Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI PERIKANAN

PT.PERUM PERIKANAN INDONESIA


MUARA BARU-JAKARTA

DISUSUN
OLEH :
THOMAS BESCET TARA

POLITEKNIK AHLI USAHA PERIKANAN


JAKARTA
2021
TEKNOLOGI PENANGKAPAN IKAN
LAPORAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI PERIKANAN
PT.PERUM PERIKANAN INDONESIA
MUARA BARU-JAKARTA

DISUSUN
OLEH :
THOMAS BESCET TARA

POLITEKNIK AHLI USAHA PERIKANAN


JAKARTA
2021
TEKNOLOGI PENANGKAPAN IKAN
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya
sehingga makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami
mengucapkan terima kasih terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi
dengan memberikan sumbangan baik pikiran maupun materinya.
Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan
dan pengalaman bagi pembaca.

Dengan selesainya makalah ini, penulis mengucapkan trima kasih kepada:


1.Bpk Maman Hermawan M.Sc selaku dosen pengampu
DAFTAR ISI

BAB I...................................................................................................................................5
PENDAHULUAN..................................................................................................................5
1.1 Latar Belakang.............................................................................................................5
BAB II..................................................................................................................................6
PEMBAHASAN....................................................................................................................6
1.2 HASIL PENELITIAN.......................................................................................................7
BAB III...............................................................................................................................10
PENUTUP..........................................................................................................................10
DAFTAR GAMBAR PRAKTEK.............................................................................................11
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perusahaan Umum Perikanan Indonesia ( Perum Perindo) yang


sebelumnya bernama Perusahaan Umum Prasarana Perikanan Samudera
(Perum PPS) didirikan berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 1990
diatur kembali dengan Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2000
sebagaimana diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2013
merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang diberi tugas dan tanggung
jawab dalam rangka mengelola aset negara guna menyelenggarakan
pengusahaan dan pelayanan barang jasa dan pengembangan sistem bisnis
kepada pengguna jasa perikanan yaitu perikanan pada khususnya dan
masyarakat perikanan pada umumnya serta memupuk
keuntungan. Pengusahaan dan pelayanan tersebut di laksanakan di 6 (enam)
pelabuhan perikanan yaitu Pelabuhan Perikanan Samudera Nizam Zachman
Jakarta di Jakarta, Pelabuhan Perikanan Samudera Belawan di
Belawan; Pelabuhan Perikanan Nusantara Pekalongan di
Pekalongan; Pelabuhan Perikanan Nusantara Brondong di Brondong; Pelabuhan
Perikanan Nusantara Pemangkat di Pemangkat, dan Pelabuhan Perikanan
Nusantara Prigi di Prigi.
Modal Perusahaan Umum Prasarana Perikanan Samudera (Perum PPS)
berupa sarana prasarana yang dimiliki dan dikelola di 6 (enam) pelabuhan
perikanan tersebut berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Nomor 759/KMK/
0.13/1992 tanggal 13 Juli 1992 dengan nilai sebesar Rp. 24,50 Milyar dan uang
tunai sebesar Rp. 4,40 Milyar sebagai Penyertaan Modal Negara (PMN)
berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 1995 tanggal 21 Januari
1995 serta sarana prasarana dengan nilai sebesar Rp.12,53 Milyar yang berasal
dari Bantuan Pemerintah Yang Belum Ditetapkan Statusnya (BPYBDS)
berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2012 tanggal 10 Agustus
2012, sehingga seluruh Modal Perusahaan pada saat ini sebesar Rp.41,43
Milyar.
Setelah beroperasi lebih dari 23 (dua puluh tiga) tahun, kondisi sebagian
sarana dan prasarana telah melampaui usia teknis/ekonomis serta terbatasnya
dana perusahaan untuk melakukan investasi dan rehabilitasi secara total. Namun
demikian upaya optimalisasi usaha terus dilakukan sehingga perusahaan dapat
melaksanakan misi dan dengan baik, bahkan mampu mengembangkan dan
menguntungkan. Hal ini dapat dilihat dari capaian 4 (empat) tahun terakhir yaitu
tahun 2009 memperoleh laba bersih sebesar Rp. 2.763 Milyar, tingkat kesehatan
A, pendapat WTP ; tahun 2010 laba bersih Rp. 2.639 Milyar, tingkat kesehatan
A, opini WTP dan tahun 2011 mengalami peningkatan dengan laba bersih
Rp. 4.225 Miliar, tingkat kesehatan AA, opini WTP; selanjutnya tahun 2012,
mencapai laba 2.995 Milyar tingkat kesehatan AA, opini WTP.

