Anda di halaman 1dari 11

Corporate Strategy of Islam

Ilman Nur, Azhar Prayoga


Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar
Email: ilmannur07@gmail.com; azharprayoga99@gmail.com

Abstrak
Tujuan dari artikel ini adalah untuk mempelajari strategi perusahaan
Islam. Metode yang digunakan adalah penelitian melalui riset
kepustakaan yang bertujuan untuk menemukan nilai-nilai Islam yang
dapat diintegrasikan dalam perusahaan untuk meningkatkan kinerjanya.
Dalam hal ini, nilai-nilai Islam dapat dijadikan sebagai budaya organisasi
perusahaan, sehingga perusahaan dapat membentuk budaya organisasi
Islam untuk meningkatkan kinerjanya. Budaya organisasi Islam merujuk
pada nilai-nilai dan keyakinan bersama yang berinteraksi dengan
individu-individu dalam organisasi, struktur organisasi dan sistem
pengawasan yang didasarkan pada prinsip-prinsip Islam (Lukman
Hakim, 2011). Budaya organisasi Islam ini memainkan peran penting
dalam membentuk sikap dan perilaku individu dalam organisasi.

Kata Kunci: Strategi, Perusahaan, Strategi Perusahaan Islam

PENDAHULUAN

Banyak perusahaan memiliki keunikan yang berbeda-beda antara satu


dengan yang lainnya meskipun menawarkan produk atau layanan yang sama.
Keunikan tersebut sering kali menjadi nilai atau simbol dari perusahaan dan
membentuk budaya organisasi. Untuk meningkatkan kinerja perusahaan, nilai-
nilai Islam dapat dijadikan landasan dalam membentuk budaya organisasi Islami.
Konsep ekonomi Islam yang mendasari nilai-nilai Islam dapat menjadi dasar
dalam membentuk budaya kerja yang Islami. Ada tiga konsep dasar yang menjadi
landasan budaya organisasional Islam yaitu tauhid, khilafah, dan adil.
Untuk meningkatkan kinerja perusahaan, nilai-nilai Islam dapat dijadikan
sebagai landasan dalam membentuk budaya organisasi Islami. Hal ini dapat
dilakukan dengan mengembangkan sistem nilai dan kepercayaan yang
berlandaskan ajaran Islam, serta struktur organisasi dan sistem pengawasan yang
sesuai dengan nilai-nilai tersebut (Lukman Hakim, 2011). Budaya organisasi
Islami tersebut dapat mempengaruhi sikap dan perilaku individu di dalamnya,
sehingga dapat meningkatkan kinerja perusahaan secara keseluruhan.
TINJAUAN PUSTAKA

Pengertian strategi perusahaan

Istilah "strategic" pertama kali hanya digunakan dalam konteks militer,


tetapi kemudian merambah ke berbagai bidang seperti bisnis, olahraga, catur,
ekonomi, pemasaran, perdagangan, dan manajemen strategi.1
Definisi Glueck dan Jauch (1989), strategi adalah rencana yang
menyatukan banyak elemen dan terintegrasi, menghubungkan keunggulan
strategis perusahaan dengan tantangan lingkungan, semua dirancang untuk
memastikan pencapaian tujuan utama perusahaan melalui pelaksanaan yang tepat
oleh organisasi.2
Sementara itu, perusahaan adalah organisasi yang mengelola dan
memproses sumber daya dasar seperti bahan dan tenaga kerja untuk menghasilkan
barang atau jasa untuk pelanggan, dengan tujuan umumnya adalah
memaksimalkan laba. Jenis perusahaan dikelompokkan menjadi tiga kategori:
perusahaan jasa, perusahaan dagang, dan perusahaan manufaktur. Terdapat tiga
jenis bentuk perusahaan, yakni badan usaha perseorangan, badan usaha
persekutuan, dan badan usaha perseroan.
Jadi, Strategi perusahaan merangkum pilihan-pilihan penting untuk
perencanaan dan pelaksanaan rencana tindakan serta mengalokasikan sumber
daya guna mencapai tujuan dan sasaran. Selain itu, strategi perusahaan perlu
memperhatikan keunggulan kompetitif, komparatif, dan sinergis dalam jangka
panjang yang dituju. Hal ini menjadi arah dan cakupan keseluruhan yang ideal
bagi individu atau organisasi.

