Anda di halaman 1dari 38

MAKALAH CORPORATE GOVERNANCE

ANALYSIS GCG PT TIMAH Tbk.

Oleh :

KELOMPOK 12

1. Puspita Amalia B. B NPM : 1611031004


2. Ani Anjaswati NPM : 1611031012
3. Rizki Pangestuti NPM : 1611031024
4. Tanti Safitri NPM : 1611031035
5. Adelia Fathika Ulya NPM : 1611031064
6. Dinda Ayu Dizrisa NPM : 1611031001
7. Rika Wulantika NPM : 1611031096

JURUSAN S1 AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS LAMPUNG
2017
BAB 1
FUNDAMENTAL CORPORATE GOVENANCE
PT TIMAH (Persero) Tbk

A. Profil Perusahaan PT TIMAH (Persero) Tbk


Perusahaan PT TIMAH (Persero) Tbk adalah perusahaan yang bergerak di bidang
penambangan timah dan produsen logam timah. Perusahaan ini memiliki izin
usaha pertambangan (iup) timah seluas 473.303 hektar di darat dan lepas pantai
kepulauan Bangka Belitung dan Kundur, Kepulauan Riau di Indonesia. PT
TIMAH (Persero) Tbk berdiri sejak tanggal 2 Agustus 1976, yang berkepemilikan
oleh pemerintah sebesar 65% dan publik sebesar 35%.

B. Konsep Corporate Governance PT TIMAH (Persero) Tbk


Dalam mengimplementasikan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik
dan benar (good corporate governance-GCG) PT TIMAH (Persero) Tbk memiliki
dua aspek pengembangan yang saling berkaitan satu dengan yang lain, yaitu:
perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software). Hardware yang lebih
bersifat teknis mencakup pembentukan atau perubahan struktur dan sistem
organisasi. Sementara itu, software yang lebih bersifat psikososial mencakup
perubahan paradigma, visi, misi, nilai (values), sikap (attitude), dan etika
(behavioral ethics). Dalam praktiknya PT TIMAH (Persero) Tbk memiliki visi,
misi, nilai-nilai perusahaan, dan budaya kerja.
Visi :
Menjadi perusahaan pertambangan terkemuka di dunia yang ramah lingkungan
Misi :
- Membangun sumber daya manusia yang tangguh, unggul dan bermartabat
- Mengoptimalkan nilai perusahaan dan kontribusi terhadap pemegang saham
serta tanggung jawab sosial
- Melaksanakan tata kelola penambangan yang baik dan benar

C. Tata Nilai Perusahaan :


Dalam menjalankan usahanya, seluruh elemen PT TIMAH (Persero) Tbk dan
anak perusahaan menjunjung tinggi lima nilai-nilai berikut ini, yaitu:
- Integritas
Integritas yaitu memiliki kejujuran, tanggung jawab dan konsisten terhadap
semua tindakan dalam mencapai tujuan perusahaan.
- Komitmen
Komitmen yaitu mampu memenuhi kesepakatan dan janji dengan penuh
tanggung jawab.
- Terbuka
Terbuka yaitu mudah menerima masukan dan mampu menyesuaikan diri
terhadap setiap perubahan lingkungan yang terjadi.
- Rasional
Rasional yaitu mampu melakukan kegiatan secara terencana, teratur dan
penuh pertimbangan serta perhitungan yang matang.
- Visioner
Visioner yaitu kemampuan berinovasi dan melihat jauh ke depan tanpa
dibatasi ruang dan waktu.

D. Budaya Kerja :
PT TIMAH (Persero) Tbk telah mengembangkan Tata Nilai yang harus dijunjung
tinggi dan diterapkan oleh seluruh jajaran manajemen Perseroan dalam
melaksanakan tugas dan tanggung jawab mereka, yang terdiri dari sikap dan
perilaku sebagai berikut:

E. Tujuan Corporate Governance PT TIMAH (Persero) Tbk


Sejalan dengan Visi dan Misi Perseroan, tujuan yang ingin dicapai PT TIMAH
(Persero) Tbk dalam lima tahun mendatang adalah meningkatkan Nilai
Perusahaan.
Berdasarkan anggaran dasar Perseroan, PT TIMAH (Persero) Tbk merupakan
Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak dalam bidang usaha
pertambangan timah terintegrasi mulai dari kegiatan eksplorasi, penambangan,
pengolahan dan peleburan,hilirisasi produk hingga pemasaran dan distribusi.

F. Prinsip Corporate Governance PT TIMAH (Persero) Tbk


Prinsip-prinsip corporate governance biasanya dikenal dengan TARIF, yaitu:
transparansi, akuntabilitas, responsibilitas, independensi dan kesetaraan.
1. Prinsip Transparansi
Transparansi mewajibkan adanya suatu informasi yang terbuka, tepat waktu,
serta jelas dan dapat diperbandingkan yang menyangkut keadaan keuangan,
pengelolaan perusahaan, kinerja perusahaan, dan kepemilikan perusahaan.
Dalam perusahaan PT TIMAH (Persero) Tbk, dalam proses pelaporan sudah
sangat transparansi dalam pemberian informasi dan berjalan sesuai periode
waktu yang direncanakan.
Dalam pelaporan tahunan pun informasinya meliputi: informasi keuangan,
hasil operasi perusahaan, tujuan-tujuan perusahaan, kepemilikan saham,
anggota dewan komisaris serta penghasilannya, risiko yang datang, isu-isu
yang berhubungan dengan para karyawan, struktur dan kebijakan perusahaan.
Seluruh informasi ini dilaporkan dalam setiap tahunnya. Informasi ini
disiapkan, diaudit, dan diungkapkan sesuai dengan standar kualitas tinggi di
bidang akuntansi.
Pemeriksan tahunan yang dilakukan oleh auditor independen untuk
menyediakan jaminan keyakinan eksternal yang objektif. Dalam setiap
tahunnya PT TIMAH (Persero) Tbk, mencerminkan keadilan, ketepatan
waktu, dan efisiensi biaya dalam penyebaran informasi yang relevan.
2. Prinsip Akuntabilitas
Dalam mengatur peran dan tanggung jawab manajemen, PT TIMAH
(Persero) Tbk mengelola dan mempertanggungjawabkan serta mendukung
usaha untuk menjamin penyeimbang kepentingan manajemen pemegang
saham sebagaiman diawasi oleh dewan komisaris.
3. Prinsip Responsibilitas
Setiap tahunnya PT TIMAH (Persero) Tbk memastikan pengelolaan
perusahaan mematuhi peraturan perundang-undangan dan ketentuan yang
berlaku. Hal ini dilakukan oleh para pimpinan PT TIMAH (Persero) Tbk
sebagai bentuk cerminan tanggung jawab korporasi sebagai Pengelolaan
Perusahaan yang Baik (GCG).
4. Prinsip Independensi
Kemandirian PT TIMAH (Persero) Tbk dalam membuat keputusan yang baik
bagi jalannya perusahaan telah tercermin dari berbagai aspek pengambilan
keputusan yang selama ini berjalan dengan baik dan memiliki hasil yang
signifikan darikeputusan yang diambil PT TIMAH (Persero) Tbk dalam
beberapa permasalahan yang melanda perusahaan selama berjalannya
operasional.
5. Prinsip Kesetaraan
Setelah perusahaan PT TIMAH (Persero) Tbk berjalan selama kurang lebih
41 tahun ini telah memperlakukan seluruh pemegang kepentingan dengan
perlakuan yang sama. Seluruh pemangku kepentingan PT TIMAH (Persero)
Tbk dianggap sama dalam keterlibatannya dalam proses berjalannya
perusahaan. Berikut pola Pelibatan Pemangku Kepentingan pada perusahaan
PT TIMAH (Persero) Tbk:
BAB 2
DIREKSI DAN KOMISARIS
PT TIMAH (Persero) Tbk

