uang The revised PSAK No. 10 (Revised 2011),
asing dan kegiatan usaha luar negeri ke dalam prescribes how to include foreign currency
laporan keuangan dan menjabarkan laporan transactions and foreign operations in the
keuangan ke dalam suatu mata uang financial statements of an entity and translate
pelaporan. Setiap entitas mempertimbangkan financial statements into a presentation
indikator utama dan indikator lainnya dalam currency. Each entity considers the primary
menentukan mata uang fungsional. PSAK indicators and other indicators in determining
revisi ini telah diterapkan secara retrospektif its functional currency. This revised PSAK has
dan penerapan yang memiliki dampak yang been applied retrospectively and the adoption
tidak signifikan terhadap laporan keuangan. of which has no significant impact on the
financial statements.
Transaksi dalam mata uang asing dicatat
dalam Rupiah berdasarkan kurs yang berlaku Transactions involving foreign currencies are
pada saat transaksi dilakukan. Pada akhir recorded at the exchange rates prevailing at
periode pelaporan, aset dan liabilitas moneter the time the transactions are made. At the end
dalam mata uang asing disesuaikan untuk of the reporting period, monetary assets and
mencerminkan kurs yang berlaku, sesuai liabilities are adjusted to describe the last
publikasi terakhir oleh Bank Indonesia. Laba exchange rate which was published by Bank
atau rugi selisih kurs yang terjadi, dikreditkan Indonesia on the current year. The resulting
atau dibebankan pada usaha tahun berjalan. gains or losses are credited or charged to
operations of the current year.

39
329
The original consolidated financial statements included herein are
in Indonesian
language.
PT POS INDONESIA (PERSERO)
DAN ENTITAS ANAK PT POS INDONESIA (PERSERO)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN AND SUBSIDIARIES
KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
Tanggal 31 Desember 2015 dan STATEMENTS
untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut As of December 31, 2015 and
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) for the year then ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG


SIGNIFIKAN (lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (continued)
r. Transaksi dan Saldo Dalam Mata Uang
Asing (lanjutan) r. Foreign Currency Transactions and
Balances (continued)
Kurs yang digunakan pada tanggal
31 Desember 2015, 2014 dan 2013, adalah The exchange rates used as of December 31,
sebagai berikut: 2015, 2014 dan 2013, were as follows:

2015 2014 2013

1 Dolar Amerika Serikat (AS$) 13.795,00 12.440,00 12.189.00 United Sates Dollar 1 (USD)
1 Euro Eropa (EUR) 15.069,68 15.133,27 16.821.44 European Euro1 (EUR)
1 Poundsterling Inggris (GBP) 20.451,11 19.370,34 20.096.63 GB Poundsterling 1 (GBP)
1 Dolar Singapura (SGD) 9.751,19 9.422,11 9.627.99 Singapore Dollar 1 (SGD)
1 Franc Swiss (CHF) 13.951,30 12.582,83 13.731.78 Swiss Franc (CHF)

s. Imbalan Kerja s. Employee Benefits

Beban pensiun berdasarkan program dana Pension costs under the Group’s defined
pensiun manfaat pasti Grup ditentukan melalui benefit pension plans are determined by
perhitungan aktuaria secara periodik dengan periodic actuarial calculation using the
menggunakan metode projected-unit-credit projected-unit-credit method and applying the
dan menerapkan asumsi atas tingkat diskonto, assumptions on discount rate, expected return
hasil yang diharapkan atas aset dana pensiun on plan assets and annual rate of increase in
dan tingkat kenaikan manfaat pasti pensiun compensation.
tahunan.

Seluruh pengukuran kembali, terdiri atas All re-measurements, comprising of actuarial


keuntungan dan kerugian actuarial dan hasil gains and losses, and the return of plan assets
atas aset dan pensiun (tidak termasuk bunga (excluding net interest) are recognized
bersih) diakui langsung melalui pendapatan immediately through other comprehensive
komprehensif lainnya dengan tujuan agar aset income in order for the net pension asset or
atau kewajiban pensiun bersih diakui dalam liability recognized in the consolidated
laporan posisi keuangan konsolidasian untuk statement of financial position to reflect the full
mencerminkan nilai penuh dari defisit dan value of the plan deficit and surplus. Re-
surplus dana pensiun. Pengukuran kembali measurements are not reclassified to profit or
tidak mengreklasifikasi laba atau rugi pada loss in subsequent periods.
periode berikutnya.

Seluruh biaya jasa lalu diakui pada saat yang All past service costs are recognized at the
lebih dulu antara ketika earlier of when the amendment/curtailment
amandemen/kurtailmen terjadi atau ketika occurs and when the related restructuring or
biaya restrukturisasi atau pemutusan termination costs are recognized. As as result,
hubungan kerja diakui. Sebagai akibatnya, unvested past service costs can no longer be
biaya jasa lalu yang belum vested tidak lagi deferred and recognized over the future
dapat ditangguhkan dan diakui selama periode vesting period.
vesting masa depan.

Beban bunga dan pengembalian aset dana The interest cost and expected return on plan
pensiun yang diharapkan sebagaimana assets used in the previous version of PSAK
digunakan dalam PSAK 24 versi sebelumnya 24 are replaced with a net-interest amount,
digantikan dengan beban bunga – bersih, yang which is calculated by applying the discount
dihitung dengan menggunakan tingkat rate to the net defined benefit liability or asset
diskonto untuk mengukur kewajiban manfaat at the start of each annual reporting period.
pasti – bersih atau aset pada saat awal dari
tiap periode pelaporan tahunan.

40

330
The original consolidated financial statements included herein are
in Indonesian
language.
PT POS INDONESIA (PERSERO)
DAN ENTITAS ANAK PT POS INDONESIA (PERSERO)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN AND SUBSIDIARIES
KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
Tanggal 31 Desember 2015 dan STATEMENTS
untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut As of December 31, 2015 and
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) for the year then ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG


SIGNIFIKAN (lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (continued)
t. Persediaan Aset Real Estat
t. Real Estate Assets Inventories
Aset real estat terdiri dari ruko yang siap dijual
dana tanah yang sedang dikembangkan Real estate assets consisting of house shop
dinyatakan sebesar biaya perolehan atau nilai avalaible for sale and land under development
realisasi bersih, mana yang lebih rendah. are stated at cost or net realizable value,
whichever is lower.
Biaya perolehan bangunan yang sedang
dikonstruksi meliputi biaya perolehan tanah The cost of building under construction
yang telah selesai dikembangkan ditambah consists of the cost of developed land,
dengan biaya konstruksi, biaya lainnya yang construction costs, other cost related to the
dapat diatribusikan pada aktivitas, development of real estate and borrowing
pengembangan real estat dan biaya pinjaman costs, and is transferred to the building when it
serta dipindahkan ke bangunan yang siap is completed and ready for sale.
dijual pada saat selesai dibangun dan siap
dijual.

Biaya aktivitas pengembangan real estat yang


dikapitalisasi ke proyek pengembangan real The real estate development costs which are
estat adalah: capitalized to the real estate development
- Biaya praperolehan tanah; project are:
- Biaya perolehan tanah; - Land preacquisition costs
- Biaya yang secara langsung berhubungan - Land acquisition cost
dengan proyek; - Project direct costs
- Biaya yang dapat diatribusikan pada
aktivitas pengembangan real estat; dan - Cost that are attributable to real estate
- Biaya pinjaman. development activities; and
- Borrowing costs
Biaya yang dialokasikan sebagai beban proyek
adalah: Costs which are allocated to project costs are:
- Biaya praperolehan tanah atas tanah yang
tidak berhasil diperoleh - Preacquisition costs of land which is not
- Kelebihan biaya dari hasil yang diperoleh successfully acquired.
atas pembangunan sarana umum yang - Excess of costs over anticipated proceeds
dikomersialkan, yang dijual atau dialihkan, on the sale or transfer of commercialized
sehubungan dengan penjualan unit. public utilities, in connection with the sale
of units.
Biaya yang telah dikapitalisasi ke proyek
pengembangan real estat dialokasikan ke Costs capitalized to real estate project
setiap unit real estat dengan metode development are allocated to each real estate
identifikasi khusus. unit using the specific identification method.

Beban yang diakui pada saat terjadinya adalah


biaya yang tidak berhubungan dengan proyek Expenses which are not related to the
real estat. development of real estate are charged to
expense when incurred.
u. Penerapan Standar Akuntansi Keuangan
(“PSAK”) u. Adoption of Financial Accounting
Standards (“PSAK”)
Penerapan dari perubahan Interpretasi
Standar Akuntansi Keuangan berikut, yang The adoption of the following revised
berlaku efektif sejak tanggal 1 Januari 2015: Interpretation of Statements of Financial
Accounting Standards, which are effective
from January 1, 2015:

41
331
The original consolidated financial statements included herein are
in Indonesian
language.
PT POS INDONESIA (PERSERO)
DAN ENTITAS ANAK PT POS INDONESIA (PERSERO)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN AND SUBSIDIARIES
KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
Tanggal 31 Desember 2015 dan STATEMENTS
untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut As of December 31, 2015 and
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) for the year then ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG


SIGNIFIKAN (lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (continued)
u. Penerapan Standar Akuntansi Keuangan
(“PSAK”) (lanjutan) u. Adoption of Financial Accounting
Standards (“PSAK”) (continued)
- PSAK 1 (revisi 2013), Penyajian Laporan
Keuangan - PSAK 1 (revised 2013), Presentation of
Financial Statements
PSAK 1 (revisi 2013) memperkenalkan
terminologi baru untuk laporan laba rugi PSAK 1 (revised 2013) introduce new
komprehensif menjadi laporan laba rugi terminology for the statement of
dan penghasilan komprehensif lain. PSAK comprehensive income is renamed as a
1 mengharuskan tambahan “statement of profit or loss and other
pengungkapan dimana pos-pos dari comprehensive income”. PSAK 1 requires
penghasilan komprehensif lain additional disclosures of other
dikelompokkan menjadi dua kategori: comprehensive income are grouped into
(1) Tidak akan direklasifikasi lebih lanjut two categories: (1) items that will not be
ke laba rugi; dan (2) akan direklasifikasi reclassified subsequently to profit or loss;
lebih lanjut ke laba rugi ketika kondisi and (2) items that may be reclassified
tertentu terpenuhi. subsequently to profit or loss when
specific conditions are met.
- PSAK 15 (revisi 2013), Investasi pada
Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama - PSAK 15 (revised 2013), Investments in
Associates and Joint Ventures
PSAK 15 (revisi 2009), “Investasi pada
Entitas Asosiasi” telah diubah namanya PSAK 15 (revised 2009), “Investments in
menjadi PSAK 15 (revisi 2013), “Investasi Associates” has been renamed PSAK 15
pada Entitas Asosiasi dan Ventura (revised 2013), “Investments in Associates
Bersama”. Ruang lingkup standar revisi and Joint Ventures”. The scope of the
diperluas untuk mencakup entitas asosiasi revised standard is expanded to cover
dan ventura bersama. associates and joint venture.

- PSAK 24 (revisi 2013), Imbalan Kerja


- PSAK 24 (revised 2013), Employee
Benefits
Perubahan paling signifikan dalam
PSAK 24 terkait kewajiban manfaat The main change of PSAK 24 relates to
pasti dan aset program. Amandemen the accounting for benefit obligations and
mensyaratkan pengakuan perubahan plan assets. The amendments require the
dalam kewajiban manfaat pasti dan nilai recognition of changes in defined benefit
wajar aset program ketika amandemen obligations and in fair value of plan assets
terjadi, dan karenanya menghapus when they occur, and hence eliminate the
pendekatan koridor dan mempercepat 'corridor approach' and accelerate the
pengakuan biaya jasa lalu. Amandemen recognition of past service costs. The
tersebut mensyaratkan seluruh amendments require all actuarial gains
keuntungan dan kerugian aktuaria diakui and losses to be recognized immediately
segera melalui penghasilan komprehensif through other comprehensive income.
lain.

- PSAK 46 (revisi 2014), Pajak Penghasilan


- PSAK 46 (revised 2014), Income Tax
PSAK 46 (revisi 2014), memberikan
penekanan pada pengukuran pajak PSAK 46 (revised 2014), emphasize on
tangguhan atas aset yang diukur dengan measurement of deferred tax on assets
nilai wajar, dengan mengasumsikan measured at fair value, assuming that the
bahwa jumlah tercatat aset akan carrying amount of the assets will be
dipulihkan melalui penjualan. PSAK 46 recovered through sales. PSAK 46
menghilangkan pengaturan pajak remove references to final tax.
penghasilan final.

42

332
The original consolidated financial statements included herein are
in Indonesian
language.
PT POS INDONESIA (PERSERO)
DAN ENTITAS ANAK PT POS INDONESIA (PERSERO)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN AND SUBSIDIARIES
KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
Tanggal 31 Desember 2015 dan STATEMENTS
untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut As of December 31, 2015 and
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) for the year then ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG


SIGNIFIKAN (lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (continued)
u. Penerapan Standar Akuntansi Keuangan
(“PSAK”) (lanjutan) u. Adoption of Financial Accounting
Standards (“PSAK”) (continued)
- PSAK 48 (revisi 2014), Penurunan Nilai
Aset - PSAK 48 (revised 2014), Impairment of
Asset
Perubahan dalam PSAK 48 (revisi 2014),
terutama berkaitan dengan perubahan Changes in PSAK 48 (revised 2014),
definisi dan pengaturan nilai wajar dalam mainly to incorporate the changes in
PSAK 68. definition and requirements of fair value in
PSAK 68.
- PSAK 50 (annual improvement),
Instrumen Keuangan: Penyajian, PSAK 55 - PSAK 50 (annual improvement), Financial
(annual improvement), Instrumen Instrument: Presentation, PSAK 55
Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran (annual improvement), Financial
dan PSAK 60 (annual improvement), Instrument: Recognition and
Instrumen Keuangan: Pengungkapan. Measurement and PSAK 60 (annual
improvement), Financial Instrument:
Disclosures.
Perubahan pada ketiga PSAK ini,
terutama merupakan penyesuaian atas The amendment of these PSAKs mainly
pengaturan nilai wajar pada PSAK lain, related to the changes in others PSAK,
termasuk PSAK 15, PSAK 65, PSAK 66, including PSAK 15, PSAK 65, PSAK 66,
PSAK 4 dan PSAK 68. PSAK 50 PSAK 4 and PSAK 68. PSAK 50 provides
memberikan pengaturan yang lebih more specific arrangement related to the
spesifik terkait kriteria untuk melakukan criteria for netting of financial assets and
saling hapus aset dan liabilitas keuangan. financial liabilities. The changes in PSAK
Perubahan PSAK 55 mengatur tentang 55 deals with measurement and
pengukuran dan reklasifikasi derivatif reclassification of embedded derivative
melekat dan PSAK 60 mengatur and PSAK 60 deals with additional
pengungkapan tambahan terkait nilai disclosures relates to the fair value and
wajar dan risiko likuiditas. liquidity risk.

- PSAK 65, Laporan Keuangan


Konsolidasian - PSAK 65, Consolidated Financial
Statements
PSAK 65 menggantikan bagian dari PSAK
4 (Revisi 2009), Laporan Keuangan PSAK 65 replaces the part of PSAK 4
Konsolidasian dan Tersendiri, yang (Revised 2009), Consolidated and
mengatur laporan keuangan Separate Financial Statements, that deals
konsolidasian, dan ISAK 7, Konsolidasian with consolidated financial statements,
– Entitas Bertujuan Khusus. and ISAK 7, Consolidation – Special
Purpose Entities.
Berdasarkan PSAK 65, terdapat hanya
satu dasar untuk konsolidasian bagi Under PSAK 65, there is only one basis
seluruh entitas, yaitu pengendalian. for consolidation for all entities, and that is
Definisi pengendalian yang lebih tegas control. A more robust definition of control
dan diperluas termasuk tiga elemen: has been developed that includes three
(a) kekuasaan atas investee; (b) eksposur elements: (a) power over an investee; (b)
atau hak atas imbal hasil variabel dari exposure, or rights, to variable returns
keterlibatannya dengan investee; dan from its involvement with the investee;
(c) kemampuan untuk menggunakan and (c) ability to use its power over the
kekuasaannya atas investee untuk investee to affect the amount of the
mempengaruhi jumlah imbal hasil investor’s returns. PSAK 65 also adds
investor. PSAK 65 juga menambahkan application guidance to assist in
pedoman penerapan untuk membantu assessing whether an investor controls an
dalam penilaian apakah investor investee in complex scenarios.
mengendalikan investee dalam skenario
yang kompleks.

43

333
The original consolidated financial statements included herein are
in Indonesian
language.
PT POS INDONESIA (PERSERO)
DAN ENTITAS ANAK PT POS INDONESIA (PERSERO)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN AND SUBSIDIARIES
KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
Tanggal 31 Desember 2015 dan STATEMENTS
untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut As of December 31, 2015 and
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) for the year then ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG


SIGNIFIKAN (lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (continued)
u. Penerapan Standar Akuntansi Keuangan
(“PSAK”) (lanjutan) u. Adoption of Financial Accounting
Standards (“PSAK”) (continued)
- PSAK 65, Laporan Keuangan
Konsolidasian (lanjutan) - PSAK 65, Consolidated Financial
Statements (continued)
PSAK 65 mensyaratkan investor menilai
kembali apakah investor tersebut PSAK 65 requires investors to reassess
mempunyai pengendalian atas investee whether or not they have control over the
pada saat ketentuan transisi, dan investees on transition, and requires
mensyaratkan penerapan pernyataan ini retrospective application.
secara retrospektif.

- PSAK 66, Pengaturan Bersama


- PSAK 66, Joint Arrangements
PSAK 66 menggantikan PSAK 12, Bagian
Partisipasi dalam Ventura Bersama. PSAK 66 replaces PSAK 12, Interest in
Berdasarkan PSAK 66, pengaturan Joint Ventures. Under PSAK 66, joint
bersama diklasifikasikan sebagai operasi arrangements are classified as joint
bersama atau pengendalian bersama, operations or joint ventures, depending on
tergantung pada hak dan kewajiban dari the rights and obligations of the parties to
pihak-pihak dalam perjanjian. the arrangements.

Pilihan kebijakan akuntansi metode


konsolidasi proposional yang ada untuk The existing policy choice of proportionate
pengendalian bersama entitas telah consolidation for jointly controlled entities
dihapuskan. Ventura bersama has been eliminated. Joint ventures under
berdasarkan PSAK 66 disyaratkan untuk PSAK 66 are required to be accounted for
dicatat dengan menggunakan akuntansi using the equity method of accounting.
metode ekuitas.

Ketentuan transisi PSAK 66


mensyaratkan entitas untuk menerapkan The transition provisions of PSAK 66
standar pada awal permulaan dari periode require entities to apply the standard at
sajian terawal pada saat penerapan. the beginning of the earliest period
presented upon adoption.
- PSAK 67, Pengungkapan Kepentingan
dalam Entitas Lain - PSAK 67, Disclosures of Interests in
Other Entities
PSAK 67 berlaku untuk entitas yang
mempunyai kepentingan dalam entitas PSAK 67 is applicable to entities that
anak, pengaturan bersama, entitas have interests in subsidiaries, joint
asosiasi atau entitas terstruktur yang tidak arrangements, associates or
dikonsolidasi. Standar ini menetapkan unconsolidated structured entities. The
tujuan pengungkapan dan menentukan standard establishes disclosure objectives
pengungkapan minimum yang entitas and specifies minimum disclosures that
harus sajikan untuk memenuhi tujuan entities must provide to meet those
tersebut. Tujuan PSAK 67 adalah bahwa objectives. The objective of PSAK 67 is
entitas harus mengungkapkan informasi that an entity should disclose information
yang membantu para pengguna laporan that helps users of
keuangan untuk mengevaluasi sifat dan financial statements evaluate the nature
risiko yang terkait dengan kepentingannya of, and risks associated with, its interests
dalam entitas lain dan dampak dari in other entities and the effects of those
kepentingan tersebut terhadap laporan interests on its financial statements.
keuangannya.

44

334
The original consolidated financial statements included herein are
in Indonesian
language.
PT POS INDONESIA (PERSERO)
DAN ENTITAS ANAK PT POS INDONESIA (PERSERO)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN AND SUBSIDIARIES
KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
Tanggal 31 Desember 2015 dan STATEMENTS
untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut As of December 31, 2015 and
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) for the year then ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG


SIGNIFIKAN (lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (continued)
u. Penerapan Standar Akuntansi Keuangan
(“PSAK”) (lanjutan) u. Adoption of Financial Accounting
Standards (“PSAK”) (continued)
- PSAK 68, Pengukuran Nilai Wajar
- PSAK 68, Fair Value Measurements
PSAK 68 menetapkan acuan tunggal atas
pengukuran nilai wajar dan pengungkapan PSAK 68 establishes a single source of
atas pengukuran nilai wajar. Standar guidance for fair value measurements and
tersebut tidak mengubah persyaratan disclosures about fair value
mengenai pos-pos yang harus diukur atau measurements. The standard does not
diungkapkan pada nilai wajar. change the requirements regarding which
items should be measured or disclosed at
PSAK 68 mendefinisikan nilai wajar, fair value.
menetapkan suatu kerangka dasar atas PSAK 68 defines fair value, establishes a
pengukuran nilai wajar, dan mensyaratkan framework for measuring fair value, and
pengungkapan tentang pengukuran nilai requires disclosure about fair value
wajar. Ruang Lingkup PSAK 68 adalah measurements. The scope of PSAK 68 is
luas; Standar tersebut berlaku baik pada broad; it applies to both financial
pos-pos instrumen keuangan dan pos-pos instrument items and non-financial
instrumen nonkeuangan ketika PSAK lain instrument items for which other PSAK
mensyaratkan atau mengijinkan require or permit fair value measurements
pengukuran nilai wajar dan pengungkapan and disclosures about fair value
atas pengukuran nilai wajar, kecuali measurements, except in specified
kondisi tertentu. Pada umumnya circumstances. In general, the disclosure
persyaratan pengungkapan dalam PSAK requirements in PSAK 68 are more
68 adalah lebih luas dari pada standar extensive than those required by the
yang diharuskan saat ini. PSAK 68 current standards. PSAK 68 defines fair
mendefinisikan nilai wajar adalah harga value as the price that would be received
yang akan diterima untuk menjual aset to sell an asset or paid to transfer a
atau harga yang akan dibayar untuk liability in orderly transaction between
mengalihkan suatu liabilitas dalam market participants at the measurement
transaksi teratur antara pelaku pasar pada date.
tanggal pengukuran.

PSAK 68 diterapkan secara prospektif,


persyaratan pengungkapan ini tidak perlu PSAK 68 is applied prospectively, the
diterapkan dalam informasi komparatif disclosure requirements need not be
yang disediakan untuk periode sebelum applied in comparative information
penerapan awal standar ini. provided for periods before initial
application of the standard.

3. PENGGUNAAN PERTIMBANGAN, ESTIMASI


DAN ASUMSI 3. USE OF JUDGMENTS, ESTIMATES AND
ASSUMPTIONS
Pertimbangan
Judgments
Penyusunan laporan keuangan konsolidasian
Perseroan dan Entitas Anak mengharuskan The preparation of the Company and Subsidiaries’
manajemen untuk membuat pertimbangan, consolidated financial statements requires
estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah management to make judgments, estimates and
yang dilaporkan dari pendapatan, beban, aset dan assumptions that affect the reported amounts of
liabilitas, dan pengungkapan atas liabilitas revenues, expenses, assets and liabilities, and the
kontinjensi, pada akhir periode pelaporan. disclosure of contingent liabilities, at the end of the
Ketidakpastian mengenai asumsi dan estimasi reporting period. Uncertainty about these
tersebut dapat mengakibatkan penyesuaian assumptions and estimates could result in
material terhadap nilai tercatat pada aset dan outcomes that require a material adjustment to the
liabilitas dalam periode pelaporan berikutnya. carrying amount of the asset and liability affected in
future periods.

45
335
The original consolidated financial statements included herein are
in Indonesian
language.
PT POS INDONESIA (PERSERO)
DAN ENTITAS ANAK PT POS INDONESIA (PERSERO)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN AND SUBSIDIARIES
KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
Tanggal 31 Desember 2015 dan STATEMENTS
untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut As of December 31, 2015 and
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) for the year then ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

3. PENGGUNAAN PERTIMBANGAN, ESTIMASI


DAN ASUMSI (lanjutan) 3. USE OF JUDGMENTS, ESTIMATES AND
ASSUMPTIONS (continued)
Pertimbangan (lanjutan)
Judgments (continued)
Pertimbangan berikut ini dibuat oleh manajemen
dalam rangka penerapan kebijakan akuntansi The following judgments are made by management
Perseroan dan Entitas Anak yang memiliki in the process of applying the Company and
pengaruh paling signifikan atas jumlah yang diakui Subsidiaries’ accounting policies that have the
dalam laporan keuangan konsolidasian. most significant effects on the amounts recognized
in the consolidated financial statements.
Klasifikasi Aset dan Liabilitas Keuangan
Classification of Financial Assets and Financial
Liabilities
Perseroan dan Entitas Anak menetapkan klasifikasi
atas aset dan liabilitas tertentu sebagai aset The Company and Subsidiaries determine the
keuangan dan liabilitas keuangan dengan classifications of certain assets and liabilities as
mempertimbangkan bila definisi yang ditetapkan financial assets and financial liabilities by judging if
PSAK No. 55 (Revisi 2014) dipenuhi. Dengan they meet the definition set forth in PSAK No.55
demikian, aset keuangan dan liabilitas keuangan (Revised 2014). Accordingly, the financial assets
diakui sesuai dengan kebijakan akuntansi and financial liabilities are accounted for in
Perseroan dan Entitas Anak. accordance with the Company and Subsidiaries’
accounting policies.
Cadangan atas Penurunan Nilai Piutang Usaha
Allowance for Impairment of Trade Receivables
Perseroan dan Entitas Anak mengevaluasi akun
tertentu jika terdapat informasi bahwa pelanggan The Company and Subsidiaries evaluate specific
yang bersangkutan tidak dapat memenuhi liabilitas accounts where they have information that certain
keuangannya. Dalam hal tersebut, Perseroan dan customers are unable to meet their financial
Entitas Anak mempertimbangkan, berdasarkan obligations. In these cases, the Company and
fakta dan situasi yang tersedia, termasuk namun Subsidiaries use judgment, based on the best
tidak terbatas pada, jangka waktu hubungan available facts and circumstances, including but not
dengan pelanggan dan status kredit dari pelanggan limited to, the length of their relationship with the
berdasarkan catatan kredit dari pihak ketiga dan customer and the customer’s current credit status
faktor pasar yang telah diketahui, untuk mencatat based on third party credit reports and known
provisi yang spesifik atas jumlah piutang pelanggan market factors, to record specific provisions for
guna mengurangi jumlah piutang yang diharapkan customers against amounts due to reduce its
dapat diterima oleh Perseroan dan Entitas Anak. receivable amounts that the Company and
Provisi yang spesifik ini dievaluasi kembali dan Subsidiaries expect to collect. These specific
disesuaikan jika tambahan informasi yang diterima provisions are re-evaluated and adjusted as
mempengaruhi jumlah penyisihan penurunan nilai additional information received affects the amounts
piutang. Nilai tercatat dari piutang usaha Perseroan of allowance for impairment losses on trade
dan Entitas Anak sebelum penyisihan kerugian receivables. The carrying amount of the Company
untuk penurunan nilai pada tanggal 31 Desember and Subsidiaries trade receivables before
2015, 2014 dan 2013 masing-masing sebesar allowance for impairment losses as of December
Rp535.352.852.669, Rp499.061.938.694 dan 31, 2015, 2014 and 2013 are Rp535,352,852,669,
Rp506.894.151.464 (Catatan 7). Rp499,061,938,694 and Rp506,894,151,464,
respectively (Note 7).
Estimasi dan Asumsi
Estimates and Assumptions
Asumsi utama masa depan dan sumber utama
estimasi ketidakpastian lain pada tanggal The key assumptions concerning the future and
pelaporan yang memiliki risiko signifikan bagi other key sources of estimation uncertainty at the
penyesuaian yang material terhadap nilai tercatat end of the reporting period that have a significant
aset dan liabilitas untuk periode/tahun berikutnya risk of causing a material adjustment to the carrying
diungkapkan di bawah ini. Perseroan dan Entitas amounts of assets and liabilities within the next
Anak mendasarkan asumsi dan estimasi pada financial year are disclosed below. The Company
parameter yang tersedia pada saat laporan and Subsidiaries based their assumptions and
keuangan konsolidasian disusun. Asumsi dan estimates on parameters available when the
situasi mengenai perkembangan masa depan consolidated financial statements were prepared.
mungkin berubah akibat perubahan pasar atau Existing circumstances and assumptions about
situasi di luar kendali Perseroan dan Entitas Anak. future developments may change due to market
Perubahan tersebut dicerminkan dalam asumsi changes or circumstances arising beyond the
terkait pada saat terjadinya. control of the Company and Subsidiaries. Such
changes are reflected in the assumptions when
they occur.

46
336
The original consolidated financial statements included herein are
in Indonesian
language.
PT POS INDONESIA (PERSERO)
DAN ENTITAS ANAK PT POS INDONESIA (PERSERO)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN AND SUBSIDIARIES
KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
Tanggal 31 Desember 2015 dan STATEMENTS
untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut As of December 31, 2015 and
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) for the year then ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

3. PENGGUNAAN PERTIMBANGAN, ESTIMASI


DAN ASUMSI (lanjutan) 3. USE OF JUDGMENTS, ESTIMATES AND
ASSUMPTIONS (continued)
Estimasi dan Asumsi (lanjutan)
Estimates and Assumptions (continued)
Imbalan Kerja
Employee Benefits
Penentuan liabilitas dan biaya pensiun dan liabilitas
imbalan kerja Perseroan dan Entitas Anak The determination of the Company and
bergantung pada pemilihan asumsi yang Subsidiaries’ obligations and cost for pension and
digunakan oleh aktuaris independen dalam employee benefits liabilities is dependent on their
menghitung jumlah-jumlah tersebut. Asumsi selection of certain assumptions used by the
tersebut termasuk antara lain, tingkat diskonto, independent actuaries in calculating such amounts.
tingkat kenaikan gaji tahunan, tingkat pengunduran Those assumptions include among others, discount
diri karyawan tahunan, tingkat kecacatan, umur rates, future annual salary increase, annual
pensiun dan tingkat kematian. employee turn-over rate, disability rate, retirement
age and mortality rate.
Hasil aktual yang berbeda dari asumsi yang
ditetapkan Perseroan dan Entitas Anak langsung Actual results that differ from the Company and
diakui dalam laba atau rugi pada saat terjadinya. Subsidiaries’ assumptions are recognized
Sementara Perseroan dan Entitas Anak immediately in the profit or loss as and when they
berkeyakinan bahwa asumsi tersebut adalah wajar occurred. While the Company and Subsidiaries
dan sesuai, perbedaan signifikan pada hasil aktual believe that their assumptions are reasonable and
atau perubahan signifikan dalam asumsi yang appropriate, significant differences in the Company
ditetapkan Perseroan dan Entitas Anak dapat and Subsidiaries’ actual experiences or significant
mempengaruhi secara material liabilitas diestimasi changes in the Company and Subsidiaries’
atas pensiun dan imbalan kerja dan beban imbalan assumptions may materially affect its estimated
kerja neto. liabilities for pension and employee benefits and
net employee benefits expense.
Penyusutan Aset Tetap
Depreciation of Fixed Assets
Biaya perolehan aset tetap disusutkan dengan
menggunakan metode garis lurus berdasarkan The costs of fixed assets are depreciated on a
taksiran masa manfaat ekonomisnya. Manajemen straightline basis over their estimated useful lives.
mengestimasi masa manfaat ekonomis aset tetap Management properly estimates the useful lives of
antara 4 sampai dengan 20 tahun. Ini adalah umur these fixed assets to be 4-20 years. These are
yang secara umum diharapkan dalam industri common life expectancies applied in the industries
dimana Perseroan dan Entitas Anak menjalankan where the Company and Subsidiaries conduct their
bisnisnya. Perubahan tingkat pemakaian dan businesses. Changes in the expected level of
perkembangan teknologi dapat mempengaruhi usage and technological development could impact
masa manfaat ekonomis dan nilai sisa aset, dan the economic useful lives and the residual values of
karenanya biaya penyusutan masa depan mungkin these assets, and therefore future depreciation
direvisi. charges could be revised.

Instrumen Keuangan
Financial Instrument
Perseroan dan Entitas Anak mencatat aset dan
liabilitas keuangan tertentu pada nilai wajar, yang The Company and Subsidiaries carries certain
mengharuskan penggunaan estimasi akuntansi. financial assets and liabilities at fair values, which
Sementara komponen signifikan atas pengukuran requires the use of accounting estimates. While
nilai wajar ditentukan menggunakan bukti objektif significant components of fair value measurement
yang dapat diverifikasi, jumlah perubahan nilai were determined using verifiable objective
wajar dapat berbeda bila Perseroan dan Entitas evidences, the amount of changes in fair values
Anak menggunakan metodologi penilaian yang would differ if the Company and Subsidiaries
berbeda. Perubahan nilai wajar aset dan liabilitas utilized different valuation methodology. Any
keuangan tersebut dapat mempengaruhi secara changes in fair values of these financial assets and
langsung laba atau rugi Perseroan. liabilities would affect directly the Company’s profit
or loss.

47
337
The original consolidated financial statements included herein are
in Indonesian
language.
PT POS INDONESIA (PERSERO)
DAN ENTITAS ANAK PT POS INDONESIA (PERSERO)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN AND SUBSIDIARIES
KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
Tanggal 31 Desember 2015 dan STATEMENTS
untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut As of December 31, 2015 and
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) for the year then ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

3. PENGGUNAAN PERTIMBANGAN, ESTIMASI


DAN ASUMSI (lanjutan) 3. USE OF JUDGMENTS, ESTIMATES AND
ASSUMPTIONS (continued)
Estimasi dan Asumsi (lanjutan)
Estimates and Assumptions (continued)
Pajak Penghasilan
Income Tax
Pertimbangan signifikan dilakukan dalam
menentukan liabilitas atas pajak penghasilan Significant judgment is involved in determining
badan. Terdapat transaksi dan perhitungan tertentu provision for corporate income tax. There are
yang penentuan pajak akhirnya adalah tidak pasti certain transactions and computation for which the
sepanjang kegiatan usaha normal. Perseroan dan ultimate tax determination is uncertain during the
Entitas Anak mengakui liabilitas atas pajak ordinary course of business. The Company and
penghasilan badan berdasarkan estimasi apakah Subsidiaries recognize liabilities for expected
akan terdapat tambahan pajak penghasilan badan. corporate income tax issues based on estimates of
whether additional corporate income tax will be
due.
Aset Pajak Tangguhan
Deferred Tax Assets
Aset pajak tangguhan diakui atas seluruh
perbedaan temporer yang dapat dikurangkan, Deferred tax assets are recognized for all
sepanjang besar kemungkinannya bahwa deductible temporary differences, to the extent that
penghasilan kena pajak akan tersedia sehingga it is probable that taxable profit will be available
perbedaan temporer tersebut dapat digunakan. against which the deductible temporary differences.
Estimasi signifikan oleh manajemen disyaratkan Significant management estimates are required to
dalam menentukan total aset pajak tangguhan determine the amount of deferred tax assets that
yang dapat diakui, berdasarkan saat penggunaan can be recognized, based upon the likely timing
dan tingkat penghasilan kena pajak serta strategi and the level of the future taxable profits together
perencanaan pajak masa depan. with future tax planning strategies.

4. DANA PENGGANTIAN PENUGASAN BANTUAN


OPERASIONAL (BO) – LAYANAN POS 4. OPERATIONAL AID FOR UNIVERSAL POST
UNIVERSAL (LPU) SERVICE (UPS) ASSIGNMENT
Dalam tahun 2015, Perseroan telah memperoleh In 2015, the Company received Operational Aid for
Bantuan Operasional Penyelenggaraan Layanan Universal Post Service Engagement from
Pos Universal dari pemerintah yang sebelumnya Government which named compensation (subsidy)
pada tahun 2014 disebut kompensasi (subsidi) atas in 2014 for the Execution of Public Service
Pelaksanaan Kewajiban Pelayanan Umum (KPU) Obligation (PSO) Assignment. Based on Validation
Pos. Berdasarkan Surat Pengesahan Daftar Isian Letter of Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran
Pelaksanaan Anggaran (DIPA), besarnya dana (DIPA), the amount of UPS fund for the budget
LPU Pos untuk tahun anggaran 2015, 2014 dan year of 2015, 2014 and 2013 are as follows:
2013 adalah sebagai berikut:
Tahun/ Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran/ Tanggal/ Jumlah/
Years DIPA Date Amounts
2015 981/KOMINFO/DJPPI/PI.01.01/06/2015 12 Juni 2015/June 12, 2015 338.500.000.000
2014 909/KOMINFO/DJPPI/KS.01.03/06/2014 2 Juni 2014 / June 2, 2014 322.689.000.000
2013 931/KOMINFO/DJPPI/PI/01/01/09/2013 6 September 2013/September 6, 2013 209.171.000.000

Pembayaran dana LPU tersebut oleh Pemerintah Payment of UPS funds by the Government to the
kepada Perseroan dilakukan secara bertahap per Company is performed quarterly. Details of receipts
triwulan. Rincian penerimaan dana LPU tahun of UPS funds in 2015 are as follows:
2015 tersebut adalah sebagai berikut:
Tanggal Penerimaan/ Jumlah/
Uraian Date of Receipt Amounts Description
Triwulan I/2015 10 Agustus 2015/August 10, 2015 95.221.621.080 Quarter I/2015
Triwulan II/2015 20 October 2015/October 20, 2015 84.290.766.954 Quarter II/2015
Triwulan III /2015 16 November 2015/November 16, 2015 100.431.672.704 Quarter III /2015
Triwulan IV/2015 8 Desember 2015/December 8, 2015 58.551.216.262 Quarter IV/2015

Total 338.495.277.000 Total

48

338
The original consolidated financial statements included herein are
in Indonesian
language.

PT POS INDONESIA (PERSERO) PT POS INDONESIA (PERSERO)


DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
KONSOLIDASIAN STATEMENTS
Tanggal 31 Desember 2015 dan As of December 31, 2015 and
untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut for the year then ended
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

4. DANA PENGGANTIAN PENUGASAN BANTUAN 4. OPERATIONAL AID FOR UNIVERSAL POST


OPERASIONAL (BO) – LAYANAN SERVICE (UPS) ASSIGNMENT (continued)
POS UNIVERSAL (LPU) (lanjutan)

Pembayaran dana LPU tersebut oleh Pemerintah Payment of UPS funds by the Government to the
kepada Perseroan dilakukan secara bertahap per Company is performed quarterly. Details of receipts
triwulan. Rincian penerimaan dana LPU tahun of UPS funds in 2014 are as follows:
2014 tersebut adalah sebagai berikut:

Tanggal Penerimaan/ Jumlah/


Uraian Date of Receipt Amounts Description
Triwulan I/2014 30 Juni 2014/June 30, 2014 95.702.000.000 Quarter I/2014
Triwulan II/2014 8 September 2014/September 8, 2014 79.690.000.000 Quarter II/2014
Triwulan III /2014 27 Oktober 2014/October 27, 2014 94.321.000.000 Quarter III /2014
Triwulan IV/2014 2 Desember 2014/December 2, 2014 52.976.000.000 Quarter IV/2014

Total 322.689.000.000 Total

Rincian penerimaan dana LPU tahun 2013 tesebut Details of receipts of UPS funds in 2013 are as
adalah tersebut adalah sebagai berikut: follows:

Tanggal Penerimaan/ Jumlah/


Uraian Date of Receipt Amounts Description
Triwulan I/2013 28 Nopember 2013/November 28, 2013 85.000.000.000 Quarter I/2013
Triwulan II/2013 28 Nopember 2013/November 28, 2013 65.000.000.000 Quarter II/2013
Triwulan III-IV/2013 17 Desember 2013/December 17, 2013 59.171.000.000 Quarter III-IV/2013

Total 209.171.000.000 Total

Dasar perhitungan untuk pengajuan atas The basis calculation for the proposal of the
penerimaan dana LPU tersebut adalah dengan acceptance of UPS funds is to calculate and gather
menghitung dan menghimpun seluruh kerugian dari all the losses from remote post offices (KPCLK).
kantor-kantor pos terpencil/kantor pos cabang luar
kota (KPCLK).