Tujuan-tujuan Strategi Perusahaan

Maksud dari perusahaan tercapai melalui formulasi strategi. Strategi


perusahaan dikembangkan dengan mencocokkan keahlian andalannya dengan
pengembangan industri. Merumuskan strategi melibatkan proses evaluasi oleh
eksekutif senior terkait kelebihan dan kekurangan perusahaan dalam menghadapi
peluang dan tantangan lingkungan serta memilih strategi yang memaksimalkan
keahlian perusahaan dan peluang lingkungan. Strategi mencerminkan arah umum
yang diambil oleh suatu organisasi dalam mencapai tujuan. Tujuan perusahaan
ditetapkan oleh kepala manajemen perusahaan dengan mempertimbangkan nasihat
dari manajer senior lainnya dan umumnya disetujui oleh dewan direksi. Pada

1
Surahmi, ‘Manajemen Strategis Perusahaan’, Semantic Scholar, 2021
<https://doi.org/10.31219/osf.io%2F4yjrq>.
2
Thomas Sumarsan, Sistem Pengendalian Manajemen (Jakarta: Indeks, 2013).
banyak perusahaan, tujuan didesain oleh pendiri perusahaan dan berlaku untuk
generasi berikutnya.
1. Profitabilitas
Untuk menilai kondisi suatu perusahaan, profitabilitas menjadi faktor
penting yang harus dipertimbangkan dan untuk itu, diperlukan alat analisis dalam
bentuk ratio keuangan. Ratio profitabilitas sendiri digunakan untuk mengukur
efektivitas manajemen berdasarkan hasil pengembalian yang diperoleh dari
penjualan investasi.
2. Memaksimalkan nilai saham
Tujuan utama sebuah perusahaan yang mencari laba adalah memaksimalkan
nilai pemegang saham, dengan merujuk pada harga pasar saham perusahaan.
Maksud dari kata "memaksimalkan" adalah mencari alternative terbaik yang
dapat mempengaruhi profitabilitas dari perusahaan. Tugas manajemen adalah
mengidentifikasi seluruh alternatif yang ada serta efeknya terhadap profitabilitas.
3. Pendekatan banyak stakeholder
Pendekatan stakeholder perusahaan memperhatikan berbagai jenis
stakeholder, antara lain: 3
a) Pasar modal, yang terdiri dari pemegang saham publik yang sangat
penting bagi perusahaan dalam mencari pendanaan.
b) Pasar produk, yang terdiri dari konsumen sebagai konstituen utama yang
menjadi target penjualan barang atau jasa.
c) Pasar faktor, yang terdiri dari pegawai dan pemasok perusahaan sebagai
sumber daya utama. Pegawai memiliki kekuasaan yang lebih penting
dibandingkan dengan nilai pemegang saham karena mereka berpendapat
bahwa memiliki saham tidak selalu memberikan keuntungan. Strategi
sendiri merujuk pada rencana umum organisasi dalam mencapai tujuan
yang telah ditetapkan.

Komponen dalam Strategi Perusahaan

Pentingnya strategi perusahaan menuntut fokus para pemimpin organisasi


pada beberapa komponen yang dapat memaksimalkan nilai keseluruhan. Tugas
utama strategi perusahaan adalah: 4

