AKUNTANSI
2018
1
MANAGEMENT TRAINEE PROGRAM XIX
PT RAJAWALI NUSANTARA INDONESIA (PERSERO)
BAB I
PENDAHULUAN
Direksi
Direktur Utama :Gede Meivera
Direktur Keuangan :Sagita Hariadin
2
MANAGEMENT TRAINEE PROGRAM XIX
PT RAJAWALI NUSANTARA INDONESIA (PERSERO)
Misi
PG Rejo Agung Baru didirikan pada tahun 1894 sebagai salah satu anak perusahaan
NV Handel MT Kian Gwan yang kemudian berubah menjadi Oei Tiong Ham Concern
sebagai induk perusahaan dengan status kepemilikan 100% swasta.
Tahun 1961, seluruh perusahaan Oei Tiong Ham Concern dinasionalisasi oleh
pemerintah RI untuk selanjutnya operasional perusahaan tetap berjalan dibawah
pengawasan menteri/jaksa agung RI.
3
MANAGEMENT TRAINEE PROGRAM XIX
PT RAJAWALI NUSANTARA INDONESIA (PERSERO)
Tahun 1963, pengelolaan seluruh asset perusahaan eks OTHC diserah terimakan
dari menteri/jaksa agung RI kepada menteri urusan pendapatan pembiayaan dan
pengawasan (P3) sekarang Departemen Keuangan RI.
Tahun 1996, seiring dengan perkembangan globalisasi dan AFTA yang akan masuk
dalam industri / bisnis pergulaan, maka untuk mengantisipasi perihal tersebut pihak
manajemen PT RNI telah mengadakan serangkaian kebijakan, sehingga pada tahun 1996
PG Rejo Agung Baru telah mengalami penyempurnaan Badan Hukum menjadi PT PG
Rajawali I-Unit PG Rejo Agung Baru sesuai Akta Notaris No 93 Tgl 28 Agustus 1996 yang
dibuat oleh Achmad Abid, SH notaris pengganti di kantor notaris Sutjipto, SH.
Pada awal pendirian kapasitas pabrik 2000 TCD dengan sistem karbonatasi rangkap
de hand. Pada tahun 1927, kapasitas pabrik ditingkatkan menjadi 3000 TCD dengan
menambah 1 seri baterei gilingan dan peralatan lainnya.Saat ini PG Rejo Agung Baru
memiliki kapasitas giling 6.000 TCD.
Visi
Sebagai perusahaan terbaik dalam bidang agro industry, siap menghadapi tantangan dan
unggul dalam kompetisi global, bertumpu pada kemampuan sendiri (own capabilities).
Misi
Menjadi perusahaan dengan kinerja terbaik dalam bidang agro industry, yang dikelola
secara professional dan inovatif dengan orientasi kualitas produk pelayanan pelanggan
yang prima sebagai karya sumber daya manusia yang handal, mampu tumbuh dan
berkembang memenuhi harapan pihak-pihak yang berkepentingan terkait (stake holders).
4
MANAGEMENT TRAINEE PROGRAM XIX
PT RAJAWALI NUSANTARA INDONESIA (PERSERO)
Nilai Inti
Integrity (jujur, tulus, dan loyal)
Professionalism (inovatif, produktif, dan bermanfaat)
Team work (kerja sama dan solidaritas)
Respect (tanggap dan peduli)
Excellent (bermutu dan berdaya saing)
Tujuan Organisasi
Turut melaksanakan & menunjang program pembangunan ekonomi nasional
yang berorientasi global, khususnya di sector agro industri
Memiliki pertumbuhan revenue di atas rata-rata agro industry dengan kinerja
sangat sehat secara berkesinambungan
Menjadi 5 besar perusahaan terbaik yang bergerak di bidang agro industry
Memiliki pelayanan pelanggan yang prima (excellent customer service)
Unggul dalam menghadapi kompetisi pasar bebas dalam globalisasi
Menjadi tempat berkarya yang aman dan nyaman bagi professional yang
berdedikasi tinggi.
