Anda di halaman 1dari 13

TUGAS MAKALAH

MATA KULIAH PANCASILA

“AKTUALISASI PANCASILA DI PERUSAHAAN INDUSTRI PERIKANAN”

Disusun oleh :

Sam saimun NIM 40040117060234

PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA


DEPARTEMEN TEKNOLOGI INDUSTRI
SEKOLAH VOKASI
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas rahmat, berkah, dan
hidayah-Nya sehingga makalah ini dapat selesai sebagaimana yang kami harapkan. Makalah yang
diberi judul “Aktualisasi pancasila di perusahaan industri perikanan” ini terbentuk dari hasil kerja
sama kelompok.
Kemudian dengan selesainya makalah ini, kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak
M. Eko Juli selaku Dosen Pengampu Mata Kuliah kewarganegaraan kami yang telah mengajarkan
langkah-langkah pembuatan makalah ini sehingga makalah ini dapat tersusun meskipun memiliki
banyak kekurangan. Harapan penyusun semoga makalah yang telah kami susun ini dapat
bermanfaat bagi para pembaca.
Penyusun menyadari bahwa dalam makalah ini masih banyak terdapat kekurangan. Kritik
serta saran yang membangun dari pembaca, penyusun harapkan agar kedepannya makalah ini
dapat lebih baik lagi. Terima kasih

Semarang, November 2019

Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ......................................................................................................... ii

DAFTAR ISI........................................................................................................................ iii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ......................................................................................................... 1

1.2 Tujuan Penulisan ...................................................................................................... 2

BAB II PERMASALAHAN ............................................................................................... 3

BAB III PEMBAHASAN

3.1 Konsep Dasar dan startegi Aktualisasi Pancasila di Perusahaan

Industri Perikanan ........................................................................................ 4

3.2 definisi dan minat perkembangan Aktualisasi Pancasila di Perusahaan ................. 4

Industri perikanan Perikanan Budidaya Ikan Konsumsi di Indonesia.....................

3.3 Manfaat Ekonomi Perikanan Aktualisasi Pancasila di Perusahaan


Industri perikanan......................................................................................................

3.4 Pembangunan Pantai Dan Sumber Daya Alam ...................................................... 5

BAB IV PENUTUP

4.1 Kesimpulan............ .................................................................................................... 16

4.2 Saran .......................................................................................................................... 17

BAB V DAFTAR PUSTAKA............ ................................................................................. 18


BAB I
Pendahuluan

I.1 Latar Belakang

Indonesia merupakan negara yang terdiri dari banyak pulau. Dengan wilayah yang terdiri
dari sepertiga berupa daratan, dan dua per tiga dikelilingi oleh perairan atau lautan. Oleh karena
itu Indonesia disebut sebagai Negara Kepulauan. Dan sudah terkenal sebagai Negara Kepulauan
terbesar di dunia. Luas lautannya lebih luas lebih dari 1,5 kali luas daratannya. Konsep dasar
yang termuat pada Pasal 33 ayat 3 UUD NRI 1945 bahwa “bumi air dan kekayaan alam yang
terkandung di dalamnya dikuasai negara untuk sebesar- besarnya kemakmuran rakyat” ini
merupakan landasan konstitusional dan sekaligus arah pengaturan beberapa hal yang berkaitan
penguasaan negara atas sumber daya alam bagi peruntukkan kesejahteraan rakyat Indonesia.
Penguasaan negara atas Sumber Daya Alam (SDA), secara spesifik termasuk dalam
pengelolaan sumber daya perikanan di laut. Sumber daya perikanan merupakan sumber daya
ekonomi yang strategis untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat Indonesia. Sumber daya
perikanan harus dimanfaatkan semaksimal mungkin untuk kemakmuran rakyat. Pemanfaatan
tersebut harus diusahakan sedemikian rupa supaya dapat berlangsung terus-menerus dan lestari.
Sehingga dimensi keadilan seharusnya menjadi modal dalam pengelolaan sumber daya
perikanan di laut. Perkembangan perikanan di Indonesia saat ini diarahkan pada perkembangan
Budidaya Ikan Konsumsi, hal ini disebabkan oleh beberapa faktor yaitu, semakin berkurangnya
populasi ikan di wilayah perikanan tangkap, wilayah penangkapan yang tercemar limbah,
kondisi cuaca yang tidak jelas, harga bahan operasional penangkapan yang semakin mahal dan
permintaan ikan konsumsi yang semakin banyak, baik itu ikan air laut maupun ikan air tawar.
Perkembangan Budidaya Ikan Komsumsi juga semakin diminati oleh sebagian besar masyarakat
di Indonesia dari masyarakat pesisir pantai ataupun masyarakat yang di daerah rawah atau daerah
pertanian, hal ini karena sistem budidaya ikan konsumsi yang lebih mudah, lebih efisien dan
permintaan pasar yang lebih besar akan Ikan Konsumsi dalam waktu tertentu.

