MANAJEMEN PERSEDIAAN
DIBUAT UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH MANAJEMEN
KEUANGAN
DOSEN : NANANG RAHMATIKA, MM
DI BUAT OLEH :
NAMA : KHAERUNNISA
NIM : KA0120210004
KELAS : W2
JURUSAN : KOMPUTERISASI AKUNTANSI
1
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kita panjatkan kepada Allah SWT kare
na atas berkah dan rahmat-Nya Kami bisa menyusun Makalah ini dengan sebaik-
baiknya. Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada Nabi
Muhammad SAW.
Adapun maksud dan tujuan penyusunan Makalah ini adalah untuk
memenuhi tugas individu dalam Mata Kuliah Manajemen keuangan yang
dibimbing oleh Bapak Dosen Nanang Rahmatika, MM.
Dalam menyusun Makalah ini, penulis tentu saja menjumpai beberapa
hambatan, namun berkat dukungan dari berbagai pihak akhirnya penulis dapat
menyelesaikan Makalah ini dengan sebaik-baiknya, oleh karena itu melalui
kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih sebesar-besarnya kepada
berbagai pihak terkait yang telah membantu menyelesaikan Makalah ini.
Segala sesuatu yang salah datangnya dari manusia yaitu penulis sendiri
sedangkan segala sesuatu yang benar datangnya hanya dari Allah SWT, untuk itu
penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya apabila dalam penyusunan Makalah
ini masih terdapat berbagai kesalahan baik itu dalam penulisan atau tata bahasa,
dan kritik beserta saran yang membangun sangat penulis harapkan guna untuk
memperbaiki kesalahan-kesalahan pada tahap selanjutnya.
Semoga Makalah ini bermanfaat khususnya bagi penulis umumnya untuk
semua pihak pembaca.
Sukabumi, 20 Februari 2023
Penulis
Khaerunnisa
2
DAFTAR ISI
COVER.............................................................................................................
KATA PENGANTAR......................................................................................
DAFTAR ISI....................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................
1.1 Latar Belakang...........................................................................................
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan .......................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN..................................................................................
2.1 MANAJEMEN PERSEDIAAN TRADISIONAL.....................................
2.1.1 Biaya Persediaan......................................................................................
2.1.2 Alasan Tradisional Untuk Memiliki Persediaan......................................
2.1.3 Kuantitas pesanan ekonomis (EOQ) : Model Persediaan Tradisional.....
2.1.3.1 Menghitung EOQ..................................................................................
2.1.3.2 Titik pemesanan Kembali....................................................................
2.1.3.3 EOQ dan manajemen persediaan..........................................................
2.2 MANAJEMEN PERSEDIAAN JIT...........................................................
2.2.1 Karakteristik dasar JIT.............................................................................
2.2.2 Biaya kesiapan dan penyimpanan : pendekatan JIT................................
2.2.2.1 Kontrak jangka Panjang, pengisian Kembali yang berkelanjutan,
pertukaran data elektronik dan JIT II................................................................
2.2.2.2 Kinerja jatuh tempo : solusi JIT............................................................
2.2.2.3 Menghindari penghentian produksi dan keandalan proses : pendekatan JIT
2.2.3 Diskon dan kenaikan harga : pemalian JIT vesus menyimpan persediaan
2.2.4 Keterbatasan JIT......................................................................................
2.3 TEORI KENDALA....................................................................................
2.3.1 Konsep Dasar ..........................................................................................
2.3.2 Langkah-langkah TOC............................................................................
3
BAB III PENUTUP..........................................................................................
3.1 KESIMPULAN ..........................................................................................
3.2 SARAN.......................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................
4
BAB 1
PENDAHULUAN
5
mengetahui dan memahami bagaimana persediaan dimanage secara benar yang
diterapkan dalam suatu perusahaan agar membawa manfaat yang baik dalam
pencapaian laba yang diinginkan.Menurut prinsip-prinsip akuntansi persediaan
merupakan barang dagang yang disimpan kemudian dijual dalam operasi normal
perusahaan.
