net/publication/339140430
CITATIONS READS
2 8,201
2 authors:
Some of the authors of this publication are also working on these related projects:
All content following this page was uploaded by Putut Har Riyadi on 10 February 2020.
iii
Puji syukur kehadirat Allah yang maha kasih, karena anugerahNya
buku ini akhirnya dapat terselesaikan. Ucapan terima kasih yang tulus
juga dihaturkan kepada berbagai pihak yang telah membantu, mulai dari
dorongan motivasi, ide, sumbang saran sampai dengan proses desain
buku dan percetakan. Dukungan yang diberikan merupakan energi positif
dan konstruktif bagi Penulis. Bagi pengguna buku ini, selamat belajar dan
semoga sukses.
Semarang,
Penulis
iv
Sambutan
Dr. Ir. Suradi WS, MS
Semarang,
Pembantu Dekan I FPIK
v
Daftar Isi
Kata Pengantar ................................................................................................. iii
Sambutan Dr. Ir. Suradi, MS (Pembantu Dekan 1 FPIK Undip) ...................... v
Daftar Isi ........................................................................................................... vi
vi
Bagian I
Pendahuluan
1.1. PENDAHULUAN
1.1.1. Deskripsi Singkat Pokok Bahasan
Materi kuliah ini menjelaskan tentang definisi manajemen
agribisnis perikanan, karakteristik agribisnis perikanan, prinsip
ekonomi bisnis dan bentuk organisasi bisnis.
1.1.3. Kompetensi
a. Standar Kompetensi
Setelah menyelesaikan mata kuliah Manajemen Industri
Perikanan, mahasiswa memiliki kemampuan konseptual dan
analisis manajemen yang diaplikasikan dalam industri perikanan.
b. Kompetensi Dasar
1) Menjelaskan definisi manajemen agribisnis perikanan
2) Menjelaskan karakteristik agribisnis perikanan
3) Menjelaskan keterkaitan antara bisnis dan ekonomi
4) Menjelaskan bentuk-bentuk organisasi bisnis
Ilmu Ilmu
Ekonomi Manajemen
Ilmu
Perikanan Ilmu Manajemen
Industri Perikanan
E. Perkembangan Bisnis
Karakteristik bisnis mengalami perkembangan dari masa ke
masa. Dinamika karakteristik bisnis dipengaruhi berbagai faktor,
diantaranya karena perubahan pola pikir, teknologi dan informasi.
Mengenai perkembangan karakteristik bisnis dapat dilihat pada
paparan berikut.
Barter, yaitu pertukaran barang tanpa menggunakan uang,
dimana terjadi lebih karena dorongan kebutuhan, bukan karena
dorongan mencari keuntungan.
Periode kerajaan. Pada periode ini, pertukaran barang sudah
lebih modern, tidak semata-mata menggunakan cara barter,
namun mulai muncul uang sebagai alat tukar.
Periode kolonial. Pada periode ini, dunia dikuasai beberapa
negara penjajah, antara lain Inggris, Perancis, dsb. Sedangkan
daerah Indonesia secara dominan dijajah Belanda. Negara
penjajah lebih banyak diuntungkan daripada negara yang dijajah
dalam proses perdagangan.
1.3. PENUTUP
1.3.1. Test Formatif
1.1. PENDAHULUAN
1.1.1. Deskripsi Singkat Pokok Bahasan
Materi kuliah ini mempelajari konsep sistem agribisnis
perikanan, mulai definisi dan komponen sistem agribisnis perikanan,
serta karakteristik konsumen komoditi perikanan.
1.1.3. Kompetensi
a. Standar Kompetensi
Setelah menyelesaikan mata kuliah ini, mahasiswa memiliki
kemampuan konseptual dan analisis manajemen yang
diaplikasikan dalam agribisnis perikanan
b. Kompetensi Dasar
1) Menjelaskan definisi sistem agribisnis perikanan
2) Menjelaskan komponen sistem agribisnis perikanan
3) Menjelaskan karakteristik konsumen komoditi perikanan
1.2. PENYAJIAN
1.2.1. Uraian/ Penjelasan/ Isi
Mempelajari manajemen industri perikanan, tidak dapat
dilepaskan dari sistem industri perikanan. Sistem industri akan
berdampak pada pola manajemen yang perlu dikembangkan sesuai
dengan karakteristik bidang bisnis yang dijalankan.
Sistem Pendukung:
Pendidikan, Pelatihan dan Penyuluhan, Regulasi, Pembiayaan, Asuransi,
Litbang, Sistem Informasi, dsb
Pada saat ini, sudah biasa didengar istilah ”customer is the king”.
Pada industri yang sehat, sehingga tingkat persaingan pelaku bisnis
demikian ketat, maka upaya meraih perhatian, simpati dan loyalitas
dari konsumen menjadi salah satu key success factors (KSF) atau
faktor kunci sukses. Oleh karena itu, pemahaman akan karakteristik
konsumen sangatlah penting bagi pelaku bisnis, termasuk yang
bergerak pada industri perikanan.