3
Ang Swat Lin Lindawati and Marsella Eka Puspita, ‘Corporate Social Responsibility:
Implikasi Stakeholder Dan Legitimacy Gap Dalam Peningkatan Kinerja Perusahaan’, Jurnal
Akuntansi Multiparadigma, 2015, 157–74 <https://doi.org/10.18202/jamal.2015.04.6013>.
4
CFI Teams, ‘Corporate Strategy’, 23 Maret 2023, 2023
<https://corporatefinanceinstitute.com/resources/management/corporate-strategy/> [accessed 28
April 2023].
1. Alokasi Sumber Daya5
Tugas utama adalah untuk mengalokasikan sumber daya yang ada pada
perusahaan dengan fokus pada orang dan modal. Pemimpin harus
mempertimbangkan cara terbaik dalam mengalokasikan sumber daya tersebut
untuk mencapai nilai keseluruhan yang lebih besar daripada jumlah bagian-
bagiannya.
Faktor utama yang terkait dengan penerimaan dan penggunaan sumber daya
meliputi beberapa hal:
a. Pertama, berkaitan dengan orang-orang yang ada dalam perusahaan. Hal ini
mencakup dalam
1) Mengidentifikasi kompetensi inti dari karyawan dan memastikan
distribusinya merata dalam perusahaan
2) Memindahkan pemimpin ke posisi yang paling dibutuhkan agar bisa
memberikan nilai tambah yang maksimal, serta
3) Memastikan ketersediaan bakat yang sesuai untuk semua bisnis dalam
perusahaan
b. Selain itu, faktor lain terkait dengan modal yang dimiliki perusahaan. Dalam
hal ini, perusahaan harus
1) Mengalokasikan modal secara bijak di seluruh bisnisnya untuk
menghasilkan pengembalian yang seimbang dengan tingkat resikonya,
2) Perusahaan juga harus menganalisis peluang-peluang internal sebagai
proyek-proyek yang ada, untuk kemudian mengalokasikan modal seefektif
mungkin.

2. Desain organisasi
Perencanaan organisasi bertujuan untuk menjamin adanya susunan internal
perusahaan serta sistem yang sesuai agar mampu mencapai efisiensi maksimal.
Pemimpin harus mempertimbangkan berbagai faktor, salah satunya adalah apakah
perusahaan hendak menerapkan pendekatan terpusat atau desentralisasi pada
kantor pusat.
Selain itu, perlu memikirkan struktur pelaporan individu dan unit bisnis
seperti hierarki vertikal, pelaporan matriks, dan lain sebagainya. Faktor utama
yang berkaitan dengan desain organisasi meliputi:
a. Kantor pusat (sentralisasi versus desentralisasi)
1) Menentukan tingkat otonomi unit bisnis
2) Menentukan siapa yang membuat keputusan (top-down atau bottom-up)
3) Mempengaruhi strategi unit bisnis

5
CFI Teams, ‘Corporate Strategy’, 23 Maret 2023, 2023
<https://corporatefinanceinstitute.com/resources/management/corporate-strategy/> [accessed 28
April 2023].
b. Struktur organisasi (pelaporan)
1) Menentukan tingkat inisiatif dan komitmen yang dibagi dalam proyek
yang lebih kecil
2) Integrasi unit bisnis dan fungsi bisnis untuk penghapusan redundansi
3) Mengelola risiko dan pengembalian dengan tanggung jawab yang terpisah
4) Membangun pusat pelaporan
5) Menetapkan delegasi wewenang yang tepat
6) Membuat struktur pengelolaan yang tepat
7) Memilih struktur pelaporan yang tepat (militaristik / top-down, pelaporan
matriks)

3. Manajemen Portofolio
Manajemen portofolio merupakan suatu pandangan dalam mengenai
bagaimana unit bisnis yang berbeda saling melengkapi satu sama lain, bertautan,
dan menentukan bagian-bagian perusahaan yang akan terlibat dalam bisnis atau
tidak.
Strategi Perusahaan terkait dengan manajemen portofolio mencakup beberapa
hal, yaitu:
a. Memilih, masuk, atau keluar dari suatu bisnis,
b. Memutuskan sejauh mana integrasi vertikal perusahaan harus dilakukan,
c. mengelola risiko melalui diversifikasi dan mengurangi korelasi antar
bisnis,
d. Menciptakan pilihan strategis dengan menanamkan kesempatan baru yang
dapat diinvestasikan secara besar-besaran jika memungkinkan, dan
e. Memonitor persaingan di pasar dan mengatur portofolio agar seimbang
dengan tren saat ini.

