Anda di halaman 1dari 15

PERATURAN

DIREKSI PERUM PERIKANAN INDONESIA


Nomor : PER- /PERINDO/Dir.A/V/2019

TENTANG

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL


PABRIK PAKAN IKAN DAN UDANG
PERUM PERIKANAN INDONESIA

DIREKSI PERUM PERIKANAN INDONESIA,

Menimbang : a. Bahwa berdasarkan Keputusan Direksi Perum Perikanan Indonesia


KEP-06/PERINDO/DIR.A/I/2015 telah ditetapkan Standar Prosedur
Operasional Kegiatan pada Perum Perikanan Indonesia;
b. bahwa dalam rangka mengantisipasi perkembangan kegiatan usaha dan
meningkatkan daya saing Perum Perikanan Indonesia pada Divisi
AKUAKULTUR DAN PAKAN, maka dipandang perlu untuk
menyempurnakan Standar Prosedur Operasional Kegiatan pada Perum
Perikanan Indonesia;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf
a dan b di atas, perlu menetapkan Peraturan Direksi Perum Perikanan
Indonesia tentang Standar Prosedur Operasional pada Divisi
AKUAKULTUR DAN PAKAN Perum Perikanan Indonesia.

Mengingat : 1. Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2013 Tentang Perusahaan Umum


(Perum) Perikanan Indonesia (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2013 Nomor 30);
2. Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Selaku Wakil Pemerintah
Sebagai Pemilik Modal Perusahaan Umum (Perum) Perikanan Indonesia
Nomor SK-277/MBU/12/2017 tentang Pemberhentian dan Pengalihan
Tugas Anggota - Anggota Direksi Perusahaan Umum (Perum) Perikanan
Indonesia;
3. Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Selaku Wakil Pemerintah
Sebagai Pemilik Modal Perusahaan Umum (Perum) Perikanan Indonesia
Nomor : SK-260/MBU/10/2017, tertanggal 8 Oktober 2018 tentang
Pemberhentian dan Perubahan Nomenklatur Jabatan, Dan
Pengangkatan Anggota-Anggota Direksi Perusahaan Umum (Perum)
Perikanan Indonesia;
4. Keputusan Direksi Perum Perikanan Indonesia Nomor : KEP-
070/PERINDO/DIR.A/IV/2019, tentang Struktur Organisasi Perum
Perikanan Indonesia, tertanggal 8 April 2019.

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL PRODUKSI PAKAN IKAN DAN


UDANG
Pasal 1

1. Buku Standar Prosedur Operasional pada Poduksi Pakan Ikan dan Udang Perum Perikanan
Indonesia berlaku untuk Divisi Akuakultur dan Pakan serta menjadi acuan dalam melakukan
kegiatan pelaksanaan kerja operasionalnya berdasarkan wewenang, tugas dan tanggung
jawabnya.
2.
3. Peraturan ini wajib dipatuhi, diterapkan serta dilaksanakan oleh pejabat dan karyawan pada
Divisi Akuakultur dan Pakan termasuk pejabat dan karyawan yang terkait dengan
pelaksanaan kerja operasional Departemen Produksi Pakan Ikan dan Udang berdasarkan
wewenang, tugas dan tanggung jawabnya.

Pasal 2

1. Pejabat dan Karyawan Divisi Akuakultur dan Pakan termasuk Pejabat serta Karyawan yang
terkait wajib memahami hal-hal yang diatur untuk mematuhi seluruh kebijakan prosedur serta
acuan pelaksanaan standar prosedur operasional termasuk perubahannya dengan sebaik-
baiknya dan penuh tanggungjawab.

2. Pejabat dan Pekerja Divisi Sumber Akuakultur dan Pakan termasuk Pejabat dan Karyawan
yang terkait wajib memahami dan mematuhi ketentuan peraturan perundang-undangan
dalam melaksanakan standar prosedur operasional.