Pasar merupakan sekumpulan konsumen, baik konsumen yang
sudah menjadi pelanggan, pengguna namun tidak kontinyu, maupun
konsumen potensial. Menurut Stanton, WJ (1981), pasar merupakan
sekumpulan orang yang mempunyai kebutuhan yang perlu dipuaskan,
memiliki daya beli, dan hasrat untuk mengkonsumsi suatu produk
yang dapat memenuhi kebutuhannya tersebut. Jadi dalam pasar
terdapat 3 aspek, yaitu kebutuhan dan keinginan (needs and wants),
daya beli (money to spend) dan hasrat untuk membeli (willingness to
spend it).
Karakteristik konsumen relatif bervariasi. Namun, pada
komoditi tertentu biasanya terdapat pola karakteristik tertentu pada
konsumennya. Berikut ini adalah beberapa karakteristik konsumen
yang perlu diantisipasi dan direspon oleh pelaku industri perikanan.
1.2.2. Latihan
Buatlah resume mengenai sistem agribisnis perikanan dengan
menggunakan minimal 3 literatur. Resume diketik dengan
menggunakan jenis huruf times new romans 12 atau setara, spasi 1,5,
serta kertas A4 dengan jumlah halaman 3-5 lembar
1.3. PENUTUP
1.1. PENDAHULUAN
1.1.1. Deskripsi Singkat Pokok Bahasan
Materi kuliah ini mempelajari konsep sistem agribisnis
perikanan, mulai definisi dan komponen sistem agribisnis perikanan,
serta karakteristik konsumen komoditi perikanan.
1.1.3. Kompetensi
a. Standar Kompetensi
Setelah menyelesaikan mata kuliah ini, mahasiswa memiliki
kemampuan konseptual dan analisis manajemen yang
diaplikasikan dalam agribisnis perikanan
b. Kompetensi Dasar
1). Menjelaskan definisi manajemen operasi agribisnis
2). Menjelaskan mengenai nilai tambah dan penciptaannya
3). Menjelaskan mengenai kebijakan utama dari manajemen
operasi
4). Menjelaskan mengenai perencanaan operasi
5). Menjelaskan mengenai operasi agribisnis perikanan organik
B. Keputusan Operasi
C. Transformasi Operasi
Input Output
Lahan Barang
Kapital Proses Jasa
SDM Transformasi
Bahan baku
Konsumen
D. Perencanaan Operasi
Penjadwalan Operasi
Umpan Balik Master production schedule, penjadwalan detail
Kontrol Operasi
Quality control, manajemen bahan baku
Output ke Konsumen
Keterangan:
Keterangan:
Aliran produk
Tugas atau peralatan kerja
E. Penjadwalan
Yes
Do Nothing
G. Otomatisasi
H. Industri Organik
1.2.2. Latihan
1.3. PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
Griffin, R.W. dan R.J. Ebert. 1996. Business. Fourth Edition. Prentice Hall,
International Editions. USA
Schroeder, R.G. 2000. Operation Management: Contemporary Concept and
Cases. International edition. Irwin McGraw-Hill. USA
Schermerhorn, J.R. 1996. Management. Fifth Edition. John Wiley and Sons,
Inc. USA.
Stoner, J. A. F., R Edward Freeman dan Daniel R Gilbert Jr. 1995.
Management. Sixth Edition. Prentice Hall, New Jersey.
Wijayanto, D. 2008. Dasar-Dasar Manajemen. Badan Penerbit Undip.
1.1. PENDAHULUAN
1.1.1. Deskripsi Singkat Pokok Bahasan
Materi kuliah ini mempelajari konsep operasi jasa, mulai
transformasi input menjadi output, karakteristik produk jasa,
klasifikasi jasa, kontak pelanggan, dan service-profit chain..
1.1.3. Kompetensi
a. Standar Kompetensi
Setelah menyelesaikan mata kuliah ini, mahasiswa
memiliki kemampuan konseptual dan analisis
manajemen yang diaplikasikan dalam agribisnis
perikanan
b. Kompetensi Dasar
1) Menjelaskan pengertian mengenai jasa atau pelayanan
2) Menjelaskan transformasi pada usaha jasa
3) Menjelaskan mengenai jenis dan karakteristik jasa
4) Menjelaskan mengenai kontak pelanggan.
5) Menjelaskan peranan karyawan dalam pelayanan
A. Definisi Jasa
C. Transformasi Jasa
D. Karakteristik Jasa
G. Kontak Pelanggan
Employee Pertumbuhan
Retention Pendapatan
Produktifitas
Karyawan Keuntungan
Desain pelayanan dan
implementasinya
memenuhi target
Desain tempat kerja kebutuhan konsumen
Desain pekerjaan
Seleksi dan pengembangan karyawan Konsep Retention
Penghasilan dan penghargaan karyawan pelayanan: hasil Repeat business
Alat pendukung pelayanan konsumen untuk konsumen Refferal
1.2.2. Latihan
1.3. PENUTUP
1.1. PENDAHULUAN
1.1.1. Deskripsi Singkat Pokok Bahasan
Materi kuliah ini mempelajari konsep operasi jasa, mulai
transformasi input menjadi output, karakteristik produk jasa,
klasifikasi jasa, kontak pelanggan, dan service-profit chain..
