Anda di halaman 1dari 10

BADAN PEMERIKSA

KEUANGAN
Stefani Valencia 6051801005
Jovina Setiady 6051801120
Mochammad Iqbal Ramadhana 6051801213
Ibrahim Iman Nursalim 6051801233
Rio Winardi 6051801264
Jeff Martin 6051801315
Garaciela Handoko 6051801318
Vialonika 6051801330
Focus areas

Presentation
- Dasar Hukum BPK
- Kedudukan BPK dalam pemerintahan RI
Highlights -
-
Tugas dan wewenang BPK
Cara pengisian jabatan dalam BPK
- Hubungan BPK dengan lembaga lain
PENDAHULUAN

Indonesia sebagai negara hukum atas nilai dasar PANCASILA.


Dari aspek sejarah negara hukum, sejarah pemerintahan Indonesia memunculkan berbagai
sistem dan Lembaga pemerintahan yang bertujuan membagi-bagi tugas.
Apa itu Lembaga Eksaminatif? Siapa yang menjadi Lembaga Eksamintif ?
BPK sebagai Lembaga yang bebas dan mandiri.
Berdasarkan perubahan ketiga UUD Negara RI Tahun 1945 BAB VII a
mengenai BPK, dasar hukumnya adalah sebagai berikut :
1.    Pasal 23E UUD Negara RI Tahun 1945
2.    Pasal 23F UUD Negara RI Tahun 1945
3.    Pasal 23G UUD Negara RI Tahun 1945
4.    UU RI No. 15 Tahun 2006
5.    UU RI No. 15 Tahun 2004
6.    UU RI No. 1 Tahun 2004
7.    UU RI No. 17 Tahun 2003

DASAR HUKUM
KEDUDUKAN BPK DALAM
PEMERINTAHAN RI
LEMBAGA EKSEKUTIF
BPK telah mendapatkan dukungan konstitusional
dari MPR RI dalam Sidang Tahunan Tahun 2002
yang memperkuat kedudukan BPK RI sebagai
lembaga pemeriksa eksternal di bidang Keuangan
Negara, yaitu dengan dikeluarkannya TAP MPR
No.VI/MPR/2002 yang antara lain menegaskan
LEMBAGA YUDIKATIF kembali kedudukan Badan Pemeriksa Keuangan
sebagai satu- satunya lembaga pemeriksa
eksternal keuangan negara
diatur di dalam Perubahan Ketiga Undang-
Undang Dasar 1945 Bab VIII A tentang Badan
Pemeriksa Keuangan Pasal 23 huruf E ayat 1 yang
LEMBAGA LEGISLATIF berbunyi : Untuk memeriksa pengelolaan dan
tanggung jawab tentang keuangan negara
diadakan satu Badan Pemeriksa Keuangan yang
bebas dan mandiri
T
W
U
1. BPK berwenang untuk memantau pelaksanaan

E
1. Memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan
tindak lanjut hasil pemeriksaan yang dilakukan
negara yang dilakukan oleh Pemerintah Pusat, Pemerintah oleh pejabat sebagaimana dimaksud pada ayat (1),

G
Daerah, Lembaga Negara lainnya, Bi, BUMN, Badan dan hasilnya diberitahukan secara tertulis kepada

W
Layanan Umum, BUMD, dan Lembaga atau Badan lain yang DPR, DPD, dan DPRD, serta Pemerintah. Serta
mengelola keuangan negara (Pasal 6 ayat (1))  meminta keterangan dan atau dokumen yang

A
2. Pelaksanaan pada ayat (1) dilakukan berdasarkan UU wajib diberikan oleh setiap orang, Lembaga
tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Negara lainnya, BI, BUMN, Badan Layanan

E
Keuangan Negara (Pasal 6 ayat (2))  Umum, BUMD, dan lembaga atau badan lain yang
3. Pemeriksaan mencakup pemeriksaan keuangan, kinerja, mengelola keuangan negara (Pasal 9 ayat (1))

S
dan pemeriksaan dengan tujuan tertentu (Pasal 6 ayat (3))  2. Meminta keterangan dan atau dokumen yang

N
 4. Hasil pemeriksaan atas pengelolaan dan tanggung jawab wajib diberikan oleh setiap orang, unit organisasi
keuangan diserahkan kepada DPR, DPD, dan DPRD sesuai Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, Lembaga
dengan kewenangannya (Pasal 7 ayat (1))  Negara lainnya, BUMN, Badan Layanan Umum,

& 5. Untuk keperluan tindak lanjut hasil pemeriksaan BUMD, dan lembaga atau badan lain yang

A
sebagaimana dimaksud dalam pasal 7 ayat (1), BPK mengelola keuangan negara (Pasal 10 ayat (1))
menyerahkan pula hasil pemeriksaan secara tertulis kepada  3. Dapat memantau penyelesaian ganti rugi,
Presiden, Gubernur, Bupati/ Walikota sesuai dengan pelaksanaan pengenaan ganti kerugian negara/
kewenangannya (Pasal 8 ayat (3)) 