1.5 Struktur Organisasi PG Rejo Agung Baru
1.6 Profil Bagian Akuntansi & Keuangan PG Rejo Agung Baru Madiun
Bagian Akuntansi & Keuangan PG.Rejo Agung Baru Madiun memiliki tugas sebagai
berikut :
5
MANAGEMENT TRAINEE PROGRAM XIX
PT RAJAWALI NUSANTARA INDONESIA (PERSERO)
Selain itu, Bagian Akuntansi & Keuangan juga mempunyai wewenang dan tanggung jawab
sebagai berikut :
1. Kewajaran angka atau informasi lain yang disajikan dalam informasi keuangan
2. Pengumpulan data akuntansi dan data non akuntansi yang akan diolah menjadi
informasi keuangan
3. Ketelitian jumlah penerimaan dan pengeluaran barang – barang / material milik
perusahaan
4. Ketepatan waktu penyajian rancangan anggaran perusahaan
5. Ketelitian verifikasi yang dilakukan atas dokumen-dokumen yang dipakai sebagai
dasar pengeluaran dana perusahaan
6. Penyimpanan dan keamanan arsip dokumen – dokumen yang dipakai sebagai
dasar pencatatan dalam catatan akuntansi
7. Kedisiplinan kerja karyawan dalam seksinya
8. Terkoordinasikannya semua karyawan yang ada dalam seksinya.
9. Terciptanya suasana kerja yang baik dalam seksinya
Dari fungsi-fungsi yang disebutkan di atas maka struktur organisasi Bagian
Akuntansi dan Keuangan di Unit PG Rejo Agung Baru Madiun dapat digambarkan
sebagai berikut :
6
MANAGEMENT TRAINEE PROGRAM XIX
PT RAJAWALI NUSANTARA INDONESIA (PERSERO)
Adapun output laporan yang dihasilkan Bagian Akuntansi & Keuangan adalah sebagai
berikut :
1) Sie Akuntansi & Keuangan
1. Laporan Keuangan Bulanan &Tahunan
2. Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahunan
3. Laporan Realisasi L/R dengan Proyeksi & Tahun Lalu Bulanan
4. Pengendalian Biaya Produksi Bulanan
5. Laporan Laba (Rugi) Kebun Tahunan
6. Laporan Biaya Pemeliharaan Bulanan
2) Sie Keuangan
1. Laporan Realisasi Cash Flow Bulanan
2. Permintaan Modal Kerja Bulanan
3. Laporan Kas Harian Harian
4. Laporan Posisi Kas dan Bank Harian
5. Laporan PPN Masukan & Keluaran Bulanan
6. Stok Opname Kas Mingguan
7
MANAGEMENT TRAINEE PROGRAM XIX
PT RAJAWALI NUSANTARA INDONESIA (PERSERO)
6) Gudang Material
1. Laporan Mutasi Penerimaan & Pengeluaran Barang Harian
2. Laporan Stok Barang Bulanan
3. Kartu Persediaan Barang Tahunan
7) Timbangan
1. Laporan Hasil Penimbangan (tebu, gula, tetes dan Harian
material lainnya)
8
MANAGEMENT TRAINEE PROGRAM XIX
PT RAJAWALI NUSANTARA INDONESIA (PERSERO)
BAB II
RUMUSAN MASALAH
2.1 Latar Belakang Masalah
Dua tantangan besar yang dihadapi pada sektor industri gula adalah isu persaingan
dan efisiensi. Menurut data Kementerian Pertanian, pada tahun 2017 sebanyak 25
perusahaan gula swasta berkomitmen untuk membangun pabriknya di Indonesia dengan
kapasitas 7.000 – 10.000 TCD dan beroperasi melalui sistem modern. Bahkan hingga 2019
ditargetkan ada 11 pabrik yang telah beroperasi. Dari ke 25 pabrik gula tersebut, 3 (tiga)
diantaranya beroperasi di daerah Jawa Timur, yaitu PT Dharmapala Usaha Semesta asal
Singapura (berencana akan berlokasi di Blitar), PT Sugar Labinta / PT Kegun Tebu Mas asal
Indonesia (berencana akan berlokasi di Lamongan/Tuban/Gresik/Blitar) serta PT Berkah
Manis Makmur / PT Rejoso Manis Indonesia asal Indonesia (berencana akan berlokasi di
Blitar).
Selain persaingan, tantangan besar lain yang dihadapi industri gula adalah
permasalahan inefisiensi yang membentang dari sisi budi daya (on farm) hingga pengolahan
di pabrik gula (off farm). Inefisiensi yang terjadi pada kedua sisi tersebut tentu akan
mempengaruhi biaya produksi perusahaan. Sedangkan di sisi lain, gula merupakan barang
komoditas yang harganya ditentukan berdasarkan kebijakan pemerintah. Sehingga mau
tidak mau menekan HPP serendah mungkin adalah upaya yang harus dilakukan agar
perusahaan dapat bertahan di tengah ketatnya persaingan tersebut. Hanya perusahaan
yang mampu beroperasi secara efisien yang dapat bertahan dari gempuran persaingan
tersebut.