1.1.3. Kompetensi
a. Standar Kompetensi
Setelah menyelesaikan mata kuliah ini, mahasiswa memiliki
kemampuan konseptual dan analisis manajemen yang
diaplikasikan dalam agribisnis perikanan
b. Kompetensi Dasar
1) Menjelaskan pengertian mengenai jasa atau pelayanan
2) Menjelaskan transformasi pada usaha jasa
3) Menjelaskan mengenai jenis dan karakteristik jasa
4) Menjelaskan mengenai kontak pelanggan.
5) Menjelaskan peranan karyawan dalam pelayanan
B. Ukuran Produktifitas
Biaya,
Intensitas
Kontrol Total Biaya
Biaya
Minimum
Biaya
Kegagalan
Biaya
Kontrol
Biaya Teknologi
(Better Technology)
Penurunan Peningkatan
Biaya Pangsa Pasar
F. Kontrol Kualitas
Average - 3
Standard Lower Control Limit (LCL)
Deviation
Hentikan proses, cari penyebabnya
Time
Sumber: Schroeder (2000)
1.2.2 Latihan
1.3. PENUTUP
1.1. PENDAHULUAN
1.1.1. Deskripsi Singkat Pokok Bahasan
Materi kuliah ini mempelajari konsep sumberdaya manusia
(SDM) agribisnis perikanan, antara lain karakteristik Sumberdaya
Manusia, motivasi maupun kepemimpinan.
1.1.3. Kompetensi
a. Standar Kompetensi
Setelah menyelesaikan mata kuliah ini, mahasiswa memiliki
kemampuan konseptual dan analisis manajemen yang
diaplikasikan dalam agribisnis perikanan
b. Kompetensi Dasar
1) Menjelaskan pengertian mengenai jasa atau pelayanan
2) Menjelaskan transformasi pada usaha jasa
3) Menjelaskan mengenai jenis dan karakteristik jasa
4) Menjelaskan mengenai kontak pelanggan.
5) Menjelaskan peranan karyawan dalam pelayanan
Pada saat ini, usaha bidang industri di tanah air didominasi oleh
usaha kecil dan menengah (UKM) dengan teknologi relatif sederhana,
modal terbatas, dan memiliki daya tawar (bergainning power) tidak
kuat dalam pasar. Untuk mengatasi kondisi tersebut, diantaranya
diperlukan upaya peningkatan kualitas SDM, akses terhadap kredit
usaha yang fair, serta perbaikan kelembagaan.
Terdapat kecenderungan pola karakteristik SDM industri. Tenaga
kerja di sektor industri di tanah air seringkali didominasi oleh lower
skill labors (tenaga kerja berketrampilan rendah). Di negara
berkembang sektor pertanian dan perikanan cenderung bersifat padat
karya, tidak padat modal, dimana penggunaan tenaga kasar relatif
besar. Berbeda di negara maju, dimana biaya tenaga kerja relatif
mahal, pelaku industri banyak menggunakan teknologi maju, seperti
otomatisasi sistem penyiraman tanaman, penggunaan traktor, dsb.
Konsekuensi penggunaan lower skill labor pada sektor industri di
tanah air adalah perlunya pelatihan, bimbingan dan pembelajaran,
pemberian motivasi, dan pengawasan yang lebih intensif untuk
mengeliminir human error, standarisasi kualitas dan mendorong
produktivitas kerja.
Seringkali usaha industri berada di daerah pedesaan, bukan di
perkotaan, terutama usaha bidang produksi perikanan, baik budidaya
dan penangkapan di perairan umum. Sedangkan komunitas pelaku
industri usaha penangkapan ikan laut banyak terkonsentrasi di
wilayah pesisir. Pada umumnya, ikatan persaudaraan dan kegotong-
royongan diantara mereka relatif kuat. Oleh karena itu, pendekatan
B. Motivasi SDM
Penghargaan
Sosial
Keamanan
Fisiologis
C. Dimensi Kinerja
Ability
Performance
Motivation Opportunity
Low High
Task Behavior
(providing guidance)
F. Hubungan Industrial
1.2.3 Latihan
1.4. PENUTUP
1.1. PENDAHULUAN
1.1.1. Deskripsi Singkat Pokok Bahasan
Materi kuliah ini mempelajari prinsip manajemen Sumber Daya
Manusia (SDM), yang terdiri dari perencanaan SDM, rekruitmen dan
seleksi, penilaian kinerja, imbal jasa serta pemutusan hubungan kerja.
