Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

INTRODUCTION STRATEGI MANAJEM FARMASI


(TIGA JENJANG STRATEGI)

DI SUSUN OLEH:
KELOMPOK 3
HAMRA SAKARIA U272120556
NORSARIDA ARYANI U272120558
JUNIARTINI U2721205560

UNIVERSITAS SETIA BUDI


FAKULTAS FARMASI
PROGRAM STUDI S2 PASCASARJANA FARMASI
SURAKARTA
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur diucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmatNya sehingga makalah ini
dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terimakasih terhadap
bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran
maupun materinya. Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah
pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar
makalah ini bisa pembaca praktekkan dalam kehidupan sehari-hari. Bagi kami sebagai
penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini karena
keterbatasan pengetahuan dan pengalaman Kami. Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik
dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

PENYUSUN

KELOMPOK 3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
manajemen adalah proses pengkoordinasian dan pengintegrasian kegiatan-
kegiatan kerja agar diselesaikan secara efektif dan efisien melalui orang lain. Dua kata
penting yang saling terkait disini adalah pengkoordinasian orang lain dan efektif
efisien. Pengkoordinasian orang lain artinya melibatkan orang lain, sedangkan efektif
dan efisien untuk menunjukkan berdaya guna dan berhasil guna. Pengkoordinasian
orang lain tidak berarti kegiatan tidak dapat dilakukan sendiri, hanya saja dalam
pertimbangan efektifitas dan efisiensi, perlu pelibatan orang lain. Lalu untuk dapat
tercapai secara optimal pelibatan tersebut, perlu dikelola atau ada proses atau upaya
pengkoordinasian yang disebut manajemen.
“Strategi adalah sarana bersama dengan tujuan jangka panjang hendak
dicapai.” Strategi bisnis mencakup ekspansi geografis, diversifikasi, akuisisi,
pengembangan produk, penetrasi pasar, pengetatan, divestasi, likuidasi, dan usaha
patungan atau joint venture.
pengertian manajemen strategis adalah seni dan pengetahuan dalam
merumuskan, mengimplementasikan, serta mengevaluasi keputusan-keputusan lintas-
fungsional yang memampukan sebuah organisasi mencapai tujuannya. Manajemen
strategis berfokus pada usaha untuk mengintegrasikan manajemen, pemasaran,
keuangan/akuntansi, produksi/operasi, penelitian dan pengembangan, serta sistem
informasi computer untuk mencapai keberhasilan organisasional. Tujuan manajemen
strategis adalah untuk mengeksploitasi serta menciptakan berbagai peluang baru dan
berbeda untuk esok; perencanaan jangka panjang, sebaliknya berusaha
mengoptimalkan tren-tren dewasa ini untuk esok. Rencana strategis adalah taktik
permainan sebuah perusahaan.
manfaat utama dari manajemen strategis adalah untuk membantu organisasi
merumuskan strategi-strategi yang lebih baik melalui penggunaan pendekatan
terhadap pilihan strategi yang lebih sistematis, logis, dan rasional. Manfaat lainnya
adalah hadirnya peluang bahwa proses tersebut menyediakan ruang yang mampu
memberdayakan individu.
Ada beberapa tingkatan dalam strategi untuk perusahaan besar. Ada tiga
tingkatan strategi manajemen yang berkembang sesuai dengan perkembangan
perusahaan. Strategi Korporasi (Corporate Strategy) Ini adalah strategi yang
mencerminkan seluruh arah perusahaan yang bertujuan menciptakan pertumbuhan
bagi perusahaan secara keseluruhan dan bagi manajemen berbagai macam bisnis lini
produk. Strategy Bisnis (Business Strategy) Strategy ini digunakan pada tingkat
produk atau unit bisnis dan merupakan strategi yang menekankan pada perbankan
posisi bersaing produk atau jasa pada spesifikasi atau segmen pasar tertentu. Strategi
Fungsional (Fungsional Strategy) Strategi ini digunakan pada level fungsional seperti
operasional, pemasaran, keuangan, dan sumber daya manusia. Strategi ini mengacu
pada dua tingkatan strategi sebelumnya yaitu strategi korporasi dan strategi bisnis.
Strategi fungsional juga disebut sebagai value-based-strategy. Berfokus pada
memaksimumkan produktivitas sumber daya yang digunakan dalam memberikan
value terbaik untuk pemenuhan kebutuhan pelanggan
1.2 RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang di maksud strategi korporate?
2. Apa yang di maksud strategi bisnis
3. Apa yang di maksud pertumbuhan intesif?
4. Pertumbuhan Integratif?
5. Pertumbuhan diversifikasi?