A. DIREKSI PT TIMAH (Persero) Tbk


Mochtar Riza Pahlevi Tabrani adalah Direktur Utama (President Director)
sekaligus Direksi di perusahaan PT TIMAH (Persero) Tbk. Sebagai seorang
Direksi, Mochtar Riza Pahlevi Tabrani mengemban tugas sebagai seorang
Dewan Direksi yang bertugas mengurus perusahaan. Keberhasilan Mochtar
Riza Pahlevi Tabrani dalam mengurus perusahaan setelah pengangkatannya
tahun 2015 memang patut mendapatkan apresiasi yang memuaskan atas
kinerjanya. Melalui kepemimpinannya kini PT TIMAH (Persero) Tbk
berhasil memetik kinerja positif.
Keberhasilan kinerja Mochtar Riza Pahlevi Tabrani sebagai Direksi sekaligus
Direktur Utama PT TIMAH (Persero) Tbk tak lepas dari dukungan dan
kepercayaan yang diberikan oleh para pemegang kepentingan perusahaan
diantaranya para pemegang saham, Dewan Komisaris, pelanggan, dan mitra
usaha PT TIMAH (Persero) Tbk. kemudian keberhasilan perusahaan yang di
pimpin Mochtar Riza Pahlevi Tabrani tidak lepas dari para karyawan
perusahaan yang telah bekerja jeras, penuh dedikasi, dan loyal sehingga PT
TIMAH (Persero) Tbk dapat meraih kinerja yang baik dan membanggakan.
Berikut aspek utama yang dilaporkan Mochtar Riza Pahlevi Tabrani dalam
Laporan Direksi PT TIMAH (Persero) Tbk untuk tahun 2016, yaitu:
1. Harga Timah Menuju Keseimbangan Baru
2. Kinerja Keuangan Tahun 2016
3. Penerapan Tata Kelola Perusahaan
4. Perubahan Komposisi Direksi
5. Pelaksanaan Tanggung Jawab Sosial Dan Lingkungan
6. Holding Company
7. Prospek Usaha 2017
8. Strategi Usaha 2017
B. KOMISARIS PT TIMAH (Persero) Tbk
Fachry Ali adalah Komisaris Utama/Independen (President Commisioner) di
perusahaan PT TIMAH (Persero) Tbk. Sebagai seorang Komisaris, Fachry
Ali mengemban tugas sebagai seorang Dewan Komisaris yang bertugas
melakukan pengawasan atas keberlangsungan kinerja perusahaan. Dalam
laporan Dewan Komisaris, Fachry Ali mengapresiasi setinggi-tingginya
kepada Mochtar Riza Pahlevi Tabrani selaku Direksi PT TIMAH (Persero)
Tbk yang telah membawa perseroan melewati masa-masa sulit sehingga
perseroan tetap eksis di tengah kondisi perekonomian global yang kurang
menggembirakan.
Dengan kesungguhan dan kecermatan memanfaatkan peluang serta prospek
pengembangan usaha, Fachry Ali sebagai Dewan Komisaris PT TIMAH
(Persero) Tbk meyakini bahwa Perseroan akan menuai kesuksesan di masa-
masa yang akan datang. Fachry Ali menilai sikap Mochtar Riza Pahlevi
Tabrani selaku Direksi yang cukup agresif dan responsif dalam
memanfaatkan peluang dan menghadapi tantangan niscaya akan menjadi
salah satu kunci untuk mewujudkan kemajuan dan peningkatan kinerja
Perseroan.
Berikut aspek utama yang dilaporkan Fachry Ali dalam Laporan Dewan
Komisaris PT TIMAH (Persero) Tbk untuk tahun 2016, yaitu:
1. Penilaian Kinerja Direksi
2. Penilaian Tata Kelola Perusahaan
3. Penilaian Tanggung Jawab Sosial
4. Penilaian Prospek Usaha
5. Perubahan Susunan Dewan Komisaris
6. Komite Audit
7. Komite Sumber Daya Manusia Dan Risiko Usaha
8. Holding Company
BAB 3
KOMITE AUDIT & KOMITE LAIN NYA
PT TIMAH (Persero) Tbk

A. Komite Audit
Komite Audit dibentuk oleh dan bertanggungjawab kepada Dewan
Komisaris. Komite Audit bekerja secara kolektif dan berfungsi membantu
Dewan Komisaris dalam melaksanakan pengawasan terhadap jalannya
Perseroan dan memberikan nasihat kepada Direksi. Berdasarkan buku Good
Corporate Governance, Ikatan Komite Audit Indonesia mendefinisikan
komite audit sebagai Suatu komite yang bekerja secara profesional dan
independen yang dibentuk oleh Dewan Komisaris dan dengan demikian
tugasnya adalah membantu dan memperkuat fungsi dewan komisaris (atau
dewan pengawas) dalam menjalankan fungsi pengawasan (oversight) atas
proses pelaporan keuangan, manajemen resiko, pelaksanaan audit, dan
implementasi dari corporate governance di perusahaan-perusahaan.

Dalam rangka memenuhi amanah peraturan perundang undangan serta untuk


mendukung pengelolaan perusahaan yang berlandaskan prinsip prinsip GCG,
Dewan Komisaris PT Timah (Persero) Tbk telah membentuk Komite Audit
yang melaksanakan peran dan tanggungjawabnya secara profesional dan
independen. Dengan demikian, Komite Audit PT Timah (Persero) Tbk
sebagai organ pendukung Dewan Komisaris dalam melaksanakan fungsi
pengawasan dan pemberian nasihat, dengan cara memberikan informasi dan
rekomendasi yang profesional dan independen untuk kepentingan perusahaan
dan para pemangku kepentingan.

Dalam melakukan tugas, Komite Audit menjunjung tinggi prinsip-prinsip


GCG serta bertindak secara professional dan independen untuk kepentingan
Perseroan dan para pemangku kepentingan.
Berdasarkan Keputusan Dewan Komisaris Nomor 04/Tbk/ Kep/DK-
01.2.3.4.5.6/2016 tanggal 16 Mei 2016 tentang Perubahan susunan anggota
Komite Audit Dewan Komisaris PT TIMAH (Persero) Tbk, susunan Komite
Audit pada tanggal 31 Desember 2016 adalah Milawarma (Ketua),
Mochtar Husein (Anggota), Wawan Gunawan (Anggota), dan
Sri Suryaningsum (Anggota).

B. Implementasi Prinsip GCG di Komite Audit


a. Prinsip Independensi Komite Audit
Prinsip yang satu ini telah diterapkan di PT Timah Tbk dengan
mempublikasikan nama nama yang menjadi anggota komite Audit melalui
laporan tahunan yang diterbitkan. Hal itu dilakukan untuk menghindari
terjadinya konflik kepentingan selain itu hal tersebut penting agar
masyarakat dapat melakukan kontrol sosial serta penilaian terhadap para
anggota komite audit tersebut.
b. Prinsip Transparansi Komite Audit
Pengimlementasian prinsip yang satu ini dapat ditunjukan melalui piagam
komite audit (audit committee charter), program kerja tahunan, serta rapat
komite audit secara periodik. Di PT Timah Tbk, prinsip transparansi ini
telah diterapkan dalam bentuk laporan yang dituangkan melalui laporan
tahunan yang telah dibuat perusahaan.
c. Prinsip Akuntabilitas Komite Audit
Prinsip yang satu ini dapat ditunjukkan melalui kapabilitas, kompetensi,
serta pengalaman yang dimiliki anggota dibidang audit.
d. Prinsip Pertanggungjawaban Komite Audit
Pengimplementasian prinsip yang satu ini di PT Timah Tbk dapat dilihat
dari anggota komite audit yang melaksanakan tugasnya sesuai dengan
peraturan perusahaan yang berlaku.
e. Prinsip Kewajaran Komite Audit
Wujud engimlementasian adanya prinsip ini dapat ditunjukkan oleh sikap
yang dimiliki oleh para komite audit dalam hal pengambilan keputusan
yang berdasar atas sikap adil dan objektif terhadap semua pihak.
C. KOMITE LAINNYA
Komite Sumber Daya Manusia dan Risiko Usaha
Komite Sumber Daya Manusia dan Risiko Usaha (Komite SDMRU) dibentuk
dan bertanggungjawab kepada Dewan Komisaris. Komite SDMRU bekerja
secara kolektif dan berfungsi membantu Dewan Komisaris memenuhi tugas
dan tanggung jawab berkaitan dengan proses nominasi, remunerasi,
pembinaan dan pengembangan sumber daya manusia serta pengawasan,
evaluasi, dan pengelolaan risiko usaha dalam rangka menjaga keunggulan
kompetitif Perseroan.

