Anda di halaman 1dari 47

MAKALAH RENCANA PEMASARAN BISNIS DALAM

KEWIRAUSAHAAN

Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Kewirausahaan
Dosen Pengampu : dr.Intan Renata Silitonga, SpOG (K), M.Kes

Ayu Sartika Asih


2117030

POGRAM STUDI DIII ILMU KEBIDANAN

INSTITUT KESEHATAN RAJAWALI

BANDUNG

2019/2020
Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan
rahmat, inayah, taufik dan hidayahnya sehingga saya dapat
menyelesaikan penyusunan makalah untuk memenuhi tugasmata kuliah
Kewirausahaan yang berjudul “Rencana Pemasaran Bisnis Dalam
Kewirausahaan” ini dengan baik dan tepat waktu. Semoga makalah ini
dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun
pedoman bagi pembaca dalam memahami tentang Rencana Pemasaran
Bisnis Dalam Kewirausahaan.

Harapan saya makalah ini membantu menambah pengetahuan dan


pengalaman bagi para pembaca, sehingga saya dapat memperbaiki
bentuk maupun isi makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.
Oleh karena itu saya harapkan kepada para pembaca umtuk memberikan
masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan
makalah ini.

Bandung, Mei 2020

Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Menjadi profesi bidan yang unggul di bidang
kewirausahaan/interprenuership dalam bentuk praktek mandiri dan
mampu menciptakan lapangan pekerjaan, khususnya kewirausahaan
yang bergerak dibidang kesehatan sangat membantu dalam
pengembangan pembangunan yang mana pada masa sekarang ini.
Seorang bidan yang membuka praktik mandiri dapat disebut juga
sebagai wirausahawan. Dimana wirausahawan adalah seorang yang
memiliki keahlian menjual, mulai menawarkan ide hinggá komoditas yakni
layanan jasa. Sebagai pelaku usaha mandiri dalam bentuk layanan jasa
kesehatan dituntut untuk mengetahui dengan baik manajemen usaha.
Bidan sebagai pelaku usaha mandiri dapat berhasil baik dituntut untuk
mampu sebagai manajerial dan pelaksana usaha, di dukung pula
kemampuan menyusun perencanaan berdasarkan visi yang
diimplementasikan secara strategis dan mempunyai ke mampuan
personal selling yang baik guna meraih sukses. Diharapkan bidan
nantinya mampu memberikan pelayanan kesehatan sesuai profesi dan
mampu mengelola manajemen pelayanan secara profesional, serta
mempunyai jiwa entrepreneur.
Bidan yang berwirausaha dengan cara membuka praktek mandiri
dirumahnya, seharusnya berusaha untuk mendongkrak inovasi yang baru
terhadap manajemen usaha. Dimulai dari modal yang ia punya, alat-alat
kesehatan, susunan ruangan, manajemen keuangan, dan lain-lain. Agar
laba yang diharapkan dapat terwujud tanpa mengurangi kualitas
pelayanan yang diberikan.
.2 TUJUAN
Adapun tujuan dari dibuatnya makalah ini sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui apa itu ringkasan eksekutif
2. Untuk mengetahui deskripsi bisnis
3. Untuk mengetahui stratergi pemasaran
4. Untuk mengetahui analisis persaingan
5. Untuk mengetahui rencana desain dan pengembangan
6. Untuk mengetahui rencana operasi dan manajemen
7. Untuk mengetahui analisis rencana keuangan
BAB II
TINJAUAN TEORI

.1 Strategi
1. Pengertian Strategi
Secara bahasa strategi berasal dari kata strategic yang berarti
menurut siasat atau rencana dan strategy yang berarti ilmu siasat. 1
Menurut istilah strategi adalah rencana yang cermat mengenal kegiatan
untuk mencapai sasaran khusus.2 Strategi adalah bagaimana
menggerakkan pasukan ke posisi paling menguntungkan sebelum
pertempuran aktual dengan musuh.3
Sebagaimana dikutip oleh Erly Suandy “Perencanaan Pajak”.
Menurut Jaunch and Glueck, strategi merupakan arus keputusan dan
tindakan yang mengarah kepada perkembangan suatu strategi yang
efektif untuk membantu mencapai sararan perusahaan. Strategi ialah
rencana yang disatukan, strategi mengikat semua bagian perusahaan
menjadi satu. Strategi itu menyeluruh, strategi meliputi semua aspek
penting perusahaan. Strategi itu terpadu, semua bagian rencana serasi
satu sama lain dan bersesuaian.3
Sebagaimana dikutip oleh Husein Umar “Strategic Managemen In
Action”. Menurut Sukristono, Strategi adalah adalah sebagai suatu
proses penentuan rencana para pemimpin puncak yang berfokus pada
tujuan jangka panjang organisasi, disertai penyusunan suatu cara atau
upaya bagaimana agar tujuan tersebut dapat dicapai.

1
2
3
Sedangkan menurut Hamel dan Prahalad, strategi merupakan tindakan
yang bersifat incremenial (senantiasa meningkat) dan terus menerus,
serta dilakukan berdasarkna sudut pandang tentang apa yang di
harapkan oleh para pelanggan di masa depan. 4Dengan demikian,
strategi hampir selalu dimulai dari apa yang dapat terjadi dan bukan
dimulai dari apa yang terjadi. Terjadinya kecepatan inovasi pasar yang
baru dan perubahan pola konsumen memerlukan kompetensi inti (core
competition).5
Strategi adalah bakal tindakan yang menuntun keputusan
manajemen puncak dan sumber daya perusahaan yang banyak
merealisasikannya. Di samping itu, strategi juga mempengaruhi
kehidupan organisasi dalam jangka panjang, paling tidak selama lima
tahun. Oleh karena itu, sifat strategi adalah berorientasi ke masa
depan. Strategi mempunyai konsekuensi multifungsional atau
multidivisional dan dalam perumusannya perlu mempertimbangkan
faktor-faktor internal maupun eksternal yang dihadapi perusahaan. 6
Strategi memiliki hirarki tertentu. Pertama adalah strategi tingkat
korporat. Strategi korporat, menggambarkan arah pertumbuhan dan
pengelolaan berbagai bidang usaha dalam sebuah organisasi untuk
mencapai keseimbangan produk dan jasa yang dihasilkan. Kedua
adalah strategi tingkat unit usaha (bisnis). Strategi unit usaha biasanya
menekankan pada usaha peningkatan daya saing organisasi dalam
satu industri atau satu segmen industri yang dimasuki organisasi yang
bersangkutan. Ketiga strategi tingkat fungsional. Strategi pada tingkat
ini menciptakan kerangka kerja bagi untuk manajemen fungsional
seperti produksi dan operasi, keuangan, sumber daya manusia,
pemasaran ,dan penelitian dan inovasi (research and innovation).7

4
5
6
7
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa strategi adalah
suatu proses yang direncanakan untuk mencapai sasaran perusahaan
dalam jangka waktu yang panjang. Saat strategi telah diterapkan maka
akan diketahui apakah gagal atau berhasil pada organisasi tersebut.
2. Perumusan Strategi
Perumusan strategi sangat diperlukan setelah mengetahui sesuatu
ancaman yang dihadapi perusahaan, peluang atau kesempatan yang
dimiliki serta kekuatan dan kelemahan yang ada di perusahaan.
Perumusan strategi meliputi menentukan misi perusahaan, menentukan
tujuan-tujuan yang dicapai, pengembangan strategi, dan penetapan
pedoman kebijakan.
a. Misi
Misi organisasi adalah tujuan atau alasan berdirinya suatu
organisasi. Pernyataan misi organisasi yang disusun dengan baik,
mengidentifikasikan tujuan mendasar dan yang membedakan
antara suatu perusahaan dengan perusahaan yang lain, dan
mengidentifikasi jangkauan operasi perusahaan dalam produk
yang ditawarkan dan pasar yang dilayani.
b. Tujuan
Tujuan merupakan hasil akhir aktivitas perencanaan. Tujuan
merumuskan hal-hal yang akan diselesaikan, dan sebaiknya diukur
jika memungkinkan. Pencapaian tujuan perusahaan merupakan
hasil dari penyelesaian misi.
c. Strategi
Strategi perusahaan merupakan rumusan perencanaan
komprehensif tentang cara perusahaan akan mencapai misi dan
tujuannya. Strategi memaksimalkan keunggulan kompetitif dan
meminimalkan keterbatasan kemampuan bersaing.
d. Kebijakan
Kebijakan menyediakan pedoman luas untuk pengambilan
keputusan organisasi secara keseluruhan. Kebijakan juga
merupakan pedoman luas yang menghubungkan perumusan
strategi dan implementasi. Kebijakankebijakan tersebut
diinterpretasi dan diimplementasi melalui strategi dan tujuan divisi
masing-masing. Divisi-divisi kemudian akan mengembangkan
kebijakannya, yang kan menjadi pedoman bagi wilayah fungsional
yang diikutiya.8

