Anda di halaman 1dari 6

TUGAS MANAJEMEN STRATEJIK dan KEPEMIMPINAN

Kepemimpinan Stratejik & Perubahan Stratejik dan Organisasi

pada PT. Pos Indonesia

Dosen: Bowo Setiyono, S.E., M.Com., Ph.D.

Oleh:

Benediktus Suri 457503

Dianty Manuputty 457509

Muhammad Rizky 457515

Riko Triawan Syahputra 457521

Wisnu Wardhana 457527

PENDIDIKAN PROFESI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS

UNIVERSITAS GADJAH MADA

YOGYAKARTA
A. Profil Perusahaan

PT. Pos Indonesia didirikan pada tanggal 26 Agustus 1746 di Jakarta oleh Gubernur Jenderal G.
W Baron van Imhoff. Pos Indonesia didirikan dengan tujuan untuk lebih menjamin keamanan
surat-surat penduduk, terutama bagi mereka yang berdagang dari kantor-kantor di luar Jawa dan
bagi mereka yang datang dan pergi ke Negeri Belanda. Sejak itulah pelayanan pos hadir untuk
mengemban peran dan fungsi pelayanan kepada publik. Seiring berjalannya waktu, Pos Indonesia
terus meningkatkan kreatifitasnya dalam pengembangan di bidang perposan Indonesia dengan
memanfaatkan infrastruktur jejaring yang mencapai sekitar 24 ribu titik layanan yang menjangkau
100 persen kota/kabupaten, 90 persen kecamatan, dan 42 persen kelurahan/desa, serta 940 lokasi
transmigrasi terpencil di Indonesia. Adapun visi dan misi PT Pos Indonesia adalah

Visi: menjadi pilihan utama layanan logistik dan jasa keuangan.

Misi:

- Memberikan solusi layanan logistik e-commerce yang kompetitif.


- Menjalankan fungsi designated operator secara profesional dan kompetitif.
- Memberikan solusi jasa layanan keuangan terintegrasi yang kompetitif dalam rangka
financial inclusion berbasis digital.
- Memberikan solusi layanan dokumentasi dan otentikasi digital yang kompetitif

PT. Pos Indonesia membagi lingkup bisnisnya menjadi dua, yakni:

a. Bisnis Surat Paket (BSP), berupa:


- Pos domestik seperti pos express, pos kilat khusus, paket pos jumbo, paket pos biasa,
kargo ritel (udara dan darat).
- Pos internasional seperti, express mail service (EMS), paket cepat internasional, pos
ekspor, pos udara internasional.
- Logistik seperti integrasi logistik.
b. Jasa Keuangan (Jaskug), berupa:
- Pospay
- Weselpos (instan, prima, cash to account, western union)
- Giro pos
- Fund distribution
- Bank channeling
B. Perubahan Stratejik dan Organisasi

Perubahan stratejik dan organisasi merupakan proses untuk membuat sesuatu yang berbeda dan
menuju kearah yang lebih baik. PT Pos Indonesia melakukan perubahan karena ada faktor yang
mempengaruhi perubahan tersebut, yaitu:

a. Faktor internal, meliputi adanya perubahan struktur organisasi, keputusan manajemen.


b. Faktor eksternal, meliputi adanya perkembangan teknologi, persaingan antar organisasi
atau perusahaan, serta perubahan lingkungan.

C. Model Perubahan Organisasi

Perubahan organisasi pada dasarnya dikelompokkan menjadi tiga, yaitu

a. Perubahan adaptif, menekankan perubahan sesuai dengan praktik yang umum digunakan
sehingga perubahan ini dapat dikatakan terendah dari sudut kompleksitas, biaya dan
ketidakpastian. Selain itu, perlu diketahui bahwa perubahan adaptif bukan merupakan
ancaman bagi karyawan karena mungkin karyawan merasa ini sebagai sesuatu yang wajar
dan lazim.
b. Perubahan inovatif, merupakan perubahan yang sifatnya lebih kompleks, memerlukan
biaya lebih besar, dan menyebabkan ketidakpastian yang lebih tinggi dibandingkan
perubahan adaptif. Ketidaklaziman dan ketidakpastian yang lebih tinggi menciptakan
ketaakutan akan perubahan pada para karyawan.
c. Perubahan inovatif radikal, dapat dikatakan paling sulit diimplementasikan karena
mengancam kepercayaan diri manajerial dan rasa aman karyawan. Tetapi, perubahan ini
mempunyai sisi lain yaitu, memiliki potensi keuntungan terbesar dan harus didukung oleh
budaya organisasi serta aset berwujud organisasi.

