Anda di halaman 1dari 5

Membangun Organisasi Yang Mampu Mengimplementasikan Dengan Baik Strategi

Perusahaan
RPS 11

Oleh :
Kelompok 1

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
2021
1. Pendahuluan
Pada prinsipnya, sekali seorang manajer memutuskan untuk memilih satu strategi
tertentu, fokusnya beralih pada bagaimana strategi tersebut dieksekusi dalam langkah-langkah
yang berujung pada hasil sesuai yang diinginkan. Membangun strategi serta membawa
keseluruhan organisasi perusahaan untuk mengimplementasikannya membutuhkan satu
perangkat keahlian manajerial yang berbeda.
Membangun strategi sangat dipengaruhi oleh tindakan-tindakan berdasarkan faktor pasar
(market-driven) serta sumberdaya yang tersedia, sedangkan mengimplementasikan strategi
adalah aktifitas-aktifitas yang dipengaruhi oleh aktivitas para eksekutifnya serta bagaimana
proses- proses bisnis dijalankan dalam operasional sehari-hari (operation-driven).
2. Kerangka Bagi Pengimplementasian Strategi
Dalam proses mengeksekusi atau mengimplementasikan strategi selalu diikuti dengan
proses memilih teknik, tindakan-tindakan serta perilaku yang lebih spesifik guna menunjang
lancarnya operasi yang mendukung strategi perusahaan, yang dilanjutkan dengan tindak lanjut
untuk memastikan segala hal terselesaikan dan berujung pada hasil yang baik.
Hal-hal spesifik mengenai bagaimana mengeksekusi strategi perusahaan - atau lebih
tepatnya lagi, hal-hal spesifik apa saja yang harus ada dalam agenda dan rencana kerja
manajemen, harus disesuaikan dengan situasi dan kondisi perusahaan. Komponen-komponen
utama, yang sekaligus menjadi tugas mendasar para manajer perusahaan dalam proses
pengimplementasian strategi perusahaan, seperti:

 Penuhi organisasi perusahaan dengan manajer serta SDM yang mampu


mengeksekusi strategi perusahaan dengan baik.
 Membangun kemampuan organisasional yang diperlukan dalam
pengimplementasian strategi perusahaan yang berhasil.
 Ciptakan struktur organisasi yang mendukung strategi perusahaan.
 Alokasikan sumber daya anggaran yang cukup untuk mendukung upaya
pengimplementasian strategi perusahaan.
 Ciptakan kebijakan dan prosedur yang mampu memfasilitasi proses
pengimplementasian strategi perusahaan.
 Pilih praktek-praktek bisnis terbaik dan yang teruji serta proses-proses bisnis
yang mendorong perbaikan berkesinambungan.
 Bangun sistem informasi dan operasi yang memberdayakan karyawan
perusahaan untuk menjalankan peran strategik mereka dengan baik.
 Masukkan mekanisme penghargaan serta insentif dalam satu paket nilai target
yang dicapai oleh para karyawan.
 Pertahankan budaya korporat yang mempromosikan pengimplementasian strategi
perusahaan dengan baik.
 Melatih kemampuan kepemimpinan internal yang sangat diperlukan untuk
mendorong implementasi strategi perusahaan.

3. Membangun Organisasi yang Mampu Mengimplementasikan Strategi dengan Baik:


Dari Mana Harus Mulai?
Pentingnya kapabilitas serta sumberdaya yang dimiliki perusahaan untuk memastikan
tercapainya pengimplementasian strategi perusahaan dengan sukses. Kapabilitas dan sumber
daya yang dimaksud termasuk di antaranya adalah ketrampilan, talenta, pengalaman, dan
pengetahuan yang dibangun pada sumberdaya manusia yang ada di perusahaan. Dengan kata
lain, pengimplementasian strategi perusahaan yang baik sangatlah tergantung pada SDM yang
kompeten apapun latarbelakang tugas dan perannya, dan yang lebih penting lagi adalah bahwa
untuk memastikan suksesnya implementasi strategi perusahaan akan diperlukan satu tim
manajemen yang solid dan kuat.
Tiga fungsi pertama dari kesepuluh fungsi manajerial dasar yang telah dipaparkan pada
bagian sebelumnya, yakni:
a) Perekrutan SDM Yang Andal Dalam Organisasi.
b) Membangun dan Memperkuat Kompetensi Inti Serta Kemampuan Kompetitif.
c) Mengorganisasikan Daya Upaya Kerja Dengan Struktur Organisasi Yang Suportif.