4. Pertukaran Strategi
Salah satu tantangan utama dari strategi perusahaan adalah mencari
keseimbangan yang tepat antara risiko dan keuntungan di seluruh perusahaan. Hal
ini penting untuk memiliki pandangan keseluruhan dari semua bisnis yang ada
dan memastikan bahwa manajemen risiko dan tujuan keuntungan yang diinginkan
dicapai.
Berikut adalah faktor penting yang harus dipertimbangkan dalam strategi
pertukaran:
a. Mengelola risiko
1) Risiko di seluruh perusahaan sangat tergantung pada strategi yang diambil.
2) Diferensiasi produk yang sebenarnya memiliki risiko tinggi dan dapat
mempengaruhi posisi kepemimpinan pasar atau kehancuran total.
3) Banyak perusahaan mengadopsi strategi peniruan dengan melakukan
modifikasi kecil pada strategi risiko yang diambil oleh pesaing.
4) Penting untuk memahami strategi dan risiko yang terkait di seluruh
perusahaan secara menyeluruh.
5) Beberapa area mungkin memerlukan diferensiasi dalam produk atau
layanan, sedangkan area lain mungkin lebih cocok dengan strategi
peniruan untuk meningkatkan secara bertahap.
6) Tingkat otonomi yang dimiliki oleh unit bisnis sangat penting dalam
mengelola risiko.

b. Menghasilkan Pengembalian
1) Memiliki strategi yang lebih berisiko dapat meningkatkan peluang
memperoleh keuntungan yang lebih tinggi. Misalnya, membedakan
produk atau menjadi pemimpin biaya dapat memberikan hasil investasi
terbesar jika dilaksanakan dengan baik.
2) Memiliki lebih banyak strategi memungkinkan terbentuknya lebih banyak
peluang untuk hasil investasi, sehingga penting untuk memiliki jumlah
opsi yang tepat dalam portofolio investasi. Opsi ini dapat berkembang
menjadi keputusan investasi besar seiring tingkat strategi yang
berkembang.

c. Insentif
1) Struktur insentif menjadi sangat penting dalam menentukan seberapa besar
risiko dan upaya pencarian manajer terhadap hasil investasi.
2) Kemungkinan perlu untuk membuat pemisahan antara tanggung jawab
manajemen risiko dan pengembalian hasil investasi agar keduanya bisa
dicapai pada tingkat yang diinginkan.
3) Hal ini dapat membantu dalam mengelola sejumlah timeline yang berbeda,
mulai dari risiko dan pengembalian sementara hingga jangka panjang, dan
memastikan ada penyebaran yang sesuai.

Jenis-jenis Strategi Perusahaan

Berbagai jenis strategi perusahaan meliputi strategi integrasi, strategi intensif,


strategi diversifikasi, strategi defensif, dan strategi umum Micheal Porter: 6
1. Strategi Integrasi
Pertama, Strategi Integrasi yang terdiri dari integrasi ke depan,
integrasi kebelakang, integrasi horizontal, atau sering disebut juga sebagai
integrasi vertikal. Strategi ini memungkinkan perusahaan untuk mengontrol
para distributor, pemasok, dan pesaing.
2. Strategi Intensif

6
Arifin Arifin, ‘Strategi Manajemen Perubahan Dalam Meningkatkan Disiplin Diperguruan
Tinggi’, EDUTECH Ilmu Pendidikan Dan Ilmu Sosial, 3 No 1.1 (2017), 117–32.
Kedua, Strategi Intensif yang bertujuan untuk meningkatkan penetrasi
pasar dan pengembangan produk. Strategi ini kerap disebut sebagai strategi
intensif karena membutuhkan upaya yang intens untuk meningkatkan posisi
persaingan perusahaan dengan produk yang ada.
3. Strategi Diversifikasi
Ketiga, Strategi Diverifikasi yang memiliki tiga jenis, yaitu:7
a. Diversifikasi konsentrik yang menambah produk atau jasa baru yang
masih terkait dengan pelanggan,
b. Diversifikasi horizontal yang menambah produk atau jasa baru yang tidak
terkait dengan pelanggan yang sudah ada, dan
c. Diversifikasi konglomerat yang menambah produk atau jasa baru yang
tidak terkait dengan produk saat ini.
4. Startegi Defensif
Keempat, Salah satu strategi yang dapat digunakan oleh suatu
organisasi adalah defensif. Selain integratif, intensif, dan diversifikasi,
strategi defensif dapat dilakukan melalui rasionalisasi biaya, divestasi, atau
likuidasi.
Penerapan rasionalisasi biaya dilakukan dengan melakukan
penghematan biaya dan asset guna meningkatkan kembali penjualan dan laba
yang sedang menurun. Tujuannya adalah untuk memperkuat kompetensi
dasar organisasi. Proses rasionalisasi biaya ini tak lepas dari keterbatasan
sumber daya dan tekanan dari pemegang saham, karyawan, dan media.
Sementara itu, divestasi adalah penjualan divisi atau bagian dari
organisasi guna meningkatkan modal untuk digunakan dalam akuisisi atau
investasi strategis di masa depan.
5. Strategi Umum Micheal Porter
Micheal Porter, telah merumuskan tiga landasan strategi untuk
membantu organisasi mencapai keunggulan kompetitif, yang disebut strategi
umum. Ketiga strategi tersebut adalah kepemimpinan biaya, diferensiasi, dan
fokus.
a. Kepemimpinan biaya melibatkan produksi produk standar dengan harga
yang sangat rendah untuk konsumen yang sensitif terhadap harga.
b. Diferensiasi adalah strategi yang bertujuan menciptakan produk dan
layanan spesifik dalam industri dan menargetkan konsumen yang tidak
sensitif terhadap harga.
c. Sedangkan strategi fokus dapat menghasilkan produk dan layanan yang
memenuhi kebutuhan kelompok konsumen kecil.8