Sebagai unit usaha yang bergerak di bidang pengolahan tebu, PG Rejo Agung Baru
Madiun juga tidak terlepas dari kedua isu tentangan besar tersebut. Secara geografis, letak
PG Rejo Agung Baru berdekatan dengan lima PG lainnya dengan jarak kurang dari 40 km,
yaitu PG Kanigoro, PG Pagotan, PG Purwodadi, PG Rejosari, dan PG Sudono. Hal ini
menyebabkan tingkat persaingan dalam memperoleh bahan baku tebu untuk memenuhi
kapasitas giling menjadi sangat ketat. Perusahaan memperoleh bahan baku tebu untuk
memenuhi kapasitas giling melalui pengadaan Kebun TS dan Kebun Tebu Rakyat
Kemitraan (TRK). Kebun TS adalah areal perkebunan tebu baik tebu giling maupun tebu
bibit yang dikelola oleh PG dengan memberikan uang Jaminan Pendapatan Minimal Petani
kepada pemilik lahan sebagai pengganti lahan yang diserahkan ke PG untuk ditanami tebu.
Tebu Rakyat Kemitraan adalah bentuk kerjasama antara PG dan Petani Tebu melalui
9
MANAGEMENT TRAINEE PROGRAM XIX
PT RAJAWALI NUSANTARA INDONESIA (PERSERO)
pemberian kredit dengan cara petani mendaftarkan areal kebun tebu milik petani ke PG
dan PG berlaku sebagai avalis.
Selain persaingan dalam perolehan bahan baku, masalah lain yang juga dihadapi
PG Rejo Agung Baru adalah tantangan dalam mengefisienkan HPP. Tahun 2017 menjadi
tahun yang berat diibanding tahun-tahun sebelumnya karena HPP mencapai angka Rp
9374, yang merupakan HPP tertinggi selama lima tahun terakhir, bahkan tertinggi sepanjang
tahun beroperasinya PG Rejo Agung Baru.
Biaya tanaman merupakan komponen biaya produksi tertinggi selama tiga tahun
terakhir. Salah satu pembentuk biaya tersebut adalah karena adanya pengadaan Kebun TS.
Nilai investasi Kebun TS cukup besar karena keseluruhan biaya yang dikeluarkan berasal
dari PG sehingga PG menanggung segala risiko dari investasi tersebut. Biaya Garap Kebun
yang dikeluarkan seluruhnya dari mulai pembukaan lahan hingga pengangkutan tebu ke
pabrik seluruhnya ditanggung oleh PG. Namun di sisi lain pengendalian / kontrol masih
kurang, terutama dari segi biaya dan efektivitas pekerjaan.
Kondisi yang ada saat ini menunjukkan bahwa pola pengendalian terhadap biaya
garap kebun TS masih kurang. Kepatuhan terhadap anggaran masih kurang karena
ketentuan yang berlaku selama ini penguncian anggaran biaya garap kebun dilakukan pada
total anggaran, bukan per pos anggaran sehingga kecenderungan pemakaian suatu
anggaran untuk anggaran lainnya sangat besar. Tidak jarang hal tersebut menyebabkan
suatu pos kegiatan kehabisan anggarannya karena realokasi pada pos kegiatan
sebelumnya. Namun di sisi lain, memo pembukaan anggaran tidak terdatabase sehingga
tidak dapat dianalisis kecenderungan biaya tersebut dari waktu ke waktu. SKW juga tidak
dapat memperoleh informasi secara real time melalui akses informasi penyerapan biaya
kapan saja dan dimana saja dengan mudah yang memungkinkan mereka untuk mencari
alternatif lain selain penambahan anggaran.
