Anda di halaman 1dari 5

ASTRA HUMAN CAPITAL MANAGEMENT

KERANGKA DASAR ASTRA HUMAN CAPITAL MANAGEMENT


Kerangka dasar AHCM (Gambar 2) menggambarkan ruang lingkup atau proses-proses utama AHCM.

Ruang Lingkup atau proses-proses utama AHCM


 Integration & Alignment : Organization Development Management
 People Management Process : Recruitment Management, People Development
Management, Performance Management, Termination Management
 Key Drivers : Reward Management & Industrial Relations Management
 Foundation : Culture Management

Tujuan AHCM
 Memberikan pedoman kepada grup Astra dalam mengembangkan dan mengimplementasikan
praktik-praktik Human Capital yang berkesesuaian dengan konsep dan kebijakan AHCM.
 Sebagai “Payung” bagi grup Astra dalam menyusun strategi Human Capital di masing-masing unit
bisnis.

Integrated Concept, memiliki tiga peran entitas di dalam organisasi:


1. Top Management
 Commitment, bentuk keterikatan dan dukungan positif dalam implementasi AHCM sehingga
akan tercermin dalam setiap aktivitas HC.
 Involvement, bentuk keterlibatan aktif dalam setiap praktik pengelolaan HC sehingga
memberi nilai tambah pada perusahaan.
 Leadership, sebagai contoh perilaku dalam pengelolaan HC sehingga mampu meningkatkan
kinerja dan daya saing perusahaan.
2. Human Capital Practitioner
 Expertise, diharapkan mampu memberikan solusi terbaik terkait praktik HC dalam
mendukung tujuan perusahaan sesuai dengan arahan dari Top Management.
 Consistent Implementation, dengan adanya Top Management maka AHCM akan
diimplementasikan secara berkesinambungan oleh HC Practitioner dan terus berkembang
selaras dengan tujuan perusahaan.
3. Line Manager, entitas yang paling memahami bagaimana kinerja setiap individu di unit kerjanya,
sehingga diharapkan proses komukasi vertikal dalam pengelolaan HC.

ORGANIZATION DEVELOPMENT MANAGEMENT


 Proses membangun organisasi yang unggul, kompetitif, dan tumbuh secara berkelanjutan sesuai
dengan tujuan perusahaan.
 Menghasilkan Organisasi yang efektif dan efisien dengan tingkat produktivitas dan engagement
karyawan yang tinggi.
 Ruang lingkup :
1. Perumusan strategi bisnis yang unggul (Winning Concept)
2. Pembentukan tim yang produktif dan engaged (Winning Team)
3. Perancangan sistem untuk memastikan organisasi yang resilient (Winning System)

RECRUITMENT MANAGEMENT
 Proses memenuhi kebutuhan tenaga kerja sesuai dengan Manpower Plan.
 Terpenuhinya kebutuhan karyawan dengan tepat kualitas, tepat waktu, tepat jumlah, dan tepat biaya.
 Ruang lingkup :
1. Penyusunan strategi pemenuhan kebutuhan karyawan jangka panjang dan jangka pendek
(recruitment strategy)
2. Promosi perusahaan kepada calon karyawan (employer branding)
3. Pencarian calon karyawan (sourcing)
4. Pelaksanaan seleksi terhadap calon karyawan (selection)
5. Penerimaan dan penempatan calon karyawan (hiring and placement of employee)
6. Orientasi karyawan baru (New Employee Orientation Program)
7. Evaluasi masa penyesuaian calon karyawan (New Employee Evaluation)
8. Pengelolaan vendor rekrutmen (recruitment vendor management)

PEOPLE DEVELOPMENT MANAGEMENT


 Proses penumbuh-kembangan karakter, kompetensi, dan karir karyawan untuk mendorong
pertumbuhan perusahaan dan dilakukan secara terstruktur dan sistematis.
 Menghasilkan karyawan yang memiliki karakter dan kopetensi sesuai dengan persyaratan pekerjaan
dan kesiapan kader untuk memenuhi kebutuhan bisnis kedepan.
 Ruang lingkup :
1. Pengukuran kompetensi dan pemetaan Human Asset Value (HAV)
2. Penyusunan Individual Career Plan (ICP)
3. Penyusunan, implementasi dan monitoring Individual Development Plan (IDP)
4. Perencanaan kaderisasi.

PERFORMANCE MANAGEMENT
 Proses perencanaan, review, pengarahan dan bimbingan serta penilaian kinerja demi tercapainya
tujuan organisasi,
 Dengan ini diharapkan karyawan dapat menghasilkan kinerja yang optimal sesuai dengan target yang
ditetapkan.
 Ruang lingkup :
1. Penyususnan kebijakan dan sistem pengelolaan kinerja
2. Penyusunan rencana kinerja individu
3. Proses review, pengarahan dan bimbingan dalam pelaksanaan rencana kinerja
4. Penilaian kinerja (PK)
5. Pemberian umpan balik (feedback) sebagai masukan bagi pengembangan karyawan.