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari penyusunan makalah ini adalah sebagai berikut:
- Untuk Memahami Perhitungan Biaya Pelanggan dan Pemasok
Berdasarkan Aktivitas.
6
BAB II
PEMBAHASAN
7
Biaya penyimpanan adalah biaya-biaya yang menyimpan persediaan
contohnya adalah asuransi, pajak persediaan, keusangan, biaya peluang dari dana
yang terikat dalam persediaan, biaya penanganan, dan ruang penyimpanan
persediaan.
Biaya pemesanan dan persiapan mempunyai sifat yang sama, keduanya
mewakili biaya yang harus dikeluarkan untuk memperoleh persediaan. Satu-
satunya perbedaan terletak pada sifat aktivitas sebelum perolehan (mengisi
formulir dan menempatkan pesanan versus menyiapkan peralatan dan fasilitas).
Jika permintaan tidak diketahui dengan pasti, maka akan timbul kategori
keiga dari biaya persediaan yang disebut biaya habisnya persediaan. Biaya
habisnya persediaan adalah biaya-biaya yang terjadi karena tidak dapat
menyediakan produk ketika diminta pelanggan.Contohnya penjualan yang hilang,
biaya ekspedisi, serta biaya akibat produksi yang terganggu.
8
berhentinya pengiriman (pemogokan, cuaca yang buruk, dan kebangkrutan adalah
contoh- contoh kejadian tidak pasti yang dapat menyebabkan terputusnya
pasokan).
9
D= 10.000 unit
Q= 1.000 unit
P= $ 25 per pesanan
C= $ 2 per unit
Pembagian antara D dan Q menghasilkan jumlah pesanan per tahun, yaitu
sebesar 10 (10.000/1.000).mengalihkan jumlah pesanan per tahun dengan biaya
pemesana dan penerimaan pesanan (D/QxP) menghasilkan total biaya pemesanan
sebesar $250 (10x$25).
Total biaya penyimpanan selama 1 tahun adalah CQ/2;persamaan ini
ekuivalen dengan perkalian persediaan rata-rata yang dimiliki (Q/2) dengan biaya
penyimpanan per unit (C untuk pesanan sebnayak 1.000 unit dengan biaya
penyimpanan sebesar $2 per unit, persediaan rata-rata adalah 500 (1.000/2) dan
biaya penyimpanan untuk tahun tersebut adalah $1.000 (500x$2).
(mengasumsikan persediaan rata-rata adalah Q/2 sama dengan mengasumsikan
persediaan di konsumsi secara merata)
Dengan menerapkan persamaan 4.1 total biaya adalah $1.250 ($250 +
$1000) namun, kuantitas pesanan sebanyak 1000 dengan total biaya $1.250
mungkin bukan merupakan pilihan terbaik.
10
=√250.000
=500
Memasukkan 500 sebagai nilai Q ke persamaan 14.1 menghasilkan total biaya
sebesar $1.000
11
Ketidak pastian permintaan dan titik pemesanan kembali jika permintaan atas
komponen atau produk tidak diketahui dengan pasti, maka persediaan mungkin
habis sebagi contoh , jika komponen lemari es digunakan pada tingkat 60
komponen per hari (bukanya 50) maka perusahaan akan menggunakan 200
komponen selama 3 seper 3 hari. Untuk menghindari hal ini, organisasi sering
memilih untuk menyimpan persediaan pengaman.Persediaan pengaman adalah
persediaan extra yang di simpan sebagai jaminan atas fruktuasi
permintaan.Persediaan pengaman dihitung melalui perkalian waktu tunggu
dengan selisih antara tingkat penggunaan maksimal dan tingkat rata-rata
penggunaan titik sebagai contoh, jika penggunaan maksimal komponen lemari es
60 unit per hari, rata-rata penggunaan adalah 50 unit per hari.Dan waktu tunggu
ada 40 hari, maka persediaan pengaman di hitung sebagai berikut.
