PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan masalah
1. Bagaimana perubahan-perubahan yang dilakukan PT PEGADAIAN (PERSERO)
akibat pergantian jajaran direksi sebagai pemimpin perusahaan ?
C. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Penulisan ini bertujuan untuk dapat menganalisa akan perubahan yang terjadi di
suatu perusahaan akibat pergantian kepemimpinan, latar belakang perubahan,
bagaimana manajemen perubahan di perusahaan tersebut, proses perubahan, serta
dampak dari perubahan. Sehingga dapat ditarik kesimpulan untuk kita ambil sebagai
ilmu.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Profil Perusahaan
Pegadaian adalah sebuah lembaga keuangan non bank milik pemerintah di bawah
kementrian BUMN. Pegadaian bergerak pada tiga lini bisnis perusahaan yaitu
pembiayaan, emas dan aneka jasa.
1746
Sejarah Pegadaian dimulai saat VOC mendirikan Bank Van Leening sebagai
lembaga keuangan yang memberikan kredit dengan sistem gadai.
1811
Pemerintah Inggris mengambil alih dan membubarkan Bank Van Leening,
masyarakat di beri keleluasaan mendirikan usaha pergadaian.
1901
Didirikan Pegadaian negara pertama di Sukabumi (Jawa Barat pada tanggal 1
April 1901)
1905
Pegadaian berbentuk lembaga resmi "JAWATAN" 1905.
1961
Bentuk badan hukum berubah "JAWATAN" ke "PN" berdasarkan Peraturan
Pemerintah Pengganti Undang-undang (Perpu) No. 19 Tahun 1960 Jo
Peraturan Pemerintah (PP) No. 178 Tahun 1961
1969
Bentuk badan hukum berubah dari "PN" ke "PERJAN" berdasarkan Peraturan
Pemerintah (PP) No. 7 Tahun 1969
1990
Bentuk badan hukum berubah dari "PERJAN" ke "PERUM" berdasarkan
Peraturan Pemerintah (PP) No. 10 Tahun 1990 yang diperbarui dengan
Peraturan Pemerintah (PP) No. 103 Tahun 2000
2012
Bentuk badan hukum berubah dari "PERUM" ke "PERSERO"pada tanggal
1 April 2012 berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) No. 51 Tahun 2011
Misi
1. Inovatif
3. Terampil
4. Adi layanan
5. Nuansa citra
3. Taat beribadah.
Dalam struktur organisasi PT. Pegadaian (Persero) dipegang oleh Rapat Umum
Pemegang Saham. Selain itu PT. Pegadaian di awasi oleh Dewan Pengawas Syariah dan
Dewan Komisaris yang di bantu oleh Komite Audit dan Komite Management Risiko.
D. Manajemen Perubahan PT. Pegadaian (Persero)
Berikut ini adalah susunan Direksi PT. Pegadaian (Persero) yang mengalami
perubahan dari Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini M. Soemarno.
Susunan Direksi ini diambil per 17 Oktober 2017.
Pada tanggal 30 Mei 2018 Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini M.
Soemarno melakukan perubahan susunan Direksi PT Pegadaian (Persero) dengan
mengangkat Ninis Kesuma Adriani sebagai Direktur Keuangan dan Perencanaan
Strategis. Selaku pemegang saham, Menteri BUMN juga melakukan perubahan
nomenklatur jabatan direksi.
Selain itu, Menteri BUMN juga mengubah nomenklatur 4 jabatan direktur di jajaran
direksi Pegadaian. Empat perubahan nomenklatur tersebut adalah:
Dengan perubahan susunan direksi tersebut, saat ini Pegadaian memiliki Direktur
Perencanaan Strategis yang dirangkap oleh Direktur Keuangan. Direktur Utama PT
Pegadaian Sunarso mengatakan susunan direksi perusahaannnya semakin lengkap
dengan adanya Direktur Keuangan dan Perencanaan Strategis "Direktur Keuangan dan
Perencanaan Strategis dapat melakukan perencanaan perusahaan untuk jangka pendek
dan menengah berdasarkan visi, misi, dan target dari transformasi yang sedang
dilakukan perusahaan saat ini dan rencana untuk melantai di bursa efek,” kata Sunarso
selaku Direktur PT. Pegadaian.
"Sebelum sampai ketahap tersebut, ada sejumlah langkah yang harus disiapkan dan
Ninis mempunyai pengalaman di BRI sebagai Investor Relation yang selalu
berhubungan dengan bursa efek dan lembaga terkait lainnya," kata Sunarso.