Perumusan Strategi Perusahaan Islam


7
Wayan Tantra and Ida Ayu Ratna Wesnawati, ‘Strategi Diversifikasi Dan Nilai
Perusahaan’, Proseding Seminar Nasional, September 2017, 2017, 175–218.
Terdapat beberapa strategi yang dapat dilakukan pelaku usaha agar tetap
sesuai dengan nilai-nilai Islam dan meningkatkan keberlangsungan bisnis mereka.
Pertama, adalah dengan menjadi jujur dan transparan mengenai kondisi
keuangan perusahaan, sehingga karyawan dan pihak lain yang berkepentingan
dapat saling membantu dan memberikan solusi untuk menjaga bisnis tetap
berjalan dengan baik. Dalam Islam, tolong-menolong dalam kebaikan dan
ketakwaan dianjurkan, sementara tidak dianjurkan tolong-menolong dalam
berbuat dosa dan pelanggaran. Hal ini sejalan dengan ajaran Allah dalam surat al-
Maidah ayat 2 yang menganjurkan untuk bertakwa kepada-Nya.
Kedua, Teknik untuk menemukan strategi yang cocok bagi bisnis yang
dijalankan dapat dilakukan dalam berbagai aspek. Dalam sumber daya manusia,
perusahaan dapat melakukan diskusi bersama dengan karyawan untuk
memperjelas kebijakan perusahaan agar kondisi perusahaan tidak memburuk.
Dalam situasi saat cash flow sedang menurun atau mengalami kesulitan,
perusahaan dapat membuat kebijakan seperti PHK, no work no pay, atau tidak
memperpanjang kontrak. Walaupun demikian, hak-hak karyawan yang terdampak
oleh kebijakan harus tetap dipenuhi oleh perusahaan.
Dalam pemasaran, perusahaan harus memanfaatkan teknologi secara
maksimal dan mengadopsi penjualan secara online karena masyarakat saat ini
cenderung lebih banyak menghabiskan waktu di dunia digital. Selain itu,
perusahaan harus menjaga hubungan yang baik dengan pelanggan dan mengambil
hati mereka agar tetap membeli produk yang ditawarkan.
Ketiga, Untuk dapat bersaing dengan perusahaan lainnya, suatu perusahaan
atau pelaku bisnis perlu memiliki strategi manajemen hubungan atau relasi yang
efektif. Apabila perusahaan mampu menjalin kerja sama dengan baik dengan
konsumen atau perusahaan lainnya, maka strategi manajemen hubungan yang
telah dirumuskan akan terbukti efektif.9

METODE PENELITIAN

Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian pustaka


dengan menelaah literatur-literatur yang relevan kemudian ditarik kesimpulannya.

