Anda di halaman 1dari 7

Penerepan Fungsi Manajemen di Perusahaan

PT Kimia Farma (Persero) Tbk

NAMA : A.ABDIAWAN PRAWIRA

KELAS : 1A

NIM : 35119001
Pengantar
 
           Sebelum kita memasuki penerapan fungsi manajemen di perusahaan PT Kimia Farma
(Persero) Tbk, saya akan menjelaskan fungsi-fungsi manajemen yang wajib dimiliki suatu
perusahaan agar dapat berjalan dengan baik.Ada 4 komponen yang akan kita bahas di perusahaan
PT Kimia Farma (Persero) Tbk yaitu : Planning, Organizing, Directing, dan Controlling.
 
Planning
 
         Di dalam Ilmu Manajemen Planning atau Perencanaan adalah tahap awal berdirinya
suatu perusahaan. Dalam Perusahaan PT Kimia Farma (Persero) Tbk, perencanaan ini
mencakup :
 
 Penentuan Visi dan Misi perusahaan
 Menentukan Strategi dan Taktik yang diaplikasikan pada pelaksanaan kerja.
 Mengalokasikan dan Menentukan Sumber Daya yang diperlukan
 Menetapkan standar dan indikator keberhasilan suatu usaha
 
Visi Perusahaan :
 Menjadi perusahaan Healthcare pilihan utama yang terintegrasi dan menghasilkan nilai
yang berkesinambungan.
 
Misi Perusahaan :
 Melakukan aktivitas usaha di bidang-bidang industri kimia dan farmasi, perdagangan dan
jaringan distribusi, retail farmasi dan layanan kesehatan serta optimalisasi aset.
 Mengelola perusahaan secara Good Corporate Governance dan operational excellence
didukung oleh SDM profesional.
 Memberikan nilai tambah dan manfaat bagi seluruh stakeholder.
 
Strategi :
 
         Dari segi strategi dan pemasaran, PT Kimia Farma (Persero) Tbk sebagai Holding
melakukan kegiatan pemasaran di pasar dalam negeri maupun pasar ekspor untuk permintaan
obat-obat etikal, generik dan OTC. Dengan didukung oleh lebih kurang 366 orang Medical Sales
Representative yang tersebar diseluruh Indonesia, mengcover 21.800 orang dokter, 276 buah
rumah sakit serta 9.020 buah apotek. Selain pasar domestik, Perusahaan juga merintis
pengembangan pasar ekspor untuk produk obat dan bahan baku ke beberapa negara di kawasan
Asia, Eropa dan Afrika. 
 
 
Sumber Daya :

        Perusahaan menyadari bahwa Sumber Daya Manusia (SDM) berperanan penting dalam
menjaga keberlangsungan perusahaan, oleh karena itu Perusahaan menetapkan strategi
pengembangan SDM yang selaras dengan strategi bisnis yang telah ditetapkan, dalam arti
implementasi manajemen SDM harus mampu meningkatkan kompetensi dan komitmen
karyawan pada perusahaan, sehingga dapat menjamin tercapainya implementasi strategi bisnis.
Perusahaan mengalokasikan cukup dana untuk program pengembangan SDM. Program
pelatihan, seminar dan lokakarya, baik di dalam maupun luar negeri untuk memperluas wawasan
dan meningkatkan ketrampilan karyawan.
 
 
Organizing
 
         Dilakukan dengan tujuan membagi suatu kegiatan besar menjadi kegiatan-kegiatan yang
lebih kecil. Pengorganisasian mempermudah manajer dalam melakukan pengawasan dan
menentukan orang yang dibutuhkan untuk melaksanakan tugas-tugas yang telah dibagi-bagi
tersebut.
Pengorganisasian dapat dilakukan dengan cara menentukan tugas apa yang harus dikerjakan,
siapa yang harus mengerjakannya, bagaimana tugas-tugas tersebut dikelompokkan, siapa yang
bertanggung jawab atas tugas tersebut, pada tingkatan mana keputusan harus diambil.
 

 
 

 
Directing
 
        suatu tindakan untuk mengusahakan agar semua anggota kelompok berusaha untuk
mencapai sasaran sesuai dengan perencanaan manajerial dan usaha.PT Kimia Farma (Persero)
Tbk mempunyai "Budaya Perusahaan" : Perseroan telah menetapkan budaya perusahaan yang
merupakan nilai-nilai inti Perseroan (corporate values) yaitu I C A R E yang menjadi
acuan/pedoman bagi Perseroan dalam menjalankan usahanya, untuk berkarya meningkatkan
kualitas hidup dan kesehatan masyarakat. Berikut adalah budaya perusahaan (corporate culture)
perseroan :
 

Innovative
Budaya berpikir out of the box, smart dan kreatif untuk membangun produk unggulan.
 
Customer First
Mengutamakan pelanggan sebagai miitra kerja.
 
Accountable
Dengan senantiasa bertanggung jawab atas amanah yang dipercayakan oleh perusahaan dengan
memegang teguh profesialisme, integritas dan kerja sama.
 
Responsible
Memiliki tanggung jawab pribadi untuk bekerja tepat waktu, tepat sasaran dan dapat diandalkan,
serta senantiasa berusaha untuk tegar dan bijaksana dalam menghadapi setiap masalah.
 
