Anda di halaman 1dari 11

NAMA : ANGELINA JUWITA FEKA

KLS : X MP ²
TUGAS: HUMAS

1.1 SEJARAH PT. PERTAMINA PERSERO

PT. PERTAMINA (Persero) memiliki sejarah yang cukup panjang


dalam perjalanan bisnisnya. Pasca perang (1950) Pemerintah Republik
Indonesia mulai menginventarisasi sumber–sumber pendapatan negara
dibidang migas, namun pada saat itu pengelolaan ladang minyak bekas
peninggalan jaman Belanda ini penuh dengan sengketa. Oleh karena itu
Pemerintah Republik Indonesia mengambil sikap dengan merestrukturisasi PT.
PERMINA menjadi PN. PERMINA yang berarti pengeksplorasi migas di
Indonesia hanya boleh dilakukan oleh Negara. Melalui satu Peraturan
Pemerintah Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 1968 yang dikeluarkan oleh
Presiden Soeharto pada tanggal 20 Agustus 1968, penggabungan antara PN.
PERMINA yang bergerak di bidang produksi dengan PN. PERTAMIN yang
bergerak di bidang pemasaran bertujuan menyatukan tenaga, modal dan sumber
daya yang kala itu sangat terbatas. Perusahaan gabungan tersebut dinamakan
PN. Pertambangan Minyak dan Gas Bumi Nasional (PERTAMINA).
Pemerintah menerbitkan Undang-Undang No. 8 tahun 1971 Untuk
memperkuat Badan Usaha Milik Negara ini yang berisikan peran
PERTAMINA sebagai satu-satunya Perusahaan milik negara yang ditugaskan
mengelola dan menghasilkan migas dari lading-ladang minya yang ada di
seluruh wilayah.
Indonesia, mengelolanya menjadi berbagai produk dan menyediakan
serta melayani kebutuhan bahan bakar minyak dan gas diseluruh wilayah
Indonesia.
Seiring berjalannya waktu, menghadapi dinamika perubahan di industri migas
nasional maupun global, Pemerintah menerapkan Undang–Undang No. 22
Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi. Paska penerapan tersebut,
PERTAMINA memiliki kedudukan yang sama dengan Perusahaan minyak
lainnya. Pada 17 September 2003 PERTAMINA berubah bentuk menjadi PT.
PERTAMINA (Persero) berdasarkan PP No. 31 Tahun 2003. Undang– undang
tersebut antara lain juga mengharuskan pemisahan antara kegiatan usaha migas di sisi hulu
dan hilir, hal ini bertujuan memfokuskan serta mengoptimalkan
usaha migas. Pada sektor hulu akan lebih terfokus pada pencarian migas dan
mengoptimalisasi pencarian cadangan minyak dan gas bumi. Sedangkan di
sektor hilir dapat difokuskan pada pengolahan, pemasaran dan Niaga. Pada 10
Desember 2005, sebagai upaya menghadapi persaingan bisnis, PT.
PERTAMINA mengubah logo dari lambang kuda laut menjadi anak panah
dengan tiga warna dasar biru–hijau–merah. Logo tersebut menunjukkan unsur
kedinamisan serta mengisyaratkan wawasan lingkungan yang diterapkan dalam
aktivitas usaha Perseroan.
Selanjutnya pada 20 Juli 2006, PT. PERTAMINA mencanangkan
program transformasi Perusahaan dengan 2 tema besar yakni fundamental dan
bisnis. Untuk lebih memantapkan program transformasi itu, pada 10 Desember
2007 PT. PERTAMINA mengubah visi Perusahaan yaitu, “Menjadi perusahaan Minyak
Nasional Kelas Dunia”. Menyikapi perkembangan global
yang berlaku, PERTAMINA mengupayakan perluasan bidang usaha dari
minyak dan gas menuju ke arah pengembangan energi baru dan terbarukan,
berlandaskan hal tersebut di tahun 2011 PERTAMINA menetapkan visi baru
Perusahaannya yaitu, “Menjadi Perusahaan Energi Nasional Kelas Dunia”.

