TANGERANG SELATAN
Disusun Oleh :
NPM : 4302190048
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang senantiasa memberikan rahmat dan
hidayahNya sehingga penulis dapat menyelesaikan Proyek Penugasan Individu
Mata Kuliah (PPI-MK) Manajemen KND II sebagai tugas Ujian Tengah Semester.
Dalam makalah ini penulis mencoba mencermati kinerja keuangan PT Pertamina
(Persero), kendala yang dialami, dan kontribusi PNBP PT Pertamina (Persero)
selama tahun 2018-2020.
Dalam menyelesaikan PPI-MK ini tak lepas dari dukungan berbagai pihak.
Oleh karena itu penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:
1. Orang tua dan keluarga penulis yang selalu memberikan dukungan hingga
PPI-MK ini selesai disusun;
2. Bapak Rohmat selaku dosen mata kuliah Manajemen KND II yang telah sabar
membimbing dan memberikan ilmu kepada saya dan teman-teman;
3. Teman-teman kelas 5-04 yang tidak bisa penulis sebutkan satu per satu yang
selalu memberikan support dan semangat.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran dari pembaca yang bersifat membangun sangat penulis
nantikan guna memperbaiki penulisan makalah di masa mendatang. Penulis harap
makalah ini dapat bermanfaat bagi siapapun yang berkenan membacanya.
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Salah satu tujuan pembangunan nasional yang dirancang pemerintah
dapat diwujudkan melalui kebijakan terprogram melalui peningkatan sarana
Migas. Hal ini merupakan kebijakan yang cukup sulit untuk dijalankan.
Kebijakan ini tidak hanya berbicara masalah pelayanan, tetapi juga langkah yang
dapat ditempuh pemerintah untuk dapat terus menyediakan migas secara merata
ke seluruh lapisan masyarakat. Selain itu, perlu diperhatikan pula pemanfaatan
migas di masyarakat sehingga dapat digunakan dengan baik. Megingat
kebutuhan hidup yang berasal dari mugas banyak dan digunakan dalam
kehidupan sehari-hari serta perlunya pemanfaatan migas dengan tepat,
diperlukan perusahaan yang professional dan berintegritas untuk mengolah
migas dan melayani kebutuhan masyarakat. Berdasarkan alasan tersebut, timbul
kesadaran pemerintah untuk mendirikan PT Pertamiana (Persero) yang resmi
berdiri pada 20 Agustus 1968. PT Pertamina (Persero) ini merupakan gabungan
dari PN Permina dan PN Pertamin.
PT Pertamina (Persero) merupakan sebuah perusahaan yang memiliki
fokus di bidang perminyakan. Pertamina memiliki peranan strategis untik
menyediakan energi yang sangat dibutuhkan bangsa Indonesia untuk dapat
menggerakkan seluruh lini kehidupan negara. PT Pertamina (Persero) ini
menyediakan dan memperjualbelikan produk berupa minyak, premium, solar,
gas, dan pertamax. Produk dari PT Pertamina (Persero) ini dimanfaatkan oleh
pengguna kendaraan bermotor dan sektor industri untuk memenuhi kebutuhan
operasionalnya.
Untuk menunjang kinerja dan memenuhi tanggung jawabnya, Pertamina
membangun jaringan bisnis yang terintegrasi dalam penyediaan energi dan
pengelolaan minyak ini mulai dari hulu hingga hilir. Tepat pada tanggal 12 Juni
2020, secara resmi Pertamina membentuk lima subholding yang berkaitan
dengan penyediaan energi di bawah PT Pertamina (Persero), yaitu Commercial
and Trading Sub Holding, NRE Sub Holding, Refinery and Petrochemical Sub
1
2
2
3
Tabel 1
Kondisi Total Aset, Total Utang Lancar, Total Ekuitas, dan Laba Bersih PT Pertamina
(Persero) Tahun 2018-2020
(Dalam Ribuan Dollar Amerika Serikat)
3
4
Tabel 2
Kontribusi PNBP PT Pertamina (Persero) tahun 2018-2020
(Dalam Ribuan Dollar Amerika Serikat)
No Tahun Pembayaran Dividen Jumlah
kas ke
Pemerintah
1 2018 10.521.957 585.755 11.107.712
2 2019 8.651.601 563.106 9.214.707
3 2020 5.033.369 574.274 5.607.643
Sumber: diolah dari laporan keuangan PT Pertamina (Persero)
4
5
B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana kinerja keuangan PT Pertamina (Persero) selama tahun 2018
sampai dengan 2020?