Penggunaan maksimal 60
Rata-rata penggunaan 50
Selisih 10
Waktu tunggu x4
Persediaan pengamanan 40
Pada contoh komponen lemari es, titik pemesanan kembali untuk persediaan
dengan persediaan pengaman dihitung sebagai berikut.
ROP = (50 x 4) + 40 = 240 unit
Jadi secara otomatis, pesanan ditempatkan ketika tingkat persediaan turun menjadi
240 unit.
12
2.1.3.3 EOQ dan Manajemen Persediaan
13
aktivitas produksi sehingga permintaan tetap dapat dipenuhi.
JIT memiliki dua tujuan strategis yaitu:
1. Untuk meningkatkan laba, dan
2. memperbaiki posisi bersaing perusahaan.
14
tanpa henti untuk suatu kualitas sempurna, usaha untuk mendapatkan suatu desain
produk dan proses manufaktur tanpa cacat.
e. Pengaruh persediaan
Just In Time (JIT) umumnya menurunkan persediaan hingga tingkat yang
sangat rendah. Pencapaian terhadap tingkat yang tidak signifikan dari persediaan
adalah vital bagi kesuksesan Just In Time.Just In Time (JIT) menolak untuk
menggunakan persediaan sebagai solusi dari masalah-masalah ini. Bahkan,
persediaan tidak hanya dipandang sebagai pemborosan namun sebagai sesuatu
yang langsung berhubungan dengan kemampuan perusahaan untuk bersaing.
15
2.2.2 Biaya persiapan dan penyipanan : pendekatan JIT
16
2.2.2.3 menghindari Penghentian Produksi dan Keandalan Proses
: Pendekatan JIT
Kebanyakan penghentian produksi terjadi karena salah satu dari tiga alasan
: kegagalan mesin, kecacatan bahan baku atau subperakitan, dan ketidaktersediaan
bahan baku atau subperakitan. Memiliki persediaan adalah suatu solusi tradisional
atas semua masalah tersebut.
a. Pemeliharaan Pencegahan Total.
Kegagalan mesin nol adalah tujuan pemeliharaan pencegahan total.
Dengan memberikan perhatian lebih pada pemeliharaan pencegahan,
sebagian besar kegagalan mesin dapat dihindari.
b. Sistem Kanban.
Untuk menjamin bahwa komponen atau bahan baku tersedia ketika
dibutuhkan, digunakan sebuah sistem yang disebut sistem kanban. Ini
adalah sebuah sistem informasi yang mengendalikan produksi melalui
penggunaan tanda atau kartu. Kanban penarikan merinci kuantitas
proses berikutnya yang harus ditarik dari proses sebelumnya. Kanban
produksi merinci kualitas yang harus diproduksi oleh proses
sebelumnya. Kanban pemasok digunakan untuk memberitahukan
pemasok agar menyerahkan lebih banyak komponen; dan juga merinci
komponen tersebut dibutuhkan.
17
2.2.4 Keterbatasan JIT
JIT bukan merupakan pendekatan yang dapat dibeli dan diterapkan dengan
hasil segera. Implementasinya merupakan proses evolusioner, bukan revolusioner.
Di sini dibutuhkan kesabaran. JIT sering kali disebut sebagai program
penyederhanaan – namun ini bukan berarti ia mudah atau sederhana untuk
diterapkan.
Pekerja juga dapat terpengaruh oleh JIT. Dari studi yang dilakukan terlihat
bahwa pengurangan dan peyangga persediaan secara tajam dapat menyebabkan
arus kerja yang terpecah dan tingkat stress yang tinggi diantara para pekerja
produksi. Kekurangan yang paling menonjol dari JIT adalah tidak adanya
persediaan untuk menyangga berhentinya produksi. Pilihan lain, yang mungkin
sebagai pendekatan pelengkap, adalah teori kendala (TOC).