Berdasarkan Keputusan Dewan Komisaris Nomor 03/Tbk/ Kep/DK


01.2.3.4.5.6/2016 tanggal 26 April 2016 tentang Perubahan Susunan Komite
Sumber Daya Manusia dan Risiko Usaha, susunan Komite SDMRU pada
tanggal 31 Desember 2016 adalah Eko Prasojo (Ketua), Bagas Angkasa
(Anggota), Erfi Triassunu (Anggota), Abdurrohman M. Sastra (Anggota), dan
Yanto (Anggota).
BAB 4
SEKRETARIS PERUSAHAAN

Sekretaris perusahaan (corporate secretary) memiliki peranan penting dalam


pengimplementasian GCG, khususnya pada perusahaan publik dan emiten bursa.
Hal tersebut disebabkan bahwa posisi dan tugas atau fungsi yang diemban oleh
sekretaris perusahaan sangatlah strategis.

Perseroan membentuk Sekretariat Perusahaan sebagai bentuk komitmen terhadap


penerapan praktek terbaik Tata Kelola Perusahaan, selain sebagai wujud
kepatuhan terhadap hukum dan peraturan pasar modal.

Sekretaris Perusahaan merupakan suatu posisi struktural dibawah Direksi dan


bertanggungjawab langsung kepada Direksi. Sekretaris Perusahaan memiliki
fungsi dan tanggung jawab untuk menyusun kebijakan, melakukan perencanaan,
dan mengendalikan komunikasi perusahaan dan kesekretariatan Direksi, membina
hubungan dengan seluruh pemangku kepentingan, serta menjamin keterbukaan
dan tersedianya akses informasi. Di PT Timah Tbk, Sekretaris Perusahaan saat ini
dijabat oleh Amin Haris Sugiarto sejak tanggal 31 Agustus 2017, berdasarkan
Surat Keputusan Direksi No: 1211/Tbk/SK-0000/17-S11.2.
BAB 5
SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL
PT TIMAH (Persero) Tbk

A. Satuan Pengawasan Internal


PT TIMAH (Persero) Tbk menerapkan kegiatan pengendalian internal
dengan mengacu pada kerangka yang diakui secara internasional yaitu COSO
ERM Framework (Internal Environment, Objective Setting, Event
Identification, Risk Assessment, Risk Response, Control Activities,
Information & Communication and Monitoring). Upaya tersebut dilakukan
agar Perseroan mendapatkan keyakinan yang memadai dalam menjaga dan
mengamankan aset perusahaan, menjamin tersedianya laporan yang akurat,
meningkatkan kepatuhan terhadap ketentuan yang berlaku, mengurangi
dampak kerugian keuangan, penyimpangan termasuk kecurangan (fraud) dan
pelanggaran aspek kehati-hatian, serta meningkatkan efektivitas organisasi
dan meningkatkan efesiensi biaya.
Satuan Pengawasan Internal (SPI) bertugas sebagai pelaksana Sistim
Pengendalian Internal dalam memberikan keyakinan yang memadai mengenai
pencapaian tujuan Perusahaan terkait dengan keandalan dari laporan
keuangan, efektivitas dan efesiensi operasi, ketaatan terhadap peraturan
perundang-undangan dan pengamanan aset.
Pengendalian internal dipantau, dan jika perlu, dibenahi agar kualitasnya
dapat dipertahankan bahkan ditingkatkan. Pemantauan adalah proses
penilaian kualitas kinerja pengendalian internal sepanjang waktu, meliputi
penilaian atas rancangan dan pengoperasian pengendalian. pemantauan yang
efektif meliputi pemantauan berkelanjutan (Ongoing Monitoring), evaluasi
terpisah (Separate Evaluation), dan pelaporan kelemahan atau kekurangan
kepada Komite Audit yang dilakukan setiap 3 (tiga) bulan.

B. Profil SPI
Kepala SPI diangkat dan bertanggungjawab kepada Direktur Utama.
Pengangkatan Kepala SPI harus dilakukan dengan persetujuan Komisaris
Utama. Kepala SPI PT TIMAH (Persero) Tbk saat ini adalah Supardi, yang
mulai menjabat sejak tanggal 14 Desember 2015, berdasarkan Surat
Keputusan Direksi No. 1653/Tbk/SK-0000/15-S11.2. Lahir di Palembang, 8
Juni 1962. beliau mempunyai gelar Magister dari IPMI dan memulai karirnya
di PT TIMAH (Persero) Tbk seusai meraih gelar S1 di Universitas
Diponegoro di tahun 1987. Posisi yang pernah dijabat di Perseroan sebelum
menjadi Kepala SPI adalah Kepala K3 & Lingkungan Hidup dan Kepala
Manajemen Risiko Usaha & Investasi.

C. Personil & Pelatihan SPI


Kepala SPI membawahi auditor internal yang membantu pelaksanaan tugas
pengawasan dan bertanggungjawab langsung kepada Kepala SPI. Personil
SPI terdiri dari Kepala Bidang Perencanaan & Monitoring, Kepala Bagian
Perencanaan & Monitoring, Auditor Senior, Auditor, Auditor Junior, Asisten
Auditor, Pengolah Data dan Seksi Tata Usaha yang ditetapkan berdasarkan
SK Direksi Nomor : 261/Tbk/SK-0000/2012-B1 tanggal 14 Maret 2012
tentang Perubahan dan Penetapan Kembali Struktur Organisasi PT TIMAH
(Persero) Tbk. Jumlah auditor internal SPI disesuaikan dengan besaran dan
tingkat kompleksitas kegiatan usaha. Jumlah personil SPI disesuaikan dengan
kebutuhan unit kerja yang diaudit. Pada tahun 2014 telah terjadi perubahan
komposisi personil karena adanya penambahan karyawan tetap sejumlah 3
(tiga) orang mutasi dari satker lain. Per 31 Desember 2014, jumlah personil
SPI adalah 17 orang.

D. Laporan SPI
Berdasarkan Pedoman Pelaksanaan Kerja (Charter) SPI, Kepala SPI wajib
membuat Laporan Hasil Audit (LHA) secara tertulis kepada Direktur Utama
dan Dewan Komisaris dengan tembusan kepada pejabat terkait untuk
ditindaklanjuti sesuai saran (rekomendasi) perbaikannya.
Atas tindakan perbaikan yang dilaksanakan oleh auditee, auditor wajib
melakukan monitoring tindak lanjut dan selanjutnya Kepala SPI wajib
menyampaikan Laporan Evaluasi Tindak Lanjut secara berkala kepada
Direktur Utama dan ditembuskan kepada Dewan Komisaris, sekurang-
kurangnya 2 (dua) kali dalam tahun berjalan.

E. WBS
Whistle Blowing System adalah sistem pelaporan pelanggaran yang disusun
dan dijalankan oleh Perusahaan sebagai saluran untuk memberikan informasi
dari internal dan stakeholder Perusahaan mengenai suatu dugaan tindakan
pelanggaran terhadap prinsip tata kelola perusahaan yang baik. WBS
merupakan bagian dari sistem pengendalian internal dalam mencegah praktik
penyimpangan dan kecurangan serta memperkuat penerapan praktik GCG.
WBS adalah salah satu bentuk peningkatan perlindungan terhadap para
pemangku kepentingan dan perlindungan nama baik perusahaan.

F. Komite Audit
Komite Audit dibentuk oleh dan bertanggungjawab kepada Dewan komisaris
untuk membantu memastikan efektifitas sistem pengendalian internal dan
sistem audit disemua lini Perusahaan. dalam melakukan tugas dan
tanggungjawabnya Komite Audit menjunjung tinggi lima prinsip GCG
sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya diatas, dan bertindak secara
profesional dan independen untuk kepentingan Perusahaan dan para
pemangku kepentingan. dalam menjalankan tugas-tugasnya Komite Audit
berkoordinasi dengan Satuan Pengawasan Internal (SPI).
Bab 7
GOOD CORPRATE GOVERNANCE (GCG) DI BUMN
PT TIMAH (Persero) Tbk

A. Pelaksanaan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan


PT TIMAH (Persero) Tbk menyadari bahwa di balik upayanya meraih
keuntungan sebesar-besarnya, kehadirannya juga harus membawa manfaat
sebesarnya-besarnya bagi masyarakat dan lingkungan. Di sinilah, Perseroan
dituntut komitmennya untuk bisa menyelaraskan berbagai kepentingan itu
agar tidak ada yang dirugikan. Komitmen Perseroan terhadap masyarakat dan
lingkungan tersebut dituangkan dalam Kebijakan Tanggung Jawab Sosial dan
Lingkungan (TJSL), yang diwujudkan melalui berbagai program
pemberdayaan masyarakat lokal dan pelestarian lingkungan.

