Oleh :
KELOMPOK 12
JURUSAN S1 AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS LAMPUNG
2017
BAB 1
FUNDAMENTAL CORPORATE GOVENANCE
PT TIMAH (Persero) Tbk
D. Budaya Kerja :
PT TIMAH (Persero) Tbk telah mengembangkan Tata Nilai yang harus dijunjung
tinggi dan diterapkan oleh seluruh jajaran manajemen Perseroan dalam
melaksanakan tugas dan tanggung jawab mereka, yang terdiri dari sikap dan
perilaku sebagai berikut:
A. Komite Audit
Komite Audit dibentuk oleh dan bertanggungjawab kepada Dewan
Komisaris. Komite Audit bekerja secara kolektif dan berfungsi membantu
Dewan Komisaris dalam melaksanakan pengawasan terhadap jalannya
Perseroan dan memberikan nasihat kepada Direksi. Berdasarkan buku Good
Corporate Governance, Ikatan Komite Audit Indonesia mendefinisikan
komite audit sebagai Suatu komite yang bekerja secara profesional dan
independen yang dibentuk oleh Dewan Komisaris dan dengan demikian
tugasnya adalah membantu dan memperkuat fungsi dewan komisaris (atau
dewan pengawas) dalam menjalankan fungsi pengawasan (oversight) atas
proses pelaporan keuangan, manajemen resiko, pelaksanaan audit, dan
implementasi dari corporate governance di perusahaan-perusahaan.
B. Profil SPI
Kepala SPI diangkat dan bertanggungjawab kepada Direktur Utama.
Pengangkatan Kepala SPI harus dilakukan dengan persetujuan Komisaris
Utama. Kepala SPI PT TIMAH (Persero) Tbk saat ini adalah Supardi, yang
mulai menjabat sejak tanggal 14 Desember 2015, berdasarkan Surat
Keputusan Direksi No. 1653/Tbk/SK-0000/15-S11.2. Lahir di Palembang, 8
Juni 1962. beliau mempunyai gelar Magister dari IPMI dan memulai karirnya
di PT TIMAH (Persero) Tbk seusai meraih gelar S1 di Universitas
Diponegoro di tahun 1987. Posisi yang pernah dijabat di Perseroan sebelum
menjadi Kepala SPI adalah Kepala K3 & Lingkungan Hidup dan Kepala
Manajemen Risiko Usaha & Investasi.
D. Laporan SPI
Berdasarkan Pedoman Pelaksanaan Kerja (Charter) SPI, Kepala SPI wajib
membuat Laporan Hasil Audit (LHA) secara tertulis kepada Direktur Utama
dan Dewan Komisaris dengan tembusan kepada pejabat terkait untuk
ditindaklanjuti sesuai saran (rekomendasi) perbaikannya.
Atas tindakan perbaikan yang dilaksanakan oleh auditee, auditor wajib
melakukan monitoring tindak lanjut dan selanjutnya Kepala SPI wajib
menyampaikan Laporan Evaluasi Tindak Lanjut secara berkala kepada
Direktur Utama dan ditembuskan kepada Dewan Komisaris, sekurang-
kurangnya 2 (dua) kali dalam tahun berjalan.
E. WBS
Whistle Blowing System adalah sistem pelaporan pelanggaran yang disusun
dan dijalankan oleh Perusahaan sebagai saluran untuk memberikan informasi
dari internal dan stakeholder Perusahaan mengenai suatu dugaan tindakan
pelanggaran terhadap prinsip tata kelola perusahaan yang baik. WBS
merupakan bagian dari sistem pengendalian internal dalam mencegah praktik
penyimpangan dan kecurangan serta memperkuat penerapan praktik GCG.
WBS adalah salah satu bentuk peningkatan perlindungan terhadap para
pemangku kepentingan dan perlindungan nama baik perusahaan.
F. Komite Audit
Komite Audit dibentuk oleh dan bertanggungjawab kepada Dewan komisaris
untuk membantu memastikan efektifitas sistem pengendalian internal dan
sistem audit disemua lini Perusahaan. dalam melakukan tugas dan
tanggungjawabnya Komite Audit menjunjung tinggi lima prinsip GCG
sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya diatas, dan bertindak secara
profesional dan independen untuk kepentingan Perusahaan dan para
pemangku kepentingan. dalam menjalankan tugas-tugasnya Komite Audit
berkoordinasi dengan Satuan Pengawasan Internal (SPI).