8
3. Alternatif Strategi
Manajemen strategis merupakan proses manajemen yang
komprehensif dan berkelanjutan yang ditujukan untuk memformulasikan
dan mengimplementasikan strategi yang efektif. Hal ini merupakan
sebuah cara untuk menggapai peluang dan tantangan bisnis. Strategi
yang efektif adalah strategi yang mendorong terciptanya suatu
keselarasan yang sempurna antara organisasi dengan lingkungannya
dan antara organisasi dengan pencapaiannya dari tujuan strategisnya. 9
Dengan mengimplementasikan strategi yang efektif maka alternatif
strategi dapat dicapai sebuah lembaga tersebut dalam mencapai
tujuannya.
Sebagian besar bisnis dalam mengembangkan strategi terdapat dua
tingkat yang berbeda. Kedua tingkat tersebut memberikan kombinasi
yang kaya dari berbagai pilihan strategi bagi organisasi.
a. Strategi Tingkat Bisnis (business level strategy)
Strategi tingkat bisnis adalah serangkaian strategi alternatif yang
dipilih organisasi pada saat organisasi tersebut berbisnis dalam
suatu industri atau pasar tertentu.
b. Strategi Tingkat Korporasi (corporate level strategy)
Strategi tingkat korporasi adalah serangkaian alternatif strategi
yang dipilih organisasi pada saat organisasi mengelola operasinya
secara simultan di beberapa industri atau di beberapa pasar
(mengembangkan suatu strategi yang sifatnya menyeluruh). 10

9
10
.2 Pengembangan Usaha
1. Pengertian Pengembangan
Sehubungan dengan pengembangan usaha, hal ini tergantung pada
kemampuan pengusaha dan pengelolanya dalam usahanya setiap hari.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pengembangan adalah
proses, cara, perbuatan mengembangkan.11
Pengembangan merupakan usaha yang terencana dari organisasi
untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan
pegawai. Pengembangan lebih di tekankan pada peningkatan
pengetahuan untuk melakukan pekerjaan pada masa yang akan
datang, yang dilakukan melalui pendekatan yang terintergrasi dengan
kegiatan lain untuk mengubah perilaku kerja. 12
Pada penelitian AY Lubis, menurut Hafsah pengembangan adalah
upaya yang dilakukan oleh pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat
melalui pemberian bimbingan dan bantuan perkuatan untuk
menumbuhkan dan meningkatkan kemampuan usaha usaha kecil agar
menjadi usaha yang tangguh dan mandiri.
Sedangakan menurut Mangkuprawira menyatakan bahwa
pengembangan merupakan upaya meningkatkan pengetahuan yang
mungkin digunakan segera atau sering untuk kepentingan di masa
depan. Pengembangan adalah setiap usaha memperbaiki pelaksanaan
pekerjaan yang sekarang maupun yang akan datang, dengan
memberikan informasi mempengaruhi sikap-sikap atau menambah
kecakapan.13
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa pengembangan adalah
segala sesuatu yang dilaksanakan untuk memperbaiki pelaksanaan
pekerjaan yang sekarang maupun yang akan datang memberikan
informasi, pengarahan,pengaturan, dan pedoman dalam
pengembangan usaha.
11
12
13
2. Pengertian Usaha
Setiap manusia tentu mempunyai naluri atau keinginan dalam
hidupnya untuk berusaha mencapai apa yang dicita-citakan. Untuk
mencapai keinginan itu manusia selalu berusaha dalam mencapai
kehidupan yang lebih baik. Dalam usaha inilah manusia dapat
mendirikan berbagai macam usaha yang mendapatkan kesuksesan.
Dalam memenuhi kebutuhan manusia, maka usaha dapat menimbulkan
adanya dunia usaha yang menciptakan barang dan jasa. Menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia, usaha adalah kegiatan dengan
menggunakan tenaga pikiran atau badan untuk menyatakan suatu
maksud.14
Usaha adalah melakukan kegiatan secara tetap dan terus-menerus
dengan tujuan memperoleh keuntungan, baik yang diselenggarakan
oleh perorangan maupun badan usaha yang berbentuk badan hukum
atau tidak berbentuk badan hukum, yang didirikan dan berkedudukan
disuatu daerah dalam suatu Negara.15 Pengertian usaha kecil secara
jelas tercantum dalam UU No.9 tahun 1995, yang menyebutkan bahwa
usaha kecil adalah usaha dengan kekayaan bersih paling banyak Rp.
200.000.000,00 tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha.
Dengan hasil penjualan bersih per tahun paling banyak
Rp.1.000.000.000,0017
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa usaha adalah suatu
kegiatan yang didalamnya mencakup kegiatan produksi, dan distribusi
dengan menggunakan tenaga, pikiran dan badan untuk mencapai suatu
tujuan. Bertitik tolak dari pengertian diatas maka peneliti dapat
mengambil suatu kesimpulan bahwa pengembangan usaha adalah
suatu cara atau proses memperbaiki pekerjaan

14
15
yang sekarang maupun yang akan datang dengan meningkatkan
perluasan usaha serta kualitas dan kuantitas produksi dari pada
kegiatan ekonomi dengan menggerakan pikiran, tenaga dan badan
untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
3. Tahapan Pengembangan Usaha
Dalam melakukan kegiatan pengembangan usaha, seseorang
wirausaha pada umumnya melakukan pengembangan kegiatan usaha
tersebut melalui tahaptahap pengembangan usaha sebagai berikut:
a. Memiliki Ide Usaha
Awal usaha seorang wirausaha berasal dari suatu ide usaha. Ide
usaha yang dimiliki seorang wirausaha dapat berasal dari berbagai
sumber. Ide usaha dapat muncul setelah melihat keberhasilan bisnis
orang lain dengan pengamatan. Selain itu ide usaha juga dapat
timbul karena adanya sense of bisiness yang kuat dari seorang
wirausaha.
b. Penyaringan Ide/Konsep Usaha
Pada tahap selanjutnya, wirausahawan akan menuangkan ide
usaha ke dalam konsep usaha yang merupakan tahap lanjut ide
usaha ke dalam bagian bisnis yang lebih spesifik. Penyaringan ide-
ide usaha akan dilakukan melalui suatu aktifitas penilaian
kelayakan ide usaha secara formal maupun yang dilakukan secara
informal.
c. Pengembangan Rencana Usaha (Business Plan)
Wirausaha adalah orang yang melakukan penggunaan sumber
daya ekonomi untuk memperoleh keuntungan. Maka komponen
utama dari perencanaan usaha yang akan dikembangkan oleh
seorang wirausaha adalah perhitungan proyeksi rugi-laba dari
bisnis yang dijalankan. Proyeksi laba-rugi merupakan muara dari
berbagai komponen perencanaan bisnis lainnya yaitu perencanaan
bisnis yang bersifat operasional. Dalam menyusun rencana usaha
(business plan), para wirausahawan memiliki perbedaan yang
dalam membuat rincian rencana usaha.
d. Implementasi Rencana Usaha dan Pengendalian Usaha
Rencana usaha yang telah dibuat baik secara rinci maupun
global, tertulis maupun tidak tertulis selanjutnya akan
diimplementasikan dalam pelaksanaan usaha. Rencana usaha
akan menjadi panduan bagi dalam pelaksanaan usaha yang akan
dilakukan seorang wirausaha. Dalam kegiatan implementasi
rencana usaha, seorang wirausaha akan mengerahkan berbagai
sumber daya yang dibutuhkan seperti modal, material, dan tenaga
kerja untuk menjalnkan kegiatan usaha. 16
Mengidentifikasi tahapan sangat penting dalam pengembangan
usaha dan kapan hal tersebut terjadi. Kadang kita perlu membahas
tahapan tahapan yang sudah dilakukan, sehingga pengkaji
memahami seberapa cepat usaha telah berkembang sampai pada
titik persiapan rencana usaha.
Untuk keperluan perencanaan, menyiapkan jadwal yang jauh
lebih rinci sebagai kalender waktu dan tindakan atau kalender
implementasi adalah lebih baik. Jadwal ini biasanya tidak
dimasukkan ke dalam rencana usaha yang disajikan. Rincian ini
akan membantu wirausahawan menetapkan rencana kemajuan
usaha yang realistis. Beberapa hal yang perlu di pertimbangkan
adalah sebagai berikut:
1) Kemajuan akan terjadi lebih lambat dari yang diantisipasi,
khususnya ketika diperlukan kerja sama dari individu atau
organisasi eksternal. Meski usaha mungkin dianggap paling
penting bagi wirausahawan, tetapi bagi penanam modal usaha,
pemberi pinjaman, pemasok atau pengacara mungkin tidak
begitu penting. Oleh karena itu mungkin akan terjadi
keterlambatan.