Selain itu, terdapat juga model perubahan organisasi menurut Lewin, yaitu:

a. Unfreeze, merupakan perubahan yang berfokus pada menciptakan motivasi untuk berubah.
Dalam tahap perubahan ini, manajer sering menggunakan data terkait efektivitas, efisiensi,
dan kepuasan konsumen untuk mendorong karyawan melakukan perubahan. Teknik
penerapan yang digunakan adalah benchmarking, yaitu perbandingan kinerja antar unit
atau antar perusahaan dengan tujuan bagaimana kinerja yang baik dapat dicapai.
b. Changing, perubahan ini melibatkan proses pembelajaran yang perlu dilakukan untuk
meningkatkan proses, prosedur, produk, layanan, dan kepentingan manajemen. Perubahan
organsisasi ini bertujuan untuk meningkatkan pertumbuhan atau menyelesaikan masalah
dan dapat ditargetkan pada level manajemen yang berbeda dalam suatu organisasi.
c. Unfreezing, tujuan dari tahap ini adalah untuk mendukung dan memperkuat perubahan
hubungan dengan cara membantu para karyawan mengintegrasikan perilaku atau sikap
yang berubah menjadi kebiasaan untuk melakukan sesuatu.

D. Model Kepemimpinan

Kepemimpinan yang efektif sangat penting dalam proses perubahan organisasi. Karena kunci
keberhasilan organisasi yaitu ada pada kemampuan pemimpin untuk mengkomunikasikan dengan
jelas tujuan organisasi dan mendorong karyawan untuk fokus pada pencapaian tujuan organisasi.
Tanpa kepemimpinan yang efektif dari manajemen puncak, individu di dalam organisasi akan
merasa tidak diberdayakan dan juga tidak akan berupaya mengembangkan kepemimpinan mereka
untuk mencapai tujuan organisasi. Terdapat ciri umum kepemimpinan, yaitu:

a. Kecerdasan (kemampuan verbal dan penalaran)


b. Kepercayaan diri (keyakinan bahwa seorang dapat membuat perbedaan)
c. Tekad (keinginan yang gigih untuk menyelesaikan pekerjaan)
d. Integritas (kualitas dan kepercayaan)
e. Sosialisasi (ramah dan terbuka)

E. Jenis Perubahan Organisasi


Terdapat dua jenis perubahan organisasi, yaitu:
a. Perubahan terencana (planned change), merupakan perubahan yang bersifat spontan, dan
tidak dapat diantisipasi oleh organisasi. Contohnya seperti pemogokan liar yang membuat
pabrik tutup, atau konflik interpersonal yang menghasilkan prosedur baru dalam hubungan
antar departemen.
b. Perubahan tidak terencana (unplanned change), merupakan perubahan yang dihasilkan
oleh usaha-usaha yang dilakukan oleh agen perubahan. Perubahan ini merupakan respon
dari adanya perbedaan antara apa yang diharapkan dan kondisi aktual. Contohnya seperti
dalm suatu organisasi yang menerapkan teknologi informasi dalam organisasinya sehingga
dapat membantu organisasi dalam mewujudkan tujuan dan cita-cita organisasi.

