Disusun untuk memenuhi Ujian Akhir Semester Mata Kuliah Sistem Pengendalian Manajemen
Di susun oleh:
Universitas Padjadjaran
Jatinangor
2019
BAB I
PENDAHULUAN
Coklat Choki-choki
Torabika Duo, Torabika Duo Susu, Torabika Jahe Susu,
Torabika Moka, Torabika 3 in One, Torabika Cappuccino,
Kopi
Kopiko Brown Coffee, Kopiko White Coffee, Kopiko
White Mocca
Hingga saat ini, Perseroan tetap konsisten pada kegiatan utamanya, yaitu
dibidang pengolahan makanan dan minuman. Sesuai dengan tujuannya, Perseroan
bertekad akan terus menerus berupaya meningkatkan segala cara dan upaya untuk
mencapai hasil yang terbaik bagi kepentingan seluruh pekerja, mitra usaha,
pemegang saham, dan para konsumennya.
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Bagaimana pentingnya understanding strategies, behavior in organizations, strategic
planning, budget preparation, performance measurement, management compensation
dan multinational organizations?
1.2.2 Bagaimana skema capaian manajemen strategic perusahaan berdasarkan visi, misi,
tujuan, sasaran dan indikator capaian keberhasilan yang ditetapkan perusahaan?
1.2.3 Bagaimana ringkasan model atas: strategic planning, budget preparation,
performance measurement, dan management compensation yang diterapkan
perusahaan?
1.2.4 Bagaimana rekomendasi dan saran atas hasil pengawasan dan evaluasi yang dapat
diajukan kepada Dewan Direksi dan Dewan Komisaris?
2.2 Skema capaian manajemen strategic perusahaan berdasarkan visi, misi, tujuan, sasaran
dan indikator capaian keberhasilan yang ditetapkan perusahaan.
• Kelemahan (Weakness)
1. Kenaikan harga jual produk perseroan bila dibandingkan dengan
produk perusahaan lain;
Perseroan memberikan prioritas pada kenaikan laba dibandingkan
dengan kenaikan pertumbuhan angka penjualan. Salah satu cara
meningkatkan kenaikan laba itu adalah dengan menaikan harga
jual produk Perseroan. Persaingan usaha yang ketat dan kenaikan
biaya produksi juga menjadi penyebab keputusan kenaikan harga
jual untuk menekan dan menjadi penyeimbang atas besarnya
kenaikan biaya produksi yang harus ditanggung oleh Perseroan,
dengan resiko berpindahnya konsumen ke produk sejenis yang
berharga lebih murah.
2. Ketidakmampuan Perseroan untuk menghadapi ancaman selama
tahun dengan baik membuat terjadinya penurunan laba;
Tidak tercapainya target laba yang diproyeksikan ini adalah akibat
dari besarnya kenaikan harga bahan baku utama seperti tepung
terigu, gula, kopi dan biaya produksi lain ditengah ramainya
persaingan baik dari produsen lokal maupun global.
• Kesempatan (Opportunities)
1. Adanya potensi peningkatan jumlah kelas menengah di Indonesia;
Peningkatan jumlah penduduk kelas menengah di Indonesia
merupakan target market yang potensial bagi penjualan produk
Perseroan.
2. Peluang ekspor produk Perseroan yang masih terbuka lebar;
Peluang ini menjadi kesempatan bagi Perseroan untuk memasarkan
produk-produknya ke berbagai negara, baik secara regional maupun
internasional, sehingga adanya diversifikasi usaha bagi Perseroan
untuk tidak bergantung pada ekonomi satu atau dua negara saja.
Dengan demikian, perkembangan Perseroan di masa depan akan
menjadi lebih stabil dan kuat.
3. Adanya dukungan yang kuat dari perbankan;
Berkat reputuasi baik yang terjaga hingga saat ini, Perseroan
jugamendapatkan dukungan keuangan yang kuat dari perbankan
untuk mempertahankan kesempatan berinvestasi dan bertumbuh
sehingga tidak akan terjadi stagnasi pertumbuhan yang diakibatkan
dari kurangnya atau terlambatnya peningkatan kapasitas produksi.
• Tantangan/Ancaman (Threats)
1. Persaingan yang semakin ketat;
Perseroan menghadapi persaingan yang lebih ketat dengan
munculnya merek-merek dagang baru yang dikeluarkan oleh
produsen lokal dan importir yang memasukan produk dari luar
negeri. Hal ini mengakibatkan biaya penjualan yang harus
dikeluarkan oleh Perseroan menjadi lebih tinggi.
