Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH KELOMPOK

MANAJAMEN RISIKO
“Menganalisis Manajemen Risiko Pada Dua Jenis Perusahaan Yang
Sama”
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Kelompok Mata Kuliah Manajemen Risiko
Dosen Pengampu :
Dra. RAWINTAN ENDAS BINTI, M.Com, MTQM (Hons), Ak, CA

Disusun Oleh :

1. Muhammad Naufal Fikriyan Noor (1910313210044)


2. Muhammad Riza Azmi (1910313310030)

UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI
TAHUN 2022
PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk

PT. Garudafood Putra Putri Jaya Tbk (GOOD) bergerak dalam bidang industri makanan ringan
terutama produk-produk dari kacang, coklat dan biskuit serta pengolahan susu. Pada saat ini,
kegiatan Perusahaan adalah dalam bidang industri makanan ringan dan minuman. Perusahaan
memulai kegiatan usaha komersialnya pada tahun 1994.

A. Manajemen Risiko PT.Garudafood


Perseroan telah melakukan berbagai upaya pengelolaan risiko di hampir semua aspek
kegiatan usaha Perseroan dan Entitas Anak, terutama untuk faktor risiko utama dan faktor-
faktor risiko yang mempunyai potensi dampak signifikan terhadap kinerja dan posisi
keuangan Perseroan dan Entitas Anak.
Untuk dalam perusahaannya sendiri ada beberapa hal yang mereka lakukan yaitu :
1. Kebijakan Mekanisme Sistem Pelaporan Pelanggaran
Perseroan memiliki sistem pelaporan pelanggaran atau Whistleblowing System yang
tergabung di dalam dokumen Kode Etik Garudafood.
2. Penyampaian Laporan Pelanggaran
Insan Perseroan dan Entitas Anak Wajib melaporkan adanya pelanggaran atas Kode Etik
melalui Internal Audit Unit yang dapat disampaikan melalui surat
elektronik internalaudit@garudafood.co.id atau telepon #0812-9421-9779.
3. Perlindungan bagi Pelaporan Pelanggaran
Perseroan menjamin kerahasiaan atas informasi pelanggaran termasuk perlindungan atas
pelapor pelanggaran.

B. Jenis-Jenis Risiko dan Mitigasi dalam PT. Garudafood


Berikut ini risiko-risiko utama yang dihadapi Perseroan serta mitigasi yang dilaksanakan :
1. Risiko Kendali Mutu

Perseroan sebagai perusahaan yang bergerak dibidang makanan dan minuman


menghadapi risiko mutu yang dapat terjadi sejak penerimaan bahan, penyimpanan,
proses produksi maupun pendistribusian barang jadi.
Dalam mengelola risiko kendali mutu ini, perusahaan selalu berusaha untuk
memperoleh bahan yang berkualitas, antara lain dengan melakukan audit vendor,
menetapkan standar kualitas bahan dan melakukan quality control sejak bahan diterima,
penyimpanan bahan, penyerahan ke proses produksi hingga barang jadi serta
penyimpanan barang jadi di gudang. Dalam proses produksi, Perseroan juga
menetapkan standarisasi parameter produksi serta secara berkesinambungan melakukan
maintenance terhadap mesin-mesin produksi.
Seluruh lini produksi Perseroan telah mendapatkan sertifikasi halal dan telah
memperoleh ISO 22000: Food Safety Management System. Hal ini menunjukan fokus
Perseroan pada pengelolaan mutu dan keamanan pangan. Selain itu, Perseroan juga
telah mengantongi sertifikat SNI (Standar Nasional Indonesia) untuk seluruh produk
biskuit. Perseroan juga dari waktu ke waktu menggunakan fasilitas produksi pihak ke
tiga dengan mempertimbangkan fleksibilitas, efisiensi dan pengelolaan risiko.
Perlindungan terhadap konsumen terkait produk yang dipasarkan, maka setiap produk
dilakukan organoleptic test secara sampling, pencantuman tanggal kadarluarsa dan kode
produksi pada setiap produk juga dilakukan untuk memberikan kemampuan telusur
(tracebility) dan pengidentifikasian dengan cepat dan tepat atas semua produk yang
beredar di pasar.
Perseroan juga memiliki laboratorium yang dilengkapi peralatan yang canggih serta
dipantau secara langsung oleh tim yang berpengalaman dalam penerapan pengendalian
mutu yang baik
Dari segi pendistribusian produk oleh entitas anak juga diterapkan SOP penyimpanan
dan penanganan (handling) produk untuk menjaga kualitas produk.