1.3 TUJUAN
1. Mengetahui Apa yang di maksud strategi korporate
2. Mengetahui Apa yang di maksud strategi bisnis
3. Mengetahui Apa yang di maksud pertumbuhan intesif
4. Mengetahui Pertumbuhan Integratif
5. Mengetahui Pertumbuhan diversifikasi
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Apa yang di maksud strategi korporate


Strategi Korporasi (Corporate Strategy) Ini adalah strategi yang mencerminkan
seluruh arah perusahaan yang bertujuan menciptakan pertumbuhan bagi perusahaan
secara keseluruhan dan bagi manajemen berbagai macam bisnis lini produk. Ada tiga
jenis strategi yang dapat dipakai pada tingkat strategi ini, yaitu:
 Strategi pertumbuhan (growth strategy) Strategi yang berdasarkan pada tahap
pertumbuhan yang sedang dilalui perusahaan, Strategi pertumbuhan juga
membahas tentang bagaimana perusahaan dapat mencapai pertumbuhan dalam
penetrasi pasar, pangsa pasar, pendapatan, dan sebagainya. Hal-hal tersebut
dapat dicapai melalui strategi sebagai berikut
 Strategi kosentrasi
- Integrasi horizontal
- Integrasi vertical
 Strategi diverivikasi
- Diverivikasi dasar
- Hemat biaya
- Pertumbuhan berdekatan
- Pertumbuhan konglomerat
 Strategi stabilitas (stability strategy) Strategi dalam menghadapi kemerosotan
penghasilan yang sedang dihadapi oleh suatu perusahaan, Bisnis dan
perusahaan yang mengikuti strategi stabilitas tidak memiliki fokus pada
pengembangan dan pertumbuhan bisnis melainkan depan pertahanan
(stabilitas) bisnis. Keadaan ini disebabkan rasa puas terhadap bisnis yang
dijalankan saat ini. Stabilitas dapat dicapai melalui profitabilitas dan status
quo.
 Retrenchment strategy Strategi yang diterapkan untuk memperkecil atau
mengurangi usaha yang dilakukan perusahaan, Berlawanan dengan
pertumbuhan dan status quo, strategi penghematan merupakan strategi
bertahan yang berfungsi untuk meningkatkan posisi perusahaan dan
menghindari kelemahan yang dapat menjatuhkan bisnis yang dijalankan.
 Strategi penemuan Kembali (re-invention strategies) Strategi penemuan
kembali adalah dengan menciptakan kembali bisnis yang sudah ada dan tidak
berubah dari tahun ke tahun. Perusahaan menemukan kembali bisnisnya
dengan menggunakan teknologi terbaru. Penemuan kembali bisnis dapat
dilakukan dengan menggunakan strategi evolusioner dan strategi revolusioner.