Pasal 3

Dengan ditetapkannya Peraturan ini, maka Keputusan Direksi Perum Perikanan Indonesia KEP-
06/PERINDO/DIR.A/I/2015 tentang Standar Prosedur Operasional Kegiatan pada Perum
Perikanan Indonesia dan segala peraturan yang bertentangan dengan ketentuan peraturan ini
dinyatakan dicabut dan tidak berlaku.

Pasal 4

Hal-hal yang belum cukup diatur dalam Peraturan ini akan ditetapkan lebih lanjut oleh Direksi.

Pasal 5

Peraturan Direksi ini berlaku pada tanggal ditetapkan untuk dilaksanakan sebagaimana mestinya
dan apabila di kemudian hari terdapat kekeliruan dan / atau kesalahan dalam penetapannya akan
diadakan perubahan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan : di Jakarta
Pada tanggal : Mei 2019

Direktur Utama,

RISYANTO SUANDA
Salinan Peraturan ini disampaikan kepada Yth. :
1. Dewan Pengawas Perum Perikanan Indonesia;
2. Direksi Perum Perikanan Indonesia;
3. Satuan Pengawasan Intern;
4. Para Kepala Divisi Perum Perikanan Indonesia;
5. Para Kepala Kantor Cabang Perum Perikanan Indonesia.
LEMBAR PENGESAHAN

PERATURAN DIREKSI PERUM PERIKANAN INDONESIA Nomor : PER-


/PERINDO/Dir.A/V/2019
TENTANG STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL SUMBER DAYA MANUSIA PADA
PERUM PERIKANAN INDONESIA

No. JABATAN PARAF

1. Direktur Keuangan

2. Direktur Operasional
LEMBAR PEMERIKSAAN

Telah diperiksa oleh :

Kepala Divisi Pengembangan Usaha Kepala Divisi


Project Owner Penerbitan Buku POB AKUAKULTUR DAN PAKAN

AGUNG PAMUJO AGIRA DARMA


Mengetahui
Direktur Keuangan

ARIEF GOENTORO

INFORMASI DOKUMEN

Versi Tanggal Pengesahan Informasi Jadwal Keterangan


Perubahan Review
1.0 14 Mei 2019 - 2020 Baru
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Setelah 29 tahun beroperasi, Perum Perikanan Indonesia telah tumbuh menjadi


perusahaan di bidang kelautan dan perikanan yang terutama. Akhir tahun 2018, perusahaan kini
telah masuk di deretan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dengan omset di atas Rp 1 trilyun
rupiah. Ini menunjukkan bahwa ukuran bisnis perusahaan terus membesar, mengingat lima tahun
lalu (2013), omset perusahaan baru di kisaran angka Rp 100 milyar-an.
Pertumbuhan pendapatan itu antara lain berkat transformasi perusahaan yang dilakukan
sejak tahun 2013. Semula, bisnis perusahaan hanya service oriented atau berbasis layanan jasa.
Yakni, pengelolaan pelabuhan perikanan (dengan produk sewa tanah, sewa ruang dan
bangunan, tambat labuh kapal, sewa cold storage, jasa perbaikan kapal, dan sejenisnya). Sejak
tahun 2014, perusahaan juga melakukan produksi, melalui bisnis budidaya, penangkapan dan
pengangkutan ikan. Menyusul, produksi pakan ikan dan udang.
Transformasi bisnis yang dikuti pertumbuhan ukuran bisnis menjadi salah satu latar
belakang penetapan Standar Prosedur Operasional (SPO) untuk keseluruhan proses bisnis
perusahaan. Apalagi, juga terkait dengan kebutuhan dalam pelaksanaan tata kelola perusahaan
yang baik atau good corporate governance (GCG) dan dengan kebutuhan untuk peningkatan
capaian perusahaan dalam Kriteria Penilaian Kinerja Unggul (KPKU).
Penyusunan POB ini mengacu Struktur Organisasi yang ditetapkan berdasarkan
Keputusan Direksi Nomor: Kep-070/PERINDO/DIR.A/IV/2019. Dari struktur organisasi tesebut,
diidentifikasikan ada 15 kelompok proses bisnis. Yakni :
1. Usaha Pelabuhan Perikanan 9. Pengelolaan Sumber Daya Manusia
2. Usaha Budidaya 10. Pengelolaan Aset
3. Usaha Pakan 11. Urusan Umum
4. Usaha Pemasaran 12. Urusan Hukum
5. Usaha Pengolahan 13. Urusan Keuangan
6. Usaha Penangkapan 14. Urusan Pengadaan Barang dan Jasa
7. Sekretariat Perusahaan 15. Urusan Teknologi Informasi
8. Pengembangan Usaha