1.1.3. Kompetensi
a. Standar Kompetensi
Setelah menyelesaikan mata kuliah ini, mahasiswa memiliki
kemampuan konseptual dan analisis manajemen yang
diaplikasikan dalam agribisnis perikanan
b. Kompetensi Dasar
1) Menjelaskan mengenai pengertian manajemen sumberdaya
manusia (SDM)
2) Menjelaskan mengenai rekruitmen dan seleksi SDM.
3) Menjelaskan mengenai pelatihan dan pengembangan SDM.
4) Menjelaskan mengenai penilaian kinerja SDM.
5) Menjelaskan mengenai imbal jasa SDM.
6) Menjelaskan mengenai pemutusan hubungan kerja (PHK)
Promosi, Transfer,
Penilaian Kinerja Demosi & Separasi
Dibandingkan
Pengukuran kondisi Perkiraan kebutuhan
SDM saat ini SDM yang akan datang
Pengembangan dan
Implementasi Rencana SDM
C. Rekrutmen
2. Sumber eksternal
Biasanya sumber rekruitmen perusahaan berasal dari lingkungan
eksternal, misalnya masyarakat, lembaga pendidikan, lembaga
pemerintah (misal Departemen Tenaga Kerja), lembaga swasta
penyedia tenaga kerja, dsb. Beberapa metode yang digunakan
dalam rekrutmen menggunakan sumber eksternal antara lain:
a. Walk-in and write-in (inisiatif pelamar)
Dalam walk-in, pelamar berinisiatif mendatangi perusahaan
untuk menanyakan ada tidaknya peluang atau lowongan
D. Seleksi
E. Perikatan
F. Orientasi
H. Pengelolaan Kinerja
I. Penilaian Kinerja
Penentuan Standar/Ukuran
Evaluasi Penilaian
J. Imbal Jasa
K. PHK
1.2.4 Latihan
DAFTAR PUSTAKA
Griffin, R.W. 2004. Manajemen. Jilid 1. Edisi 7. Penerbit Erlangga, Jakarta.
Hariandja. 2002. Manajemen Sumberdaya Manusia. Gramedia Pustaka
Utama, Jakarta.
Hasibuan, M.S. 1989. Manajemen: Dasar, Pengertian dan Masalah. CV Haji
Masagung, Jakarta.
Schermerhorn, J.R. 1996. Management. Fifth Edition. John Wiley and Sons,
Inc. USA.
Stoner JA, RE Freeman dan DR Gilbert Jr. 1995. Management. Sixth Edition.
Prentice-Hall International, Inc. USA.
Werther, W.B dan Keith Davis. 2000. Human Resources Management.
McGraw-Hill
1.1. PENDAHULUAN
1.1.1. Deskripsi Singkat Pokok Bahasan
Materi kuliah ini mempelajari perilaku pasar dan proses
pemasaran yang dapat diimplementasikan pada agribisnis perikanan,
diantaranya meliputi segmentasi, target pasar, bauran pemasaran, dan
riset pemasaran.
1.1.3. Kompetensi
a. Standar Kompetensi
Setelah menyelesaikan mata kuliah ini, mahasiswa memiliki
kemampuan konseptual dan analisis manajemen yang
diaplikasikan dalam agribisnis perikanan
b. Kompetensi Dasar
1) Menjelaskan definisi pemasaran
2) Menjelaskan mengenai perilaku konsumen
3) Menjelaskan mengenai segmentasi, target pasar dan bauran
pemasaran
4) Menjelaskan mengenai riset pemasaran
A. Pengertian Pemasaran
B. Perilaku Konsumen
D. Bauran Pemasaran
Bauran Pemasaran
Produk Distribusi
Variasi produk Saluran
Kualitas Jangkauan
Desain Lokasi
Feature Target Pasar Penyimpanan
Merek dagang Transportasi
Pengemasan
Ukuran Harga Promosi
Jasa Daftar harga Sales promotion
Garansi Diskon Iklan
Waktu pembayaran Public Relations
Kredit Direct marketing
E. Riset Pemasaran
Riset Pemasaran:
Input Informasi
9. Data mining,
Perusahaan yang memiliki databases konsumen dalam
ukuran besar dapat menggunakan jasa ahli statistik untuk
mendeteksi kecenderungan atau tren yang berkembang dari
konsumen, termasuk untuk mendeteksi segmen baru dan tren
baru yang dapat dimanfaatkan oleh perusahaan atau
wirausahawan.
3. Mengumpulkan informasi.
Pengumpulan data dalam riset pemasaran secara umum
menyerap sebagian besar anggaran dana penelitian serta rawan
terjadi kesalahan (error). Apabila menggunakan metode survei,
terdapat beberapa potensi masalah seperti: responden tidak
berada di rumah, responden kurang bisa bekerja sama, jawaban
responden kurang jujur, maupun surveyor atau interviewer
kurang jujur. Setelah data terkumpul, maka dapat diproses secara
cepat oleh computer.