10
MANAGEMENT TRAINEE PROGRAM XIX
PT RAJAWALI NUSANTARA INDONESIA (PERSERO)
meningkatkan efektivitas dan efisiensinya karena sepanjang daur hidup pekerjaan hanya
sekitar 20% kegiatan manajemen berupa perencanaan, selebihnya adalah kegiatan
pengendalian agar tercapai efektivitas dan efisiensi. Dalam hal ini, pengendalian tidak hanya
menekankan kepada efisiensi biaya tetapi juga efektivitas waktu karena hal yang
mempengaruhi efisiensi dari sisi on farm diantaranya adalah waktu dan biaya. Waktu dan
biaya merupakan dua hal penting dalam pelaksanaan pekerjaan karena biaya yang akan
dikeluarkan pada saat pelaksanaan sangat erat kaitannya dengan waktu pelaksanaan
pekerjaan. Waktu berkaitan erat dengan penjadwalan dan efektivitas pelaksanaan pekerjaan
sedangkan biaya berkaitan erat dengan kepatuhan anggaran. Tantangan pada pelaksanaan
pekerjaan adalah bagaimana merencanakan jadwal waktu yang efektif dan perencanaan
biaya yang efisien tanpa mengurangi mutu (Sudarsana, 2008).
11
MANAGEMENT TRAINEE PROGRAM XIX
PT RAJAWALI NUSANTARA INDONESIA (PERSERO)
pengendalian biaya yang baik sangat diperlukan agar tingkat inefektivitas pekerjaan dan
inefisiensi biaya dapat diminimalisasi atau bahkan dihindari.
12
MANAGEMENT TRAINEE PROGRAM XIX
PT RAJAWALI NUSANTARA INDONESIA (PERSERO)
BAB III
ANALISIS MASALAH DAN RENCANA TINDAK LANJUT
Selama lima tahun terakhir jumlah tebu digiling terus mengalami penurunan.
Salah satu faktor penyebab penurunan jumlah tebu digiling tersebut adalah
karena tingginya tingkat persaingan dalam perolehan bahan baku dengan PG
sekitar. Salah satu upaya yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan bahan
baku guna memenuhi kapasitas produksi adalah melalui pengadaan Kebun
TS.
4.1.1 Financial Performance PG Rejo Agung Baru 2015 – 2017
Financial performance pada PG Rejo Agung Baru selama kurun waktu 2015 –
2017 disajikan sebagai berikut :
13
MANAGEMENT TRAINEE PROGRAM XIX
PT RAJAWALI NUSANTARA INDONESIA (PERSERO)
Menurunnya laba / rugi perusahaan pada tahun 2017 yang sangat signifikan
disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya penurunan pendapatan pada sektor
penjualan gula dan tetes, kenaikan biaya lain-lain, serta menurunnya pendapatan
lain-lain. Meskipun selama kurun waktu 2015 – 2017 besarnya HPP mengalami
penurunan, namun biaya produksi tidak menunjukkan penurunan.
Adapun pergerakan HPP selama tahun 2013 – 2017 (lima tahun terakhir) tersaji
pada tabel di bawah ini :
Tahun HPP (Rp/kg)
2015 6,922
2016 8,514
2017 9,374
Tahun 2017 tercatat sebagai tahun dengan HPP tertinggi selama masa
operasional PG Rejo Agung Baru. Kenaikan HPP pada tahun 2017 dibanding
dengan tahun sebelumnya mencapai 10%.
Berikut adalah analisis horizontal untuk laba / rugi perusahaan, penjualan, serta
biaya produksi perusahaan. Sedangkan rincian biaya produksi akan disajikan
dengan analisis vertikal.
LABA RUGI UNIT PG REJO AGUNG BARU TAHUN 2015-2017
14
MANAGEMENT TRAINEE PROGRAM XIX
PT RAJAWALI NUSANTARA INDONESIA (PERSERO)
Selama periode 2015 – 2017 laba perusahaan terus mengalami penurunan. Pada
tahun 2016 perusahaan mengalami penurunan laba sebesar 26.32% atau menurun dari Rp
70,118,451,383.09 menjadi Rp 51,663,058,959.32. Penurunan laba yang sangat signifikan
terjadi pada tahun 2017. Laba perusahaan minus sebesar 94.02 % dari Rp
51,663,058,959.32 menjadi Rp 3,089,214,136.78.
Adapun dari sisi penjualan, perusahaan juga mengalami penurunan yang cukup
signifikan selama periode 2015 – 2017. Pada tahun 2016 penjualan perusahaan menurun
sebesar -36.24 % dari Rp 411,551,704,048.00 menjadi Rp 262,408,943,103.00. Sedangkan
penjualan pada tahun 2017 menunjukkan penurunan sebesar -29.93 % yaitu dari Rp
262,408,943,103.00 menjadi Rp 183,863,542,708.00.