Berikut ini susunan Direksi yang sudah mengalami perubahan dari Menteri BUMN :
Direktur Utama Sunarso
Direktur Jaringan, Operasi, dan Penjualan Damar Latri Setiawan
Direktur Teknologi Informasi dan Digital Teguh Wahyono
Direktur Pemasaran dan Pengembangan Produk Harianto Widodo
Direktur Keuangan dan Perencanaan Strategis Ninis Kesuma Adriani
Direktur Sumber Daya Manusia dan Hukum Moh. Edi Isdwiarto
A. Sunarso
Direktur Utama
Usia: 54 Tahun
Pendidikan:
The Best SME Banker of The Year 2013 in Asia Pacific The Triple A Awards from
The Asset Magazine (Hongkong)
The Most Influential People in Southeast Asia - Leading Corporate & Commercial
Bankers from Alpha Southeast Asia Magazine
Course Program:
Pendidikan:
Riwayat Penunjukan:
Penunjukkan Beliau sebagai Direktur Jaringan, Operasi, dan Penjualan Berdasarkan Keputusan
Menteri BUMN selaku RUPS Perusahaan Perseroan (Persero) PT Pegadaian Nomor: SK -
143/MBU/05/2018 tanggal 30 Mei 2018 tentang Pemberhentian, Perubahan Nomenklatur Jabatan,
Pengalihan Tugas, dan Pengangkatan Anggota-Anggota Direksi Perusahaan Perseroan (Persero)
PT Pegadaian.
C. Teguh Wahyono
Pendidikan :
Lulusan MBA dari Northeastern University, Boston
Lulusan Sarjana Ekonomi/ Akuntan dari UNINUS
Achievement :
Penunjukkan Beliau sebagai Direktur Teknologi Informasi dan Digital Berdasarkan Keputusan
Menteri BUMN selaku RUPS Perusahaan Perseroan (Persero) PT Pegadaian Nomor: SK -
143/MBU/05/2018 tanggal 30 Mei 2018 tentang Pemberhentian, Perubahan Nomenklatur Jabatan,
PengalihanTugas, dan Pengangkatan Anggota-Anggota Direksi Perusahaan Perseroan (Persero) PT
Pegadaian.
Pendidikan :
LulusanSarjanaTeknik Sipil, Universitas Gadjah Mada
Lulusan Magister Managemen Universitas Gadjah Mada
PengalamanKerja:
Penunjukkan Beliau sebagai Direktur SDM dan Hukum Berdasarkan Keputusan Menteri BUMN
selaku RUPS PT Pegadaian (Persero) Nomor: SK-162/MBU/08/2017 tanggal 21 Agustus 2017
tentang Pemberhentian, Perubahan Nomenklatur Jabatan, Pengalihan Tugas, dan Pengangkatan
Anggota-anggota Direksi Perusahaan Perseroan PT Pegadaian.
E. Harianto Widodo
Direktur Pemasaran dan Pengembangan Produk
Usia: 50 tahun
Pendidikan:
Pendidikan:
Lulusan MBA in Finance and Marketing, State New York University at Buffalo,
USA
Lulusan S1 - Pertanian, Institut Pertanian Bogor
Course Programs:
Penunjukkan Beliau sebagai Direktur Keuangan dan Perencanaan Strategis Berdasarkan Keputusan
Menteri BUMN selaku RUPS Perusahaan Perseroan (Persero) PT Pegadaian Nomor: SK -
143/MBU/05/2018 tanggal 30 Mei 2018 tentang Pemberhentian, Perubahan Nomenklatur Jabatan,
Pengalihan Tugas, dan Pengangkatan Anggota-Anggota Direksi Perusahaan Perseroan (Persero) PT
Pegadaian.
Pegadaian Digital Service (PDS) merupakan layanan digital dari Pegadaian dalam
bentuk aplikasi yang berbasis web dan mobile. PDS akan melayani nasabah dan calon
nasabah yang ingin mendapatkan informasi produk-produk Pegadaian.
b. Dengan PDS nantinya nasabah Pegadaian cukup meluangkan beberapa menit saja
untuk mengisi informasi di PDS dan mereka bisa melakukan pengajuan gadai atau
pengajuan kredit mikro, sesuai dengan kebutuhan nasabah.
c. PDS juga melayani nasabah yang ingin membuka tabungan emas, membayar
angsuran, melakukan top-up tabungan emas, hingga melayani masyarakat yang
ingin bergabung menjadi agen Pegadaian. Kehadiran PDS diharapkan semakin
menguatkan minat generasi milenial untuk bisa lebih dekat dengan produk-produk
Pegadaian.