2. Bagaimana kontribusi PNBP dan dividen dari PT Pertamina (Persero)
selama tahun 2018 sampai dengan 2020?
C. TUJUAN
1. Mengetahui kinerja keuangan PT Pertamina (Persero) selama tahun 2018
sampai dengan 2020.
2. Mengetahui kontribusi PNBP dan dividen dari PT Pertamina (Persero)
selama tahun 2018 sampai dengan 2020.
D. MANFAAT
Makalah ini diharapkan dapat bermanfaat bagi para pembaca karena
sudah semestinya makalah ini bermanfaat untuk khalayak umum. Oleh karena
itu, manfaat dari makalah ini adalah:
1. Bagi penulis
Hasil analisis ini memberikan kontribusi lebih banyak ilmu pengetahuan dan
wawasan, terutama mengenai analisis laporan keuangan tahunan dan
optimalisasi PNBP.
2. Bagi perusahaan
Digunakan sebagai panduan referensi dalam memecahkan masalah yang
5
6
E. METODE PENELITIAN
Metode Penelitian kali ini, penulis menggunakan metode analisis
deskriptif kualitatif yaitu suatu metode analisis penelitian yang menggunakan
objek dan menggambarkan peristiwa dari objek tersebut untuk ditemukan
datanya dan dijadikan untuk sebuah informasi sehingga dapat dianalisis dan
didapatkan suatu pemecahan masalah. Untuk Teknik pengumpulan data,
penulis menggunakan teknik perngumpulan data menggunakan penelusuran data
online dengan data sekunder.
Cara penulis menggunakan metode penelurusan data online yaitu dengan
media online berupa internet dan jaringan online lainnya sehingga
memungkinkan bagi penulis untuk menemukan dan memanfaatkan data online
yang berasal dari sumber terpercaya seperti jurnal dan buku serta mendapatkan
informasi dengan cepat dan mudah dan dapat juga dapat dipertanggungjawabkan
secara akademis.
6
7
7
BAB II
KAJIAN TEORI
1. Manajemen Keuangan
Manajemen keuangan ialah segala aktivitas perusahaan yang
kaitannya dengan upaya perusahaan untuk memperoleh dana, mengelola
dana, dan menggunakan dana untuk mencapai tujuan perusahaan.
Manajemen keuangan ini sangat penting bagi perusahaan guna
kelangsungan hidup perusahaan itu sendiri. Wajib hukumnya bagi
perusahaan untuk memiliki manajer keuangan yang profesional agar
dapat memanajemen keuangan perusahaan dengan tepat. Manfaat dari
manajemen keuangan adalah memberikan kesejahteraan kepada para
pemegang sumber daya keuangan [ CITATION Mok19 \l 1033 ]. Tujuan
adanya manajemen keuangan antara lain:
a. Menjaga arus kas tetap stabil.
b. Memkasimalkan keuangan perusahaan agar mendapat keuntungan
yang maksimal pula.
c. Mempersiapkan struktur modal yang seimbang sesuai anggaran.
d. Meingkatkan efisiensi dana perusahaan.
e. Mengurangi risiko operasional dengan menghasilkan keputusan yang
tepat.
f. Meminimalisir biaya modal.
2. Kinerja Keuangan
Kinerja keuangan didefinisikan sebagai capaian kerja suatu
8
9
9
10
b. Pelayanan
c. Pengelolaan Kekayaan Negara yang Dipisahkan
d. Pengelolaan Barang Milik Negara
e. Pengelolaan Dana
f. Hak Negara Lainnya
PNBP ini dikelola oleh Kementerian/Lembaga dan Kementerian
yang menjalankan fungsi sebagai Bendahara Umum Negara. Pendapatan
dari PNBP ini masuk dan wajib dicantumkan dalam APBN. Karena
beberapa alasan, penerimaan PNBP sampai detik ini masih jauh dari kata
optimal.
4. Optimalisasi
Optimalisasi berasal dari kata dasar “optimal” yang menurut KBBI
artinya adalah terbaik, tertinggi, atau paling menguntungkan. Dari definisi
tersebut dapat ditarik kesimpulan arti dari optimalisasi ini sendiri ialah suatu
upaya atau proses untuk menemukan metode terbaik yang dapat dilakukan untuk
mencapai hasil semaksimal mungkin dengan sumber daya sebaik mungkin.