1.1 Tujuan Penulisan


Adapun Tujuan dari penulisan makalah ini adalah dapat disimpulkan sebagai
berikut :
1. Memenuhi Tugas Mata kuliah Pancasila tentang Aktualisasi Pancasila di Perusahaan
Industri Perikanan
2. Memberi pedoman kepada pembaca tentang peranan Perikanan dalam strategi
pengembangan Aktualisasi Pancasila di Perusahaan Industri Perikanan
3. Dapat menambah wawasan baik kepada penulis maupun pembaca tentang hal yang
behubungan dengan Aktualisasi Pancasila di Perusahaan Industri Perikanan
4. Tujuan penulisan makalah ini yaitu, untuk mengetahui pola perkembangan Perikanan
Budidaya Ikan Konsumsi di Indonesia.
BAB II
PERMASALAHAN

Berdasarkan latar belakang diatas maka timbul beberapa pertanyaan yang akan terjawab pada
makalah, berikut pertanyaan tersebut :
2.1 Seperti konsep dasar dan strategi perkembangan Aktualisasi Pancasila di Perusahaan?
2.2 Industri perikanan Perikanan Budidaya Ikan Konsumsi di Indonesia?
2.3 Bagaimanakah, definisi dan minat perkembangan budidaya makna dari Aktualisasi
Pancasila di Perusahaan Industri Perikanan?
2.4 Bagimana manfaat ekonomi perikanan Aktualisasi Pancasila di Perusahaan Industri
Perikanan?
2.5 Bagaimana upaya pengembangan kekuatan pertahanan dan keamanan Negara di bidang
maritime Postur Hankam Matra Laut?
2.6 Bagaimana Pembangunan Pantai Dan Sumber Daya Alam?
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Konsep Dasar dan startegi Aktualisasi Pancasila di Perusahaan Industri
Perikanan
Berbagai macam kekayaan laut Indonesia dapat dikelola oleh masyarakat. Namun hal paling
utama dapat dimanfaatkan sebesar-besarnya adalah sektor perikanan. Dengan wilayah dan hasil
laut yang besar, tentu sektor perikanan menjadi perhatian penting. Karena sektor tersebut mampu
untuk menunjang kemajuan perekonomian bangsa. dan persatuan umat. Dengan berlandaskan
pedoman nilai-nilai pancasila yang ada maka perikanan di inndonesia akan semakin maju. Dengan
indutri pengolahan ikan maupun pembudidayaan ikan yang ada. Pemasaran produk perikanan
dapat menjadi penghela bagi pengembangan sub sistem produksi baik dari hulu sampai hilir.
Peningkatan pemasaran akan mampu mendorong terjadinya peningkatan produksi di sisi hulu
maupun peningkatan produksi pengolahan di sisi hilir yang pada akhirnya mampu menyerap
tenaga kerja sektor perikanan yang cukup besar. Sebagai penyedia lapangan kerja, perikanan telah
berkontribusi terhadap penciptaan dan pengembangan industri rumah tangga, usaha mikro kecil
menengah dan industri besar berskala ekspor. Peningkatan pertumbuhan ekonomi ditunjukkan dari
kontribusi peningkatan kesejahteraan masyarakat pengolah dan pemasar hasil perikanan. Budidaya
adalah tindakan untuk mengembangkan atau memperbanyak hasil perikanan dengan menerapkan
teknologi yang berkaitan, sehingga mendapatkan hasil yang lebih baik. Dalam penjabarannya