1.2 Visi dan Misi Perusahaan Pertamina Persero


1. Visi Perusahaan Pertamina Persero
Visi : “Menjadi Perusahaan Energi Nasional Kelas Dunia”
Untuk mewujudkan Visi Perseroan sebagai Perusahaan kelas dunia, maka
Perseroan sebagai Perusahaan milik Negara (100% saham dimiliki Negara)
turut melaksanakan serta menunjang kebijakan dan program Pemerintah di
bidang ekonomi dan pembangunan nasional pada umumnya, terutama di
bidang penyelenggaraan usaha energi, yaitu minyak dan gas bumi, energi baru
dan terbarukan baik di dalam maupun di luar negri. Pengembangan
optimalisasi sumber daya yang dimiliki Perseroan harus menghasilkan barang
dan atau jasa yang bermutu tinggi dan berdaya saing kuat serta mengejar
keuntungan guna meningkatkan nilai Perseroan dengan menerapkan prinsip –prinsip
Perseroan Terbatas.

2. Misi Perusahaan Pertamina Persero


Misi : “Menjalankan usaha minyak, gas, serta energi baru dan terbarukan
secara terintegrasi, berdasarkan prinsip – prinsip komersial yang kuat”. Misi
Perseroan menjalankan usaha inti minyak, gas, bahan bakar nabati sertakegiatan
pengembangan, eksplorasi, produksi serta niaga energi baru dan terbarukan (new and
renewble energy) secara terintegrasi.

1.3 Struktur Organisasi PT. Pertamina (Persero)


Struktur organisasi yaitu menggambarkan tipe organisasi,
pendepartemenan organisasi, kedudukan dan jenis wewenang pejabat, bidang
dan hubungan pekerjaan, garis perintah dan tanggungjawab, rentang kendali
dan sistem pimpinan organisasi (Hasibuan, 2004:128). Manfaat struktur
organisasi adalah untuk mempermudah proses pencapaian tujuan dari suatu
lembaga. Dengan adanya struktur organisasi dapat memberikan ketegasan
dalam hal batasan wewenang dan tanggung jawab kepada masing – masing
pejabat atau orang yang akan ditugaskan, maka dapat menjalankan tugasnya
dengan baik. Suatu struktur diperlukan dalam sautu organisasi agar dalam
melaksanakan tugasnya setiap bagian akan terstruktur atau tertata sehungga
tidak akan ada kesalahpahaman wewenang dalam suatu perusahaan tersebut.
Berikut adalah struktur organisasi PT. Pertamina (Persero) pada tahun 2016 :

1.4 STRUKTUR :
1. Direktur Utama
Tugas dan wewenang:
● Mengkoordinasikan dan mengendalikan kegiatan-kegiatan
dibidang administrasi keuangan, kepegawaian dan
kesekretariatan
● Mengkoordinasikan dan mengendalikan kegiatan pengadaan dan peralatan
perlengkapan.
● Merencanakan dan mengembangkan sumber-sumber
pendapatan serta pembelanjaan dan kekayaan perusahaan.
● Mengendalikan uang pendapatan, hasil penagihan rekening
penggunaan air dari langganan.
● Memimpin seluruh dewan atau komite eksekutif.
● Menawarkan visi dan imajinasi di tingkat tertinggi (biasanya
bekerjasama dengan MDatau CEO)
● Memimpin rapat umum, dalam hal: untuk memastikan
pelaksanaan tata-tertib;keadilan dan kesempatan bagi semua
untuk berkontribusi secara tepat; menyesuaikanalokasi waktu
per item masalah; menentukan urutan agenda; mengarahkan
diskusi kearah konsensus; menjelaskan dan menyimpulkan
tindakan dan kebijakan
● tindak sebagai perwakilan organisasi dalam hubungannya
dengan dunia luar
● Memainkan bagian terkemuka dalam menentukan komposisi
dari board dan sub-komite, sehingga tercapainya keselarasan
dan efektivitas

2. Wakil Direktur
Tugas dan Wewenang:
● Mewakili perusahaan di dalam dan di luar organisasi.
● o Menyusun dan mengevaluasi sasaran dan rencana perusahaan

● Mengelola kekayaan perusahaan.