BAB II

PEMBAHASAN

Perum Perikanan Indonesia merupakan salah satu Badan Usaha Milik Negara
(BUMN), memiliki peran dan posisi yang sangat strategis dalam upaya
mendukung visi dan misi Pemerintah khususnya Kementerian BUMN untuk
meningkatkan kualitas pengelolaan perusahaan yang transparan dan
akuntable; mendorong pertumbuhan ekonomi regional dan nasional serta
pendapatan negara dan pembangunan nasional melalui pembangunan dan
pengembangan sektor kelautan dan perikanan.

VISI
Menjadi Perusahaan Perikanan yang Tangguh, Terpercaya dan Penggerak
Pertumbuhan Ekonomi

MISI
1. Berperan aktif dalam perekonomian nasional di sektor perikanan dan kelautan.
2. Menyediakan fasilitas barang dan jasa guna mendukung pelayanan prima.
3. sistem bisnis perikanan.
4. Memiliki sumber daya manusia (SDM) yang profesional
5. Mengelola perusahaan berdasarkan prinsip Good Corporate
Governance (GCG).

1.2 HASIL PENELITIAN

Perusahaan Umum (Perum) Perikanan Indonesia menargetkan penjualan naik


dua kali lipat pada 2021 dari tahun 2020. Adapun angka yang dipatok yakni Rp
849.325.022. Pada 2020, penjualan Perum Perindo sebesar Rp 447.985.361
yang ditopang melalui berbagai lini bisnis.

Perusahaan BUMN bidang perikanan ini mencatatkan proyeksi penjualan


sepanjang 2020 turun 9% dibandingkan 2019.

Direktur Operasional Perum Perindo, Raenhat Tiranto Hutabarat, mengatakan


dari sisi  produksi, ada lini bisnis yang meningkat dari segi kuantitas dibanding
tahun 2019 seperti cold storage, jasa penyediaan air, BBM , perdagangan,
penangkapan ikan budidaya, pabrik pakan dan pasar ikan modern.

Dua lini bisnis pabrik pakan dan pasar ikan berkontribusi sepanjang 2020 yg
sebelumnya belum berkontribusi penuh pada 2019 karena memang baru
beroperasi.

Namun ada juga lini bisnis yang menurun seperti tambat labuh (tempat
bersandar kapal) dikarenakan  masih dalam proses pengkajian oleh lembaga
independen untuk pengelolaannya antara Kementerian Kelautan & Perikanan
sebagai regulator dan Perikanan Indonesia sebagai Operator.

“Tahun 2021 ini saatnya kami berbenah dan mulai menggenjot penjualan yang
kami targetkan dua kali lipat dari 2020,” katanya dalam keterangan resmi, Senin
(22/2).

Pada 2021, Perum Perindo menargetkan pertumbuhan meski pandemi terus


berlanjut. Adapun target penjualan yakni Rp 849.325.022. Apalagi nanti Perindo
akan berubah badan hukum menjadi persero dan bergabung dengan Perinus.
“Kami optimis untuk tahun ini. Faktor pemberat mungkin di perdagangan ekspor
di tengah pandemi ini,” tuturnya.

Salah satu strategi Perum Perindo untuk mencapai target tersebut adalah
meningkatkan volume produksi ikan dengan serapan menjadi 12.917 ton dari
5.143 ton tahun 2020. Target ini terhitung naik 151,51% secara tahunan
atau year on year (yoy).

Untuk mencapai hal itu, Perum Perindo akan memperluas lahan atau jumlah
kemitraan, serta peningkatan kuantitas dan kualitas budidaya dari 551 mitra pada
2020 menjadi 1.750 mitra tahun ini. Target jumlah kemitraan budidaya pun,
terhitung naik 217,6% (yoy)

Direktur Operasional Perum Perikanan Indonesia Raenhat Tiranto Hutabarat


mengatakan saat ini Perum Perindo paling besar mengekspor ke Jepang,
Thailand, dan Vietnam. "Target nilai penjualan adalah US$ 855.000/bulan.
Sebagai catatan ini hanya dari ketiga negara tersebut dan bisa bertambah,"
Beliau menjelaskan, ada beberapa strategi yang disiapkan Perum Perindo untuk
terus meningkatkan ekspor yakni dengan memaksimalkan cabang-cabang yang
memiliki unit pengolahan ikan. Hal ini dilakukan untuk memproseskan sesuai
permintaan buyer, bekerjasama dengan mitra untuk pemenuhan kuantitas dan
kualitas. 

Kemudian juga ekspansi ke lokasi lokasi sumber perikanan yang dinilai memiliki
nilai lebih, sehingga juga dapat tercapai volume dan kualitas yang
diinginkan buyer. 

Sebagai informasi, di awal tahun ini Perum Perindo akan  memenuhi permintaan
ribuan kilogram ikan kembung ke Negeri Gajah Putih, Thailand.