REWARD MANAGEMENT
 Proses pengelolaan sistem reward kepada karyawan yang sesuai dengan nilai jabatan (Job Value),
kontribusi, dan kompetensi untuk memotivasi karyawan dalam mencapai tujuan organisasi.
 Sistem reward yang sesuai dengan prinsip 3P (Pay for Position, Pay for Performance, Pay for People)
dan memperhatikan daya saing (competitiveness) serta kemampuan perusahaan.
 Ruang lingkup :
1. Pengelolaan sistem Penggolongan dan Kepangkatan, Kelompok Jabatan
2. Pengelolaan sistem kompensasi (fixed & variable pay)
3. Pengelolaan Sistem Benefits
4. Pengelolaan Sistem Apresiasi

TERMINATION MANAGEMENT
 Proses pengelolaan pengakhiran hubungan kerja yang mengakibatkan berakhirnya hak dan kewajiban
antara pekerja dan pengusaha.
 Pengakhiran hubungan kerja yang dilaksanakan dengan cara sebaik-baiknya dan sesuai dengan
regulasi yang berlaku; dengan tetap memperhatikan hak dan kewajiban para pihak.
 Ruang lingkup :
1. Persiapan pengakhiran hubungan kerja
2. Pelaksanaan pengakhiran, hubungan kerja, yang terdiri dari:
a) Pengakhiran Hubungan Kerja atas Inisiatif Karyawan
b) Pengakhiran Hubungan Kerja Melalui Mekanisme Penyelesaian Perselisihan Hubungan
Industrial
c) Hubungan Kerja berakhir dengan sendirinya

CULTURE MANAGEMENT
 Proses pengelolaan nilai-nilai operasional perusahaan (Company Operating Values) yang sesuai
dengan konteks bisnis untuk membangun budaya kerja yang unggul dan selaras dengan Catur
Dharma.
 Diharapkan perilaku karyawan yang menghasilkan kinerja perusahaan yang unggul.
 Ruang lingkup:
1. Perumusan perilaku unggul karyawan (key behavior) yang dijabarkan dari Company Operating
Values
2. Membangun kesamaan pemahaman atas Company Operating Values melalui proses sosialisasi
3. Membangun perilaku melalui proses internalisasi dan penyelarasan sistem dengan Company
Operating Values
4. Pengukuran efektivitas penerapan Company: Operating Values dan dampaknya terhadap kinerja
organisasi

ASTRA LEADERSHIP COMPETENCY


1. Vision and Business Sense, yaitu menunjukkan pemahaman yang mendalam tentang bisnis utama
perusahaan dan pemahaman tentang arah bisnis perusahaan di masa datang.
2. Customer Focus, konsentrasi pada kebutuhan pelanggan sampai kepada tingkatan 'proactively
customer driven'. Tidak hanya mengatasi keluhan pelanggan tetapi secara aktif mencari umpan balik
dan mengembangkan pengukuran yang dapat secara preventif menyelesaikan permasalahan
pelanggan.
3. Interpersonal Skill, memiliki keterampilan komunikasi yang baik sehingga dapat mempengaruhi orang
lain, mampu membangun hubungan baik dengan berbagai orang dari berbagai tingkatan.
4. Analysis and Judgement, mampu membuat keputusan dengan cepat dan tepat, memikirkan seluruh
konsekuensi dari keputusannya. Apabila dibutuhkan, yang bersangkutan mampu membuat keputusan
dengan cepat walaupun data yang dimilikinya kurang lengkap atau memiliki makna ganda.
5. Planning and Driving Action, tetap fokus pada hal yang penting di bisnis. Sistematis dalam pendekatan.
Menetapkan objektif dan rencana yang jelas dan memanfaatkan sumber daya guna mencapai hasil yang
dinginkan.
6. Leading and Motivating, menjalani peran sebagai pemimpin dengan nyaman, menghargai kebutuhan
dan perasaan orang lain (termasuk bawahan) dan menggunakan gaya memimpin dan memotivasi yang
sesuai dengan kebutuhan bawahan.
7. Team Work, yaitu proses bekerja secara bersama-sama dengan sekelompok orang untuk mencapai
tujuan tertentu.
8. Drive, Courage, and Integrity, secara proaktif dan terus menerus membawa bisnis ke arah visi
perusahaan. Berkeinginan untuk belajar dan fokus pada unjuk kerja. Tidak takut untuk berhadapan
langsung dengan hal-hal yang belum jelas dan bersedia mengambil tindakan berdasarkan apa yang
diyakininya.