2. Risiko Kepatuhan Terhadap Regulasi

Terhadap risiko atas kemampuan Perseroan mematuhi peraturan dan perundang-


undangan yang berlaku, Perseroan senantiasa memantau, memahami dan menjalankan
peraturan dan perundang-undangan yang berlaku disemua aspek kegiatan perseroan dan
entitas anak, antara lain:
a. Kepatuhan Terhadap Hukum dan Peraturan
Perseroan berkomitmen untuk senantiasa mematuhi peraturan dan perundang-
undangan yang berlaku terkait ketenagakerjaan, lingkungan hidup, persaingan
usaha, merek dagang, hak cipta, desain industri, paten, ijin edar, sertifikasi halal,
kesehatan dan keselamatan kerja, perdagangan, ekspor impor, tata kelola
perusahaan, keterbukaan informasi serta perpajakan.
Untuk mengelola risiko kepatuhan terhadap hukum dan peraturan, perseroan
memiliki daftar peraturan dan perundang-undangan yang diperbaharui secara setiap
bulan dan melakukan pemantauan dalam pelaksanaannya serta pelaporan secara
berkala atas hasil kepatuhan terhadap hukum dan peraturan kepada manajemen
puncak untuk ditindaklanjuti.
b. Kepatuhan Terhadap Teknologi Informasi
Perseroan dalam menjalankan bisnisnya juga memanfaatkan teknologi informasi
terkini, untuk itu Perseroan mengakui hak atas kekayaan intelektual yang dimiliki
oleh pemegang lisensi perangkat teknologi informasi dan memastikan bahwa
semua teknologi informasi yang digunakan perseroan telah mendapatkan lisensi
sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Perseroan dan entitas anak memiliki tim yang bertugas untuk melakukan
pemantauan dan memastikan pelaksanaan kepatuhan terhadap berbagai regulasi
dan perundang-undangan yang berlaku.

3. Risiko Keuangan
Untuk risiko-risiko yang berhubungan dengan keuangan, Perseroan menanganinya
melalui pengelolaan keuangan dengan prinsip kehati-hatian, antara lain :

a. Untuk mengantisipasi perubahan kurs mata uang asing, khususnya dollar AS


terhadap Rupiah yang dapat berfluktuasi secara tajam dan berdampak terhadap
kinerja Perseroan secara signifikan serta sumber penghasilan Perseroan yang
sebagian besar masih bersumber dari dalam negeri, maka Perseroan melakukan
beberapa langkah perlindungan sebagai berikut :
 Semua kontrak pembelian diusahakan dalam bentuk mata uang Rupiah.
 Import bahan baku dan mesin produksi yang menggunakan valuta asing, maka
dilakukan berbagai upaya untuk mengurangi dampak perubahan kurs mata
uang asing tersebut antara lain dengan memanfaatkan hasil penerimaan ekspor
(natural hedging), melakukan lindung nilai (hedging) atas transaksi tersebut atau
memanfaatkan fasilitas perbankan seperti Letter of Credit dan Usance Payable
at Sight (UPAS) untuk memberi waktu bagi Perseroan menyiapkan mata uang
asing yang dibutuhkan
b. Perseroan juga menggunakan beberapa bank sebagai sumber pendanaan sesuai
dengan kebutuhan Perseroan sebagai upaya untuk menghindari ketergantungan
sumber pendanaan pada salah satu pihak.
c. Untuk mengelola risiko kerugian piutang (Bad Debt), Perseroan melalui entitas
anak menerapkan sistem plafon piutang pada setiap pelanggan yang disesuaikan
dengan kemampuan pelanggan serta sistem pemantauan penjualan dan penagihan
berkala yang ketat dengan dibantu oleh perangkat teknologi yang memadai.