Dalam penyusunan program, Perseroan senantiasa melibatkan wakil


masyarakat dan pemangku kepentingan terkait lainnya. Hal itu dilakukan agar
program-program yang disusun benar-benar sesuai dengan kebutuhan
masyarakat dan tidak ada program yang mubazir. Dengan pelibatan seperti
ini, maka angka keberhasilan pelaksanaan program niscaya bisa ditingkatkan.
Sebab, masyarakat merasa memiliki program-program tersebut sehingga
terdorong untuk mewujudkannya sebaik mungkin.

Untuk pemberdayaan masyarakat di bidang ekonomi, PT TIMAH (Persero)


Tbk mengadakan Program Kemitraan, yakni memberi pinjaman lunak untuk
modal usaha dan mendampingi para mitra binaan dalam mengembangkan
usaha, dan membantu pemasarannya. Untuk tahun 2016, Perseroan
mengalokasikan dana bergulir sebesar Rp10 miliar. Hingga akhir tahun 2016,
dana yang disalurkan mencapai Rp8,98 miliar atau 89,81% dari alokasi dana
yang ada.

Sementara itu, untuk meningkatkan kualitas dan taraf hidup masyarakat,


Perseroan mewujudkannya melalui Program Bina Lingkungan. Bantuan dana
program ini disalurkan ke sejumlah bidang, yakni pendidikan, sosial budaya,
kesehatan, infrastruktur, keagamaan, dan pengentasan kemiskinan. Pada
tahun 2016, alokasi dana Program Bina Lingkungan PT TIMAH (Persero)
Tbk sebesar Rp8 miliar. Dari jumlah sebesar itu, hingga akhir tahun 2016,
tersalur sebesar Rp4,71 miliar atau 58,88%. Selain melalui program PKBL,
Perseroan juga mewujudkan kepedulian pada masyarakat melalui berbagai
bentuk bantuan sosial lain dengan menggunakan dana program Corporate
Social Responsibility (CSR), yang besarnya disesuaikan dengan kemampuan
keuangan perusahaan. Pada tahun 2016, realisasi CSR PT TIMAH (Persero)
Tbk sebesar Rp11,98 miliar.

Berkaitan dengan pemeliharaan lingkungan, Perseroan secara konsisten


menjaga keselarasan pengembangan usaha dengan upaya menjaga kelestarian
lingkungan hidup. Untuk itu, sejak awal beroperasi, PT TIMAH (Persero)
Tbk berkomitmen untuk menerapkan pola penambangan yang ramah
lingkungan (green mining), mengolah timah dengan meminimalisir adanya
limbah yang mencemari lingkungan (green processing) dan melaksanakan
proses reklamasi untuk daerah yang telah memasuki masa pasca tambang.
Reklamasi dilakukan Perseroan bekerjasama dengan pemerintah daerah dan
masyarakat setempat, termasuk dalam pemanfaatan lahannya.

Sebagai wujud nyata kepedulian Perseroan terhadap masalah lingkungan,


pada tahun 2016, PT TIMAH (Persero) Tbk mengeluarkan dana untuk
pengelolaan dan pemantauan lingkungan sebesar Rp7,5 miliar, naik 167,89%
apabila dibandingkan dengan alokasi tahun 2015 sebesar Rp2,8 miliar. Kami
meyakini, peningkatan dana untuk pengelolaan dan pemantauan lingkungan
ini berkontribusi positif bagi keberlanjutan lingkungan.

Syarat Menjadi Anggota Direksi, Berdasarkan Board Manual, yang dapat


diangkat menjadi anggota Direksi adalah yang memenuhi syarat dan
kualifikasi berikut:
1. Warga Negara Indonesia yang memenuhi persyaratan yang ditentukan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
2. Orang perseorangan yang memenuhi kriteria: Keahlian, integritas,
kepemimpinan, pengalaman, jujur, perilaku yang baik serta memiliki
dedikasi yang tinggi untuk memajukan dan mengembangkan Perseroan.
3. Orang perseorangan yang mampu melaksanakan perbuatan hukum dan
tidak pernah dinyatakan pailit atau menjadi anggota Direksi atau Dewan
Komisaris yang dinyatakan bersalah menyebabkan suatu perusahaan
dinyatakan pailit atau orang yang pernah dihukum karena melakukan hal
yang merugikan keuangan Negara dalam waktu 5 (lima) tahun sebelum
pengangkatan.
4. Antara para anggota Direksi dan antara Anggota Direksi dengan Anggota
Dewan Komisaris tidak boleh ada hubungan keluarga sedarah sampai
derajat ketiga baik menurut garis lurus maupun garis ke samping ataupun
hubungan semenda (menantu atau ipar).
5. Orang yang berwatak baik dan mempunyai kemampuan untuk
melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya sesuai dengan jabatan yang
didudukinya.
6. Tidak mewakili kepentingan partai politik tertentu.
7. Telah lulus seleksi melalui uji kelayakan dan kepatutan yang dilakukan
oleh suatu tim atau lembaga professional.
8. Menandatangani Kontrak Manajemen pada awal jabatannya dan setiap
tahun berikutnya.

Jumlah Direksi paling sedikit 3 (tiga) orang dan disesuaikan dengan


kebutuhan, tingkat kompleksitas, dan rencana strategis Perseroan, seorang
diantaranya diangkat menjadi Direktur Utama. Komposisi Direksi merupakan
perpaduan profesional-profesional yang memiliki pengetahuan dan
pengalaman yang dibutuhkan Perseroan, sehingga memungkinkan
dilakukannya proses pengambilan keputusan yang efektif, efisien dan segera.

Para anggota Direksi diangkat oleh RUPS, dari calon yang diusulkan oleh
Pemegang Saham Seri A Dwiwarna setelah melalui proses pencalonan sesuai
dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan pencalonan tersebut
mengikat bagi RUPS. Para Direksi diangkat dan diberhentikanoleh RUPS,
dimana dalam RUPS tersebut harus dihadiri oleh Pemegang Saham Seri A
Dwiwarna dan keputusan RUPS tersebut harus disetujui oleh Pemegang
Saham Seri A Dwiwarna. Calon anggota Direksi harus melalui proses
penilaian kemampuan dan kepatutan (fit and proper test) oleh atau atas
permintaan Pemegang Saham. Para calon Anggota Direksi yang telah
mengikuti uji kemampuan dan kelayakan serta dipilih untuk diusulkan oleh
Pemegang Saham akan ditetapkan dan diangkat oleh RUPS dan pencalonan
tersebut mengikat bagi RUPS.

B. Akses Informasi dan Data Perusahaan


Perseroan memegang teguh prinsip keterbukaan (transparansi) terhadap
publik dan seluruh pemangku kepentingan dalam hal keterbukaan informasi
melalui berbagai media dan keterbukaan menurut Peraturan Pasar Modal. Ini
sejalan dengan kebijakan PT TIMAH (Persero) Tbk untuk menciptakan dan
mendorong keterbukaan di seluruh lingkup Perseroan.

Dalam pelaksanaan keterbukaan dan kerahasiaan informasi, Perseroan


mengacu pada kebijakan klasifikasi informasi yang dikembangkan sesuai
pada peraturan dan ketentuan yang berlaku. Untuk kebijakan pengendalian
informasi di Perseroan, mengacu pada Peraturan Perusahaan Nomor:
03/Tbk/PER- 0000/16-S11.11 tentang Pedoman Pengendalian Informasi di
Lingkungan PT TIMAH (Persero) Tbk. Informasi yang tidak bersifat rahasia
dapat dipublikasikan dan diakses oleh masyarakat melalui sarana dan fasilitas
yang ada.