Sesuai struktur organisasi, Divisi Akuakultur dan Pakan terdiri atas dua departemen. Yaitu,
Departemen Akuakultur dan Departemen Produksi Pakan.

B. TUJUAN

Sebagai pedoman operasi baku di Divisi Sumber Daya Manusia sekaligus sebagai dasar
penetapan key performance indicators (KPI) staf & manajemen di Divisi Sumber Daya Manusia.

C. RUANG LINGKUP

Buku SPO untuk Divisi Sumber Daya Manusia ini mengatur tentang :
a. Pengertian tentang proses bisnis dan istilah-istilah serta ketentuan-ketentuan dalam Divisi
Sumber Daya Manusia dan Umum khususnya tentang penggelolaan SDM
b. Wewenang, tugas dan tanggung jawab staf dan manajemen yang terkait dalam Divisi Sumber
Daya Manusia dan Umum
c. Kegiatan-kegiatan di Divisi Sumber Daya Manusia mencakup Departemen Administrasi SDM
dan Departemen Pengembangan SDM dan Organisasi
d. Waktu yang dibutuhkan dalam setiap proses bisnis di Divisi Sumber Daya Manusia

Hal-hal lain yang belum diatur akan diatur kemudian dalam revisi POB atau ditetapkan dalam
bentuk petunjuk teknis (juknis)
BAB II
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL

