Sejarah JDIH
Keberadaan JDIH untuk pertama kali dikemukakan dalam Seminar Hukum Nasional ke III di Surabaya pada tahun 1974. Rekomendasi yang isinya :Perlu adanya suatu kebijakan nasional untuk mulai menyusun suatu Sistem Jaringan Dokumentasi dan Informasi (SJDI) Hukum, agar dapat secepatnya berfungsi
Respon dari rekomendasi lokakarya-lokakarya di Jakarta (tahun 1975), di Malang (tahun 1977) dan di Pontianak (tahun 1977) yang diprakarsai oleh BPHN
Koleksi dan Teknis : Memiliki koleksi bahan dokumentasi hukum berupa peraturan perundang-undangan dan nonperaturan yang telah diolah menggunakan sistem temu kembali guna menyajikan layanan informasi hukum. Sarana dan Prasarana : Tersedianya ruangan yang memadai untuk ruang baca, ruang kerja dan ruang penyimpanan yang dilengkapi dengan prasarana yang cukup berupa furniture, mesin foto copy, telepon, faximili, komputer dll. Mekanisme dan Otomasi : Terciptanya tata kerja dan alur kerja yang tertib dalam setiap jenis kegiatan dan melakukan otomasi dengan memanfaatkan Teknologi Informasi dan Komunikasi sehingga tercapai efisiensi dan efektifitas kerja yang tinggi
(2)
Kinerja Pusat Jaringan dalam Pelaksanaan Jaringan Dokumentasi dan Informasi Hukum (1)
Pembelian buku-buku hukum dan bahan dokumentasi hukum lainnya (majalah, koran, dsb) Penerbitan hasil kegiatan BPHN (penelitian hukum, kajian hukum, analisa dan evaluasi, harmonisasi peraturan perundang-undangan)
peraturan
perundang-
(2)
Pembangunan database versi CD-ROM peraturan perundang-undangan tertentu Kerjasama pembangunan database versi CDROM peraturan produk hukum daerah BPHN sebagai pusat jaringan mengembangkan fasilitas pelayanan informasi hukum melalui internet yang dapat diakses oleh masyarakat luas.
Kendala-kendala (1)
Kuantitas kegiatan memasyarakatkan jaringan dokumentasi dan informasi masih kurang Perhatian dari berbagai kalangan khususnya pengambil kebijakan terhadapa jaringan dokumentasi dan informasi hukum belum maksimal
Tenaga yang mengembangkan dokumentasi dan informasi hukum masih sangat kurang baik dari segi kualitas dan kuantitas
(2)
Sarana, prasarana dan dana dalam mendukung kegiatan jaringan dokumentasi dan informasi hukum masih sangat kurang Pengetahuan atau kesadaran masyarakat terhadap arti pentingnya bahan dokumentasi dan informasi hukum masih sangat kurang Koordinasi antar instansi dalam memanfaatkan sumber daya dokumentasi dan informasi hukum belum menampakkan kekuatan yang sinergis.
TERIMA KASIH