SKRIPSI
Oleh:
WINA RAHMAWATI
175109120
Segala puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunianya sehingga penulis dapat menyusun dan
menyelesaikan Naskah Skripsi ini yang berjudul
Penulis
i
UCAPAN TERIMA KASIH
1. Ibu Nurlina dan Bapak Wawan tercinta yang telah membesarkan, mendidik,
memberikan perhatian dan kasih sayang, serta doa restunya, sehingga penulis
dapat menyelesaikan pendidikan di Jurusan Akuntansi Sekolah Tinggi Ilmu
Ekonomi Dan Bisnis Perdana Mandiri Purwakarta.
2. Bapak Ika Jatnika,SE., M.Sc., Ak., CA Selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu
Ekonomi Dan Bisnis Perdana Mandiri Purwakarta.
3. Bapak Agus Dodi Hermawan, SE., M.Akt. Selaku Ketua Program Studi
Akuntansi, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Dan Bisnis Perdana Mandiri
Purwakarta..
4. Bapak Ika Jatnika,SE., M.Sc., Ak., CA Selaku Pembimbing Satu yang telah
memberikan bimbingan, saran serta pengarahan kepada penulis.
5. Ibu Ernie Soedarwati, SE., M.Si. Selaku Pembimbing Dua yang telah
memberikan bimbingan, saran serta pengarahan kepada penulis.
6. Ibu Dewi Widiarti, SE., M.Pd. Selaku Dosen Wali yang telah memberikan
bimbingan dan dorongan moril selama penulis menjalani perkuliahan.
7. Seluruh staf dosen pengajar serta segenap karyawan, di lingkungan Jurusan
Akuntansi Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Dan Bisnis Perdana Mandiri
Purwakarta yang telah banyak membantu penulis selama studi serta
keperluan-keperluan akademik.
8. Seluruh staf koperasin PT. INDORAMA TEKNOLOGIES COMPLEX
PURWAKARTA serta segenap karyawannya terima kasih telah memberikan
kesempatan kepada penulis untuk melakukan penelitian.
ii
Akhir kata penulis ucapkan banyak terima kasih dan semoga Allah SWT
melimpahkan karunianya dalam setiap amal kebaikan kita dan diberikan balasan.
Amiin.
Penulis
iii
iv
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR ISI...................................................................................................
iv
BAB I PENDAHULUAN
iv
2.1.1.4 Tujuan Pengendalian Internal............................
2.1.1.5 Komponen Pengendalian Internal.....................
2.1.1.6 Keterbatasan Pengendalian Internal..................
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................
11
v
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
dalam metode pengendalian dan pengolahan ini menimbulkan metode baru dalam
audit. Seiring dengan meningkatnya pengetahuan manusia dan pesatnya
perkembangan teknologi informasi dan bisnis yang semakin maju, membawa
pengaruh besar terhadap dunia usaha di indonesia. Hal tersebut dapat dilihat
dengan semakin banyaknya perusahaan-perusahaan baik dalam skala usaha makro
ataupun mikro. Banyaknya perusahaan yang berdiri maka semakin ketat
persaingan antar perusahaan. Untuk itu perusahaan selalu meningkatkan
kualitasnya baik dalam hal produktifitasnya maupun kinerja organisasi perusahaan
untuk mencapai tujuannya. Hal ini tentu ada timbal balik yang harus dilakukan,
salah satu alat pengukurnya yaitu mencegah dan mengatasi kecurangan (fraud).