5. KAS DAN SETARA KAS 5. CASH AND CASH EQUIVALENTS

2015 2014 2013


Kas Cash on hand
Rupiah 1.197.094.656.138 694.641.698.380 272.638.471.951 Rupiah

Bank Cash in banks


Rupiah Rupiah
Pihak ketiga Third parties
PT Bank Tabungan Negara PT Bank Tabungan Negara
Syariah 100.000.800.000 - - Syariah
PT Bank Danamon PT Bank Danamon
Indonesia Tbk 83.480.330.659 153.527.998.378 302.697.337.661 Indonesia Tbk
PT Bank Syariah Mandiri 4.268.945.876 1.792.256.205 2.493.991.662 PT Bank Syariah Mandiri
PT Bank CIMB Niaga Tbk 2.427.713.195 5.555.495.013 162.651.093.090 PT Bank CIMB Niaga Tbk
PT Bank Internasional PT Bank Internasional
Indonesia Tbk 1.738.173.852 92.332.928.356 202.910.670.862 Indonesia Tbk
PT Bank Central Asia Tbk 1.004.568.311 431.359.555 613.581.531 PT Bank Central Asia Tbk

49
339
The original consolidated financial statements included herein are in
Indonesian language.

PT POS INDONESIA (PERSERO) PT POS INDONESIA (PERSERO)


DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
KONSOLIDASIAN STATEMENTS
Tanggal 31 Desember 2015 dan As of December 31, 2015 and
untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut for the year then ended
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

5. KAS DAN SETARA KAS (lanjutan) 5. CASH AND CASH EQUIVALENTS (continued)
2015 2014 2013
Bank (lanjutan) Cash in banks (continued)
Rupiah (lanjutan) Rupiah (continued)
Pihak ketiga (lanjutan) Third parties (continued)
PT Bank Woori Saudara 1.001.552.595 50.433.679.412 165.125.011.308 PT Bank Woori Saudara
PT Bank Mega Tbk 910.241.155 105.190.172.500 468.964.718.074 PT Bank Mega Tbk
PT Bank Mega Syariah 426.495.451 10.418.769.423 47.426.850.699 PT Bank Mega Syariah
PT Bank Tabungan Pensiun PT Bank Tabungan Pensiun
Nasional Tbk 164.806.715 162.327.482 1.115.980.722 Nasional Tbk
PT Bank Muamalat Tbk 113.917.904 1.769.117.954 7.027.927.111 PT Bank Muamalat Tbk

PT Bank Permata Tbk 40.350.135 - - PT Bank Permata Tbk


PT Bank Artha Graha Tbk - 164.851.136 2.155.804.917 PT Bank Artha Graha Tbk
PT Bank Lippo Tbk - - 37.734.521 PT Bank Lippo Tbk
Bank lainnya 37.870.914 343.050.605 607.008.032 Others Banks

Sub total pihak ketiga 195.615.766.762 422.122.006.019 1.363.827.710.190 Sub total third parties

Pihak berelasi dengan Government


Pemerintah (Catatan 29) Related parties (Note 29)
PT Bank Mandiri
(Persero) Tbk 505.016.089.842 683.872.779.707 732.845.307.172 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
PT Bank Tabungan Negara PT Bank Tabungan Negara
(Persero) Tbk 220.164.597.117 314.283.445.749 181.648.302.108 (Persero) Tbk
PT Bank Rakyat Indonesia PT Bank Rakyat Indonesia
(Persero) Tbk 213.453.726.628 210.238.529.387 72.110.815.225 (Persero) Tbk
PT Bank Negara Indonesia PT Bank Negara Indonesia
(Persero) Tbk 182.871.761.684 277.588.622.827 359.632.139.194 (Persero) Tbk
PT Bank Pembangunan
Daerah 41.981.001.047 45.792.250.856 111.989.049.324 PT Bank Pembangunan Daerah
PT Bank Mandiri PT Bank Mandiri
Taspen Pos 10.005.421.842 - - Taspen Pos
PT Bank Bukopin Tbk 551.626.973 792.031.700 568.044.555 PT Bank Bukopin Tbk
Sub total pihak berelasi Sub total government
dengan pemerintah 1.174.044.225.133 1.532.567.660.226 1.458.793.657.578 related parties

Total Bank Rupiah 1.369.659.991.895 1.954.689.666.245 2.822.621.367.768 Total Cash in Bank Rupiah

Valuta Asing Foreign Currencies


Pihak berelasi dengan Government
Pemerintah (Catatan 29) Related parties (Note 29)
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
Dolar AS - US Dollar -
USD1.945.350,66 USD571,311.52
pada tahun 2015, in 2015,
USD571.311,52 USD571,311.52
pada tahun 2014 in 2014,
dan USD597.096,61 and USD597,096.61
pada tahun 2013 26.836.112.354 7.107.115.272 7.278.010.579 in 2013
Euro Eropa - European Euro -
EUR616.683,21 EUR956,386.16
pada tahun 2015, in 2015,
EUR956.386,16 EUR956,386.16
pada tahun 2014 in 2014
dan EUR470.815,10 and EUR470,815.10
pada tahun 2013 9.293.218.567 14.473.250.045 7.919.787.956 in 2013
CHF Swiss -
CHF134.756,72 pada
tahun 2015 Swiss Franc -
CHF5.630,56 pada CHF5,630.56 in 2015
tahun 2014 1.880.031.452 70.848.351 - CHF5,630.56 in 2014
Dolar Singapura - Singapore Dollar -
SGD171.277,86 SGD170,853.03
pada tahun 2015, in 2015,
SGD170.853,03 SGD170,853.03
pada tahun 2014 in 2014
dan SGD170.639,33 and SGD170,639.33
pada tahun 2013 1.670.162.955 1.609.796.036 1.642.912.896 in 2013

50

340
The original consolidated financial statements included herein are in
Indonesian language.

PT POS INDONESIA (PERSERO) PT POS INDONESIA (PERSERO)


DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
KONSOLIDASIAN STATEMENTS
Tanggal 31 Desember 2015 dan As of December 31, 2015 and
untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut for the year then ended
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

5. KAS DAN SETARA KAS (lanjutan) 5. CASH AND CASH EQUIVALENTS (continued)
2015 2014 2013
Valuta Asing (lanjutan) Foreign Currencies (continued)
Pihak berelasi dengan Pemerintah Government Related
(Catatan 29) (lanjutan) parties (Note 29) (continued)
GBP Inggris -
GBP1.422,63 pada
tahun 2015
GBP73.249,24 Great Britain Poundsterling -
pada tahun 2014 GBP73,249.24 in 2015
dan GBP73.254,30 GBP73,249.24 in 2014
pada tahun 2013 29.094.363 1.418.862.684 1.472.164.563 and GBP73,254.30 in 2013
PT Bank Negara Indonesia PT Bank Negara Indonesia
(Persero) Tbk (Persero) Tbk
Dolar AS - Dollar US -
USD66.931,89 USD329,746.16
pada tahun 2015 in 2015
USD392.746,16 USD329,746.16
pada tahun 2014 in 2014
dan USD519.960,18 and USD519,960.18
pada tahun 2013 923.325.422 4.885.986.150 6.337.794.634 in 2013

Total Bank Valuta Asing 40.631.945.113 29.565.858.538 24.650.670.628 Total Foreign Currencies Bank
Total Cash on Hand
Total Kas dan Bank 2.607.386.593.146 2.678.897.223.163 3.119.910.510.347 and Cash in Banks

Setara Kas Cash Equivalent


Deposito on-call Rupiah Deposit on-call - Rupiah
Pihak berelasi dengan Government
Pemerintah (Catatan 29) Related parties (Note 29)
PT Bank Madiri PT Bank Mandiri
Taspen Pos 40.000.000.000 - - Taspen Pos
PT Bank Rakyat Indonesia PT Bank Rakyat Indonesia
(Persero) Tbk - - 190.000.000.000 (Persero) Tbk
Total deposit
Total deposito on-call Rupiah 40.000.000.000 - 190.000.000.000 on-call - Rupiah
Deposito berjangka Rupiah Time deposits - Rupiah
Pihak ketiga Third parties
PT Woori Saudara 1.000.000.000 - - PT Bank Woori Saudara
PT Bank Internasional PT Bank Internasional
Indonesia Tbk - 5.000.000.000 9.000.000.000 Indonesia Tbk
PT Bank Mega Tbk - 4.000.000.000 2.016.370.279 PT Bank Mega Tbk
PT Bank Muamalat Tbk - - 40.000.000.000 PT Bank Muamalat Tbk
PT Bank Mega Syariah - - 25.000.000.000 PT Bank Mega Syariah
PT Bank CIMB Niaga Tbk - - 20.000.000.000 PT Bank CIMB Niaga Tbk
PT Bank Syariah Mandiri - - 10.000.000.000 PT Bank Syariah Mandiri
PT Bank Danamon PT Bank Danamon
Indonesia Tbk - - 5.000.000.000 Indonesia Tbk
PT Bank Tabungan PT Bank Tabungan
Pensiun Nasional Tbk - - 5.000.000.000 Pensiun Negara Tbk
PT Bank Internasional PT Bank Internasional
Indonesia Syariah - - 2.000.000.000 Indonesia Syariah

Sub total pihak ketiga 1.000.000.000 9.000.000.000 118.016.370.279 Sub total third parties
Pihak berelasi dengan Government
Pemerintah (Catatan 29) related parties (Note 29)
PT Bank Bukopin Tbk 34.000.000.000 - - PT Bank Bukopin Tbk
PT Bank Negara Indonesi PT Bank Negara Indonesia
(Persero) Tbk 27.000.000.000 12.677.072.970 11.000.000.000 (Persero) Tbk
PT Bank Tabungan Negara PT Bank Tabungan Negara
(Persero) Tbk 7.000.000.000 10.000.000.000 200.000.000.000 (Persero) Tbk
PT Bank Mandiri (Persero)
Tbk 5.000.000.000 28.000.000.000 35.000.000.000 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
PT Bank Pembangunan PT Bank Pembangunan
Daerah Jawa Barat dan Daerah Jawa Barat dan
Banten (Persero) Tbk - - 10.000.000.000 Banten (Persero) Tbk
Sub total pihak berelasi Sub total government
dengan pemerintah 73.000.000.000 50.677.072.970 256.000.000.000 related parties

Total deposito berjangka Rupiah 74.000.000.000 59.677.072.970 374.016.370.279 Total time deposits - Rupiah

51

341
The original consolidated financial statements included herein are in
Indonesian language.

PT POS INDONESIA (PERSERO) PT POS INDONESIA (PERSERO)


DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
KONSOLIDASIAN STATEMENTS
Tanggal 31 Desember 2015 dan As of December 31, 2015 and
untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut for the year then ended
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

5. KAS DAN SETARA KAS (lanjutan) 5. CASH AND CASH EQUIVALENTS (continued)
2015 2014 2013
Deposito berjangka Dolar Amerika Time Deposits - US Dollar
Pihak berelasi dengan
Pemerintah (Catatan 29) Third party
PT Bank Negara Indonesia
(Persero) Tbk PT Bank Negara Indonesia
Dolar AS - (Persero) Tbk
USD0
pada tahun 2015
USD1.929.260,45 Dollar US -
pada tahun 2014 US0 in 2015
dan USD0 pada tahun USD1,929,260.45 in 2014
2013 - 24.000.000.000 - and USD0 in 2013
PT Bank Tabungan Negara
(Persero) Tbk PT Bank Tabungan Negara
Dolar AS - (Persero) Tbk
USD0 pada tahun 2015 Dollar US -
USD160.771,70 USD0 in 2015
pada tahun 2014 USD160,771.70 in 2014
USD0 pada tahun 2013 - 2.000.000.000 - and USD0 in 2013
Total deposito berjangka
Dolar Amerika - 26.000.000.000 - Total time deposits - US Dollar
Surat berharga jangka pendek Short-term securities
Cek Bank/ Bank Draft/ Bank Cheque/ Bank Draft/
Bank Note - Rupiah 295.401.500 533.251.600 35.609.151 Bank Note - Rupiah

Total Setara Kas 114.295.401.500 86.210.324.570 564.051.979.430 Total Cash Equivalents

Total Kas Dan Setara Kas 2.721.681.994.646 2.765.107.547.733 3.683.962.489.777 Total Cash and Cash Equivalents

Tingkat bunga efektif pada deposito on call dalam The effective interest rate on on-call deposits in
Rupiah dan Dolar AS adalah berkisar dari 5,2% - Rupiah and US Dollar range from 5,2% - 7,5%, 6%
7,5%, 6% - 10%, 5,5% - 7%, untuk tahun 2015, - 10%, and 5.5% - 7% respectively in 2015, 2014
2014, dan 2013. Deposito on call ini mempunyai and 2013. This deposit on call has maturity of 1 day
masa jatuh tempo 1 hari sampai dengan 31 hari. to 31 days.

Kas dan setara kas Perseroan terdiri dari: The Company's cash and cash equivalent funds
consist of

2015 2014 2013

Dana internal perseroan 215.421.535.339 40.467.462.111 498.567.686.015 Company’s internal funds

Dana pihak ketiga (Catatan 16) Third parties funds (Note 16)
Weselpos 25.394.791.938 75.724.140.947 77.508.059.122 Wesel
Penyaluran dana 1.508.091.660.840 1.460.346.202.343 2.245.084.228.273 Fund distribution
Pospay 385.045.627.068 208.197.039.109 276.240.444.621 Pospay services
Giropos 431.395.237.278 603.487.174.231 401.263.361.861 Giropos services
Utang uang jaminan (Catatan 18) Fund gurantee payable (Note 18)
Deposit 93.961.877.113 315.940.589.937 124.890.990.486 Deposits
Jaminan western union 62.371.265.070 60.944.939.055 60.407.719.399 Guarantee of western union

Sub total dana pihak ketiga 2.506.260.459.307 2.724.640.085.622 3.185.394.803.762 Sub total third parties funds

Total kas dan setara kas 2.721.681.994.646 2.765.107.547.733 3.683.962.489.777 Total cash and cash equivalent

52
342
The original consolidated financial statements included herein are in
Indonesian language.

PT POS INDONESIA (PERSERO) PT POS INDONESIA (PERSERO)


DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
KONSOLIDASIAN STATEMENTS
Tanggal 31 Desember 2015 dan As of December 31, 2015 and
untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut for the year then ended
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

6. INVESTASI SURAT BERHARGA 6. INVESTMENT IN SECURITIES

Akun ini merupakan investasi jangka pendek pada This account represents the short-term investments
surat berharga. Investasi dalam surat berharga in marketable securities. Investments in securities
Perseroan dan Entitas Anak diklasifikasikan of the Company and Subsidiaries are classified as
sebagai surat berharga yang tersedia untuk dijual available for sale financial assets and carried at fair
dan dicatat sebesar nilai wajar dari masing-masing value. The fair value of investment securities as of
efek. Nilai wajar investasi surat berharga pada December 31, 2013 amounted to Rp231,174,769.
tanggal 31 Desember 2013 sebesar
Rp231.174.769.

7. PIUTANG USAHA 7. TRADE RECEIVABLES

2015 2014 2013


Pihak ketiga 409.638.255.842 432.800.576.349 450.654.584.332 Third parties
Pihak berelasi dengan
Pemerintah 125.714.596.827 66.261.362.345 56.239.567.132 Government related parties

Total 535.352.852.669 499.061.938.694 506.894.151.464 Total


Penyisihan penurunan nilai
piutang usaha (72.376.301.560) (40.816.764.703) (26.085.843.779) Allowance for impairment

Total Piutang Usaha - bersih 462.976.551.109 458.245.173.991 480.808.307.685 Total Trade Receivables - net

Rincian piutang usaha berdasarkan jenis Detail of trade receivable based on types of
pendapatan adalah sebagai berikut: revenue are as follows:

2015 2014 2013


Dalam Negeri Domestic
Pendapatan suratpos dan Revenue from mails and
paketpos 225.555.195.447 206.094.139.135 185.735.260.195 parcels
Logistik 56.002.222.308 44.243.990.187 55.288.213.935 Logistics
Ritel 52.113.754.097 7.162.180.552 22.410.416.190 Retails
Properti 8.471.826.169 2.774.640.559 5.574.969.015 Property
Jasa keuangan 4.254.327.537 26.368.863.325 14.587.592.604 Financial services
Filateli - - - Philately
Lain-lain 1.040.766.366 2.638.372.834 903.210.866 Others

Sub total dalam negeri 347.438.091.924 289.282.186.592 284.499.662.805 Sub total domestic
Luar Negeri International
Pendapatan suratpos dan
paketpos 187.914.760.745 209.779.752.102 222.394.488.659 Revenue from mails and parcels

Total 535.352.852.669 499.061.938.694 506.894.151.464 Total

Penyisihan penurunan nilai


piutang usaha (72.376.301.560) (40.816.764.703) (26.085.843.779) Allowance for impairment

Total Piutang Usaha - bersih 462.976.551.109 458.245.173.991 480.808.307.685 Total Trade Receivables - net

Mutasi cadangan penurunan nilai adalah sebagai Movement of allowance for impairment are as
berikut: follows:

2015 2014 2013


Saldo awal (40.816.764.704) (26.085.843.779) (17.028.296.359) Beginning balance
Cadangan penurunan nilai tahun
berjalan (73.849.287.919) (18.892.069.751) (10.495.482.426) Provision for impairment
Penyesuaian - piutang dapat ditagih
kembali 42.289.751.063 4.161.148.827 1.437.935.006 Reversal of impairment

Total (72.376.301.560) (40.816.764.703) (26.085.843.779) Total

53
343
The original consolidated financial statements included herein are in
Indonesian language.

PT POS INDONESIA (PERSERO) PT POS INDONESIA (PERSERO)


DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
KONSOLIDASIAN STATEMENTS
Tanggal 31 Desember 2015 dan As of December 31, 2015 and
untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut for the year then ended
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

7. PIUTANG USAHA (lanjutan) 7. TRADE RECEIVABLES (continued)

Umur piutang usaha dalam negeri per The aging of trade receivables - domestic as of
31 Desember 2015, 2014 dan 2013 sebagai December 31, 2015, 2014 and 2013 are as follows:
berikut:
2015
Pemerintah/ Swasta/ Total/
Government Private Total
Sampai dengan 3 bulan 105.479.238.801 135.689.016.833 241.168.255.634 Up to 3 months
3 - 6 bulan 9.028.761.660 27.974.005.220 37.002.766.880 3 - 6 months
6 - 12 bulan 11.178.943.966 17.585.976.284 28.764.920.250 6 - 12 months
1 - 2 tahun 5.420.373.130 7.570.272.144 12.990.645.274 1 - 2 years
Di atas 2 tahun 2.593.703.096 24.917.800.790 27.511.503.886 More than 2 years
133.701.020.653 213.737.071.271 347.438.091.924

2014
Pemerintah/ Swasta/ Total/
Government Private Total
Sampai dengan 3 bulan 27.652.737.204 150.516.993.049 178.169.730.253 Up to 3 months
3 - 6 bulan 10.619.837.368 37.408.787.073 48.028.624.441 3 - 6 months
6 - 12 bulan 7.679.084.400 9.915.092.947 17.594.177.347 6 - 12 months
1 - 2 tahun 1.288.624.501 17.802.189.588 19.090.814.089 1 - 2 years
Di atas 2 tahun 2.513.884.589 23.884.955.873 26.398.840.462 More than 2 years

49.754.168.062 239.528.018.530 289.282.186.592

2013
Pemerintah/ Swasta/ Total/
Government Private Total
Sampai dengan 3 bulan 43.792.405.442 125.222.379.491 169.014.784.933 Up to 3 months
3 - 6 bulan 4.717.229.202 51.743.915.507 56.461.144.709 3 - 6 months
6 - 12 bulan 3.007.401.182 17.060.132.727 20.067.533.909 6 - 12 months
1 - 2 tahun 980.338.681 24.194.034.965 25.174.373.646 1 - 2 years
Di atas 2 tahun 3.659.117.803 10.122.707.805 13.781.825.608 More than 2 years

56.156.492.310 228.343.170.495 284.499.662.805

Umur piutang usaha luar negeri per 31 Desember The aging of trade receivables - international as of
2015, 2014 dan 2013 sebagai berikut: December 31, 2015, 2014 and 2013 are as follows:
2015 2014 2013
Sampai dengan 2 tahun 156.130.336.271 171.917.140.324 178.528.920.047 Up to 2 years
2 - 3 tahun 25.828.423.566 20.524.534.529 30.521.124.110 2 - 3 years
3 - 4 tahun 4.445.447.556 8.846.812.113 8.380.959.182 3 - 4 years
4 - 5 tahun 311.592.666 6.429.649.153 353.244.811 4 - 5 years
5 - 6 tahun 430.828.002 288.235.156 160.838.686 5 - 6 years
Di atas 6 tahun 768.132.684 1.773.380.827 4.449.401.823 More than 6 years

Total 187.914.760.745 209.779.752.102 222.394.488.659 Total

Berdasarkan penelaahan terhadap keadaan akun Based on a review of the status of receivable of
piutang kerugian Perseroan pada akhir periode Company’s losses at the end of the reporting
pelaporan, manajemen Perseroan berpendapat period, the Company’s management believes that
bahwa pencadangan penurunan nilai cukup untuk the allowance for impairment for receivable of
menutupi kerugian jika terdapat piutang kerugian Company’s losses is adequate to cover possible
Perseroan yang tidak dapat tertagih lagi pada losses from non-collection of receivables as of
tanggal 31 Desember 2015, 2014 dan 2013. December 31, 2015, 2014 and 2013.

Piutang usaha Perseroan dan Entitas Anak tidak Portion of trade receivables of the Company and
digunakan sebagai jaminan utang bank. Subsidiaries was not used as collateral bank loan.

54

344
The original consolidated financial statements included herein are in
Indonesian language.

PT POS INDONESIA (PERSERO) PT POS INDONESIA (PERSERO)


DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
KONSOLIDASIAN STATEMENTS
Tanggal 31 Desember 2015 dan As of December 31, 2015 and
untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut for the year then ended
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

8. PERSEDIAAN ASET REAL ESTAT 8. REAL ESTATE ASSETS INVENTORIES


2015 2014 2013
Tanah yang sedang dikembangkan 2.547.355.415 2.361.619.225 - Land under development
Rumah/Ruko siap dijual 1.957.556.325 1.085.755.000 - House/House shop available for sale

Total 4.504.911.740 3.447.374.225 - Total

Rumah/Ruko Siap dijual House/House Shop Available for Sale


Ruko siap dijual merupakan unit ruko siap dijual House shop available for sale represent house
milik PPI yang terletak di Jl. Matahari Raya Blok B shop unit owned by PPI located at Jl. Matahari
468, Jaka Setia, RT 002 RW10, Bekasi Selatan, Raya Blok B 468, Jaka Setia, RT 002 RW10,
Bekasi. Pada tahun 2015, PPI melakukan Bekasi Selatan, Bekasi. On 2015, PPI had reclass
reklasifikasi ruko siap dijual menjadi properti house shop available for sale to investments
investasi sebesar Rp1.085.755.000. property amounting Rp1,085,755,000.
Rumah siap dijual merupakan unit rumah siap House available for sale represent house available
dijual milik PPI yang terletak di Komp. Pasadena, for sale owned by the Company located at Komp.
Jl. Dahlia Mekar (Panghegar), dan Jl. Senam IV Pasadena, Jl. Dahlia Mekar (Panghegar), and Jl.
(Arcamanik). Senam IV (Arcamanik).
Tanah yang Sedang Dikembangkan Land Under Development

Mutasi tanah yang sedang dikembangkan adalah Movements of land under development are as
sebagai berikut: follows:
2015 2014
Saldo awal 2.361.619.225 - Beginning balance
Tanah yang sedang dikembangkan Land under development
Pembelian tanah 185.736.190 2.361.619.225 Land purchased
Total 2.547.355.415 2.361.619.225 Total

Tanah yang sedang dikembangkan berupa tanah Land under development represent land owned by
milik PPI seluas 2.268 m2 terletak di Jalan Raya PPI measuring 2,268 m2 located in Jalan Raya
Laswi Desa Bumi Wangi Kec. Ciparay, Kabupaten Laswi Desa Bumi Wangi Kec. Ciparay, Kabupaten
Bandung, Jawa Barat. Bandung, Jawa Barat.

9. PENDAPATAN YANG MASIH HARUS DITERIMA 9. ACCRUED INCOME

2015 2014 2013


Paketpos 66.483.584.998 4.514.564.268 4.453.635.672 Parcels
Meterai 12.152.180.716 55.414.188.737 36.429.866.818 Stamps
Layanan jasa keuangan 21.511.268.225 36.029.555.830 19.603.951.241 Financial services
Pergudangan 6.535.302.773 3.863.959.509 6.891.341.614 Warehousing
Transportasi 1.628.103.712 678.760.618 5.719.928.518 Transportation
Biaya angkut 372.825.200 - - Freight Forwarding
Bunga deposito berjangka rupiah 352.996.583 119.751.362 1.000.224.658 Interest time deposits
Sewa ruang kantor - 161.711.225 - Office rent
Lain-lain 3.065.970.363 - 1.024.779.982 Others

Total 112.102.232.570 100.782.491.549 75.123.728.503 Total

10. ASET LANCAR LAINNYA 10. OTHER CURRENT ASSETS


2015 2014 2013
Piutang lainnya Other receivables
Accounts receivable from
Piutang layanan usaha business services
Layanan Western Union 76.822.986.692 80.708.642.423 106.361.076.357 Western Union service
Layanan tabungan 15.096.407.281 - 1.322.306.791 Savings service
Layanan giropos - - 11.658.710.719 Giropos service
Layanan lain 9.184.928.766 14.373.025.879 1.364.173.533 Other service
Sub total Sub total account receivable from
piutang layanan usaha 101.104.322.739 95.081.668.302 120.706.267.400 business services

55

345
The original consolidated financial statements included herein are in
Indonesian language.

PT POS INDONESIA (PERSERO) PT POS INDONESIA (PERSERO)


DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
KONSOLIDASIAN STATEMENTS
Tanggal 31 Desember 2015 dan As of December 31, 2015 and
untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut for the year then ended
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

10. ASET LANCAR LAINNYA (lanjutan) 10. OTHER CURRENT ASSETS (continued)

2015 2014 2013

Piutang lainnya (lanjutan) Other receivables (continued)

Piutang pegawai Employee receivables


Piutang pegawai lainnya 42.797.549.489 72.216.518.366 55.246.692.762 Other employee receivables
Kecurangan/kelalaian pegawai 38.068.213.234 40.691.151.967 18.102.772.975 Fraud/negligence of employees
Pinjaman pegawai 509.990.797 31.984.025 163.702.271 Employee loans

Sub total piutang pegawai 81.375.753.520 112.939.654.358 73.513.168.008 Sub total employee receivables
Piutang bunga deposito - 394.449.315 51.097.222 Interest receivables
Piutang lainnya pihak ketiga
Entitas Anak - - 448.636.869 Other receivables of Subsidiaries
Piutang lainnya - 1.122.954.130 1.335.937.893 Other receivables

Total piutang lainnya 182.480.076.259 209.538.726.105 196.055.107.392 Total other receivables


Persediaan dan perlengkapan Inventories and supplies
Persediaan - bersih 3.512.661.929 4.275.065.018 1.024.764.344 Inventories - net
Perlengkapan: Supplies:
Perangko 12.271.566.728 11.469.731.050 10.119.581.690 Stamp
Formulir serbaguna 5.625.867.738 1.235.158.913 1.330.684.559 Multifunction forms

Total persediaan dan perlengkapan 21.410.096.395 16.979.954.981 12.475.030.593 Total inventories and supplies
Biaya dibayar di muka Prepaid expenses
Uang muka operasi 21.268.968.734 - - Operational advance
Sewa gedung 15.946.700.787 18.042.225.756 11.939.112.526 Building rental
Sewa rumah pegawai 13.847.129.415 12.568.587.418 14.969.795.747 Employee houses rental
Sewa tanah - 10.006.000 126.341.667 Land rental
Premi asuransi 845.833.333 - 297.151.667 Insurance premium
Uang ditahan 794.822.607 - - Restricted cash
Dibayar di muka lainnya Other prepaid expenses
Operasional lainnya 8.094.623.903 2.930.960.122 25.256.174.387 Other operation
Proyek 60.000.000 7.434.648.077 - Project
Pembelian Aset - 62.458.500 - Asset purchases
Lainnya - 38.003.000 - Others

Total biaya dibayar di muka 60.858.078.779 41.086.888.873 52.588.575.994 Total prepaid expenses

Bank garansi 2.886.672.766 50.090.999.994 105.000.000 Bank guarantee


Aset tidak lancar yang siap dijual 1.298 415 431 Unused assets that are available for sale

Total Aset Lancar Lainnya 267.634.925.497 317.696.570.368 261.223.714.410 Total Other Current Assets

Piutang layanan usaha merupakan tagihan Accounts receivable from business services are
Perseroan yang terkait dengan pelayanan jasa billings related to third-party services.
pihak ketiga.

Piutang pegawai merupakan hak tagih Perseroan Accounts receivable from employees are amounts
dan Entitas Anak kepada pegawai yang dibuktikan rightfully collectible from employees based on the
dengan surat pernyataan tanggung jawab, yang statement of employee responsibility, which
terjadi akibat tanggung jawab pegawai atas consists of:
berkurangnya aset atau kekayaan Perseroan yang
terdiri dari:

- Piutang kecurangan/kelalaian pegawai - Accounts receivable due to fraud/negligence


merupakan piutang akibat which are determined based on internal
kecurangan/kelalaian pegawai berdasarkan examination.
pemeriksaan intern.
- Piutang pegawai lainnya merupakan kelebihan - Other accounts receivable from employees are
realisasi biaya kesehatan yang seharusnya excess settlement of employee health costs
ditanggung oleh pegawai. that should be borne by the employees.

56

346
The original consolidated financial statements included herein are
in Indonesian
language.
PT POS INDONESIA (PERSERO)
DAN ENTITAS ANAK PT POS INDONESIA (PERSERO)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN AND SUBSIDIARIES
KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
Tanggal 31 Desember 2015 dan STATEMENTS
untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut As of December 31, 2015 and
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) for the year then ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

10. ASET LANCAR LAINNYA (lanjutan)


10. OTHER CURRENT ASSETS (continued)
Perlengkapan merupakan perlengkapan pos yang
belum digunakan terdiri dari perangko, benda Supplies are unused postal supplies which consist
filateli dan formulir serbaguna yang dicatat sebesar of stamps, philatelic items and multifunction forms
ongkos cetak. which values is recorded using its printing cost.

Beban dibayar di muka merupakan beban yang


pembayarannya telah dilakukan pada periode Prepaid expenses are expenses for which payment
berjalan tetapi manfaat ekonominya dinikmati pada has been made in the current period but the
periode yang akan datang. economic benefits will be received in future
periods.
Perlengkapan merupakan perlengkapan pos yang
belum digunakan terdiri dari perangko, benda Supplies are unused postal supplies which consist
filateli dan formulir serbaguna yang dicatat sebesar of stamps, philatelic items and multifunction forms
ongkos cetak. which values is recorded using its printing cost.

Beban dibayar di muka merupakan beban yang


pembayarannya telah dilakukan pada periode Prepaid expenses are expenses for which payment
berjalan tetapi manfaat ekonominya dinikmati pada has been made in the current period but the
periode yang akan datang. economic benefits will be received in future
periods.
Panjar adalah pembayaran kepada pihak intern
Perseroan dan Entitas Anak untuk pengadaan Advances are payments to internal parties of the
barang/jasa dan lainnya yang bersifat sementara Company and Subsidiaries for procurement of
(menunggu pertanggungjawaban), yang terdiri dari: goods/services and others which are temporarily
pending for settlement, which consist of:
- Panjar eksploitasi untuk pembayaran kegiatan
operasional Perseroan dan Entitas Anak - Exploitation which is for the payment of the
- Panjar investasi untuk pembelian barang- Company and Subsidiaries’ operating activities
barang investasi - Investments which is for acquisition of
- Panjar operasional lainnya adalah untuk investment goods
pembayaran selain eksploitasi dan investasi. - Other operational which is for the payment of
other matters other than advances for
exploitation and investment.
Bank garansi merupakan kas dan atau bank yang
dijaminkan kepada pihak ketiga dalam jangka Cash and bank guarantee are cash or cash in bank
waktu satu tahun. which are secured by third parties within one year.

Piutang lainnya Perseroan dan Entitas Anak tidak


digunakan sebagai jaminan utang bank. Portion of other receivables of the Company and its
Subsidiaries was not used as collateral bank loan.

11. INVESTASI PADA ASOSIASI


11. INVESTMENT IN ASSOCIATED
Akun ini merupakan investasi pada PT Bank
Mandiri Taspen Pos (dahulu PT Bank Sinar This account represents investment in PT Bank
Harapan Bali (“BSHB”)). Mandiri Taspen Pos (formerly PT Bank Sinar
Harapan Bali (“BSHB”)).
Berdasarkan Akta Notaris I Gusti Ngurah Putra
Wijaya, S.H., Nomor 93 tanggal 22 Desember Based on Notarial Deed I Gusti Ngurah Putra
2014, Perseroan melakukan penyertaan saham Wijaya, S.H., No. 93 Dated December 22, 2014,the
pada BSHB dengan kepemilikan sebesar 20,20% Company invested in shares of BSHB with
atau 202.000.000 saham dengan harga perolehan ownership 20.20% or 202,000,000 shares with
sebesar Rp175.000.000.000. acquisition cost price of Rp175,000,000,000.

Jumlah tercatat, laba dari entitas asosiasi, dan


penghasilan komprehensif lain dari entitas asosiasi The carrying amounts, earning from associate
adalah sebagai berikut: company, and other comprehensive income from
associate as follow:

57
347
The original consolidated financial statements included herein are in
Indonesian language.