Perseroan menyediakan dan memberitahukan informasi-informasi yang harus


segera disampaikan kepada Shareholder maupun pemangku kepentingan
lainnya dalam rangka proses pengambilan keputusan yang cepat. Penyebaran
informasi kepada seluruh pemangku kepentingan merupakan bagian penting
dari peningkatan prinsip transparansi informasi, baik internal maupun
eksternal. PT TIMAH (Persero) Tbk telah menyediakan akses informasi dan
data Perseroan seluas-luasnya bagi seluruh pemangku kepentingan dan
investor melalui situs internet di www.timah.com dan juga di
www.bumn.go.id.
C. Roadmap Pengembangan TI
PT TIMAH (Persero) Tbk senantiasa melakukan pengembangan TI sistem
untuk mendukung produknya dan peraturan pemerintah dengan melakukan
update/penyempurnaan atas sistem yang telah ada dan meningkatkan
kemampuan staf TI dengan mengikuti berbagai pelatihan. Pengembangan
personil IT secara berkelanjutan merupakan faktor penting untuk
menghadirkan layanan berkualitas, baik dalam aspek bisnis maupun sebagai
unit pendukung secara efektif dan efisien. Untuk mencapai tujuan tersebut,
kegiatan training formal dan informal telah dilaksanakan dengan berfokus
pada pengembangan keahlian manajerial dan teknis untuk memberikan
dukungan lebih berkualitas terhadap proses bisnis secara keseluruhan
BAB 8
PERBANKAN, PELAPORAN KEUANGAN, DAN PERSAINGAN USAHA
PT TIMAH (Persero) Tbk

A. PRAKTIK BAD GOVERNANCE


PT TIMAH (Persero) Tbk mempunyai komitmen yang kuat dalam
melaksanakan GCG dan senantiasa berusaha menghindari praktik-praktik bad
corporate governance, sebagaimana dijelaskan berikut:
1. Adanya laporan sebagai perusahaan yang mencemari lingkungan.
PT TIMAH (Persero) Tbk berusaha untuk tidak melakukan pencemaran
lingkungan.
2. Perkara penting yang sedang dihadapi oleh perusahaan, entitas anak,
anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris yang sedang
menjabat yang tidak diungkapkan dalam Laporan Tahunan Seluruh
perkara penting telah diungkapkan dalam Laporan Tahunan ini.
3. Ketidakpatuhan dalam pemenuhan kewajiban perpajakan
PT TIMAH (Persero) Tbk telah memenuhi semua ketentuan terkait
perpajakan dan senantiasa berkomitmen untuk selalu taat membayar pajak
sesuai perundang-undangan berlaku, Berkat komitmen ini, sejak beberapa
tahun terakhir PT TIMAH (Persero) Tbk telah meraih Penghargaan
Pembayar Pajak Terbesar dari Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bangka
Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, terakhir kali pada 9 Maret 2017
dalam acara Pekan Panutan Penyampaian SPT Tahunan PPh tahun 2016
yang diselenggarakan oleh Kanwil DJP Sumatera Selatan dan Bangka
Belitung.
4. Ketidaksesuaian penyajian laporan keuangan dengan SAK
PT TIMAH (Persero) Tbk telah menyajikan laporan keuangan sesuai
dengan ketentuan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) yang berlaku.

Tinjauan Kinerja Keuangan PT TIMAH (Persero) Tbk secara komprehensif


mengacu pada Laporan Keuangan Tahunan yang berakhir pada tanggal 31
Desember 2016 dan 2015. Laporan keuangan ini telah diaudit oleh Kantor
Akuntan Publik (KAP) Tanudiredja, Wibisana, Rintis dan Rekan, member firm
dari PricewaterhouseCoopers International Limited dan mendapat opini
WAJAR dalam semua hal yang material. Laporan Keuangan Konsolidasian
Perseroan disusun dan disajikan sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi
Keuangan (PSAK) di Indonesia yang ditetapkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia
dan sesuai dengan Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal-Lembaga
Keuangan (Bapepam-LK) No.VIII.G.7 Lampiran Surat Keputusan No.KEP-
347/BL/2012 tanggal 25 Juni 2012 tentang Pedoman Penyajian dan
Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perseroan Publik.
BAB 9
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
PT TIMAH (Persero) Tbk

A. Tanggung Jawab Sosial PT TIMAH Tbk.


Dalam buku Good Corporate Governance, Tanggung Jawab Sosial
perusahaan atau Corporate Social Responsibility (CSR) menurut World
Business Council On Sustainable Development (WBCSD) adalah suatu
Komitmen dari perusahaan untuk melaksanakan etika keperilakuan
(behavioural ethics) dan berkontribusi terhadap pembangunan ekonomi
berkelanjutan.
Kepedulian lingkungan telah menjadi isu global. Hal itu tak lepas dari kondisi
lingkungan yang terus mengalami penurunan, baik lingkungan di darat, laut
maupun udara. Oleh karena merupakan isu global, maka upaya penyelamatan
dan kepedulian lingkungan juga menjadi gerakan global. Sekecil apapun
kontribusi yang bisa diberikan, semua pihak dituntut komitmennya untuk
peduli lingkungan. PT Tim(Persero) Tbk sebagai bagian dari entitas global
berkomitmen penuh dan menyokong pengelolaan lingkungan yang baik.
Dengan mengusung semangat Go Green, ada banyak kegiatan yang
dilakukan Perseroan untuk mewujudkan hal itu. Perseroan meyakini bahwa
operasionalisasi usaha yang berwawasan lingkungan merupakan salah satu
kunci penting guna menjamin pembangunan nasional yang berkelanjutan.
Dengan diterapkannya CSR, maka perusahaan dapat memperoleh manfaat
diantaranya keberadaan perusahaan dapat tumbuh dan berkelanjutan,
perusahaan memperoleh image yang baik dimata masyarakat, perusahaan
akan lebih mudah memperoleh akses modal, dan lain lain. Adapun weujud
pengimplementasian tanggung jawab sosial perusahaan, PT Timah (Persero)
Tbk melakukan beberapa program tahunan diantaranya meliputi:
- Bantuan Pengembangan Prasarana dan/atau sarana umum.
- Bantuan Pendidikan dan Pelatihan & Olah Raga.
- Bantuan Sarana Ibadah.
- Sarana Kesehatan & Sosial
- Program Lingkungan (Pariwisata, Budaya, Pelestarian alam dan Bencana
alam)

B. Budaya Perusahaan
Budaya perusahaan (Corporate Culture) adalah kumpulannilai nilai (values)
dan unsur unsur yang menentukan identitas dan perilaku suatu organisasi
perusahaan. Adapun bagian dari budaya perusahaan adalah falsafah
perusahaan yang merupakan nilai nilai yang telah disepakati bersama dan
menjadi pandangan hidup (way of life) serta pedoman dasar (basic guidance)
setiap karyawan didalam mengemban tugas masing masing.
Keberhasilan dalam pengimplementasian GCG dalam pengelolaan
perusahaan sangat bergantung pada nilai nilai budaya perusahaan yang dianut
dan dipraktikan di lingkungan perusahaan. Dalam menjalankan usahanya,
seluruh elemen PT Timah (Persero) Tbk dan anak perusahaan menjunjung
tinggi lima nilai-nilai berikut antara lain:
a. INTEGRITAS
yaitu memiliki kejujuran, tanggung jawab dan konsisten terhadap semua
tindakan dalam mencapai tujuan Perusahaan.
b. KOMITMEN
yaitu mampu memenuhi kesepakatan dan janji dengan penuh tanggung
jawab.
c. TERBUKA
yaitu mudah menerima masukan dan mampu menyesuaikan diri terhadap
setiap perubahan lingkungan yang terjadi.
d. RASIONAL
yaitu mampu melakukan kegiatan secara terencana, teratur dan penuh
pertimbangan serta perhitungan yang matang.
e. VISIONER
yaitu kemampuan berinovasi dan melihat jauh ke depan tanpa dibatasi
ruang dan waktu.
BAB 10
GCG DAN SUMBER DAYA MANUSIA
PT TIMAH (Persero) Tbk

A. Sumber Daya Manusia Mumpuni Sebagai Kunci


Sumber daya manusia (SDM) memiliki posisi sentral bagi setiap perusahaan,
termasuk di PT TIMAH (Persero) Tbk. Dengan posisi penting seperti itu,
maka kemampuan sumber daya manusia harus terus diasah agar semakin
mumpuni dalam mengerjakan tugas dan kewajiban yang diembannya. PT
TIMAH (Persero) Tbk juga memandang bahwa SDM merupakan mitra usaha
yang strategis.
Kehadiran karyawan yang profesional, berkompeten, berdedikasi dan
berintegritas akan membuat Perseroan memiliki dasar yang kuat untuk terus
tumbuh dan berkembang mencapai tujuan. Dengan memahami kedua
kepentingan tersebut, maka Perseroan mengelola SDM dengan fokus pada
peningkatan kompetensi sekaligus berupaya keras memenuhi harapan seluruh
karyawan.

