Anda di halaman 1dari 6

Nama : Nurhayati Sitorus

NIM : 1172003034

Obyek Penelitian : PT ADHI KARYA (Persero) Tbk.

Profil Perusahaan
PT Adhi Karya (Persero) Tbk adalah perusahaan konstruksi yang beralamat di Jalan Pasar Minggu
KM. 18 Jakarta 12510, Indonesia. Sejak dinasionalisasikan dari perusahaan belanda pada tahun 1960 dan
berubah menjadi perusahaan perseroan terbatas pada tahun 1974, PT Adhi Karya (Persero) Tbk dikenal
sebagai perusahaan konstruksi milik pemerintah yang bergerak pada bidang usaha kontruksi, EPC
(Engineering Procurement Contruction) dan investasi infrastruktur.
PT Adhi Karya (Persero) Tbk bekerja sama dengan pemerintah dan pihak swasta untuk
mempercepat pembangunan, pemerataan infrastruktur daerah dengan mengedepankan kualitas dan mutu
sehingga masyarakat akan merasakan manfaat yang luar biasa dari pembangunan yang dilakukan. Core
business dari PT Adhi Karya (Persero) Tbk adalah bidang jasa konstruksi.

Visi dan Misi


Visi :
 Menjadi korporasi inovatif dan berbudaya unggul untuk pertumbuhan berkelanjutan.
Misi :
 Membangun insan yang unggul, profesional, amanah dan berjiwa wirausaha
 Mengembangkan bisnis konstruksi, rekayasa, properti, industri, dan investasi, yang bereputasi
 Mengembangkan inovasi produk dan proses untuk member solusi serta impact bagi stakehoders
 Menjalankan organisasi dengan tata kelola perusahan yang baik
 Menjalankan sistem manajemen yang menjamin pencapaian sasaran, kualitas, keselamatan,
kesehatan dan lingkungan kerja
 Mengembangkan teknologi informasi dan komunikasi sebagai sarana untuk pembuatan keputusan
dan pengelolaan risiko korporasi

Struktur Perusahaan
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Struktur Organisasi
1. Lingkungan Organisasi (Organizational Environment)

2. Strategi (Strategy)
Untuk mencapai visi dan misi, Perseroan membuat sasaran dan strategi jangka panjang dan
jangka pendek. Sasaran dan strategi jangka panjang ditetapkan di dalam Rencana Jangka Panjang
Perusahaan (RJPP) dan untuk jangka pendek merupakan rencana kerja tahunan, ditetapkan di dalam
Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP).
Untuk mencapai tujuan jangka panjang ada 5 (lima) tahapan strategi PT Adhi Karya yang akan
mendorong dan memetakan kinerja, antara lain :
1. Marketing Focus
Dengan inovasi bisnis yang dilakukan ADHI, fokus pemasaran akan tetap sejalan dengan
inovasi dan perencanaan yang dilakukan oleh tiap lini bisnis.
2. Quality Assurance and Human Capital
Sejalan dengan pengembangan bisnis yang dijalankan, ADHI juga terus meningkatkan
kualitas kinerja dan pelayanan terhadap public yang bertumpu pada kepuasan konsumen.
Peningkatan tersebut disertai pengembangan Sumber Daya Manusia.
3. Financing Ressources and Strategy
Untuk pengadaan barang dan jasa, Perseroan mengusulkan beberapa strategi pembiayaan
proyek untuk mempermudah pelaksanaan bisnis ADHI.
4. Business Process Improvement
ADHI mengembangkan inovasi bisnis pada tiap-tiap lini bisnis. Inovasi bisnis dilakukan
untuk terus menggerakkan roda Perseroan. Hal ini sejalan dengan perubahan fokus binis
ADHI yang mengembangkan bisnis Properti.
5. Controlling
Pengendalian terhadap permasalahan manajemen resiko dan efisiensi juga harus diperhatikan
oleh ADHI sehingga perlu dijadikan sebagai strategi khusus, agar dapat terlaksana dengan
baik. Pilar ini berfokus pada system pengendalian kerja (biaya,mutu, dan waktu), manajemen
resiko, pengawasaan pelaksanaan pemasaran dan internal.