PT POS INDONESIA (PERSERO) PT POS INDONESIA (PERSERO)


DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
KONSOLIDASIAN STATEMENTS
Tanggal 31 Desember 2015 dan As of December 31, 2015 and
untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut for the year then ended
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

11. INVESTASI PADA ASOSIASI (lanjutan) 11. INVESTMENT IN ASSOCIATED (continued)


Penghasilan
komprehensif
lain dari entitas
Laba dari asosiasi/
Persentase entitas asosiasi Other
kepemilikan efektif/ Saldo awal/ Earning from comprehensive
Nama entitas/ Percentage of Beginning associate income from Saldo akhir/
Entity name effective ownership balance company associate company Ending balance

PT Bank Mandiri 20,20% 175.000.000.000 4.928.667.150 (452.520.303) 179.476.146.847


Taspen Pos

12. ASET TETAP 12. FIXED ASSETS

Saldo dan mutasi aset tetap per 31 Desember Balances and movements of fixed assets as of
2015, 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut: December 31, 2015, 2014 and 2013 are as follows:

2015
Saldo Awal/ Saldo Akhir/
Beginning Penambahan/ Pengurangan/ Reklasifikasi/ Ending
Balance Additions Disposals Reclassification Balance
Biaya Perolehan Acquisition Cost
Tanah 152.116.257.956 2.979.663.281 (2.912.450) 12.871.924.768 167.964.933.555 Land
Gedung 646.502.605.437 2.625.041.715 (631.650.000) 69.726.349.991 718.222.347.143 Building
Kendaraan bermotor 118.293.309.258 12.281.630.000 (41.531.702.273) - 89.043.236.985 Vehicles
Inventaris 814.154.005.199 68.096.101.196 (9.539.895.599) 4.961.237.000 877.671.447.796 Office equipment

Sub total 1.731.066.177.850 85.982.436.192 (51.706.160.322) 87.559.511.759 1.852.901.965.479 Sub total


Aset dalam Construction in
Penyelesaian Progress
Gedung 44.592.261.944 79.485.863.506 (3.498.211.863) (64.916.903.386) 55.663.010.201 Building
Tanah 11.052.699.244 4.607.701.632 (42.312.936) (11.800.386.308) 3.817.701.632 Land
Inventaris 2.184.143.800 3.689.550.000 (2.800.000) (5.339.341.000) 531.552.800 Office equipment

Sub Total 57.829.104.988 87.783.115.138 (3.543.324.799) (82.056.630.694) 60.012.264.633 Sub Total

Total 1.788.895.282.838 173.765.551.330 (55.249.485.121) 5.502.881.065 1.912.914.230.112 Total


Accumulated
Akumulasi Penyusutan Depreciation
Gedung 339.883.016.958 32.715.678.589 (13.631.876) - 372.585.063.671 Building
Kendaraan bermotor 94.046.487.517 4.427.041.114 (41.531.701.334) - 56.941.827.297 Vehicles
Inventaris 642.399.704.759 67.715.038.009 (9.531.305.880) - 700.583.436.888 Office equipment

Total 1.076.329.209.234 104.857.757.712 (51.076.639.090) - 1.130.110.327.856 Total

Nilai Buku 712.566.073.604 782.803.902.256 Net Book Value

2014
Saldo Awal/ Saldo Akhir/
Beginning Penambahan/ Pengurangan/ Reklasifikasi/ Ending
Balance Additions Disposals Reclassification Balance
Biaya Perolehan Acquisition Cost
Tanah 92.450.258.356 37.994.119.139 (46.897.708) 21.718.778.169 152.116.257.956 Land
Gedung 614.012.227.928 14.085.473.218 (74.021.315) 18.478.925.606 646.502.605.437 Building
Kendaraan bermotor 95.901.362.066 22.391.947.192 - - 118.293.309.258 Vehicles
Inventaris 769.084.372.221 47.884.760.289 (2.815.127.311) - 814.154.005.199 Office equipment
Sub total 1.571.448.220.571 122.356.299.838 (2.936.046.334) 40.197.703.775 1.731.066.177.850 Sub total
Aset dalam Construction in
Penyelesaian Progress
Gedung kantor 20.600.982.108 53.132.305.915 - (29.141.026.079) 44.592.261.944 Office building
Tanah - 21.900.961.940 - (10.848.262.696) 11.052.699.244 Land
Inventaris - 2.184.143.800 - - 2.184.143.800 Office equipment
Sub Total 20.600.982.108 77.217.411.655 - (39.989.288.775) 57.829.104.988 Sub Total
Total 1.592.049.202.679 199.573.711.493 (2.936.046.334) 208.415.000 1.788.895.282.838 Total

58

348
The original consolidated financial statements included herein are in
Indonesian language.

PT POS INDONESIA (PERSERO) PT POS INDONESIA (PERSERO)


DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
KONSOLIDASIAN STATEMENTS
Tanggal 31 Desember 2015 dan As of December 31, 2015 and
untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut for the year then ended
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

12. ASET TETAP (lanjutan) 12. FIXED ASSETS (continued)

2014
Saldo Awal/ Saldo Akhir/
Beginning Penambahan/ Pengurangan/ Reklasifikasi/ Ending
Balance Additions Disposals Reclassification Balance
Accumulated
Akumulasi Penyusutan Depreciation
Gedung 313.843.650.228 26.113.388.041 (74.021.311) - 339.883.016.958 Building
Kendaraan bermotor 91.234.627.533 2.811.859.984 - - 94.046.487.517 Vehicles
Inventaris 568.730.283.491 75.774.588.858 (2.105.167.590) - 642.399.704.759 Office equipment
Total 973.808.561.252 104.699.836.883 (2.179.188.901) - 1.076.329.209.234 Total

Nilai Buku 618.240.641.427 712.566.073.604 Net Book Value

2013
Saldo Awal/ Saldo Akhir/
Beginning Penambahan/ Pengurangan/ Reklasifikasi/ Ending
Balance Additions Disposals Reclassification Balance
Biaya Perolehan Acquisition Cost
Tanah 92.450.258.356 - - - 92.450.258.356 Land
Gedung 581.107.207.985 11.309.483.301 - 21.595.536.642 614.012.227.928 Building
Kendaraan bermotor 90.781.853.112 4.909.508.954 - 210.000.000 95.901.362.066 Vehicles
Inventaris 680.193.538.057 124.406.859.762 (35.064.025.598) (452.000.000) 769.084.372.221 Office equipment
Sub total 1.444.532.857.510 140.625.852.017 (35.064.025.598) 21.353.536.642 1.571.448.220.571 Sub total
Aset dalam Construction in
Penyelesaian Progress
Gedung kantor 13.231.012.834 28.965.505.916 - (21.595.536.642) 20.600.982.108 Office building

Total 1.457.763.870.344 169.591.357.933 (35.064.025.598) (242.000.000) 1.592.049.202.679 Total


Accumulated
Akumulasi Penyusutan Depreciation
Gedung 290.455.252.962 23.388.397.266 - - 313.843.650.228 Building
Kendaraan bermotor 90.416.682.596 817.944.937 - - 91.234.627.533 Vehicles
Inventaris 561.689.997.682 39.716.976.427 (32.641.398.943) (35.291.675) 568.730.283.491 Office equipment

Total 942.561.933.240 63.923.318.630 (32.641.398.943) (35.291.675) 973.808.561.252 Total

Nilai Buku 515.201.937.104 618.240.641.427 Net Book Value

Beban penyusutan atas aset tetap dibebankan Depreciation expense on fixed assets charged to
pada laporan laba rugi konsolidasian tahun 2015 consolidated profit and loss amounted to
dan 2014 masing-masing sebesar Rp104,857,757,712 and Rp104,699,836,883,
Rp104.857.757.712 dan Rp104.699.836.883. respectively

Pada tanggal 31 Desember 2015, 2014 dan 2013, On December 31, 2015, 2014 and 2013, fixed
aset tetap Perseroan dan Entitas Anak telah assets of the Company and Subsidiaries are
diasuransikan terhadap risiko kebakaran dan risiko insured against fire and other risks with insured
lainnya dengan nilai pertanggungan sebesar value of Rp862,087,500,701 in 2015,
Rp862.087.500.701 pada tahun 2015, Rp1,713,151,901,402 in 2014 and
Rp1.713.151.901.402 pada tahun 2014 dan Rp1,935,155,161,404 in 2013. Management
Rp1.935.155.161.404 pada tahun 2013. believes that insurance coverage is adequate to
Manajemen berpendapat bahwa nilai cover losses from such risks.
pertanggungan tersebut cukup untuk menutup
kerugian dari risiko-risiko tersebut.

59

349
The original consolidated financial statements included herein are
in Indonesian
language.
PT POS INDONESIA (PERSERO)
DAN ENTITAS ANAK PT POS INDONESIA (PERSERO)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN AND SUBSIDIARIES
KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
Tanggal 31 Desember 2015 dan STATEMENTS
untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut As of December 31, 2015 and
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) for the year then ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

12. ASET TETAP (lanjutan)


12. FIXED ASSETS (continued)
Jenis pemilikan hak atas tanah milik Perseroan
seluruhnya berupa “Hak Guna Bangunan (HGB)”. The Company owned its land through land rights
Hak atas tanah tersebut akan berakhir dalam known as “Right to Build” (HGB). The land rights
berbagai tanggal dari tahun 2028 sampai dengan will expire on various dates from 2028 until 2030.
tahun 2030. Manajemen berpendapat bahwa hak The management believes that the land rights can
atas tanah tersebut dapat diperbaharui atau be renewed or extended when they expire.
diperpanjang kembali pada saat jatuh tempo.

Aset dalam penyelesaian rata-rata telah mencapai


persentase kurang lebih 50% pada tahun 2015, Approximately, construction in progress has been
2014 dan 2013. 50% completed in 2015, 2014 and 2013,
respectively.
Berdasarkan hasil penelaahan manajemen, tidak
terdapat indikasi penurunan nilai aset tetap. Based on management review, there are no
indications of impairment of fixed assets.

13. PROPERTI INVESTASI


13. INVESTMENT PROPERTIES

Properti investasi merupakan aset tanah atau Investment properties consist of lands or buildings
bangunan atau bagian dari suatu bangunan atau or parts of a building or both which are dominated
kedua-duanya yang dikuasai oleh pemilik atau by the owner or tenant (lessee) through financial
penyewa (lessee) melalui sewa pembiayaan untuk lease used to generate rental income or increasing
menghasilkan sewa atau kenaikan nilai atau its value or both and not used for operational
kedua-duanya dan tidak digunakan untuk kegiatan activities.
operasional.

Rincian saldo dan mutasi properti investasi untuk Balances and movements of investment properties
tahun-tahun yang berakhir pada 31 Desember for the years ended December 31, 2015, 2014 and
2015, 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut: 2013 are as follows:

2015
Saldo Awal/ Saldo Akhir/
Beginning Penambahan/ Pengurangan/ Reklasifikasi/ Ending
Balance Additions Disposals Reclassification Balance

Biaya Perolehan Acquisition Cost


Tanah 134.859.454.413 - - - 134.859.454.413 Land
Gedung kantor 143.950.909.252 349.366.000 - 10.098.159.000 154.398.434.252 Office buildings
Properti investasi Other investment
lainnya - - - 1.435.000.000 1.435.000.000 property

Sub total 278.810.363.665 349.366.000 - 11.533.159.000 290.692.888.665 Sub total

Aset dalam Construction


Penyelesaian in Progress
Gedung kantor 8.706.094.000 7.118.346.065 (96.540.000) (14.936.060.065) 791.840.000 Office building
Other investment
Properti investasi lainnya 109.600.000 846.450.000 (63.900.000) (848.450.000) 43.700.000 properties

Sub total 8.815.694.000 7.964.796.065 (160.440.000) (15.784.510.065) 835.540.000 Sub total

Total 287.626.057.665 8.314.162.065 (160.440.000) (4.251.351.065) 291.528.428.665 Total

Accumulated
Akumulasi Penyusutan Depreciation
Gedung kantor 51.054.698.647 7.266.175.509 - - 58.320.874.156 Office buildings
Properti investasi lainnya - 59.791.667 - - 59.791.667 Company houses

Sub total 51.054.698.647 7.325.967.176 - - 58.380.665.823 Sub total

Nilai Buku 236.571.359.018 233.147.762.842 Net Book Value

60
350
The original consolidated financial statements included herein are in
Indonesian language.

PT POS INDONESIA (PERSERO) PT POS INDONESIA (PERSERO)


DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
KONSOLIDASIAN STATEMENTS
Tanggal 31 Desember 2015 dan As of December 31, 2015 and
untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut for the year then ended
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

13. PROPERTI INVESTASI (lanjutan) 13. INVESTMENT PROPERTIES (continued)


2014
Saldo Awal/ Saldo Akhir/
Beginning Penambahan/ Pengurangan/ Reklasifikasi/ Ending
Balance Additions Disposals Reclassification Balance

Biaya Perolehan Acquisition Cost


Tanah 134.859.454.413 - - - 134.859.454.413 Land
Gedung kantor 142.027.990.252 98.000.000 - 1.824.919.000 143.950.909.252 Office buildings

Sub total 276.887.444.665 98.000.000 - 1.824.919.000 278.810.363.665 Sub total

Aset dalam Construction


Penyelesaian )
in Progress
Gedung kantor 1.595.300.000 9.144.128.000 - (2.033.334.000)* 8.706.094.000 Office building
Other investment
Properti investasi lainnya - 109.600.000 - - 109.600.000 properties
Sub total 1.595.300.000 9.253.728.000 - (2.033.334.000) 8.815.694.000 Sub total

Total 278.482.744.665 9.351.728.000 - (208.415.000) 287.626.057.665 Total


Accumulated
Akumulasi Penyusutan Depreciation
Gedung kantor 43.686.275.310 7.368.423.337 - - 51.054.698.647 Office buildings
Rumah dinas - - - - - Company houses
Sub total 43.686.275.310 7.368.423.337 - - 51.054.698.647 Sub total

Nilai Buku 234.796.469.355 236.571.359.018 Net Book Value

2013
Saldo Awal/ Saldo Akhir/
Beginning Penambahan/ Pengurangan/ Reklasifikasi/ Ending
Balance Additions Disposals Reclassification Balance
Biaya Perolehan Acquisition Cost
Tanah 134.859.454.413 - - - 134.859.454.413 Land
Gedung kantor 139.364.132.111 1.537.629.000 - 1.126.229.141 142.027.990.252 Office buildings
Rumah dinas 1.126.229.141 - - (1.126.229.141) - Company houses
Sub total 275.349.815.665 1.537.629.000 - - 276.887.444.665 Sub total
Aset dalam Construction
Penyelesaian in Progress
Gedung kantor 1.450.690.000 144.610.000 - - 1.595.300.000 Office building
Total 276.800.505.665 1.682.239.000 - - 278.482.744.665 Total
Accumulated
Akumulasi Penyusutan Depreciation
Gedung kantor 36.048.673.365 6.992.164.219 - 645.437.726 43.686.275.310 Office buildings
Rumah dinas 645.437.726 - - (645.437.726) - Company houses
Total 36.694.111.091 6.992.164.219 - - 43.686.275.310 Total

Nilai Buku 240.106.394.574 234.796.469.355 Net Book Value

Beban penyusutan atas properti investasi Depreciation expense on investment properties


dibebankan di dalam laporan laba rugi charged to consolidated profit and loss in 2015 and
konsolidasian tahun 2015 dan 2014 masing-masing 2014 amounted to Rp7,325,967,175 and
sebesar Rp7.325.967.175 dan Rp7.368.423.337. Rp7,368,423,337, respectively.

Jenis pemilikan hak atas tanah milik Perseroan The Company owned its land through land rights
seluruhnya berupa “Hak Guna Bangunan (HGB)”. known as “Right to Build” (HGB). The land rights
Hak atas tanah tersebut akan berakhir dalam will expire on various dates from 2028 until 2030.
berbagai tanggal dari tahun 2028 sampai dengan The management believes that the land rights can
tahun 2030. Manajemen berpendapat bahwa hak be renewed or extended when they expire.
atas tanah tersebut dapat diperbaharui atau
diperpanjang kembali pada saat jatuh tempo.

61

351
The original consolidated financial statements included herein are in
Indonesian language.

PT POS INDONESIA (PERSERO) PT POS INDONESIA (PERSERO)


DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
KONSOLIDASIAN STATEMENTS
Tanggal 31 Desember 2015 dan As of December 31, 2015 and
untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut for the year then ended
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

13. PROPERTI INVESTASI (lanjutan) 13. INVESTMENT PROPERTIES (continued)

Seluruh properti investasi telah diasuransikan All investment properties are insured against fire
terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya and other risks with PT Jasindo where in the
kepada PT Jasindo yang polis pertanggungannya coverage is binded together into one insurance
dijadikan satu dengan aset tetap (Catatan 10). policy with fixed assets (Note 10).

Rincian nilai tercatat dan nilai wajar properti Detail of carrying value and fair value of investment
investasi pada tahun 2015 dan 2014 adalah properties in 2015 and 2014 are as follows:
sebagai berikut:

31 Desember/December 31, 2015 31 Desember/December 31, 2014

Nilai Tercatat/ Nilai Wajar/ Nilai Tercatat/ Nilai Wajar/


Carrying Value Fair Value Carrying Value Fair Value

Tanah 134.859.454.413 134.859.454.413 134.859.454.413 213.883.395.153 Land


Gedung kantor 96.077.560.096 96.077.560.096 92.896.210.604 122.110.229.000 Office building
Properti investasi lainnya 1.375.208.333 1.375.208.333 - 3.088.652.926Other investment property

Total 232.312.222.842 232.312.222.842 227.755.665.017 339.082.277.079 Total

Berdasarkan hasil penelaahan manajemen, tidak Based on management review, there are no
terdapat indikasi penurunan nilai properti investasi. indications of impairment of investment properties.

14. ASET TAKBERWUJUD 14. INTANGIBLE ASSETS

2015
Saldo Awal/ Saldo Akhir/
Beginning Penambahan/ Pengurangan/ Reklasifikasi/ Ending
Balance Additions Disposals Reclassification Balance
Biaya Perolehan Acquisition Cost
Perangkat lunak Business transformation
transformasi bisnis 64.855.364.199 4.413.267.423 - 1.207.800.000 70.476.431.622 software
Biaya yang ditangguhkan 12.195.048.474 975.500.000 - - 13.170.548.474 Deferred charges

Sub total 77.050.412.673 5.388.767.423 - 1.207.800.000 83.646.980.096 Sub total

Aset dalam Penyelesaian Assets in Progress


Perangkat lunak Business transformation
transformasi bisnis 925.787.000 1.269.950.000 (822.162.000) (1.373.575.000) - software

Total 77.976.199.673 6.658.717.423 (822.162.000) (165.775.000) 83.646.980.096 Total


Accumulated
Akumulasi Amortisasi Amortization
Perangkat lunak Business transformation
transformasi bisnis 29.637.200.127 12.733.204.492 - - 42.370.404.619 software
Biaya yang ditangguhkan 9.403.157.752 2.027.186.722 - - 11.430.344.474 Deferred charges

Total 39.040.357.879 14.760.391.214 - - 53.800.749.093 Total

Nilai Buku 38.935.841.794 29.846.231.003 Net Book Value

2014
Saldo Awal/ Saldo Akhir/
Beginning Penambahan/ Pengurangan/ Reklasifikasi/ Ending
Balance Additions Disposals Reclassification Balance
Biaya Perolehan Acquisition Cost
Perangkat lunak Business transformation
transformasi bisnis 49.713.822.956 440.000.000 (242.000.000) 14.943.541.243 64.855.364.199 software
Biaya yang ditangguhkan 11.166.138.574 1.028.909.900 - - 12.195.048.474 Deferred charges

Sub total 60.879.961.530 1.468.909.900 (242.000.000) 14.943.541.243 77.050.412.673 Sub total

62

352
The original consolidated financial statements included herein are in
Indonesian language.

PT POS INDONESIA (PERSERO) PT POS INDONESIA (PERSERO)


DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
KONSOLIDASIAN STATEMENTS
Tanggal 31 Desember 2015 dan As of December 31, 2015 and
untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut for the year then ended
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

14. ASET TAKBERWUJUD (lanjutan) 14. INTANGIBLE ASSETS (continued)

2014

Saldo Awal/ Saldo Akhir/


Beginning Penambahan/ Pengurangan/ Reklasifikasi/ Ending
Balance Additions Disposals Reclassification Balance

Aset dalam Penyelesaian Assets in Progress


Perangkat lunak Business transformation
transformasi bisnis 11.122.919.910 4.746.408.333 - (14.943.541.243) 925.787.000 software

Total 72.002.881.440 6.215.318.233 (242.020.000) - 77.976.199.673 Total

Accumulated
Akumulasi Amortisasi Amortization
Perangkat lunak Business transformation
transformasi bisnis 21.825.417.397 7.922.699.405 (110.916.675) - 29.637.200.127 software
Biaya yang ditangguhkan 7.712.848.583 1.690.309.169 - - 9.403.157.752 Deferred charges

Total 29.538.265.980 9.613.008.574 (110.916.675) - 39.040.357.879 Total

Nilai Buku 42.464.615.460 38.935.841.794 Net Book Value

2013
Saldo Awal/ Saldo Akhir/
Beginning Penambahan/ Pengurangan/ Reklasifikasi/ Ending
Balance Additions Disposals Reclassification Balance

Biaya Perolehan Acquisition Cost


Perangkat lunak Business transformation
transformasi bisnis 37.451.730.290 3.946.092.666 - 8.316.000.000 49.713.822.956 software
Biaya yang ditangguhkan 10.763.448.670 402.689.904 - - 11.166.138.574 Deferred charges

Sub total 48.215.178.960 4.348.782.570 - 8.316.000.000 60.879.961.530 Sub total

Aset dalam Penyelesaian Assets in Progress


Perangkat lunak Business transformation
transformasi bisnis 10.083.180.000 9.113.739.910 - (8.074.000.000) 11.122.919.910 software

Total 58.298.358.960 13.462.522.480 - 242.000.000 72.002.881.440 Total

Accumulated
Akumulasi Amortisasi Amortization
Perangkat lunak Business transformation
transformasi bisnis 12.568.935.220 9.221.190.502 - 35.291.675 21.825.417.397 software
Biaya yang ditangguhkan 3.329.236.914 4.383.611.669 - - 7.712.848.583 Deferred charges

Total 15.898.172.134 13.604.802.171 - 35.291.675 29.538.265.980 Total

Nilai Buku 42.400.186.826 42.464.615.460 Net Book Value

Aset takberwujud berupa perangkat lunak, Intangible assets are software, including training
termasuk pelatihan dan implementasi, dalam and implementation, that are use to support
rangka menunjang kegiatan usaha Perseroan, business activities, such as: operating systems,
seperti: sistem operasi, layanan jasa keuangan, financial services, and accounting system use
dan pengolahan data akuntansi dalam pelaporan financial reporting.
keuangan.

Biaya yang ditangguhkan merupakan penundaan Deferred charges represents deferred expenses
pembebanan biaya yang dialokasikan untuk tahun allocated for the following year for maintenance of
berikutnya untuk pengurusan sertifikat bukan hak the certificates which are not property rights
milik (HGB/HGU). (HGB/HGU).

63

353
The original consolidated financial statements included herein are in
Indonesian language.

PT POS INDONESIA (PERSERO) PT POS INDONESIA (PERSERO)


DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
KONSOLIDASIAN STATEMENTS
Tanggal 31 Desember 2015 dan As of December 31, 2015 and
untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut for the year then ended
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

15. ASET TIDAK LANCAR LAINNYA 15. OTHER NON CURRENT ASSETS

2015 2014 2013

Piutang kerugian Perseroan 213.212.300.394 204.889.702.217 202.838.871.452 Receivable of Company’s losses


Penyisihan piutang Allowance fo impairment on
kerugian Perseroan (201.099.100.394) (189.250.502.217) (193.745.037.852) receivable of Company’s losses

Piutang kerugian Perseroan


- bersih 12.113.200.000 15.639.200.000 9.093.833.600 Receivable of Company’s losses - net

Biaya dibayar di muka jangka


panjang 44.771.732.617 35.460.750.294 25.693.845.075 Long term prepaid expenses
Bank garansi jangka panjang 10.086.068.809 947.400.603 2.454.841.024 Long term bank guarantee
Uang jaminan 327.275.410 403.375.000 223.875.000 Security deposit

Total 67.298.276.836 52.450.725.897 37.466.394.699 Total

Mutasi cadangan penurunan nilai piutang kerugian Movement of allowance for impairment of
Perseroan adalah sebagai berikut: receivable of Company’s losses are as follows:
2015 2014 2013

Saldo awal 189.250.502.217 193.739.449.657 204.528.766.071 Beginning balance


Cadangan penurunan nilai
tahun berjalan - 3.619.182.700 2.902.261.117 Provision for impairment
Penyesuaian - piutang dapat
ditagih kembali (1.630.815.278) (8.108.130.140) (13.691.577.531) Reversal of impairment
Reklasifikasi dari akumulasi Reclassification from accumulated
Penyisihan piutang usaha 13.479.413.455 - - allowance impairment trade receivable

Total 201.099.100.394 189.250.502.217 193.739.449.657 Total

Berdasarkan penelaahan terhadap keadaan akun Based on a review of the status of receivable of
piutang kerugian Perseroan pada akhir periode Company’s losses at the end of the reporting
pelaporan, manajemen Perseroan berpendapat period, the Company’s receivable of Company’s
bahwa pencadangan penurunan nilai piutang losses management believes that the allowance for
kerugian Perseroan cukup untuk menutupi impairment for receivable of Company’s losses is
kerugian jika terdapat piutang kerugian Perseroan adequate to cover possible losses from non-
yang tidak dapat tertagih lagi pada tanggal 31 collection of this account as of December 31, 2015,
Desember 2015, 2014 dan 2013. 2014 and 2013.

16. UTANG USAHA 16. TRADE PAYABLES

2015 2014 2013

Utang layanan keuangan weselpos Weselpos financial services payable


Weselpos berlangganan 17.361.530.329 42.477.504.778 49.057.895.386 Weselpos subscription
Weselpos remittance 5.290.743.119 14.274.484.023 16.657.935.855 Weselpos remittance
Weselpos kemitraan dalam
negeri 2.742.518.490 18.972.152.146 11.792.227.881 Weselpos domestic

Sub total 25.394.791.938 75.724.140.947 77.508.059.122 Sub total

Utang layanan giropos 431.395.237.278 603.487.174.231 401.263.361.861 Giropos services payable

Utang penyaluran dana Funds distribution payable


Pensiun TASPEN 633.508.782.015 833.751.941.465 658.018.994.133 Pension of TASPEN
ASABRI 453.072.152.700 464.170.798.200 84.353.500 ASABRI
Penyaluran dana pemerintah 421.510.726.125 162.423.462.678 1.581.494.354.936 Government distribution
Penyaluran dana non
pemerintah - - 4.213.703.677 Non government distribution
Pembayaran gaji - - 1.272.822.027 Payroll

Sub total 1.508.091.660.840 1.460.346.202.343 2.245.084.228.273 Sub total

64

354
The original consolidated financial statements included herein are in
Indonesian language.

PT POS INDONESIA (PERSERO) PT POS INDONESIA (PERSERO)


DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
KONSOLIDASIAN STATEMENTS
Tanggal 31 Desember 2015 dan As of December 31, 2015 and
untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut for the year then ended
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

16. UTANG USAHA (lanjutan) 16. TRADE PAYABLES (continued)

2015 2014 2013

Utang pospay Pospay services payable


Kemitraan perbankan Banking partner
Tabungan E-Batara dan
setoran BTN 11.812.029.949 9.997.971.044 34.863.636 E-Batara saving and BTN deposits
Angsuran kredit Citibank 2.667.232.539 3.497.554.605 4.093.261.325 Installment loan from Citibank
Setoran Bank Muamalat 1.811.412.570 2.855.153.838 5.689.943.900 Deposit from Bank Muamalat
Angsuran kredit CIMB Niaga 1.145.591.828 - - Installment loan from CIMB Niaga
Angsuran asuransi 488.422.000 592.288.200 662.732.950 Installment insurance
Angsuran kredit Installment loan from
ANZ Panin Bank 132.490.340 122.354.294 216.556.549 ANZ Panin Bank
Angsuran kredit BII 72.218.905 - 199.770.792 Installment loan from BII
Angsuran kredit GE Finance 42.643.600 88.382.400 110.798.581 Installment loan from GE Finance
Angsuran kredit HSBC - 112.060.791 353.705.691 Installment loan from HSBC
Angsuran kredit Danamon - 3.590.000 7.364.000 Installment loan from Danamon
Angsuran kredit KPR-BTN - - 8.950.695.971 Installment loan from KPR-BTN
Angsuran kredit BTPN 790.853.234 - 394.321.744 Installment loan from BTPN
Angsuran kredit
kemitraan bank lainnya 14.193.943.643 7.962.493.928 14.015.487 Installment loan from other banks

Sub total 33.156.838.608 25.231.849.100 20.728.030.626 Sub total

Kemitraan pembiayaan Leasing partner


Angsuran kredit Adira Installment loan from
Finance 43.535.354.607 43.404.334.156 52.681.337.006 Adira Finance
Angsuran kredit Installment loan from
Summit Oto Finance 25.994.593.007 23.715.077.320 25.675.820.335 Summit Oto Finance
Angsuran kredit Installment loan from
Mandiri Tunas Finance 20.036.493.000 12.601.577.700 6.622.132.680 Mandiri Tunas Finance
Angsuran kredit FIF 13.026.393.446 6.573.413.859 23.222.364.733 Installment loan from FIF
Angsuran kredit Installment loan from
Bussan Auto Finance 7.849.980.692 4.342.324.204 18.273.516.489 Bussan Auto Finance
Angsuran kredit WOM 4.733.084.398 2.213.664.590 7.073.271.643 Installment loan from WOM
Angsuran kredit Installment loan from
Mega Auto Finance 3.089.150.449 1.370.748.135 6.654.718.918 Mega Auto Finance
Angsuran kredit Installment loan from
Suzuki Finance 2.761.771.500 1.194.499.000 4.567.961.200 Suzuki Finance
Angsuran kredit kemitraan Installment loan from
pembiayaan lainnya 45.525.605.335 66.086.947.028 58.100.702.795 other finance companies

Sub total 166.552.426.434 161.502.585.992 202.871.825.799 Sub total

Kemitraan biller Biller counterparts


Setoran penerimaan negara Payment of state income
Pemerintah lainnya 84.326.725.016 1.516.196.957 6.258.515.800 Other payments to government
Setoran PLN 16.313.127.040 16.460.543.202 39.848.948.522 Payment of electricity - PLN
Setoran PAM/PDAM 15.978.445.315 552.624.163 1.237.187.012 Payment of water - PAM/PDAM
Setoran telekomunikasi Payment of cellular
dan selular 3.968.278.516 709.030.303 2.103.220.275 telecommunication
Pajak bumi dan bangunan
(PBB) 211.231.348 16.231.400 - Land and building tax (PBB)
Penjualan tiket 24.892.500 83.676.350 - Sales of tickets
Kemitraan billers lainnya 64.513.662.290 2.124.301.642 3.192.716.587 Others billers counterparts

Sub total 185.336.362.025 21.462.604.017 52.640.588.196 Sub total

Total utang pospay 385.045.627.067 208.197.039.109 276.240.444.621 Total pospay service payable

Utang benda konsinyasi Consignment goods payable


Benda meterai 3.031.143.206 1.961.237.379 1.596.550.000 Stamps
Lainnya 45.892.092 24.500.000 93.230.890 Others

Total 3.077.035.298 1.985.737.379 1.689.780.890 Total

65

355
The original consolidated financial statements included herein are
in Indonesian
language.
PT POS INDONESIA (PERSERO)
DAN ENTITAS ANAK PT POS INDONESIA (PERSERO)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN AND SUBSIDIARIES
KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
Tanggal 31 Desember 2015 dan STATEMENTS
untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut As of December 31, 2015 and
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) for the year then ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

16. UTANG USAHA (lanjutan)


16. TRADE PAYABLES (continued)
2015
2014 2013
Utang layanan pos internasional
Utang penggantian antaran International post service payables
kiriman surat dan Reimbursement of
paket pos luar negeri international mail and parcel
Utang embalance EMS 76.507.767.920 payable
Utang terminal dues udara 22.244.893.243 72.397.979.578 74.323.855.787 Embalance EMS payables
Utang inward land rate udara 7.998.973.495 17.157.328.764 17.342.058.583 Air terminal dues payables
Utang IACD/Service interior 592.082.544 3.956.460.892 5.819.752.170 Air inward land rate payables
Utang terminal dues laut 96.521.790 302.419.897 560.590.736 IACD/Service interior payables
Utang pos internasional lainnya - 452.989.324 459.365.495 Marine terminal dues payables
189.907 1.401.009 Other international post payables
Total 107.440.238.992
94.267.368.362 98.507.023.780 Total
Lain-Lainnya 83.708.332
- - Others
Utang Usaha Entitas Anak
Utang PT BWN: Trade Payable Subsidiaries:
PT Telekomunikasi (Persero) Tbk 250.000.000 Payable of PT BWN:
Pihak ketiga lainnya 9.085.107.198 87.048 4.306.319.304 PT Telekomunikasi (Persero) Tbk
8.995.253.466 16.912.050.118 Other third parties
Utang PT PLI:
Pihak ketiga lainnya 31.542.339.721 Payable of PT PLI:
9.633.429.225 4.751.803.805 Other third parties
40.877.446.919
18.628.769.739 25.970.173.227 Other third parties

Total 2.501.405.746.664 2.462.636.432.110 3.126.263.071.774 Total

Utang layanan giropos termasuk atas dana untuk Giropos service payable includes of funds for the
Program Keluarga Harapan (PKH), dimana dana Program Keluarga Harapan (PKH), where the
tersebut didistribusikan kepada pihak yang funds are distributed to interested parties
berkepentingan (penerima bantuan dari (beneficiaries of the government assistance).
pemerintah).

Utang penyaluran dana merupakan utang atas Funds distribution payable represents entrusted
dana titipan pensiun. Utang penyaluran dana pension funds. Government fund distribution
pemerintah terkait dengan penyaluran dana payable is related to government programs such as
program pemerintah seperti Program Simpanan Program Simpanan Keluarga Sejahtera (PSKS),
Keluarga Sejahtera (PSKS), Program Keluarga Program Keluarga Harapan (PKH) and Bantuan
Harapan (PKH) dan Bantuan Siswa Miskin (BSM). Siswa Miskin (BSM).

Utang layanan keuangan pospay harus Pospay financial services payable should be
diselesaikan oleh Perseroan dalam jangka waktu completed by the Company within a specified
tertentu sesuai dengan masing-masing Perjanjian period in accordance with their respective
Kerja Sama dengan para mitra, yaitu antara 2 hari cooperation agreement with the partners, which is
setelah tanggal transaksi sampai dengan tanggal between two days after the date of transaction until
20 setiap bulan. Jika melebihi jangka waktu the 20th day of every month. If it exceeds a certain
tertentu tersebut, Perseroan akan dikenakan denda period, the Company will be fined of 1 permial until
antara 1 permil sampai dengan 5%, untuk setiap 5% for each day of delay.
hari keterlambatan.

17. PERPAJAKAN 17. TAXATION

a. Pajak dibayar di muka a. Prepaid taxes


2015 2014 2013

Pajak pertambahan nilai 8.541.756.136 8.677.060.960 3.881.160.696 Value added tax


Over payment corporate
Pajak badan lebih bayar - - - income tax

Total 8.541.756.136 8.677.060.960 3.881.160.696 Total

66
356
The original consolidated financial statements included herein are in
Indonesian language.

PT POS INDONESIA (PERSERO) PT POS INDONESIA (PERSERO)


DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
KONSOLIDASIAN STATEMENTS
Tanggal 31 Desember 2015 dan As of December 31, 2015 and
untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut for the year then ended
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

17. PERPAJAKAN (lanjutan) 17. TAXATION (continued)

b. Utang pajak b. Taxes payable

2015 2014 2013

Pajak penghasilan Income taxes


Pasal 4 (2) 1.276.702.382 2.480.720.990 796.665.711 Article 4 (2)
Pasal 21 5.341.915.093 10.672.858.740 10.141.570.534 Article 21
Pasal 22 - 3.654.750 - Aricle 22
Pasal 23 4.563.333.595 2.224.868.421 1.395.171.168 Article 23
Pajak 25 5.601.262.585 5.078.023.298 3.662.977.422 Article 25
Pasal 29 2.435.227.093 2.716.004.832 28.106.039.663 Article 29
Pajak pertambahan nilai 6.318.380.740 4.181.675.309 1.275.445.433 Value added tax
PPN WAPU 15.046.618.201 8.529.475.666 12.794.569.187 Value added tax WAPU
Lainnya 73.195.164 44.127.146 3.573.545 Others

Total 40.656.634.853 35.931.409.152 58.176.012.663 Total

c. Pajak penghasilan tahun berjalan c. Current income tax

Rekonsiliasi antara laba konsolidasian The reconciliation between consolidated


sebelum manfaat (beban) pajak penghasilan income before income tax benefit (expense) as
menurut laporan laba rugi komprehensif shown in the consolidated statements of
konsolidasian dengan taksiran penghasilan comprehensive income and estimated taxable
kena pajak untuk tahun yang berakhir pada income for the years ended December 31,
tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah 2015 and 2014 are as follows:
sebagai berikut:
*)
2015 2014

Laba komprehensif konsolidasian Profit before income tax benefit (expense)


sebelum manfaat (beban) pajak as presented in the consolidated
sesuai laporan laba rugi statement of
komprehensif 18.615.276.559 272.522.380.079 comprehensive income
Dikurangi: Less:
Laba Entitas Anak Income before income
yang dikonsolidasi sebelum tax of consolidated
pajak penghasilan (5.609.921.347) (166.118.583) Subsidiaries

Laba (rugi) sebelum beban Income (loss) before


pajak penghasilan 13.005.355.212 272.356.261.496 income tax

Beda tetap Permanent differences


SKPKB denda pajak dan
pajak final 7.086.840.075 17.638.333.057 Penalty and final tax
Tunjangan pangan dan
tunjangan duka pensiun 2.823.364.614 14.088.112.116 Allowance for meals and pensions
Pembinaan jasmani dan rohani 2.186.435.950 2.843.428.406 Physical and spiritual guidance
Pemasaran properti 605.509.026 309.449.055 Property marketing
Sumbangan dan bencana alam 131.354.398 328.260.000 Donation and disaster
Pendapatan yang dikenakan Income already subjected
PPh final (94.781.149.354) (78.458.058.289) to final income tax

Sub total beda tetap (81.947.645.291) (43.250.475.655) Sub total permanent differences

67

357
The original consolidated financial statements included herein are in
Indonesian language.

PT POS INDONESIA (PERSERO) PT POS INDONESIA (PERSERO)


DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
KONSOLIDASIAN STATEMENTS
Tanggal 31 Desember 2015 dan As of December 31, 2015 and
untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut for the year then ended
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

17. PERPAJAKAN (lanjutan) 17. TAXATION (continued)

c. Pajak penghasilan tahun berjalan (lanjutan) c. Current income tax (continued)

2015 2014
Beda waktu Temporary differences
Imbalan pasca kerja 175.357.597.391 169.158.369.465 Employee benefits
Allowance for impairment of
Penyisihan piutang 47.935.118.685 21.503.493.907 accounts receivable
Pemulihan piutang
kerugian Perseroan (4.980.959.791) (8.581.072.309) Recovery of Company’s losses
Pembayaran manfaat (142.798.490.788) (152.584.387.883) Benefit payments

Sub total beda waktu 75.513.265.497 29.496.403.180 Sub total timing differences

Taksiran laba kena pajak 6.570.975.418 258.602.189.022 Estimated taxable profit


Taksiran penghasilan Estimated taxable income
kena pajak (pembulatan) 6.570.975.000 258.602.189.000 (rounded)

Beban pajak penghasilan tahun berjalan dan The Company and Subsidiaries estimated
utang pajak penghasilan Perseroan dan income tax for the current year and estimated
Entitas Anak adalah sebagai berikut: payable for income tax are as follows:

2015 2014
Beban pajak kini Current income tax expense
Perseroan 1.642.743.750 64.650.547.250 Company
Entitas Anak 4.721.632.000 2.954.181.568 Subsidiaries

Total 6.364.375.750 67.604.728.818 Total


Pajak penghasilan
dibayar di muka Prepaid income tax
Perseroan Company
Pasal 22 4.429.278.640 - Article 22
Pasal 23 17.412.760.186 11.354.191.379 Article 23
Pasal 25 66.042.061.320 51.753.440.496 Article 25

Total 87.884.100.146 63.107.631.875 Total


Entitas Anak Subsidiaries
Pasal 22 6.182.360 - Article 22
Pasal 23 3.107.625.639 1.276.726.543 Article 23
Pasal 25 586.544.850 219.653.448 Article 25
Total pajak penghasilan
dibayar di muka 91.584.452.995 64.604.011.866 Total prepaid income tax

Taksiran tagihan (utang) Estimated claim for tax refund


pajak penghasilan (income tax payable)
tahun berjalan for current year
Perseroan 86.241.356.396 (1.542.915.125) Company
Entitas Anak (1.021.279.151) (680.845.759) Subsidiaries
Total taksiran tagihan (utang) Total estimated claim for tax refund
pajak penghasilan 85.220.077.245 (2.223.760.884) (income tax payable)

68

358
The original consolidated financial statements included herein are
in Indonesian
language.
PT POS INDONESIA (PERSERO)
DAN ENTITAS ANAK PT POS INDONESIA (PERSERO)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN AND SUBSIDIARIES
KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
Tanggal 31 Desember 2015 dan STATEMENTS
untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut As of December 31, 2015 and
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) for the year then ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

17. PERPAJAKAN (lanjutan)


17. TAXATION (continued)
c. Pajak penghasilan tahun berjalan (lanjutan)
c. Current income tax (continued)
Dalam laporan keuangan konsolidasian ini,
jumlah laba kena pajak untuk tahun-tahun In these consolidated financial statements, the
yang berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 amount of taxable income for the year ended
didasarkan atas perhitungan sementara. December 31, 2014 and 2013 are based on
Jumlah tersebut mungkin berbeda dari laba preliminary calculations. These amounts may
kena pajak yang dilaporkan dalam Surat differ from taxable income reported in the
Pemberitahuan (SPT) pajak penghasilan corporate income tax returns.
badan.
d. Pajak tangguhan
d. Deferred tax