EXPERT COMPETENCY (BEHAVIORAL)


1. Innovation
2. Analysis and Judgement
3. Planning and Driving Action
4. Communication and Customer Focus
5. Drive and Integrity
ASTRA MANAGEMENT SYSTEM
PILAR 1 – BASIC MENTALITY (MENTALITAS DASAR)

1. Focus on Customer (Pelanggan)


a. Kualitas adalah nilai tambah bagi pelanggan
b. Kualitas adalah QCDSMPEL
 Quality : kualitas produk dan jasa minimal memenuhi harapan pelanggan.
 Cost : realistis bagi pelanggan.
 Delivery : tepat waktu dalam memberikan produk/jasa.
 Safety : membangun cinta yang memperhatikan keselamatan pengguna dan pembuatnya.
 Morale : etos kerja berdasarkan Astra business & work ethics.
 Productivity : peningkatan jumlah outpun seiring dengan kualitas produk.
 Environment : membangun lingkungan kerja yang sehat dan produktif.
 Legal : sesuai dengan ketentuan dan legalitas yang berlaku.
c. Pelanggan adalah keseluruhan proses (End to End Customer), sehingga harus memastikan proses
yang efektif dan efisien sejak awal sampai akhir.
2. Focus on PDCA (Plan, Do, Check, Action)
a. Manajemen adalah PDCA
 Plan (Merencanakan)
 Do (Melaksanakan)
 Check (Mengevaluasi)
 Action (Menindaklanjuti)
Siklus PDCA dilakukan sampai terciptanya prestasi standar kinerja yang ingin di capai (SDCA).
b. Pengendalan dimulai dari proses awal sampai akhir, dapat terwujd apabila memiliki mentalitas
berkualutas (Bulit in quality) dan menerapkan prinsip do it right at the first time.
c. Pengendalian adalah tindakan penanggulangan dan pencegahan, menerapkan PICA (Problem
Identification and Corrective Action) dan prinsip “mencegah lebih baik dari menanggulangi”.
3. Focus on Facts and Data (Fakta dan Data)
a. Manajemen berdasarkan fakta dan data, data adalah potret dari fakta yang dapat menghindari
kesalahan asumsi dan interpretasi maka dari itu perlu ada metode dan alat pengukuran untuk
memperoleh fakta di lapangan.
b. Prinsip prioritas, menerapkan pola pikir dan bertindak melalui prinsip efektivitas (tepat guna) dan
prinsip efisiensi (tepat cara).
c. Rumusan sasaran adalah SMART
 Specific (spesifik) : tidak menimbulkan multi tafsir
 Measurable (terukur) : secara kuantitatif dapat dievaluasi
 Achievement (prestasi) : menantang dan memotivasi
 Realistic (realistis) : dapat dilaksanakan
 Time Phase (jangka waktu) : jelas dari sisi tenggang waktu.
d. Standard Operating Procedure (SOP), dibuat dengan sederhana, mudah dimengerti, mudah
digunakan, serta ditindaklanjuti dengan program sosialisasi dan implementasi.
4. Focus on Teamwork (Kerjasama)
a. Kematangan individu, ditandai dengan integritas (walk the talk), proaktivitas, mentalitas
kelimpahan (tidak takut untuk berbagi kemampuan dan pengalaman yang dimiliki kepada orang
lain).
b. Jangan menyalahkan orang lain (trust, mutual understanding, mutual giving)
c. Hubungan atasan dan bawahan (Man Management). Memberdayakan potensi anggota tim
dengan melibatkan, mengarahkan dan membimbing, menilai dan menghargai, serta memperkuat
sense of belonging tim.
d. Keselarasan sinergi antar tim (Cross Team Synergy), perlu membangun kerjasama antar fungsi,
departmen, divisi dan antar perusahaan sehingga tercipta sinergi. Untuk itu dibutuhkan kejelasan
tanggung jawab/otoritas dan keterbukaan lintas fungsi.
5. Focus on Excellence (Keunggulan)
a. Bebas mencoba hal-hal baru, berani untuk keluar dari comfort zone untuk dapat menemukan hal-hal
baru dalam rangka mendukung tercapainya sasaran perusahaan
b. Mengelola risiko, memahami sasaran yang akan dicapai, memahami kemampuan diri dengan benar,
dan bertindak sesuai dengan sistem nilai yang ada dapat dilakukan untuk pengelolaan risiko.
c. Belajar dari kesalahan, pantang menyerah dan tidak mengalah pada kegagalan telah memungkinkan
terciptanya banyak terobosan.

PILAR 2 – STRATEGIC MANAGEMENT

Strategic Management adalah metode yang digunakan untuk menyusun dan menjalankan strategi
perusahaan secara dinamis dan fleksibel dengan melibatkan seluruh karyawan dalam rangka pengembangan,
pemeliharaan, dan peningkatan kualitas agar tercapai kepuasan pelanggan, profitabilitas, dan kepuasan
stakeholder secara keseluruhan.

Strategic Management meliputi:


1. Goal & Strategy (Policy Management)
Perumusan sasaran jangka panjang dan pendek dan cara mencapainya yang akan menjadi arahan
(Policy Management) bagi perusahaan.
2. Process (Activity Management)
Penjabaran (cascading) arahan (Policy Management) perusahaan menjadi inisiatif dan aktivitas rutin
dan non rutin (Activity Management). Dimana inisiatif dan aktivitas rutin merupakan tugas pokok sesuai
fungsi dalam organisasi dan inisiatif dan aktivitas non rutin merupakan aktivitas / proyek improvement
dan innovation.
3. Control (Execution)
Pengendalian seluruh inisitatif dan aktivitas rutin dan non rutin (Activity Management) agar eksekusinya
berjalan sesuai dengan arahan yang telah ditetapkan.

Anda mungkin juga menyukai