budidaya perikanan mencakup komponen Input (pembenihan), Proses (pembesaran dan
pemeliharaan) dan Ouput (panen atau pemasaran). Ketiga komponen tersebut akan sangat
mempengaruhi perkembangan Periakanan Budidaya. Di indonesia sendiri, perkembangan
Budidaya Ikan Konsumsi sangat baik, hal ini dapat di lihat dengan berbagai inovasi-inovasi alat
pembenihan ikan, alat pembesaran ikan, dan mesin pengolahan. Selain itu, inovasi lain yang
membantu dalam Budidaya Ikan Konsumsi adalah pemberian pakan yang bernutrisi tinggi untuk
Ikan yang dibudidaya.(Rahmawati H. 2013) Bidang kelautan dan perikanan dapat menjadi salah
satu sumber pertumbuhan ekonomi yang penting karena kapasitas suplai sangat besar, sementara
permintaan terus meningkat. Pada umumnya output dapat diekspor, sedangkan input berasal dari
sumber daya lokal yang dapat membangkitkan industri hulu dan hilir yang besar. Sehingga
menyerap tenaga kerja cukup banyak, yang umumnya berlangsung di daerah atau industri
perikanan, bioteknologi serta bersifat dapat diperbarui (renewable resources). Renewable
resources adalah sumber daya alam yang dapat diperbaharui karena alam mampu menghasilkan
pembentukan baru dalam waktu yang relatif cepat. Sehingga mendukung pelaksanaan
pembangunan yang berkelanjutan. Pembangunan di sektor kelautan harus mampu
mentransformasikan usahanya dalam menghadapi peluang dan tantangan pembangunan di era
globalisasi. Kondisi ketersediaan sumber daya bagi pembangunan yang semakin terbatas,
eksplorasi, pemanfaatan dan pengelolaan sumber daya yang dimiliki menjadi penting dan
merupakan prioritas perhatian bagi negara. Sebagai negara yang memiliki laut yang sangat luas,
sumber daya kelautan dan perikanan mempunyai potensi besar untuk dijadikan tumpuan
pembangunan ekonomi berbasis sumber daya alam. Banyak pula negara berkembang yang tidak
mampu mempergunakan sumber daya alam dengan baik akibat kurangnya kapasitas dan legitimasi
untuk mengatur pemanfaatan sumber daya alam. Jika jatuh pada kondisi seperti ini, maka kekayaan
alam hanya melahirkan korupsi dan kon ik sosial, sehingga tidak menjadi berkah malah menjadi
kutukan (curse) bagi masyarakat setempat. Peluang sektor perikanan dapat menjadi sektor
unggulan sangat besar, karena Indonesia memiliki potensi produksi perikanan terbesar di dunia,
sekitar 65 juta ton/tahun. Potensi itu berasal dari perikanan tangkap di laut sebesar 6,4 juta ton.
Di Indonesia Perikanan Budidaya Ikan Konsumsi, sudah ada sejak tahun1990-an, dan
berkembang hingga saat ini. Perkembangannya ini meliputi perkembangan Budidaya Ikan
konsumsi di laut seperti Ikan Kerapu, Ikan Kakap, Ikan baronang, dan udang. Ikan air Payau
seperti Bandeng, ikan sidat dan Udang serta Ikan air Tawar seperti Ikan Lele, Nila, Tawes, Patin,
dan Ikan Gurame.