Perhitungan manfaat (beban) pajak tangguhan The deferred tax benefits (expense)
atas beda temporer yang signifikan antara computation of significant temporary
pelaporan komersial dan pajak dengan differences between commercial and fiscal
menggunakan tarif pajak yang berlaku untuk statements using tax rates in 2015, 2014 and
tahun 2015, 2014 dan 2013 adalah sebagai 2013 are as follows:
berikut:
2015 2014 2013
Manfaat (beban) pajak
tangguhan Deferred tax benefit (expenses)
Perseroan Company
Imbalan paska kerja 8.139.776.650 4.143.025.446 9.845.809.969 Employee benefits
Penyisihan penurunan Allowance for impairment of
nilai piutang 10.323.694.792 2.986.670.181 (432.525.798) account receivable
18.463.471.442 7.129.695.627 9.413.284.170
Beban pajak tangguhan Deferred tax expense
Entitas Anak (833.019.256) 962.888.653 - Subsidiaries
Manfaat pajak Deferred income tax
tangguhan - bersih 17.630.452.186 8.092.584.280 9.413.284.170 benefit - net

Dikreditkan
Dikreditkan (Dibebankan)
(Dibebankan) pada laba
pada laporan komprehensif
laba rugi / lainnya/
Saldo Awal Credited Credited Saldo akhir
tanggal 31 Jan 2015/ (Charged) to the (Charged) to tanggal 31 Jan 2015/
Begining Balance Statement of Statement of Ending balance
Jan 31, 2015*) income income Jan 31, 2015

Aset Pajak Tangguhan Deferred tax assets


Perseroan The Company
Penyisihan Allowance for impairment
penurunan nilai piutang 34.336.726.589 10.323.694.792 - 44.660.421.381 of trade receivable
Penyisihan persediaan 549.634.734 - - 549.634.734 Allowance for inventories
Imbalan pascakerja 156.427.258.693 8.139.776.650 15.828.873.662 180.395.909.005 Employee benefits
Aset pajak Deferred tax
tangguhan perseroan 191.313.620.016 18.463.471.442 15.828.873.662 225.605.965.120 assets Company

Entitas Anak Subsidiaries


Penyisihan Allowance for impairment
penurunan nilai piutang 954.708.745 (833.019.256) - 121.689.489 of trade receivable
Penyusutan aset tetap - - - - Depreciation of fixed assets
Aset pajak tangguhan Deferred tax assets
entitas anak 954.708.745 (833.019.256) - 121.689.489 subsidiaries
Total aset Total deferred
pajak tangguhan 192.268.328.761 17.630.452.186 15.828.873.662 225.727.654.609 tax assets

Liabilitas Pajak Tangguhan Deffered tax liabilities


Entitas Anak Subsidiaries
Penyisihan Allowance for impairment
penurunan nilai piutang 27.580.348 25.845.376 - 53.425.724 of trade receivable
Imbalan pascakerja 228.478.840 38.595.616 2.526.854 269.601.310 Employee benefits
Penyusutan aset tetap (481.211.482) 43.696.482 - (437.515.000) Depreciation of fixed assets

Liabilitas pajak Deffered tax


tangguhan entitas anak (225.152.294) 108.137.473 2.526.854 (114.487.966) liabilities subsidiaries

69
359
The original consolidated financial statements included herein are
in Indonesian
language.
PT POS INDONESIA (PERSERO)
DAN ENTITAS ANAK PT POS INDONESIA (PERSERO)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN AND SUBSIDIARIES
KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
Tanggal 31 Desember 2015 dan STATEMENTS
untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut As of December 31, 2015 and
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) for the year then ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

17. PERPAJAKAN (lanjutan)


17. TAXATION (continued)
d. Pajak tangguhan (lanjutan)
d. Deferred tax (continued)
Dikreditkan Dikreditkan
(Dibebankan) (Dibebankan)
pada laporan pada laba
laba rugi / komprehensif
Saldo Awal Credited lainnya/
tanggal 31 Des 2013/ (Charged) to the Credited Saldo akhir
Begining Balance Statement of (Charged) to tanggal 31 Jan 2014/
Dec 1, 2013*) income Statement of Ending balance
income Jan 31, 2014
Aset Pajak Tangguhan
Perseroan Deferred tax assets
Penyisihan The Company
penurunan nilai piutang 31.350.056.409 2.986.670.181 Allowance for impairment
Penyisihan persediaan 549.634.734 - - 34.336.726.590 of trade receivable
Imbalan pascakerja 272.225.139.793 4.143.025.446 - 549.634.734 Allowance for inventories
Aset pajak (119.940.906.547) 156.427.258.692 Employee benefits
tangguhan perseroan 304.124.830.936 7.129.695.627 Deferred tax
(119.940.906.547) 191.313.620.016 assets Company
Entitas Anak
Penyisihan Subsidiaries
penurunan nilai piutang - 954.708.745 Allowance for impairment
Penyusutan aset tetap (8.179.908) 8.179.908 - 954.708.745 of trade receivable
Aset (Liabilitas) pajak - - Depreciation of fixed assets
tangguhan entitas anak (8.179.908) 962.888.653 Deferred tax assets
Total Aset - 954.708.745 (liabilities) subsidiaries
pajak tangguhan 304.116.651.028 8.092.584.280 Total Deferred
(119.940.906.547) 192.268.328.761 tax assets
Liabilitas Pajak Tangguhan
Entitas Anak Deferred tax liabilities
Penyisihan Subsidiaries
penurunan nilai piutang - 27.580.348 Allowance for impairment
Imbalan pascakerja 195.954.183 29.670.302 - 27.580.348 of trade receivable
Penyusutan aset tetap (548.405.555) 67.194.073 2.854.355 228.478.840 Employee benefits
- (481.211.482) Depreciation of fixed assets
Liabilitas pajak
tangguhan entitas anak (352.451.372) 124.444.723 Deferred tax
2.854.355 (225.152.294) liabilities subsidiaries

Dikreditkan Dikreditkan
(Dibebankan) (Dibebankan)
pada laporan pada laba
laba rugi / komprehensif
Saldo Awal Credited lainnya/
tanggal 31 jan 2013/ (Charged) to the Credited Saldo akhir
Begining Balance Statement of (Charged) to tanggal 31 Jan 2013/
Jan 1, 2013*) income Statement of Ending balance
income Jan 31, 2013
Aset Pajak Tangguhan
Perseroan Deferred tax assets
Penyisihan The Company
penurunan nilai piutang 31.782.582.207 (432.525.798) Allowance for impairment
Penyisihan persediaan 549.634.734 - - 31.350.056.409 of trade receivable
Imbalan pascakerja 154.133.895.892 9.845.809.968 - 549.634.734 Allowance for inventories
108.245.433.933 272.225.139.793 Employee benefits
Aset pajak
tangguhan perseroan 186.466.112.833 9.413.284.170 Deferred tax
108.245.433.933 304.124.830.936 assets Company
Liabilitas Pajak Tangguhan
Entitas Anak Deferred tax liabilities
Imbalan pascakerja 254.705.101 56.854.221 Subsidiaries
Penyusutan aset tetap - (556.585.463) (115.605.139) 195.954.183 Employee benefits
- (556.585.463) Depreciation of fixed assets
Liabilitas pajak
tangguhan entitas anak 254.705.101 (499.731.243) Deferred tax
(115.605.139) (360.631.280) liabilities subsidiaries

*) Disajikan kembali (Catatan 36) / As restated (Note 36)

70
360
The original consolidated financial statements included herein are in
Indonesian language.

PT POS INDONESIA (PERSERO) PT POS INDONESIA (PERSERO)


DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
KONSOLIDASIAN STATEMENTS
Tanggal 31 Desember 2015 dan As of December 31, 2015 and
untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut for the year then ended
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

17. PERPAJAKAN (lanjutan) 17. TAXATION (continued)

e. Taksiran tagihan pajak penghasilan e. Estimated claim for tax refund

Akun ini merupakan taksiran kelebihan Estimated claims for tax refund represents the
pembayaran pajak penghasilan Perseroan dan Company and Subsidiaries’ over payment of
Entitas Anak yang menurut manajemen dapat income tax, which in management’s opinion
diperoleh kembali, dengan rincian sebagai can be refunded, details are as follows:
berikut:

2015 2014 2013


Taksiran tagihan
pajak penghasilan Estimated claim for tax refund
Perseroan Company
2015 86.241.356.396 - - 2011

Sub total 86.241.356.396 - - Sub total

Entitas Anak Subsidiaries


2014 492.243.948 492.243.948 - 2014
2015 756.912.256 - - 2015

Sub total 1.249.156.204 492.243.948 - Sub total

Total 87.490.512.600 492.243.948 - Total

f. Pemeriksaan pajak f. Tax assessment

Pada tahun 2015, Perseroan menerima In 2015, the Company received Tax
SKPKB pajak penghasilan badan, SKPKB Underpayment Assessment Letter (“SKPKB”)
pajak penghasilan PPh 21, SKPKB pajak Corporate Income Tax of Corporate income
penghasilan PPh 23, SKPKB pajak tax, SKPKB income tax art 21, SKPKB income
penghasilan PPH 4(2), SKPKB Pajak tax art 23, SKPKB final tax 4(2), SKPKB value
Pertamabahan Nilai, dan Surat Tagihan Pajak added tax, and Tax Assessment Letter 2011.
tahun 2011. Rincian SKP dan tagihan adalah The detail of SKP and tax assessment letter as
sebagai berikut: follows:
Surat Pajak/ Jenis Pajak/ Jumlah/
Tax Letters Type of Tax Amounts
SKPKB No. 00024/201/11/441/14 PPh 21/ Income tax art 21 2.101.129.584
SP No. 01265/WPJ..28/KP.0504/2015 PPN/ Value added tax 316.204.084
SKPKB No. 00010/201/11/2015 SKPKB PPh 21/ Income tax art 21 117.527.523
No. 00012/203/11/426/15 Lain-lain (di PPh 23/ Income tax art 23 113.779.115
bawah Rp100.000.000) - 1.381.443.130
4.030.083.436

Pada tahun 2014, Perseroan menerima In 2014, the Company received Tax
SKPKB pajak penghasilan badan, SKPKB Underpayment Assessment Letter (“SKPKB”)
pajak penghasilan PPh 21, SKPKB pajak Corporate Income Tax of Corporate income
penghasilan PPh 23, SKPKB pajak tax, SKPKB income tax art 21, SKPKB income
penghasilan PPH 4(2), SKPKB Pajak tax art 23, SKPKB final tax 4(2), SKPKB value
Pertamabahan Nilai, dan Surat Tagihan Pajak added tax, and Tax Assessment Letter 2011.
tahun 2011. Rincian SKP dan tagihan adalah The detail of SKP and tax assessment letter as
sebagai berikut: follows:
Surat Pajak/ Jenis Pajak/ Jumlah/
Tax Letters Type of Tax Amounts
SKPKB No. 00024/201/11/441/14 PPh 21/ Income tax art 21 4.377.353.885
SKPKB No. 00159/207/11/441/14 PPN/ Value added tax 193.482.995
SKPKB No. 00023/201/11/441/14 PPh 21/ Income tax art 21 139.967.156
Lain-lain (di bawah Rp100.000.000) - 4.691.217.220
9.402.021.256

71

361
The original consolidated financial statements included herein are in
Indonesian language.

PT POS INDONESIA (PERSERO) PT POS INDONESIA (PERSERO)


DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
KONSOLIDASIAN STATEMENTS
Tanggal 31 Desember 2015 dan As of December 31, 2015 and
untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut for the year then ended
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

17. PERPAJAKAN (lanjutan) 17. TAXATION (continued)

f. Pemeriksaan pajak (lanjutan) f. Tax assessment (continued)

Pada tahun 2013, Perseroan menerima In 2013, the Company received Tax
SKPKB pajak penghasilan badan, SKPKB Underpayment Assessment Letter (“SKPKB”)
pajak penghasilan PPh 21, SKPKB Pajak Corporate Income Tax of Corporate income
Pertamabahan Nilai, dan Surat Tagihan Pajak tax, SKPKB income tax art 21 SKPKB value
tahun 2011. Rincian SKP dan tagihan adalah added tax, and Tax Assessment Letter 2011.
sebagai berikut: The detail of SKP and tax assessment letter as
follows:

Surat Pajak/ Jenis Pajak/ Jumlah/


Tax Letters Type of Tax Amounts
SKPKB No. 00004/206/11/093/13 PPh badan / Corporate income tax 1.168.112.003
SKPKB No. 00017/201/11/093/13 PPh pasal 21 / Income tax art. 21 2.757.835.716
SKPKB No. 00024/207/11/443/13 PPN/ Value added tax 127.673.714
SKPKB No. 00025/207/11/443/13 PPN/ Value added tax 125.375.073
SKPKB No. 00028/207/11/443/13 PPN/ Value added tax 168.412.270
SKPKB No. 00088/207/11/631/13 PPN/ Value added tax 125.170.015
SKPKB No. 00090/207/11/631/13 PPN/ Value added tax 122.673.781
SKPKB No. 00092/207/11/631/13 PPN/ Value added tax 180.708.506
SKPKB No. 00098/207/11/631/13 PPN/ Value added tax 125.652.546
SKPKB No. 00102/207/11/631/13 PPN/ Value added tax 103.284.310
SKPKB No. 00103/207/11/631/13 PPN/ Value added tax 231.958.138
SKPKB No. 00104/207/11/631/13 PPN/ Value added tax 163.158.550
SKPKB No. 00348/207/11/511/13 PPN/ Value added tax 119.386.787
SKPKB No. 00352/207/11/511/13 PPN/ Value added tax 166.378.742
STP No. 00085/107/11/631/13 STP PPN (sanksi administrasi)/ VAT (administration fines) 194.115.538
No. 00154/107/11/631/13 Lain-lain PPN (sanksi administrasi)/ VAT (administration fines) 255.053.267
(di bawah Rp100.000.000) - 7.238.485.123

13.373.434.079

18. UTANG LAINNYA 18. OTHER PAYABLES


2015 2014 2013

Utang lainnya Other Payables


Utang uang jaminan 157.122.798.498 376.885.528.992 185.298.709.885 Fund guarantee payables
Utang biaya 72.574.573.349 59.811.602.509 95.700.890.398 Cost payables
Pendapatan diterima di muka Prepaid income
pemanfaatan asset 24.884.441.679 14.883.480.587 17.639.056.720 asset utilization
Unit bisnis lainnya - 2.781.896.313 - Other business unit

Sub total 254.581.813.526 454.362.508.401 298.638.657.003 Sub total

Utang kepada pegawai 3.768.747.929 4.648.531.969 804.304.311 Payable to employees

Lain-lain Others
Pembayaran pajak 23.100.531.190 34.980.888.456 219.479.096.527 Tax payment
Pensiun TASPEN 6.027.367.180 10.646.357.356 68.292.485.842 TASPEN Pension
Utang lancar lainnya 148.589.644.822 26.182.237.258 190.435.500.716 Other current liabilities
Tantiem of Tantiem of
directors / Commissioner 406.955.544 - - directors / Commissioner
Lainnya 957.870.383 - - Others

Sub total 179.082.369.119 71.809.483.070 478.207.083.085 Sub total

Utang lainnya Entitas Anak 12.230.128.000 20.482.817.699 16.273.766.531 Other payable of Subsidiaries

Total utang lainnya 449.663.058.574 551.303.341.139 793.923.810.930 Total other payables

72

362
The original consolidated financial statements included herein are
in Indonesian
language.
PT POS INDONESIA (PERSERO)
DAN ENTITAS ANAK PT POS INDONESIA (PERSERO)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN AND SUBSIDIARIES
KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
Tanggal 31 Desember 2015 dan STATEMENTS
untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut As of December 31, 2015 and
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) for the year then ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

18. UTANG LAINNYA (lanjutan)


18. OTHER PAYABLES (continued)
2015
2014 2013
Biaya yang masih harus dibayar
Pengerjaan kiriman pos luar negeri 34.742.144.289 Accrued expenses
Biaya tenaga kontrak karya (TKK) 6.576.762.066 - 421.617.600 Internationa lmailing
Sewa bangunan - 7.159.219.176 10.041.403.974 Outsourcing service (TKK)
Satpam 2.438.204.126 - 465.456.000 Building rent
Gaji dan tunjangan pegawai 2.997.397.088 257.958.101 115.010.100 Security
Angkutan pos 3.955.220.741 5.086.779.593 1.494.306.864 Employee salary and allowance
Utang yang masih harus dibayar 9.808.246.381 5.062.681.901 1.992.150.754 Postal delivery
Biaya pemeliharaan kesehatan 916.051.438 2.866.738.805 518.910.753 Accrual payables
Uang makan dan kerja lembur 257.089.648 87.000.000 38.175.504 Health care maintenance
Honorarium, biaya rapat, 52.931.063 179.827.360 Meals allowance and overtime
dan seminar 156.895.400
Administrasi 53.526.600 7.581.500 166.952.396 Honorarium, meeting and seminars
Biaya pemeliharaan 19.090.000 313.000 2.071.026 Administration
Honorarium petugas agen pos 14.975.000 57.764.500 91.132.500 Maintenance
Bina mutu layanan 14.072.000 116.230.000 236.847.637 Honorarium of agents
Pemasaran bisnis regular - 73.300.000 450.000 Service quality improvement
Biaya pajak daerah - 2.000.000 178.455.000 Marketing of regular business
Surat perintah bayar (SPB) - 500.000 - Local tax
Pemakaian instalasi - 10.749.851.994 6.772.835.085 Payment order voucher (SPB)
Biaya lainnya 947.801.791 - 2.668.021.304 Installation usage
4.777.329.959 1.576.847.793 Other expenses
Total 62.897.476.568
36.358.179.592 26.960.471.650 Total

Utang uang jaminan adalah penerimaan kas atau Fund guarantee payable is bank or cash received
bank yang diterima dari pihak ketiga (mitra) from third parties (partners) as security deposits
sebagai utang uang jaminan di awal kerjasama. that were paid at the beginning of cooperation
Tujuan uang jaminan ini adalah untuk menghindari agreement with the Company. The purpose of
kerugian yang mungkin dialami oleh Perseroan deposits is to avoid losses that might experienced
dalam pelaksanaan pekerjaan. by the Company in the implementation of the work.

Western Union Network (Canada) Company (“WU”) Western Union Network (Canada) Company (“WU”)

Pada tanggal 8 Januari 2008, Perseroan membuat On January 8, 2008, the Company entered into
Perjanjian Perwakilan Westeren Union International Agreement Representation of Western Union
dengan WU. Berdasarkan perjanjian ini, WU setuju International with WU. Based on this agreement,
memberikan uang jaminan sebesar AS$750.000. WU agree for fund guarantee amounting
USD750,000.

Pada tanggal 5 Mei 2014, Perseroan telah On May 5, 2014, the Company entered into
membuat Perpanjangan dan Perubahan Perjanjian Renewal and Amendment of Agreement
Perwakilan dengan WU. Berdasarkan perjanjian ini, Representation with WU. Based on this agreement,
WU setuju memberikan uang jaminan sebesar WU agree for additional fund guarantee amounting
AS$5.000.000. USD5,000,000.

PT Bank Central Asia Tbk (“BCA”) PT Bank Central Asia Tbk (“BCA”)

Pada tanggal 23 Oktober 2013, Perseroan On October 23, 2013, the Company entered into
membuat Perjanjian Pemanfaatan Layanan Agreement of Utilization of Instant Money Order
Weselpos Instan dengan BCA. Berdasarkan (Weselpos) with BCA. Based on this agreement,
perjanjian ini, BCA setuju untuk memberikan Dana BCA agree for fund guarantee amounting
Jaminan sebesar Rp100.000.000. Rp100,000,000.

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (“BNI”) PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (“BNI”)

Pada tanggal 25 Januari 2013, Perseroan On January 25, 2013, the Company entered into
membuat Perjanjian Pemanfaatan Layanan Agreement of Utilization of Instant Money Order
Weselpos Instan dengan BNI. Berdasarkan (Weselpos) with BNI. Based on this agreement,
perjanjian ini, BNI setuju untuk memberikan Dana BNI agree for fund guarantee amounting
Jaminan sebesar Rp100.000.000. Rp100,000,000.

73
363
The original consolidated financial statements included herein are
in Indonesian
language.
PT POS INDONESIA (PERSERO)
DAN ENTITAS ANAK PT POS INDONESIA (PERSERO)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN AND SUBSIDIARIES
KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
Tanggal 31 Desember 2015 dan STATEMENTS
untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut As of December 31, 2015 and
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) for the year then ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

18. UTANG LAINNYA (lanjutan)


18. OTHER PAYABLES (continued)
PT Artha Semesta Utama (“Arsema”)
PT Artha Semesta Utama (“Arsema”)
Pada tanggal 1 April 2013, Perseroan membuat
Perjanjian Pemanfaatan Layanan Weselpos Untuk On April 1, 2013, the Company entered into
Penyaluran Kiriman Uang dengan Arsema. Agreement of Utilization of Money Order
Berdasarkan perjanjian ini, Arsema setuju untuk (Weselpos) for Chanelization Remittance with
memberikan Dana Jaminan sebesar Rp50.000.000 Arsema. Based on this agreement, Arsema agree
for fund guarantee amounting Rp50,000,000.
Biaya yang masih harus dibayar terdiri atas utang
surat perintah bayar (SPB), utang SPB ini timbul Accrued expenses mostly consist of payment order
karena pengakuan biaya yang berhubungan vouchers (SPB), which were caused by the
dengan pengeluaran SPB tersebut (accrual basis), recognition of expenses associated with the
yang dapat dipengaruhi oleh dokumen pendukung issuance of the SPB (accrual basis), due to
yang tidak lengkap dari Penanggung Jawab incomplete supporting documents from the
Anggaran (PJA) maupun bagian Lokas yang belum Responsible Budget Authority (PJA) and Lokas unit
mentransfer dana tersebut. that has not transferred the funds yet.

19. PROVISI JANGKA PENDEK


19. SHORT-TERM PROVISION
Akun ini merupakan biaya yang dicadangkan atas
liabilitas masa kini yang akan dibayarkan dalam This account represents the cost that is reserved
jangka waktu lebih dari 12 (dua belas) bulan. for current liability that will be paid in the period of
Provisi ini diakui sebesar hasil estimasi over 12 (twelve) months. This provision is
pengeluaran yang diperlukan untuk menyelesaikan recognized by the resulf of expenditure best
kewajiban kini pada akhir periode pelaporan. Hasil estimation that will be needed to finish its current
estimasi per 31 Desember 2014 dan 2013 masing- liability at the end of reporting date. The resulting
masing sebesar Rp104.128.671.122 dan estimate for the short-term provision as of
Rp96.172.160.803. December 31, 2014 and 2013 are
Rp104,128,671,122 and Rp96,172,160,803,
respectively.
20. PINJAMAN BANK JANGKA PENDEK
20. SHORT TERM BANK LOAN
Akun ini merupakan pinjaman bank jangka pendek
Perseroan yang diperoleh dari PT Bank Negara This accounts pertains to short-term bank loan of
Indonesia (Persero) Tbk sebesar the Company obtained from PT Bank Negara
Rp250.000.000.000 dan PT Bank Mandiri (Persero) Indonesia (Persero) Tbk amounting to
sebesar Rp150.000.000.000 terhutang 31 Rp250,000,000,000 and PT Bank Mandiri (Persero)
Desember 2015. Tbk amounting to Rp150,000,000,000 which are
outstanding as of December 31, 2015.
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Perjanjian kredit : Persetujuan Kredit No. 09
tanggal 02 Agustus 2012, Loan agreement : Loan Approval No. 09 dated
dengan addendum Perjanjian August 02, 2012 with
Kredit Nomor (3) 09 tanggal Addendum Loan Approval No
25 Mei 2015 (3) 09 dated May 25, 2015
Plafond : Rp250.000.000.000
(dua ratus milyar rupiah) Limit : Rp250,000,000,000 (two fifty
Jangka waktu : 17 Maret 2015 sampai billion rupiah)
dengan 16 Maret 2016 Period : March 17, 2015 until
Tujuan : Modal kerja Debitur untuk March 16, 2016
memenuhi kebutuhan dana Purposes : Daily working capital
transaksi harian
Tingkat bunga : 11% per tahun
Provisi kredit : 0,25% per tahun dari Interest rate : 11% per annum
besarnya plafond. Provision : 0.25% per annum of the limit
Jaminan : Clean basis provided
Collateral : Clean basis

74
364
The original consolidated financial statements included herein are in
Indonesian language.

PT POS INDONESIA (PERSERO) PT POS INDONESIA (PERSERO)


DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
KONSOLIDASIAN STATEMENTS
Tanggal 31 Desember 2015 dan As of December 31, 2015 and
untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut for the year then ended
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

20. PINJAMAN BANK JANGKA PENDEK (lanjutan) 20. SHORT TERM BANK LOAN (continued)

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
(lanjutan) (continued)

Penarikan : Tanggal 23 November 2015 Withdrawal : Dated November 23, 2015


Rp100.000.000.000 Rp100,000,000,000
: Tanggal 10 Desember 2015 : Dated December 10, 2015
Rp150.000.000.000 Rp150,000,000,000
Pelunasan : Tanggal 4 Desember 2015 Settlement : Dated December 04, 2015
Rp150.000.000.000 Rp150,000,000,000

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk


Perjanjian kredit : Perjanjian Kredit Modal Kerja Loan agreement : Working Capital Credit
Nomor CRO.KP/206/KMK/12 Agreement No. CRO.KP/206/
Akta Nomor 40, Addendum KMK/12 Deed Number 40,
III (Ketiga), tanggal Addendum III (Third), dated
26 September 2012 September 26, 2012
Plafond : Rp150.000.000.000 (seratus Limit : Rp150,000,000,000 (one
lima puluh milyar rupiah) hundred and fifty billion
rupiah)
Jangka waktu : 17 Maret 2015 sampai Period : March 17, 2015 until
dengan 16 Maret 2016 March 16, 2016
Tujuan : Modal kerja Debitur untuk Purposes : Daily working capital
memenuhi kebutuhan dana
transaksi harian
Tingkat bunga : 11% per tahun Interest rate : 11% per annum
Provisi kredit : 0,25% per tahun dari Provision : 0.25% per annum of the limit
besarnya plafond. provided
Jaminan : Clean basis Collateral : Clean basis
Penarikan : Tanggal 9 Juni 2015 Withdrawal : Dated Juni 9, 2015
Rp150.000.000.000 Rp150,000,000,000

21. PINJAMAN JANGKA PANJANG 21. LONG-TERM LOANS


Pinjaman Bank Bank Loan
2015 2014 2013

PT Bank Negara PT Bank Negara


Indonesia (Persero) Tbk 325.000.000.000 115.000.000.000 80.000.000.000 Indonesia (Persero) Tbk
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 150.000.000.000 - - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
PT Bank CIMB Niaga Tbk - - - PT Bank CIMB Niaga Tbk

Total pinjaman bank 475.000.000.000 115.000.000.000 80.000.000.000 Total bank loan

Pinjaman jangka pendek 400.000.000.000 - - Short term loan

Dikurangi bagian utang yang jatuh


tempo dalam satu tahun 30.000.000.000 40.000.000.000 20.000.000.000 Less current maturities

Pinjaman bank jangka panjang -


bersih setelah dikurangi
bagian yang jatuh tempo Long term bank loan - net of
dalam satu tahun 45.000.000.000 75.000.000.000 60.000.000.000 current maturities

Utang Pembiayaan Konsumen Consumer Financing Liabilities


2015 2014 2013
PT Bank International Indonesia Tbk 4.134.803.695 8.359.549.994 12.104.917.861 PT Bank International Indonesia Tbk
PT Astra Sedaya Finance 84.362.596 123.229.207 - PT Astra Sedaya Finance

4.219.166.291 8.482.779.201 12.104.917.861

75

365
The original consolidated financial statements included herein are
in Indonesian
language.
PT POS INDONESIA (PERSERO)
DAN ENTITAS ANAK PT POS INDONESIA (PERSERO)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN AND SUBSIDIARIES
KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
Tanggal 31 Desember 2015 dan STATEMENTS
untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut As of December 31, 2015 and
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) for the year then ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

21. PINJAMAN JANGKA PANJANG (lanjutan)


21. LONG-TERM LOANS (continued)
2015
2014 2013
Dikurangi bagian utang yang jatuh
tempo dalam satu tahun 4.185.683.695
4.264.322.054 3.769.767.964 Less current maturities
Utang pembiayaan konsumen -
bersih setelah dikurangi
bagian yang jatuh tempo Consumer financing
dalam satu tahun 33.482.596 liabilities-net of
4.218.457.147 8.335.149.897 current maturities

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk

Perjanjian kredit : Akta Notaris Ny. Djumini Loan agreement : Akta Notaris Ny. Djumini
Setyoadi, SH., M.Kn., nomor Setyoadi, SH., M.Kn. nomor
62 tanggal 29 Oktober 2012 62, dated October 29, 2012
Plafond : Rp150.000.000.000 (Seratus Limit : Rp150,000,000,000 (one fifty
lima puluh milyar rupiah) billion rupiah)
Jangka waktu : 20 Juni 2012 sampai dengan Period : June 20, 2012 until June 19,
19 Juni 2019 2019
Tujuan : Pembiayaan belanja modal Purpose : To finance Company’s capital
Perseroan expenditure.
Tingkat bunga : 10% per tahun Interest rate : 10% per annum
Provisi kredit : 0,5% per tahun dari besarnya Credit provision : 0.5% per annum of amount of
plafond the limits provided
Jaminan : Clean basis Collaterals : Clean basis
Penarikan : Tanggal 21 Desember 2012 Withdrawal : Dated December 21, 2012
Rp100.000.000.000 Rp100,000,000,000
Pembayaran : Pokok dibayarkan secara Payment : Principal paid 6 (six) monthly
angsuran 6 (enam) bulanan installments amounting to
dengan angsuran sebesar Rp10,000,000,000 for each
Rp10.000.000.000 tiap installment
semester
Penarikan : Tanggal 13 Februari 2014 Withdrawal : Dated February 13, 2014
Rp50.000.000.000 Rp50,000,000,000
Pembayaran : Pokok dibayarkan secara Payment : Principal paid 6 (six) monthly
angsuran 6 (enam) bulanan installments amounting to
dengan angsunran sebesar Rp5,000,000,000 for each
Rp5.000.000.000 tiap installment
semester

22. LIABILITAS IMBALAN KERJA 22. EMPLOYEE BENEFITS LIABILITY

Saldo liabilitas imbalan kerja kepada karyawan The details of employee benefits liability for
atas jasa yang telah diberikan sesuai PSAK No. 24 employee services provided in accordance with
(Revisi 2013) per 31 Desember 2015, 2014 dan PSAK No. 24 (Revised 2013) as of December 31,
2013 adalah sebagai berikut: 2015, 2014 and 2013 are as follows:

2015 2014 2013

Perseroan 721.583.636.019 625.709.034.770 1.088.900.559.172 Company


Entitas Anak 1.550.008.437 913.915.360 783.816.731 Subsidiaries

Total 723.133.644.456 626.622.950.130 1.089.684.375.903 Total

366 76
The original consolidated financial statements included herein are in
Indonesian language.

PT POS INDONESIA (PERSERO) PT POS INDONESIA (PERSERO)


DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
KONSOLIDASIAN STATEMENTS
Tanggal 31 Desember 2015 dan As of December 31, 2015 and
untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut for the year then ended
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

22. LIABILITAS IMBALAN KERJA (lanjutan) 22. EMPLOYEE BENEFITS LIABILITY (continued)

Liabilitas imbalan kerja per 31 Desember 2015, Employee benefits liability of as of December 31,
2014 dan 2013 telah dihitung oleh aktuaris 2015, 2014 and 2013 have been calculated by PT
independen PT Gemma Mulia Inditama yang Gemma Mulia, an independent actuary, as outlined
dituangkan dalam Laporan Valuasi untuk PT Pos in the Valuation Report for PT Pos Indonesia
Indonesia (Persero) per 31 Desember 2015 nomor (Persero) as of December 31, 2015 No.
4052/PSAK-GMI/I/16 tanggal 27 Januari 2016, per 4052/PSAK-GMI/I/16 dated January 27, 2016, as of
31 Desember 2014 nomor 419/PSAK-GMI/I/15 December 31, 2014 No. 419/PSAK-GMI/I/15 dated
tanggal 2 Januari 2015 dan per 31 Desember 2013 January 2, 2015 for 2014 as of December 31, 2013
nomor 4900/PSAK-GMI/I/14 tanggal 16 Januari No. 4900/PSAK-GMI/I/14 dated January 16, 2014
2014. for December 31, 2013.

Imbalan kerja untuk tahun berjalan dicerminkan The details of employee benefits for the current
pada laporan laba rugi dan penghasilan year reflected in the consolidated statements of
komprehensif lain konsolidasian dan laporan posisi profot loss and comprehensive income and
keuangan konsolidasian dengan rincian liabilitas consolidated statements of financial position as of
imbalan kerja per 31 Desember 2015, 2014 dan December 31, 2015, 2014 and 2013 are as follows:
2013:

a. Pesangon a. Severance

Mutasi liabilitas yang diakui adalah sebagai The movements in the employee benefits
berikut: liability are as follows:

2015 2014 2013

Saldo awal 381.883.277.583 816.413.798.723 332.250.215.536 Beginning balance


Beban tahun berjalan 86.262.821.972 103.691.498.588 87.461.198.607 Provision during the year
Pembayaran manfaat selama
tahun berjalan (52.674.981.352) (74.051.092.782) (42.595.902.815) Payment during the year
(Keuntungan) Kerugian
aktuarial diakui pada
penghasilan komprehensif (Gain) Loss of actuarial recognized on
lain 54.685.347.961 (464.170.926.946) 816.413.798.723 Other comprehensive income

Liabilitas imbalan kerja 470.156.466.164 381.883.277.583 1.193.529.310.051 Employee benefits liability

Jumlah yang dibebankan adalah sebagai Total expenses charged are as follows:
berikut:
2015 2014 2013

Diakui pada laba / rugi Recognize on profit / loss


Biaya jasa kini 50.585.951.459 44.633.155.832 60.881.181.364 Current service cost
Beban bunga 93.201.393.866 115.351.193.034 72.084.216.783 Interest cost
Harapan dari hasil investasi (57.524.523.353) (56.292.850.278) (45.504.199.540) Estimated return on investment

Total 86.262.821.972 103.691.498.588 87.461.198.607 Total

Diakui pada penghasilan Recognize on other


komprehensif lain comprehensive income
(Keuntungan) Kerugian
aktuarial diakui pada
penghasilan komprehensif (Gain) Loss of actuarial recognized on
lain 54.685.347.961 (464.170.926.946) 816.413.798.723 Other comprehensive income

Total 54.685.347.961 (464.170.926.946) 816.413.798.723 Total

77
367
The original consolidated financial statements included herein are in
Indonesian language.

PT POS INDONESIA (PERSERO) PT POS INDONESIA (PERSERO)


DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
KONSOLIDASIAN STATEMENTS
Tanggal 31 Desember 2015 dan As of December 31, 2015 and
untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut for the year then ended
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

22. LIABILITAS IMBALAN KERJA (lanjutan) 22. EMPLOYEE BENEFITS LIABILITY (continued)

a. Pesangon (lanjutan) a. Severance (continued)

Jumlah untuk tahun berjalan dan tiga tahun Amounts for the current and previous three
sebelumnya adalah sebagai berikut: annual periods are as follows:
2015 2014 2013 2012

Nilai kini liabilitas Present value of defined


imbalan pasti 1.173.557.681.654 1.035.571.042.956 1.464.108.867.382 923.271.664.245 benefit obligation
Nilai wajar aset
program (703.401.215.490) (653.687.765.374) (625.476.114.205) (568.802.494.255) Fair value of plan assets

470.156.466.164 381.883.277.582 838.632.753.177 354.469.169.990

Aset program Plan assets

Kategori-kategori utama dari aset program The major categories of plan assets as a
dalam persentase dari nilai wajar dari jumlah percentage of the fair value of the total assets
aset adalah sebagai berikut: are as follows:
2015 2014 2013

Instrumen ekuitas 320.272.047.690 23,4% 332.402.308.850 23,5% 261.469.815.930 20,6% Equity instrument
Instrument utang 792.654.071.527 58,0% 778.944.540.465 55% 765.985.664.884 60,3% Debt instrument
Properti 69.842.000.000 5,1% 69.842.000.000 4,9% 69.547.000.000 5,5% Property
Lain-lain 183.117.722.552 13,4% 234.753.557.612 16,6% 172.428.783.127 13,6% Others

Total 1.365.885.841.769 100,0% 1.415.942.406.927 100,0% 1.269.431.263.941 100,0% Total

b. Cuti Besar b. Leaves

Mutasi liabilitas yang diakui adalah sebagai The movements in the employee benefits
berikut: liability are as follows:
2015 2014 2013

Saldo awal tahun 94.906.588.185 86.103.283.898 91.258.799.796 Beginning balance


Beban imbalan kerja 69.802.301.208 67.232.899.388 49.343.658.583 Employee benefits expense
Pembayaran manfaat (69.484.709.436) (58.429.595.101) (54.499.174.481) Benefits paid

Saldo akhir tahun 95.224.179.957 94.906.588.185 86.103.283.898 Ending balance

Liabilitas imbalan kerja diakui pada laporan Employee benefits liability recognized in
posisi keuangan konsolidasian adalah sebagai consolidated statement of financial position
berikut: are as follows:
2015 2014 2013

Biaya jasa kini 32.989.122.524 32.637.471.808 32.493.946.191 Current service cost


Beban bunga 8.351.779.760 7.749.295.551 7.300.703.984 Interest cost
Amortisasi biaya jasa lalu 28.461.398.924 16.356.554.179 - Amortization of past service cost
Penyesuaian aktuaria - 10.489.577.850 9.549.008.409 Actuarial adjustment

Total beban imbalan kerja 69.802.301.208 67.232.899.388 49.343.658.584 Total employee benefit expenses

Liabilitas imbalan kerja diakui pada laporan Employee benefits liability recognized in
posisi keuangan konsolidasian adalah sebagai consolidated statement of financial position are
berikut: as follows:
2015 2014 2013

Nilai kini liabilitas imbalan Present value of defined


kerja 95.224.179.957 94.906.588.185 86.103.283.898 benefit obligation

368 78
The original consolidated financial statements included herein are in
Indonesian language.