Strategi korporasi bekerja dengan menetapkan nilai keseluruhan dalam perusahaan,


menetapkan tujuan strategis, dan memotivasi karyawan untuk mencapainya. Hal ini
merupakan proses berkelanjutan yang harus disesuaikan dengan berhati-hati sehingga
dapat direspon dengan tepat dan dapat merubah kondisi pasar. Proses penyusunan
strategi ini diawali dengan analisis strategis eksternal dan internal, formulasi tujuan,
sasaran, dan strategi, serta implementasi. Strategi yang sukses adalah strategi yang
realistis, sesuai dengan kemampuan perusahaan, selaras dengan kondisi persaingan,
menjawab masalah persaingan, dan dijalankan dengan penuh kehati-hatian.
Terdapat empat komponen kunci yang terlibat dalam pengembangan strategi
perusahaan yang komprehensif. Empat hal tersebut yaitu,
 Visi
Visi untuk masa depan perusahaan dalam elemen yang sangat penting dari strategi
korporasi. Tujuan utama dari visi adalah menentukan arah perusahaan, nilai-nilai
perusahaan yang potensial, dan misi perusahaan. Selain itu, perusahaan juga harus
merencanakan tujuan apa yang hendak dicapai dalam tiga hingga lima tahun kedepan
dan seberapa banyak personel yang harus dilibatkan untuk mencapai tujuan tersebut.
Strategi korporasi juga memikirkan bagaimana cara meningkatkan tingkat komitmen
dan kerja tim dalam perusahaan. Tujuan utama dalam pembuatan visi perusahaan
adalah bagaimana pemimpin melihat perusahaan berkembang di masa depan.
 Tujuan
Dasar untuk menetapkan tujuan adalah dengan mengembangkan visi  dan
mengubahnya menjadi serangkaian tujuan yang ingin dicapai dalam tiga hingga lima
tahun kedepan. Tujuan strategi korporasi adalah sebuah gambaran besar bagi
perusahaan akan hal yang akan dilakukan demi memenuhi misinya. Dengan memiliki
tujuan, perusahaan dapat mengukur kemajuannya. Tujuan ini harus disampaikan
kepada personel sehingga setiap karyawan dapat fokus pada tugas  dan dapat
mengatur prioritas serta beroperasi di bawah asumsi yang sama tentang masa depan
perusahaan.
 Industry
Pada bidang industri apa perusahaan akan beroperasi dan bidang industri apa yang
tidak bisa dimasuki. Misalnya sepatu, makanan, obat-obatan, otomotif, dan
sebagainya.
Jenis produk
Jenis produk apa yang akan diproduksi oleh perusahaan seperti ban mobil, vitamin,
mie instan, dan lain-lain.
 Kompetensi
Keahlian umum atau khusus yang ingin dikembangkan oleh perusahaan seperti,
pengelolaan teh, penyulingan air, pengolahan tebu, kemasan air minum, dan masih
banyak lagi.
 Segmentasi pasar
Tipe pasar atau konsumen seperti apa yang ingin dijadikan target oleh perusahaan.
Hal ini dapat dikategorikan melalui kelompok usia, keadaan ekonomi masyarakat,
dsb.
 Jumlah saluran
Saluran yang digunakan dalam produksi yaitu bahan baku, produk akhir, dan
distribusi. Contoh saluran yang digunakan oleh perusahaan yaitu pabrik-pabrik sepatu
di Asia yang memproduksi barang-barang bermerek dari luar Asia.
 Geografis
Batas terakhir yaitu geografis. Batas geografis meliputi cakupan wilayah regional,
negara, kumpulan negara, di mana perusahaan beroperasi. Pada batasan geografis ini,
perusahaan harus memikirkan bagaimana mengurangi penggunaan biaya,
menyebarkan resiko bisnis secara luas, mendapatkan akses kepada sumber daya alam
baru, kapitalisasi kompetensi dan kekuatan sumber daya, dan cara mendapatkan akses
kepada pasar baru.
 Alokasi sumber daya
Komponen ketiga ini mengacu pada keputusan yang menyangkut alokasi sumber daya
manusia dan modal yang paling efisien dalam konteks tujuan dan sasaran yang telah
ditetapkan pada komponen visi dan tujuan di atas. Alokasi sumber daya meliputi
perencanaan, pengelolaan, dan penetapan sumber daya sehingga dapat dialokasikan
secara efektif dan membantu memaksimalkan nilai perusahaan. Pemimpin harus bisa
menentukan alokasi sumber daya ke berbagai bisnis yang dimiliki perusahaan.
 Prioritas
Prioritas merupakan salah satu aspek yang paling menantang dari empat komponen
strategi korporasi. Sebuah perusahaan perlu mempertimbangkan faktor-faktor agar
dapat mencapai tujuan dengan optimal, karena tidak selalu semua peluang dapat
dimanfaatkan dengan layak dan seluruh keputusan bisnis pasti mengandung resiko
nya masing-masing. Perusahaan perlu menyeimbangkan antara risiko dan keuntungan
yang didapatkan seta memastikan tingkat manajemen risiko dan keuntungan yang
diharapkan agar tercapai.