1.2.2. Latihan
DAFTAR PUSTAKA
Crawford, I.M. 1997. Agricultural and Food Marketing Management. Food
and Agricultural Organization (FAO). United Nations, Roma.
Griffin, R.W. dan R.J. Ebert. 1996. Business. Fourth Edition. Prentice Hall,
International Editions. USA.
Kotler, P. 2003. Marketing Insight from A to Z. John Wiley and Sons, Inc.
USA.
Kotler, P. 1997. Marketing Management. Ninth Edition. Prentice-Hall Inc.
New Jersey.
Stanton, WJ. 1981. Fundamentals of Marketing. McGraw-Hill. USA.
1.1. PENDAHULUAN
1.1.1. Deskripsi Singkat Pokok Bahasan
Materi kuliah ini mempelajari landasan konsep pengembangan
produk, antara lain konsep produk, bauran produk maupun siklus
hidup produk.
1.1.3. Kompetensi
a. Standar Kompetensi
Setelah menyelesaikan mata kuliah ini, mahasiswa memiliki
kemampuan konseptual dan analisis manajemen yang
diaplikasikan dalam agribisnis perikanan
b. Kompetensi Dasar
1) Menjelaskan mengenai konsep produk
2) Menjelaskan mengenai bauran produk
3) Menjelaskan mengenai siklus hidup produk
4) Menjelaskan mengenai perencanaan produk dan
pengembangnnya
5) Menjelaskan mengenai identitas produk
6) Menjelaskan mengenai penetapan harga
A. Konsep Produk
Produk tidak hanya terbatas pada barang. Tetapi produk dapat
meliputi barang, ide, maupun jasa. Produk berupa ide dapat dilihat
pada bisnis konsultan, baik konsultan manajemen (umum), properti
maupun pemasaran.
Dalam mengkonsep produk, maka perlu didefinisikan feature
(karakteristik produk) dan benefit (manfaat produk). Feature adalah
kualitas, baik yang bersifat tangible maupun intangible, dimana
bersifat menyatu (builds into) dalam produk. Sedangkan benefit
adalah manfaat dari features yang ditawarkan. Untuk lebih
memperjelas konsep features dan benefits dapat dilihat pada tabel
berikut.
Penjualan
Keuntungan
Perkenalan Matang
Pertumbuhan Menurun
Pilot production
Evaluate
Evaluate
Evaluate
Evaluate
Idea
Introduction Maturity
Growth Decline
5. Commercialization (komersialisasi)
Tahap komersialisasi dilakukan dengan melakukan produksi
secara massal, melakukan promosi dan penjualan. Pada tahap ini
bisnis baru benar-benar diuji apakah mampu survive atau tidak.
E. Identitas Produk
F. Penetapan Harga
H. Strategi Harga
1.3. PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
Crawford, I.M. 1997. Agricultural and Food Marketing Management. Food
and Agricultural Organization (FAO). United Nations, Roma.
Griffin, R.W. dan R.J. Ebert. 1996. Business. Fourth Edition. Prentice Hall,
International Editions. USA.
Kotler, P. 2003. Marketing Insight from A to Z. John Wiley and Sons, Inc.
USA.
Kotler, P. 1997. Marketing Management. Ninth Edition. Prentice-Hall Inc.
New Jersey.
Stanton, WJ. 1981. Fundamentals of Marketing. McGraw-Hill. USA.
1.1. PENDAHULUAN
1.1.1. Deskripsi Singkat Pokok Bahasan
Materi kuliah ini mempelajari konsep promosi dan distribusi
yang dapat diimplementasikan pada agribisnis perikanan, diantaranya
melipuiti tujuan promosi, jenis dan bauran promosi, serta jenis dan
bauran distribusi.
1.1.3. Kompetensi
a. Standar Kompetensi
Setelah menyelesaikan mata kuliah ini, mahasiswa memiliki
kemampuan konseptual dan analisis manajemen yang
diaplikasikan dalam agribisnis perikanan
b. Kompetensi Dasar
1) Menjelaskan mengenai promosi
2) Menjelaskan mengenai bauran promosi
3) Menjelaskan mengenai distribusi
4) Menjelaskan mengenai bauran distribusi
C. Bauran Promosi
Bauran promosi atau promotion mix merupakan kombinasi cara
dalam mempromosikan produk, yaitu antara lain meliputi iklan
(advertising), penjualan personal (personal selling), promosi
penjualan (sales promotion), publikasi (publicity) dan public relation
(PR). Dalam penentuan bauran promosi, maka diperlukan
pertimbangan seperti anggaran, karakteristik target pasar dan siklus
hidup produk (product life cycle). Gambaran mengenai proses
membeli dari konsumen serta penetapan bauran promosi dapat dilihat
pada ilustrasi berikut.