PT POS INDONESIA (PERSERO) PT POS INDONESIA (PERSERO)


DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
KONSOLIDASIAN STATEMENTS
Tanggal 31 Desember 2015 dan As of December 31, 2015 and
untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut for the year then ended
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

22. LIABILITAS IMBALAN KERJA (lanjutan) 22. EMPLOYEE BENEFITS LIABILITY (continued)

c. Tunjangan Pangan dan Tunjangan c. Allowance of Food and Allowances


Perbaikan Penghasilan Earnings Improvement

Mutasi liabilitas yang diakui adalah sebagai The movements in the employee benefits
berikut: liability are as follows:

2015 2014 2013

Saldo awal tahun 148.919.169.002 164.164.522.097 170.807.613.781 Beginning balance


Beban imbalan kerja 19.292.474.211 20.451.046.147 20.042.099.978 Employee benefits expense
Pembayaran manfaat (20.638.800.000) (20.103.700.000) (20.368.640.000) Benefits paid
(Keuntungan) Kerugian
aktuarial diakui pada
penghasilan komprehensif (Gain) Loss of actuarial recognized on
lain 8.630.146.685 (15.592.699.242) (6.316.551.662) other comprehensive income

Saldo akhir tahun 156.202.989.898 148.919.169.002 164.164.522.097 Ending balance

Jumlah yang dibebankan adalah sebagai Total expenses charged are as follows:
berikut:

2015 2014 2013

Biaya jasa kini 5.889.749.001 5.676.239.158 6.377.490.875 Current service cost


Biaya bunga 13.402.725.210 14.774.806.989 13.664.609.103 Interest cost

Total biaya imbalan jasa


kerja 19.292.474.211 20.451.046.147 20.042.099.978 Total employee benefit expenses

Diakui pada penghasilan Recognize on other


komprehensif lain comprehensive income
(Keuntungan) Kerugian
aktuarial diakui pada
penghasilan komprehensif (Gain) Loss of actuarial recognized on
lain 8.630.146.685 (15.592.699.242) (6.316.551.662) Other comprehensive income

Jumlah 8.630.146.685 (15.592.699.242) (6.316.551.662) Total

Liabilitas imbalan kerja diakui pada laporan Employee benefits liability recognized in
posisi keuangan konsolidasian adalah sebagai consolidated statement of financial position are
berikut: as follows:

2015 2014 2013

Nilai kini liabilitas imbalan Present value of employee


kerja 156.202.989.898 148.919.169.001 164.164.522.097 benefits liability

Asumsi dasar yang digunakan dalam The principal assumptions used in determining
menentukan liabilitas imbalan kerja adalah employee benefits liability are as follows:
sebagai berikut:

2015 2014 2013

Tingkat kenaikan gaji 7% 6% 6% Salary growth rate


Tingkat bunga/diskonto 8,8% 9% 8% Interest/discount rate
Usia pensiun normal 56 tahun/year 56 tahun/year 56 tahun/year Normal retirement age
Tingkat pengunduran diri 10% 10% 10% Resignation rate
Tingkat cacat 1% 1% 1% Invalid rate
Tingkat mortalita Tabel Mortalita Indonesia 2011 Mortality rate

79
369
The original consolidated financial statements included herein are
in Indonesian
language.

PT POS INDONESIA (PERSERO) PT POS INDONESIA (PERSERO)


DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
KONSOLIDASIAN STATEMENTS
Tanggal 31 Desember 2015 dan As of December 31, 2015 and
untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut for the year then ended
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

22. LIABILITAS IMBALAN KERJA (lanjutan) 22. EMPLOYEE BENEFITS LIABILITY (continued)

c. Tunjangan Pangan dan Tunjangan c. Allowance of Food and Allowances


Perbaikan Penghasilan (lanjutan) Earnings Improvement (continued)

Dasar penetapan tingkat diskonto dengan The factors considered in determining the
mempertimbangkan beberapa hal sebagai charge in discount rate are as follows:
berikut:

1. Kelangsungan usaha Perseroan. 1. The going concern of the Company.

2. Pengembangan terhadap aset program 2. Development of the assets in the Pension


pada Dana Pensiun Pos Indonesia Fund program of Pos Indonesia was
diharapkan berada diatas 10%, expected to be over 10%, as an actuarial
sebagaimana tingkat bunga aktuaria yang interest rate on Dana Pensiun Pos
dipergunakan pada Dana Pensiun Pos Indonesia is 10%.
Indonesia saat ini adalah 10%.

3. Informasi yang diperoleh dari PT Pos 3. Information obtained from PT Pos


Indonesia (Persero) tentang imbal hasil Indonesia (Persero) about the yield of
investasi yang telah dilakukan selama ini. investments that have been made so far.

Liabilitas Imbalan Kerja PT Bhakti Wasantara Employee Benefits Liability of PT Bhakti


Net Wasantara Net

Liabilitas imbalan kerja PT Bhakti Wasantara Net Employee benefits liability of PT Bhakti Wasantara
per 31 Desember 2015, 2014 dan 2013 telah Net as of December 31, 2015, 2014 and 2013 have
dihitung oleh aktuaris independen PT Katsir Imam been calculated by PT Katsir Imam Sapto
Sapto Sejahtera Aktuaria yang dituangkan dalam Sejahtera Aktuaria, an independent actuary, as
Laporan Valuasi Liabilitas Imbalan Kerja untuk PT outlined in the Actuarial Valuation Report
Bhakti Wasantara Net per 31 Desember 2015, as of December 31, 2015, 2014 and 2013
2014 dan 2013 Nomor 2866/AIS/LA/02/2015 No. 2866/AIS/LA/02/2015 dated February 12, 2015.
tanggal 12 Februari 2015.
2015 2014 2013

Saldo liabilitas awal tahun 913.915.361 783.816.731 1.018.820.404 Beginning balance


Beban tahun berjalan 154.382.464 137.151.209 227.416.882 Current year charge
Pembayaran pesangon - (18.470.000) - Payment of retirement
(Keuntungan) Kerugian
aktuarial diakui pada
penghasilan komprehensif (Gain) Loss of actuarial recognized on
lain 10.107.417 11.417.421 (462.420.555) Other comprehensive income

Saldo liabilitas akhir tahun 1.078.405.242 913.915.361 783.816.731 Ending balance

Jumlah yang dibebankan adalah sebagai berikut: Total expenses charged are as follows:

2015 2014 2013

Diakui pada laba / rugi Recognize on profit / loss


Biaya jasa kini 76.699.658 66.607.703 61.561.244 Current service cost
Biaya bunga 77.682.806 70.543.506 97.817.288 Interest cost
Amortisasi biaya jasa lalu - - 68.038.350 Amortization of past service cost

Jumlah 154.382.464 137.151.209 227.416.882 Total

Diakui pada penghasilan Recognize on other


komprehensif lain comprehensive income
(Keuntungan) Kerugian
aktuarial diakui pada
penghasilan komprehensif (Gain) Loss of actuarial recognized on
lain 10.107.417 11.417.421 (462.420.555) Other comprehensive income

Jumlah 10.107.417 11.417.421 (462.420.555) Total

370 80
The original consolidated financial statements included herein are in
Indonesian language.

PT POS INDONESIA (PERSERO) PT POS INDONESIA (PERSERO)


DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
KONSOLIDASIAN STATEMENTS
Tanggal 31 Desember 2015 dan As of December 31, 2015 and
untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut for the year then ended
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

22. LIABILITAS IMBALAN KERJA (lanjutan) 22. EMPLOYEE BENEFITS LIABILITY (continued)

Liabilitas Imbalan Kerja PT Bhakti Wasantara Employee Benefits Liability of PT Bhakti


Net (lanjutan) Wasantara Net (continued)
2015 2014 2013

Present value of defined


Nilai kini liabilitas imbalan kerja 1.078.405.242 913.915.361 783.816.731 benefit obligation

Asumsi dasar yang digunakan oleh aktuaris The basic assumptions used by an independent
independen dalam menentukan liabilitas imbalan actuary in determining employee benefits liability as
kerja pada tanggal 31 Desember 2015, 2014 dan of December 31, 2015, 2014 and 2013, are as
2013, rinciannya adalah sebagai berikut: follows:
2015 2014 2013

Tingkat kenaikan gaji 8% 8% 8% Salary growth rate


Tingkat bunga/diskon 9.06% 8.5% 9% Interest/discount rate
Tabel mortalita TMI-2011 TMI-2011 TMI-III Mortality table
Usia pensiun normal 55 tahun/years 55 tahun/years 55 tahun/years Normal retirement age
Tingkat pengunduran diri 10% 10% 10% Resignation rate
Tingkat cacat 1% 1% 1% Invalid rate

Liabilitas Imbalan Kerja PT Pos Properti Indonesia Employee Benefits Liability of PT Pos Properti
Indonesia

PPI membuat cadangan liabilitas imbalan kerja PPI provides provision employee benefit liability for
untuk karyawan pengkaryaan yang telah bekerja employee that bad provide service to PPI for 6
minimal 6 bulan di PPI. Tidak terdapat pendanaan months. No funding has been made to this liabilities
sehubungan dengan liabilitas imbalan kerja. Total employee benefit liability. Total employee benefit
liabilitas imbalan kerja sampai dengan tahun 2015 liability as of 2015 amounting Rp471,603,195.
adalah Rp471.603.195.

23. LIABILITAS JANGKA PANJANG LAINNYA 23. OTHER LONG - TERM LIABILITIES

Saldo ini merupakan utang kepada pemegang This is a payable balance to non-controlling
saham non pengendali PT Bhakti Wasantara Net shareholders of PT Bhakti Wasantara Net consists
yang terdiri dari: of:
2015 2014 2013

Utang: Loan:
PT Quantum Aksesindo
Nusantara 13.097.954.061 13.097.954.061 13.097.954.061 PT Quantum Aksesindo Nusantara

Utang subordinat: Subordinate loan:


PT Quantum Aksesindo
Nusantara 9.607.843.137 9.607.843.137 9.607.843.137 PT Quantum Aksesindo Nusantara

Total 22.705.797.198 22.705.797.198 22.705.797.198 Total

Utang kepada PT Quantum Aksesindo Nusantara Loan to PT Quantum Aksesindo Nusantara (PT
(PT QAN) merupakan pinjaman dana yang QAN) is a loan obtained from stockholders and
diperoleh dari pemegang saham dan digunakan used for payments of PT Bhakti Wasantara Net’s
untuk pembayaran utang PT Bhakti Wasantara Net payable to third parties.
kepada pihak ketiga.

81
371
The original consolidated financial statements included herein are
in Indonesian
language.
PT POS INDONESIA (PERSERO)
DAN ENTITAS ANAK PT POS INDONESIA (PERSERO)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN AND SUBSIDIARIES
KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
Tanggal 31 Desember 2015 dan STATEMENTS
untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut As of December 31, 2015 and
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) for the year then ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

23. LIABILITAS JANGKA PANJANG LAINNYA


(lanjutan) 23. OTHER LONG - TERM LIABILITIES (continued)

Utang Subordinat merupakan setoran pemegang


saham ke kas PT Bhakti Wasantara Net. Sub-ordinate loan is a cash deposit of the
Keputusan pemegang saham yang berkekuatan stockholders of PT Bhakti Wasantara Net. Binding
sama dengan RUPS tanggal 15 Oktober 2003, decision of the stockholders at the AGM on
menetapkan bahwa setoran tersebut dibukukan October 15, 2003, determined that the deposit is
sebagai pinjaman modal kerja yang dapat recorded as working capital loans that may be
dikonversikan menjadi kepemilikan atas saham PT converted into ownership of the shares of PT
Bhakti Wasantara Net dari masing-masing Bhakti Wasantara Net from their respective
pemegang saham, apabila seluruh izin yang stockholders, if all necessary permits have been
diperlukan untuk hal tersebut telah diperoleh. obtained for this. Up to this time, permits are
Sampai dengan saat ini, izin yang diperlukan oleh required by the Company from the Minister of State
Perseroan dari Menteri Negara BUMN untuk Enterprises to perform the sub-ordinate loan
melakukan konversi utang subordinat menjadi conversion to equity shares have not been
modal saham belum diperoleh, sehingga transaksi obtained, so that the transaction could not be done.
ini belum dapat dilakukan.

24. MODAL SAHAM DAN KEPENTINGAN NON


PENGENDALI 24. CAPITAL STOCK AND NON-CONTROLLING
INTEREST
a. Modal saham
a. Share Capital
Berdasarkan Akta Notaris Sutjipto, SH., M.Kn.,
No.164 tanggal 15 Agustus 2008, susunan Based on Notarial Deed No.164 of Sutjipto,
pemilikan saham Perseroan adalah Negara SH., M.Kn., dated August 15, 2008, the
Republik Indonesia, sebanyak 425.000 saham shareholding of the Company is fully owned by
atau dengan nilai nominal sebesar the Republic of Indonesia with 425,000 shares
Rp425.000.000.000. or Rp425,000,000,000.

Berdasarkan Akta Notaris Aryanti Artisari, SH.,


M.Kn., No. 3 tanggal 3 Januari 2013, para Based on Notarial Deed Aryanti Artisari, SH.,
pemegang saham mengambil keputusan M.Kn., No. 3 dated January 3, 2013,
sebagai berikut: shareholders took decision as follows:

1. Menyetujui pengeluaran/penempatan
saham yang masih dalam simpanan 1. Approving expenses/shares placement that
(portepel) sejumlah 30.023 saham, is still in deposits amounted 30,023 of
masing-masing saham dengan nilai shares, each share has the value of
Rp1.000.000 sehingga seluruhnya Rp1,000,000, thereby the total amount will
seharga Rp30.023.000.000 yang be Rp30,023,000,000 which all part taken
seluruhnya diambil bagian oleh Negara by the Government of Republic Indonesia.
Republik Indonesia.

2. Penambahan modal Negara Republik


Indonesia ke dalam saham Perseroan 2. Increase in the Government of Republic of
sebesar Rp30.023.000.000 dengan cara Indonesia capital to the Company,
sebagai berikut: amounted Rp30,023,000,000 as follow:

- Sebesar Rp30.022.899.470 yang


berasal dari pengalihan barang milik - Amounted to Rp30,022,899,470 that
Negara sebagaimana ditetapkan originated from the transfer of goods
dalam Peraturan Pemerintah No. 67 owned by the state as stated in
tahun 2012 Government Regulation No. 67 year
2012
- Sebesar Rp100.530 yang berasal dari
kapitalisasi sebagian cadangan - Amounted to Rp100,530 that originated
Perseroan sampai dengan tahun buku from part of the capitalization of
2011. Company’s allowance until book year
2011.

372 82
The original consolidated financial statements included herein are in
Indonesian language.

PT POS INDONESIA (PERSERO) PT POS INDONESIA (PERSERO)


DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
KONSOLIDASIAN STATEMENTS
Tanggal 31 Desember 2015 dan As of December 31, 2015 and
untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut for the year then ended
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

24. MODAL SAHAM DAN KEPENTINGAN NON 24. CAPITAL STOCK AND NON-CONTROLLING
PENGENDALI (lanjutan) INTEREST (continued)

a. Modal saham (lanjutan) a. Share Capital (continued)

3. Peningkatan modal ditempatkan/ 3. Increase in the company’s paid up


disetor Perseroan yang semula capital, from Rp425,000,000,000 to
Rp425.000.000.000 menjadi sebesar Rp455,023,000,000.
Rp455.023.000.000.

b. Kepentingan non pengendali b. Non-controlling interest


31 Des. 2015/Dec. 31, 2015

Bagian atas laba Penghasilan


Saldo 1 Januari (rugi) neto/ komprehensif lain/ Saldo/Balance
2015/Balance Share in net Other comprehensive 31 Des. 2015/
Entitas Anak January 1, 2015 profit (loss) income Dec. 31, 2015 Subsidiaries

PT Bhakti Wasantara Net (31.373.236.838) 223.622.181 (3.714.477) (31.153.329.134) PT Bhakti Wasantara Net
PT Pos Logistik Indonesia 523.016.771 7.688.037 - 530.704.808 PT Pos Logistik Indonesia

Total (30.850.220.067) 231.310.218 (3.714.477) (30.622.624.326) Total

31 Des. 2014/Dec. 31, 2014


Bagian atas laba Penghasilan
Saldo 1 Januari (rugi) neto/ komprehensif lain/ Saldo/Balance
2014/Balance Share in net Other comprehensive 31 Des. 2014/
Entitas Anak January 1, 2014 profit (loss) income Dec. 31, 2014 Subsidiaries

PT Bhakti Wasantara Net (29.675.994.581) (1.693.046.355) (4.195.902) (31.373.236.838) PT Bhakti Wasantara Net
PT Pos Logistik Indonesia 543.340.827 (20.324.056) - 523.016.771 PT Pos Logistik Indonesia

Total (29.132.653.754) (1.713.370.411) (4.195.902) (30.850.220.067) Total

31 Des. 2013/Dec. 31, 2013


Bagian atas laba Penghasilan
Saldo 1 Januari (rugi) neto/ komprehensif lain/ Saldo/Balance
2013/Balance Share in net Other comprehensive 31 Des. 2013/
Entitas Anak January 1, 2013 profit (loss) income Dec. 31, 2013 Subsidiaries

PT Bhakti Wasantara Net (30.149.401.102) 303.466.967 169.939.554 (29.675.994.581) PT Bhakti Wasantara Net
PT Pos Logistik Indonesia 520.384.412 22.956.415 - 543.340.827 PT Pos Logistik Indonesia

Total (29.629.016.690) 326.423.382 169.939.554 (29.132.653.754) Total

25. PENDAPATAN BERSIH 25. NET REVENUES

Rincian pendapatan sebagai berikut: This account consists of:


2015 2014
Suratpos dan paketpos 2.712.893.757.366 2.462.453.209.125 Postal mails and parcel
Jasa keuangan 1.302.781.667.431 1.417.350.325.109 Financial services
Ritel 258.010.350.644 203.888.237.853 Retail
Logistik 216.736.143.091 202.421.559.219 Logistics
Properti 63.757.391.223 58.641.611.732 Property
Filateli 23.394.048.971 23.005.802.763 Philately
Teknologi informasi 958.889.590 512.003.637 Technology information
Total 4.578.532.248.316 4.368.272.749.438 Total

Potongan pendapatan (9.960.363.176) (7.722.403.750) Sales discount

Total 4.568.571.885.140 4.360.550.345.688 Total

83 373
The original consolidated financial statements included herein are in
Indonesian language.

PT POS INDONESIA (PERSERO) PT POS INDONESIA (PERSERO)


DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
KONSOLIDASIAN STATEMENTS
Tanggal 31 Desember 2015 dan As of December 31, 2015 and
untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut for the year then ended
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

26. BEBAN POKOK LAYANAN 26. COST OF SERVICE

Rincian beban pokok layanan sebagai berikut: This account consists of:
2015 2014
Suratpos dan paketpos 2.193.704.339.946 2.145.816.994.619 Postal mails and parcel
Jasa keuangan 548.206.627.071 510.370.557.351 Financial services
Ritel 248.150.171.774 185.166.630.195 Retail
Logistik 363.585.394.166 246.754.887.276 Logistics
Properti 94.376.561.967 84.188.278.282 Property
Filateli 64.013.969.234 58.329.887.067 Philately
Teknologi informasi 57.447.489.042 55.122.630.022 Technology information

Total 3.569.484.553.200 3.285.749.864.812 Total

27. BEBAN USAHA 27. OPERATING EXPENSES


Rincian beban usaha sebagai berikut: This account consists of:
2015 2014
Beban pemasaran Marketing
Bisnis suratpos dan paketpos 40.559.006.851 46.720.280.146 Postal mails and parcel
Bisnis jasa keuangan 28.864.275.345 38.227.999.389 Financial services
Bisnis ritel 5.894.883.836 4.028.657.975 Retail
Bisnis logistik 2.046.045.356 1.733.479.738 Logistics
Bisnis filateli 3.487.103.660 2.632.875.351 Philately
Bisnis properti 744.717.219 309.449.055 Property
Sub total 81.596.032.267 93.652.741.654 Sub total
Umum dan administrasi General and administrative
Pegawai 652.474.334.101 505.051.219.595 Employees
Penyusutan dan amortisasi 126.463.984.463 121.272.463.483 Depreciation and amortization
Umum 92.205.426.698 87.443.584.595 General
Operasi 14.415.545.611 5.171.348.636 Operations
Administrasi 18.537.246.037 20.216.220.409 Administration
Sub total 904.096.536.910 739.154.836.718 Sub total

Total 985.692.569.177 832.807.578.372 Total

28. PENDAPATAN (BEBAN) LAIN-LAIN 28. OTHER INCOME (CHARGES)

2015 2014
Pendapatan lain-lain Other income
Pendapatan aset tetap 10.195.602.462 5.698.695.129 Fixed assets income
Lainnya 34.503.558.987 36.724.750.372 Others

Total pendapatan lain-lain 44.699.161.449 42.423.445.501 Total other income


Beban lain-lain Other charges
Denda pajak (7.483.932.810) (17.874.438.677) Tax penalty
Kerugian aset tetap (5.716.423) (54.172.885) Fixed assets loss
Sumbangan bencana alam (131.354.398) (328.260.000) Donation for disaster
Lain-lain (9.590.137.741) (666.154.116) Others

Total beban lain-lain (17.211.141.372) (18.923.025.678) Total other charges

Total - bersih 27.488.020.077 23.500.419.823 Total - net

84
374
The original consolidated financial statements included herein are
in Indonesian
language.
PT POS INDONESIA (PERSERO)
DAN ENTITAS ANAK PT POS INDONESIA (PERSERO)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN AND SUBSIDIARIES
KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
Tanggal 31 Desember 2015 dan STATEMENTS
untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut As of December 31, 2015 and
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) for the year then ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

29. SIFAT DAN TRANSAKSI HUBUNGAN BERELASI


29. NATURE AND TRANSACTIONS WITH RELATED
PARTIES
Rincian akun dan transaksi dengan pihak-pihak
berelasi adalah sebagai berikut: The details of transactions with related parties are
as follows:
a. Pihak berelasi dengan Pemerintah
a. Government related parties
Persentase terhadap
jumlah aset / liabilitas /
Saldo / Amount Percentages of
total assets / liabilities
2015 2014
2015 2014
Bank (Catatan 5)
Rupiah Banks (Note 5)
PT Bank Mandiri Rupiah
(Persero) Tbk 505.016.089.842 683.872.779.707 PT Bank Mandiri
PT Bank Tabungan 9,74% 13,60% (Persero) Tbk
Negara PT Bank Tabungan
(Persero) Tbk 220.164.597.117 314.283.445.749 Negara
PT Bank Rakyat 4,25% 6,24% (Persero) Tbk
Indonesia PT Bank Rakyat
(Persero) Tbk 213.453.726.628 210.238.529.387 Indonesia
PT Bank Negara 4,12% 4,17% (Persero) Tbk
Indonesia PT Bank Negara
(Persero) Tbk 182.871.761.684 277.588.622.827 Indonesia
PT Bank 3,53% 5,51% (Persero) Tbk
Pembangunan PT Bank
Daerah 41.981.001.047 45.792.250.856 Pembangunan
PT Bank Mandiri 0,81% 0,91% Daerah
Taspen Pos 10.005.421.842 - PT Bank Mandiri
PT Bank Bukopin Tbk 551.626.973 792.031.700 0,19% - Taspen Pos
0,01% 0,02% PT Bank Bukopin Tbk
Dolar AS
PT Bank Mandiri US Dollar
(Persero) Tbk 26.836.112.354 7.107.115.272 PT Bank Mandiri
PT Bank Negara 0,52% 0,14% (Persero) Tbk
Indonesia PT Bank Negara
(Persero) Tbk 923.325.422 4.885.986.150 Indonesia
0,02% 0,10% (Persero) Tbk
Euro Eropa
PT Bank Mandiri Europe Euro
(Persero) Tbk 9.293.218.567 14.473.250.045 PT Bank Mandiri
0,18% 0,29% (Persero) Tbk
GBP Inggris
PT Bank Mandiri England GBP
(Persero) Tbk 29.094.363 1.418.862.684 PT Bank Mandiri
0,01% 0,03% (Persero) Tbk
Dolar Singapura
PT Bank Mandiri Singapore Dollar
(Persero) Tbk 1.670.162.955 1.609.796.036 PT Bank Mandiri
0,03% 0,03% (Persero) Tbk
Franc Swis
PT Bank Mandiri Swiss CHF
(Persero) Tbk 1.880.031.452 70.848.351 PT Bank Mandiri
0,04% 0,01% (Persero) Tbk
1.214.676.170.246 1.562.133.518.764
23,45% 31,05%
Deposito on-call
rupiah
PT Bank Mandiri Deposit on-call - Rupiah
Taspen Pos 40.000.000.000 - PT Bank Rakyat
0,77% 0,00% (Persero) Tbk
40.000.000.000 -
0,77% 0,00%

85 375
The original consolidated financial statements included herein are
in Indonesian
language.
PT POS INDONESIA (PERSERO)
DAN ENTITAS ANAK PT POS INDONESIA (PERSERO)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN AND SUBSIDIARIES
KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
Tanggal 31 Desember 2015 dan STATEMENTS
untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut As of December 31, 2015 and
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) for the year then ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

29. SIFAT DAN TRANSAKSI HUBUNGAN


BERELASI (lanjutan) 29. NATURE AND TRANSACTIONS WITH RELATED
PARTIES (continued)
a. Pihak berelasi dengan Pemerintah (lanjutan)
a. Government related parties (continued)
Persentase terhadap
jumlah aset / liabilitas /
Saldo / Amount Percentages of
total assets / liabilities
2015 2014
2015 2014
Deposito berjangka
Rupiah Time deposits
PT Bank Tabungan Rupiah
Negara PT Bank Tabungan
(Persero)Tbk 7.000.000.000 10.000.000.000 Negara
PT Bank Mandiri 0,14% 0,20% (Persero) Tbk
(Persero) Tbk 5.000.000.000 28.000.000.000 PT Bank Mandiri
PT Bank Negara 0,10% 0,56% (Persero) Tbk
Indonesia PT Bank Negara
(Persero)Tbk 27.000.000.000 12.677.072.970 Indonesia
PT Bank 0,52% 0,25% (Persero) Tbk
Bukopin Tbk 34.000.000.000 - PT Bank
0,66% 0,00% Bukopin Tbk
73.000.000.000 50.677.072.970
1,42% 1,01%
Dolar AS
PT Bank Negara US Dollar
Indonesia PT Bank Negara
(Persero)Tbk - 24.000.000.000 Indonesia
PT Bank Tabungan - 0,48% (Persero) Tbk
Negara PT Bank Tabungan
(Persero) Tbk - 2.000.000.000 Negara
- 0,04% (Persero) Tbk
- 26.000.000.000
- 0,52%

Saldo piutang usaha kepada pihak berelasi The balance of trade receivables -
dengan Pemerintah masing-masing sebesar Government related parties amounted to
Rp66.261.362.345 dan Rp56.239.567.132 Rp66,261,362,345 and Rp56,239,567,132 or
atau 1,32% dan 1,01% dari jumlah aset 1.32% and 1.01% from total consolidated
konsolidasian pada tanggal 31 Desember assets as of December 31, 2014 and 2013.
2014 dan 2013.

Ikhtisar sifat hubungan dengan pihak-pihak Summary of nature and transactions with
yang mempunyai hubungan berelasi adalah related parties, are as follows:
sebagai berikut:

Hubungan Berelasi/ Sifat Hubungan Berelasi/ Jenis Transaksi/


Related Party Nature of Relationship Type of Transactions

PT Taspen (Persero) Sepengendali/Under common control Penyaluran dana/


Fund distribution
PT Asabri Sepengendali/Under common control Penyaluran dana/
Fund distribution
Dapenpos Asosiasi/Associate SOPP
PT Pertamina (Persero) Sepengendali/Under common control SOPP
PT Pegadaian (Persero) Sepengendali/Under common control SOPP
Kementerian Koordinator Kesejahteraan
Rakyat Sepengendali/Under common control SOPP
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Sepengendali/Under common control SOPP
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk Sepengendali/Under common control SOPP
Inkopabri Sepengendali/ Under common control SOPP
Legiun Veteran Republik Indonesia Sepengendali/ Under common control SOPP

86
376
The original consolidated financial statements included herein are
in Indonesian
language.

PT POS INDONESIA (PERSERO) PT POS INDONESIA (PERSERO)


DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
KONSOLIDASIAN STATEMENTS
Tanggal 31 Desember 2015 dan As of December 31, 2015 and
untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut for the year then ended
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

29. SIFAT DAN TRANSAKSI HUBUNGAN 29. NATURE AND TRANSACTIONS WITH RELATED
BERELASI (lanjutan) PARTIES (continued)

a. Pihak berelasi dengan Pemerintah (lanjutan) a. Government related parties (continued)


Hubungan Berelasi/ Sifat Hubungan Berelasi/ Jenis Transaksi/
Related Party Nature of Relationship Type of Transactions

PT Telekomunikasi Indonesia
(Persero) Tbk Sepengendali/ Under common control SOPP
Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Sepengendali/ Under common control SOPP
PT PLN (Persero) Sepengendali/ Under common control SOPP
Direktorat Jenderal Bea Cukai Sepengendali/ Under common control SOPP
Direktorat Jenderal Pajak Sepengendali/ Under common control SOPP, penjualan materai, jasa
pos/SOPP, sales of stamp
and postal services
Departemen Sosial Sepengendali/Under common control Penyaluran dana/
Fund distribution
PT Bank Mandiri Taspen Pos Entitas Asosiasi/Associate Entity Investasi/Investment

Jumlah imbalan (penghasilan) berupa gaji, Amount of employee costs in the form of
honorarium dan tunjangan dibayarkan untuk salaries, honorarium and allowances paid to
Direksi dan Dewan Komisaris pada tahun 2015 the Company and Subsidiaries’ Directors and
masing-masing sebesar Rp10.234.160.140 Commissioners in 2015 amounted to
dan 5.914.030.513, pada tahun 2014 masing- Rp10,234,160,140 dan 5,914,030,513 , 2014
masing sebesar Rp11.179.651.082 dan amounted to Rp11,179,651,082 and
Rp5.515.820.883 dan pada tahun 2013 Rp5,515,820,883 and Rp10,717,712,722 and
masing-masing sebesar Rp10.717.712.722 Rp4,640,741,607 in 2013, respectively.
dan Rp4.640.741.607.

30. PERJANJIAN PENTING 30. SIGNIFICANT AGREEMENTS

Perusahaan mengadakan perjanjian-perjanjian The Company has the following significant


penting sebagai berikut: agreements:
Mitra/ Nomor perjanjian/ Perjanjian/ Jangka waktu/Terms
Partners Agreements no. Agreements Awal/Start Akhir/End

PT Wahana Ottomitra PKS.216/DIRUT/1214 Penerimaan 18 Desember 2014/ 26 Juli 2016/


Multiartha Tbk pembayaran angsuran December 18, 2014 July 26, 2016
secara online/Online
Installment payment
receipt

PT Bank Tabungan Negara PKS.29/DIRUT/0315 Layanan tabungan, 2 Maret 2015/ 30 November 2016/
(BTN) Tbk produk dan layanan March 2, 2015 November 30, 2016
perbankan di Kantor
Pos/Saving and Bank
services in Post Office

PT Bussan Auto Finance PKS.145/DIRUTPOS/0814 Penerimaan 28 Agustus 2014/ 30 Juni 2016/


pembayaran angsuran August 28, 2014 June 30, 2016
secara online/ Online
installment payment
receipt

Astra Credit Company PKS.163/DIRUT/2015 Penerimaan 29 Maret 2014/ 28 Maret 2016/


pembayaran angsuran March 29, 2014 March 28, 2016
kendaraan bermotor
secara online/Online
vehicles installment
payment receipt

PT Federal International PKS.27/DIRUT/0215 Penerimaan 25 Februari 2015/ 10 Juni 2016/


Finance pembayaran angsuran Februari 25, 2015 June 10, 2016
kredit secara
online/Online
installment
payment receipt

87

377
The original consolidated financial statements included herein are
in Indonesian
language.
PT POS INDONESIA (PERSERO)
DAN ENTITAS ANAK PT POS INDONESIA (PERSERO)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN AND SUBSIDIARIES
KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
Tanggal 31 Desember 2015 dan STATEMENTS
untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut As of December 31, 2015 and
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) for the year then ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

30. PERJANJIAN PENTING (lanjutan)


30. SIGNIFICANT AGREEMENTS (continued)
Mitra/ Nomor perjanjian/
Partners Agreements no. Perjanjian/ Jangka waktu/Terms
Agreements Awal/Start Akhir/End
PT Central Santosa Finance PKS.46/DIRUTPOS/2014
Penerimaan 28 Agustus 2014/ 9 Januari 2016/
pembayaran angsuran August 28, 2014 January 9, 2016
kredit secara
online/Online vehicles
installment payment
receipt
PT Indomobil Finance PKS.83 / DIRUTPOS / 0514
Indonesia Penerimaan 30 April 2014/ 22 Februari 2016/
pembayaran angsuran April 30, 2014 February 22, 2016
kredit secara
online/Online vehicles
installment payment
receipt
PT Sarana Yukti Bandhana PKS.82/DIRUTPOS/2014
Penerimaan 30 April 2014/ 5 Februari 2016/
pembayaran multi biller April 30, 2014 February 5, 2016
melalui Sistem Online
Payment Point Pos/
Receipt of instalment of
multi biller using online
systement Payment
Point Pos
PT Financia Multi Finance PKS.40/DIRUT/0315
Penerimaan 15 May 2014/ 15 May 2016/
pembayaran angsuran May 15, 2014 May 15, 2016
kredit secara
online/Online
installment payment
receipt
PT AEON Credit Service PKS.14/DIRUT/0115
Indonesia Penerimaan 30 Januari 2015/ 29 Januari 2017/
pembayaran angsuran January 30, 2015 January 30, 2017
kredit secara
online/Online
installment payment
receipt
PT Summit Oto Finance PKS.88/DIRUT/0515
Penerimaan 27 May 2015/ 9 Februari 2017/
pembayaran angsuran May 27, 2015 February 9, 2017
kredit secara
online/Online
installment payment
receipt
PT Oto Multiartha PKS.89/DIRUT/0515
Penerimaan 10 Februari 2015/ 9 Februari 2017/
pembayaran angsuran February 10, 2015 February 9, 2017
kredit secara
online/Online
installment payment
receipt
PT Flash Mobile PKS.168/DIRUTPOS/0914
Penerimaan 22 September 21 September 2016/
pembayaran angsuran 2014/ September 21, 2016
kredit secara September 22,
online/Online 2014
installment payment
receipt
PT Multindo Auto Finance PKS.61/DIRUT/0415
Penerimaan 1 November 2014/ 31 Oktober 2016/
pembayaran angsuran November 1, 2014 October 31,2016
kredit secara
online/Online
installment
payment receipt

378 88
The original consolidated financial statements included herein are
in Indonesian
language.
PT POS INDONESIA (PERSERO)
DAN ENTITAS ANAK PT POS INDONESIA (PERSERO)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN AND SUBSIDIARIES
KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
Tanggal 31 Desember 2015 dan STATEMENTS
untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut As of December 31, 2015 and
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) for the year then ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

30. PERJANJIAN PENTING (lanjutan)


30. SIGNIFICANT AGREEMENTS (continued)
Mitra/ Nomor perjanjian/
Partners Agreements no. Perjanjian/ Jangka waktu/Terms
Agreements Awal/Start Akhir/End
PT Mitra Pinasthika Mustika PKS.92/DIRUT/0615
Tbk. Penerimaan 3 Juni 2015/ 9 Januari 2016/
pembayaran angsuran June 3, 2015 January 9, 2016
kredit secara
online/Online
installment payment
PT Mandiri Tunas Finance PKS.210/DIRUT/1214 receipt
Penerimaan 12 Desember 2014/ 17 Oktober 2016/
pembayaran angsuran December 12, 2014 October 17, 2016
pembiayaan secara
online/Online
installment financing

PT Nusa Surya Ciptadana PKS.212/DIRUT/2014


Penerimaan 17 Desember 2014/ 31 Oktober 2016/
pembayaran angsuran December 17, 2014 October 31, 2016
kredit secara
online/Online
installment payment
receipt
PT Bank Permata Tbk PKS.159/DIRUT/2015
Penerimaan 5 Oktober 2015/ 2 Agustus 2017/
pembayaran tagihan October 5, 2015 August 2, 2017
kartu kredit/ Credit card
bill payment

PT. ITC Auto Multifinance PKS.213/DIRUT/2014


Penerimaan 17 Desember 2014/ 23 Juli 2016/
pembayaran angsuran December 17, 2014 July 23, 2016
secara online/ Online
installment payment
receipt
PT. Mandala Multifinance, PKS.173/DIRUTPOS/2014
Tbk Penerimaan 24 September 11 Mei 2016/
pembayaran angsuran 2014/ May 11, 2016
kredit secara online/ September 24,
Online installment 2014
payment receipt
PT. Mega Auto Finance PKS.125/DIRUT/0815
Penerimaan 31 Januari 2015/ 31 Januari 2017/
pembayaran angsuran January 31, 2015 January 31, 2017
secara online/ Online
installment payment
receipt
PT. Mega Central Finance PKS.126/DIRUT/0815
Penerimaan 31 Januari 2015/ 31 Januari 2017/
pembayaran angsuran January 31, 2015 January 31, 2017
secara online/ Online
installment payment
receipt
PT. Artha Prima Finance PKS.143/DIRUTPOS/0814
Penerimaan 28 Agustus 2014/ 8 Juli 2016/
pembayaran angsuran August 28, 2014 July 8, 2016
secara online/ Online
installment payment
receipt
PT. Bima Multi Finance PKS.176/DIRUTPOS/2014
Penerimaan 25 September 24 September 2016/
pembayaran angsuran 2014/ September 24, 2016
kredit secara online/ September 25,
Online installment 2014
payment receipt
Citibank N. A PKS.179/DIRUTPOS/2014
Penerimaan 9 Oktober 2014/ 30 September 2016/
pembayaran tagihan October 9, 2014 September 30, 2016
kartu kredit/ Credit card
bill payment

89 379
The original consolidated financial statements included herein are
in Indonesian
language.
PT POS INDONESIA (PERSERO)
DAN ENTITAS ANAK PT POS INDONESIA (PERSERO)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN AND SUBSIDIARIES
KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
Tanggal 31 Desember 2015 dan STATEMENTS
untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut As of December 31, 2015 and
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) for the year then ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

30. PERJANJIAN PENTING (lanjutan)


30. SIGNIFICANT AGREEMENTS (continued)
Mitra/ Nomor perjanjian/
Partners Agreements no. Perjanjian/ Jangka waktu/Terms
Agreements Awal/Start Akhir/End
PT PLN (Persero) PKS.187/DIRUT/1014
Penerimaan 31 Oktober 2014/ 30 November 2017/
pembayaran tagihan October 31, 2014 November 30, 2017
listrik dan tagihan
lainnya/ Electricity bill
payment and others
Western Union Network -
(Canada) Company Jasa transfer uang 5 Mei 2014/ 5 Mei 2016/
yang dibawah merek May 5, 2014 May 5, 2016
Western Union/Money
transfer under Western
Union brand
PT Bank Central Asia Tbk PKS.173/DIRUT/1013
Pemanfaatan layanan 26 Oktober 2015/ 25 Oktober 2017/
weselpos October 26, 2015 October 25, 2017
instan/Utilization of
Instant Money Order
(Weselpos)
PT Bank Negara Indonesia PKS.36/DIRUT/0113
(Persero) Tbk Pemanfaatan Layanan 25 Januari 2015/ 24 Januari 2017/
Weselpos Instan/ January 25, 2015 January 24, 2017
Utilization of Instant
Money Order
(Weselpos)
PT Artha Jasa Pembayaran PKS.01/DIRUT/0115
Elektronis Layanan Pengiriman 6 Januari 2015/ 5 Januari 2016/
Uang January 6, 2015 January 5, 2016
PT. Bank CIMB Niaga Tbk PKS.54/DIRUT/0315
Pemanfaatan Layanan 4 April 2015/ 3 April 2017/
Weselpos Instan/ April 4, 2015 April 3, 2017
Utilization of Instant
Money Order
(Weselpos)
PT. Bank Syariah Mandiri PKS.155/DIRUT/1015
Pemanfaatan Layanan 12 Oktober 2015/ 11 Oktober 2017/
Weselpos Instan/ October 12, 2015 October 11, 2017
Utilization of Instant
Money Order
(Weselpos)
Kementerian Sosial RI PKS.1088/DIRUT/0315
Penyaluran Dana 27 Maret 2015/ 31 Desember 2015/
Bantuan Program March 27, 2015 December 31, 2015
Simpanan Keluarga
Sejahtera (PSKS)
tahun 2015 Melalui
Kantorpos Bayar
maupun Komunitas /
Fund Distribution
Program Simpanan
Keluarga Sejahtera
(PSKS) year 2015
through Paid pos office
and the community
Kementerian Sosial RI PKS.44/Dirut/0315
Penyaluran Dana 12 Maret 2015/ 31 Desember 2015/
Bantuan Keluarga March 12, 2015 December 31, 2015
Sangat Miskin (KSM)
2007-2014 dan
Penyaluran Dana
Bantuan KSM 2015
Melalui Kantorpos
Bayar dan Komunitas /
Fund Distribution
keluarga Sangat Miskin
(KSM) and fund
distribution KSM 2015
through Paid pos office
and the community

380 90
The original consolidated financial statements included herein are in
Indonesian language.