2.2 Apa yang di maksud strategi bisnis


Strategy Bisnis (Business Strategy) Strategy ini digunakan pada tingkat produk atau unit
bisnis dan merupakan strategi yang menekankan pada perbankan posisi bersaing produk
atau jasa pada spesifikasi atau segmen pasar tertentu.
Terdapat tiga macam strategi yang bisa digunakan pada strategi tingkat bisnis ini, yaitu:
- Strategi kepemimpinan biaya
- Strategi diferensiasi
- Strategi fokus
Strategi pada tingkat ini dirumuskan dan ditetapkan oleh para manajer yang diserahi tugas
tanggung jawab oleh manajemen puncak atau mengelola bisnis bersangkutan.
Pada dasarnya, ada 6 fungsi dasar dari strategi agar strategi yang disusun dapat
diimplementasikan secara efektif
1. Mengkomunikasikan suatu visi perusahaan yang ingin dicapai kepada orang lain.
2. Menghubungkan kekuatan (Strength) dengan peluang (Opportunity) dari
lingkungannya.
3. Menyelidiki adanya peluang-peluang baru di pasar yang ada.
4. Menghasilkan dan membangkitkan sumber-sumber daya yang lebih banyak dari yang
digunakan sekarang.
5. Mengkoordinasikan dan mengarahkan kegiatan atau aktivitas organisasi ke depan.
6. Menanggapi serta bereaksi atas keadaan yang baru dihadapi sepanjang waktu.
Beberapa cara dapat digunakan untuk mencapai strategi, ada usaha patungan atau biasa
disebut dengan Join Venture atau Merger atau Akuisisi
 Joint Venture/Patnering Adalah strategi populer yang terjadi ketika dua perusahaan
atau lebih membentuk kinerja sama sementara atau konsorsium guna memanfaatkan
beberapa peluang. Tipe lain dari persetujuan kerja sama mencakup kerja sama
penelitian dan pengembangan, kerja sama lintas distribusi, kerja sama lintas lisensi,
kerja sama lintas manufaktur, dan lainnya. Join Venture dan persetujuan kerja
semakin banyak digunakan karena mereka memungkinkan perusahaan untuk
memperbaiki komunikasi dan jaringan kerja, menjadikan operasi global dan
meminimalkan resiko.
 Merger dan Akuisisi adalah dua hal yang biasa dilakukan dalam menjalankan strategi.
Sebuah merger terjadi ketika dua organisasi dengan ukuran yang lebih sama bersatu
menjadi badan usaha yang baru. Akuisisi terjadi ketika perusahaan yang besar
membeli badan usaha yang kecil atau sebaliknya. Ketika Merger atau Akuisisi tak
dikehendaki oleh kedua pihak, maka hal tersebut dapat dikatakan pengambilalihan
atau pengambilan secara paksa.
 Alih Kontrak proses bisnis adalah bisnis baru yang berkembang pesat yang
melibatkan perusahaan mengambil alih operasi fungsional, seperti sumber daya
manusia, sistem informasi, pembayaran gaji, akuntansi, pelayanan pelanggan dan
bahkan pemasaran perusahaan lain. Semakin banyaknya perusahaan memilih untuk
melakukan outsourching operasi fungsionalnya.
Keuntungan yang diperoleh dari penerapan manajemen strategi ada dua yaitu keuntungan
keuangan dan keutungan non keuangan. Keuntungan keuangan yaitu organisasi yang
menggunakan konsep manajemen strateis lebih menguntungkan dan berhasil daripada
yang tidak. Berikut manfaat keuangan dan manfaat non-keuangan bagi organisasi:
 Manfaat keuntungan keuangan
Bisnis yang menggunakan berbagai konsep manajemen strategis menunjukkan
perbaikan yang signifikan dalam penjualan, profitabilitas, dan produktivitas
dibandingkan dengan perusahaan-perusahaan yang tanpa aktivitas perencanaan
strategis yang sistematis. Perusahaan berkinerja tinggi cendetung membuat
perencanaan sistematis untuk mempersiapkan diri menghadapi fluktuasi di masa
depan dalam lingkungan internal dan eksternal mereka. Perusahaan[1]perusahaan
dengan sistem perencanaan yang mengadopsi teori manajemen strategis, biasanya
menunjukkan kinerja keuangan jangka panjang yang lebih baik relative terhadap
industri mereka.
 Manfaat non keuangan
Selain membantu perusahaan menghindari bencana keungan, manajemen strategis
menawarkan keuntungan-keuntungan nyata lain, seperti meningkatnya kesadaran akan
ancaman eksternal, membaiknya pemahaman akan strategi pesaing, naiknya
produktivitas karyawan, menurunnya resistensi pada perubahan, dan pemahaman yang
lebih jelas akan relasi kinerja-imbalan. Manajemen strategis meningkatkan kapabilitas
pencegahan persoalan organisasi sebab ia mendorong interaksi antarmanajer di semua
level divisional dan level fungsional.

2.3 Pertumbuhan intesif


Strategi intensif dikelompokkan kedalam strategi yang intensif, intensif yang
dimaksudkan disini adalah strategi yang mengisyaratkan berbagai upaya yang intens dan
gencar dalam langkah perusahaan meningkatkan posisi kompetitif terhadap produk yang
sudah menjadi brand atau produk yang sudah mewakili perusahaan tersebut.
Strategi integrasi merupakan strategi yang dilakukan perusahaan agar dapat mendapatkan
pengawasan yang lebih terhadap distributor, pemasok, dan para pesaing baik melalui
merger, akuisisi, atau membuat perusahaan sendiri
Pertumbuhan intensif (intensive growth) adalah strategi pertumbuhan di mana perusahaan
meninjau peluang di bisnis saat ini untuk meningkatkan kinerja. Selanjutnya, dalam
strategi pengembangan pasar, perusahaan mempertimbangkan apakah mereka dapat
menemukan atau mengembangkan pasar baru untuk produk-produknya saat ini.
 Strategi penetrasi pasar
Penetrasi pasar merupakan strategi mengembangkan pasar yang telah ada dan produk
yang telah ada. Dimana perusahaan berkonsentrasi pada perluasan pangsa pasar saat
sekarang ini. Hal ini dilakukan dengan merebut pelanggan dari pesaing atau menarik
pelanggan dari pesaing yang saat ini belum menggunakan produk. Dilakukan dengan
cara menetapkan harga yang lebih rendah dan menggencarkan promosi secara lebih luas.

