Oleh :
Kelompok
Ida Bagus Pramayoga (2007612005)
Giovaninho Ferreira da Costa (2007612012)
Memilih industri yang baru untuk dimasuki serta memutuskan dengan cara apa
erusahaan akan masuk ke industri tersebut.
Mencari segala peluang untuk mengoptimalkan hubungan matarantai nilai lintas-
usaha serta kesesuaian strategi ke dalam keunggulan kompetitif.
Memilih prioritas investasi dan mengendalikan sumberdaya perusahaan ke dalam
unit bisnis yang paling atraktif.
Memulai aktifitas-aktifitas untuk meningkatkan kinerja bisnis-bisnis perusahaan.
4. Memilih Alur Difersifikasi: Bisnis Yang Berkaitan Vs Bisnis Yang Tak Berkaitan
Difersifikasi melalui bisnis yang masih ada kaitannya dengan bisnis yang sedang
dijalankan akan secara kompetitif memiliki ketersesuaian antara mata rantai nilai lintas bisnis
yang sangat berharga dan sumberdaya-sumberdayanya. Sementara itu, difersifikasi melalui
bisnis baru yang tak ada kaitannya sama sekali dengan bisnis yang sedang berjalan akan
memiliki potensi resiko sebaliknya.
5. Difersifikasi Strategik dan Ketersesuaian Di Dalam Bisnis Yang Berkaitan
Strategi difersifikasi bisnis yang berkaitan perlu menempatkan dan membangun
perusahaan di suatu kondisi dimana ada ketersesuaian strategik yang berkaitan dengan aktifitas-
aktifitas matarantai nilai utama serta aset-aset kompetitifnya.
Ketersesuaian strategik akan muncul bila satu atau lebih aktifitas yang membentuk
matarantai nilai lini-lini usaha yang berbeda dalam keadaan serupa atau sepadan dengan peluang-
peluang yang ada pada saat ini bagi perusahaan untuk mendistribusikan sumberdaya-sumberdaya
serta kemampuannya.
Dikemukakan bahwa ketersesuaian strategik lintas lini usaha dapat muncul dimanapun
juga sejalan dengan matarantai nilai, misalnya dalam aktifitas-aktifitas penelitian dan
pengembangan (R&D) teknologi, dalam aktifitas matarantai suplai serta hubungannya dengan
para supplier, dalam aktifitas manufaktur, penjualan dan pemasaran, aktifitas distribusi dan
bahkan di aktifitas-aktifitas layanan pelanggan (customer services).