16
2) Batas nyaman yang mencukupi harus selalu dimasukkan dalam
perencanaan. Lakukan pendekatan kepada sumber dana
dengan baik sebelumnya, dan biarkan terjadinya keterlambatan
dalam penyerahan dan pemasangan perlengkapan.
3) Dalam menyiapkan jadwal tahapan yang penting, tawarkan
jadwal yang ambisius tetapi dapat dipenuhi atau dilampaui.
Dengan cara ini, wirausahawan dapat membangun reputasi
untuk mencapai sasaran, yang akan meningkatkan kredibilitas di
masa mendatang.17
4. Teknik Pengembangan Usaha
Pengembangan usaha merupakan sejumlah tugas atau proses yang
bertujuan untuk menumbuhkan usaha yang dilakukan. Pengembangan
usaha dapat dilakukan dengan beberapa cara diantaranya: a.
Perluasan Skala Usaha
Beberapa cara umum yang digunakan untuk memperluas skala
usaha antara lain:
a. Menambah kapasitas mesin dan tenaga kerja serta tambahan
jumlah modal untuk investasi. Ketika memperluas produksi,
seorang wirausaha harus memperhitungkan mengenai prospek
pemasarannya.
b. Menambah jenis barang atau jasa yang dihasilkan. Pengembangan
jenis ini baik dilakukan untuk menurunkan biaya jangka panjang
sekaligus menaikkan skala ekonomi.
c. Menambah lokasi usaha ditempat lain.
Perluasan skala usaha juga harus memperhatikan beberapa aspek,
yaitu:
a. Produktivitas modal dan tenaga kerja.
b. Biaya tetap dan biaya variabel.
c. Biaya rata-rata.
d. Skala produksi yang paling menguntungkan.

17
Ketika skala usaha sudah berkembang dititik tertinggi,
pengembangan skala usaha harus dihentikan. Sebagai gantinya
usaha dapat dikembangkan dengan menambah cakupan usaha.
5. Perluasan Cakupan Usaha
Perluasan cakupan usaha atau diversifikasi usaha dilakukan
dengan mengembangkan jenis usaha baru diwilayah usaha yang
baru, serta dengan jenis produk yang baru dan bervariansi.
6. Perluasan Dengan Kerja Sama, Penggabungan dan Ekspansi
Baru.
Ada beberapa jenis perusahaan dengan cara ini, yaitu:
a. Joint Venture
Joint venture adalah bentuk kerja sama beberapa perusahaan
dari negara yang berbeda menjadi satu perusahaan untuk
mewujudkan konsentrasi kekuatan-kekuatan yang lebih padat.
b. Merger
Merger adalah proses penggabungan dua perseroan menjadi
satu perusahaan. Salah satu perusahaan tersebut akan tetap
berdiri dengan nama yang sama, sementara perusahaan yang lain
akan hilang, dan kekayaan menjadi milik perusahaan yang baru.
Merger terbagi menjadi tiga, yaitu:
1) Merger horizontal, yaitu merger yang dilakukan oleh usaha
sejenis.
2) Merger vertikal, yaitu merger yang terjadi antara
perusahaanperusahaan yang saling berhubungan.
3) Konglomerat, yaitu merger antara berbagai perusahaan dengan
produk-produk yang berbeda dan tidak saling berkaitan.
c. Holding Company/Akuisisi
Holding Company adalah penggabungan beberapa perusahaan
dengan salah satu perusahaan yang bertujuan untuk memiliki
saham dari perusahaan yang lain dan bisa mengatur perusahaan
tersebut.
d. Sindikat
Sindikat adalah kerja sama antara beberapa orang bermodal
untuk mendirikan perusahaan besar.
e. Kartel
Kartel merupakan kesepakatan tertulis antara beberapa
perusahaan yang sejenis untuk mengatur dan mengendalikan
berbagai hal dengan tujuan menekan persaingan dan meraih
keuntungan.18
7. Jenis-Jenis Strategi Pengembangan Usaha
Sebagaimana dikutip oleh Husein Umar “Strategic In Action”.
Menurut Fred R. David, strategi dapat dikelompokkan atas empat
kelompok strategi, yaitu:
a. Strategi Integrasi Vertikal (Vertical Integration Strategy)
Strategi ini menghendaki agar perusahaan melakukan
pengawasan yang lebih terhadap distributor, pemasok, dan/atau
para pesaingnya, misalnya melalui merger, akuisisi atau membuat
perusahaan sendiri.
b. Strategi Intensif (Intensive Strategy)
Strategi ini memerlukan usaha-usaha yang intensif untuk
meningkatkan posisi persaingan perusahaan melalui produk yang
ada.
c. Strategi Diversifikasi (Diversification Strategy)
Strategi ini dimaksudkan untuk menambah produk-produk baru.
Strategi ini makin kurang populer, paling tidak ditinjau dari sisi
tingginya tingkat kesulitan manajemen dalam mengendalikan
aktivitas perusahaan yang berbeda-beda.
d. Strategi Bertahan ( Defensive Strategy)
Strategi ini bermaksud agar perusahaan melakukan tindakan-
tindakan penyelamatan agar terlepas dari kerugian yang lebih
besar, yang pada ujungujungnya adalah kebangkrutan. 21

18
.3 Produk dan Pasar
1. Produk
Produk adalah sesuatu yang dapat dipergunakan untuk memenuhi
kebutuhan manusia atau organisasi. 34 Sedangkan produksi adalah
proses koordinasi berbagai faktor produksi atau sumber daya untuk
mentransformasi bahan menjadi produk (barang) atau jasa untuk
memenuhi kebutuhan konsumen.35 Produk dibedakan menjadi dua
macam yaitu:
a. Produk yang berwujud
Produk yang berwujud disebut barang. Barang terbagi menjadi
empat macam yaitu:
1) Barang konsumsi
2) Barang kebutuhan pokok (primer)
3) Barang kebutuhan pelengkap (sekunder)
4) Barang keutuhan kemewahan (tersier)
5) Barang industri, yaitu barang yang dibeli dengan tujjuan tidak
untuk dipakai atau dikonsumsi sendiri akan tetapi untuk dipakai
dalam perusahaannya dalam rangka menjalankan kegiatan
operasional usahanya.
6) Barang komplementer, yaitu barang yang melengkapi barang
yang lain. Misalnya sepeda motor harus dilengkapi dengan
bensin dan sebagainya.
7) Barang subtitusi, yaitu barang yang menggantikan barang lain.
Misalnya roti dapat menggantikan nasi dan sebagainya.
b. Produk yang tidak berwujud
Produk yang tidak berwujud disebut jasa. Sebagai contoh,
Universitas menghasilkan produk yang berupa jasa pendidikan,
Rumah Sakit memasarkan produk yang berupa jasa kesehatan.
Perbankan memasarkan jasa keuangan dan sebagainya. 19

19
Perusahaan atau organisasi saat ini sudah semakin meningkat
kesadarannya tentang betapa penting dan bermanfaatnnya
pengembangan produk. Produk yang saat ini beredsar di pasar
menghadapi akhir tahap daur hidup produknya dan harus diganti
dengan produk yang lebih baru. Produk baru dapat didefinisikan
sebagai barang dan jasa yang pada pokoknya berbeda dengan
produk yang telah di pasarkan oleh sebuah perusahaan. 2021 Kunci
keberhasilan suatu pembaharuan terletak pada pengelolaan
organisatoris yang lebih efektif dalam menangani gagasan produk
baru, menyelenggarakan penelitian mendalam dan prosedur
pengambilan keputusan pada setiap tahap proses pengembangan
produk baru.22
Pengembangan produk dapat ditunjukkan sebagai suatu proses
berturutturut yang didasarkan pada informasi tertentu. Adapun tahap-
tahap dalam siklus pegembangan produk adalah pencarian dan
penyaringan ide tentang produk baru, pengembangan dan pengujian,
dan penilaian.