Eco-Friendly
Menciptakan dan menyediakan baik produk maupun jasa layanan yang ramah lingkungan.
 
 
Controlling
 
        Pengertian controlling adalah serangkaian proses pengamatan terhadap kegiatan yang di
lakukan, serta menilai apakah kegiatan tersebut telat di laksanakan sesuai dengan rencana atau
tidak.
Controlling juga berarti mencari informasi tentang berbagai penyimpangan-penyimpangan yang
terjadi dan melakukan tindakan pencegahan bila di perlukan. Hal ini sering juga di sebut follow
up.PT Kimia Farma (Persero) Tbk mempunya 5 As sebagai Ruh Budaya Perusahaan yang
terdiridari :
 
Kerja Ikhlas:
Siap bekerja dengan tulus tanpa pamrih untuk kepentingan bersama.
 
Kerja Cerdas:
Kemampuan dalam belajar cepat (fast learner) dan memberikan solusi yang tepat.
 
Kerja Keras:
Menyelesaikan pekerjaan dengan mengerahkan segenap kemampuan untuk mendapatkan hasil
terbaik.
 
Kerja Antusias:
Keinginan kuat dalam bertindak dengan gairah dan semangat untuk mencapai tujuan bersama.
 
Kerja Tuntas:
Melakukan pekerjaan secara teratur dan selesai untuk menghasilkan output yang maksimal
sesuai dengan harapan.
 
Dan untuk mencegah/mengurangi kesalahan atau resiko PT Kimia Farma (Persero) Tbk juga
membuat  TATA KELOLA PENGENDALIAN RISIKO yang terdiri dari :
 
Komitmen Manajemen
 
Dalam pengelolaan pengendalian risiko ini, Manajemen PT Kimia Farma (Persero) Tbk,
mempunyai komitmen untuk melaksanakan penerapan manajemen risiko, sebagai berikut :
 
1.1 Menyatukan manajemen risiko dalam budaya perusahaan dan menjadikan manajemen risiko
sebagai bagian yang integral dari praktik bisnis perusahaan dan pengambilan keputusan.
 
1.2 Aktif memantau lingkungan internal dan eksternal, untuk mengidentifikasi risiko yang ada
dan memberikan penanganan yang tepat.
 
1.3 Secara periodik dan sesuai kebutuhan, mengkonsultasikan manajemen risiko secara terbuka
dengan pihak internal dan mengkomunikasikan kepada pihak eksternal mengenai isu-isu risiko.
 
1.4 Mempunyai sistem terbaik yang dapat membantu manajemen mencatat dan memantau setiap
kegiatan manajemen risiko yang ada di seluruh area bisnis perusahaan.
 
1.5 Meyakinkan bahwa karyawan dan manajemen telah menerima pelatihan manajemen risiko
yang relevan.
 
 
Tujuan Pengendalian Risiko
 
Tujuan penerapan Manajemen Risiko pada PT Kimia Farma (Persero) Tbk adalah sebagai
berikut :
 
1.1 Mengelola risiko signifikan yang dapat menghampat pencapaian tujuan perusahaan. Tujuan
Perusahaan ini dijabarkan dalam sasaran kinerja perusahaan yang menggunakan metode balance
scorecard yaitu perspektif keuangan, pelanggan, proses internal, dan pembelajaran &
pertumbuhan serta sasaran sistem mutu.
 
1.2 Membangun kerangka kerja proses manajemen risiko yang konsisten pada tingkat korporasi,
unit dan fungsi-fungsi dalam perusahaan.
 
1.3 Mendorong manajemen agar lebih bertindak lebih proaktif untuk mengurangi risiko kerugian
dan sekaligus memanfaatkan peluang sebagai keunggulan bersaing serta meningkatkan kinerja
perusahaan.
 
1.4. Mendorong setiap individu agar bertindak hati-hati dalam mengelola risiko sebagai usaha
memaksimalkan nilai perusahaan, pencapaian kekayaan pemegam saham (shareholder) dan
memenuhi harapan para pemangku kepentingan (stakeholder) lainnya.
 
1.5 Memastikan bahwa Dewan Komisaris dan Direksi mendapatkan informasi yang tepat untuk
mengelola risiko secara optimal.
 
 
Strategi Tata Kelola Manajemen Risiko
 
Untuk mencapai tujuan dan sasaran penerapan manajemen risiko, perusahaan menetapkan
strategi sebagai berikut :
 
1.1 Membentuk proses dan struktur yang diarahkan untuk merealisasikan peluang potensial dan
mengelola dampak yang merugikan.
 
1.2 Mengintegrasikan manajemen risiko ke dalam proses bisnis organisasi dengan menjadikan
manajemen risiko sebagai aktivitas yang tidak terpisahkan dari pengambilan keputusan.
 
1.3 Membentuk Satuan Kerja Manajemen Risiko yang mengkoordinasikan seluruh aspek
penerapan manajemen risiko didalam perusahaan dan melaporkan hasil evaluasi penerapan
manajemen risiko bagi seluruh manajemen dan karyawan.
 
1.4 Melakukan sosialisasi secara terintegrasi dan berkesinambungan tentang manajemen risiko
agar tercipta budaya risiko bagi seluruh manajemen dan karyawan.
 
1.5 Mensinergikan sistem manajemen risiko dengan KPI dan sistem mutu yang ada di
perusahaan.
 

Anda mungkin juga menyukai