Beberapa contoh optimalisasi dalam dunai nyata, yaitu:
a. Optimalisasi biaya produksi, artinya upaya untuk menekan biaya
produksi sehingga dengan input yang sedikit tetap bisa menghasilkan
outputyang banyak.
b. Optimalisasi saluran air, yaitu mengoptimalkan fungsi saluran air
dengan cara membersihakan saluran air atau melebarkan saluran air.
c. Optimalisasi kinerja karyawan, dengan mengevaluasi kinerja atau
mencari sumber permasalahan lalu diperbaiki Bersama agar kinerja
karyawan dapat sesuai target perahaan.
Pengertian optimalisasi menurut [ CITATION Win99 \l 1033 ] adalah suatu
ukuran yang menyebabkan tercapainya sebuah tujuan. [ CITATION WJS76 \l
1033 ] mendefinisikan optimalisasi sebagai suatu hasil yang dicapai sesuai
keinginan, sehingga optimalisasi adalah pencapaian hasil sesuai dengan harapan
secara efektif dan efisien.
5. Rasio Keuangan
a. Rasio Likuiditas
10
11
11
12
12
13
13
14
14
15
15
16
Economic Value Added (EVA) menunjukkan hasil yang baik dengan nilai
ekonomis yang selalu positif. Diketahui juga bahwa manajemen keuangan PT
Perusahaan Gas Negara sudah optimal terbukti dengan adanya return yang
diberikan kepada investor sudah sesuai dengan harapan.
16
17
17
BAB III
PEMBAHASAN
1) Current Ratio
Current Ratio PT Pertamina (Persero) mengalami peningkatan dari tahun
2018 hingga 2020. Tercatat pada tahun 2018 current ratio Pertamina
1,36 kemudian meningkat 3,67% menjadi 1,41 di tahun 2019.
Peningkatan cukup signifikan terjadi di tahun 2020 yaitu sebesar 33,33%
menjadi 1,88. Dari angka current ratio ini dapat diketahui bahwa dengan
asset lancarnya, perusahaan mampu membayar 1 kali lipat hutang jangka
pendeknya. Angka yang cukup kecil, namun tetap menunjukkan
peningkatan setiap tahunnya.
2) Quick Ratio
Tak jauh berbeda dengan current ratio, quick ratio PT Pertamina
(Persero) ini mengalami kenaikan selama 3 tahun terakhir terhitung sejak
tahun 2018. Pada tahun 2018 tercatat quick ratio-nya sebesar 0,90.
Tahun 2019 meningkat menjadi 0,94 atau meningkat sebesar 4,44%.
Kenaikan signifikan terjadi di tahun 2020 yang berada di angka 1,40.
Artinya kenaikan quick ratio dari tahun 2019 ke tahun 2020 sebesar
32,85%. Dengan asset lancar tanpa inventory, tahun 2018 dan 2019
perusahaan mampu membayar hampir 1 kali lipat dari hutang jangka
pendek dan pada tahun 2020 mampu membayar 1,4 kali lipat hutang
jangka pendeknya.
18
19
3) Cash Ratio
Pada periode 2018-2020 cash ratio yang dicapai PT Pertamina (Persero)
cukup fluktuaktif. Tahun 2018 tercatat cash ratio sebesar 0,35.
Kemudian menurun sebesar 51,42% menjadi 0,17. Tahun 2020
Pertamina come back dengan quick ratio senilai 0,50%, yang artinya
meningkat 194,11% daripada tahun 2018. Dengan kondisi quick ratio
seperti ini dapat diartikan bahwa dengan kas dan setara kas perusahaan
mampu membayar hutang jangka pendeknya namun masih belum
optimal.
b. Rasio Solvabilitas (Solvency Ratio)
1) Debt Ratio
Perolehan debt ratio PT Pertamina (Persero) tahun 2018 hingga 2020
cenderung stabil di angka 0,4. Secara tidak sengaja menurun satu angka
setiap tahunnya dari tahun 2018-2020. Total debt ratio pada tahun 2018
senilai 0,48. Kemudian menurun sebesar 2,08% pada tahun 2019
menjadi 0,47. Penurunan yang sangat tipis terjadi lagi di tahun 2020,
yakni menurun menjadi 0,46 atau turun sebesar 2,12%. Dapat
disimpulkan bahwa semakin kecil persentase aset perusahaan yang
dibiayai hutang.