MEMILIH
MENCARI IDE
STRATEGI PENYARINGAN
PRODUK BARU
PRODUK BARU

PENGEMBANGAN
PENILAIAN
DAN PENGUJIAN

Gambar 2.1. Bagan Proses Pegembangan Produk


2. Pencarian dan Penyaringan Ide Tentang Produk Baru.
Manajemen pengembangan produk telah ditunjukkan dengan suatu
proses yang mengubah berbagai macam ide menjadi suatu produk

20
21
22
baru yang sukses secara komersial. Prosedur tersebut merupakan
suatu rangkaian keputusan untuk diteruskan dan tidak diteruskan
dimana ide yang terbaik dianggap sebagai produk akhir. 23
Dari ide-ide yang telah ditemukan kemudian dilakukan
penyaringan. Proses penyaringan adalah untuk membuang ide
produk yang tidak selaras dengan tujuan atau sumber-sumber dalam
perusahaan. Dalam prosedur penyaringan ini terdapat dua tahap,
yaitu:
a. Membuat suatu pendapat secara tepat untuk melihat apakah ide
tersebut sesuai dengan rencana perusahaan, keahlian teknis dan
kemampuan finansial yang ada.
b. Menentukan urut-urutan ide yang lolos secara lebih terperinci
dengan mendasarkan pada faktor-faktor yang dianggap berkaitan
dengan pengembangan produk.40
2. Pasar
Pasar dan pemasaran dalm dunia usaha merupakan dua sisi yang
tidak dapat dipisahkan satu sama lainnya. Setiap ada kegiatan pasar
selalu diikuti oleh pemasaran dan setiap kegiatan pemasaran adalah
untuk mencari atau menciptakan pasar. Pasar merupakan suatu yang
sangat vital bagi seorang pengusaha atau pemasar yang akan
memasarkan produk. Oleh karena itu seorang pengusaha harus
mengetahui secara baik tentang bagaimana dapat memasarkan
produknya. Pengusaha dapat mengenal dan mengidentifikasi pasarnya
hingga pengusaha dapat menguasai pasarnya tersebut. Penguasaan
pasar itulah yang ingin di capai oleh para pengusaha. Oleh karena itu
pengusaha harus dapat mengetahui dengan baik apa dan siapa yang
menjadi pasarnya dan kemudian bagaimana dapat menguasainya.
Unsur yang membentuk pasar ada tiga macam yaitu:
a. Orang atau pribadi

23
Orang atau pribadi beserta anggota keluarganya merupakan
unsur utama yang membentuk pasar karena mereka itulah yang
memiliki kebutuhan yang potensial untuk dilayani oleh pengusaha.
Seperti makan, minum, pakaian, perhiasan, kendaraan pribadi dan
sebagainya.
b. Kebutuhan serta keinginan
Kebutuhan ini tidak hanya kebutuhan manusia saja. Perusahaan
juga memiliki kebutuhan, bahkan kebutuhan organisasi ini
jumlahnya sangat besar. Seperti bahan dasar, bahan pembantu,
peralatan pabrik dan sebagainya.
c. Daya beli
Daya beli masyarakat tentu saja akan sangat terkait dengan
penghasilan masyarakat dan penghasilan masyarakat akan
tergantung dari hasil-hasil pembangunan bangsa. Semakin maju
suatu bangsa akan semakin tinggi penghasilan masyarakatnya dan
akan semakin tinggi daya beli mereka.24
Sedangkan pemasaran adalah upaya untuk menciptakan dan
menjual produk kepada berbagai pihak dengan maksud tertentu.
Pemasaran berusaha menciptakan dan mempertukarkan produk
baik barang maupun jasa kepada konsumen di pasar. Penciptaan
produk tentu saja didasarkan kepada kebutuhan dan keinginan
pasar. Konsumen yang menginginkan dan membutuhkan produk
adalah individu (perorangan), atau kelompok tertentu (industri).
Penciptaan produk akan tidak bermanfaat jika tidak didasarkan
kepada keinginan konsumen.25
Perusahaan harus merencanakan bauran pemasaran
(marketing mix) yang akan memaksimalkan penjualan dan
keuntungan. Perusahaan harus mampu memanipulasi 4P, dimana
produk tersedia pada waktu yang tepat, tempat yang tepat, promosi

24
25
dan saluran distribusi yang tepat. Strategi marketing mix terdiri dari
4P yaitu product (produk), price (harga), place (tempat), dan
product (promosi).26
1) Strategi Produk (product)
Strategi produk yang dilakukan oleh perusahaan dalam
mengembangkan suatu produk, sebagai berikut:
a) Penentuan Logo dan Moto
Logo merupakan ciri khas suatu produk, sedangkan moto
adalah serangkaian kata-kata yang berisikan misi dan visi
perusahaan dalammelayani masyarakat. Logo dan moto
harus dirancang dengan benar. Pertimbangan pembuatan
logo dan moto, sebagai berikut:
1) Logo dan moto harus memiliki arti (dalam arti positif).
2) Logo dan moto harus menarik perhatian.
3) Logo dan moto harus mudah diingat.
b) Menciptakan Merek
Merek adalah suatu hal penting bagi konsumen untuk
mengenal barang atau jasa yang ditawarkan. Pengertian
merek sering diartikan sebagai nama, istilah, simbol, desain
atau kombinasi dari semuanya. Suatu merek agar mudah
dikenal masyarakat, maka penciptaannya harus
mempertimbangkan faktor-faktor, antara lain:
1) Mudah diingat.
2) Terkesan hebat dan modern.
3) Memiliki arti (dalam arti positif).
4) Menarik perhatian.
c) Menciptakan Kemasan.
Kemasan merupakan pembungkus suatu produk.
Penciptaan kemasan pin harus memenuhi berbagai

26
persyaratan, seperti kualitas kemasan, bentuk, warna, dan
persyaratan lainnya.
d) Keputusan lebel.
Label merupakan sesuatu yang dilekatkan pada produk
yang ditawarkan dan merupakan bagian dari kemasan.
Kandungan label harus menjelaska siapa yang membuat,
dimana dibuat, kapan dibuat, cara menggunakannya waktu
kadaluarsa, dan informasi lainnya. 27
2) Startegi Harga (price)
Harga adalah satu aspek penting dalam kegiatan marketing
mix. Penentuan harga menjadi sangat penting untuk
diperhatikan, mengingat harga merupakan salah satu penyebab
laku tidaknya produk dan jasa yang ditawarkan. Salah dalam
menentukan harga akan berakibat fatal terhadap produk yang
ditawarkan dan berakibat tidak lakunya produk tersebut dipasar.
Penentuan harga oleh suatu perusahaan dmaksudkan
dengan berbagai tujuan yang hendak dicapai. Tujuan penentuan
harga sebagai berikut:
a) Untuk bertahan hidup.
Tujuan menentukan harga semurah mungkin dengan
maksud agar produk atau jasa yang ditawarkan laku di
pasaran, dengan catatan harga murah tapi masih dalam
kondisi yang menguntungkan.
b) Untuk memaksimalkan harga.
Tujuan harga ini dengan mengharapkan penjualan yang
meningkat sehingga laba dapat ditingkatkan. Penentuan
harga biasanya dapat dilakukan dengan harga murah atau
tinggi.
c) Untuk memperbesar market share.

27 Arif Yusuf Hamali, Pemahaman Strategi,,, h. 198.


Penentuan harga ini dengan harga murah sehingga
diharapkan jumlah pelanggan meningkat dan diharapkan pula
pelanggan pesaing beralih ke produk yang ditawarkan.
d) Mutu produk.
Tujuannya adalah untuk memberikan kesan bahwa
produk atau jasa yang ditawarkan memiliki kualitas pesaing.
Harga biasanya ditentukan setinggi mungkin, karena ada
anggapan bahwa produk yang berkualitas adalah produk
yang harganya lebih tinggi dari harga pesaing.
e) Karena pesaing.
Dalam hal ini, penentuan harga dengan melihat harga
pesaing, yang tujuannya adalah agar harga yang ditawarkan
jangan melebihi harga pesaing.
Besarnya nilai harga yang harus dipasang tentu
disesuaikan dengan tujuan penentuan harga. Metode-metode
dalam penentuan harga produk, antara lain:
1) Modifikasi harga dapat dilakukan dengan:
a. Menurut pelanggan, yaitu harga yang dibedakan
berdasarkan konsumen utama (primer) atau nasabah
biasa (sekunder). Konsumen utama dalah konsumen
yang loyal dan memenuhi kriteria yang telah ditetapkan.
b. Menurut bentuk produk, yaitu hrga ditentukan
berdasarkan bentuk produk atau kelebihan-kelebihan
yang dimiliki oleh suatu produk.
c. Menurut tempat, yaitu harga yang ditentukan
berdasarkan lokasi/wilayah, daerah dimana produk atau
jasa ditawarkan.
d. Menurut waktu, yaitu harga yang ditentukan
berdasarkan periode atau masa tertentu dapat berupa
jam, hari, minggu, atau bulan.
2) Penetapan harga untuk produk baru, berupa:
a. Market skimming price, yaitu harga awal produk yang
ditetapkan setinggi-tingginya dengan tujuan bahwa
produk atau jasa memiliki kualitas tinggi.
b. Market penetration pricing, yaitu dengan menetapkan
harga yang paling rendah dengan tujuan untuk
menguasai pasar.28
3) Strategi Tempat (place)
Strategi tempat yaitu pendistribusian produk yang sudah ada.
Produk harus didistribusikan kepada konsumen atau pengguna.
Proses untuk hal ini yaitu produk dipindahkan dari produsen ke
konsumen melalui saluran distribusi.29 Penenuan tempat dan
distribusi beserta sarana dan prasaran pendukung menjadi
sangat penting, hal ini disebabkan agar nasabah mudah
menjangkau setiap lokasi yang ada serta mendistribusikan
barang dan jasa. Sarana dan prasarana harus memberikan rasa
yang nyaman dan aman kepada seluruh konsumennya.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pemilihan dan
penentuan tempat adalah dengan pertimbangan, sebagai
berikut:
a) Dekat dengan kawasan industri
b) Dekat dengan lokasi perkantoran
c) Dekat dengan lokasi pasar
d) Dekat dengan posat pemerintahan
e) Dekat dengan lokasi perumahan atau masyarakat
f) Mempertimbangkan jumlah pesaing yang ada di suatu lokasi
g) Sarana dan prasarana (jalan, pelabuhan, listrik, dan lain-
lain).30
4) Strategi Promosi (promotion)