A. PENGERTIAN

Dalam Peraturan Direksi Perusahaan Umum (Perum) Perikanan Indonesia, yang


dimaksud dengan adalah:
a. Perusahaan Umum (Perum) Perikanan Indonesia yang selanjutnya disebut
Perusahaan adalah Badan Usaha Milik Negara sebagaimana diatur dalam Undang-
Undang Nomor 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara, yang seluruh
modalnya dimiliki negara berupa kekayaan negara yang dipisahkan dan tidak terbagi
atas saham, yang menyelenggarakan usaha di bidang pelayanan barang, jasa, dan
pengembangan Sistem Bisnis Perikanan.
b. Direksi adalah organ Perusahaan yang bertanggung jawab atas Pengurusan
Perusahaan untuk kepentingan dan tujuan Perusahaan serta mewakili Perusahaan
baik di dalam maupun di luar pengadilan.
c. Dewan Pengawas adalah organ Perusahaan yang bertugas melakukan Pengawasan
dan memberikan nasihat kepada Direksi dalam menjalankan kegiatan Pengurusan
Perusahaan.
d. Kepala Kantor Cabang adalah pejabat Perusahaan yang diangkat berdasarkan
Keputusan Direksi yang bertanggun gjawab atas kepengurusan suatu Kantor Cabang
Perusahaan.
e. Pelabuhan Perikanan adalah tempat yang terdiri atas daratan dan perairan di
sekitarnya dengan batas-batas tertentu sebagai tempat kegiatan pemerintahan dan
kegiatan Sistem Bisnis Perikanan yang dipergunakan sebagai tempat kapal perikanan
bersandar, berlabuh, dan/atau bongkar muat ikan yang dilengkapi dengan fasilitas
keselamatan pelayaran dan kegiatan penunjang perikanan.
f. Perikanan adalah semua kegiatan yang berhubungan dengan pengelolaan dan
pemanfaatan sumber daya ikan dan lingkungannya mulai dari praproduksi, produksi,
pengolahan sampai dengan pemasaran, yang dilaksanakan dalam suatu Sistem
Bisnis Perikanan.
g. Sistem Bisnis Perikanan adalah pengusahaan perikanan yang bergerak dalam
bidang praproduksi, produksi, pengolahan, dan pemasaran
h. Pabrik Pakan Ikan dan Udang adalah suatu perusahaan yang bergerak pada
industry pemrosesan bahan baku berupa limbah atau hasil sampingan dari industry
pertanian dan perikanan menjadi sebuah produk pakan ikan dan udang.
i. Pakan Ikan dan Udang adalah bahan makanan tunggal atau campuran, baik yang
diolah ataupun tidak, yang diberikan kepada ikan dan udang untuk kelangsungan
hidup, berproduksi, dan berkembang biak
j. Intake adalah mesin yang berfungsi membawa bahan baku dari tempat penuangan
awal (gudang) kedalam tong-tong yang selanjutnya akan diproses lebih lanjut.
k. FIFO (First In First Out) adalah sistem penggunaan barang yang diatur sedemikian
rupa sehingga barang yang lebih lama (lebih dulu ada) akan dipakai, dilanjutkan
dengan barang yang lebih baru sampai yang terbaru.
l. Mixer adalah alat untuk mengaduk bahan baku agar mencapai kondisi yang
homogen.
m. Forklift adalah kendaraan untuk membawa bahan baku (dalam bentuk bag) dari
gudang.
n. Emergency Switch adalah alat untuk memberhentikan dan mencegah mesin berjalan
pada saat dilakukan perawatan dan perbaikan.
o. Screw transfer adalah komponen untuk membawa bahan baku masuk kedalam tong.
p. Turn Head Distributor adalah alat utk mendistribusikan bahan baku masuk ke dalam
tong
q. Hoper adalah Lubang tempat penuangan.
r. Safety Gril adalah peralatan / saringan yang dipasang di bagian atas hoper yang
berfungsi untuk menyaring tali, plastik, potongan besi dan material yang besarnya
melebihi lubang safety gril.
s. Vetyfon adalah peralatan yang berfungsi untuk menghisap debu saat penuangan
sehingga debu tidak berterbangan
t. Spout Magnet adalah alat untuk menangkap besi-besi yang terbawa dalam proses.
u. Drum sieve adalah alat untuk menangkap partikel asing non logam, khususnya tali
dan benang yang terbawa selama proses.
v. Elevator adalah alat untuk membawa material naik (vertical).
w. Chain Intake adalah bagian dari mesin intake yang berfungsi menarik bahan baku
sepanjang intake.
x. Slide Bin adalah mekanisme tong yang berfungsi menutup / membuka tong.
y. Main Hole adalah mekanisme turn head distributor yang berfungsi menutup lubang
tempat masuk.
z. Safety Shoes adalah sepatu yang berguna untuk melindungi kaki operator dari benda
yang membahayakan.
aa. Karyawan outsource adalah Karyawan harian yang bukan karyawan tetap (buruh
borongan).

B. SINGKATAN
a. RM : Raw Material (Bahan Baku)
b. K3 : Keselamatan dan Kesehatan Kerja
c. SPO : Standar Prosedur Operasional
d. WI : Work Instruction (Instruksi Kerja)
e. HT : Handy Talky