D. Iklan (Advertising)
Iklan merupakan bentuk komunikasi yang didalamnya seringkali
terdapat upaya persuasi kepada calon konsumen untuk membeli atau
mengkonsumsi barang atau jasa yang ditawarkan. Iklan merupakan
komunikasi non personal, karena komunikasi dengan menggunakan
bersifat massal.
Selain untuk meningkatkan penjualan, iklan juga dapat
dilakukan untuk memperkuat citra perusahaan dan loyalitas terhadap
merk (brand loyalty). Oleh karena itu, secara umum terdapat tiga
jenis iklan sesuai dengan tipe pemasang iklan, yaitu:
H. Distribusi
I. Bauran Distribusi
1.2.3. Latihan
1.3. PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
Crawford, I.M. 1997. Agricultural and Food Marketing Management. Food
and Agricultural Organization (FAO). United Nations, Roma.
Firdaus, M. 2008. Manajemen Industri. Penerbit Bumi Aksara, Jakarta
Griffin, R.W. dan R.J. Ebert. 1996. Business. Fourth Edition. Prentice Hall,
International Editions. USA.
Kotler, P. 2003. Marketing Insight from A to Z. John Wiley and Sons, Inc.
USA.
Kotler, P. 1997. Marketing Management. Ninth Edition. Prentice-Hall Inc.
New Jersey.
Stanton, WJ. 1981. Fundamentals of Marketing. McGraw-Hill. USA.
1.1. PENDAHULUAN
1.1.1. Deskripsi Singkat Pokok Bahasan
Materi kuliah ini mempelajari landasan konsep uang dan bank,
diantaranya meliputi uang, lembaga keuangan, kredit dan suku bunga.
1.1.3. Kompetensi
a. Standar Kompetensi
Setelah menyelesaikan mata kuliah ini, mahasiswa memiliki
kemampuan konseptual dan analisis manajemen yang
diaplikasikan dalam agribisnis perikanan
b. Kompetensi Dasar
1) Menjelaskan mengenai promosi
2) Menjelaskan mengenai bauran promosi
3) Menjelaskan mengenai distribusi
4) Menjelaskan mengenai bauran distribusi
Dalam dunia usaha, pada saat ini semakin sulit dilepaskan dari
peranan lembaga keuangan, terutama perbankan. Dalam
pengembangan usaha, seringkali membutuhkan bantuan bank sebagai
lembaga perantara (intermediary) dalam mencukupi kebutuhan dana
untuk modal investasi maupun modal kerja (working capital).
A. Uang
Menurut Thomas LB (1997) dalam Puspopranoto (2004), uang
pada umumnya didefinisikan sebagai sesuatu benda yang secara
umum diterima sebagai alat pembayaran untuk barang dan jasa atau
untuk memenuhi kewajiban terhadap hutang. Uang dalam
perekonomian mengemban tiga fungsi primer, yaitu sebagai media
(alat) pertukaran, sebagai satuan hitung, dan sebagai penyimpan nilai.
Jumlah uang yang beredar (money supply) diukur berdasarkan
tiga pendekatan. Yang pertama, uang dalam arti sempit atau narrow
money (M1), yang terdiri dari uang kartal dan uang giral. Yang kedua
adalah uang dalam arti luas atau broad money (M2), yaitu meliputi
M1 ditambah uang kuasi (deposito berjangka atau time deposits).
Sedangkan uang dalam arti yang paling luas (M3) merupakan
penjumlahan dari M2 dengan semua simpanan (deposito) pada
lembaga kuangan non bank.
B. Lembaga Keuangan
Menurut Rahardja dan Manurung (2004), lembaga keuangan
adalah lembaga yang kegiatan utamanya menghimpun dan
menyalurkan dana, dengan motif mendapatkan keuntungan. Lembaga
keuangan terbagi dalam 2 kelompok, yaitu lembaga keuangan formal
dan lembaga keuangan non formal. Lembaga keuangan formal antara
lain berupa bank, perusahaan asuransi, dsb. Porsi terbesar aset dari
lembaga keuangan merupakan aset finansial. Gambaran pengalihan
dana dapat dilihat pada ilustrasi berikut.
R*
Q*
Jumlah Dana yang Dapat Dipinjamkan
E. Biaya Modal
Modal perlu diperhitungkan secara cermat. Oleh karena itu,
biaya modal perlu mendapatkan perhatian dari para pelaku industri.
Sebagian pihak berpendapat bahwa biaya penggunaan hutang adalah
sebesar tingkat suku bunga yang tercantumkan dalam kontrak
kesepakatan. Hal itu tidak benar, karena seringkali uang yang
diterima sering lebih kecil dari jumlah nominal hutangnya. Menurut
Firdaus (2008), besarnya biaya riil dari hutang atau biaya modal
dipengaruhi oleh hal-hal sebagai berikut.
Besarnya tingkat suku bunga. Semakin besar bunga yang
ditetapkan, maka biaya modal semakin besar.