28
29
30 Arif Yusuf Hamali, Pemahaman Strategi..., h. 203.
Perusahaan berusaha mempromosikan seluruh produk jasa
yang dimilikinya, baik langsung maupun tidak langsung.
Kegiatan bisnis tanpa promosi jangan diharapkan pelanggan
dapat mengenai produk atau jasa yang ditawarkan. Promosi
merupakan sarana yang paling ampuh untuk menarik dan
mempertahankan konsumennya.
Salah satu tujuan promosi perusahaan adalah
menginformasikan segala jenis produk yang ditawarkan dan
berusaha menarik calon konsumen yang baru. Empat promosi
yang dapat digunakan perusahaan dalam mempromosikan
produk maupun jasanya, yaitu:
a) Periklanan (advertising).
b) Promosi penjualan (sales promotion).
c) Publisitas (publicity).
d) Penjualan pribadi (personal selling).
Iklan adalah saran promosi yang digunakan oleh perusahaan
guna menginformasikan, menarik, dan memengaruhi calon
konsumennya. Penggunaan promosi mealui iklan dapat
dilakukan dengan berbagai media, seperti: pencetakan brosur
baik disebarkan disetiap cabang atau pusat-pusat perbelanjaan,
pemasangan spanduk dilokasi tertentu yang strategis, dan
pemasangan iklan melalui koran, majalah, televisi dan radio.
Tujuan penggunaan dan pemilikan media iklan tergantung
dari tujuan perusahaan. Tujuan penggunaan iklan sebagai
media promosi, sebagai berikut:
a) Untuk pemberitahuan tentang segala sesuatu yang berkaitan
dengan produk yang dimiliki oleh suatu perusahaan, seperti
peluncuran produk baru, keuntungan dan kelebihan suatu
produk atau informasi lainnya.
b) Untuk mengingatkan kembali kepada konsumen tentang
keberadaan atau keunggulan produk yang ditawarkan.
c) Untuk perhatian dan minat para pelanggan baru dengan
harapan akan memperoleh daya tarik dari para calon
pelanggan.
d) Mempengaruhi konsumen saingan agar berpindah ke
perusahaan yang mengiklankan.

.4 Perencanaan Strategis Unit Bisnis


Setiap unit bisnis strategis menyusun rencana strategik bisnisnya
yang terdiri dari delapan langkah, yaitu mendefinisika visi dan misi
bisnis, menganalisis lingkungan eksternal, menganalisis lingkungan
internal, memilih tujuan dan sasaran bisnis, mengembangkan strategi
bisnis, merinci rencana program, mengimplementasikan rencana
program, dan mengumpulkan umpan balik serta menguji pengendalian.
(lihat gambar 2.2)
Visi dan Misi Bisnis

Analisi Analisis
Lingkungan Lingkungan
Internal Eksternal

Merumuskan
Tujuan/Sasaran

Merumuskan
Strategi dan
Menyusun Program

Implementasi

Pengendalian

Gambar 2.2. Langkah-Langkah Penyusunan Rencana Strategi Bisnis


Semua langkah ini menjaga terhambatnya strategi unit bisnis
terhadap lingkungan dan berjaga-jaga terhadap peluang dan masalah-
masalah yang baru.
1. Visi dan Misi Unit Bisnis
Visi unit bisnis adalah tujuan unit bisnis yang membedakan unit
bisnis tersebut dengan unit bisnis lainnya yang sejenis dan
mengidentifikasi cakupan operasinya. Visi unit bisnis merupakan
pernyataan atau rumusan umum yang luas dan bersifat tahan lama
tentang keinginan atas tujuan unit bisnis. Visi unit bisnis menguraikan
produk, pasar, teknologi yang diterapkan unit bisnis, dan ini dilakukan
sedemikian rupa sehingga mencerminkan nilai dari prioritas dari
pengambil keputusan strategis unit bisnis. Adapun misi unit bisnis
merupakan operasionalisasi dari visi unit bisnis. 31
2. Analisis Lingkungan Eksternal
Analisis lingkungan eksternal akan menghasilkan peluang dan
ancaman perusahaan. Lingkungan perusahaan terdiri dari tiga
perangkat faktor, yaitu lingkungan jauh, lingkungan industri, dan
lingkungan operasional. Lingkungan jauh terdiri dari faktor-faktor yang
bersumber dari luar dan biasanya tidak berkaitan dengan situasi
operasi perusahaan tertentu, yaitu faktor ekonomi, sosial budaya,
teknologi, demografi, politik-hukum, dan ekologi.
Lingkungan industri terdiri dari persaingan di antara anggota
industri, hambatan masuk, produk subtitusi, daya tawar pembeli dan
daya tawar pemasok. Lingkungan operasional meliputi faktor-faktor
yang mempengaruhi situasi persaingan perusahaan, yaitu posisi
bersaing, profil pelanggan, pemasok, kreditor, dan pasar tenaga kerja.
Ketiga faktor tersebut memuculkan peluang dan ancaman dalam
memasarkan produk secara menguntungkan.32
3. Analisis Lingkungan Internal
Analisis lingkungan internal akan menghasilkan kekuatan dan
kelemahan perusahaan. Analisis internal perusahaan menggambarkan
kekuatan perusahaan, baik kuantitas maupun kualitas perusahaan,
sumberdaya manusia, sumberdaya fisik, operasi, keuangan,
manajemen dan organisasi. Kekuatan dan kelemahan pemasaran
dapat dilihat dari reputasi perusahaan, pangsa pasar, kualitas produk,
kualitas pelayanan, efektifitas penetapan harga, efektivitas distribusi,
efektivitas promosi, kekuatan penjualan, efektivitas inovasi, dan
cakupan geografis.
4. Perumusan Sasaran

31
32
Perumusan sasaran memudahkan untuk perencanaan,
pelaksanaan dan pengendalian. Sasaran perusahaan dapat berupa
profitabilitas, posisi pasar, produktivitas, kepemimpinan teknologi,
pengembangan sumber daya manusia, hubungan antar karyawan
dan tanggung jawab sosial. Sebagian besar unit usaha memiliki
bauran tujuan yang mencakup laba, pertumbuhan penjualan,
peningkatan pangsa pasar, pebatasan risiko, inovasi reputasi, dan
sebagainya. Unit usaha menentukan tujuannya dan melakukan
pengelolaan usaha sesuai tujuan tersebut (Manageement By
Objectivitas- MBO). Agar sistem MBO dapat bekerja dengan baik,
tujuan unit usaha harus memenuhi empat kriteria:
a. Tujuan harus diurutkan secara hierarkis, dari yang paling penting
sampai yang kurang penting.
b. Tujuan harus dapat dinyatakan secara kuantitatif apabila
dimungkinkan.
c. Sasaran harus realitis. Sasaran seharusnya dihasilkan dari analisis
peluang dan kekuatan unit usaha yang bersangkutan, bukan
berdasarkan angan-angan saja.
d. Tujuan-tujuan perusahaan harus konsisten.33
e. Setiap pilihan dalam kelompok, sasaran ini memerlukan strategi
pemasaran yang berbeda.