Bab 7
GOOD CORPRATE GOVERNANCE (GCG) DI BUMN
PT TIMAH (Persero) Tbk
Para anggota Direksi diangkat oleh RUPS, dari calon yang diusulkan oleh
Pemegang Saham Seri A Dwiwarna setelah melalui proses pencalonan sesuai
dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan pencalonan tersebut
mengikat bagi RUPS. Para Direksi diangkat dan diberhentikanoleh RUPS,
dimana dalam RUPS tersebut harus dihadiri oleh Pemegang Saham Seri A
Dwiwarna dan keputusan RUPS tersebut harus disetujui oleh Pemegang
Saham Seri A Dwiwarna. Calon anggota Direksi harus melalui proses
penilaian kemampuan dan kepatutan (fit and proper test) oleh atau atas
permintaan Pemegang Saham. Para calon Anggota Direksi yang telah
mengikuti uji kemampuan dan kelayakan serta dipilih untuk diusulkan oleh
Pemegang Saham akan ditetapkan dan diangkat oleh RUPS dan pencalonan
tersebut mengikat bagi RUPS.
B. Budaya Perusahaan
Budaya perusahaan (Corporate Culture) adalah kumpulannilai nilai (values)
dan unsur unsur yang menentukan identitas dan perilaku suatu organisasi
perusahaan. Adapun bagian dari budaya perusahaan adalah falsafah
perusahaan yang merupakan nilai nilai yang telah disepakati bersama dan
menjadi pandangan hidup (way of life) serta pedoman dasar (basic guidance)
setiap karyawan didalam mengemban tugas masing masing.
Keberhasilan dalam pengimplementasian GCG dalam pengelolaan
perusahaan sangat bergantung pada nilai nilai budaya perusahaan yang dianut
dan dipraktikan di lingkungan perusahaan. Dalam menjalankan usahanya,
seluruh elemen PT Timah (Persero) Tbk dan anak perusahaan menjunjung
tinggi lima nilai-nilai berikut antara lain:
a. INTEGRITAS
yaitu memiliki kejujuran, tanggung jawab dan konsisten terhadap semua
tindakan dalam mencapai tujuan Perusahaan.
b. KOMITMEN
yaitu mampu memenuhi kesepakatan dan janji dengan penuh tanggung
jawab.
c. TERBUKA
yaitu mudah menerima masukan dan mampu menyesuaikan diri terhadap
setiap perubahan lingkungan yang terjadi.
d. RASIONAL
yaitu mampu melakukan kegiatan secara terencana, teratur dan penuh
pertimbangan serta perhitungan yang matang.
e. VISIONER
yaitu kemampuan berinovasi dan melihat jauh ke depan tanpa dibatasi
ruang dan waktu.
BAB 10
GCG DAN SUMBER DAYA MANUSIA
PT TIMAH (Persero) Tbk
D. Rekrutmen Pegawai
Perseroan menerapkan asas kesamaan kesempatan dalam setiap pelaksanaan
proses rekrutmen sesuai kebutuhan Perseroan. Oleh karena itu, rekrutmen
karyawan Perseroan pada dasarnya dilakukan secara terbuka bagi siapapun.
Untuk mendapatkan calon karyawan yang berkualitas, serta untuk
mendapatkan karyawan bertalenta terbaik untuk mengisi posisi tertentu,
Perseroan menerapkan beberapa pola rekrutmen. Pola tersebut mengacu pada
SK Direksi No. 2070/Tbk/SK-0000/2013-S11.2 tanggal 31 Desember 2013
tentang Penetapan Kembali Ketentuan Penerimaan Tenaga Kerja,
Pengangkatan, Penempatan, dan Kenaikan Jabatan Karyawan PT TIMAH
(Persero) Tbk, yang menegaskan sebagai berikut:
- Memberikan kesempatan kepada Tenaga Kerja Mitra yang sudah bekerja
di Lingkungan Perseroan sesuai dengan kebutuhan.
- Penerimaan melalui rekrutmen umum yang dilaksanakan bekerja sama
dengan Dinas Tenaga Kerja dan media massa lokal. Rekrutmen umum
secara lokal ini juga memberi kesempatan terlebih dahulu kepada
penduduklokal untuk dapat ikut serta memenuhi kebutuhan tenaga kerja
Perseroan.
- Penerimaan melalui program fast-track.
Proses penerimaan calon tenaga kerja yang berasal dari luar Perseroan untuk
memenuhi kebutuhan tenaga kerja operasional yang mendesak dan atau tenaga
kerja yang dibutuhkan tidak tersedia di institusi-institusi pendidikan yang
berada di daerah operasional Perseroan, dilaksanakan melalui kerjasama
dengan institusi-institusi pendidikan di luar daerah operasional.
BAB 11
CORRUPTION PERCEPTION INDEX, PELUANG, DAN TANTANGAN
PT TIMAH (Persero) Tbk
Seluruh Organ GCG PT Timah Tbk dan seluruh karyawan telah memahami
dan berkomitmen untuk menerapkan kebijakan dan prosedur anti-korupsi
yang dibuktikan dengan penandatanganan Pakta Integritas. Pada tahun
pelaporan tidak ada insiden korupsi dan tindakan yang diambil di Perseroan.
GCG Award sebagai pendorog dan menuntut peserta untuk melakukan perbaikan
atau peningkatan praktik GCG di Lingkungannya. Berikut Beberapa Penghargaan
yang diterima oleh PT Timah(Persero) Tbk