Persyaratan dan jangka waktu pelunasan. Apabila biaya bunga
dibayar didepan, maka biaya modal lebih besar dibanding apabila
biaya bunga dibayar di belakang. Selain itu, apabila pinjaman
dilunasi dengan mencicil, maka suku bunga yang sebenarnya
akan semakin besar dengan rumus sebagai berikut.
2 xCxB
PST x100%
Hx ( K 1)
Keterangan:
PST : persentase suku bunga tahunan sebenarnya
C : berapa kali cicilan dalam 1 tahun
B : jumlah bunga yang dibayar dalam nilai uang
H : hutang pada awal pinjaman
K : berapa kali dilakukan cicilan secara keseluruhan
Pengendalian usaha yang tidak bebas, yaitu keharusan untuk
menyediakan jaminan tertentu berupa saldo minimal (saldo
kompensatori). Semakin tinggi saldo minimal atau compensating
balances, maka tingat suku bunga efektif akan semakin tinggi.
Tingkat tarif pajak penghasilan. Pada prinsipnya, biaya laba tidak
dikenai pajak.
Laporan keuangan tiap periode tertentu kepada bank.
1.2.2. Latihan
DAFTAR PUSTAKA
Djinarto, B. 2000. Banking Asset Liability Management: Perencanaan,
Strategi, Pengawasan, dan Pengelolaan Dana. Penerbit PT.
Gramedia Pustaka Utama. Jakarta
Firdaus, M. 2008. Manajemen Industri. Penerbit Bumi Aksara, Jakarta
Griffin, R.W. dan R.J. Ebert. 1996. Business. Fourth Edition. Prentice Hall,
International Editions. USA
Puspopranoto, S. 2004. Keuangan Perbankan dan Pasar Keuangan: Konsep,
Teori dan Realita. LP3ES. Jakarta.
Pindyck, R dan Rubinfeld, D. 1998. Microeconomics. Fourth Edition. Prentice
Hall International, Inc. , New Jersey.
Rahardja, P dan Manurung, M. 2004. Teori Ekonomi Makro. Lembaga
Penerbit FE UI.
1.1. PENDAHULUAN
1.1.1. Deskripsi Singkat Pokok Bahasan
Materi kuliah ini mempelajari landasan konsep manajemen
keuangan dan resiko, diantaranya meliputi konsep manajemen
keuangan, sumber dana, investasi, time value of money, kelayakan
usaha, manajemen resiko, dsb.
1.1.3. Kompetensi
a. Standar Kompetensi
Setelah menyelesaikan mata kuliah ini, mahasiswa memiliki
kemampuan konseptual dan analisis manajemen yang
diaplikasikan dalam agribisnis perikanan
b. Kompetensi Dasar
1) Menjelaskan mengenai promosi
2) Menjelaskan mengenai bauran promosi
3) Menjelaskan mengenai distribusi
4) Menjelaskan mengenai bauran distribusi
B. Manajemen Kas
E. Laporan Keuangan
Pada sisi aktiva dapat dibagi dalam 2 sub bagian, yaitu aktiva
lancar dan aktiva tidak lancar. Aktiva lancar adalah jenis aktiva
yang likuid, yaitu berupa kas, ataupun aset yang relatif mudah
diubah menjadi kas, seperti piutang dan persediaan. Sedangkan
F. Audit Keuangan
1. Rasio Profitabilitas
Rasio profitabilitas digunakan untuk mengukur kemampuan
perusahaan dalam menghasilkan keuntungan. Berikut beberapa
rumus rasio profitabilitas.
Gross profit margin atau marjin keuntungan kasar
= (penerimaan – biaya penjualan) / penerimaan
Operating income margin atau marjin keuntungan
operasional = Penerimaan operasional / penjualan bersih
Profit margin atau marjin keuntungan
= Penerimaan bersih / penjualan
Return on investment (ROI)
= Keuntungan bersih / total aset
2. Rasio Likuiditas
Rasio likuiditas merupakan rasio yang digunakan untuk
mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban
lancar. Beberapa rasio likuiditas antara lain.
Current ratio atau rasio lancar
= Current assets atau aset lancar / current liabilities atau
kewajiban lancar
Acid-test ratio atau quick ratio atau rasio cepat
Nilai uang Rp. 1000 pada saat ini akan berbeda dengan nilai Rp. 1000
untuk 1 tahun mendatang, apalagi untuk 5 tahun mendatang. Pada
tahun 1990-an harga sepeda motor baru adalah sekitar Rp. 2 juta,
namun pada tahun 2000-an sudah melejit hingga 6 kali lipatnya. Hal
itu menunjukkan bahwa nilai uang dapat berubah sesuai
3. BC Ratio
BC (benefit cost) ratio juga dapat dipergunakan untuk
menganalisis kelayakan suatu usaha. BC ratio merupakan rasio
antara benefit yang tercermin dari penerimaan dan
diperbandingkan dengan cost yang merupakan biaya. Terdapat
dua jenis BC ratio, yaitu Rumus dari Gross BC Ratio dan Net
BC Ratio dengan rumus sebagai berikut:
n
Bt /(1 i) t
Gross _ B C t 0
n
Ct /(1 i)
t 0
t
( Bt Ct ) /(1 i) t
Net _ B C t 0
n
(Ct Bt ) /(1 i)
t 0
t
Atau
P 2 P1
IRR P1 C1x
C 2 C1
Dimana:
t = tahun ke
n = jumlah tahun
Io = nilai investasi awal (Rp)
CF = arus kas bersih (Rp)
IRR = tingkat bunga yang dicari (%)
P1 = tingkat bunga ke 1
6. Payback Periods
Payback periods merupakan periode yang diperlukan untuk
menutup kembali pengeluara investasi (initial cash investment).