Mengingat pentingnya kompetensi dasar yang dimiliki sebagai modal utama


dalam pengelolaan SDM, maka Sistem Pengelolaan SDM diarahkan ke hulu,
yakni dimulai dari proses perekrutan untuk mendapatkan calon terbaik
dengan pengalaman kerja dan/atau latar belakang pendidikan yang baik.
Untuk memastikan efektivitas pengelolaan SDM yang tersebar di beberapa
lokasi, dan pada beberapa Anak Perusahaan, Perseroan telah merancang
sistem administrasi yang mampu mengakomodir kebijakan manajemen,
namun juga mampu menghormati kondisi yang ada pada saat itu.

Struktur pengelolaan SDM Perseroan mengacu pada struktur organisasi yang


mencerminkan adanya jalur komando yang jelas, sekaligus mencerminkan
keterkaitan antar karyawan sebagai bagian dari organisasi sesuai tanggung
jawab masing-masing. Dengan demikian, sistem pengelolaan menjadi sangat
akomodatif terhadap penerapan kebijakan, standar, pedoman dan pengawasan
pergerakan karyawan, pengembangan karir, lengkap dengan kontrol terhadap
kebijakan pendelegasian wewenang pada tiap bagian.

Guna mendukung pengelolaan SDM, Perseroan mengidentifikasi, dan


mengembangkan Human Resources Information System (HRIS) yang
menggabungkan Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) dengan
Aplikasi Bidang Teknologi Informasi ke dalam aktivitas-aktivitas MSDM.
Hal itu dilakukan dengan tujuan mengintegrasikan informasi-informasi dari
aplikasi-aplikasi yang berbeda dalam suatu sistem data melalui System
Application and Product (SAP) Human Resources yang merupakan suatu
sistem ERP (Enterprise Resource Planning) yang terintegrasi. Selain itu,
Perseroan juga memiliki kebijakan SDM yang pada akhirnya dapat
menunjang pengembangan bisnis Anak Perusahaan. Sebagai bentuk asistensi
maupun peralihan transisi manajemen pada Anak Perusahaan yang baru
berdiri atau yang memiliki pengembangan usaha baru, Perseroan juga
menempatkan beberapa SDM yang sudah memiliki kompetensi baik untuk
membantu Anak Perusahaan sampai pada level tertentu hingga mandiri.

B. Roadmap Sumber Daya Manusia Timah


Strategi pengelolaan dan pengembangan SDM PT TIMAH (Persero) Tbk
disusun dan dituangkan dalam roadmap selama 5 (lima) tahun yang terbagi
dalam 3 (tiga) horizon besar dalam membangun pilar pengembangan bisnis
Perseroan, yakni: G4-DMA
1. Horizon I (Core Competence and Productivity Improvement)

Merupakan fase penguatan kompetensi inti tambang alluvial mencakup


seluruh proses dari eksplorasi sampai dengan eksploitasi melibatkan seluruh
direktorat, divisi dan departemen terkait dan pada waktu yang bersamaan
peningkatan kapasitas produksi melalui perbaikan dan inovasi proses bisnis.

2. Horizon II (Sustainability and Stabilization)

Merupakan fase pemantapan kompetensi inti yang dimiliki dengan tetap


mempertahankan stabilitas kapasitas produksi dan cadangan yang tersedia.
3. Horizon III (World Class Best Practice in Tin Mining)

Merupakan fase melangkah ke praktik pertambangan yang sudah memenuhi


standar internasional. Pada tahun pelaporan 2016, implementasi roadmap
pengelolaan SDM sudah memasuki Horizon 2, dengan titik tekan strategis
pada Stabilitas Kapasitas Produksi dan Cadangan Timah. Adapun program
yang dilakukan Strategi Manajemen Remunerasi Berdasarkan Restruturisasi
Organisasi dan Job Grading, Program Eksekusi Analisis Organisasi, Program
Pengembangan Assesment Center, Penyusunan Human Asset Value, dan
Program Penataan Karyawan Pensiunan dan Keluarga (Program Kesehatan).
C. Profil Karyawan
Jumlah Pegawai Berdasarkan Jenis Kelamin, Status Kepegawaian,
Pendidikan, Tingkat Jabatan, Usia dan Lokasi Operasional PT TIMAH
(Persero) Tbk 2014-2016

D. Rekrutmen Pegawai
Perseroan menerapkan asas kesamaan kesempatan dalam setiap pelaksanaan
proses rekrutmen sesuai kebutuhan Perseroan. Oleh karena itu, rekrutmen
karyawan Perseroan pada dasarnya dilakukan secara terbuka bagi siapapun.
Untuk mendapatkan calon karyawan yang berkualitas, serta untuk
mendapatkan karyawan bertalenta terbaik untuk mengisi posisi tertentu,
Perseroan menerapkan beberapa pola rekrutmen. Pola tersebut mengacu pada
SK Direksi No. 2070/Tbk/SK-0000/2013-S11.2 tanggal 31 Desember 2013
tentang Penetapan Kembali Ketentuan Penerimaan Tenaga Kerja,
Pengangkatan, Penempatan, dan Kenaikan Jabatan Karyawan PT TIMAH
(Persero) Tbk, yang menegaskan sebagai berikut:
- Memberikan kesempatan kepada Tenaga Kerja Mitra yang sudah bekerja
di Lingkungan Perseroan sesuai dengan kebutuhan.
- Penerimaan melalui rekrutmen umum yang dilaksanakan bekerja sama
dengan Dinas Tenaga Kerja dan media massa lokal. Rekrutmen umum
secara lokal ini juga memberi kesempatan terlebih dahulu kepada
penduduklokal untuk dapat ikut serta memenuhi kebutuhan tenaga kerja
Perseroan.
- Penerimaan melalui program fast-track.
Proses penerimaan calon tenaga kerja yang berasal dari luar Perseroan untuk
memenuhi kebutuhan tenaga kerja operasional yang mendesak dan atau tenaga
kerja yang dibutuhkan tidak tersedia di institusi-institusi pendidikan yang
berada di daerah operasional Perseroan, dilaksanakan melalui kerjasama
dengan institusi-institusi pendidikan di luar daerah operasional.
BAB 11
CORRUPTION PERCEPTION INDEX, PELUANG, DAN TANTANGAN
PT TIMAH (Persero) Tbk

A. Corruption Perception Index


Perseroan berkomitmen tinggi untuk mendukung gerakan pemberantasan
praktik korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN) yang tengah giat dilaksanakan
oleh Pemerintah. Komitmen tersebut diwujudkan melalui realisasi beragam
program, meliputi: pelatihan karyawan yang bertanggung jawab terhadap
peran pengawasan, perbaikan sistem dan prosedur pengadaan barang dan
jasa, perbaikan kebijakan operasional, maupun penerapan sistem pelaporan
pelanggaran.

Perseroan juga telah menetapkan Pedoman Tata Kelola Perusahaan,


Profesional Beretika Bisnis dan Tata Cara Pelaporan Pelanggaran Kode Etik
& Peraturan Perusahaan yang telah disahkan melalui Surat Keputusan
Bersama antara Direksi dan Dewan Komisaris PT TIMAH (Persero) Tbk No.
1664/TBK/ SK-0000/2014-S11.2. Selain itu, Perseroan juga telah memiliki
Pedoman Pengendalian Gratifikasi yang ditetapkan melalui SK Direksi No.
1846/TBK/SK-0000/2014-S11.2.

Seluruh Organ GCG PT Timah Tbk dan seluruh karyawan telah memahami
dan berkomitmen untuk menerapkan kebijakan dan prosedur anti-korupsi
yang dibuktikan dengan penandatanganan Pakta Integritas. Pada tahun
pelaporan tidak ada insiden korupsi dan tindakan yang diambil di Perseroan.