Terdapat tiga metode pemasaran untuk memperoleh penetrasi pasar yang lebih besar,
yaitu dengan cara:
1. Merebut pelanggan dari pesaing
2. Menjual lebih banyak kepada pelanggan yang sudah ada
3. Menarik pelanggan baru untuk produk dan layanan yang ada
Keuntungan Strategi Penetrasi Pasar:
1. Penjualan Meningka
Mayoritas bisnis yang baru mulai berfokus pada peningkatan penjualan untuk
mendapat keuntungan. Strategi penetrasi pasar yang tepat bisa dicapai dengan
mendukung produk atau pasar agar bisa cepat dipasarkan secara tepat sesuai sasaran.
Strategi penetrasi pasar yang tepat dapat memastikan produk atau jasa mudah
ditemukan oleh para target konsumen dalam segmentasi pasar yang sudah sesuai.
2. Brand Equity Meningkat
Brand equity adalah suatu hal yang disukai perusahaan dalam hal ini dapat
dicapai menggunakan strategi penetrasi pasar yang lebih rinci. Hal ini dapat
membuka kesempatan perluasan bisnis. Selain itu, dengan brand equity, suatu
perusahaan bisa menekan biaya pemasaran dan juga mengenakan harga lebih tinggi
dibanding kompetitor.
3. Product Positioning Lebih Baik
Pendatang baru di pasar sering merasa kesulitan untuk bersaing dengan brand besar
yang sudah lama dan berkecimpung serta menguasai pasar. Kesulitan yang biasa
ditemui pendatang baru adalah penetapan harga. Lebih sulit bagi pendatang terhadap
penetapan harga yang lebih tinggi dari pesaing yang lebih dipercaya oleh pelanggan.
Strategi Penetrasi Pasar, Berikut strategi mengenai strategi penetrasi pasar:
1. Penyesuaian Harga
Salah satu strategi yang sering digunakan dalam penetrasi pasar yaitu penyesuaian
harga. Penurunan harga produk atau jasa yang dapat meningkatkan penjualan.
Namun, harga tidak harus selalu turun. Pada dasarnya, perubahan harga baik
penurunan atau peningkatan setelah analisis produk kompetitor merupakan taktik
penetrasi pasar yang baik. Yang terpenting, hal ini tidak dilakukan terlalu sering agar
tidak membuat bingung para konsumen dan menciptakan kesan yang kurang baik
mengenai kualitas barang atau jasa yang ditawarkan.
2. Peningkatan Promosi
Promosi barang atau jasa adalah strategi penting untuk penetrasi pasar, dan hasilnya
jika dilakukan secara benar bisa signifikan baik. Paling tidak, brand awareness harus
bisa meningkat. Anda bisa memilih untuk melakukan kampanye jangka panjang
maupun memilih untuk kampanye jangka pendek tergantung kebutuhan dan dana
yang ada. Perlu diingat bahwa hal ini hanya boleh dilakukan setelah perencanaan
yang matang agar hasil yang didapatkan bisa memuaskan.
3. Perbaikan Kualitas Produk
Untuk bisa disukai konsumen, tentu produk atau jasa Anda harus memiliki kualitas
yang baik. Hal ini berpengaruh pada kemampuan penetrasi pasar bisnis suatu
perusahaan. Jadi, jangan lupakan untuk memperbaiki dan mengembangkan kualitas
bisnis barang atau jasa Anda.
4. Tingkatkan Penggunaan
Salah satu cara penetrasi pasar yang ampuh yaitu meningkatkan penggunaan barang
atau jasa dengan melakukan kampanye marketing. Jika kampanye ini efektif di suatu
tempat, akan semakin banyak orang menggunakannya di daerah tersebut. Dengan
begitu, penjualan pun akan ikut meningkat.
5. Kanal Distribusi
Untuk memastikan penetrasi pasar yang akan sukses, Anda harus mengetahui kanal-
kanal distribusi yang tepat untuk menyalurkan barang dan jasa Anda. Selalu temukan
kanal-kanal baru supaya penjualan meningkat dari waktu ke waktu. Contoh kanal
yang bisa dipertimbangkan saat ini adalah lewat email marketing, telemarketing,
internet marketing, dan lain-lain.
6.  Buat Barriers To Entry
Barriers to entry atau halangan untuk masuk dapat dilakukan untuk membatasi