F. Delapan Langkah untuk Memimpin Perubahan Organisasi menurut Kotter


Kotter berpendapat bahwa perubahan organisasi dapat gagal akibat kesalahan manajer, sehingga
Kotter mengusulkan delapan langkah untuk melakukan suatu perubahan, yaitu:
a. Membangun rasa pentingnya perubahan
PT. Pos Indonesia memperbaharui organisasinya dimulai dengan adanya program
empowerment dan modernization. Program ini menekankan adanya desentralisasi
pengambilan keputusan, dimana proses pengambilan keputusan tidak dimonopoli oleh para
pemimpin di tingkat pusat saja, tetapi sebagian keputusan bisnis diserahkan ke tingkat
daerah untuk mempercepat proses pengambilan keputusan.
b. Menyusun koalisi
Membutuhkan kepemimpinan yg kuat dan juga dukungan dari para karyawan untuk
mendorong adanya perubahan. Hasil dari perubahan yg dilakukan membuat PT Pos
Indonesia telah membangun rasa percaya diri para pemimpin perusahaan, adanya rasa
bangga para karyawan sehingga lebih bersemangat, dan meningkatkan profit perusahaan.
c. Mengembangkan visi dan strategi
d. Mengkomunikasikan perubahan visi
PT Pos Indonesia telah mengubah/mengembangkan visi dan misi sesuai dengan target yg
ingin dicapai, karena perusahaan menyadari bahwa perusahaan yg digerakkan oleh visi dan
misi akan menjadi lebih efektif, efisien, inovatif, fleksibel, dan memiliki semangat yang
tinggi daripada digerakkan oleh peraturan yg justru membuat perusahaan tidak
berkembang.
e. Melakukan tindakan yang berdampak luas
Perkembangan teknologi yg semakin pesat, membuat PT Pos Indonesia bertransformasi
dari perusahaan persuratan (postal company) menjadi perusahaan jaringan (network
company).
f. Menunjukkan keberhasilan jangka pendek
Saat ini untuk mengantisipasi new normal PT Pos Inodonesia meluncurkan layanan digital,
yakni membuat aplikasi videoconference sebagai media rapat secara virtual yang diberi
nama Space dan aplikasi di bidang layanan keuangan “Pos Giro Mobile.” yang bisa diakses
lewat handphone untuk pengiriman uang antarnegara.
g. Mengkonsolidasikan pencapaian perubahan dan berupaya menghasilkan lebih banyak
perubahan
PT Pos Indonesia telah melakukan inovasi baik inovasi produk maupun inovasi proses.
- Inovasi produk meliputi layanan express, layanan pos payment, wesel pos dan
instan, serta inovasi perangko prisma.
- Inovasi proses dimaksudkan untuk dpt memberikan nilai tambah
produksi/distrubusi yg lebih baik seperti asuransi trhdp surat, dokumen, paket yg
rusak/hilang, electronic mobile, dan jg mesin nomor antrian (elektronik).
h. Mengumumkan pendekatan baru dalam budaya organisasi
Terkait dengan prinsip Good Corporate Governance (GCG), dimana PT Pos Indonesia
telah meningkatkan prinsip-prinsip GCG yg meliputi transparansi, akuntabilitas, tanggung
jawab, kemandirian, dan kewajaran, sehingga tujuan akhir dari penerapan prinsip GCG
dapat membuat budaya PT Pos Indonesia menjadi lebih kuat dan Tangguh sehingga bisa
menjadi well governed company.

G. Kesimpulan
a. Perubahan pada PT Pos dipengaruhi oleh Faktor Internal dan Faktor Eksternal yang
memaksa mereka untuk melakukan perubahan tersebut, karena jika mereka tidak
melakukan perubahan maka ada kemungkinan bangkrut.
b. Perubahan ini terjadi setelah direksi utama PT Pos dipegang oleh I Ketut Mardjana sejak
tahun 2009. Beliau langsung melakukan perubahan dengan melakukan inovasi dan
terobosan bisnis.
c. Perubahan organisasi yang dilakukan oleh PT Pos berfokus pada struktur organisasi
perusahaan, karyawan, dan budaya. PT Pos sudah bergeser dari perusahaan pos (postal
company) ke perusahaan berbasis jaringan (network company).

Anda mungkin juga menyukai