B. Peluang dan Tantangan


Penurunan harga komoditas timah dunia di sepanjang tahun 2015 telah
menekan kinerja Perseroan. Tantangan tersebut dihadapi oleh Direksi dengan
melakukan serangkaian langkah efisiensi di semua lini bisnis yang dilakukan
terus menerus, seperti memangkas biaya perjalanan dinas, meniadakan
roadshow ke luar negeri dan menunda sejumlah rencana investasi untuk
menyesuaikan dengan kemampuan cash flow Perseroan. Selain langkah
penghematan, Direksi juga melakukan usaha yang dapat menyeimbangkan
pendapatan yang selama ini masih didominasi oleh bisnis timah.

Dewan Komisaris mengapresiasi komitmen Direksi yang telah bekerja


sungguh-sungguh sehingga kelangsungan usaha Perseroan tetap terjaga
dengan baik. meski kinerjanya sedikit menurun dibandingkan tahun 2014.
Berdasarkan Laporan Keuangan Perseroan, produksi logam timah menurun
tipis sebesar 0,4% dari 27.550 Mton tahun 2014 menjadi 27.431 Mton di
tahun 2015, sementara volume penjualan logam timah meningkat 11,8% dari
26.907 Mton di tahun 2014 menjadi 30.087 Mton di tahun 2015.

Pencapaian tersebut membuktikan bahwa Direksi PT Timah (Persero) Tbk


mampu mendorong pertumbuhan kinerja Perusahaan ditengah kelesuan
permintaan timah dunia. Walaupun kinerja Direksi cukup baik, Dewan
Komisaris menilai masih perlu adanya perbaikan dari sisi operasional kerja
yang sampai saat ini belum bisa sepenuhnya efektif dan efisien. Operasional
kerja yang efektif dan efisien ini menjadi faktor yang penting untuk menekan
biaya menuju low cost company dan meningkatkan daya saing Perseroan
dengan usaha sejenis, mengingat Indonesia terhitung sejak 31 Desember 2015
telah memasuki Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) atau perdagangan
bebas antar negara di kawasan ASEAN.

Di sisi lain, komitmen Perseroan untuk berperan serta dalam Pembangunan


Ekonomi Berkelanjutan patut mendapatkan apresiasi. PT Timah Tbk secara
konsisten melakukan praktek penambangan yang baik dan taat aturan.
Perusahaan menjalankan penambangan yang baik dan tidak merusak
lingkungan baik bagi perusahaan itu sendiri, komunitas setempat maupun
masyarakat pada umumnya. Ke depan, penambangan PT TIMAH (Persero)
Tbk akan diarahkan lebih banyak ke laut (off shore) dibandingkan ke daratan
sehingga membutuhkan kesiapan investasi teknologinya. Hal ini akan
menjadi peluang sekaligus tantangan bagi manajemen untuk mengatur
mengenai investasi teknologi dan inovasi yang akan dilakukan.
BAB 12
SUSTAINABILITY REPORTING DAN AUDIT LINGKUNGAN
PT TIMAH (Persero) Tbk

A. Sustainability Reporting pada PT Timah Tbk


Pada tahun 2015, Perseroan kembali menerbitkan Laporan Terintegrasi
Perseroan yang menggunakan framework pengungkapan informasi
berdasarkan Integrated Report Framework yang dikeluarkan oleh
International Integrated Framework Council. Metode pelaporan dengan mode
principle-based reporting semacam ini, menjadi dasar pengungkapan kinerja
Perusahaan yang sedang emerging di dunia.

Integrated Framework mencoba menembus batas pelaporan kinerja


Perusahaan yang sebelumnya hanya fokus pada performa keuangan saja,
namun kini aspek yang dikaji dalam wacana pembangunan kontemporer
dimana setiap aktor pembangunan, termasuk dunia bisnis dan industri, harus
peduli terhadap kinerja dan dampak Perusahaan terhadap isu sosial dan
lingkungan. Hal ini relevan dengan konsep pembangunan berkelanjutan
(sustainable development) yang pada tahun 2015 ini juga telah dilahirkan
poin target pembangunan dunia baru yang disebut Sustainable Development
Goals.

PT TIMAH (Persero) Tbk sebagai perusahaan yang memiliki kepedulian dan


concern terhadap hal ini, mencoba beradaptasi dan perlahan mengubah
struktur dan pendekatan Perseroan dalam fungsinya sebagai agen perubahan.
Untuk melengkapi konten pelaporan, PT Timah Tbk juga mengungkapkan
indikator pelaporan untuk aspek sosial dan lingkungan yang berasal dari
Global Reporting Initiative dengan standar pelaporan Generasi Keempat (GRI
G4). Pemilihan aspek material yang menggabungkan metode Integrated
Report dan Sustainability Report yang juga disampaikan pada laporan ini,
diharapkan mampu memberi pandangan yang lebih luas tentang bagaimana
peran dan fungsi serta dampak yang dihasilkan.
B. Aspek Audit Lingkungan PT Timah Tbk
Dalam pengawasan terhadap penerapan praktek Tata Kelola Perusahaan yang
baik (Good Corporate Governance/ GCG), Dewan Komisaris dibantu oleh
Komite Audit. Komite tersebut telah membantu dalam menelaah laporan
keuangan Perseroan, independensi akuntan publik, kecukupan pengendalian
internal, total paket remunerasi bagi Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan
serta kepatuhan Perseroan terhadap perundangan-undangan dan peraturan
yang berlaku.

Direksi telah mengimplementasikan GCG tersebut dalam praktek bisnisnya.


Perseroan juga melengkapi aturan perusahaan berdasarkan aturan pemerintah
yang dijalankan Perseroan, khususnya pada ranah Tata Kelola Perusahaan. PT
Timah Tbk juga berusaha menginternalisasi dan mensosialisasikan mengenai
pelaksanaan GCG kepada seluruh karyawan dengan bentuk seperti
pembuatan standing banner mengenai pencegahan gratifikasi yang
ditempatkan di unit Kantor Perseroan.
- Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 3 Tahun 2013 tentang
Audit Lingkungan Hidup, antara lain bahwa yang dimaksud dengan audit
lingkungan hidup adalah evaluasi yang dilakukan untuk memilai ketaatan
penanggung jawab usaha dan atau kegiatan terhadap persyaratan hukum
dan kebijakan yang ditetapkan oleh pemerintah.
- Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No. 3 Tahun 2014 Tentang
Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan
Lingkungan Hidup.
BAB 13
WISHTLEBLOWING SYSTEM DAN GRATIFIKASI
PT TIMAH (Persero) Tbk

A. Sistem Pelaporan Pelanggaran (Whistleblowing System) PT TIMAH


(Persero) Tbk
Pelanggaran terhadap prinsip-prinsip GCG, nilai-nilai etika, serta peraturan
perundang-undangan yang berlaku adalah hal-hal yang harus dihindari oleh
seluruh Insan Perusahaan. Oleh karena itu, sebagai wujud komitmen
Perseroan untuk menyediakan sistem bagi penegakan prinsip-prinsip GCG
dalam rangka menciptakan situasi kerja yang bersih dan bertanggung jawab,
Perseroan telah menyusun dan menerapkan Sistem Pelaporan Pelanggaran
dalam rangka memberikan kesempatan kepada segenap Insan Perusahaan dan
pihak eksternal lainnya untuk dapat menyampaikan laporan mengenai dugaan
pelanggaran terhadap prinsip-prinsip GCG serta nilai-nilai etika yang berlaku
kepada Perseroan berdasarkan bukti-bukti yang dapat dipertanggungjawabkan
serta dengan niat baik untuk kepentingan Perseroan.
Hasil Penanganan Pengaduan PT TIMAH (Persero) Tbk
- Pada tahun 2016 tidak terdapat laporan pengaduan yang masuk ke Tim
Whistleblowing.
- Pelaporan Pelanggaran menurut Code of Conduct.

