Anda di halaman 1dari 4

ETIKA DAN KOMUNIKASI BISNIS DALAM

KEWIRAUSAHAAN
Dosen Pengampu : dr. Intan Renata Silitonga, SpOG (K), M.Kes

Disusun oleh :

Mia Nurhayati 2117028

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN


INSTITUT KESEHATAN RAJAWALI
2020
A. Contoh Kasus Etika Bisnis yang Baik dan Tidak Baik
Contoh etika bisnis yang baik :
1. Seorang bidan membuka tempat praktek baby spa, ia mempromosikan
bisnisnya tersebut melalui media online. Bidan tersebut memajang foto
kegiatan baby spa, foto tersebut adalah foto yang diambil dari
kegiatannya di tempat praktek tersebut. Bidan tersebut tidak melanggar
etika berbisnis karena ia tidak menggunakan foto orang lain atau foto
yang diambil dari tempat praktik orang lain/ dari internet, melainkan ia
menggunakan foto asli kegiatan baby spa di tempat praktik nya.
2. Seorang bidan bergerak dalam bidang makanan, ia berinovasi mengenai
makanan pendamping ASI yang sehat dan enak untuk bayi. Bidan
tersebut membuat varian cemilan yang baru dengan berneka rasa yang
enak dan aman untuk bayi. Bidan ini tidak melanggar aturan, keran dia
tidak menjiplak hasil inovasi orang lain.
3. Di salah satu bidan Praktik Mandiri (BPM), setiap harinya terlihat pasien
yang mengantri untuk mendapatkan pelayanan ditempat tempat tersebut.
Tidak pernah terlihat tempat itu sepi dengan klien yang ingin periksa
kehamilannya, periksa bayinya, dan untuk berKB. Dari mulut ke mulut
terdengar bahwa pelayanan yang diberikan ditempat tersebut sangat baik,
mulai dari sikap yang ramah saat menyambut, pemeriksaan yang sangat
teliti, dan konseling atau pemberian informasi yang dibutuhkan sangat
jelas dan dimengerti. Bidan tersebut memberikan pelayanan yang
berkualitas sesuai dengan standar profesinya, dan ia ingin membuat
pasiennya merasa puas atas pelayanan yang diberikannya.
Contoh kasus etika bisnis yang tidak baik
1. Ada yang memiliki bisnis yang sedang trend saat ini seperti makanan
untuk program diet. Kemudian perusahaan lain mengikutinya, dilihat dari
meni, tampilan, dan rasanya sama persis. Perusahaan tersebut melakukan
etika bisnis yang tidak baik yaitu menjiplak produk orang lain.
2. Saat membeli buah-buahan. buah yang dipilih, saat membungkus buah
pilihan tersebut pedagang menukarnya dengan buah-buahan yang tidak
baik kualitasnya tanpa sepengetahuan pembeli. atau kasus mengurangi
timbangan dipasangi benda yang dapat memberatkan timbangan. hal ini
menyebabkan hasil timbangan akan berkurang.
3. seorang bidan telah membuka praktik mandiri dirumahnya selama 5 tahun
lebih, saat ini izin praktiknya sudah tidak berlaku lagi dan ia harus
memperpanjang waktu masa bisa membuka praktiknya. sampai saat ini
bidan tersebut belum memperpanjang, namun ia masih melakukan
kegiatan pelayanan tersebut. bidan tersebut melakukan etika bisnis yang
tidak baik dengan melakukan pelanggaran dan melakukan kegiatan
pelayanan tanpa ada izin yang resmi.

B. Contoh Komunikasi Bisnis yang Baik dan Tidak Baik


Contoh komunikasi bisnis yang baik :
1. Laporan perusahaan
Laporan perusahaan mengandung informasi-informasi mengenai kegiatan
bisnis yang berlangsung dalam suatu perusahaan atau organisasi. Oleh
sebab itu, laporan perusahaan adalah komunikasi yang baik dalam bisnis.
2. Surat penawarang kerjasama
Surat yang dimaksud disini adalah surat yang mengandung informasi-
informasi yang brekaitan dengan kegiatan bisnis, baik penawaran
kerjasama bisnis maupun penawaran produk yanh dihasilkan.
3. Pertemuan atau pidato
Kegiatan ini banyak dilakukan oleh perusahaan. Melalui pertemuan yang
dilakukan tersebut, didalamnya juga sebenarnya terdapat pesan bisnis
yang disampaikan yang bertujuan untuk mempengaruhi audience untuk
membeli produk mereka. Pidato yang disampaikan mengenai kualifikasi
atau informasi-informasi mengenai produk-produk terbaru mereka yang
akan diluncurkan juga merupakan suatu pesan bisnis melalui media
komunikasi lisan.
Contoh komunikasi bisnis yang tidak baik :
1. Komunikasi yang tidak etis
Atasan maupun bawahan tidak mengindahkan etika komunikasi bisnis
ketika berkomunikasi dapat memicu kesalahpahaman dalam komunikasi
bisnis. Misalnya, bawahan yang tidak memberikan informasi yang utuh
dan sesuai dengan fakta tentang kondisi dilapangan kepada atasan. Hal
ini berdampak pada kesalahan organisasi atau perusahaan dalam
mengambil keputusan.
2. Kesalahan dalam menafsirkan pesan
Kesalahan ini disebabkan oleh beberapa faktor misalnya, perbedaan
budaya, perbedaan latar belakang, perbedaan bahasa, perbedaan dalam
menafsirkan kata dan perbedaan reaksi emosional.
3. Kurang memperhatikan pesan
Adakalanya saat rapat kita tidak sepenuhnya menyimak apa yang
disampaikan oleh atasan atau rekan kerja lainnya. Hal ini dipicu oleh
oleh adanya persaingan antara proses penerimaan pesan dengan
lingkungan sekitar seperti lampu mati, suara yang berisik, atau hal-hal
lain yang mengganggu konsentrasi.
Perhatian dan konsentrasi menjadi bterpecah dan pesan pun tidak dapat
diterima dengan utuh dan kesalahpahaman pun tak terhindarkan.

Anda mungkin juga menyukai