2. Perlambatan pertumbuhan ekonomi Indonesia dan pemulihan
ekonomi global yang belum maksimal;
Pertumbuhan ekonomi Indonesia di sepanjang tahun 2014
mencatatkan angka 5,02%. Hal ini tidak sesuai dengan target
pemerintah yang mematok 5,5%. Nilai pertumbuhan ekonomi
sebesar 5,02% menyiratkan berkurangnya daya beli masyarakat,
termasuk di dalamnya ialah produk Perseoran.
3. Adanya tekanan inflasi yang tinggi;
Tingkat inflasi selama tahun 2014 sebesar 8,36% terbilang tinggi
dan memberikan tekanan yang berat bagi Perseroan dimana beban
untuk berproduksi semakin besar karena harga-hargabiaya produksi
meningkat.
4. Penyelenggaraan Pemilihan Umum Legislatif pada bulan April dan
Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden pada bulan Juli;
Situasi politik pasca Pemilihan Umum menyebabkan kondisi
menjadi kurang kondusif yang membuat Perseroan mengurangi stok
di pasaran.
5. Lonjakan harga bahan baku yang terjadi di sepanjang tahun 2014;
Depresiasi nilai tukar Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat
berimbas pada harga bahan baku produksi yang diimport atau bahan
baku produksi yang dibeli di pasar lokal tetapi mengikuti harga
pasar internasional yang meningkat tajam. Efeknya, biaya yang
harus dikeluarkan oleh Perseroan pun bertambah besar.
PT. Mayora Indah Tbk. telah menerapkan strategi yang sesuai dengan
analisa SWOT Perseroan diantaranya yaitu:
• Untuk menanggulangi peningkatan biaya bahan baku yang terus
meningkat, Perseroan menerapkan penghematan dan memberlakukan
prinsip efisiensi dalam segala bidang, diantaranya seperti dengan
mengolah dan berupaya menyediakan sendiri bahan baku untuk proses
produksi, membeli bahan baku langsung dari sumber utamanya tanpa
melalui pihak ketiga, dan mengurangi ketergantungan pada pemasok
luar sehingga kelangsungan proses produksi menjadi lebih terjamin.
Keefisienan dalam semua aktivitas Perseroan bertujuan agar tetap dapat
memberlakukan harga jual yang kompetitif sehingga tidak kalah dalam
persaingan yang semakin sengit.
• Mempertahankan pangsa pasar dan menjadikan Perseroan sebagai
perusahaan berkelas internasional. Perseroan akan terus berusaha untuk
meningkatkan kemampuan dalam berbagai bidang, terutama dalam hal
produksi. Kebutuhan konsumen akan berbagai varian produk sangat
memungkinkan untuk dipenuhi oleh Perseroan dengan adanya fasilitas
produksi modern dan sumber daya manusia yang berkualitas.
• Mempertahankan pertumbuhan pendapatan dan memperluas
pangsa pasar yang seluas-luasnya bersamaan dengan upaya untuk
memperoleh laba sebesar yang memungkinkan untuk didapat sehingga
Perseroan tetap dapat mempertahankan kondisi keuangan yang sehat.
• Meningkatkan Tata Kelola Perusahaan yang Baik, yang tercermin
pada upaya peningkatan kewaspadaan Perseroan secara berkelanjutan
melalui aktifitas Audit Internal, selain itu Perseroan juga
memperlakukan kebijakan dan standard operating procedure dalam
operasional sehari-hari. Perseroan senantiasa mematuhi dan menjalankan
seluruh peraturan perundangan yang diberlakukan bagi Perseroan
termasuk dengan melengkapi Perseroan dengan adanya Komite Audit,
Unit Internal Audit, dan Sekretaris Perusahaan.
• Melaksanakan manajemen risiko untuk menciptakan perbaikan
berkelanjutan bagi pertumbuhan Perseroan.
2.4 Rekomendasi dan saran atas hasil pengawasan dan evaluasi yang dapat diajukan
kepada Dewan Direksi dan Dewan Komisaris
1. Konsistensi
Sesuai dengan tagline Mayora, “Satu Lagi Dari Mayora”, hal ini merupakan tujuan
dari Mayora. Namun selama ini Mayora kurang berinovasi dalam menghasilkan
produk barunya. Sehingga kami mengajukan strategi baru yaitu membuat produk
baru.
2. Kesesuaian
Mengajukan strategi varian produk baru karena selera masyarakat yang berubah-
ubah dari waktu ke waktu. Selain itu jika dihubungkan dengan persaingan, pesaing
mayora seperti PT Tiga Pilar Sejahtera Food dan PT Indofood CBP Sukses
Makmur yang selalu berinovasi dengan produknya.