Strategi Divesifikasi Konsentris


Strategi ini dijalankan dengan menambah inovasi baru yang masih terkait dengan inovasi
yang adasaat ini dan memiliki keterkaitan dalam kesamaan teknologi, pemanfaatan fasilitas
bersama, ataupun pemasaran yang sama.
Meningkatkan kualitas produksi yang dihasilkan oleh pabrik precast dengan menambahkan
inovasi baru yang lebih unggul dan pertama kali di produksi di Indonesia. Misalnya menambah
lebih banyak variasi beton.
Strategi yang digunakan
 Penyederhanaan pelaksanaan konstruksi
 Waktu pelaksanaan yang cepat
 Penggunaan material yang optimum serta mutu bahan yang baik
 Penyelesaian finishing mudah
 Variasi untuk permukaan finishing pada struktur elemen pracetak dengan mudah
dilaksanakan bersamaan dengan pembuatan elemen tersebut di pabri, seperti : warna dan
model permukaan yang dapat dibentuk sesuai dengan rancangan.

Strategi Bisnis Unit (SBU)


SBU yang diterapkan adalah menciptakan produk baru yang pertama kali di produksi di
Indonesia dengan memperbanyak variasi produksi.
Strategi SBU ini menerapkan Strategi Divesifikasi Konsentris yaitu strategi yang dijalankan
dengan menambah inovasi baru yang masih terkait dengan inovasi yang ada saat ini dan memiliki
keterkaitan dalam kesamaan teknologi pemanfaatan, fasilitas bersama, ataupun pemasaran yang
sama.
Contohnya : LRT yang pertama kali diabangun di Indonesia oleh PT Adhi Karya
(Persero) Tbk. menggunakan struktur U-Shape Girder.

3. Sumber Daya Manusia (Human Resources)


1. Pengembangan Kompetensi Karyawan
Untuk menjalankan Perseroan agar terpenuhi secara kuantitas dan kualitas, dibutuhkan
perencanaan SDM atau Man Power Planning, yang selanjutnya dibandingkan dengan SDM yang
tersedia. Pemenuhan dari sisi kualitas dilakukan dengan menetapkan Job Requirement dan Job
Grade, dibandingkan dengan kesesuaian personal grade dan soft competency kandidat
Dalam upaya meningkatkan kompetensi karyawan, Perseroan memiliki 3 (tiga) golongan
program sebagai berikut :
1. Organizational Development Program
Program pelatihan dan pengembangan yang diperuntukan bagi seluruh pegawai/insane
ADHI dalam rangka mendukung pertumbuhan Perseroan secara menyeluruh.
2. Individual Development Program
Program peningkatan kompetensi pegawai sesuai dengan rencana karir individu dan
persyaratan di masing-masing jabatan;
3. Management Development Program
Program untuk meningkatkan kompetensi para manajer dan pimpinan Perseroan.
Pelatihan dan pengembangan yang dilaksanakan bertujuan untuk mendukung :
 Kebutuhan pertumbuhan Perseoran
 Peningkatan kompetensi inti Perseroan
 Menghadapi tantangan strategis Perseroan
 Pencapaian RJPP dan RKAP serta RKA Anak Perusahaan
 Perbaikan kinerja Perseroan
 Pengembangan Inovasi
 Praktek bisnis yang beretika
 Peningkatan fokus pada Pelanggan
 Terjadinya transfer pengetahuan dari pegawai yang pindah atau pension
 Terjadinya peningkatan pengetahuan dan
 keterampilan baru dalam pekerjaan

2. Pelatihan (Training)
Untuk menjadi karyawan yang berkompeten maka setiap karyawan harus menjalani masa
pelatihan terlebih dahulu. PT Adhi Karya melakukan training di bidang produksi, keuangan,
Sumber Daya Manusia dan bidang lainnya.
Pelatihan pada bidang produksi produksi meliputi workshop knowledge management
system, pelatihan dasar kebandarudaraan, pelatihan pemahaman dokumen kontrak, sosialisasi
system E-Procurement, Bimbingan Teknis dan ujian sertifikasi pengadaan barang, Fraud &
Audit dalam Procurement, Supply Chain Management, dan bimbingan teknis manajemen proyek.
Pelatihan pada bidang keuangan meliputi Finance for Non Finance Manager, dan
Workshop Hedging.
Pelatihan pada bidang Sumber Daya Manusia meliputi Pelatihan Personal
Transformation Program, Training Effective Communication for New Employee, Pelatihan
MBTI (Myers Briggs Type Indicator), Reinveting Human Capital Practices For Indonesian
Millenials, Workshop Nasional Tenaga Kerja, Talent Management Summit.
Pelatihan pada bidang lainnya meliputi Pelatihan Ahli Madya K3 Konstruksi, Pelatihan
Teknik Audit ISO, Supervisi Scaffolding, Certified Internal Auditor Review Course, IT Audit
dengan COB IT 4.1 BUMN dan Anak Perusahaan Pelatihan Intensif ISO 31000, Honeywell
Industrial Security and Fire Workshop, Mukernas & Konferensi Nasional II FKSPI 2017,
Dispute Board International Conference and Workshop, Assesor Preparation Center, Assesor
Preparation Course Batch 8, Training Pemahaman dan Peningkatan,Kemampuan Internal Audit,
dan bimbingan teknis K3.
Setelah melewati masa training karyawan akan mendapatkan sertifikasi yakni Sertifikasi
Kompetensi Tenaga Kelistrikan, Certified Property Analyst dan Sertifikasi Tenaga Kerja
Konstruksi Terampil.
Pengembangan ADHI Learning Center (ALC) menjadi fokus utama Divisi Human
Resource Capital (HRC) untuk mengasah dan mengembangkan kemampuan karyawan sesuai
dengan posisinya. Pelatihan dilakukan secara langsung dengan materi sesuai fungsi tugas masing-
masing. Hal ini dilaksanakan untuk menyelaraskan kompetensi sesuai dengan kebutuhan
karyawan dalam menjalankan tugasnya. Peran Divisi HRC tidak hanya fokus dalam melakukan
pelatihan dan pengembangan karir, tetapi juga mencakup general affair perusahaan. Kenyamanan
lingkungan kerja merupakan faktor yang menjadi tolok ukur kepuasan karyawan dalam
menjalankan tugasnya. Karena itu perusahaan selalu berusaha memfasilitasi pengelolaan
lingkungan kerja melalui penataan work flow yang nyaman untuk memaksimalkan kinerja
karyawan.