PT POS INDONESIA (PERSERO) PT POS INDONESIA (PERSERO)


DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
KONSOLIDASIAN STATEMENTS
Tanggal 31 Desember 2015 dan As of December 31, 2015 and
untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut for the year then ended
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

30. PERJANJIAN PENTING (lanjutan) 30. SIGNIFICANT AGREEMENTS (continued)


Mitra/ Nomor perjanjian/ Perjanjian/ Jangka waktu/Terms
Partners Agreements no. Agreements Awal/Start Akhir/End

PT ASABRI (PERSERO) PKS.174/DIRUT/1215 Pembayaran Pensiun 2 Desember 2015/ 9 Oktober 2016/


Prajurit TNI, Anggota December 2, 2015 October 9, 2016
POLRI, PNS KEMHAN,
dan PNS POLRI/
Retirement payments
of Prajurit TNI, member
of POLRI, PNS
Kemhan, and PNS
POLRI.

PT TASPEN (PERSERO) PKS.15/DIRUT/0114 Pelayanan Program 30 Januari 2014/ 29 Januari 2016/


TASPEN / Service January 30, 2014 Januari 29, 2016
Program of TASPEN.

31. MANAJEMEN RISIKO 31. RISKS MANAGEMENT

Manajemen risiko Perseroan dan Entitas Anak The Company and Subsidiaries’ risk management
bersifat dinamis dengan bertujuan untuk is dynamic with the purpose to identify, measure,
mengidentifikasi, mengukur, memetakan, dan map, and develop alternatives for portfolio risk
mengembangkan alternatif penanganan risiko atas management of financial instruments. In the
portofolio instrumen keuangan. Dalam pelaksanaan implementation of risk management, the Company
manajemen risiko, Perseroan dan Entitas and Subsidiaries identify the risks faced relating to
mengidentifikasikan risiko-risiko yang dihadapi financial instruments, namely market risk, liquidity
terkait dengan instrumen keuangan, yaitu risiko risk, and credit risk. Each of these risks can be
pasar (tingkat suku bunga dan nilai tukar), risiko explained as follows:
likuiditas, dan risiko kredit. Masing-masing risiko
tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:

a. Risiko Kredit a. Credit Risk

Risiko kredit dalam piutang adalah Credit risk in receivables is due to uncertainty
ketidakpastian pelanggan pos tidak dapat of postal customers who cannot pay their
membayar utangnya sesuai dengan PKS yang amounts due in accordance with the
ditetapkan. Risiko ini teridentifikasi dari status agreement. These risks are identified from the
debitur (pelanggan) dalam posisi bangkrut, status of the customer in a position of
kesulitan likuiditas (permintaan penjadualan bankruptcy, difficulty in liquidity (demand for
ulang pembayaran), dan tidak dikenal alamat rescheduling of payment), and no last known
terakhir. address.

Perbandingan piutang pendapatan macet Comparison of income receivable jammed with


dengan piutang pendapatan lancar sampai current revenue accounts until December 31,
dengan 31 Desember 2014 sebesar 42,54 % 2014 amounted to 42.54% increased by 1.45%
naik sebesar 1,45% tahun 2013 sebesar in 2013 of 41.09%. Despite the increasing,
41,09%. Walaupun terjadi kenaikan, karena because credit risk is highly dependent on the
risiko kredit ini sangat tergantung pada ability of the debtor/partner, then the
kemampuan debitur/mitra, maka alternatif alternative treatment is to improve the
penanganan risiko adalah meningkatkan selection of granting credit facilities only to
selektifitas pemberian fasilitas pembayaran actually bonafide parties.
kredit kepada Perseroan yang benar-benar
bonafide.

91
381
The original consolidated financial statements included herein are in
Indonesian language.

PT POS INDONESIA (PERSERO) PT POS INDONESIA (PERSERO)


DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
KONSOLIDASIAN STATEMENTS
Tanggal 31 Desember 2015 dan As of December 31, 2015 and
untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut for the year then ended
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

31. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) 31. RISKS MANAGEMENT (continued)

a. Risiko Kredit (lanjutan) a. Credit Risk (continued)

Pada tanggal 31 Desember 2015, 2014 dan As of December 31, 2015, 2014 and 2013 the
2013 eksposur maksimum Perseroan dan maximum the Company and Subsidiaries
Entitas Anak terhadap risiko kredit mendekati exposure of the credit risk approximates the
nilai tercatat bersih dari kas yang beredar di net carrying amounts of the outstanding cash
bank dan piutang usaha dengan rincian in bank and account receivable with details as
sebagai berikut: follows:
2015 2014 2013

Kas dan setara kas 2.721.681.994.646 2.765.107.547.733 3.683.962.489.777 Cash and cash equivalents
Piutang usaha 462.976.551.109 458.245.173.991 480.808.307.685 Trade receivables
Piutang lainnya 183.976.537.363 209.538.726.105 196.055.107.392 Other receivables

Total 3.368.635.083.118 3.432.891.447.829 4.360.825.904.854 Total

Tabel berikut memberikan kualitas kredit dan The following table provides the credit quality
analisis umur aset keuangan sesuai dengan and age analysis of the group’s financial
peringkat kredit debitur yang pada tanggal 31 assets according to the group’s credit ratings
Desember 2015: of debtors as of December 31, 2015:
Jatuh tempo
tetapi
Belum jatuh tidak ada
tempo dan tidak penurunan/ Telah jatuh
ada penurunan Past due but tempo dan
nilai/ not impaired ada penurunan/
Neither past < 1 tahun/ Past due Jumlah/
due nor impaired < 1 year and impaired Total

Kas dan setara kas 2.721.681.994.646 - - 2.721.681.994.646 Cash and cash equivalents
Piutang usaha 462.976.551.109 - - 462.976.551.109 Trade receivables
Aset lancar lainnya- Other current assets-
Piutang lainnya 183.976.537.363 - - 183.976.537.363 Other receivables

3.368.635.083.118 - - 3.368.635.083.118

Kualitas kredit instrumen keuangan dikelola The credit quality of financial instruments is
oleh Perseroan dan Entitas Anak managed by the Company and Subsidiaries
menggunakan peringkat kredit internal. using internal credit ratings. Financial
Instrumen keuangan diklasifikasikan sebagai instruments classified under “neither past due
"masa lalu karena tidak juga terganggu" nor impaired” includes high grade credit quality
meliputi instrumen kualitas kredit kelas tinggi instruments because there was few or no
karena ada sedikit atau tidak ada sejarah dari history of default on the agreed terms based
default pada kesepakatan berdasarkan surat on the letter of authorization, letter of
kuasa, surat jaminan atau promissory note. guarantee or promissory note.

"Masa lalu jatuh tempo tetapi tidak terganggu" “Past due but not impaired” are items with
adalah barang-barang dengan sejarah default history of frequent default nevertheless the
sering namun jumlahnya karena masih amount due are still collectible. Lastly, “past
tertagih. Terakhir, "melewati jatuh tempo dan due and impaired” are those that are long
gangguan" adalah mereka yang lama beredar outstanding and has been provided with
dan telah dilengkapi dengan penyisihan allowance for impairment loss on receivables.
kerugian penurunan nilai atas piutang.

92
382
The original consolidated financial statements included herein are
in Indonesian
language.
PT POS INDONESIA (PERSERO)
DAN ENTITAS ANAK PT POS INDONESIA (PERSERO)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN AND SUBSIDIARIES
KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
Tanggal 31 Desember 2015 dan STATEMENTS
untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut As of December 31, 2015 and
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) for the year then ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

31. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)


31. RISKS MANAGEMENT (continued)
a. Risiko Kredit (lanjutan)
a. Credit Risk (continued)
Manajemen yakin akan kemampuan
Perseroan dan Entitas Anak untuk Management is confident in its ability to
mengendalikan dan memelihara eksposur continue to control and sustain minimal
risiko kredit pada tingkat yang minimum exposure of credit risk to the Company and
dengan membentuk penyisihan penurunan Subsidiaries with set sufficient allowance for
nilai untuk menutupi kemungkinan kerugian impairment losses to cover incurred losses
atas tidak tertagihnya piutang berdasarkan arising from uncollectible receivables based on
data historis kerugian yang ada (Catatan 7). historical loss (Note 7).

b. Risiko Pasar
b. Market Risk
Risiko pasar adalah risiko dimana nilai wajar
dari arus kas masa depan dari suatu instrumen Market risk is the risk that the fair value of
keuangan akan berfluktuasi karena perubahan future cash flows of a financial instrument will
harga pasar. Perseroan dan Entitas Anak fluctuate because of changes in market prices.
dipengaruhi oleh risiko pasar, terutama risiko The Company and Subsidiaries are exposed to
tingkat suku bunga dan risiko nilai tukar mata market risks, in particular, interest rate risk and
uang asing. foreign currency exchange risk.

Risiko Nilai Tukar Mata Uang Asing


Foreign Exchange Risk
Perseroan dan Entitas Anak menghadapi risiko
pasar, risiko pertukaran mata uang asing The Company and Subsidiaries are exposed to
tertentu. market risks, in particular foreign currency
exchange risk.
Risiko nilai tukar mata uang adalah risiko yang
timbul dari perubahan nilai tukar Rupiah Foreign currency exchange risk is the risk that
sebagai mata uang pelaporan terhadap mata arises from the changes of exchange rate of
uang asing, terutama Dolar AS, EUR, GBP, Rupiah as the reporting currency against
SGD, dan CHF. foreign currencies, especially US Dollar, EUR,
GBP, SGD, and CHF currencies.
Risiko nilai tukar mata uang asing adalah risiko
dimana nilai wajar atau arus kas masa datang Foreign currency exchange rate risk is the risk
dari suatu instrumen keuangan akan that the fair value or future cash flows of a
berfluktuasi akibat perubahan nilai tukar mata financial instrument will fluctuate because of
uang asing. Eksposur Perseroan dan Entitas changes in foreign exchange rates. The
Anak terhadap fluktuasi nilai tukar berasal dari Company and Subsidiaries’ exposure to
selisih nilai tukar antara Rupiah dan US Dolar. exchange rate fluctuations comes from the
exchange rate difference between Rupiah and
US Dollar.
Bagian signifikan dari risiko nilai tukar mata
uang asing merupakan kontribusi secara tunai The significant portion of the foreign currency
dalam mata uang Dolar AS, EUR, GBP, SGD, exchange risk is contributed by US Dollar,
dan CHF pada kas di bank. EUR, GBP, SGD, and CHF denominated cash
in banks.
Perseroan dan Entitas Anak memantau
fluktuasi nilai tukar asing dan ekspektasi pasar The Company and Subsidiaries closely
sehingga dapat mengambil tindakan yang monitor the foreign exchange rate fluctuation
diperlukan paling diuntungkan kepada and market expectation so it can take
Perseroan dan Entitas Anak pada waktunya. necessary actions benefited most to the
Manajemen saat ini tidak mempertimbangkan Company and Subsidiaries in due time. The
kebutuhan untuk masuk ke dalam setiap mata management currently does not consider the
uang forward/swaps. necessity to enter into any currency
forward/swaps.

93 383
The original consolidated financial statements included herein are
in Indonesian
language.
PT POS INDONESIA (PERSERO)
DAN ENTITAS ANAK PT POS INDONESIA (PERSERO)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN AND SUBSIDIARIES
KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
Tanggal 31 Desember 2015 dan STATEMENTS
untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut As of December 31, 2015 and
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) for the year then ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

31. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)


31. RISKS MANAGEMENT (continued)
b. Risiko Pasar (lanjutan)
b. Market Risk (continued)
Risiko Nilai Tukar Mata Uang Asing (lanjutan)
Foreign Exchange Risk (continued)
Risiko nilai tukar adalah potensi
penyimpangan dari hasil yang diharapkan Exchange rate risk is the potential deviation
karena fluktuasi nilai tukar. Risiko nilai tukar from expected results due to exchange rate
berdampak langsung pada penerimaan atau fluctuations. Exchange rate risk has a direct
kewajiban karena Perseroan dan Entitas Anak impact on revenues or liabilities because the
melakukan transaksi dengan menggunakan Company and Subsidiaries use foreign
valuta asing. Risiko ini sangat jelas tergambar currency transactions. This risk is clearly
atas transaksi pos internasional baik untuk illustrated by the transaction to postal
jasa pos internasional ataupun dalam bidang internasional either for the international postal
administrasi pos (UPU). Berbagai kurs valuta services or in the field of postal administrations
asing digunakan terkait dengan counterpart (UPU). A variety of foreign exchange rates are
negara masing-masing. used in connection with their respective state
counterparts.
Namun pada umumnya risiko nilai tukar
dimulai pada saat mengakui transaksi pos But in general, exchange rate risk begins at
internasional yang dimulai dengan kurs SDR. recognition of international postal transactions
Penempatan dana pada portofolio valas, that began with the SDR exchange rate.
diyakini mampu untuk memitigasi risiko nilai Placement of funds in foreign currency
tukar tersebut. portfolio that is believed to be able to mitigate
the exchange rate risks.
Tabel berikut menunjukkan sensitivitas
terhadap perubahan yang mungkin terjadi The following table demonstrates the
pada nilai tukar Rupiah terhadap mata uang sensitivity to a reasonably possible change in
asing, dengan semua variabel lainnya tetap the Rupiah exchange rate against foreign
konstan, dengan pendapatan sebelum pajak currency, with all other variables held constant,
yang berakhir 31 Desember 2015, 2014 dan to the Company income before tax for ended
2013: December 31, 2015, 2014 and 2013:

Kenaikan (Penurunan) Pengaruh pada


mata uang asing/ laba sebelum pajak/
Increase (Decrease) Effect on income
foreign currency before tax

31 Desember 2015 USD 4% 8.590.034.924 December 31, 2015


- 4% (8.590.034.924)

EUR 4% 371.728.743
-4% (371.728.743)

SGD 4% 66.806.518
- 4% (66.806.518)

GBP 4% 1.163.775
- 4% (1.163.775)

CHF 4% 75.201.258
- 4% (75.201.258)

384 94
The original consolidated financial statements included herein are in
Indonesian language.

PT POS INDONESIA (PERSERO) PT POS INDONESIA (PERSERO)


DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
KONSOLIDASIAN STATEMENTS
Tanggal 31 Desember 2015 dan As of December 31, 2015 and
untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut for the year then ended
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

31. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) 31. RISKS MANAGEMENT (continued)


Kenaikan (Penurunan) Pengaruh pada
mata uang asing/ laba sebelum pajak/
Increase (Decrease) Effect on income
foreign currency before tax

31 Desember 2014 USD 4% 9.770.968.218 December 31, 2014


- 4% (9.770.968.218)

EUR 4% 578.930.002
-4% (578.930.002)

SGD 4% 64.391.841
- 4% (64.391.841)

GBP 4% 56.754.507
- 4% (56.754.507)

CHF 4% 2.833.934
- 4% (2.833.934)

Kenaikan (Penurunan) Pengaruh pada


mata uang asing/ laba sebelum pajak/
Increase (Decrease) Effect on income
foreign currency before tax
31 Desember 2013 USD 4% 10.445.127.464 December 31, 2013
- 4% (10.445.127.464)

EUR 4% 316.791.518
-4% (316.791.518)

SGD 4% 65.709.759
- 4% (65.709.759)

GBP 4% 58.886.583
- 4% (58.886.583)

c. Risiko Likuiditas c. Liquidity Risk

Risiko likuiditas adalah risiko dimana Liquidity risk is the risk that the Company and
Perseroan dan Entitas Anak tidak bisa Subsidiaries are unable to meet its obligations
memenuhi liabilitas pada saat jatuh tempo. when they fall due. The management
Manajemen melakukan evaluasi dan evaluates and monitors cash-in flows and
pengawasan yang ketat atas arus kas masuk cash-out flows to ensure the availability of fund
(cash-in) dan kas keluar (cash-out) untuk to settle the due obligation. In general, fund
memastikan tersedianya dana untuk needed to settle the current and long-term
memenuhi kebutuhan pembayaran liabilitas liabilities is obtained from sales activities to
yang jatuh tempo. Secara umum, kebutuhan customers.
dana untuk pelunasan liabilitas jangka pendek
maupun jangka panjang yang jatuh tempo
diperoleh dari penjualan kepada pelanggan.

Tabel dibawah merupakan profil jatuh tempo The tables below summarize the maturity
liabilitas keuangan Perseroan dan Entitas profile of the Company and Subsidiaries’
Anak berdasarkan pembayaran kontraktual financial liabilities based on contractual
yang tidak terdiskonto pada tanggal 31 undiscounted payments at December 31, 2015
Desember 2015 dan 2014: and 2014:

95 385
The original consolidated financial statements included herein are in
Indonesian language.

PT POS INDONESIA (PERSERO) PT POS INDONESIA (PERSERO)


DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
KONSOLIDASIAN STATEMENTS
Tanggal 31 Desember 2015 dan As of December 31, 2015 and
untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut for the year then ended
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

31. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) 31. RISKS MANAGEMENT (continued)

c. Risiko Likuiditas (lanjutan) c. Liquidity Risk (continued)

2015
Lebih dari
1 tahun
Dibawah sampai dengan
1 tahun/ 3 tahun/ Lebih dari
Below over 1 year up 3 tahun/ Jumlah/
1 year to 3 years Over 3 years Total

Liabilitas keuangan Financial liabilities


Utang usaha 2.501.405.746.664 - - 2.501.405.746.664 Trade payable
Utang pajak 40.656.634.853 - - 40.656.634.853 Tax payables
Provisi jangka
pendek - - - Short-term provision
Utang lainnya 512.560.535.142 - - 512.560.535.142 Other payables
Pinjaman bank
jangka panjang 400.000.000.000 30.000.000.000 45.000.000.000 475.000.000.000 Long-term bank loans

Total Liabilitas Total Financial


Keuangan 3.454.622.916.659 30.000.000.000 45.000.000.000 3.529.622.916.659 Liabilities

2014
Lebih dari
1 tahun
Dibawah sampai dengan
1 tahun/ 3 tahun/ Lebih dari
Below over 1 year up 3 tahun/ Jumlah/
1 year to 3 years Over 3 years Total

Liabilitas keuangan Financial liabilities


Utang usaha 2.462.636.432.110 - - 2.462.636.432.110 Trade payable
Utang pajak 35.931.409.152 - - 35.931.409.152 Tax payables
Provisi jangka
pendek 104.128.671.116 - - 104.128.671.116 Short-term provision
Utang lainnya 587.661.520.731 - - 587.661.520.731 Other payables
Pinjaman bank
jangka panjang 160.000.000.000 60.000.000.000 45.000.000.000 265.000.000.000 Long-term bank loans

Total Liabilitas Total Financial


Keuangan 3.350.358.033.109 60.000.000.000 45.000.000.000 3.455.358.033.109 Liabilities

Pengelolaan Modal Capital Management

Tujuan utama pengelolaan modal Perseroan The primary objective of the Company’s capital
adalah untuk memastikan pemeliharaan rasio management is to ensure that it maintains a
modal yang sehat untuk mendukung usaha strong credit rating and healthy capital ratios in
dan memaksimalkan imbalan bagi pemegang order to support their business and maximize
saham. shareholder value.

Perseroan mengelola struktur permodalan dan The Company manages their capital structure
melakukan penyesuaian, berdasarkan and make adjustments to it in light of changes
perubahan kondisi ekonomi. Untuk in economic conditions. To maintain or adjust
memelihara dan menyesuaikan struktur the capital structure, the Company may adjust
permodalan, Perseroan dapat menyesuaikan the dividend payment to shareholders, return
pembayaran dividen kepada pemegang capital to shareholders or issue new shares.
saham, imbalan modal kepada pemegang
saham atau menerbitkan saham baru.

96
386
The original consolidated financial statements included herein are in
Indonesian language.

PT POS INDONESIA (PERSERO) PT POS INDONESIA (PERSERO)


DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
KONSOLIDASIAN STATEMENTS
Tanggal 31 Desember 2015 dan As of December 31, 2015 and
untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut for the year then ended
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

31. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) 31. RISKS MANAGEMENT (continued)

c. Risiko Likuiditas (lanjutan) c. Liquidity Risk (continued)

Kebijakan Perseroan adalah untuk The Company policy is to maintain a healthy


mempertahankan struktur permodalan yang capital structure in order to secure access to
sehat dalam rangka untuk mengamankan finance at a reasonable cost.
akses untuk membiayai dengan biaya yang
wajar.

Tabel dibawah merupakan ringkasan jumlah The table below summarizes the total capital
modal Perseroan pada tanggal 31 Desember considered by the Company as of December
2015 dan 2014: 31, 2015 and 2014:

2015 2014

Modal 455.023.000.000 455.023.000.000 Capital stock


Saldo laba ditahan 719.065.702.026 716.848.485.701 Retained earnings

1.174.088.702.026 1.171.871.485.701

32. NILAI WAJAR INSTRUMEN KEUANGAN 32. FAIR VALUE OF FINANCIAL INSTRUMENTS

Berikut metode dan asumsi yang digunakan untuk The following methods and assumptions are used
estimasi nilai wajar: to estimate the fair value:

Nilai wajar dari kas dan setara kas, piutang usaha, The fair value of cash and cash equivalents, trade
pendapatan yang masih harus diterima, piutang receivables, accrued income, account receivable
layanan usaha, piutang pegawai, utang usaha, from business services, employee receivables,
biaya yang masih harus dibayar, utang lainnya, dan trade payable, accrued expenses, other payable
pinjaman bank jangka pendek mendekati nilai and short-term bank loan approximate their
tercatat karena jangka waktu jatuh tempo yang carrying amounts largely due to short-term
singkat atas instrumen keuangan tersebut. maturities of these financial instruments.

Nilai wajar dari investasi surat berharga dinilai Fair value of investment in securities are assessed
berdasarkan harga pasar. by market rate.

Nilai wajar dari utang bank mendekati nilai tercatat Fair value of bank loans approximately their
karena tingkat suku bunganya dinilai ulang secara carrying values largely due to their interest rates
berkala. are frequently repriced.

Tabel di bawah ini menyajikan perbandingan atas The table below is a comparison by class of the
nilai tercatat dengan nilai wajar dari instrumen carrying amounts and fair value of the Company’s
keuangan Perseroan yang tercatat dalam laporan financial instrument that are carried in the financial
keuangan. statements.
2015 2014 2013
Nilai Tercatat/ Nilai Wajar/ Nilai Tercatat/ Nilai Wajar/ Nilai Tercatat/ Nilai Wajar/
Carrying Value Fair Value Carrying Value Fair Value Carrying Value Fair Value

Aset keuangan Financial assets


Pinjaman dan piutang Loan and receivables
Kas dan setara kas 2.721.681.994.646 2.721.681.994.646 2.765.107.547.733 2.765.107.547.733 3.683.962.489.777 3.683.962.489.777 Cash and cash equivalent
Piutang usaha - bersih 462.976.551.109 462.976.551.109 458.245.173.991 458.245.173.991 480.808.307.685 480.808.307.685 Trade receivables - net
Pendapatan yang masih
harus diterima 112.102.232.570 112.102.232.570 100.782.491.549 100.782.491.549 75.123.728.503 75.123.728.503 Accrued income
Aset lancar lainnya 267.634.925.497 267.634.925.497 317.695.570.368 317.695.570.368 261.223.714.410 261.223.714.410 Other current assets

Piutang layanan usaha 101.104.322.739 101.104.322.739 95.081.668.302 95.081.668.302 120.706.267.400 120.706.267.400 Business services
Piutang pegawai 81.375.753.520 81.375.753.520 112.939.654.358 112.939.654.358 73.513.168.008 73.513.168.008 Employee receivables

Aset keuangan Available for sale


tersedia untuk dijual financial assets
Investasi pada
surat berharga - - - - 231.174.769 231.174.769 Investment in securities

97
387
The original consolidated financial statements included herein are in
Indonesian language.

PT POS INDONESIA (PERSERO) PT POS INDONESIA (PERSERO)


DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
KONSOLIDASIAN STATEMENTS
Tanggal 31 Desember 2015 dan As of December 31, 2015 and
untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut for the year then ended
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

32. NILAI WAJAR INSTRUMEN KEUANGAN 32. FAIR VALUE OF FINANCIAL INSTRUMENTS
(lanjutan) (continued)

2015 2014 2013


Nilai Tercatat/ Nilai Wajar/ Nilai Tercatat/ Nilai Wajar/ Nilai Tercatat/ Nilai Wajar/
Carrying Value Fair Value Carrying Value Fair Value Carrying Value Fair Value

Liabilitas keuangan Financial liabilities


Liabilitas keuangan
dicatat
berdasarkan Financial liabilities
biaya perolehan measured
diamortisasi at amortized cost
Utang usaha 2.501.405.746.664 2.501.405.746.664 2.462.636.432.110 2.462.636.432.110 3.126.263.071.774 3.126.263.071.774 Trade payables
Pinjaman bank
jangka pendek 430.000.000.000 430.000.000.000 190.000.000.000 190.000.000.000 - - Short-term bank loans
Provisi jangka
pendek - - 104.128.671.116 104.128.671.116 96.172.160.803 96.172.160.803 Short-term provision
Utang lainnya 512.560.535.142 512.560.535.142 587.661.520.731 587.661.520.731 820.884.282.580 820.884.282.580 Other payables
Pinjaman bank
jangka panjang 45.000.000.000 45.000.000.000 75.000.000.000 75.000.000.000 80.000.000.000 80.000.000.000 Long-term bank loans

33. ASET DAN LIABILITAS DALAM MATA UANG 33. ASSETS MONETARY AND LIABILITIES
ASING DENOMINATED IN FOREIGN CURRENCIES

Saldo aset dan liabilitas dalam mata uang asing Balances of monetary assets and liability
adalah sebagai berikut: denominated in foreign currencies are as follows:
2015 2014 2013

Mata Uang Ekuivalen Mata Uang Ekuivalen Mata Uang Ekuivalen


Asing/ Rupiah/ Asing/ Rupiah/ Asing/ Rupiah/
Foreign Equivalent Foreign Equivalent Foreign Equivalent
Currency Rupiah Currency Rupiah Currency Rupiah

Aset Assets

Kas dan Setara Kas Cash and Cash Equivalents


USD 1.945.350,66 26.836.112.354 2.661.344 33.107.115.272 1.117.057 13.615.805.213 USD
EUR 616.683,21 9.293.218.567 956.386 14.473.250.045 470.815 7.919.787.956 EUR
SGD 171.277,86 1.670.162.955 170.853 1.609.796.036 170.657 1.642.912.896 SGD
GBP 1.422,63 29.094.363 73.249 1.418.862.684 73.254 1.472.164.563 GBP
CHF 134.756,72 1.880.031.452 5.631 70.848.351 - - CHF
Piutang Usaha Account Receivables
USD 13.621.947,14 187.914.760.745 16.974.846 211.167.090.187 18.245.507 222.394.488.659 USD

Total Aset 227.623.380.436 261.846.962.575 247.045.159.287 Total Assets

Liabilitas Liability
Utang Usaha Trade Payables
USD 7.788.346,43 107.440.238.992 7.577.763 94.267.368.361 8.019.040 97.744.080.142 USD
Utang Jaminan Guarantee Payables
USD 4.729.391,66 65.237.228.558 5,000,000 62.199.937.800 10.077.933 122.839.928.777 USD
EUR 105.795,00 1.594.295.738 - - - - EUR

Total Liabilitas 174.271.763.288 156.467.306.161 220.584.008.919 Total Liabilities

Aset Bersih 53.351.617.148 105.379.656.414 26.461.150.368 Net Assets

Pada tanggal 25 Februari 2016, kurs tengah yang As of February 25, 2016, the exchange rate used
dipakai adalah Rp13.416 untuk 1 AS$, Rp14.786 was Rp13,416 to US$ 1, Rp14,786 to 1 EUR,
untuk 1 EUR, Rp9.569 untuk 1 SGD, Rp18.678 Rp9,569 to 1 SGD, Rp18,678 to 1 GBP, and
untuk 1 GBP dan Rp13.556 untuk 1 CHF. Apabila Rp13,556 to 1 CHF. If such exchange rate had
kurs tersebut digunakan pada tanggal 25 Pebruari been used as of February 25, 2016, the net assets
2016, maka aset - bersih akan berkurang sebesar will decrease by Rp1,392,439,184.
Rp1.392.439.184.

98
388
The original consolidated financial statements included herein are in
Indonesian language.

PT POS INDONESIA (PERSERO) PT POS INDONESIA (PERSERO)


DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
KONSOLIDASIAN STATEMENTS
Tanggal 31 Desember 2015 dan As of December 31, 2015 and
untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut for the year then ended
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

34. KONTIJENSI DAN KOMITMEN 34. CONTINGENCY AND COMMITMENT

Perseroan dan entitas anak memiliki potensi The Company and subsidiaries has significant
kerugian yang cukup signifikan disebabkan oleh potential losses caused by fraudulent practices of
praktik kecurangan pegawai. Sampai saat ini its employees. Currently some cases are still under
beberapa kasus masih dalam tahap pemeriksaan, inspection, investigation, inquiry, and prosecution
penyelidikan, penyidikan, dan penuntutan oleh on courts, being performed by prosecutors, who
pihak penyidik yang telah memberikan estimasi has given the estimated losses of at least
kerugian sekurang-kurangnya sebesar Rp18,102,772,975 and Rp10,674,000,000 as of
Rp18.102.772.975 dan Rp10.674.000.000 pada December 31, 2014 and 2013 with details as
tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 dengan follows:
rincian sebagai berikut:

2015 2014
Perseroan Company
Area Banjarbaru 5.090.509.608 5.411.818.500 Area Banjarbaru
Area Jakarta 2.040.426.043 3.133.054.188 Area Jakarta
Area Makasar 2.676.438.670 2.625.822.138 Area Makasar
Area Denpasar 1.135.509.834 1.181.152.156 Area Denpasar
Area Jayapura 1.108.107.042 - Area Jayapura
Area Bandung 747.668.132 929.060.848 Area Bandung
Area Medan 947.717.447 775.746.846 Area Medan
Area Surabaya 126.876.900 134.497.291 Area Surabaya
Area Semarang 173.326.471 - Area Semarang
Area Padang 21.633.087 - Area Padang

Entitas Anak Subsidiary


PPI 26.500.000.000 26.500.000.000 PPI

Total 40.568.213.234 40.691.151.967 Total

Perseroan telah membuat kesepakatan yang masih The Company has various agreements that are still
berlaku di masa depan dengan beberapa pihak effective in the future with the following entities:
yaitu:

1. Perum Damri, PT Pelni, dan PT Garuda 1. Perum Damri, PT Pelni, and PT Garuda
Indonesia dalam kegiatan jasa angkutan Indonesia for postal delivery transport services
pengiriman pos. and activities.

2. PT Bank Mandiri Tbk dan PT Bank Negara 2. PT Bank Mandiri Tbk and PT Bank Negara
Indonesia dalam mengelola kas dan setara Indonesia for managing the Company and
kas Perseroan dan Entitas Anak. Subsidiaries cash and cash equivalents.

3. Pemerintah, bank dan lembaga keuangan 3. Government, bank and non-bank financial
bukan bank dalam kegiatan penyaluran dana institutions for financial services funds
layanan jasa keuangan. activities.

4. PT Dapensi Dwikarya dalam rangka 4. PT Dapensi Dwikarya for the procurement of


pengadaan persewaan kendaraan untuk rented vehicles to be used in the operations of
digunakan dalam operasional Perseroan dan the Company and Subsidiaries.
Entitas Anak.

5. PT Dapensi Trio Usaha guna memenuhi 5. PT Dapensi Trio Enterprises to provide


kebutuhan SDM di lingkungan Perseroan. manpowers needed the Company.

99
389
The original consolidated financial statements included herein are
in Indonesian
language.
PT POS INDONESIA (PERSERO)
DAN ENTITAS ANAK PT POS INDONESIA (PERSERO)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN AND SUBSIDIARIES
KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
Tanggal 31 Desember 2015 dan STATEMENTS
untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut As of December 31, 2015 and
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) for the year then ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

35. HAL-HAL LAIN


35. OTHER THINGS
PT Pos Properti Indonesia (“PPI”)
PT Pos Properti Indonesia (“PPI”)
Terkait dengan penyimpangan dalam penempatan
dana PPI sebesar Rp87.000.000.000, telah In accordance fund placement irregularities of PPI
dilakukan berbagai upaya untuk menyelesaikan amounting Rp87,000,000,000, has made various
permasalahan tersebut baik melalui jalur persuasi efforts to resolve the issue either through
kepada pihak-pihak yang terkait, maupun persuasion to the parties involved, or the legal.
penyelesaian jalur hukum.

Terhadap dana sebesar Rp87.000.000.000, dapat


dipisahkan ke dalam 2 (dua) kategori Fund amounting Rp87,000,000,000, can be divide
permasalahan sesuai bentuk upaya/langkah become 2 (two) categorize of problem based on
penanganan kasusnya, yaitu permasalahan effort case handling, time deposit amounting
deposito sebesar Rp50.000.000.000 dan Rp50,000,000,000 and fund placement amounting
permasalahan penempatan dana sebesar Rp37,000,000,000.
Rp37.000.000.000.

Penempatan deposito senilai Rp50.000.000.000


Time deposit placement amounting
Rp50,000,000,000
Bahwa penempatan dana berupa deposito
berjangka sebesar Rp50.000.000.000 pada PT The pace of fund in the form of time deposit
Bank Syariah Mandiri (“BSM”) dilakukan pada amounting Rp50,000,000,000 at PT Bank Syariah
bulan Juli 2014. Pada saat jatuh tempo, tanggal 17 Mandiri (“BSM”) conducted July 2014. At maturity
Oktober 2014, tidak dapat dicairkan dengan alasan date, October 17, 2014, the fund cannot liquefied
deposito tersebut diblokir untuk kepentingan since its was blocked for SKBDN guarantee PT
penjaminan SKBDN atas nama PT Haeyasshi Haeyasshi International for 1 (one) years, without
International selama 1 (satu) tahun, tanpa approval from PPI.
sepengetahuan PPI.

Pada tanggal 29 Desember 2014 telah dilakukan


pemblokiran terhadap dana deposito milik PPI atas On December 29, 2014 has been made the
perintah Kepolisian Daerah Jawa Barat blocking of PPI deposit funds by behest of the West
sebagaimana surat nomor: R/2791/XII/2014 Java Regional Police as letter number:
tanggal 23 Desember 2014. Pada saat yang sama, R/2791/XII/2014 dated December 23, 2014. At the
Polda Metro Jaya sedang menangani kasus yang same time, the Polda Metro Jaya are working on
sama yang dilaporkan oleh pihak BSM, berkaitan the same case reported by the BSM, related to the
dengan deposito yang dimaksud. deposits in question.

Mempertimbangkan bahwa:
Considering that:
Bilyet deposito asli dengan nomor
seri 1422817/7000000046287538 tertanggal Original time deposit certificate with serial
17 Juli 2014 untuk masa 3 (tiga) bulan saat ini number: 1422817/7000000046287538 dated
masih berada di PPI. July 17, 2014 for 3 (three) months still on PPI.

Bunga atas deposito sebesar


Rp50.000.000.000 sampai saat ini masih tetap Time deposit interest of Rp50,000,000,000
diterima. was received by the Company until now.

Komisaris dan/atau Pemegang Saham PPI


tidak pernah memberikan persetujuan untuk Commissioner and/or Shareholder of PPI
penjaminan dalam bentuk apapun terhadap never give consent in any form for guarantee
deposito yang dimaksud sehingga seharusnya so that time deposit cannot be warranted,
deposito tidak dapat dijaminkan, karena tidak because it does not fulfill the requirement in
memenuhi syarat yang ditetapkan oleh Articles of Association of the Company.
Anggaran Dasar Perusahaan.

100
390
The original consolidated financial statements included herein are
in Indonesian
language.
PT POS INDONESIA (PERSERO)
DAN ENTITAS ANAK PT POS INDONESIA (PERSERO)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN AND SUBSIDIARIES
KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
Tanggal 31 Desember 2015 dan STATEMENTS
untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut As of December 31, 2015 and
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) for the year then ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

35. HAL-HAL LAIN (lanjutan)


35. OTHER THINGS (continued)
PT Pos Properti Indonesia (“PPI”) (lanjutan)
PT Pos Properti Indonesia (“PPI”) (continued)
Penempatan deposito senilai Rp50.000.000.000
(lanjutan) Time deposit placement amounting
Rp50,000,000,000 (continued)
Proses hukum yang ditangani Polda Metro
Jaya, diantaranya telah menetapkan 4 (empat) The legal process was handled by Polda Metro
orang tersangka (yang diduga melakukan Jaya, they have decide 4 (four) suspects (who
tindak pidana pemalsuan dokumen sehingga allegedly committed the crime of falsification of
terbit SKBDN), serta telah dapat menarik aset- documents so the SKBDN was issued), and
aset tersangka baik aset bergerak (beberapa have been able to foreclose the suspect assets
unit mobil) maupun aset tidak bergerak (rumah either moveable asset (some cars) and fixed
di Jakarta). asset (houses in Jakarta).

Pada tahun 2015, Bank Syariah Mandiri cabang


Gatot Subroto mencairkan Bilyet Deposito sebesar On 2015, Bank Syariah Mandiri Gatot Subroto
Rp50.000.000.000 pada tanggal 31 Agustus 2015 Branch had withdraw time deposit amounting to
ke rekening PPI. Rp50.000.000.000 on August 31, 2015 to PPI
account.
Penempatan dana senilai Rp37.000.000.000
Fund placement amounting Rp37,000,000,000
Sejak dilaporkannya kasus penyimpangan dalam
penempatan dana kepada pihak Polda Jabar pada Since the reporting irregularities in fund placement
akhir November 2014, telah terdapat to Polda Jabar on end of November 2014, there
perkembangan penyelesaian/pengembalian dana were progress settlement/refund of the fund from
dari beberapa pihak yang menerima aliran dana some parties amounting Rp10,500,000,000, so the
sebesar Rp10.500.000.000, sehingga dana yang fund that still outstanding in third parties that being
masih berada di pihak ketiga yang saat ini masih di process by the authorities amounting
tangani pihak berwajib sebesar Rp26.500.000.000. Rp26,500,000,000.