C. PROSEDUR OPERASI INTAKE

a. PERSIAPAN SEBELUM MENJALANKAN INTAKE

1. Selalu melakukan koordinasi dengan bagian hammer mill dan control bin.
2. Menunggu informasi dari Operator Hammer Mill mengenai jenis dan jumlah bahan baku
yang akan dituang / dicurah. Informasi ini akan diberikan melalui telepon atau HT

b. PENGOPERASIAN INTAKE
1. Dalam menjalankan proses Intake maka operator harus melihat WI Pengoperasian
Intake (WI-01/PPI-PRD-C01)
2. Titik kritis pengoperasian Intake:
i. FIFO Sistem
ii. Bahan baku yang dituang harus sesuai dengan permintaan Operator Hammer Mill,
baik jumlah maupun jenisnya. Untuk memastikan jenisnya hal ini dilakukan oleh
petugas cek tong (Bin Checker). Lihat WI Pengecekan Tong oleh operator Bin
Checker (WI-03/PPI-PRD-C01)
iii. Kualitas bahan baku harus sesuai yang ditetapkan oleh Feed Tech.
iv. Pada proses penuangan bahan baku di intake hingga bahan baku masuk ke tong
tujuan tidak diperbolehkan terjadi kontaminasi.
v. Bahan baku yang dituang dicatat pada Form Bukti Pengisian Bahan Baku (F-01/PPI-
PRD-C01) yang ditandatangani oleh operator intake dan kepala shift

c. PERAWATAN DAN PEMBERSIHAN INTAKE

1. Mesin Intake dan komponen pendukungnya harus dibersihkan secara teratur dengan
jadwal sebagai berikut :
i. Drum sieve : setiap shift
ii. Spout Magnet : setiap shift
iii. Chain Intake, screw transfer, Elevator : Setiap minggu dan setiap hari kerja non-
produksi.
iv. Filter bag : Setiap minggu sekali.

2. Cara pembersihan dan perawatan dapat dilihat pada WI Pembersihan Intake (WI-
02/PPI-PRD-C01)
3. Jika terjadi kerusakan pada line intake yang membutuhkan perbaikan pihak
maintenance ( Mechanic atau Elektrik ) maka operator harus membuat permohonan
perbaikan (Order Kerja ), dengan mengisi form Order Kerja (F-01 / PPI-MTN-C01).
d. LAPORAN YANG HARUS DIBUAT OLEH OPERATOR INTAKE

Selama proses kerja/ produksi berlangsung, Operator Intake diharuskan membuat laporan
kerja. Laporan-laporan tersebut ditulis pada format yang ada pada bagian lampiran.

e. TRANSAKSI SAP YANG DILAKUKAN OLEH OPERATOR INTAKE


Operator Intake melakukan transaksi agar data bahan baku yang di-intake dapat masuk ke
sistem System,

f. STANDAR K-3 YANG HARUS DIPAKAI OPERATOR INTAKE


Perlengkapan operator Intake meliputi :
1. Helm pengaman.
2. Masker.
3. Safety Shoes.
Langkah-Langkah Pengoperasian Intake

1. Berdasarkan permintaan bahan baku dari operator Hammer Mill, perintahkan sopir forklift
untuk mengambil bahan baku dari gudang
2. Isi Form Bukti Pengambilan Bahan Baku (F-02/PPI-PRD-C01)
3. Letakkan bahan baku di atas lantai intake agar siap untuk dituang.
4. Informasikan ke operator cek tong bahwa akan dilakukan penuangan RM sesuai
permintaan Opr. Hammer Mill
5. Informasikan kepada opr. Hammer Mill untuk menjalankan mesin-mesin pada jalur Intake
6. Selanjutnya operator Hammer Mill akan mengoperasikan jalur intake dengan langkah sbb
:
- Nyalakan komputer
- Double klik icon ” probatch ”
- Pilih icon
- Masukkan user id
- Masukkan password

- Pilih icon
- Pilih ” Intake ”
- Pilih ” Bag Go Down ”