3. Pengembangan Kompetensi berdasarkan Level Manajemen

4. Teknologi (Technology)
Industri konstruksi adalah salah satu industri konstruksi dengan tingkat digitalisasi paling
rendah. Ada 5 trend digitalisasi di industri konstruksi dan semuanya harus dilakukan secara
bersamaan untuk menghasilkan hasil yang lebih besar.
1. Higher-definition Surveying and Geolocation
2. Next-Generation 5D Building Information Modeling
3. Digital Collaboration and Mobility
4. The Internet of Things and Advance Analytic
5. Future-Proof Design and Construction

PT Adhi Karya (Persero) Tbk melakukan pengembangan teknologi informasi dibagi kedalam 3
(tiga) sektor pengembangan, yakni ERP (Enterprise Resource Planning), BIM (Building
Information Modelling), dan DMS (Document Management System).
ERP adalah sebuah sistem yang dirancang untuk mengintegrasikan seluruh area fungsi
dalam sebuah perusahaan untuk menghasilkan proses bisnis yang efektif dan efisien. Dengan
menerapkan konsep ERP diharapkan penyimpanan informasi Perseroan dapat dilakukan pada satu
tempat (single source) dan dapat diakses oleh seluruh bagian Perseroan berdasarkan tanggung
jawab masing-masing bagian.
BIM adalah sebuah pendekatan untuk desain bangunan, konstruksi, dan manajemen.
Dengan penggunaan BIM diharapkan dapat mendukung bisnis Perseroan dimulai dari desain
proyek, jadwal, dan informasi-informasi lainnya secara terkoordinasi dengan baik. Layanan BIM
memberikan potensi untuk memodelkan informasi virtual dalam sebuah model tunggal.
DMS merupakan sistem yang digunakan untuk korespondensi/surat menyurat serta
mengelola dokumen di setiap life cycle dokumen tersebut. DMS menangani dokumen secara
elektronik, mulai dari dokumen tersebut masih dalam bentuk draft, di-review, di-publish,
disimpan, dibagikan (file sharing) lalu pada akhirnya dibuang/dihancurkan.

LRT yang pertama kali dibangun di Indonesia oleh PT Adhi Karya (Persero) Tbk.
menggunakan struktur U-Shape Girder. Dan untuk pertama kali U-Shape Girder lahir di
Indonesia melalui Pabrik Precast milik PT Adhi Karya (Persero) Tbk. di Sentul.
Mengapa menggunakan U-Shape Girder?
1. Dengan bentuknya yang langsing dan tipis, U-Shape Girder memiliki estetika yang lebih akrab
dengan arsitektur perkotaan seperti di DKI Jakarta.
2. U-Shape Girder mampu mengurangi polusi suara yang timbul saat LRT dioperasikan.
3. Penggunaan U-Shape Girder full span antar bentang akan mempercepat pelaksanaan pekerjaan
pembangunan.
Dengan penggunaan U-Shape Girder, memberikan keuntungan dapat mengurangi dimensi pier head
yang diperlukan. Dan produksi pier head tersebut juga dihasilkan oleh Pabrik Precast ADHI di
Sentul.

Anda mungkin juga menyukai