3. Kelayakan
Dengan menambah varian produk, Mayora tidak perlu menambah line produksi
dan sumber daya nya, dan tidak akan menimbulkan masalah baru. Dilihat kapasitas
Mayora saat ini, Mayora sudah mampu untuk menghasilkan produk baru. Sehingga
stategi ini cocok untuk Mayora.
4. Keunggulan
Keunggulan Mayora terdapat di sumber dayanya. Sehingga Mayora tidak terlalu
terbebani jika menambah varian produk baru.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Barang konsumsi tidak dapat dilepaskan dan menjadi bagian penting dari kehidupan
manusia. Tingkat populasi yang tinggi dan meningkatnya daya beli masyarakat akan turut
meningkatkan pemenuhan akan kebutuhan terhadap barang konsumsi, termasuk
permintaan terhadap produk-produk yang dihasilkan oleh perseroan. Industry barang
konsumsi seperti biscuit, kopi, sereal dan sejenisnya yang diproduksi oleh perseroan
merupakan industry yang tidak tergoyahkan baik oleh krisis ekonomi, maupun krisis
energy yang terjadi. Bahkan dari tahun ke tahun devisa negara yang diperoleh dari eksport
biskuit semakin besar.
Beberapa tahun ke depan industri ini masih memiliki prospek yang sangat baik.
Produk ini dikonsumsi oleh semua kelompok umur, dari semua golongan, mulai daerah
perkotaan hingga ke pelosok-pelosok daerah. Dengan penduduk lebih dari 200 juta jiwa,
Indonesia merupakan pasar yang sangat besar. Dan produk berkwalitas internasional yang
dihasilkan oleh Perseroan memungkinkan Perseroan memperbesar volume eksport setiap
tahunnya. Kantar Worldpanel Indonesia, yaitu sebuah perusahaan riset pemasaran untuk
produk FMCG (Fast Moving Consumer Goods) yang melakukan riset untuk membantu
dunia bisnis Indonesia memahami dinamika pasar dan menjajaki tren pasar dengan lebih
baik mempublikasikan hasil riset mengenai 5 (lima) merk Indonesia yang paling laris di
dunia. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode Consumer Reach Point
(CRP). Dengan pendekatan tersebut Kantar memeriksa berapa banyak konsumen yang
membeli produk tertentu dan seberapa sering merek tersebut dibeli.
Dari 5 (lima) merek Indonesia yang paling laris tersebut, 2 (dua) diantaranya adalah
hasil produksi PT. Mayora Indah Tbk, yaitu Roma dan Energen. Maka PT. Mayora Indah
Tbk berhasil menngambil hati para konsumen didalam negeri maupun di luar negeri.
Keberhasilan yang dicapai PT. Mayora Indah Tbk karena Pengelolaan Manajeman,
Strategi pasar, Manajemen Produksi, Pengelolaan Sumber Daya Manusia, Lingkungan
sekitar dan kwalitas yang selalu dinomor satukan oleh PT. Mayora Indah Tbk.
3.2 Saran
Mengingat pentingnya sistem manajemen dan struktur organisasi dalam sebuah
perusahaan maka perlu kiranya masalah ini diperhatikan dan dipahami sebaik-baiknya.
Setelah mamahami pengorganisasian maka sebaiknya diterapkan dalam bentuk actual di
lapangan. Dan untuk para pemimpin sebaiknya harus mengetahui semua hal yang
menyangkut tentang organisasi baik secara individu maupun kelompok.
Agar suatu manajemen berhasil para anggota harus saling bekerjasama dengan baik
dan menjaga kebersamaan agar apabila terjadi masalah dapat diselesaikan dengan baik-
baik tanpa harus mengganggu proses organisasi.
Diharapkan PT Mayora Indah Tbk. Harus dapat merancang kembali strategi-strategi
masa depan perusahaan untuk Bersaing, mengingat terdapat banyak perusahaan-
perusahaan besar lainya atau perusahaan-perusahaan baru yang dapat dengan muda
menjiplak strategi yang sekarang dimiliki oleh PT Mayora indah dalam hal strategi
pemasaran.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.mayoraindah.co.id/profil/
http://atmajayakelompokbusiness.blogspot.co.id/2014/10/pt-mayora-indahtbk.html
http://maritha-myworldmydream.blogspot.co.id/2013/04/analisa-porters-five-forces-
pada-pt.html
http://blogtugassim.blogspot.co.id/2012/11/strategi-pemasaran-indofood-vs-
mayora.html
https://ysutarso.wordpress.com/2007/06/04/distribusi-kreatif-ala-mayora/