- Klik icon
- Selanjutnya muncul ” Intake / Outload Monitor ”
- Klik kanan pada mouse
- Pilih ” Add a new transaction ”
- Selanjutnya muncul ” Intake transaction editor ”
- Pilih ” Operation Type ”
- Pilih mesin intake yang akan dioperasikan
- Pada ” Destination ” , pilih bin RM yang dituju
- RM yang diminta akan tampil pada layar matrik, pada masing-masing mesin intake
- Pilih apakah RM akan melewati timbangan atau tidak, jika RM tidak akan melewati
timbangan, pilih ” by pass ”
- Klik ” Download ”

7. Selanjutnya operator hammer mill akan meminta operator Intake menekan tombol untuk
menjalankan chain underground intake
8. Beritahu operator cek tong untuk mengecek apakah mesin pada jalur Intake sudah
berjalan lancar.
9. Perintahkan karyawan out source untuk membuka bag bahan baku satu persatu,
menuang isinya ke dalam intake, dan menempatkan bag yang kosong dengan rapi, serta
membuang tali / benang pengikat bag ke dalam tempat yang telah disediakan
10. Perintahkan Operator Cek tong untuk memeriksa, apakah bahan baku sudah masuk tong.
11. Awasi proses penuangan sampai bahan baku yang sejenis selesai dituang.
12. Bila proses intake selesai, perintahkan karyawan out source untuk membersihkan bahan
baku yang tercecer di lantai intake
13. Tulis bahan baku yang dituang (jenis dan jumlahnya) pada form Laporan Pengisian
Bahan Baku (F-01/PPI-PRD-C01).
14. Beritahu operator cek tong bahwa bahan baku tertentu telah selesai dituang di intake.
15. Perintahkan Operator Cek tong untuk memastikan semua bahan baku yang dituang sudah
masuk tong.
16. Beritahu operator Hammer Mill bahwa penuangan telah selesai.
17. Minta opr.Hammer Mill untuk mematikan jalur intake
18. Selanjutnya opr. Hammer Mill akan mematikan jalur intake dengan langkah sbb :

- Klik icon
- Selanjutnya muncul ” Intake / Outload Monitor ”
- Pilih kegiatan intake RM yang akan distop
- Klik kanan pada mouse
- Pilih ” Stop ”
- Selanjutnya akan muncul ” Confirm to stop ”
- Pada mesin yang akan dimatikan, kemudian pilih ” Confirmasi ”
19. Operator Hammer Mill akan meminta untuk mematikan chain underground Intake dengan
menekan tombol yang ada di area operator intake.
20. Pada akhir shift operator Intake juga mengisi Laporan Harian Pemakaian Remix Feed (F-
03/PPI-PRD-C01).

Langkah-langkah Pembersihan Intake

A. Chain Transfer
Persiapan :
1. Siapkan alat untuk pembersihan chain transfer yang meliputi : sarung tangan, sak
plastik, tang jepit, kunci pas 14, 15, pisau cutter, sapu lidi.
2. Turunkan breaker ke posisi ’OFF’ untuk memastikan mesin berhenti.
3. Berikan label Tag-Out pada panel di MCC.

Pelaksanaan :
1. Buka mur dan baut tutup chain dengan kunci pas 14 & 15.
2. Keluarkan tali-tali dan kotoran yang melilit pada chain. Gunakan pisau cutter untuk
memotong tali bila diperlukan.
3. Pasang kembali tutup chain dan kencangkan tutup chain dengan kunci pas 14 &
15.
4. Lakukan pembersihan kotoran di area chain dengan menggunakan sapu lidi.
5. Naikkan breaker ke posisi ’ON’.
7. Ambil label Tag-Out pada panel di MCC sebagai tanda pembersihan sudah selesai.

Setelah melakukan pembersihan isi Form Checklist Kegiatan Maintenance Mandiri


F-06/PPI-MTN-C01

B. Turn Head Distributor


Persiapan :
1. Siapkan alat untuk pembersihan turn head distributor yang meliputi : sarung tangan,
sak plastik, sapu ijuk, scrap besi, pisau cutter
2. Turunkan breaker ke posisi ’OFF’ untuk memastikan mesin berhenti.
3. Berikan label Tag Out pada panel di MCC.