3.1 definisi dan minat perkembangan Aktualisasi Pancasila di Perusahaan


Industri perikanan Perikanan Budidaya Ikan Konsumsi di Indonesia

Perkembangan Budidaya Ikan Konsumsi di Laut, sekarang ini sudah sangat banyak
diminati oleh nelayan di Indonesia, hal ini karenakan kondisi ikan di perairan laut Indonesia sendiri
sudah agak sulit untuk ditangkap, sehingga banyak nelayan yang tadinya melaut untuk menangkap
ikan, kini beralih menjadi pembudidaya perikanan laut. Ikan laut yang di Budidaya sendiri hanya
ada bebarapa jenis ikan saja, seperti kerapu, kakap dan baronang. Yang membuat budidaya ikan
laut sulit untuk di budidayakan semua karena sifat ikan yang masih sulit untuk di jinakan. Adapun
ikan yang sudah bisa di budidaya tersebut, benihnya masih banyak di peroleh langsung dari laut,
dan di besarkan di kerambah-kerambah apung di laut. Dan pemilhan wilayah kerambahnya pun
harus wilayah yang airnya tenang dan kondisi lingkungan sekitar kerambah mendukung ikan yang
dibudidaya, agar ikan tidak stress dan mati.
Alasan lain yang membuat semakin diminatinya budidaya perikanan laut ini, adalah
permintaan akan ikan laut di pasaran yang sangat tinggi dan harga jual yang cukup menjanjikan
yang bisa meningkatkan kesejahteraan Nelayan Indonesia dari Budidaya itu sendiri. Selain itu,
dengan banyaknya industri-industri yang bergerak di bidang perikanan, banyak menggunakan Ikan
budidaya laut sebagai komoditi ekspor keberbagai negara di dunia. Yang semakin mengenalkan
nama indonesia ke mancanegara.(Prof.Marsoedi,2008)
Perkembangan budidaya ikan konsumsi air payau, sudah sejak lama dilakukan sebelum
budidaya ikan di laut. Budaya ikan air payau biasanya di wilayah muara sungai atau hutan bakau.
Karena jenis ikan yang di budidaya lebih suka dengan kondisi wilayah yang berlumpur. Jenis ikan
yang biasanya di budidayakan adalah ikan Bandeng, udang dan sidat. Permintaan akan Ikan air
payau di pasaranpun tidak kalah dari ikan air laut, dan banyak industri-industri yang bergerak di
perikanan memanfaatkan ikan air payau seperti bandeng sebagai bahan utama dalam produksi
produknya, seperti bandeng presto dan bandeng tanpa tulang. Dan untuk udang sendiri hasil
budidaya biasanya untuk pasar lokal maupun pasar luar negeri. Dan untuk ikan Sidat adalah
komoditi yang cukup mahal, dan di Indonesia sendiri bidudaya sidat lebih di khususkan produk
Ekspor ke luar negeri. (Panjaitan,H.2013) Perkembangan budidaya ikan air tawar, merupakan
sektor perikanan yang banyak diminati oleh nelayan budidaya di Indonesia, ini disebabkan karena
proses pembudidayaan yang lebih muda dan jenis ikannya lebih tahan terhadap parasit yang
mengganggu pertumbuhan ikan. Ada beberapa jenis ikan ynag paling sering dibudidayakan
anatara lain ikan gurame, ikan lele,dan ikan nila, dan peminat dari ikan air tawar ini juga sangat
banyak diminati oleh konsumen. Khususnya di daerah yang jauh dari pesisir pantai. Ikan air tawar
ini biasanya dibudidayakan di kolam, waduk ataupun danau. Dan untuk sekarang ini sudah banyak
juga industri-industri pengolahan ikan air tawar yang membutuhkan pasokan ikan air yang banyak,
sehingga semakin banyak orang yang membudidayakan ikan air tawar ini. Dan memperoleh
bibitnyapun tidak sulit karena sudah bisa di pijah sendiri dari indukan yang unggul.
(Minawati.F.2013)

3.2 Manfaat Ekonomi Perikanan Aktualisasi Pancasila di Perusahaan


Industri perikanan
1. Memenuhi kebutuhan pangan dan gizi masyarakat. Ikan merupakan lauk sumber
protein hewani yang bak bagi perkembangan tubuh manusia. Juga mengandung omega 3
yang aik bagi perkembangan otak manusia. Sehingga keberadaannya sangat penting untuk
pemenuhan kebutuhan gizi tersebut. Demi generasi penerus bangsa yang sehat dan pintar.
2. Memberikan penghasilan bagi masyarakat terutama mereka yang hidup di daerah
dekat perairan. Masyarakat di daerah pesisir atau perairan mayoritas menggantungkan
hidupnya pada hasil menangkap ikan (nelayan). Mereka menangkap ikan dan menjualnya
untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
3. Menaikkan derajat ekonomi rakyat. Penghasilan yang diperoleh masyarakat dari
penjualan ikan adalah untuk memenuhi kebutuhan ekonomi. Jika penjualan tersebut
memberikan hasil yang besar, akan terjadi lonjakan pemenuhan kebutuhan. Dari
pemenuhan kebutuhan primer, menjadi kebutuhan sekunder bahkan tersier. Hal ini
dikarenakan derajat ekonomi yang meningkat.
4. Membantu pertumbuhan ekonomi nasional. Pertumbuhan ekonomi rakyat yang baik
(pada poin 3) secara otomatis memengaruhi pertumbuhan ekonomi nasional yang baik
pula.
5. Membantu pemenuhan pangan dunia sebagai pemasok (ekspor) perikanan. Seperti
halnya masyarakat Indonesia, penduduk dunia pun membutuhkan ikan untuk pemenuhan
pangan dan gizinya. Apabila di dalam negerinya tidak tercukupi, tentu mereka akan
mengimpor. Di sinilah kesempatan baik Indonesia untuk memasok (mengekspor) ikan-ikan
pada negara-negara yang memerlukan.
6. Meningkatkan devisa negara. Dari hasil ekspor perikanan pada poin 5 (lima) secara
otomatis akan memberikan (meningkatkan) devisa bagi negara.