Secara sederhana, payback periods rumusnya sebagai berikut:
nilai _ investasi
payback _ periods x _ 1 _ tahun
kas _ masuk _ bersih
Rumus tersebut dipergunakan apabila diasumsikan kas masuk
bersih besarnya sama pada setiap periode.
1.2.3. Latihan
1.3. PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
Firdaus, M. 2008. Manajemen Industri. Penerbit Bumi Aksara, Jakarta.
Griffin, R.W. dan R.J. Ebert. 1996. Business. Fourth Edition. Prentice Hall,
International Editions. USA
Husnan, S. 1997. Manajemen Keuangan, Teori dan Penerapan (Keputusan
Jangka Panjang). BPFE-Yogyakarta.
Wijayanto, D. 2008. Dasar-Dasar Manajemen. Badan Penerbit Undip.
Semarang.
Wijayanto, D. 2008. Pengantar Ilmu Ekonomi. Badan Penerbit Undip.
Semarang.
Batch flow
Jenis aliran produksi dimana beberapa proses produksi menggunakan
satu atau lebih work station (peralatan kerja) yang sama meskipun
alirannya berbeda sehingga dapat dikerjakan di satu tempat untuk
menghemat alat kerja.
Bank
Badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk
simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk
kredit atau bentuk-bentuk lainnya.
Central tendency,
Kecenderungan penilai memberikan nilai sedang (rata-rata).
Coercive power
Jenis kekuasaan untuk memaksakan kepatuhan dengan memakai
ancaman psikologi, emosional atau fisik.
Corporate Social Responsibility
Kewajiban organisasi untuk melakukan pelayanan, baik untuk
kepentingan organisasi itu sendiri maupun untuk kepentingan
stakeholder.
Demosi
Perpindahan jabatan dan pekerjaan karyawan pada posisi lebih rendah
dari sebelumnya.
Hallo effect
Deviasi dalam suatu penilaian kinerja karena kesan awal (positif atau
negatif).
Highly perishable.
Sifat yang cepat busuk dari suatu produk. Ikan termasuk produk yang
bersifat highly perishable, dimana setelah mati apabila tidak ditangani
dengan baik, maka kemunduran kualitas produk akan berjalan dengan
relatif cepat.
Jasa
Komoditi yang diproduksi dan dikonsumsi secara simultan dan
bersifat tidak berwujud.
Kontrol
Proses memastikan apakah aktivitas yang dilakukan sesuai dengan
yang direncanakan.
Kualitas
Suatu standar, yaitu memenuhi atau melebihi kebutuhan konsumen,
baik saat ini atau masa depan.
Manajemen
Ilmu dan seni untuk mencapai tujuan dengan memanfaatkan
sumberdaya melalui proses perencanaan, implementasi dan evaluasi.
Manajemen pemasaran
Seni dan ilmu dalam memilih target pasar, meraih, menjaga dan
mengembangkan konsumen melalui pengkreasian,
pengkomunikasian dan pengantaran nilai konsumen yang tinggi
(superior customer value).
Normal goods
Jenis komoditi dengan ciri mengikuti berlaku hukum permintaan.,
dimana tidak dipengaruhi unsur spekulasi, persepsi inferior maupun
prestise.
Partnership
Bentuk kelembagaan usaha yang kepemilikannya berupa persekutuan
atau kerjasama kepemilikan, misalnya CV dan firma.
Performance quality
Quality reliability
Konsistensi kualitas produk dari unit satu dengan unit lainnya.
Quasimanufacturing service
Jenis jasa yang bersifat lower contact dimana konsumen tidak banyak
dilibatkan dalam proses produksi jasa. Jenis jasa ini contohnya adalah
komoditi surat kabar.
Stakeholder
Semua pihak yang berkepentingan
Strictness,
Kecenderungan penilai memberikan nilai rendah kepada kinerja
karyawan (terlalu pelit nilai).
Sole proprietorship
Temination
Jenis PHK yang dilakukan perusahaan karena karyawan melakukan
kesalahan.
Waste
Sampah suatu operasi dalam perspektif luas, antara lain dapat berupa
kerusakan produk jadi, pemborosan bahan baku, pemborosan tenaga
kerja, pemborosan energi, pemborosan waktu, dsb.