Pelaksanaan :
1. Lepaskan pengunci pintu main hole.
2. Bersihkan sisa tepung yang menempel pada badan bagian dalam turn head
distributor dengan mengunakan sapu ijuk , scrap besi dan masukkan kedalam sak
plastik.
3. Keluarkan tali – tali dan kotoran yang melilit pada pipa distribusi dengan memakai
pisau cutter
4. Tutup kembali main hole ,kencangkan kembali baut penguncinya.
5. Naikkan kembali breaker ke posisi ON
6. Lepaskan label Tag Out pada panel di MCC sebagai tanda pembersihan sudah
selesai.
Setelah melakukan pembersihan isi Form Checklist Kegiatan Maintenance Mandiri
F-06/PPI-MTN-C01
C. Drum Sieve
Persiapan :
1. Siapkan alat untuk pembersihan drum sieve yang meliputi : sarung tangan, sak
plastik, pisau cutter, sapu lidi
2. Turunkan breaker ke posisi ’OFF’ untuk memastikan mesin berhenti.
3. Berikan label Tag Out pada panel di MCC.

Pelaksanaan :
1. Buka pintu drum sieve dengan mengendorkan baut pengunci pintu
2. Bersihkan tali-tali dan kotoran yang ada didalam drum sieve dengan pisau cutter
3. Tutup kembali pintu drum sieve dengan mengencangkan but pengikat
4. Naikkan kembali breaker ke posisi ON
5. Lepaskan label Tag Out pada panel di MCC sebagai tanda pembersihan sudah
selesai.

Setelah melakukan pembersihan isi Form Checklist Kegiatan Maintenance Mandiri


F-06/PPI-MTN-C01

D. Spout Magnet
Persiapan :
1. Siapkan alat untuk pembersihan spout magnet yang meliputi : sarung tangan, sak
plastik
2. Turunkan breaker Drumsieve ke posisi OFF
3. Berikan label Tag-Out pada panel di MCC.

Pelaksanaan :
1. Buka tutup Spout Magnet dengan membuka lock ke arah keluar.
2. Bersihkan besi-besi yang menempel pada plat magnet dengan sarung tangan.
3. Masukkan besi-besi tersebut pada kantong plastik yang disediakan.
4. Tutup kembali spout magnet.
5. Naikkan breaker Drumsieve ke posisi ON
6. Ambil label Tag-Out pada panel di MCC sebagai tanda pembersihan sudah selesai.

Setelah melakukan pembersihan isi Form Checklist Kegiatan Maintenance Mandiri


F-06/PPI-MTN-C01
E. Bottom Elevator Intake
Persiapan :
1. Siapkan alat untuk pembersihan elevator intake yang meliputi : sarung tangan, sak
plastik, skop, sapu lidi
2. Turunkan breaker ke posisi OFF
3. Pastikan mesin dalam kondisi mati, dan berikan label Tag-Out pada panel di MCC.

Pelaksanaan :
1. Buka pintu bottom elevator dengan mengendorkan pengunci
2. Keluarkan sisa bahan baku yang ada di bottom elevator dengan menggunakan
skop.
3. Tutup kembali pintu bottom elevator.
4. Masukkan sisa bahan baku ke dalam sak plastik dan bersihkan dengan sapu lidi.
6. Naikkan breaker ke posisi ’ON’.
7. Ambil label Tag-Out pada panel MCC sebagai tanda pembersihan sudah selesai.