Setelah berdiri selama 117 Tahun, kini pegadaian memiliki Pondasi yang kuat dengan
memiliki 9 juta basis pelanggan dengan total pinjaman sampai dengan tahun 2017 sebesar
Rp. 37 Triliyun. untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, pegadaian menyediakan lebih
dari 15 produk beserta derivatifnya yang tersedia di lebih dari 300 outlet dan memiliki
lebih dari 13rb karyawan yang tersebar di seluruh Indonesia.
Pegadaian terus melakukan inovasi dengan menciptakan produk baru dan upaya ini
memberikan hasil yang cukup memuaskan ditunjukan dengan :
Peningkatan Jumlah pinjaman sebesar 9%
Peningkatan Laba sebesar 14%
Namun tidak dapat dipungkiri, seiring dengan perkembangan zaman dan perkembangan
teknologi mempengaruhi pola pikIr konsumen & competitor.
2. Grab New
Dalam Grab New yaitu menambahkan bisnis baru. Disini menambahkan
pinjaman mikro dan konsumen berbasis digital, dan pendapatan berbasis fee.
Peluang bisnis baru yang dapat diperoleh dengan inisiatif sebagai berikut :
Peluncuran transformasi sales force
Penyederhanaan Proses Pinjaman berbasis fidusia
Peluncuran Pinjaman Mikro berbasis syariah dengan Jaminan Sertifikat
Tanah
pengembangan Bisnis Kredit Tanpa Agunan untuk individual / perorangan
Pengembangan Produk KTA Baru bagi bisnis mikro
Mendorong pendapatan Berbasis Fee
Pelucuran distribusi produk pihak ke-3 melalui Cross Sell atau paket-paket
produk
Membangun kemitraan dengan Perusahaan Logistik (Pickup & Delivery e-
commerce)
Penyediaan Layanan KYC (Know your Customer) untuk Lembaga Keuangan
Fintech
3. Groom Talent
PT. Pegadaiaan melakukan pengembangan talenta yaitu inisiatif SDM.
Penetapan Man Power Planning berbasis data
Penyederhanaan Proses Rekrutmen dan memperluas jaringan kandidat
Penerapan Sistem Manajemen Talenta yang komprehensif
Perancangan mekanisme, Perencanaan Pengganti atau Perencanaan Suksesor
untuk peran-peran kritis
Pembuatan Ulasan atas kinerja dengan menggunakan Score Card untuk
peran-peran utama
Peningkatan Mekanisme Intensif dan Manajemen Konsekuensi untuk
membedakan Kinerja tinggi dan kurang
4. Gen-Z Technology
Melakukan pengembangan teknoligi digital dan IT.
Hal tersebut dilakukan dengan cara sebagai berikut :
Modernisasi Arsitektur Aplikasi
Membangun Next Generation data Management
Perubahan Infrastruktur
Perubahan Pengaturan Tata Kelola IT sesuai kebutuhan perusahaan
Pembangunan Pusat Inovasi
Peningkatan Keamanan Secara Digital
5. Great Culture
Budaya adalah Identitas bagi anggota Perusahaan dan sebagai pemersatu untuk
mencapai tujuan perusahaan juga sebagai langkah awal Transformasi.