2) Debt to Equity Ratio
Dari tahun 2018 sampai dengan 2020 DER PT Pertamina (Persero)
mengalami penurunan. Pada tahun 2018 DER yang diperoleh sebesar
0.91%. Terjadi penurunan sebesar 1,57% menjadi 1,88 pada tahun 2019.
Penurunan terjadi lagi pada tahun 2020 senilai 1,59% menjadi 1,85. Debt
to Equity Ratio yang semakin menurun meskipun tidak signifikan
menandakan bahwa perusahaan memiliki kewajiban utang yang kecil
19
20
20
21
21
22
8,79%. Tahun 2020 terjadi penurunan lagi 59,72% atau ROE yang
diperoleh PT Pertamina (Persero) hanya 3,54%. Artinya, pada tahun
2018 dengan modal US$ 27.598.721 PT Pertamina (Persero) mampu
menghasilkan profit sampai 9,16%. Selanjutnya tahun 2019 Pertamina
mampu menghasilkan profit 8,79% dengan modal US$ 28.780.995.
tahun 2020 modal yang dipakai meningkat yakni US$ 29.242.797 namun
hanya mampu menghasilkan profit 3,54%.
2) Return on Asset (ROA)
Tingkat pengembalian atas aset dalam periode 2018 sampai dengan 2020
juga mengalami penurunan. Di tahun 2018 dan 2019 ROA yang dicapai
Pertamina cenderung stabil yakni masing-masing senilai 4,79% dan
4,68%. Hal ini menandakan bahwa dengan total aktiva US$ 52.769.456
mampu mangasilkan laba bersih 4,79% dan di tahun 2019 dengan total
aktiva US$ 53.992.123 PT Pertamina (Persero) bisa mengumpulkan laba
bersih 4,68%. Dari tahun 2018 ke tahun 2019 terjadi penurunan sebesar
2,29%. Tahun berikutnya yakni tahun 2020 terjadi penurunan yang
drastis senilai 58,9% dengan ROA hanya 1,92%. Meskipun ada
penambahan modal yakni menjadi US$ 54.013.806 nyatanya Pertamina
hanya mampu menghasilkan profit 1,92% dari total aktiva yang
dimilikinya pada tahun 2020.
3) Gross Profit Margin (GPM)
Rasio GPM PT Pertamina (Persero) tahun 2018 dan 2019 stabil berkisar
di 5%. Terjadi peningkatan sebesar 6,3% dari 5,47% menjadi 5,82%.
Namun, GPM turun menjadi 3,23% pada tahun 2020 atau menurun
sekitar 44% dari tahun sebelumnya. Dapat diambil kesimpulan bahwa
pada tahun 2018 dan 2019 PT Pertamina (Persero) sudah cukup efisien
bahkan meningkat dalam mengelola kegiatan operasionalnya. Hal ini
dikarenakan Harga Pokok Penjualan pada tahun 2018 dan 2019 lebih
rendah daripada penjualannya. Kemudian GPM yang menurun pada
tahun 2020 menandakan bahwa kegiatan operasional pada tahun 202
kurang baik sehingga GPM menurun meskipun HPP tetap lebih rendah
daripada penjualannya. Salah satu penyebab yang sangat berdampak
22
23
besar pada tahun 2020 yaitu adanya pandemi covid-19 yang nyaris
melumpuhkan seluruh sendi perekonomian negara, termasuk dalam
bidang penyediaan energi dan perminyakan yang menjadi fokus utama
PT Pertamina (Persero). Pertamina terpukul karena selama pandemi
covid-19 mengalami penurunan penjualan yang signifikan
2. Kontribusi PNBP PT Pertamina (Persero)
PT Pertamina (Persero) terus mengadvokasi peningkatan kontribusinya
terhadap negara melalui pembayaran pajak dan dividen. Selama lima tahun
terakhir, kontribusi Pertamina terhadap penerimaan negara dari pajak, deviden,
PNBP, dan bonus tanda tangan meningkat rata-rata 13 persen per tahun.