15
MANAGEMENT TRAINEE PROGRAM XIX
PT RAJAWALI NUSANTARA INDONESIA (PERSERO)
atau sebesar 26.60% dari total biaya produksi keseluruhan. Sedangkan pada
tahun 2017 biaya tanaman sebesar Rp 72,825,434,972.39 atau sebesar 39.24 %
dari keseluruhan biaya produksi.
5.1.1 BIAYA DAN PRODUKTIVITAS KEBUN TS
BIAYA TANAMAN UNIT PG REJO AGUNG BARU 2015-2017
16
MANAGEMENT TRAINEE PROGRAM XIX
PT RAJAWALI NUSANTARA INDONESIA (PERSERO)
Adapun rencana pengelolaan TS pada PG Rejo Agung Baru Madiun untuk MT 2017 /
2018 adalah sebagai berikut :
Data di atas menunjukkan besaran nilai investasi dan pengembalian yang diharapkan.
Sehingga untuk mengamankan investasi tersebut diperlukan suatu pengendalian agar pada
akhirnya sasaran pengendalian biaya atau penurunan HPP dapat tercapai.
Menurunkan HPP mau tidak mau harus dilakukan karena sesuai arahan Kemenko
Perekonomian Darmin Nasution pada Rapat Restrukturisasi PG BUMN 17 Januari 2018
menyatakan bahwa PG dengan HPP tinggi dianggap jelek atau tidak efisien. Penyebab HPP
tinggi tersebut kemudian dianalisis untuk mengetahui peluang untuk dibenahi. Setiap
tahunnya, 2-3 PG berkinerja paling jelek ditutup atau dialihfungsikan sehingga akan
menyisakan PG-PG berkinerja baik saja.
Mau tidak mau, membenahi kinerja terutama efisiensi HPP menjadi sebuah
keharusan bagi perusahaan. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk pembenahan
kinerja dan efisiensi di PG Rejo Agung Baru adalah dengan lebih mengefisienkan biaya
tanaman, terutama biaya garap yang nilai investasinya cukup besar serta memaksimalkan
kontrol pada efektivitas pekerjaan sebagai upaya mencapai produktivitas terbaik.
17
MANAGEMENT TRAINEE PROGRAM XIX
PT RAJAWALI NUSANTARA INDONESIA (PERSERO)
Kebun TS merupakan areal perkebunan tebu baik tebu giling maupun tebu bibit yang
dikelola oleh PG dengan memberikan uang Jaminan Pendapatan Minimal Petani kepada
pemilik lahan sebagai pengganti lahan yang diserahkan ke PG untuk ditanami tebu. Nilai
investasi keseluruhan ditanggung melalui pendanaan perusahaan sehingga segala risiko
atas investasi tersebut menjadi tanggungan perusahaan.
Kalender kebun yang digunakan sebagai pedoman dan rencana kerja tim SKW belum
berfungsi secara optimal. Kalender kebun yang ada sekarang hanya digunakan sebagai alat
bantu pelaksanaan kegiatan tanpa digunakan sebagai alat evaluasi untuk mengetahui
apakah pelaksanaan standar baku teknis kegiatan telah dilaksanakan sesuai dengan
ketentuan. SKW juga tidak memiliki reminder untuk setiap kegiatan yang telah terjadwal.
Pengendalian anggaran yang berlaku pada Kebun TS saat ini adalah melalui
penguncian pada total anggaran, sehingga seringkali terjadi realokasi satu anggaran
kegiatan terhadap kegiatan lain yang menyebabkan kepatuhan terhadap anggaran kurang
dijalankan. Selain itu, pembukaan kunci anggaran juga dilakukan dengan pengajuan memo
kepada GM. Namun disisi lain, perubahan memo tersebut tidak tercatat secara sistem
sehingga tidak dapat dilakukan evaluasi atau tindak lanjut dari history keputusan
penambahan anggaran tersebuit.
SKW belum dapat mengakses informasi penyerapan anggaran secara real time
dimanapun dan kapanpun karena realisasi anggaran tercantum sebagai lampiran pada
kasbon dan melalui buku manual cadongan.
