Pembangunan industri yang mengandalkan nilai keunggulan komparatif yang terkandung dalam sumber daya alam yang kita miliki. Industri ini
dikembangkan untuk meningkatkan nilai tambah dari sumber daya alam dan hasil komoditi primer untuk dijadikan bahan baku, barang
setengah jadi atau barang-barang konsumsi. Industri semacam ini dikembangkan baik untuk memenuhi pasar dalam negeri maupun luar
negeri.
Manusia sebagai pembawa teknologi.
Dalam rangka mentransformasikan bangsa dan negara kita menjadi negara industri, untuk itu perlu dikembangkan industri rekayasa dan
manufaktur.Pengembangan industri yang dikaitkan dengan strategi transformasi industri dan teknologi.Industri semacam ini dikaitkan
dengan program peningkatan ketrampilan dan penguasaan teknologi.
Penguasaan dan pengembangan teknologi merupakan upaya pembinaan manusia menjadi lebih terampil dan bermutu. Tetapi harus disadari
bahwa penguasaan teknologi ini bukan hanya membutuhkan tenaga terampil saja tetapi juga dana yang besar dan waktu.
Contoh: Industri alat pertanian, industri alat bangunan dan peralatan pabrik, industri kendaraan bermotor, kapal dan pesawat terbang,
industri elektronika dan komunikasi (ICT), industri peralatan rumah tangga dan lain-lain.
Masalah:
? Keengganan pemilik teknologi dari luar negeri mengalihkan teknologinya.
? Pengusaha dan investor kita masih berorientasi rent seeking.
?Masyarakat yang masih berorientasi barang atau merek luar negeri. Sistem pengadaan barang pemerintah kurang memihak produk dalam
negeri, melainkan lebih mengutamakan transparansi (tender).
?Pasar dalam negeri memberikan peluang yang lebih besar kepada produk dan jasa buatan luar negeri. : industri minyak dan gas bumi
(termasuk LNG), industri hasil pertambangan, industri hasil kehutanan, industri hasil laut dan lain-lain.
Dalam rangka pemupukan dana pembangunan, industri yang bertujuan ekspor tersebut merupakan industri yang memegang peran penting dalam
ekonomi kita. Oleh karena itu usaha-usaha pemilihan teknologi serta efisiensi produksi perlu terus dilakukan dan dikembangkan agar
keunggulan komparatif yang dimilik oleh sumber daya alam tersebut dapat dikembangkan atau setidak-tidaknya dapat dipertahankan.
Teknologi yang diperlukan perlu dipilih dari teknologi yang paling mutakhir, efisien dan teruji.Dalam hal ini masalah alih dan penguasaan
teknologi bukan menjadi syarat yang penting.
Masalah :
Masih terus terkotak-kotaknya kebijakan dalam proses industri
secara menyeluruh, seperti Departemen Pertanian, Departemen
Kehutanan, Departemen ESDM, Departemen Perindustrian, dan
Departemen Perdagangan. InteresT dan fokus masing-masing
DEPARTEMEN, menghambat proses menuju industri hilir. Contoh:
Gas Alam, Batu Bara, Sawit, Coklat/kakao, Biji Mete, Rumput Laut,
Kayu, Rotan dll.
Perubahan pasar dari komoditi primer menjadi produk intermediate
atau produk akhir, tidak dipersiapkan dengan perluasan pasar yang
tepat.Dominasi pembeli yang datang atau foreign buyer lebih
menonjol daripada usaha eksportir.
Peningkatan ekspor komoditi primer sering dikaitkan dengan
pengamanan balance of payment ekonomi nasional.
Tekanan negara-negara industri maju, agar kita tetap sebagai
penghasil komoditi primer untk industri mereka.
Industri Yang Dikaitkan Dengan
Pembangunan Manusia
Salah satu sumber daya yang kita miliki yang sekaligus juga menjadi tujuan
pembangunan kita adalah sumberdaya manusia itu sendiri. Pembangunan
industri yang didasarkan dan ditujukan untuk pengembangan sumber daya
manusia ini, dapat dibedakan dari segi kedudukan dan fungsinya:
Masalah:
Keengganan pemilik teknologi dari luar negeri mengalihkan teknologinya
Pengusaha dan investor kita masih berorientasi rent seeking.
Masyarakat yang masih berorientasi barang atau merek luar negeri. Sistem
pengadaan barang pemerintah kurang memihak produk dalam negeri,
melainkan lebih mengutamakan transparansi (tender).
Pasar dalam negeri memberikan peluang yang lebih besar kepada produk
dan jasa buatan luar negeri.
Industri Yang Merupakan Program Keterkaitan Antar
Sektor Industri Dan/Atau Sektor Ekonomi Lainnya
Kebijakan Industri yang dibangun agar terjadi keterkaitan antar sektor industri, atau
keterkaitan dengan sektor ekonomi lainnya. Jadi yang diperlukan adalah
kebijakan industri yang diperlukan untuk menutup mata rantai proses industri.
Contoh :
- Alumina: Peleburan aluminium di Asahan, karena tersedianya listrik yang
murah, dan bahan baku alumina diimpor. Disisi lain bahan baku untuk alumina
yaitu bauxit yang kita miliki diekspor. Jadi sebenarnya diperlukan industri
produksi alumina, yang diperlukan untuk menutup mata rantai proses produksi.
- Iron pellet: Industri besi baja dikembangkan karena kita menggunakan proses
direct reduction karena memiliki gas alam. Bisi besi yang berbentuk pellet
diimpor. Disisi lain kita mengekspor pasir besi dan biji besi, yang sebenarnya bisa
dijadikan pellet.
- Singkong (ethanol ) bahan bakar pengganti bbm yang ramah lingkungan
- Industri gula dengan sektor pertanian tebu. Perlu ada kejelasan hubungan
antara petani tebu dan industri gula.
Masalah:
- Penguasa kebijakan yang terkotak-kotak, mempersulit kebijakan terintergrasi.
- Turunnya harga komoditi dipasar internasional, sering dibebankan hanya
kepada petani.
- Industri produk antara kalau hanya ditujukan untuk kebutuhan dalam negeri,
belum mencapai keekonomiannya.
Dalam bidang industri dan teknologi yang mana kita harus mandiri untuk
bisa sejajar berhadapan dengan negara-negara industri maju dengan
posisi tawar yang baik dalam era globalisasi ini ? Teknologi dan industri
itulah yang akan menjadi pilihan untuk diutamakan, atau menjadi
prioritas.
Bagi negara dengan geografi yang luas dan jumlah penduduk yang besar,
menempatkan industri peralatan transportasi, konversi energi dan
telekomunikasi sebagai industri strategis merupakan pilihan yang
penting
Hambatan utama adalah skala keekonomiannya, ekonomi kita pada saat ini
belum dapat menyerap kapasitas yang terpasang, sehingga kerjasama
regional dan pasar ekspor harus menjadi andalan