● Mengawasi dan mengevaluasi jalannya perusahaan
● Mengawasi kegiatan dan kinerja pegawai tingkat atas

3. Satuan pengawasan internal


● Tugas dan tanggung jawab:Membuat strategi, kebijakan, serta rencana kegiatan
pengawasan
● Memonitor pencapaian tujuan dan strategi pengawasan secara keseluruhan serta
melakukan kajian secara berkala
● Memastikan sistem pengendalian internal Perusahaan berfungsi efektif termasuk
melakukan kegiatan yang dapat mencegah terjadinya penyimpangan serta melakukan
assessment terhadap sistem tersebut secara berkala
● Melaksanakan fungsi pengawasan pada seluruh aktivitas usaha yang meliputi antara
lain bidang akuntansi, keuangan, sumber daya manusia dan operasional
● Melakukan audit guna mendorong terciptanya kepatuhan baik pekerja maupun
manajemen Perusahaan kepada peraturan perundang-undangan yang berlaku
● Melakukan audit khusus (investigasi) untuk mengungkap kasusyang mempunyai
indikasi terjadinya penyalahgunaan wewenang, penggelapan, penyelewengan, dan
kecurangan(fraud)
● Memberikan saran-saran perbaikan yang diperlukan dan informasi yang obyektif
tentang kegiatan yang diaudit kepada semua tingkatan manajemen.
● Memberikan konsultasi terhadap seluruh jajaran manajemen
● mengenai upaya peningkatan efektivitas pengendalian intern, peningkatan efisiensi,
manajemen risiko,dan kegiatanlainnya terkait dengan peningkatan kinerja.
● Mendukung penetapan GCG dilingkungan Perusahaan.
● Menyiapkan dukungan data, informasi dan analisis untuk Direksi dalam rangka
penyampaian laporan Direksi kepada Komisaris.
● Melaporkan seluruh hasil kegiatan pengawasannya langsung kepada Direktur Utama
dan memberikan tembusan kepada Komisaris melalui Komite Audit.

● 4. sekretaris perserokan
Tugas dan wewenang:
● mempersiapkan penyelenggaraan RUPS
● menghadiri rapat Direksi dan rapat gabungan antara Komisaris eksi dan rapat gabungan
antara Komisaris .
● mengelola dan menyimpan dokumen yang terkait dengan kegiatan Perusahaan meliputi
dokumen RUPS, risalah rapat Direksi, risalah rapat gabungan antara Direksi dengan
Komisaris, dan dokumen-dokumen Perusahaan yang penting lainnya.
● mencatat Daftar Khusus berkaitan dengan Direksi dan keluarganya serta Komisaris dan
keluarganya baik dalam Perusahan maupun afiliasinya yang mencakup kepemilikan saham,
hubungan bisnis, dan peranan lain yang menimbulkanbenturan kepentingan dengan
kepentingan Perusahaan.
● melaporkan pelaksanaan tugas dan tanggung-jawabnya kepada Direktur Utama secara
berkala.
● menghimpun semua informasi yang penting mengenai Perusahaan dari setiap unit kerja
● menentukan kriteria mengenai jenis dan materi informasi yang dapat disampaikan kepada
stake holders, termasuk informasi yang dapat disampaikan sebagai dokumen publik .