33
5. Perumusan Strategi
Setiap usaha harus merancang strategi untuk mencapai tujuannya.
Michael Porter telah merangkum pemikiran strategis menjadi tiga jenis,
yaitu keunggulan biaya secara keseluruhan, diferensiasi, dan fokus.
Strategi keunggulan biaya secara keseluruhan merupakan strategi yang
membuat unit bisnis kerja keras mencapai biaya produksi dan distribusi
terendah sehingga harganya tepat dan lebih rendah daripada pesaing
dan mendapat pangsa pasar yang besar.
Stretegi diferensiasi merupakan strategi unit bisnis yang
berkonsentrasi untuk mencapai kinerja terbaik dalam memberikan
manfaat bagi pelanggan yang dinilai penting oleh sebagian besar
pasar. Strategi fokus merupakan srategi unit bisnis yang memfokuskan
diri pada satu atau lebih segmen pasar yang sempit dari pada mengejar
pasar yang lebih besar.
6. Perumusan Program
Setelah unit usaha mengembangkan strategi utamanya, unit usaha
harus merencanakan program untuk memperkuat departemen litbang,
mengumpulkan intelejensi teknologi, mengembangkan produk mutakhir,
melatih para staf penjual teknis, membuat iklan untuk
mengomunikasikan keunggulan teknologi, dan sebagainya.
7. Pelaksanaan Strategi/ Implementasi
Stretegi yang jelas dan pendukung yang matang mungkin tidak akan
bermanfaat jika perusahaan gagal melaksanakannya dengan cermat.
Strategi hanyalah satu dari tujuh unsur yang ditunjukkan oleh
perusahaan yang dikelola dengan baik. Tiga unsur pertama strategi
(strategy), struktur (structure), dan sistem (system) dianggap sebagai
“perangkat keras” keberhasilan. Empat unsur selanjutnya gaya (style),
staf (staff), ketrampilan (skill), dan nilai bersama (shared value) adalah
“perangkat lunaknya”.
Unsur lunak yang pertama, gaya artinya perusahaan memiliki cara
berfikir dan bersikap yang sama. Kedua, staf artinya perusahaan telah
memperkerjakan orang yang cakap, melatih mereka dengan baik, dan
menugaskan mereka pada tugas yang sesuai. Ketiga, ketrampilan
berarti semua karyawan memiliki kemampuan untuk menjalankan
strategi perusahaan. Keempat, nilai bersama berarti semua karyawan
memiliki nilai-nilai panduan yang sama. Jika usur lunak ini ada,
perusahaan biasanya lebih berhasil dalam pelaksanaan strateginya. 34
8. Pengendalian
Selama melaksanakan strategi, perusahaan perlu mengamati
hasilnya dan memantau perkembangan baru dilingkungan internal serta
eksternalnya. Beberapa lingkungan stabil dari tahun ke tahun. Yang lain
perlahan-lahan berevolusi dengan cara yang dapat diperkirakan. Akan
tetapi, ada juga lingkungan yang mengalami perubahan besar yang
cepat dan tak dapat diramalkan. Perusahaan harus yakin akan satu hal
yaitu lingkungan akan berubah. Kemudian, jika perubahan itu terjadi
perusahaan harus meninjau ulang dan merevisi pelaksanaan program,
strategi, atau bahkan tujuannya.58
.5 Pengertian BPM
Bidan Praktek Mandiri ( BPM ) merupakan bentuk pelayanan kesehatan
di bidang kesehatan dasar. Praktek bidan adalah serangkaian kegiatan
pelayanan kesehatan yang diberikan oleh bidan kepada pasien (individu,
keluarga, dan masyarakat) sesuai dengan kewenangan
dan kemampuannya. Bidan yang menjalankan praktek harus memiliki
Surat Izin Praktek Bidan (SIPB) sehingga dapat menjalankan praktek
pada saran kesehatan atau program. (Imamah, 2012:01)
Bidan Praktek Mandiri memiliki berbagai persyaratan khusus untuk
menjalankan prakteknya, seperti tempat atau ruangan praktek, peralatan,
obat – obatan. Namun pada kenyataannya BPM sekarang kurang
memperhatikan dan memenuhi kelengkapan praktek serta

34
kebutuhan kliennya.Di samping peralatan yang kurang lengkap tindakan
dalam memberikan pelayanan kurang ramah dan bersahabat dengan
klien. Sehingga masyarakat berasumsi bahwa pelayanan kesehatan bidan
praktek mandiri tersebut kurang memuaskan (Rhiea, 2011 : 01)
Praktek pelayanan bidan mandiri merupakan penyedia layanan
kesehatan, yang memiliki kontribusi cukup besar dalam memberikan
pelayanan, khususnya dalam meningkatkan kesejahteraan ibu dan
anak.Supaya masyarakat pengguna jasa layanan bidan memperoleh
akses pelayanan yang bermutu, perlu adanya regulasi pelayanan praktek
bidan secara jelas persiapan sebelum bidan melaksanakan pelayanan
praktek seperti perizinan, tempat, ruangan, peralatan praktek, dan
kelengkapan administrasi semuanya harus sesuai dengan standar.
Persyaratan Pendirian Bidan Praktek Mandiri
a. Menjadi anggota IBI
b. Permohonan Surat Ijin Praktek Bidan selaku Swasta Perorangan
c. Surat Keterangan Kepala Puskesmas Wilayah Setempat Praktek
d. Surat Pernyataan tidak sedang dalam sanksi profesi/ hukum
e. Surat Keterangan Ketua Ranting IBI Wilayah
f. Persiapan peralatan medis dan medis usaha praktek bidan secara
perorangan dengan pelayanan pemeriksaan pertolongan persalinan
dan perawatan
g. Membuat Surat Perjanjian sanggup mematuhi perjanjian yang
tertulis.
h. Bidan dalam menjalankan praktek harus :
1) Memiliki tempat dan ruangan praktek yang memenuhi persyaratan
kesehatan
2) Menyediakan tempat tidur untuk persalinan minimal 1 dan
maksimal 5 tempat tidur
3) Memiliki peralatan minimal sesuai dengan ketentuan dan
melaksanakan prosedur tetap (protap) yang berlaku
4) Menyediakan obat-obatan sesuai dengan ketentuan peralatan
yang berlaku
5) Bidan yang menjalankan prakytek harus mencantumkan izin
praktek bidannya atau foto copy prakteknya diruang praktek, atau
tempat yang mudah dilihat
6) Bidan dalam prakteknya memperkerjakan tenaga bidan yang lain,
yang memiliki SIPB untuk membantu tugas pelayanannya
7) Bidan yang menjalankan praktek harus harus mempunyai
peralatan minimal sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan
peralatan harus tersedia ditempat prakteknya
8) Peralatan yang wajib dimilki dalam menjalankan praktek bidan
sesuai dengan jenis pelayanan yang diberikan
9) Dalam menjalankan tugas bidan harus serta mempertahankan
dan meningkatkan keterampilan profesinya antara lain dengan:
a) Mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan atau saling
tukar informasi dengan sesama bidan
b) Mengikuti kegiatan-kegiatan akademis dan pelatihan sesuai
dengan bidang tugasnya, baik yang diselenggarakan
pemerintah maupun oleh organisasi profesi
c) Memelihara dan merawat peralatan yang digunakan untuk
praktek agar tetap siap dan berfungsi dengan baik.
Selain itu harus memenuhi persyaratan bangunan yang meliputi:
a. Papan nama
1) Untuk membedakan setiap identitas maka setiap bentuk pelayan
medik dasar swasta harus mempunyai nama tertentu, yang dapat
diambil dari nama yang berjasa dibidang kesehatan, atau yang
telah meninggal atau nama lain yang sesuai dengan fungsinya.
2) Ukuran papan nama seluas 1 x 1,5 meter.
3) Tulisan blok warna hitam, dan dasarnya warna putih.
4) Pemasangan papan nama pada tempat yang mudah dan jelas
mudah terbaca oleh masyarakat.
b. Tata ruang
1) Setiap ruang priksa minimal memiliki diameter 2 x 3 meter.
2) Setiap bangunan pelayanan minimal mempunyai ruang priksa,
ruang adsministrasi/kegiatan lain sesuai kebutuhan, ruang tunggu,
dan kamar mandi/WC masing-masing 1 buah.
3) Semua ruangan mempunyai ventilasi dan
penerangan/pencahayaan.
c. Lokasi
1) Mempunyai lokasi tersendiri yang telah disetujui oleh pemerintah
daerah setempat (tata kota), tidak berbaur dengan kegiatan umum
lainnya seperti pusat perbelanjaan, tempat hiburan dan
sejenisnya.
2) Tidak dekat dengan lokasi bentuk pelayanan sejenisnya dan juga
agar sesuai fungsi sosialnya yang salah satu fungsinya adalah
mendekatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.
d. Hak dan Guna Pakai
a. Mempunyai surat kepemilikan (Surat hak milik / surat hak guna
pakai)
b. Mempunyai surat hak guna (surat kontrak bangunan) minimal 2
tahun.
BAB III

.1 Ringakasan eksekutif

Bidan praktek mandiri (BPM) adalah suatu institusi pelayanan


kesehatan secara mandiri yang memberikan asuhan dalam lingkup praktik
kebidanan. Praktik kebidanan adalah penerapan ilmu kebidanan dalam
memberikan pelayanan atau asuhan kebidanan kepada klien dengan
pendekatan menejemen kebidanan.