TEMUAN

8
Enong Muiz and Sunarta Sunarta, ‘Penerapan Strategi Diferensiasi Memiliki Pengaruh
Terhadap Kinerja Perusahaan’, Jurnal Ekobis : Ekonomi Bisnis & Manajemen, 8.1 (2020), 26–39
<https://doi.org/10.37932/j.e.v8i1.15>.
9
Redaktur Alrasikh, ‘Strategi Bisnis Islam Di Tengah Pandemi Covid-19’, 12 Juni 2020,
2020 <https://alrasikh.uii.ac.id/2020/06/12/strategi-bisnis-islam-di-tengah-pandemi-covid-19/>
[accessed 28 April 2023].
Dalam penelitian ini penulis mengambil sebuah penelitian yang dtulis oleh
Mila Aulia terkait perusahaan geprek Sa’i. Tujuannya untuk mengetahui strategi
perusahaan islam seperti apa yang diterapkan perusahaan tersebut.
Strategi dapat dikatakan sebagai suatu tindakan penyesuaian untuk
mengadakan reaksi terhadap situasi lingkungan tentunya yang dianggap penting.
Strategi dirumuskan sedemikian rupa supaya jelas apa yang sedang dilakukan dan
apa yang akan dilaksanakan perusahaan demi mencapai tujuan yang ingin dicapai.
Dalam kegiatan membangun citra islami, Perusahaan Geprek Sa’i tidak
menggunakan public relation, berdasarkan wawancara dengan head office
perusahaan pusat Geprek Sa’i alasan mengapa tidak memakai public relation
adalah karena perusahaan yang masih berkembang dan sumber daya manusia
(SDM) yang belom mencukupi. Perusahaan Geprek Sa’i menggunakan anggota
marketing dan staff untuk melakukan kegiatan promosi dan pembentukan citra
perusahaan atau corporate social responsibility (CSR).
1. Citra Perusahaan
Dalam membangun sebuah citra islami perusahaan geprek sa’i melakukan
beberapa upaya diantaranya adalah kegiatan promosi. kegiatan promosi yang
dilakukan yaitu melalui :
a. Media Sosial Perusahaan Geprek Sa’i
Jenis media sosial yang digunakan dalam kegiatan promosi perusahaan ini
yaitu instagram @ayamgepreksa’i, @ayamgepreksa’isalatiga, facebook
@ayam geprek sa’i, twitter @ayamgepreksa’i, whatsapp @office geprek sa’i.
Tujuan dari promosi melalui media sosial ini yaitu agar promosi mudah
dijangkau oleh masyarakat sehingga masyarakat yang belom tahu mengenai
geprek sa’i juga menjadi tahu.
b. Program Bercorak Keislaman
Dalam rangka membangun citra islami perusahaan, perusahaan geprek sa’i
mengadakan kerjasama dengan lembaga-lembaga keagamaan seperti Darut
Tauhid, Darul Qur’an, dan patisipasi dalam kegiatan keagamaan seperti
tabligh akbar
c. Program Jum’at Berkah
Untuk membangun citra perusahaan, Perusahaan Geprek Sa’i juga
melakukan beberapa kegiatan yang rutin diadakan, seperti kegiatan jum’at
berkah yang diadakan disetiap hari jum’at. Kegiatan jum’at berkah yaitu
berupa kegiatan bagi-bagi makanan gratis kepada yang membutuhkan

Setiap perusahaan pastinya akan memiliki citra fungsional dalam aktivitas


operasionalnya, sebagai sarana pendukung kegiatan promosi. Citra fungsional
terdiri dari :
a. Citra Pelayanan
Membangun citra diperlukan adanya konsep dan strategi yang terencana.
Ikatan emosi antara produk dan konsumen ditentukan oleh servis atau
pelayanan pertama. Pelayanan yang baik merupakan hal yang diperlukan
untuk membangun sebuah citra. 54 Pada hal ini seluruh karyawan geprek sa’i
diharuskan untuk ramah kepada konsumen, dengan mengucapkan salam dan
tersenyum kepada setiap konsumen yang datang.
b. Citra Harga
Dalam kegiatan promosinya perusahaan geprek sa’i mematok harga yang
ramah dikantong, terutama bagi bagi kantong anak muda. Harga yang
ditawarkan dari paket menu makanan perusahaan geprek sa’i yaitu mulai dari
Rp. 8000,- sampai dengan Rp. 15.000,- Meskipun harga yang ditawarkan
tergolong murah bukan berarti kualitas bahan makanan yang digunakan 55
tidak baik. Perusahaan Geprek Sa’i tetap memberikan kualitas bahan
makanan dan produk yang baik kepada konsumenya. Hal tersebut peneliti
simpulkan berdarkan observasi yang telah peneliti lakukan dan juga
berdasarkan pada pendapat dari beberapa konsumen yang datang ke Geprek
Sa’i.
3. Citra Majemuk
Penggunaan atribut-atribut islam dalam Perusahaan Geprek Sa’i seperti
nama perusahaan dan nama pada beberapa menu makanan yang menggunakan
sifat Nabi seperti amanah, siddiq, fathanah, dan tabligh sebagai sarana
pembentukan citra islami perusahaan yang digunakan sebagai strategi
membangun citra islami selain itu juga untuk menunjang kegiatan promosi
perusahaan dalam meningkatkan penjualan.