masuknya produk kompetitor lain ke pasar. Hal ini contohnya dapat dilakukan
dengan minimasi biaya variabel. Strategi tersebut bisa meningkatkan penjualan dan
menciptakan barrier to entry bagi kompetitor.
7. Berpikir di Luar Kotak
Kreativitas dan keunikan merupakan hal penting dalam penetrasi pasar. Strategi yang
monoton cenderung kurang berhasil. Oleh karena itu, jika Anda bisa menawarkan hal
baru dan berbeda bagi konsumen, hal ini bisa lebih efektif untuk meningkatkan
kekuasaan dan penjualan di pasar. Beberapa cara yang bisa dilakukan adalah
mengedukasi konsumen tentang kebolehan produk dan jasamu, membuat pembelian
lebih mudah, memperluas jaringan distribusi, membuat desain produk yang user-
friendly, serta meningkatkan customer referral.
8. Diversifikasi
Diversifikasi adalah taktik penetrasi pasar supaya perusahaan bisa masuk pasar baru.
Hal ini dapat dilakukan dengan membuat produk baru yang lebih sesuai dengan pasar
tersebut.
9. Kerjasama Dengan Perusahaan Lain
Beberapa perusahaan memilih untuk membentuk kerjasama strategis dengan
perusahaan lain untuk mempermudah penetrasi pasar. Namun, perlu dilakukan
pertimbangan yang serius terlebih dahulu sebelum Anda memutuskan untuk
melakukan kerja sama dengan pihak tertentu.
 Strategi pengembangan pasar
Strategi pengembangan pasar merupakan salah satu usaha yang dilakukan oleh
perusahaan untuk meningkatkan penjualan atas produk yang sudah ada pada pasar yang
baru. Kegiatan ini merupakan salah satu bagian kecil dari berbagai kemungkinan
perusahaan untuk mencapai pertumbuhan. Strategi ini bertujuan untuk memperkenalkan
produk-produk atau jasa yang ada sekarang ke daerah-daerah yang secara geografis
merupakan daerah baru (dalam perspektif global).
Secara umum, pengembangan pasar dibedakan atas tiga bentuk, yaitu :
1. Perusahaan dapat mencoba untuk merangsang konsumen agar mereka meningkatkan
pembeliannya. Pembelian dapat diuraikan sebagain fungsi dari frekuensi pembelian
dikalikan dengan jumlah pembelian yang dilakukan. Suatu perusahaan dapat
mendorong konsumennya untuk membeli lebih banyak pada setiap pembelian.
Promosi, harga, iklan, publisitas, dan perluasan jaringan distribusi sangat membantu
kegiatan ini.
2. Perusahaan dapat meningkatkan usahanya dengan menarik atau memengaruhi
konsumen lainnya. Sarana yang digunakan tidak berbeda dengan yang telah diuraikan
pada butir pertama diatas. Perbedaannya hanya pada sasaran atau target yang hendak
dicapai, yaitu pada konsumen saingan.
3. Perusahaan dapat meningkatkan usahanya dengan menarik yang bukan pemakai (non
user) atau calon konsumen yang berada dalam lingkungan pasarnya. Perbedaannya
terletak pada sasaran atau target yang hendak dicapai, yaitu para calon konsumen dan
yang bukan pemakai.
 Strategi pengembangan produk
Pengembangan produk merupakan sebuah proses dan strategi yang perlu dilakukan oleh
suatu perusahaan dalam mengembangkan suatu produk. Hal yang perlu dilakukan dalam
mengembangkan suatu produk yaitu memperbaiki produk yang lama atau menambahkan
kegunaan produk tersebut kepada target pasar. Ini artinya, kamu perlu menyajikan unsur-
unsur baru yang dapat memikat hati pelanggan. pengembangan produk termasuk dalam
proses perubahan yang dilakukan pada produk yang sudah ada sebelumnya. Sekaligus
sebagai proses mencari inovasi guna menambah nilai terhadap produk lama dan
mengkonversikannya ke dalam bentuk produk tersebut. Dengan dilakukannya
pengembangan produk, itu artinya perusahaan sudah paham dan mengetahui terkait
kebutuhan dan juga keinginan pasar.
Tujuan dari adanya pengembangan produk yaitu untuk memberikan nilai yang maksimal