N
daerah (Pasal 10 ayat (3)) 
6. BPK memantau pelaksanaan tindak lanjut hasil
4. Dapat memberikan pendapat kepada DPR, DPD,
pemeriksaan yang dilakukan oleh pejabat sebagaimana
DPRD, Pemerintah Pusat/ Daerah, Lembaga
dimaksud pada ayat (1), dan hasilnya diberitahukan secara
Negara lain, BI, BUMN, Badan Layanan Umum,

G
tertulis kepada DPR, DPD, dan DPRD, serta Pemerintah
BUMD, Yayasan (Pasal 11) 
(Pasal 8 ayat (5))
5. Meminta pertimbangan atas menyelesaikan
kerugian (Pasal 11)
A.    Pengisian jabatan Anggota BPK menurut UU Nomor
17 Tahun 1965Pengisian jabatan pimpinan BPK yang
terdiri dari seorang ketua dan 4 (empat) wakil ketua BPK
pada era tersebut dilakukan dengan cara penunjukan
dan pengangkatan langsung oleh Presiden untuk masa
jabatan selama 5 tahun.

B. Pengisian jabatan Anggota BPK menurut UU Nomor 5


Tahun 1973Dewan Perwakilan Rakyat mengusulkan 3
Pengaturan tentang
(tiga) orang calon dan diangkat untuk masa jabatan
selama 5 (lima) tahun. Setelah menyelesaikan masa
Pengisian Jabatan
jabatan tersebut Anggota BPK tersebut dapat diangkat
kembali sebagai Anggota Badan Pemeriksa Keuangan
Anggota BPK dan
setiap kali untuk masa jabatan 5 (lima) tahun.
Perkembangannya
C. Pengisian jabatan Anggota BPK menurut UU Nomor
15 Tahun 2006BPK mempunyai 9 (sembilan) orang
anggota, yang keanggotaannya diresmikan dengan
Keputusan Presiden yang diterbitkan paling lama 30
hari sejak anggota BPK dipilih DPR dimana susunan
BPK tersebut terdiri atas seorang Ketua merangkap
anggota, seorang Wakil Ketua merangkap anggota, dan
7 (tujuh) orang anggota.
Hubungan Lembaga Badan Pemeriksa
Keuangan dengan lembaga negara lain

UUD 1945 Pasal 23 Ayat 2: Rancangan UU


anggaram pendapatan dan belanja negara
diajukan oleh Presiden untuk dibahas bersama
DPR dgn memperhatikan pertimbangan DPD

(Hub BPK n MA):

(Hub antar DPR & BPK): UU no. 15 Tahun 2006 Pasal 16 Ayat 1:
UU No.15 Tahun 2006 Pasal 14 Ayat 3 yang berbunyi: Anggota BPK sebelum memangku jabatannya wajib
DPR memulai proses pemiluhan anggota BPK terhitung mengucapkan sumpah atau janji menurut agamanya
sejak tanggal diterimanya surat pemberitahuan dari BPK yang dipandu oleh Ketua MA
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 Ayat (2) dan harus
menyelesaikan pemilihan anggota BPK yang baru, paling
lama 1 bulan sebelum berakhirnya masa jabatan anggota
BPK yang lama
SARAN kESIMPULAN
Badan Pemerika Keuangan adalah badan yang mandiri di Sebagai rakyat Indonesia saran yang dapat diberikan adalah setiap
dalam pemerintahan negara Indonesia. Sehingga badan- anggota harus mampu mengerjakan tugas-tugas yang ada di dalam
badan dalam pemerintah tidak bisa campur tangan dalam BPK. BPK sendiri terbentuk dari sekumpulan orang yang memiliki
suatu visi dan misi yang sama mengenai keuangan negara. Oleh
mengurusi urusan yang menyangkut keuangan negara.
karena itu, di era yang semakin hari semakin banyak permasalahan
Tugas dan wewenang juga bisa dilihat bahwa hanya BPK yang datang, BPK sebagai badan pemeriksa keuangan harus mampu
yang memiliki tugas dan wewenang untuk memeriksa menangani masalah-masalah keuangan negara dengan baik.
pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara yang Anggota-anggota BPK sebenarnya harus dikualifikasi dengan baik
dilakukan oleh Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, seperti ketika memilih untuk menjadi anggota BPK, presiden harus
mampu mengetahui potensial calon anggota BPK seperti membuka
Lembaga Negara lainnya, Bi, BUMN, Badan Layanan
diskusi untuk mengetahui potensial dari calon anggota BPK.
Umum, BUMD, dan Lembaga atau Badan lain yang Dengan begitu anggota-anggota BPK memiliki kualitas yang baik.
mengelola keuangan negara.
THANKYOU!

Anda mungkin juga menyukai