4. Risiko Manajemen Data

Perseroan menerapkan standar prosedur kerja dan kontrol yang baik terhadap sistem
teknologi informasi yang dipergunakan. Perseroan telah menerapkan sistem informasi
dan teknologi terkini dengan menggunakan sistem terintegrasi dibeberapa fungsi
bisnis utama seperti: sales, distribusi dan produksi yang telah terintegrasi dalam
infrastruktur teknologi informasi yang dikelola oleh tim internal yang berpengalaman
dibidangnya dan juga melalui kerjasama dengan mitra-mitra strategis yang mempunyai
kompetensi dibidang teknologi informasi
Untuk melakukan beberapa aktivitas rutin teknologi informasi sesuai dengan standar
yang dibutuhkan bisnis Perseroan. Pengelolaan risiko aktivitas rutin teknologi informasi
meliputi jaringan (network), pusat data dan juga data cadangan untuk persiapan
menghadapi bencana (disaster recovery center)
Perseroan dan entitas anak juga memiliki tim yang berpengalaman untuk melakukan
pengembangan tehnologi informasi sesuai dengan kebutuhan bisnis serta memastikan
layanan yang diberikan mitra bisnis.

5. Risiko Bisnis

Perseroaan berkomitmen memastikan kelangsungan dan kestabilan operasional


perusahaan serta memitigasi risiko yang berpotensi dapat mengganggu kegiatan
operasional Perseroan.
a. Risiko Pasokan Bahan Baku dan Bahan Kemas
Dalam mengelola pasokan bahan baku dan bahan kemas, Perseroan memiliki
beberapa kebijakan yang bertujuan untuk mengamankan arus pasokan bahan baku
dan bahan kemas.
Beberapa kebijakan tersebut antara lain adalah melakukan diversifikasi pemasok
(Perseroan tidak mengandalkan hanya pada satu pemasok tunggal), alternatif bahan
baku, pembinaan hubungan baik dengan para pemasok sehingga terdapat hubungan
timbal-balik yang saling menguntungkan bagi kedua belah pihak, dan mengadakan
perjanjian pengadaan yang membantu mendapatkan kepastian pasokan dengan
harga yang disepakati.
Selain bahan baku dan bahan kemas, salah satu sumber daya utama bagi Perseroan
adalah sumber daya manusia. Untuk mengelola risiko ini maka Perseroan dan
entitas anak juga memiliki strategi dan kebijakan untuk selalu mengelola dan
mengembangkan sumber daya manusia dengan baik dan karir di Perseroan dan
entitas anak dan menyediakan sejumlah kesempatan pelatihan untuk meningkatkan
potensi para karyawan.
b. Risiko Yang Tidak Mampu Ditangani Langsung
Untuk beberapa risiko yang tidak mampu ditangani langsung dengan efisien oleh
Perseroan dan entitas anak maka Perseroan dan entitas anak mengelola risiko
tersebut melalui pembelian asuransi.
c. Perencanaan Kelangsungan Kegiatan Usaha (Business Continuity Plan)
Untuk memastikan layanan kepada bisnis Perseroan pada saat terjadinya gangguan
di pusat data, maka Perseroan menyediakan lokasi alternatif yang dapat digunakan
pada saat lokasi utama mengalami gangguan. Gangguan yang dimaksud dapat
berupa gangguan listrik, kebakaran, kebanjiran, ledakan, gempa bumi atau pada
kerusakan peralatan. Selain itu Perseroan juga memiliki offline procedure pada core
business process untuk mengantisipasi jika terjadi adanya gangguan pada pusat data.

