Anda di halaman 1dari 3

Riko Triawan Syahputra (20/457521/EE/07474)

UAS MANAJEMEN PERPAJAKAN

Dosen: M. Nurkholis, Ak., CA., BKP

SOAL 1
a) Pajak Terutang
Penghasilan bruto dari youtube Rp.1.000.000.000
Penghasilan netto Rp.600.000.000
Dikurangi dengan:
- Penghasilan tidak kena pajak Rp.54.000.000
Penghasilan kena pajak Rp.546.000.000
Pajak penghasilan:
5% x Rp.50.000.000 Rp.2.500.000
15% x Rp.200.000.000 Rp.30.000.000
25% x Rp.250.000.000 Rp.62.500.000
30% x Rp.46.000.000 Rp.13.800.000
Jumlah pajak penghasilan terutang Rp.108.800.000

b) Cara pembayaran bisa menggunakan kanal e-Billing atau mendatangi KPP secara langsung.
Jika memilih e-Billing, maka prosedurnya adalah pembuatan billing pembayaran, kemudian
dibayarkan melalui kanal online yang dipilih, Bank Persepsi, atau Kantor Pos atau pihak lain
yang ditunjuk oleh KPP atau DJP secara langsung.
c) Wajib pajak menghitung sendiri penghasilan yang diperolehnya, kemudian melaporkannya di
dalam SPT. Wajib pajak dapat melaporkannya melalui aplikasi online DJP (Direktorat Jendral
Pajak).
SOAL 2
1) a) Orang pribadi yang bertempat tinggal di Indonesia, atau berada di Indonesia lebih dari 183
(seratus delapan puluh tiga) hari dalam jangka waktu 12 (dua belas) bulan, atau dalam suatu
Tahun Pajak berada di Indonesia dan mempunyai niat untuk bertempat tinggal di Indonesia
b) Berniat untuk bertempat tinggal di Indonesia, yang ditunjukkan dengan dokumen berupa visa
bekerja atau Kartu Izin Tinggal Terbatas (KITAS), lalu menyewa tempat tinggal di Indonesia,
bahkan memindahkan anggota keluarga ke Indonesia.
c) Menyetujui, atau memperpanjang kontrak/perjanjian, selama lebih dari 183 hari (seratus
delapan puluh tiga) hari.
d) Memperoleh penghasilan yang bersumber dari Indonesia yang dibayarkan
melalui BUT (Bentuk Usaha Tetap) di Indonesia.
e) Penghasilannya sudah melampaui Penghasilan Tidak Kena Pajak, yaitu
Rp.54.000.000. 

2) Iya. Hal tersebut tertuang dalam Pasal 2 ayat (1) Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor
35/PMK.03/2019 tentang Penetapan Bentuk Usaha Tetap yang ditetapkan pada 1 April 2019

3) PPh 26: Untuk individu yang tidak tinggal di Indonesia atau yang tinggal tidak lebih dari 183
hari dalam setahun atau 12 bulan, yang mengoperasikan usahanya melalui Bentuk Usaha Tetap
(BUT) di Indonesia atau memperoleh penghasilan dari Indonesia tidak melalui suatu BUT di
Indonesia.

PPh 21: Untuk individu yang tinggal di Indonesia atau berada di Indonesia lebih dari 183 hari
dalam satu tahun atau 12 bulan, atau dalam satu tahun pajak berada di Indonesia dan memiliki
niat untuk bertempat tinggal di Indonesia. Selain itu, PPh 21 juga berlaku untuk individu
memiliki visa kerja atau KITAS, serta menyetujui untuk memperpanjang kontrak perjanjian
selama lebih dari 183 hari. Karyawan asing ini juga telah memiliki penghasilan yang sudah
melampaui Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP), yaitu Rp.54.000.000.
SOAL 3

Cara meminimalkan pajaknya yaitu dengan membuat pembukuan secara terpisah tiap cabangnya
untuk memenuhi kriteria omzet dibawah Rp 48 milyar setahun. Hal tersebut dikarenakan wajib
pajak orang pribadi dan badan yang menerima penghasilan dari usaha dengan peredaran bruto
(omzet) tidak melebihi Rp 4,8 miliar dalam satu tahun pajak, hanya akan dikenai pajak dengan
tarif Pajak Penghasilan (PPh) yang bersifat final sebesar 0,5% persen.

Anda mungkin juga menyukai