Pegadaian mendefinisikan kembali nilai-nilai Budaya Perusahaan menjadi :
Integrity
Mutual Trust
Professional
Customer Focus
Social Value
Hal tersebut untuk mendukung Internalisasi Nilai Budaya akan dijalankan inisiatif
sebagai berikut :
Komunikasi Rutin Nilai Budaya dan perilaku utama melalui berbagai channel
Meluncurkan Award “Role Model” Nilai Budaya untuk karyawan
Memasukkan penilaian Praktik Nilai Budaya dan Perilaku Utama ke dalam
proses manajemen kinerja
Membentuk Program Leaders Create Leaders, Coaching & Mentorship
Mengadakan Kompetisi Inovasi
Mengadakan Program Sponsorship untuk Karyawan terpilih, menghadiri
konferensi international terkait Digital dan Inovasi
Mengadakan Survey Berkala untuk mengukur Kesadaran karyawan &
Penerapan nilai-nilai budaya yang baru
Mengadakan Forum berkala 6 bulan sekali lintas unit bisnis untuk memahami
perbaikan yang harus dilakukan di seluruh fungsi kerja
Perjalanan Transformasi akan di lakukan melalui 3 fase utama (The Triple Jump), yaitu
1. Digitize (2018-2019)
Menjadi perusahaan pembiayaan dan Jasa keuangan sepenuhnya yang berbasis
Digital pada 2 tahun pertama
2. Diversify (2020-2022)
Membangun skala bisnis pembiayaan digital dan mendapatkan akses pasar modal
pada 2 tahun berikutnya
3. Dominate ( 2023-Onwards)
Menjadi perusahaan financial terbaik serta menjadi agen dari inklusi keuangan
nasional di akhir tahun kelima
Inisiatif ini akan dilaksanakan melalui Transformation Office squads, dengan dukungan dari
direktorat terkait:
Adapun Analisis SWOT dari PT.Pegadaian (Persero) sebagai dasar dari Perubahan yang
akan dilakukan adalah sebagai Berikut
Analisis Strenght:
1. PT.Pegadaian Persero berdiri selama lebih dari 117 tahun.
2. Memiliki lebih dari 9 juta basis pelanggan.
3. Memiliki total OSL (out Standing Loan) 37 Triliun Rupiah.
4. PT.Pegadaian (persero) memiliki lebih dari 15 produk beserta derivatifnya.
5. PT.Pegadaian (persero) memiliki lebih dari 13.000 karyawan yang puas dan
setia.
6. PT.Pegadaian (persero) memiliki lebih dari 4.300 outlet di seluruh Indonesia.
7. PT.Pegadaian (persero) memiliki 80% pangsa pasar dari pasar formal.
8. Mendapatkan Rating “AAA+” dari PEFINDO.
9. Peningkatan jumlah pinjaman sebesar 9% di tahun 2017.
10. Peningkatan laba sebesar 14% di tahun 2017.
11. PT.Pegadaian (persero) telah menerima penghargaan dari berbagai forum:
a. “Indonesia Top Digital Award 2018”, dari Indonesia Digital Marketing
Forum ,2018.
b. “BUMN Excellence Performance Award 2107”, dari Kementrian BUMN,
2017.
c. “ITC Best Implementation In Sales And Marketing 2017”, dari Indonesia
Best E-Mark Award 2017
d. “BUMN TERBAIK 2017”, dari Majalah Investor Award 2017.
e. “BUMN Branding And Marketing Award 2017”, dari BUMN Track.
f. “Indonesia GCG Award 2017”, dari Economic Review Magazine.
Analisis Weakness:
1. Nasabah masih memiliki pandangan negatif tentang Gadai dan Gadai masih
dianggap sebagai “Pinjaman Darurat”.
2. Penurunan Jumlah nasabah baru yang mencapai 12% pertahun.
Analisis Opportunity:
1. Nasabah menjadi semakin digital dan Peningkatan % pengguna telepon seluler
dan internet seluler yang masing-masing mencapai 10% dan 21% pertahun.
2. Trend Peningkatan penggunaan jasa keuangan melalui aplikasi digital.
3. Usaha mikro dan segmen konsumen yang menjadi pusat pertumbuhan baru
untuk kredit di Indonesia.
Analisis Threats:
1. Permintaan emas di Indonesia semakin menurun ( 10% pertahun).
2. Persaingan meningkat pesat dari pesaing baru (termasuk fintech).
3. Diterbitkannya lebih dari 15 surat izin baru untuk bisnis Gadai oleh OJK.
Mereka bisa masuk ke bisnis gadai segmen yang kecil-kecil, seperti elektronik, dan
barang lainnya?
Iya.Tapi pegadaian juga masuk di situ, kami sudah punya semua itu.
Dua bulan kemudian saya adakan Rapat Kerja Nasional Pegadaian dan dilanjutkan
rapat kerja di wilayah Pegadaian seluruh Indonesia.Di rapat kerja itu, saya
sampaikan analisis SWOT Pegadaian kepada selruh karyawan. Kemudian saya
tanya, "kira-kira Pegadaian perlu transformasi atau tidak?" Ternyata mereka
menjawab, "Pegadaian memang perlu transformasi.”
Saya sering melakukan transformasi dan terlibat didalamnya, baik sebagai pelaku
maupun memimpin.Transformasi itu sulit, berisiko, kadang-kadang hasilnya
pahit.Namun, para karyawan menyanggupi.