6. Risiko Persaingan

Untuk mengelola risiko persaingan yang merupakan faktor risiko utama, Perseroan
mengandalkan kemampuan berinovasi dan upaya-upaya berkelanjutan untuk
meningkatkan efektivitas dan efisiensi operasional. Berdasarkan sejarah pertumbuhan
dan pengalaman Perseroan, inovasi yang menghasilkan produk- produk unggulan
merupakan strategi yang ampuh untuk menahan kerasnya persaingan di industri
makanan dan minuman kemasan ini sekaligus juga merupakan sumber pertumbuhan
bisnis perseroan. Produk-produk unggulan yang dihasilkan dari proses inovasi
Perseroan menawarkan nilai yang menarik kepada para konsumen dalam bentuk
kombinasi varian rasa, ukuran kemasan dan harga beli yang terjangkau.
Dalam memahami dinamika persaingan, antisipasi perubahan pola konsumsi konsumen
dan pemantauan penerimaan produk oleh pelanggan dan konsumen (baik produk
Perseroan dan produk dari pesaing), Perseroan secara berkala mengumpulkan data-data
hasil riset pasar internal dan dari pihak independen. Hasil evaluasi data-data ini juga
merupakan masukan ke dalam proses kreatif dan inovasi Perseroan.
Selain proses inovasi yang menghasilkan produk baru, Perseroan juga terus berupaya
untuk berinovasi diberbagai area dengan tujuan untuk terus meningkatkan efektivitas dan
efisiensi operasional. Dengan kegiatan operasional yang semakin efektif dan efisien maka
Perseroan akan mempunyai kekuatan untuk menahan dan mengelola risiko
persaingan usaha. Salah satu strategi yang ditempuh untuk inisiatif ini adalah dengan
memanfaatkan teknologi tepat guna yang dapat mendukung kegiatan usaha Perseroan

7. Risiko Penurunan Kekuatan Merek

Untuk mengelola risiko penurunan kekuatan merek, Perseroan selalu menjaga dan
meningkatkan nilai ekuitas dari merek-merek yang dimiliki melalui berbagai kegiatan
pemasaran seperti iklan dan promosi. Pembuatan konsep iklan dan kegiatan promosi
juga selalu diperhatikan dengan seksama untuk memastikan bahwa merek tersebut
memberikan pesan yang jelas kepada konsumen sehubungan dengan produknya
sehingga konsumen mendapatkan persepsi yang baik atas merek dan produknya untuk
jangka waktu yang berkelanjutan. Selain untuk mencegah risiko penurunan kekuatan
merek, pemasangan iklan dan kegiatan promosi juga suatu cara pengelolaan terhadap
risiko persaingan.
8. Risiko Manajemen

Perseroan berkomitmen untuk memberikan perlindungan kepada Direksi, Dewan


Komisaris dan pejabat lainnya dari tuntutan hukum pihak ketiga (regulator, pemegang
saham, karyawan Perseroan, kompetitor, maupun pihak ke tiga lainnya) atas kebijakan
yang dikeluarkan atau diterapkan yakni dengan perlindungan Directors and Officer Liability
and Company Reimbursement Insurance.
Perseroan juga memiliki kebijakan perjalanan dinas yang mengatur karyawan dengan
fungsi atau level manajemen yang sama untuk tidak melakukan perjalanan dinas lebih
dari 2 orang secara bersamaan dalam satu moda transportasi.