18
pasar.
b. Harga yang Lebih Rendah.
Persediaan yang rendah akan mengurangi biaya penyimpanan, biaya
investasi per unit, dan beban operasi lainnya seperti lembur dan beban
pengiriman khusus. Harga yang lebih rendah atau margin produk yang
lebih tinggi dapat saja terjadi jika kondisi kompetitif tidak memerlukan
pemotongan harga.
c. Daya Tanggap.
Tingkat persediaan menandakan kemampuan perusahaan untuk
merespon. Tingkat yang tinggi secara relatif terhadap pesaing akan
mengakibatkan kelemahan kompetitif. Dengan kata lain, TOC
menekankan pengurangan persediaan dengan mengurangi teggang
waktu.
19
Langkah ini adalah inti dari filosofi teori kendala mengenai
manajemen manajemen kendala jangka pendek dan langsung terkait
dengan tujuan teori kendala yaitu mengurangi persediaan dan
memperbaiki kinerja.Di perusahaan kendala sumber yang mengikat hanya
sedikit kendala pengikat utama disebut sebagai drummer.Tingkat produksi
kendala drummer mempengaruhi tingkat produksi keseluruhan pabrik.
Proses ke hilir yang dimulai dengan kendala drummer secara alamiah akan
dipaksa mengikuti tingkat produksinya. Proses ke hulu yang berakhir pada
kendala drummerdijadwalkan untuk memproduksi pada tingkat yang sama
seperti kendala drummer. Penjadwalan pada tingkat drummer akan
mencegah produksi barang persediaan dalam proses hulu yang berlebihan.
3. Mensubordinasi apa saja yang lain dari keputusan yang dibuat pada
langkah 2.
Pada intinya kendala drummer menetapkan kapasitas seluruh
pebrik.Semua departemen lainnya harus disubordinasi sesuai kebutuhan
kendala drummer. Prinsip ini mengharuskan perusahaan untuk mengubah
cara mereka memandang sesuatu.
5. Mengulangi proses.
Pada akhirnya kendala sumber daya akan diangkat sampai pada
suatu titik dimana kendala tersebut tidak mengikat lagi, kemudian akan
memunculkan kendala drummer yang baru. Setelah kendala drummer baru
muncul, maka proses TOC akan berulang kembali. Tujuannya adalah
memperbaiki kinerja secara berkelanjutan.
20
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Perusahaan dalam melakukan pelaporan mengenai persediaan
sangatpenting bagi perusahaan dalam mengambil suatu keputusan dan persediaan
merupakan salah satu dari beberapa unsur yang paling aktif dalam operasi
perusahaan yang secara terus meneru diperoleh, diproduksi dan dijual.Oleh karena
itu, system akuntansi itu sendiri harus dilaksanakan sebaik mungkin sehingga
tidak mengalami hal-hal yang mengganggu jalannya operasi
perusahaan.Pelaporan persediaan yang diteliti dan relevan dianggap vital untuk
memberikan informasi yang berguna bagi perusahaan. Apabila terjadi kesalahan
dalam pencatatan persediaan, maka akan mengakibatkan kesalahan dalam
menentukan besarnya laba perusahaan yang diperoleh.
3.2 SARAN
Berdasarkan dari pembahasan diatas, maka penulis mengemukakan saran
bahwa penerapan Manajemen Persediaan yang baik harus dilaksanakan secara
efektif, karena akan menunjang keberhasilan perusahaan tersebut.
21
DAFTAR PUSTAKA
http://zetzu.blogspot.nl/2012/02/teori-kendala-theory-of-constraint.html
http://prianttaruh.blogspot.nl/2016/01/makalah-manajemen-persediaan-
inventory.html
http://makalahlaporanterbaru1.blogspot.co.id/2012/08/makalah-manajemen-
persediaan.html
22