Hingga saat ini, pelaksanaan penangangan kasus


oleh pihak berwajib (Polda Jabar) masih terus Untill now, the handling of the case by the
berjalan, dan beberapa tindakan diantaranya telah authorities still on going, and some actions
mengajukan pemblokiran rekening kepada pihak including blocking account request for the parties
Bank penerima aliran dana, serta upaya-upaya lain who recived the fund, also other efforts that lead
yang mengarah kepada penarikan dana atau asset fund withdrawal or asset from the fund receiver.
dari tangan penerima aliran dana tersebut.

Mempertimbangkan bahwa:
Considering that:
Sejak kasus hukum tersebut diproses, telah
terdapat perkembangan penyelesaian berupa Since the case was processed, there was fund
pengembalian dana sebesar settlement amounting Rp10,500,000,000 from
Rp10.500.000.000 dari tangan pihak-pihak parties who receive the fund.
yang menerima aliran dana.

Berdasarkan hasil persidangan dinyatakan


bahwa PPI mempunyai aset sitaan yang terdiri Based on for Court result stated that
dari uang senilai Rp12.500.000.000 dan 5 consiscated assets consist of cash amounting
buah kendaraan dengan harga sebesar Rp12,500,000,000 and 5 cars with amounting
Rp2.000.000.000. Selain itu, pada tanggal 19 approximately Rp2.000.000.000. Other than
Februari 2016, majelis hakim memutuskan that, on February 19, 2016, the judges has
penetapan sita 2 buah bangunan. decided asset conflicated of 2 buildings.

101
391
The original consolidated financial statements included herein are
in Indonesian
language.
PT POS INDONESIA (PERSERO)
DAN ENTITAS ANAK PT POS INDONESIA (PERSERO)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN AND SUBSIDIARIES
KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
Tanggal 31 Desember 2015 dan STATEMENTS
untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut As of December 31, 2015 and
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) for the year then ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

35. HAL-HAL LAIN (lanjutan)


35. OTHER THINGS (continued)
PT Pos Properti Indonesia (“PPI”) (lanjutan)
PT Pos Properti Indonesia (“PPI”) (continued)
Penempatan dana senilai Rp37.000.000.000
(lanjutan) Fund placement amounting Rp37,000,000,000
(continued)
Manajemen PPI berkeyakinan bahwa dana
sebesar Rp24.000.000.000 akan dapat diperoleh PPI Management’s believe that fund amounting
kembali. Rp24,000,000,000 can be recoverable.

36. PENYAJIAN KEMBALI LAPORAN KEUANGAN


36. RESTATEMENTOFTHEFINANCIAL
STATEMENTS
Efektif mulai tanggal 1 Januari 2015, Perusahaan
telah menerapkan secara retrospektif PSAK 24 Effective January 1, 2015, the Company has
(Revisi 2013), “Imbalan Kerja”, yang diadopsi dari restropectively adopted PSAK 24 (Revised 2013):
International Accounting Standard (“IAS”) 19. “Employee Benefits”, adopted from International
Accounting Standards (“IAS”) 19.
PSAK ini memberikan, antara lain, (i) penghapusan
“pendekatan koridor” yang diperbolehkan dalam This PSAK provides, among others, (i) the
versi sebelumnya, dan (ii) memberikan perubahan elimination of the “corridor approach” permitted
signifikan dalam pengakuan, penyajian dan under the previous version and (ii) significant
pengungkapan imbalan kerja, antara lain sebagai changes in the recognition, presentation and
berikut: disclosure of post-employment benefits which,
among others, are as follows:
Laba dan rugi aktuaria harus diakui sekarang
ini sebagai pendapatan komprehensif lainnya Actuarial gains and losses are now required to
dan dikeluarkan secara permanen dari laba be recognized in the other comprehensive
rugi. income (OCI) and excluded permanently from
profit or loss.
Pengembalian aset dana pensiun yang
diharapkan tidak lagi diakui dalam laporan laba Expected return on plan assets will no longer
rugi. be recognized in profit or loss.

Pengembalian yang diharapkan digantikan


dengan mengakui pendapatan bunga (atau Expected returns are replaced by recognizing
beban) atas aset (atau kewajiban) bersih interest income (or expense) on the net defined
manfaat pasti dalam laporan laba rugi, yang asset (or liability) in profit or loss, which is
dihitung dengan menggunakan tingkat diskonto calculated using the discount rate used to
untuk mengukur kewajiban pension. measure the pension obligation.

Biaya jasa lalu yang belum vested tidak lagi


dapat ditangguhkan dan diakui selama periode Unvested past service costs can no longer be
vesting masa depan. Sebaliknya, semua biaya deferred and recognized over the future vesting
jasa lalu akan diakui pada saat yang lebih dulu period. Instead, all past service costs will be
antara ketika amandemen/kurtailmen terjadi recognized at the earlier of when the
atau ketika Perusahaan mengakui biaya amendment/curtailment occurs or when the
restrukturisasi atau pemutusan hubungan kerja Company recognizes related restructuring or
terkait. termination costs.

Perubahan tersebut dilakukan agar aset atau


kewajiban pensiun bersih akan diakui dalam Such changes are made in order that the net
laporan posisi keuangan interim untuk pension assets or liabilities are recognized in the
mencerminkan nilai penuh dari defisit atau surplus interim statement of financial position to reflect the
dana pensiun. full value of the plan deficit or surplus.

102
392
The original consolidated financial statements included herein are
in Indonesian
language.
PT POS INDONESIA (PERSERO)
DAN ENTITAS ANAK PT POS INDONESIA (PERSERO)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN AND SUBSIDIARIES
KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
Tanggal 31 Desember 2015 dan STATEMENTS
untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut As of December 31, 2015 and
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) for the year then ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

36. PENYAJIAN KEMBALI LAPORAN KEUANGAN


(lanjutan) 36. RESTATEMENT OF THE FINANCIAL
STATEMENTS (continued)
Beberapa akun dalam laporan keuangan
konsolidasian pada tanggal dan untuk tahun yang Certain accounts in the consolidated financial
berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 telah statements as of and for the year ended December
direklasifikasi agar sesuai dengan penyajian 31, 2014, have been reclassified to confirm with the
laporan keuangan konsolidasian pada tanggal dan presentation of the consolidated financial
untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 statements as of and for the year ended December
Desember 2015. 31, 2015.

Dampak dari penyajian kembali adalah sebagai


berikut: The impact of the restatement is as follows:

31 Desember / December 2013


1 Januari / January 2014
Penyesuaian
Sebelum Penyajian Sesudah
Reklasifilasi/ Kembali/ Reklasifikasi/
Before Restatement After
Reclassification Adjustment Reclassification
Aset Assets
Aset Tidak Lancar Non-Current
Assets
Deferred tax
Aset pajak tangguhan 123.956.671.756 180.168.159.180 304.124.830.936 assets

Liabilitas Liabilities
Liabilitas Tidak Lancar Non-Current
Laibilities
Employee benefit
Liabilitas imbalan kerja 369.162.360.918 720.522.014.985 1.089.684.375.903 liability
Deferred tax
Liabilitas pajak tangguhan 360.631.280 (37.655.433) 322.975.847 liabilities

Ekuitas Equity
Saldo laba 551.900.773.346 11.546.673.468 563.447.446.814 Retained earning
Re-measurement
Pengukuran kembali gains on defined
liabilitas pascakerja - (551.993.538.195) (551.993.538.195) benefit plans
Kepentingan non Non-controlling
pengendali 29.188.007.243 (55.353.489) 29.132.653.754 Interest

31 Desember / December 2014


Penyesuaian
Sebelum Penyajian Sesudah
Reklasifilasi/ Kembali/ Reklasifikasi/
Before Restatement After
Reclassification Adjustment Reclassification
Aset Assets
Aset Tidak Lancar Non-Current
Assets
Deferred tax
Aset pajak tangguhan 149.830.263.988 42.438.064.773 192.268.328.761 assets

103
393
The original consolidated financial statements included herein are in
Indonesian language.

PT POS INDONESIA (PERSERO) PT POS INDONESIA (PERSERO)


DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
KONSOLIDASIAN STATEMENTS
Tanggal 31 Desember 2015 dan As of December 31, 2015 and
untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut for the year then ended
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

36. PENYAJIAN KEMBALI LAPORAN KEUANGAN 36. RESTATEMENT OF THE FINANCIAL


(lanjutan) STATEMENTS (continued)

31 Desember / December 2014


Penyesuaian
Sebelum Penyajian Sesudah
Reklasifilasi/ Kembali/ Reklasifikasi/
Before Restatement After
Reclassification Adjustment Reclassification

Liabilitas Liabilities
Liabilitas Tidak Lancar Non-Current
Laibilities
Employee benefit
Liabilitas imbalan kerja 457.004.980.844 169.617.969.285 626.622.950.129 liability
Deferred tax
Liabilitas pajak tangguhan 191.579.842 33.572.452 225.152.294 liabilities

Ekuitas Equity
Saldo laba 651.936.128.454 64.912.357.248 716.848.485.702 Retained earning
Re-measurement
Pengukuran kembali gains on defined
liabilitas pascakerja - (192.175.185.718) (192.175.185.718) benefit plans
Kepentingan non Non-controlling
pengendali (30.899.571.573) (49.351.507) (30.850.220.066) interest

Sejak 1 Januari 2015 Perusahaan menyajikan Starting January 1, 2015, the Company presented
beban pokok layanan dalam laporan laba rugi cost of services in statement of profit or loss,
sehingga beberapa akun dalam laporan laba rugi certain account in the consolidated statement of
konsolidasian pada tanggal dan untuk tahun yang profit or loss at of and for the year ended
berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 telah December 31, 2014, have been reclassified to
direklasifikasi yang sesuai dengan perjanjian confirm with the presentation of the consolidated
laporan keuangan konsolidasi pada tanggal dan financial statements as of and for the year ended
untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 December 31, 2015.
Desember 2015.

Dampak dari penyajian kembali adalah sebagai The impact of restatement is as follows:
berikut:

31 Desember / December 2014


Penyesuaian
Sebelum Penyajian Sesudah
Reklasifilasi/ Kembali/ Reklasifikasi/
Before Restatement After
Reclassification Adjustment Reclassification
Beban pokok layanan - 3.285.749.864.812 3.285.749.864.812 Cost of services
Beban usaha Operating expense
General and
Umum dan administrasi 4.096.002.756.413 (3.356.847.919.695) 739.154.836.718 administrative

Manfaat (Beban) Pajak Income Tax Benefit


(Expenses)
Tangguhan 26.004.988.235 (17.787.959.234) 8.217.029.001 Defferd

104
394
The original consolidated financial statements included herein are in
Indonesian language.

PT POS INDONESIA (PERSERO) PT POS INDONESIA (PERSERO)


DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
KONSOLIDASIAN STATEMENTS
Tanggal 31 Desember 2015 dan As of December 31, 2015 and
untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut for the year then ended
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

36. PENYAJIAN KEMBALI LAPORAN KEUANGAN 36. RESTATEMENT OF THE FINANCIAL


(lanjutan) STATEMENTS (continued)
31 Desember / December 2014
Penyesuaian
Sebelum Penyajian Sesudah
Reklasifilasi/ Kembali/ Reklasifikasi/
Before Restatement After
Reclassification Adjustment Reclassification
Pendapatan (Rugi) Other
Komprehensif Lain Comprehensive
yang tidak Income (Loss) not to
Direklasifikasi menjadi be reclassified to
Laba atau Rugi pada Profit or Loss in
Periode Berikutnya Subsequent Periods
Re-measurement
Pengukuran kembali on post-
liabilitas imbalan employement
pascakerja - 359.814.156.575 359.814.156.575 benefit

Laba bersih yang dapat Net income


di atribusikan kepada: attributable to:
Owners of the
Pemilik entitas induk 161.482.367.144 53.365.683.779 214.848.050.923 parent entity
Kepentingan non (1.711.564.330) 1.806.080 (1.713.370.410 ) Non-Controlling
pengendali Interest

Laba komprehensif Comprehensive


yang dapat income attributable
diatribusikan kepada: to:
Owners of the
Pemilik entitas induk 161.482.367.144 198.335.985.333 359.818.352.477 parent entity
Kepentingan non Non-Controlling
pengendali (1.711.564.330) 1.707.368.428 (4.195.902) Interest

105
395
Informasi Tambahan
Additional Information
KRITERIA ANNUAL REPORT AWARD 2015+)
ANNUAL REPORT AWARD 2015 CRITERIA +)

Penilaian ARA 2015 dibagi menjadi 2 tahap, yaitu:

A. Penilaian Kuantitatif (100%) terdiri dari 8 klasifikasi, yaitu:


1. Umum: Bobot keseluruhan untuk klasifikasi ini sebesar 2%;
2. Ikhtisar Data Keuangan Penting: Bobot keseluruhan untuk klasifikasi ini sebesar 5%;
3. Laporan Dewan Komisaris dan Direksi: Bobot keseluruhan untuk klasifikasi ini sebesar 3%;
4. Profil Perusahaan: Bobot keseluruhan untuk klasifikasi ini sebesar 8%;
5. Analisa dan Pembahasan Manajemen atas Kinerja Perusahaan: Bobot keseluruhan untuk klasifikasi ini sebesar 22%;
6. Good Corporate Governance: Bobot keseluruhan untuk klasifikasi ini sebesar 35%;
7. Informasi Keuangan: Bobot keseluruhan untuk klasifikasi ini sebesar 20%; dan
8. Lain-lain: Bobot keseluruhan untuk klasifikasi ini sebesar +/- 5%
a. Praktik good corporate governance (+5%) yang melebihi kriteria, seperti:
1. Terdapat surat pernyataan tanggung jawab manajemen atas Laporan Keuangan bagi Perusahaan non Tbk; dan
2. Menyampaikan Laporan Keberlanjutan/CSR yang disusun berdasarkan standar yang berlaku secara internasi-
onal (GRI Sustainability Reporting Guidelines).
b. Praktik bad corporate governance (-5%) yang tidak diatur dalam kriteria, seperti:
1. Adanya laporan sebagai perusahaan yang mencemari lingkungan;
2. Perkara penting yang sedang dihadapi oleh perusahaan, entitas anak, anggota Direksi dan/atau anggota Dewan
Komisaris yang sedang menjabat yang tidak diungkapkan dalam Laporan Tahunan;
3. Ketidakpatuhan dalam pemenuhan kewajiban perpajakan; dan
4. Ketidaksesuaian penyajian laporan tahunan dan laporan keuangan dengan peraturan yang berlaku dan SAK.

B. Wawancara (Penentuan Pemenang)

Assesment of ARA 2015 is divided into two stages:

A. Quantitative Assessment (100%) consists of eight classifications, namely:


1. General: Weight overall for this classification of 2%;
2. Financial Highlights: Weight overall for this classification by 5%;
3. Report of the Board of Commissioners and Board of Directors: Weight overall for this classification by 3%;
4. Company Profile: The weight of the overall classification by 8%;
5. Management Discussion and Analysis on the Company’s Performance: Weight overall for this classification by 22%;
6. Good Corporate Governance: The Weight of the overall classification by 35%;
7. Financial Information: Weight overall for this classification by 20%; and
8. Other: Weight overall for this classification of +/- 5%
a. The practice of good corporate governance (+ 5%) which exceeds the criteria, such as:
1. There is a statement of management’s responsibility for the Company’s Financial Statements non Tbk; and
2. Delivering Sustainability Report / CSR which is based on internationally accepted standards (GRI Sustainability Re-
porting Guidelines).
B. Bad corporate governance practices (-5%) are not governed by the criteria, such as:
1. Their report as companies that pollute the environment;
2. Case in point being faced by the company, its subsidiaries, members of the Board of Directors and / or members of
the Board of Commissioners in office, which was not disclosed in the Annual Report;
3. Noncompliance in fulfillment of tax obligations; and
4. Incompatibility presentation of the annual report and financial statements with the applicable regulations and IFRSs.

B. Interview (Determination of Winners)

398
KRITERIA PENJELASAN Hal
I. Umum
1 Laporan tahunan disajikan dalam bahasa
Indonesia yang baik dan benar dan di-

anjurkan menyajikan juga dalam bahasa
Inggris
2 Laporan tahunan dicetak dengan kualitas
yang baik dan

menggunakan jenis dan ukuran huruf yang
mudah dibaca
3 Laporan tahunan mencantumkan identitas Nama perusahaan dan tahun annual report ditampilkan di:
perusahaan dengan jelas 1. Sampul muka;
2. Samping; √
3. Sampul belakang; dan
4. Setiap halaman.
4 Laporan tahunan ditampilkan di website Mencakup laporan tahunan terkini dan paling kurang 4 tahun terakhir.

perusahaan
II. Ikhtisar Data Keuangan Penting
1 Informasi hasil usaha perusahaan dalam Informasi memuat antara lain:
bentuk perbandingan selama 1. Penjualan/pendapatan usaha;
3 (tiga) tahun buku atau sejak memulai 2. Laba (rugi):
usahanya jika perusahaan tersebut men- a. Diatribusikan kepada pemilik entitas induk; dan
jalankan kegiatan usahanya selama kurang b. Diatribusikan kepada kepentingan nonpengendali;
dari 3 (tiga) tahun 3. Total laba (rugi) dan penghasilan komprehensif lain:
14
a. Diatribusikan kepada pemilik entitas induk; dan
b. Diatribusikan kepada kepentingan nonpengendali; dan
4. Laba (rugi) per saham.
Catatan: Apabila perusahaan tidak memiliki entitas anak, perusahaan menya-
jikan laba (rugi) serta laba (rugi) dan penghasilan komprehensif lain secara
total.
2 Informasi posisi keuangan perusahaan Informasi memuat antara lain:
dalam bentuk perbandingan 1. Jumlah investasi pada entitas asosiasi;
selama 3 (tiga) tahun buku atau sejak 2. Jumlah aset;
14
memulai usahanya jika perusahaan 3. Jumlah liabilitas; dan
tersebut menjalankan kegiatan usahanya 4. Jumlah ekuitas.
selama kurang dari 3 (tiga) tahun
3 Rasio keuangan dalam bentuk perband- Informasi memuat 5 (lima) rasio keuangan yang umum dan relevan dengan
ingan selama 3 (tiga) tahun buku atau industri perusahaan.
sejak memulai usahanya jika perusahaan
13
tersebut
menjalankan kegiatan usahanya selama
kurang dari 3 (tiga) tahun
4 Informasi harga saham dalam bentuk tabel 1. Informasi dalam bentuk tabel yang memuat:
dan grafik* a. Jumlah saham yang beredar;
b. Kapitalisasi pasar;
c. Harga saham tertinggi, terendah, dan penutupan; dan d. Volume perda-
gangan. non-listed
2. Informasi dalam bentuk grafik yang memuat paling kurang harga penutu-
pan dan volume perdagangan saham.

untuk setiap masa triwulan dalam 2 (dua) tahun buku terakhir.


5 Informasi mengenai obligasi, sukuk atau Informasi memuat:
obligasi konversi yang masih 1. Jumlah obligasi/sukuk/obligasi konversi yang beredar (outstanding);
beredar dalam 2 (dua) tahun buku tera- 2. Tingkat bunga/imbalan; non-listed
khir* 3. Tanggal jatuh tempo; dan
4. Peringkat obligasi/sukuk.

399
KRITERIA PENJELASAN Hal
III. Laporan Dewan Komisaris dan Direksi
1 Laporan Dewan Komisaris Memuat hal-hal sebagai berikut:
1. Penilaian atas kinerja Direksi mengenai pengelolaan perusahaan dan dasar
penilaiannya;
2. Pandangan atas prospek usaha perusahaan yang disusun oleh Direksi dan
dasar pertimbangannya; 59-63
3. Penilaian atas kinerja komite-komite yang berada di bawah Dewan
Komisaris; dan
4. Perubahan komposisi Dewan Komisaris (jika ada) dan alasan perubahan-
nya.
2 Laporan Direksi Memuat hal-hal sebagai berikut:
1. Analisis atas kinerja perusahaan, yang mencakup antara lain kebijakan
strategis, perbandingan antara hasil yang dicapai dengan yang ditargetkan,
dan kendala-kendala yang dihadapi perusahaan;
2. Analisis tentang prospek usaha; 69-77
3. Penerapan tata kelola perusahaan; dan
4. Penilaian atas kinerja komite-komite yang berada di bawah Direksi (jika
ada); dan
5. Perubahan komposisi anggota Direksi (jika ada) dan alasan perubahannya.
3 Tanda tangan anggota Dewan Komisaris Memuat hal-hal sebagai berikut:
dan anggota Direksi 1. Tanda tangan dituangkan pada lembaran tersendiri;
2. Pernyataan bahwa Dewan Komisaris dan Direksi bertanggung jawab penuh
atas kebenaran isi laporan tahunan;
3. Ditandatangani seluruh anggota Dewan Komisaris dan anggota Direksi
dengan menyebutkan nama dan jabatannya; dan 82-83
4. Penjelasan tertulis dalam surat tersendiri dari yang bersangkutan dalam
hal terdapat anggota Dewan Komisaris atau anggota Direksi yang tidak menan-
datangani laporan tahunan, atau penjelasan tertulis dalam surat tersendiri
dari anggota yang lain dalam hal tidak terdapat penjelasan tertulis dari yang
bersangkutan.
IV. Profil Perusahaan
1 Nama dan alamat lengkap perusahaan Informasi memuat antara lain: nama dan alamat, kode pos, no. Telp, no. Fax,
10
email, dan website.
2 Riwayat singkat perusahaan Mencakup antara lain: tanggal/tahun pendirian, nama, dan perubahan nama
perusahaan (jika ada).
10
Catatan: apabila perusahaan tidak pernah melakukan perubahan nama, agar
diungkapkan
3 Bidang usaha Uraian mengenai antara lain:
1. Kegiatan usaha perusahaan menurut anggaran dasar terakhir;
38 - 42
2. Kegiatan usaha yang dijalankan; dan
3. Produk dan/atau jasa yang dihasilkan.
4 Struktur Organisasi Dalam bentuk bagan, meliputi nama dan jabatan paling kurang sampai den-
gan 52 -53
struktur satu tingkat di bawah direksi.
5 Visi, Misi, dan Budaya Perusahaan Mencakup:
1. Visi perusahaan;
2. Misi perusahaan;
3. Keterangan bahwa visi dan misi tersebut telah disetujui oleh Direksi/De- 35 - 37
wan 51
Komisaris; dan
4. Pernyataan mengenai budaya perusahaan (corporate culture) yang dimiliki
perusahaan.
6 Identitas dan riwayat hidup singkat ang- Informasi memuat antara lain:
gota Dewan Komisaris 1. Nama;
2. Jabatan (termasuk jabatan pada perusahaan atau lembaga lain);
3. Umur;
4. Domisili; 64 - 67
5. Pendidikan (Bidang Studi dan Lembaga Pendidikan);
6. Pengalaman kerja (Jabatan, Instansi, dan Periode Menjabat); dan
7. Riwayat penunjukkan sebagai anggota Dewan Komisaris di Perusahaan. 142

400
KRITERIA PENJELASAN Hal
7 Identitas dan riwayat hidup singkat ang- Informasi memuat antara lain:
gota Direksi 1. Nama;
2. Jabatan (termasuk jabatan pada perusahaan atau lembaga lain);
78 -81,
3. Umur;
192,
4. Domisili;
54
5. Pendidikan (Bidang Studi dan Lembaga Pendidikan);
6. Pengalaman kerja (Jabatan, Instansi, dan Periode Menjabat); dan
7. Riwayat penunjukkan sebagai anggota Direksi di Perusahaan.
8 Jumlah karyawan (komparatif 2 tahun) dan Informasi memuat antara lain:
deskripsi pengembangan 1. Jumlah karyawan untuk masing-masing level organisasi; 239
kompetensinya (misal: aspek pendidikan 2. Jumlah karyawan untuk masing-masing tingkat pendidikan; 238
dan pelatihan karyawan) 3. Jumlah karyawan berdasarkan status kepegawaian; 235
4. Deskripsi dan data pengembangan kompetensi karyawan yang telah di- 235 - 237
lakukan dengan mencerminkan adanya persamaan kesempatan untuk masing-
masing level organisasi; dan
5. Biaya pengembangan kompetensi karyawan yang telah dikeluarkan. 237

9 Komposisi Pemegang saham Mencakup antara lain:


1. Rincian nama pemegang saham yang meliputi 20 pemegang saham terbe-
sar dan persentase kepemilikannya;
2. Rincian pemegang saham dan persentase kepemilikannya meliputi:
46
a. Nama pemegang saham yang memiliki 5% atau lebih saham;
b. Nama Komisaris dan Direktur yang memiliki saham; dan
c. Kelompok pemegang saham masyarakat dengan kepemilikan saham
masing-masing kurang dari 5%.
10 Daftar entitas anak dan/atau entitas Informasi memuat antara lain:
asosiasi 1. Nama entitas anak dan/atau asosiasi;
2. Persentase kepemilikan saham;
3. Keterangan tentang bidang usaha entitas anak dan/atau entitas asosiasi; 47 - 50
dan
4. Keterangan status operasi entitas anak dan/atau entitas asosiasi (telah
beroperasi atau belum beroperasi).
11 Struktur grup perusahaan Struktur grup perusahaan dalam bentuk bagan yang menggambarkan entitas
50
anak, entitas asosiasi, joint venture, dan special purpose vehicle (SPV).
12 Kronologis pencatatan saham* Mencakup antara lain:
1. Kronologis pencatatan saham;
2. Jenis tindakan korporasi (corporate action) yang menyebabkan perubahan
jumlah saham; 10 & 46
3. Perubahan jumlah saham dari awal pencatatan sampai dengan akhir tahun
buku; dan
4. Nama bursa dimana saham perusahaan dicatatkan.
13 Kronologis pencatatan efek lainnya* Mencakup antara lain:
1. Kronologis pencatatan efek lainnya;
2. Jenis tindakan korporasi (corporate action) yang menyebabkan perubahan
jumlah efek lainnya;
46
3. Perubahan jumlah efek lainnya dari awal pencatatan sampai dengan akhir
tahun buku;
4. Nama bursa dimana efek lainnya dicatatkan; dan
5. Peringkat efek.
14 Nama dan alamat lembaga dan/atau pro- Informasi memuat antara lain:
fesi penunjang pasar modal* 1. Nama dan alamat BAE/pihak yang mengadministrasikan saham perusa- non-listed
haan;
2. Nama dan alamat Kantor Akuntan Publik; dan 213
3. Nama dan alamat perusahaan pemeringkat efek.

401
KRITERIA PENJELASAN Hal
15 Penghargaan yang diterima dalam tahun Informasi memuat antara lain:
buku terakhir dan/atau 1. Nama penghargaan dan/atau sertifikat;
sertifikasi yang masih berlaku dalam tahun 2. Tahun perolehan; 22 - 23
buku terakhir baik yang berskala nasional 3. Badan pemberi penghargaan dan/atau sertifikat; dan
maupun internasional 4. Masa berlaku (untuk sertifikasi).
16 Nama dan alamat entitas anak dan/atau Memuat informasi antara lain:
kantor cabang atau kantor 1. Nama dan alamat entitas anak; dan
perwakilan (jika ada) 2. Nama dan alamat kantor cabang/perwakilan.
409

Catatan: apabila perusahaan tidak memiliki entitas anak/cabang/perwakilan,


agar diungkapkan.
17 Informasi pada Website Perusahaan Meliputi paling kurang:
1. Informasi pemegang saham sampai dengan pemilik akhir individu;
2. Struktur grup perusahaan (jika ada);
207
3. Analisis kinerja keuangan;
4. Laporan keuangan tahunan (5 tahun terakhir); dan
5. Profil Dewan Komisaris dan Direksi.
V. Analisa dan Pembahasan Manajemen atas Kinerja Perusahaan
1 Tinjauan operasi per segmen usaha Memuat uraian mengenai:

1. Penjelasan masing-masing segmen usaha.


2. Kinerja per segmen usaha, antara lain:
99 -108
a. Produksi;
b. Peningkatan/penurunan kapasitas produksi;
c. Penjualan/pendapatan usaha; dan d. Profitabilitas.

2 Uraian atas kinerja keuangan perusahaan Analisis kinerja keuangan yang mencakup perbandingan antara kinerja
keuangan tahun yang bersangkutan dengan tahun sebelumnya dan penyebab
kenaikan/penurunan (dalam bentuk narasi dan tabel), antara lain mengenai:
1. Aset lancar, aset tidak lancar, dan total aset; 110
2. Liabilitas jangka pendek, liabilitas jangka panjang, dan total liabilitas; 110
3. Ekuitas; 141
4. Penjualan/pendapatan usaha, beban dan laba (rugi), penghasilan kompre- 104 - 109
hensif lain, dan total laba (rugi) dan penghasilan komprehensif lain; dan
5. Arus kas.
3 Bahasan dan analisis tentang kemampuan Penjelasan tentang :
membayar utang dan 1. Kemampuan membayar hutang, baik jangka pendek maupun jangka pan-
117
tingkat kolektibilitas piutang perusahaan, jang; dan
118
dengan menyajikan perhitungan rasio 2. Tingkat kolektibilitas piutang.
yang relevan sesuai dengan jenis industri
perusahaan
4 Bahasan tentang struktur modal (capital Penjelasan atas:
structure) dan kebijakan 1. Rincian struktur modal (capital structure) yang terdiri dari utang berbasis
111
manajemen atas struktur modal (capital bunga dan ekuitas; dan
structure policy)
111
2. Kebijakan manajemen atas struktur modal (capital structure policies) dan
dasar pemilihan kebijakan tersebut.
5 Bahasan mengenai ikatan yang material Penjelasan tentang:
untuk investasi barang modal
pada tahun buku terakhir 1. Tujuan dari ikatan tersebut;
2. Sumber dana yang diharapkan untuk memenuhi ikatan-ikatan tersebut;
3. Mata uang yang menjadi denominasi; dan
114
4. Langkah-langkah yang direncanakan perusahaan untuk melindungi risiko
dari posisi mata uang asing yang terkait.

Catatan: apabila perusahaan tidak mempunyai ikatan terkait investasi barang


modal pada tahun buku terakhir, agar diungkapkan.
6 Bahasan mengenai investasi barang modal Penjelasan tentang:
yang direalisasikan pada 1. Jenis investasi barang modal;
tahun buku terakhir 2. Tujuan investasi barang modal; dan
114
3. Nilai investasi barang modal yang dikeluarkan pada tahun buku terakhir.
Catatan: apabila tidak terdapat realisasi investasi barang modal, agar diung-
kapkan.

402
KRITERIA PENJELASAN Hal
7 Informasi perbandingan antara target pada Informasi memuat antara lain:
awal tahun buku dengan 1. Perbandingan antara target pada awal tahun buku dengan hasil yang
hasil yang dicapai (realisasi), dan target dicapai (realisasi); dan
atau proyeksi yang ingin dicapai untuk satu 2. Target atau proyeksi yang ingin dicapai dalam 1 (satu) tahun mendatang. 104
tahun mendatang mengenai pendapatan,
laba, dan lainnya yang dianggap penting
bagi perusahaan
8 Informasi dan fakta material yang terjadi Uraian kejadian penting setelah tanggal laporan akuntan termasuk dampaknya
setelah tanggal laporan terhadap kinerja dan risiko usaha di masa mendatang.
118
akuntan Catatan: apabila tidak ada kejadian penting setelah tanggal laporan akuntan,
agar diungkapkan.
9 Uraian tentang prospek usaha perusahaan Uraian mengenai prospek perusahaan dikaitkan dengan industri dan ekonomi
secara umum disertai data pendukung kuantitatif dari sumber data yang layak 86 - 93
dipercaya.
10 Uraian tentang aspek pemasaran Uraian tentang aspek pemasaran atas produk dan/atau jasa perusahaan,
antara 94 -98
lain strategi pemasaran dan pangsa pasar.
11 Uraian mengenai kebijakan dividen dan Memuat uraian mengenai:
jumlah dividen kas per saham 1. Kebijakan pembagian dividen;
dan jumlah dividen per tahun yang diu- 2. Total dividen yang dibagikan;
mumkan atau dibayar selama 2 (dua) tahun 3. Jumlah dividen kas per saham;
111
buku terakhir 4. Payout ratio; dan
5. Tanggal pengumuman dan pembayaran dividen kas. untuk masing-masing
tahun.
Catatan: apabila tidak ada pembagian dividen, agar diungkapkan alasannya.
12 Program kepemilikan saham oleh karyawan Memuat uraian mengenai:
dan/atau manajemen 1. Jumlah saham ESOP/MSOP dan realisasinya;
yang dilaksanakan perusahaan (ESOP/ 2. Jangka waktu;
MSOP) 3. Persyaratan karyawan dan/atau manajemen yang berhak; dan 46
4. Harga exercise.

Catatan: apabila tidak memiliki program dimaksud, agar diungkapkan.


13 Realisasi penggunaan dana hasil penawaran Memuat uraian mengenai:
umum (dalam hal 1. Total perolehan dana;
perusahaan masih diwajibkan menyampai- 2. Rencana penggunaan dana;
kan laporan realisasi penggunaan dana)* 3. Rincian penggunaan dana; non-listed
4. Saldo dana; dan
5. Tanggal persetujuan RUPS/RUPO atas perubahan penggunaan dana (jika
ada).
14 Informasi transaksi material yang mengand- Memuat uraian mengenai:
ung benturan kepentingan 1. Nama pihak yang bertransaksi dan sifat hubungan afiliasi;
dan/atau transaksi dengan pihak afiliasi* 2. Penjelasan mengenai kewajaran transaksi;
3. Alasan dilakukannya transaksi;
4. Realisasi transaksi pada periode tahun buku terakhir;
118
5. Kebijakan perusahaan terkait dengan mekanisme review atas transaksi;
dan
6. Pemenuhan peraturan dan ketentuan terkait.

Catatan: apabila tidak mempunyai transaksi dimaksud, agar diungkapkan.


15 Uraian mengenai perubahan peraturan Uraian memuat antara lain: perubahan peraturan perundang-undangan dan
perundang-undangan yang berpengaruh dampaknya terhadap perusahaan.
signifikan terhadap perusahaan 118
Catatan: apabila tidak terdapat perubahan peraturan perundang-undangan
yang berpengaruh signifikan, agar diungkapkan.
16 Uraian mengenai perubahan kebijakan Uraian memuat antara lain: perubahan kebijakan akuntansi, alasan dan dam-
akuntansi yang diterapkan perusahaan paknya terhadap laporan keuangan.
pada tahun buku terakhir 113
Catatan: apabila tidak terdapat perubahan kebijakan akuntansi, agar diung-
kapkan.

403
KRITERIA PENJELASAN Hal
17 Informasi kelangsungan usaha Pengungkapan informasi mengenai:

1. Hal-hal yang berpotensi berpengaruh signifikan terhadap kelangsungan


usaha perusahaan pada tahun buku terakhir;
2. Assessment manajemen atas hal-hal pada angka 1; dan
3. Asumsi yang digunakan manajemen dalam melakukan assessment.
86 - 93

Catatan: apabila tidak terdapat hal-hal yang berpotensi berpengaruh signifi-


kan terhadap kelangsungan usaha perusahaan pada tahun buku terakhir, agar
diungkapkan asumsi yang mendasari manajemen dalam meyakini bahwa tidak
terdapat hal-hal yang berpotensi berpengaruh signifikan terhadap kelangsun-
gan usaha perusahaan pada tahun buku.
VI. Good Corporate Governance
1 Uraian Dewan Komisaris Uraian memuat antara lain:
1. Uraian tanggung jawab Dewan Komisaris; 141
2. Program pelatihan dalam rangka meningkatkan kompetensi Dewan 151
Komisaris atau program orientasi bagi Komisaris baru; dan
3. Pengungkapan mengenai Board Charter (pedoman dan tata tertib kerja 143
Dewan Komisaris).
2 Informasi mengenai Komisaris Independen Meliputi antara lain:
141
1. Kriteria penentuan Komisaris Independen; dan
143
2. Pernyataan tentang independensi masing-masing Komisaris Independen.
3 Uraian Direksi Uraian memuat antara lain:
1. Ruang lingkup pekerjaan dan tanggung jawab masing-masing anggota 196 - 197
Direksi;
2. Program pelatihan dalam rangka meningkatkan kompetensi Direksi atau 201
program orientasi bagi Direksi baru; dan
3. Pengungkapan mengenai Board Charter (pedoman dan tata tertib kerja 198 -199
Direksi). & 196
4 Assessment terhadap Dewan Komisaris dan Mencakup antara lain:
Direksi 1. Prosedur pelaksanaan assessment atas kinerja Dewan Komisaris dan 157
Direksi;
2. Kriteria yang digunakan dalam pelaksanaan assessment atas kinerja De- 200
wan Komisaris dan Direksi; dan
3. Pihak yang melakukan assessment.
5 Uraian mengenai kebijakan remunerasi bagi Mencakup antara lain:
Dewan Komisaris dan 1. Pengungkapan prosedur penetapan remunerasi Dewan Komisaris; 157
Direksi 2. Pengungkapan prosedur penetapan remunerasi Direksi; 201
3. Struktur remunerasi yang menunjukkan jenis dan jumlah imbalan jangka 158
pendek, pasca kerja, dan/atau jangka panjang lainnya untuk setiap anggota
Dewan Komisaris;
4. Struktur remunerasi yang menunjukkan jenis dan jumlah imbalan jangka 158
pendek, pasca kerja, dan/atau jangka panjang lainnya untuk setiap anggota
Direksi; dan
5. Pengungkapan indikator untuk penetapan remunerasi Direksi. 200
6 Frekuensi dan tingkat kehadiran rapat Informasi memuat antara lain:
Dewan Komisaris, rapat Direksi, 1. Tanggal Rapat; 155
dan rapat gabungan Dewan Komisaris 2. Peserta Rapat; dan
dengan Direksi 3. Agenda Rapat. 201
untuk masing-masing rapat Dewan Komisaris, Direksi, dan rapat gabungan.
7 Informasi mengenai pemegang saham Dalam bentuk skema atau diagram, kecuali untuk BUMN yang dimiliki
utama dan pengendali, baik sepenuhnya oleh pemerintah. BUMN
langsung maupun tidak langsung, sampai 100%
kepada pemilik individu

404
KRITERIA PENJELASAN Hal
8 Pengungkapan hubungan afiliasi antara Mencakup antara lain:
anggota Direksi, Dewan 1. Hubungan afiliasi antara anggota Direksi dengan anggota Direksi lainnya;
Komisaris, dan Pemegang Saham Utama 2. Hubungan afiliasi antara anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris; 143
dan/atau pengendali 3. Hubungan afiliasi antara anggota Direksi dengan Pemegang Saham Utama
dan/atau pengendali; 196
4. Hubungan afiliasi antara anggota Dewan Komisaris dengan anggota
Komisaris lainnya; dan
5. Hubungan afiliasi antara anggota Dewan Komisaris dengan Pemegang
Saham Utama dan/atau pengendali.