Komitmen PT Pertamina (Persero) terus ditingkatkan baik dari segi operasional,
aktivitas bisnis dan non bisnis, serta pelayanan masyarakat.
Kontribusi PT Pertamina (Persero) terhadap APBN terdiri dari pajak,
dividen, Penerimaan Negara Bukan Pajak, dan Signature Bonus. Pada tahun 2018
total keseluruhan kontribusi Pertamina kepada negara senilai 182,48 triliun yang terdiri
dari 112,21 triliun perpajakan, 8,57 triliun dividen, 49,76 triliun PNBP, dan signature
bonus 11,94 triliun. Pada tahun 2018 Pertamina mampu meraup laba bersih sekitar 36
triliun dengan dividen payout ratio 22,1%. Capaian ini merupakan setoran pajak dan
dividen yang terbesar dalam sejarah Pertamina. Setoran pajak dan dividen ini
meningkat 12,8 persen daripada setoran pada tahun 2017.
Beralih ke tahun 2019, Pertamina menyetorkan kontribusi sebesar 181, 51
triliun dengan setoran pajak 128,51 triliun, dividen 7,95 triliun, PNBP 43,68 triliun, dan
signature bonus 1,22 triliun. Diketahui bahwa pada tahun 2019 laba bersih yang
dihasilkan PT Pertamina (Persero) sebesar 35,78 triliun dengan dividen payout ratio
23,8%. PNBP yang dihasilkan pada tahun ini berasal dari kegiatan hulu migas, panas
bumi, dan signature bonus sehubungan dengan adanya wilayah kerja baru di anak
perusahaan hulu migas PT Pertamina (Persero).
Tahun 2020 PT Pertamina (Persero) tetap mampu memebrikan kontribusi ke
negara dengan jumlah yang banyak meskipun diterjang pandemi covid-19. Pada tahun
2020 Pertamina mencatatkan kontribusi senilai 126,7 triliun yang terdiri dari pajak
senilai 92,7 triliun, dividen 8,5 triliun, dan PNBP 25,5 triliun. Dividen Payout Ratio
pada tahun 2020 sebesar 23,8% dari keseluruhan laba bersih. Jumlah ini naik
dibandingkan dengan dividen yang dibayarkan pada tahun 2019.
Meskipun begitu, secara keseluruhan kontribusi Pertamina menurun dari tahun-
23
24
tahun sebelumnya. Penurunan kontribusi dari Pertamina ini merupakan dampak adanya
pandemi yang menyerang Indonesia. Sebagai perusahaan nasional bahkan
multinasional, Pertamina mengalami penurunan penjualan yang sangat signifikan
setelah terjadi pandemi khususnya pada bulan-bulan awal merebaknya pandemi.
Kendala ini tidak hanya dirasakan perusahaan Pertamina yang besar namun juga
dirasakan di level retail. Pada bulan April hingga Juni rata-rata penjualan BBM retail
menurun 26,5% per hari daripada kondisi normal. Sedangkan untuk bahan bakar
industri dan bahan bakar pesawat selama Juni hingga April 2020 melemah 20%
daripada bulan-bulan sebelumnya di tahun 2020. Hal ini disebabkan oleh menurunnya
penjualan aviasi yang berkisar di angka 84%. Penurunan ini dikarenakan adanya
pembatasan perjalanan di beberapa daerah dan negara guna memutus rantai penyebaran
covid-19.
Menghadapi gelombang pandemi yang belum jelas kapan akan berakhir, PT
Pertamina (Persero) sudah memiliki strategi untuk mengatasi krisis ini. Pertamina
menyiapkan penghematan dana operasional sampai 30 persen dari RKAP atau senilai
US$ 3 miliar. Selain itu, Pertamina juga melakukan peninjauan ulang rencana investasi
sebesar 21 persen atau sebesar US$ 1,62 miliar. Terhadap utang jangka panjang
Pertamina melakukan refinancing agar mendapatkan bunga yang kompetitif.
24
BAB IV
PENUTUP
1. SIMPULAN
a. PT Pertamina (Persero) sebagai perusahaan multinasional kelas dunia,
terus berupaya untuk meningkatkan kinerja dan pelayanannya kepada
masyarakat. Berbagai strategi diterapkan di badan Pertamina guna
menghasilkan perusahaan yang memiliki kinerja efektif dan efisien.