3.3 upaya pengembangan kekuatan pertahanan dan keamanan Negara di bidang maritim
Postur Hankam Matra Laut
Postur Hankam matra laut adalah sikap mental dan sikap fisik dalam melaksanakan tugas
Hankam matra laut. Untuk menentukan Postur Hankam matra laut tersebut faktor yang sangat
vital perlu diperhitungkan adalah kondisi geografis, politik dan sumber daya. tiga faktoryang
saling berkaitan yang mempunyai relevansi khusus dengan struktu dan kemampuan satuan
TNI-AL, yaitu:
1. Kehadiran. Kehadiran di sini merupakan faktor mendasar penangkalan. Kehadiran tidak
menuntut kemampuan militer yang besar. Apabila kehadiran ini diartikan keberadaan di
manamana, maka hal ini mengutamakan kuantitas yang sudah barang tentu dalam batas-
batas tertentu perlu diimbangi dengan kualitas. Kehadiran, lebih menuntut adanya kapal-
kapal permukaan air. Walaupun kapal selam itu merupakan sarana tempur yang besar
nilainya, namun untuk maksud diplomasi angkatan laut dengan menunjukkan kehadiran,
tidak begitu besar peranannya.
2. Efektivitas operasional. Dengan kemampuan senjata tentu, efektivitas operasional dapat
diwujudkan dengan kesiapan operasional yang tinggi dari kapal. Ini berarti bahwa awak
kapal harus cakap dan terampil.
3. Itikad politik. Pada skala yang rendah, itikad politik diwujudkan dengan cara kita
menyebarkan kemampuan militer kita untuk mewujudkan secara positif kesiagaan
pemerintah dalam mendukung upaya pencapaian tujuan politik dengan satuan-satuan yang
efektif dan beritikad membantu rakyat. Apabila kita mempunyai itikad tersebut, maka
operasi satuan laut dapat dilaksanakan dengan pelbagai alternatif sesuai kebutuhan
pemerintah pada tiap saat. Satuan angkatan laut mempunyai ciri dimana interaksi dengan
pihak lawan dapat dikendalikan secara cermat dengan pelbagai aturan pelibatan (rules of
engagement). Di dalam melaksanakan tugas yang telah dijelaskan tadi, maka TNI
menggunakan berbagai tipe kapal dengan berbagai macam tugas.
Postur Armada Niaga
Dewasa ini arus barang melalui angkutan laut diperkirakan se besar 75 - 80 persen
dari arus barang in ternasional. Angkutan laut memang merupakan bentuk angkutan yang
paling ekonomis, karena kapasitas angkut kapal yang besar, di mana secara. Relative
investasi guna membuat jalan melalui laut adalah rendah serta sedikitnya penggunaan
tenaga dalam setiap satuan bobot muatan. Berdasarkan kenyataan ini maka angkutan laut
itu diperkirakan 45 - 50 persen lebih rendah daripada angkutan melalui kereta api dan lebih
kurang 20 kali lebih kecil daripada biaya angkutan melalui jalan darat lainnya atau udara.
Karena produksi barang dunia pada umumnya meningkat maka kebutuhan untuk
menyebarluaskan produksi tersebut baik di dalam wilayah nasional maupun antara
pelbagai negara juga meningkat. Dalam hal ini upaya tiap negara untuk menggunakan
sarana angkutan sendiri adalah wajar.
Hal ini berarti bahwa kebutuhan suatu negara untuk memiliki armada niaga yang
memadai guna menjamin kebebasan politik dan ekonomi dalam perdagangan internasional
serta armada niaga yang dapat membantu memupuk cadangan devisa, adalah suatu yang
wajar. Dengan demikian apa bila diingat bahwa armada niaga itu merupakan satu-satunya
alat angkut di laut yang dapat mengangkut sejumlah muatan.

