KASUS
PT. Sablon Indonesia merupakan perusahaan konveksi yang berlokasi di Yogyakarta. Lini
bisnis PT. Sablon Indonesia meliputi sablon kaos dan print kain dengan sistem direct to
garment (DTG). Tahun 2020 merupakan tahun yang berat bagi mereka, pandemi corona
membuat perusahaan mengalami penurunan omzet yang cukup signifikan. Maka dari itu,
manajemen ingin melakukan efisiensi dalam aktivitas perusahaan dengan meminimalisir
adanya dana perusahaan tak terbuang percuma dikarenakan adanya kelemahan manajemen
dalam mengelola perusahaan
LAPORAN INTERNAL AUDITOR
3 Desember 2020
Nomor : 101/UNI/KAI/SP/2020
Lampiran : 1 (satu) bendel
Perihal : Laporan Hasil Audit Pengendalian Internal PT. Sablon Indonesia
Dengan Hormat,
Kami telah melakukan Audit Operasional atas PT. Investasi Dunia Akhirat. Berdasarkan hasil
pekerjaan lapangan berupa analisis, cek dokumen, wawancara dan prosedur audit lain yang
kami lakukan, kami simpulkan beberapa hal:
1. Terdapat uang dinas perjalanan yang jumlahnya melampaui batas yang ditetapkan
oleh manajemen.
2. Jadwal maintenance mesin selalu tidak tepat dengan jadwal yang telah ditetapkan
manajemen
Demikian laporan yang kami sampaikan, atas perhatiannya diucapkan terima kasih.
Bedjo Sudrajat
TIM AUDIT OPERASIONAL
PERUSAHAAN PT. SABLON INDONESIA
DAFTAR ISI..............................................................................................................................5
I. PENDAHULUAN ...................................................................................................6
Tujuan......................................................................................................................6
Ruang Lingkup........................................................................................................6
IV. LAMPIRAN..........................................................................................................18
I. PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Kami telah melakukan Audit Pengendalian Internal Sablon Indonesia. Audit ini kami lakukan
berdasarkan :
1. Surat Tugas Direktur Nomor 4239/UN1.P/KAI/KU/2020 tentang Penugasan Audit
Tujuan Tertentu atas Sablon Indonesia.
TUJUAN
1. Tujuan audit ini adalah untuk memastikan kepatuhan dan akuntabilitas PT. Sablon
Indonesia terutama dalam bidang keuangan, manajemen produksi, dan maintenance
mesin.
2. Pekerjaan lapangan (fieldwork) dari audit ini meliputi interview (diskusi dan
wawancara), analisis struktur pengendalian internal, analisis dokumen yang diperoleh,
dan penelusuran atas catatan keuangan dan bukti transfer. Prosedur audit yang kami
lakukan meliputi pertemuan awal, perencanaan pemeriksaan, penyusunan program
audit, permintaan dan pengumpulan data, pengujian dan penelaahan data, observasi
secara langsung, serta wawancara.
RUANG LINGKUP
Pemeriksaan ini dibuat untuk menentukan pengendalian internal perusahaan yang berkaitan
dengan uang dinas perjalanan, manajemen produksi dan maintenance.
2. Terdapat uang dinas perjalanan yang jumlahnya melampaui batas yang ditetapkan
oleh manajemen.
2. Jadwal maintenance mesin selalu tidak tepat dengan jadwal yang telah ditetapkan
manajemen
Berdasarkan hasi audit, kami menemukan 30 uang dinas perjalanan dari total 85 uang
muka perjalanan yang kami periksa, jumlahnya melampaui jumlah yang
diperbolehkan oleh manajemen yaitu Rp 5.000.000. Jumlah tersebut berkisar antara
5.500.000 s.d Rp 7.000.000 dan total kelebihannya adalah Rp 28.000.000
Sebab:
Direktur keuangan memberikan uang dinas perjalanan berdasarkan formulir telah
diotorisasi oleh supervisor. Otorisasi dari supervisor biasanya diberikan dengan
mudah tanpa memperhatikan batas maksimum yang bisa diberikan.
Akibat:
Banyak karyawan yang meminta uang dinas perjalanan melebihi jumlah yang
dibutuhkan dan laporan pertanggungjawabannya sering terlambat. Bahkan ada
karyawan yang telah resign, namun masih belum mempertanggungjawabkan uang
dinas perjalanannya.
Rekomendasi:
a) Direktur keuangan lebih teliti dan tegas dalam pemberian uang dinas perjalanan ke
karyawan tanpa melampaui jumlah yang yang diperbolehkan oleh manajemen yaitu
Rp 5.000.000
b) Pihak manajemen sebaiknya memberikan peraturan mengenai batas waktu
maksimal laporan pertanggungjawaban penggunaan uang perjalanan dinas kepada
karyawan.
2) Jadwal maintenance mesin selalu tidak tepat dengan jadwal yang telah
ditetapkan manajemen
Berdasarkan hasi audit, kami menemukan bahwa jadwal maintenance mesin selalu
tidak tepat dengan jadwal yang telah ditetapkan manajemen. Hal itu membuat
perusahaan mengalami kerugian senilai Rp.75.000.000 tiap bulannya.
Sebab:
Belum adanya koordinasi yang baik antara divisi maintenance mesin dengan divisi
produksi.
Akibat:
Proses produksi tehambat dan menyebabkan terjadinya waktu tunggu rata-rata 30
menit setiap hari dalam proses produksi. Hal tersebut mengakibatkan perusahaan
harus memberikan uang lembur senilai Rp.50.000 kepada 50 karyawan produksi
setiap harinya.
Rekomendasi:
Manajemen perlu membuat SOP mengenai jadwal maintenance mesin yang tepat agar
proses produksi bisa berjalan dengan lancar.
PERNYATAAN PENUTUP