Transformasi itu akan berhasil kalau 4 unsur dipenuhi. Pertama, harus jelas
objeknya.Kedua, ada pemimpin yang menggerakan.Ketiga, semua pihak
menghendaki.Keempat, prosesnya harus dicatat supaya bisa dipelajari oleh semua
orang dan menjadi sitem, jangan sampai transformasi digerakan oleh pemimpin
yang ilmunya hanya melekat pada orangnya.Nanti kalau pemimpinnya pergi,
transformasi tidak bisa dijalankan, karena bukan menjadi sistem.
Kami menyebutnya G 5tar. G pertama adalah grow core. Artinya Pegadaian itu
tidak akan meninggalkan bisnis pergadaian. Tetapi, kalau Pegadaian hanya tumbuh
di pergadaian saja, maka pertumbuhannya tidak akan agresif, tidak akan aktraktif.
Pegadaian perlu mengerjakan strategi yang kedua, yang kita sebut grab new
business opportunity (mengambil peluang bisnis baru). Artinya, Pegadaian tidak
akan mengerjakan pergadaian saja, tapi harus mengerjakan bisnis-bisnis keuangan
di luar pembiayaan yang berbasis gadai. Jadi, selain pembiayaan berbasis gadai,
Pegadaian harus kerjakan bisnis-bisnis financial dan bisnis-bisnis pembiayaan di
luar gadai.
G yang ketiga, di aspek sumber daya manusia, yaitu yang kita sebut grooming
talent (pembenahan keahlian).Karena nanti semua ini tergantung
manusianya.Keempat, manusianya harus dilengkapi dengan peralatan canggih, itu
adalah Generation Z Technology atau the latest technology.Itu pasti digital
teknologi, berbasis IT (teknologi informasi).G yang terakhir Great Culture,
bagaimana mengubah budaya dan pola pikir digital, mindset attitude culture behind
digital.
Kami tidak akan berubah menjadi bank dan Pegadaian juga tidak minat untuk
menjadi bank. Tapi Pegadaian juga tidak akan meninggalkan segmen rakyat kecil.
Jadi Pegadaian akan tetap melayani rakyat kecil, bermain di retail mikro. Inti dari
transformasi kami adalah menyederhanakan proses dengan digital dan pelayanan
lebih baik dengan budaya perusahaan (corporate culture) yang berorientasi pada
nasabah.
The Gade ini salah satu upaya agar orang yang datang ke Pegadaian bertambah.
Asumsinya, selama ini anak muda mungkin malu datang atau tidak tahu Pegadaian
itu apa. Pegadaian itu adalah bisnis yang bukan hanya melayani orang tua.Dengan
dibukanya cafe The Gade, semua jadi melek "Oh ternyata kita bisa kerja di sini
sambil kongkow-kongkow."Itu saja sebenarnya.
Yang datang ke The Gade ini rata-rata anak muda. Sekarang, 68% orang yang
datang ke Pegadaian, usianya di bawah 45 tahun dan memang 72% itu perempuan.
Ketika kami berikan layanan digital, tanpa perlu datang ke Pegadaian,
pengaksesnya mayoritas laki-laki.Kesimpulannya bahwa laki-laki malu datang ke
Pegadaian.
Anak muda mungkin malu, tetapi begitu datang ke The Gade, dia bisa baca di
cangkir minumnya "Investasi Emas.” Mereka akan tahu, ternyata tidak hanya ke
Pegadaian tidak hanya untuk berutang, Investasi emas juga bisa, produk-produk
yang lain juga ada, remiten, segala macam. Mungkin ini cara saya untuk
memperkenalkan produk Pegadaian tidak melulu produk ngasih pinjaman kepada
orang susah, itu semangatnya.
Sedang dikerjakan.Paling lambat, Juni ini 12 wilayah sudah ada seperti ini, di setiap
wilayah minimal satu.Rata-rata di wilayah meminta dua atau tiga, tapi saya
wajibkan satu minimal.
Tabungan emas kami sudah naik terus, sekarang mungkin sudah 1,5 ton emas,
nasabahnya 1,2 juta orang. Tahun ini targetnya 2 ton tabungan emas.Keuntungan
tabungan emas itu tidak berbentuk bunga, melainkan selisih kenaikan harga.Ini
sangat syariah.
Kami cuma dapat fee yang masih belum besar. Tapi memperbesar tabungan emas di
masyarakat itu dapat pahala ekonomi, dapat pahala dunia-akhirat itu.Jadi kami
memang tidak semata-mata menghitung pakai dapat untung berapa.Kalau untung
paling banyak dari bisnis pergadaian.