4. Merekrut SDM Yang Andal Dalam Organisasi


Membangun tim manajemen yang andal adalah tujuan utama dari tugas membangun
organisasi. Meski terkadang strategi serta situasi dan kondisi perusahaan yang berbeda juga
menuntut kombinasi antara pengalaman, latar belakang, serta pengetahuan dan gaya manajemen
yang berbeda, yang tidak boleh disepelekan adalah mengisi posisi-posisi kunci di manajemen
dengan orang-orang yang cerdas, berpikir jernih, mampu memikirkan hal-hal apa saja yang perlu
dilakukan, orang yang teramoil mengelola anak buah, dan kelihaian dalam mencapai tujuan atau
hasil yang baik.
Membangun tim yang memiliki kapabilitas tinggi saja belum cukup. Sungguh diperlukan
orang-orang yang tak hanya mampu, tetapi juga tepat dan memiliki karakter yang menyatu dalam
tim. Orang-orang seperti itulah yang akan menjadi sumber terbaik bagi perusahaan dalam
menghasilkan ide-ide kreatif demi perbaikan operasional yang membawa keseluruhan
operasional pada level puncak.
5. Membangun dan Memperkuat Kompetensi Utama serta Kemampuan Kompetitif
Perlunya membangun serta memperkuat secara kompetitif seluruh kompetensi utama
serta kapabilitas yang sangat bernilai. Kemampuan perusahaan untuk menjalankan aktivitas yang
menciptakan nilai yang juga mengekspresikan strateginya terbentuk dari sumber daya dan
kapabilitasnya.
Para manajer perusahaan akan mengerahkan seluruh sumber daya serta kapabilitas
perusahaan dalam bentuk aktifitas-aktifitas yangmenciptakan nilai. Namun langkah pertama
yang harus dilakukan adalah memastikan bahw sumber daya serta kapabilitas yang diperlukan
memang telah tersedia, selalu diperbaharui, dan ditingkatkan kualitasnya. tiga pendekatan untuk
membangun serta memperkuat kapabilitas perusahaan, yakni:
a) Mengembangkan kapabilitas secara internal
b) Memperoleh kapabilitas melalui merger dan akuisisi
c) Mengases kapabilitas melalui kerjasama kemitraan

6. Mengorganisasikan Daya Upaya Kerja Dengan Struktur Organisasi Yang Suportif


Setiap struktur organisasi perusahaan adalah produk dari situasi dan kondisi yang ada di
perusahaan itu, dan biasanya merefleksikan pola-pola organisasional sebelumnya, perbedaan-
perbedaan kondisi internalnya, penilaian para eksekutifnya mengenai hubungan siapa melapor
siapa, serta ‘politik’ di dalam perusahaan yang umumnya merefleksikan ‘siapa mendapatkan
tugas apa’.
Pada kenyataannya setiap strategi didasarkan pada kapabilitas organisasionalnya sendiri,
dan juga aktivitas-aktivitas mata rantai nilainya. strukturisasi upaya kerja untuk mempromosikan
pengimplementasian strategi perusahaan yang berhasil, yakni:

 Memutuskan aktifitas-aktifitas mata rantai nilai yang mana yang akan dijalankan
secara internal, dan mana yang harus diambil dari luar (outsource).
 Menyelaraskan struktur organisasi dengan strategi perusahaan.
 Memutuskan seberapa besar tingkat otoritas pada level pucuk pimpinan untuk
melakukan sentralisasi, dan seberapa besar tingkat pendelegasian yang akan
diserahkan pada level manajer dan staf.
 Memfasilitasi kerjasama dengan mitra-mitra eksternal dan mitra-mitra strategik.
Referensi
Ikatan Akuntan Indonesia (IAI). 2015. Modul Chartered Accountant: Manajemen Stratejik dan
Kepemimpinan. Jakarta: Penulis.

Anda mungkin juga menyukai