Setelah melakukan pembersihan isi Form Checklist Kegiatan Maintenance Mandiri


F-06/PPI-MTN-C01

G. Bag Filter
Persiapan :
1. Siapkan alat untuk pembersihan bag filter meliputi : kunci T 6 mm, sapu ijuk
2. Matikan blower penghisap, solenoid angin

Pelaksanaan :
1. Buka baut pengunci pintu bag filter
2. Buka ke arah luar dan lihat kondisi dalam bag filter.
3. Amati dengan teliti kondisi bag filter dan lakukan pembersihan bag filter dengan
menggunakan sapu ijuk (ctt : jumlah bag filter = 12 x 2 baris = 24 buah).
4. Jika dalam pembersihan terlihat ada kain yang sobek maka lakukan penggantian
kain bag filter dengan cara :
 Kendorkan klem pengikat kerangka besi + kain bag filter yang ada di ujung
atas dengan menggunakan kunci T 6 mm untuk melepaskan kerangka kain
bag filter
 Keluarkan kerangka besi + kain bag filter dari dalam body bag filter
 Lepaskan kain bag filter yang sobek dari kerangka besi dan ganti dengan kain
bag filter yang baru.
 Pasang kembali kerangka besi + kain bag filter yang baru pada body bag filter
 Kencangkan klem pengikat bag filter dengan menggunakan kunci T 6 mm.
Setelah pembersihan selesai, jalankan selenoid angin beberapa menit dengan memutar tombol,
kemudian periksa fungsi 4 solenoid yang ada satu per satu bekerja
5. dengan baik
6. Hubungi team elektrik jika ditemui ada masalah dengan cara kerja solenoid.
7. Bersihkan area sekitar bag filter setelah proses pembersihan bag filter selesai
dilakukan.

Setelah melakukan pembersihan isi Form Checklist Kegiatan Maintenance Mandiri


F-06/PPI-MTN-C01

H. Chain Intake
Persiapan :
1. Siapkan alat untuk pembersihan chain intake yang meliputi : sarung tangan, sak
plastik, tang jepit, kunci inggris, pisau cutter, sapu lidi
2. Turunkan breaker ke posisi OFF
3. Pastikan mesin dalam kondisi mati, dan berikan label Tag-Out pada panel di MCC.

Pelaksanaan :
1. Tekan emergency switch ke posisi ’OFF’ untuk memastikan mesin berhenti.
2. Buka baut klem pengunci tutup chain intake dengan kunci inggris.
3. Bersihkan tali-tali dan kotoran yang melilit pada as sprocket chain conveyor
dengan menggunakan pisau cutter
4. Tutup kembali chain intake dan keraskan dengan kunci inggris
5. Naikkan breaker ke posisi ’ON’.
6. Putar emergency switch ke posisi ‘ ON ‘
7. Ambil label Tag-Out pada panel MCC sebagai tanda pembersihan sudah selesai.

Setelah melakukan pembersihan isi Form Checklist Kegiatan Maintenance Mandiri


F-06/PPI-MTN-C01
Langkah-Langkah Pengecekan Tong Oleh Operator Bin Checker
Persiapan :
1. Siapkan alat untuk pengecekan bahan baku dalam tong : senter

Pelaksanaan :
1. Buka tutup tong, sorot dengan lampu senter dan lihat level ketinggian bahan baku dalam
tong untuk menentukan perkiraan banyaknya bahan baku dalam tong.
2. Tuliskan hasil pemeriksaan cek tong pada form Perkiraan Jumlah Sisa Bahan Baku di Bin
(F-03/PPI-PRD-C01)
3. Tunggu informasi dari Operator Hammer Mill mengenai tong yang akan diisi bahan baku
4. Pada saat ada pengisian bahan baku, buka pintu tong bahan baku dan pastikan bahan
baku sesuai permintaan.
5. Pastikan jenis bahan baku yang diisi, dengan cara mengambil sedikit bahan baku yang
sedang turun
6. Beritahu operator yang terkait tentang habis / tidaknya proses pengiriman bahan baku.
7. Bila terjadi kesalahan pengiriman bahan baku (sample tidak sesuai dengan permintaan
operator hammer mill), segera beritahu operator hammer mill agar dihentikan pengisian
dan dilakukan pengurasan, untuk mencegah terjadinya kontaminasi.

Anda mungkin juga menyukai