Pengelolaan BPM ini ditangani langsung oleh Bidan yang sudah


tersertifikasi , berpengalaman dalam bidang kebidanan terutama dalam
pemeriksaan ibu hamil, pertolongan persalinan, nifas, dan perawatan bayi.

Bidan juga telah didukung oleh suatu organisasi yaitu IBI atau Ikatan
Bidan Indonesia yang berprofesional di bidang kesehatan terutama pada
Ibu dan anak. Selain itu BPM ini juga telah dilengkapi oleh surat ijin buka
praktik mandiri yang telah di akui oleh pemerintah dan organisasi IBI.

BPM ini sudah buka sekitar 3 tahun, dengan beberapa konsumen yang
merasakan kepuasan dalam pelayanan kesehatan. Walaupun masih
banyak kekurangan, tapi pelayanan sudah mulai baik dengan adanya
fasilitas yang sudah lengkap dan memadai.

Selain itu, di BPM juga membuka tempat SPA bagi ibu dan bayinya.
SPA ini baru di buka sekitar 5 bulan, dengan beberapa konsumen
merasakan kepuasan terhadap SPA ini dengan keuntungan tubuh menjadi
rileks. Meskipun masih tergolong baru SPA ini, mengalami perkembangan
yang baik bagi ibu dan bayi. Dengan hal ini ditunjukkan dengan adanya
fasilitas dan sarana yang memadai membuat nyaman ibu dan bayi.

.2 Deskripsi Bisnis
1. Identitas
BPM beralamat di Jalan Purwakarta, Padalarang tepat nya di
Perumahan Bukit Berlian. Nomor telepon 0878 – 4849 - ****. BPM dan
SPA adalah usaha yang bergerak di bidang pelayanan kesehatan. BPM
dan SPA ini memberikan kenyamanan dan kepuasan bagi ibu dan bayi.
Motto dalam BPM dan SPA ini yaitu mengkedepankan kesehatan
tertama kesehatan ibu dan bayi, dimana BPM dan SPA ini memiliki
komitmen terhadap klien yaitu dengan memberika fasilitas yang
nyaman, aman, dan memberikan kepuasan yang diharapkan oleh klien
melalui SPA dan pemeriksaan yang memuaskan.

2. Visi dan Misi


Visi : membangun krakteristik masyarakat yang dapat berprilaku
hidup
sehat, dan sejahtera dan terencana

Misi : a. Menurunkan AKI dan AKB di Indonesi

b. Mengurangi komplikasi yang disebabkan karna


rendahnya kualitas pelayanan kesehatan

c. memperbaiki sistem rujukan adan akses pelayanan


kesehatan

d. membangun masyarakat yang dapat berperan sebagai


penentu kesehatan diri sendiri, keluarga, serta lingkungan

3. Gambaran sekilas tentang produk/jasa


Seorang bidan yang membuka praktik mandiri dapat disebut juga
sebagai wirausahawan. Dimana wirausahawan adalah seorang yang
memiliki keahlian menjual, mulai menawarkan ide hinggá komoditas
yakni layanan jasa.Sebagai pelaku usaha mandiri dalam bentuk
layanan jasa kesehatan dituntut untuk mengetahui dengan baik
manajemen usaha.Bidan sebagai pelaku usaha mandiri dapat berhasil
baik dituntut untuk mampu sebagai manajerial dan pelaksana usaha, di
dukung pula kemampuan menyusun perencanaan berdasarkan visi
yang diimplementasikan secara strategis dan mempunyai ke mampuan
personal selling yang baik guna meraih sukses.
4. Perkembangan saat ini
BPM ini dilakukan di tempat praktik bidan dimana sebagai salah satu
pelayanan kesehatan terutama bagi ibu dan bayi. BPM ini sering juga
sebagai tempat berobat bagi masyarakat kelah bawah yang di
karenakan lokasi dan harga berobat ke dokter mahal.
5. Status Hukum dan Kepemilikan
Nama : BPM Ayu Sartika
Pemilik : Ayu Sartika Asih
Status Hukum :
Bidang Usaha : Pelayanan Kesehatan
Jenis Produk :-
Telepon : 0878 – 4848 - ****
Email : asasih2802@gmail.com
Rencana Berdiri : Padalarang

.3 Strategi Pemasaran
1. Ukuran dan tren pasar
Bidan Praktek Mandiri ( BPM ) merupakan bentuk pelayanan
kesehatan di bidang kesehatan dasar. Praktek bidan adalah
serangkaian kegiatan pelayanan kesehatan yang diberikan oleh bidan
kepada pasien (individu, keluarga, dan masyarakat) sesuai dengan
kewenangan dan kemampuannya. Bidan Praktek Mandiri memiliki
berbagai persyaratan khusus untuk menjalankan prakteknya, seperti
tempat atau ruangan praktek, peralatan, obat – obatan. Praktek
pelayanan bidan mandiri merupakan penyedia layanan kesehatan,
yang memiliki kontribusi cukup besar dalam memberikan pelayanan,
khususnya dalam meningkatkan kesejahteraan ibu dan anak.
2. Peluang bisnis
Dalam peluang bisnis ini terdapat banyak peluang terutama peluang
dalam BPM. Yang di karenakan lokasi yang begitu strategis, dan belum
ada nya yang membuka tempat praktik untuk Bidan tersebut, sehingga
peminatpun banyak karena dekat nya lokasi praktek bidan dengan
masyarakat setempat terutama pada ibu dan anak.
3. Peluang strategis
a. Harus beda maksudnya meskipun persaingan nya longgar, tapi kita
harus membuat tempat atau pelayanan tersebut berbeda dengan
BPM lain nya
b. Terapis berkualitas, ikepiawaian terapisjuga menjadi salah satu
kunci keberhasilan dalam berbisnis
c. Bahan aman berkualitas, selain terapis bahan bahan nya juga harus
berkualitas seperti, dopler, tempat pemeriksaan, alat-alat persalinan
yang steril, imunisasi yang aman, dll
d. One stop treatment yang dimaksud tawarkan paket yang lengkap,
sehingga konsumen memiliki pilihan dan tidak perlu pergi ke bidan
lain
4. Target pasar
a. Gambaran pasar
Gambaran pada sektor pasar yaitumembuat plang, serta
membuat spanduk untuk mengetahui adanya BPM terdekat, dan
melakukan pendekatan kepada masyarakat
b. Ukuran dan tren pasar
Dipasaran BPM sangat di gemari yang di karenakan harga nya
yang begitu relatif murah
1) Pelayanan ANC
a) Kunjungan kehamilan : 20rb
b) Cek lab : 50rb
c) Yoga for pregnancy/bulan : 55rb
d) Imunisasi TT : 25rb
2) Pelayanan persalinan
a) Proses persalinan : 750rb
b) Perawatan nifas : 50rb
3) Pelayanan Kunjungan Nifas
Pemeriksaan nifas + Senam : 45rb
4) Pelayanan imunisasi
a) BCG : 20rb
b) Polio : 20rb
c) Hep-B : 20rb
d) DPT_HB : 20rb
e) Campak : 20rb
f) Study for golden age/bulan : 50rb
5) Pelayanan KB
a) Pil : 15rb
b) KB suntik 1 bulan : 20rb
c) KB suntik 3 bulan : 25rb
d) IUD
Pasang IUD : 250rb
Kontrol IUD : 20rb
Lepas IUD : 50rb
e) Implan
Pasang implan : 100rb
Kontrol impaln : 20rb
Lepas implan : 50rb
f) Kondom : 10rb
6) Pasien umum periksa : 50rb
c. Target pelanggan
Pelanggan merupakan hal yang mutlak bagi pengusaha salah
satu relasasi. Dalam usaha BPM ini, menargetkan pelanggan yang
ada pada setiap hari nya yanga akan di kontrol.
d. Kesiapan pasar
Pada saat ini, sudah hampir banyak ibu dan anak yang kontrol
mau pun berobat. Oleh sebab itu usaha ini di buat di daerah sekitar
pedesaan dengan harga yang begitu relatif.
e. Peluang strategi
Peluang pada strategi ini yaitu membuat BPM di daerah pedesaan
dengan tujuan meningkatkan kesehatan ibu dan anak. Sehingga
banyak nya peluang BPM pada pedesaan, dan memberikan
pengetahuan yang baru kepada masyarakat pedesaan mengenai
kesehatan terutama bagi ibu dan anak.
5. Karakteristik pasar
a. Mengenal lingkungan pasar,
b. Mengenal tipe-tipe pasar,
c. Mengetahui karakteristik pasar,
d. Menentukan keputusan yang tepat,
e. Menghadapi para pesaing,
f. Melaksanakan kebijakan dalam pemasaran,
g. Membuat program dalam bidang pemasaran, dan
h. Mengenal cirri-ciri pasar.