12. Bagaimana dengan gadai emas?
cost standing loan kami tahun lalu Rp 36,9 triliun. Rinciannya non-gadai Rp 3,5
triliun. Berarti yang gadai itu Rp 33 triliun.Dari yang gadai itu 90% atau Rp 30
triliun diantaranya dijamin emas.
Pegadaian punya sekitar 70 ton emas setiap hari. Kalau kreditnya saja Rp 30 triliun
dijamin emas, sementara LTV-nya (batas nilai pinjaman) cuma 80%, maka setiap
hari Pegadaian punya 70 ton emas. Itu yang tidak bisa dilawan oleh gadai swasta.
Kalau mau tumbuh lebih besar, kami harus memperluas produk yang dijaminkan,
bukan hanya emas.Makanya saya kemarin sudah tanda tangan dengan Menteri
Agraria dan Tata Ruang, kita menerima rahn (gadai) tanah.
Kami coba pilot.Ini untuk memonetasi sertifikat tanah yang di programnya Pak
Jokowi.Karena kalau tidak dimonetasi, tidak ada gunanya, hanya administratif saja.
Perbankan tidak boleh membiayai tanah.Tanah kalau dibawa ke bank, itu bukan
jaminan utama karena jaminan utama kredit perbankan adalah proyek yang
dibiayai.Sehingga tanah kalau dibawa ke bank, statusnya adalah jaminan tambahan
dan diikat secara hak tanggungan.
Macam-macam, tapi yang jelas kami tidak bisa semurah KUR yang bisa 7%.Lebih
murah dari Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Masyarakat bawah itu sebenarnya tidak
sensitif dengan bunga.Yang penting mudah dan cepat, kami bisa 15 menit
cair.Makanya mereka tidak ada yang komplain masalah bunga, walaupun lebih
besar dari perbankan.
NPL kami 1% gross, Nett-nya 0,8%. Itu saja gross masih dijamin, jaminannya
emas.Selama ini memang NPL-nya rendah.Karena saat kreditnya macet, langsung
dihapus buku, berganti kredit baru lagi.Biasanya orang menggadaikan emas.Waktu
itu dia ambil pinjaman Rp 1 juta, katakanlah emasnya 2 gram dengan harga emas
saat itu Rp 600.000 per gram. Ketika harga emas turun jadi Rp 500 ribu/gram,
mereka tidak akan menebus. Itu yang menjadi NPL kalau tidak ditebus.Namun,
meski harganya turun, emas itu masih bisa menutupi pinjamannya.
Sekarang kami punya 400 cabang dengan 4.319 outlet.Kami tidak perlu menambah
outlet, cukup menambah agen saja, jadi tidak perlu investasi.
18. Berapa belanja modal (capex) tahun ini?
Capex kami tahun ini Rp 1,2 Triliun. Rencananya Rp 500 miliar untuk investasi di
teknologi informasi (IT), selebihnya untuk gedung, termasuk mencanangkan
perbaikan cabang-cabang kami.Sekitar 1.000 cabang kami butuh perbaikan. Kami
akan kerjakan menggunakan program Padat Karya Tunai atau Cash for Work.
Program ini bisa memberikan pekerjaan bagi 300 ribu orang untuk perbaikan kantor
cabang, seperti pengecatan. Tujuannya sama dengan program pemerintah,
mempekerjakan orang. Cara terbaik menyejahterakan rakyat adalah dengan
memberikan pekerjaan, bukan memberikan bantuan tunai.
19. Capex itu juga untuk akuisisi atau masuk ke bisnis teknologi finansial (fintech)?
Tinggal tunggu saja, fintech kami yang lebih spesifik. Ada, tapi tapi kan saya tidak
perlu buka semua. Fintech itu kalau cuma punya teknologinya saja, tidak tahu
environment-nya, jangan harap bisa untung. Intinya, Pegadaian pasti akan masuk
fintech, pasti.
Tahun ini kami ingin total asetnya Rp 58,5 triliun dari Rp 48,7 triliun di 2017.
Kemudian outstanding loan Rp 36,9 triliun menjadi Rp 45,4 triliun. Omset dari Rp
125 triliun menjadi Rp 145,4 triliun. Laba bersih dari Rp 2,5 triliun menjadi Rp 2,7
triliun. Jumlah nasabah dari 9,5 juta ingin menambah 2 juta sehingga menjadi 11,5
juta nasabah.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran