Anda di halaman 1dari 12

Strategy

Implementation
(Implementasi Strategi)
Hagi Akbar Alamsyah 1902010042
Rifky Paldiyasa 1902010079
Pengertian Implementasi Strategi
Menurut Soekanto dalam Nilasari (2014), menyatakan bahwa implementasi
strategi adalah pengelolaan bermacam-macam peralatan organisasi dan
manajemen yang mengarahkan dan mengendalikan pemanfaatan sumber daya
perusahaan (keuangan, manusia, peralatan, dan lain-lain) melalui strategi yang
dipilih.
Siapa yang mengimplementasikan strategi pada
perusahaan
Setiap orang di dalam struktur organisasi mulai dari level top Manajer, middle
manajer, dan lower manajer yang mengimplementasikan stratejik.

Para direktur divisi atau SBU (strategic business Unit) akan bekerjasama dengan
karyawannya untuk mengimplementasikan stratejik.

Oleh karena itu setiap manajer operasi harus Mampu mengawasi implementasi
stratejik sampai Pada tingkat lini pertama, untuk mendukung hal tersebut
karyawan harus dilibatkan dalam Berbagai prosen implementasi stratejik, baik
pada Level korporat, unit bisnis, maupun fungsional.
Menurut Thomas V. Bonoma, ada empat kemungkinan yang terjadi pada saat
perumusan dan implementasi strategi.

• Success, merupakan hasil yang paling dinginkan oleh Perusahaan. Ini terjadi
pada saat Perusahaan mampu melakukan formulasi strategi dan sekaligus
mampu mengimplementasikannya secara baik pula.
• Roulette, merupakan situasi dimana strategi yang diformulasikan oleh
Perusahaan sesungguhnya kurang baik, akan tetapi hasil yang didapat
tidaklah mengecewakan karena pihak manajemen perusahaan ternyata
mampu mengimplementasikan strategi tersebut dengan baik yang disertai
dengan berbagai penyesuaian.
• Trouble, merupakan situasi dimana strategi Perusahaan sebenarnya
diformulasikan dengan baik namun strategi tersebut kacau dan tidak optimal
karena manajemen perusahaan tidak mengimplementasikannya dengan baik.
• Failure, merupakan hasil yang terburuk dan paling tidak dinginkan oleh
manajemen perusahaan. Hal ini terjadi karena strategi perusahaan memang
diformulasikan dengan tidak baik dan memuaskan serta yang lebih buruk
lagi, implementasinya pun ternyata dilakukan secara kurang baik pula.
Model 7S (Seven S Model)
Menurut Mc Kinsey keberhasilan implementasi strategi tergantung pada
interaksi tujuh S yaitu: Struktur, Strategy, System, Style, Staff, Skill, Sasaran
Tingkat Tinggi.

1. Struktur
Dalam lingkungan masa kini yang kompleks dan selalu berubah, organisasi yang
berhasil mungkin melakukan perubahan struktural untuk mengimbangi tugas
strategi spesifik tanpa meninggalkan dasar divisi struktural.

2. Strategy
Pengembangan strategy menimbulkan lebih sedikit masalah dari pada
pelaksanaannya.

3. Sistem
Semua prosedur formal dan informal yang membuat organisasi dapat berfungsi.
4. Style
Pola tindakan substantif dn simbolik oleh para manager.

5. Staff
Organisasi yang berhasil memandang orang sebagai sumber daya yang berharga
yang harus dipelihara dengan baik, dikembangkan, dilindungi dan dialokasikan

6. Skill
ketrampilan mengacu pada aktivitas yang paling baik dilakukan oleh organisasi
dan karena itulah mereka dikenal.

7. Sasaran Tingkat Tinggi


Ini mengacu pada konsep pembimbingan, nilai, dan aspirasiyang menyatukan
organisasi dalam beberapa tujuan bersama.
Membangun kemampuan organisasi dalam
pelaksanaan strategi yang baik
Ada 3 kunci:
1.Staf di organisasi — mengumpulkan tim manajemen yang kuat, dan
merekrutdan mempertahankan karyawan dengan pengalaman yang
dibutuhkan,keterampilan teknis, dan modal intelektual.

2.Memperoleh, mengembangkan, dan memperkuat sumber daya dan


kemampuanyang diperlukan untuk pelaksanaan strategi yang baik —
mengakumulasisumber daya yang dibutuhkan, mengembangkan keahlian dalam
melakukankegiatan rantai nilai strategi-kritis, dan memperbarui kemampuan
perusahaanagar sesuai dengan perubahan kondisi pasar dan harapan pelanggan.
Membangun kemampuan organisasi dalam
pelaksanaan strategi yang baik
3.Penataan organisasi dan upaya kerja — mengorganisasikan kegiatan rantai
nilaidan proses bisnis, menetapkan garis wewenang dan hubungan pelaporan,
danmemutuskan seberapa banyak otoritas pengambilan keputusan
untukdidelegasikan kepada manajer tingkat rendah dan karyawan garis depan.
Membangun kemampuan organisasi dalam
pelaksanaan strategi yang baik
3.Penataan organisasi dan upaya kerja — mengorganisasikan kegiatan rantai
nilaidan proses bisnis, menetapkan garis wewenang dan hubungan pelaporan,
danmemutuskan seberapa banyak otoritas pengambilan keputusan
untukdidelegasikan kepada manajer tingkat rendah dan karyawan garis depan.
Contoh Kasus

Anda mungkin juga menyukai