C. Tinjauan atas Efektivitas Sistem Manajemen Risiko


Adanya unit Audit Internal yang merupakan perangkat tata kelola perusahaan yang baik
merupakan salah satu cara Perseroan untuk meninjau efektivitas sistem manajemen risiko
atas kegiatan usaha.
Unit Audit Internal secara berkala mengirimkan tim untuk melakukan kegiatan audit di
Perseroan dan entitas anak diberbagai aspek operasional seperti dibidang pemasaran,
penjualan, pengelolaan sumber daya manusia dan keuangan. Temuan yang diperoleh Unit
Audit Internal akan disampaikan kepada manajemen untuk ditindaklanjuti dan kepada
Komite Audit untuk mendapatkan perhatian Dewan Komisaris yang bertugas mengawasi
jalannya kegiatan usaha Perseroan dan entitas anak.
PT. MAYORA INDAH TBK.
PT. Mayora Indah Tbk. (Perseroan) didirikan pada tahun 1977 dengan pabrik pertama berlokasi
di Tangerang dengan target market wilayah Jakarta dan sekitarnya. Setelah mampu memenuhi
pasar Indonesia, Perseroan melakukan Penawaran Umum Perdana dan menjadi perusahaan
publik pada tahun 1990 dengan target market; konsumen Asean. Kemudian melebarkan pangsa
pasarnya ke negara negara di Asia. Saat ini produk Perseroan telah tersebar di 5 benua di dunia.

A. MANAJEMEN RISIKO PT. MAYORA INDAH TBK.


Dibawah koordinasi Direksi, para manager perseroan melakukan pengelompokan atas
risiko-risiko yang mungkin harus dihadapi oleh Perseroan. Berdasarkan informasi yang
dikumpulkan dan masukan berdasarkan pengalaman, perkiraan maupun observasi yang
dilakukan, maka disusunlah rencana dan tindakan yang tepat untuk menghindari atau
memperkecil dampak dari suatu risiko.
Pelaksanaan manajemen risiko ini telah menjadi bagian dari sistem manajemen Perseroan
dan menjadi bahan pertimbangan dalam proses pengambilan keputusan oleh
manajemen, sehingga seiring dengan berlalunya waktu, selalu tercipta adanya perbaikan
berkelanjutan (continuous improvement) yang dijadikan strategi oleh Perseroan.
Jenis risiko dan pengelolaan PT. Mayora Indah TBK :
1. Risiko persaingan usaha
Persaingan usaha dengan perusahaan pesaing yang memiliki bisnis yang sejenis dengan
Perseroan, tentu tidak dapat dihindari. Risiko ini dapat menyebabkan ketidak pastian
bagi target penjualan yang pada akhirnya dapat mempengaruhi kinerja Perseroan.
Karenanya, Perseroan mengelola risiko ini dengan cara menghadapi risiko persaingan
usaha sebagai tantangan yang menuntut kita untuk menjadi lebih kreatif dalam inovasi
dan kritis dalam melakukan evaluasi terhadap keunggulan dan kekurangan yang dimiliki
oleh Perseroan.
Sambil terus mempertahankan kualitas produk, Perseroan juga harus selalu dapat
menciptakan produk baru dan berbeda dengan yang telah beredar dipasaran, sehingga
dapat menarik konsumen untuk kembali memilih produk Perseroan.
Disamping itu, Perseroan juga harus terus berusaha memperluas pangsa pasar produk
Perseroan hingga tanpa batasan.
Saat ini PT. Mayora Indah Tbk menerapkan sistem manajemen ISO 22000:2005 yaitu
tentang keamanan pangan untuk menjaga mutu produk serta sebagai salah satu standar
Food Safety yang telah digunakan diseluruh Indonesia. Perusahaan ini menerapkan
sistem manajemen ISO selain untuk kebutuhan industri makanan pada khususnya untuk
meningkatkan profil margin dan efisiensi organisasi sehingga dapat meningkatkan
kepuasan pelanggan.Oleh karenanya permasalahan ini perlu diantisipasi dengan
menerbitkan suatu metode untuk melakukan risk analysis (analisis resiko) terhadap
bahaya yang disebabkan oleh makanan dalam proses penyediaannya sekaligus
diperlukan suatu metode manajemen mutu yang dapat mengontrol dan meningkatkan
perbaikan yang berkesinambungan. Melalui penerapan ISO ini PT. Mayora Indah Tbk
berharap dapat menjamin keamanan produknya untuk dikonsumsi dan melakukan
perbaikan yang berkesinambungan sebagaimana standar sistem manajemen mutu ISO
22000 yang ditinjau secara periodik.