bagi para konsumen. Tak hanya itu, hal tersebut juga bertujuan untuk memenangkan
persaingan perusahaan dengan cara memilih produk yang inovatif. Kemudian juga
produk yang telah dimodifikasi dan memiliki nilai tinggi, baik itu dalam hal desain,
kemasan, ukuran, dan lainnya.
Ada beberapa alasan yang mendasari suatu perusahaan dalam melakukan pengembangan
produk, antara lain:
1. Untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen
2. Menambah omset atau meningkatkan penjualan
3. Untuk mendayagunakan sumber produksi
4. Memenangkan persaingan dengan produk yang sudah ada
5. Meningkatkan profit dengan cara menggunakan bahan yang sama
6. Mendayagunakan bahan-bahan yang masih tersisa
7. Mencegah konsumen merasa bosan
8. Untuk menyederhanakan kemasan produk
 Strategi diverivikasi
Diversifikasi adalah salah satu strategi perusahaan terampuh, baik dari sisi keuangan atau
pemasaran. Di dunia bisnis, pengertian diversifikasi adalah memproduksi beberapa
produk dengan unsur intrinsik mirip, tapi tetap memiliki perbedaan dari segi lain
(misalnya ukuran, jenis, merk, dan sebagainya). Selain diversifikasi produk, perusahaan
juga bisa melakukan strategi diversifikasi di berbagai aspek bisnis, misalnya penyedia
bahan baku, investasi, serta cabang perusahaan. Sebagai contoh, perusahaan A membuka
cabang B dan C yang sama-sama memproduksi mi instan. Akhirnya di pasar, cabang B
dan C tampak bersaing ketat merebutkan konsumen, tapi sebenarnya kedua cabang
tersebut sama-sama dari perusahaan A.
Tujuan diversifikasi adalah sebagai berikut:
1. Meningkatkan Perolehan Laba
Tujuan diversifikasi paling utama adalah untuk meningkatkan perolehan laba.
Dengan diproduksinya banyak produk sekaligus dalam satu waktu, perusahaan bisa
meningkatkan potensi terjadinya lebih banyak penjualan. Selain itu, diversifikasi
produk juga dapat membantu perusahaan menghindari risiko rugi saat ada merk
produknya yang tidak laku.
2. Memperluas Market Share
Poin kedua tujuan diversifikasi adalah untuk memperluas market share, atau disebut
juga dengan pangsa pasar. Bagi sebuah perusahaan, pangsa pasar adalah komponen
penting penentu kesuksesan bisnis, terutama jika memiliki banyak kompetitor.
Diversifikasi produk akan membuat konsumen punya lebih banyak pilihan untuk
dibeli. Meski demikian, setiap pembelian oleh konsumen tersebut tetap berkontribusi
mengisi persentase market share satu perusahaan yang sama.
3. Mencegah Kebosanan Masyarakat Atas Suatu Produk
Tujuan diversifikasi berikutnya adalah untuk mencegah masyarakat mengalami
kejenuhan atas sebuah merk. Di dunia manufaktur, ada satu istilah yang disebut
dengan “product life cycle”, yang artinya siklus hidup produk dari pertama kali rilis
sampai mengalami penurunan penjualan. Dengan melakukan diversifikasi, Anda
dapat menghindarkan perusahaan dari mengalami penurunan profit saat product life
cycle-nya mencapai puncak (maturity). Sebab meski produk pertama mengalami
penurunan penjualan, produk hasil diversifikasi sudah mulai dikenal dan dibeli
masyarakat.
4. Personalisasi Produk Sesuai Karakteristik Target Pasar
Sebagai seorang pengusaha, Anda tidak dapat memungkiri bahwa setiap produk
memiliki target pasar dengan persona berbeda. Dengan adanya diversifikasi, Anda
bisa membuat berbagai produk yang sifatnya terpersonalisasi, menyesuaikan
karakter target pasarnya.
5. Membantu melangkahkan competitor
Tujuan terakhir diversifikasi adalah untuk membantu perusahaan mengalahkan
kompetitor. Kombinasi penguasaan market share, inovasi, serta personalisasi produk
akan membuat perusahaan Anda lebih mudah unggul daripada kompetitor.