Association of Certified Fraud Examiner (ACFE) mendefinsikan fraud
sebagai pemanfaatan suatu pekerjaan/jabatan untuk kekayaan seseorang melalui
penyalahgunaan yang dilakukan secara sengaja atau penyalahgunaan atas
sumberdaya atau aset organisasi. Hasil dari survey yang dilakukan oleh Pickett
(2003) dengan melibatkan 10.000 organisasi di lebih dari 15 industri menyatakan
beberapa poin yang dapat membuka mata para pelaku bisnis bahwa 82% fraud
dilakukan oleh karyawan dimana sepertiganya dilakukan oleh manager, 40%
partisipan yang mengira organisasi mereka rentan atas fraud menunjukan bahwa
organisasi mereka memiliki kekurangan kebijakan yang spesifik, dan organisasi
yang tidak melakukan review atas kerentanan fraud teridentifikasi bahwa mereka
telah menderita fraud selama 12 bulan sebelumnya. (Pickett, 2003) menegaskan
bahwa fraud muncul ketika “things go wrong” dan fraud berkaitan erat dengan
sistem pengendalian internal perusahaan yang tidak berjalan dengan baik. Survey
tersebut melaporkan bahwa fraud memiliki kecenderungan terbesar untuk
dilakukan oleh manajemen, sehingga manajemen menjadi putus asa ketika akan
investigasi dan dituntut untuk mengatasi fraud. Untuk itu, perusahaan
menyerahkan pekerjaannya kepada unit yang lebih independen, yaitu audit
internal untuk menyelidiki kasus fraud. Ketertarikan peneliti muncul pada bagian
pencegahan terjadinya kecurangan akuntansi (fraud) dengan sistem pengendalian
internal berorientasi pada kecanggihan teknologi informasi. Penelitian tersebut
tidak secara khusus menekankan aplikasi penggunaan teknologi informasi dalam
6
1.4.Manfaat Penelitian
1.4.1. Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi tempat bagi penulis yang
mengembangkan ilmu audit, khususnya Tindak Kecurangan (Fraud) tentang
pengaruh pengendalian internal dan teknologi informasi dalam meminimalkan
risiko terjadinya tindak kecurangan pada Koperasi PT. Indorama Teknologies
Complex Purwakarta.
10
1.4.2.Manfaat Praktis
BAB II
2) yaitu:
(a) Tidak satu prosedur pun dari awal sampai akhir yang
2007) yaitu:
pengendalian yang tepat pada tempat yang tepat terkait dengan risiko
yang berbeda.
dikemukakan dari beberapa literatur, maka dapat dibagi dua macam yaitu
manajemen.
terhadap hukum dan peraturan yang berlaku, (3) efektivitas dan efisiensi
operasi.
3. Tiga Tujuan COSO mengambil titik tolak pemikiran yang sedikit berbeda. Jika
the IIA menambah satu tujuan lagi, pada empat tujuan yang dirumuskan
AICPA, COSO justru menguranginya. COSO berpendapat bahwa tujuan:
Mengamankan harta kekayaan organisasi tidak lagi perlu dinyatakan sebagai
tujuan. Jika 3 (tiga) tujuan pengendalian internal yang lain sudah tercapai,
maka tujuan mengamankan harta akan tercapai dengan sendirinya. Tujuan
pengendalian internal seperti yang tercantum dalam definisi yang dibuat COSO
adalah:
internal tersebut dengan baik maka perlu ditunjang oleh unsur-unsur atau
sebagai berikut :
berikut ini :
sebagai berikut :
5). Monitoring.”
24
sebagai berikut:
peristiwa dan keadaan intern maupun ekstern yang dapat terjadi dan
Pengendalian
Lingkungan
Gambar 2.1
2). Kemacetan
29
3). Kolusi
ditetapkan.
berikut:
1). Persekongkolan
seterusnya.
2). Biaya
kegunaannya.
internal yang dibuat dan harus diperhatikan pula penyusunan metode yang
a) Teknologi masukan
b) Teknologi keluaran
c) Teknologi perangkat lunak
d) Teknologi penyimpan
e) Teknologi telekomunikasi
f) Mesin pemroses
menangkap data/informasi dari sumber asalnya. Contoh teknologi ini, antara lain
Dan yang perlu diketahui juga dalam peranan teknologi Informasi pada
aktivitas yang sebenarnya manusia untuk saat ini memang begitu besar. Teknologi
transaksi melalui Internet yang dikenal dengan e-commerce, transfer uang melalui
fasilitas e-banking yang dapat dilakukan dari rumah, merupakan contoh penerapan
a) lebih cepat
sebelumnya.
elektronika.
dan hubungan mesin (komputer) dan manusia; dan hal yang berkaitan
dengan sosial, ekonomi dan kebudayaan [British Advisory Council for
teknologi informasi terdiri dari semua bentuk teknologi yang terlibat dalam
data (data yang ditransformasi kepada informasi) [E.W. Martin et al. 1994.