.4 Analisis Persaingan
1. Distribusi Pangsa pasar
Distribusi untuk “BPM” yaitu dari kalangan kesehatan dari bawah
hingga menengah di Indonesia. Distribusinya kepada masyarakat
sekitar terutama pada ibu dan bayi.
2. Kelebihan dibandingkan pesaing
BPM yang di buat memiliki keunggulan mempunya khas tersendiri
bagi pemilik BPM. Dengan memiliki ciri yang berbeda dengan BPM lain
nya,seperti pada saat persalinan untuk mengurangi nyeri pada
persalinan memberikan aromaterapi, dan perangsang alami
.5 Rencana Desain Dan PengeMbangan
1. Tujuan Usaha jangka panjang
a. Agar masyarakat dapat mengakses pelayanan kesehatan dengan
mudah, berkualitas dan tetap ekonomis
b. Agar masyarakat lebih mengenal dan peduli dengan prilaku hidup
sehat seperti rutin ANC, tidak takut dengan proses bersalin,
mengenal manfaat imunisasi dan ASI ekslusif, mau berkontribusi
dalam penggunaan alat kontra sepsu, serta remaja dan lansia dapat
berperan aktif untuk kehidupan yang lebih baik
c. Dapat membantu pemerintah dalam pengaturan program kesehatan
ke arah yang lebih baik dan berkualitas
2. Strategi
Cara/metode pemasaran untuk meperkenalkan BPM, metode
pemasaran dengan media sebagai berikut: Plang, Spanduk,dan
pendekatan langsung kepada masyarakat
3. Sasaran dan jadwal pencapaian (Milestones)
Sasaran-sasaran untuk mencapai tujuan jangka panjang sebagai
berikut:
a. Menarik pelanggan dengan website yang mamparkan gambar
produk dengan harga yang relatif murah
b. Menarik pelanggan dengan cara promosi melalui plang, spanduk,
dan pendekatan secara langsung
c. Menjaga kualitas pelayanan mulai dari sarana dan prasarana
d. Memberikan pelayanan dengan sikap ramah tamah

Jadwal khusus yang pertama kali harus disiapkan:

a. Pengelolaan website harus di perhatikan


b. Pemasukkan pelanggan dengan promosi harus di perhatikan
c. Kualitas dalam pelayanan di perhatikan dan ditingkatkan dengan
baik
4. Evaluasi resiko
Setiap usaha pasti memiliki resiko yang akan datang. Untuk itu
meminimalisir resiko segera lakukan agar usaha berjalan dengan aman
dan terkendali. Oleh sebab itu lakukan pelayanan yang baik, dan
menarik klien dengan plang, spanduk dan pendekatan ke masyarakat
secara langsung yang lebih baik lagi, untuk mempungkiri resiko besar
yang mengancam usaha di kemuadian hari.
5. Exit Plan
-

.6 Rencana Operasi dan manajemen


1. Fasilitas
Fasilitas sesuai dengan Permenkes No.1464/Menkes/Per/X/2010
dan Kepmenkes RI no.900/Menkes/SK/VII/2002 terdiri atas:
a. Ruang registrasi : tempat pasien pengisian data
b. Ruang tunggu : ruang tunggu sebelum dilakukan pemeriksaan
c. Ruang ANC : ruang periksa atau pelayanan antenatal care
d. Ruang KIE : ruang konseling dengan pasien (ANC, KB,
KESPRO, dsb)
e. Ruang VK : ruang penatalaksanaan Intranatal Care (INC)
f. Ruang Nifas : ruang perawatan setelah partus/PNC, yang
dilengkapi dengan box bayi
g. Ruang KB : ruang penatalaksanaan penggunaan KB
(Suntik,
IUD, Implan, dsb)
h. Ruang Kespro : ruang penatalaksanaan Pap-smear dan IVA
test
i. Mushola : tempat ibadah
j. Ruang yoga : ruang penatalaksanaan Yoga For Pregnancy,
dilengkapi dengan matras, sound system,dan
full kaca
k. Dapur umum : penyediaan makanan dan minuman
l. Steril alat : ruangan untuk sterilisasi alat
m. Ruang pertemuan : ruangan multi fungsi untuk mendukung setiap
program yang akan dilaksanakan
n. Loket pembayaran dan pengambilan obat : tempat pembayaran
setelah melakukan pemeriksaan dan pengambilan obat
o. WC : BAK dan BAB
2. Proses produksi
Dalam suatu proses produksi kegaiatan yang menggabungkan
berbagai faktor produksi yang ada dalam upaya menciptakn suatu
produk, baik itu berupa barang atau jasa yang memiliki manfaat bagi
konsumen. Dalam hal ini perlu material atau bahan seperti obat-obatan,
kemudian mesinatau peratan seperti peralatan medis, manusia seperti
tenaga medis itu sendiri, kemudian modal atau uang sebagai alat tuakr
menukar pelayanan dan jasa, tingkat pelayanan dimana pelayan perlu
semaksimal mungkin agar konsumen tidak kabur ke BPM lain.
3. Pengendalian persediaan
Dalam pengendalian persediaan ini usaha-usaha yang dilakukan
oleh suatu perusahaan termasuk keputusan-keputusan yang diambil
sehingga kebutuhan akan bahan untuk keperluan proses peroduksi
dapat terpenuhi secara optimal dengan resiko yang sekecil mungkin,
sehingga kita perlu memiliki motto yang bersifat Quality, Excellent, dan
economis sehinnga terdapat strategi dalam pengendalian persedian
dalam bentuk strategi produk, harga, lokasi, dan promosi.
4. Pasokan dan distribusi
Dalam pemasokkan ini dapat di artikan sebagai “Sedikit Pemasok
(Few Supplier)” dimana kinerja pemasok ini harus memperhatikan
rahasia klien dengan baik. Baik tenaga kesehatan mau pun klien
mampu menjaga kerahasiaan nya masing-masing.
Distribusi
a. Perencanaan jaringan distribusi
b. Penjadwalan pengiriman
c. Mencari dan memelihara hubungan dengan perusahaan jasa
pengiriman
d. Memonitor service level di tiap pusat distribusi

.7 Analisis Rencana Keuangan

Sumber modal dan penggunaan

a. Kebutuhan dana
1) Kebutuhan modal pada usaha ini adalah Rp. 500.000.000;
Sumber dana kebutuhan modal
Modal investasi : Rp. 550.000.000;
Opersional : Rp. 3.745.000;
Total kebutuhan modal : Rp. 553.745.000;
b. Sumber dana/modal
Modal pribadi : Rp.100.000.000;
Kekurangan modal : Rp.454.745.000;
c. Penggunaan

Nama Barang Harga Satuan Jumah


Rp. 90.000.000; Rp.
Modal membangun BPM
90.000.000;
Listrik,PDAM, Telephone, Tv, wifi Rp.10.000.000; Rp.10.000.000
Rp.29.589.500; Rp.29.589.500
Peralatan tidak steril
;
Peralatan steril (DTT) Rp. 2.335.500; Rp. 2.335.500;
Bahan habis pakai Rp.1.635.000; Rp.1.635.000;
Peralatan pencegahan infeksi Rp. 2.825.000; Rp. 2.825.000;
Peralatan lain (elektronik, inventaris, Rp.109.142.000 Rp.109.142.00
dll) ; 0;
Linen Rp. 680.000; Rp. 680.000;
Obat-obatan Rp.861.000; Rp.861.000;
Laundry Rp.861.000; Rp.861.000;
Gaji pegawai perbulan Rp. 5.501.000; Rp. 5.501.000;
BAB IV
PENUTUP

.1 Kesimpulan
Secara sederhana arti wirausahawan (entrepreneur) adalah orang yang
berjiwa berani mengambil resiko untuk membuka usaha dalam berbagai
kesempatan. Berjiwa berani mengambil resiko artinya bermental mandiri
dan berani memulai usaha, tanpa diliputi rasa takut atau cemas sekalipun
dalam kondisi tidak pasti. (Kasmir, 2007:18).
Bidan praktek mandiri (BPM) adalah suatu institusi pelayanan
kesehatan secara mandiri yang memberikan asuhan dalam lingkup praktik
kebidanan. Praktik kebidanan adalah penerapan ilmu kebidanan dalam
memberikan pelayanan atau asuhan kebidanan kepada klien dengan
pendekatan menejemen kebidanan.
.2 Saran
Inilah makalah Enter Prunership yang kami buat tentang bidan praktek
mandiri,semoga makalah ini dapat bermanfaat serta menambah wawasan
dan ilmu pengetahuan bagi pembaca dan penulis.apabila ada kritik dan
saran,kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun
untuk menyempurnakan makalah ini

Anda mungkin juga menyukai