● PROGRAM PT. PERTAMINA PERSERO

Tujuan strategis program Pertamina persero adalah meningkatkan reputasi dan kredibilitas
Pertamina melalui kegiatan yang terintegrasi dengan strategi bisnis. Untuk mewujudkan tujuan
ini, Pertamina mengimplementasikan strategi-strategi besar, seperti:

● Saling memberi manfaat (fair shared value)


● Berkelanjutan
● Prioritas wilayah operasi dan daerah terkena dampak
● Pengembangan energi hijau sebagai tanggung jawab terhadap dampak operasi
● Sosialisasi dan publikasi yang efektif Pada 2016, Pertamina memfokuskan pelaksanaan
guna mendukung pencapaian PROPER dengan mengedepankan aspek lingkungan, baik
alam dan masyarakat sesuai persyaratan yang ditetapkan oleh Dewan PROPER
(Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Indonesia).

1.5 PSIFIKIKASI PEKERJAAN

bergerak di bidang energi dan penyumbang deviden terbesar di Indonesia. Memiliki


bisnis dari hulu sampai hilir yang terintegrasi, mulai dari Eksplorasi dan Produksi,
Pengolahan, Distribusi dan Pemasaran, yang berdasarkan tata nilai AKHLAK sebagai
core values.

1.6 RANTAI KOMANDO


PT Pertamina (Persero) terus memperkuat layanan distribusi energi. Pasca Satgas Natal
dan Tahun Baru 2024 berakhir, kini Pertamina mulai menyusun rencana dan persiapan
pasokan energi untuk menghadapi momen Ramadan dan Idul Fitri
1445 H.
dan direktur berencana Logistik & Infrastruktur Pertamina Alfian Nasution menjelaskan
untuk mengawasi pasokan energi dan memenuhi kebutuhan masyarakat, Pertamina
melakukan monitoring secara terintegrasi melalui Pertamina Integrated Enterprise Data
and Command Center (PIEDCC).
1.7 RENTANG PENGAWASAN
Penerapan sistem anti suap yang sesuai dengan standar internasional pada unit operasi dan anak
usaha ini diharapkan dapat meningkatkan kewaspadaan dan kehati-hatian manajemen dalam
mengelola seluruh bisnis, khususnya proses pengadaan yang rentan terhadap perlindungan,”
ujarnya. dan Manajemen akan memastikan proses sertifikasi seluruh unit operasi dan anak usaha
terus berlangsung untuk menjamin penerapan ISO telah berjalan di seluruh proses bisnis
Pertamina,” imbuhnya.

1.8 STRUKTUR DAN PROSES


Pertamina menjalankan bidang penyelenggaraan usaha energi yang terintegrasi mulai dari hulu
hingga hilir. Dalam kapasitasnya sebagai holding company di bidang energi sesuai Keputusan
Menteri BUMN tanggal 12 Juni 2020, maka secara umum fokus bisnis Pertamina adalah
menjalankan kegiatan pengelolaan portofolio dan sinergi bisnis di seluruh Pertamina Grup,
mempercepat pengembangan bisnis baru, serta menjalankan program-program nasional.
Sementara itu, sejumlah kegiatan yang sebelumnya merupakan kegiatan-kegiatan bisnis utama
perusahaan akan dijalankan oleh subholding yang telah terbentuk. Subholding ini akan
menjalankan peran, antara lain mendorong terwujudnya operational excellence melalui
pengembangan skala dan sinergi masing-masing bisnis, mempercepat pengembangan bisnis dan
kapabilitas bisnis existing serta meningkatkan kemampuan dan fleksibilitas dalam kemitraan dan
pendanaan yang lebih menguntungkan perusahaan. Berikut pemetaan peran sub-holding dari
Pertamina Grup:

Melalui pembentukan struktur baru Pertamina ini, Pertamina diharapkan akan mampu bergerak
lebih lincah (agile), fokus dan lebih cepat dalam mengembangkan kapabilitas bisnis yang setara
dengan kualitas kelas dunia guna mengakselerasi beragam inovasi di luar rantai bisnis
konvensional Pertamina, antara lain dalam bidang energi baru dan terbarukan, bahan bakar
nabati serta teknologi digital, sehingga Pertamina mampu meraih pertumbuhan skala bisnis yang
lebih besar sebagai fundamental menuju perusahaan global energi yang terdepan.

Anda mungkin juga menyukai