2. Risiko fluktuasi nilai tukar


Ketidakstabilan nilai tukar mata uang asing terhadap mata uang Rupiah dapat
memberikan dampak ketidakpastian terhadap biaya produksi dan dalam penetapan
harga jual produk Perseroan.
Hal ini disebabkan karena, meskipun sebagian besar bahan baku yang diperlukan untuk
proses produksi dapat diperoleh dari dalam negeri. Namun ketidak stabilan nilai tukar
valuta asing terutama USD, terhadap mata uang Rupiah dapat mempengaruhi harga
bahan baku produksi yang diimport atau bahan baku produksi yang dibeli di pasar lokal
tetapi mengikuti harga pasar internasional. Sehingga, jika terjadi perubahan nilai tukar
mata uang asing yang cukup signifikan, hal ini dapat mempengaruhi biaya Perseroan.
Perseroan mengelola risiko ketidak stabilan yang mungkin terjadi ini, dengan cara
memperoleh penerimaan dari penjualan ekport.

3. Risiko pasokan bahan baku


Bencana alam, gagal panen, terganggunya jalur transportasi dan kejadian kejadian
sejenis yang menyebabkan terganggunya pasokan bahan baku dapat menyebabkan
pemanfaatan kapasitas produksi untuk mendapatkan efisiensi maksimal tidak tercapai,
sehingga dapat menurunkan kinerja operasional dan finansial Perseroan.
Untuk mengantisipasi terganggunya pasokan bahan baku, Perseroan memiliki divisi
supply chain yang dipimpin langsung oleh Direktur Perseroan. Perseroan juga memiliki
tingkat persediaan yang memadai untuk memperkecil dampak yang mungkin
ditimbulkan oleh kelangkaan bahan baku.

4. Risiko peraturan internasional


Sebagai perusahaaan yang telah menjual produknya ke seluruh benua, kondisi politik,
ekonomi dan peraturan yang diberlakukan pada suatu negara dapat mempengaruhi
kinerja Perseroan. Risiko tersebut diantaranya dalam bentuk pemberlakuan besarnya bea
masuk oleh negeara tujuan ekport. Hal itu dapat menghambat pertumbuhan eksport
Perseroan karena besarnya pajak yang harus dibayar dapat menyebabkan harga jual
produk menjadi tinggi sehingga harga jual menjadi mahal di negara tujuan eksport
tersebut. Untuk menanggulangi risiko ini, Perseroan menerapkan prinsip efisiensi dalam
segala bidang agar dapat memberlakukan harga jual yang kompetitif.

5. Risiko kebijakan pemerintah


Kebijakan dalam bentuk Peraturan yang dikeluarkan oleh pemerintah yang
mempengaruhi daya beli masyarakat dan besarnya biaya produksi, transportasi serta
kewajiban Perseroan, dapat berdampak pada penyerapan hasil produksi Perseroan dan
dapat mempengaruhi besarnya laba Perseroan. Adanya perubahan kondisi ekonomi,
sosial, politik, dan keamanan di Indonesia, yang menyebabkan ketidakstabilan kondisi
ekonomi, sosial, politik, dan keamanan dapat memberikan dampak terhadap kegiatan
dan kinerja keuangan Perseroan.
Untuk menghadapi risiko ini, Perseroan menjual produknya ke berbagai negara
diseluruh dunia

Anda mungkin juga menyukai