Guna menghasilkan kinerja yang optimal PT Pertamina (Persero) terus
menguatkan stuktur internalnya dan menerapkan Good Corporate
Governance (GCG). Berbagai capaian diraup PT Pertamina setiap
tahunnya. Pertamina terus berupaay untuk menuntaskan isu energi global
dan tetap menyediakan sumber energi untuk negara ini. Secara
keseluruhan kinerja keuangan PT Pertamina (Persero) periode tahun
2018 sampai dengan 2020 cukup menggembirakan. Dinamika kenaikan
dan penurunan rasio dan kinerja keuangan tetap tak dapat terelakkan.
Namun, PT Pertamina (Persero) tetap mampu menuntaskan tanggung
jawab yang diembannya tanpa kendala yang berarti. Penurunan yang
signifikan terjadi di tahun 2020 karena adanya pandemi covid 19.
b. Berdasarkan data yang ada, kontribusi PNBP PT Pertamina (Persero)
terhadap pemerintah dari tahun 2018 sampai dengan 2020 mengalami
penurunan. Sedangkan dari segi dividen cenderung fluktuaktif dimana
mengalami kenaikan pada tahun 2019, namun menurun kembali di tahun
2020. Jika dijumlahkan, setoran PNBP dan dividen PT Pertamina
(Persero) dari tahun 2018 hingga 2020 berturut-turut adalah sebagai
berikut: 58,24 triliun, 51,63 triliun, dan 34 triliun. Dari tahun 2018 ke
tahun 2019 mengalami penurunan sebesar 11,34 persen, sedangkan dari
tahun 2019 ke tahun 2020 anjlok sebesar 34,14 persen. Penurunan
jumlah kontribusi PNBP ini apabila dikaitkan dengan rasio profitabilitas
maka akan terjadi hubungan positif atau berbanding lurus. Rasio
profitabilitas PT Pertamina (Persero) yang ditinjau dari ROA, ROE, dan
GPM rata-rata mengalami penurunan dari tahun 2018 hingga 2020.
25
26
26
DAFTAR PUSTAKA
27
28
TAHUN 2018 - 2020. Jurnal Sosial dam Humaniora, Volume 6, Nomor 2, 185-
210.
Sofiati, & Anggraeni, I. S. (2020). Analisis Kinerja PT Pertamina (Persero) PAska
Holding Company. Jurnal Ekonomi Bisnis Manajemen Prima, Volume 1, Nomor
II.
Ulistyowati, Y. (2020). Analisis Pengukuran Kinerja Keuangan dan Economic Valua
Added (EVA) pada PT Pertamina (Sebelum dan Sesudah Dibubarkannya Petral
Tahun 2013-2018).
Wardhana, A. (2013). USULAN RENCANA PENGUKURAN KINERJA STRATEGI
BISNIS DENGAN MENGGUNAKAN KERANGKA THE BALANCED
SCORECARD PADA PT PERTAMINA GAS (PERSERO). Jurnal
Kebangsaan, Volume 4, Nomor 2, 37-42.
Welang, R. P., Alexander, S., & Tangkuman, S. (2017). ANALISIS EFEKTIVITAS
PENATAUSAHAAN PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK (PNBP)
PADA KANTOR PELAYANAN KEKAYAAN NEGARA DAN LELANG
(KPKNL) MANADO. Jurnal EMBA, Vol. 5, No. 2, 2647-2655.
Wijaya, E. (2017). PENGARUH RASIO LIKUIDITAS, RASIO PROFITABILITAS
DAN RASIO PASAR TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN PADA
PERUSAHAAN ROKOK. Journal of Economy, Business, and Accounting,
Volume 1, Nomor 1.
Winardi. (1999). Pengantar Manajemen Penjualan. Bandung: PT Citra Aditya Bakti.
Wiryanti, T., & Sulistiyono, B. B. (2017). PERKEMBANGAN KINERJA
KEUANGAN PT PERTAMINA (Persero). JURNAL M-PROGRESS.
Yulianti, L., & Nurhasanah, I. (2012). PENGARUH PROFITABILITAS TERHADAP
KEBIJAKAN DIVIDEN (Kasus Pada PT. Bank Central Asia, Tbk).
28
29
Website
29
LAMPIRAN
1. Rasio Likuiditas
2. Rasio Solvabilitas
4. Rasio Profitabilitas
30
31