B. Buku Sistem Pelaporan Pelanggaran (Whistleblowing System)

Untuk mengakomodir internal Perseroan dan pemangku kepentingan lainnya


dalam menyampaikan laporan dugaan pelanggaran terhadap prinsip GCG di
Perusahaan, PT TIMAH (Persero) Tbk telah memiliki sistem pelaporan
pelanggaran atau Whistleblowing System yang juga dibukukan sebagai salah
satu buku soft-structure GCG Perseroan. Buku ini diterbitkan pertama kali
pada Desember 2012, dan belum pernah mengalami revisi. Di dalam buku ini
dimuat pedoman sistem pengaduan yang berlaku di lingkungan Perseroan
sehingga bisa diaplikasikan langsung oleh internal Perseroan dan pemangku
kepentingan lainnya.
C. Kinerja Penanganan Pelanggaran GCG

Dalam menyusun Rencana Kerja Implementasi Program Pengendalian


Gratifikasi, di tahun 2016 PT TIMAH (Persero) Tbk melanjutkan
pelaksanaan serangkaian proses yang dimulai di tahun 2015 dalam
membangun sistem Pengendalian Gratifikasi di internal tubuh Perseroan,
dengan tujuan mengurangi risiko terjadinya kejadian yang mengarah ke
praktik korupsi, kolusi dan nepotisme, serta praktik fraud manajemen lainnya.

D. Kerja Sama Dengan KPK

Dalam melanjutkan komitmen Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan


dalam mewujudkan manusia yang bersih tanpa benturan kepentingan,
Perseroan melanjutkan berkoordinasi dengan Direktorat Pencegahan
Gratifikasi KPK untuk melaksanakan Program Pengendalian Gratifikasi
(PPG) yang telah diperkuat dengan penandatangan komitmen antara Direktur
Utama PT TIMAH (Persero) Tbk dengan Direktur Pencegahan Gratifikasi
KPK Giri Supradiono di Pangkalpinang, pada tanggal, 16 April 2015.

Pada tahun 2016, untuk memperkuat pemahaman atas pentingnya usaha


pencegahan tindakan korupsi, kolusi, nepotisme, suap dan gratifikasi,
Perseroan melalui Sekretaris Perusahaan mengikuti kegiatan Rembuk
Integritas Nasional dan Hari Anti Korupsi Nasional (HAKI) yang
dilaksanakan oleh KPK di Provinsi Riau 7-11 Desember 2016. Dalam
kegiatan ini diselenggarakan konferensi selama tiga hari yang dihadiri oleh
pengurus dan anggota Rembuk Integritas Nasional (RIN) dari berbagai unsur
Kementerian, Lembaga, Organisasi, Pemerintah Daerah dan BUMN (KLOP)
untuk merumuskan sistem integritas nasional.

Bersamaan dengan kegiatan Rembuk Integritas Nasional tersebut, PT


TIMAH (Persero) Tbk juga berpartisipasi dalam pameran HAKI, dimana
Perseroan memberikan sosialisasi kepada pengunjung mengenai apa yang
telah dilakukan selama ini untuk menumbuhkan semangat integritas di
Perseroan.
BAB 14
MANAJEMEN RISIKO
PT TIMAH (Persero) Tbk

A. Kinerja Manajemen Risiko


PT TIMAH (Persero) Tbk berkomitmen melakukan self assessment secara
rutin untuk mengukur tingkat maturitas pada penerapan ISO 31000:2009. Self
assessment secara rutin diadakan untuk mengetahui dan membandingkan
hasil antar-tahun sehingga kebijakan yang diambil dapat disesuaikan dengan
temuan terbaru. Untuk tahun ini, kami menggunakan pendekatan dengan
metode yang diadopsi dari RIMS (Risk and Insurance Management Society)
untuk mengukur tingkat maturitas penerapan manajemen risiko, dimana
penilaian yang dilakukan berdasarkan tiga dimensi, yaitu kapabilitas, proaktif
dan coverage.

Secara umum, skor akhir rata-rata persentase penilaian tingkat maturitas


Perseroan pada tahun 2016 adalah 70 dan untuk metode RIMS adalah 2.66,
mengalami peningkatan, meningkat dibanding tahun 2015, yang mencapai
60. Hasil itu menunjukkan bahwa kualitas pelaksanaan manajemen risiko
Perseroan pada tahun 2016 lebih baik dibanding periode pelaporan
sebelumnya untuk semua elemen penilaian.

Asesment internal maturity level manajemen risiko PT TIMAH (Persero) Tbk


bertujuan untuk melakukan mapping/ positioning untuk kepentingan internal
dan sebagai bagian dari upaya berkelanjutan pengembangan penerapan
manajemen di lingkungan perusahaan dan mendasarkan pada evidence (data
& informasi) yang tersedia di satuan kerja MRUI.

Hasil Asesment ini telah dikomunikasikan kepada Direktur Perencanaan &


Pengembangan Usaha yang bertanggung jawab atas pelaksanaan penerapan
Manajemen Risiko di perusahaan. Hasil Asesmen ini telah dikomunikasikan
kepada Komite SDM dan Risiko Usaha, sebagai organ di bawah Dewan
Komisaris yang bertanggung jawab atas pengawasan penerapan Manajemen
Risiko di perusahaan. Adapun langkah dan kebijakan yang diambil PT
TIMAH (Persero) Tbk atas temuan atau hasil asesmen itu adalah sebagai
berikut:
- Melengkapi dan memperbaiki Pedoman MR melalui revisi kebijakan dan
formulir register risiko, perbaikan alur komunikasi dan pelaporan.
- Melakukan kajian kebutuhan penggunaan aplikasi manajemen risiko
- Menyusun panduan metode analisis cost benefit dalam merumuskan
penanganan risiko.
- Program sosialisasi berkelanjutan (Risk Awareness)Peningkatan
intensitas evaluasi/monitoring dan fasilitasi proses MR terhadap pemilik
risiko dan pemilik proses.
BAB 15
GCG AWARDS
PT TIMAH (Persero) Tbk

GCG Award sebagai pendorog dan menuntut peserta untuk melakukan perbaikan
atau peningkatan praktik GCG di Lingkungannya. Berikut Beberapa Penghargaan
yang diterima oleh PT Timah(Persero) Tbk

1. Best Archival Unit Award, the National Archives (ANRI) Award


2. PT TIMAH (Persero) Tbk as the biggest tax payer in Pekan Panutan
Penyampaian SPT Tahunan pph in 2016
3. The Best Annual Report, Indonesia SOEs Company for Energy & Mining,
Indonesia Corporate Secretary & Corporate
4. Communication Award (ICCA) 2016, 25 Februari The Best IV Pengelolaan
Human Capital, Indonesia Human Capital Award 2016, 30 Maret
5. Winner Best kategori Combined Report, Sustainability Reporting Award
(SRA) 2015, The National Center for Sustainability Reporting (NCSR) , 14
Desember
6. Indonesia Trusted Companies Based on Corporate Governance Perception
Index (CGPI), Indonesia Good Corporate Governance Award 2016, The
Indonesian Institute for Corporate Governance (IICG) dan Majalah Swa, 19
Desember
7. Most Trusted Company Based on Investors and Analyst Assessment Survey,
Indonesia Good Corporate Governance Award 2016, The Indonesian
Institute for Corporate Governance (IICG) dan Majalah Swa, 19 Desember
8. The Best Annual Report, Indonesia SOEs Company for Energy & Mining,
Indonesia Corporate Secretary & Corporate Communication Award (ICCA)
2016, 25 Februari
9. The Best Business Expansion in Mining Industry 2016, kategori Silver,
Warta Ekonomi Indonesia Living Legend Companies Award 2016, 28
Oktober
10. The Best Communicative Corporate Secretary-Indonesia 2016, Indonesia
Corporate Secretary & Corporate Communication Award (ICCA) 2016, 25
Februari The Big 5 HC
11. Director to Abrun Abubakar-HC Director PT Timah (Persero) Tbk, Category
HC Leadership, Indonesia Human Capital Award 2016
12. The Best IV BUMN-TBK, Indonesia Human Capital Award 2016, 30 Maret
13. Kembali Terpilih dalam Daftar Perusahaan Indeks SRI-KEHATI Periode
Mei-Oktober 2016, 11 Mei
14. Social Business Innovation Award & Best Gree CEO Award 2016, Kategori
Tambang Mineral untuk Program Pemberdayaan UMKM, Majalah Warta
Ekonomi, 25 Agustus 2016
15. CECT CSR Awards-CSR Performance in Each Fundamental Aspect, kategori
Organisational Governance Aspect, dari Center for Entrepreneurship,
Change and Third Sector (CECT), Universitas Trisakti, Jakarta, 17 November
2016

Anda mungkin juga menyukai