York :Prentice Hall] Pandangan ini dan atau sebuah realita untuk Dalam
diantaranya adalah:
a) Era informasi lahir ditandai dengan meningkatnya
kini sudah tidak lagi memerlukan kemahiran yang dituntut masa silam,
lama. Di antara contohnya ialah cash register’ yang tidak bisa berinterasksi
Dalam dunia akuntansi pada saat ini, etika fraud merupakan tindak
kecurangan yang dilakukan secara sengaja oleh satu orang atau lebih.
Tindakan fraud ini bisa terjadi pada suatu manajemen yang dilakukan
secara langsung atau melalui pihak ketiga. Upaya ini juga bisa dilakukan
oleh pihak lain yang memiliki tanggung jawab atas pengelolaan pada suatu
perusahaan.
Selain itu, fraud juga bisa terjadi karena penegakan hukum yang
berlaku terlalu lemah, sehingga beberapa individu akan mulai
menyepelekan sanksi hukum yang berlaku disana. Hukum yang lemah
juga mampu membuat sesorang menyalahgunakan kedudukannya untuk
melakukan berbagai tindakan kriminal seperti fraud. Selain itu, fraud juga
bisa terjadi karena ada individu yang memiliki sifat buruk, seperti tamak,
dll. Sifat tamak ini akan semakin mendorong karyawan untuk melakukan
upaya fraud ketika ada kesempatan. Sifat yang buruk ini juga bisa
membuat seseorang mencari kesempatan ataupun peluang dalam
melakukan tindakan kriminal atau tindakan yang menyimpang lainnya.
Dengan begitu untuk jenis-jenis tindak kecurangan ada berbgai hal
atau yang disebut diatas adalah fraud istilahnya. Menurut The Association
of Certified Fraud Examiners (ACFE) merupakan organisasi profesional
bergerak di bidang pemeriksaan atas kecurangan mengklasifikasikan fraud
(kecurangan) dalam tiga tingkatan yang disebut Fraud Tree, yaitu sebagai
berikut (Albrech, 2009):
c. Korupsi (Corruption)
Ada sebuah tambahan Menurut Fuad (2015), terdapat tiga hal yang
melatarbelakangi seseorang melakukan tindakan kecurangan (fraud) yang
dikenal dengan istilah fraud triangle, yaitu tekanan (pressure), kesempatan
(opportunity) dan pembenaran atas tindakan (rationalization).
dengan adanya kesadaran setiap individu. Berikut ini adalah beberapa cara
cara yang tidak jujur seperti menutupi kebenaran, penipuan, manipulasi, kelicikan
atau mengelabui yang dapat berupa salah saji atas laporan keuangan, korupsi dan
penyalahgunaan aset.
yang melibatkan pegawai dan orang lain dalam lain organisasi. Menurut perkiraan
melibatkan pihak-pihak luar, seperti pengutilan oleh pelanggan dan penipuan oleh
pemasok.
Sutherland, sebagaimana dikutip oleh Geis dan Meier (1977) dalam Udayani dan
Sari (2017) menjelaskan bahwa kejahatan kerah putih dalam dunia usaha
modal, penyuapan komersial, penyuapan dan penerimaan suap oleh pejabat publik
secara langsung atau tidak langsung, kecurangan atas pajak, serta kebangkrutan.
tidak semestinya terhadap aktiva entitas dapat dilakukan dengan berbagai cara
termasuk penggelapan tanda terima barang uang, pencurian aktiva, atau tindakan
yang menyebabkan entitas membayar barang atau jasa yang tidak diterima oleh
entitas.
DAFTAR PUSTAKA