2.4 Pertumbuhan Integratif


Pertumbuhan integratif (integrative growth) adalah strategi perluasan operasi perusahaan
melalui akuisisi pemasok, pelanggan, atau pesaingnya. Tujuannya adalah untuk
meningkatkan penjualan dan keuntungan.
Ada tiga pendekatan strategi ini:
- Integrasi ke belakang (backward integration) :Adalah dengan memperoleh kepemilikan
atau meningkatkan kendali atas perusahaan pemasok. Baik manufaktur maupun
retailer membutuhkan bahan baku dari pemasok. Contohnya industri bahan baku,
industri farmasi dan PBF
- Integrasi ke depan (forward integration) : Adalah strategi yang dijalankan dengan meraih
kendali atas jalur distribusi, mulai dari distributor hingga retailer. Wujud dari
kendali atas jalur distribusi adalah mendirikan sendiri jalur distribusi, memperoleh
kepemilikan atas jalur distribusi, atau memperoleh kendali. Semakin meningkatnya
jumlah manufaktur, atau dalam hal ini pemasok menyebabkan semakin meningkatnya
penggunaan strategi integrasi ke depan oleh manufaktur. E-commerce, franchise, factory
outlet adalah bentuk pengembangan strategi integrasi ke depan yang sedang tren saat
ini. Contohnya Perusahaan PT. Kimia Farma membangun jaringan apotiknya sendiri
yaitu Apotik Kimia Farma.
- Integrasi horizontal (horizontal integration) : Strategi integrasi horisontal mengarah
pada strategi yang memperoleh kepemilikan atau meningkatkan kendali atas
perusahaan pesaing. Merupakan strategi yang paling tren digunakan secara signifikan
dalam strategi pertumbuhan. Contoh integrasi horizontal yaitu PT Indofood Sukses
Makmur yang pertama kali populer dengan merk dagang Indomie membeli merk
Supermi

2.5 Pertumbuhan diversifikasi


Pertumbuhan diversifikasi (diversification growth) adalah strategi pertumbuhan di mana
perusahaan masuk ke pasar baru, baik yang masih terkait dengan bisnis saat ini
(diversifikasi terkait) atau yang tidak terkait sama sekali dengan bisnis saat ini
(diversifikasi tidak terkait atau strategi konglomerat). Strategi ini masuk akal ketika ada
peluang bagus di luar bisnis saat ini. Pasar baru tersebut sangat mengarik (sedang
tumbuh) dan perusahaan memiliki kekuatan bisnis yang tepat untuk sukses.Perusahaan
mungkin mencari produk baru yang memiliki sinergi teknologi atau pemasaran dengan
lini produk yang ada tetapi menarik bagi kelompok pelanggan yang berbeda.
Alternatifnya, perusahaan mungkin menggunakan strategi horizontal untuk mencari
produk baru yang tidak terkait dengan lini produk saat ini tetapi menarik bagi pelanggan
saat ini. Akhirnya, perusahaan mungkin mencari bisnis baru yang tidak ada hubungannya
dengan teknologi, produk, atau pasarnya saat ini, mengadopsi strategi konglomerat.
 Strategi diverivikasi kosentris (menyediakan produk yang berkaitan dengan
apotek)
Diversifikasi Konsentris yaitu Jenis strategi diversifikasi konsentris yang mengacu
kepada penambahan produk baru yang masih berkaitan dengan produk bisnis yang
sudah ada, tapi tetap memiliki perbedaan dari segi lain (misalnya ukuran, jenis, merk,
dan sebagainya). Contohnya insulin atau antangin
 Strategi diverivikasi horizontal ( menyediakan produk yang tidak berkaitan
dengan apotek)
Diversifikasi horizontal adalah strategi perluasan yang membuat berbagai macam
produk sejenis tetapi berbeda dalam ukuran, target pasar, dan merek. Contoh yang
paling tepat untuk menggambarkan ini adalah mie instan
 Strategi diverivikasi konglomerasi ( membuka usaha baru yang tidak berkaitan
dengan apotek)
Jenis strategi konglomerasi merupakan penambahan produk baru yang berbeda
dengan produk atau jasa yang sudah ada. Dalam strategi ini, produk baru yang
dikembangan tidak memiliki hubungan dengan produk yang sudah ada. Contoh
diversifikasi produk konglomerasi adalah percetakan buku yang mulai memproduksi
mie pada pabrik lain. Di sini, bisnis percetakan tersebut memasuki industri baru yang
benar-benar berbeda dari industri utamanya.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
1. tingkatan atau level strategi perusahaan terdiri dari 3 (tiga) level strategis, yaitu level
korporasi, level unit bisnis, dan level fungsional.
2. manajemen strategi adalah proses dalam pengambilan keputusan, menerapkan
tindakan dan mengevaluasi hal apa saja yang sudah dilakukan secara baik agar bisa
mencapai tujuan jangka panjang perusahaan
3. Tujuan manajemen stategi Membantu perusahaan beradaptasi pada setiap
perusahaan. Membuat kinerja perusahaan menjadi lebih efektif. Mengaplikasikan dan
mengevaluasi strategi yang disepakati dengan efektif dan efisien.
Membuat strategi baru untuk menyesuikan dengan perkembangan lingkungan
eksternal

Anda mungkin juga menyukai