Waktu dan biaya merupakan dua hal penting dalam pelaksanaan pekerjaan karena
biaya yang akan dikeluarkan pada saat pelaksanaan sangat erat kaitannya dengan waktu
pelaksanaan pekerjaan. Pengendalian biaya dan waktu merupakan bagian yang utama agar
suatu aktivitas dapat diselesaikan dengan waktu yang tepat, dan disertai dengan biaya yang
kompetitif.
18
MANAGEMENT TRAINEE PROGRAM XIX
PT RAJAWALI NUSANTARA INDONESIA (PERSERO)
pelaksanaan pekerjaan, baik dari sisi waktu maupun biaya. Tanpa adanya mekanisme
pengendalian yang baik, maka perusahaan tidak akan sehat dalam menjalankan proses
bisnisnya.
Guna mencapai efisiensi penyelenggaraan pekerjaan yaitu tepat biaya dan waktu,
diperlukan suatu alat kontrol dalam mekanisme pengendalian yaitu antara lain berupa jadwal
pelaksanaan proyek dan pengendalian biaya pekerjaan di lapangan. Pengendalian tersebut
dapat dilakukan dengan memanfaatkan informasi yang tersedia. ketersediaan informasi
sangat menunjang pembuatan keputusan yang akan mempengaruhi jalannya sebuah
perusahaan.
Sistem pengendalian juga harus dilengkapi dengan teknik dan metode yang dapat
segera mengungkap tanda-tanda terjadinya penyimpangan biaya dan jadwal. Kecepatan,
keakuratan, dan kemudahan akses untuk mendapatkan informasi merupakan suatu hal yang
penting karena dapat digunakan untuk melakukan prediksi dan estimasi terhadap
kecenderungan perilaku peristiwa dan biaya di lapangan, sehingga bisa dilakukan suatu
tindakan pencegahan atau preventif serta tindakan perbaikan yang cepat agar
penyimpangan yang lebih besar dapat dihindarkan. Sistem informasi yang kurang tepat,
tidak akurat, dan tidak lengkap dari gambaran tentang aktivitas suatu perusahaan akan
berakibat pada kesalahan dan keterlambatan dalam pengambilan keputusan.
Berdasarkan latar belakang masalah dan analisis masalah yang terjadi di PG Rejo
Agung Baru Madiun, maka diperlukan sebuah rencana tindak lanjut untuk meningkatkan
efektivitas dan efisiensi perusahaan terutama di tengah kondisi perusahaan yang kurang
baik seperti saat ini. Diperlukan sistem yang dapat memberikan informasi dan memonitor
secara real time tingkat keefektifan aktivitas dan efisiensi biaya, terutama pada bagian
tanaman yang memiliki potensi besar pada inefektivitas kegiatan dan inefisiensi biaya.
Sistem anggaran real time tersebut setidaknya memberikan fungsi sebagai berikut :
19
MANAGEMENT TRAINEE PROGRAM XIX
PT RAJAWALI NUSANTARA INDONESIA (PERSERO)
dan realisasi berjalan yang disertai dengan early warning untuk setiap pekerjaan atau
kegiatan yang mendekati batasan anggaran sehingga overbudget / over time dapat
dikendalikan. Early warning ini juga dapat dijadikan persiapan dini untuk pengajuan
memo apabila dibutuhkan tambahan anggaran sehingga dapat dicari alternative lain yang
memungkinkan selain tambahan anggaran atau waktu pelaksanaan pekerjaan.
Analyzing Cost
Untuk setiap kegiatan atau pekerjaan yang melebihi target anggaran, maka setiap
SKW wajib untuk membuat penjelasan atas hal tersebut. Penjelasan tersebut akan
tersimpan di dalam sistem sebagai database yang dapat dianalisis dan digunakan
sebagai alat evaluasi sehingga di masa mendatang dapat dilakukan pencegahan
overbudget / over timetersebut karena berdasarkan dokumentasi / database tersebut
dapat digambarkan kecenderungan pola dari tahun ke tahun.
Reward Tool
Selain sebagai alat kontrol/monitoring, sistem ini juga diaplikasikan sebagai dasar
untuk memberikan apresiasi kepada SKW yang didasarkan kepada kemampuan mereka
untuk mengefektifkan kegiatan dan efisiensi biaya serta produktivitas yang dicapai.
Sistem ini juga dapat memacu kreativitas SKW untuk mencari cara atau alternatif yang
lebih efisien sehingga ketiga komponen reward tersebut dapat dicapai. Besaran dan
bentuk reward akan ditentukan oleh manajemen atas sesuai dengan kebijakan yang
disepakati.