Thailand memesan ikan kembung ke Perum Perindo sebanyak 150.000 kg ikan


kembung yang dibagi dalam empat sesi. Adapun empat sesi berturut-turut yakni
25.000 kg, 50.000 kg, 50.000 kg dan 25.000 kg.

Beliau menjelaskan, ikan kembung sempat langka di awal tahun 2021 lantaran
cuaca di Indonesia yang tidak menentu. Kondisi ini membuat harga ikan
konsumsi harian rumah tangga ini menjadi melambung hingga Rp40.000/kg.
Namun memasuki akhir kuartal II/2021, harga ikan kembung berangsur kembali
normal ke harga Rp 25.000-Rp 30.000/kg.

Beliau bersyukur Thailand mempercayakan produk ikan kembung dari Perum


Perindo. Adapun valuasi yang didapat Perum Perindo dalam transaksi 4 sesi
ekspor ini sebesar US$ 328.560 atau setara Rp 4,59 miliar. Sebagai
catatan buyer membutuhkan ikan kembung ini setiap bulannya sebanyak 6-10
kontainer 40 feet (ekuivalen 150 ton sampai 250 ton)," jelas Direktur Operasional
Perum Perikanan Indonesia Thailand kini mempercayakan impor ikannya ke
BUMN perikanan di Indonesia. Sebelumnya, Thailand melakukan impor ikan
kembung dari India. Namun karena kasus covid-19 sedang meledak di India,
dikhawatirkan akan mempengaruhi kualitas komoditas ikan yang diekspor oleh
India.

Beliau menjelaskan, ikan kembung sempat langka di awal tahun 2021 lantaran
cuaca di Indonesia yang tidak menentu. Kondisi ini membuat harga ikan
konsumsi harian rumah tangga ini menjadi melambung hingga Rp40.000/kg.
Namun memasuki akhir kuartal II/2021, harga ikan kembung berangsur kembali
normal ke harga Rp25.000/kg-Rp30.000/kg.

Beliau bersyukur Thailand mempercayakan produk ikan kembung dari Perum


Perindo. Adapun valuasi yang didapat Perum Perindo dalam transaksi 4 sesi
ekspor ini sebesar US$328.560 atau setara Rp4,59 miliar.

Beliau menuturkan ikan kembung adalah ikan primadona yang banyak dicari baik
di dalam negeri maupun luar negeri. Ikan kembung adalah ikan dengan harga
terjangkau namun kandungan gizinya tidak kalah dengan ikan salmon yang
cenderung mahal. Oleh karena itu, ikan kembung merupakan ikan konsumsi
rumah tangga yang dapat disandingkan dengan lauk konsumsi harian lainnya
seperti ayam dan telor.

Dalam 100 gr ikan kembung mengandung omega 3 sebanyak 2,6 gr. Jumlah ini
lebih tinggi daripada ikan salmon dengan porsi serupa yang memiliki kandungan
omega 3 sebanyak 1,4 gr. Protein yang dikandung dalam 100 gr ikan kembung
sebesar 21,4 g, lebih tinggi daripada ikan salmon sebanyak 19,9 gr dalam porsi
yang sama.
Selain kedua zat gizi tersebut, kandungan gizi yang dimiliki ikan kembung yaitu
lemak, kalori dan zat besi.

BAB III

PENUTUP

Mengutip data Kementerian Kelautan dan Perikanan RI, Indonesia termasuk


dalam jajaran negara pengekspor produk perikanan terbesar di dunia, dengan
total ekspor produk perikanan tahun 2020 mencapai US$5,2 miliar. Di mana
US$4,84 miliar di antaranya berasal dari ikan konsumsi.

Selain itu, pada periode Januari-Maret 2021, nilai ekspor produk perikanan
mencapai US$1,27 miliar dengan negara tujuan ekspor utama RI adalah Amerika
Serikat, China, ASEAN, Uni Eropa, dan negara-negara yang terletak di kawasan
Timur Tengah.

Berdasarkan data tahun 2020, sebanyak 2.191 unit pengolahan ikan (UPI) juga
telah menembus ekspor ke 157 negara mitra dengan komoditas ekspor
utamanya meliputi udang, tuna-cakalang, malalugis, cumi, kepiting-rajungan,
rumput laut, dan ikan layur.

Catatan

Perusahaan Umum Perikanan Indonesia resmi berubah bentuk menjadi PT


Perikanan Indonesia (Persero). Perubahan badan hukum Perikanan Indonesia
didasarkan atas pengesahan pendirian berdasarkan Keputusan Menteri Hukum
dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia NomorAHU-
0048836.AH.01.01.TAHUN 2021 tentang Pengesahan Pendirian Badan Hukum
Perseroan Terbatas Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perikanan Indonesia
(Persero) atau disingkat PT Perikanan Indonesia (Persero).
DAFTAR GAMBAR PRAKTEK

Anda mungkin juga menyukai