Oleh:
YOGYAKARTA
A. Profil Perusahaan
PT. Pos Indonesia didirikan pada tanggal 26 Agustus 1746 di Jakarta oleh Gubernur Jenderal G.
W Baron van Imhoff. Pos Indonesia didirikan dengan tujuan untuk lebih menjamin keamanan
surat-surat penduduk, terutama bagi mereka yang berdagang dari kantor-kantor di luar Jawa dan
bagi mereka yang datang dan pergi ke Negeri Belanda. Sejak itulah pelayanan pos hadir untuk
mengemban peran dan fungsi pelayanan kepada publik. Seiring berjalannya waktu, Pos Indonesia
terus meningkatkan kreatifitasnya dalam pengembangan di bidang perposan Indonesia dengan
memanfaatkan infrastruktur jejaring yang mencapai sekitar 24 ribu titik layanan yang menjangkau
100 persen kota/kabupaten, 90 persen kecamatan, dan 42 persen kelurahan/desa, serta 940 lokasi
transmigrasi terpencil di Indonesia. Adapun visi dan misi PT Pos Indonesia adalah
Misi:
Perubahan stratejik dan organisasi merupakan proses untuk membuat sesuatu yang berbeda dan
menuju kearah yang lebih baik. PT Pos Indonesia melakukan perubahan karena ada faktor yang
mempengaruhi perubahan tersebut, yaitu:
a. Perubahan adaptif, menekankan perubahan sesuai dengan praktik yang umum digunakan
sehingga perubahan ini dapat dikatakan terendah dari sudut kompleksitas, biaya dan
ketidakpastian. Selain itu, perlu diketahui bahwa perubahan adaptif bukan merupakan
ancaman bagi karyawan karena mungkin karyawan merasa ini sebagai sesuatu yang wajar
dan lazim.
b. Perubahan inovatif, merupakan perubahan yang sifatnya lebih kompleks, memerlukan
biaya lebih besar, dan menyebabkan ketidakpastian yang lebih tinggi dibandingkan
perubahan adaptif. Ketidaklaziman dan ketidakpastian yang lebih tinggi menciptakan
ketaakutan akan perubahan pada para karyawan.
c. Perubahan inovatif radikal, dapat dikatakan paling sulit diimplementasikan karena
mengancam kepercayaan diri manajerial dan rasa aman karyawan. Tetapi, perubahan ini
mempunyai sisi lain yaitu, memiliki potensi keuntungan terbesar dan harus didukung oleh
budaya organisasi serta aset berwujud organisasi.
Selain itu, terdapat juga model perubahan organisasi menurut Lewin, yaitu:
a. Unfreeze, merupakan perubahan yang berfokus pada menciptakan motivasi untuk berubah.
Dalam tahap perubahan ini, manajer sering menggunakan data terkait efektivitas, efisiensi,
dan kepuasan konsumen untuk mendorong karyawan melakukan perubahan. Teknik
penerapan yang digunakan adalah benchmarking, yaitu perbandingan kinerja antar unit
atau antar perusahaan dengan tujuan bagaimana kinerja yang baik dapat dicapai.
b. Changing, perubahan ini melibatkan proses pembelajaran yang perlu dilakukan untuk
meningkatkan proses, prosedur, produk, layanan, dan kepentingan manajemen. Perubahan
organsisasi ini bertujuan untuk meningkatkan pertumbuhan atau menyelesaikan masalah
dan dapat ditargetkan pada level manajemen yang berbeda dalam suatu organisasi.
c. Unfreezing, tujuan dari tahap ini adalah untuk mendukung dan memperkuat perubahan
hubungan dengan cara membantu para karyawan mengintegrasikan perilaku atau sikap
yang berubah menjadi kebiasaan untuk melakukan sesuatu.
D. Model Kepemimpinan
Kepemimpinan yang efektif sangat penting dalam proses perubahan organisasi. Karena kunci
keberhasilan organisasi yaitu ada pada kemampuan pemimpin untuk mengkomunikasikan dengan
jelas tujuan organisasi dan mendorong karyawan untuk fokus pada pencapaian tujuan organisasi.
Tanpa kepemimpinan yang efektif dari manajemen puncak, individu di dalam organisasi akan
merasa tidak diberdayakan dan juga tidak akan berupaya mengembangkan kepemimpinan mereka
untuk mencapai tujuan organisasi. Terdapat ciri umum kepemimpinan, yaitu:
G. Kesimpulan
a. Perubahan pada PT Pos dipengaruhi oleh Faktor Internal dan Faktor Eksternal yang
memaksa mereka untuk melakukan perubahan tersebut, karena jika mereka tidak
melakukan perubahan maka ada kemungkinan bangkrut.
b. Perubahan ini terjadi setelah direksi utama PT Pos dipegang oleh I Ketut Mardjana sejak
tahun 2009. Beliau langsung melakukan perubahan dengan melakukan inovasi dan
terobosan bisnis.
c. Perubahan organisasi yang dilakukan oleh PT Pos berfokus pada struktur organisasi
perusahaan, karyawan, dan budaya. PT Pos sudah bergeser dari perusahaan pos (postal
company) ke perusahaan berbasis jaringan (network company).