Catatan: apabila tidak mempunyai hubungan afiliasi dimaksud, agar diungkap-


kan.
9 Komite Audit Mencakup antara lain:

1. Nama dan jabatan anggota komite audit; 162


2. Kualifikasi pendidikan dan pengalaman kerja anggota komite audit; 161
3. Independensi anggota komite audit; 162
4. Uraian tugas dan tanggung jawab; 162
5. Laporan singkat pelaksanaan kegiatan komite audit; dan 163 -167
6. Frekuensi pertemuan dan tingkat kehadiran komite audit. 165
10 Komite/Fungsi Nominasi dan/atau Remu- Mencakup antara lain:
nerasi 1. Nama, jabatan, dan riwayat hidup singkat anggota komite/fungsi nominasi
dan/atau remunerasi;
2. Independensi komite/fungsi nominasi dan/atau remunerasi;
3. Uraian tugas dan tanggung jawab;
4. Uraian pelaksanaan kegiatan komite/fungsi nominasi dan/atau remu- Komite
nerasi; Tidak ada
5. Frekuensi pertemuan dan tingkat kehadiran komite/fungsi nominasi dan/
atau remunerasi;
6. Pernyataan adanya pedoman komite/fungsi nominasi dan/atau remu-
nerasi; dan
7. Kebijakan mengenai suksesi Direksi.
11 Komite Pemantau Manajemen Risiko Usaha Mencakup antara lain:
dan Investasi 1. Nama, jabatan, dan riwayat hidup singkat anggota komite lain; 192
2. Independensi komite lain; 172
3. Uraian tugas dan tanggung jawab; 170
4. Uraian pelaksanaan kegiatan komite lain; dan 171 - 191
5. Frekuensi pertemuan dan tingkat kehadiran komite lain. 172
12 Uraian tugas dan Fungsi Sekretaris Peru- Mencakup antara lain:
sahaan
1. Nama, domisili, dan riwayat jabatan singkat sekretaris perusahaan; 206
2. Uraian pelaksanaan tugas sekretaris perusahaan; dan 204 - 205
3. Program pelatihan dalam rangka mengembangkan kompetensi sekretaris 206
perusahaan.
13 Informasi mengenai Rapat Umum Pemegang Dalam bentuk tabel mencakup antara lain:
Saham (RUPS) tahun
sebelumnya 1. Keputusan RUPS tahun sebelumnya; 137 - 140
2. Realisasi hasil RUPS tahun sebelumnya pada tahun buku; dan 140
3. Alasan dalam hal terdapat keputusan RUPS yang belum direalisasikan. -
14 Uraian mengenai unit audit internal Mencakup antara lain:
1. Nama ketua unit audit internal; 209
2. Jumlah pegawai (auditor internal) pada unit audit internal; 212
3. Sertifikasi sebagai profesi audit internal; 212
4. Kedudukan unit audit internal dalam struktur perusahaan; 136
5. Laporan singkat pelaksanaan kegiatan unit audit internal; dan 210 - 212
6. Pihak yang mengangkat/memberhentikan ketua unit audit internal. 211

405
KRITERIA PENJELASAN Hal
15 Akuntan Publik Informasi memuat antara lain:
1. Nama dan tahun akuntan publik yang melakukan audit laporan keuangan
tahunan selama 5 tahun terakhir;
2. Nama dan tahun Kantor Akuntan Publik yang melakukan audit laporan
keuangan tahunan selama 5 tahun terakhir;
3. Besarnya fee untuk masing-masing jenis jasa yang diberikan oleh akuntan 214
publik pada tahun buku terakhir; dan
4. Jasa lain yang diberikan akuntan selain jasa audit laporan keuangan tahu-
nan pada tahun buku terakhir.

Catatan: apabila tidak ada jasa lain dimaksud, agar diungkapkan.


16 Uraian mengenai manajemen risiko peru- Mencakup antara lain:
sahaan 1. Penjelasan mengenai sistem manajemen risiko yang diterapkan perusa- 219 - 220
haan;
2. Penjelasan mengenai evaluasi yang dilakukan atas efektivitas sistem 226
manajemen risiko;
3. Penjelasan mengenai risiko-risiko yang dihadapi perusahaan; dan 220 - 223
4. Upaya untuk mengelola risiko tersebut. 224 -226
17 Uraian mengenai sistem pengendalian Mencakup antara lain:
intern 1. Penjelasan singkat mengenai sistem pengendalian intern, antara lain men-
cakup pengendalian keuangan dan operasional;
2. Penjelasan kesesuaian sistem pengendalian intern dengan kerangka yang 202 -203
diakui secara internasional (COSO – internal control framework); dan
3. Penjelasan mengenai evaluasi yang dilakukan atas efektivitas sistem
pengendalian intern.
18 Uraian mengenai corporate social responsi- Mencakup antara lain informasi tentang:
bility yang terkait dengan 1. Kebijakan yang ditetapkan manajemen;
lingkungan hidup 2. Kegiatan yang dilakukan; dan
terkait program lingkungan hidup yang berhubungan dengan kegiatan op-
erasional perusahaan, seperti penggunaan material dan energi yang ramah
281 -282
lingkungan dan dapat didaur ulang, sistem pengolahan limbah perusahaan,
pertimbangan aspek lingkungan dalam pemberian kredit kepada nasabah, dan
lain-lain.

3. Sertifikasi di bidang lingkungan yang dimiliki.


19 Uraian mengenai corporate social responsi- Mencakup antara lain informasi tentang:
bility yang terkait dengan 1. Kebijakan yang ditetapkan manajemen; dan
ketenagakerjaan, kesehatan, dan kesela- 2. Kegiatan yang dilakukan.
matan kerja 274 - 276
terkait praktik ketenagakerjaan, kesehatan, dan keselamatan kerja, seperti ke-
setaraan gender dan kesempatan kerja, sarana dan keselamatan kerja, tingkat
turnover karyawan, tingkat kecelakaan kerja, dan lain-lain.
20 Uraian mengenai corporate social responsi- Mencakup antara lain informasi tentang:
bility yang terkait dengan 1. Kebijakan yang ditetapkan manajemen;
pengembangan sosial dan kemasyarakatan 2. Kegiatan yang dilakukan; dan
3. Biaya yang dikeluarkan.
260 - 273

terkait pengembangan sosial dan kemasyarakatan, seperti penggunaan tenaga


kerja lokal, pemberdayaan masyarakat sekitar perusahaan, perbaikan sarana
dan prasarana sosial, bentuk donasi lainnya, dan lain-lain.
21 Uraian mengenai corporate social responsi- Mencakup antara lain:
bility yang terkait dengan 1. Kebijakan yang ditetapkan manajemen; dan
tanggung jawab kepada konsumen 2. Kegiatan yang dilakukan.
276 - 280
terkait tanggung jawab produk, seperti kesehatan dan keselamatan konsumen,
informasi produk, sarana, jumlah dan penanggulangan atas pengaduan kon-
sumen, dan lain-lain.

406
KRITERIA PENJELASAN Hal
22 Perkara penting yang sedang dihadapi oleh Mencakup antara lain:
perusahaan, entitas anak, 1. Pokok perkara/gugatan;
serta anggota Dewan Komisaris dan ang- 2. Status penyelesaian perkara/gugatan;
gota Direksi yang menjabat pada periode 3. Pengaruhnya terhadap kondisi perusahaan; dan
laporan tahunan 4. Sanksi administrasi yang dikenakan kepada perusahaan, anggota Dewan 229
Komisaris dan Direksi, oleh otoritas terkait (pasar modal, perbankan dan
lainnya) pada tahun buku terakhir (atau terdapat pernyataan bahwa tidak
dikenakan sanksi administrasi).
Catatan: dalam hal tidak berperkara, agar diungkapkan.
23 Akses informasi dan data perusahaan Uraian mengenai tersedianya akses informasi dan data perusahaan kepada
publik, misalnya melalui website (dalam bahasa Indonesia dan bahasa
207
Inggris), media massa, mailing list, buletin, pertemuan dengan analis, dan
sebagainya.
24 Bahasan mengenai kode etik Memuat uraian antara lain:
1. Isi kode etik;
2. Pengungkapan bahwa kode etik berlaku bagi seluruh level organisasi;
3. Penyebarluasan kode etik;
4. Jenis sanksi untuk setiap pelanggaran kode etik; dan 214 - 215
5. Jumlah pelanggaran kode etik beserta sanksi yang diberikan pada tahun
buku terakhir.
Catatan: apabila tidak terdapat pelanggaran kode etik pada tahun buku tera-
khir, agar diungkapkan
25 Pengungkapan mengenai whistleblowing Memuat uraian tentang mekanisme whistleblowing system antara lain:
system 1. Penyampaian laporan pelanggaran;
216
2. Perlindungan bagi whistleblower;
216
3. Penanganan pengaduan;
218
4. Pihak yang mengelola pengaduan; dan
217
5. Jumlah pengaduan yang masuk dan diproses pada tahun buku terakhir
218
serta tindak lanjutnya.

Catatan: apabila tidak terdapat pengaduan yang masuk pada tahun buku
terakhir, agar diungkapkan
26 Kebijakan mengenai keberagaman kompo- Uraian kebijakan Perusahaan mengenai keberagaman komposisi De-
sisi Dewan Komisaris dan wan
Direksi Komisaris dan Direksi dalam pendidikan (bidang studi), pengalaman kerja,
196
usia, dan jenis kelamin.
Catatan: apabila tidak ada kebijakan dimaksud, agar diungkapkan alasan dan
pertimbangannya
VII. Informasi Keuangan
1 Surat Pernyataan Direksi dan/atau Dewan Kesesuaian dengan peraturan terkait tentang Tanggung Jawab atas Laporan
Komisaris tentang Keuangan. 286 -287
Tanggung Jawab atas Laporan Keuangan*
2 Opini auditor independen atas laporan
289 -290
keuangan
3 Deskripsi Auditor Independen di Opini Deskripsi memuat tentang:
1. Nama & tanda tangan;
290
2. Tanggal Laporan Audit; dan
3. Nomor ijin KAP dan nomor ijin Akuntan Publik.
4 Laporan keuangan yang lengkap Memuat secara lengkap unsur-unsur laporan keuangan:
1. Laporan posisi keuangan;
2. Laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain;
3. Laporan perubahan ekuitas;
4. Laporan arus kas;
5. Catatan atas laporan keuangan; 291 -395
6. Informasi komparatif mengenai periode sebelumnya; dan
7. Laporan posisi keuangan pada awal periode sebelumnya ketika entitas
menerapkan suatu kebijakan akuntansi secara retrospektif atau membuat pe-
nyajian kembali pos-pos laporan keuangan, atau ketika entitas mereklasifikasi
pos-pos dalam laporan keuangannya (jika relevan).
5 Perbandingan tingkat profitabilitas Perbandingan kinerja/laba (rugi) tahun berjalan dengan tahun sebelumnya. 293

407
KRITERIA PENJELASAN Hal
6 Laporan Arus Kas Memenuhi ketentuan sebagai berikut:
1. Pengelompokan dalam tiga kategori aktivitas: operasi, investasi, dan penda-
naan;
2. Penggunaan metode langsung (direct method) untuk melaporkan arus kas
dari aktivitas operasi; 295
3. Pemisahan penyajian antara penerimaan kas dan atau pengeluaran kas
selama tahun berjalan pada aktivitas operasi, investasi dan pendanaan; dan
4. Pengungkapan transaksi non kas harus dicantumkan dalam catatan atas
laporan keuangan.
7 Ikhtisar Kebijakan Akuntansi Meliputi sekurang-kurangnya: 301
1. Pernyataan kepatuhan terhadap SAK; 301
2. Dasar pengukuran dan penyusunan laporan keuangan; 328-329,332
3. Pajak penghasilan; 332,337,330
4. Imbalan kerja; dan 304, 309-
316
5. Instrumen Keuangan. 333,337,387

8 Pengungkapan transaksi pihak berelasi Hal-hal yang diungkapkan antara lain:

1. Nama pihak berelasi, serta sifat dan hubungan dengan pihak berelasi; 317, 318,
2. Nilai transaksi beserta persentasenya terhadap total pendapatan dan beban 375 - 377
terkait; dan
3. Jumlah saldo beserta persentasenya terhadap total aset atau liabilitas.
9 Pengungkapan yang berhubungan dengan Hal-hal yang harus diungkapkan:
perpajakan
1. Rekonsiliasi fiskal dan perhitungan beban pajak kini;
2. Penjelasan hubungan antara beban (penghasilan) pajak dan laba akuntansi;
3. Pernyataan bahwa Laba Kena Pajak (LKP) hasil rekonsiliasi dijadikan dasar
dalam pengisian SPT Tahunan PPh Badan;
356 -361
4. Rincian aset dan liabilitas pajak tangguhan yang diakui pada laporan posisi
keuangan untuk setiap periode penyajian, dan jumlah beban (penghasilan)
pajak tangguhan yang diakui pada laporan laba rugi apabila jumlah tersebut
tidak terlihat dari jumlah aset atau liabilitas pajak tangguhan yang diakui pada
laporan posisi keuangan; dan
5. Pengungkapan ada atau tidak ada sengketa pajak.
10 Pengungkapan yang berhubungan dengan Hal-hal yang harus diungkapkan:
aset tetap 1. Metode penyusutan yang digunakan;
2. Uraian mengenai kebijakan akuntansi yang dipilih antara model revaluasi 337
dan model biaya;
3. Metode dan asumsi signifikan yang digunakan dalam mengestimasi nilai 320 - 326
wajar aset tetap (untuk model revaluasi) atau pengungkapan nilai wajar aset
tetap (untuk model biaya); dan
4. Rekonsiliasi jumlah tercatat bruto dan akumulasi penyusutan aset tetap 348 - 349
pada awal dan akhir periode dengan menunjukkan: penambahan, pengurangan
dan reklasifikasi.
11 Pengungkapan yang berhubungan dengan Hal-hal yang harus diungkapkan:
segmen operasi* 1. Informasi umum yang meliputi faktor-faktor yang digunakan untuk mengi-
dentifikasi segmen yang dilaporkan;
2. Informasi tentang laba rugi, aset, dan liabilitas segmen yang dilaporkan;
3. Rekonsiliasi dari total pendapatan segmen, laba rugi segmen yang dilapork- non-listed
an, aset segmen, liabilitas segmen, dan unsur material segmen lainnya terhadap
jumlah terkait dalam entitas; dan
4. Pengungkapan pada level entitas, yang meliputi informasi tentang produk
dan/atau jasa, wilayah geografis dan pelanggan utama.
12 Pengungkapan yang berhubungan dengan Hal-hal yang harus diungkapkan:
Instrumen Keuangan 1. Rincian instrumen keuangan yang dimiliki berdasarkan klasifikasinya;
309
2. Nilai wajar dan hirarkinya untuk setiap kelompok instrumen keuangan;
387-388
3. Kebijakan manajemen risiko;
381
4. Penjelasan risiko yang terkait dengan instrumen keuangan: risiko pasar,
381 -386
risiko kredit dan risiko likuiditas; dan
5. Analisis risiko yang terkait dengan instrumen keuangan secara kuantitatif.
13 Penerbitan laporan keuangan Hal-hal yang diungkapkan antara lain:
1. Tanggal laporan keuangan diotorisasi untuk terbit; dan 300
2. Pihak yang bertanggung jawab mengotorisasi laporan keuangan.

408
REGIONAL POS I 3 Rengat 10
4 Tembilahan 12
Kantor Pos Kantor Cabang
No. Subtotal 67
Post Office Branch Office
SUMATERA BARAT
NANGROE ACEH DARUSSALAM
1 Bukittinggi 18
1 Banda Aceh 20
2 Lubuksikaping 10
2 Kutacane 2
3 Padang 25
3 Langsa 13
4 Padangpanjang 10
4 Lhoseumawe 24
5 Painan 8
5 Meulaboh 12
6 Pariaman 10
6 Sigli 14
7 Payakumbuh 8
7 Tapaktuan 13
8 Sawahlunto 13
Subtotal 97
9 Solok 14
SUMATERA UTARA
Subtotal 116
1 Balige 11
TOTAL 219
2 Binjai 15
3 Gunungsitoli 7
4 Kabanjahe 19 REGIONAL POS III
5 Kisaran 19
6 Medan 32
7 Padangsidempuan 22 Kantor Pos Kantor Cabang
No. Post Office Branch Office
8 Pematangsiantar 22
9 Rantauprapat 13 BENGKULU

10 Sibolga 7 1 Bengkulu 40

11 Tarutung 17 2 Curup 9

12 Tebingtinggideli 14 Subtotal 49

Subtotal 197 JAMBI


TOTAL 294 1 Jambi 35
2 Muara Bungo 20
3 Sungai Penuh 6
Subtotal 61
REGIONAL POS II
LAMPUNG
1 Bandar Lampung 45
Kantor Pos Kantor Cabang 2 Kotabumi 20
No. Post Office Branch Office
3 Metro 29
KEPULAUAN RIAU Subtotal 94
1 Batam 20 SUMATERA SELATAN
2 Tanjungpinang 16 1 Baturaja 14
Subtotal 36 2 Lahat 12
RIAU 3 Lubuk Linggau 12
1 Dumai 13 4 Muara Enim 4
2 Pekanbaru 32 5 Palembang 48

409
Kantor Pos Kantor Cabang Kantor Pos Kantor Cabang
No. No.
Post Office Branch Office Post Office Branch Office

6 Prabumulih 7 6 Tangerang 31
Subtotal 97 7 Soekarno Hatta 1
BANGKA BELITUNG Subtotal 89
1 Pangkal Pinang 13 TOTAL 367
2 Tanjung Pandan 4
Subtotal 17
TOTAL 318

REGIONAL POS IV

Kantor Pos Kantor Cabang


No. Post Office Branch Office

D.K.I. JAKARTA
1 Jakarta Barat 39
REGIONAL POS V
2 Jakarta Pusat 44
3 Jakarta Selatan 40
4 Jakarta Timur 38 Kantor Pos Kantor Cabang
No. Post Office Branch Office
5 Jakarta Utara 18
6 Jakarta Jatinegara 1 JAWA BARAT
7 Jakarta Mampang 1 1 Bandung 68

8 Jkt Tmn Fatahillah 1 2 Banjar 17

9 Tanjung Priok 1 3 Ciamis 10

10 MPC Jakarta 1 4 Cianjur 15

11 SGLK A Jakarta 1 5 Cimahi 17

12 KTR FIL Jakarta 1 6 Cirebon 35

13 MUPI 1 7 Garut 19

Subtotal 187 8 Indramayu 16

JAWA BARAT (BOGOR - BEKASI) 9 Karawang 18

1 Bekasi 42 10 Kuningan 16

2 Bogor 27 11 Majalengka 16

3 Cibinong 9 12 Purwakarta 14

4 Depok 13 13 Soreang 7

Subtotal 91 14 Subang 18

BANTEN 15 Sukabumi 23

1 Ciputat 18 16 Sumedang 16

2 Cilegon 5 17 Tasikmalaya 24

3 Pandeglang 9 18 MPC Bandung 1

4 Rangkasbitung 9 Subtotal 350

5 Serang 17 TOTAL 350

410
REGIONAL POS VI

Kantor Pos Kantor Cabang


No. Post Office Branch Office

JAWA TENGAH
1 Banjarnegara 18
2 Blora 15
3 Boyolali 17
4 Brebes 16
5 Cilacap 23 REGIONAL POS VII
6 Jepara 12
7 Karanganyar 14 Kantor Pos Kantor Cabang
No.
8 Kebumen 21 Post Office Branch Office
9 Kendal 14 JAWA TIMUR
10 Kudus 8 1 Bangkalan 28
11 Klaten 23 2 Banyuwangi 22
12 Magelang 19 3 Blitar 19
13 Pati 28 4 Bojonegoro 18
14 Pekalongan 28 5 Bondowoso 13
15 Pemalang 13 6 Gresik 15
16 Purbalingga 17 7 Jember 31
17 Pwgrobogan 12 8 Jombang 18
18 Purwokerto 26 9 Kediri 29
19 Purworejo 15 10 Lamongan 19
20 Salatiga 11 11 Lumajang 16
21 Semarang 43 12 Madiun 19
22 Solo 22 13 Magetan 11
23 Sragen 20 14 Malang 45
24 Sukoharjo 9 15 Mojokerto 18
25 Tegal 21 16 Nganjuk 18
26 Temanggung 9 17 Ngawi 15
27 Ungaran 10 18 Pamekasan 12
28 Wonogiri 21 19 Pasuruan 23
29 Wonosobo 14 20 Ponorogo 21
30 MPC Semarang 1 21 Probolinggo 22
Subtotal 520 22 Sidoarjo 22
D.I. YOGYAKARTA 23 Situbondo 13
1 Bantul 11 24 Sumenep 21
2 Watesyogya 11 25 Surabaya 43
3 Wonosariyogya 12 26 Tuban 16
4 Yogyakarta 45 27 Tulung Agung 32
5 MPC Yogyakarta 1 28 MPC Surabaya 1
Subtotal 80 Subtotal 580
TOTAL 600 TOTAL 580

411
REGIONAL POS VIII
Kantor Pos Kantor Cabang
No. Post Office Branch Office

Kantor Pos Kantor Cabang 3 Banjarmasin 17


No. Post Office Branch Office 4 Kandangan 10

BALI 5 Batulicin 12

1 Denpasar 21 6 MPC Banjarmasin 1

2 Gianyar 23 Subtotal 82

3 Singaraja 10 KALIMANTAN TENGAH

4 Tabanan 13 1 Palangkaraya 27

Subtotal 67 2 Buntok 11

NUSA TENGGARA BARAT 3 Pangkalanbun 7

1 Bima 16 4 Sampit 7

2 Mataram 27 Subtotal 52

3 Selong 11 KALIMANTAN TIMUR

4 Sumbawa besar 15 1 Balikpapan 21

Subtotal 69 2 Bontang 7

NUSA TENGGARA TIMUR 3 Samarinda 23

1 Atambua 5 4 Tanjung Redeb 6

2 Ende 19 5 Tarakan 16

3 Kupang 19 6 Tenggarong 12

4 Maumere 10 Subtotal 85

5 Soe 6 TOTAL 305

6 Waingapu 6
Subtotal 65
TOTAL 201
REGIONAL POS X

Kantor Pos Kantor Cabang


No. Post Office Branch Office

REGIONAL POS IX SULAWESI BARAT


1 Mamuju 13
Subtotal 13

Kantor Pos Kantor Cabang SULAWESI SELATAN


No. Post Office Branch Office
1 Bulukumba 14
KALIMANTAN BARAT 2 Makassar 29
1 Ketapang 10 3 Palopo 17
2 Pontianak 29 4 Parepare 15
3 Sanggau 13 5 MPC Makassar 1
4 Singkawang 15 6 Watampone 12
5 Sintang 19 Subtotal 88
Subtotal 86 SULAWESI TENGAH
KALIMANTAN SELATAN 1 Luwuk 8
1 Amuntai 20 2 Palu 46
2 Banjarbaru 22 Subtotal 54

412
Kantor Pos Kantor Cabang
No. Post Office Branch Office

SULAWESI TENGGARA
1 Baubau 8
2 Kendari 39
Subtotal 47 REGIONAL POS XI
SULAWESI UTARA
1 Kota Mobagu 14 Kantor Pos Kantor Cabang
No. Post Office Branch Office
2 Manado 46
Subtotal 60 PAPUA BARAT

GORONTALO 1 Manokwari 8

1 Gorontalo 15 2 Sorong 7

Subtotal 15 Subtotal 15

MALUKU PAPUA
1 Ambon 25 1 Biak 5

2 Tual 7 2 Jayapura 13

Subtotal 32 3 Merauke 7

MALUKU UTARA 4 Nabire 4

1 Ternate 23 5 Timika 2

Subtotal 23 Subtotal 31

TOTAL 332 TOTAL 46

413
414
ALAMAT KANTOR POS PEMERIKSA
ADDRESS OF MAIN POST OFFICE

Kantor Pos Alamat Telepon


Post Office Address Telephone
BALIGE Jl. DI Panjaitan No.4 Balige 22311 Fax 0632-21266 0632- 21266

LHOSEUMAWE Jl. Samudra No.1 0645- 43026

SIGLI Jl. Teuku Umar No.2 Sigli 24114 0653-21412

LANGSA Jl. Achmad Yani No.29 0641- 21024

KUTACANE Jl. Achmad Yani No.91 Ktc 24611 0629- 21013

BANDAACEH Jl. T. Hamzah Bendahara No.33 0651-33985

GUNUNGSITOLI Jl. Muhammad Hatta No.1 0639-21440

BINJAI Jl. Sutomo No.25 061-8821483

KISARAN Jl. Pahlawan No.2 0623-41895

TAPAKTUAN Jl. Sudirman No.78 0656- 21018

MEULABOH Jl. Teuku Cik Di Tiro No.2 0655-7551292

MEDAN Jl. Pos No.1 Medan 20111 061-4568940

TEBINGTINGGIDELI Jl. Sutomo No.36 0621- 21131

RANTAUPRAPAT Jl. WR Supratman No. 51 0624-21675

PEMATANG SIANTAR Jl. Sutomo No.2 0622-23213

PADANGSIDEMPUAN Jl. Merdeka No.5 Psp 22719 0634-21009

SIBOLGA Jl. DR. FL Tobing No.40 0631-22162

KABANJAHE Jl. Veteran No.2 Kabanjahe 0628- 20054

TARUTUNG Jl. Sisingamangaraja No.200 0633-21414

DUMAI Jl. Yos Sudarso No. 3, Dum 28814 0765-38603

TEMBILAHAN Jl. Hang Tuah No.3 Tembilahan 0768-21838

TANJUN GPINANG Jl. Brigjend katamso No. 47 0771-313038

BATAM Jl. Jend Sudirman Batam Center 0778-462496

PADANG PANJANG Jl. Soekarno Hatta No.1 Pp 0752-82044

PAINAN Jl. Prof Dr.Hamka, Painan 0756-21505

SAWAHLUNTO Jl. A.Yani No.1 Sawahlunto 27411 0754-61001

PADANG Jl. Bagindo Azis Can No. 7 Padang 0751-810548

PARIAMAN Jl. Tugu Perjuangan 45 No.2 0751-92185

LUBUKSIKAPING Jl. Jend Sudirman No.27 0753-20050

PEKANBARU Jl. Jend Sudirman No.229 Pbr 28111 0761-32661

PAYAKUMBUH Jl. Jend Sudirman No.4 Py 0752-92030

BUKITTINGGI Jl. Jend Sudirman No.75 Bkt 0752-21393

415
Kantor Pos Alamat Telepon
Post Office Address Telephone
SOLOK Jl. Dt.Perpatian Nan Sbtg No. 17A 0755- 20681

RENGAT Jl. A. Yani No.8 0769-21012

KOTABUMI Jl. Kantor Pos No.5, Kb 34518 0724-21003

BANDAR LAMPUNG Jl. KH Ahmad Dahlan No.21 0721-253014

MUARAENIM Jl. Jendral Sudirman No. 99 0734-421002

LUBUK LINGGAU Jl. Garuda No.20 0733-321021

PANGKAL PINANG Jl. Jendral Sudirman No.18 0717-431161,

MUARA BUNGO Jl. Saleh Somad No.1 0747-21057

PRABUMULIH Jl. Urip Sumoharjo No. 821 0713-320158

METRO Jl. A. H. Nasution No.1, Metro 34111 0725-44161

LAHAT Jl. Prof Dr Emil Salim No.2 0731-321591

PALEMBANG Jl. Merdeka No.3,Palembang 30132 0711-350626

TANJUNG PANDAN Jl. Merdeka No.12 0719-21024

SUNGAIPENUH Jl. Jend Sudirman No.1 0748-21010

JAMBI Jl. Sultan Taha No. 05 0741-22139

BENGKULU Jl. S. Parman No.111 0736-22951

BATURAJA Jl. A.Yani No. 56 0735-320011

CURUP Jl. Kartini No.6, Curup 39113 0732-21085

CILEGON Jl. TB Ismail Kav Blok F No.105 Clg 0254-391288

BOGOR Jl. IR H. Juanda No.5 0251-321460,

SAWANGAN Jl. Raya Bojongsari No.1 0251-611412

BEKASI Jl. Lapangan Multiguna No.7 021-8808166

PONDOK GEDE Jl. Jati Makmur No.2 021-84996481

TANGERANG Jl. Daan Mogot No 11 Tangerang 021-5523440

CIBINONG Jl. Tegar Beriman Blok B-4 No.7 021-87908578

JAKARTA UTARA Jl. Swasembada Timur XI No.37 021-4355305

JAKARTA TIMUR Jl. Pemuda No.79 021-4890777

DEPOK Jl. Sentosa Raya No.3 021-77822932

JAKARTA MAMPANG Jl. Kapten Piere Tendean No. 43 021-5250876

SERANG Jl. Veteran No.3 Serang 0254-200419

JAKARTA BARAT Jl. Daan Mogot No.20 021-5601206

JAKARTA BARAT Jl. Matraman Raya No.222 021-8191846

416
Kantor Pos Alamat Telepon
Post Office Address Telephone
RANGKAS BITUNG Jl. Multatuli No. 6 0252-201007

JAKARTA TAMAN FATAHILLAH Jl. Taman Fatahillah No.3 Jakarta 021-6929035

JAKARTA PUSAT Jl. Lap Banteng Utara No.1 021-3844188

JAKARTA SELATAN Jl. RS. Fatmawati No.10 021-75000222

CIPUTAT Jl. RE Martadinata No.17 021-74703072

CIPUTAT Jl. Bank Banten No.1 Pandeglang 0253-201021

KARAWANG Jl. Alun-Alun Selatan No. 1 0264-402341

GARUT Jl. A.Yani No. 40 Garut 44117 0262-233832

CIREBON Jl. Yos Sudarso No.9 0231-204733

INDRAMAYU Jl. Siliwangi No.6 0234-271200

TASIKMALAYA Jl. Oto Iskandardinata No.6 0265-332572

SUBANG Jl. A.Yani No 36 Subang 0260- 411606

CIMAHI Jl. Gatot Subroto No. 1 Cimahi 022-6654293

CIANJUR Jl. Siti Jenab No.39 Cianjur 43211 0263-260630

MAJALENGKA Jl. Alun-Alun Timur No.3 Mjl 45411 0233-281068

SOREANG Jl. Raya Soreang-Banjaran No.412 022-5891052

BANJAR Jl. Kantor Pos No.221 0265-742312

UJUNG BERUNG Jl. AH Nasution No.28 Ujb Fax 022-7817060 022-7834188

SUKABUMI Jl. A.Yani No. 42 0266-222215

SUMEDANG Jl. P.Geusan Ulun No.82 0261-202006

CIAMIS Jl. Jend Sudirman No.2 0265-771057

PURWAKARTA Jl. K.K.Singawinata No.105 0264-200150

KUNINGAN Jl. A.Yani No.2 Kuningan 45511 0232-871037

BANDUNG Jl. Asia Afrika No.49 BANDUNG 022-4207081

WATESYOGYA Jl. Sutijab No.63 Wates 55611 0274-773047

PATI Jl. P.Sudirman No.61 Pati 59112 0295-381315

PURWOKERTO Jl. Jend Sudirman No.435 0281-637055

PEKALONGAN Jl. Cendrawasih No. 1 Pekalongan 0285-421776

SEMARANG Jl. Pemuda No.4 SEMARANG 024-3543271

SALATIGA Jl. Prof. Moh.Yamin No.3 0298-323896

YOGYAKARTA Jl. P.Senopati No.2 0274-377322

PURBALINGGA Jl. Alun Alun Utara No. 2 0281- 891147

417
Kantor Pos Alamat Telepon
Post Office Address Telephone
SOLO Jl.Jend Sudirman No.8 SOLO 57111 0271-647214

PURWOREJO Jl.Jend A Yani No.2 Pwr 54111 0275-321054

WONOSOBO Jl.Pemuda No.9 Wonosobo 56311 0286-321026

PURWODADI GROBOGAN Jl.Jend Sudirman No.4 Purwodadi 0292-421055

WONOGIRI Jl.Ahmad Yani No.168 Wonogiri 0273-321007

TEMANGGUNG Jl.S Parman 5 Temanggung Fax 0293-493324 0293-491162

UNGARAN Jl.MT Haryono No.10 Ungaran 024-6921002

WONOSARI YOGYA Jl.Brigjen Katamso No.12 0274-391129

SRAGEN Jl. Raya Sukowati No.193 0271-891005

SUKOHARJO Jl. Wandyopranoto No.12 0271-591600

PEMALANG Jl. A. Yani No.1 Pemalang 0284-321078

BANTUL Jl. Jend Sudirman No.114 0274-367471

TEGAL Jl. Proklamasi No.2 Fax 0283-356162 0283-353265

TUBAN Jl. Sunan Bonang No.8 Tuban 0356-321490

MOJOKERTO Jl. A. Yani No.5, Mojokerto 61311 0321-322545

BONDOWOSO Jl. Jaksa Agung Suprapto No.9 0332-421130

PAMEKASAN Jl. Mesigit No.3 0324-322216

JEMBER Jl. Sudirman No.5 Jember 68114 0331-486166

MADIUN Jl. Pahlawan No.14 0351-464454

SURABAYA SELATAN Jl. Jemur andayani No.75 031-8417778

PROBOLINGGO Jl. Surojo No.33 0335-421621

GRESIK Jl. Dr.Sutomo No.135 031-3981786

PASURUAN Jl. Alun-Alun Utara No.1 0343-424042

PONOROGO Jl. Soekarno Hatta No.55 0352-481401

LAMONGAN Jl. Ki Sarmidi MS No.1 Lmg 0322-321018

BOJONEGORO Jl. Trunojoyo No.1 Bojonegoro 0353-881140

BLITAR Jl. Mastri No.87 Blitar 66111 0342- 801295

TULUNG AGUNG Jl. Kartini No.31 0355-321121

SIDOARJO Jl. Sultan Agung No.50 031-8921263

SURABAYA Jl. Kebon Rojo No.10 031-3522096

JOMBANG Jl. KH Wahid Hasyim No.184 0321-861358

NGANJUK Jl. Supriyadi No.19 0358-321738

418
Kantor Pos Alamat Telepon
Post Office Address Telephone
KEDIRI Jl.mayjend Sungkono No. 32 0354-685161

BANGKALAN Jl.Trunojoyo No.2 Bangkalan 69111 031-3095105

BANYUWANGI Jl.Diponegoro No.1 0333-421075

LUMAJANG Jl.Dr.Sutomo No.19 Lumajang 0334-881103

NGAWI Jl.Jaksa Agung Suprapto No.5 0351-749021

MAGETAN Jl.A Yani No.82 Magetan 0351-895009

SUMENEP Jl. Urip Sumoharjo No. 5 0328-662421

MALANG Jl.Merdeka Selatan No.5 0341-362255

SITUBONDO Jl.A.Yani No.129 0338-671300

DENPASAR Jl.Raya Puputan Renon 0361-223565

SUMBAWA BESAR Jl Garuda No. 99 Sumbawa 0371-21290

KUPANG Jl.Palapa No.1 Kupang 85111 0380-833225

SELONG Jl.Prof Moh Yamin.SH No.61 0376-21249

BIMA Jl.Gajah Mada 0374-42083

SOE Jl. Suharto No.10 0388-21103

SOE Jl.Dr.Sutomo No.21, Wgp 87111 0387-61407

ATAMBUA Jl.Letjen Suprapto No.5 0389-21203

TABANAN Jl.Pahlawan No.4 0361-811001

MAUMERE Jl. Pos No.2 Maumere 86111 0382-21042

GIANYAR Jl.Abimanyu No.4, Gianyar 80511 0361-943190

SINGARAJA Jl.Gajahmada No.156 0362-21788

MATARAM Jl.Sriwijaya Mataram 83161 0370-632645

ENDE Jl.Basuki Rahmat No.15 0381-21203

PANGKALANBUN Jl.Sutan Syahrir No.26 0532-21035

BALIKPAPAN Jl.Jend Sudirman No.31 0542-422340

PONTIANAK Jl.Sutan Abdurahman No.49 Ptk 0561-730641

SAMARINDA Jl.Gajah Mada No.15 Smr 75111 0541-742664

SAMPIT Jl.A Yani No.41 0531-21040

TANJUNG REDEB Jl.Pemuda No.542 Tanjungredeb 0554-21036

BUNTOK Jl.Uria Mapas No.62 0525-21024

SANGGAU Jl.H Agus Salim No.42 Beringin 0564-21004

PALANGKARAYA Jl.Imam Bonjol No.3 0536-3224489

AMUNTAI Jl.Basuki Rahmat No.10 0527-61008

419
Kantor Pos Alamat Telepon
Post Office Address Telephone
TENGGARONG Jl.Jend. A Yani No. 5 0541-661017

KETAPANG Jl.Dr.Sutomo No.4 0534-32082

BONTANG Jl.MT Haryono No.3 Bontang 0548-23311

TARAKAN Jl.Jend Sudirman No. 12 Tarakan 0551-21883

SINTANG Jl. S. Parman No. 90 0565-21405

KANDANGAN Jl.Merah Johansyah No.4 0517-21021

BATULICIN Jl.Transmigrasi No.5 0518-70678

BANJARMASIN Jl.Lambung Mangkurat No.19 0511-3363745

SINGKAWANG Jl.Pemuda No.107 0562-631009

BANJARBARU Jl.Panglima Batur Timur No.25 0511-4772028

KOTA MOBAGU Jl.DI. Panjaitan No 244 0434-21171

PARE PARE Jl.Karaeng Burane No.1 0421-21944

MAMUJU Jl.Yos Sudarso No. 163 0426-21038

BAUBAU Jl.Murhum No.56 0402-21985

KENDARI Jl.Dr Sam Ratulangi No.79 0401-329078

GORONTALO Jl.Ahmad Yani No. 16 Gt 96111 0435- 821808

BULUKUMBA Jl.Kenari No.3 Bulukumba 92516 0413-81010

WATAMPONE Jl.M. Husni Thamrin No. 7 0481-21044

MANADO Jl.SamRatulangi No.23 0431-862007

MAKASSAR Jl.Slamet Riyadi No.10 0411-314616

PALU Jl.Moh Yamin 0451-421102

PALOPO Jl.A Yani No.15 Palopo 91911 0471-21016

LUWUK Jl.Brigjen Katamso No.2 Luwuk 0461-21134

SORONG Jl.A Yani No.19 Sorong 0951-321718

MANOKWARI Jl.Siliwangi No.28 Manokwari 0986-211088

TIMIKA Jl.Yos Sudarso No.17 Timika 0901-322588

NABIRE Jl.Yos Sudarso No.9 Nabire 0984-21148

BIAK Jl.M Yamin No.59 Biak 98111 0981-21858

TERNATE Jl.Pahlawan Revolusi No.154 0921-3122863

AMBON Jl.Raya Pattimura No. 20 0911-352915

AMBON Jl. Pahlawan Revolusi No.17 0916- 21017

JAYAPURA Jl.Koti No.3 0967-536161

MERAUKE Jl.Brawijaya 0971-321655

420

Anda mungkin juga menyukai