3.4 Pembangunan Pantai Dan Sumber Daya Alam


Yang dimaksud dengan desa di sini adalah suatu wilayah yang ditempati oleh sejumlah
penduduk sebagai kesatuan masyarakat yang mempunyai organisasi pemerintah terendah dan
berada langsung di bawah camat serta berhak menyelenggarakan rumah tangganya sendiri dalam
susunan Negara R.I. Berdasarkan pengertian tersebut maka desa pantai mempunyai atribut wilayah
pantai dan ditempati oleh kesatuan masyarakat yang menjamin kelangsungan hidupnya terutama
dengan memanfaatkan hasil laut. Perikanan merupakan salah satu usaha manusia sejak dahulu
yang telah diatur dengan pelbagai peraturan lokal, regional dan internasional. Perikanan tersebut
sangat bergantung pada kemampuan kita untuk mengetahui dan mengkonservasi isi kekayaan laut,
yang mana ini sangat bergantung pula pada ilmu kelautan yang dimiliki oleh bangsa kita.
Perikanan juga merupakan korban pertama pencemaran laut sebagaimana telah disebutkan di
muka. Atas dasar masalah tersebut, maka untuk dapat melaksanakan pembangunan desa pantai
dengan melalui pengelolaan sumber daya alam kelautan, kita perlu menciptakan ahli penelitian
dan ahli kelautan yang dididik di universitas.

Untuk itu universitas yang ditugasi untuk mengembangkan ilmu kelautan berdasarkan
konsep eco-system perlu segera melembagakan kegiatan pelaksanaan tugas tersebut. Selanjutnya
tenaga pengelola tingkat menengah perlu dididik pada lembaga pendidikan formal pada tingkat
propinsi. Tenaga keterampilan tingkat rendah dapat dididik pada lembaga desa yang telah ada,
misalnya lembaga ketahanan masyarakat desa. Dalam seluruh tingkat pendidikan tersebut tenaga
harus benar-benar dapat dijadikan obyek, instrumen dan manajer wira usaha dalam pengelolaan
sumber daya alam kelautan. Mengenai lem baga pendidikan dan latihan tersebut harus selalu dijaga
agar dapat memenuhi tuntutan kualitas sistem kehidupan nasional sebagaimana telah dinyatakan
di muka.
BAB III
Kesimpulan
4.1 Kesimpulan
Perkembangan Perikanan Budidaya Ikan Konsumsi di Indonesia, berkembang dengan baik dan
selalu meningkat tiap tahunnya, hal ini dapat di jadikan titik awal untuk kemajuan perikanan
Indonesia kedepannya. Kebutuhan ikan dalam negeri tercukupi, dan kondisi ekspor ikan unggul
pun meningkat.

4.2 Saran

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, sehingga penulis masih perlu
belajar lagi dalam membuat makalah. Dengan demikian, penulis berharap kepada pembaca dapat
memberikan saran dan kritik terhadap makalah ini. Penulis juga meminta maaf jika terdapat kata-kata
yang kurang berkenan dalam penulisan makalah ini. Selain itu, penulis berharap makalah ini dapat
menjadi referensi bagi pembaca sekalian.
Daftar Pustaka

Minawati F.2013. Budidaya Ikan Air Tawar [internet]. Bandung (ID). (diunduh tanggal 22 April
2015). Universitas pendidikan Indonesia. Tersedia pada
: http://repository.upi.edu/4079/1/S_GEO_0804206_Title.pdf
Marsoedi.2008.Upaya Pengembangan Budidaya Perikanan Indonesia [tesis]. Malang (ID).
Universitas Brawijaya. (diunduh tanggal 25 April 2015). Tersedia pada :
http://prasetya.ub.ac.id/berita/Prof-Marsoedi-Upaya-Pengembangan-Budidaya-Perikanan-
Indonesia-5016-id.html
Panjaitan,H.2013. Budidaya Pembesaran Ikan Bandeng.[internet]. Medan (ID). (diunduh tanggal
25 April 2015). Insruktur BPPP. Tersedia pada : http://lautan-luas-
ki.blogspot.com/2013/07/budidaya-pembesaran-ikan-bandeng.html
Rahmawati H dan Hartono D. 2013.Strategi Pengembangan Budidaya Ikan Air Tawar [Internet]
Bengkulu (ID). (diunduh tanggal 22 April 2015). Tersedia pada
: http://repository.unib.ac.id/410/1/HIJJAH%20RAHMAWATI-4.pdf repository.unib.ac.id
Direktorat Kelautan dan Perikanan, Deputi Bidang Sumber Daya Alam Dan Lingkungan
Hidup, Kajian Strategi Pengelolaan Dan Pemanfaatan Sumber Daya Kelautan Dan Perikanan
(Direktorat Kelautan dan Perikanan 2016).
Aktieva Tri Tjitrawati, ‘ Pembentukan Kerangka Hukum Internasional Bagi Pencegahan
Perdagangan Kayu Ilegal’ (2012) 3 Yuridika.[185].

Anda mungkin juga menyukai