KESIMPULAN

Strategi perusahaan merupakan suatu rencana yang menyeluruh dan


terpadu untuk menghubungkan keunggulan strategis perusahaan dengan tantangan
lingkungan yang ada. Rencana ini dirancang untuk memastikan pencapaian tujuan
utama perusahaan melalui pelaksanaan yang tepat oleh organisasi.
Strategi perusahaan terdiri dari keputusan penting mengenai perencanaan
dan implementasi sejumlah rencana tindakan dan alokasi sumber daya yang
krusial dalam mencapai tujuan dan sasaran. Hal ini dilakukan dengan
mempertimbangkan keunggulan kompetitif, komparatif, dan sinergis yang ideal
berkelanjutan, sebagai arah, cakupan, dan pandangan jangka panjang keseluruhan
dari individu atau organisasi.
Beberapa jenis strategi perusahaan yang umum meliputi strategi integrasi,
strategi intensif, dan strategi diversifikasi.
Dalam penelitian ini penulis mengambil sebuah penelitian yang dtulis oleh
Mila Aulia terkait perusahaan geprek Sa’i. Tujuannya untuk mengetahui strategi
perusahaan islam seperti apa yang diterapkan perusahaan tersebut.Strategi dapat
dikatakan sebagai suatu tindakan penyesuaian untuk mengadakan reaksi terhadap
situasi lingkungan tentunya yang dianggap penting. Strategi dirumuskan
sedemikian rupa supaya jelas apa yang sedang dilakukan dan apa yang akan
dilaksanakan perusahaan demi mencapai tujuan yang ingin dicapai.

REFERENSI

Alrasikh, Redaktur, ‘Strategi Bisnis Islam Di Tengah Pandemi Covid-19’, 12 Juni


2020, 2020 <https://alrasikh.uii.ac.id/2020/06/12/strategi-bisnis-islam-di-
tengah-pandemi-covid-19/> [accessed 28 April 2023]
Arifin, Arifin, ‘Strategi Manajemen Perubahan Dalam Meningkatkan Disiplin
Diperguruan Tinggi’, EDUTECH Ilmu Pendidikan Dan Ilmu Sosial, 3 No 1.1
(2017), 117–32
Lindawati, Ang Swat Lin, and Marsella Eka Puspita, ‘Corporate Social
Responsibility: Implikasi Stakeholder Dan Legitimacy Gap Dalam
Peningkatan Kinerja Perusahaan’, Jurnal Akuntansi Multiparadigma, 2015,
157–74 <https://doi.org/10.18202/jamal.2015.04.6013>
Muiz, Enong, and Sunarta Sunarta, ‘Penerapan Strategi Diferensiasi Memiliki
Pengaruh Terhadap Kinerja Perusahaan’, Jurnal Ekobis : Ekonomi Bisnis &
Manajemen, 8.1 (2020), 26–39 <https://doi.org/10.37932/j.e.v8i1.15>
Sumarsan, Thomas, Sistem Pengendalian Manajemen (Jakarta: Indeks, 2013)
Surahmi, ‘Manajemen Strategis Perusahaan’, Semantic Scholar, 2021
<https://doi.org/10.31219/osf.io%2F4yjrq>
Tantra, Wayan, and Ida Ayu Ratna Wesnawati, ‘Strategi Diversifikasi Dan Nilai
Perusahaan’, Proseding Seminar Nasional, September 2017, 2017, 175–218
Teams, CFI, ‘Corporate Strategy’, 23 Maret 2023, 2023
<https://corporatefinanceinstitute.com/resources/management/corporate-
strategy/> [accessed 28 April 2023]

Anda mungkin juga menyukai