20
MANAGEMENT TRAINEE PROGRAM XIX
PT RAJAWALI NUSANTARA INDONESIA (PERSERO)
21
MANAGEMENT TRAINEE PROGRAM XIX
PT RAJAWALI NUSANTARA INDONESIA (PERSERO)
22
MANAGEMENT TRAINEE PROGRAM XIX
PT RAJAWALI NUSANTARA INDONESIA (PERSERO)
Adapun gambaran singkat alur proses sistem dapat dijelaskan sebagai berikut :
REALISASI JPMP
Warna merah
SKW mengentry realisasi jadwal untuk
pekerjaan / mengentry penyimpangan penyimpangan
terhadap jadwal disertai dengan alasan / dan warna hijau
penjelasan. untuk realisasi
Output sistem :
- Rekap Perencanaan Jadwal dan Realisasi
- Rekap Durasi Pekerjaan
- Rekap Anggaran dan Realisasi
- Perkiraan dan Realisasi Laba Rugi Kebun
23
MANAGEMENT TRAINEE PROGRAM XIX
PT RAJAWALI NUSANTARA INDONESIA (PERSERO)
mulai
Mengentry realisasi
Menginput kalender
/ penyimpangan
kebun, rencana durasi
jadwal beserta
pekerjaan, dan RAK ke
dalam sistem alasan
Melaksanakan
Program akan secara Pekerjaan dan
otomatis melakukan mengupload bukti
warning atas kegiatan (foto geotagging)
kalender kebun
Menyerahkan
buku cadong &
bukti pendukung
Menginput Biaya
cadong ke dalam
program
Menandatangani
BKK
BKK &
Pendukung
selesai
24
MANAGEMENT TRAINEE PROGRAM XIX
PT RAJAWALI NUSANTARA INDONESIA (PERSERO)
BKK &
Pendukung BKK &
BKK &
Pendukung Pendukung
Memverifikasi
& paraf BKK Memverifikasi Verivikasi
& paraf BKK sampai dengan
pencairan dana
Selesai
Selesai Analisa Realisasi
Biaya Garap &
Perkiraan Laba
Rugi
Tindak lanjut
25
MANAGEMENT TRAINEE PROGRAM XIX
PT RAJAWALI NUSANTARA INDONESIA (PERSERO)
-Data Kebun
Rencana
Anggaran -Perkiraan Produksi Gula &
- Laporan Perkiraan
Kebun Tetes
Laba Rugi Harian
-Anggaran Biaya Kebun
-Anggaran Biaya Tebang
Angkut
-Anggaran Biaya Variabel &
Tetap - Laporan Realisasi
Laba Rugi
26
MANAGEMENT TRAINEE PROGRAM XIX
PT RAJAWALI NUSANTARA INDONESIA (PERSERO)
USERNAME :
PASSWORD :
LOG IN CANCEL
SELAMAT DATANG,
REPORT
27
MANAGEMENT TRAINEE PROGRAM XIX
PT RAJAWALI NUSANTARA INDONESIA (PERSERO)
Tujuan dari tahapan sosialisasi tersebut adalah untuk memberikan pemahaman yang
lebih mandalam mengenai tujuan diterapkannya sistem, pentingnya pengendalian biaya,
dan pengetahuan mengenai dasar penyusunan Rencana Anggaran Kebun (RAK).
28
MANAGEMENT TRAINEE PROGRAM XIX
PT RAJAWALI NUSANTARA INDONESIA (PERSERO)
29
MANAGEMENT TRAINEE PROGRAM XIX
PT RAJAWALI NUSANTARA INDONESIA (PERSERO)
30
MANAGEMENT TRAINEE PROGRAM XIX
PT RAJAWALI NUSANTARA INDONESIA (PERSERO)
BAB IV
Kesimpulan
Saran
Sukses tidaknya pelaksanaan program dipengaruhi banyak faktor yaitu faktor internal
dan eksternal.Salah satu faktor internal yang paling berpengaruh terhadap kesuksesan atau
kegagalan implementasi program dainataranya yaitu dukungan dan komitmen seluruh pihak,
terutama manajemen atas.
31
MANAGEMENT TRAINEE PROGRAM XIX
PT RAJAWALI NUSANTARA INDONESIA (PERSERO)
REFERENSI
32